PENGARUH AKTIVITAS, PROFITABILITAS, SOLVABILITAS TERHADAP MODAL KERJA PADA PERUSAHAAN OTOMOTIF DAN KOMPONEN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA Oleh: Randi Kurniawan1, Listiana Sri Mulatsih2, Rika Desiyanti2 1 Mahasiswa Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Bung Hatta Padang 2 Dosen Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Bung Hatta E-mail :
[email protected],
[email protected] 2
[email protected] ABSTRAK Working capital is one element that is very important asset in the company, because without the working capital companies can not meet the needs funds to run its activities. The purpose of this research was to determine the effect of activity (working capital turnover), profitability (return on investment), solvability (debt to equity ratio) toward working capital on Automotive and Components companies listed in Indonesia Stock Exchange. In this research object is an Automotive and Components companies that listed in Indonesia Stock Exchange in 2010-2013. The method of analysis used in this research regression and the classical assumption of normality test, multicolinearity test, heteroscedasticity test, autocorrelation test and test the hypothesis is F test and T test were processed through Eviews program. Based on the result of hypothesis testing found that activity (working capital turnover) significant positive effect on the working capital to Automotive and Components companies, profitability (return on investment) significant negative effect on the working capital to Automotive and Components companies, solvability (debt to equity ratio) does not significant effect on the working capital to Automotive and Components companies.
Keywords : Activity (working capital turnover), profitability (return on investment), solvability (debt to equity ratio), and working capital
tingkat efisiensi dalam penggunaan modal
PENDAHULUAN Modal kerja merupakan salah satu
kerja. Semakin cepat masa perputaran modal
unsur aktiva yang sangat penting dalam
kerja semakin efisien penggunaan modal kerja
perusahaan,
(Riyanto, 2011).
karena
tanpa
modal
kerja
perusahaan tidak dapat memenuhi kebutuhan
Pengelolaan modal kerja memerlukan
dana untuk menjalankan aktivitasnya. Masa
peran manajer keuangan dalam merencanakan
perputaran modal kerja dimulai dari awal kas
beberapa penggunaan dana sebaik-baiknya
ditanamkan pada elemen-elemen modal kerja
untuk dapat menghindari hal-hal yang tidak
hingga menjadi kas lagi, yang kurun waktunya
diinginkan
kurang dari satu tahun atau jangka pendek.
perusahaan kekurangan dana tentu akan sulit
Masa perputaran modal kerja ini menunjukkan
berkembang. Kekurangan modal kerja yang 1
perusahaan,
sebab
apabila
terus menerus yang tidak segera diatasi tentu
Menurut
menghambat perusahaan dalam mencapai
merupakan salah satu unsur aktiva yang sangat
tujuannya, dan lebih dari itu perusahaan bisa
penting dalam perusahaan karena tanpa modal
mengalami kebangkrutan. Jadi pembiayaan
kerja perusahaan
jangka pendek seperti pembelian bahan baku,
kebutuhan untuk menjalankan aktivitasnya.
membayar
Rasio Aktivitas
gaji
dan
upah,
dan
biaya
Sutrisno
(2009)
Modal
tidak dapat
kerja
memenuhi
operasional lainnya berdampak pada tingkat
Menurut Fahmi (2012) rasio aktivitas adalah
likuiditas.
likuiditas
rasio yang menggambarkan sejauh mana
perusahaan maka semakin terpenuhi modal
perusahaan menggunakan sumber daya yang
kerjanya maka dengan terpenuhinya modal
dimilikinya
kerja
perusahaan. Menurut Harmono (2011) Rasio
Semakin
perusahaan
meningkat
dapat
memaksimalkan
perolehan labanya.
untuk
menunjang
aktivitas
aktivitas merupakan rasio keuangan yang
Untuk menjalankan aktivitasnya setiap
mencerminkan perputaran aktiva mulai dari
perusahaan membutuhkan dana, baik dana
kas dibelikan persediaan, untuk perusahaan
berasal dari pinjaman maupun modal sendiri.
