PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BLENDED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN IPS SISWA KELAS 8 DI SMPN 37 JAKARTA Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan
Disusun oleh : SITI ALFI SYAHRIN NIM: 1111015000050
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2015
ABSTRAK Siti Alfi Syahrin (1111015000050), “Pengaruh Model Pembelajaran Blended Learning Terhadap Hasil Belajar Mata Pelajaran IPS Siswa Di SMPN 37 Jakarta”. Skripsi, Program Studi Ekonomi, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran blended learning terhadap hasil belajar IPS di SMPN 37 Jakarta. Metode penelitian yang digunakan adalah quasi eksperimen, dengan sampel sebanyak 66 orang yang terbagi menjadi dua kelas, yaitu kelas eksperimen dan kontrol. Intrumen yang digunakan adalah tes berbentuk pilihan ganda dan lembar observasi guru. Sebelum instrument tes digunakan, instrument ini telah diuji validitas dan reabilitas soal. Melalui validitas 50 soal, diambil 37 soal yang valid namun hanya 30 soal yang digunakan sebagai bahan tes karena untuk memudahkan dalam perhitungan dan soal tersebut sudah mewakili setiap indikator. Hasil dari tes tersebut dilakukan uji statistik menggunakan uji “t” berdasarkan perhitungan diperoleh nilai thitung sebesar 2,171 dan ttabel sebesar 2,036 sehingga thitung >ttabel ini berarti Ho ditolak pada taraf signifikan α = 0,05. Maka dapat disimpulkan bahwa Ha yang menyatakan bahwa terdapat pengaruh antara model pembelajaran blended learning terhadap hasil belajar IPS. Hal ini menunjukkan pengaruh yang signifikan terhadap hasil belajar IPS siswa. Kata Kunci : Model pembelajaran; blended learning; hasil belajar; IPS
ABSTRACT Siti Alfi Syahrin (1111015000050), “The Influence Of Blended Learning Model On Students Of Social Studies Achievement At 37 Junior High School Jakarta”. Thesis, Economic Education Studies Program, Departement Of Social Studies Education, Faculty Of Tarbiyah And Teaching Sciences. The porpuse of this research is to know the influence of blended learning model to social studies achievement at 37 Junior High School Jakarta. The methods of research uses quasi experiments, samples taken as many as 66 students and divided into two classes, namely experiment class and control class. Research instrument which is used are test and teacher abservation sheet. Before instrument are used, the instrument has in validity tst of 50 question test, as many as 37 valid questions but only 30 questions were used as the test material because to ease in calculation and the questions has been representing each indicator. The result of test were conducted using a statistica t-test base on calculating tcount of 2,171 and 2,036 ttabel so tcount > ttabel it means Ho is rejected at the level of significance α = 0,05. It can be concluded that Ha stating that there is influence on blended learning model on students of social studies achievement. Keywords : learning models; blended learning; learning achievement; social studies
KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala nikmat dan ridho-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga selalu tercurah kepada Baginda Nabi Muhammad SAW, keluarga, sahabat, dan umatnya. Skripsi ini disusun sebagai upaya untuk mendapatkan gelar sarjana pendidikan. Skripsi ini tidak akan selesai tepat pada waktunya tanpa adanya bantuan dari pihak lain yang telah memberikan dorongan, baik secara moril maupun materil. Oleh karena itu, pada kesempatan yang baik ini, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada: 1.
Prof. Dr. Ahmad Thib Raya, MA Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
2.
Bapak Dr. Iwan Purwanto, M.Pd., Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
3.
Bapak Dr. Iwan Purwanto, M.Pd, dosen pembimbing yang senantiasa memberikan waktu, tenaga dan pikiran serta motivasi kepada penulis baik dalam penelitian maupun menyelesaikan skripsi ini tepat pada waktunya.
4.
Ibu Neng Sri Nuraeni, M.Pd, selaku dosen pembimbing Praktik Profesi Keguruan Terpadu yang telah banyak memberikan motivasi kepada penulis.
5.
Bapak Drs. Rusdi, M.Pd, Kepala Sekolah SMP Negeri 37 Jakarta tempat penulis melakukan penelitian skripsi.
6.
Bapak Mukhlis dan Ibu Munawaroh selaku kedua orangtua penulis yang selalu memberikan doa, motivasi, dan semangat kepada penulis untuk menyelesaikan penelitian ini serta M. Hafiz Abdu, Nurul Amalia, Intan Wulan Asri, Ilham Hudori, Syifa, Diva dan Kanaya yang selalu memberikan semangat dalam menyeselaikan skripsi serta menjadi pelipur lara penulis di rumah.
7.
Kepada Ahmad Novel yang telah memberikan semangat, motivasi dan doa kepada penulis. i
8.
Untuk sahabat-sahabat penulis Yusnia Pratiwi, Satria Mandala, Tuti Anisa, Annisa Fitria, Ika Nurjanah, Fuzi Noviyanti, AH. Asif Putra, Sigit Rahmadinur, Aprian Syarif, Silvia Arafah, Dody Frans, Amelia Susanti, Tina Novasari, Ulfa Rahmatania, Endah Sri Rahayu Dan Regiani Yunistika yang telah memberikan motivasi, semangat dan tempat berbagi cerita suka dan duka selama proses penulisan skripsi.
9.
Rekan-rekan mahasiswa/i Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta angkatan 2011 khususnya prodi ekonomi.
10. Siswa-siswi SMP Negeri 37 Jakarta kelas VIII.C, VIII.D, dan VIII.E yang senantiasa memberikan dukungan dan kerjasama yang baik. 11. Dan semua pihak yang terlibat dalam penulisan skripsi ini.
Dalam penyusunan skripsi ini, penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang dapat menambah kesempurnaan dari skripsi ini dan sebagai pelajaran bagi penulis dalam pembuatan karya tulis yang berikutnya. Semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat kelak. Aamiin.
Jakarta, Agustus 2015
Penulis
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ABSTRAK
Halaman
ABSTRACT KATA PENGANTAR .................................................................................................................. i DAFTAR ISI .............................................................................................................................. iii DAFTAR TABEL ....................................................................................................................... v DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................................................. vi DAFTAR GAMBAR .................................................................................................................. vii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ............................................................................................................. 1 B. Identifikasi Masalah ..................................................................................................... 7 C. Batasan Masalah............................................................................................................ 7 D. Rumusan Masalah ......................................................................................................... 7 E. Tujuan Penelitian .......................................................................................................... 7 F. Kegunaan Penelitian ..................................................................................................... 8
BAB II LANDASAN TEORITIS DAN HASIL PENELITIAN YANG RELEVAN A. Hakikat Belajar.............................................................................................................. 9 B. Model Pembelajaran ................................................................................................... 14 C. Kajian Tentang IPS ..................................................................................................... 17 D. Kajian Blended Learning ........................................................................................... 21 E. Kajian Tentang Edmodo ............................................................................................. 27 F. Langkah-langkah Pelaksanaan Blended Learning ...................................................... 36 G. Kajian Tentang Hasil Belajar ...................................................................................... 36 H. Hasil Penelitian Yang Relevan ................................................................................... 40 I. Kerangka Berpikir ...................................................................................................... 42 J. Hipotesis Penelitian .................................................................................................... 43 iii
BAB III METODELOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian ................................................................................... 43 B. Metode Penelitian Dan Desain Penelitian .................................................................. 43 C. Populasi Dan Sampel Penelitian ................................................................................. 45 D. Teknik Pengambilan Sampel ...................................................................................... 46 E. Prosedur Penelitian...................................................................................................... 46 F. Instrumen Penelitian.................................................................................................... 48 G. Variabel Penelitain ...................................................................................................... 51 H. Teknik Analisis Data ................................................................................................... 52 I. Uji Coba Instrumen Penelitian Tes Hasil Belajar ...................................................... 53 J. Teknik Analisis Data ................................................................................................... 59 K. Hipotesis Statistik ....................................................................................................... 62
BAB IV HASIL PENELITIAN A. Profil Sekolah .............................................................................................................. 63 B. Hasil Penelitian ........................................................................................................... 76 C. Pembahasan ................................................................................................................. 83
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ................................................................................................................. 87 B. Saran ............................................................................................................................ 88
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................. 89
iv
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Nonequivalent Control Group Desain ............................................................. 45 Tabel 3.2 Kisi-kisi Instrumen Penelitian Hasil Belajar Siswa .......................................... 50 Tabel 3.3 Teknik Pengumpulan Data ................................................................................ 52 Tabel 3.4 Interpretasi Validitas ......................................................................................... 55 Tabel 3.5 Interpretasi Reliabilitas .................................................................................... 56 Tabel 3.6 Klasifikasi Indeks Kesukaran Soal ................................................................... 57 Tabel 3.7 Klasifikasi Daya Pembeda ................................................................................ 58 Tabel 4.1 Tabel Keadaa Guru di SMP Negeri 37 Jakarta ................................................. 65 Tabel 4.2 Daftar Nama Guru SMP Negeri 37 Jakarta ..................................................... 66 Tabel 4.3 Rincian data siswa per kelas di SMPN 37 Jakarta Tahun 2014/2015 ............... 69 Tabel 4.4 Keadaan Sarana dan Prasarana SMP Negeri 37 Jakarta ................................... 70 Tabel 4.5 Prestasi Akademik dan Non-Akademik ............................................................ 73 Tabel 4.6 Pembagian Tugas Ekstrakulikuler .................................................................... 73 Tabel 4. 7Rekapitulasi Data Hasil Pretest-Posttest Kelompok Eksperimen dan Kontrol .............................................................................................................. 77 Tabel 4.8 Hasil Uji Normalitas Data Pretest-Posttest Kelompok Eksperimen dan Kontrol ............................................................................................................. 79 Tabel 4.9 Hasil Uji Homogenitas Data Pretest-Posttest ................................................... 80 Tabel 4.10 Hasil Uji Hipotesis .......................................................................................... 81 Tabel 4.11 Uji Kesamaan Dua Rata-rata Gain .................................................................. 82
v
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Silabus Lampiran 2 RPP Kelas Kontrol Lampiran 3 RPP Kelas Eksperimen Lampiran 4 Nilai Semester Ganjil Lampiran 5 Kisi-kisi Soal Lampiran 6 Soal Uji Coba Lampiran 7 Nilai Hasil Pretest Dan Posttest Lampiran 8 Hasil Uji Validitas Lampiran 9 Hasil Uji Reliabilitas Lampiran 10 Hasil Uji Daya Beda Lampiran 11 Perhitungan Pemusatan Dan Penyebaran Data Kelas Kontrol Dan Eksperimen Lampiran 12 Hasil Perhitungan Normalitas Lampiran 13 Hasil Perhitungan Homogenitas Lampiran 14 Hasil Perhitungan Uji Hipotesis Lampiran 15 Hasil Perhitungan N-gain Lampiran 16 Hasil Observasi Lampiran 17 Foto Kegiatan Pembelajaran Blended Learning
vi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Tampilan Awal Edmodo ............................................................................... 28 Gambar 2.2 Taampilan Edmodo Untuk Guru ................................................................... 32 Gambar 2.3 Tampilan Registrasi Edmodo ........................................................................ 32 Gambar 2.4 Menu Tab Teacher ........................................................................................ 33 Gambar 2.5 Pengisian Identitas Akun ............................................................................... 33 Gambar 2.6 Menu Aktivasi Akun ..................................................................................... 33 Gambar 2.7 Halaman Regustrasi Akun ............................................................................. 34 Gambar 2.8 Form Akun Siswa .......................................................................................... 34 Gambar 2.9 Menu Quiz .................................................................................................... 35 Gambar 2.10 Halaman Creat Quiz ................................................................................... 35 Gambar 2.11 Kerangka Berpikiir ..................................................................................... 42 Gambar 3.1 Langkah-langkah proses penelitian .............................................................. 48 Gambar 4.1 Histrogram Data Hasil Pretes Kelas Eksperimen Dan Kontrol .................... 78 Gambar 4.2 Histrogram Data Hasil Posttes Kelas Eksperimen Dan Kontrol ................... 78
vii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin menuntut perkembangan sumber daya manusia agar mampu mengikuti persaingan yang semakin kompetitif di era globalisasi saat ini. Tidak dipungkiri lagi, bahwa pendidikan menjadi salah satu sarana strategis dalam mengembangkan sumber daya manusia, termasuk juga sumber daya manusia Indonesia yang nantinya mampu mendorong kemajuan pembangunan nasional. Tujuan dan fungsi pendidikan tertuang dalam Pasal 3 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, yakni: “Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang dekmokratis serta bertanggung jawab”.1 Apabila fungsi pendidikan di atas dapat terwujud, maka outcome dari pendidikan tersebut dipastikan dapat memiliki daya juang dan daya saing yang tinggi serta memiliki kemampuan yang diperlukan pada era globalisasi saat ini. Tidak hanya itu, outcome dari pendidikan juga dapat dijadikan sebagai suatu tolok ukur yang tinggi pada peradaban suatu bangsa karena dari sistem dan proses pendidikanlah maju mundurnya suatu bangsa dapat dinilai. Dengan kata lain, pendidikan merupakan salah satu investasi untuk meletakkan dasar bagi kejayaan bangsa pada masa depan.
1
Undang-Undang Republik Indonesia No 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Pasal
3, h.3
1
2
Sejalan dengan hal tersebut, sekolah sebagai lembaga pelaksana pendidikan formal, merupakan salah satu ujung tombak dalam pencapaian tujuan pendidikan. Sekolah Menengah Pertama (SMP) adalah salah satu lembaga pendidikan formal yang bertanggung jawab dalam mengembangkan sumber daya manusia dan termasuk jenjang wajib belajar di Indonesia. Sesuai dengan yang ada dalam Pasal 17 ayat 2 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, “Pendidikan dasar berbentuk sekolah dasar (SD) dan madrasah ibtidaiyah (MI) atau bentuk lain yang sederajat serta sekolah menengah pertama (SMP) dan madrasah tsanawiyah (MTs) atau bentuk lain yang sederajat.”.2 Tujuan penyelenggaraan pendidikan SMP sesuai dengan yang tertulis dalam kurikulum SMP yang dikeluarkan oleh Depdiknas (sekarang Kemdikbud), yaitu “meletakkan dasar kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut”3. Melalui usaha sinergis yang terintegrasi dalam teoritis dan praktis, setiap lulusan SMP diharapkan mampu melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi, memiliki keterampilan untuk hidup dan memiliki kepribadian sesuai dengan tujuan pendidikan dasar Indonesia. Mata pelajaran ilmu pengetahuan sosial (IPS), merupakan salah satu mata pelajaran yang terdapat di SMP. Mata pelajaran ini merupakan mata pelajaran yang mengintegrasikan keseluruhan mata pelajaran dari disiplin ilmu sosial seperti : ekonomi, sosiologi, geografi, politik, hukum dan sejarah. Pelajaran Ilmu pengetahuan sosial berdasarkan realitas dan fenomena yang terjadi masyarakat yang dikemas menjadi satu mata pelajaran melalui pendekatan interdisipliner. Penyampaian materi ajar IPS sangat berkaitan dengan teknologi, karena guru dapat memberikan contoh secara faktual kepada peserta didik. Selain itu, guru juga dapat memberikan tugas melalui teknologi sebagai 2 3
Ibid., h.6 Lampiran peraturan mentri pendidikan nasional nomer 23 tahun 2006 tanggal 23 Mei 2006 h. 342
3
medianya. Sehingga memudahkan peserta didik untuk memahami materi ajar sebab IPS merupakan mata pelajaran penting yang mengajarkan kepada peserta didik tentang cara hidup berinteraksi, berkomunikasi, berhubungan dengan sekitar dan menyesuaikan diri dengan situasi dan kondisi. Melalui mata pelajaran IPS, peserta didik SMP diharapkan dapat memiliki sikap perduli terhadap keadaan sekitar, mampu bertindak secara rasional dan bertanggungjawab terhadap masalah sosial yang dihadapinya. Bagi sebagian peserta didik, mata pelajaran IPS dirasa sangat menyulitkan dan membosankan terutama dalam menghafal materi, IPS memang erat kaitannya dengan materi hafalan. Dalam pengamatan penulis di SMP Negeri 37 Jakarta selama proses kegiatan belajar banyak peserta didik yang bosan karena guru tidak melibatkan peserta didik selama kegiatan belajar, banyak peserta didik yang berbicara dengan teman sebangku sehingga suasana kelas tidak kondusif, peserta didik menundukan kepala ke meja dan kehilangan konsentrasi hal tersebut terjadi karena guru hanya menggunakan ceramah sebagai model pembelajaran dan meringkas materi sebagai penugasan. Minimnya penggunaan media pembelajaran membuat peserta didik menjadi tidak antusias dalam belajar, tidak heran jika banyak peserta didik yang mengatakan bahwa IPS adalah mata pelajaran yang membosankan dan menjenuhkan karena tugas yang diberikan guru terlalu banyak dan kurang efektif. Kurangnya keahlian guru dalam menggunakan media pembelajaran yang berbasis teknologi menjadi penghambat proses pembelajaran, guru seolah hanya menyampaikan materi tanpa memperhatikan peserta didik menerima atau tidak materi yang diajarkan. Sesuai dengan data dari perolehan nilai mata pelajaran IPS peserta didik SMPN 37 Jakarta pada semester I terdapat 55 peserta didik dari 163 jumlah keseluruhan yang mendapatkan nilai dibawah KKM. (lampiran 4 nilai kelas VIII E-I) Berdasarkan hasil wawancara informal yang dilakukan oleh peneliti dengan beberapa peserta didik di SMPN 37 Jakarta mengenai kesulitan utama dalam mempelajari IPS, sebagian besar peserta didik berpendapat bahwa kesulitan utamanya adalah pada pemahaman istilah dalam IPS yang begitu
4
banyak meteri yang harus dihafal, pada umumnya peserta didik malas untuk membaca dan juga minimnya ketersediaan buku materi sehingga banyak dari peserta didik harus bergantian menggunakan buku dengan teman sebangku serta cara penyampaian guru dalam setiap materi. Pendapat ini juga dibenarkan oleh guru IPS di sekolah tersebut, Siti Fatimah, S.Pd., yang berpendapat bahwa peserta didik sangat sulit untuk memahami mata pelajaran IPS terutama materi sejarah, keterbatasan guru dalam menggunakan teknologi sehingga kegiatan pembelajaran masih bersifat konvensional. Menurut observasi peneliti, untuk pemahaman konsep teori, peserta didikhanya mengandalkan modul pelajaran yang disediakan sekolah. Sementara itu, dalam pelaksanaan peserta didik tidak dilibatkan selama proses kegiatan belajar. Perolehan nilai dan hasil observasi yang telah dipaparkan sebelumnya, menjadi bukti nyata bahwa penguasaan materi dan ulangan harian merupakan hal yang cukup sulit bagi sebagian peserta didik. Menurut Mulyasa, faktor yang menyebabkan rendahnya kualitas pembelajaran di antaranya adalah belum dimanfaatkannya sumber belajar secara maksimal, baik oleh guru maupun siswa.4 Sumber belajar yang digunakan harus dapat memberikan rangsangan untuk belajar atau mempercepat pemahaman dan penguasaan bidang ilmu yang dipelajari sehingga peserta didik dapat mencapai kompetensi tertentu. Standar Kompetensi yang harus dimiliki oleh peserta didik setelah mempelajari IPS adalah mengembangkan pengetahuan, pemahaman, dan kemampuan analisis terhadap kondisi sosial masyarakat dalam memasuki kehidupan bermasyarakat yang dinamis.5 Untuk mencapai kompetensi dalam pembelajaran IPS, tidak cukup bagi peserta didik jika hanya mengandalkan pembelajaran di sekolah. Peserta didik juga harus belajar dan berlatih di rumah dan tetap terkoneksi dengan guru meskipun tidak melakukan tatap muka.
4
Mulyasa, Kurikulum Berbasis Kompetensi: Konsep, Karakteristik, dan Implementasi, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2005), h. 47. 5 Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor.24 Tahun 2006 h. 582
5
Pembelajaran tidak tatap muka merupakan salah satu alternatif yang dapat digunakan guru untuk memberikan pengalaman belajar yang berbeda kepada peserta didik. Salah satu cara yang dapat dilakukan seorang guru adalah memanfaatkan perkembangan zaman yang dikenal dengan Information, Comunication and Technologi (ICT). Perkembangan ICT menjadi salah satu media dalam proses pembelajaran yang dapat dipilih guru untuk membuat pembelajaran lebih terasa menarik. Dengan perkembangan ICT muncul banyak definisi tentang pembelajaran yang menggunakan internet sebagai medianya seperti, online learning, distance learning, web-base learning, elearning, Pembelajaran Bauran (blended learning). Dengan menggunakan ICT sebagai media pembelajaran akan merubah pola pembelajaran dari konvensional menjadi modern. Guru dapat berkomunikasi tanpa harus bertatap muka, dengan memanfatkan teknologi kegiatan belajar akan semakin mudah pembelajaran lebih menarik bagi para peserta didik sehingga memunculkan semangat dan motivasi peserta didik untuk belajar. Dengan kecangihan internet muncul pembelajaran bauran atau yang
lebih
dikenal
dengan
blended
learning.
Pembelajaran
ini
mengkombinasikan antara tatap muka dan jarak jauh. Penulis menggunakan edmodo, email dan blog sebagai aplikasi pembelajaran jarak jauh. Hasil penelitian tentang model pembelajaran sudah banyak dilakukan oleh para penulis salah satu model pembelajaran yang menggunakan model pembelajaran blended learning dan internet sebagai medianya juga telah dibahas, baik dalam penulisan skripsi, jurnal ataupun buku termasuk penelitan tentang metode pembelajaran untuk pembelajaran IPS yang menggunakan berbagai metode. Penelitian tersebut menjelaskan tentang keberhasilan pembelajaran dengan berbasis online dapat merubah hasil belajar peserta didik dengan melalukan penelitian kelas eksperimen salah satunya jurnal yang ditulis oleh Hasan AKBAYIN (2012) “ … The research results revealed that the blended learning model contributed more to the students’ biology achievement than traditional teaching methods did and that the students’
6
attitudes towards the Internet developed statistically significantly.”6 Dari penelitian tersebut menjelaskan bahwa blended learning memberikan kontribusinya untuk peserta didik baik segi prestasinya dibandingkan metode tradisional. Senada dengan penelitian di atas, penelitian yang dilakukan oleh Izzudin Syarif “…Terdapat perbedaan prestasi belajar secara signifikan antara kelas yang menggunakan model face to face learning dengan kelas yang menggunakan model blended learning.”7 Dari penjabaran di atas, maka media pembelajaran e-learning dalam dunia pendidikan memberikan efek yang nyata sehingga bahan kajian dalam penelitian yang akan dilakukan terhadap pemanfaatan model pembelajaran blended learning dengan pendekatan e-learning untuk tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) sebagai objeknya serta untuk melihat sejauh mana pengaruh model pembelajaran blended learning terhadap hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) di SMPN 37 Jakarta. SMPN 37 Jakarta adalah sekolah negeri yang memiliki sarana pembelajaran berbasis teknologi dan mampu menunjang model pembelajaran blended learning. Seluruh ruang kelas dilengkapi dengan proyektor sebagai media pembelajaran dan fasilitas internet yang dapat diakses peserta didik selama berada di gedung sekolah, namun tidak semua guru memanfaatkan media tersebut untuk kegiatan pembelajaran termasuk guru IPS. Oleh karena itu, peneliti memilih SMPN 37 Jakarta sebagai objek penelitian untuk melihat pengaruh model pembalajaran blended learning terhadap hasil belajar peserta didik. Peserta didik dapat melakukan kegiatan belajar kapan saja dan dimana saja, sehingga peserta didik tidak hanya mampu mencapai KKM sebesar 75,
6
Hasan AKBAYIN, The Effect Of Blended Learning Model On High School Student;s Biology Achievment And On Their Attitudes Towards The Internet, The Turkish Online Journal of Educationa Technology, volume 11, 2012, h.235 7
Izzudin Syarif, Pengaruh Model Blended Learning Terhadap Motivasi Dan Prestasi Belajar Siswa SMK, Jurnal Pendidikan Vokasi, volume 2, nomor 2, 2012, h. 247
7
tetapi juga dapat mencapai standar kompetensi yang menunjukkan kinerja yang baik dalam mata pelajaran IPS.
B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan di atas maka dapat didentifikasi permasalahan yang akan diteliti yaitu : 1. Hasil belajar pada mata pelajaran IPS masih rendah. 2. Kurangnya pemanfaatan teknologi dalam penyampaian materi yang digunakan guru. 3. Kegiatan pembelajaran masih bersifat konvensional.
C. Batasan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah dan identifikasi masalah, maka masalah ini dibatasi pada masalah “ Pengaruh Model Pembelajaran Blended Learning Terhadap Hasil Belajar Mata Pelajaran IPS Kelas 8 Di SMPN 37 Jakarta” Blended Learning yang dimaksud adalah “ kegiatan belajar yang memadukan face to face dengan e-learning yang dilakukan peserta didik baik di rumah maupun di sekolah. Dengan pemberian tugas maupun pemberian materi ajar.”
D. Rumusan Masalah Berdasarkan permasalahan yang telah diungkapkan, penelitian ini dirumuskan untuk mengetahui “Bagaimana pengaruh model blended learning terhadap hasil belajar peserta didik dalam mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial di SMPN 37 Jakarta?”
E. Tujuan Penelitian Secara umum tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh informasi yang jelas mengenai pengaruh model blended learning untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik dan peranannya dalam proses pembelajaran khususnya pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial.
8
F. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis Secara teoritis, peserta didik dapatkan pengalaman dalam kegiatan pembelajaran melalui model blended learning serta menimbulkan semangat dalam kegiatan belajar mengajar. Serta dijadikan referensi bagi guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran yang inovatif. 2.
Manfaat Praktis Secara
praktis,
penelitian
ini
diharapkan
dapat
menjadi
pembahasan dalam mengembangkan model blended learning yang dapat diterapkan untuk menganalisis permasalahan dalam kegiatan pembelajaran guna meningkatkan hasil belajar peserta didik
BAB II LANDASAN TEORITIS DAN HASIL PENELITIAN YANG RELEVAN
A. Hakikat Belajar 1. Pengertian Belajar Menurut Gagne, “Belajar dapat didefinisikan sebagai suatu proses di mana suatu organisasi berubah perilakunya sebagai akibat pengalaman yang telah dialami.”1 Menurut Gagne dan Berliner, belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku yang muncul karena pengalaman. Sedangkan Hilgard menegaskan bahwa “ belajar dapat dirumuskan sebagai perubahan perilaku yang relative permanen, yang terjadi karena pengalaman”.2 Witherington menyatakan bahwa belajar merupakan perubahan dalam kepribadian, perubahan itu dimanifestasikan sebagai respons yang baru yang berbentuk keterampilan, sikap, kebiasaan, pengetahuan dan kecakapan individu tersebut. Sependapat dengan Witherington. Crow menyatakan bahwa “Belajar didapatkan dengan kebiasaan-kebiasaan, pengetahuan dan sikap baru.”3 Kemudian, Cronbach menyatakan bahwa “Belajar adalah ditunjukan dengan perubahan sikap sebagai hasil dari pengalaman.” Senada dengan Cronbach, McGeoh berpendapat bahwa “Belajar adalah perubahan dalam tingkah laku sebagai hasil dari praktek si pelajar.4 Sedangkan menurut Walker, belajar adalah suatu perubahan dalam pelaksanaan tugas yang terjadi sebagai hasil dari pengalaman dan tidak ada sangkut pautnya dengan kematangan rohaniah, kelelahan, motivasi, perubahan dalam situasi stimulus atau faktor-faktor samar-samar lainnya yang tidak berhubungan langsung dengan kegiatan belajar dalam situasi stimulus atau
1
Ratna Wilis Dahar, Teori-Teori Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta: Erlangga, 2011), h.
