PENGARUH MOTIF RASIONAL DAN MOTIF EMOSIONAL TERHADAP PENGAMBILAN KEPUTUSAN MEMILIH JASA PERBANKAN SYARIAH (Studi pada Mahasiswa Program Studi Muamalat Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta)
SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Syariah (S.E.Sy)
Oleh: NISWAH MUTI’AH NIM: 1111046100113
KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI MUAMALAT (EKONOMI ISLAM) FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1437 H / 2015 M
LEMBAR PERNYATAAN
Yang bertanda tangan di bawah ini, Saya: Nama
: Niswah Muti‟ah
NIM
: 1111046100113
TTL
: Bekasi, 29 November 1993
Fakultas
: Syariah dan Hukum
Program Studi : Muamalat (Ekonomi Islam) / Perbankan Syariah Alamat
: Kp. Buni RT. 013/005 Ds. Buni Bakti Kec. Babelan-Bekasi Utara
No. Hp
: 0857-1117-7635
Dengan ini menyatakan bahwa: 1. Skripsi ini merupakan karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Syariah (S.E.Sy) di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta. 2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta. 3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya atau merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.
Jakarta, Desember 2015
Niswah Muti‟ah
iv
ABSTRAK Niswah Muti‟ah. 1111046100113. Pengaruh Motif Rasional dan Motif Emosional terhadap Pengambilan Keputusan Memilih Jasa Perbankan Syariah (Studi pada Mahasiswa Prodi Muamalat FSH UIN Syarif Hidayatullah Jakarta). Program Studi Muamalat, Konsentrasi Perbankan Syariah, Fakultas Syariah dan Hukum, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta, 1437 H/2015 M, xi + 91 + 17 lampiran. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh dari motif rasional dan motif emosional terhadap pengambilan keputusan mahasiswa dalam memilih jasa perbankan syariah.Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif.Uji statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji regresi linier berganda. Berdasarkan hasil uji koefisien determinasi menunjukkan persentase pengaruh variabel motif rasional dan motif emosional terhadap pengambilan keputusan mahasiswa sebesar 27,1%. Selanjutnya dari hasil uji F diperoleh bahwa nilai F hitung > F tabel terbukti sebesar 24,189 > 3,07 dan nilai sig. 0,000 < 0,05, sehingga dapat disimpulkan variabel motif rasional dan motif emosional secara simultan berpengaruh terhadap pengambilan keputusan mahasiswa. Sedangkan dari hasi uji t, variabel yang paling berpengaruh terhadap pengambilan keputusan mahasiswa adalah motif emosional terbukti dari nilai t hitung > t tabel (5,158 > 1,978) dan nilai sig. 0,000 < 0,05, kemudian motif rasional terbukti dari nilai t hitung > t tabel (2,685 > 1,978) dan nilai sig. 0,008 < 0,05 Kata Kunci Pembimbing Daftar Pustaka
: Motif Rasional, Motif Emosional, Pengambilan Keputusan, Bank Syariah, dan Mahasiswa. : Dr. H. Supriyadi Ahmad, M.A. : Tahun 1994 s.d 2015
v
بسم هللا الرحمن الرحيم KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirabbil’alamin, puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelasaikan skripsi ini yang merupakan salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Syariah pada UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih jauh dari sempurna karena keterbatasan pengetahuan yang dimiliki penulis.Meskipun demikian, penulis telah berusaha semaksimal mungkin untuk menyelesaikan skripsi ini dengan sebaikbaiknya. Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesarbesarnya kepada: 1. Bapak Dr. Asep Saepudin Jahar, M.A., Dekan Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 2. Bapak AM. Hasan Ali, M.A., Ketua Program Studi Muamalat, dan Bapak H. Abdurrauf, M.A., Sekretaris Program Studi Muamalat Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 3. Bapak Dr. H. Supriyadi Ahmad, M.A., Dosen Pembimbing yang banyak berperan dalam memberikan pengetahuan, bimbingan, saran, masukan, dukungan, dan semangat dalam penyusunan dan penulisan skripsi ini. 4. Bapak Dr. Abd. Aziz Hsb, M.Pd dan Bapak Maman Rahman Hakim, S.E.I., M.M., Dosen Penguji siding munaqasyah yang telah membantu kelulusan peneliti.
vi
5. Para Dosen Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang dengan penuh kesabaran dan keikhlasan memberikan ilmu kepada penulis selama duduk di bangku perkuliahan. 6. Kedua orang tua tercinta, Umi Maskanah dan Ayah H. Amrullah Hafiz (Alm.) yang tak henti-hentinya memberikan do‟a, cinta, kasih sayang, semangat, dukungan baik moril maupun materiil, dan memberi ketegaran hati dengan tulus ikhlas kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Beliau adalah anugerah terindah yang Allah berikan kepada penulis. 7. Kakak-kakakku tercinta, Hadiyan, Faqihuddin, Zaenal Muttaqin, Ali Harakan, Sholeh Waddan, Mawaddah dan Nurun Nadwah yang selalu memberikan perhatian, motivasi dan semangat disaat penulis merasa penat. 8. Sahabat-sahabatku,Kakak Fadhlin Fathullaela, Shofwatun Nida, Siti Yuhanah, Hanni Khairani, Ni‟matul Hidayah, Assy Shella, Nidaul Hasanah, Deasy Puspita Rini, Maris Wahidatul „Ailah, Saskia RR dan lainnya yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu. Mereka yang selalu menemani dan menyemangati penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. 9. Teman-teman seperjuangan kelas Perbankan Syariah C yang tidak bisa penulis sebutkan satu-persatu. Mereka yang selalu memberikan support dalam penyelesaian skripsi ini. 10. Seluruh responden/Mahasiswa Program Studi Muamalat Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang tidak bisa penulis sebutkan namanya satu persatu atas bantuan dan kesediaannya mengisi kuisioner tryout dankuisioner penelitian yang cukup banyak jumlahnya di sela-sela kesibukan melaksanakan rutinitas perkuliahannya. Pada akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi seluruh pihak yang memerlukannya untuk menjadi tambahan wawasan dan ilmu pengetahuan. Jakarta, Desember 2015
vii
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ............................................................................................. i LEMBAR PERSETUJUAN ................................................................................. ii LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................. iii LEMBAR PERNYATAAN ................................................................................. iv ABSTRAK .............................................................................................................v KATA PENGANTAR ......................................................................................... vi DAFTAR ISI ...................................................................................................... viii DAFTAR TABEL ..................................................................................................x DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ xi BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................1 A. B. C. D. E. F. G. H.
Latar Belakang Masalah ...............................................................................1 Identifikasi Masalah .....................................................................................5 Pembatasan Masalah ....................................................................................6 Perumusan Masalah .....................................................................................7 Tujuan dan Manfaat Penelitian ....................................................................7 Review Studi Terdahulu ...............................................................................8 Kerangka Pemikiran ...................................................................................12 Sistematika Penulisan ................................................................................14
BAB II TINJAUAN TEORETIK TENTANG MOTIVASI, PENGAMBILAN KEPUTUSAN DAN BANK SYARIAH .............................................................16 A. Motivasi .....................................................................................................16 1. Pengertian ..............................................................................................16 2. Dalil Naqli tentang Motivasi .................................................................17 3. Proses Kemunculan Motif .....................................................................19 4. Motif Rasional .......................................................................................19 viii
5. Faktor-faktor Motif Rasional .................................................................21 6. Motif Emosional ....................................................................................22 7. Faktor-faktor Motif Emosional..............................................................24
B. Pengambilan Keputusan .............................................................................24 1. Pengertian Keputusan ............................................................................24 2. Model Keputusan Konsumen ................................................................25 3. Tahapan Pengambilan Keputusan .........................................................27 C. Bank Syariah ..............................................................................................31 1. Pengertian .............................................................................................31 2. Jenis-jenis .............................................................................................32 3. Produk dan Jasa .....................................................................................34 BAB III METODE PENELITIAN .....................................................................44 A. B. C. D. E. F. G.
Jenis dan Pendekatan Penelitian.................................................................44 Populasi dan Sampel ..................................................................................45 Jenis dan Sumber Data ...............................................................................46 Teknik Pengumpulan Data .........................................................................47 Variabel Penelitian .....................................................................................50 Metode Analisis Data .................................................................................52 Kerangka Alur Penelitian ...........................................................................61
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................62 A. Hasil Penelitian .........................................................................................62 1. Karakteristik Responden .......................................................................62 2. Uji Validitas dan Reliabilitas.................................................................65 3. Uji Asumsi Klasik .................................................................................67 4. Analisis Regresi Linier Berganda ..........................................................72 5. Analisis Deskriptif ................................................................................77 B. Pembahasan ...............................................................................................83 BAB V PENUTUP ...............................................................................................87 A. Kesimpulan ................................................................................................87 B. Saran ...........................................................................................................88 DAFTAR PUSTAKA ..........................................................................................89 LAMPIRAN-LAMPIRAN ..................................................................................92
ix
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1Variabel Penelitian .................................................................................50 Tabel 4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Angkatan ..................................62 Tabel 4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ..........................63 Tabel 4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ...........................................63 Tabel 4.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Agama .....................................64 Tabel 4.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Bank Syariah ...........................64 Tabel 4.6 Uji Validitas ...........................................................................................66 Tabel 4.7 Uji Reliabilitas ......................................................................................67 Tabel 4.8 Uji Normalitas Kolomogorov-Smirnov .................................................68 Tabel 4.9 Uji Multikolinieritas ..............................................................................70 Tabel 4.10 Uji Autokorelasi ..................................................................................71 Tabel 4.11 Regresi Linier Berganda .....................................................................72 Tabel 4.12 Uji Koefisien Determinasi ..................................................................74 Tabel 4.13 Uji F hitung ..........................................................................................75 Tabel 4.14 Uji t hitung ...........................................................................................76 Tabel 4.15 Analisis Deskriptif Faktor Motif Rasional ..........................................77 Tabel 4.16 Analisis Deskriptif Faktor Motif Emosional .......................................80
x
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Kerangka Pemikiran ..........................................................................12 Gambar 2.1 Tahapan Pengambilan Keputusan .....................................................28 Gambar 3.1 Kerangka Alur Penelitian ..................................................................61 Gambar 4.1 Uji Normalitas Data ..........................................................................69 Gambar 4.2 Uji Heteroskedastisitas ......................................................................70
xi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan Negara dengan mayoritas penduduknya beragama Islam. Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2010 jumlah muslim di Indonesia mencapai 207.176.162 jiwa dari 237.641.326 jiwa. Dengan persentase yaitu 87,18 %.1Dengan pertumbuhan yang besar tersebut Indonesia memiliki potensi untuk mengembangkan sistem perbankan syariah dengan lebih cepat. Dengan asumsi yang sederhana Indonesia memiliki jumlah penduduk muslim 207.176.162 jiwa dan jika penduduk muslim Indonesia itu bersatu untuk menggunakan bank syariah, maka percepatan pertumbuhan perbankan syariah dapat dilakukan. Perkembangan bank syariah di Indonesia dewasa ini dapat dinilai sangat pesat.Persaingan dalam dunia perbankan juga semakin ketat, dalam kondisi seperti ini mengharuskan para pelaku pasar perbankan harus bekerja keras demi meningkatkan atau mempertahankan daya saing perbankan. Sampai dengan bulan Juni 2015, industri perbankan syariah telah mempunyai jaringan sebanyak 12 Bank Umum Syariah (BUS), 22 Unit Usaha Syariah (UUS), dan 161 Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS), dengan jaringan kantor mencapai 2.881 yang tersebar di hampir seluruh penjuru nusantara.2
1
Akhsan Na‟im dan Hendry Syaputra, Hasil Sensus Penduduk 2010, (Jakarta: Badan Pusat Statistik, 2011), h. 10. 2 Otoritas Jasa Keuangan, Statistik Perbankan Syariah Juni 2015, (Jakarta: Otoritas Jasa Keuangan, 2015), h. 1.
1
2
Besarnya jumlah penduduk muslim dan jaringan kantor bank syariah yang tersebar di hampir semua kota di Indonesia seharusnya sejalan dengan banyaknya jumlah masyarakat yang menggunakan bank syariah. Namun, pada kenyataannya, perbankan syariah hanya memiliki 4,63% dari total pangsa pasar perbankan nasional.3 Hal tersebut terjadi antara lain karena masih terbatasnya pengetahuan dan pemahaman masyarakat tentang produk dan sistem perbankan syariah di Indonesia. Selain itu, karena masih kuatnya persepsi masyarakat yang sudah terbangun sejak lama terhadap bank konvensional, sehingga tidak mudah untuk diarahkan kepada hanya perbankan yang beroperasi secara syariah. Penelitian yang dilakukan oleh Institut Pertanian Bogor pada tahun 2001 di Jawa Barat tentang pengetahuan masyarakat terhadap bank syariah menunjukkan bahwa pengetahuan masyarakat terhadap bank syariah masih terbatas, sebagian besar responden hanya mengetahui tentang sistem bagi hasil yaitu sebesar 45,1% dan syariah agama sebesar 18,4%. Sisanya 17,9% tidak tahu, 3,7% kemitraan dan 5,5% produk syariah.4 Selain itu, Survey yang dilakukan Bank Indonesia dan Institut Pertanian Bogor (IPB) pada tahun 2005 di Kalimantan Selatan tentang persepsi masyarakat terhadap bank konvensional menunjukkan bahwa 94,5% responden setuju dengan peranan bank konvensional dalam kehidupan sehari-hari dengan alasan utama menguntungkan 3
Pertumbuhan Bank Syariah Melambat Ditinggal Induk Usaha, Sindo News (Jakarta), 23 Mei 2015. 4 Anny, Ratnawati, dkk,Potensi, Preferensi dan Perilaku Masyarakat terhadap Bank Syariah di Wilayah Jawa Barat, (Bogor: LP IPB, 2001), h. 10.
3
masyarakat dan permodalan, sedangkan yang 5,5% menyatakan tidak setuju terhadap lembaga perbankan konvensional karena alasan bunga bank yang termasuk dalam kategori riba sehingga dinilai haram.5 Upaya pengembangan bank syariah tidak cukup hanya berlandaskan kepada aspek-aspek legal dan peraturan-peraturan perundang-undangan, tetapi juga harus berorientasi kepada pasar atau masyarakat sebagai pengguna jasa (konsumen) lembaga perbankan dalam rangka meningkatkan sosialisasi dan pemahaman masyarakat tersebut. Dengan melihat semakin ketatnya persaingan dunia bisnis jasa, maka bank syariah harus benar-benar mengetahui strategi yang tepat untuk memenangkan persaingan
tersebut.Oleh
karena
itu
dalam
rangka
meningkatkan
kinerja
operasionalnya, bank syariah harus berusaha melayani kebutuhan masyarakat secara luas dan memperhatikan perilaku nasabahnya yang mencerminkan mengapa seorang pribadi melakukan pembelian jasa dan bagaimana pribadi tersebut memilih dan membeli produk tersebut. Informasi mengenai karakteristik dan perilaku masyarakat terhadap perbankan syariah menjadi alat yang efektif untuk meningkatkan sosialisasi dan penetapan strategi pemasaran bagi bank-bank syariah yang akan beroperasi di suatu wilayah. Sehingga dengan adanya sosialisasi produk bank syariah akan melahirkan
5
Direktorat Perbankan Syariah Bank Indonesia dan Institut Pertanian Bogor, Potensi, Preferensi dan Perilaku Masyarakat terhadap Bank Syariah di Wilayah Kalimantan Selatan, (Jakarta: Bank Indonesia, 2004), h. 5.
4
pemahaman masyarakat yang pada akhirnya mempengaruhi keputusan mereka dalam memilih bank syariah. Kotler dan Keller mengemukakan bahwa perilaku pembelian konsumen dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu budaya, sosial, pribadi, dan psikologis.6Dalam kaitannya dengan keputusan konsumen (nasabah) dalam memilih bank syariah, salah satu faktor yang mempengaruhi adalah psikologis konsumen.Psikologis konsumen didasari oleh adanya motivasi, persepsi, pembelajaran, kepercayaan dan sikap yang bisa membuat konsumen melakukan pembelian. Motivasi yang dimiliki konsumen sangat berpengaruh terhadap keputusan yang akan diambil. Bila dilihat dari hal itu maka motivasi yang dimiliki konsumen secara garis besar dapat terbagi menjadi dua kelompok besar, antara lain motivasi yang berdasarkan rasional dan motivasi yang berdasarkan emosional. 7 Motivasi yang berdasarkan rasional, konsumen akan menentukan pilihan terhadap suatu produk dengan memikirkan secara matang dengan mempertimbangkan terlebih dahulu untuk membeli produk tersebut. Sedangkan motivasi yang berdasarkan pada emosional, konsumen terkesan terburu-buru untuk membeli suatu produk dengan tidak mempertimbangkan kemungkinan yang akan terjadi untuk jangka panjang.8 Fillmore seperti yang dikutip oleh Anwar mendefinisikan motivasi sebagai suatu kondisi yang menggerakkan manusia ke arah suatu tujuan tertentu.Motivasi rasional 6
Philip Kotler dan Kevin Lane Keller, Manajemen Pemasaran, Alih Bahasa Benyamin Molan, (Jakarta: PT. Indeks, 2009), Edisi 12 Jilid 1, h. 214. 7 Nugroho J. Setiadi, Perilaku Konsumen: Konsep dan Implikasi untuk Strategi dan Penelitian Pemasaran, (Jakarta: Kencana, 2008), Edisi 1 Cet. 3, h. 103. 8 Nugroho J. Setiadi, Perilaku Konsumen: Konsep dan Implikasi untuk Strategi dan Penelitian Pemasaran,h. 104.
5
mengandung arti bahwa konsumen memilih sasaran produk berdasarkan kriteria obyektif seperti ukuran, berat, dan harga.Sedangkan motivasi emosional mengandung arti bahwa konsumen memilih sasaran produk berdasarkan kriteria subyektif seperti kebanggaan atau status.9 Penelitian ini menggunakan faktor rasional dan faktoremosional untuk menganalisis pengambilan keputusan mahasiswa dalam memilih bank syariah. Penelitian ini mengidentifikasi lebih mendalam mengenai motif rasional dan motif emosional yang menjadi pertimbangan mahasiswa sehingga dapat mempengaruhi mereka untuk memutuskan memilih bank syariah dari pada bank konvensional dan dapat berdampak positif pada perkembangan bank syariah. Berdasarkan latar belakang masalah di atas, penulis merasa penting untuk melakukan penelitian tentang “Pengaruh Motif Rasional dan Motif Emosional terhadap Pengambilan Keputusan Memilih Jasa Perbankan Syariah”.
B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas, maka beberapa masalah dapat diidentifikasi sebagai berikut: 1. Bagaimana pengetahuan dan pemahaman masyarakat terhadap produk dan sistem perbankan syariah? 2. Apakah upaya perkembangan perbankan syariah sudah berorientasi kepada pasar? 9
Anwar Prabu Mangkunegara, Perilaku Konsumen, (Bandung: PT. Refika Aditama, 2009), h. 11.
