eJournal Administrasi Bisnis, 2017, 5 (2) : 414 – 424 ISSN 2355-5408, ejournal.adbisnis.fisip-unmul.ac.id © Copyright 2017
PENGARUH MOTIVASI TERHADAP PEMILIHAN WANITA PADA WIRAUSAHA SALON KECANTIKAN DI SAMARINDA ILIR Nurlinawati 1 Abstrak Penelitian ini bertujuan (i) untuk mengetahui pengaruh dari variabel pendidikan, emosional, modal, dan kemandirian secara simultan terhadap pemilihan wanita pada wirausaha salon kecantikan di Samarinda Ilir, (ii) untuk mengetahui pengaruh dari variabel pendidikan, emosional, modal, dan kemandirian secara parsial terhadap pemilihan wanita pada wirausaha salon kecantikan di Samarinda Ilir, (iii) untuk mengetahui variabel mana yang berpengaruh dominan dari variabel pendidikan, emosional, modal, dan kemandirian terhadap pemilihan wanita pada wirausaha salon kecantikan. Adapun variabel bebas (independent) merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab timbulnya variabel terikat (dependent). Dalam hal ini ada empat variabel yang mempengaruhi yaitu variabel pendidikan, emosional, modal, dan kemandirian. Sedangkan yang menjadi variabel terikat (dependent) adalah wanita wirausaha salon kecantikan. Metode yang digunakan adalah metode kuantitatif populasi sebanyak 88 orang dan sampel sebanyak 88 responden. Teknik pengumpulan data studi kepustakaan dan penelitian lapangan berupa kuesioner, wawancara, dan observasi. Teknik analisis yang digunakan adalah analisis linier berganda. Hasil penelitian ini (i) variabel pendidikan, emosional, modal, dan kemandirian secara simultan berpengaruh signifikan terhadap wanita wirausaha salon kecantikan (ii) variabel pendidikan (X1), emosional (X2), modal (X3), dan kemandirian (X4) secara parsial berpengaruh signifikan terhadap wanita wirausaha wirausaha salon kecantikan (Y), (iii) hasil penelitian variabel modal (X3) berpengaruh dominan terhadap wanita wirausaha salon kecantikan. Kata Kunci: Pendidikan, Emosional, Modal, Kemandirian, dan Wanita Wirausaha Salon Kecantikan Pendahuluan Tingkat pengangguran yang tinggi memerlukan kreatifitas dari setiap individu untuk tidak mengandalkan pekerjaan dari orang lain melainkan menciptakan lapangan pekerjaan sendiri yang dapat menyerap tenaga kerja yang ada dan menghidupkan kembali roda perekonomian Indonesia. Usaha kecil dapat dijadikan alternatif bagi masyarakat untuk dapat dijadikan pilihan menciptakan lapangan pekerjaan yang baru, karena peusahaan skala kecil mampu bertahan dari krisis global yang melanda Indonesia. 1
Mahasiswa Program S1 Ilmu Admistrasi Bisnis, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Mulawarman. Email:
[email protected]
Pengaruh Motivasi Terhadap Pemilihan Wanita Pada Salon (Nurlinawati)
Adapun faktor motivasi wanita untuk berwirausaha adalah The Feminist Refugee di mana para wanita yang merasa telah mendapatkan perlakuan diskriminatif dibandingkan kaum laki-laki baik dalam sistem pendidikan, lingkungan, perusahaan, maupun dalam masyarkat. Dan selanjutnya The Housewife Refugee yaitu para ibu rumah tangga yang pada awalnya sibuk mengurus anak dan rumah tangganya akan mencoba membantu suaminya dalam hal keuangan karena kebutuhan anak-anak yang semakin dewasa semakin besar. Sudah banyak wanita yang menjadi pengusaha dari sejak tingkat mikro, kecil, menengah, dan besar, dengan maksud untuk membantu suami mencukupi