PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI KELAS πΏ β π°π°πΊ π Di SMAN 1 KAMAL Ruski Dosen STKIP PGRI Bangkalan ABSTRAK. Model pembelajaran kooperatif tipe Make A Match adalah salah satu model pembelajaran yang melibatkan siswa untuk bekerja secara kolaboratif dengan mencari kartu pasangan yang telah dimiliki. Model pembelajaran yang digunakan oleh seorang guru sangat berpengaruh dalam meningkatkan prestasi belajar siswa. Prestasi belajar adalah hasil belajar setelah mengikuti program pembelajaran yang dinyatakan dengan skor atau nilai. Guna mengetahui sejauh mana signifikansi pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe Make A Match terhadap prestasi belajar siswa maka dilakukan penelitian dengan menggunakan metode eksperimen yang mengacu pada pendekatan kuantitatif. Populasi dalam penelitian adalah siswa kelas X β IIS di SMAN 1 Kamal. Dan yang menjadi sampel adalah kelas π β πΌπΌπ 1 yang berjumlah 36 siswa dimana kelas tersebut akan dijadikan kelas eksperimen. Design yang digunakan dalam penelitian ini adalah One Group Pretest β Postest Design, dalam desain ini observasi dilakukan sebanyak 2 kali yaitu sebelum dna sesudah menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Make A Match. Pada penelitian ini peneliti menggunakan tes awal sebelum pembelajaran kooperatif tipe Make A Match dan tes akhir setelah menggunakan pembelajaran kooperatif tipe Make A Match. Hasil penelitian dan analisis yang dilakukan, diketahui bahwa variabel bebas yaitu pembelajaran kooperatif tipe Make A Match (X) mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat yaitu prestasi belajar (Y), diperoleh π‘βππ‘π’ππ β₯ π‘π‘ππππ (16,074 β₯ 1,688) dengan menggunakan taraf signifikansi 5% (0,05), sehingga π»π diterima dengan kata lain model pembelajaran kooperatif tipe Make A Match berpengaruh signifikan terhadap prestasi belajar siswa. Kata Kunci : Pembelajaran Kooperatif Tipe Make A Match, Prestasi Belajar Siswa Abstract. Type of cooperative learning model of Make A Match is one of the learning model that involves students to work collaboratively with couples looking for a card that has been owned. Learning model that is used by a very influential teacher in improving student achievement. Learning achievement is the result of learning after learning program which is expressed by a score or value. In order to determine the extent of the significance of the influence of cooperative learning model of Make A Match on student achievement then carried out studies using the experimental method refers to a quantitative approach. Population in this research is class X - IIS in SMAN 1 Kamal. And that the sample is a class X-IIS 1, amounting to 36 students that the class will be used as the experimental class. Design used in this research is one group pretest - posttest design, the design of this observation is made as much as 2 times that before dna after using cooperative learning model of Make A Match. In this study, researchers used a test early before cooperative learning Make A Match and final test after using cooperative learning Make A Match. Results of research and analysis conducted, it is known that the independent variable is the type of cooperative learning Make A Match (X) has a significant effect on the dependent variable is the learning achievement (Y), obtained t_hitung β₯ t_tabel JuPEKO 14
Ruski Dosen STKIP PGRI Bangkalan
(16.074 β₯ 1.688) using a significance level of 5% (0.05), so H_a accepted in other words the type of cooperative learning model of Make A Match significant effect on student achievement. Keywords: Cooperative Learning Type Make A Match, Student Achievement
PENDAHULUAN
peningkatan kualitas pendidik menduduki
Pendidikan memegang peranan penting
posisi yang sangat strategis dan akan
dalam
berdampak positif.
kehidupan
suatu
bangsa.
Pendidikan yang berkualitas baik akan
Penggunaan
model
pembelajaran
mencetak generasi penerus bangsa yang
yang kurang tepat dapat menimbulkan
berkualitas baik pula. Maka dari itu,
kebosanan,
kualitas
monoton
pendidikan
senantiasa
perlu
ditingkatkan.
kurang sehingga
dipahami, siswa
dan kurang
termotivasi untuk belajar. Apalagi dalam
Berbagai upaya telah dilakukan oleh
mata pelajaran ekonomi yang pada
pemerintah untuk memperbaiki mutu
umumnya hanya tentang teori β teori,
pendidikan
dari
konsep dan penerapan di kehidupan
penyempurnaan
nyata. Oleh karena itu, harus ada
kurikulum sampai dengan pembaharuan
perbaikan untuk guru dalam memilih
dalam proses pembelajaran yang di
model pembelajaran.
perubahan
nasional, atau
mulai
anggap memiliki peranan yang cukup penting
dalam
usaha
meningkatkan
kualitas pendidikan di Indonesia. Peningkatan disekolah
kualitas
secara langsung yang hanya berpusat
pendidikan
pada aktivitas guru, sedangkan siswa hanya pasif diam menerima materi
berbagai cara, antara lain peningkatan
pelajaran yang disampaikan oleh guru
bekal awal siswa baru, peningkatan
kepada siswa. Seharusnya, para guru
kompetensi
memberikan kesempatan kepada siswa
guru,
ditempuh
hanya memberikan model pembelajaran
melalui
kurikulum,
dapat
Selama ini ada beberapa guru yang
peningkatan
peningkatan
isi
kualitas
untuk
menyampaikan
pembelajaran dan penilain hasil belajar
membentuk
siswa, penyediaan bahan ajar yang
tentang beberapa materi pelajaran yang
memadai, dan penyediaan sarana belajar.
dia ketahui.
Dari semua cara tersebut peningkatan kualitas
pembelajaran
melalui
kerjasama
pendapat, antar
teman
Salah satu model pembelajaran yang dapat digunakan oleh para guru adalah JuPEKO 15
Ruski Dosen STKIP PGRI Bangkalan
model pembelajaran Kooperatif. Diskusi
dengan topik yang ada, serta adanya
dan
reward.
permainan
kelompok
dapat
digunakan untuk menyampaikan ide yang dimiliki
siswa
serta
Adanya pemberian batasan waktu dan
menyalurkan
reward menimbulkan suasana persaingan
pengetahuan yang dia miliki agar siswa
antara para peserta didik. Persaingan
tersebut tidak merasa bosan dengan
tersebut memberikan kesempatan siswa
hanya
untuk
menerima
disampaikan
guru
materi tanpa
yang
mengasah
satu
model
kemampuan
yang
dimiliki.
pengetahuan yang dimilikinya. Salah
mengukur
Penelitian ini dilaksanakan di SMAN
pembelajaran
1
Kamal.
Hal
ini
karena
model
kooperatif adalah tipe Make A Match,
pembelajaran kooperatif tipe Make A
yaitu permainan βmencari pasanganβ.