6
3. Bagaimana perilaku konsumen terhadap keputusan memilih jasa bank syariah? 4. Bagaimana pengaruh psikologis konsumen terhadap keputusan memilih jasa bank syariah? 5. Bagaimana pengaruh motif rasional terhadap keputusan memilih jasa bank syariah pada mahasiswa? 6. Bagaimana pengaruh motif emosional terhadap keputusan memilih jasa bank syariah pada mahasiswa?
C. Pembatasan Masalah Dalam penelitian ini penulis memberikan batasan masalah sebagai berikut: 1. Motif rasional dibatasi pada pertimbangan mahasiswa dalam memilih bank syariah berdasarkan faktor harga, kemudahan, keuntungan dan kehandalan. 2. Motif emosional dibatasi pada pertimbangan mahasiswa dalam memilih bank syariah berdasarkan faktor status sosial, kebanggaan, kenyamanan dan keamanan. 3. Perbankan syariah dibatasi pada bank-bank yang dipilih oleh mahasiswa S-1 Prodi Muamalat yaitu Bank Muamalat, Bank Syariah Mandiri, BRI Syariah, BNI Syariah, Bank Mega Syariah, BCA Syariah dan Bank DKI Syariah.
7
D. Perumusan Masalah Berdasarkan identifikasi dan pembatasan masalah di atas, maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut: 1. Bagaimana pengaruh motif rasional terhadap keputusan mahasiswa dalam memilih jasa bank syariah? 2. Bagaimana pengaruh motif emosional terhadap keputusan mahasiswa dalam memilih jasa bank syariah? 3. Faktor-faktor apa saja
yang mempengaruhi keputusan mahasiswa dalam
memilih jasa bank syariah?
E. Tujuan dan Manfaat Penelitian Tujuan yang ingin dicapai pada penelitian ini adalah untuk: 1. Menjelaskan signifikansi motif rasional yang mempengaruhi keputusan mahasiswa dalam memilih jasa bank syariah. 2. Menjelaskan signifikansi motif emosional yang mempengaruhi keputusan mahasiswa dalam memilih jasa bank syariah. 3. Mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan mahasiswa dalam memilih jasa bank syariah. Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini antara lain sebagai berikut: 1. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi/masukan bagi penelitian-penelitian selanjutnya.
8
2. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan wawasan atau pengetahuan kepada masyarakat umum, baik mengenai perilaku konsumen maupun perbankan syariah secara khusus. 3. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi yang berguna untuk pengembangan operasional bank syariah dengan melihat karakteristik perilaku nasabah.
F. Review Studi Terdahulu 1. Ika Yaunita dan Nurhayati, Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keputusan Konsumen dalam Memilih Jasa Perbankan Syariah di Kota Padang, Jurnal Ekonomi STIE Haji Agus Salim, Vol. XIV, No. 2, Th. 2013. Jurnal ini membahas tentang faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan nasabah bank-bank syariah yang ada di Kota Padang.Variabel dalam penelitian ini yaitu variabel independen meliputi faktor budaya, sosial, pribadi dan
psikologis.Sedangkan
variabel
dependennya
adalah
keputusan
nasabah.Metode analisis data dalam jurnal ini menggunakan statistik deskriptif
dan
analisis
Cross-Tab
(Chi-Square).Hasil
penelitiannya
menunjukkan bahwa preferensi konsumen dalam memilih jasa bank syariah lebih disebabkan karena alasan prinsip syariah, reputasi bank, bagi hasil yang tinggi, prosedur cepat dan mudah serta lokasi yang dekat.Faktor budaya, sosial, pribadi dan psikologis mempengaruhi konsumen dalam memilih jasa
9
bank syariah dan faktor budaya masih menjadi faktor penentu utama bagi konsumen dalam memilih jasa bank syariah di Kota Padang. 2. Ghozali Maski, Analisis Keputusan Nasaabah Menabung: Pendekatan Komponen dan Model Logistik, Studi pada Bank Syariah di Malang, Jurnal of Indonesian Applied Economic, Universitas Brawijaya, Vol. 4, No. 1, Th. 2010. Jurnal ini menjelaskan tentang faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan nasabah menabung di bank syariah yang berada di Kota Malang. Variabel yang digunakan yaitu variabel independen meliputi karakteristik bank, pelayanan dan kepercayaan pada bank, pengetahuan serta obyek fisik bank.Variabel dependen yaitu keputusan nasabah menabung di bank syariah (BNI Syariah) dan keputusan nasabah menabung di bank konvensional (BNI).Metode analisis data yang digunakan adalah logistic regression.Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa berdasarkan koefisien regresi logistik, variabel pelayanan dan kepercayaan pada bank memiliki koefisien beta yang paling besar yang menunjukkan bahwa variabel tersebut memiliki pengaruh yang dominan terhadap keputusan nasabah dalam menabung. 3. Wiwek Rabiatul Adawiyah, Pertimbangan, Pengetahuan dan Sikap Konsumen Individu terhadap Bank Syariah, Jurnal Ekonomi Pembangunan, Universitas Jenderal Soedirman, Vol. 11, No. 2, Th. 2010. Jurnal ini menjelaskan tentang pertimbangan-pertimbangan konsumen individu dalam memilih bank syariah, pengetahuan konsumen terhadap
10
produk perbankan syariah dan sikap konsumen terhadap bank syariah. Variabel yang digunakan yaitu pertimbangan konsumen yang meliputi 24 faktor, pengetahuan konsumen yang mencakup 6 indikator yaitu riba, syariah, ijarah, mudharabah, musyarakah dan murabahah, dan sikap konsumen yang mencakup 6 indikator sikap individu tersebut. Metode analisis yang digunakan yaitu analisis deskriptif dan analisis faktor. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa faktor yang paling dominan yang dipertimbangkan konsumen dalam memilih bank syariah adalah faktor persepsi yaitu reputasi bank, kredibilitas bank, kredibilitas manajemen bank dan luasnya jangkauan pelayanan. Pengetahuan konsumen terhadap bank syariah masih terbatas, sebagian besar responden hanya mengetahui tentang riba dan syariah, sedangkan istilah lainnya masih belum diketahui.Sikap konsumen dalam memilih menabung di bank syariah didasari karena alasan agama dan alasan keuntungan. 4. Lutfi Efendi, Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pengambilan Keputusan Nasabah pada Bank Muamalat Malang, Skripsi Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi UIN Malang, 2009. Skripsi ini menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi pengambilan keputusan nasabah pada Bank Muamalat di Kota Malang. Variabel yang digunakan yaitu variabel independen meliputi usia, tingkat pendidikan, tanggungan keluarga, pendapatan perbulan, pelayanan yang baik dan faktor syariah. Sedangakan variabel dependennya adalah keputusan nasabah.Metode
11
analisis yang digunakan adalah regresi berganda.Hasil penelitiannya menujukkan bahwa secara simultan semua variabel independen berpengaruh terhadap pengambilan keputusan nasabah. Sedangkan secara parsial variabel usia dan pendapatan perbulan tidak berpengaruh signifikan. Variabel tingkat pendidikan, tanggungan keluarga, pelayanan yang baik dan faktor syariah berpengaruh signifikan terhadap pengambilan keputusan nasabah. Dari penelitian-penelian tersebut yang saya gunakan sebagai acuan pokok bahasannya masih terlalu umum, sehingga penulis tertarik untuk melakukan penelitian terhadap perilaku konsumen secara lebih spesifik dengan menganalisis faktor psikologisnya yaitu motif rasional dan emosional yang mempengaruhi konsumen dalam mengambil keputusan memilih bank syariah.
12
G. Kerangka Pemikiran Gambar 1.1. Kerangka Pemikiran
Perilaku Konsumen
Faktor Sosial
Motivasi
Motif Rasional
Faktor Pribadi
Faktor Budaya
Persepsi
Pembelajaran
Faktor Psikologis
Kepercayaan
Sikap
Motif Emosional
Pengambilan Keputusan
Perilaku konsumen merupakan suatu bagian dari perilaku manusia dan karena itu tidak dapat dipisahkan dari bagiannya.Dalam bidang pemasaran studi tentang perilaku konsumen bertujuan untuk mengetahui dan memahami selera konsumen yang selalu dinamis dan untuk menetapkan strategi dalam rangka memengaruhi konsumen agar bersedia untuk membeli barang dan jasa perusahaan pada saat mereka butuhkan.
13
Perilaku konsumen adalah tindakan-tindakan yang dilakukan oleh individu, kelompok, atau organisasi yang berhubungan dengan proses pengambilan keputusan dalam mendapatkan, menggunakan barang-barang atau jasa ekonomis yang dapat dipengaruhi lingkungan.10 Proses pengambilan keputusan tersebut merupakan proses pemecahan masalah dalam rangka memenuhi keinginan atau kebutuhan konsumen. Keputusan pembelian konsumen diawali dengan rangsangan yang kemudian dipengaruhi oleh faktor-faktor lingkungan seperti faktor sosial, budaya, pribadi dan psikologis, dan memengaruhi konsumen dalam pemilihan produk tertentu.11 Faktor psikologis merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi pengambilan keputusan konsumen termasuk di dalamnya motivasi konsumen.Motivasi konsumen perlu dipelajari dan penting diteliti agar dapat diketahui alasan orang melakukan pembelian, sehingga dapat dilakukan kegiatan untuk menarik pembeli agar bersedia membeli produk yang ditawarkan. Sejalan dengan pendapat di atas, bank syariah harus menyusun strategi pemasaran yang dapat mengimbangi perilaku nasabah yang selalu berubah dan bergerak sepanjang waktu. Untuk melaksanakan strategi yang efektif bank syariah perlu memahami apa yang mereka pikirkan, apa yang mereka rasakan dan apa yang mereka lakukan untuk memenuhi kebutuhan dan kepuasan transaksi keuangannya di bank syariah. 10
Anwar Prabu Mangkunegara, Perilaku Konsumen, h. 4. Etta Mamang Sangadji dan Sopiah, Perilaku Konsumen, Pendekatan Praktis, (Yogyakarta: CV. Andi Offset, 2013), h. 333. 11
14
H. Sistematika Penulisan Untuk mempermudah membaca dan mengikuti serta mendapatkan gambaran umum dari penulisan skripsi ini, maka akan diuraikan secara sistematis mengenai cakupan bab per babnya yang terdiri dari: 1. BAB 1 Pendahluan Bab ini merupakan suatu pengenalan atau pengantar dan gambaran umum yang menjelaskan mengenai latar belakang masalah, identifikasi masalah, pembatasan masalah, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, review studi terdahulu, kerangka pemikiran dan sistematika penulisan. 2. BAB 2 Tinjauan Teoretik tentang Motivasi, Pengambilan Keputusan dan Bank Syariah Bab ini berisi teori-teori yang mendukung penelitian yaitu pengertian motivasi, dalil naqli tentang motivasi, proses kemunculan motif, motif rasional, faktor-faktor motif rasional, motif emosional, faktor-faktor motif emosional, keputusan, model keputusan konsumen, tahapan pengambilan keputusan, pengertian bank syariah, jenis-jenis bank syariah serta produk dan jasa bank syariah. 3. BAB 3 Metode Penelitian Bab ini terdiri dari jenis dan pendekatan penelitian, populasi dan sampel, jenis dan sumber data, teknik pengumpulan data, variabel penelitian, metode analisis data dan kerangka alur penelitian.
15
4. BAB 4 Hasil dan Pembahasan Bab ini merupakan inti dari penelitian yang berisi analisis data dan interpretasi hasil penelitian yang meliputi hasil analisis deskriptif karakteristik responden, hasil pengujian instrumen penelitian, hasil uji hipotesis dan pembahasan yang memaparkan mengenai jawaban dari hipotesis awal. 5. BAB 5 Penutup Bab ini merupakan bagian akhir yang terdiri dari kesimpulan pada bab-bab sebelumnya disertai saran.Bab ini dilengkapi dengan daftar pustaka dan lampiranlampiran yang diperlukan.
BAB II TINJAUAN TEORETIK TENTANG MOTIVASI, PENGAMBILAN KEPUTUSAN DAN BANK SYARIAH A. Motivasi 1. Pengertian Teori Freud mengemukakan motivasi adalah kekuatan yang mampu membentuk perilaku biologis, psikologis dan moral.Teori ini dikembangkan sebagai motivational positioning (penempatan persepsi produk) pada tingkat tertentu (biologis, psikologis dan moral) untuk membangkitkan sekumpulan motif yang unik dalam diri konsumen.Sedangkan Teori Maslow mengemukakan motivasi didasari adanya kebutuhan manusia yang tersusun dari yang paling mendesak sampai yang kurang mendesak.Kebutuhan tersebut terdiri atas kebutuhan fisik, rasa aman, sosialisasi, penghargaan dan aktualisasi diri.1 Menurut Akyas, motif adalah dorongan atau daya kekuatan dari dalam diri seseorang yang mendorong yang bersangkutan untuk berbuat atau bertingkah laku dalam rangka mencapai tujuan tertentu. Sedangkan motivasi adalah suatu daya yang menjadi pendorong seseorang untuk bertindak, di mana rumusan motivasi menjadi sebuah kebutuhan nyata dan merupakan muara dari sebuah tindakan.2 Menurut Anwar, motif merupakan suatu dorongan kebutuhan dalam diri konsumen yang perlu dipenuhi agar konsumen dapat menyesuaikan diri terhadap
1
Ali Hasan, Marketing Bank Syariah, (Bogor, Ghalia Indonesia, 2010), h. 54. Akyas Azhari, Psikologi Umum dan Perkembangan, (Jakarta: Teraju Mizan, 2004), h. 65.
2
16
17
lingkungannya. Sedangkan motivasi adalah kondisi yang menggerakkan konsumen agar mampu mencapai tujuan motifnya.3 Dari pendapat para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa motif merupakan dorongan dari dalam individu yang menyebabkan individu bertingkah laku guna mencapai suatu tujuan yang diarahkan pada kepuasan, sedangkan motivasi perwujudan dari motif berupa tingkah laku yang mengarah pada tujuan tertentu. Motif dan motivasi yang dimiliki konsumen sangat berpengaruh terhadap keputusan yang akan diambil. Secara garis besar motif yang dimiliki konsumen dibagi menjadi dua kelompok besar yaitu motif yang rasional dan motif yang irasional.Motif rasional yaitu suatu dorongan untuk bertindak menurut pikiran yang sehat, patut dan layak.Sementara motif irasional atau emosional adalah motif yang dipengaruhi oleh perasaan.4
2. Dalil Naqli tentang Motivasi Dalam Al-Qur‟an maupun Hadits, ditemukan beberapa dalil yang berkaitan dengan bentuk dorongan yang mempengaruhi manusia dalam bertingkah laku, di antaranya:
3
Anwar Prabu Mangkunegara, Perilaku Konsumen, (Bandung: PT. Refika Aditama, 2005), h. 11. Etta Mamang Sangadji dan Sopiah, Perilaku Konsumen: Pendekatan Praktis, (Yogyakarta: CV. Andi Offset, 2013), h. 162. 4
18
a. QS. At-Taubah (9) : 105
Artinya: Dan Katakanlah: "Bekerjalah kamu, Maka Allah dan RasulNya serta orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) yang mengetahui akan yang ghaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan. b. QS. An-Nahl (16) : 93
Artinya: Dan kalau Allah menghendaki, niscaya Dia menjadikan kamu satu umat (saja), tetapi Allah menyesatkan siapa yang dikehendaki-Nya dan memberi petunjuk kepada siapa yang dikehendaki-Nya. dan Sesungguhnya kamu akan ditanya tentang apa yang telah kamu kerjakan. c. Hadits
)ان هللا يحب اذا عمل احدكم العمل ان يتقنو (رواه الطبراني Artinya: Sesungguhnya Allah menyukai apabila seseorang di antara kalian melakukan suatu pekerjaan lalu dia menyelesaikannya dengan baik. (HR. Thabrani).5
5
Muhammad Alfis Chaniago, Indeks Hadits dan Syarah, (Bekasi: CV. Alfonso Pratama, 2008), h. 289.
19
3. Proses Kemunculan Motif Kebutuhan yang menimbulkan motif atau kekuatan pendorong terjadinya perilaku tertentu, pada umumnya tersembunyi atau tidak tampak. Kemunculan seperangkat kebutuhan pada saat tertentu bisa disebabkan oleh stimulus internal yang terdapat dalam kondisi psikologis individu dalam proses emosional ataupun kognitif, atau oleh stimulus eksternal di lingkungan sekitarnya.6 Kemunculan motif karena proses emosional, misalnya setelah menonton iklan bank syariah, seseorang merasa terdorong untuk menabung di bank syariah karena dirinya beragama Islam atau karena bank syariah sesuai dengan ajaran Islam. Kemunculan motif karena proses kognitif, misalnya infromasi tentang keunggulan suatu produk yang diuraikan secara rasional akan mendorong seseorang untuk membeli. Kemunculan motif karena stimulus dari lingkungan, misalnya ajakan dari seorang teman/kerabat atau sosialisasi dan promosi yang dilakukan pihak bank syariah.
4. Motif Rasional Sebelum membahas tentang motif rasional, akan dijelaskan terlebih dahulu pengertian dari rasional. Rasional adalah menurut pikiran dan pertimbangan yang logis, menurut pikiran yang sehat dan cocok dengan akal.7Rasional adalah berfikir
6
Ristiyanti Prasetijo dan John J.O.I Ihalauw, Perilaku Konsumen, (Yogyakarta: ANDI, 2009), h.
39. 7
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1999), Edisi Kedua, Cet. 10, h. 821.
20
menggunakan nalar atas dasar data yang ada untuk mencari kebenaran faktual, kegunaan dan derajat kepentingannya.8Jadi, dapat dipahami bahwa rasional adalah cara berfikir seseorang dalam memutuskan sesuatu dengan pertimbangan akal sehat. Manusia berperilaku rasional pada waktu mereka mempertimbangkan alternatif-alternatif dan memilih alternatif yang memiliki paling banyak kegunaan. Menurut Schiffman dan Kanuk, dalam konteks pemasaran istilah rasionalitas menyatakan bahwa para konsumen memilih sasaran didasarkan pada kriteria yang betul-betul obyektif, seperti ukuran, berat, harga dan sebagainya.9 Menurut Nugroho J. Setiadi, motif yang berdasarkan rasional akan menentukan pilihan terhadap suatu produk dengan memikirkan secara matang serta dipertimbangkan terlebih dahulu untuk membeli produk tersebut. Kecenderungan yang akan dirasakan oleh konsumen terhadap produk tersebut sangat puas.10 Sementara itu, Nessim dan Richard mengemukakan bahwa “Rational motives are aroused through appeals to reason and logic. They stress objective, utilitarian goals such as economy, durability, quality and dependability”.11 Artinya: motif rasional ditimbulkan karena pertimbangan alasan dan logika. Hal itu ditekankan pada kriteria yang bersifat objektif, tujuan yang
8
Djohansjah Marzoeki, ”Berfikir Rasional di Ranah Publik”, artikel diakses pada 16 Juni 2015 dari http://www.djohansjahmarzoeki-rationalthinking.com/ 9 Leon G. Schiffman dan Leslie Lazar Kanuk, Perilaku Konsumen, Alih Bahasa Zoelkifli Kasip, (Jakarta: PT. Indeks, 2004), Ed. 7, h. 78. 10 Nugroho J. Setiadi, Perilaku Konsumen: Konsep dan Implikasi untuk Strategi dan Penelitian Pemasaran, (Jakarta: Kencana, 2008), ed. 1, cet. 3, h. 103. 11 Nessim Hanna dan Richard Wozniak, Consumen Behavior An Applied Approach, (New Jersey: Prentice Hall, 2001), h. 217.
