PENGARUH MOTIVASI, KEDISIPLINAN DAN KEPEMIMPINAN TERHADAP PRESTASI KERJA PEGAWAI DINAS KOPERASI DAN UMKM KABUPATEN MALANG Oleh : Suyitno *) ABSTRACT This study aims to analyze and determine the effect of motivation, discipline and leadership on employee job performance of Cooperatives and SMEs Malang. The population in this study were employees of the Department of Cooperatives and SMEs Malang. The subjects of this study encompasses all that is contained in the population of all employees of Department of Cooperatives and SMEs, amounting Malang 49 people, so this research is called the study population. Based on the analysis and discussion, it can be concluded that: a) motivation, discipline and leadership are jointly significant effect on employee job performance of Cooperatives and SMEs Malang regency; b) Based on the t test which has been discussed in the previous section it is clear that all the independent variables consists Motivation, discipline and leadership partially significant effect on employee job performance of Cooperatives and SMEs Malang. Keywords: Motivation, Discipline, Leadership and Job Performance PENDAHULUAN LATAR BELAKANG Pada dasarnya tingkah laku atau sikap seseorang dipengaruhi serta dirangsang oleh keinginan, kebutuhan, tujuan dan kepuasannya. Rangsangan timbul dari diri sendiri (internal) dan dari lingkungan (eksternal). Rangsangan yang berbentuk material dan non material ini akan menciptakan motivasi yang mendorong orang bekerja (beraktifitas) untuk memperoleh kebutuhan dan kepuasan dari hasil kerjanya. Bila motivasi sudah menjadi pola pikir karyawan, dengan sendirinya kepuasan kerja akan terbentuk. Motivasi merupakan karakteristik manusia, yang terdiri dari berbagai faktor yang menyebabkan, menyalurkan dan mempertahankan tingkah laku manusia. Motivasi berhubungan dengan tindakan yang akan membuat seseorang tersebut melakukan sesuatu. Agar perusahaan dapat menjalankan segala kegiatan dalam upaya mencapai tujuan yang telah ditetapkan, maka faktor-faktor yang dapat digunakan untuk menumbuhkan dan meningkatkan motivasi kerja karyawan sedapat mungkin harus dijaga dan dipertahankan, karena karyawan memegang peranan penting dan mempunyai pengaruh yang sangat besar terhadap tujuan perusahaan. Motivasi kerja dapat diartikan sebagai dorongan dalam diri seseorang untuk berperilaku tertentu dalam melakukan pekerjaannya agar tercapai tujuan yang sesuai dengan sasaran organisasi maupun sasaran pribadi. Menurut Robbins (1996) motivasi sebagai Suyitno
303
kesediaan karyawan untuk mengeluarkan tingkat upaya yang tinggi untuk tujuan organisasi, yang dikondisikan oleh kemampuan upaya itu untuk memenuhi beberapa kebutuhan individual. Sedangkan menurut Gibson et al. (1996) motivasi merupakan kekuatan yang mendorong seseorang karyawan yang menimbulkan/mengarahkan perilaku, atau suatu proses dimana perilaku diberikan energi dan diarahkan. Hasil penelitian sebelumnya menyebutkan bahwa motivasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasaan kerja karyawan, diantaranya adalah penelitian yang dilakukan oleh Usman (2007). Setiap lembaga selalu menginginkan pegawai bekerja tidak sekedar mencari nafkah saja, tetapi diharapkan dapat bekerja semaksimal mungkin agar lembaga tersebut dapat berkembang, mampu bertahan dan memenangkan persaingan dengan lembaga lain. Kendala yang biasa dihadapi lembaga dalam mencapai visi dan misinya adalah menyangkut masalah dengan pegawainya, tidak sedikit pegawai yang bekerja sekedar memenuhi kewajibannya, mereka tidak peduli apakah lembaga tersebut akan berkembang atau sebaliknya mengalami kemunduran. Banyaknya pegawai yang datang dan pulang tidak sesuai dengan aturan yang berlaku, diantara mereka bahkan ada yang lebih banyak ijin meninggalkan tugas dengan berbagai alasan, misalnya melayat, resepsi pernikahan, melahirkan, khitanan dan sebagainya, kebiasaan meninggalkan tugas tersebut seolah-olah sudah merupakan tradisi yang sulit dihilangkan. Pengelolaan dalam suatu lembaga maka seorang pimpinan akan menuntut penggunaan sumber daya manusia untuk melakukan kerjasama agar kebutuhan dan harapan baik secara individu maupun organisasi dapat terpenuhi. Kerjasama dalam satu organisasi umumnya dilakukan sebagai sarana untuk mencapai tujuan dengan kemampuan yang dimiliki melalui komitmen organisasi , motivasi dan pendidikan sehingga dapat berkreasi secara positif untuk mencapai prestasi kerja yang maksimal di lembaga tersebut. Komitmen organisasi, motivasi dan pendidikan mempunyai hubungan secara timbal balik yang dapat diartikan, untuk mencapai prestasi yang maksimal komitmen organisasi tidak mungkin dapat mencapai tujuannya tanpa melalui motivasi, disisi lain motivasi tidak akan berjalan mencapai tujuan serta sasaran jika kerjasama sekelompok orang anggota tidak dapat diorganisir secara baik demikian pula halnya dengan pendidikan. Disinilah muncul arti pentingnya peran kepemimpinan (manajerial), sebagaimana ditegaskan oleh Devis dan Newston (1990 : 152) yang mengungkapkan bahwa tanpa
304
Suyitno