kebutuhan ekonomi keluarga, untuk faktor kemandirian atau sebagai realisasi atas pengetahuan yang didapat sewaktu menjalani pendidikan. Usaha salon kecantikan yang ada di Samarinda meliputi Samarinda Ilir, Samarinda Ulu, Samarinda Utara, Sungai Kunjang, Samarinda Seberang, dan Palaran. Penulis melakukan penelitian di Samarinda Ilir dengan alasan karena wilayah Samarinda Ilir tergolong wilayah padat spenduduknya, oleh karena itu masyarakat didaerah tersebut banyak yang membuka usaha dan salah satunya adalah usaha salon kecantikan. Sehingga penulis memfokuskan wanita wirausaha salon kecantikan untuk dijadikan bahan dalam penelitian. Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk mengetahui faktor-faktor yang memotivasi wanita membuka suatu usaha. Sehingga penulis membuat penelitian yang berjudul “Pengaruh Motivasi Terhadap Pemilihan Wanita Pada Wirausaha Salon Kecantikan Di Samarinda Ilir”. Kerangka Dasar Teori Kewirausahaan Peter Hisrich dalam alih bahasa Suryana dan Bayu (2010:24) mengemukakan bahwa kewirausahaan adalah proses penciptaan sesuatu yang berbeda untuk menciptakan nilai dengan mencurahkan waktu dan usaha disertai dengan penggunaan keuangan, fisik, risiko, yang kemudian memberikan hasil berupa uang serta kepuasan dan kebebasan pribadi. Zimmerer yang dialih bahasakan oleh Kasmir (2006:17) mengartikan kewirausahaan sebagai suatu proses penerapan kreativitas dan inovasi dalam memecahkan persoalan dan menemukan peluang untuk mempebaiki kehidupan. Karakter Entrepreneur Ada beberapa pengertian karakter entrepreneur menurut para ahli antara lain sebagai berikut: a. Menurut Suryana (2007:24) secara umum karakteristik seorang wirausaha terdiri dari: 1. Memiliki motivasi untuk berprestasi 2. Berorientasi ke masa depan 3. Tanggap dan kreatif dalam menghadapi perubahan 4. Memiliki jaringan usaha 5. Memiliki jiwa kepemimpinan 415
eJournal Administrasi Bisnis, Volume 5, Nomor 2, 2017 : 414 - 424
Manfaat Berwirausaha Menurut Zimerer dan Scarborough dalam Aishah dan Esteti (2006:26), ada banyak manfaat yang diperoleh bila menjadi pemilik bisnis sendiri, diantara manfaat itu adalah: a. Peluang mengendalikan nasib sendiri b. Kesempatan melakukan perubahan c. Peluang untuk menggunakan seluruh potensinya d. Peluang untuk meraih keuntungan tanpa batas e. Peluang untuk mendapatkan pengakuan dari masyarakat lingkungan f. Peluang untuk melakukan usaha yang anda sukai Wanita Pengusaha (Woman Entrepreneur) Wanita pengusaha (woman entrepreneur) menurut Rachmawati (2011:10) berasal dari kata woman dan entrepreneur. Maksudnya adalah wanita yang menjalankan bisnis atau berwirausaha namun tetap tidak meninggalkan perannya sebagai ibu rumah tangga. Berbagai bisnis dapat dijalankan oleh wanita dari rumah, mendapatkan penghasilan tambahan tanpa mengurangi waktu berkumpul dengan keluarga. Beberapa alasan mengapa wanita mulai berwirausaha menurut Ardiyanto (2012:1) adalah sebagai berikut : 1. Untuk mengisi waktu luang atau mempunyai kebebasan mengatur waktu. 2. Menambah penghasilan. 3. Menyalurkan hobi. 4. Menutupi biaya kebutuhan rumah tangga dan anak. 5. Sebagai single fighter. 