21
bermanfaat seperti faktor ekonomi, daya tahan, kualitas dan dapat dipertanggungjawabkan. Dari beberapa pendapat di atas dapat dipahami bahwa motif rasional adalah dorongan dari dalam diri seseorang untuk memutuskan sesuatu dalam hal ini melakukan
pembelian
suatu
produk
berdasarkan
pada
pertimbangan-
pertimbangan yang matang dan objektif.Biasanya dalam memutuskan membeli suatu produk konsumen cenderung mempertimbangkan manfaat terbesar bagi dirinya.
5. Faktor-faktor Motif Rasional Menurut Sofjan Assauri, faktor-faktor dari motif pembelian rasional terdiri dari:12 a. Kemudahan dan efisiensi dalam penggunaan (handiness and efficiency in operation use) b. Tahan lama (durability) c. Dapat membantu bertambahnya pendapatan (enhancement of earnings) d. Hemat dalam pemakaian (economy in use) e. Murah harga pembeliannya (economy in purchase) Menurut Ali Hasan, faktor-faktor dari motif rasional adalah:13 a. Kesempatan investasi (Opportunity for more investment) b. Efisiensi dalam penggunaan (Efficiency in operation) c. Kehandalan dalam kualitas dan penggunaan (Dependability in quality and use) d. Peningkatan laba (Enhancement of earnings) e. Kebersihan (Cleanliness) 12
Sofjan Assauri, Manajemen Pemasaran: Dasar, Konsep dan Strategi, (Jakarta: Rajawali Pers, 2013), ed. 1, cet. 12, h. 128. 13 Ali Hasan, Marketing Bank Syariah, (Bogor: Ghalia Indonesia, 2010), h. 55.
22
f. Murah dalam pembelian (Economy in purchese) g. Perlindungan dan keamanan (Protection and Safety) h. Nilai tambah ekonomi (Added value for economic)
Dalam penelitian ini yang digunakan sebagai landasan teoritis skala motif rasional adalah gabungan dari pendapat Sofjan Assauri dan Ali Hasan, karena menurut pemahaman peneliti kedua pendapat di atas memiliki beberapa faktor yang sama di antaranya harga, kemudahan, keuntungan (pendapatan) dan kehandalan.
6. Motif Emosional Sebelum membahas tentang motif emosional, akan dijelaskan terlebih dahulu pengertian emosional. Emosi (emotion) adalah perasaan atau afeksi yang dapat melibatkan rangsangan fisiologis (seperti denyut jantung yang cepat), pengalaman sadar (seperti memikirkan keadaan jatuh cinta) dan ekspresi perilaku (seperti senyuman atau raut muka cemberut).14Sedangkan emosional adalah suatu perasaan dan pikiran yang khas, suatu keadaan biologis dan psikologis, dan serangkaian kecenderungan untuk bertindak.15Jadi, dapat dipahami bahwa emosional adalah suatu perasaan dari dalam diri individu dan reaksi terhadap stimulus dari luar yang mendorong seseorang untuk bertindak.
14
Laura A. King, Psikologi Umum Sebuah Pandangan Apresiatif, (Jakarta: Salemba Humanika, 2010), h. 98. 15 Daniel Goleman, Kecerdasan Emosional, Alih Bahasa T. Hermaya, (Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 2007), cet. 17, h. 411.
23
Menurut Schiffman dan Kanuk, motif emosional mengandung arti bahwa pemilihan sasaran menurut kriteria pribadi atau subyektif, seperti kebanggaan, ketakutan, perasaan atau status.16 Menurut Nugroho J. Setiadi, motif yang berdasarkan pada emosional, konsumen terkesan terburu-buru untuk membeli produk tersebut dengan tidak mempertimbangkan kemungkinan yang akan terjadi untuk jangka panjang.17 Lebih lanjut lagi, Nessim dan Richard mengemukakan bahwa: Emotional motives, on the other hand, entail goal selection that relies on subjective criteria. Emotional motives have their origin in human feelings and impulsive or unreasoned promptings to action. In other words, emotional purchases are often whimsical rather than based on information and prepurchase deliberation.18 Artinya: motif emosional merupakan pilihan tujuan atau sasaran yang disandarkan pada kriteria subjektif. Motif emosional bersumber dari perasaan dan kata hati yang mendorong seseorang melakukan tindakan. Dengan kata lain, pembelian secara emosional sering kali tidak karuan dibandingkan yang didasarkan pada informasi dan pertimbangan sebelum melakukan pembelian. Berdasarkan pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa motif emosional adalah dorongan dari dalam diri seseorang untuk memutuskan sesuatu dalam hal ini melakukan pembelian terhadap suatu produk berdasarkan pertimbangan-pertimbangan subyektif seperti perasaan, kebanggaan, status, harga diri dan sebagainya.
16
Schiffman dan Kanuk, Perilaku Konsumen, h. 78. Nugroho J. Setiadi, Perilaku Konsumen: Konsep dan Implikasi untuk Strategi dan Penelitian Pemasaran, h. 104. 18 Hanna dan Wozniak, Consumen Behavior An Applied Approach, h. 217. 17
24
7. Faktor-faktor Motif Emosional Menurut Sofjan Assauri, faktor-faktor dari motif pembelian emosional terdiri dari:19 a. Pembeli ingin tampak berbeda dari yang lain (distinctiveness) b. Kebanggaan karena penampilan pribadinya (pride of personal apperance) c. Pencapaian status sosial (social achievement) d. Untuk terhindar dari keadaan bahaya (security from danger) Menurut Ali Hasan, faktor-faktor dari motif emosional adalah:20 a. Kesenangan, kesederhanaan dan aktivitas (Pleasure, simplicity and activity) b. Kebanggaan penampilan pribadi (Pride of personal appearance) c. Kebanggaan kepemilikan (Pride of possession) d. Kerjasama dan empati (Cooperation and empathy) e. Keamanan dan kesehatan (Security and health) f. Kenyamanan pribadi (Personal comfort) Dalam penelitian ini yang digunakan sebagai landasan teoritis skala motif emosional adalah gabungan dari pendapat Sofjan Assauri dan Ali Hasan, karena menurut pemahaman peneliti kedua pendapat di atas memiliki beberapa faktor yang sama di antaranya status sosial, kebanggaan, kenyamanan dan keamanan.
B. Pengambilan Keputusan 1. Pengertian Keputusan Keputusan adalah pemilihan suatu tindakan dari dua atau lebih pilihan alternatif, seorang konsumen yang hendak melakukan pilihan maka ia harus
19
Sofjan Assauri, Manajemen Pemasaran, h. 127. Ali Hasan, Marketing Bank Syariah, h. 55.
20
25
memiliki pilihan alternatif.21 Keputusan adalah suatu pengakhiran dari proses pemikiran tentang suatu masalah atau problema untuk menjawab pertanyaan apa yang harus diperbuat guna mengatasi masalah tersebut, dengan menjatuhkan pilihan pada suatu alternatif.22 Pengambilan keputusan konsumen adalah proses pengintegrasian yang mengombinasikan pengetahuan untuk mengevaluasi dua perilaku alternatif atau lebih, dan memilih salah satu di antaranya.23Orang yang mengambil keputusan harus mempunyai satu pilihan dari beberapa pilihan yang ada.Bila seseorang dihadapkan pada dua pilihan, yaitu membeli atau tidak membeli, kemudian dia memilih membeli, maka dia ada dalam posisi membuat keputusan. Berbagai macam keputusan mengenai aktivitas kehidupan sering kali harus dilakukan oleh setiap konsumen pada setiap hari.Konsumen melakukan keputusan setiap hari atau setiap periode tanpa menyadari bahwa mereka telah mengambil keputusan.
2. Model Keputusan Konsumen Schiffman dan Kanuk mengemukakan empat macam pandangan atau perspektif dari model konsumen yaitu pandangan ekonomi, pandangan pasif, pandangan 21
kognitif
dan
pandangan
emosional.Model
konsumen
ini
Ujang Sumarwan, Perilaku Konsumen Teori dan Penerapannya dalam Pemasaran, (Bogor: Ghalia Indonesia, 2011), h. 357. 22 Ghozali Maski, ”Analisis Keputusan Nasabah Menabung: Pendekatan Komponen dan Model Logistik Studi pada Bank Syariah di Malang”, Journal of Indonesia Applied Economics, Vol. 4, No. 1, (Mei 2010), h. 46. 23 Etta Mamang Sangadji dan Sopiah, Perilaku Konsumen: Pendekatan Praktis, h. 121.
26
menggambarkan bagaimana dan mengapa para individu berperilaku seperti yang mereka lakukan.24 Ujang dengan mengutip pendapat Schiffman dan Kanuk juga mengemukakan empat macam perspektif dari model konsumen dengan istilah model manusia (model of man). Model manusia yang dimaksud di sini adalah suatu model tingkah laku keputusan dari seorang individu berdasarkan empat perspektif, yaitu:25 a. Manusia Ekonomi (Economic Man) Konsep manusia ekonomi berasal dari disiplin ekonomi.Manusia dipandang seorang individu yang melakukan keputusan secara rasional. Agar seorang individu berpikir rasional, maka ia harus menyadari berbagai alternatif produk yang tersedia. Dia juga harus mampu merangking berbagai alternatif tersebut berdasarkan kebaikan dan keburukan produk alternatif tersebut,
dan
mampu
memilih
yang
terbaik
dari
alternatif
yang
tersedia.Manusia ekonomi berusaha mengambil keputusan yang memberikan kepuasan maksimum.Keputusan berdasarkan pertimbangan-pertimbangan ekonomi, seperti harga, jumlah barang, utilitas marjinal, dan kurva indifferent. b. Manusia Pasif (Passive Man) Model ini menggambarkan manusia sebagai individu yang mementingkan diri sendiri dan menerima berbagai macam promosi yang ditawarkan 24
Schiffman dan Kanuk, Perilaku Konsumen, h. 488. Ujang Sumarwan, Perilaku konsumen Teori dan Penerapannya dalam Pemasaran, h. 358.
25
27
pemasar.Konsumen digambarkan sebagai pembeli yang irrasional dan implusif, yang siap menyerah kepada usaha dan tujuan pemasar.Model tersebut bertolak belakang dengan model manusia ekonomi. c. Manusia Kognitif (Cognitive Man) Model manusia kognitif menggambarkan konsumen sebagai individu yang berpikir untuk memecahkan masalah. Konsumen seringkali bisa pasif dalam menerima produk dan jasa apa adanya, tetapi sering kali sangat aktif dalam mencari alternatif produk yang dapat memenuhi kebutuhan dan kepuasannya. d. Manusia Emosional (Emotional Man) Model ini menggambarkan konsumen sebagai individu yang memiliki perasaan mendalam dan emosi yang mempengaruhi pembelian.Konsumen yang melakukan keputusan pembelian emosional, sedikit sekali usaha yang dilakukannya untuk mencari informasi sebelum membeli.Sebaliknya lebih banyak perhatian diberikan kepada suara hati dan perasaan yang timbul ketika itu, ini tidak berarti keputusan yang emosional tidak rasional.
3. Tahapan Pengambilan Keputusan Perspektif pemecahan masalah mencakup semua jenis perilaku pemenuhan kebutuhan
dan
jajaran
luas
dari
faktor
yang
memotivasi
dan
28
mempengaruhi.Menurut Engel, Blackwell dan Miniard, pengambilan keputusan konsumen mempunyai langkah-langkah berikut ini:26 Gambar 2.1. Tahapan Pengambilan Keputusan Pengenalan Kebutuhan
Evaluasi Alternatif
Pencarian Informasi
Perilaku Pasca Pembelian
Keputusan Pembelian
a. Pengenalan kebutuhan: konsumen mempersepsikan perbedaan antara keadaan yang diinginkan dan situasi aktual yang memadai untuk membangkitkan dan mengaktifkan proses keputusan. b. Pencarian informasi: konsumen mencari informasi yang disimpan di dalam ingatan (pencarian internal) atau mendapatkan informasi yang relevan dengan keputusan dari lingkungan (pencarian eksternal). c. Evaluasi alternatif: konsumen mengevaluasi pilihan berkenaan dengan manfaat yang diharapkan dan menyempitkan pilihan hingga alternatif yang dipilih. d. Keputusan pembelian: konsumen memperoleh alternatif yang dipilih atau pengganti yang dapat diterima bila perlu. e. Perilaku pasca pembelian: konsumen mengevaluasi apakah alternatif yang diipilih memenuhi kebutuhan dan harapan segera sesudah digunakan.
26
James F. Engel, Roger D. Blackwell dan Paul W. Miniard, Perilaku Konsumen, Alih Bahasa F.X. Budiyanto, (Jakarta: Binarupa Aksara, 1994), h. 31.
29
Lebih jelas lagi, Schiffman dan Kanuk yang dikutip oleh Prasetijo dan Ihalauw menjelaskan proses pengambilan keputusan konsumen meliputi input, proses dan output seperti berikut:27 a. Input Komponen input merupakan pengaruh-pengaruh eksternal sebagai sumber informasi tentang produk tertentu dan memengaruhi nilai yang berhubungan dengan produk, sikap dan perilaku konsumen. Input yang utama adalah kegiatan-kegiatan bauran pemasaran dan pengaruh-pengaruh sosial budaya. 1) Input Pemasaran Aktivitas-aktivitas pemasaran merupakan usaha-usaha langsung untuk menjangkau, menginformasikan, dan membujuk konsumen agar membeli dan menggunakan produk tertentu.Usaha-usaha tersebut meliputi empat „P‟ atau bauran pemasaran, yaitu product, price, place dan promotion. 2) Pengaruh Sosial Budaya Lingkungan sosial budaya yang dimaksud antara lain: keluarga, sumber informal, sumber non komersial, kelas sosial, budaya dan subbudaya. b. Proses Komponen proses memperhatikan bagaimana konsumen membuat keputusan-keputusan. Untuk dapat mengerti proses, harus dipahami beberapa konsep psikologi terkait. Area psikologis adalah pengaruh-pengaruh internal 27
Ristiyanti Prasetijo dan John J.O.I Ihalauw, Perilaku Konsumen, h. 232.
30
yang mempengaruhi proses pengambilan keputusan konsumen. Pengaruhpengaruh
internal
tersebut
adalah
motivasi,
persepsi,
pembelajaran,
kepribadian dan sikap. Proses pengambilan keputusan oleh seorang konsumen terdiri dari tiga tahapan yaitu pengenalan kebutuhan, pencarian pra beli, serta evaluasi terhadap alternatif. 1) Sadar
akan
kebutuhan:
konsumen
menyadari
akan
adanya
kebutuhannya ketika menghadapi suatu masalah. 2) Pencarian pra beli: konsumen berada pada tingkatan ini jika ia merasa memerlukan
informasi
yang
akan
digunakan
sebagai
dasar
menentukan pilihan produk. Banyak keputusan konsumen yang didasarkan pada kombinasi antara pengalaman masa lalu (sumber internal) dengan informasi pemasaran serta informasi non komersial (sumber eksternal). 3) Evaluasi terhadap alternatif: ketika mengevaluasi alternatif-alternatif yang potensial, konsumen cenderung mempergunakan dua tipe informasi, yaitu: a) Senarai merek yang mereka rencanakan untuk digunakan dalam memilih (evoked set). b) Kriteria yang akan digunakan untuk mengevaluasi tiap-tiap merek. c. Output Komponen output menunjuk kepada dua macam kegiatan pasca keputusan yang saling berhubungan erat, yaitu:
31
1) Perilaku beli: konsumen membuat dua tipe pembelian yaitu pembelian coba dan pembelian ulang. 2) Evaluasi pasca beli: analisis pasca beli yang dilakukan oleh konsumen mungkin tergantung pada kepentingan dari keputusan tentang produk dan pengalaman yang diperoleh dalam menggunakan produk yang bersangkutan.
Bila
produk
kemungkinan
mereka
akan
itu
sesuai
membeli
dengan lagi.
Jika
harapan,
ada
produk
itu
mengecewakan atau tidak bisa memenuhi harapan, konsumen akan mencari alternatif lain yang lebih sesuai.
C. Bank Syariah 1. Pengertian Menurut Undang-Undang Perbankan Nomor 10 Tahun 1998 yang dimaksud dengan bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya ke masyarakat dalam bentuk kredit dan/atau bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.28 Menurut Undang-Undang Perbankan Syariah No. 21 Tahun 2008, perbankan syariah adalah segala sesuatu yang menyangkut tentang bank syariah dan unit usaha syariah, mencakup kelembagaan, kegiatan usaha, serta cara dan proses dalam melaksanakan kegiatan usahanya.29
28 29
Ismail, Perbankan Syariah, (Jakarta: Kencana, 2011), h. 30. Ismail, Perbankan Syariah, h. 33.
32
Bank syariah adalah bank yang menjalankan kegiatan usahanya berdasarkan prinsip syariah.Bank syariah merupakan bank yang kegiatannya mengacu pada hukum Islam dan dalam kegiatannya tidak membebankan bunga maupun tidak membayar bunga kepada nasabah.Imbalan yang diterima oleh bank syariah maupun yang dibayarkan kepada nasabah tergantung dari akad dan perjanjian antara nasabah dan bank.30
2. Jenis-jenis Bank Syariah Di Indonesia, regulasi mengenai bank syariah tertuang dalam UU No. 21 Tahun 2008 tentang perbankan syariah. Bank syariah adalah bank yang menjalankan kegiatan usahanya berdasarkan prinsip syariah dan menurut jenisnya terdiri dari:31 a. Bank Umum Syariah (BUS) Bank Umum Syariah adalah bank syariah yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. BUS dapat berusaha sebagai bank devisa dan bank nondevisa. Bank devisa adalah bank yang dapat melaksanakan transaksi ke luar negeri atau yang berhubungan dengan mata uang asing secara keseluruhan seperti transfer ke luar negeri, inkaso ke luar negeri, pembukaan letter of credit, dan sebagainya.
30 31
Ismail, Perbankan Syariah, h. 32. Andri Soemitra, Bank dan Lembaga Keuangan Syariah, (Jakarta: Kencana, 2009), h. 61.
33
b. Unit Usaha Syariah (UUS) Unit Usaha Syariah adalah unit kerja dari kantor pusat bank umum konvensional yang berfungsi sebagi kantor induk dari kantor atau unit yang melaksanakan kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah, atau unit kerja di kantor cabang dari suatu bank yang berkedudukan di luar negeri yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional yang berfungsi sebagai kantor induk dari kantor cabang pembantu syariah dan/ atau unit syariah. c. Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) Bank Pembiayaan Rakyat Syariah adalah bank syariah yang dalam kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.BPRS tidak dapat melaksanakan transaksi lalu lintas pembayaran atau transaksi dalam lalu lintas giral. Fungsi BPRS pada umumnya terbatas pada hanya penghimpunan dana dan penyaluran dana.32 Bentuk hukum BPRS perseroan terbatas, BPRS hanya boleh dimiliki oleh WNI dan/ atau badan hukum Indonesia, pemerintah daerah, atau kemitraan antara WNI atau badan hukum Indonesia dengan pemerintah daerah.33
32 33
Ismail, Perbankan Syariah, h. 54. Andri Soemitra, Bank dan Lembaga Keuangan Syariah, h. 62.