pemimpin, suatu organisasi hanya merupakan kegalauan orang-orang dan mesin saja. Pemimpin (manajer) mempunyai tugas untuk mengatur dan menggeraka sejumlah orangorang yang mempunyai sikap, tingkah laku dan latar belakang sosial dan ekonomi yang berbeda-beda. RUMUSAN MASALAH Berdasarkan
latar belakang
yang telah diuraikan sebelumnya, maka rumusan
masalahnya adalah sebagai berikut : 1. Apakah variabel motivasi, kedisiplinan dan kepemimpinan secara simultan berpengaruh signifikan terhadap prestasi kerja Pegawai Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Malang? 2. Apakah variabel motivasi, kedisiplinan dan kepemimpinan secara parsial berpengaruh signifikan terhadap prestasi kerja Pegawai Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Malang? TUJUAN PENELITIAN Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya dan rumusan masalah yang telah dikemukakan, maka penelitian ini mempunyai tujuan sebagai berikut : 1. Menganalisis pengaruh variabel motivasi, kedisiplinan dan kepemimpinan secara simultan signifikan terhadap prestasi kerja Pegawai Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Malang 2. Menganalisis pengaruh variabel motivasi, kedisiplinan dan kepemimpinan secara parsial terhadap prestasi kerja Pegawai Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Malang KONTRIBUSI PENELITIAN Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan kepada pihak yang membutuhkan baik secara teoritis maupun secara praktis. Adapun manfaat tersebut adalah sebagai berikut : 1. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah hasil kajian ilmiah dan memberikan sumbangan terhadap kemajuan ilmu dalam bidang manajemen khususnya mamajemen sumber daya manusia. 2. Hasil penelitian ini diharapkan dapat lebih memperluas wawasan pimpinan lembaga tentang peningkatan kinerja sehingga dapat meningkatkan prestasi kerja pada umumnya.
Suyitno
305
3. Hasil penelitian ini diharapkan dapat membantu pemerintah dalam menetapkan kebijakan untuk pembinaan serta pengembangan terhadap Pegawai Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Malang khususnya dan bagi semua Pegawai Negeri Sipil pada umumnya.
TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS Tinjauan Penelitian Terdahulu Soedarto (2004) dalam penelitiannya dapat membuktikan bahwa budaya organisasi berpengaruh positif signifikan terhadap motivasi kerja, gaya kepemimpinan berpengaruh secara positif signifikan terhadap motivasi kerja, budaya organisasi berpengaruh positif signifikan terhadap gaya kepemimpinan, budaya organisasi berpengaruh negatif signifikan terhadap prestasi kerja, gaya kepemimpinan berpengaruh negatif signifikan terhadap prestasi kerja, gaya kepemimpinan berpengaruh positif signifikan terhadap prestasi kerja apabila ditengahi oleh motivasi kerja, budaya organisasi berpengaruh positif signifikan terhadap prestasi kerja apabila ditengahi oleh motivasi kerja, dan budaya organisasi berpengaruh negatif signifikan terhadap prestasi kerja apabila ditengahi oleh gaya kepemimpinan. Yunus (2005) dalam penelitiannya dapat membuktikan bahwa: (1) motivasi dan kepuasan kerja simultan memiliki pengaruh yang bermakna terhadap prestasi kerja aparatur pemerintah di lingkungan Badan Pendidikan dan Pelatihan Provinsi Jawa Timur; (2) Secara parsial semua variabel bebas (X1 dan X2) memiliki pengaruh yang signifikan terhadap prestasi kerja aparatur pemerintah di lingkungan Badan Pendidikan dan Pelatihan Provinsi Jawa Timur. Hermawan (2008) dengan penelitiannya yang berjudul : ”Pengaruh kepemimpinan dan budaya kerja terhadap prestasi kerja melalui kepuasan kerja”. Menyimpulkan bahwa kepemimpinan dan budaya kerja. Kemudian, kepemimpinan, budaya kerja terhadap prestasi kerja melalui kepuasan kerja. Menyimpulkan bahwa kepemimpinan dan budaya kerja. Kemudian, kepemimpinan, budaya kerja, kepuasan kerja berpengaruh terhadap prestasi kerja. Landa (2008) dalam penelitiannya yang berjudul pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah dan Kreativitas Guru Terhadap Prestasi Belajar Siswa di SMP Negeri 2 Langgudu dan SMP Negeri 3 Langgudu Kabupaten Bima Tahun Pelajaran 2007/2008, mengemukakan bahwa : terdapat pengaruh yang signifikan antara kepemimpinan kepala sekolah dengan prestasi belajar siswa di SMP Negeri 2 Langgudu dan SMP Negeri 3 Langgudu Kabupaten Bima. Kepala sekolah dengan kepemimpinan yang baik (kapabel, kredibel, akuntabel, dan demokratis), dan
306
Suyitno
dengan kemampuan pengelolaan sekolah yang profesional, akan berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa. Selanjutnya, ia menambahkan bahwa : terdapat pengaruh yang signifikan antara kreativitas guru dengan prestasi belajar siswa di SMP Negeri 2 Langgudu dan SMP Negeri 3 Langgudu Kabupaten Bima. Ini berarti bahwa guru yang memiliki kreativitas tinggi dalam segala hal, terutama dalam hal mendesain metode pembelajaran akan berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa. Narmodo (2009) dengan judul Pengaruh Motivasi dan Disiplin Terhadap Kinerja Pegawai Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Wonogiri. Kesimpulan dari penelitian ini adalah 1). Dari uji validitas dan reliabilitas, baik variabel terikat maupun variabel bebas menunjukkan bahwa daftar kuesioner yang disampaikan kepada responden telah memenuhi persyaratan. Motivasi dan disiplin mempunyai pengaruh positif terhadap kinerja pegawai Badan Kepegawaian Daerah Wonogiri. 