2. 2
Nana Syaodih Sukmadinata, Landasan Psikologi Proses Pendidikan, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2007), Cet. 4, h. 156. 3 Ibid., h. 155. 4 Sumadi Suryabrata, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: PT RajaGrafindo, 2008), edisi v, h. 231.
9
10
faktor-faktor samar-samar lainnya yang tidak berhubungan langsung dengan kegiatan belajar. Menurut Winkel, “Belajar adalah suatu aktivitas mental/psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan, yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan-pemahaman, keterampilan, dan nilaisikap. Perubahan itu bersifat secara relatif konstan dan berbekas.5” Lebih lanjut, Degeng menyatakan bahwa “Belajar merupakan pengaitan pengetahuan baru pada struktur kognitif yang sudah dimiliki si pelajar. Maksudnya adalah peserta didik dalam proses belajar akan menghubunghubungkan pengetahuan yang telah dimilikinya kemudian menghubungkan pengetahuan baru.”6 Sesuai dengan pendapat para ahli dapat disimpulkan bahwa belajar adalah suatu perubahan tingkah laku yang dihasilkan karena sebuah pengalaman yang telah dialami oleh peserta didik sehingga menghasilkan perubahan di mana perubahan itu bersifat konstan. 2. Prinsip-Prinsip Belajar Prinsip belajar yang pertama adalah berupa perubahan perilaku, perubahan perilaku sebagai hasil belajar memiliki ciri-ciri 7: a. Sebagai hasil tindakan rasional instrumental yaitu perubahan yang disadari. b. Kontinu atau berkesinambungan dengan perilaku lainnya. c. Fungsional atau bermanfaat sebagai bekal hidup. d. Positif atau berakumulasi. e. Aktif atau sebagai usaha yang direncanakan dan dilakukan. f. Permanen atau tetap g. Bertujuan dan terarah. h. Mencakup keseluruhan potensi kemanusiaan. 5
Yatim Riyanto, Paradigma Baru Pembelajaran, (Jakarta: Prenada Media, 2009), Cet.
1, h. 5. 6
Ibid. Surantini, Peningkatan Prestasi Belajar Kognitif IPS Melalui Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Tournaments (TGT) Pada Siswa Kelas IV SDN Nanggulang Sleman, Sripsi : Universitas Negeri Yogyakarta, Fakultas Ilmu Pendidikan, Yogyakarta, 2012, h. 14 7
11
Kedua, belajar merupakan proses. Belajar terjadi karena didorong kebutuhan dan tujuan yang ingin dicapai. Belajar adalah proses sistematik yang dinamis, konstruktif, dan organik. Belajar merupakan kesatuan fungsional dari berbagai komponen belajar. Ketiga, belajar merupakan bentuk pengalaman. Pengalaman pada dasarnya adalah hasil dari interaksi antara peserta didik dengan lingkungannya. William Burton mengemukakan bahwa “A good learning situation consist of a rich and varied series of learning experiences unified around a vigorous purpose and carried on in interaction with a rich varied and propocative environment.”8 Dari pendapat Burton bisa ditarik kesimpulan bahwa kondisi belajar yang baik terdiri dari pengalaman belajar yang banyak dan beragam yang menyatu dengan tujuan yang kuat, kemudian dilanjutkan dengan interaksi dengan lingkungan yang bervariasi. Prinsip belajar yang lain yaitu, belajar merupakan bagian dari perkembangan. Berkembang dan belajar merupakan dua hal yang berbeda, tetapi berhubungan erat. Dalam perkembangan dituntut belajar, dan dengan belajar ini individu berkembang dengan pesat. Kemudian, kegiatan belajar berlangsung pada setiap tempat dan waktu.9 Sesuai dengan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa prinsip belajar mencakup perubahan perilaku peserta didik yang diperoleh dari hasil belajar, belajar merupakan proses dari tidak tahu menjadi tahu kemudian dengan belajar individu mampu mengembangkan dirinya.
3. Unsur-Unsur Belajar Menurut Cronbach terdapat tujuh unsur utama dalam proses belajar, yaitu: “Tujuan, kesiapan, situasi, interpretasi, respons, konsekuensi dan reaksi terhadap kegagalan.”10 Ketujuh unsur tersebut dapat diuraikan sebagai berikut : 8
Agus, Suprijono, Cooperative Learning, (Yogyakarta: Pustaka Belajar, 2013). hal. 4. Nana Syaodih Sukmadinata, Landasan Psikologi Proses Pendidikan, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2007), Cet. 4, h. 165-166. 10 Ibid., h. 157. 9
12
a. Tujuan. Belajar dimulai karena adanya sesuatu tujuan yang ingin dicapai. Tujuan belajar tersebut muncul untuk memenuhi sesuatu kebutuhan. b. Kesiapan. Untuk dapat melakukan perbuatan belajar dengan baik anak atau individu perlu memiliki kesiapan, baik kesiapan fisik atau psikis, kesiapan yang berupa kematangan untuk melakukan sesuatu, maupun penguasaan pengetahuan dan kecakapan-kecakapan yang mendasarinya. c. Situasi. Kegiatan belajar berlangsung dalam suatu situasi belajar. Dalam situasi belajar ini terlibat tempat, lingkungan sekitar, alat dan bahan yang dipelajari, orang-orang yang tersangkut dalam kegiatan belajar serta kondisi siswa yang belajar. Kelancaran dan hasil dari belajar banyak dipengaruhi oleh unsur situasi ini. d. Interprestasi.
Dalam
menghadapi
situasi,
individu
mengadakan
interprestasi, yaitu melihat hubungan di antara komponen-komponen situasi
belajar,
melihat
menghubungkannya
makna
dengan
dari
hubungan
kemungkinan
tersebut
pencapaian
dan
tujuan.
Berdasarkan interprestasi tersebut mungkin individu sampai kepada kesimpulan dapat atau tidak dapat mencapai tujuan. e. Respons. Berpegang kepada hasil dari interprestasi apakah individu mungkin atau tidak mungkin mencapai tujuan yang diharapkan, maka ia memberikan respons. Respons ini mungkin berupa suatu usaha cobacoba (trial and error), atau usaha yang penuh perhitungan dan perencanaan ataupun ia menghentikan usahanya untuk mencapai tujuan tersebut. f. Konsekuensi. Setiap usaha yang dilakukan akan membawa hasil, akibat atau konsekuensi itu apakah keberhasilan ataupun kegagalan, demikian juga dengan respons atau usaha belajar siswa. Apabila siswa berhasil dalam belajarnya ia akan merasa senang, puas, dan akan lebih meningkatkan semangatnya untuk melakukan usaha-usaha belajar berikutnya. g. Reaksi terhadap kegagalan. Selain keberhasilan, kemungkinan lain yang diperoleh siswa dalam belajar adalah kegagalan. Peristiwa ini akan
13
menimbulkan perasaan sedih dan kecewa. Kegagalan ini bisa menurunkan semangat, dan memperkecil usaha-usaha belajar selanjutnya, tetapi bisa juga sebaliknya, kegagalan membangkitkan semangat yang berlipat ganda untuk menebus dan menutupi kegagalan tersebut.
4. Tipe-Tipe Belajar Gagne mengemukakan terdapat 8 tipe belajar, yang membentuk suatu hirearki dari yang paling sederhana sampai dengan yang paling kompleks, yaitu: “Belajar tanda-tanda (signal learning), Belajar perangsangjawaban (stimulus-responds learning), Rantai perbuatan (chaining), hubungan verbal (verbal association), belajar membedakan (discrimination learning), belajar konsep (concept learning), belajar aturan-aturan (rule learning) dan belajar pemecahan masalah (problem solving learning).”11 Kedelapan tipe-tipe belajar tersebut dapat diuraikan sebagai berikut : a. Belajar tanda-tanda (signal learning). Belajar tanda merupakan tahap belajar yang paling sederhana, setahap lebih tinggi dari perbuatan refleks. Individu belajar mengenal dan memberi respons kepada tanda-tanda. b. Belajar perangsang-jawaban (stimulus-respons learning). Setahap lebih tinggi dari belajar tanda-tanda. Belajar ini merupakan upaya untuk membentuk hubungan antara perangsang dengan jawaban. c. Rantai perbuatan (chaining). Individu belajar melakukan suatu rentetan kegiatan yang membentuk satu kesatuan. d. Hubungan verbal (verbal association). Kalau dalam rantai kegiatan, hubungan itu berbentuk perilaku maka dalam hubungan verbal ini berbentuk hubungan bahasa. Yang paling sederhana dari hubungan verbal adalah hubungan antara benda dengan namanya, hubungan antara subjek dengan sifatnya. Yang lebih tinggi
11
Ibid., h. 160-161.
14
adalah hubungan antara konsep dengan konsep, konsep dengan perilaku atau nilai. e. Belajar membedakan (discrimination learning). Individu belajar melihat perbedaan dan juga persamaan sesuatu benda dengan yang lainnya. Atas dasar persamaan dan perbedaan itu individu bisa mengadakan pengelompokkan. Membedakan di sini bukan hanya objek-objek konkrit tetapi juga hal-hal yang bersifat abstrak. f. Belajar konsep (concept learning). Tipe belajar ini menyangkut pemahaman dan penggunaan konsepkonsep. g. Belajar aturan-aturan (rule learning). Individu belajar aturan-aturan yang ada di masyarakat, di sekolah, di rumah atau pun aturan dalam perdagangan, pemerintahan bahkan ilmu pengetahuan. h. Belajar pemecahan masalah (problem solving learning). Dalam kegiatan belajar ini individu dihadapkan kepada masalah-masalah yang harus dipecahkannya, baik masalah yang bersifat praktis dalam kehidupan maupun teoritis dalam suatu bidang ilmu.
B. Model Pembelajaran Menurut Joyce dan Wail yang dikutip dari Rusman Model Pembelajaran adalah suatu rencana atau pola yang dapat digunakan untuk membentuk kurikulum (rencana pembelajaran jangka panjang), merancang bahan-bahan pembelajaran, dan membimbing pembelajaran di kelas atau yang lain.12 Sedangkan menurut Syaiful Sagala yang dikutip dari Setya Norma Sulistyani, mengemukakan bahwa model pembelajaran adalah kerangka konseptual
yang
melukiskan
prosedur
yang
sistematis
dalam
mengorganisasikan pengalaman belajar peserta didik untuk mencapai 12 Rusman, Model-Model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru, (Jakarta: Rajagrafindo. 2010) h. 133
15
pembelajaran tertentu dan berfungsi sebagai pedoman bagi perancangan pembelajaran dan guru dalam merencanakan dan melaksanakan aktivitas mengajar.13 Berbeda dengan Udin S Winataputra yang dikutip dari skripsi Iin Hendriyani yang berjudul Pengaruh Model Pembelajaran Tandur Terhadap Hasil Belajar Fisika Siswa bahwa model pembelajara adalah kerangka konseptual
yang
melukiskan
prosedur
yang
sistematis
dalam
mengorganisasikan pengalama belajar tertentu, dan berfungsi sebagai pedoman bagi para perancang pembelajaran dan para pengajar dalam merencanakan dan melaksanakan aktivitas pembelajaran.14 Berdasarkan pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran merupakan pola pembelajaran yang sistematis dan terencana untuk memberikan pengalaman belajar kepada peserta didik sehingga guru dapat mencapai tujuan pembelajaran. 1. Ciri-ciri Model Pembelajaran Menurut Rusman dalam bukunya yang berjudul Modelmodel Pembelajaran menyebutkan bahwa ada enam ciri-ciri model pembelajaran, yakni: 1) Berdasarkan teori belajar dari para ahli tertentu. 2) Mempunyai misi atau tujuan tertentu 3) Dapat dijadikan pedoman untuk kegiatan belajar mengajar di kelas 4) Memiliki bagian-bagian model yang dinamakan : 1. Urutan langkah-langkah pembelajaran (syntax); 2. Ada prinsip-prinsip reaksi; 3. Sistem sosial; dan 4. Sistem pendukung. Keempat bagian tersebut merupakan pedoman praktis bila guru akan melakukan suatu model pembelajaran
13 Setya Norma Sulistyani. “Peningkatan Keatifan Belajar Siswa Dengan Penerapan Metode GUDED NOTE TAKING Pada Mata Diklata Memilih Bahan Baku Busana DI SMK Negeri 4 Yogyakarta”, Skripsi Progaram Studi Pendidikan Teknik Busana. Universitas Negeri Yogayakarta, 2012, h. 10 14 Iin Hendriyani, “Pengaruh Model Pembeajaran Tandur Terhadap Hasil Belajar Fisika Siwa”, Skripsi pada Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, Jakarta, h. 21, tidak dipublikasikan.
16
5) Memiliki dampak akibat penerapan model pembelajaran. Dampak tersebut meliputi : 1. Dampak pembelajaran, yaitu hasil belajar yang dapat diukur; 2. Dampak pengiring, yaitu hasil belajar jangka panjang 6) Membuat persiapan mengajar (desain instruksional) dengan pedoman model pembelajaran yang dipilihnya.15
2. Pola-pola Pembelajaran Pembelajaran pada hakikatnya merupakan suatu proses interaksi antara guru dengan siswa, baik interaksi secara langsung seperti kegiatan tatap muka maupun secara tidak langsung, yaitu dengan menggunakan berbagai media pembelajaran.16 Barry Morris mengklasifikasikan empat pola pembelajaran yang digambarkan dalam bentuk bagan sebagai berikut:17 1) Pola pembelajaran tradisional 1
2) Pola pembelajaran tradisional 2
3) Pola pembelajaran Guru dan Media
4) Pola pembelajaran bermedia
15 16 17
Op. cit, h. 136
Ibid., h. 134 Ibid.,
17
Pola pembelajaran di atas memberikan gambaran bahwa seiring dengan pesatnya perkembangan media pembelajaran, baik software maupun hardware, akan membawa perubahan bergesernya peranan guru sebagai penyampai pesan.18 Dengan begitu, guru tidak lagi menjadi central class di dalam kelas, namun siswa dapat memperoleh informasi dari berbagai sumber belajar yang didapat dari perkembangan teknologi. Sehingga blended learning menjadi salah satu model pembelajaran yang dapat guru terapkan di dalam kelas untuk proses pembelajaran. C. Kajian Tentang IPS 1. Hakikat Pembelajaran IPS Menurut Saidiharjo yang di kutip dari Surantini menyatakan bahwa IPS merupakan hasil kombinasi atau hasil pemfusian atau perpaduan dari sejumlah mata pelajaran seperti : geografi, ekonomi, sejarah, antropologi, politik dan sebagainya.19 Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan integrasi dari berbagai cabang ilmu-ilmu sosial, seperti sosiologi, sejarah, geografi, ekonomi, politik, hukum, dan budaya. Ilmu Pengetahuan Sosial dirumuskan atas dasar realitas dan fenomena sosial yang mewujudkan satu pendekatan interdisipliner dari aspek dan cabang-cabang ilmu-ilmu sosial. IPS merupakan bagian dari kurikulum sekolah yang diturunkan dari isi materi cabang-cabang ilmu-ilmu sosial.20 Numan Somantri memberikan penjelasan pendidikan IPS adalah suatu synthetic discipline yang berusaha untuk mengorganisasikan dan mengembangkan substansi ilmu-ilmu sosial secara ilmiah dan psikologis untuk tujuan pendidikan. IPS tidak hanya sekedar mensistesiskan konsep-konsep yang relevan antara ilmu-ilmu pendidikan dan ilmu-ilmu sosial, tetapi juga mengkorelasikan dengan masalah-masalah kemasyarakatan, kebangsaan, dan kenegaraan. Pendidikan IPS memuat 18
Ibid., h. 135 Surantini., op.cit h. 18 20 Trianto, Model Pembelajaran Terpadu: Konsep, Strategi, dan Implemetasi dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2010), h. 171. 19
18
tiga sub tujuan, yaitu; Sebagai Pendidikan Kewarganegaraan; Sebagai ilmu yang konsep dan generalisasinya dalam disiplin ilmu-ilmu sosial; Sebagai ilmu yang menyerap bahan pendidikan dari kehidupan nyata dalam masyarakat kemudian dikaji secara reflektif.21 Sesuai dengan pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa IPS adalah mata pelajaran yang memiliki pendekatan intradisipliner, sehingga dalam memecahkan suatu masalah harus dari berbagai sudut pandang. Sudut padang IPS yakni: Ekonomi, Sosiologi, Geografi, Hukum, Politik dan Sejarah. Untuk itu, IPS dipelajari guna menghasilkan peserta didik yang memliki tanggung jawab masalah sosial, berpikir secara rasional dan peduli terhadap keadaan sekitar. Konsep Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS), terdapat beberap konsep IPS yaitu: a. Interaksi; b. Saling ketergantungan; c. Kesinambungan dan perubahan; d. Keragaman/kesamaan/perbedaan; e. Konflik dan konsensus; f. Pola (patron); g. Tempat; h. Kekuasaan (power); i. Nilai kepercayaan; j. Keadilan dan pemerataan; k. Kelangkaan (scarcity); l. Kekhususan; m. Budaya (culture) n. Nasionalisme.22 Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa konsep Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) mencakup konsep interaksi, saling ketergantungan, kesinambungan dan perubahan, keragaman, dst. Konsep-konsep tersebut yang 21
Rudy Gunawan, Pendidikan IPS: Filosofi, Konsep, dan Aplikasi, (Bandung: Alfabeta, 2013), Cet. 2, h. 19. 22 Trianto, op, cit., h. 173.
19
nantinya akan menambah pengetahuan peserta didik serta berpengaruh dalam kehidupan peserta didik.
2.
Tujuan Mata Pelajaran IPS Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) di tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP), meliputi bahan kajian sosiologi, sejarah, geografi, ekonomi. Bahan kajian itu menjadi mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS). Mata pelajaran IPS bertujuan mengembangkan potensi peserta didik agar peserta didik peka terhadap masalah sosial yang terjadi di masyarakat, memiliki sikap mental positif terhadap perbaikan segala ketimpangan yang terjadi, dan terampil mengatasi setiap masalah yang terjadi sehari-hari baik yang menimpa dirinya sendiri maupun yang menimpa kehidupan masyarakat.23 Tujuan Mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) di SMP adalah sebagai berikut : 1. Mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat dan lingkungannya. 2. Memiliki kemampuan dasar untuk berpikir logis dan kritis, rasa ingin tahu, inkuiri, memecahkan masalah, dan keterampilan dalam kehidupan sosial. 3. Memiliki komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial dan kemanusiaan. 4. Memiliki kemampuan berkomunikasi, bekerjasama dan berkompetisi dalam masyarakat yang majemuk, di tingkat lokal, nasional, dan global.24 Tujuan IPS menurut Nursid Sumaatmaja, adalah “membina anak didik menjadi warga negara yang baik, yang memiliki pengetahuan, dan kepedulian sosial yang berguna bagi dirinya serta bagi masyarakat dan negara.” Oemar 23
Trianto, Model Pembelajaran Terpadu: Konsep, Strategi, dan Implemetasi dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2010), h. 193. 24 Sofan Amri dan Iif Khoiru Ahmadi, Konstruksi Pengembangan Pembelajaran, (Jakarta: Prestasi Pustaka, 2010), h. 105.
20
Hamalik merumuskan tujuan pendidikan IPS berorientasi pada tingkah laku para siswa, yaitu: a. Pengetahuan dan pemahaman; b. Sikap hidup belajar; c. Nilai-nilai sosial dan sikap; d. Keterampilan.25
3.
Karakteristik IPS Mata pelajaran IPS di SMP memiliki beberapa karakteristik antara lain sebagai berikut: a. Ilmu Pengetahuan Sosial merupakan gabungan dari unsur-unsur geografi, sejarah, ekonomi, hukum dan politik, kewarganegaraan, sosiologi, bahkan juga bidang humaniora, pendidikan, dan agama. b. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar IPS berasal dari struktur keilmuan geografi, sejarah, ekonomi, dan sosiologi, yang dikemas sedemikian rupa sehingga menjadi pokok bahasan atau topik (tema) tertentu. c. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar IPS juga menyangkut berbagai masalah sosial yang dirumuskan dengan pendekatan interdisipliner dan multidisipliner. d. Standar Kompetensi dan Kompetensi dasar dapat menyangkut peristiwa dan perubahan kehidupan masyarakat dengan prinsip sebab akibat, kewilayahan, adaptasi dan pengelolaan lingkungan, struktur, proses, dan masalah sosial serta upaya-upaya perjuangan hidup agar survive seperti pemenuhan kebutuhan, kekuasaan, keadilan dan jaminan keamanan.26
25
Rudy Gunawan, Pendidikan IPS: Filosofi, Konsep, dan Aplikasi, (Bandung: Alfabeta, 2013), Cet. 2, h. 18. 26 Trianto, Model Pembelajaran Terpadu: Konsep, Strategi, dan Implemetasi dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2010), h. 174.
21
4.
Fungsi IPS Mata pelajaran IPS berfungsi sebagai ilmu pengetahuan untuk mengembangkan kemampuan dan sikap rasional tentang gejala-gejala sosial serta kemampuan tentang perkembangan masyarakat Indonesia dan masyarakat dunia di masa lampau dan masa kini.27 Sesuai dengan pendapat para ahli tersebut, dapat disimpulkan bahwa tujuan mata pelajaran IPS adalah untuk mengembangkan pengetahuan, pemahaman dan kemampuan untuk menganalisis kondisi sekitar di dalam kehidupan sehari-hari.
D. Kajian Tentang Blended Learning 1.
Pengertian Blended Learning Blended learning merupakan istilah yang berasal dari bahasa Inggris yang terdiri dari dua suku kata, blended dan learning. Blended artinya campuran atau kobinasi yang baik. Blended learning ini pada dasarnya merupakan gabungan keunggulan pembelajaran yang dilakukan secara tatap muka dan secara virtual.28 Menurut Moebs dan Weilbelzahi yang dikutip dari Husama Blended learning sebagai pencampuran online dan pertemuan tatap muka (face to face meeting) dalam satu aktivitas pembelajaran yang terintegrasi29. Menurut Sulihin dalam jurnalnya yang berjudul “Pengaruh Blended Learning Terhadap Motivasi Belajar Dan Hasil Belajar Siwa Tingkat SMK” Blended
learning
merupakan
kombinasi
karakteristik
pembelajaran
tradisional dan lingkungan pembelajaran elektronik atau Blended learning.30 Berbeda dengan Sulihin menurut Izuddin Syarif dalam jurnalnya yang berjudul “Pengaruh Blended Learning Terhadap Motivasi Dan Prestasi Siswa SMK” Blended learning merupakan suatu pendekatan yang fleksibel
27 28
Surantini, op. cit., h. 21
Husamah, Pembelajaran Bauran (Blended Learning), (Jakarta: Prestasi Pustakaraya. 2014), h. 11 29 Ibid. , h. 12 30 Sulihin B. Sjukur, Pengaruh Blended learningTerhadap Motivasi Belajar Dan Hasil Belajar Siwa Tingkat SMK, Jurnal Pendidikan Vokasi, Vol 2, Nomor 3, 2012, h. 371
22
untuk merancang program yang mendukung campuran dari berbagai waktu dan tempat untuk belajar.31 Sedangkan menurut Hermawanto, S. Kusairi Dan Wartono dalam jurnalnya yang berjudul “Pengaruh Blended Learning Terhadap Penguasaan Konsep Dan Penalaran Fisika Peserta Didik Kelas X” Blended learning yaitu
pembelajaran
yang
mengkombinasikan
tatap
muka
dengan
pembelajaran online.32 Jadi,
Blended
Learning
adalah
model
pembelajaran
yang
menggabungkan tatap muka dan tidak tatap muka di mana pembelajaran berbasis online atau E-learning menjadi media yang memiliki peran penting dalam proses kegiatan belajar mengajar. Sehingga ada perubahan dalam proses pembelajaran, blended learning juga merupakan pembelajaran yang mengkombinasikan pembelajaran sistem konvensional dan modern. Dengan blended learning siswa akan merasakan pengalaman belajar yang baru.
2.
Karakteristik Blended Learning Pembelajaran jarak jauh bukan hal yang sulit untuk dilakukan karena perkembangan teknologi informasi semakin pesat. Kemudahan mengakses internet menjadikan teknologi sebagai pilihan yang tepat dalam kegiatan pembelajaran sebab peserta didik dapat mengakses internet kapan pun dan dimana pun. Oleh sebab itu, model pembelajaran Blended Leaarning menjadi alternatif bagi guru untuk terus dapat terhubung dengan siswa. Menurut Husamah ada empat karakteristik Blended learning adalah sebagai berikut:33 a)
Pembelajaran yang menggabungkan berbagai cara penyampaian, model pengajaran, gaya pembelajaran, serta berbagai media berbasis teknologi yang beragam.
b)
Sebagai sebuah kombinasi pengajaran langsung atau tatap muka (face to face), belajar mandiri, dan belajar via online. 31
Izuddin Syarif, op. cit. , h. 238 Hermawanto, S. Kusairi Dan Wartono. Pengaruh Blended learningTerhadap Penguaaan Konsep Dan Penalaran Fisika Peserta Didik Kelas X, Jurnal Pendidikan Fiika Indonesia 9, Universitas Negeri Malang, 2013, h. 68 33 Husama, op. cit, h. 16 32
23
c)
Pembelajaran yang didukung oleh kombinasi efektif dari cara penyampaian, cara mengajar dan gaya pembelajaran.
d)
Pengajar dan orang tua peserta belajar memiliki peran yang sama penting, pengajar sebagai fasilitatator, dan orang tua sebagai pendukung.
3.
Tujuan Blended Learning Menurut Shibley dkk. dalam buku Husama tentang Pembelajaran Bauran (Blended Learning) bahwa blended learning difokuskan untuk mengubah bentuk pembelajaran klasik sehingga peserta didik lebih aktif mempelajari materi pembelajaran di dalam dan di luar kelas. Tujuan dari blended learning menurut Husama sebagai berikut:34 a) Membantu peserta didik untuk berkembang lebih baik di dalam proses belajar sesuai dengan gaya belajar dan prefensi dalam belajar. b) Menyediakan peluang yang praktis-realistis bagi pengajar dan peserta didik untuk pembelajaran secara mandiri, bermanfaat, dan terus berkembang. c) Peningkatan
penjadwalan
fleksibel
bagi
peserta
didik,
dengan
menggabungkan aspek terbaik dari tatap muka dan pembelajaran online.
4.
Kategori Blended Learning Dalam prosesnya blended learning memiliki dua katagori utama, yaitu: 35 a) menggunakan istilah “blended learning” untuk merujuk pada penggunaan teknologi informasi dan komunikasi dalam aktivitas tatap muka, baik dengan memanfaatkan jejaring terikat (web-dependent) maupun lengkap
(web-supplemented)
yang
tidak
sebagai jejaring
mengubah
aktivitas.Peningkatan bentuk aktivitas tatap muka. b) Kebanyakan pengajar Pembelajaran campuran (hybrid learning).
34 35
Ibid. , h. 22 Ibid
model
24
Pembelajaran model ini mengurangi aktivitas tatap muka tetapi tidak menghilangkannya, serta memungkinkan peserta didik untuk belajar secara online.
5.