Match di sekolah tersebut belum pernah
Dalam model ini guru menyiapkan kartu
diterapkan.
yang berisi soal β soal dan jawaban,
mengadakan penelitian dengan judul :
sebagian siswa mendapatkan kartu yang
Pengaruh
berisi soal dan sebagian yang berisi
Kooperatif Tipe Make A Match Terhadap
jawaban kemudian setiap siswa mencari
Prestasi
pasangan soal dan jawaban yang tepat
Pelajaran Ekonomi Kelas π β πΌπΌπ 1 di
dengan waktu yang telah ditentukan,
SMAN 1 Kamal.
semakin
Rumusan Masalah
cepat
dan
tepat
siswa
Maka
dari
Model
Belajar
Siswa
itu,
penulis
Pembelajaran
Pada
Mata
mendapatkan pasangan maka akan diberi
Berdasarkan latar belakang masalah
nilai reward.Kartu dikumpulkan lagi dan
diatas, rumusan masalah dalam penelitian
dikocok, babak berikutnya sama dengan
ini adalah :
babak pertama.
βAdakah pengaruh model pembelajaran
Model
pembelajaran
ini
cocok
kooperatif tipe Make A Match terhadap
digunakan untuk meningkatkan motivasi
prestasi belajar siswa pada mata pelajaran
belajar siswa karena para siswa diberi
ekonomi kelas π β πΌπΌπ 1 di SMAN 1
kesempatan untuk berinteraksi dengan
Kamalβ.
siswa lain, suasana pembelajaran dapat diciptakan sebagai suasana permainan, ada
kompetisi
memecahkan
antar
siswa
untuk
masalah
yang
terkait
Tujuan Penelitian
JuPEKO 16
Ruski Dosen STKIP PGRI Bangkalan
Sesuai dengan latar belakang dan rumusan
masalah
diatas,
tujuan
diadakannya penelitian ini adalah :
perbaikan proses pembelajaran untuk
meningkatkan
kualitas
pembelajaran.
βUntuk mengetahui adakah pengaruh dari model pembelajaran kooperatif tipe Make
4. Manfaat bagi Mahasiswa a. Sebagai
sumbangan
pemikiran
A Match terhadap prestasi belajar siswa
dan bahan informasi kepada pihak
pada mata pelajaran ekonomi kelas
β pihak yang terkait dengan
π β πΌπΌπ 1 di SMAN 1 Kamalβ.
pembinaan lembaga pendidikan. b. Menerapkan ilmu atau teori yang
Manfaat Penelitian Dalam penelitian ini diharapkan akan
kuliah.
memberikan manfaat antara lain :
c. Manambah
1. Manfaat bagi Siswa a. Dapat menambah daya tarik siswa
terhadap
ekonomi
sehingga
dapat
timbul
meningkatkan
prestasi belajar serta mengurangi kejenuhan
dalam
pengetahuan
dan
wawasan.
pelajaran
motivasi untuk belajar lebih giat. b. Siswa
telah diperoleh selama mengikuti
mengikuti
Asumsi, dan Keterbatasan Masalah 1. Asumsi Dalam penelitian ini, diasumsikan bahwa : a. Subjek dalam penelitian ini dalam keadaan sehat dan kondisi
pelajaran ekonomi.
kelas kondusif. b. Siswa dalam mengerjakan tes
2. Manfaat bagi Guru β
Sebagai
pertimbangan
masukan dalam
atau
yang dilakukan dengan sungguh
menentukan
β sungguh dan murni merupakan hasil pekerjaannya sendiri.
metode pembelajaran yang tepat bagi para peserta didikβ.
2. Keterbatasan Masalah Untuk menghindari meluasnya
3. Manfaat bagi Sekolah a. Dapat memberikan sumbangan
pembahasan maka dalam penelitian
kepada sekolah sebagai upaya
ini,
ditetapkan
ruang
untuk memperbaiki kinerja.
penelitian sebagai berikut :
lingkup
b. Dapat memberikan sumbangan
a. Penelitian ini dilakukan di SMAN
kepada sekolah dalam rangka
1 Kamal pada kelas π β πΌπΌπ 1 JuPEKO 17
Ruski Dosen STKIP PGRI Bangkalan
semester dua tahun
pelajaran
2014 β 2015. b. Model
kegiatan
pembelajaran
digunakan
adalah
yang
diharapkan
yang
dirancang
untuk
yang
membantu seseorang mempelajari suatu
model
kemampuan dan atau nilai yang baru.
pembelajaran Make A Match. c. Hasil
Pembelajaran mengandung arti setiap
Proses pada
pembelajaran
meminta
guru
pada
untuk
awalnya
mengetahui
penelitian
ini
adalah
kemampuan dasar yang dimiliki oleh
meningkatnya
prestasi
belajar
siswa meliputi kemampuan dasarnya,
siswa.
motivasinya, latar belakang akademisnya, latar belakang sosial ekonominya, dan lain sebagainya. Untuk memahami lebih
KAJIAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pembelajaran
mendalam arti dan konsep pembelajaran,
Menurut
berikut
βpembelajaran
Sagala ialah
(2011:61) membelajarkan
beberapa
pengertian
pembelajaran :
siswa menggunakan asas pendidikan
a. Menurut Dimyati dan Mudjiono
maupun teori belajar merupakan penentu
(1999:27) βpembelajaran adalah
utama
kegiatan guru secara terprogram
keberhasilan
Pembelajaran
pendidikanβ.
merupakan
proses
dalam desain instruksional,
komunikasi dua arah, mengajar dilakukan
untukmembuat siswa belajar secara
oleh
aktif, yang menekankan pada
pihak
guru
sebagai
pendidik,
sedangkan belajar dilakukan oleh peserta didik atau murid. Konsep pembelajaran
penyediaan sumber belajarβ. b. Dalam UUSPN No. 20 tahun 2003
menurut Corey (1986:195) βadalah suatu
menyatakan
proses dimana lingkungan seseorang
proses interaksi peserta didik dengan
secara
pendidik dan sumber belajar pada
disengaja
dikelola
untuk
pembelajaran
adalah
memungkinkan turut serta dalam tingkah
suatu lingkungan belajar.
laku tertentu dalam kondisi β kondisi
Pembelajaran sebagai proses belajar
khusus
atau
menghasilkan
respon
yang
diabngun
oleh
guru
untuk
terhadap situasi tertentu, pembelajaran
mengembangkan kreatifitas belajar yang
merupakan
dapat meningkatkan kemampuan berfikir
subset
khusus
dari
pendidikanβ.
siswa,
serta
dapat
meningkatkan
kemapuan mengkonstruksi pengetahuan JuPEKO 18
Ruski Dosen STKIP PGRI Bangkalan
baru
sebagai
upaya
meningkatkan
dengan setting β setting kelompok kecil
penguasaan yang baik terhadap materi
dengan
pelajaran.
anggota kelompok sebagai wadah siswa
Menurut
Sagala
memperhatikan
keragaman
(2011:63),
bekerjasama dan memecahkan suatu
pembelajaran memiliki dua karakteristik,
masalah melalui interaksi sosial dengan
diantaranya :
teman
a. Dalam
memberikan
pembelajaran
kesempatan pada peserta didik untuk
melibatkan proses mental siswa secara
mempelajari sesuatu dengan baik pada
maksimal, bukan hanya menuntut
waktu yang bersamaan dan menjadi
siswa sekedar mendengar, mencatat,
narasumber bagi teman yang lain. Jadi,
akan tetapi menghendaki aktivitas
pembelajaran
siswa dalam proses berfikir.
model pembelajaran yang mengutamakan
b. Dalam
proses
sebayanya,
pembelajaran
membangun
suasana dialogis dan proses Tanya
kooperatif
merupakan
kerjasama diantara siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran.
jawab terus menerus yang diarahkan
βPembelajaran kooperatif merupakan
untuk memperbaiki dan meningkatkan
sebuah kelompok strategi pengajaran
kemampuan berfikir siswa, yang pada
yang melibatkan siswa bekerja secara
gilirannya kemampuan berfikir itu
berkolaborasi untuk mencapai tujuan
dapat
siswa
untuk
bersamaβ
pengetahuan
yang
1996:279).
membantu
memperoleh
mereka konstruksi sendiri.