2). Disiplin mempunyai pengaruh paling dominan terhadap kinerja pegawai dibanding dengan movitasi. Motivasi dan disiplin dapat menjelaskan variasi variabel kinerja pegawai sebesar 56,6%, sedangkan 43,3% dijelaskan oleh variabel lain di luar model. Widodo (2009) dengan judul Pengaruh Lingkungan Kerja Pada Hubungan Antara Kompensasi dan Kepemimpinan Terhadap Kepuasan Kerja Studi Pada Kantor Pelayanan Pajak Salatiga. Kesimpulan penelitian ini adalah 1). Bahwa terdapat pengaruh positif kompensasi dan kepemimpinan terhadap kepuasan kerja aparatur Kantor Pelayanan Pajak Salatiga. 2). Bahwa terdapat pengaruh signifikan positif kepemimpinan terhadap kepuasan kerja aparatur Kantor Pelayanan Pajak Salatiga diperkuat oleh lingkungan kerja yang baik. MOTIVASI Motivasi adalah sesuatu yang memulai gerakan, sesuatu yang membuat orang bertindak atau berperilaku dalam cara-cara tertentu Armstrong (1994: 174), kemudian Reksohadiprodjo (1990: 79) mendefinisikan motivasi sebagai keadaan dalam pribadi seseorang yang mendorong keinginan individu untuk melakukan kegiatan-kegiatan tertentu untuk mencapai suatu tujuan, motivasi yang diberikan bisa menjadi dua jenis motivasi, yaitu motivasi positif dan motivasi negatif. Motivasi positif adalah suatu proses untuk mencoba mempengaruhi orang lain agar menjalankan sesuatu yang kita inginkan dengan cara memberi kemungkinan untuk
Suyitno
307
mendapatkan “hadiah“, motivasi negatif adalah proses untuk mempengaruhi seseorang agar mau melakukan sesuatu yang kita inginkan, tetapi teknik dasar yang digunakan adalah lewat kekuatan-kekuatan Heidjrachman dan Husnan (2000: 59). KEDISIPLINAN Menurut Nitisemito (1986:199) menyatakan masalah kedisiplinan kerja, merupakan masalah yang perlu diperhatikan, sebab dengan adanya kedisiplinan, dapat mempengaruhi efektivitas dan efisiensi pencapaian tujuan organisasi. Sedangkan menurut Greenberg dan Baron (1993:104) memandang disiplin melalui adanya hukuman. Disiplin kerja, pada dasarnya dapat diartikan sebagai bentuk ketaatan dari perilaku seseorang dalam mematuhi ketentuan-ketentuan ataupun peraturan-peraturan tertentu yang berkaitan dengan pekerjaan, dan diberlakukan dalam suatu organisasi atau perusahaan (Subekti, 1995). Jadi disiplin kerja adalah bentuk ketaatan sikap dan tingkah laku karyawan yang dapat mempengaruhi efektivitas kerja karyawan itu sendiri. Dilihat dari sisi manajemen, terjadinya disiplin kerja itu akan melibatkan dua kegiatan pendisiplinan : a. Preventif, Pada pokoknya, dalam kegiatan ini bertujuan untuk mendorong disiplin diri di antara para karyawan, agar mengikuti berbagai standar atau aturan. Sehingga penyelewengan kerja dapat dicegah. b. Korektif, Kegiatan yang ditujukan untuk menangani pelanggaran terhadap aturan dan mencoba untuk menghindari pelanggaran-pelanggaran lebih lanjut (Heldjrachman dkk, 1990). Perlu disadari bahwa untuk menciptakan disiplin kerja dalam organisasi/ perusahaan dibutuhkan adanya : Tata tertib/ peraturan yang jelas; Penjabaran tugas dari wewenang yang cukup jelas; Tata kerja yang sederhana, dan mudah diketahui oleh setiap anggota dalam organisasi. Menurut Byars and Rue (1995:357) menyatakan ada beberapa hal yang dapat dipakai, sebagai indikasi tinggi rendahnya kedisplinan kerja karyawan, yaitu : Ketepatan waktu, kepatuhan terhadap atasan, peraturan terhadap perilaku terlarang, ketertiban terhadap peraturan yang berhubungan langsung dengan produktivitas kerja. Kepemimpinan Kepemimpinan berasal dari kata leadership, yaitu sifat yang dimiliki oleh seorang pemimpin. Sedangkan pemimpin adalah orang yang memimpin. Kepemimpinan mempunyai 308
Suyitno
hubungan yang erat dengan sekelompok orang yang mempunyai tujuan yang sama sedangkan tujuan tersebut telah ditentukan sebelumnya dalam suatu organisasi, beberapa pengertian dari kepemimpinan yang dikemukakan oleh para ahli manajemen adalah sebagai berikut: Terry, (1972:458) mengemukakan pengertian tentang kepemimpinan. ”Leadhership is relationship in wich one person, or the leader, influences other to work together willingly on related task to attain that which the leader desires”. Artinya kepemimpinan adalah hubungan yang ada dalam diri pemimpin dalam mempengaruhi orang lain untuk bekerja sama secara sadar dalam hubungan tugas untuk mencapai yang diinginkannya. Stonner, (1982:458) mengemukakan pengertian tentang kepemimpinan “Managerial Leadership as process of directing and influencing the task related activities of group members”. Artinya, kepemimpinan manajerial merupakan proses mengarahkan dan mempengaruhi aktifitas hubungan tugas kelompok. Pemimpin mempunyai kewenangan dan kekuasaan untuk melakukan kinerja kepemimpinan, melakukan kombinasi antara kinerja satu dengan yang lainnya. Ada aspek utama dari dua aspek penting yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin, yaitu aspek moral selain aspek kewibawaan (karisma). Kekuatan yang dimiliki oleh seorang pemimpin terhadap aspek kewibawaan (karisma) yang disertai moralitas