Komponen Dalam blended learning Untuk melaksanakan model pembelajaran blended learning, guru harus memperhatikan tiga komponen penunjang dalam pembelajaran blended learning, yakni: 36 a)
Face to Face (Tatap Muka) Pembelajaran tatap muka adalah kegiatan pembelajaran berupa proses
interaksi langsung antara peserta didik dan pendidik. Metode pembelajaran merupakan teknik pelaksanaan pembelajaran yang dilaksanakan untuk mencapai tujuan.
b) E-learning Menurut Kusairi yang dikutip dari Husamah, blended learning yairu penggabungan pembelajaran berbasis teknologi internet (laboratorium virtual, modul digital, gambar, audio, dan teks) untuk mencapai tujuan pembelajaran. Maka, pembelajaran berbasis teknologi internet memainkan peranan penting dalam pelaksanaan pembelajaran berbasis blended learning. c) M-learning M-learning merupakan bagian dari electroic learning (e-learning), sehingga keterlaksanaan pembelajaran berbasis blended learning. Menurut Riyanto yang dikutip dalam Husamah, salah satu pengertian m-learning adalah pembelajaran yang dapat mengakses materi pembelajaran, arahan dan aplikasi yang berkaitan dengan pembelajaran, kapanpun dan dimanapun. Mlearning
memungkinkan
adanya
lebih
banyak
kesempatan
untuk
berkolaborasi secara langsung dan berinteraksi secara informal di antara para pembelajara37. 36 37
Ibid. , h. 41-43 Ibid. , h. 41-43
25
6.
Kelebihan Dan Kekurangan Blended learning Sama
halnya
dengan
model
pembelajaran
lainnya,
model
pembelajaran blended learning memiliki kelebihan dan kekurangan. Berikut kelebihan dan kekurangan model pembelajaran blended learning : 38 a) Kelebihan Blended learning 1) Peserta didik leluasa untuk mempelajari materi pelajaran secara mandiri dengan memanfaatkan materi-materi yang tersedia secara online. 2) Peserta didik dapat melakukan diskusi dengan pengajar atau peserta didik di luar jam tatap muka. 3) Kegiatan pembelajaran yang dilakukan peserta didik di luar jam tatap muka dapat dikelola dan dikontrol dengan baik oleh pengajar. 4) Pengajar dapat meminta peserta didik membaca materi membaca materi
atau
mengerjakan
tes
yang
dilakukan
sebelum
pembelajaran. 5) Pengajar dapat menambahkan materi pengayaan melalui fasilitas internet. 6) Pengajar dapat menyelenggarakan kuis, memberikan balikan, dan memanfaatkan hasil tes dengan efektif. 7) Peserta didik saling berbagai file dengan peserta lain. b) Kekurangan Blended Learning Menurut Noer yang di kutip dari Husamah ada beberapa kekurangan blended learningyakni :39 a) Medianya sangat beragam sehingga sulit diterapkan apabila sarana dan prasarana tidak mendukung. b) Tidak meratanya fasilitas yang dimiliki peserta didik. c) Kurangnya sumber daya pembelajaran (pengajar, peserta didik dan orang tua ) terhadap penggunaan teknologi.
38
Ibid. , h. 35-37
39
Ibid
26
Sedangkan menurut Kusni, blended learning
juga menyebabkan
beberapa masalah, antara lain : a) Pengajar perlu memiliki keterampilan alam menyelenggarakan elearning b) Pengajar perlu menyiapkan digital yang dapat menjadi acuan c) Pengajar perlu merancang refrensi sesuai atau terintegrasi dengan tatap muka d) Pengajar perlu menyiapkan waktu untuk mengelola pembelajaran berbasis internet.
7.
Pelaksanaan Blended Learning Menurut Carman yang dikutip dari penelitian Izuddin Syarif yang berjudul “Pengaruh Blended Learning Terhadap Motivasi Dan Prestasi Siswa SMK” ada lima kunci untuk melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan blended learning, yaitu: 40 1)
Live Event, pembelajaran langsung atau tatap muka secara sinkronous dalam waktu dan tempat yang sama ataupun waktu sama tapi tempat berbeda
2)
Self-Paced Learning, yaitu mengkombinasikan dengan pembelajaran mandiri (self-pace learning) yang memungkinkan peserta didik belajar kapan saja, dan dimana saja secara online.
3)
Collaboration,
mengkombinasikan
kolaborasi,
baik
kolaborasi
pengajar, maupun kolaborasi antara peserta didik. 4)
Assessment, perancang harus mampu meramu kombinasi jenis assessmen online dan offline baik bersifat tes maupun non-tes.
5)
Performance Support Materials, pastikan bahan belajar disiapkan dalam bentuk digital, dapat diakses oleh peserta didik baik secara offline maupun online.
40
Izuddin Syarif, op. cit, h. 239
27
E. Kajian Tentang Edmodo 1. Sejarah Edmodo Edmodo sendiri dikembangkan pada masa akhir tahun 2008 oleh Nic Borg dan Jeff Ohara yang berkeyakinan perlunya dikembangkan lingkungan sekolah yang terhubung dengan semua aktifitas didunia. sehingga tidak ada kesenjangan antara kehidupan siswa di sekolah dengan kehidupan kesehariannya. Edmodo
adalah media social network
microblogging yang aman bagi siswa dan guru. Pada situs ini orangtua pun dapat bergabung serta berkomunikasi dengan guru dan orangtua siswa lain, selain tentu saja dengan putra atau putri mereka sendiri. Sekarang Edmodo sudah berkembang pesat dan sudah memiliki kurang lebih 7 juta akun yang terdiri dari guru dan murid. Pada tahun 2010 Edmodo meluncurkan "subjek" dan "penerbit" masyarakat, media digital perpustakaan, pusat bantuan, dan rekening induk untuk berkomunikasi dengan guru, orang tua, dan siswa.41
2. Pengertian Edmodo Edmodo merupakan jejaring sosial untuk pembelajaran berbasis Learning Managent System (LMS). Edmodo memberi fasilitas bagi guru, murid tempat yang aman untuk berkomunikasi, berkolaborasi, berbagi konten dan aplikasi pembelajaran, pekerjaan rumah (PR) bagi siswa, diskusi dalam kelas virtual, ulangan secara online, nilai dan masih banyak lagi akan dibahas dibawah. Pada intinya Edmodo menyediakan semua yang bisa kita lakukan dikelas bersama siswa dalam kegiatan pembelajaran ditambah fasilitas bagi orang tua bisa memantau semua aktifitas anaknya di Edmodo asalkan punya parent code untuk anaknya. 42 Edmodo adalah sebuah situs yang diperuntukan bagi pendidik untuk membuat kelas virtual. Situs tersebut gratis dan gampang
41
Annur Fitri Hayati dan Rosida Evi Santihosi, E-Learning Dengan Aplikasi Edmodo, Jurnal Universitas Pendidikan Indonesia, 2013, h. 6 42 Ibid., h. 6
28
digunakannya selama seorang guru dan murid bisa terhubung dengan internet.
Gambar 2.1 Tampilan awal Edmodo Edmodo adalah sebuah jawaban bagi sebuah ruang kelas virtual yang nyaman dan aman, dikarenakan :43 a)
Siswa dapat melakukan interaksi dalam pantauan gurunya (bebas cyber crime dan cyber bullying)
b)
Guru dapat mengunci siswa, dengan demikian ia hanya bisa membaca dan tidak bisa berkomentar pada seisi „kelas‟ namun tetap ia bisa berkomunikasi langsung dengan gurunya.
c)
Tidak ada orang luar yang bisa masuk dan melihat kelas virtual yang dibuat oleh seorang guru tanpa mendapat kode khusus dari guru yang bersangkutan.
d)
Guru dapat memulai pertanyaan, menaruh foto atau video, menaruh presentasi bahan ajar, yang kesemuanya bebas untuk diunduh oleh siswa dan dikomentari.
e)
Murid bisa kembali kapan saja untuk mengulang materi yang diberikan gurunya, bahkan PR bisa diberikan melalui Edmodo.
43
Ibid.,h. 7
29
f)
Murid juga bisa mengumpulkan PR nya lewat Edmodo, tinggal unggah saja. Edmodo bisa dipadukan dengan situs lain seperti wall wisher, glogster dan lain sebagainya.
g)
Guru bisa menaruh nilai dari pekerjaan siswa sebagai acuan bagi siswa
h)
Kelas virtual yang dibuat seorang guru tidak terbatas, guru bisa menaruh bahan ajar untuk digunakan di angkatan atau tahun ajaran berikutnya.
i)
Siswa bisa bekerja sama dengan siswa lain dalam grup kecil yang dibentuk oleh gurunya.
j)
Saat mengerjakan sebuah proyek bersama mereka bisa menaruh semua dokumen yang diperlukan dalam pengerjaannya.
k)
Edmodo memungkinkan guru menaruh bahan ajar yang sangat berguna bagi siswa yang tidak masuk atau berhalangan saat melakukan tatap muka.
l)
Siswa yang pendiam bisa bebas berkata-kata dan berpendapat tanpa khawatir dipermalukan sementara si anak tipe aktif bisa posting pertanyaan kapan saja asal ia terhubung dengan internet.
m)
Guru dapat mengajarkan tata cara yang berlaku di dunia maya seperti cara berkomentar dan sederet tata krama di dunia maya yang perlu siswanya ketahui.
3. Sistem Kerja Edmodo Edmodo adalah situs microblogging yang dapat digunakan di dalam kelas maupun rumah. Edmodo juga dapat membantu guru yang tidak bisa mengajar di kelas dengan memberikan materi pembelajaran secara online. Dalam Edmodo, Guru bisa memberikan tugas yang bisa ditentukan waktu pengumpulannya serta meng-upload materi belajar. Murid juga bisa berbagi pemikiran atau ide lewat posting-nya di Edmodo atau jika disamakan dengan facebook, bisa dikatakan Update Status. Lebih
30
tepatnya lagi, Edmodo adalah “Facebook Guru dan Murid” karena fitur yang ditawarkan hampir sama dengan facebook.44 Fitur yang ditawarkan adalah : a)
Bisa meng-edit Profile Picture dan Nama.
b)
Tampilan yang sama seperti facebook.
c)
Assignment yang dapat diposting guru sebagai PR (pekerjaan rumah) / tugas.
d)
Pengaturan jadwal event-event penting.
e)
Satu anak bisa menjadi murid banyak guru.
f)
Edmodo bisa diakses melalui handphone. Edmodo sendiri bisa diakses melalui mobile dan sudah tersedia
untuk smartphone Android dan iPhone. Semakin mudah saja untuk belajar dan semoga saja dengan adanya situs ini dapat menyama ratakan pendidikan di Indonesia. 45
4. Implikasi Edmodo Untuk Pembelajaran Edmodo merupakan alat bantu dalam proses pembelajaran, Edmodo menyediakan fitur yang mendukung pembelajaran jarak jauh berbasis e-learning seperti penugasan, kuis dan penilaian. Meskipun memberi kemudahan dalam proses pembelajaran bukan berarti Edmodo mampu menjadi kelas bagi siswa, Edmodo hana sebagai platform yang memberikan suasana baru dalam proses pembelajaran. Platform ini memberikan siswa jalur untuk berinteraksi dengan rekan-rekan mereka dan guru mereka dalam suasana akademis. Penggunaan Edmodo dapat mengajarkan siswa untuk berperilaku secara online dan bertanggung jawab dalam mengatur kegiatan belajar dengan sistem keamanan yang terjamin. Edmodo menyediakan lingkungan di mana mengajar dan belajar dapat menghasilkan kegembiraan siswa, siswa
44 45
Ibid., Ibid
31
menjadi mandiri, serta menjadi salah satu cara untuk membangun semangat siswa untuk belajar.46 5. Kelebihan Dan Kekurangan Edmodo Edmodo
diciptakan
untuk
memudahkan
dalam
proses
pembelajaran dan berbasis sekolah. Fitur-fitur yang disediakan Edmodo mendukung untuk kegiatan e-learning, tampilan dalam login Edmodo membedakaan apakah user adalah guru, siswa atau orang tua siswa. Berikit ini adalah kelebihan dan kekurangan Edmodo :47 a.
Kelebihan 1) User Interface. Mengadaptasi tampilan seperti facebook, secara sederhana Edmodo relatif mudah untuk digunakan bahkan untuk pemula sekalipun. 2) Compatibility. Edmodo mendukung preview berbagai jenis format file sepert: pdf, pptx, html, swf dan sebagainya. 3) Aplikatif. Edmodo tidak hanya dapat diakses dengan menggunakan PC ( laptop / desktop) tetapi juga bisa diakses dengan menggunakan gadget berbasis Androis OS and IOS.
b.
Kekurangan 1) Sosial Media. Edmodo tidak terintergrasi dengan jenis sosial media apapun. 2) Language. Penggunaan bahasa program yang masih berbahasa Inggris sehingga terkadang menyulitkan guru dan siswa. 3) Video Conference belum tersedia.
6. Langkah-Langkah Membuat Akun Edmodo Untuk Guru Berikut adalah tampilan Edmodo untuk guru
46 47
https://www.Edmodo.com. Diakses Pada 29 September 2015. Ibid
32
Gambar 2.2 Tampilan Edmodo untuk guru Keterangan : 1. Create a group, untuk membuat group atau kelas. 2. Groups, kelas yang sudah terdaftar sebagai anggota. 3. Note, untuk memposting catatan. 4. Assignment, untuk memberikan tugas kepada siswa (anggota group/member). 5. Quiz, untuk membuat kui 6. Poll, untuk membuat polling bagi siswa Langkah-langkah pembuatan akun Edmodo sebagai berikut: a) Buka situs Edmodo di http://www.edmodo.com/
Gambar 2.3 Tampilan registrasi Edmodo b) Kemudian pilih menu teacher, kemudian masukan alamat email anda dan juga password
33
Gambar 2.4 Menu tab teacher c) Lalu klik Sign Up for Free d) Selanjutnya anda akan diarahkan pada menu pemilihan sekolah, masukan sekolah sesuai tempat anda mengajar dan lengkapi akun anda
Gambar 2.5 Pengisian identitas akun e) Lalu klik next step f) Pastikan profil anda sudah benar, lalu klik Go to My homepage
Gambar 2.6 Menu aktivasi akun
34
Pendaftaran akun Edmodo guru selesai, guru dapat memberikan kode kelas kepada siswa anda untuk bergabung.
7. Langkah-langkah Membuat Akun Edmodo Untuk Siswa Berikut ini adalah langkah-langkah membuat akun akun Edmodo : a) Buka situs Edmodo di http://www.edmodo.com/ b) Lalu klik menu students
Gambar 2.7 Halaman Registrasi Akun c) Lalu siswa mengisi form akun
Gambar 2.8 Form akun siswa
35
d) Lalu klik Sign Up for Free
8. Langkah-langkah Membuat Kuis Dengan Edmodo a) Guru login ke http://edmodo.com b) Lalu klik Quiz
Gambar 2.9 Menu Quiz c) Klik creat quiz d) Kemudian akan diarahkan pada halaman membuat quiz
Gambar 2.10 Halaman creat quiz e) Klik pada Unititled quiz untuk memberi judul quiz f) Pilih Type untuk menentukan jenis quiz g) Klik Time Limit untuk menentukan lama waktu pengerjaan h) Klik About this Quiz untuk memberikan deskripsi quiz i) Klik Done Maka quiz akan muncul pada halaman awal setiap kelas anda, kemudian siswa akan mengerjakan.
F. Langkah-langkah Pelaksanaan Blended Learning
36
1) Guru meng-upload materi pembelajaran, tugas-tugas serta kuis pada aplikasi Edmodo 2) Guru menginformasikan kepada siswa untuk mempelajari materi yang sudah di-upload, baik secara langsung maupun tidak (melalui Blacberry Massanger) 3) Guru mengecek kehadiran siswa 4) Guru
menjelaskan
materi
ajar
dengan
memaparkan
tujuan
pembelajaran yang akan dicapai siswa dalam materi 5) Guru memotivasi dan membimbing siswa untuk mendapatkan informasi tambahan, serta memberikan jawaban dari masalah yang sulit dimengerti siswa 6) Guru mengapresiasikan keberhasilan siswa dalam mengerjakan tugas 7) Guru memberikan evaluasi melalui aplikasi Edmodo dalam bentuk kuis maupun essay yang telah dipersiapkan G. Kajian tentang Hasil Belajar Hasil belajar merupakan pola-pola perbuatan, nilai-nilai, pengertianpengertian, sikap-sikap, apresiasi dan keterampilan. Maksudnya adalah bahwa hasil belajar merupakan perubahan dari berbagai aspek kemampuan yang dimiliki oleh peserta didik.48 Dalam teori belajar kognitif, seseorang hanya dapat dikatakan belajar apabila telah memahami keseluruhan persoalan secara mendalam (insightful). Menurut Gagne, hasil belajar adalah terbentuknya konsep.49 Merujuk pada pemikiran Gagne, hasil belajar dikategorikan menjadi beberapa, yaitu berupa: 1. Informasi verbal, yaitu kapabilitas mengungkapkan pengetahuan dalam bentuk bahasa, baik lisan maupun tertulis. Kemampuan merespons secara terhadap rangsangan. 2. Keterampilan intelektual, yaitu kemampuan mempresentasikan konsep dan lambang. Keterampilan intelektual terdiri dari kemampuan mengategorisasi, 48 49
Agus Suprijono, Cooperative Learning, (Yogyakarta: Pustaka Belajar, 2013), h. 5. Purwanto, Evaluasi Hasil Belajar, (Yogyakarta: Pustaka Belajar, 2013), h. 42.
37
kemampuan analitis-sintesis fakta-konsep dan mengembangkan prinsipprinsip keilmuan. 3. Strategi kognitif, yaitu kecakapan menyalurkan dan mengarahkan aktivitas kognitifnya sendiri. Kemampuan ini meliputi penggunaan konsep dan kaidah dalam memecahkan masalah. 4. Keterampilan motorik, yaitu kemampuan melakukan serangkaian gerak jasmani. 5. Sikap adalah kemampuan menerima atau menolak objek berdasarkan penilaian
terhadap
objek
tersebut.
Sikap
berupa
kemampuan
menginternalisasi dan eksternalisasi nilai-nilai. Sikap merupakan kemampuan menjadikan nilai-nilai sebagai standar perilaku.50 Bloom menjelaskan bahwa hasil belajar mencakup kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotorik.51 Hasil belajar kognitif adalah perubahan perilaku yang terjadi dalam kawasan kognisi. Proses belajar yang melibatkan kognisi meliputi kegiatan sejak dari penerimaan stimulus eksternal oleh sensori, penyimpanan dan pengolahan dalam otak menjadi informasi hingga pemanggilan kembali informasi ketika diperlukan untuk menyelesaikan masalah. Karena belajar melibatkan otak maka perubahan perilaku akibatnya juga terjadi dalam otak berupa kemampuan tertentu oleh otak untuk meyelesaikan masalah.52 Domain kognitif, afektif, psikomotor menurut bloom adalah sebagai berikut: 1. Domain kognitif mencakup: a. Knowledge (pengetahuan, ingatan); b. Comprehension (pemahaman, menjelaskan, meringkas); c. Application (menerapkan); d. Analysis (menguraikan, menentukan hubungan); e. Synthesis (mengorganisasikan, merencanakan, membentuk bangunan baru); 50 51 52
Agus Suprijono. loc. cit. Ibid., h. 6. Purwanto, Evaluasi Hasil Belajar, (Yogyakarta: Pustaka Belajar, 2013), h. 50.
38
f. Evaluation (menilai). 2. Domain afektif mencakup : a. Receiving (sikap menerima); b. Responding (memberikan respon); c. Valuing (nilai); d. Organization (organisasi); e. Characterization (karakterisasi). 3. Domain Psikomotor mencakup : a. Initiatory (tahap awal dalam mempelajari keterampilan); b. Pre-routine (mulai membiasakan gerakan-gerakan yang dipelajari); c. Routinized (sudah dapat melaksanakan keterampilan); d. Keterampilan produktif, teknik, fisik, sosial, manajerial, dan intelektual.53 Kemudian, tidak jauh berbeda dengan Bloom, Krathwohl membagi hasil belajar afektif menjadi lima tingkat yaitu: a. Penerimaan; b. Partisipasi; c. Penilaian; d. Organisasi; e. Internalisasi. Menurut Harrow hasil belajar psikomotorik dapat diklasifikasikan menjadi enam, yaitu: a. Gerakan refleks; b. Gerakan fundamental dasar; c. Kemampuan perseptual; d. Kemampuan fisis; e. Gerakan keterampilan; f. Komunikasi tanpa kata.54 Hasil belajar dapat dijelaskan dengan memahami dua kata yang membentuknya, yaitu “hasil” dan “belajar”. Pengertian hasil (product) 53 54
Agus Suprijono, Cooperative Learning, (Yogyakarta: Pustaka Belajar, 2013), h. 5-7. Purwanto, op. cit., h. 52.
39
menunjuk pada suatu perolehan akibat dilakukannya suatu aktivitas atau proses yang mengakibatkan berubahnya input secara fugsional.55 Purwanto menyatakan bahwa hasil belajar adalah perubahan perilaku yang diperoleh seseorang akibat belajar. Perubahan perilaku disebabkan karena dia mencapai penguasaan atas sejumlah bahan yang diberikan dalam proses belajar mengajar. Pencapaian itu didasarkan atas tujuan pengajaran yang telah ditetapkan. Hasil itu dapat berupa perubahan dalam aspek kognitif, afektif maupun psikomotorik.56 Menurut Sanjaya yang dikutip dari Jurnal karya Sulihin B Sjukur yang berjudul “Pengaruh Blended Learning Terhadap Motivasi Belajar Dan Hasil Belajar Siwa Tingkat SMK” hasil belajar merupakan kemampuan yang diperoleh individu setelah proses belajar berlangsung, yang dapat memberikan perubahan tingkah laku baik pengetahuan, pemahaman, sikap dan keterampilan siswa sehingga menjadi lebih baik dari sebelumnya.57 Sedangkan menurut Sulihin sendiri, hasil belajar adalah suatu penilaian akhir dari proses dan pengenalan yang telah dilakukan berulang-ulang serta akan tersimpan dalam jangka waktu lama bahkan tidak akan hilang selamalamanya karena hasil belajar turut dalam membentuk pribadi individu yang selalu ingin mencapai hasil yang lebih baik lagi sehingga akan merubah cara berpikir serta menghasilkan perilaku kerja yang lebih baik.58 Menurut St. Hasmiah Mustamin, dalam jurnalnya yang berjudul “Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Melalui Penerapan Asesmen Kinerja”. Hasil belajar siswa adalah metode-metode yang dilakukan oleh guru selama pelaksanaan proses pembelajaran.59 Dalam jurnal yang berjudul “Peningkatan Hasil Belajar Siswa Dengan Menggunakan Metode Pembelajaran Active Learning Tipe Quiz Team Pada Mata Pelajarab Keterampilan Dasar Komunikasi Di SMK Negeri 1 Bogor“ 55 56 57
Ibid., h. 44. Ibid., h. 46.
Sulihin B. Sjukur, op. cit, h. 372 Ibid 59 St. Hasmiah Mustamin, Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Melalui Penerapan Asesmen Kinerja, ejurnal UIN Alaudin, 2012, h. 34 58
40
karya Maisaroh Dan Rostrieningsih menjelaskan bahwa hasil belajar adalah salah satu indikator yang bisa digunakan untuk mengukur keberhasilan belajar.60 Jadi, hasil belajaran merupakan tolak ukur yang digunakan untuk melihat ketercapaian dari proses pembelajaran. Dengan hasil belajar maka akan diketahui tingkat pencapaian peserta didik selama proses pembelajaran.
H. Hasil Penelitian Yang Relevan Penelitian tentang blended learning yang dilakukan oleh Fuja Siti Fujiwati magister pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia pada tahun 2013 dengan judul “Pemanfaatan Model Blended learning Berbasis Online Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Mahasiswa Pada Mata Kuliah Kurikulum Dan Pembelajaran “.61 Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi tentang efektivitas model blended learning berbasis online untuk meningkatkan hasil belajar. Metode dalam penelitian ini menggunaan kuasi eksperimen dimana mahasiswa dikelompokan menjadi dua, yakni kelompok ekperimen dan kelompok konvensional. Penelitian yang dilakukan oleh Siti Nur Alfath sarjana pendidikan Universitas Negeri Semarang tahun 2013 tentang “Pengembangan Media Blended Learning Berbasis Web Enhnces Course Pada Mata Kuliah Fisiska Dasar 2”.62 Penelitian ini merupakan jenis penelitian Research And Development (R&D). dengan desain penelitian quasi experimen desain. Penelitian yang merupakan pengembangan penelitian dari pengembangan hasil produk dan 60 Maisaroh Dan Roestrieningsih. Peningkatan Hasil Belajar Siswa Dengan Menggunakan Metode Pembelajaran Active Learning Tipe Quiz Team Pada Mata Pelajaran Keterampilan Dasar Komunikasi Di SMK Negeri 1 Bogor, Jurnal Ekonomi Dan Pendidikan, Universitas Negeri Yogyaarta, Vomume 8 Nomor 2, 2010, h. 157 61 Fuja Siti Fujiawati, “ Pemanfaatn Model Blended learning Berbasis ONLINE Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Mahasiswa Pada Mata Kuliah Kurikulum Dan Pembelajaran, Tesis Pascasarjana UPI Bandung, Bandung, h. 57 62 Siti Nur Alfath, “ Pengembangan Media Blended Learning Berbasis Web Enhanced Course Pada Mata Kuliah Fisika Dasar 2 Jurusan Fisika UNNEES”, Skripsi Universitas Negeri Semarang, Semarang, 2013, h. 29
41
pengujian keefektifan produk tersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui media blended learning berbasis web enchanced course dapat membangkitkan minat mahasiswa untuk mengakses e-learning fisika serta menimbulkan minat dalam belajar fisika yang akan berpengaruh pada hasil belajar mahasiswa. Pada penelitian ini blended learning berbasis web enchances course memberikan pengaruh rata-rata hasil belajar mahasiswa sebelum diberi tindakan adalah 65,57% kemudian setelah diberikan tindakan menjadi 76,50% sehingga menghasilkan peningkatan belajar siswa. Selanjutnya penelitian yang dilakukan Sulihin B. Sjukur dalam jurnal pendidikan vokasi Universitas Negeri Yogayakarta yang berjudul “Pengaruh Blended Learning Terhadap Motivasi Belajar Dan Hasil Belajar Siswa Tingkat SMK.” Pada tahun 2012. Sulihin mengambil studi kasus pada SMK Negeri 1 Satui Kab. Tanah Bumbu63. Penelitian ini termasuk jenis penelitian kuantitatif dengan pendekatan eksperimen semu. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah “Pretest-Posttest Non Equivalen Control Group Desain.” Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan motivasi belajar antar siswa kelompok eksperimen dan kelompok konvensional serta hasil belajar siswa. Hasil penelitiannya ternyata ada perbedaan hasil belajar antara siswa yang diajarkan dengan blended learning dibandingkan siswa yang diajarkan dengan pembelajaran konvensional. Berbeda dengan Sulihin, penelitian yang dilakukan oleh Izuddin Syarif dalam jurnal Universitas Negeri Yogyakarta yang berjudul “ Pengaruh Model Blended Learning Terhadap Motivasi Dan Prestasi Belajar Siswa SMK.” Pada Juni 2012. Penelitian ini dilakukan pada siswa SMKN 1 Paringin, Balangan64. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian kuantitatif dengan pendekatan quasi eksperimen desain. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui perbedaan motivasi dan prestasi belajar siswa antara 63 64
Sulihin B. Sjukur, op. cit, h. 373 Izzudin Syarif, op.cit, h. 239
42
pembelajaran dengan model tatap muka dibandingkan pembelajaran model blended learning dan peningkatan motivasi dan prestasi belajar karena pengaruh penerapan model pembelajaran. Hasil dari penelitian ini adalah motivasi serta prestasi belajar siswa meningkat karena pengaruh penerapan model pembelajaran blended learning. Namun tidak terdapat pengaruh interaksi penerapan model pembelajaran dan motivasi terhadap prestasi belajar. Oleh karena itu, peningkatan prestasi belajar bener-benar dipengaruhi secara signifikan oleh penerapan model pembelajaran.