manufaktur persediaan tersebut diolah sebagai
Pada umumnya modal atau dana itu digunakan
bahan baku sampai menjadi produk jadi
dua hal yaitu, pertama untuk keperluan
kemudian dijual baik secara kredit maupun
investasi. Maksudnya, dana dapat digunakan
tunai yang pada akhirnya kembali menjadi kas
untuk membiayai atau membeli aktiva tetap
lagi. rasio aktivitas diukur dengan perputaran
yang sifatnya jangka panjang dan dapat
modal kerja (Working Capital Turnover) yang
dilakukan secara berulang-ulang misalkan
berpengaruh terhadap modal kerja. Untuk
pembelian tanah, bangunan, mesin, dan aktiva
mengukur rasio ini menggunakan rumus
tetap lainnya. Kedua, untuk membiayai modal
sebagai berikut (Kasmir, 2013) :
kerja yaitu untuk pembiayaan operasional perusahaan dalam jangka pendek, seperti pembelian bahan baku, membayar gaji dan
Rasio Profitabilitas
upah karyawan, dan biaya operasional lainnya
Menurut
(Kasmir, 2010).
profitabilitas
TINJAUAN PUSTAKA
merupakan
(2011) rasio
Rasio untuk
mengukur efektifitas manajemen keseluruhan
Modal Kerja
yang ditunjukan oleh besar kecilnya tingkat
Menurut Brigham dan Houston (2011) mendefinisikan
Fahmi
modal
kerja
keuntungan yang diperoleh dalam hubunganya
sebagai
dengan penjualan maupun investasi. Rasio
keseluruhan aset pada jangka pendek (aset
profitabilitas juga merupakan rasio untuk
lancar) yang komponen didalamnya berupa
menilai
aktivitas jual beli, persediaan, piutang usaha. 2
kemampuan
perusahaan
dalam
mencari
keuntungan.
menggambarkan
Profitabilitas
seberapa besar perusahaan dibiayai dengan
perusahaan
utang, penggunaan utang yang terlalu tinggi
kemampuan
mendapatkan laba melalui semua kas, modal,
akan
jumlah
dan
perusahaan akan masuk kategori extreme
sebagainya (Harahap, 2010). Dengan ini rasio
leverage (utang ekstrem) yaitu perusahaaan
profitabilitas
digunakan
untuk
menilai
terjebak dalam tingkat utang yang tinggi dan
kemampuan
perusahaan
dalam
mencari
sulit untuk melepaskan beban utang (Fahmi,
karyawan,
jumlah
cabang,
membahayakan
perusahaan
karena
keuntungan. Semakin baik rasio profitabilitas
2012).
maka akan semakin baik menggambarkan
Solvabilitas diukur dengan Debt to Equity
kemampuan tingginya perolehan keuntungan
ratio (DER) dikarenakan DER mencerminkan
perusahaan. Rasio profitabilitas diukur dengan
besarnya proporsi antara total debt (total
Return on Investment (ROI) karena pada
hutang) dan total equity (total modal sendiri).
penelitian sebelumnya Return on Investment
Dengan rumus sebagai berikut (Fahmi, 2012) :
(ROI) paling berpengaruh terhadap modal kerja. Rasio Return on Investment (ROI) menunjukan
kemampuan
modal
yang
diinvestasikan
dalam
aktiva
untuk
total
Kerangka konseptual teoritis
menghasilkan laba perusahaan. Return on investment
(ROI)
diproksikan
H1 (+)
dengan
Rasio Aktivitas (ROI)
membagi pendapatan setelah pajak dengan total aktiva,
dirumuskan sebagai berikut
(Harmono, 2011):
H2 (+) (
)
Rasio Profitabilitas (ROI)
Rasio Solvabilitas Rasio
solvabilitas
menggambarkan
H3 (+)
kemampuan perusahaan dalam membayar
Rasio Solvabilitas (DER)
kewajiban jangka panjangnya atau kewajibankewajibannya apabila perusahaan dilikuidasi (Harahap,
2013).
Rasio
solvabilitas
menunjukkan proporsi atas penggunaan utang membiayai investasinya. Perusahaan yang tidak
mempunyai
leverage
berarti
menggunakan modal sendiri 100% (Sartono, 2010). Rasio solvabilitas adalah mengukur 3
Modal Kerja (CASH)
Hipotesis Solvabilitas (DER) ( X3 )
Berdasarkan kerangka konseptual dan uraian teoritis di atas, maka peneliti mengajukan hipotesis sebagai berikut :
METODE PENELITIAN Jenis data yang digunakan dalam
H1: Rasio aktivitas yang diukur dengan perputaran
modal
kerja
penelitian ini adalah data sekunder. Data
(working
sekunder adalah data yang telah diolah
capital turnover) berpengaruh positif
misalnya lewat orang lain atau dokumen
signifikan terhadap modal kerja.