(Eggen
and
Kauchak,
Pembelajaran
kooperatif
disusun dalam sebuah usaha untuk meningkatkan
partisipasi
siswa,
memfasilitasi siswa dengan pengamalan
2.2 Pembelajaran Kooperatif βPembelajaran koperatif merupakan
sikap
kepemimpinan
membuat
suatu model pembelajaran dimana dalam
keputusan
sistem
dalam
memberikan kesempatan pada siswa
yang
untuk berinteraksi dan belajar bersama
berjumlah 4 β 6 orang secara kolaboratif
siswa yang berbeda latar belakangnya.
sehingga dapat merangsang siswa lebih
Jadi
bergairah dalam belajarβ.(Slavin dalam
siswa berperan ganda yaitu sebagai siswa
Isjoni, 2009:15). Model pembelajaran
ataupun sebagai guru. Dengan bekerja
kooperatif adalah model pembelajaran
secara
belajar
kelompok
β
dan
bekerja
kelompok
kecil
dalam
dalam
dan
kelompok,
pembelajaran
kolaboratif
untuk
serta
kooperatif
mencapai JuPEKO 19
Ruski Dosen STKIP PGRI Bangkalan
sebuah tujuan bersama, maka siswa akan
kelompok bisa dianggap pembelajaran
mengembangkan
keterampilan
kooperatif, untuk mencapai hasil yang
berhubungan dengan sesama manusia
maksimal, lima unsur dalam model
yang akan bermanfaat bagi kehidupan
pembelajaran kooperatif harus diterapkan
diluar sekolah.
(Tukiran,2013:58), yang meliputi :
Berdasarkan pengertian diatas, dapat disimpulkan
bahwa
kooperatif
merupakan
ketergantungan
positif,
pembelajaran
artinya bahwa keberhasilan suatu
strategi
karya sangat bergantung pada usaha
pembelajaran yang melibatkan siswa untuk
1. Saling
bekerjasama secara kelompok
dalam mencapai tujuan.
setiap anggotanya. 2. Tanggung
jawab
perseorangan,
artinya setiap siswa akan merasa
Agar pembelajaran kooperatif lebih efektif perlu ditanamkan unsur
-unsur
dalam pembelajaran kooperatif, berikut
bertanggung jawab untuk melakukan yang terbaik. 3. Tatap
muka,
maksudnya
bahwa
merupakan ciri β ciri model pembelajaran
setiap kelompok harus diberikan
kooperatif :
kesempatan untuk bertemu muka dan
a. Untuk
menuntaskan
belajarnya,
siswa
materi
belajar
dalam
kelompok secara kooperatif.
berdiskusi. 4. Komunikasi antar anggota, artinya agar
b. Kelompok dibentuk dari siswa β siswa yang memiliki kemampuan tinggi, sedang, dan rendah
para
dengan
pembelajar
berbagai
dibekali
keterampilan
berkomunikasi. 5. Evaluasi proses kelompok, pengajar
c. Jika dalam kelas terdapat siswa β
perlu menjadwalkan waktu khusus
siswa yang terdiri dari beberapa ras,
bagi kelompok untuk mengevaluasi
suku, budaya dan jenis kelamin yang
proses kerja kelompok dan hasil
berbeda,
kerja sama mereka agar selanjutnya
maka
diupayakan
agar
dapat dibaur dalam tiap kelompok d. Penghargaan lebih diutamakan pada kerja
kelompok
dari
pada
perorangan. Roger
dan
dapat bekerjasama lebih efektif. Model
Johnson
mengatakan bahwa tidak semua belajar
kooperatif
dikembangkan untuk mencapai hasil belajar
David
pembelajaran
toleransi,
berupa
prestasi
akademik,
menerima keragaman, dan
pengembangan
keterampilan
sosial.
JuPEKO 20
Ruski Dosen STKIP PGRI Bangkalan
Untuk mencapai hasil belajar itu, model
dikembangkan oleh Lorna Curran (1994).
pembelajaran
menuntut
Salah satu keunggulan teknik ini adalah
kerjasama dan interdependensi peserta
siswa mencari pasangan sambil belajar
didik dalam struktur tugas, tujuan, dan
mengenai suatu konsep atau topik dalam
rewardnya. Struktur tugas berhubungan
suasana yang menyenangkan, selain itu
bagaimana tugas diorganisir. Struktur
metode ini sangat disenangi oleh siswa
tujuan dan reward mengacu pada derajat
karena tidak menjemukan, karena guru
kerjasama
atau
kompetisi
yang
memancing kreativitas siswa dengan
dibutuhkan
untuk
mencapai
tujuan
kooperatif
maupun reward. Johnson
menggunakan media. Model pembelajaran ini mengajak
&
(1994)
siswa mencari jawaban terhadap suatu
menyatakan bahwa βtujuan pokok belajar
pertanyaan atau pasangan dari suatu
kooperatif adalah memaksimalkan belajar
konsep melalui suatu permainan kartu
siswa
prestasi
pasangan. Penerapan metode ini dimulai
akademik dan pemahaman baik secara
dengan teknik, yaitu siswa disuruh
individu
mencari pasangan kartu yang merupakan
untuk
Johnson
peningkatan
maupun
secara
kelompokβ.
Karena siswa bekerja dalam suatu team,
jawaban
maka
waktunya,
dengan
sendirinya
dapat
memperbaiki hubungan diantara para siswa dari berbagai latar belakang etnis dan
kemampuan,
keterampilan
proses
pemecahan
masalah
Descamps,
1992).
atau
soal
sebelum
siswa
batas
yang
dapat
mencocokkan kartunya diberi poin. Hal β hal yang perlu dipersiapkan
mengembangkan
jika pembelajaran dikembangkan dengan
kelompok
dan
Make A Match adalah kartu β kartu.
&
Kartu tersebut terdiri dari kartu yang
model
berisi pertanyaan dan kartu lainnya berisi
(Louisell Sintak
pembelajaran kooperatif terdiri dari enam fase, yaitu :
jawaban dari pertanyaan tersebut. Langkah
berikutnya
adalah
guru
membagi komunitas kelas menjadi 3 2.3 Model
Pembelajaran
Make
A
kelompok.