I. Kerangka Berpikir Secara umum, kerangka berpikir dalam penelitian ini diilustrasikan sebagai berikut :
Gambar 2.11 Kerangka berpikir Berdasarkan gambar di atas, penelitian dilakukan pada SMPN 37 Jakarta. Sekolah tersebut dipilih karena memiliki fasilitas yang menunjang untuk kegiatan proses pembelajaran blended learning. Sebelum melakukan
43
penelitian, peneliti menganalisis masalah yang menjadikan hasil belajar siswa rendah. Untuk itu, peneliti menggunakan metode e-learning sebagai metode pembelajaran dan tatap muka yang dikemas dalm model blended learning sehingga model tersebut dapat mempengaruhi hasil belajar siswa. J. Hipotesis Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, di mana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk pertanyaan.65 Berdasarkan pengertian hipotesis di atas, maka peneliti merumuskan hipotesis sebagai berikut: Hipotesis Alternatif (Ha) Terdapat pengaruh yang signifikan antara model blended learning dengan hasil belajar siswa.
65
h. 63
Sugiyono, Metode Penelian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D, (Bandung: Alfabeta.2011), Cet. 14,
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat Dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di SMPN 37 Jakarta, kelas VIII pada semester genap tahun pelajaran 2014/2015, yaitu sejak tanggal 2 Februari hingga 21 Mei 2015.
B. Metode Penelitian dan Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah quasi experiment atau eksperimen semu. Metode quasi experiment berbeda dengan eksperimen sebenarnya. Pada metode quasi experiment, memiliki kelompok kontrol, tetapi tidak dapat berfungsi sepenuhnya untuk mengontrol variabel-variabel luar yang mempengaruhi pelaksanaan eksperimen.1 Desain penelitian yang digunakan adalah The Nonequivalent Control Group Design, dalam desain ini hampir sama dengan pretestposttest control group design hanya saja pada desain ini, kelompok terbagi menjadi
dua
kelompok
eksperimen
maupun
kelompok
kontrol
dibandingkan tanpa melalui randomisasi. Seperti dalam desain kelompok kontrol
pretest-posttest,
desain
kelompok
nonekuivalen
dapat
merepresentasikan X1 dan X2 daripada X lawan tanpa X dan dapat juga diperluas dengan melibatkan lebih dari dua kelompok.2 Pola desain dari penelitian ini sebagai berikut3:
1
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, (Bandung: ALFABETA, 2010), Cet. 11, h. 114. 2 Emzir, Metodologi Penelitian Pendidikan: Kuantitatif Dan Kualitatif, (Jakarta: Raja Grafindo, 2011) Cet. 14, h. 102-104. 3 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: Rineka Cipta, 2010) Cet. 14, h. 126.
44
45
Tabel 3.1 Nonequivalent Control Group Desaign
E
01
X
K
03
X
02 04
Keterangan: E adalah kelompok eksperimen K adalah kelompok kontrol 01 : Tes awal Kelompok Eksperimen sebelum diberikan proses belajar X1 : Pemberian metode pembelajaran Blended Learning 02 : Tes akhir Kelompok Eksprimen setelah diberikan metode pembelajaran Blended Learning 03 : Tes awal Kelompok Kontrol diberikan metode pembelajaran konvensional X2 : Pemberian metode pembelajaran konvensional 04 : Tes Akhir yang diberikan setelah proses belajar metode pembelajaran konvensional C. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti.4 Dalam penelitian ini, peneliti menentukan populasi dan sampel sebagai berikut: 1. Populasi Target Populasi target pada penelitian ini adalah seluruh siswa sekolah SMPN 37 Jakarta yang terdaftar dalam semester genap tahun pelajaran 20142015. Berjumlah 285 untuk kelas VII.A-G, 293 untuk kelas VIII.A-I dan
257 untuk kelas IX.A-I. Total keseluruhan siswa/i SMPN 37
Jakarta sebanyak 835 siswa.
4
Ibid., h. 173-174
46
2. Populasi terjangkau Populasi terjangkau dalam penelitian ini yaitu siswa/I SMPN 37 Jakarta kelas VIII semester genap tahun ajaran 2014.2015, yang terdiri dari sembilan kelas yaitu VIII.A-VIII.I yang berjumlah 293 siswa. 3. Sampel Sampel yang dipilih dalam penelitian yaitu VIII.E sebagai kelas eksperimen sebanyak 33 siswa dan kelas VIII.D sebanyak 33 siswa sebagai kelas kontrol. Pemilihan kelas VIII.E sebagai sampel didasarkan pada observasi awal yang menunjukkan bahwa kelas VIII.E meemenuhi syarat komponen dari pelaksanaan model blended learning yakni seluruh siswa memiliki mobile ponsel ber sistem operasi android dan iPhone Opration System (IOS).
D. Teknik Pengambilan Sampel Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah cluster sample atau disebut sampel kelompok. Pada tahap ini sering digunakan melalui dua tahap, yaitu tahap pertama menentukan sampel daerah, dan tahap berikutnya menentukan orang-orang yang ada pada daerah itu secara sampling juga.5 Pada penelitian ini, cluster sample siswa telah terkumpul dalam sebuah kelas. Pengambilan sampel dilakukan dengan mengambil siswa dalam satu kelas sebagai sampel penelitian.
E. Prosedur Penelitian 1. Tahap Persiapan : a. Pengurusan surat izin penelitian dari Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. b. Survei tempat untuk uji coba instrumen dan penelitian c. Membuat instrumen penelitian berdasarkan kisi-kisi soal yang telah dibuat dengan bimbingan dosen pembimbing, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), skenario pembelajaran sesuai dengan model 5
Sugiyono, op. cit., h.122
47
pembelajaran yang diujikan. Kemudian mempersiapkan alat percobaan, Lembar Kerja Siswa (LKS), desain alat evaluasi serta segala hal yang dapat menunjang pelaksaaan pembelajaran di kelas eksperimen. d. Menguji coba instrumen, menganalisis hasil uji coba instrumen dan memperbaiki instrumen. 2. Tahap Pelaksanaan: a. Mengelompokan subjek penelitian menjadi dua kelas yaitu kelas kontrol dan kelas eksperimen b. Memberikan tes awal (pre-test) pada kelas eksperimen dan kelas kontrol untuk mengetahui pemahaman siswa terhadap materi yang akan disampaikan. c. Melaksanakan kegiatan pembelajaran di kelas eksperimen dengan menggunakan model pembelajaran Blended Learning. d. Melaksanakan kegiatan pembelajaran di kelas kontrol dengan menggunakan model pembelajaran konvensional (ceramah). e. Memberikan tes akhir (post-tes) pada kelas eksperimen dan kelas kontrol setelah pembelajaran berakhir untuk mengetahui hasil belajar siswa. f. Membandingkan antara hasil pretest dengan posttest untuk menentukan perbedaan antar kedua kelompok. Jika terdapat perbedaan karena pengaruh perlakuan yang diberikan. 3. Tahap Akhir : a. Analisis data b. Memberikan kesimpulan berdasarkan hasil yang telah diperoleh dari pengolahan data Langkah-langkah pada setiap tahap dalam prosedur penelitian dapat dilihat dari gambar di bawah ini :
48
Gambar 3.1 Langkah-langkah proses penelitian
F. Instrumen Penelitian Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati.6 Instrumen yag digunakan dalam penelitian ini adalah lembar observasi aktivitas guru dan tes hasil belajar.
6
Ibid., h. 148
49
1. Observasi Aktivitas Guru Lembar observasi aktivitas guru memuat tentang aktivitas guru dalam melaksanakan pembelajaran Blended Learning. Dalam lembar ini, terdapat kolom keterangan yang memuat saran-saran dari observer terhadap kekurangan-kekurangan aktivitas guru selama kegiatan pembelajaran. 2. Tes Hasil Belajar Tes adalah kumpulan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan, intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu ataupun kelompok.7 Dalam penelitian ini tes yang digunakan untuk mengukur hasil belajar siswa pada ranah kognitif yang meliputi ingatan/pengetahuan (C1), pemahaman (C2), dan penerapan (C3). Tes ini berupa tes objektif (short answer test) pilihan ganda dengan 4 alternatif jawaban yang disusun berdasarkan indikator yang terdapat pada kompetensi dasar sesuai dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), tes dilakukan sebelum (pretest) dan sesudah (posttest) pembelajaran. Skor pada pilihan ganda bernilai satu (1) untuk jawaban yang benar dan bernilai nol (0) untuk jawaban salah. 3. Kisi-kisi Instrumen Tes Hasil Beajar Desain kisi-kisi instrumen penelitian model pembelajaran blended learning dilihat pada tabel di bawah ini:
7
Suharsimi Arikunto, op, cit., h. 193
50
Tabel 3.2 Kisi-kisi Instrumen Penelitian Hasil Belajar Siswa Kompetensi
Konsep
Uraian materi
Indikator
Dasar
Mendeskripsi
Tingkat kesukaran
Pajak
Mendeskripsika
kan fungsi
n pengertian
pajak dalam
pajak dan
perekonomian
retribusi
nasional
Mendiskusikan sifat dan penetapan tarif
jenis pajak serta perbedaan pajak
% Soal
C1
C2
C3
Mendefinisikan pengertian pajak dan retribui
1* 3 4 5
2* 7
6* 8
5
10%
Mengidentifikasi sifat dan penetapan tariff pajak
9 11* 16 44
13 15 17 18 43
10 12*
9
10%
Membedakan pajak langsung dengan pajak tidak langsung
19 25*
24
20 21 22* 23
5
10%
Menjelaskan perbedaan pajak pusat dan pajak daerah
26 28
29 45 49
27
6
10%
Mengidentifikasi prinsip, fungsi dan peran pajak bagi suatu negara
31
30* 41*
42 50
3
10%
pajak
Mendiskusikan
∑ Soal
langsung dan tidak langsung
Mendiskusikan perbedaan pajak pusat dan pajak daerah Mendiskusikan fungsi dan peranan pajak dalam kehidupan suatu Negara
51
Mendiskusikan cara / penerapan membayar pajak
Mengaplikasika n kesadaran membayar pajak yang berpegang pada “Orang Bijak Taat Pajak”
32
40*
34
3
20%
Menghitung pajak penghasilan, pajak penambahan nilai serta pajak bumi dan bangunan
47* 48*
14 33
35 36 37 38 39 46*
7
30%
∑ Soal Persentase soal
30 30 40 % % % Keterangan : *soal yang tidak digunakan dalam penelitian
100% 100 %
G. Variabel Penelitian Pada penelitian ini, terdapat dua variabel yaitu variabel bebas (X) dan variabel terikat (Y). Variabel bebas dan variabel terikat itu sebagai berikut: 1. Variabel bebas/ independent (X) yaitu model pembelajaran Blended Learning pada mata pelajaran IPS. a. Definsi Konseptual Model pembelajaran Blended Learning merupakan suatu model pembelajaran yang mengkombinasikan pembelajaran tatap muka dan jarak jauh, dengan model pembelajaran ini diharapkan merubah pola pembembelajaran konvensional dan menumbuhkan minat pada siswa dalam mata pelajaran IPS. b. Definisi Operasional Model pembelajaran Blended learning adalah kegiatan pembelajaran yang mengkombinasikan atau mencampurkan pembelajaran tatap muka dan pembelajaran berbasis komputer.8
8
Husama, op.cit, h. 12
52
2. Variabel terikat / dependent (Y) yaitu hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS. a. Definisi Konseptual Hasil belajar IPS adalah perubahan pengetahuan dan keterampilan yang ditunjukan oleh siswa setelah mengikuti pembelajaran IPS yang mencakup penerapan dalam pajak. Pada penelitian ini hanya dilihat pada kemampuan kognitif siswa. b. Definisi Operasional Hasil belajar IPS adalah skor penguasaan kognisi siswa setelah
mengikuti
pembelajaran
IPS
yang
diukur
dengan
menggunakan instrumen tes dalam empat aspek yaitu ingatan (C1), pemahaman (C2), dan penerapan (C3) dan dalam bentuk pilihan ganda.
H. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumplan data yang digunakan dalam penelitian ini untuk memperoleh data empiris. Dalam pengumpulan data ini terlebih dahulu ditentukan sumber data, kemudian jenis data, teknik pengumpulan, dan instrumen yang digunakan. Secara lengkap dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 3.3 Teknik Pengumpulan Data
Sumber Data
Jenis Data
Teknik
Instrumen
Pengumpulan Data Guru
Lembar
Observer mengisi
Butir
observasi
Lembar observasi
pernyataan
aktivitas guru
aktivitas guru
yang diisi oleh observer
53
Kelas
Hasil belajar
Melaksanakan tes
Butir pilihan
eksperimen dan
siswa sebelum
awal (pretes)
ganda
kelas kontrol
diterapkan model pembelajaran Blended Learning
Kelas
Hasil belajar
Melaksanakan tes
Butir pilihan
eksperimen dan
siswa setelah
akhir (posttest)
ganda
kelas kontrol
diterapkan model pembelajaran blended learning dan konvesional
I. Uji Coba Instrumen Penelitian Tes Hasil Belajar 1. Pengujian Validitas instrumen Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan sesuatu instrument.9 Rumus yang digunakan adalah korelasi product moment10:
Keterangan : X Y N
= Koefisien korelasi antara X dan Y = Skor tiap item = skor total = jumlah subyek peserta didik
Pada penelitian ini untuk mengetahui valid tidaknya soal dilakukan pengukuran validitas empiris.
9
Ibid., h. 211 Ibid., h. 213
10
54
a.
Validitas empiris
Pengukuran validitas empiris soal dilakukan dengan menggunakan rumus korelasi biserial11:
Keterangan : Rbis Mp Mt St P Q p
: Koefisien korelasi tiap-tiap item : Rata-rata skor siswa yang menjawab soal benar : Rata-rata skor seluruh siswa : Simpangan baku skor total : Proporsi siswa : 1-p : Banyaknya siswa yang menjawab benar
Mencari simpangan baku
Keterangan: ∑y2 Y N
: Jumlah siswa yang menjawab benar : Skor total siswa yang menjawab benar : Jumlah siswa
Sebuah soal dinyatakan valid apabila mempunyai harga korelasi rhitung> r tabel. Tingkatan validitas soal ditentukan dengan kriteria sebagai berikut:
11
h. 258
Anas Sudijono, Pengantar Statistika Pendidikan. (Jakarta: Raja Grafindo Persada.2014) , Cet.25.
55
Tabel 3.4 Interpretasi Validitas 0,81-1,00
Sangat Tinggi
0,61-0,80
Tinggi
0,41-0,60
Cukup
0,21-1,40
Rendah
0,00-0,20
Tidak Valid
Berdasarkan hasil uji validitas, dari 50 soal yang diuji cobakan terdapat 37 soal yang valid yakni nomor 3, 4, 5, 7, 8, 9, 10, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20, 21, 23, 24, 26, 27, 28, 29, 31, 32, 33, 34, 35, 36, 37, 38, 39, 42, 43, 44, 45, 49, 50. Namun yang digunakan dalam pre test dan posttest sejumlah 30 soal, hal tersebut untuk memudahkan dalam perhitungan. Soal yang digunakan nomor 3, 4, 5, 7, 8, 10, 13, 15, 16, 17, 18, 19, 20, 23, 24, 26, 27, 28, 29, 31, 34, 35, 36, 37, 38, 39, 42, 44, 49, 50. Jika dilihat dari interpretasi validitasya, 10% soal katagori sangat tinggi, 2% soal katagori tinggi, 8% soal katagori cukup, 44% katagori rendah, dan 36% sangat rendah. Untuk lebih jelasnya, hasil uji validitas butir soal instrumen tes hasil belajar dapat dilihat pada lampiran 7. 2. Pengujian Reliabilitas Instrumen yang reliabel adalah instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur obyek yang sama, akan menghasilkan data yang sama.12 Teknik yang digunakan untuk menentukan reliabilitas tes dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan rumus K-R. 20
12
Suharsimi Arikunto. Op., Cit., h. 221
56
(Kuder-Richardson 20) karena instrumen yang digunakan berupa soal pilihan ganda. Rumusnya sebagai berikut13:
Keterangan : r11
= realibilitas instrumen
k σt ²
= jumlah butir pertanyaan = jumlah varian total = jumlah varian butir pertanyaan
Varian butir pernyataan dapat dicari dengan menggunakan rumus14:
Keterangan : V ƩX N
= varian butir pertanyaan = jumlah skor butir = Jumlah responden
Interpretasi mengenai derajat reliabilitas instrumen yang diperoleh sebagai beriku15: Tabel 3.5 Interpretasi reliabilitas
13
Koefisien Korelasi
Kriteria Reliabilitas
0.91-1.00
Sangat Tinggi
0.71 – 0.90
Tinggi
0.41-0.70
Sedang
0.21-0.40
Rendah
0.00-0.20
Kecil
Ibid., h. 223 Ibid., h. 227 15 Iin Hendriyanti, op.cit, h. 53 14
57
Berdasarkan hasil uji reliabilitas instrumen tes hasil belajar, didapat nilai koefisien internal seluruh item, sebesar 0.768. jika dilihat pada Tabel 3.4, maka kriteria reliabilitasnya termasuk tinggi. Untuk lebih jelasnya, hasil uji reliablitas tes hasil belajar dapat dilihat pada lampiran 8. 3. Pengujian Tingkat Kesukaran Tingkat kesukaran butir soal adalah proporsi dari keseluruhan siswa yang menjawab benar pada butir soal tersebut. Tingkat kesukaran dihitung dengan menggunakan rumus16:
Keterangan : P B N
= proporsi (indeks kesukaran) = jumlah siswa yang menjawab benar = jumlah peserta tes
Interpretasi mengenai indeks kesukaran yang diperoleh digunakan tabel klasifikasi dibawah ini: Tabel 3.6 Klasifikasi Indeks Kesukaran Soal Nilai P
Kriteria
0.00-0.25
Sukar
0.26-0.75
Sedang
0.76-1.00
Mudah
Berdasarkan hasil pengujian tingkat kesukaran soal, dari 50 soal tes hasil belajar yang diujikan, 10% termasuk kriteria sukar, 54% termasuk kriteria sedang dan 36% termasuk mudah. Hasil perhitungan pengujian tingkat kesukaran tes hasil belajar dapat dilihat pada lampiran 8.
16
Ibid., h. 54
58
4. Daya Pembeda Daya pembeda soal adalah kemampuan suatu soal untuk membuktikan antara siswa yang pandai (berkemampuan tinggi) dan siswa yang bodoh (berkemampuan rendah). Daya pembeda butir soal dihitung dengan menggunakan rumus17:
Keterangan : DP BA
= daya pembeda = banyaknya siswa kelompok atas yang menjaba benar = banyaknya siswa kelompok bawah yang menjawab benar = banyaknya siswa kelompok atas = banyaknya siswa kelompok bawah = proporsi kelompok atas yang menjawab benar
BB JA JB PA
Tabel 3.7 Klasifikasi Daya Pembeda Indeks Daya Pembeda
Kriteria Daya Pembeda
Negatif
Sangat buruk, harus dibuang
0.00-0.20
Jelek
0.21-0.40
Cukup
0.41-0.70
Baik
0.71-1.00
Baik Sekali
Berdasarkan hasil uji daya pembeda, dari 50 soal tes hasil belajar yang diujikan, 10% termasuk kriteria sangat buruk (harus dibuang), 18% termasuk kedalam kriteria jelek, 56% termasuk kriteria cukup dan 16% termasuk kriteria baik. Untuk lebih jelasnya, hasil uji daya pembeda dapat dilihat pada lampiran 9.
17
Suharsimi Arikunto, Op, cit., h. 213
59
J. Teknik Analisis Data Setelah melakukan uji coba instrumen, selanjutnya dilakukan analisis data melalui instrumen penelitian. Tujuan dari analisis data untuk mendapatkan hasil dari pertanyaan penelitian dan menguji hipotesis. Dalam pengolahan dan penganalisisan data menggunakan statistik.
1. Uji Prasyarat Analisis Data Hasil Belajar a. Uji Normalitas Hipotesis yang telah dirumuskan akan diuji dengan Statistik Parametris, antara lain dengan menggunakan t-test untuk satu sampel, korelasi dan regresi, analisis varian dan t-test untuk dua sampel. Penggunaan Statistik Prametris menjelaskan bahwa data setiap variabel yang akan dianalisis harus berdistribusi normal. Oleh sebab itu, sebelum dilakukan uji normalitas data.18 Teknik uji normalitas dalam penelitian ini menggunakan Uji Liliefors, adapun langkah-langkah pengujian normalitas menurut sebagai berikut19: 1)
Urutkan data sampe dari yang kecil sampai yang paling terbesar.
2)
Tentukan Zi dari tiap tiap data dengan rumus Zi = Keterangan Zi = Skor baku = Nilai rata-rata Xi = Skor data ke- i S = Simpangan baku
3) Tentukam besar peluang untuk masing-masing nilai Zi berdasarkan tabel Z, dan disebut sebagai F(Zi). 4) Selanjutnya hitung proporsi Z1, Z2, …., Zn yang telah lebih atau sama dengan Zi jika proporsi dinyatakan oleh S (Zi), maka : S (Zi) = 18
yang ≤ Zi
Sugiyono, op, cit., h. 241 Mutoharoh, “Pengaruh Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah (Problem Based Learning) Terhadap Hasi Belajar Fisika Siswa”, Skripsi Universitas Islam Negeri Jakarta, Jakarta, h. 55 19
60
5) Hitunglah selisih F (Zi) – S(Zi), kemudian tentukan harga mutlaknya ⃓F (Zi) – S(Zi)⃓ 6) Ambil nilai terbesar diantara harga-harga mutlak selisih tersebut, nilai ini disetu Lo. Lo = i) – S(Zi)⃓ 7) 8)
Menentukan Ltabel. Menguji hipotesis normalitas Untuk menguji hpotesis normalitas, data Lhitung dibandingkan dengan data Ltabel
b. Uji Homogenitas Untuk menguji ke dua sampel homogen atau tidak, maka perlu diuji homogenitas variannya dengan uji F. dengan rumus20 : F=
Variabel besar Variabel kecil
c. Uji Hipotesis Hipotesisi diartikan sebagai jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian.21 Menurut Budi Susetyo dalam bukunya yang berjudul statistika untuk analisis data penelitian uji hipotesis terbagi menjadi dua yakni, pengujian dua rata-rata populasi yang berhubungan (korelasi) dan yang tidak berhubungan.22 1) Pengujuan Perbedaan Dua Rata-Rata Populasi Tidak Berhubungan Pengujian rata-rata populasi tidak berhubungan digunakan untuk suatu penelitian yang menggunakan eksperimen. Pengujian ini membandungkan metode mengajar A pada kelas eksperimen dengan metode mengajar B pada kelas kontrol. Untuk menghitung pengujian perbedaan dua 20
Sugiyono, op. cit ., h. 197 Ibid. , h. 159 22 Budi Susetyo, Statistik Untuk Analisis Data Penelitian, (Bandung: Refrika Aditama, 2010), h. 201 21
61
rata-rata populasi yang tidak berhubungan digunakan rumus thitung sebagai beriku23: thitung = keterangan : X1 X2 n s
= rata-rata kelompok 1 = rata-rata kelompok 2 = jumlah siswa = simpangan baku
Dengan kriteria pengujian hipotesis : Ho diterima jika thitung < ttabel sehingga Ha ditolak.
2) Pengujian
Perbedaan
Dua
Rata-Rata
Populasi
Berhubungan Dalam
situasi
tertentu,
peneliti
tidak
ingin
membadingkan dua kelompok. Penelitian semacam ini biasanya menggunakan desain pra-eksperimen yang lebih dikenal dengan desain pre-test post-test (one group pretestposttest desaign). untuk menghitung simpangan baku perbedaan dua rata-rata digunakan thitung sebagai beriku24:
Keterangan : D SD D
= rata-rata D = simpangan baku rata-rata D = pasangan skor X1 – X2
Dengan kriteria pengujian hipotesis : Ho diterima jika thitung < ttabel sehingga Ha ditolak. Dalam penelitian ini, menggunakan The Nonequivalent Control Group Design dimana dalam desain ini kelompok terbagi menjadi dua 23 24
Ibid. , h. 203 Ibid. , h. 208
62
yakni kelompok eksperimen dan kelompok kontrol sehingga untuk perhitungan uji hipotesis menggunakan pengujian perbedaan dua rata-rata populasi tidak berhubungan. Lihat lampiran 14. 2. Uji Gain Untuk mengetahui taraf signifikasi penguasaan materi belajar antara sebelum dan sesudah diberi perlakuan digunakan rumus Gain, yaitu 25 :
Keterangan : = gain ternormalisasi Spost
= nilai rata-rata pada post test
Spre
= nilai rata-rata pada pre test
Besarnya faktor (g) atau dikatagorikan sebagai berikut: Tinggi apabila (g) > 0.70 atau dinyatakan dalam persen (g) > 70 Sedang apabila 0.3 ≤ (g) ≤ 0.7 atau dinyatakan dalam persen 30≤(g)≤70 Rendah apabila (g) < 0.3 atau dinyatakan dalam persen (g) < 30
K. Hipotesis Statistik Ho
: µA = µB
Ha
: µA > µB
Keterangan : Ho : tidak terdapat pengaruh signifikan model pembelajaran blended learning terhadap hasil belajar IPS siswa SMPN 37 Jakarta. Ha : terdapat pengaruh signifikan model pembelajaran blended learning terhadap hasil belajar IPS siswa SMPN 37 Jakarta.
25
Siti Nur Alfath, op.cit, h.57
BAB IV HASIL PENELITIAN
A. Profil Sekolah SMP Negeri 37 Jakarta yang beralamat di Jalan Taman Wijayakusuma Raya, Cilandak Jakarta Selatan (Kode pos Jakarta 12430). No Telp. 0217695272. Sekolah ini didirikan pada tanggal 16 Juli 1969. Pada awalnya sekolah ini berlokasi di Jalan Bumi, Mayestik. Kemudian pindah ke Jalan Taman Wijayakusuma Dapur Susu sekitar tahun 1976. Kepala sekolah yang pernah menjabat di SMP Negeri 37 Jakarta adalah sebagai berikut : 1.
Bapak Yakub (1969 – 1977)
2.
Bapak Marsono (1978 – 1979)
3.
Bapak Tuhali,BA (1979- 1983)
4.
Bapak Ismail Sarmili (1983- 1986)
5.
Ibu Imam S Soejari (1986- 1992)
6.
Bapak Darya Yuda Mulyatna (1992- 1995)
7.
Bapak Didi Soeyardi (1995- 1999)
8.
Ibu Suryatmi (1999- 2002)
9.
Bapak H. Karsono (2003- 2008)
10. Bapak H.Ngadiman (31 Oktober 2008 – 4 November2011) 11. Ibu Hj R.Sri Hartami (4 November 2011- 2014) 12. Bapak Rusdi (April 2014 – sekarang)
1.
Visi dan Misi Sekolah VISI: “Unggul dalam prestasi, santun dalam bersikap dan berbudi pekerti luhur berdasarkan iman dan taqwa” MISI 1. Menanamkan keimanan dan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa. 2. Menghasilkan lulusan yang berkarakter cinta ilmu dan religius.
63
64
3. Meningkatkan mutu pelayanan dengan sikap santun. 4. Menanamkan disiplin dan berbudi pekerti luhur. 5. Menumbuhkan semangat kompetitif dan keunggulan dalam setiap perlombaan secara intensif kepada seluruh warga sekolah. 6. Melakukan pembelajaran dan bimbingan secara efektif sehingga setiap siswa berkembang secara optimal, sesuai dengan potensi yang dimiliki. 7. Menumbuhkan dan mendorong keunggulan dalam penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi. 8. Meningkatkan mutu keterampilan dan kepedulian sosial antarsesama.
2. Guru dan Tenaga Kependidikan Tabel 4.1 Keadaan Guru di SMP Negeri 37 Jakarta No
Bidang Studi
Kesesuaian
JML
Keterangan
Sesuai
Tidak sesuai
1.
Pend,Agama Islam
2
-
PNS
2.