ini mempunyai pengaruh begitu besar bagi organisasi untuk mengkoordinasi dan mengaktifkan segenap elemen atau komponen yang ada di dalamnya. Sehingga dapat dilihat kalau kekuasaan pemimpin hanya sampai pada kedudukan dan jabatan saja, maka kekuasaannya hanya menghasilkan hubungan pertemanan (patron clein), rasa suka tidak suka (subyektifitas) di samping kekuasaan untuk mendominasi dan memerintah (berkuasa) saja yang kesemua itu adalah kontra profesional. PRESTASI KERJA Tingkat prestasi kerja pegawai yang tinggi merupakan salah satu ukuran tercapainya tujuan organisasi, supaya diperoleh suatu kejelasan yang tepat mengenai konsep prestasi kerja, maka berikut ini akan dijelaskan beberapa pendapat mengenai prestasi kerja tersebut. Menurut Maiser sebagaimana yang dikutip oleh As`ad (1995: 47), prestasi kerja sebagai kesuksesan seseorang didalam melaksanakan sesuatu pekerjaan, selanjutnya dalam bukunya yang sama menurut Lauyer dan Porter yang dikutip oleh As`ad (1997: 47), prestasi
Suyitno
309
adalah suatu peranan dalam mencapai kesuksesan yang diperoleh dari perbuatanperbuatannya. Prestasi kerja menunjuk pada hasil kerja yang dicapai oleh seseorang seperti pendapat Hasibuan (1991: 105) yang menyatakan : “ Prestasi kerja adalah suatu hasil kerja yang dicapai seseorang dalam melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya yang didasarkan atas kecakapan, pengalaman dan kesungguhan serta waktu“. Osborn, (1980: 293) dikemukakan bahwa ukuran prestasi kerja bagi seorang pekerja atau pegawai dapat diperinci sebagai berikut: 1. Jumlah penyelesaian tugas dalam waktu tertentu 2. Kualitas pekerjaan yang telah mereka kerjakan 3. Tingkat pengetahuan dan ketrampilan pekerja terhadap tugasnya 4. kreatifitas pegawai untuk menemukan ide baru dalam rangka menyelesaikan tugasnya 5. kemampuan untuk bekerjasama dengan sejawatnya 6. kemampuan untuk menyelesaikan tugas mereka tanpa tergantung pada bantuan orang lain Beberapa keterangan dan definisi tersebut diatas maka dapat disimpulkan bahwa dalam penelitian ini variabel prestasi kerja meliputi kuantitas kerja, kualitas kerja, pengetahuan
akan
pekerjaan,
kreatifitas,
bekerjasama,
tanggung
jawab,
inisiatif,
kepemimpinan dan kepribadian. HIPOTESIS Berpijak dari teori dan hasil penelitian terdahulu serta tujuan penelitian yang hendak dicapai, serta tinjauan pustaka yang telah diuraikan sebelumnya maka hipotesis dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut : 1. Variabel motivasi, kedisiplinan dan kepemimpinan secara simultan berpengaruh signifikan terhadap Prestasi Kerja Pegawai Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Malang 2. Variabel motivasi, kedisiplinan dan kepemimpinan secara parsial berpengaruh signifikan terhadap Prestasi Kerja Pegawai Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Malang METODE PENELITIAN JENIS, LOKASI DAN WAKTU PENELITIAN Jenis penelitian ini adalah penelitian explanatory, yaitu penelitian yang memungkinkan peneliti untuk mengendalikan variabel yang di duga berpengaruh terhadap variabel terikat. Penelitian dilakukan di Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Malang. Sedangkan waktu penelitian dilakukan mulai bulan Maret sampai dengan Juni 2013. 310
Suyitno
POPULASI DAN SAMPEL Populasi dalam penelitian ini adalah pegawai Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Malang. Sedangkan subyeknya meliputi semua yang terdapat dalam populasi yaitu semua pegawai Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Malang yang berjumlah 49 orang, tanpa membedakan status, pangkat/golongan/ruang, masa kerja, dan usia sehingga penelitian ini dapat dikatakan penelitian populasi. OPERASIONALISASI VARIABEL 1. Motivasi (X1) Motivasi adalah sesuatu yang memulai gerakan, sesuatu yang membuat orang bertindak atau berperilaku dalam cara-cara tertentu, motivasi sebagai keadaan dalam pribadi seseorang yang mendorong keinginan individu untuk melakuan kegiatan-kegiatan tertentu untuk mencapai tujuan, dalam penelitian ini motivasi dibatasi pada pekerjaan yang dilakukan Pegawai Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Malang. 2. Kedisiplinan (X2) Kedisiplinan yang dimaksud dalam penelitian adalah kedisiplinan Pegawai Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Malang. Kedisiplinan guru adalah sikap penuh kerelaan dalam mematuhi semua aturan dan norma yang ada dalam menjalankan tugasnya sebagai bentuk
tanggung
jawabnya
terhadap
pendidikan
anak
didiknya
dan lembaga
pendidikannya, dibatasi pada kedisiplinan Pegawai Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Malang. 3. Kepemimpinan Kepemimpinan berasal dari kata leadership, yaitu sifat yang dimiliki oleh seorang pemimpin. Sedangkan pemimpin adalah orang yang memimpin. Kepemimpinan mempunyai hubungan erat dengan sekelompok orang yang mempunyai tujuan yang sama, sedangkan tujuan tersebut telah ditentukan sebelumnya dalam suatu organisasi. Kepemimpinan adalah gabungan antara strategi dan karakter. Mengelola sumber daya manusia tidak saja sulit, tetapi juga makan waktu, untuk itu sebagai pemimpin yang baik hendaknya memahami bahwa teladan adalah alat yang ampuh dan efektif.