Kelompok
pertama
Match
merupakan kelompok pembawa kartu
Metode Make A Match merupakan
berisi
pertanyaan,
kelompok
kedua
salah satu jenis dari metode dalam
merupakan kelompok pembawa kartu
pembelajaran Kooperatif. Metode ini
berisi jawaban, dan kelompok ketiga JuPEKO 21
Ruski Dosen STKIP PGRI Bangkalan
adalah kelompok penilai. Aturlah posisi
pembelajaran. Sebelum memulai materi
kelompok β kelompok tersebut berbentuk
pokok guru melakukan apersepsi.
huruf U. upayakan kelompok pertama
2. Pengelompokan
dan kedua saling berhadapan.
Siswa
Jika masing β masing kelompok sudah
berada
diposisi
yang
telah
dikelompokan
menjadi
kelompok, pengelompokan diusahakan seheterogen
mungkin,
dari
prestasi
ditentukan, maka guru membunyikan
belajar maupun jenis kelaminnya.
peluit sebagai tanda agar kelompok
3. Pembahasan materi
pertama dan kelompok kedua saling
3
Teknik
Make
A
Match
bisa
bergerak dan bertemu mencari pasangan
diterapkan untuk sesi review terhadap
pertanyaan β jawaban
yang cocok.
materi yang telah dipelajari, dengan
Pasangan yang sudah terbentuk wajib
melalui latihan β latihan soal yang
menunjukkan kepada
β
jawaban
penilai.
Setelah
pertanyaan
kelompok
disajikan dalam bentuk kartu. Jadi, sebelum
melakukan
permainan
penilaian dilakukan, aturlah sedemikian
menemukan pasangan dari kartu yang
rupa kelompok pertama dan kedua
telah ada, ada kegiatan pembahasan
bersatu kemudian memosisikan dirinya
materi, dapat meliputi : pemberian LKS
sebagai kelompok penilai. Sementara
pada tiap kelompok, diskusi kelompok
kelompok penilai pada sesi pertama
dan pembahasan hasil diskusi.
dipisah menjadi kelompok pemegang
4. Permainan mencari pasangan
soal dan pemegang jawaban, seterusnya sama dengan sesi pertama.
langkah
penerapan
mencari
pasangan
meliputi tata cara sebagai berikut :
Sehingga dapat disimpulkan langkah β
Permainan
pembelajaran
kooperatif tipe Make A Match, antara lain
a. Siswa memperoleh kartu soal dan jawaban b. Siswa memikirkan jawaban dari soal pada kartu masing β masing
: 1. Persiapan guru dan siswa dalam memulai pembelajaran
c. Siswa mencari kartu di dalam
Untuk memulai pembelajaran siswa dan guru menyiapkan media atau alat yang
akan
digunakan
dalam waktu 3 menit
kelompok
besar
yang
telah
ditentukan dalam waktu 2 menit
dalam
d. Setelah menemukan pasangan,
pembelajaran serta penyampaian tujuan
siswa mengucapkan kata βsuksesβ JuPEKO 22
Ruski Dosen STKIP PGRI Bangkalan
untuk dicatat dan dicek kebenaran
7. Penugasan dan persiapan pada
jawaban oleh pengamat
materi berikutnya
e. Setelah menemukan pasangannya,
Pembelajaran
dengan
pemberian
informasi
siswa duduk berdekatan dengan
penugasan
pasangannya
tentang materi yang akan dipelajari pada
untuk
mendiskusikan jawaban dari soal
dan
diakhiri
pertemuan selanjutnya.
dalam kartunya f. Siswa yang dapat menemukan pasangannya akan memperoleh poin
untuk
penghargaan
kelompok yaitu 10 poin g. Siswa
tidak
2.4 Prestasi Belajar Prestasi seseorang
belajar merupakan
yang
dicapai
hasil
interaksi
berbagai faktor, baik dari dalam diri
diperbolehkan
maupun dari dari luar diri. Pengenalan terhadap
masih mencari pasangan
mempengaruhi prestasi belajar penting
5. Presentasi dan pembahasan hasil permainan Setelah
faktor
β
mengganggu teman lain yang
faktor
yang
sekali artinya dalam rangka membantu murid dalam mencapai prestasi belajar
permainan,
diadakan
presentasi hasil permainan dari beberapa
yang sebaik β baiknya. Jadi, prestasi belajar adalah hasil
pasangan serta pemberian kesempatan
belajar
kepada siswa lain untuk menanggapi,
pembelajaran yang dinyatakan dengan
siswa
menjawab
skor atau nilai. Karena Prestasi belajar
pertanyaan, akan diberikan poin untuk
pada hakikatnya adalah hasil akhir dari
kelompoknya.
hasil
sebuah proses belajar. Untuk mengetahui
permainan dilakukan siswa bersama β
prestasi belajar siswa, biasanya dilakukan
sama dengan guru.
evaluasi terhadap setiap materi yang telah
yang
mampu
Pembahasan
setelah
agar
mengikuti
program
6. Penyimpulan materi
diberikan
Pada akhir rangkaian pembelajaran
besar siswa memberikan umpan balik
teknik Make A Match, guru bersama β
dari setiap evaluasi yang diberikan.Kunci
sama siswa menyimpulkan materi yang
pokok untuk memperoleh ukuran dan
telah dipelajari serta guru memberikan
data
penguatan tentang kesimpulan tersebut.
mengetahui garis β garis besar indikator
hasil
mengetahui
belajar
seberapa
siswa
adalah
dikaitkan dengan jenis prestasi yang JuPEKO 23
Ruski Dosen STKIP PGRI Bangkalan
hendak diungkapkan atau diukur.Berikut Jenis Prestasi 1. Pengamatan
a. b. c. a. b.
2. Ingatan
3. Pemahaman
a. b.
4. Penerapan
a. b.
5. Analisis (pemeriksaan dan pemilihan secara teliti) 6. Sintesis (membuat panduan baru dan utuh)
a. b.
1. Penerimaan
2. Sambutan
3. Apresiasi menghargai)
5. Karakterisasi (penghayatan)
1. Keterampilan dan bertindak
Indikator A. Ranah Cipta (Kognitif) Dapat menunjukkan Dapat membandingkan Dapat menghubungkan Dapat menyebutkan Dapat menunjukkan kembali
a. b. (sikap a.
c. a. b.
Cara Evaluasi
a. b. c. a. b. c. Dapat menjelaskan a. Dapat mendefinisikan dengan b. lisan sendiri Dapat memberikan contoh a. Dapat menggunakan secara b. tepat c. Dapat menguraikan a. Dapat mengklasifikasikan b.
a. Dapat menghubungkan b. Dapat menyimpulkan c. Dapat menggeneralisasikan B. Ranah Rasa (Afektif) a. Menunjukkan sikap menerima b. Menunjukkan sikap menolak
b.