PKn
2
-
PNS
3.
Bahasa Indonesia
7
-
PNS
4.
Matematika
5
-
PNS
5.
IPA
6
-
PNS
6.
IPS
10
-
PNS
7.
Bahasa Inggris
4
-
PNS
8.
Pendidikan
2
-
PNS
9.
Jasmani
1
-
PNS
10.
Pendidikan Seni
3
-
PNS
11.
BP/BK
2
-
PNS
Tekh. Komp.
Inf
dan
65
Tabel 4.2 Daftar Nama Guru SMP Negeri 37 Jakarta No 1 2
3
4
Nama Guru
NIP / NUPTK
Drs. Rusdi, M.Pd
195812281984031005
Hj. Hamilah, M.Pd Dra. Hj. Hazamih, M.Pd Denny Setyantoro, S.Pd
196206131983032004
195808081982032012
195812061978011001
Christina 5
Djumiyem Y.
195504251980032001
S.Pd 6
7
8
Dra. Hj. Lilies Cholishoh H. Prapti Wahyuni, S.Pd Drs. Muan Suherman
195512221986022001
195707161978032006
Mata Pelajaran
Ket
PKN
PNS
Bahasa
PNS
Indonesia Bahasa
PNS
Indonesia Bahasa
PNS
Inggris Bahasa
PNS
Indonesia
Agama Islam Bahasa
PNS
PNS
Indonesia
195812151982031011
Agama Islam
PNS
9
Sudarmin, S.Pd
195803151983021002
IPS/TIK
PNS
10
Sidik, S.Pd
195906161983031013
Penjaskes
PNS
195903081979032002
IPA IPA
PNS
Bahasa
PNS
11
Siti Aisyah Elawati, S.Pd
12
Nursalim, S.Pd
196102181981011001
13
Ismana, S.Pd
195908131983022002
14 15
Drs. H. Ahmad Ramli T,M.Pd Elly Safrida, S.Pd
196007171984011001 196204121986022005
PNS
Inggris Bahasa
PNS
Indonesia BK/BP
PNS
66
16
Yusrizal Syarief
195704051979031003
IPA
PNS
17
Aay Srihati, S.Pd
195507071980022002
IPS
PNS
196107131983022004
Matematika
PNS
Bahasa
PNS
18
19
20
Maisaroh HM, S.Pd Rosmaida Silaban, S.Pd Karto Hadianto, S.Pd
196207201986022001
Inggris
196007121983031019
IPS
PNS
21
Nur Azimah, S.Pd
195911021983032004
Matematika
PNS
22
Syafrudin, M.Si
196008151984031006
Kesenian
PNS
Bahasa
PNS
23
Sri Indriyani SA, S.Pd
195901021985081001
Inggris
24
Zuniarti, S.Pd
195709041983032003
Kesenian
PNS
25
Saida, S.Pd
196510061988032002
Matematika
PNS
195611151984032002
BK/BP
PNS
26
Suci Sunaryati, S.Pd
27
Umyati, S.Pd
196404071994032003
Akuntansi
PNS
28
Siti Fatimah, S.Pd
195508051986022001
IPS
PNS
195508251986031002
IPS/PKN
196912281992012001
IPA
195803181995122001
IPS
29 30 31
I Nyoman Santra, S.Pd Siti Rahayu, S.Pd Siti Tirtaningsih M. S.Pd Endang
32
Retnaningsih,
PNS
PNS PNS
PNS 197209191995122001
IPA
196804061998021003
IPA
197205291998022002
PKN
M.Pd 33
34
Muhamad Zainul Diney, M.Pd Nur Komariah, S.Pd
PNS
PNS
67
35
GP. Santoso, M.Pd
Matematika IPS
PNS
Bahasa
PNS
36
Rini Hartati, S.Pd
196007241990112001
37
Surtinah, S.Pd
197105181998032003
38
39 40 41
42
Yuyud Subarna, M.Pd
PNS
196303091986021002
Indonesia Bahasa
196710211999031002
PNS
Indonesia/TI K
Hj. Noor Hayati , S.Pd H. Suroso, S.Pd
PNS
196110092007012003
BK/BP
196605142010081001
Penjaskes
PNS
Agama
Honor
Arnadie S. Walas,
-
S.Th Aditya Nugroho,
-
S.Pd
Kristen Katolik
Honor
Daftar Tenaga Kependidikan (Tata Usaha, Pesuruh dan Keamanan ) No
Nama
Pangkat/ Golongan
Jabatan
Ket
1.
Maryono
196310251986031017
Kepala Tata Usaha
PNS
2.
Sumarna
196204121986021006
Staf Tata Usaha
PNS
3.
Giyati
196002201986022004
Staf Tata Usaha
PNS
4.
Nuraini
-
Staf Tata Usaha
Honor
Penj. Laboratorium
Honor
Staf Tata Usaha
Honor
Staf Tata Usaha
Honor
5. 6. 7.
Achmad Safruddin
-
Sarta
-
Suroyo, S.Kom
-
68
Umiasih Tri
8.
Supiyani,
Penj. Perpustakaan
Honor
S.Pd
-
9.
Sulaiman
-
Keamanan
Honor
10.
Ali Agus
-
Keamanan
Honor
11.
Wadjiman
-
Kebersihan
Honor
Kebersihan
Honor
Kebersihan
Honor
Penj. Perpustakaan
Honor
12.
Agus Mulyadi
-
13.
Dasimun
-
14.
Sopiyanto
-
15.
Dede Nanang
Honor
Kebersihan
-
3. Keadaan Siswa Tabel 4.3 Rincian data siswa per kelas di SMPN 37 Jakarta Tahun 2014/2015 Kelas VII VII.A VII.B 35
VII.C
VII.D
VII.E
VII.F
VII.G
VII.H
36
36
36
36
36
35
36
Kelas VIII VIII.
VIII.
VIII.
VIII.
VIII.
VIII.
VIII.
VIII.
VIII.
A
B
C
D
E
F
G
H
I
33
33
33
33
33
33
33
33
32
Kelas IX IX.A 29
IX.B
IX.C
29
29
IX.D
IX.E
IX.F
IX.G
IX.H
IX. I
28
28
29
28
28
29
69
4. Sarana dan Prasarana a. Bangunan dan Gedung Tabel 4.4 Keadaan Sarana dan Prasarana SMP Negeri 37 Jakarta No Nama Ruang
Jumlah Keterangan
1.
Ruang Kelas
26
Tersedia
2.
Mushollah
1
Tersedia
3.
Pos Satpam
1
Tersedia
4.
Ruang Kepala Sekolah
1
Tersedia
5.
Ruang Tata Usaha
1
Tersedia
6.
Kamar Mandi / WC
6
Tersedia
7.
Ruang Guru
1
Tersedia
1
Tersedia
2
Tersedia
10. Kantin
1
Tersedia
11. Ruang Wakasek
1
Tersedia
12
2
Tersedia
13. Ruang Lab IPA
1
Tersedia
14. Ruang. UKS
1
Tersedia
15
Ruang OSIS
1
Tersedia
16
Ruang Lab. Bahasa
1
Tersedia
17
Ruang Musik
1
Tersedia
18
Dapur
1
Tersedia
19
Pagar Sekolah
1
Tersedia
8. 9.
Lap.
Olah
Raga/Upacara Gudang
Ruang Lab. Komputer
70
5. Lainnya Yang Relevan a.
Kurikulum dan Kegiatan Pembelajaran 1) Kurikulum Kurikulum yang digunakan SMP Negeri 37 Jakarta mengikuti kurikulum yang ditetapkan pemerintah. Pada tahun 2013 lalu, SMPN 37 menggunakan kurikulum 2013, tetapi seiring dengan pengembalian kurikulum ke Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) pada semester kedua tahun ajaran 2014/2015. 2) Kegiatan Pembelajaran Pembelajaran yang ditempuh dalam jenjang selama 3 tahun untuk Kelas Reguler. Kelas terdiri dari Kelas VII, VIII, dan IX. Pembelajaran setiap mata pelajaran adalah 1 x 40 menit, yang di awali dengan tadarus bersama yang dipimpin oleh peserta didik sebelum jam pembelajaran dimulai (06.50 s/d 07.00) setiap hari.
b. Lingkungan Sekolah SMP Negeri 37 Jakarta merupakan salah satu sekolah yang terletak di pinggiran Jakarta. Sekolah ini bersebelahan dengan sekolah perawat dan letaknya tidak jauh dari jalan besar Fatmawati. Sekolah ini juga memiliki akses yang cukup dekat dengan mall besar seperti Cilandak Town Square. Banyaknya sekolah-sekolah yang berada di sekitar wilayah SMP Negeri 37 Jakarta, baik Negeri atau swasta bukanlah hambatan untuk memajukan mutu pendidikan SMP Negeri 37 Jakarta. Sekolahsekolah yang cukup dekat jaraknya antara lain, MTs Negeri 19 Jakarta, SMP Negeri 85 Jakarta, High Scope, dan sebagainya.
71
c. Profil Sekolah 1) Data Sekolah Nama sekolah
: SMP Negeri 37 Jakarta
Nomor Statistik Sekolah (NSS)
: 201016307120
Nomor Pokok Sekolah Nasional
: 20102467
Jenjang Akreditasi
: Terakreditasi ”A”
Tahun Berdiri Sekolah
: 1969
Luas Tanah Sekolah
: 4314 Meter2
Luas Bangunan Sekolah
: 1624 Meter2
Alamat Sekolah Provinsi
: DKI Jakarta
Kab/Kota
: Jakarta Selatan
Kecamatan
: Cilandak
Desa/Kelurahan
: Pondok Labu
Jalan
: Jl. Taman Wijaya Kusuma
Raya Telepon
: 021-7695271
E-mail
:
[email protected]
2)
Identitas Kepala Sekolah Nama Lengkap
: Drs. Rusdi, M.Pd
NIP
: 195812281984031005
Pendidikan Terakhir : S2/IV.A Universitas
3)
: IKIP Jakarta
Akreditasi Sekolah Katagori Akreditasi
: A
72
4)
Prestasi Yang Pernah Diraih Sekolah dan Pembagian Tugas Guru Non Akademik Tabel 4.5 Prestasi Akademik dan Non-Akademik
No
Jenis Lomba/ Kejuaraan
1
Lomba Membaca Puisi
2
Lomba Cipta Lagu
3
Lomba Story Telling
Bahasa Indonesia
Bahasa Inggris
Sekolah
5
Prestasi
Kesenia
Lomba Cipta Lagu Mars
4
Bidang
Lomba Futsal
Juara 2
Juara 2
Juara 1
Tingkat/Lingkup Kecamatan Cilandak Jakarta Selatan Kecamatan Cilandak
Kesenian
Juara 1
Nasional
Olahraga
Juara 1
Jakarta Selatan
Tabel 4.6 Pembagian Tugas Ekstrakurikuler Jenis kegiatan
Jadwal
Waktu
Pembina
latihan Paskibra
Senin
14.00 – 15.30
Surtinah, S.Pd
Pramuka
Rabu
14.00 – 15.30
Sri Indriyani SA, S.Pd
PMR
Rabu
14.00 – 15.30
Siti Aisyah Elawati, S.Pd
Science olimpiade: -
IPA
Senin
14.00 – 15.30
Siti Rahayu, S.Pd
-
B. Inggris
Jumat
14.00 – 15.30
Ismana, S.Pd
Senin
14.00 – 15.30
Aay Srihati, S.Pd
Kesenian: -
Tari
73
-
Paduan suara
-
Marawis
Selasa
14.00 – 15.30
Syafruddin, M.Si
Senin
14.00 – 15.30
Dra. Hj. Hazamih, M.Pd
Keagamaan: -
Rohis
Jumat
14.00 – 15.30
Dra. Hj. Lilies C. H,
-
MTQ
Kamis
14.00 – 15.30
S.Pd
Jumat
Hj. Noor Hayati, S.Pd
Selasa Jasmani:
Basket: Jum‟at
14.00 – 15.30
Basket: Alumni SMP
-
Basket
Futsal : Senin
14.00 – 15.30
Negeri 37
-
Futsal
Silat : Rabu
14.00 – 15.30
Futsal : Suroso
-
Silat
Silat : A. Ramli
5) Lagu -lagu MARS SMP NEGERI 37 JAKARTA
Tunas-tunas muda harapan bangsa Pengemban amanah cita mulia Berjuang belajar dengan ikhlas Demi masa depan Putra-putri SMP 37 Giat belajar dan berkarya Menyongsong hari esok nan cerah Harapan kita semua Harumkan nama almamater kita Di persada nusa Agar tercipta insan cendikia Harapan negara Marilah semua bersatu padu
74
Bergerak melangkah bersama Semoga SMP 37 Selalu tetap jaya
Cipt: Syafrudin
6) Tata Tertib Siswa SMP Negeri 37 Jakarta 1) Wajib hadir 10 menit sebelum jam pelajaran di mulai 2) Yang terlambat: a. Tidak diizinkan masuk sebelum mendapat izin dari guru piket b. Lebih dari 5 (lima) kali dalam sebulan dipanggil orang tua atau walinya 3) Yang tidak masuk/absen: a. Harus memberitahukan ke sekolah b. Sakit 2 (dua) hari berturut-turut harus ada surat dokter c. Absen 3 (tiga) hari berturut-turut tanpa keterangan dipanggil orang tua/walinya 4) Tidak meninggalkan sekolah sebelum waktunya tanpa seizin guru piket 5) Tidak meninggalkan kelas setiap pergantian jam pelajaran 6) Setiap hari senin wajib mengikuti upacara bendera 7) Wajib memakai seragam sekolah sesuai ketentuan: a. Senin
: putih putih
b. Selasa
: putih biru
c. Rabu
: pramuka
d. Kamis
: batik putih
e. Jumat
: koko putih
8) Tidak berkelahi/tawuran baik dengan teman sendiri maupun dengan sekolah lain 9) Tidak membawa atau memakai obat-obatan terlarang, narkoba, minuman keras, merokok, senjata tajam, menyimpan buku/CD porni dan sejenisnya 10) Tidak membawa makanan dan minuma ke dalam kelas
75
11) Tidak membawa sepeda motor ke sekolah 12) Tidak membawa HP, apabila masih membawa dan kemudian hilang/rusak, maka sekolah tidak bertanggung jawab 13) Wajib menjaga kerapihan dan kebersihan baik untuk diri sendiri maupun untuk lingkungan sekolah 14) Sangsi-sangsi: a. Teguran langsung b. Teguran tertulis c. Pemanggilan orang tua d. Skorsing e. Dan dikembalikan kepada orang tua B. Hasil Penelitian Penelitian ini dilaksanakan sebanyak 6 kali pertemuan pada kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol. Penelitian memberikan perlakuan yang berbeda kepada kedua kelompok tersebut. Kelompok eksperimen belajar dengan model pembelajaran blended learning, sedangkan kelompok kontrol belajar menggunakan model pembelajaran konvensional. Data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah data yang terkumpul dari tes yang diberikan kepada siswa-siswi SMP Negeri 37 Jakarta berupa pretest dan posttest yang diberikan pada kedua kolompok yaitu kelompok kontrol dan eksperimen. Pretes diberikan sebelum adanya perlakuan model blended learning hal tersebut dilakukan untuk mengetahui kemampuan awal siswa. Sedangkan posttest diberikan setelah perlakukan dilakukan dengan model blended learning. Instrument yang digunakan pada pretest dan posttest dalam penelitian ini meliputi data hasil belajar siswa memalui tes kognitif sebanyak 30 soal pilihan ganda yang telah divaliditaskan.
76
1.
Hasil Pretest dan Posttest Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol Berdasarkan hadil pretest dan posttest kelompok eksperimen yang terdiri dari 33 siswa, disajikan dalam tabel berikut: Tabel 4.7 Rekapitulasi Distribusi Data Hasil Pretest-Posttest Kelompok Eksperimen dan Kontrol Kelompok Eksperimen
Kelompok Kontrol
Data
Pretes
Posttes
Pretes
Posttes
Nilai Tertinggi
77
90
70
87
Nilai Terendah
37
43
0
0
Mean
52,67
71,8
55,2
63,7
Median
53
75,9
49
53,3
Modus
41,5
76,6
50,8
56,25
Standar deviasi
10,91
14,58
14,8
16,04
Berdasarkan
tabel
di
atas,
ukuran
pemusatan
dan
penyebaran data hasil pretest untuk kelompok eksperimen yaitu: skor terbesar 77 dan skor terkecil 37, rata-rata (mean) sebesar 52.67, median sebesar 53, modus sebesar 41,5 dan standar deviasi sebesar 10,91. Sedangkan data hasil posttest skor tertinggi 90 dan skor terendah 43, rata-rata (mean) 71,8, median sebesar 75,9, modus sebesar 76,6 dan standar deviasi 14,58. Berdasarkan tabel diatas, untuk kelompok kontrol diperoleh data hasil pretest yaitu: skor terbesar 70 dan skor terkecil 0, ratarata (mean) sebesar 55,2, median sebesar 49, modus sebesar 50,8 dan standar deviasi sebesar 14,8. sedangkan data hasil posttest skor tertinggi 87 dan skor terendah 0, rata-rata (mean) 63,7, median sebesar 53,3, modus sebesar 56,25 dan standar deviasi 16,04. Berikut rekepitulasi data pretest kelompok eksperimen dan kontrol dapat dilihat pada diagram batang berikut:
77
Gambar 4.1 Histogram Data Hasil Pretest KelompokEksperimen dan Kelompok Kontrol Adapun
rekapitulasi
data
hasil
posttest
kelompok
eksperimen dan kontrol dapat di lihat pada diagram batang berikut :
Gambar 4.2 Histogram Data Hasil Posttes Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol
78
2.
Analisis Data Hasil Belajar a. Uji Normalitas Uji Normalitas dilakukan untuk mengatahui apakah sampel yang diteliti berdistribusi normal atau tidak. Dalam penelitian ini, uji normalitas yang digunakan adalah uji Liliefors. Adapun kriteria penerimaan bahwa suatu data berdistribusi normal atau tidak dengan menggunakan rumus sebagai berikut: Jika Lhitung < Ltabel berarti data berdistribusi normal Jika Lhitung > Ltabel berarti data tidak berdistribusi normal Tabel 4.8 Hasil Uji Normalitas Data Pretest-Posttest Kelompok Eksperimen dan Kontrol Statistik
Eksperimen
Kontrol
Pretes
Posttest
Pretest
Posttest
N
33
33
33
33
X
52,67
71,8
55,2
63,7
S
10,91
14,58
14,8
16,04
Lhitung
0.106
0.136
0.142
0.144
Ltabel
0.154
0.154
0.154
0.154
Normal
Normal
Normal
Normal
Kesimpulan
Dari tabel hasil uji normalitas dapat disimpulkan bahwa data hasil pretest maupun posttest kedua kelompok berdistribusi normal karena memenuhi kriteria yaitu Lhitung < Ltabel. b. Uji Homogenitas Setelah kedua sampel kelompok dinyatakan berdistribusi normal, selanjutnya dilakukan pengujian homogenitas. Pengujian homogenitas dilakukan untuk mengetahui apakah data penelitian memiliki varian yang homogen atau tidak. Dalam penelitian ini uji homogenitas dilakukan
79
berdasarkan uji kesamaan varian kedua kelas, menggunakan uji Fisher pada taraf signifikasini (α) = 0,05 dengan kriteria pengujian yaitu, jika Fhitung < Ftabel maka data kedua kelompok mempunyai varian yang sama atau homogeni.
Tabel 4.9 Hasil Uji Homogenitas Data Pretest-Posttest Statistik
S2
Kontrol
Eksperimen
Pretest
Posttest
Pretest
Posttest
219,04
256,28
119,02
212,57
F-hitung
1,17
1,78
F-tabel
1,84
1,84
Kesimpulan
Homogen
Homogen
Dari tabel di atas, untuk data kelas kontrol didapat Fhitung = 1,170 dan data pada kelas eksperimen didapat Fhitung =1,78, sedangkan Ftabel = 1,84. Dari data kedua data tersebut didapatkan Fhitung < Ftabel, maka dapat disimpulkan bahwa data hasil belajar dari kedua sampel tersebut mempunyai varian yang sama atau homogen 3.
Hasil Pengujian Hipotesis a. Uji-t Setelah dilakukan uji prasyarat analisis data, diketahui bahwa data belajar kedua kelompok pada penelitian ini berdistribusi normal dan homogen, sehingga pengujian data hasil belajar kedua kelompok dilanjutkan pada analisis data berikutnya, yakni uji hipotesis menggunakan uji “t” dengan kriteria pengujian : Jika thitung < ttabel maka Ho diterima, Ha ditolak. Jika thitung > ttabel maka Ho ditolak, Ha diterima
80
Untuk menentukan nilai thitung digunakan rumus sebagai berikut : thitung = Tabel 4.10 Hasil Uji Hipotesis Statistik
Pretest
Posttes
Eksperimen
Kontrol
Eksperimen
Kontrol
N
33
33
33
33
X
52,87
55,2
71,8
63,7
S2
119,02
219,04
212,57
256,28
thitung
-0.73
2.171
ttabel
2.036
2.036
Keputusan
Tidak Terdapat perbedaan
Terdapat perbedaan
Dari tabel 4.4, pada nilai pretest tampak bahwa thitung < ttabel yaitu 0.73 < 2.036 sehingga hipotesis nol (Ho) diterima dan hipotesis alternative (Ha) ditolak. Maka tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil pretest kelas VIII D sebagai kelompok eksperimen dan kelas VIII E sebagai kelompok kontrol. Dengan demikian, kedua kelas memiliki kemampuan homogen dan kedua kelas layak dijadikan sampel penelitian. Berbeda dengan hasil perolehan pretest, hasil perolehan posttest kedua kelompok setelah diberi model pembelajaran yang berbeda yaitu didapat thitung > ttabel yaitu 2.171 > 2.036 sehingga hipotesis nol (Ho) ditolak dan hipotesis alternatif (Ha) diterima. Dengan diterimanya Ha pada pengujian hipotesis tersebut, dapat disimpulkan bahwa penelitian ini dapat menguji kebenaran hipotesis yaitu terdapat pengaruh penggunaan model pembelajaran blended learning terhadap hasil belajar mata pelajaran IPS siswa. Hal tersebut menunjukkan rata-rata hasil belajar IPS kelompok
81
eksperimen lebih baik daripada rata-rata hasil belajar IPS kelompok kontrol.
b. Uji Gain Pengumpulan
data
penelitian
tes
hasil
belajar
dilakukan
menggunakan alat pengumpulan data berupa tes objektif pilihan ganda. Desain yang digunakan penelitian ini adalah the nonequivaent control group desain, maka data yang disajikan untuk kedua kelompok sampel tersebut digolongkan menjadi data hasil pretest dan posttest. Untuk mengetahui hasil penelitian yang dilakukan, maka perlu diadakan perbandingan pretest dengan posttest dari kedua kelompok, serta membandingkan normal gain dari kedua kelompok. Dari hasil perhitungan Gain diperoleh data sebagai berikut : Tabel 4.11 Uji Kesamaan Dua Rata-rata Gain Keterangan X Kesimpulan
Eksperimen
Kontrol
0.404
0.189
Sedang
Rendah
Berdasarkan tabel diatas, perhitungan skor siswa pada kelompok eksperimen secara umum termasuk sedang (0.404), sedangkan pada kelompok kontrol peningkatan skor siswa termasuk rendah (0.189). sehingga, dapat disimpulkan bahwa kelompok eksperimn memiliki peningkatan pemahaman yang tinggi daripada kelompok kontrol.
C. Pembahasan Pada penelitian ini, penerapan model pembelajaran blended learning di SMPN 37 Jakarta merupakan penelitian yang baru sehingga menciptakan suasana belajar yang berbeda dari biasanya. Tahap proses belajar dengan
82
menggunakan model blended learning berbeda dengan model pembelajaran konvensional. Berdasarkan hasil analisis penelitian, perbedaan model pembelajaran yang digunakan secara keseluruhan menunjukkan bahwa model pembelajaran blended learning sebagai model eksperimen lebih baik dibandingkan model pembelajaran konvensional
yang biasa digunakan. Sehingga model
pembelajaran blended learning mempunyai pengaruh terhadap hasil belajar siswa terutama pada mata pelajaran IPS. Dari hasil penelitian dapat diketahui bahwa nilai rata-rata hasil belajar pada kelas eksperimen mengalami peningkatan yang cukup signifikan, dimana nilai rata-rata belajar posttest 71,8 lebih besar daripada nilai hasil belajar pretest 52.67. sehingga model pembelajaran blended learning lebih mempegaruhi hasil belajar siswa dibandingkan dengan model konvensional. Menurut Dodon Yendri, bila blended learning dilakukan dengan baik, maka paling tidak ada tiga manfaat yang dapat diperoleh salah satunya meningkatkan hasil pembelajaran melalui pendidikan jarak jauh1. Dalam penelitian ini terlihat jelas bahwa model pembelajaran blended learning mampu memberikan perubahan hasil belajar pada siswa, sehingga model pembalajaran blended learning menjadi salah satu model pembelajaran jarak jauh yang dapat dilakukan guru untuk kegiatan pembelajaran guna menciptakan suasana belajar yang baru dengan memberikan kemudahan bagi siwa melalui pendidikan jarak jauh. Melalui uji-t yang dilakukan, terdapat pebedaan yang signifikan artinya perbedaan itu dikarenakan perlakuan dengan model pembelajaran blended learning. Dengan taraf signifikansi 0.05, daerah penerimaan Ha yaitu ttabel < thitung atau 2.036 < 2.171, sehingga Ho ditolak dan Ha diterima. Berdasarkan uji normal gain, diketahu rata-rata normal Gain kelas eksperimen 0.404 dan kelas kontrol 0.189. Dari nilai tersebut dapat dikatakan
1 Dodon Yendri, Blended Learning: Model Pembelajaran Kombinasi E-Learning Dalam Penddikan Jarak jauh, Jurnal Prodi Sistem Komputer Universitas Andalas, 2011, h. 4
83
bahwa rata-rata normal gain pada kelompok eksperimen lebih besar jika dibandingkan dengan kelompok kontrol. Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan oleh guru pamong mata pelajaran IPS di SMPN 37 Jakarta terhadap peneliti menunjukkan bahwa aspek yang dinilai sudah sesuai dengan langkah-langkah dan rencana pembelajaran yang dibuat peneliti. Sehingga, tujuan yang hendak dicapai dalam rancangan pembelajaran sudah terlaksana untuk itu, model blended learning mampu mempengaruhi hasil belajar siswa.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan Berdasarkan penelitian dan pembahasan yang telah dikemukakan pada bab sebelumnya, dapat diketahui bahwa hasil belajar dengan menggunakan model blended learning lebih tinggi daripada menggunakan model konvensional. Hal ini diperkuat dengan perolehan hasil perhitungan uji hipotesis posttest dengan melalui uji-t pada tara signifikan 0.05 didapat hasil ttabel < thitung atau 2.036 < 2.171, sehingga dapat disimpulkan bahwa Ha diterima. Hasil perhitungan ini membuktikan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan pembelajaran dengan menggunakan model blended learning. Selain itu, keberhasilan blended learning pada penelitian ini didukung oleh ketersediaan sarana dan prasarana yang menunjang model blended learning pada SMP Negeri 37 Jakarta dapat diterapkan seperti, ruang komputer yang memadai, akses internet yang disediakan sekolah melalu jaringan wi-fi sehingga siswa dapat mengakses internet diarea sekolah baik di kelas maupun di luar kelas dan siswa-siswi memiliki gadget yang dapat menunjang pembelajaran jarak jauh. Sehingga, model blended learning dapat mempengaruh hasil belajar siswa dan memberikan pengalaman belajar yang berbeda. Oleh karena itu, model pembelajaran blended learning merupakan salah satu model pembelajaran yang mampu memberikan perubahan hasil bagi siswa dan model ini dapat digunakan guru dalam kegiatan pembelajaran guna menciptakan suasana pembelajaran baru.
