JURNAL BUANA MATEMATIKA. Vol. 6, No. 2, Tahun 2016
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TAI (TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA Moh. Halih (Pendidikan Matematika , Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas PGRI Adi Buana Surabaya)
[email protected]
Abstract The research was done because there were a lot of students who have minimum score in mathematic subject. The statement of the problem is “Is there any influence in TAI teaching model to the students’ achievement?”. The purpose of this study is to know the influence of TAI teaching model to the students’ mathematic achievement. TAI teaching model is one of the model in teaching which focuses on group, the students were divided in some small group in a class, member of group were consists of 4-5 students in a group. Then in this research the students were given “Himpunan”material.The sample of this research consists of two classes, the first is experiment class with 33 students who were given TAI teaching model, then the second is control class with 33 students who were given conventional teaching model. To know and analyze the students’ achievements, the researcher used posttest for both two classes. Based on the research conducted at SMP Rahmat Surabaya. The researcher concluded that the result of using TAI teaching model was given significant change the students score of experiment class, than using conventional teaching model in control class. After the students are given “Himpunan” material, they are given a posttest for the data analysis. The writer uses t-test for the data analysis. The research result is tcount
1,998). So it could be conclude that TAI teaching model influenced on the students’ mathematic achievement for the seventh grade students on SMP Rahmat Surabaya. Keywords: TAI teaching model, students’ achievement. PENDAHULUAN Pendidikan merupakan jembatan emas untuk
mendapatkan nilai matematika dibawah KKM yang
menuju kesuksesan. Melalui pendidikan, diharapkan
telah ditetapkan oleh satuan pendidikan. Hal ini
mampu mewujudkan peningkatan kualitas Sumber
disebabkan karena terjadinya kelas yang cenderung
Daya Manusia demi mendukung kelangsungan
teacher
pembangunan
pembelajaran konvensional sehingga peserta didik
nasional,
khususnya
dalam
menghadapi era persaingan global.
centered
dengan
menggunakan
menjadi pasif. Meskipun demikian, sebagian guru
Keberhasilan pendidikan tercermin dalam proses
menerapkan model pembelajaran tersebut karena
belajar dan hasil belajar. Dengan demikian untuk
tidak begitu merepotkan yakni tidak mengeluarkan
meraih hasil belajar yang optimal, dibutuhkan relasi
banyak biaya dan media pembelajaran. Padahal
dari seluruh komponen pendidikanmeliputi siswa,
secara tidak langsung hal ini dapat mengakibatkan
guru, kurikulum dan sarana penunjang pendidikan.
kebosanan pada peserta didik dan kesulitan dalam
Siswa merupakan komponen utama dibanding yang
memahami
lain, sebab siswa merupakan sasaran utama yang
matematika.
akan dibimbing untuk menjadi manusia berkualitas,
dibutuhkan model pembelajaran yang dapat menarik
tangguh dalam menghadapi era globalisasi. Selain
minat siswa.
itu siswa merupakan tolok ukur keberhasilan pendidikan itu sendiri.
materi Untuk
terutama mengatasi
pada hal
pelajaran tersebut
Salah satu model pembelajaran kooperatif yang sangat menarik adalah tipe TAI (Team Assisted
Berdasarkan observasi yang telah dilakukan di
Individualization).
Pada
umumnya
model
SMP Rahmat Surabaya sebelum penelitian diketahui
pembelajaran kooperatif didasari falsafah homo
bahwa peserta didik belum mampu mencapai
homini socius yang menekankan bahwa manusia
standar yang diinginkan, ini terlihat dari nilai
adalah makhluk sosial dan membutuhkan kerja sama
ulangan
(Lie, 2010 : 28). Namun tipe TAI memiliki keunikan
harian
siswa
yang
masih
banyak
31
Moh. Halih : Pengaruh Model Pembelajaran Tai (Team Assisted Individualization) Terhadap Hasil Belajar Siswa
khusus karena menerapkan gabungan belajar dari
telah diberikan sekolah kepada peneliti kemudian
masing – masing individu dan secara berkelompok.