34
3. Produk dan Jasa Bank Syariah Pada dasarnya, produk yang ditawarkan oleh perbankan syariah dapat dibagi menjadi tiga bagian besar, yaitu produk penghimpunan dana, produk penyaluran dana dan produk pelayanan jasa.34 a. Produk Penghimpunan Dana (funding) Penghimpunan dana di Bank Syariah dapat berbentuk giro, tabungan dan deposito. Prinsip operasional syariah yang diterapkan dalam penghimpunan dana masyarakat adalah prinsip wadi’ah dan mudharabah. 1) Prinsip wadi’ah Prinsip wadi’ah yang diterapkan adalah wadi’ah yad dhmanah yang diterapkan pada produk rekening giro.Wadi’ah dhamanah berbeda dengan wadi’ah amanah.Dalam wadi’ah amanah, pada prinsipnya harta titipan tidak boleh dimanfaatkan oleh yang dititipi. Sementara itu, dalam hal wadi’ah dhamanah, pihak yang dititipi (bank) bertanggung jawab atas keutuhan harta titipan sehingga ia boleh memanfaatkan harta titipan tersebut.35 2) Prinsip Mudharabah Dalam mengaplikasikan prinsip mudharabah, penyimpan atau deposan bertindak sebagai shahibul maal (pemilik modal) dan bank sebagai mudharib (pengelola).Dana tersebut digunakan bank untuk melakukan 34
Adiwarman A. Karim, Bank Islam: Analisis Fiqih dan Keuangan, (Jakarta: Rajawali Pers, 2011), ed. 4, cet. 8, h. 97. 35 Adiwarman A. Karim, Bank Islam: Analisis Fiqih dan Keuangan,h. 107.
35
murabahah, ijarah dan mudharabah kedua. Hasil usaha ini akan dibagihasilkan berdasarkan nisbah yang disepakati. Dalam hal bank menggunakannya untuk melakukan mudharabah kedua, maka bank bertanggung jawab penuh atas kerugian yang terjadi. Prinsip mudharabah ini diaplikasikan pada produk tabungan berjangka dan deposito berjangka. Berdasarkan kewenangan yang diberikan oleh pihak
penyimpan
dana,
prinsip
mudharabah
terbagi
dua
yaitu
mudharabah mutlaqah atau URIA (Unrestricted Investment Account) dan mudharabah muqayyadah atau RIA (Restricted Investment Account).36 a) Mudharabah Mutlaqah (URIA) Dalam mudharabah mutlaqah, tidak ada pembatasan bagi bank dalam menggunakan dana yang dihimpun. Nasabah tidak memberikan persyaratan apapun kepada bank. Bank memiliki kebebasan penuh untuk menyalurkan dana URIA ini ke bisnis manapun yang diperkirakan menguntungkan. Dalam penerapan mudharbah mutlaqah ini dikembangkan produk tabungan dan deposito, sehingga terdapat dua jenis penghimpunan dana, yaitu tabungan mudharabah dan deposito mudharabah.
36
Adiwarman A. Karim, Bank Islam: Analisis Fiqih dan Keuangan,h. 109.
36
b) Mudharabah Muqayyadah (RIA) Mudharabah Muqayyadah (RIA) ini terbagi menjadi dua yaituMudharabah Muqayyadah on Balance Sheet dan Mudharabah Muqayyadah of Balance Sheet.37 (1) Mudharabah Muqayyadah on Balance Sheet Jenis mudharabah ini merupakan simpanan khusus (restricted investment) di mana pemilik dana dapat menetapkan syarat-syarat tertentu yang harus dipatuhi oleh bank. Misalnya disyaratkan digunakan untuk bisnis tertentu, disyaratkan digunakan dengan akad tertentu, atau disyaratkan digunakan untuk nasabah tertentu. (2) Mudharabah Muqayyadah of Balance Sheet Jenis mudharabah ini merupakan penyaluran danamudharabah langsung kepada pelaksana usahanya, di mana bank bertindak sebagai perantara (arranger) yang mempertemukan antara pemilik dana dengan pelaksana usaha. Pemilik dana dapat menetapkan syarat-syarat tertentu yang harus dipatuhi oleh bank dalam mencari bisnis (pelaksana usaha).38 b. Produk Penyaluran Dana (financing); Dalam menyalurkan dananya kepada nasabah, secara garis besar produk pembiayaan bank syariah terbagi ke dalam empat kategori, yaitu pembiayaan
37 38
Adiwarman A. Karim, Bank Islam: Analisis Fiqih dan Keuangan, h. 110. Adiwarman A. Karim, Bank Islam: Analisis Fiqih dan Keuangan, h. 111.
37
dengan prinsip jual beli, prinsip sewa, prinsip bagi hasil dan dengan akad pelengkap. 1) Prinsip Jual Beli (Ba’i) Prinsip jual beli dilaksanakan sehubungan dengan adanya perpindahan kepemilikan barang atau benda (transfer of property). Tingkat keuntungan bank ditentukan di depan dan menjadi bagian harga atas barang yang dijual. Transaksi jual beli ini dapat dibedakan berdasarkan bentuk pembayaran dan waktu penyerahan barang, yakni sebagai berikut: a) Pembiayaan Murabahah Murabahah adalah transaksi jual beli di mana bank menyebut jumlah keuntungan.Bank bertindak sebagai penjual, sementara nasabah sebagai pembeli.Harga jual adalah harga beli bank dari pemasok ditambah keuntungan (marjin). Dalam perbankan, murabahahselalu dilakukan dengan cara pembayaran cicilan (bi tsaman ajil atau muajjal). Dalam transaksi ini barang diserahkan segera setelah akad, sementara pembayaran dilakukan secara tangguh/cicilan.39 b) Pembiayaan Salam Salam adalah transaksi jual beli di mana barang yang diperjualbelikan belum ada.Oleh karena itu, barang diserahkan secara 39
Adiwarman A. Karim, Bank Islam: Analisis Fiqih dan Keuangan,h. 98.
38
tangguh sementara pembayaran dilakukan secara tunai.Bank bertindak sebagai penjual, sementara nasabah sebagai pembeli. Umumnya transaksi ini diterapkan dalam pembiayaan barang komoditi pertanian oleh bank untuk kemudian dijual kembali secara tunai atau cicilan.Sekilas transaksi ini mirip jual beli ijon, namun dalam transaksi ini kuantitas, kualitas, harga dan waktu penyerahan barang harus ditentukan secara pasti.40 c) Pembiyaan Istishna’ Produk istishna’ menyerupai produk salam, tapi dalam istishna’ pembayarannya dapat dilakukan oleh bank dalam beberapa kali (termin) pembayaran. Produk pembiayaan istishna’ ini biasanya dipergunakan di bidang manufaktur. Ketentuan umum pembiayaan istishna’ adalah spesifikasi barang pesanan harus jelas seperti jenis, macam, ukuran, mutu dan jumlahnya.Harga jual yang telah disepakati dalam akad tidak boleh berubah selama akad berlaku.Jika terjadi perubahan pada kriteria pesanan dan terjadi perubahan harga setelah akad ditandatangani, seluruh biaya tambahan tetap ditanggung nasabah.41
40 41
Adiwarman A. Karim, Bank Islam: Analisis Fiqih dan Keuangan,h. 99. Adiwarman A. Karim, Bank Islam: Analisis Fiqih dan Keuangan, h. 100.
39
2) Prinsip Sewa (Ijarah) Ijarah adalah akad pemindahan hak guna atas barang dan jasa, melalui pembayaran upah sewa, tanpa diikuti dengan pemindahan kepemilikan (ownership / milkiyah) atas barang itu sendiri.Dalam konteks perbankan syariah, ijarah adalah lease contract di mana bank menyewakan peralatan kepada salah satu nasabahnya berdasarkan pembebanan biaya yang sudah ditentukan secara pasti sebelumnya (fixed charge).42 Teknis ijarah dalam perbankan di antaranya: a) Transaksi ijarah ditandai adanya pemindahan manfaat. Jadi, pada dasarnya prinsip ijarah sama saja dengan prinsip jual beli. Namun perbedaan terletak pada objek transaksinya. Bila pada jual beli objeknya adalah barang, maka pada ijarah objeknya adalah jasa. b) Pada akhir masa sewa bank dapat saja menjual barang yang disewakan kepada nasabah. Karena itu dalam perbankan syariah dikenal al-ijarah al-muntahiya bit-tamlik (sewa yang diikuti dengan perpindahan kepemilikan). c) Harga sewa dan harga jual disepakati pada awal perjanjian antara bank dengan nasabah. 3) Prinsip Bagi Hasil (Syirkah) Produk pembiayaan bank syariah yang didasarkan atas prinsip bagi hasil terdiri dari musyarakah dan mudharabah. 42
Heri Sudarsono, Bank dan Lembaga Keuangan Syariah, (Yogyakarta: Ekonisia, 2008), h. 73.
40
a) Musyarakah Musyarakah adalah kerja sama antara kedua pihak atau lebih untuk suatu usaha tertentu di mana masing-masing pihak memberikan kontribusi dana dengan keuntungan dan risiko akan ditanggung bersama sesuai dengan kesepakatan.43 b) Mudharabah Mudharabah adalah bentuk kerja sama antara dua atau lebih pihak di mana pemilik modal (shahib al-maal) mempercayakan sejumlah modal kepada pengelola (mudharib) dengan suatu perjanjian pembagian keuntungan. Bentuk ini menegaskan kerja sama dalam panduan kontribusi 100% modal kas dari shahib al-maal dan keahlian dari mudharib.44 4) Akad Pelengkap Akad pelengkap ini tidak ditujukan untuk mencari keuntungan, tapi ditujukan untuk mempermudah pelaksanaan pembiayaan.Meskipun tidak ditujukan untuk mencari keuntungan, tapi dalam akad ini dibolehkan untuk
meminta
pengganti
biaya-biaya
yang
dikeluarkan
untuk
melaksanakan akad ini.Besarnya pengganti biaya ini sekedar untuk menutupi baiya yang benar-benar timbul.45
43
Heri Sudarsono, Bank dan Lembaga Keuangan Syariah, h. 74. Adiwarman, Bank Islam: Analisis Fiqih dan Keuangan, h. 103. 45 Adiwarman, Bank Islam: Analisis Fiqih dan Keuangan, h. 105. 44
41
a) Hiwalah (Alih Utang Piutang) Hiwalah adalah memindahkan hutang dari tanggungan orang yang berhutang (muhil) menjadi tanggungan orang yang berkewajiban membayar hutang (muhal alaih).46 Tujuan fasilitas hiwalah adalah untuk membantu supplier mendapatkan modal tunai agar dapat melanjutkan produksinya.Bank mendapat ganti biaya atas jasa pemindahan piutang. Untuk mengantisipasi risiko kerugian yang akan timbul, bank perlu melakukan penelitian atas kemampuan pihak yang berutang dan kebenaran transakasi antara yang memindahkan piutang dengan orang yang berutang.47 b) Rahn (Gadai) Rahn secara teknisnya adalah menahan salah satu harta milik si peminjam sebagai jaminan atas pinjaman yang diterimanya.Barang yang ditahan tersebut memiliki nilai ekonomis.Dengan demikian, pihak yang menahan memperoleh jaminan untuk dapat mengambil kembali seluruh atau sebagian piutangnya.48Tujuan akad rahn ini adalah untuk memberikan jaminan pembayaran kembali kepada bank dalam memberikan pembiayaan.49
46
Heri Sudarsono, Bank dan Lembaga Keuangan Syariah, h. 78. Adiwarman, Bank Islam: Analisis Fiqih dan Keuangan, h. 105. 48 Heri Sudarsono, Bank dan Lembaga Keuangan Syariah, h. 79. 49 Adiwarman, Bank Islam: Analisis Fiqih dan Keuangan, h. 106. 47
42
c) Qardh Qardh adalah pemberian harta kepada orang lain yang dapat ditagih atau diminta kembali dengan kata lain meminjamkan tanpa mengharap imbalan.50 Aplikasi qardh dalam perbankan biasanya dalam empat hal, yaitu sebagai pinjaman talangan haji, sebagai pinjaman tunai (cash advanced) dari produk kartu kredit syariah, sebagai pinjaman kepada pengusaha kecil dan sebagai pinjaman kepada pengurus bank.51 d) Wakalah (Perwakilan) Wakalah adalah pelimpahan kekuasaan oleh seorang sebagai pihak pertama kepada orang lain sebagai pihak kedua dalam hal-hal yang diwakilkan. Wakalah dalam aplikasi perbankan terjadi apabila nasabah memberikan kuasa kepada bank untuk mewakili dirinya melakukan pekerjaan jasa tertentu, seperti pembukuan L/C, inkaso dan transfer uang.52 e) Kafalah (Garansi Bank) Garansi bank dapat diberikan dengan tujuan untuk menjamin pembayaran suatu kewajiban pembayaran. Bank dapat mensyaratkan nasabah untuk menempatkan sejumlah dana untuk fasilitas ini sebagai rahn. Bank dapat pula menerima dana tersebut dengan prinsip 50
Heri Sudarsono, Bank dan Lembaga Keuangan Syariah, h. 81. Adiwarman, Bank Islam: Analisis Fiqih dan Keuangan, h. 106. 52 Adiwarman, Bank Islam: Analisis Fiqih dan Keuangan,h. 107. 51
43
wadi’ah. Untuk jasa-jasa ini, bank mendapatkan pengganti biaya atas jasa yang diberikan.53 c. Produk Pelayanan Jasa (service) Selain menjalankan fungsinya sebagai intermediaries (penghubung) antara pihak yang membutuhkan dana (deficit unit) dengan pihak yang kelebihan dana (surplus unit), bank syariah dapat pula melakukan berbagai pelayanan jasa perbankan kepada nasabah dengan mendapat imbalan berupa sewa atau keuntungan. Jasa perbankan tersebut antara lain berupa:54 1) Sharf (Jual Beli Valuta Asing) Pada prinsipnya jual beli valuta asing sejalan dengan prinsip sharf.Jual beli mata uang yang tidak sejenis ini, penyerahan harus dilakukan pada waktu yang sama (spot). Bank mengambil keuntungan dari jual beli valuta asing. 2) Ijarah (Sewa) Jenis kegiatan ijarah antara lain penyewaan kotak simpanan (safe deposit box) dan jasa tata laksana administrasi dokumen (custodian). Bank
53
mendapat
imbalan
sewa
Adiwarman, Bank Islam: Analisis Fiqih dan Keuangan,h. 107. Adiwarman, Bank Islam: Analisis Fiqih dan Keuangan, h. 112.
54
dari
jasa
tersebut.
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis dan Pendekatan Penelitian 1. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif.Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang lebih mendasarkan pada data yang dapat dihitung untuk menghasilkan suatu penafsiran.1 2. Pendekatan Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan survei. Menurut Hendri dan Abrista, penelitian survei merupakan suatu teknik pengumpulan informasi yang dilakukan dengan cara mengumpulkan (mengukur) data dengan beberapa instrumen yaitu kuesioner dan wawancara.2 Menurut Etta dan Sopiah, metode survei merupakan metode pengumpulan data primer yang menggunakan pertanyaan lisan dan tertulis.Metode ini memerlukan kontak atau hubungan antara peneliti dengan subjek (responden) penelitian agar diperoleh data yang diperlukan.3
1
Etta Mamang Sangadji dan Sopiah, Perilaku Konsumen Pendekatan Praktis, (Yogyakarta: CV. ANDI OFFSET, 2013), h. 288. 2 Hendri Tanjung dan Abrista Devi, Metodologi Penelitian Ekonomi Islam, (Jakarta: Gramata Publishing, 2013), h. 79. 3 Etta Mamang S. dan Sopiah, Perilaku Konsumen Pendekatan Praktis, h. 302.
44
45
B. Populasi dan Sampel 1. Populasi Populasi
adalah
sekelompok
yang
menjadi
sasaran.Populasi
adalah
sekumpulan individu dengan karakteristik khas yang menjadi perhatian dalam suatu penelitian (pengamatan).4Populasi penelitian ini adalah seluruh Mahasiswa S-1 Program Studi Muamalatangkatan 2013, 2014 dan 2015 yang berjumlah 443 orang. 2. Sampel Sampel adalah bagian kecil dari anggota populasi yang diambil berdasarkan teknik tertentu sehingga dapat mewakili populasinya.5 Sedangkan sampling adalah suatu prosedur atau cara untuk memilih sampel dari sebagian unit yang ada dalam populasi.6Teknik penentuan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan teknik purposive sampling, yaitu teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu yang umumnya disesuaikan dengan tujuan dan masalah penelitian.7 Adapun pertimbangan/kriteria yang ditetapkan dalam penentuan sampel adalah Mahasiswa S-1 Program Studi Muamalat yang memiliki rekening (tabungan) di bank syariah.Alasan yang mendasari pemilihan sampel adalah responden diasumsikan telah mempelajari mata kuliah Dasar-dasar Ekonomi 4
Hendri Tanjung dan Abrista Devi, Metodologi Penelitian Ekonomi Islam, h. 114. Hendri Tanjung dan Abrista Devi, Metodologi Penelitian Ekonomi Islam,h.113. 6 Ety Rochaety, Ratih Tresnati dan Abdul Madjid Latief, Metodologi Penelitian Bisnis, (Jakarta: Mitra Wacana Media, 2009), h. 63. 7 Ety Rochaety, Ratih Tresnati dan Abdul Madjid Latief, Metodologi Penelitian Bisnis,h. 66. 5
46
Islam dan Produk-produk Bank Syariah, sehingga responden mengetahui tentang bank syariah dan prinsip-prinsip syariah.Jumlah sampel yang diambil dalam penelitian ini diperoleh dari (jumlah populasi x 30%). Menurut Muhammad Idrus, jika jumlah populasi besar (lebih dari 100) angka 30% dapat dianggap cukup untuk menentukan jumlah sampel yang ingin diambil.8 Maka, jumlah sampel dalam penelitian ini dapat dihitung dari (443 x 30% = 132,9 dibulatkan menjadi 133).
C. Jenis dan Sumber Data Data adalah bahan mentah yang perlu diolah sehingga menghasilkan informasi atau keterangan, baik kualitatif maupun kuantitatif yang menunjukkan fakta.9 Menurut sumber atau cara memperolehnya, data terbagi menjadi dua yaitu: 1. Data Primer Data Primer adalah data dikumpulkan sendiri oleh peneliti langsung dari sumber pertama atau tempat objek penelitian dilakukan.10Dalam penelitian ini data primer diperoleh langsung dari hasil penyebaran kuisioner kepada responden tentang beberapa variabel yang diteliti.
8
Muhammad Idrus, Metode Penelitian Ilmu Sosial, (Yogyakarta: Erlangga, 2009), h. 94. Riduwan, Skala Pengukuran Variabel-Variabel Penelitian, (Bandung: Alfabeta, 2003), cet. 2, h.