(Sugiyono, 2014). Jenis data sekunder yang digunakan adalah gabungan antara time series
H2: Rasio profitabilitas yang diukur
dan cross section data yang disebut pooling
dengan Return on Investment (ROI)
data (Shochrol, 2011).
berpengaruh positif signifikan terhadap modal kerja.
Populasi
yang
digunakan
dalam
penelitian ini adalah seluruh perusahaan pada H3: Rasio solvabilitas yang diukur
sub sektor Otomotif dan Komponen yang
dengan Debt to Equity Ratio (DER)
terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode
berpengaruh positif signifikan terhadap
2010-2013 yang berjumlah 12 perusahaan.
modal kerja. Teknik pengambilan sampel dilakukan Variabel Dependen ( Y )
dengan metode sensus dimana semua anggota
Variabel dependen merupakan variabel
populasi dijadikan sampel.
yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, HASIL DAN PEMBAHASAN
karena adanya variabel independen (bebas). Pada penelitian ini yang menjadi variabel
Tabel 2
terikat yaitu modal kerja.
Tabel 1 Variabel Independen ( X )
Ket
N
WCT ROI DER CASH
48 48 48 48
Minim um 1.41 0.00 0.25 0.59
Maxim um 13.88 0.21 102.00 265.60
Ratarata 7.92 0.07 5.35 30.87
Sumber : Data diolah
Aktivitas (WCT) ( X1)
Dari tabel 2 diatas dapat dilihat bahwa jumlah data yang diolah sebanyak 48 selama 4 tahun pengamatan. Nilai terendah (minimum),
Profitabilitas (ROI) ( X2 )
nilai tertinggi (maximum), (mean). 4
dan rata-rata
Hasil Uji Asumsi Klasik
(DER)
Pengujian Normalitas
Profitabilitas (ROI) – Solvabilitas (DER)
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah
dalam
model
regresi,
variabel
-0.29
< 0,80
Tidak Terjadi
Sumber : Data diolah
pengganggu atau residual memiliki distribusi Terlihat
normal.
bahwa
semua
variabel
independen pada penelitian ini telah memiliki Tabel 3 Hasil Uji Normalitas Data (setelah
koefisien korelasi < 0,80 sehingga dapat
normal)
disimpulkan
Variabel Aktivitas (WCT) Profitabilitas (ROI) Solvabilitas (DER) Modal Kerja (CASH)
masing-masing
independen
terbebas
variabel
dari
gejala
Probabi lity
Alpha
0,43
0,05
Normal
pengelolaan data lebih lanjut dapat segara
0,57
0,05
Normal
dilakukan.
0,20
0,05
Normal
0,15
0,05
Normal
Ket
multikolinearitas
sehingga
tahapan
Pengujian Heteroskedastisitas
Sumber : Data diolah
Dilakukan
untuk
menguji
apakah
dalam model regresi terjadi ketidaksamaan Dapat
disimpulkan
bahwa
semua
varian dari residual satu pengamatan ke
variabel penelitian telah berdistribusi normal
pengamatan yang lain.
karena memiliki nilai probability di atas 0,05 sehingga
dapat
diikutsertakan
untuk
Tabel 5 Hasil Pengujian Heteroskedastisitas White Heteroskedasticity Test:
pengolahan data selanjutnya. Pengujian Multikolinearitas
F-statistic Obs*Rsquared
Pengujian multikolinearitas dilakukan
varaibel independen.
Berdasarkan
Tabel 4 Hasil Pengujian Multikolinearitas
Aktivitas (WCT)– Profitabilitas (ROI) Aktivitas (WCT) – Solvabilitas
0.10
Cut Kesimpulan off < Tidak 0,80 Terjadi
< 0,80
0.20
12.15
Probability
0.20
kriteria
yang
telah
ditetapkan sebelumnya bahwa nilai probability 0.20
Koefisien korelasi 0.31
Probability
Sumber : Data diolah
untuk menguji apakah adanya korelasi antar
Korelasi
1.43
>
alpha
disimpulkan
(0,05)
bahwa
sehingga seluruh
dapat variabel
penelelitian yang akan dibentuk dalam regresi terbebas dari gejala heteroskedastisitas.
Tidak Terjadi 5
Pengujian Autokorelasi
an F-Prob R-Square
Pengujian autokorelasi dilakukan untuk
Sumber : Data diolah
menguji korelasi antara anggota observasi yang diurutkan berdasarkan waktu.