dijadikan
kelompok
kontrol
dan
kelompok
Dalam model pembelajaran TAI, siswa dibagi
eksperimen. Kelas VII A sebagai kelompok
menjadi menjadi kelompok kecil dengan pembagian
eksperimen sebanyak 33 siswa dan kelas VII B
secara random dan disertai pemberian motivasi
sebagai kelas kontrol sebanyak 33 siswa.
secara individu baik berupa dukungan moral, sosial, fungsional bagi siswa yang membutuhkan.
Data yang diperoleh dari hasil penelitian ini untuk selanjutnya dianalisis. Analisis yang
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah
digunakan adalah analisis ketuntasan hasil belajar
“Apakah ada pengaruh model pembelajaran TAI
siswa dan analisis rata-rata. Adapun langkah-
(Team Assisted Individualization) terhadap hasil
langkah analisis ketuntasan belajar siswa adalah
belajar siswa SMP Rahmat tahun pelajaran
sebagai berikut:
2015/2016?”
1. Data
Berdasarkan pemaparan diatas, maka penulis
tes
yang dihasilkan
setelah proses
pembelajaran dianalisis untuk mendeskripsikan
mengadakan penelitian dengan judul “Pengaruh
ketuntasan
Model
ketuntasan untuk mata pelajaran matematika
Pembelajaran
TAI
(Team
Assisted
Individualization) Terhadap Hasil Belajar Siswa”.
hasil
belajar
siswa.
Standar
yang digunakan di SMP Rahmat Surabaya adalah sebagai berikut: a.
METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan jenis posttest only group
Tuntas (T) b.
design yang menjelaskan bahwa ada dua kelas penelitian
yang
diberi
berbeda.
Dimana
treatment
< 75: Tidak Tuntas (TT) 2. Kemudian dari data ketuntasan belajar siswa tersebut dihitung presentase ketuntasan belajar
dengan
secara klasikal. Bila ≥ 85% siswa dalam kelas
menggunakan model pembelajaran TAI (Team
tersebut tuntas, maka ketuntasan belajar dapat
Assisted Individualization) dan kelas kontrol diberi
dikatakan
perlakuan
menyatakan presentase banyaknya siswa yang
berupa
berupa
eksperimen
Siswa dikatakan tidak tuntas (TT), jika skor
diberi
perlakukan
kelas
(perlakuan)
Siswa dikatakan tuntas (T), jika skor ≥ 75:
pembelajaran
pembelajaran
langsung.
Selanjutnya setelah penelitian selesai, baik kelas
Perhitungan
P
untuk mengetahui hasil belajarnya.
A 100% B
Keterangan:
ini
P
= Presentase siswa yang tuntas
dilaksanakan di SMP Rahmat Surabaya, dengan
A
= Jumlah siswa yang tuntas
populasi seluruh siswa kelas VII SMP Rahmat
B
= Jumlah siswa dalam kelas
menggunakan
metode
tes.
Penelitian
untuk
tuntas adalah dengan menggunakan rumus:
eksperimen maupun pada kelas kontrol diberikan tes
Metode pengumpulan data pada penelitian ini
tercapai.