4. Internalisasi (Pendalaman)
beberapa indikator prestasi belajar :
Tes lisan Tes tertulis Observasi Tes lisan Tes tertulis Observasi Tes lisan Tes tertulis Tes tertulis Pemberian tugas Observasi Tes tertulis Pemberian tugas
a. Tes tertulis b. Pemberian tugas
a. b. c. Kesediaan berpartisipasi a. Kesediaan memanfaatkan b. c. Menganggap penting dan a. bermanfaat b. Menganggap indah dan c. harmonis Mengagumi Mengakui dan meyakini a. Mengingkari b.
Tes tertulis Tes skala sikap Observasi Tes skala sikap Pemberian tugas Observasi Tes skala sikap Pemberian tugas Observasi
Tes skala sikap Pemberian tugas ekspresif dan proyektif c. Observasi a. Melembagakan / meniadakan a. Pemberian tugas b. Menjelmakan dalam pribadi ekspresif dan dan perilaku sehari β hari proyektif b. Observasi C. Ranah Karsa (Psikomotor) bergerak a. Mengkoordinasikan gerak a. Observasi mata, tangan, kaki, dan b. Tes tindakan anggota tubuh lainnya JuPEKO 24
Ruski Dosen STKIP PGRI Bangkalan
2. Kecakapan ekspresi a. Mengucapkan a. Tes lisan verbal dan non verbal b. Membuat mimic dan gerakan b. Observasi jasmani c. Tes tindakan konsep melalui suatu permainan kartu pasangan. Penerapan metode ini dimulai
METODE PENELITIAN Definisi
Konsep
dan
Definisi
dengan teknik, yaitu siswa disuruh
Operasional
mencari pasangan kartu yang merupakan
1. Definisi Konsep
jawaban
a. Pembelajaran Kooperatif Pembelajaran
atau
waktunya, Kooperatif
merupakan suatu model pembelajaran
soal
sebelum
siswa
yang
batas dapat
mencocokkan kartunya diberi poin. c. Prestasi Belajar
dimana dalam system belajar dan bekerja
Prestasi belajar merupakan hasil
dalam kelompok β kelompok kecil yang
yang diperoleh berupa kesan β kesan
berjumlah 4 β 6 orang secara kolaboratif
yang mengakibatkan perubahan dalam
sehingga dapat merangsang siswa lebih
diri individu sebagai hasil dari aktivitas
bergairah dalam belajar.
dalam belajar. Prestasi belajar pada
b. Model Pembelajaran Make A Match Metode
Make
A
Match
hakikatnya adalah hasil akhir dari sebuah
proses
belajar.
merupakan salah satu jenis dari metode
mengetahui
dalam pembelajaran Kooperatif. Metode
biasanya dilakukan evaluasi terhadap
ini dikembangkan oleh Lorna Curran
setiap materi yang telah diberikan agar
(1994). Salah satu keunggulan teknik ini
mengetahui
adalah siswa mencari pasangan sambil
memberikan umpan balik dari setiap
belajar mengenai suatu konsep atau topik
evaluasi yang diberikan.
dalam suasana
yang menyenangkan,
selain itu metode ini sangat disenangi
prestasi
Untuk
seberapa
besar
siswa,
siswa
2. Definisi Operasional Adapun definisi operasional dalam
oleh siswa karena tidak menjemukan,
penelitian ini adalah :
karena guru memancing kreativitas siswa
a. Pembelajaran
dengan menggunakan media.
belajar
Kooperatif
Tipe
Make A Match
Model pembelajaran ini mengajak
Pembelajaran
kooperatif
tipe
siswa mencari jawaban terhadap suatu
Make A Match dalam penelitian ini
pertanyaan atau pasangan dari suatu
adalah
model
pembelajaran
yang
JuPEKO 25
Ruski Dosen STKIP PGRI Bangkalan
memberikan kesempatan kepada siswa
dilakukan dengan maksud mengetahui
untuk belajar sambil bermain untuk
akibat suatu perlakuan.
menghilangkan
kejenuhan
menerima
pelajaran
penelitian
ini,
dalam
ekonomi.Dalam
model
pembelajaran
Dalam
penelitian
ini,
penulis
menggunakan
penelitian
eksperimen
dengan
kuantitatif.
Pendekatan
data
Kooperatif tipe Make A Match dapat
kuantitatif digunakan untuk mendapatkan
mempengaruhi keaktifan dan ketertarikan
data berupa nilai atau angka.
siswa untuk belajar.
Populasi dan Sampel
b. Prestasi Belajar
Dalam penelitian, penentuan subyek
Prestasi belajar dalam penelitian ini
penelitian merupakan hal yang sangat
adalah hasil akhir dari penerapan model
penting karena terdapat validitas data
pembelajaran kooperatif tipe Make A
yang diperoleh, populasi dan sampel
Match
penelitian
terhadap
pelajaran
ekonomi.
harusnya
ditentukan
dan
Dalam penelitian ini, cara mengukur
dipilih secara cermat.
prestasi belajar dengan menggunakan Tes
a. Populasi
Tulis (soal β soal) yang akan diberikan
Populasi dalam penelitian ini adalah
kepada siswa kelas π β πΌπΌπ 1
siswa kelas X β IIS di SMAN 1 Kamal
Jenis Penelitian
yang memiliki 4 kelas, yaitu :π β πΌπΌπ 1 ,
Berdasarkan tujuan penelitian yang
π β πΌπΌπ 2 , π β πΌπΌπ 3 , dan π β πΌπΌπ 4 .
akan dilakukan merupakan penelitian
b. Sampel
eksperimen,
yang
Menurut Sugiyono (2012:81) Definisi
dilakukan untuk mengetahui akibat dari
Sampel adalah βbagian dari jumlah dan
adanya perlakuan yang dengan sengaja
karakteristik yang dimiliki oleh populasi
dikenakan pada subjek.
tersebutβ. Sampel pada penelitian ini
dimana
penelitian
Eksperimen adalah suatu cara untuk mencari
hubungan
sebab
adalah kelas π β πΌπΌπ 1 sebanyak 34 siswa
akibat
dimana kelas tersebut akan dijadikan
(hubungan kausal) antara dua faktor yang
kelas ekperimen yang akan menerima
sengaja ditimbulkan oleh peneliti dengan
metode pembelajaran kooperatif tipe
mengeliminasi atau mengurangi atau
Make A Match.
menyisihkan faktor β faktor lain yang dianggap mengganggu eksperimen selalu
Untuk menentukan sampel peneliti memilih
teknik
random
sampling. JuPEKO 26
Ruski Dosen STKIP PGRI Bangkalan
ππ Γ ππ
Random sampling
Keterangan :
merupakan pengambilan anggota sampel
O1 : nilai pretest (sebelum diberi
dari populasi dilakukan secara acak tanpa
perlakuan)
memperhatikan strata yang ada di dalam
O2 : nilai post test (setelah diberi
populasi tersebut. Teknik ini dipilih
perlakukan) Sumber : Suharsimi, 2013 : 124
dengan menganggap anggota populasi dianggap homogen.