Suyitno
311
4. Prestasi Kerja Prestasi kerja adalah hasil kerja yang telah dicapai Pegawai atau pegawai sesuai dengan standar yang ditetapkan dalam kurun waktu yang telah ditetapkan. Seluruh Variabel penelitian diukur secara scoring berdasarkan skala likert dari masingmasing skor jawaban responden tersebut. Sedangkan untuk pengukuran masing-masing pertanyaan discoring dengan kategori sebagai berikut : No. 1. 2. 3. 4. 5.
Kategori Sangat tidak setuju Tidak setuju Kurang setuju Setuju Sangat setuju
Skor 1 2 3 4 5
MODEL PENELITIAN Berdasarkan tinjauan penelitian terdaulu dan tinjauan teori, maka kerangka konseptual penelitian ini adalah sebagai berikut : Motivasi (X1) Kedisiplinan (X2)
Prestasi Kerja (Y)
Kepemimpinan (X3) SUMBER DAN METODE PENGUMPULAN DATA Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer yang diperoleh dari sumber melalui prosedur dan teknik pengumpulan data yang berupa penyebaran kuesioner (questionnaires) kepada responden yang berupa daftar pertanyaan dengan variabelvariabel motivasi, kedisiplinan dan kepemimpinan terhadap prestasi kerja Pegawai. Sedang metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Kuesioner (questionnaires). METODE ANALISIS DATA Analisis merupakan suatu cara berfikir untuk menguji sesuatu hal secara sistematik dari data yang terkumpul pada catatan lapangan sehingga penliti dapat menentukan bagian-
312
Suyitno
bagian, hubungan-hubungan antar bagian dan hubungan antar bagian dengan seluruh obyek .Melalui analisis, kita akan menentukan pola hubungan antara data deskriptif secara rinci. Tehnik analisa data yang digunakan dalam penelitian ini digunakan dengan tahapan tahapan: a. Pengujian Instrumen Penelitian 1. Uji Validitas Uji validitas dilakukan untuk mengukur seberapa besar ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya. Perhitungan mengenai uji validitas, digunakan bantuan program statistik SPSS 11.00 for windows. Jika r hasil positif, serta rhitung > rtabel, maka butir atau variabel tersebut valid (Singgih Santoso 2003). Suatu atribut dikatakan valid jika nilai rhitung > rtabel dan bernilai positif. Untuk menentukan nilai rtabel dilihat dari nilai signifikansi sebesar 0,05 ( = 0,05) dengan derajat bebas (df) = n–2. 2. Uji Reliabilitas Realibilitas adalah suatu angka indeks yang menunjukkan konsistensi suatu alat ukur didalam mengukur gejala yang sama Uji reabilitas dilakukan untuk mengetahui konsistensi jawaban responden dari waktu ke waktu yang diperoleh dengan cara menghitung koefisien alpha dengan mengunakan metode alpha cronbach’s. Nilai alpha yang didapatkan kemudian dibandingkan dengan nilai batas reabilitas minimum, yaitu 0,6 (Malhotra, 1996) b. Uji Normalitas Uji normalitas dilakukan untuk menguji apakah data yang dianalisis menggunakan model regresi berdistribusi normal atau tidak. Ketentuan pengujian jika nilai signifikansi dari nilai hitung Kolmogorov-Smirnov berada dibawah nilai alpha (5%) maka H1 diterima dan H0 ditolak. Sedangkan jika nilai signifikansi dari nilai hitung KolmogorovSmirnov di atas nilai alpha (5%) maka H0 diterima dan H1 ditolak. Berikut ini hipotesis dari pengujian normalitas: H0 : Data berdistribusi normal H1 : Data tidak berdistribusi normal c. Uji Asumsi Klasik Persamaan regresi harus bersifat BLUE (Best Linier Unbiased Estimator), artinya pengambilan keputusan melalui uji F dan uji t tidak boleh bias. Untuk menghasilkan
Suyitno
313
keputusan yang BLUE maka harus dipenuhi di antaranya empat asumsi dasar. Asumsi dasar yang tidak boleh dilanggar oleh regresi linier berganda yaitu : 1. Tidak boleh ada Multikolinieritas Menurut Santoso (2002 : 206), model regresi bebas dari multikolinieritas bila : a) VIF (Variance Inflation Factor) lebih kecil dari 10. b) Mempunyai angka tolerance mendekati 1. 2. Tidak boleh ada Heteroskedastisitas Pada penelitian ini gejala heteroskedastisitas dideteksi dengan metode Gledjser Test. Prosedur ini dilakukan dengan terlebih dahulu mencari nilai absolute residual error, kemudian dilakukan uji regresi terhadap variabel -variabel bebas yang digunakan. Ketentuan yang dipakai adalah apabila uji regresi nilai absolute residual error terhadap variabel -variabel bebas tidak signifikan, maka tidak terdapat hateroskedastisitas. Dan sebaliknya apabila uji regresi nilai absolute residual error terhadap variabel-variabel bebas signifikan, maka terdapat hateroskedastisitas. d. Analisis Regresi Linier Berganda Regresi Linier Berganda digunakan untuk mengetahui pengaruh motivasi, kedisiplinan dan kepemimpinan terhadap prestasi kerja Pegawai Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Malang. Adapun persamaan regresinya adalah sebagai berikut : Y = b0 + b1X1 + b2X2 + b3X.3 + e Keterangan : Y = Prestasi Kerja b0 = Intersep x (konstanta) bi = Slope X (koefisien regresi berganda), dimana i = 1,2,...,12 X1 = Motivasi X2 = Kedisiplinan X3 = Kepemimpinan e = Koefisien pengganggu e. Uji Hipotesis Pengujian hipotesis pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan Uji F (uji simultan) dan uji t (Uji parsial)