Surabaya. Pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan teknik non probability sampling
Setelah diadakannya analisis ketuntasan belajar
yakni
siswa, data digunakan untuk dianalisis nnilai rata-
pengambilan sampel didasarkan pada kenyataan
rata kelas eksperimen dan kelas control. Peneliti
bahwa hanya sampel itulah yang tersedia untuk
melakukan penjumlahan nilai yang diperoleh siswa,
diteliti. Sampel diambil berdasarkan kelas yang
yang selanjutnya dibagi dengan jumlah siswa yang
dengan
32
metode
accidental
sampling
JURNAL BUANA MATEMATIKA. Vol. 6, No. 2, Tahun 2016
ada di kelas tersebut sehingga diperoleh rata-rata tes formatif dapat dirumuskan:
H0 diterima jika X 2hitung X 2tabel 12. Menarik kesimpulan
X X N
Jika Ho ditolak maka data berdistribusi normal dan data dapat dilanjutkan ke uji homogenitas,
Dengan : X Nilai rata-rata
tetapi apabila sebaliknya H0 diterima maka
X =Jumlah semua nilai
siswa
N= Jumlah siswa
data tidak berdistribusi normal. Salah satu cara yang
dapat
dilakukan
jika
data
tidak
berdistribusi normal adalah menambah jumlah Hasil analisis data pada penelitian ini digunakan
sampel.
untuk pengujian hipotesis. Sebelum pengujian ada
Jika data telah berdistribusi normal dilanjutkan
tiga uji yang harus dilakukan yaitu uji normalitas, uji
ke uji homogenitas varians data skor posttest.
homogenitas, dan uji t. Adapun langkah-langkah uji
Pengujian varians antara kelompok eksperimen dan
normalitas adalah sebegai berikut:
kontrol dilakukan untuk mengetahui apakah kedua
1.
Merumuskan Hipotesis
kelompok tersebut memiliki variansi yang homogen
Ho : Data berdistribusi normal
atau tidak homogen. Adapun langkahnya adalah
Ha : Data tidak berdistribusi normal
sebagai berikut:
Menyusun data dan mencari nilai tertinggi dan
1. Merumuskan formula hipotesis
2.
3.
terendah.
Ho : Data bersifat homogen
Membuat interval kelas dan menentukan batas
Ha : Data tidak bersifat homogen
kelas. 4.
2. Menentukan varians
Menentukan jangkauan / rentang, Jangkauan = nilai tertinggi – nilai terendah
5.
Menentukan banyak kelas Banyak kelas = 1 + 3,3 log n
6.
Menentukan panjang kelas Panjang kelas = jangkauan : banyak kelas
7.
8.
9.
fi xi fi
fi xi fi xi n n
2
3. Menentukan uji statistika
F
Varian terbesar Varian terkecil
dengan
α
dan
derajat
f f 2 o h fh
terbesar – 1) dan derajat kebebasan penyebut (jumlah data varian terkecil – 1). 5. Menentukan kriteria pengujian:
Menentukan nilai uji statistika
X hitung
N
kebebasan (dk) pembilang (jumlah data varian
2
2
N 1
Ftabel ditentukan
Menghitung simpangan baku
X1 2
4. Menentukan taraf nyata (α) dan Ftabel
Menghitung rata-rata
X
SD 2
2 X1
Ho ditolak jika Fhitung Ftabel Ho diterima jika Fhitung Ftabel 6. Menarik kesimpulan dengan ini jika Ho diterima
10. Menentukan derajat kebebasan dan taraf nyata
maka kedua data bersifat homogen. Apabila Ho
11. Menentukan kriteria pengujian
ditolak yang artinya kedua data tidak homogen,
H0 ditolak jika X 2hitung X 2tabel
yang dapat dilakukan adalah menyusun ulang kedua sampel. 33
Moh. Halih : Pengaruh Model Pembelajaran Tai (Team Assisted Individualization) Terhadap Hasil Belajar Siswa
Setelah uji normalitas dan uji homogenitas, data digunakan untuk pengujian hipotesis. Dari pengujian hipotesis dapat ditarik kesimpulan. Adapun
langkah-langkah
pengujian
hipotesis
Daerah Penolakan Ho
Daerah Penolakan Ho
sebagai berikut: Daerah Penerimaan Ho
1. Menentukan hipotesis yang digunakan adalah: H0 = 𝜇1 = 𝜇2
Gambar kriteria penerimaan Ho
H1 = 𝜇1 ≠ 𝜇2 Keterangan: 𝜇1 = Rata-rata kelompok eksperimen
5. Menarik kesimpulan
𝜇2 = Rata-rata kelompok control
Kesimpulan ditarik berdasarkan perhitungan yang
Ho : µ1 = µ2. (Tidak ada pengaruh model
diperoleh dengan rumus statistika yaitu apakah Ho
pembelajaran TAI terhadap hasil belajar pada
ditolak atau diterima.