9
5. 10
Syofian Siregar, Metode Penelitian Kuantitatif,(Jakarta: Kencana, 2013),h. 16.
47
2. Data Sekunder Data sekunder adalah data yang diperoleh dari sumber kedua (bukan orang pertama) yang memiliki informasi atau data tersebut.11Data sekunder pada penelitian ini adalah buku-buku terkait dengan teori yang relevan, artikel, surat kabar, laporan-laporan dan penelitian-penelitian terdahulu.
D. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data adalah cara-cara yang dapat digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data.Dalam penelitian ini peneliti menggunakan beberapa teknik pengumpulan untuk memperoleh data dan informasi yang relevan dan terkait dengan permasalahan yang diteliti. Adapun metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1. Observasi Observasi atau pengamatan langsung adalah kegiatan pengumpulan data dengan melakukan penelitian langsung terhadap kondisi lingkungan objek penelitian yang mendukung kegiatan penelitian, sehingga didapat gambaran secara jelas tentang kondisi objek penelitian tersebut.12 Dalam hal ini peneliti melakukan pengamatan langsung terhadap kondisi mahasiswa S-1 program studi muamalat yang memiliki rekening (tabungan) di bank syariah.
11 12
Muhammad Idrus, Metode Penelitian Ilmu Sosial, h. 86. Syofian Siregar, Metode Penelitian Kuantitatif,h. 19.
48
2. Dokumentasi Dokumentasi adalah cara pengumpulan data melalui peninggalan tertulis, seperti arsip, termasuk juga buku tentang teori, pendapat, dalil atau hukum, dan lain-lain yang berhubungan dengan masalah penelitian.13Dalam penelitian ini, peneliti memperoleh data jumlah mahasiswa yang diambil dari arsip data mahasiswa fakultas syariah dan hukum. 3. Kuisioner Kuisioner adalah suatu teknik pengumpulan informasi yang memungkinkan peneliti mempelajari sikap-sikap, keyakinan, perilaku, dan karakteristik beberapa orang utama di dalam organisasi yang bisa terpengaruh oleh sistem yang diajukan atau oleh sistem yang sudah ada.14 Informasi ini diperoleh dengan cara menyusun suatu daftar pertanyaan atau pernyataan yang akan diajukan kepada responden (objek penelitian). Kuisioner pada penelitian ini menggunakan Skala Likert.Skala ini meminta responden untuk menunjukkan tingkat persetujuan atau ketidaksetujuannya terhadap serangkaian pernyataan tentang sautu objek. Skala ini dikembangkan oleh Rensis Linkert dan biasanya memiliki kategori 5 sampai dengan 7 dari sangat setuju sampai sangat tidak setuju.15
13
Nurul Zuriah, Metodologi Penelitian Sosial dan Pendidikan, (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2006), h. 191. 14 Syofian Siregar, Metode Penelitian Kuantitatif, h. 21. 15 Ety Rochaety, Ratih Tresnati dan Abdul Madjid Latief, Metodologi Penelitian Bisnis,h. 78.
49
Kuisioner ini memiliki skala ordinal karena jawabannya berjenjang (dikuantifikasikan ke dalam angka). Jawaban dari kuisioner yang diajukan kepada responden terdiri dari lima jawaban, yaitu: Sangat Setuju
(SS)
=5
Setuju
(S)
=4
Netral
(N)
=3
Tidak Setuju
(TS)
=2
Sangat Tidak Setuju (STS) = 1 4. Studi Pustaka Studi pustaka adalah teknik pengumpulan data dengan memanfaatkan sumber perpustakaan untuk memperoleh data penelitian.Dalam studi pustaka peneliti perlu mengumpulkan seluruh atau sebanyak mungkin bahan-bahan pustaka yang relevan dengan masalah yang diteliti.16Dalam penelitian ini penulis memperoleh teori-teori yang relevan dengan masalah penelitian melalui bahan-bahan pustaka (buku-buku) yang terdapat di perpustakaan.
16
74.
Sonny Sumarsono, Metode Riset Sumber Daya Manusia, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2004), h.
50
E. Variabel Penelitian Tabel 3.1. Variabel Penelitian No. No.
Variabel
Unsur
Indikator Item
1.
Harga
-
-
Kemudahan
-
Variabel Independen (Motif
Keuntungan
-
Kehandalan
-
Rasioanl) (X1)
-
2.
Variabel Independen (Motif
Status Sosial
-
Biaya pembukaan rekening yang murah Biaya administrasi yang murah Lokasi yang strategis Prosedur dan persyaratan yang mudah Fasilitas yang memadai Bagi hasil yang kompetitif Bonus tabungan Pegawai yang terpercaya dan profesional Pelayanan cepat dan tepat Informasi yang jelas Produk yang variatif Adanya sosialisasi dan promosi Dorongan agama Dorongan keluarga Dorongan kerabat
1
2
3 4
5 6 7 8
9 10 11 12-13
14 15 16
51
Emosional) (X2)
Kebanggaan
-
Kenyamanan
-
Keamanan
-
-
-
3. Pengenalan Variabel
Kebutuhan
Dependen
-
-
(Pengambilan Keputusan Mahasiswa) (Y)
Pencarian Informasi -
Nuansa islami Produk sesuai prinsip syariah Sistem transaksi sesuai ajaran Islam Busana pegawai sesuai syariah Keramahan pegawai Keindahan dan kebersihan kantor Ruang tunggu yang nyaman Merasa aman bertransaksi di bank syariah Membelanjakan harta sesuai dengan ajaran Al-Qur‟an Bebas dari riba Mengetahui akan kebutuhan produk Dorongan untuk memenuhi kebutuhan Pencarian informasi dari sumber pribadi Pencarian informasi dari sumber komersial Pencarian informasi sumber non komersial (umum)
17 18 19
20 21 22
23 24
25
26 27
28
29
30
31
52
Evaluasi
-
Mencari solusi atau alternatif atas kebutuhan
-
Mengambil keputusan memilih produk
34
-
Sangat puas Tidak puas
35 36
Alternatif Keputusan Memilih Perilaku Pasca Pembelian
32-33
Sumber: Sofjan Assauri (2013), Ali Hasan (2010) dan James f. Engel, dkk (1994)
F. Metode Analisis Data 1. Uji Validitas dan Reliabilitas a. Uji Validitas Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Suatu instrumen dianggap valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan. Dengan kata lain, mampu memperoleh data yang tepat dari variabel yang diteliti.17Validitas penelitian berbicara mengenai sejauh mana kesesuaian hasil penelitian dengan keadaan yang sebenarnya atau sejauh mana hasil penelitian mencerminkan keadaan.Suatu instrumen yang valid atau sahih berarti memiliki validitas yang tinggi, sebaliknya instrumen kurang valid atau sahih mempunyai validitas rendah.
17
Bilson Simamora, Panduan Riset Perilaku Konsumen, (Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 2002), h. 58.
53
Metode yang sering digunakan untuk menguji tingkat validitas instrumen adalah korelasi produk momen (product moment correlation). Ada beberapa kriteria yang dapat digunakan untuk mengetahui kuisioner yang digunakan sudah tepat untuk mengukur apa yang diukur, yaitu:18 1) Jika koefisien korelasi product moment melebihi 0,3. 2) Jika koefisien korelasi product moment > r-tabel (α ; n-2) n = jumlah sampel. 3) Nilai Sig. ≤ α. Rumus yang bisa digunanakan untuk uji validitas dengan teknik korelasi product moment, yaitu:19
Di mana: n = jumlah responden x = skor variabel (jawaban responden) y = skor total dari variabel (jawaban responden)
b.
Uji Reliabilitas Reliabilitas adalah tingkat keandalan kuisioner. Kuisioner yang reliabel
adalah kuisioner yang apabila dicobakan secara berulang-ulang kepada 18 19
Syofian Siregar, Metode Penelitian Kuantitatif, h. 47. Syofian Siregar, Metode Penelitian Kuantitatif, h. 48.
54
kelompok yang sama akan menghasilkan data yang sama. 20Suatu kuisioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten dari waktu ke waktu. Metode yang digunakan untuk reliabilitas instrumen adalah teknik Cronbanch’s Alpha. Teknik atau rumus ini digunakan untuk menentukan apakah suatu instrumen penelitian reliabel atau tidak, bila jawaban yang diberikan responden berbentuk skala seperti 1-3, 1-5 dan 1-7 atau jawaban responden yang menginterpratasikan penilaian sikap. Suatu instrumen penelitian dikatakan reliabel apabila nilai Cronbach’s Alpha melebihi 0,6 ( r11> 0,6).21 Rumus yang bisa digunakan untuk mengukur reabilitas dengan teknik Cronbach’s Alpha adalah:
Di mana: r11 = Reliabilitas instrumen k
= Banyaknya item pertanyaan atau pernyataan
∑σn2=Jumlah
20 21
σt2 = Varian total
varian butir
Bilson Simamora, Panduan Riset Perilaku Konsumen, h. 63. Syofian Siregar, Metode Penelitian Kuantitatif, h. 57.
55
2. Uji Asumsi Klasik Tujuan dari uji asumsi klasik regresi linier berganda adalah melihat asumsi tertentu tentang pola perilaku variabel yang dikenal dengan nama asumsi dasar model regresi yaitu normalitas, multikolinearitas, heteroskedastisitas dan autokorelasi. Bila uji asumsi terpenuhi, maka analisis regresi linier berganda dapat digunakan sebagai hasil akhir uji hipotesis penelitian. a. Uji Normalitas Uji normalitas adalah untuk melihat apakah nilai residual terdistribusi normal atau tidak.Model regresi yang baik adalah memiliki nilai residual yang terdistribusi normal.Uji normalitas dapat dilakukan dengan uji histogram, uji normal P-Plot, Skewness dan Kurtosis atau uji Kolomogorov-Smirnov.22 Pada uji normal P-Plot jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi
memenuhi asumsi
normalitas. Jika data menyebar jauh dari diagonal dan tidak mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.Pada uji Kolomogorov-Smirnov dilihat dari nilai residual.Dikatakan normal bila nilai residual yang dihasilkan di atas nilai signifikansi yang ditetapkan.23
b. Uji Multikolinieritas
22 23
Albert Kurniawan, Metode Riset untuk Ekonomi dan Bisnis, (Bandung: Alfabeta, 2014), h. 156. Albert Kurniawan, Metode Riset untuk Ekonomi dan Bisnis, h. 157.
56
Uji multikolinieritas dilakukan untuk mengetahui apakah ada korelasi antarvariabel independen (IV) pada model regresi.Korelasi antar variabel independen sebaiknya kecil. Korelasi antar-IV (r < 0,8), lebih baik lagi jika (r < 0,5). Semakin kecil korelasi antar-IV semakin baik untuk model regresi yang dipergunakan.24 Beberapa kriteria untuk mendeteksi multikolinearitas pada suatu model adalah sebagai berikut:25 1) Jika nilai Variance Inflation Factor(VIF) tidak lebih dari 10 nilai Tolerance tidak kurang dari 0,1, maka model dapat dikatakan terbebas dari multikolinearitas. Dengan kata lain, apabila nilai VIF > 10 dan nilai Tolerance < 0,1 maka terjadi multikolinearitas. 2) Jika nilai koefisien korelasi antar masing-masing variabel independen kurang dari 0,70, maka model dapat dikatakan terbebas dari multikolinearitas. Jika lebih dari 0,70 maka diasumsikan terjadi korelasi (interaksi hubungan) yang sangat kuat antar variabel independen sehingga terjadi multikolinearitas. 3) Jika nilai koefisien determinasi, baik nilai R2 maupun Adjusted R2 di atas 0,60, namun tidak ada variabel independen yang berpengaruh terhadap variabel dependen, maka diasumsikan model terkena multikolinearitas. 24
Muhammad Nisfiannoor, Pendekatan Statistik Modern, (Jakarta: Salemba Humanika, 2009), h.
25
Albert Kurniawan, Metode Riset untuk Ekonomi dan Bisnis, h. 157.
92.
57
c. Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk mengetahui apakah sebuah data (group) mempunyai variansi yang sama di antara data (group) tersebut. Data yang diharapkan adalah yang memiliki variansi yang sama, dan disebut homoskedastisitas.
Sedangkan
jika
varian
tidak
sama,
disebut
heteroskedastisitas.26 Untuk mendeteksi ada tidaknya heteroskedastisitas dengan cara melihat garafik Plots antara nilai prediksi variabel terikat (dependen), yaitu ZPRED (sumbu X) dengan residualnya SRESID (sumbu Y). Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar kemudian menyempit), maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas.Jika tidak ada pola yang jelas atau tertatur, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.27 d. Uji Autokorelasi Uji autokorelasi dilakukan untuk mengetahui apakah ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pada periode t sebelumnya pada model regresi linier yang dipergunakan.Jika terjadi
26 27
Muhammad Nisfiannoor, Pendekatan Statistik Modern, h. 92. Muhammad Nisfiannoor, Pendekatan Statistik Modern, h. 92.
58
korelasi, maka dinamakan ada problem autokorelasi.Dalam model regresi yang baik adalah tidak terjadi autokorelasi.28 Salah satu metode yang sering digunakan untuk menguji ada tidaknya autokorelasi adalah uji Durbin-Watson.Jika nilai Durbin Watson terletak di antara du dan 4-du(du< d < 4-du), maka model regresi tidak terdapat permasalah autokorelasi.29
3. Analisis Regresi Linier Berganda a. Regresi Linier Berganda Analisis regresi berganda digunakan oleh peneliti, bila peneliti bermaksud meramalkan bagaimana keadaan (naik turunnya) variabel dependen (kriterium), bila dua atau lebih variabel independen sebagai faktor prediktor dimanipulasi (dinaikturunkan nilainya).30 Dengan kata lain, analisis ini digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh setiap variabel bebas (independen) terhadap variabel terikat (dependen). Persamaan regresi linier berganda dalam penelitian ini adalah: Y = a + b1X1 + b2X2 + e Dimana:
Y = Pengambilan keputusan a = Konstanta b = Koefisien regresi
28
Muhammad Nisfiannoor, Pendekatan Statistik Modern, h. 92. Albert Kurniawan, Metode Riset untuk Ekonomi dan Bisnis, h. 158. 30 Sugiyono, Statistika untuk Penelitian, (Bandung: CV. ALFABETA, 2007), h. 275. 29
59
X1 = Motif rasional X2 = Motif emosional e = Standard error b. Uji Koefisien Determinasi (R Square) Koefisien determinasi adalah sebuah koefisien yang memperlihatkan besarnya variasi yang ditimbulkan oleh variabel bebas yang dinyatakan oleh prosentase.Koefisien determinasi bertujuan untuk mengetahui seberapa besar kemampuan variabel independen menjelaskan variabel dependen. Nilai R Square dikatakan baik jika di atas 0,5 karena nilai R Square berkisar antara 0 sampai 1. Jika nilai R mendekati 1, maka pengaruh variabel X terhadap variabel Y sangat besar.Sebaliknya, jika nilai R menjauhi angka 1 maka pengaruh variabel X terhadap variabel Y adalah sangat kecil.31 c. Uji Hipotesis 1) Uji Simultan dengan F-Test Uji F-test bertujuan untuk mengetahui pengaruh bersama-sama (simultan) variabel independen terhadap variabel dependen. Hasil F-test ini pada output SPSS dapat dilihat pada tabel ANOVA. hasil F-test menunjukkan variabel independen secara bersama-sama berpengaruh terhadap variabel dependen jika p-value (pada kolom Sig.) lebih kecil dari level of significant yang ditentukan, atau F hitung (pada kolom F) lebih
31
130.
Kadir, Statistika untuk Penelitian Ilmu-ilmu Sosial, (Jakarta: Rosemata Sampurna, 2010), h.
60
besar dari F tabel. F tabel dihitung dengan cara df1 = k-1, dan df2 = n-k, k adalah jumlah variabel dependen dan independen.32 Hipotesis dalam uji F ini adalah: H0: Motif rasional dan motif emosional secara simultan (bersamasama) tidak berpengaruh signifikan terhadap keputusan mahasiswa dalam memilih bank syariah. H1: Motif rasional dan motif emosional secara simultan (bersamasama) berpengaruh signifikan terhadap keputusan mahasiswa dalam memilih bank syariah.
2) Uji Parsial dengan t-Test Uji t-test bertujuan untuk mengetahui besarnya pengaruh variabel independen secara individual (parsial) terhadap variabel dependen. Pada output SPSS dapat dilihat pada tabel coefficienta. Nilai dari uji t-test dapat dilihat dari p-value (pada kolom Sig.) pada masing-masing variabel independen, jika p-value lebih kecil lebih kecil dari level of significant yang ditentukan, atau t-hitung (pada kolom t) lebih besar dari t-tabel.33 Hipotesis dalam uji t ini adalah: H0: Motif rasional secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap keputusan mahasiswa dalam memilih bank syariah.
32
Kadir, Statistika untuk Penelitian Ilmu-ilmu Sosial, h. 149. Kadir, Statistika untuk Penelitian Ilmu-ilmu Sosial, h. 149.
33
61
H1: Motif rasional secara parsial berpengaruh signifikan terhadap keputusan mahasiswa dalam memilih bank syariah. H0: Motif emosional secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap keputusan mahasiswa dalam memilih bank syariah. H2: Motif emosional secara parsial berpengaruh signifikan terhadap keputusan mahasiswa dalam memilih bank syariah.
G. Kerangka Alur Penelitian Gambar 3.1. Kerangka Alur Penelitian
Pengumpulan Data
Pengolahan Data
Analisis Data
Uji Validitas dan Reliabilitas
Uji Asumsi Klasik
Uji Regresi Linier Berganda
Uji Hipotesis
Kesimpulan
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian 1. Karakteristik Responden Responden pada penelitian ini adalah mahasiswa S-1 Prodi Muamalat (Hukum Ekonomi Syariah) FSH UIN Jakarta dengan jumlah responden yang jadikan sampel sebanyak 133 orang.Setelah kuisioner disebarkan kepada 133 responden, maka dilakukan identifikasi karakteristik responden. Berikut ini adalah hasil distribusi frekuensi yang dilihat dari beberapa karakteristik responden: a.
Angkatan Tabel 4.1 Angkatan No
Angkatan
Frekuensi
%
1
2013
52
39,1
2
2014
42
31,6
3
2015
39
29,3
133
100,0
Total
Sumber: Hasil Output SPSS Berdasarkan data pada tabel 4.1 di atas, diketahui bahwa jumlah responden dari angkatan 2013 sebanyak 52 orang (39,1%), jumlah responden
62
63
dari angkatan 2014 sebanyak 42 orang (31,6%) dan jumlah responden dari angkatan 2015 sebanyak 39 orang (29,3%). b. Jenis Kelamin Tabel 4.2 Jenis Kelamin No
Jenis Kelamin
Frekuensi
%
1
Laki-laki
64
48,1
2
Perempuan
69
51,9
133
100,0
Total
Sumber: Hasil Output SPSS Berdasarkan data pada tabel 4.2 di atas, diketahui bahwa jumlah responden laki-laki sebanyak 64 orang (48,1%) dan jumlah responden perempuan sebanyak 69 orang (51,9%). c.