84
85
B. Saran Berdasarkan pada kesimpulan dan pembahasan hasil penelitian seperti yang dikemukakan diatas, berikut ini beberapa saran yang diajukan peneliti : 1. Seiring dengan kemajuan teknologi saat ini, ada baiknya jika proses belajar mengajar melibatkan teknologi didalamnya sebab dengan teknologi guru dapat memberikan kemudahan dalam memaparkan materi ajar dan membuat kegiatan belajar mengajar lebih nyata. 2. Pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran blended learning dapat memberi pengaruh yang positif dalam meningkatkan hasil belajar siswa, untuk itu guru bidang studi khususnya IPS dapat menerapkan pembelajaran IPS dengan model pembelajaran blended learning. 3. Penelitian mengenai model pembelajaran blended learning ini dapat dikembangkan lebih luas untuk diteliti mengenai motivasi siswa dalam belajar IPS, aktifan siswa serta kemampuan berkomunikasi siswa. 4. Penelitian selanjutnya diharapkan dengan menggunakan mata pelajaran lain, supaya terlihat apakah model pembelajaran blended learning berhasil juga untuk mata pelajaran lain.
DAFTAR PUSTAKA
AKBYIN, Hasan. The Effect Of Blended Learning Model On High School Student;s Biology Achievment And On Their Attitudes Towards The Internet. The Turkish Online Journal of Educationa Technology, volume 11, 2012. Alfath, Siti Nur. Pengembangan Media Blended Learning Berbasis Web Enhanced Course Pada Mata Kuliah Fisika Dasar 2 Jurusan Fisika UNNEES. Skripsi Universitas Negeri Semarang, Semarang, 2013. Amri, Sofan dan Iif Khoiru Ahmadi. Konstruksi Pengembangan Pembelajaran. Jakarta: Prestasi Pustaka, 2010. Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. Cet. 14, 2010. B. Sjukur, Sulihin. Pengaruh Blended Learning Terhadap Motivasi Belajar Dan Hasil Belajar Siwa Tingkat SMK. Jurnal Pendidikan Vokasi, Vol 2, Nomor 3. 2012. Dahar, Ratna Wilis. Teori-Teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Erlangga, 2011. Emzir. Metodologi Penelitian Pendidikan: Kuantitatif Dan Kualitatif. Jakarta: Raja Grafindo. Cet. 14, 2011. Fujiawati, Fuja Siti. Pemanfaatn Model Blended learning Berbasis ONLINE Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Mahasiswa Pada Mata Kuliah Kurikulum Dan Pembelajaran. Tesis Pascasarjana UPI Bandung. Bandung, 2013. Gunawan, Rudy. Pendidikan IPS: Filosofi, Konsep, dan Aplikasi, Bandung: Alfabeta, Cet. 2, 2013. Hayati, Annur Fitri dan Rosida Evi Santihosi. E-Learning Dengan Aplikasi Edmodo. Jurnal Universitas Pendidikan Indonesia, 2013. Hendriyani, Iin. Pengaruh Model Pembeajaran Tandur Terhadap Hasil Belajar Fisika Siswa. Skripsi pada Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, Jakarta, 2010. Husamah. Pembelajaran Bauran (Blended Learning), Jakarta: Prestasi Pustakaraya. 2014. Husamah. Pembelajaran Bauran (Blended Learning). Jakarta: Prestasi Pustakaraya. 2014. Kusairi, Hermawanto, S. Dan Wartono. Pengaruh Blended learningTerhadap Penguaaan Konsep Dan Penalaran Fisika Peserta Didik Kelas X. Jurnal Pendidikan Fiika Indonesia 9, Universitas Negeri Malang, 2013. Maisaroh Dan Roestrieningsih. Peningkatan Hasil Belajar Siswa Dengan Menggunakan Metode Pembelajaran Active Learning Tipe Quiz Team Pada Mata Pelajaran Keterampilan Dasar Komunikasi Di SMK Negeri 1 Bogor. Jurnal Ekonomi Dan Pendidikan, Universitas Negeri Yogyaarta, Vomume 8 Nomor 2, 2010.
86
87
Mulyasa. Kurikulum Berbasis Kompetensi: Konsep, Karakteristik, dan Implementasi, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2005. Mustamin, St. Hasmiah. Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Melalui Penerapan Asesmen Kinerja. ejurnal UIN Alaudin, 2012. Mutoharoh. Pengaruh Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah (Problem Based Learning) Terhadap Hasi Belajar Fisika Siswa. Skripsi Universitas Islam Negeri Jakarta, Jakarta, 2011. Purwanto, Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta: Pustaka Belajar, 2013. Riyanto, Yatim. Paradigma Baru Pembelajaran. Jakarta: Prenada Media, 2009. Rusman. Model-Model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru. Jakarta: Rajagrafindo, 2010. Rusman. Model-Model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru. Jakarta: Rajagrafindo. 2010. S. Kusairi, Hermawanto, Dan Wartono. Pengaruh Blended Learning Terhadap Penguaaan Konsep Dan Penalaran Fisika Peserta Didik Kelas X. Jurnal Pendidikan Fiika Indonesia 9, Universitas Negeri Malang, 2013. Sadiman, Arif S., dkk. Media Pendidikan, Pengertian, Pengembangan Dan Pemanfaatan. Jakarta: Rajawali Pers. 2010 Sjukur, Sulihin B. Pengaruh Blended learningTerhadap Motivasi Belajar Dan Hasil Belajar Siwa Tingkat SMK. Jurnal Pendidikan Vokasi, Vol 2, Nomor 3, 2012. St. Hasmiah Mustamin. Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Melalui Penerapan Asesmen Kinerja. E-jurnal UIN Alaudin, 2012. Sudijono, Anas, Pengantar Statistika Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Cet.25, 2014. Sugiyono. Metode Penelian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D. Bandung: Alfabeta.2011. Cet. 14, 2011. Sugiyono. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: ALFABETA. Cet. 11, 2010. Sukmadinata, Nana Syaodih. Landasan Psikologi Proses Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya,.Cet. 4, 2007. Sulistyani, Setya Norma. Peningkatan Keatifan Belajar Siswa Dengan Penerapan Metode GUDED NOTE TAKING Pada Mata Diklata Memilih Bahan Baku Busana DI SMK Negeri 4 Yogyakarta.. Skripsi Progaram Studi Pendidikan Teknik Busana.Universitas Negeri Yogayakarta, 2012. Suprijono, Agus. Cooperative Learning. Yogyakarta: Pustaka Belajar, 2013. Surantini. Peningkatan Prestasi Belajar Kognitif IPS melalui Pembelajaran Koperatif Tipe TEAMS GAMES TOURNAMENTS (TGT) Pada Siswa Kelas IV SDN Nanggulan Sleman. Skripsi: Universitas Negeri Yogyakarta, Fakultas Ilmu Pendidikan, 2012. Suryabrata, Sumadi. Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT RajaGrafindo. Edisi v, 2008. Susetyo, Budi, Statistik Untuk Analisis Data Penelitian. Bandung: Refrika Aditama, 2010.
88
Syarif, Izzudin. Pengaruh Model Blended Learning Terhadap Motivasi Dan Prestasi Belajar Siswa SMK. Jurnal Pendidikan Vokasi, volume 2, nomor 2, 2012. Trianto. Model Pembelajaran Terpadu: Konsep, Strategi, dan Implemetasi dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2010. Yendri, Dodon. Blended Learning: Model Pembelajaran Kombinasi E-Learning Dalam Penddikan Jarak jauh, Jurnal Prodi Sistem Komputer Universitas Andalas. Padang: 2011. Yonny, Acep. Menyusun Penelitian Tindakan Kelas. Yogyakarta: Familia. Cet: ke-2, 2012 . Lampiran peraturan mentri pendidikan nasional nomer 23 tahun 2006 tanggal 23 Mei 2006 h. 342 Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor.24 Tahun 2006 Undang-Undang Republik Indonesia No 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Pasal 3 https://www.Edmodo.com. Diakses Pada 29 September 2015.
SILABUS PEMBELAJARAN Sekolah : SMP Negeri 37 Jakarta Kelas : VIII (delapan) Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial Semester : 2 (dua) Standar Kompetensi : 5. Memahami usaha persiapan kemerdekaan.
Kompetensi Dasar
Materi Pembelajaran
Kegiatan Pembelajaran*
5.1.Mendeskripsika Perbedaan Perspektif n peristiwaAntara kelompok peristiwa sekiar Proklamasi sekitar Kemerdekaan proklamasi dan Indonesia. proses terbentuknya Menyusun negara Kronologis kesatuan Proklamasi Republik Kemerdekaan Indonesia
Menggali informasi tentang perbedaan perspektif antar kelompok sekitar proklamasi kemerdekaan Indonesia dengan referensi dan sumber lain yang relefan
Indonesia Menggali informasi Peristiwa dengan referensi dan sumber yang relevan Rengasdengklok penyebaran berita Proses Penyebaran proklamasi dan Berita Proklamasi gambar-gambar Kemerdekaan dan peristiwa sejarah tentang kemerdekaan
Sikap Rakyat Berbagai Daerah Menyusun Kronologis
Indikator Pencapaian Kompetensi
Penilaian Teknik
Tes tulis Mendeskripsikan persiapan Indonesia sebagai Negara merdeka
Mengidentifikasi Penugasan peristiwa-peristiwa Peta sekitar proklamasi konsep T es tulis Penugasan
Bentuk Contoh Instrumen Instrumen Tes pilihan Perbedaan pendapat antara golongan tua ganda dan muda tentang kemerdekaan ialah.... a.teks proklamasi b. waktu pelaksanaan c. tempat pelaksanaan d. pembaca teks proklamasi Tugas proyek Jelaskan bahwa sidang PPKI tanggal 18,19 dan 22 agustus 1945 berarti telah terbentuk negara dan pemerintah Republik Indonesia
di
Menelaah proses terbentuknya negara dan pemerintahan
Tes Uraian Tugas
Alokasi Waktu
Sumber Belajar
10 JP
Buku sumber Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas 8
Foto –foto dan gambar Lembar kerja siswa
Kompetensi Dasar
Materi Pembelajaran
Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
Kegiatan Pembelajaran*
Indikator Pencapaian Kompetensi
Penilaian Teknik
Republik Indonesia dengansidang-sidang PPKI;tanggal 18 ,19 dan 22 Agustus 1945
Bentuk Instrumen proyek
dan Pemerintah Republik Indonesia Proses terbentuknya Negara kesatuan Indonesia dalam sidang PPKI
Sumber Belajar
8 JP
Buku sumber Ilmu Pengetahuan
Diskusikan bersama kelompokmu sebab-sebab tentang perubahan isi Piagam Jakarta dan jelaskan kronologisnya. Kemudian presentasikan hasil diskusi kelompokmu.
Dukungan Spontan dan Tindakan Heroik dari Berbagai Daerah terhadap
Membaca buku referensi dan mengamati gambar dukungan spontan dan tindakan heroik dari Pembentukan Negara berbagai daerah
Contoh Instrumen
Alokasi Waktu
Mengidentifikasi proses terbentuknya negara kesatuan republik Indonesia
Hasil sidang PPKI Pembentukan Komite Nasional Pembentukan Partai Nasional Indonesia Pembentukan Badan Keamanan Rakyat 5.2.Menjelaskan Proses persiapan
Perang dunia II antara Jepang dan Sekutu
Membaca referensi untuk membahas alasan Jepang
Menjelaskan alasan Tes tulis jepang membentuk BPUPKI
Tes Uraian
Jelaskan alasan Jepang membentuk BPUPKI
Kompetensi Dasar kemerdekaan Indonesia.
Materi Pembelajaran
Kegiatan Pembelajaran*
Kekalahan Jepang dari membentuk BPUPKI Sekutu Menelaah dengan Alasan Jepang buku sumber proses membentuk BPUPKI penyusunan dasar dan konstitusi untuk negara Indonesia yang akan didirikan Terbentuknya PPKI Sidang PPKI
Karakter siswa yang diharapkan :
Mengkaji dengan referensi tentang peranan PPKI dalam proses persiapan kemerdekaan Indonesia
Indikator Pencapaian Kompetensi
Penilaian Teknik
Bentuk Instrumen
Contoh Instrumen
Tes tulis Mendiskripssikan secara kronologis proses penyusunan dasar dan konstitusi untuk negara Indonesia yang akan didirikan
Tes Uraian
Jelaskan peyusunan dasar dan konstitusi untuk negara Indonesia yang akan didirikan
Alokasi Waktu
Sumber Belajar Sosial Kelas 8
Mendeskripsikan dibentuknya PPKI dan peranannyadalam proses persiapan kemerdekaan Indonesia
Tes tulis
Foto –foto dan gambar Atlas Sejarah
Tes Uraian
Jelaskan alasan dibentuknya PPKI Dan peran yang sudah dilakukan
Disiplin ( Discipline ) Rasa hormat dan perhatian ( respect ) Tekun ( diligence ) Tanggung jawab ( responsibility ) Ketelitian ( carefulness)
Mengetahui, Kepala Sekolah SMP Negeri 37 Jakarta
Jakarta, 6 Februari 2015 Guru Mapel Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
Dr. Rusdi M. Pd NIP. 196109101983021003
Siti Alfi Syahrin
SILABUS PEMBELAJARAN Sekolah : SMP Negeri 37 Jakarta Kelas : VIII (delapan) Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial Semester : 2 (dua) Standar Kompetensi : 6. Memahami pranata dan penyimpangan sosial. Kompetensi Dasar
Materi Pembelajaran
6.1 Mendeskripsi kan bentukbentuk hubungan sosial
Bentuk hubungan sosial Asosiatif Bentuk hubungan Disosiatif Jenis hubungan sosial Syarat terjadinya hubungan sosial Faktor-faktor pendorong terjadinya hubungan sosial. Dampak-dampak hubungan sosial.
6.2 Mendeskripsi kan pranata sosial dalam kehidupan
Kegiatan Pembelajaran* Diskusi tentang bentuk-bentuk hubungan sosial.
Indikator Pencapaian Kompetensi Mengidentifikasi bentuk-bentuk hubungan sosial.
Penilaian Teknik Tes tulis
Bentuk Contoh Instrumen Instrumen Tes Uraian Sebutkan bentuk-bentuk hubungan sosial!
Alokasi Waktu
Sumber Belajar
8 JP
Gambargambar yang relevan
Tanya jawab tentang faktor-faktor pendorong terjadinya hubungan sosial.
Buku sumber Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas 8
Diskusi tentang dampak-dampak hubungan sosial.
Media masa Mengidentifikasi Tes tulis faktor-faktor pendorong terjadinya hubungan sosial. Mengidentifikasi dampak-dampak hubungan sosial.
Pengertian pranata Tanya jawab tentang Mendeskripsikan pengertian pranata sosial. pengertian pranata sosial. menurut para ahli
Tes Uraian
Sebutkan faktor-faktor pendorong terjadinya hubungan sosial.
Tes tulis
Tes Uraian
Jelaskan dampak-dampak terjadinya hubungan sosial!
Tes tulis.
Tes Uraian
Jelaskan pengertian pranata sosial!
Tes tulis
Tes Uraian Sebutkan fungsi pranata
10 JP
Gambargambar yang relevan
Kompetensi Dasar masyarakat
6.3 Mendeskripsi kan pengendalian penyimpangan sosial
Materi Pembelajaran
Penilaian
Kegiatan Pembelajaran*
Indikator Pencapaian Kompetensi
Diskusi tetang fungsi pranata sosial. Jenis-jenis pranata Membaca buku sumber tentang sosial. jenis-jenis pranata sosial. Pranata sosial dalam kehidupan masyarakat
Mengidentifikasi fungsi pranata sosial. Penugasan Mengidentifikasi jenis-jenis pranata sosial. Menentukan sikap dalam menghadapi keragaman hubungan sosial untuk mewujudkan keselarasan sosial
Tugas rumah
Jenis pengendalian penyimpangan sosial (preventif dan represif).
Menyimpulkan jenis-jenis pengendalian sosial.
Mengidentifikasi jenis pengendalian penyimpangan sosial.
Tes Uraian
Berilah contoh pengendalian sosial yang bersifat preventif
Peran lembagalembaga pengendalian sosial
Menelaah peran lembaga-lembaga pengendalian sosial
Mengidentifikasi Tes tulis upaya pengendalian penyimpangan social Mendeskripsikan peran pranata keluarga dalam pembentukan kepribadian Mendeskripsikan peran pranata politik dalam pembentukan warga masyarakat yang baik
Tes Uraian
Jelaskan tugas lembaga kepolisian dalam pengendalian sosial!
Fungsi pranata sosial
Teknik
Tes tulis
Bentuk Contoh Instrumen Instrumen . sosial!
Alokasi Waktu
Sumber Belajar Buku sumber Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas 8
Tulislah pranata-pranata yang berlaku dalam keluargamu!
Media masa
7 JP
Kompetensi Dasar
Materi Pembelajaran
Karakter siswa yang diharapkan :
Kegiatan Pembelajaran*
Indikator Pencapaian Kompetensi
Penilaian Teknik
Bentuk Instrumen
Contoh Instrumen
Alokasi Waktu
Disiplin ( Discipline ) Rasa hormat dan perhatian ( respect ) Tekun ( diligence ) Tanggung jawab ( responsibility ) Ketelitian ( carefulness)
Mengetahui, Kepala Sekolah SMP Negeri 37 Jakarta
Jakarta, 6 Februari 2015 Guru Mapel Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
Dr. Rusdi M. Pd NIP. 196109101983021003
Siti Alfi Syahrin
Sumber Belajar
SILABUS PEMBELAJARAN Sekolah : SMP Negeri 37 Jakarta Kelas : VIII (delapan) Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial Semester : 2 (dua) Standar Kompetensi : 7. Memahami Kegiata n perekonomian Indonesia. Kompetensi Dasar
Materi Pembelajaran
Kegiatan Pembelajaran*
7.1. Mendeskripsikan permasalaha n angkatan kerja dan tenaga kerja sebagai sumber daya dalam kegiatan ekonomi, serta peranan pemerintah dalam upaya penainggula ngannya
Pengertian tenaga kerja, angkatan kerja dan angkatan kerja
Mendiskusikan hubungan antara jumlah penduduk dengan angkatan kerja, kesempatan kerja dan pengangguran.
Masalah angkatan kerja dan tenaga kerja di Indonesia .
Tanya jawab tentang Mengidentidikasi permasalahan masalah angkatan kerja dasar yang dan tenaga kerja di berhubungan dengan Indonesia tenaga kerja di Indonesia
Peranan pemerintah dalam mengatasi masalah tenaga kerja di Indonesia
Mendiskusikan dampak pengangguran terhadap keamanan lingkungan Mendiskusikan dampak pengangguran terhadap keamanan lingkungan.
Indikator Pencapaian Kompetensi Menjelaskan pengertian tenaga kerja dan angkatan kerja
Mengidentifikasi peranan pemerintah dalam mengatasi masalah tenaga kerja di Indonesia
Penilaian Teknik Tes tulis
Tes tulis
Tes Tulis
Bentuk Instrumen Tes Uraian Tes pilihan ganda Tugas rumah (PR)
Contoh Instrumen Apakah perbedaan tenaga kerja dan angkatan kerja ?
Sebagian penduduk yg berfungsi ikut serta dlm proses produksi untuk menghasilkan Tes Uraian barang/jasa disebut .... a. tenaga kerja Tugas rumah (PR) c. pencari kerja b. angkatan kerja d. pekerja
Tes Uraian Jelaskan 3 dampak negatif banyaknya Tugas rumah (PR) pengangguran di suatu daerah ! Jelaskan bagaiman cara meningkatkan kualitas tenaga kerja Sebutkan 4 lembaga baik
Alokasi Waktu
Sumber Belajar
10 JP
Buku sumber Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas 8
LKS Gambar yang berkaitan
Kompetensi Dasar
Materi Pembelajaran
7.2. Mendeskripsikan pelakupelaku ekonomi dalam sistem perekonomia n Indonesia
- Sistem perekonomian Indonesia -Pelaku-pelaku kegiatan perekonomi di Indonesia
Ciri-ciri utama perekonomi-an Indonesia . Kebaikan dan kelemahan sistem perekonomian Indonesia.
Kegiatan Pembelajaran*
Mendiskusikan Pengertian sistem Perekonomian
Indikator Pencapaian Kompetensi
Mendeskripsikan arti sistem perekonomian dan macam-macamnya
Penilaian Teknik
Tes Tertuis
Mengidentifikasi Pelaku Tes Lisan Tanya jawab tentang utama dalam macam-macam perekonomian Indonesia sistem Perekonomian, Mengidentifikasi cirikebaikan dan ciri utama Penugasan kelemahannya perekonomian Indonesia setelah membaca literatur tertentu Mengidentifikasi Membaca buku yg kebaikan dan kelemahan Tes tulis relefan dan sistem perekonomian menduiskusikan Indonesia tentang ciri-ciri sistem perekonomian Indonesia. Tanya jawab tentang kebaikan dan kelemahan sistem perekono mian Indonesia.
Bentuk Instrumen
Contoh Instrumen formal maupun non formal yang turut serta dalam penyaluran tenaga kerja !
Tes Uraian
Jelaskan arti sistem perekonomian
Lembar pertanyaan
Pekerjaan Rumah
Tes uraian
Sebutkan dan jelaskan pelaku utama dalam perekonomian Indonesia! Sebutkan ciri-ciri sistem perekonomian Indonesia! Sebutkan kebaikan dan kelemahan sistem perekonomian Indonesia
Alokasi Waktu
Sumber Belajar
10 JP
Buku sumber yang relevan LKS Gambar yang relevan
Kompetensi Dasar 7.3. Mendeskripsikan fungsi pajak dalam perekonomia n nasional
Materi Pembelajaran
Kegiatan Pembelajaran*
Indikator Pencapaian Kompetensi
Pengertian pajak dan retribusi.
Merumuskan Mendefinisikan pengertian pajak dan pengertian pajak dan retribusi. retribusi.
Sifat dan penetapan tarip Pajak
Mendiskusikan sifat dan penetapan tarif pajak
Perbedaan pajak langsung dengan pajak tidak langsung
Mendiskusikan perbedaan pajak langsung dan tidak langsung
Mengidentifikasi sifat dan penetapan tarif pajak. Membedakan pajak langsung dengan pajak tidak langsung.
Penilaian Teknik Tes tulis
Daf tar Pertanyaan
Apa yang dimaksud dengan tarip pajak?
Penugasan
Tugas rumah
Apa perbedaan pajak langsung dan pajak tidak langsung?
Tes tulis
Tes uraian
Jelaskan perbedaan pajak pusat dan pajak daerah
Tes uraian
Jelaskan fungsi pajak bagi suatu negara
Daftar pertanyaan
Sebutkan jenis-jenis pajak yang biasa dibayar oleh keluargamu
Tes Lisan
Sumber Belajar
13 JP
Buku sumber Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas 8 Internet
Menjelaskan Mendiskusikan perbedaan pajak pusat fungsi dan peranan dengan pajak daerah pajak dalam beserta contohnya kehidupan suatu Mengidentifikasi unsurnegara unsur pajak. Mendiskusikan fungsi dan peranan pajak dalam Menjelaskan fungsi dan Tes tulis peranan pajak dalam kehi kehi dupan suatu negara. dupan suatu negara. Jenis-jenis Mengidentifikasi jenis- Tes lisan Mendiskusikan pajak yang jenis pajak yang ditanggung oleh jenis-jenis pajak ditanggung oleh yang ditanggung keluarga. keluarga. keluarga Sanksi- sanksi Tes tulis Mengidentifikasi sanksiterhadap wajib Mengidentifikasi sanksi terhadap wajib sanksi- sanksi pajak yang pajak yang melalaikan terhadap wajib pajak melalaikan ke kewajibannya. yang melalaikan ke wajibannya wajibannya Penugasan Perbedaan pajak pusat dengan pajak daerah Fungsi dan peranan pajak dalam kehi dupan suatu negara.
Bentuk Contoh Instrumen Instrumen Tes Uraian Jelaskan pengertian pajak
Alokasi Waktu
Tes Uraian
Tugas
Apakah sangsi yang diberikan kepada wajib pajak yang lalai membayar pajak ? Coba lakukan bagaimana kamu
Kompetensi Dasar
Materi Pembelajaran Penerapan membayar pajak
Kegiatan Pembelajaran*
Mendiskusikan cara / penerapan membayar pajak
Indikator Pencapaian Kompetensi
Penilaian Teknik
Mengaplikasikan kesadaran membayar pajak yang berpegang pada „Orang Bijak Taat pajak“
7.4.Mendeskripsi Permintaan Merumuskan Menguraikan makna kan barang dan jasa pengertian permintaan barang dan permintaan permintaan dan jasa dan mendiskusikan penawaran faktor-faktor yang serta terbenmempengaruhi tuknya harga permintaan pasar Mendiskusikan hubungan permintaan barang dengan harga barang yang diminta
Bentuk Contoh Instrumen Instrumen membantu orang tuamu Rumah membayar Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) atau pajak kendaraan bermotor yang dimiliki
Tes tulis
Tes Uraian
Jelaskan pengertian permintaan dan faktorfaktor yang mempengaruhi!
Tes tulis
Tes uraian
Bagaimana hubungan antara permintaan dan harga barang!
Observasi
Lembar observasi
Tes tulis Penugasan
Tes uraian Tugas Rumah
Jelaskan pengertian ceteris Paribus pada hukum permintaan
Penugasan
Tugas Rumah (PR)
Tes Unjuk
Tes
Coba bandingkan harga buah-buahan yang ingin kamu beli dan jumlahnya banyak karena sedang musimnya, dengan buah yang jumlahnya sedikit
Mendiskusikan cara membuat kurve permintaan Mendiskusikan tentang ceteris Paribus Hk. permintaan Mendiskusikan cara menerapkan Hk. Permintaan dlam hidup sehari-hari
Buatlah kurva permintaan berdasarkan jumlah permintan dan harga barang tersebut
Alokasi Waktu
Sumber Belajar
11 JP
Buku sumber Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas 8 Gambar kurva Media cetakdan elektronika tentang informasi harga
Kompetensi Dasar
Materi Pembelajaran
Kegiatan Pembelajaran*
Indikator Pencapaian Kompetensi
Penawaran Mendiskusikan barang dan jasa Pengertian penawaran dan faktor-faktor yang mempengaruhi penawaran.