Terlihat bahwa masing-masing variabel telah
Tabel 6 Hasil Pengujian Autokorelasi Model Durbin Watson
0.07 0.14
memiliki
nilai
koefisien
korelasi
sehingga dapat dibentuk kedalam model
DW 1.00
regresi berganda sebagai berikut :
Sumber : Data diolah
Y = 14.48 + 1.54X1 – 105.56X2 – 3.12X3
Berdasarkan uji autokorelasi yang telah
Model regresi berganda digunakan untuk
dilakukan maka diperoleh nilai durbin-watson
melihat
sebesar
independen dengan variabel dependen apakah
1.00.
Hasil
yang
diperoleh
arah
hubungan
antara
menunjukkan bahwa penelitian yang akan
masing-masing
dibentuk kedalam model regresi terbebas dari
berhubungan negatif atau positif.
gejala autokorelasi karena nilai durbin-watson
variabel
variabel
independen
Pengujian Koefisien Determinasi (R2)
berada diantara dua kuadrat yaitu -2 ≤ 1.00 ≤ 2. Sehingga tahapan pengelolaan data yang
Pada tabel 7 menunjukkan nilai dari
lebih lanjut dapat dilakukan.
koefisien determinasi sebesar 0.145. Hal ini menunjukkan semua variabel independen yaitu
Analisis Model Regresi dan Pengujian
aktivitas
Hipotesis
(ROI),
dalam mempengarahi variabel dependen yaitu
masing-masing gejala asumsi klasik maka
Modal
pembentukan model regresi berganda dapat
Kerja
(CASH)
sebesar
14.5%
sedangkan sisanya 85.5% lagi dipengaruhi
dibentuk dengan menggunakan model pool
oleh model lainnya yang tidak digunakan
least square.
dalam model penelitian ini.
Tabel 7 Hasil Pengujian Hipotesis
(Constant a) Aktivitas (WCT) Profitabili tas (ROI) Solvabilit as (DER)
profitabilitas
Solvabilitas (DER) memberikan kontribusi
Setelah seluruh variabel terbebas dari
Variabel
(WCT),
Koefisien Korelasi
Pro b -
Alph a -
Uji F (Goodness of Fit) Uji model F-statistik dilakukan untuk
Kesimp ulan -
mengetahui
-105.56 -3.12
dalam
pemilihan
variabel yang dibentuk kedalam sebuah model
14.48 1.54
ketepatan
0.0 1 0.0 6 0.2 9
0,1 0,1 0,1
Signifik an Signifik an Tidak Signifik
regresi. Berdasarkan pengujian yang telah dilakukan
menunjukkan
nilai
probability
sebesar 0.07. Sehingga hasil yang diperoleh menunjukkan nilai probability yang dihasilkan 6
lebih kecil dari pada nilai alpha, dimana nilai
Pengujian Hipotesis Ketiga
alpha yang digunakan adalah 0,1 (10%) yang
Pengujian
hipotesis
ketiga
yang
dapat dituliskan sebagai berikut 0.07 < 0,1.
menggunakan variabel solvabilitas (DER)
Maka keputusanya adalah H0 ditolak dan Ha
diperoleh nilai koefisien regresi bertanda
diterima sehingga dapat disimpulkan bahwa
negatif sebesar 3.12 dengan nilai probability
model regresi yang dibentuk dalam penelitian
hasil pengujian t-statistik sebesar 0.29. Hasil
ini diterima.
yang diperoleh menunjukkan nilai probability sebesar 0.29 > alpha 0,1 maka keputusannya
Uji Hipotesis dan Pembahasan
adalah H0 diterima dan Ha ditolak. Sehingga
Pengujian Hipotesis Pertama
dapat disimpulkan bahwa solvabilitas (DER)
Pengujian menggunakan
hipotesis
variabel
pertama
Aktivitas
yang
tidak berpengaruh signifikan terhadap Modal
(WCT)
Kerja (CASH) pada perusahaan Otomotif dan
diperoleh nilai koefisien regresi bertanda
Komponen.
positif sebesar 1.54 dengan nilai probability hasil pengujian t-statistik sebesar 0.01. Hasil
PENUTUP
yang diperoleh menunjukkan nilai probability
Kesimpulan
sebesar 0.01 < alpha 0,1 maka keputusannya
1. Disimpulkan
adalah H0 ditolak dan Ha diterima. Sehingga
(WCT)
positif terhadap Modal Kerja (CASH)
berpengaruh positif signifikan terhadap Modal
pada perusahaan Otomotif dan Komponen
Kerja (CASH) pada perusahaan Otomotif dan
dengan nilai probability sebesar 0.01 <
Komponen.
alpha 0,1.