Usia Tabel 4.3 Usia No
Usia
Frekuensi
%
1
< 18 Tahun
12
9,0
2
18 - 20 Tahun
79
59,4
3
21 - 25 Tahun
42
31,6
133
100,0
Total
Sumber: Hasil Output SPSS Berdasarkan tabel 4.3 di atas, diketahui bahwa responden pada penelitian ini didominasi oleh usia remaja akhir yaitu berkisar antara usia 18 – 20 tahun dengan jumlah 79 orang (59,4%). Sisanya yaitu responden usia remaja awal yaitu
64
< 18 tahun sebanyak 12 orang (9,0%) dan usia dewasa awal berkisar antara 21 – 25 tahun sebanyak 42 orang (31,6%). d. Agama Tabel 4.4 Agama No
Agama
1
Islam
2
Non Islam Total
Frekuensi
%
133
100,0
0
0
133
100,0
Sumber: Hasil Output SPSS Berdasarkan pada tabel 4.4 di atas, diketahui bahwa seluruh responden sebanyak 133 orang (100%) beragama Islam, hal ini dikarenakan responden merupakan mahasiswa Perguruan Tinggi Islam, sehinggan semua mahasiswa beragama Islam. e.
Rekening Bank Syariah yang Dimiliki Tabel 4.5 Rekening Bank Syariah yang Dimiliki No
Rekening Bank Syariah yang Dimiliki
Frekuensi
%
1
Bank Muamalat
25
18,8
2
Bank Syariah Mandiri
36
27,1
3
BRI Syariah
27
20,3
4
BNI Syariah
31
23,3
5
Bank Mega Syariah
6
4,5
6
BCA Syariah
5
3,8
7
Bank DKI Syariah
3
2,3
133
100,0
Total
65
Sumber: Hasil Output SPSS Berdasarkan data pada tabel 4.5 di atas, diketahui bahwa rekening (tabungan) yang paling banyak digunakan oleh responden adalah Bank Syariah Mandiri dengan jumlah 36 orang (27,1%), urutan kedua yaitu BNI Syariah sebanyak 31 orang (23,3%), urutan ketiga adalah BRI Syariah dengan jumlah 27 orang (20,3%), urutan keempat yaitu Bank Muamalat sebanyak 25 orang (18,8%), urutan kelima yaitu Bank Mega Syariah sebanyak 6 orang (4,5%), urutan keenam BCA Syariah sebanyak 5 orang (3,8%) dan urutan ketujuh adalah Bank DKI Syariah sebanyak 3 orang (2,3%).
2. Uji Validitas dan Reliabilitas a. Uji Validitas Uji validitas dilakukan dengan membandingkan nilai r hitung (Corrected Item-Total Correlation) dengan r tabel, dengan kriteria sebagai berikut: Jika nilai r hitung> nilai r tabel maka item valid Jika nilai r hitung< nilai r tabel maka item tidak valid Nilai r tabel dapat diperoleh dari jumlah N atau nilai df (n-2), di mana n adalah jumlah sampel atau responden. Pada penelitian ini jumlah sampel (n) = 133, maka df (133-2) = 131. Dengan tingkat signifikansi 0,05, maka didapat nilai r tabel = 0,176.
66
Tabel 4.6 Uji Validitas Corrected Item-Total Correlation
Corrected Item-Total Correlation
Keterangan
Keterangan
Item 1
0.351
Valid
Item 19
0.600
Valid
Item 2
0.558
Valid
Item 20
0.515
Valid
Item 3
0.453
Valid
Item 21
0.640
Valid
Item 4
0.055
Tidak Valid
Item 22
0.308
Valid
Item 5
0.252
Valid
Item 23
0.297
Valid
Item 6
0.178
Valid
Item 24
0.624
Valid
Item 7
0.511
Valid
Item 25
0.599
Valid
Item 8
0.529
Valid
Item 26
0.336
Valid
Item 9
0.516
Valid
Item 27
0.254
Valid
Item 10
0.539
Valid
Item 28
0.374
Valid
Item 11
0.479
Valid
Item 29
0.219
Valid
Item 12
0.267
Valid
Item 30
0.477
Valid
Item 13
0.666
Valid
Item 31
0.391
Valid
Item 14
0.464
Valid
Item 32
0.341
Valid
Item 15
0.055
Tidak Valid
Item 33
0.403
Valid
Item 16
-0.023
Tidak Valid
Item 34
0.324
Valid
Item 17
0.372
Valid
Item 35
0.262
Valid
Item 18
0.684
Valid
Item 36
-0.128
Tidak Valid
No Item
No Item
Sumber: Hasil Output SPSS Berdasarkan uji validitas di atas dapat dilihat bahwa tidak semua item pernyataan dinyatakan valid. Hal tersebut bisa dilihat dari nilai corrected itemtotal correlation pada setiap item pernyataan. Berdasarkan tabel di atas terdapat 4 item pernyataan yang dinyatakan tidak valid yaitu item 4, item 15, item 16 dan
67
item 36, karena nilai r hitung (corrected item-total correlation) lebih kecil dari nilai r tabel. Maka item-item pernyataan yang tidak valid tersebut akan dihapus dan tidak digunakan untuk perhitungan selanjutnya.
b. Uji Reliabilitas Uji reliabilitas digunakan untuk menunjukkan konsistensi alat ukur yang digunakan atau sejauh mana alat ukur dapat dipercaya atau diandalkan. Suatu instrument dikatakan reliabel apabila nilai Cronbach’s Alpha melebihi 0,6 (r11> 0,6).1 Nilai reliabilitas dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Tabel 4.7 Uji Reliabilitas Cronbach's Alpha
Jumlah Item
0,860
36
Sumber: Hasil Output SPSS Berdasarkan uji reliabilitas di atas, dapat dilihat bahwa nilai Cronbach’s Alpha sebesar 0,860. Hal itu berarti instrument penelitian ini dapat dikatakan reliabel karena nilai yang dihasilkan lebih dari 0,6 .
3. Uji Asumsi Klasik a. Uji Normalitas Uji normalitas data hasil penelitian ini dapat menggunakan uji Kolomogorov-Smirnov dan Grafik Normal P-P Plot seperti di bawah ini: 1
Syofian Siregar, Metode Penelitian Kuantitatif, h. 57.
68
Tabel 4.8 Uji Normalitas Data One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Motif Rasional N
Motif Emosional
133
133
Mean
45.33
45.84
Std. Deviation
5.200
5.093
Absolute
.083
.126
Positive
.083
.059
Negative
-.072
-.126
Kolmogorov-Smirnov Z
.960
1.450
Asymp. Sig. (2-tailed)
.315
.030
Normal Parameters
a,b
Most Extreme Differences
a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.
Data dikatakan normal apabila nilai sig (p) > 0,05 dan dikatakan tidak normal apabila nilai sig (p) < 0,05. Berdasarkan data di atas dapat dilihat bahwa nilai sig (p) dari variabel motif rasional sebesar 0,315, ini berarti bahwa variabel motif rasional dikatakan normal karena nilai sig (0,315) > 0,05. Nilai sig (p) dari variabel motif emosional sebesar 0,030, ini juga berarti bahwa variabel motif emosional dikatakan normal karena nilai sig (0,030) > 0,05.
69
Gambar 4.1 Uji Normalitas Data
Berdasarkan gambar grafik di atas, dapat dilihat hasil Normal P-P Plot menunjukkan bahwa penyebaran titik-titik berada di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal.Itu artinya, data yang digunakan baik karena data yang baik adalah data yang berdistribusi normal.Sehingga dapat disimpulkan bahwa nilai residual tersebut berdistribusi normal.
b. Uji Multikolinieritas Adanya gejala multikolinieritas dapat dilihat dari nilai Tolerance dan nilai Variance Inflation Factor (VIF). Batas nilai tolerance adalah 0,1 dan batas nilai VIF adalah 10. Apabila nilai tolerance< 0,1 dan nilai VIF > 10 maka terjadi multikolinieritas. Apabila nilai tolerance> 0,1 dan nilai VIF < 10 maka tidak terjadi multikolinieritas.
70
Tabel 4.9 Uji Multikolinieritas Coefficients Model
a
Collinearity Statistics Tolerance
VIF
Motif Rasional
.889
1.124
Motif Emosional
.889
1.124
1 a. Dependent Variable: Pengambilan Keputusan
Pada tabel di atas dapat dilihat bahwa nilai tolerance dari kedua variabel motif rasional dan motif emosional adalah 0,889 > 0,1 dan nilai VIF kedua variabel tersebut 1,124 < 10. Berdasarkan hasil nilai tolerance dan VIF tersebut, dapat disimpulkan bahwa model regresi ini tidak terjadi multikolinieritas, karena hasil dari nilai tolerance yang dihasilkan masing-masing variabel lebih dari 0,1 dan nilai VIF yang dihasilkan masing-masing variabel kurang dari 10.
c. Uji Heteroskedastisitas Gambar 4.2 Uji Heteroskedastisitas
71
Dari gambar scatterplot di atas, terlihat bahwa titik-titik data menyebar secara acak serta tersebar baik di atas maupun di bawah angkan 0 pada sumbu Y dan tidak membentuk suatu pola yang jelas.Maka dapat disimpulkan tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi ini.
d. Uji Autokorelasi Tabel 4.10 Uji Autokorelasi b
Model Summary Model
R
1
.521
a
R Square
Adjusted R Square
.271
.260
Std. Error of the Estimate 3.473
Durbin-Watson 1.985
a. Predictors: (Constant), Motif Emosional, Motif Rasional b. Dependent Variable: Pengambilan Keputusan
Dari tabel di atas diketahui nilai durbin watson hitung sebesar 1,985. Nilai ini akan dibandingkan dengan nilai durbin watson tabel. Dengan menggunakan tingkat signifikansi 0,05, n = 133 dan k = 3, maka diperoleh d L (batas bawah durbin watson) sebesar 1,61 dan dU (batas atas durbin watson) sebesar 1,74. Model regresi dikatakan tidak terdapat masalah autokorelasi apabila dU< dw < 4-dU. Berdasarkan nilai tersebut diperoleh dU(1,74) < dw (1,985) < 4dU(2,26). Maka, dapat disimpulkan pada model regresi ini tidak terdapat masalah autokorelasi.
72
4. Analisis Regresi Linier Berganda a. Regresi Linier Berganda Pada output ini, dikemukakan nilai koefisien dari persamaan regresi. Dalam kasus ini, persamaan regresi berganda yang digunakan adalah: Y = α + b1X1 + b2X2 + e
a. Y
= Nilai prediksi variabel dependen (Pengambilan keputusan)
α
= Konstanta, yaitu nilai Y jika X1 dan X2 = 0
b1,b2
= Koefisien regresi, yaitu nilai peningkatan atau penurunan variabel Y yang didasarkan variabel X1 dan X2
X1
= Variabel independen (Motif rasional)
X2
= Variabel independen (Motif emosional)
e
= Standard error Tabel 4.11 Regresi Linier Berganda Coefficients
Model
Unstandardized Coefficients B (Constant)
1
a
Standardized Coefficients
Std. Error
13.517
3.295
Motif Rasional
.166
.062
Motif Emosional
.325
.063
t
Beta 4.102
.000
.213
2.685
.008
.410
5.158
.000
a. Dependent Variable: Pengambilan Keputusan
Dari output tersebut didapatkan model persamaan regresi, yaitu: Y = 13,517 + 0,166X1 + 0,325X2
Sig.
73
Dari model regresi tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut: 1) Nilai konstanta sebesar 13,517 menyatakan bahwa jika tidak ada nilai motif rasional (X1) dan motif emosional (X2) atau sama dengan nol, maka besarnya pengambilan keputusan (Y) sebesar 13,517%. 2) Nilai koefisien regresi X1 (motif rasional) sebesar 0,166 menyatakan bahwa setiap penambahan 1% (karena bernilai positif) dari motif rasional, maka nilai Y (pengambilan keputusan) akan bertambah sebesar 16,6%. 3) Nilai koefisien regresi X2(motif emosional) sebesar 0,325 menyatakan bahwa setiap penambahan 1% (karena bernilai positif) dari motif emosional, maka nilai Y (pengambilan keputusan) akan bertambah sebesar 32,5%. Berdasarkan nilai koefisien regresi pada setiap variabel, jika variabel bebas diurutkan dari pengaruh terbesar ke pengaruh terkecil, maka dapat disimpulkan bahwa nilai koefisien regresi variabel yang paling berpengaruh terhadap pengambilan keputusan mahasiswa adalah variabel motif emosional (X2).
74
b. Koefisien Determinasi Tabel 4.12 Uji Koefisien Determinasi Model Summary Model 1
R .521
R Square a
.271
Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
.260
3.473
a. Predictors: (Constant), Motif Emosional, Motif Rasional
Koefisien determinasi (R2) bertujuan untuk mengetahui seberapa besar kemampuan variabel independen (motif rasional dan motif emosional) menjelaskan variabel dependen (pengambilan keputusan). Dari tabel di atas didapat nilai R Square sebesar 0,271 (27,1%), ini menunjukkan bahwa variabel independen yaitu motif rasional (X1) dan motif emosional (X2) memiliki pengaruh terhadap pengambilan keputusan sebesar 27,1%. Sedangkan sisanya 72,9% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak termasuk dalam model regresi ini.
75
c. Uji Hipotesis 1) Uji Simultan (F-Test) Tabel 4.13 Uji F a
ANOVA Model
Sum of Squares Regression
1
df
Mean Square
583.575
2
291.788
Residual
1568.154
130
12.063
Total
2151.729
132
F 24.189
Sig. .000
b
a. Dependent Variable: Pengambilan Keputusan b. Predictors: (Constant), Motif Emosional, Motif Rasional
Berdasarkan pada tabel analisis varian (ANOVA) ditampilkan hasil uji F yang dipergunakan untuk mengetahui signifikansi pengaruh variabel independen (motif rasional dan motif emosional) terhadap variabel dependen (pengambilan keputusan) secara simultan (secara bersama-sama).Dari tabel di atas didapat nilai F hitung sebesar 24,189. Dengan menggunakan tingkat signifikansi 0,05, df1 = 2 dan df2 = 130, diperoleh nilai F tabel sebesar 3,07. Karena nilai F hitung > F tabel (24,189 > 3,07) dan signifikansi < 0,05 (0,000 < 0,05), maka dapat disimpulkan H0 ditolak dan H1 diterima dengan kata lain motif rasional dan motif emosional secara bersama-sama (simultan) berpengaruh signifikan terhadap keputusan mahasiswa dalam memilih bank syariah.
76
2) Uji Parsial (t-Test) Tabel 4.14 Uji t Coefficients Model
Unstandardized Coefficients B (Constant)
1
a
Std. Error
13.517
3.295
Motif Rasional
.166
.062
Motif Emosional
.325
.063
Standardized Coefficients
t
Sig.
Beta 4.102
.000
.213
2.685
.008
.410
5.158
.000
a. Dependent Variable: Pengambilan Keputusan
Berdasarkan pada tabel coefficients ditampilkan hasil uji t yang digunakan untuk mengetahui signifikansi pengaruh variabel independen secara individual (parsial) terhadap variabel dependen.Dari tabel di atas didapat nilai t hitung untuk variabel motif rasional sebesar 2,685 dan nilai t hitung untuk variabel motif emosional sebesar 5,158. Dengan menggunakan tingkat signifikansi 0,025 dan df = 130, diperoleh nilai t tabel sebesar 1,978. Pada variabel motif rasional (X1), karena nilai t hitung > nilai t tabel (2,685 > 1,978) dan signifikansi < 0,05 (0,008 < 0,05), maka dapat disimpulkan H0 ditolak dan H1diterima dengan kata lain motif rasional secara parsial berpengaruh signifikan terhadap keputusan mahasiswa dalam memilih bank syariah. Pada variabel motif emosional (X2), karena nilai t hitung > nilai t tabel (5,158 > 1,978) dan signifikansi < 0,05 (0,000 < 0,05), maka dapat disimpulkan H0 ditolak dan H2 diterima dengan kata lain motif emosional secara parsial berpengaruh signifikan terhadap keputusan mahasiswa dalam memilih bank syariah.
77
5. Analisis Deskriptif Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pengambilan Keputusan Mahasiswa a.
Motif Rasional Tabel 4.15 Analisis Deskriptif Faktor Motif Rasional
No
Faktor
Sangat Setuju
Setuju
Tidak Setuju
Sangat Tidak Setuju
1
Biaya Pembukaan Rekening yang Murah
30,1%
66,9%
3,0%
-
2
Biaya Administrasi yang Murah
23,3%
63,2%
12,8%
0,8%
3
Lokasi yang Strategis
17,3%
48,1%
29,3%
5,3%
4
Fasilitas yang Memadai
4,5%
64,7%
30,1%
0,8%
5
Bagi Hasil yang Kompetitif
14,3%
62,4%
23,3%
-
6
Bonus yang Selalu Diberikan Bank Syariah
5,3%
47,4%
45,1%
2,3%
7
Pegawai yang Terpercaya dan Profesional
21,1%
68,4%
9,8%
0,8%
8
Pelayanan yang Cepat dan Tepat
22,6%
71,4%
6,0%
-
9
Informasi yang Diberikan Jelas
22,6%
61,7%
15,8%
-
10
Produk yang Variatif
24,1%
69,9%
6,0%
-
11
Adanya Sosialisasi Bank Syariah
28,6%
54,9%
15,8%
0,8%
12
Adanya Promosi Bank Syariah
12,0%
54,9%
32,3%
0,8%
Sumber: Hasil Output SPSS
78
Dari data di atas dapat dijelaskan sebagai berikut: 1) Pada faktor biaya pembukaan rekening yang mudah, sikap tertinggi yang ditunjukkan oleh jawaban responden adalah setuju dengan persentase 66,9% ( 89 orang), kemudian sikap sangat setuju 30,1% ( 40 orang), dan sikap terendah adalah tidak setuju yaitu 3,0% (4 orang). 2) Pada faktor biaya administrasi yang murah, jawaban responden yang paling banyak adalah setuju dengan persentase 63,2% (84 orang), kemudian sangat setuju 23,3% (31 orang). Jawaban paling sedikit adalah tidak setuju 12,8% (17 orang) dan sangat tidak setuju 0,8% (1 orang). 3) Pada faktor lokasi yang strategis, sikap tertinggi yang ditunjukkan responden adalah setuju dengan persentase 48,1% (64 orang), kemudian tidak setuju 29,3% (39orang), selanjutnya sangat setuju 17,3% (23 orang). Dan jawaban terendah adalah sangat tidak setuju yaitu 5,3% (7 orang). 4) Pada faktor fasilitas yang memadai, sikap tertinggi yang ditunjukkan oleh responden adalah setuju dengan persentase 64,7% (86 orang), kemudian tidak setuju 30,1% (40 orang). Dan sikap terendah adalah sangat setuju 4,5% (6 orang), kemudian sangat tidak setuju 0,8% (1 orang). 5) Pada faktor bagi hasil yang kompetitif, jawaban tertinggi ditunjukkan oleh sikap responden yang menyatakan setuju yaitu 62,4% (83 orang), kemudian tidak setuju 23,3% (31 orang), dan terakhir sangat setuju 14,3% (19 orang).