6. Aktualisasi diri. Faktor-faktor Yang Memotivasi Seorang Wanita Berwirausaha Menurut Hendro (2011:61) ada beberapa faktor yang mempengaruhi keinginan seseorang untuk memilih jalur menjadi seorang wirausaha sebagai jalan hidupnya, faktor-faktor itu adalah: a. Pendidikan Faktor tingkat pendidikan formal dan keahlian serta teknik-teknik yang diperoleh wanita pengusaha dalam memilih suatu usaha. Salah satu faktornya adalah prestasi pendidikan dan tingkat pendidikan. b. Emosional Tindakan pribadi seseorang yang mampu mempengaruhi emosinya dalam mengambil keputusan untuk memilih usaha. Faktor ini meliputi dorongan dari dalam diri sendiri dan dorongan dari keluarga. c. Modal Berbicara tentang modal seringkali terarah pada uang atau investasi dan operasional. Namun demikian, sebenarnya masih ada kiat-kiat lain yang bisa dilakukan dimana hal itu tidak membutuhkan modal uang dalam jumlah yang besar antara lain pengalaman, pengetahuan (knowledge), kreativitas dan inovasi. 416
Pengaruh Motivasi Terhadap Pemilihan Wanita Pada Salon (Nurlinawati)
d. Kemandirian Menurut Sudrajad (2012:34) kemandirian adalah sifat yang dimiliki oleh seorang wirausaha menunjukkan bahwa ia selalu mengembalikan perbuatannya sebagai tanggung jawab pribadi dan kemampuan untuk mengandalkan diri sendiri dalam upaya menciptakan lapangan pekerjaan baru tanpa harus bergantung dari orang lain. Faktor ini meliputi mandiri dalam permodalan/mampu mengandalkan keuangan diri sendiri, mandiri dalam pengelolaan/mampu mengandalkan kemampuan dalam tugas, mendapatkan laba. Metode Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif, yaitu jenis penelitian yang menghasilkan penemuan-penemuan yang dapat dicapai (diperoleh) dengan menggunakan prosedur-prosedur statistik atau cara-cara lain dari kuantifikasi/pengukuran (Sujarweni, 2015:39). Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah dengan menggunakan metode sensus pad wanita wirausaha salon kecantikan di Samarinda Ilir, kemudian menguji data dalam bentuk kuesioner berdasarkan skala likert dengan metode analisis linear berganda. Untuk menghindari kesimpangsiuran dalam membahas dan menganalisis permasalahan, maka penelitian dibatasi pada pengaruh faktor motivasi dan dalam hal ini pengusaha salon yang berada di Samarinda Ilir. Adapun variabel– variabelnya yaitu : a. Variabel Independent (X), yaitu variabel yang tidak tergantung pada variabel lain, yaitu : 1. Pendidikan (X1), diukur dengan pretasi pendidikan dan tingkat pendidikan. 2. Emosional (X2), diukur dengan dorongan dari dalam diri sendiri dan dorongan dari keluarga. 3. Modal (X3), diukur dengan pengalaman, pengetahuan (knowledge), kreativitas dan inovasi. 4. Kemandirian (X4), diukur dengan Mandiri dalam permodalan (mengandalkan keuangan diri sendiri), Mandiri dalam pengelolaan (kemampuan diri sendiri dalam tugas). b. Variabel Dependent (Y), yaitu variabel yang dipengaruhi oleh variabel lain yaitu: Y = Wanita Wirausaha Salon Kecantikan Alat Analisis 1. uji F (uji serempak) digunakan untuk mengetahui tingkat signifikansi pengaruh variabel-variabel independen secara bersama-sama (simultan) terhadap variabel dependen. 2. Uji t (uji parsial) digunakan untuk menguji signifikansi hubungan antara variabel X dan Y. 417
eJournal Administrasi Bisnis, Volume 5, Nomor 2, 2017 : 414 - 424
3. Variabel Yang Berpengaruh Dominan. Untuk mengetahui variabel yang berpengaruh dominan, dilakukan dengan melihat nilai koefisien regresi baku, di mana nilai yang paling besar adalah variabel yang paling berpengaruh.