Teknik Pengumpulan Data
Variabel Penelitian a. Variabel Bebas
1. Tes
Variabel bebas dalam penelitian ini
Menurut
Suahrsimi
Tes
(2013:193)
adalah : model pembelajaran kooperatif
Definisi
βadalah
tipe Make A Match.
pertanyaan atau latihan serta alat lain
b. Variabel Terikat
yang
Variabel terikat dalam penelitian ini
keterampilan, pengetahuan intelegensi,
adalah : prestasi belajar siswa pada mata
kemampuan atau bakat yang dimiliki
π β πΌπΌπ 1
oleh individu atau kelompokβ. Dalam
pelajaran setelah
ekonomi
kelas
menggunakan
model
digunakan
serentetan
menggunakan
untuk
metode
mengukur
tes,
peneliti
pembelajaran kooperatif tipe Make A
menggunakan instrument berupa tes atau
Match.
soal β soal tes. Soal tes terdiri dari
Rancangan Penelitian
banyak butir tes yang masing β masing
Rancangan
penelitian
dalam
mengukur satu jenis variabel.
penelitian ini menggunakan desain One
2. Observasi
Group Pretest β Postest Design. Pada
Menurut
Sutrisno
Hadi
desain ini terdapat pretest, sebelum diberi
(Sugiyono,2013:203) definisi Observasi
perlakuan.
hasil
βadalah suatu proses yang kompleks,
perlakuan dapat diketahui lebih akurat,
suatu proses yang tersusun dari berbagai
karena dapat membandingkan dengan
proses biologis dan psikologis. Dua yang
keadaan
terpenting
Dengan
sebelum
demikian
diberi
perlakuan.
adalah
proses
dan
β
ingatanβ.
proses
Berikut merupakan gambar desain One
pengamatan
Dalam
Group Pretest β Postest:
menggunakan metode observasi, peneliti mengamati perilaku siswa kelas π β πΌπΌπ 1
snbelum
dan
sesudah
diberi
JuPEKO 27
Ruski Dosen STKIP PGRI Bangkalan
perlakuan model pembelajaran kooperatif
Dengan
tipe Make a Match.
( πΌ = 0,05 ) ππ‘ππ’ 5 %
taraf
signifikansi
πΌ=
3. Dokumentasi
Kriteria Pengujian
Cara pengumpulan data dilakukan
1. Ho = tidak ada pengaruh model
secara luas dengan jalan pencatatan
pembelajaran koperatif tipemake a
terhadap
match terhadap prestasi belajaran
objek
penelitian
untuk
mengetahui keadaan sekolah.
siswa SMAN 1 KAMAL 2. Ha
Teknik Analisis Data
diarahkan
untuk
siswa SMAN 1 KAMAL 3. Menentukan taraf signifikansi 1%
menjawab rumusan masalah. Karena data
atau 5%
yang diperoleh adalah data kuantitatif
4. Menentukan kriteria
maka data analis data menggunakan
a.
metode statistik. Pengujian hipotesis dalam statistik
penelitian uji
t.
model
match terhadap prestasi belajaran
analisis data yang dilakukan adalah uji yang
adapengaruh
pembelajaran koperatif tipemake a
Berdasarkan jenis penelitian maka
hipotesis
=
ini
menggunakan
Menurut
(2013:125)Perhitungan
uji
Suharsimi t
Apabila πβππ‘π’ππ β₯ ππ‘ππππ maka Ha diterima dan Ho ditolak
b.
Apabila πβππ‘π’ππ β€ ππ‘ππππ maka Ho diterima Ha ditolak.
sesuai
dengan desain yang saya ambil (Pretest β
ANALISIS DATA DAN
Post Test Design)menggunakan rumus :
PEMBAHASAN
ππ
π‘=
β π₯2π
βπ ( πβ1 ) Keterangan : Md : mean dari deviasi ( d ) antara posttest dan pretest ππ : deviasi masing β masing subjek ( d β Md )
Gambaran Umum Objek Penelitian A. Gambaran
Umum
Tentang
Sekolah SMA Negeri 1 kamal berdiri tahun 1983, pada waktu itu proses kegiatan belajar sementara dilaksanakan di SMA Negeri 1 Bangkalan karena dalam proses
π βΆsubjek pada sampel
pembangunan. SMA Negeri 1 Kamal
β π₯ 2 π : jumlah kuadrat deviasi
menempati gedung sekolah sendiri pada
π·π: ditentukan dengan N β 1
tahun 1984 yang terdiri dari tiga kelas, kemudian bertambah lagi sehingga saat JuPEKO 28
Ruski Dosen STKIP PGRI Bangkalan
ini mencapai 27 kelas. SMA Negeri 1 Kamal terletak di jalan Raya Telang No.
2. Membudayakan nilai β nilai karakter bangsa
2 Kamal kabupaten Bangkalan. Keadaan
3. Unggul dalam rata β rata hasil
SMA Negeri 1 Kamal sudah memenuhi
belajar setiap semester dan Ujian
syarat untuk berlangsungnya kegiatan
Nasional
pendidikan, lokasinya sangat strategis dekat dengan jalan raya, sehingga mudah dijangkau baik bagi siswa yang memakai kendaraan umum, kendaraan pribadi ataupun pejalan kaki.
SMAN 1 Kamal, bisa dikatakan baik dan terbukti
Nasional 5. Unggul dalam Olimpiade Olah Raga Science Nasioanal 6. Unggul dalam Festival Seni dan
Sarana dan prasarana yang ada di
lengap,
4. Unggul dalam Olimpiade Science
dengan
tersedianya
Budaya Nasional 7. Unggul
Negeri
ruang bina musik, ruang komputer, ruang
MISI :
ruang
tata
perpustakaan,
usaha,
ruang
ruang
persaingan
melanjutkan ke Perguruan tinggi
media β media seperti laboratorium,
kelas,
dalam
1. Menyelenggarakan
kegiatan β
bimbingan
peringatan
hari
konseling, ruang tamu, ruang aula,
keagamaan
untuk
musholla,
keimanan dan ketaqwaan terhadap
lapangan
olah
raga
dan
sebagainya, menjadi nilai tambahan bagi sekolah
dan
mendukung
terciptanya
kelancaran proses belajar mengajar.
hari
besar
meningkatkan
Tuhan Yang Maha Esa 2. Pembiasaan budaya bersalaman dan berdoa
seluruh
warga
sekolah,
sebelum dan sesudah pembelajaran
VISI : Menjadikan siswa yang beriman dan
3. Mengadakan bimbingan dan latihan
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
belajar secara rutin khusus kelas XII
serta berprestasi unggul di segala bidang
untuk menghadapi Ujian nasional
ilmu pengetahuan
dan SNMPTN
Indikator visi
4. Meningkatkan motivasi dan minat
1. Melaksanakan kegiatan keagamaan secara
aktif
terprogram
dan
belajar siswa untuk mencapai nilai kkm sesuai standar SNP
berkesinambungan
JuPEKO 29
Ruski Dosen STKIP PGRI Bangkalan
5. Meningkatkan profesionalisme guru
Ilmu Sosial (IIS) dilakukan mulai
melalui kegiatan seminar workshop
kelas X awal semester I
dan MGMP
b. Penetuan
penjurusan
program
6. Mengadakan seleksi dan pembinaan
studi Ilmu Alam, ilmu Sosial bagi
8 mapel OSN yang diikuti oleh
kelas XI dilakukan sejak kelas X
semua tingkat
semester II
7. Mengadakan seleksi dan pembinaan
2.