Pengujian Hipotesis Kedua Pengujian
hipotesis
2. Profitabiltas (ROI) berpengaruh signifikan kedua
yang
dengan hubungan negatif terhadap Modal
menggunakan variabel profitabilitas (ROI)
Kerja (CASH) pada perusahaan Otomotif
diperoleh nilai koefisien regresi bertanda
dan Komponen dengan nilai probability
negatif sebesar 105.56 dengan nilai probability
sebesar 0.06 < alpha 0,1.
hasil pengujian t-statistik sebesar 0.06. Hasil
3. Solvabilitas (DER) tidak berpengaruh
yang diperoleh menunjukkan nilai probability
signifikan terhadap Modal Kerja (CASH)
sebesar 0.0657 < alpha 0,1 maka keputusannya
pada perusahaan Otomotif dan Komponen
adalah H0 diterima dan Ha ditolak. Sehingga
dengan nilai probability sebesar 0.29 >
dapat disimpulkan bahwa profitabiltas (ROI)
alpha 0,1.
berpengaruh negatif signifikan terhadap Modal pada
aktivitas
berpengaruh signifikan dengan hubungan
dapat disimpulkan bahwa aktivitas (WCT)
Kerja
bahwa
perusahaan
Otomotif
Keterbatasan Penelitian
dan
Komponen. 7
1. Hasil pengujian nilai dari koefisien Harmono. 2011. Manajemen Keuangan: Berbasis Balanced Scorecard, Pendekatan Teori, Kasus dan Riset Bisnis. Bumi Aksara : Jakarta.
determinasi diperoleh sebesar 14,5%. Hal ini menunjukkan masih terdapat sejumlah variabel yang mempengaruhi
Kasmir. 2010. Pengantar Manajemen Keuangan. Edisi 1, Kencana : Jakarta.
modal kerja perusahaan yang tidak digunakan dalam model penelitian.
Kasmir. 2013. Analisis Laporan Keuangan. PT. Raja Grasindo Persada : Jakarta
2. Keterbatasan waktu penelitian yaitu tahun
penelitian
yang
mencakup
periode 2010-2013 (empat tahun).
Riyanto, Bambang, 2011. Dasar-dasar Pembelanjaan Perusahaan. Edisi Keempat. BPFE-YOGYAKARTA : Yogyakarta.
Sesuai dengan analisa dan pembahasan
Sartono, Agus. 2010. Manajemen Keuangan Teori dan Aplikasi, Edisi 4. BPFEYOGYAKARTA:Yogyakarta.
Saran
yang telah dilakukan sebelumnya, maka dapat diajukan beberapa saran untuk penelitian
Shochrol, R.Ajija dkk. 2011. Cara Cerdas Menguasai Eviews. Penerbit Salemba Empat: Jakarta.
berikutnya yaitu : 1. Bagi peneliti selanjutnya disarankan untuk menambah variabel independen
Sugiyono. 2014. Metode Penelitian kuantitatif, kualitatif dan R&D. Penerbit Alfabeta: Bandung.
lainnya yang dapat mempengaruhi Modal
Kerja
Profitabilitas
perusahaan
seperti
(ROA),
ukuran
Sutrisno. 2009. Manajemen Keuangan Teori Konsep Dan Aplikasi, Edisi Pertama, Cetakan Ketujuh, Ekonisia, Yogyakarta.
perusahaan dan variabel lainnya yang bertujuan untuk meningkatkan akurasi hasil penelitian. 2. Bagi penelitian selanjutnya diharapkan untuk
memperpanjang
periode
penelitian agar hasil yang diperoleh lebih akurat. Daftar Pustaka Brigham, Eugene, F & Houston, Joel F. 2011. Dasar-dasar Manajemen Keuangan, Buku I. Salemba Empat : Jakarta. Fahmi,
Irham. 2012. Analisis Kinerja Keuangan. Alfabeta : Bandung.
Harahap, S.S. 2013. Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan. Edisi 1, Rajawali Pers : Jakarta. 8