314
Suyitno
HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN STATISTIK DESKRIPTIF Sebelum dilakukan proses analisis lebih lanjut, terlebih dahulu disajikan statistik deskriptif atas data yang digunakan dalam penelitian ini. Tabel 1 Statistik Deskriptif N Minimum X1 49 1 X2 49 1 X3 49 1 Y 49 1 Sumber : Data diolah, 2013
Maximum 5 5 5 5
Mean 3,80 3,82 3,56 3,85
Std. Deviation 0,967 1,074 0,941 1,077
1. Motivasi Berdasarkan tabel 1, Motivasi memiliki rata-rata sebesar 3,80 dengan nilai minimum sebesar 1 dan nilai maksimum sebesar 5. Sedang standar deviasinya sebesar 0,967. Hasil ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden menyatakan setuju atas seluruh indikator pada variabel Motivasi. 2. Kedisiplinan Berdasarkan tabel 1, Kedisiplinan memiliki rata-rata sebesar 3,82 dengan nilai minimum sebesar 1 dan nilai maksimum sebesar 5. Sedang standar deviasinya sebesar 1,074. Hasil ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden menyatakan setuju atas seluruh indikator pada variabel Kedisiplinan 3. Kepemimpinan Berdasarkan tabel 1, Kepemimpinan memiliki rata-rata sebesar 3,56 dengan nilai minimum sebesar 1 dan nilai maksimum sebesar 5. Sedang standar deviasinya sebesar 0,941. Hasil ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden menyatakan setuju atas seluruh indikator pada variabel Kepemimpinan. 4. Prestasi Kerja Berdasarkan tabel 1, Prestasi Kerja memiliki rata-rata sebesar 3,85 dengan nilai minimum sebesar 1 dan nilai maksimum sebesar 5. Sedang standar deviasinya sebesar 1,077. Hasil ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden menyatakan setuju atas seluruh indikator pada variabel Prestasi Kerja.
Suyitno
315
HASIL UJI VALIDITAS Uji validitas dilakukan dengan menggunakan metode Kaiser Meyer Olkin Measure Sampling Adequacy sebagaimana tampak pada Tabel 2 dibawah : Tabel 2 Hasil Uji Validitas Variabel KMO-MSA Standar X1 0.712 0,5 X2 0.750 0,5 X3 0.834 0,5 Y 0.895 0,5 Sumber: Data Primer Diolah, 2013
Keterangan Valid Valid Valid Valid
Berdasarkan tabel 2 di atas dapat dikatakan bahwa semua instrument dinyatakan valid karena masing-masing nilai KMO MSA 0,5. UJI RELIABILITAS Hasil uji reliabilitas dapat dilihat pada tabel 3 berikut: Tabel 3 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Alpa Cronbach Standar X1 0.890 > 0,6 X2 0.937 > 0,6 X3 0.921 > 0,6 Y 0.977 > 0,6 Sumber: Data Primer Diolah, 2013
Keterangan Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel
Berdasarkan tabel 3 di atas dapat dikatakan bahwa semua instrument dinyatakan reliabel karena masing-masing nilai Cronbach Alpha 0,6. UJI NORMALITAS Pengujian normalitas dilakukan dengan menggunakan uji Kolmogorov Smirnov. Hasil pengujian dapat dilihat pada Tabel 4 dibawah ini : Tabel 4 Uji Normalitas Variabel Asymp Sig Standar X1 0.503 > 0,05 X2 0.217 > 0,05 X3 0.301 > 0,05 Y 0.120 > 0,05 Sumber: data primer diolah, 2013
316
Suyitno
Keterangan Berdistribusi Normal
Dari hasil uji normalitas dalam Tabel 4, seluruh variabel dalam penelitian ini memiliki asymp signifikansi sebesar 0.120 sampai dengan 0.503. Mengingat asymp sig. Masing-masing variabel > 0,05. maka dapat disimpulkan bahwa semua variabel memiliki data yang berdistribusi normal. UJI ASUMSI KLASIK 1. Uji Multikolinearitas Hasil uji multikolinieritas dapat dilihat pada tabel 5 sebagai berikut : Tabel 5 Hasil Uji Multikolinieritas Variabel Tolerance VIF X1 0,744 1,345 X2 0,725 1,379 X3 0,718 1,393 Sumber: Data Primer Diolah, 2013 Dari Tabel 5 diketahui bahwa model regresi tidak mengalami gangguan multikolinearitas karena semua variabel independen pada penelitian ini memiliki nilai VIF < 10 dengan angka tolerance mendekati 1. 2. Uji Heteroskedastisitas Pengujian heteroskedastisitas dilakukan dengan menggunakan metode Glejser. Hasil pengujian dapat dilihat pada tabel sebagai berikut : Tabel 6 Hasil Uji Heterokedastisitas Variabel t Sig. X1 -0,766 0,448 X2 -1,040 0,304 X3 -0,747 0,459 Sumber: Data Primer Diolah, 2013 Dari Tabel 6 dapat diketahui variabel independent memiliki t statistik dengan masing-masing tingkat signifikansi > 0,05. Hasil ini menunjukkan bahwa model regresi dalam penelitian ini tidak mengalami masalah heteroskedastisitas. ANALISIS REGRESI BERGANDA Pengaruh variabel independent terhadap variabel dependent diketahui dengan melakukan analisis regresi berganda. Hasil analisis sebagaimana tampak pada tabel 7 berikut :