Kriteria penjurusan program studi
dalam kegiatan Olah Raga yang diikuti oleh semua tingkat
meliputi : a. Nilai Akademik
8. Mengadakan seleksi dan pembinaan
Peserta didik yang naik kelas XI
dalam kegiatan seni budaya yang
dan akan mengambil program studi :
diikuti oleh semua tingkat
MIA (Minatan Ilmu Alam)
Visi dan misi ini secara umum dapat
Boleh memiliki nilai yang tidak
digambarkan bahwa SMA Negeri 1
kompeten paling banyak 3 (tiga) mata
Kamal
pelajaran pada mata yang bukan menjadi
selalu
mengupayakan
dalam
pelaksanaan belajar yang efektif serta
ciri
kondusif, sehingga dalam belajar siswa
(Matematika,
dapat menerima ilmu materi belajar yang
Biologi). Penjurusan peserta didik yang
nantinya
akan
membawa
siswa
β
khas
memiliki
program
nilai
Fisika,
mata
studi
tersebut
Kimia,
pelajaran
dan
IPA
siswinya berprestasi dan berusaha untuk
(Matematika, Fisika, Biologi, Kimia)
menjadikan siswa β siswinya unggul
dengan nilai Kriteria Ketuntasan Minimal
dalam mengembangkan prestasi baik
pada mata pelajaran yang menjadi ciri
secara akademik maupun non β akademik
khas mata pelajaran program IPA
serta kepribadian yang dilandasi syariβat
IIS (Ilmu β Ilmu Sosial)
islam,
sehingga
membentuk
suatu
Boleh memiliki nilai yang tidak
kepribadian yang baik dan luhur yang
kompeten paling banyak 3 (tiga) mata
nantinya bisa sebagai bekal terjun dalam
pelajaran pada mata pelajaran yang
kehidupan bermasyarakat.
bukan menjadi ciri khas program studi
B. Ketentuan Penjurusan Siswa
tersebut (Ekonomi, Sejarah, geografi, dan
1.
Sosiologi).
Waktu penjurusan a. Penetuan
penjurusan
Minatan
Penjurusan peserta didik yang
Ilmu Alam (MIA) dan Ilmu β
memasuki Program Ilmu Sosial adalah JuPEKO 30
Ruski Dosen STKIP PGRI Bangkalan
peserta didik yang memiliki nilai mata
Batas
waktu
untuk
pindah
pelajaran progam IPS (Ekonomi, Sejarah,
program studi paling lambat 1 (satu)
Geografi, dan Sosiologi) dengan nilai
bulan dari hari efektif pertama tahun
Kriteria Minimal pada mata pelajaran
pelajaran
yang menjadi ciri khas mata pelajaran
memperhatikan poin a, b diatas.
berikutnya
dengan
program IPS. 3. Minat peserta didik
Analisis Data
Untuk mengetahui minat peserta
Dari hasil penelitian penulis telah
didik dilakukan angket/kuesioner dan
berhasil
mengumpulkan
data
yang
wawancara yang dilakukan oleh guru BK
diperoleh dengan menggunakan metode
dan wali kelas, juga mengacu pada hasil
tes yaitu Pe-test dan Post-test. Berikut
tes IQ yang dilakukan oleh lembaga
data yang diperoleh dari hasil penelitian,
psikologi yang menjadi rekanan sekolah.
yaitu data skor tes siswa.
Tabel 4.3 Nilai Pre-test dan Postest Mata Pelajaran Ekonomi Kelas X β IPS 1 No. 1 2 3 4 5 6 7 8. 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22
Nama Abd. Rohman Agum A. S Alfin Firdaus Anggie Yus Herwati Arjun Tri Utomo Awawin Fairuz Dimas Nofa A. C Erlina Batari Farida Yuniar Fitriani Holilatus Zehroh Indri Yulianti Ismanuaji. S Jelsodia Lailatul Fajriyah M. Syafii Hidayat Maldini B.A.S Moh. Subhan Muhajir Musdalifa Nur Afni Nurul Hidayatullah
L/P L L L P L L L P P P P P L P P L L L L P P L
Nilai 60 40 50 60 50 40 60 60 70 40 40 60 40 40 60 50 60 60 70 40 50 50
Nilai 80 60 70 80 70 80 70 80 80 80 80 80 70 70 90 80 90 90 80 70 60 80 JuPEKO 31
Ruski Dosen STKIP PGRI Bangkalan
23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34
Putri Alaika L.S Raden Velesia M. P Rizal Apriyanto Safiulloh Shilfia May Gabrilla Siti Aminatur. R Siti Misnatun Sri Pujiastuti Taufikurrohman Uswatun Hasanah Yuliski Belahu R Zainur Rhidoβ
P P L L P P P P L P P L
50 40 50 40 40 40 40 40 40 50 50 50
70 70 70 60 70 80 60 70 80 60 80 70
berpengaruh
prestasi
belajar siswa pada mata pelajaran
Uji Hipotesis Uji
terhadap
hipotesis
digunakan
ekonomi kelas X β IPS 1 di
untuk
menguji signfikan tidaknya dari hipotesis yang diajukan dimana hipotesis dalam penelitian
ini
adalah
pengaruh
yang
βdiduga
signifikan
SMAN 1 Kamal. 2. Menentukan taraf signifikansi 1%
ada dalam
atau 5% Taraf
signifikansi
yang
akan
penerapan pembelajaran kooperatif tipe
digunakan dalam penelitian ini adalah
Make A Match terhadap prestasi siswa
sebesar
kelas π β πΌπΌπ 1 pada mata pelajaran
hipotesis dengan menggunakan t test,
ekonomi di SMAN 1 Kamalβ.
dengan rumus :
5%
Pengujian hipotesis yang dilakukan
atau
berikut : Ho : πβππ‘π’ππ β€ ππ‘ππππ Metode kooperatif tipe Make A Match berpengaruh
β π₯2π
βπ ( πβ1 ) Keterangan :
1. Hipotesa penelitian
tidak
Menguji
ππ
π‘=
menggunakan langkah pengujian sebagai
0,05%.