siswa kelas VII A SMP Rahmat Surabaya) H1 : µ1 ≠ µ2.( Ada pengaruh model pembelajaran TAI terhadap hasil belajarpada siswa kelas VII A SMP Rahmat Surabaya.). 2. Menentukan tingkat kepercayaan / signifikan : α
Hasil penelitian ini disajikan dengan uji hipotesis. Pengujian hipotesis ini dilakukan untuk mengetahui adanya perbedaan model pembelajaran TAI
= 5 %. 3. Menentukan uji statistik :
X1 X 2
t s
1 1 n1 n2
n1 1 S12 n2 1 S22 n1 n2 2
Melakukan kriteria pengujian H0 diterima jika menggunakan 𝛼 = 5% menghasilkan thitung ttabel
(Team
Assisted
Individualization)
dan
pembelajaran konvensional terhadap hasil belajar matematika didasarkan pada hasil analisis uji t. Hipotesis yang digunakan adalah Ho yaitu tidak ada pengaruh antara hasil belajar siswa dengan model
Dimana:
s
HASIL DAN PEMBAHASAN
pembelajaran
TAI
(Team
Assisted
Individualization) terhadap hasil belajar siswa, didukung dengan taraf signifikansi 5%, maka ttabel = 1,998. Dengan perhitungan uji t diperoleh thitung = 3,45, dengan begitu thitung terletak pada daerah penolakan Ho. Dari pengujian hipotesa yang telah
dengan dk n1 n2 – 2 dan H0 ditolak untuk
dilakukan maka Ho ditolak dan H1 diterima yang
harga t lainnya.
artinya ada perbedaan antara hasil belajar siswa
4. Menentukan kriteria pengujian
dengan model pembelajaran TAI (Team Assisted
Ho diterima jika : t(11/2 ) t t(1 1/2 ) Ho ditolak jika : t(11/2 ) t t(1 1/ 2 )
Individualization)
dan
model
pembelajaran
konvensional terhadap hasil belajar siswa Berdasarkan analisis data diatas dapat diketahui bahwa ada perbedaan hasil belajar antara kelas eksperimen dengan kelas kontrol. Perbedaan ini ditunjukan dengan nilai thitung = 3,45 > ttabel = 1,998 dengan taraf signifikansi 5%. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh model
34
JURNAL BUANA MATEMATIKA. Vol. 6, No. 2, Tahun 2016
pembelajaran
TAI
(Team
Assisted
model Team Assisted Individualization tersebut
belajar
mempunyai pengaruh positif terhadap nilai hasil
matematika dengan materi himpunan pada siswa
belajar siswa baik secara individu maupun
kelas VII SMP Rahmat Surabaya.
kelompok.
Individualization)
terhadap
hasil
Pengaruh model pembelajaran TAI (Team
2.
Penggunaan model pembelajaran Team Assisted
Assisted Individualization) ini juga dapat dilihat
Individualization
dari nilai rata-rata post test kelas eksperimen dengan
memaksimalkan hasil belajar siswa hendaknya
kelas kontrol. Rata-rata kelas eksperimen lebih besar
disesuaikan dengan materi pelajaran dan kondisi
dibandingkan dengan rata-rata kelas kontrol. Selain
kelas,
itu dari analisis ketuntasan siswa, kelas eksperimen
tersebut belum tentu cocok untuk diterapkan
lebih banyak yang nilainya diatas KKM. Dengan
pada semua materi pelajaran matematika dan
demikian model pembelajaran TAI (Team Assisted
pada semua kelas.