Menguraikan makna penawaran barang dan jasa
Mendiskusikan hubungan antara penawaran dengan harga barang yang ditawarkan Mendiskusikan cara membuat kurve penawaran Mendiskusikan tentang ceteris Paribus Hk. penawaran Mendiskusikan cara menerapkan Hk. Penawaran dlam hidup sehari-hari Menentukan harga keseimbangan
Merumuskan pengertian harga Mendiskusikan macam-macam harga dan penetapan harga oleh pemerintah
Penilaian Teknik Kerja
Jelaskan pengertian penawaran dan faktorfaktor yg mempengaruhi Tes unjuk kerja
Hasil produk
Tes tertulis
Tes Uraian
Penugasan
Tugas Rumah
Tes tulis
Tes Uraian
Tes tulis
Tes Uraian
Penugasan Menentukan harga keseimbangan
Bentuk Contoh Instrumen Instrumen Simulasi karena belum musimnya
Tugas Rumah
Bagaimana hubungan antara jumlah barang yang ditawarankan dengan harga barang tersebut ? Buatlah kurva penawaran berdsarkan jumlah barang yang ditawarankan dengan harga barang yang ditawarkan tersebut ? Jelaskan pengertian ceterisparibus pada hukum penawaran Coba bandingkan harga buah-buahan yang dijual dan jumlahnya banyak karena sedang musimnya, dengan buah yang jumlahnya sedikit karena belum musimnya Jelaskan pengertian Harga Sebutkan macam-macam
Alokasi Waktu
Sumber Belajar
Kompetensi Dasar
Materi Pembelajaran
Kegiatan Pembelajaran*
Indikator Pencapaian Kompetensi
Penilaian Teknik
Bentuk Instrumen
Contoh Instrumen
Alokasi Waktu
harga! Mendiskusikan terjadinya kurve harga keseimbangan
Karakter siswa yang diharapkan :
Buatlah kurva permintaan dan penawaran berdsarkan jumlah barang dengan harga barang tersebut dalam satu grafik
Disiplin ( Discipline ) Rasa hormat dan perhatian ( respect ) Tekun ( diligence ) Tanggung jawab ( responsibility ) Ketelitian ( carefulness)
Mengetahui, Kepala Sekolah SMP Negeri 37 Jakarta
Jakarta, 6 Februari 2015 Guru Mapel Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
Dr. Rusdi M. Pd NIP. 196109101983021003
Siti Alfi Syahrin
Sumber Belajar
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SMP/MTs Mata Pelajaran Kelas/Semester Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator
Alokasi Waktu
: SMP Negeri 37 Jakarta : Ilmu Pengetahuan Sosial : VIII (Delapan) / 2 (Genap) : 7. Memahami kegiatan perekonomian Indonesia. : 7.3 Mendeskripsikan fungsi pajak dalam sistem perekonomian Indonesia. : Mengidentifikasi pengertian pajak dan retribusi Mengidntifikasi sifat dan penetapan tarif pajak Membedakan pajak langsung dengan pajak tidak langsung Menjelaskan perbedaan pajak daerah beserta contohnya Mengidentifikasi unsur-unsur pajak Menjelaskan fungsi dan peranan pajak dalam kehidupan suatu Negara Mengidentifikasi jenis-jenis pajak yang ditanggung oleh keluarga Mengidentifikasi sanki-sanki terhadap wajib pajak yang melalaikan kewajibannya Memberi contoh pajak yang ditanggung keluarga siswa. : 13 x 40 Menit (5 x pertemuan).
A. TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah selesai melakukan kegiatan pembelajaran siswa dapat: 1. Menjelaskan pengertian pajak. 2. Menyebutkan unsure-unsur pajak. 3. Mengidentifikasi jenis-jenis pajak. 4. mengidentifikasi fungsi pajak. 5. Memberi contoh pajak yang ditanggung keluarga siswa. B. MATERI PEMBELAJARAN 1. Pengertian pajak dan retribusi 2. Sifat dan penetapan tarif pajak 3. Perbadaan pajak langsung dengan pajak tidak langsung 4. Perbedaan pajak pusat dengan pajak darah 5. Fungsi pajak sebagai sumber utama pendapatan Negara 6. Jenis-jeenis pajak yang ditanggung oleh keluarga 7. Sanki-sanki terhadap wajib pajak yang melalaikan ke wajibannya 8. Penerapan membayar pajak C. MODEL DAN METODE PEMBELAJARAN
1. Ceramah bervariasi pendekatan: CTL (Contextual Teaching and Learning) Eksplasit Intruction Picture and Picture Problem Solving 2. Metode: Tanya jawab Penugasan Diskusi Kooperatif. D. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN 1. PERTEMUAN 1-2 (4 JAM) Materi : Pengertian Pajak Dan Sifat Pendapatan tarif Pajak a. Pendahuluan Apersepsi : Tahukah kamu yang dimaksud dengan pajak! Motivasi : Menjelaskan dengan singkat fungsi pajak dalam system perekonomian Indonesia. b. Kegiatan inti EKSPLORASI 1. Guru memberikan Pretest kepada siswa 2. Guru menjelaskan dan memaparkan pengertian pajak 3. Guru memberikan contoh yang berkaitan dengan sifat dan pendapatan pajak ELABORASI 1. Mendiskusikan tentang pajak, dengan membagi siswa menjadi 10 kelompok. 2. Masing-masing kelompok diberi permasalahan yang berbeda-beda. 3. Membagi siswa menjadi 4 kelompok untuk mendiskusikan tentang: o Kelompok 1 – 2 : Berbagai hal tentang pengertian pajak. o Kelompok 3 – 4 : Tentang unsure-unsur pajak. 4. Guru meninta siswa mempresentasikan hasil diskusi 5. Kelompok lain memberi pertanyaan KONFIRMASI 1. Guru memberi penguatan atas jawaban siswa 2. Guru memberikan nilai dari hasil diskusi c. Penutup Masing-masing siswa dan kelompok mengumpulkan kesimpulan dari hasil diskusi. Memberikan tugas mempelajari materi berikutnya. PERTEMUAN 3-4 (4 JAM) Picture and Picture Materi : Perbedaan pajak langsung dengan pajak tidak langsung dan perbedaan pajak pusat dan daerah a. Pendahuluan
Apersepsi : guru menankan ke siswa pelajaran sebelumnya untuk melihat kesiapan siswa Motivasi : guru menanyakan kepada siswa ”siapa yang pernah pergi ke mini market, makan di restauran cepat saji dan pergi berbelanja ke pusat perbelanjaan? Kemudian pada struk pembelajaran ada tulisan PPN 5%? Atau siapa yang pernah pergi ikut ayah atau ibu membayar pajak kendaraan? b. Kegiatan Inti Eksplorasi 1. Guru menjelaskan tentang pajak langsung dan tak langsung 2. Guru menampilkan gambar yang berkaita dengan pajak langsung dan tidak langung 3. Guru menjelaskan tentang pajak pusat dan daerah 4. Guru memberi contoh pajak pusat dan daerah Elaborasi 1. Guru membagi siswa menjadi 4 kelompok 2. Setiap kelompok dibagikan gambar yang berkaitan dengan pajak langsung dan tidak langsung 3. Setiap kelompok harus mengelompokan gambar sesuai dengan jenis pajak 4. Setelah selesai perwakilan dari kelompok maju mempresentasikan hasil kerja mereka Konfirmasi 1. Guru memberikan menguatan dari hasil presentasi 2. Guru memberikan reward kepada kelompok dengan hasil kerja terbaik c. Penutup 1. bersama-sama dengan peserta didik dan/atau sendiri membuat rangkuman/simpulan pelajaran; 2. melakukan penilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan secara konsisten dan terprogram; 3. memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran; 4. merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran remedi, program pengayaan, layanan konseling dan/atau memberikan tugas baik 5. Menugaskan siswa untuk mencari informasi tentang jenis-jenis pajak yang dibayar oleh keluarganya masing-masing PERTEMUAN 5 (2 JAM) Materi : Fungsi Pajak, Jenis-jenis Pajak dan sanki-sanki terhadap wajib pajak d. Pendahuluan Apersepsi : guru menankan ke siswa pelajaran sebelumnya untuk melihat kesiapan siswa
Motivasi : guru menanyakan kesiswa, ”pembangunan seluruh fasilitas yang ada di Indonesia mulai dari pembangunan jembatan, pembangunan sarana transfortasi dan sarana lainnya yang menunjang kegiatan orang Indonesia. Uangnya di dapat dari mana?? e. Kegiatan Inti Eksplorasi 1. Guru menjelaskan fungsi pajak untuk Indonesia 2. Guru memaparkan contoh penggunaan pajak di Indonesia 3. Guru menjelaskan jenis-jenis pajak di Indonesia dan memberikan contohnya 4. Guru menjelaskan tentang sanksi bagi pelanggar pajak Elaborasi 1. Siswa diminta untuk mendiskusikan sanksi pelanggaran pajak Konfirmasi 3. Guru memberikan penilaian dari jawaban siswa f. Penutup 1. Bersama-sama dengan peserta didik dan/atau sendiri membuat rangkuman/simpulan pelajaran; 2. Melakukan penilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan secara konsisten dan terprogram; 3. Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran; 4. merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran remedi, program pengayaan, layanan konseling dan/atau memberikan tugas baik 5. Menugaskan siswa untuk mencari informasi tentang jenis-jenis pajak yang dibayar oleh keluarganya masing-masin PERTEMUAN 6 (2 JAM) Materi : Penghitungan Penghasilan pajak penghasilan, Penghitungan Pajak Bumi dan Bangunan Serta Penghitungan Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan. Apersepsi : guru menankan ke siswa pelajaran sebelumnya untuk melihat kesiapan siswa Motivasi : guru menanyakan kesiswa, ”siapa yang pernah ikut ibu atau ayah membayar pajak bumi dan bangunan? g. Kegiatan Inti Eksplorasi 1. Guru menjelaskan tata cara perhitungan pajak penghasilan 2. Guru menjelaskan tata cara perhitungan pajak penghasil 3. Guru menjelaskan perhitungan pajak bumi dan bangunan 4. Guru menjelaskan tata cara menghitung bea perolehan hak atas tanah dan bangunan
Elaborasi 1. Guru memberikan siswa Lembar Kerja Siswa (LKS) 2. Setiap LKS berisi soal yang harus dipecahkan siswa mengenai materi yang telah diajarkan 3. Siswa diminta maju menuliskan jawabannya kedepan kelas Konfirmasi 1. Guru bersama siswa menyampaikan kesimpulan terkait materi pembelajaran yang telah dilaksanakan. 2. Guru bersama siswa melakukan refleksi terkait proses pembelajaran, penguasaan materi, pendekatan dan model pembelajaran 3. Guru memberikan tugas untuk pertemuan selanjutnya E. SUMBER DAN MEDIA PEMBELAJARAN SUMBER PEMBELAJARAN 1. Buku paket utama IPS kelas VIII dan refrensi yang relevan. 2. Media cetak dan elektronik. MEDIA PEMBELAJARAN 1. Laptop 2. Proyektor 3. ATK F. PENILAIAN I . Tekhnik penilaian dan bentuk instrumen. 1. Tes tulis 2. Posttest (terlampir) 3. Daftar pertanyaan 4. Isian singkat. 5. Pekerjaan rumah II. Soal/instrumen. 1. Apakah yang dimaksud dengan pajak? 2. sebutkan unsure-unsur pajak! 3. Sebutkan dan jelaskan jenis-jenis pajak! 4. sebutkan dan jelaskan fungsi pajak! 5. Berikan beberapa contoh pajak yang ditanggung keluarga siswa!
Mengetahui : Kepala SMP Negeri 37 Jakarta,
Drs. Rusdi M. Pd NIP. 196109101983021003
Jakarta, 6 Februari 2015 Guru Mata Pelajaran,
Siti Alfi Syahrin
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Nama Sekolah
: SMP Negeri 37 Jakarta
Mata Pelajaran
: Ilmu Pengetahuan Sosial
Kelas
: VIII / 2
Standar Kompetensi : 7. Memahami kegiatan perekonomian Indonesia Kompetensi Dasar Indikator
: 7.3 Mendeskripsikan fungsi pajak dalam perekonomian nasional : Mengidentifikasikan Pengertian Pajak dan retribusi Mendefinisikan sifat dan penetapan tarif pajak
Alokasi Waktu
: 4 x 40 menit (2 Pertemuan)
A.
Tujuan Pembelajaran 1. Siswa dapat mendefinisikan pengertian pajak dan retribusi 2. Siswa dapat mengidentifikasi sifat dan penerapan tarif pajak
B.
Karakter siswa yang diharapkan 1. Disiplin (Dicipline) 2. Rasa hormat dan perhatian (Respect) 3. Tekun (Diligence) 4. Tanggung jawab (Responsibility 5. Ketelitian (Carefulness)
C.
Materi Pembelajaran 1. Pengertian pajak dan retribusi 2. Sifat dan penetapan tarif pajak
D.
Uraian Materi Terlampir
E.
Metode Dan Model Pengajaran 1. Metode : Ceramah, Online Learning 2. Model : Blended Learning
F.
Langkah-langkah Pembelajaran Pertemuan Pertama 1. Kegiatan Awal
a. Apersepsi 1) Guru bersama peserta didik menyampaikan salam dan berdoa 2) Guru memeriksa kehadiran siswa dan mengkondisikan kelas bersama siswa 3) Guru memberikan dan mengajukan pertanyaan secara komunikatif berkaitan dengan materi sebelumnya 4) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai 5) Guru memberikan soal pre-test kepada siswa b.
Motivasi Pajak merupakan materi pelajaran yang bersifat kontinue hingga kalian ke tingkat pendidikan yang lebih tinggi dan akan berlaku dalam kehidupan sehari-hari, secara sadar ataupun tidak kalian pasti pernah membayar pajak.
2. Kegiatan Inti Tahap Eksplorasi
No. 1.
Kegiatan Guru Mengajukan
No. 1.
Kegiatan Siswa Menjawab
beberapa pertanyaan
pertanyaan
tentang
sesuai
pengertian
pajak
sesuai
kemampuan siswa.
guru dengan
kondisi
atau
pengetahuan masing-masing.
2.
3.
Menjelaskan
cara 2.
Mengamati
guru
pembelajaran
menjelaskan
blended learning.
blended learning.
Menjelaskan aplikasi 3.
Memperhatikan
edmodo
guru
sebagai
media pembelajaran
menjelaskan
edmodo.
jarak jauh. 4.
Mewajibkan
siswa 4.
membuat email dan
Membuat email dan akun edmodo.
akun edmodo. Elaborasi
1.
Memberi kesempatan 1.
Bertanya/
siswa untuk bertanya
berpartisipasi
aktif
/ berpartisipasi aktif
mengenai
mengenai
pembelajaran
pelajaran
yang
melalui email, BBM
akan
dilakukan
atau edmodo.
melalui email, BBM atau edmodo.
2.
Meminta siswa untuk 2.
Menanyakan hal-hal
menanyakan hal-hal
yang masih belum
yang
atau
sekiranya
masih
belum
kurang
dimengerti.
dipahami. Pertanyaan disampaikan
secara
lisan ataupun melalui media email, edmodo atau BBM .
Konfirmasi
1.
Memberikan balikan 1.
Menyimak
(feedback)
(feedback)
secara
balikan
umum
atau
menyeluruh
menyeluruh
atas
kegiatan yang telah
kegiatan
siswa.
Balikan
tersebut
dijawab
melalui
atas
dilakukan.
edmodo atau BBM. 2.
Meminta siswa untuk 2.
Menanyakan hal-hal
menanyakan hal-hal
yang
belum
yang belum terjawab
terjawab
selama
selama
kegiatan
kegiatan
pembelajaran. Pertanyaan
pembelajaran.
disampaikan melalui media BBM. 3. a. b.
Kegiatan Akhir Guru bersama siswa menyampaikan kesimpulan terkait cara menggunakan edmodo dan email dalam kegiatan pembelajaran. Guru menyampaikan materi pelajaran untuk pertemuan selanjutnya
Pertemuan Kedua 1. Kegiatan Awal a. Apersepsi 1) Guru bersama peserta didik menyampaikan salam dan doa 2) Guru memeriksa kehadiran siswa dan mengkondisikan kelas bersama siswa. 3) Guru menyampaikan tujuan pelajaran yang akan dipelajari b. Motivasi Guru menanyakan kepada siswa pengertian pajak dan meminta siswa untuk menjawab sesuai kemampuan. 2. Kegiatan Inti Eksplorasi 1) Guru mengupload materi pelajaran serta soal melalui edmodo 2) Guru meminta siswa untuk mempelajari materi yang sudah diupload baik secara langsung maupun tidak (mengakses edmodo) 3) Guru menjelaskan materi pajak dan retribusi Elaborasi 1) Siswa dapat mengakses materi pelajaran melalui edmodo 2) Siswa dapat menjelaskan perbedaan retribusi dan pajak Konfirmasi 1) Siswa mengetahui pengertian pajak dan retribusi 2) Siswa dapat menjelaskan contoh pajak dan retribusi 3. Penutup 1) Siswa dan guru menyimpulkan hasil pembelajaran 2) Guru menyampaikan materi yang akan dipelajari pertemuan selanjutnya 3) Guru menutup dengan doa dan salam. G.
Media Dan Sumber Pembelajaran 1. Media : Laptop, Handphone, Papan tulis, Proyektor, Spidol 2. Sumber : Buku IPS Kelas 8 Nanang Herjuanto. IPS SMP Kelas 8. Jakarta: BSE. 2006
H.
Penilaian 1. Teknik Penilain 2. Bentuk Instrumen 3. Bentuk Tes
: Penugasan, tes tulis : Tes Online : quis edmodo
Mengetahui,
Jakarta, 5 Februari 2015
Kepala Sekolah SMP Negeri 37 Jakarta
Guru Mapel IPS,
Drs. Rusdi, M. Pd
Siti Alfi Syahrin
NIP. 196109101983021003
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Nama Sekolah
: SMP Negeri 37 Jakarta
Mata Pelajaran
: Ilmu Pengetahuan Sosial
Kelas
: VIII / 2
Standar Kompetensi : 7. Memahami kegiatan perekonomian Indonesia Kompetensi Dasar Indikator
: 7.3 Mendeskripsikan fungsi pajak dalam perekonomian nasional : Membedakan perbedaan pajak langsung dengan pajak tidak langsung Menjelaskan perbedaan pajak pusat dan daerah Menjelaskan fungsi dan peranan pajak dalam kehidupan suatu Negara Mengidentifikasi jenis-jenis pajak yang ditanggung oleh keluarga
Alokasi Waktu
: 4 x 40 menit (2 Pertemuan)
A.
Tujuan Pembelajaran 1. Siswa dapat membedakan pajak langsung dengan pajak tidak langsung 2. Siswa dapat menjelaskan perbedaan pajak pusat dan daerah 3. Siswa dapat memaparkan fungsi dan peran pajak dalam kehidupan suatu Negara 4. Siswa dapat menyebutkan jenis-jenis pajak yang ditanggung oleh keluarga
B.
Karakter siswa yang diharapkan 1. Disiplin (Dicipline) 2. Rasa hormat dan perhatian (Respect) 3. Tekun (Diligence) 4. Tanggung jawab (Responsibility 5. Ketelitian (Carefulness)
C.
Materi Pembelajaran 1. Perbedaan pajak langsung dan tidak langsung 2. Perbedaan pajak pusat dan daerah 3. Fungsi dan peranan pajak dalam kehidupan suatu Negara 4. Jenis-jenis pajak yang ditanggung keluarga
D.
Uraian Materi Terlampir
E.
Metode Dan Model Pengajaran 1. Metode : Ceramah, Online Learning 2. Model : Blended Learning
F.
Langkah-langkah Pembelajaran Pertemuan Ketiga 1. Kegiatan Awal a. Apersepsi 1) Guru bersama peserta didik menyampaikan salam dan berdoa 2) Guru memeriksa kehadiran siswa dan mengkondisikan kelas bersama siswa 3) Guru memberikan dan mengajukan pertanyaan secara komunikatif berkaitan dengan materi sebelumnya 4) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai b.
Motivasi Tahukah kalian, pembangunan sarana dan pra sarana yang ada di Indonesia termasuk sekolah yang kalian nikmati merupakan hasil dari pendapatan pajak yang dibayarkan masyarakat.
2. Kegiatan Inti Eksplorasi 1) Guru mengupload materi pelajaran serta soal melalui edmodo 2) Guru meminta siswa untuk mempelajari materi yang sudah diupload baik secara langsung maupun tidak (mengakses edmodo) 3) Guru menjelaskan materi pajak langsung dan tidak langsung serta pajak pusat dan daerah 4) Guru menampilkan gambar yang berkaitan dengan materi Elaborasi 1) Siswa diminta untuk menjelaskan perbedaan pajak daerah dan pusat 2) Siswa dapat menyebutkan contoh pajak langsung dan tidak langsung serta pajak daerah dan pusat dengan memperhatikan keadaan sekitar siswa 3) Guru meminta siswa membuat daftar contoh pajak langsung dan tidak langsung Konfirmasi 1) Siswa mengetahui yang termasuk kedalam pajak langsung dan tidak langsung 2) Siswa dapat menjelaskan contoh pajak daerah dan pusat
3) Siswa mengirimkan hasil daftar contoh pajak langsung dan tidak langsung melalui email
3. a.
b.
Kegiatan Akhir Guru bersama siswa menyampaikan kesimpulan pembelajaran hari ini dan memberikan refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilakukan Guru menyampaikan materi pelajaran untuk pertemuan selanjutnya
Pertemuan Keempat 1. Kegiatan Awal a. Apersepsi 1) Guru bersama peserta didik menyampaikan salam dan doa 2) Guru memeriksa kehadiran siswa dan mengkondisikan kelas bersama siswa. 3) Guru menyampaikan tujuan pelajaran yang akan dipelajari b. Motivasi “Coba sebutkan pajak yang pernah kalian bayarkan bersama orangtua?” 2. Kegiatan Inti Eksplorasi 1) Guru mengupload materi pelajaran serta melalui edmodo 2) Guru meminta siswa untuk mempelajari materi yang sudah diupload baik secara langsung maupun tidak (mengakses edmodo) 3) Guru menjelaskan materi pajak dan retribusi Elaborasi 1) Siswa dapat diminta untuk mendiskusikan fungsi pajak dalam kehidupan Konfirmasi 1) Guru membagi peserta didik menjadi 6 kelompok, setiap kelompok diberikan tugas untuk mencari jenis-jenis pajak langsung dan tak langsung serta pajak pusat dan daerah. 2) Guru mempersilahkan siswa untuk menggunakan ponsel atau computer untuk mencari melalui internet. 3) Setiap kelompok, mempresentasikan hasil kerjanya dan kelompok lain mengomentari
3. Penutup 1) Siswa Guru meminta siswa menuliskan hasil diskusi ke dalam power pont dan mengirimkan melalui email. 2) Bersama-sama dengan peserta didik dan/atau sendiri membuat rangkuman/simpulan pelajaran; 3) Melakukan penilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan secara konsisten dan terprogram; 4) Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran; 5) Merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran remedi,
program
pengayaan,
layanan
konseling
dan/atau
memberikan tugas baik G.
H.
Media Dan Sumber Pembelajaran 1. Media : Laptop, Handphone, Papan tulis, Proyektor, Spidol 2. Sumber : Buku IPS Kelas 8 Nanang Herjuanto. IPS SMP Kelas 8. Jakarta: BSE. 2006 Penilaian 1. Teknik Penilain : Penugasan, tes tulis 2. Bentuk Instrumen : Tes Online 3. Bentuk Tes : quis edmodo
Mengetahui,
Jakarta, 5 Februari 2015
Kepala Sekolah SMP Negeri 37 Jakarta
Guru Mapel IPS,
Drs. Rusdi, M. Pd
Siti Alfi Syahrin
NIP. 196109101983021003
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Nama Sekolah
: SMP Negeri 37 Jakarta
Mata Pelajaran
: Ilmu Pengetahuan Sosial
Kelas
: VIII / 2
Standar Kompetensi : 7. Memahami kegiatan perekonomian Indonesia Kompetensi Dasar Indikator
: 7.3 Mendeskripsikan fungsi pajak dalam perekonomian nasional : Mengidentifikasi sanksi-sanksi terhadap wajib pajak yang melalaikan kewajibannya Mengaplikasikan kesadaran membayar pajak yang berpegang teguh pada “Orang Bijak Taat Pajak”
Alokasi Waktu
: 4 x 40 menit (2 Pertemuan)
A.
Tujuan Pembelajaran 1. Siswa dapat mengidentifikasi sanksi-sanksi terhadap wajib pajak yang melalaikan kewajibannya 2. Siswa dapat menghitung pajak penghasilan, pajak bumi dan bangunan serta pertambahan niai
B.
Karakter siswa yang diharapkan 1. Disiplin (Dicipline) 2. Rasa hormat dan perhatian (Respect) 3. Tekun (Diligence) 4. Tanggung jawab (Responsibility 5. Ketelitian (Carefulness)
C.
Materi Pembelajaran 1. Sanksi-sanksi terhadap wajib pajak yang melalaikan ke wajibannya 2. Pajak Penghasilan (PPh) 3. Pajak Bumi Dan Bangunan (PBB) 4. Pajak Pertambahan Nilai (PPn)
D.
Uraian Materi Terlampir
E.
Metode Dan Model Pengajaran 1. Metode : Ceramah, Online Learning 2. Model : Blended Learning
F.
Langkah-langkah Pembelajaran Pertemuan Lima 1. Kegiatan Awal a. Apersepsi 1) Guru bersama peserta didik menyampaikan salam dan berdoa 2) Guru memeriksa kehadiran siswa dan mengkondisikan kelas bersama siswa 3) Guru memberikan dan mengajukan pertanyaan secara komunikatif berkaitan dengan materi sebelumnya 4) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai b.
Motivasi Tahukah kalian jika telat membayar pajak maka akan dikenakan sanksi?
2. Kegiatan Inti Eksplorasi 1) Guru mengupload materi pelajaran serta soal melalui edmodo 2) Guru meminta siswa untuk mempelajari materi yang sudah diupload baik secara langsung maupun tidak (mengakses edmodo) 3) Guru menjelaskan sanksi bagi pelanggar pajak 4) Guru menampilkan gambar pelanggaran pembayaran pajak kendaraan Elaborasi 1) Siswa diminta untuk menemukan sanksi-sanksi bagi pelanggar pajak Konfirmasi 1) Guru mempersilahkan siswa untuk menggunakan ponsel atau komputer untuk mencari melalui internet. 2) Setiap baris, mempresentasikan hasil kerjanya dan kelompok lain mengomentari 3. a.
Kegiatan Akhir Guru bersama siswa menyampaikan kesimpulan pembelajaran hari ini dan memberikan refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilakukan
b.
Guru menyampaikan materi pelajaran untuk pertemuan selanjutnya
Pertemuan Keenam 1. Kegiatan Awal a. Apersepsi 1) Guru bersama peserta didik menyampaikan salam dan doa 2) Guru memeriksa kehadiran siswa dan mengkondisikan kelas bersama siswa. 3) Guru menyampaikan tujuan pelajaran yang akan dipelajari b. Motivasi Siapakah disini yang pernah melihat orangtua kalian membayar pajak? Atau kalian pernah pergi makan ke restoran siap saji lalu memperhatikan struk belanja kalian? 2. Kegiatan Inti Eksplorasi 1) Guru mengupload materi pelajaran serta melalui edmodo 2) Guru meminta siswa untuk mempelajari materi yang sudah diupload baik secara langsung maupun tidak (mengakses edmodo) 3) Guru menjelaskan perhitungan pajak penghasilan serta tarif dasar pajak pengahasilan sesuai ketetapan pemerintah 4) Guru menjelaskan perhitungan pajak bumi dan bangunan 5) Guru menjelaskan perhitungan pajak pertambahan nilai 6) Guru memberikan soal latihan di edmodo dan menampilkan pada layar, siswa meng-upload soal at Elaborasi 1) Guru memberi soal dan meminta siswa menjawab soal tersebut 2) Guru memanggil salah satu siswa untuk maju mengerjakan soal tersebut Konfirmasi 1) Guru meminta siswa lain untuk memeriksa hasil jawaban siswa yang mengerjakan soal 2) Guru memberi penguatan atas jawaban siswa
3. Penutup 1) Guru meminta siswa untuk mengerjakan soal yang telah di unduh ke www.edmodo.com dengan waktu pengerjaan 7 hari.
2) Bersama-sama dengan peserta didik dan/atau sendiri membuat rangkuman/simpulan pelajaran; 3) Melakukan penilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan secara konsisten dan terprogram; 4) Memberikan
umpan
balik
terhadap
proses
dan
hasil
pembelajaran; 5) Merencanakan
kegiatan
tindak
lanjut
dalam
bentuk
pembelajaran remedi, program pengayaan, layanan konseling dan/atau memberikan tugas baik G.
H.