Hasil Penelitian 1. Uji F (Uji Serempak) Tabel Ikhtisar Uji (Uji Serempak) ANOVA(b)
Sum of Model Squares 1 Regression 412.523 Residual 266.193 Total 678.716 a Predictors: (Constant), X4, X2, X3, X1 b Dependent Variable: Y
Df 4 83 87
Mean Square 103.131 3.207
F 32.157
Sig. .000(a)
Sumber: data diolah dari SPSS, 2017 Dari hasil uji anova diperoleh nilai F change (Fhitung) sebesar 32,157 jika dibandingkan dengan nilai Ftabel sebesar 2,48 dengan tingkat kepercayaan 95% jadi nilai Fhitung lebih besar dibandingkan Ftabel atau 32,157 > 2.48. Pengujian hipotesisnya adalah membandingkan nilai Fhitung dengan Ftabel sehingga diketahui bahwa nilai Fhitung lebih besar dibandingkan Ftabel artinya secara bersama-sama (simultan) antara variabel Pendidikan (X1), Emosional (X2), Modal (X3) dan Kemandirian (X4) berpengaruh signifikan terhadap Wanita Wirausaha (Y) pada Salon Kecantikan di Samarinda Ilir. 2. Uji t (Uji Parsial) Coefficients pengujian statistic uji t Coefficients(a) Unstandardized Coefficients Model (Constant) 1 X1 X2 X3 X4 a Dependent Variable: Y
B .886 .658 .361 .618 .717
Standardized Coefficients
Std. Error 2.466 .096 .159 .071 .170
t
Sig.
Beta .475 .157 .605 .291
.359 6.846 2.276 8.722 4.226
Sumber: Data diolah dari SPSS, 2017 Berdasarkan hasil perhitungan diatas dapat dijelaskan pengaruh antara variabel pendidikan, emosional, modal, dan kemandirian terhadap pemilihan wirausaha salon kecantikan di Samarinda Ilir adalah sebagai berikut: a. Pengaruh pendidikan terhadap wanita wirausaha salon kecantikan Nilai menunjukkan bahwa variabel pendidikan (X1) sebesar 6,846 dengan nilai Sig. = 0,000. Karena
418
= 6,846 >
= 1,66235 serta nilai
.720 .000 .025 .000 .000
Pengaruh Motivasi Terhadap Pemilihan Wanita Pada Salon (Nurlinawati)
Sig. = 0,000 < a = 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa variabel pendidikan (X1) secara parsial berpengaruh signifikan terhadap wanita wirausaha (Y). b. Pengaruh emosional terhadap wanita wirausaha salon kecantikan Nilai menunjukkan bahwa variabel emosional (X2) sebesar 2,276 dengan nilai Sig. = 0,025. Karena
= 2,276 >
= 1,66235 serta nilai
Sig. = 0,025 < a = 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa variabel emosional (X2) secara parsial berpengaruh signifikan terhadap wanita wirausaha (Y). c. Pengaruh modal terhadap wanita wirausaha salon kecantikan Nilai menunjukkan bahwa variabel modal (X3) sebesar 8,722 dengan nilai Sig. = 0,000. Karena = 8,722 > = 1,66235 serta nilai Sig. = 0,000 < a = 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa variabel modal (X3) secara pars ial berpengaruh signifikan terhadap wanita wirausaha (Y). d. Pengaruh kemandirian terhadap wanita wirausaha salon kecantikan Nilai menunjukkan bahwa variabel kemandirian (X4) sebesar 4,226 dengan nilai Sig. 0,000. Karena = 4,226 > = 1,66235 serta nilai Sig. = 0,000 < a = 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa variabel kemandirian (X4) secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap wanita wirausaha (Y). 3. Variabel Yang Berpengaruh Dominan Berdasarkan hasil penelitian dapat dilihat bahwa nilai standar koefisien korelasi Beta tertinggi yaitu variabel (X3) sebesar 0,605 yang berarti bahwa variabel modal merupakan variabel yang paling berpengaruh terhadap wanita wirausaha salon kecantikan di Samarinda Ilir. Pembahasan Pada hasil penelitian menunjukkan bahwa tanggapan responden terhadap variabel-variabel penelitian ini secara umum sangat baik. Hal ini dapat dilihat sebagai berikut: 1. Analisis Secara Simultan (Uji F) Dari hasil perhitungan uji F, dapat disimpulkan bahwa variabel bebas yang terdiri dari variabel Pendidikan (X1), Emosional (X2), Modal (X3) dan Kemandirian (X4) secara simultan berpengaruh signifikan terhadap Wanita Wirausaha (Y) pada Salon Kecantikan di Samarinda Ilir. Dari hasil analisis koefisien korelasi (R) diketahui bahwa tingkat hubungan antara motivasi dan wanita wirausaha salon kecantikan di Samarinda Ilir berada pada tingkat hubungan yang kuat. Artinya faktor motivasi yang terdiri dari faktor pendidikan, emosional, modal, dan kemandirian . Analisis koefisien determinasi diketahui besarnya motivasi terhadap wanita wirausaha salon kecantikan adalah sebesar 58,9% yang berarti bahwa kontribusi variabel bebas naik turunnya variabel terikat adalah 58,9% dan sisanya 41,1% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam model penelitian ini. 2. Analisis Secara Parsial (Uji t) 419
eJournal Administrasi Bisnis, Volume 5, Nomor 2, 2017 : 414 - 424
a.