terhadap
prestasi belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi kelas X β IPS 1 di SMAN 1 Kamal. Ha : πβππ‘π’ππ β₯ ππ‘ππππ Metode
Md : mean dari deviasi ( d ) antara posttest dan pretest ππ : deviasi masing β masing subjek (d β Md) π βΆsubjek pada sampel β π₯ 2 π : jumlah kuadrat deviasi π·π: ditentukan dengan N β 1
kooperatif tipe Make A Match JuPEKO 32
Ruski Dosen STKIP PGRI Bangkalan
Untuk menghitung rumus diatas,
berikut:
maka akan digunakan bantuan tabel kerja Tabel 4.5 Tabel Kerja Uji Hipotesis No Pretest Postest 1 60 80 2 40 60 3 50 70 4 60 80 5 50 70 6 40 80 7 60 70 8 60 80 9 70 80 10 40 80 11 40 80 12 60 80 13 40 70 14 40 70 15 60 90 16 50 80 17 60 90 18 60 90 19 70 80 20 40 70 21 50 60 22 50 80 23 50 70 24 40 70 25 50 70 26 40 60 27 40 70 28 40 80 29 40 60 30 40 70 31 40 80 32 50 60 33 50 80 34 50 70 Ξ£ 1690 2530 Sumber : diolah peneliti
D 20 20 20 20 20 40 10 20 10 40 40 20 30 30 30 30 30 30 10 30 10 30 20 30 20 20 30 30 20 30 40 10 30 20 840
πΏπ
-4,706 -4,706 -4,706 -4,706 -4,706 15,294 -14,706 -4,706 -14,706 15,294 15,294 -4,706 5,294 5,294 5,294 5,294 5,294 5,294 -14,706 5,294 -14,706 5,294 -4,706 5,294 -4,706 -4,706 5,294 5,294 -4,706 5,294 15,294 -14,706 5,294 -4,706
ππ =
πΏππ
22,147 22,147 22,147 22,147 22,147 233,907 216,267 22,147 216,267 233,907 233,907 22,147 28,027 28,027 28,027 28,027 28,027 28,027 216,267 28,027 216,267 28,027 22,147 28,027 22,147 22,147 28,027 28,027 22,147 28,027 233,907 216,267 28,027 22,147 2647,078
Ξ£π 840 = = 24,706 π 34 JuPEKO 33
Ruski Dosen STKIP PGRI Bangkalan
ππ
π‘=
=
β π₯2 π
β
π ( πβ1 )
24,706
tipe make a match terhadap prestasi
2647,078 β34 (34β1)
=
=
belajar siswa. Dalam penelitian in, hal ini
24,706
kategori independent hal ini berarti terdapat pengaruh yang kuat antara
24,706 2647,078
variabel bebas terhadap variabel terikat,
1122
serta bernilai positif artinya jika variabel
β =
diketahui dengan nilai perhitungan t-test
2647,078 β 34 (33)
24,706
bebas (X) maka otomatis variabel terikat
β2,360 24,706 = 1,537
(Y) yaitu prestasi belajar ekonomi juga naik, demikian sebaliknya. Sehingga dari hasil penelitian ini
= ππ, πππ Dari hasil perhitungan didapat bahwa πβππ‘π’ππ β₯ ππ‘ππππ ,
artinya
terdapat
perbedaan
belajar
ekonomi
prestasi
signifikan / lebih baik. Hipotesis yang diajukan adalah diterima karena nilai t hitung yang dihasilkan (16,074) adalah lebih besar dari nilai t-tabel (1,688) atau dengan
kata
lain
hipotesis
dalam
penelitian ini yaitu βMetode kooperatif tipe
Make
A
Match
berpengaruh
signifikan terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi kelas X β IPS 1 di SMAN 1 Kamalβ diterima pada tingkat signifikansi 5%.
diinterpretasikan
a match dapat meningkatkan prestasi belajar siswa yang secara otomatis meningkatkan
prestasi
belajar
siswa
sudah terbukti.
SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Berdasarkan hasil
penelitian dan
analisis yang telah dilakukan tentang pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe make a match (X) terhadap prestasi (Y) belajar siswa pada mata pelajaran
Kamal, dapat dikemukakan bahwa ada
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan,
model pembelajaran kooperatif tipe make
ekonomi kelas X β IIS 1 di SMAN 1
Interpretasi
telah
diketahui bahwa keberadaan variabel
maka bahwa
dapat terdapat
pengaruh model pembelajaran kooperatif
pengaruh
yang
signifikan
dalam
penerapan pembelajaran kooperatif tipe Make A Match (X) terhadap prestasi (Y) siswa
kelas
π β πΌπΌπ 1
pada
mata
pelajaran ekonomi di SMAN 1 Kamal JuPEKO 34
Ruski Dosen STKIP PGRI Bangkalan
dengan hasil perhitungan uji hipotesis yang menggunakan rumus t hitung sebesar 16,074 dengan taraf signifikansi 5% atau 0,05 atau dengan kata lain π‘βππ‘π’ππ β₯ π‘π‘ππππ yang berarti bahwa Ha diterima. Saran Dari hasil penelitian yang dilakukan tentang pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe make a match (X) terhadap prestasi (Y) belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi kelas X β IIS 1 di SMAN 1 Kamal maka disarankan : 1. Sekolah
lebih
meningkatkan
mengembangkan pembaharuan
berbagai
dalam
dan
macam
meningkatkan
Arikunto, suharsimi. 2013. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik . Jakarta : PT. Rineka Cipta Komalasari, kokom. 2013. Pembelajaran Kontekstual β Konsep dan Aplikasi. Bandung : PT. Refika Aditama Rusman. 2012. Seri Manajemen Sekolah Bermutu β Metode β Metode Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru β.Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada Sagala, syaiful. 2011. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung : Alfabeta Sofan Amiri, & Iif Khoiru Ahmad. 2010. Konstruksi Pengembangan Pembelajaran β Pengaruhnya Terhadap Mekanisme dan PraktikKurikulum β.Jakarta : PT. Prestasi Pustakarya Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung : Alfabeta
prestasi yang bisa didapatkan dari
. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung : Alfabeta
paeserta didik. 2. Guru memberikan kesempatan kepada para siswa untuk mengekspresikan pendapat dan pemikirannya dengan memberikan
beberapa
model
pembelajaran yang berbeda sehingga para peserta didik tidak merasa bosan menerima pelajaran serta agar dapat memperbaiki dan menambah nilai atau skor yang akan mempengaruhi hasil rapor.
DAFTAR PUSTAKA
Suprijono, agus. 2012. Cooperative Learning Teori dan Aplikais PAIKEM.Surabaya : Pustaka Pelajar Syah,
muhibbin. 2013. Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya
Taniredja, tukiran, Efi Miftah Faridli, Sri Harmianto. 2013. Model β Model Pembelajaran Inovatif dan Efektif. Bandung : Alfabeta Trianto. 2009. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif β Profresif β Konsep,landasan, dan Implementasinya pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). JuPEKO 35
Ruski Dosen STKIP PGRI Bangkalan
Jakarta :PT. Fajar Interpratama Mandiri Tridiana, Yusita, D. 2013. Pengaruh Model Pembelajaran Make A Match Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Materi Kubus dan Balok Kelas VIII β A SMPN 6 Bnagkalan Tahun Pelajaran 2012 β 2013. Skripsi. Tidak dipublikasikan Bangkalan : STKIP PGRI Bangkalan
JuPEKO 36
Ruski Dosen STKIP PGRI Bangkalan