79
6) Pada faktor bonus yang selalu diberikan bank syariah, jawaban yang paling banyak ditunjukkan oleh responden adalah setuju dengan persentase 47,4% (63 orang), kemudian tidak setuju sebesar 45,1% (60 orang). Dan jawaban yang paling sedikit adalah sangat setuju sebesar 5,3% (7 orang), kemudian sangat tidak setuju sebesar 2,3% (3 orang). 7) Pada faktor pegawai yang terpercaya dan professional, sikap tertinggi yang ditunjukkan oleh jawaban responden adalah setuju dengan persentase 68,4% (91 orang), kemudian sangat setuju sebesar 21,1% (28 orang). Sikap terendah adalah tidak setuju sebesar 9,8% (13 orang) dan sangat tidak setuju sebesar 0,8% (1 orang). 8) Pada faktor pelayanan yang cepat dan tepat, jawaban tertinggi ditunjukkan oleh responden yang menyatakan setuju dengan persentase 71,4% (95 orang), kemudian sangat setuju sebesar 22,6% (30 orang) dan terakhir tidak setuju sebesar 6,0% (8 orang). 9) Pada faktor informasi yang diberikan jelas, jawaban yang paling banyak adalah sikap setuju dengan persentase 61,7% (82 orang), kemudian sangat setuju sebesar 22,6% (30 orang), dan jawaban paling sedikit adalah tidak setuju sebesar 15,8% (21 orang). 10) Pada faktor produk yang variatif, sikap tertinggi responden ditunjukkan oleh jawaban setuju sebesar 69,9% (93 orang), selanjutnya sangat setuju sebesar 24,1% (32 orang), dan terakhir tidak setuju sebesar 6,0% (8 orang).
80
11) Pada faktor adanya sosialisasi bank syariah, jawaban tertinggi yang diberikan responden adalah setuju dengan persentase 54,9% (73 orang), kemudian sangat setuju sebesar 28,6% (38 orang), selanjutnya tidak setuju sebesar 15,8% (21 orang), dan jawaban terendah adalah sangat tidak setuju sebesar 0,8% (1 orang). 12) Pada faktor adanya promosi bank syariah, sikap tertinggi ditunjukkan oleh responden yang menyatakan setuju dengan persentase 54,9% (73 orang), kemudian tidak setuju sebesar 32,3% (43 orang), dan sikap terendah ditunjukkan oleh sangat setuju sebesar 12,0% (16 orang), kemudian sangat tidak setuju sebesar 0,8% (1 orang).
b. Motif Emosional Tabel 4.16 Analisis Deskriptif Faktor Motif Emosional
Setuju
Tidak Setuju
Sangat Tidak Setuju
49,6%
36,8%
11,3%
2,3%
Nuansa Islami
33,1%
62,4%
4,5%
-
3
Produk Sesuai Prinsip Syariat Islam
25,6%
66,2%
7,5%
0,8%
4
Sistem Transaksi Sesuai Ajaran Islam
21,1%
68,4%
8,3%
2,3%
5
Busana Pegawai Sesuai Syariah
39,8%
60,2%
-
-
6
Keramahan Pegawai
37,6%
61,7%
0,8%
-
Faktor
Sangat Setuju
1
Dorongan Agama
2
No
81
7
Kebersihan dan Keindahan Kantor
28,6%
67,7%
3,8%
-
8
Ruang Tunggu yang Nyaman
20,3%
74,4%
5,3%
-
9
Merasa Aman Bertransaksi di Bank Syariah
25,6%
72,9%
1,5%
-
10
Membelanjakan Harta Sesuai Ajaran Al-Qur'an
34,6%
54,1%
11,3%
-
11
Bebas dari Unsur Riba
33,1%
47,4%
18,0%
1,5%
Sumber: Hasil Output SPSS Dari data di atas dapat dijelaskan sebagai berikut: 1) Pada faktor dorongan agama, sikap tertinggi yang ditunjukkan oleh responden adalah sangat setuju dengan persentase 49,6% (66 orang), kemudian sikap setuju sebesar 36,8% (49 orang), selanjutnya tidak setuju sebesar 11,3% (15 orang), dan sikap terendah adalah sangat tidak setuju sebesar 2,3% (3 orang). 2) pada faktor nuansa Islami, jawaban yang paling banyak diberikan oleh responden adalah setuju dengan persentase 62,4% (83 orang), kemudian sangat setuju sebesar 33,1% (44 orang), dan tidak setuju memberikan porsi yang paling sedikit sebesar 4,5% (6 orang). 3) Pada faktor produk sesuai prinsip syariat Islam, jawaban terbanyak yang diberikan responden yaitu sikap setuju dengan persentase 66,2% (88 orang), kemudian sangat setuju sebesar 25,6% (34 orang), dan jawaban paling sedikit adalah tidak setuju sebesar 7,5% (10 orang), kemudian sangat tidak setuju sebesar 0,8% (1 orang).
82
4) Pada faktor sistem transaksi sesuai ajaran Islam, sikap tertinggi ditunjukkan oleh respoden yang menyatakan setuju dengan persentase 68,4% (91 orang), kemudian sangat setuju sebesar 21,1% (28 orang), dan sikap terendah ditunjukkan oleh responden yang menyatakan tidak setuju sebesar 8,3% (11 orang), kemudian sangat tidak setuju sebesar 2,3% (3 orang). 5) Pada faktor busana pegawai sesuai syariah, jawaban terbanyak yang diberikan responden adalah sikap setuju dengan persentase 60,2% (80 orang), kemudian sangat setuju sebesar 39,8% (53 orang). 6) pada faktor keramahan pegawai, sikap tertinggi yang ditunjukkan oleh responden adalah setuju sebesar 61,7% (82 orang), kemudian sangat setuju sebesar 37,6% (50 orang), dan terakhir tidak setuju sebesar 0,8% (1 orang). 7) Pada faktor kebersihan dan keindahan kantor, jawaban terbanyak yang diberikan responden adalah setuju dengan persentase 67,7% (90 orang), kemudian sangat setuju sebesar 28,6% (38 orang), dan jawaban paling sedikit adalah tidak setuju sebesar 3,8% (5 orang). 8) Pada faktor ruang tunggu yang nyaman, jawaban terbanyak yang diberikan responden adalah setuju dengan persentase 74,4% (99 orang), kemudian sangat setuju sebesar 20,3% (27 orang), dan jawaban yang paling sedikit adalah tidak setuju sebesar 5,3% (7 orang).
83
9) Pada faktor merasa aman bertransaksi di bank syariah, sikap tertinggi yang diitunjukkan responden adalah setuju dengan persentase 72,9% (97 orang), kemudian sangat setuju sebesar 25,6% (34 orang), dan sikap terendah adalah tidak setuju sebesar 1,5% (2 orang). 10) Pada faktor membelanjakan harta sesuai ajaran Al-Qur‟an, jawaban terbanyak yang diberikan responden adalah setuju dengan persentase 54,1% (72 orang), kemudian sangat setuju sebesar 34,6% (46 orang), dan terakhir tidak setuju sebesar 11,3% (15 orang). 11) Pada faktor bebas dari unsur riba, sikap tertinggi yang ditunjukkan oleh responden adalah setuju dengan persentase 47,4% (63 orang), kemudian sangat setuju sebesar 33,1% (44 orang), dan sikap terendah adalah tidak setuju sebesar 18,0% (24 orang), kemudian sangat tidak setuju sebesar 1,5% (2 orang).
B. Pembahasan Berdasarkan hasil penelitian di lapangan, dapat diketahui bahwa di antara 2 (dua) variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu variabel motif rasional dan motif emosional, yang paling berpengaruh signifikan terhadap pengambilan keputusan mahasiswa dalam memilih jasa perbankan syariah adalah motif emosional, kemudian motif rasional. Berdasarkan variabel motif emosional, dapat diketahui bahwa faktor-faktor yang mendorong seseorang dalam memilih jasa perbankan syariah di antaranya
84
adalah dorongan agama, hal ini menunjukkan bahwa agama merupakan salah satu faktor yang sangat kuat bagi responden dalam memutuskan memilih bank syariah. Selain itu adalah nuansa Islami, hal ini bisa disebabkan karena responden bangga dengan pegawai bank syariah yang selalu mengucapkan salam, pegawai wanita yang memakai jilbab, dan nama-nama produk bank syariah sesuai dengan akad-akad dalam fiqih muamalat. Kemudian, produk sesuai prinsip syariat Islam, Hal ini karena namanama dalam produk bank syariah memang sesuai dengan akad-akad dalam fiqih muamalat, seperti tabungan wadi’ah, tabungan mudharabah, giro wadi’ah, pembiayaan murabahah, musyarakah, mudharabah, ijarah, dan lain-lain. Selain itu adalah sistem transaksi sesuai ajaran Islam, hal ini menunjukkan bank syariah menerapkan sistem bagi hasil dalam kegiatan operasionalnya baik itu produk penghimpunan dana maupun pembiayaan. Kemudian, busana pegawai sesuai syariah, hal ini menunjukkan bahwa memang pegawai bank syariah memakai busana yang sesuai syariah, yaitu pegawai wanita memakai jilbab yang menutup aurat. Selanjutnya adalah keramahan pegawai, hal ini bisa disebabkan karena pegawai bank syariah selalu mengucapkan salam dan memberikan senyum kepada nasabahnya. Selain itu adalah keindahan dan kebersihan kantor serta ruang tunggu yang nyaman, hal ini menunjukkan bahwa ruang kantor bank syariah didisain dengan suasana yang indah, bersih dan memberikan rasa nyaman. Kemudian, merasa aman bertransaksi di bank syariah, hal ini menunjukkan bahwa responden percaya dan yakin bank syariah dapat menjaga uangnya dengan baik. Selanjutnya, membelanjakan harta sesuai ajaran AlQur‟an, hal ini menunjukkan bahwa responden yakin dengan menabung di bank
85
syariah berarti sudah membelanjakan harta sesuai ajaran Al-Qur‟an karena di dalam bank syariah yang tidak menerapkan sistem bunga sejalan dengan larangan dalam AlQur‟an untuk meninggalkan riba. Dan terakhir yaitu bebas dari unsur riba, hal ini menunjukkan bahwa responden yakin bank syariah terbebas dari unsur riba. Berdasarkan variabel motif rasional, dapat diketahui bahwa faktor-faktor yang mendorong seseorang dalam memilih jasa perbankan syariah di antaranya adalah biaya pembukaan rekening yang murah, hal ini menunjukkan bahwa semakin murahnya biaya pembukaan rekening di bank syariah semakin mendorong seseorang untuk menabung di bank syariah.Selain itu biaya administrasi yang murah, hal ini menunjukkan bahwa dengan adanya biaya adminsitrasi yang murah mendorong seseorang untuk menabung di bank syariah.Kemudian, lokasi yang strategis yaitu lokasi bank syariah yang dekat dengan tempat tinggal nasabah, hal ini menunjukkan bahwa dengan lokasi yang strategis tersebut memudahkan nasabah untuk berhubungan dengan bank syariah.Selanjutnya, fasilitas yang memadai, dengan adanya perkembangan teknologi yang ada di bank syariah seperti ATM (Auto Teller Machine), Phone Banking dan Internet Banking menunjukkan bahwa nasabah mudah bertransaksi dengan bank syariah secara lebih hemat, efisein dan cepat.Kemudian, bagi hasil yang kompetitif menunjukkan bahwa bank syariah memberikan bagi hasil yang sesuai dengan porsi nisbah nasabah dan mampu bersaing dengan bank lain.Selain itu adalah bonus yang selalu diberikan bank syariah, dengan adanya bonus yang diberikan bank syariah mendorong nasabah untuk meningkatkan simpanannya (tabungan) di bank syariah.Selanjutnya, pegawai yang terperaya dan professional,
86
pelayanan yang cepat dan tepat serta informasi yang diberikan jelas, hal ini menunjukkan bahwa pegawai bank syariah piawai dalam melayani nasabah sehingga menimbulkan kepuasan nasabah dalam bertransaksi di bank syariah. Selain itu adalah produk yang variatif, dengan adanya berbagai produk yang beragam menunjukkan bahwa bank syariah mempunyai inovasi dan nasabah mempunyai berbagai macam pilihan produk yang akan digunakannya. Selanjutnya adalah adanya sosialisasi bank syariah, hal ini menunjukkan bahwa berbagai kalangan seperti pihak bank syariah itu sendiri, akademisi maupun praktisi memberikan harapan yang besar bagi masyarakat untuk ikut mengembangkan bank syariah dengan cara menabung di bank syariah. Dan terakhir yaitu adanya promosi bank syariah, hal ini menunjukkan bahwa promosi yang dilakukan bank syariah dapat menimbulkan daya tarik nasabah untuk menabung di bank syariah.
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan pada hasil penelitian dan pembahasan mengenai pengaruh motif rasional dan motif emosional terhadap pengambilan keputusan memilih jasa perbankan syariah, maka penulis dapat menarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Berdasarkan hasil uji secara simultan F hitung > F tabel (24,189 > 3,07) dan signifikansi < 0,05 (0,000 < 0,05), maka dapat disimpulkan bahwa variabel motif rasional (X1) dan variabel motif emosional (X2) berhubungan positif dengan nilai koefisien determinasi (R2) sebesar 0,271 atau (27,1%) terhadap pengambilan keputusan mahasiswa dalam memilih jasa perbankan syariah. Artinya semakin baik motif rasional dan motif emosional maka keputusan mahasiswa dalam memilih jasa perbankan syariah akan semakin meningkat. 2. Berdasarkan hasil uji secara parsial, maka dapat diketahui variabel yang paling mempengaruhi pengambilan keputusan mahasiswa dalam memilih jasa perbankan syariah adalah variabel motif emosional (X2) kemudian variabel motif rasional (X1). Hal ini dapat dilihat dari nilai t hitung > t tabel pada variabel motif emosional (X2) yaitu (5,158 > 1,978) dan signifikansi < 0,05 yaitu (0,000 < 0,05) dan variabel motif rasional (X1) t hitung > t tabel yaitu (2,685 > 1,978) dan signifikansi < 0,05 yaitu (0,008 < 0,05). 3. Berdasarkan variabel motif emosional, di antara sekian faktor, yang paling dominan dalam mempengaruhi pengambilan keputusan mahasiswa adalah 87
88
faktor ruang tunggu yang nyaman karena mayoritas responden memberikan jawaban setuju sebesar 74,4% (99 orang). Berdasarkan variabel motif rasional, di antara sekian faktor, yang paling dominan adalah faktor pelayanan yang cepat dan tepat karena mayoritas responden memberikan jawaban setuju sebesar 71,4% (95 orang).
B. Saran Berdasarkan hasil kesimpulan dan pembahasan pada bab sebelumnya yang diperoleh dalam penelitian ini, maka penulis memberikan saran-saran sebagai berikut: 1. Hendaknya upaya perkembangan perbankan syariah tidak hanya diterapkan dalam bentuk regulasi kebijakan-kebijakan tetapi juga lebih kepada orientasi pasar (konsumen/nasabah) demi terciptanya keputusan memilih, kepuasan dan loyalitas nasabah terhadap bank syariah. 2. Untuk penelitian selanjutnya, disarankan untuk menambah variabel independen lainnya atau mengkaji faktor psikologis lainnya misalnya motif spiritual.
Sehingga
memungkinkan
dapat
mempengaruhi
variabel
pengambilan keputusan nasabah agar lebih melengkapi penelitian ini dan memberikan hasil yang lebih baik.
DAFTAR PUSTAKA
Assauri, Sofjan.Manajemen Pemasaran: Dasar, Konsep dan Strategi. Jakarta: Rajawali Pers, 2013. Azhari, Akyas.Psikologi Umum dan Perkembangan.Jakarta: Teraju Mizan, 2004. Chaniago, Muhammad Alfis. Indeks Hadits dan Syarah.Bekasi: CV. Alfonso Pratama, 2008. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.Kamus Besar Bahasa Indonesia.Jakarta: Balai Pustaka, 1999. Direktorat Perbankan Syariah Bank Indonesia dan Institut Pertanian Bogor.Potensi, Preferensi dan Perilaku Masyarakat terhadap Bank Syariah di Wilayah Kalimantan Selatan. Jakarta: Bank Indonesia, 2004. Engel, James F., Roger D. Blackwell dan Paul W. Miniard.Perilaku Konsumen.Alih Bahasa F.X. Budiyanto. Jakarta: Binarupa Aksara, 1994. Goleman, Daniel.Kecerdasan Emosional. Alih Bahasa T. Hermaya. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 2007. Hanna, Nessim dan Richard Wozniak.Consumen Behavior An Applied Approach. New Jersey: Prentice Hall, 2001. Hasan, Ali.Marketing Bank Syariah.Bogor: Ghalia Indonesia, 2010. Idrus, Muhammad. Metode Penelitian Ilmu Sosial.Yogyakarta: Erlangga, 2009. Ismail.Perbankan Syariah.Jakarta: Kencana, 2011. Kadir.Statistika untuk Penelitian Ilmu-ilmu Sosial.Jakarta: Rosemata Sampurna, 2010. Karim, Adiwarman A. Bank Islam: Analisis Fiqih dan Keuangan.Jakarta: Rajawali Pers, 2011. King, Laura A. Psikologi Umum Sebuah Pandangan Apresiatif. Jakarta: Salemba Humanika, 2010.
89
90
Kotler, Philip dan Kevin Lane Keller.Manajemen Pemasaran. Alih Bahasa Benyamin Molan. Jakarta: PT. Indeks, 2009. Kurniawan, Albert. Metode Riset untuk Ekonomi dan Bisnis.Bandung: Alfabeta, 2014. Mangkunegara, Anwar Prabu.Perilaku Konsumen.Bandung: PT. Refika Aditama, 2009. Marzoeki, Djohansjah. “Berfikir Rasional di Ranah Publik”.Artikel diakses pada 16 Juni 2015 dari http://www.djohansjahmarzoeki-rationalthinking.com/. Maski, Ghozali. “Analisis Keputusan Nasabah Menabung: Pendekatan Komponen dan Model Logistik Studi pada Bank Syariah di Malang”.Journal of Indonesian Applied Economics.Vol. 4.No. 1. (Mei 2010). Na‟im, Akhsan dan Hendry Syaputra.Hasil Sensus Penduduk 2010.Jakarta: Badan Pusat Statistik, 2011. Nisfiannoor, Muhammad. Pendekatan Statistik Modern.Jakarta: Salemba Humanika, 2009. Otoritas Jasa Keuangan.Statistik Perbankan Syariah Juni 2015. Jakarta: Otoritas Jasa Keuangan, 2015. Prasetijo, Ristiyanti dan John J.O.I Ihalauw.Perilaku Konsumen.Yogyakarta: ANDI, 2009. Ratnawati, Anny, dkk. Potensi, Preferensi dan Perilaku Masyarakat terhadap Bank Syariah di Wilayah Jawa Barat.Bogor: LP IPB, 2001. Riduwan.Skala Pengukuran Variabel-Variabel Penelitian. Bandung: Alfabeta, 2003. Rochaety, Ety, Ratih Tresnati dan Abdul Madjid Latief. Metodologi Penelitian Bisnis. Jakarta: Mitra Wacana Media, 2009. Sangadji, Etta Mamang dan Sopiah.Perilaku KonsumenPendekatan Praktis. Yogyakarta: CV. Andi Offset, 2013. Schiffman, Leon G. dan Leslie Lazar Kanuk.Perilaku Konsumen.Alih Bahasa Zoelkifli Kasip. Jakarta: PT. Indeks, 2004.