Pengaruh pendidikan terhadap wanita wirausaha salon kecantikan Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel pendidikan secara parsial berpengaruh signifikan terhahap wanita pada wirausaha salon kecantikan di Samarinda Ilir. Jika dibandingkan dengan penelitian terdahulu dari Safitri (2010), dimana variabel pendidikan secara parsial tidak berpengaruh terhadap wanita berwirausaha pada salon kecantikan di Kecamatan Medan Tembung. Hal ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh penulis, karena fakta yang penulis dapatkan berdasarkan hasil uji data bahwa variabel pendidikan secara parsial berpengaruh signifikan terhadap pemilihan wanita pada wiarsuaha salon kecantikan di Samarinda Ilir. Hal ini sejalan dengan teori yang dikemukakan oleh Hendro (2011:61) yang menyatakan bahwa faktor pendidikan merupakan faktor yang mempengaruhi keinginan seseorang untuk memilih jalur menjadi seorang wirausaha sebagai jalan hidupnya. Sejalan dengan penelitian ini, penulis mengamati berdasarkan hasil uji data maupun kondisi dilapangan bahwa mayoritas pendidikan terakhir wanita wirausaha salon kecantikan di Samarinda Ilir adalah Sekolah Menengah Keatas (SMA). Walaupun tingkat pendidikan mereka tidak sampai pada perguruan tinggi namun faktor ini bukan merupakan faktor penghambat bagi wanita untuk mencoba menjadi seorang wirausaha sebagai jalan hidupnya. b. Pengaruh emosional terhadap wanita wirausaha salon kecantikan Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel emosional secara parsial berpengaruh signifikan terhahap wanita pada wirausaha salon kecantikan di Samarinda Ilir. Pada penelitian yang dilakukan oleh Safitri (2010) menunjukkan bahwa variabel emosional secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap wanita berwirausaha pada salon kecantikan di Kecamatan Medan Tembung. Hal ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh penulis, karena fakta yang penulis dapatkan berdasarkan hasil uji data bahwa variabel emosional secara parsial berpengaruh signifikan terhadap wanita pada wirausaha salon kecantikan di Samarinda Ilir. Hal ini sejalan dengan teori yang dikemukakan oleh Hendro (2011:61) yang menyatakan bahwa faktor emosional merupakan tindakan pribadi seseorang yang mampu mempengaruhi emosinya dalam mengambil keputusan untuk memilih usaha dimana faktor ini meliputi dorongan dari dalam diri sendiri dan dorongan dari keluarga. Berangkat pada penelitian ini, penulis mengamati bahwa faktor emosional mempengaruhi motivasi wanita dalam memilih wirausaha salon kecantikan di Samarinda Ilir di mana hal ini dapat dilihat dari sisi emosional responden, dimana mereka mudah dan merasa nyaman menjalankan usaha salon kecantikan dengan memotivasi diri sendiri maupun motivasi yang didapat dari keluarganya. Tetapi pada hasil penelitian yang telah dilakukan oleh penulis menunjukkan bahwa 420
Pengaruh Motivasi Terhadap Pemilihan Wanita Pada Salon (Nurlinawati)