Suyitno
317
Tabel 7 Analisis Regresi Berganda t hitung Variabel B X1 0,499 5,628 X2 0,327 4,037 X3 0,393 4,235 Konstanta -0,684 Fhitung 55,609 Sig. F 0,000 R 0,887 R Square 0,788 Sumber: Data Primer Diolah, 2013
Sig. t 0,000 0,000 0,000
Berdasarkan tabel 7 diatas, dapat dituliskan model sebagai berikut : Y = -0,684 + 0,499 X1 + 0,327 X2 + 0,393 X3 + e UJI HIPOTESIS 1. Uji F Berdasarkan hasil uji F pada Tabel 7 didapat nilai F
hitung
sebesar 55,609 dengan
tingkat signifikansi 0,000 di bawah = 0,05, Sehingga dapat dikatakan bahwa secara simultan motivasi, kedisiplinan dan kepemimpinan secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap prestasi kerja pegawai Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Malang. Dengan hasil ini, maka H1 yang menyatakan variabel motivasi, kedisiplinan dan kepemimpinan secara simultan berpengaruh signifikan terhadap prestasi kerja Pegawai Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Malang dapat diterima. 2. Uji t Berdasarkan hasil uji t yang terdapat pada Tabel 7 dapat dianalisa sebagai berikut: a. Motivasi Variabel Motivasi memiliki nilai t hitung sebesar 5,628 dengan tingkat signifikansi 0,000 di bawah = 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa Motivasi berpengaruh positif signifikan terhadap prestasi kerja pegawai Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Malang. Dengan hasil ini, dapat diketahui bahwa adanya peningkatan motivasi pada seorang pegawai, baik yang berkaitan dengan pemenuhan kebutuhan, jaminan keselamatan, bersosialisasi, penghargaan dan aktualisasi diri akan berdampak pada peningkatan prestasi kerja pegawai. Hasil penelitian ini mendukung penelitian Hakim (2008), Handayani (1998), Bambang (1998), Yunus (2005) dan
318
Suyitno
Narmodo (2009) yang juga dapat membuktikan bahwa bahwa Motivasi berpengaruh positif signifikan terhadap prestasi kerja pegawai. b. Kedisiplinan Variabel Kedisiplinan memiliki nilai t hitung sebesar 4,037 dengan tingkat signifikansi 0,001 di bawah = 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa Kedisiplinan berpengaruh positif signifikan terhadap prestasi kerja pegawai Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Malang. Dengan hasil ini, dapat diketahui bahwa adanya peningkatan Kedisiplinan pada seorang pegawai, akan meningkatkan kinerja pegawai dan pada akhirnya akan meningkatkan prestasi kerja pegawai bersnagkutan. Hasil penelitian ini mendukung penelitian Narmodo (2009) yang juga dapat membuktikan bahwa bahwa Motivasi berpengaruh positif signifikan terhadap prestasi kerja pegawai. c. Kepemimpinan Variabel Kepemimpinan memiliki nilai t hitung sebesar 4,235 dengan tingkat signifikansi 0,002 di bawah = 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa Kepemimpinan berpengaruh positif signifikan terhadap prestasi kerja pegawai Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Malang. Dengan hasil ini, dapat diketahui bahwa seorang pemimpinan yang jujur, berani mengambil keputusan dibawah risiko dan bertanggungjawab akan menjadi teladan bagi bawahannya, hal ini akan membuat bawahannya
berusaha
meningkatkan
kinerjanya,
sehingga
berdampak
pada
peningkatan prestasi kerja pegawai. Hasil penelitian ini mendukung penelitian Widodo (2009) Kepemimpinan berpengaruh positif signifikan terhadap prestasi kerja pegawai. Berdasarkan uraian diatas, tampak bahwa seluruh variable bebas berpengaruh signifikan terhadap prestasi kerja pegawai, maka H2 yang menyatakan variabel motivasi, kedisiplinan dan kepemimpinan secara parsial berpengaruh signifikan terhadap prestasi kerja Pegawai Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Malang dapat diterima SIMPULAN DAN SARAN SIMPULAN Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh motivasi, kedisiplinan dan kepemimpinan terhadap prestasi kerja pegawai Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Malang. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa :
Suyitno
319