Individualization) saat pembelajaran matematika
3.
mengingat
sebagai
upaya
penerapan
untuk
pembelajaran
Dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar
memberikan dampak positif yaitu meningkatkan
model
pembelajaran
Team
Assisted
hasil belajar matematika siswa.
Individualization hendaknya guru berperan
Selain itu siswa juga lebih aktif dalam kelas dan
sebagai fasilitator yang melibatkan siswa secara
kemampuan siswa perlahan merata karena adanya
maksimal. Bentuk pelibatan siswa yaitu kerja
kegiatan
sama antar teman untuk dapat memecahkan soal
berkelompok
dalam
menyelesaikan
– soal pemecahan masalah, siswa dibimbing
permasalahan yang diberikan oleh guru.
untuk bisa menemukan solusi pemecahan masalah secara berkelompok.
PENUTUP Simpulan Berdasarkan
penelitian
diatas,
dapat
DAFTAR PUSTAKA
diperoleh kesimpulan bahwa terdapat pengaruh hasil
Arikunto, Suharsimi. 2013.Prosedur Penelitian -
belajar matematika dengan model pembelajaran TAI
Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Rineka
(Team Assisted Individualization) terhadap hasil
Cipta.
belajar siswa di SMP Rahmat Surabaya tahun pelajaran 2015/2016. Siswa yang diberi model
Aunurrahman. 2009. Belajar dan Pembelajaran. Bandung : Alfabeta.
pembelajaran TAI (Team Assisted Individualization)
Huda, Miftahul. 2013. Model-Model Pengajaran
memiliki nilai rata-rata yang lebih tinggi daripada
Dan Pembelajaran. Yogyakarta : Pustakan
model pembelajaran konvensional.
Pelajar Johnson, D., Johnson, R. dan Holubec, Edythe. 2010.
Saran Berdasarkan temuan penelitian ini, penulis menyarankan sebagai berikut: 1.
dipilih model pembelajaran Team Assisted Individualization, sebab berdasarkan penelitian telah
terbukti
memecahkan masalah
Pembelajaran
Learning
Strategi
Untuk Sukses Bersama.
Bandung : Nusa Media.
Untuk meningkatkan hasil belajar siswa dapat
ini
Colaborativ
bahwa
Lie, Anita. 2010. Cooperative Learning. Jakarta : Grasindo. Merudewi, G.A Kencana, dkk. 2014. Pengaruh
kemampuan
Model Pembelajaran Kooperatif Tipe
dalam pembelajaran
Team Assisted Individualization Berbasis
35
Moh. Halih : Pengaruh Model Pembelajaran Tai (Team Assisted Individualization) Terhadap Hasil Belajar Siswa
Peta Konsep Terhadap Hasil Belajar IPS Siswa Kelas V SD Gugus Sukawati. Diakses Pada Tanggal 17 Agustus 2015 Dari
Riset & Praktik. Bandung : Nusa Media. Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan.
http://digilib.uinsuka.ac.id/11310/1/BAB %20I,%20V,%20DAFTAR%20PUSTAK A.pdf
Bandung: Alfabeta Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Bandung : CV.
Nasution, S. 2006. Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar Mengajar. Jakarta : Bumi Aksara.
Alfabeta. Widoyoko,
Eko.
2011.
Evaluasi
Program
Pembelajaran. Yogyakarta : Pustaka
Runtukahu, Tombokan, dan Kandou, Selpius. 2014. P embelajaran Matematika Dasar bagi
Pelajar. Yulaelawati,
Ella.
2007.
Kurikulum
Dan
Anak Berkesulitan Belajar. Yogyakarta :
Pembelajaran Filosofi Teori Aplikasi.
CV Arruzz Media.
Jakarta : Pakar Raya.
Sanjaya, Wina. 2014. Strategi Pembelajaran. Berorientasi
Proses
Yogyakarta : Kencana Group.
36
Slavin, Robert. 2015. Cooperative Learning: Teori,
Pendidikan. Prenada Media