variabel emosional masih memiliki pengaruh yang rendah terhadap pemilihan wanita pada wirausaha salon kecantikan. Hal ini disebabkan karena wanita yang memulai dan menjalankan usaha salon kecantikan merupakan tuntutan untuk memenuhi kebutuhan ekonomi keluarga yang semakin meningkat. c. Pengaruh modal terhadap wanita wirausaha salon kecantikan Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel modal secara parsial berpengaruh signifikan terhahap wanita pada wirausaha salon kecantikan di Samarinda Ilir. Hal ini sejalan dengan teori yang dikemukakan oleh Hendro (2011:61) yang menyatakan bahwa faktor modal adalah kiat-kiat yang bisa dilakukan dimana hal itu tidak membutuhkan modal uang dalam jumlah yang besar antara lain pengalaman, pengetahuan (knowledge), kreativitas, dan inovasi. Jika dibandingkan dengan penelitian terdahulu dari Safitri (2010), di mana variabel modal secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap wanita berwirausaha pada salon kecantikan di Kecamatan Medan Tembung. Hal ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh penulis, karena fakta yang penulis dapatkan berdasarkan hasil uji data bahwa variabel modal secara parsial berpengaruh signifikan terhadap wanita pada wirausaha salon kecantikan di Samarinda Ilir. Sejalan dengan penelitian ini, penulis mengamati variabel modal yang bersifat non-materil yang teridiri dari pengalaman, pengetahuan (knowledge), kreativitas dan inovasi berpengaruh pada motivasi wanita memilih wirausaha salon kecantikan di Samarinda Ilir. Hal ini dapat dilihat pada wanita yang membuka wirausaha salon kecantikan berawal dari pengalaman dan pengetahuan yang dimiliki. Di mana pengalaman dan pengetahuan tersebut didapatkan dari kursus pelatihan maupun disalon tempat mereka pernah bekerja, sehingga pada akhirnya termotivasi untuk membuka usaha salon kecantikan dengan berkreativitas dan berinovasi sendiri. d. Pengaruh kemandirian terhadap wanita wirausaha salon kecantikan Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel kemandirian secara parsial berpengaruh signifikan terhahap wanita pada wirausaha salon kecantikan di Samarinda Ilir. Hal ini sejalan dengan teori yang dikemukakan oleh Sudrajad (2012:34) yang menyatakan bahwa faktor kemandirian adalah sifat yang dimiliki oleh seorang wirausaha menunjukkan bahwa ia selalu mengembalikan perbuatannya sebagai tanggung jawab pribadi dan kemampuan untuk mengandalkan diri sendiri dalam upaya menciptakan lapangan pekerjaan tanpa harus bergantung dari orang lain. Pada penelitian yang dilakukan oleh Safitri (2014), Sehani (2010), dan Khairawati (2014) menunjukkan bahwa variabel kemandirian secara parsial berpengaruh signifikan terhadap motivasi/keputusan wanita berwirausaha. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh penulis, dimana fakta yang penulis dapatkan berdasarkan hasil uji data bahwa variabel kemandirian secara parsial 421
eJournal Administrasi Bisnis, Volume 5, Nomor 2, 2017 : 414 - 424
berpengaruh signifikan terhadap wanita pada wirausaha salon kecantikan di Samarinda Ilir. Berdasarkan pada penelitian ini, penulis mengamati bahwa faktor kemandirian berpengaruh pada motivasi wanita memilih wirausaha salon kecantikan di Samarinda Ilir. Di mana hal ini dapat dilihat bahwa wanita wirausaha salon kecantikan di Samarinda Ilir memiliki keyakinan diri untuk memulai atau membuka usaha salon dengan mengandalkan keuangan serta memanfaatkan potensi dirinya, sehingga hal seperti ini harus dipertahankan bagi wanita yang akan memulai dan menjalankan suatu usaha dalam upaya menciptakan lapangan pekerjaan sehingga dalam