a. Motivasi, kedisiplinan dan kepemimpinan secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap prestasi kerja pegawai Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Malang. Hal ini dibuktikan dengan nilai F hitung sebesar 55,609 dengan tingkat signifikansi 0,000 di bawah = 0,05. b. Berdasarkan t uji yang telah dibahas pada bagian sebelumnya jelas bahwa seluruh variabel independent yang terdiri Motivasi, kedisiplinan dan kepemimpinan secara parsial berpengaruh signifikan terhadap prestasi kerja pegawai Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Malang. Hal ini dibuktikan dengan tingkat signifikansi t statistik masing-masing variable bebas berada dibawah alpha yang digunakan (5%) Keterbatasan Penelitian : 1. Penelitian ini menggunakan sampel yang jumlahnya relatif kecil, sehingga hasilnya secara statistik kurang akurat dalam menjelaskan pretasi kerja pegawai 2. Penelitian ini hanya menggunakan motivasi, kedisiplinan dan kepemimpinan sebagai variable penjelas bagi prestasi kerja pegawai SARAN Berdasarkan pembahasan dan keterbatasan yang telah diuraikan sebelumnya, maka saran-saran yang dapat diajukan adalah sebagai berikut: a. Pada penelitian selanjutnya yang masih relevan dengan penelitian ini, diharapkan sample penelitian dapat lebih dikembangkan lagi b. Pada penelitian selanjutnya yang masih relevan dengan penelitian ini, diharapkan variable penelitian dapat lebih dikembangkan lagi, misalnya dengan menambah variable kompensasi, budaya organisasi, iklim organisasi dll. Sehingga nantinya faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi kerja dapat lebih dieksplorasi lagi. DAFTAR PUSTAKA Abdullah, Rozali., 1986. Hukum Kepegawaian, Jakarta, Penerbit, C.V. Rajawali. Arikunto, S., 1993. Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktek, Edisi Revisi IV, Jakarta. Penerbit PT. Rineka Cipta. Alex S., Nitisemito., 1996. Manajemen Personalia. Jakarta. Penerbit Ghalia Indonesia. Azwar, S., 1998. Reliabilitas dan Validitas. Edisi Ketiga. Yogyakarta. Penerbit Pustaka Pelajar. As`ad, Moch., 1995, Phsyikologi Industri, Edisi 4, Yogyakarta, Penerbit Liberti. Barber, David., 1977. Penerapan Manajemen Personalia. Penterjemah Sitor Sitomorang . Jakarta. Penerbit LPPM Erlangga. Benn, A. E., 1952. The Management Dictionary. Exposition Press, New York, USA. 320
Suyitno
Brown, R.B., 1996. Organizational Commitment : Clarifying The Concept And Simpliying thr Existing Contruct Typology, Journal of Vocational Behavior, 49,230-251. Cahyono, Bambang Tri., 1996. Manajemen Pemasaran, Jakarta, Penerbit IPWI. C.S.T. Kansil, Christine S.T Kansil., 2006, Kitab Undang-undang Otonomi Daerah. Jakarta. Penerbit Pradnya Paramita. Ferdinand, Augusty., 2002. Structural Equation Modeling Dalam Penelitian Manajemen. Edisi 2. Semarang. Penerbit BP-UNDIP. Gibson, Ivancevich, Donelly., 1996. Organisasi, Struktur, Proses, Edisi Kedelapan, Alih Bahasa Nunuk Ardiani. Jakarta. Penerbit Binarupa Aksara. Ghozali, Imam., 2002. Aplikasi Analisis Multivariete Program SPSS, Edisi Kedua, Semarang, Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Hasibuan, Malayu S.P., 2003. Organisasi dan Motivasi Dasar Peningkatan Produktifitas. Jakarta. Penerbit Bumi Aksara. Henry Simamora., 1995. Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta. Penerbit STIE-YKPN. Heidjrachman Ranupandojo., 1996. Teori dan Konsep Manajemen. Yogyakarta, Penerbit UPPAMP YKPN. Ndraha, Taliziduhu., 2003. Budaya Organisasi, Jakarta, Penerbit Rineka Cipta. Nimran, Umar., 1997. Perilaku Organisasi, Cetakan Pertama, Surabaya, Penerbit CV. Citra Media. Rao, T.V., 1996. Performance Appraisal Theory and Practise, Terjemahan L. Mulyana, Penilaian Prestasi Kerja Teori Dan Praktek, Seri Manajemen No. 9. Jakarta. Penerbit PT. Pustaka Binamandiri Pressindo. Stoner, James A.F, freeman, R. Edward and Gilbert JR. Daniel R., 1996. Manajemn Jilid I Edisi Indonesia, Alih Bahasa Sindoro. A. Penyunting Sayaka B. Jakarta. Penerbit Pren Hallindo. Sterers, Richard, M., 1985. Introduction to Organitation..., Foresmanan and Company, Glenview, Illionis, USA. Singarimbun, Masri dan Sofian Efendi., 1995, Metode Penelitian Survei, Edisi Revisi. Jakarta. Penerbit PT. Pustaka LP3ES Indonesia. Schermerhorn, Jr, John R., 2000, Manajemen, Edisi Bahasa Indonesia. Yogyakarta. Penerbit Andi. Santoso, Singgih., 2002. SPSS : Mengolah Data Statistik Secara Profesional Jakarta, Penerbit Elex Media Komputindo. Sugiyono., 2002. Metode Penelitian Bisnis, Cetakan Keempat. Bandung. Penerbit Alfabeta. Thoha, Miftah., 1985. Perilaku Organisasi. Jakarta. Penerbit C.V. Rajawali. Umar, Husein., 2003. Riset Pemasaran Dan Perilaku Konsumen, Edisi Ketiga. Jakarta. Penerbit PT. Gramedia Pustaka Utama. Vide., Undang – undang Republik Indonesia Nomor 5 Bab I Pasal 1 Widjaya, A, W., 1986. Administrasi Kepegawaian. Jakarta. Penerbit C.V. Rajawali. *) Suyitno adalah alumni Program Pasca Sarjana Universitas Islam Malang
Suyitno
321