91
Setiadi, Nugroho J.Perilaku Konsumen: Konsep dan Implikasi untuk Strategi dan Penelitian Pemasaran. Jakarta: Kencana, 2008. Simamora, Bilson. Panduan Riset Perilaku Konsumen. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 2002. Siregar, Syofian. Metode Penelitian Kuantitatif. Jakarta: Kencana, 2013. Soemitra, Andri.Bank dan Lembaga Keuangan Syariah.Jakarta: Kencana, 2009. Sudarsono, Heri. Bank dan Lembaga Keuangan Syariah.Yogyakarta: Ekonisia, 2008. Sugiyono.Statistika untuk Penelitian.Bandung: CV. ALFABETA, 2007. Sumarsono, Sonny. Metode Riset Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: Graha Ilmu, 2004. Sumarwan, Ujang.Perilaku Konsumen Teori Pemasaran.Bogor: Ghalia Indonesia, 2011.
dan
Penerapannya
dalam
Tanjung, Hendri dan Abrista Devi.Metodologi Penelitian Ekonomi Islam.Jakarta: Gramata Publishing, 2013. Zuriah, Nurul. Metodologi Penelitian Sosial dan Pendidikan. Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2006. “Pertumbuhan Bank Syariah Melambat Ditinggal Induk Usaha”.Sindo News.23 Mei 2015.
LAMPIRAN-LAMPIRAN
KUISIONER Kepada Yth. Responden Di Tempat Assalamu’alaikum wr.wb. Saya Mahasiswi Program Studi Muamalat Konsentrasi Perbankan Syariah Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, sedang mengadakan penelitian dalam rangka penyusunan skripsi untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar sarjana (Strata satu/S-1) dengan judul skripsi saya yaitu “Pengaruh Motif Rasional dan Motif Emosional terhadap Pengambilan Keputusan Memilih Jasa Perbankan Syariah (Studi pada Mahasiswa Prodi Muamalat FSH UIN Jakarta)”. Maka, dalam rangka pengumpulan data, saya memohon dengan hormat kepada Saudara/saudari agar bisa meluangkan sedikit waktunya untuk mengisi lembar kuisioner ini. Semua data-data yang Saudara/saudari berikan akan saya jaga kerahasiaannya. Atas perhatian dan kesediannya, saya ucapkan terima kasih. Wassalamu’alaikum wr.wb. Jakarta, Oktober 2015 Hormat Saya, Niswah Muti‟ah A. Daftar Pertanyaan (Profil Responden) Petunjuk Pengisian : Tulislah identitas Sdr/I pada titik-titik yang telah tersedia Berilah tanda silang ( X ) pada jawaban yang sesuai dengan indentitas anda yang sebenarnya. 1. Apakah Anda nasabah bank syariah? a. Ya (teruskan mengisi kuisioner) b. Bukan (berhenti mengisi kuisioner) 2. Nama : ………………….. (boleh dikosongkan) 3. Angkatan tahun : ………………….. 4. No. Hp : ………………….. (boleh dikosongkan) 5. Jenis kelamin : a. Laki-laki b. Perempuan 6. Agama : a. Islam b. Non Islam 7. Usia : a. < 18 tahun b. 18 – 20 tahun c. 21 – 25 tahun d. Lainnya, … tahun
92
93
8. Rekening (tabungan) bank syariah apa yang Anda miliki? a. Bank Mumalat c. BRI Syariah e. Lainnya, ……….. b. Bank Syariah Mandiri d. BNI Syariah B. Daftar Pernyataan (Variabel Independen dan Variabel Dependen) Petunjuk Pengisian : Pernyataan ini bertujuan untuk mengetahui penilaian keputusan Anda dalam memilih jasa perbankan syariah. Jawablah dengan memberikan tanda silang ( X ) pada kotak yang tersedia dengan alternatif pilihan: SS = Sangat Setuju N = Netral STS = Sangat Tidak Setuju S = Setuju TS = Tidak Setuju 1. Motif Rasional (Variabel Independen) No.
Pernyataan
a.
Faktor Harga
1)
Biaya pembukaan rekening di bank syariah murah.
2)
Biaya administrasi di bank syariah murah.
b.
Faktor Kemudahan
3)
4)
Saya menabung di bank syariah karena lokasinya dekat dengan tempat tinggal. Prosedur dan persyaratan pembukaan rekening di bank syariah mudah.
5)
Fasilitas yang tersedia di bank syariah memadai.
c.
Faktor Keuntungan
6)
Bagi hasil yang diberikan bank syariah kompetitif.
7)
Bank syariah selalu memberikan bonus kepada nasabah.
d.
Faktor Kehandalan
8) 9)
Pegawai bank syariah terdiri atas orang-orang yang terpercaya dan profesional. Pegawai bank syariah melayani nasabah dengan cepat dan
Pilihan Jawaban SS
S
N
TS
STS
94
tepat. 10) Informasi yang diberikan sangat jelas. 11) Produk yang ditawarkan bank syariah bervariasi. 12)
Adanya sosialisasi bank syariah oleh beberapa kalangan umat Islam (akademisi, praktisi dan lainnya).
13) Adanya promosi yang dilakukan pihak bank syariah.
2. Motif Emosional (Variabel Independen) No. a.
Pernyataan Faktor Status Sosial
14) Saya memilih bank syariah karena saya beragama Islam. 15) Saya memilih bank syariah karena mengikuti keluarga. 16) Saya memilih bank syariah karena saran dari teman. b.
Faktor Kebanggaan
17) Bank syariah adalah bank yang bernuansa Islami. 18) Produk bank syariah sesuai dengan prinsip syariat Islam. 19) Sistem transaksi bank syariah sesuai dengan ajaran Islam. c.
Faktor Kenyamanan
20) Karyawati bank syariah berbusana muslimah. 21) Pegawai bank syariah ramah. 22)
Kantor bank syariah memiliki tata ruang yang bersih dan indah.
23) Ruang tunggu yang disediakan memberikan rasa nyaman. d.
Faktor Keamanan
24) Saya merasa aman bertransaksi di bank syariah. 25)
Saya merasa membelanjakan harta sesuai ajaran AlQur‟an.
Pilihan Jawaban SS
S
N
TS
STS
95
26) Saya merasa terbebas dari unsur riba. 3. Pengambilan Keputusan (Variabel Dependen) No.
Pernyataan
27)
Saya merasa harus menyimpan uang di bank syariah.
28)
Saya terdorong untuk memenuhi kebutuhan menabung di bank syariah.
29)
Saya mencari informasi agar kebutuhan akan keamanan uang saya terjamin.
30)
Saya mencari informasi melalui sumber komersial agar kebutuhan akan keamanan uang saya tepat sasaran.
31)
Saya mencari informasi melalui sumber umum agar kebutuhan akan keamanan uang saya tepat sasaran.
32)
Saya mengevaluasi produk yang ditawarkan bank syariah.
33)
Saya mendapatkan solusi dan alternatif atas kebutuhan keamanan uang saya melalui produk bank syariah.
34)
Saya memutuskan memilih produk tabungan bank syariah karena manfaat yang sesuai dengan kebutuhan saya.
35)
Saya merasa sangat puas atas pelayanan yang diberikan oleh bank syariah.
36)
Saya merasa tidak puas atas pelayanan yang diberikan oleh bank syariah.
Pilihan Jawaban SS
S
N
TS
STS
96
OUTPUT SPSS V. 20 1. Karakteristik Responden Angkatan Frequency
Percent
Cumulative Percent
Valid Percent
2013
52
39.1
39.1
39.1
2014
42
31.6
31.6
70.7
2015
39
29.3
29.3
100.0
Total
133
100.0
100.0
Valid
Jenis Kelamin Frequency
Valid
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Laki-laki
64
48.1
48.1
48.1
Perempuan
69
51.9
51.9
100.0
133
100.0
100.0
Total
Usia Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
< 18 Tahun
12
9.0
9.0
9.0
18 - 20 Tahun
79
59.4
59.4
68.4
21 - 25 Tahun
42
31.6
31.6
100.0
133
100.0
100.0
Valid Total
Agama Frequency Valid
Islam
133
Percent 100.0
Valid Percent 100.0
Cumulative Percent 100.0
97
Rekening Bank Syariah yang Dimiliki Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Bank Muamalat
25
18.8
18.8
18.8
Bank Syariah Mandiri
36
27.1
27.1
45.9
BRI Syariah
27
20.3
20.3
66.2
BNI Syariah
31
23.3
23.3
89.5
Bank Mega Syariah
6
4.5
4.5
94.0
BCA Syariah
5
3.8
3.8
97.7
Bank DKI Syariah
3
2.3
2.3
100.0
133
100.0
100.0
Valid
Total
2. Uji Validitas dan Reliabilitas Item-Total Statistics Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
Corrected ItemTotal Correlation
Cronbach's Alpha if Item Deleted
Item1
135.10
129.817
.351
.857
Item2
135.43
123.978
.558
.850
Item3
135.23
126.875
.453
.854
Item4
134.43
139.151
.055
.862
Item5
135.07
133.582
.252
.860
Item6
134.60
135.766
.178
.861
Item7
135.40
125.766
.511
.852
Item8
134.43
130.254
.529
.852
Item9
134.37
133.895
.516
.854
Item10
134.37
129.551
.539
.852
Item11
134.33
134.023
.479
.855
Item12
134.20
134.028
.267
.859
Item13
134.80
123.476
.666
.847
98
Item14
134.10
134.990
.464
.856
Item15
136.17
137.937
.055
.866
Item16
134.70
140.010
-.023
.867
Item17
134.17
136.282
.372
.857
Item18
134.20
133.407
.684
.853
Item19
134.27
134.961
.600
.855
Item20
134.10
134.438
.515
.855
Item21
134.17
130.626
.640
.851
Item22
134.27
135.789
.308
.858
Item23
134.33
136.299
.297
.858
Item24
134.23
131.289
.624
.852
Item25
134.20
131.407
.599
.852
Item26
134.33
133.126
.336
.857
Item27
134.23
136.392
.254
.858
Item28
134.23
136.668
.374
.857
Item29
134.40
136.524
.219
.859
Item30
134.77
127.426
.477
.853
Item31
134.50
131.845
.391
.856
Item32
134.60
132.386
.341
.857
Item33
134.37
133.482
.403
.856
Item34
134.47
132.947
.324
.857
Item35
134.13
135.982
.262
.858
Item36
136.47
141.982
-.128
.866
Reliability Statistics Cronbach's Alpha .860
N of Items 36
99
3. Uji Asumsi Klasik One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Motif Rasional N
Motif Emosional
133
133
Mean
45.33
45.84
Std. Deviation
5.200
5.093
Absolute
.083
.126
Positive
.083
.059
Negative
-.072
-.126
Kolmogorov-Smirnov Z
.960
1.450
Asymp. Sig. (2-tailed)
.315
.030
Normal Parameters
a,b
Most Extreme Differences
a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.
Coefficients Model
a
Collinearity Statistics Tolerance
VIF
Motif Rasional
.889
1.124
Motif Emosional
.889
1.124
1
100
a. Dependent Variable: Pengambilan Keputusan
b
Model Summary Model
R
1
.521
R Square
Adjusted R Square
.271
.260
a
Std. Error of the Estimate
Durbin-Watson
3.473
1.985
a. Predictors: (Constant), Motif Emosional, Motif Rasional b. Dependent Variable: Pengambilan Keputusan
4. Analisis Regresi Linier Berganda Coefficients Model
Unstandardized Coefficients B (Constant)
1
a
Standardized Coefficients
Std. Error
13.517
3.295
Motif Rasional
.166
.062
Motif Emosional
.325
.063
a. Dependent Variable: Pengambilan Keputusan
t
Sig.
Beta 4.102
.000
.213
2.685
.008
.410
5.158
.000
101
Model Summary Model
R
1
R Square
.521
a
Adjusted R
Std. Error of the
Square
Estimate
.271
.260
3.473
a. Predictors: (Constant), Motif Emosional, Motif Rasional
a
ANOVA Model
Sum of Squares Regression
1
df
Mean Square
583.575
2
291.788
Residual
1568.154
130
12.063
Total
2151.729
132
F
Sig.
24.189
.000
a. Dependent Variable: Pengambilan Keputusan b. Predictors: (Constant), Motif Emosional, Motif Rasional
5. Analisis Deskriptif Motif Rasional dan Motif Emosional Biaya Pembukaan Rekening yang Murah Frequency Tidak Setuju
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
4
3.0
3.0
3.0
Setuju
89
66.9
66.9
69.9
Sangat Setuju
40
30.1
30.1
100.0
133
100.0
100.0
Valid Total
b
102
Biaya Administrasi yang Murah Frequency Sangat Tidak Setuju
Valid
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
1
.8
.8
.8
Tidak Setuju
17
12.8
12.8
13.5
Setuju
84
63.2
63.2
76.7
Sangat Setuju
31
23.3
23.3
100.0
133
100.0
100.0
Total
Lokasi yang Strategis Frequency Sangat Tidak Setuju
Valid
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
7
5.3
5.3
5.3
Tidak Setuju
39
29.3
29.3
34.6
Setuju
64
48.1
48.1
82.7
Sangat Setuju
23
17.3
17.3
100.0
133
100.0
100.0
Total
Fasilitas yang Memadai Frequency Sangat Tidak Setuju
Valid
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
1
.8
.8
.8
Tidak Setuju
40
30.1
30.1
30.8
Setuju
86
64.7
64.7
95.5
6
4.5
4.5
100.0
133
100.0
100.0
Sangat Setuju Total
103
Bagi Hasil yang Kompetitif Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Tidak Setuju
31
23.3
23.3
23.3
Setuju
83
62.4
62.4
85.7
Sangat Setuju
19
14.3
14.3
100.0
133
100.0
100.0
Valid Total
Bonus yang Selalu Diberikan Bank Syariah Frequency Sangat Tidak Setuju
Valid
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
3
2.3
2.3
2.3
Tidak Setuju
60
45.1
45.1
47.4
Setuju
63
47.4
47.4
94.7
7
5.3
5.3
100.0
133
100.0
100.0
Sangat Setuju Total
Pegawai yang Terpercaya dan Profesional Frequency Sangat Tidak Setuju
Valid
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
1
.8
.8
.8
Tidak Setuju
13
9.8
9.8
10.5
Setuju
91
68.4
68.4
78.9
Sangat Setuju
28
21.1
21.1
100.0
133
100.0
100.0
Total
104
Pelayanan yang Cepat dan Tepat Frequency Tidak Setuju
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
8
6.0
6.0
6.0
Setuju
95
71.4
71.4
77.4
Sangat Setuju
30
22.6
22.6
100.0
133
100.0
100.0
Valid Total
Informasi yang Diberikan Jelas Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Tidak Setuju
21
15.8
15.8
15.8
Setuju
82
61.7
61.7
77.4
Sangat Setuju
30
22.6
22.6
100.0
133
100.0
100.0
Valid Total
Produk yang Variatif Frequency Tidak Setuju
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
8
6.0
6.0
6.0
Setuju
93
69.9
69.9
75.9
Sangat Setuju
32
24.1
24.1
100.0
133
100.0
100.0
Valid Total
105
Adanya Sosialisasi Bank Syariah Frequency Sangat Tidak Setuju
Valid
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
1
.8
.8
.8
Tidak Setuju
21
15.8
15.8
16.5
Setuju
73
54.9
54.9
71.4
Sangat Setuju
38
28.6
28.6
100.0
133
100.0
100.0
Total
Adanya Promosi Bank Syariah Frequency Sangat Tidak Setuju
Valid
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
1
.8
.8
.8
Tidak Setuju
43
32.3
32.3
33.1
Setuju
73
54.9
54.9
88.0
Sangat Setuju
16
12.0
12.0
100.0
133
100.0
100.0
Total
Dorongan Agama Frequency Sangat Tidak Setuju
Valid
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
3
2.3
2.3
2.3
Tidak Setuju
15
11.3
11.3
13.5
Setuju
49
36.8
36.8
50.4
Sangat Setuju
66
49.6
49.6
100.0
133
100.0
100.0
Total
106
Nuansa Islami Frequency Tidak Setuju
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
6
4.5
4.5
4.5
Setuju
83
62.4
62.4
66.9
Sangat Setuju
44
33.1
33.1
100.0
133
100.0
100.0
Valid Total
Produk Sesuai Prinsip Syariat Islam Frequency Sangat Tidak Setuju
Valid
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
1
.8
.8
.8
Tidak Setuju
10
7.5
7.5
8.3
Setuju
88
66.2
66.2
74.4
Sangat Setuju
34
25.6
25.6
100.0
133
100.0
100.0
Total
Sistem Transaksi Sesuai Ajaran Islam Frequency Sangat Tidak Setuju
Valid
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
3
2.3
2.3
2.3
Tidak Setuju
11
8.3
8.3
10.5
Setuju
91
68.4
68.4
78.9
Sangat Setuju
28
21.1
21.1
100.0
133
100.0
100.0
Total
107
Busana Pegawai Sesuai Syariah Frequency
Valid
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Setuju
80
60.2
60.2
60.2
Sangat Setuju
53
39.8
39.8
100.0
133
100.0
100.0
Total
Keramahan Pegawai Frequency Tidak Setuju
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
1
.8
.8
.8
Setuju
82
61.7
61.7
62.4
Sangat Setuju
50
37.6
37.6
100.0
133
100.0
100.0
Valid Total
Kebersihan dan Keindahan Kantor Frequency Tidak Setuju
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
5
3.8
3.8
3.8
Setuju
90
67.7
67.7
71.4
Sangat Setuju
38
28.6
28.6
100.0
133
100.0
100.0
Valid Total
Ruang Tunggu yang Nyaman Frequency Tidak Setuju
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
7
5.3
5.3
5.3
Setuju
99
74.4
74.4
79.7
Sangat Setuju
27
20.3
20.3
100.0
133
100.0
100.0
Valid Total
108
Merasa Aman Bertransaksi di Bank Syariah Frequency Tidak Setuju
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
2
1.5
1.5
1.5
Setuju
97
72.9
72.9
74.4
Sangat Setuju
34
25.6
25.6
100.0
133
100.0
100.0
Valid Total
Membelanjakan Harta Sesuai Ajaran Al-Qur'an Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Tidak Setuju
15
11.3
11.3
11.3
Setuju
72
54.1
54.1
65.4
Sangat Setuju
46
34.6
34.6
100.0
133
100.0
100.0
Valid Total
Bebas dari Unsur Riba Frequency Sangat Tidak Setuju
Valid
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
2
1.5
1.5
1.5
Tidak Setuju
24
18.0
18.0
19.5
Setuju
63
47.4
47.4
66.9
Sangat Setuju
44
33.1
33.1
100.0
133
100.0
100.0
Total