berwirausaha mereka tidak menggatungkan diri pada orang lain. 3. Variabel Yang Berpengaruh Dominan Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor modal merupakan variabel yang dominan berpengaruh signifikan terhadap wanita wirausaha pada salon kecantikan di Samarinda Ilir. Hal ini sejalan dengan teori Hendro (2011:61) yang menyatakan faktor modal merupakan faktor yang memotivasi seseorang untuk memulai atau membuka suatu usaha karena dibentuk oleh pengalaman, pengetahuan (knowledge), kreativitas dan inovasi. Jika dibandingkan dengan penelitian terdahulu dari Safitri (2010) yang menyatakan bahwa variabel kemandirian merupakan variabel yang dominan berpengaruh wanita memilih untuk berwirausaha salon kecantikan di Kecamatan Medan Tembung dan penelitian dari Sehani (2010) yang menyatakan bahwa variabel kemandirian mempunyai pengaruh dominan terhadap keputusan perempuan memilih berwirausaha sebagai penjahit pakaian di Kecamatan Tampan-Pekanbaru. Hal ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh penulis, karena fakta yang penulis dapatkan berdasarkan hasil uji data bahwa variabel modal merupakan variabel yang dominan berpengaruh terhadap wanita wirausaha salon kecantikan di Samarinda Ilir. Fakta yang telah penulis dapatkan dari hasil penelitian dilapangan bahwa wanita mampu dan merasa yakin untuk memulai atau membuka usaha salon kecantikan dengan mengandalkan pengalaman, pengetahuan (knowledge), kreativitas dan inovasi yang mereka miliki. Hal ini berdasarkan pada pengalaman yang mereka miliki atau belajar dari pengalaman orang lain yang telah berhasil dalam menjalankan usaha sehingga menjadi pelajaran agar tidak melakukan kesalahan dan dapat mengurangi risiko kerugian dalam berwirausaha. Pengetahuan (knowledge) yang dapat dijadikan sumber informasi dalam menjalankan wirausaha dengan mengikuti kursus, seminar, pelatihan (training) yang dapat menambah wawasan dari usaha yang dijalani khususnya pada usaha salon kecantikan. Dan yang terakhir kreativitas dan inovasi yang mereka miliki dalam menuangkan ide-ide serta bagaimana cara mengaplikasikannya untuk memenuhi kebutuhan pelanggannya.
422
Pengaruh Motivasi Terhadap Pemilihan Wanita Pada Salon (Nurlinawati)
Penutup Variabel pendidikan (X1), emosional (X2), modal (X3), dan kemandirian (X4) secara simultan berpengaruh signifikan terhadap wanita wirausaha pada salon kecantikan di Samarinda Ilir. Variabel pendidikan (X1) ), emosional (X2), modal (X3), dan kemandirian (X4) secara parsial berpengaruh signifikan terhadap wanita wirausaha pada salon kecantikan di Samarinda Ilir. Variabel modal yang terdiri dari pengalaman, pengetahuan (knowledge), kreativitas dan inovasi berpengaruh dominan terhadap wanita wirausaha pada salon kecantikan di Samarinda Ilir. Diharapkan faktor pengetahuan (knowledge) yang termasuk dalam variabel modal bagi wanita wirausaha yang belum memiliki pengetahuan maupun yang sudah memahami ilmu tentang usaha salon kecantikan harus tetap dikembangkan dan ditingkatkan dengan cara mengikuti kursus, seminar, dan pelatihan (training) yang menyangkut hal tentang pengembangan usaha salon kecantikan. Sehingga dengan pengetahuan dan wawasan yang dimiliki. mengenai usaha salon kecantikan, para wanita dapat menciptakan lapangan pekerjaan bagi orang lain tanpa harus bergantung pada orang lain. Diharapkan variabel emosional yang mempunyai pengaruh motivasi masih rendah terhadap pemilihan wanita pada wirausaha salon kecantikan hendaknya memotivasi diri serta mengelola potensi yang ada dalam diri sendiri untuk dimanfaatkan dan ditingkatkan agar lebih optimal (baik), yaitu dengan memulai usaha untuk melatih diri sendiri menjadi wanita yang mandiri tanpa takut akan kegagalan. Selain motivasi diri, support (dukungan) dari keluarga atau kerabat terdekat juga sangat penting dalam memutuskan untuk memulai suatu usaha. Daftar Pustaka Adrian, Payne. 2000. The Essence of Service Marketing. Andi dan Pearson Education (Asia) Pte. Ltd. Yogyakarta. Aishah, Buang dan Esteti Murni, 2006. Prinsip-prinsip Kewirausahaan, Konsep, Teori, dan Model-model Pembentukan Wirausaha. Fakulti Pendidikan Universitas Kebangsaan Malaysia, Bangi Selangor, Malaysia. Alma, Buchari. 2011. Kewirausahaan. Bandung: Alfabeta. Ardiyanto, Gunawan, 2012. Inspirasi Wanita Memiliki dan Mengembangkan Bisnis. NS Books, Jakarta. Budi, S. Safruddin. 2006. Kontribusi Tenaga Kerja Wanita (TKW) di Luar Negeri dalam Pengadaan Keluarga, dalam Media Perempuan. Edisi kedua. Jakarta. Fakih, M. 2006. Analisis Gender dan Transformasi Sosial. Pustaka Pelajar, Yogyakarta. Ghozali, Imam. 2005. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro. 423
eJournal Administrasi Bisnis, Volume 5, Nomor 2, 2017 : 414 - 424
, Iman. 2009. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Programn SPSS. Edisi Keempat. Semarang: Penerbit Universitas Diponegoro. Hendro. 2011. Dasar-dasar Kewirausahaan, Panduan Bagi Mahasiswa Untuk Mengenal, Memahami, dan Memasuki Dunia Bisnis. Penerbit Erlangga. Juwita, Ratna. 2000. Psikologi Sosial. Khazanah Intelektual, Bandung. Kasmir. 2006. Kewirausahaan. PT. RajaGrafindo Persada, Jakarta. Mulyadi S. 2003. Ekonomi Sumber Daya Manusia (Dalam Perspektif Pembangunan). PT. RajaGrafindo Persada, Jakarta. Nasution, Arman Hakim, et al. 2007. Entrepreneurship, Membangun Spirit Teknopreneurship. CV. Penerbit Andi, Yogyakarta. Rachmawati, Selly, 2011. Mompreneur. Wanajati Chakra Renjana, Yogyakarta. Santrock, J. W. 2002. Life Span Development: Perkembangan Masa Hidup. Erlangga, Jakarta. Siagian, Sondang P. 2004. Manajemen Sumber Daya Manusia. Penerbit PT. Bumi Aksara, Jakarta. Singgih, Santoso. 2010. Statistik Parametrik: Konsep dan Aplikasi dengan SPSS. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo. Sudrajad. 2012. Kiat Mengentaskan Pengangguran dan Kemiskinan Melalui Wirausaha. Jakarta: Bumi Aksara. Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, R dan D. Alfabeta. Bandung ________. 2005. Metode Penelitian Kuantitatif. Bandung: Alfabeta ________. 2014. Metode Penelitian Manajemen. CV. Alfabeta: Bandung. ________. 2015. Metode Penelitian Bisnis & Ekonomi. Cetakan Pertama. Yogyakarta: Graha Ilmu Sujarweni, Wiratna. 2015. Metodologi Penelitian Bisnis & Ekonomi. Cetakan Pertama. Penerbit Pustaka Baru Press, Yogyakarta. Suryana. 2007. Kewirausahaa, Pedoman Praktis: Kiat dan Proses Menuju Sukses. Jakarta: Penerbit Salemba Empat. Suryana, Yuyus dan Kartib Bayu. 2010. Kewirausahaan pendekatan karakteristik wirausahawan sukses. Edisi kedua. Penerbit: Kencana. Jakarta.
424