Media Dan Sumber Pembelajaran 1. Media : Laptop, Handphone, Papan tulis, Proyektor, Spidol 2. Sumber : Buku IPS Kelas 8 Nanang Herjuanto. IPS SMP Kelas 8. Jakarta: BSE. 2006 Penilaian 1. Teknik Penilain : Penugasan, tes tulis 2. Bentuk Instrumen : Tes Tulis 3. Bentuk Tes : Post-test (terlampir)
Mengetahui,
Jakarta, 5 Februari 2015
Kepala Sekolah SMP Negeri 37 Jakarta
Guru Mapel IPS,
Drs. Rusdi, M. Pd
Siti Alfi Syahrin
NIP. 196109101983021003
Kisi-kisi Instrumen Penelitian Hasil Belajar Siswa
Kompetensi
Konsep
Uraian materi
Indikator
Dasar
Mendeskripsi
Tingkat kesukaran
Pajak
∑ Soal
% Soal
C1
C2
C3
Mendefinisikan pengertian pajak dan retribui
1* 3 4 5
2* 7
6 8
6
10%
Mengidentifikasi sifat dan penetapan tariff pajak
9 11* 16 44
13 15 17 18 43
10 12* 13
10
10%
Membedakan pajak langsung dengan pajak tidak langsung
19 25*
24
20 22* 23
4
10%
Menjelaskan perbedaan pajak pusat dan pajak daerah
26 28
29 45* 49
27
5
10%
Mendiskusikan fungsi dan peranan pajak dalam kehidupan suatu Negara
Mengidentifikasi prinsip, fungsi dan peran pajak bagi suatu negara
31
30* 41*
42 50
3
10%
Mendiskusikan cara / penerapan membayar pajak
Mengaplikasika n kesadaran membayar pajak yang berpegang pada “Orang Bijak Taat Pajak”
32 40*
14
34
3
20%
Mendeskripsika
kan fungsi
n pengertian
pajak dalam
pajak dan
perekonomian
retribusi
nasional
Mendiskusikan sifat dan penetapan tarif pajak
Mendiskusikan jenis pajak serta perbedaan pajak langsung dan tidak langsung
Mendiskusikan perbedaan pajak pusat dan pajak daerah
Menghitung pajak penghasilan, pajak penambahan nilai serta pajak bumi dan bangunan
32 40* 47* 48*
14 33
34 35 36 37 38 39 46*
6
∑ Soal Persentase soal
30 30 40 % % % Keterangan : *soal yang tidak digunakan dalam penelitian
30%
100% 100 %
Nama :
adanya balas jasa
Kelas :
(kontraprestasi) secara
1. SPT adalah… a. Surat Setroran Pajak b. Surat Pajak Terpadu c. Surat Pemberitahuan Tahunan d. Surat Peringatan Pertama 2. Nomer yang diberikan kepada wajib pajak sebagai sarana dalam administrasi perpajakan yang berfungsi sebagai tanda pengenal diri dalam melakukan kewajiban perpajakan. Merupakan pengertin dari… a. Nomor Pokok Wajib Negara b. Nomor Pokok Wajib pajak c. Wajib Pajak d. Badan perpajakan 3. Pungutan yang dilakukan sehubungan dengan sesuatu jasa atau fasilitas yang diberikan oleh pemerintah secara langsung dan nyata kepada pembayar. Merupakan pengertian dari… a. Retribusi b. Cukai c. Pajak d. Pungutan 4. Pembayaran atau iuran wajib rakyat kepada negara berdasarkan undang-undang yang dapat dipaksakan tanpa
langsung disebut .... a. pajak b. retribusi c. iuran d. sumbangan 5. Perhatikan pernyataan berikut! I. Retribusi II. Pungutan III. Bea Ekspor Impor IV. Iuran kebersihan Yang termasuk kedalam Pungutan resmi selain pajak adalah.. a. I dan II b. II dan III c. I dan III d. II dan IV 6. Bapak Mukhlis pada tahun 2012 memiliki gaji sebesar Rp 50.000.000 pertahun dan dikenakan tariff pajak 5%. Kemudian karena memiliki kinerja yang baik, maka ditahun 2014 gajinya naik menjadi Rp 120.000.000 pertahun dan pengenaan tariff pajak sebesar 25%. Berdasarkan cerita permasalahan diatas, maka tariff pajak bersifat… a. Tetap b. Progresif c. Propersional d. Degresif
7. Dalam pemungutan pajak dikenal dengan Asas Domisil . artinya … a. Asas yang didasarkan pada sumber pendapatan b. Asas berdasarkan kebangsaan c. Asas yang didasarkan pada domisili tempat tinggal d. Asas yang didasarkan pada pemenungutan 8. Tarif pajak yang ditetapkan dalam nilai rupiah tertentu dan tidak berubah-ubah. Termasuk kedalam… a. Tetap b. Proporsional c. Degresif d. objektif 9. tariff degresif adalah… a. tarf pajak yang nilainya tetap b. tariff pajak yang nilainya memiliki perbandingan c. tariff pajak yang tariff persentasenya menurun d. tariff pajak yang meningkat 10. berdasarkan golongannya pajak dibedakan menjadi… a. Pajak Langsung dan tidak langsung b. Pajak Negara atau pusat c. Pajak Daerah dan Negara
d. Subjektif dan objektif 11. Pajak yang harus dibayarkan oleh wajib pajak dan tidak dapat dipindah kepada pihak lain. Merupakan pengertian dari pajak… a. Pajak langsung b. Pajak tak langsung c. Pajak objektif d. Pajak subjektif 12. Perhatikan hal-hal berikut! I. Pajak Pertambahan Nilai (PPn) II. Pajak penghasilan (PPh) III. Bea Balik Nama (BBN) IV.Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) Yang termasuk pajak Langsung adalah… a. I dan II b. II dan IV c. II dan III d. II, III dan IV 13. Cukai termasuk kedalam jenis pajak… a. Pajak Langsung b. Pajak tidak langsung c. Pajak pusat d. Pajak negara 14. Perhatikan gambar berikut! Gambar tersebut temasuk kedalam … a. Benda kena cukai b. Benda kena ekspor c. Benda kena potongan d. Benda kena pungutan
15. Berdasarkan wewenang pemungutannya pajak dibedakan menjadi… a. Pajak Negara dan daerah b. Pajak langsung dan tidak langsung c. Pajak obejektif dan subjektif d. Pajak pribadi dan umum 16. Pajak daerah pengmungutannya dilakukan oleh.. a. Pemerintah daerah Tingkat I dan tingkat II b. Pemerintah pusat c. Dirjen Pajak d. Pemerintah daerah tingkat II dan III 17. Sumber-sumber penerimaan pemerintah pusat dan pemerintah daerah diperoleh dari: 1) pajak bumi dan bangunan 2) subsidi daerah otonom 3) pajak pertambahan nilai 4) pajak tontonan 5) pajak penghasilan 6) pajak kendaraan bermotor Jenis pajak yang termasuk penerimaan pemerintah pusat, yaitu a. 1), 2), dan 3 b. 1), 3), dan 5) c. 2), 4), dan 6) d. 3), 4), dan 5)
18. Pajak yang dipungut oleh pemerintah pusat melalui Dirjen Pajak dan Kantor Pelayanan Pajak, dikenal dengan pajak… a. Pajak daerah b. Pajak pusat c. Pajak Barang Mewah d. Pajak Kecamatan 19. Yang termasuk pajak yang dipungut oleh pemerintah daerah adalah… a. Pajak pertambahan nilai b. Pajak bumi dan bangunan c. Pajak penghasilan d. Pajak reklame 20. Berikut ini yang termasuk ciri-ciri pajak, Kecuali … a. Merupakan pungutan wajib yang harus dibayarkan kepada pemerintah b. Wajib pajak mendapat imbalan jasa secara langsung c. Dipungut berdasarkan Undang-undang d. Wajib pajak tidak mendapat imbalan jasa secara langsung 21. pajak yang dipotong pada saat menerima gaji adalah… a. Pajak penghasilan b. Pajak pertambahan nilai c. Pajak bumi dan bangunan d. Iuran wajib
22. Tuan Hafiz bekerja sebagai karyawan dengan gaji perbulan Rp 2.600.000. ia sudah menikah dan memiliki satu orang anak. Maka Pajak penghasilan yang harus dibayar Tuan Hafiz adalah … a. Rp 11.875 b. Rp 11. 700 c. Rp 10.000 d. Rp 11.785 23. Kanaya pergi ke mini market dan membeli : 2 Pensil @ Rp 1.200 1 Buku @ Rp 3.000 3 Pulpen @ Rp 2.200 PPN yang dikenakan sebesar 10%. Maka pajak yang harus di bayar kanaya sebesar… a. Rp 1.200 b. Rp 1.000 c. Rp 120 d. Rp 110 24. Bapak Ilham bekerja sebagai seorang mekanik dengan gaji perbulan Rp 3.500.000 perbulan. Ia menikah dengan memiliki 2 orang anak. Maka PTKPnya adalah… a. Rp 30.370.000 b. Rp 20.375.000 c. Rp 30.375.000 d. Rp 20.750.000 25. Haura memiliki tahanh dengan nilai Rp 25.000.000 dan bangunan senilai Rp 30.000.000. nilai jual objek pajak tidak kena pajak yang ditetapkan di daerah tersebut
sebasar Rp 8.000.000. hitunglah besar pajaknya… a. Rp 47.000 b. Rp 46.000 c. Rp 44.000 d. Rp 45.000 26. Bu mince memiliki tanah seluas 2000 m2 dengan harga jual Rp 100.000 Per m2 dan luas bangunan 500 m2 dengan harga jual Rp 600.000 m2 . nilai objek pajaknya sebesar Rp 8.000.000 nilai jual kena pjak 20%. Maka pajak bumi dan bangunan yang harus di bayar adalah… a. Rp 500.000 b. Rp 942.000 c. Rp 492.000 d. Rp 429.000 27. Sumber utama pendapatan Negara adalah… a. Retribusi dan keuntungan BUMN b. Penjualan migas c. Pajak d. Pinjaman luar negeri 28. Tariff pajak adalah ketentuan… a. Besarnya pajak yang harus dibayar b. Nilai barang yang kena pajak c. Biaya penarikan pajak yang harus dibayar
d. Besarnya pajak yang sudah dibayar 29. Berikut ini objek yang tidak dikenai bea materai adalah… a. Surat perjanjian b. Surat kabar c. Akte notaris d. saham 30. Pajak digunakan untuk … a. Mencukupi kehidupan pejabat b. Kegiataan untuk balas jasa pembayar c. Pembelajaan Negara d. Pembelajaan Presiden
9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33
AZIMA FILDZAH AMELIA
67
77
DEVIA INDRITANY H
47 40 67 67 0 67 67 70 57 57 63 67 67 47 67 53 40 40 63 67 27 70 57 57
77 60 63 77 0 63 60 60 57 57 60 77 60 53 40 77 60 53 87 87 63 87 87 87
DONI PRIYANTO FATARENZA RAHMAN P FEBY ANGEL SEPHIANI FEBYANSYAH SETIAWAN GINARDI PRASTIA HABIL RIFQI AL KARIM IQBAL ALFARAUZI MARLINA WAHYU LESTARI MEYDA PUTRI SARIP MIKHAEL CHARLES RENALDO MUHAMMAD RAIHAN R NOPITA DEWI NURMALITA RACHMAN SARY RADIFA FAHREJI F RETNO WIDIASTUTI RIZKI KURNIAWAN RIZTI ZAHRA N SEPTIAN SAPUTRA SHOFI SUGIARTO SURYA DWI KUSUMA SYAIRIKA PUTRI TAZKYA HAURA WILDAN NABIL HIDAYATULLAH
Rata-rata
Rata-rata
DAFTAR NILAI PERSERTA DIDIK SMP NEGERI 37 JAKARTA KELAS : 8D TAHUN PELAJARAN 2014-2015 PENILAIAN TUGAS ULANGAN Tanggal Tanggal NO NAMA KETERANGAN Prt Pst 1 2 3 4 1 2 3 1 ACHMAD FAUZA 1 27 60 2 ADAM ABDUL HADI 47 63 3 AHMAD NUR JULIANTO S 40 77 4 ANANDA ANASTASYA 63 77 5 ANGGITA APRILIA 63 63 6 ANISA SOFYAN 57 63 ANNISA NURFADILLA 7 53 77 8 AQILA FADIA AMELIA 47 77
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33
ABGHI FAREIHAN ANASTASIA ANDINI ANDELISA BALQIS C ANUGRAH MUHAMMAD R ARDHA MEITRI L ARDIANSYAH BALQIS LUTHFIYAH P DESTI VARERA DINARCO RAHARJO ELVINA DAMAYANTI EMHA ILHAMI RAIS ERI RIYANTO FARAH KAHIRUNNISA W HENING FITRIA MULIA INTANASIA FEBIUTAMI JASMINE MAURA PANE KIKI NURFITRIAH KRISNA DANIL AVIVI S LAURENSIA DISYA C P LENNY ANDANI LIZA ZADYLA MIFTAH FAAZA HABIBAH MUHAMMAD RESTU E P MUHAMMAD RIZKI MUHAMMAD HABIL A MULYA SAKTI M NAUFAL FIRMANSYAH NURLAILI MAULIANDI RECHAN BAGUS B RIDWAN ROHANA SINDHU YUDHA H SITI RAFI'AH TOFAN KURNIA PUTRA
Rata-rata
NAMA
Rata-rata
NO
DAFTAR NILAI PERSERTA DIDIK SMP NEGERI 37 JAKARTA KELAS : 8E TAHUN PELAJARAN 2014-2015 PENILAIAN TUGAS ULANGAN Tanggal Tanggal KETERANGAN Prt Pst 1 2 3 4 1 2 3 47 83 57 87 63 43 37 50 57 67 53 50 60 87 43 7 63 73 37 53 60 60 37 47 40 73 77 87 47 63 50 67 43 83 40 77 57 77 53 77 67 73 53 87 83 57 43 83 50 87 50 80 77 90 57 80 67 87 50 87 43 53 77 90 47 83
LAMPIRAN 11 Perhitungan Ukuran Pemusatan dan Penyebaraan Data Hasil Pretest Kelompok Eksperimen Perolehan nilai terendah hingga nilai tertinggi berdasarkan hasil pretest yang didapatkan dari kelompk eksperimen adalah : No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
No 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
Nilai 47 57 63 37 57 53 60 43 63 37
Nilai 67 53 40 43 50 50 77 57 67 50
No
Nilai 60 37 40 77 47 50 43 40 57 53
11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
No 31 32 33
Nilai 43 77 47
Berdasarkan tabel diatas maka diperoleh nilai maksimum (xmax) adalah 77 dan nilai minimum (xmin) adalah 37. Sehingga dapat dibuat tabel distribusi frekuensi dengan menentukan terlebih dahulu nilai rentang (R0, banyak kelas (k), panjang kelas (P). nilai tersebut dapat diperoleh berdasarkan perhitungan berikut : a.
Rentang (R) = 77 – 37
= Skor terbesar – Skor Terkecil
= 40 b.
Banyak Kelas (BK) = 1 + 5.011 = 6.011 ~ 6
= 1 + 3.3 Log 33
c.
Panjang Kelas
=
=
= 6.6 ~ 7
Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi adalah sebagai berikut : NO Kelas
1 37-44 2 45-51 3 52-59 4 60-67 5 68-75 6 76-81 Jumlah
Frekuensi Nilai (fi) Tengah (Xi) 10 40.5 6 48.5 8 54.5 6 63.5 0 71.5 3 75 33 353.5
Fi . Xi
Xi2
Fi . Xi2
405 291 436 381 0 225 1738
1640.25 2352.25 2970.25 4032.25 5112.25 5625 21732.25
16402.5 14113.5 23762 24193.5 0 16875 95345.6
Berdasarka tabel distribusi frekuensi tersebut, maka dapat ditentukan nilai rata-rata ( ), median (Me), modus (Mo), dan standar deviasi (S) nilai pretes ini. Berikut adalah perhitungan untuk menentukan nilai-nilai tersebut. a.
rata-rata ( )
= = 52.67 b. Median (Me) Nilai median ditentukan dengan rumus statistic berikut ini.
= Data yang terletak di tengah = Batas bawah kelas median, (kelas yang terdapat data dengan
frekuensi dari total frekuensi) = Panjang kelas = Banyaknya data = Frekuensi kelas median = Jumlah frekuensi sebelum kelas median
= = 53 c. Modus
Keterangan: = Data yang paling banyak muncul = Batas bawah kelas modus, (kelas dengan frekuensi terbesar) = Panjang kelas = Frekuensi kelas modus dikurang kelas sebelumnya = Frekuensi kelas modus dikurang kelas setelahnya Mo
=
= 41.5 d. Deviasi Standar (S) Nilai deviasi standar ditentukan dengan rumus statistik berikut ini.
S = 10.91 Nilai varian s2 = 119.02 Perhitungan Ukuran Pemusatan dan Penyebaraan Data Hasil Pretest Kelompok Kontrol Perolehan nilai terendah hingga nilai tertinggi berdasarkan hasil pretest yang didapatkan dari kelompk eksperimen adalah : No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
No 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
Nilai No 27 47 40 63 63 57 53 47 67 47
Nilai 67 67 47 67 53 40 40 63 67 27
11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
Nilai 40 67 67 0 67 67 70 57 57 No 63
31 32 33
Nilai 70 57 57
Berdasarkan tabel diatas maka diperoleh nilai maksimum (xmax) adalah 70 dan nilai minimum (xmin) adalah 0. Sehingga dapat dibuat tabel distribusi frekuensi dengan menentukan terlebih dahulu nilai rentang (R0, banyak kelas (k), panjang kelas (P). nilai tersebut dapat diperoleh berdasarkan perhitungan berikut : a.
Rentang (R)
= Skor terbesar – Skor
Terkecil = 70 – 0
NO Kelas
1 0-12 2 13-15 3 26-38 4 39-51 5 52-64 6 65-77 Jumlah
Frekuensi Nilai (fi) Tengah (Xi) 1 6 0 14 2 32 9 45 11 58 10 71 33 226
Fi . Xi
Xi 2
Fi . Xi2
6 0 64 405 638 710 1823
36 196 1024 2025 3364 5041 11686
36 0 2048 18225 37004 50410 107723
b.
Banyak Kelas (BK) = 1 + 5.011 = 6.011 ~ 6
= 1 + 3.3 Log 33
c.
Panjang Kelas
=
=
= 11.6 ~ 12
Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi adalah sebagai berikut :
Berdasarka tabel distribusi frekuensi tersebut, maka dapat ditentukan nilai rata-rata ( ), median (Me), modus (Mo), dan standar deviasi (S) nilai pretes ini. Berikut adalah perhitungan untuk menentukan nilai-nilai tersebut. a.
rata-rata ( )
= = 55.2 b. Median (Me) Nilai median ditentukan dengan rumus statistic berikut ini.
= Data yang terletak di tengah = Batas bawah kelas median, (kelas yang terdapat data dengan frekuensi dari total frekuensi) = Panjang kelas = Banyaknya data = Frekuensi kelas median = Jumlah frekuensi sebelum kelas median
= = 49 c. Modus
Keterangan: = Data yang paling banyak muncul = Batas bawah kelas modus, (kelas dengan frekuensi terbesar) = Panjang kelas
= Frekuensi kelas modus dikurang kelas sebelumnya = Frekuensi kelas modus dikurang kelas setelahnya Mo
=
= 50.8 d. Deviasi Standar (S) Nilai deviasi standar ditentukan dengan rumus statistik berikut ini.
S = 14.80 Nilai varian s2 = 219.04 Perhitungan Ukuran Pemusatan dan Penyebaraan Data Hasil Posttest Kelompok Eksperimen Perolehan nilai terendah hingga nilai tertinggi berdasarkan hasil pretest yang didapatkan dari kelompk eksperimen adalah : No 1 2 3 4 5
Nilai 83 87 43 50 67
6 7 8 9 10
No 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
50 No 87 11 87 12 73 13 53 14 15 16 17 18 19 20
Nilai 60 47 73 87 63 67 83 77 77 77
Nilai 73 87 57 83 87 80 90 80 87 87
Berdasarkan tabel diatas maka diperoleh nilai No Nilai maksimum (xmax) adalah 90 dan nilai minimum 31 53 (xmin) adalah 43. Sehingga dapat dibuat tabel distribusi 32 90 frekuensi dengan menentukan terlebih dahulu 33 83 nilai rentang (R0, banyak kelas (k), panjang kelas (P). nilai tersebut dapat diperoleh berdasarkan perhitungan berikut : a.
Rentang (R)
= Skor terbesar – Skor
Terkecil = 90-43 = 43 b.
Banyak Kelas (BK) = 1 + 5.011 = 6.011 ~ 6
= 1 + 3.3 Log 33
c.
Panjang Kelas
=
=
= 7.8 ~ 8
Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi adalah sebagai berikut :
Frekuensi Nilai Fi . Xi Xi2 Fi . Xi2 (fi) Tengah (Xi) 1 43-51 4 47 188 2209 8836 2 52-60 7 56 392 3136 21952 3 61-69 0 65 0 4225 0 4 70-78 6 74 444 5476 32856 5 79-87 14 83 1162 6889 96446 6 88-96 2 92 184 8464 16928 Jumlah 33 417 2370 30399 177018 Berdasarka tabel distribusi frekuensi tersebut, maka dapat ditentukan nilai rata-rata ( ), median (Me), modus (Mo), dan standar deviasi (S) nilai pretes NO Kelas
ini. Berikut adalah perhitungan untuk menentukan nilai-nilai tersebut. a.
rata-rata ( )
= = 71.8 b. Median (Me) Nilai median ditentukan dengan rumus statistic berikut ini.
= Data yang terletak di tengah = Batas bawah kelas median, (kelas yang terdapat data dengan
frekuensi dari total frekuensi) = Panjang kelas = Banyaknya data = Frekuensi kelas median = Jumlah frekuensi sebelum kelas median
= = 75.9 c. Modus
Keterangan: = Data yang paling banyak muncul = Batas bawah kelas modus, (kelas dengan frekuensi terbesar) = Panjang kelas = Frekuensi kelas modus dikurang kelas sebelumnya = Frekuensi kelas modus dikurang kelas setelahnya Mo
=
= 76.6 d. Deviasi Standar (S) Nilai deviasi standar ditentukan dengan rumus statistik berikut ini.
S = 14.58 Nilai varian s2 = 212.57 Perhitungan Ukuran Pemusatan dan Penyebaraan Data Hasil Posttest Kelompok Kontrol Perolehan nilai terendah hingga nilai tertinggi berdasarkan hasil pretest yang didapatkan dari kelompk eksperimen adalah : No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
No 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
Nilai No 60 63 77 77 63 63 77 77 77 77
Nilai 77 60 53 40 77 60 53 87 87 63
11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
Nilai 60 63 77 0 63 60 60 57 57 60 No
31 32 33
Nilai 87 87 87
Berdasarkan tabel diatas maka diperoleh nilai maksimum (xmax) adalah 87 dan nilai minimum (xmin) adalah 0. Sehingga dapat dibuat tabel distribusi frekuensi dengan menentukan terlebih dahulu nilai rentang (R0, banyak kelas (k), panjang kelas (P). nilai tersebut dapat diperoleh berdasarkan perhitungan berikut : a.
Rentang (R)
= Skor terbesar – Skor
Terkecil = 87-0 = 87 b.
c. anjan g Kelas Distri busi Freku
Banyak Kelas (BK) = 1 + 3.3 Log 33 = 1 + 5.011 NO Kelas Frekuensi Nilai Fi . Xi = 6.011 ~ 6 (fi) Tengah P (Xi)
Xi2
Fi . Xi2
1 0-15 2 16-31 3 =32-47= 4 48-63 5 64-79 6 80-95 Jumlah
56.25 552.25 1560.25 3080.25 5112.25 7656.25 18017.5
56.25 0 1560.25 52364.3 46010.2 38281.3 138272
1 7.5 7.5 0 23.5 0 1 ~ 15 39.5 39.5 = 14.5 17 55.5 943.5 9 71.5 643.5 5 87.5 437.5 33 285 2071.5 ensi adalah sebagai berikut :
Berdasarka tabel distribusi frekuensi tersebut, maka dapat ditentukan nilai rata-rata ( ), median (Me), modus (Mo), dan standar deviasi (S) nilai pretes ini. Berikut adalah perhitungan untuk menentukan nilai-nilai tersebut.
a.
rata-rata ( )
= = 63.77 b. Median (Me) Nilai median ditentukan dengan rumus statistic berikut ini.
= Data yang terletak di tengah = Batas bawah kelas median, (kelas yang terdapat data dengan frekuensi dari total frekuensi) = Panjang kelas = Banyaknya data = Frekuensi kelas median = Jumlah frekuensi sebelum kelas median
= = 53.3 c. Modus
Keterangan: = Data yang paling banyak muncul = Batas bawah kelas modus, (kelas dengan frekuensi terbesar) = Panjang kelas = Frekuensi kelas modus dikurang kelas sebelumnya = Frekuensi kelas modus dikurang kelas setelahnya
Mo
=
= 56.25 d. Deviasi Standar (S) Nilai deviasi standar ditentukan dengan rumus statistik berikut ini.
S = 16.04 Nilai varian s2 = 256.28
LAMPIRAN 12 Uji Normalitas Data Hasil Pretest dan Posttes Uji normalitas menggunakan rumus liliefors, yaitu : Lo = i) – S(Zi) Kriteria pengujian nilai normalitas didasarkan pada ketentuan berikut : tuan berikut : a. Jika Lhitung < Ltabel , Maka Ha diterima dan Ho ditolak (data berdistribusi normal) b. Jika Lhitung > Ltabel , Maka Ha ditolak dan Ho diterima(data berdistribusi tidak normal) A. Uji normalitas data hasil pretest kelompok eksperimen Tabel bantu uji liliefors nilai pretest kelompok eksperimen
Variabel
Zi -1.371
F(zi) 0.085
S(zi) 0.030
F(zi) - S(zi) 0.055
37 37
-1.371
0.085
0.061
0.025
37
-1.371
0.085
0.091
0.006
40
-1.112
0.133
0.121
0.012
40
-1.112
0.133
0.152
0.018
40
-1.112
0.133
0.182
0.049
43
-0.853
0.197
0.212
0.015
43
-0.853
0.197
0.242
0.046
43
-0.853
0.197
0.273
0.076
43
-0.853
0.197
0.303
0.106
47
-0.508
0.306
0.333
0.027
47
-0.508
0.306
0.364
0.058
47
-0.508
0.306
0.394
0.088
50
-0.249
0.402
0.424
0.022
50
-0.249
0.402
0.455
0.053
50
-0.249
0.402
0.485
0.083
53
0.010
0.504
0.515
0.011
53
0.010
0.504
0.545
0.041
53
0.010
0.504
0.576
0.072
53
0.010
0.504
0.606
0.102
57
0.356
0.639
0.636
0.003
57
0.356
0.639
0.667
0.028
57
0.356
0.639
0.697
0.058
57
0.356
0.639
0.727
0.088
60
0.615
0.731
0.758
0.027
60
0.615
0.731
0.788
0.057
63
0.874
0.809
0.818
0.009
63
0.874
0.809
0.848
0.040
67
1.219
0.889
0.879
0.010
67
1.219
0.889
0.909
0.020
77
2.083
77
2.083
77
2.083
0.981 0.981 0.981
0.939 0.970 1.000
0.042 0.012 0.019
Langkah-langkah penentuan nilai-nilai pada kolom tabel bantu tersebut adalah sebagai berikut : 1. 2.
Urutkan data sampel dari yang terkecil hingga paling besar. Menentukan rata-rata dan deviasi standar
rata-rata ( )
= = 52.67
Deviasi Standar (S) Nilai deviasi standar ditentukan dengan rumus statistik berikut ini. 3.
S = 10.91 Nilai varian s2 = 119.02
Tentukan Zi dari tiap tiap data dengan rumus Zi = Keterangan Zi = Skor baku = Nilai rata-rata Xi = Skor data ke- i S = Simpangan baku
4.
Tentukam besar peluang untuk masing-masing nilai Zi berdasarkan tabel Z, dan disebut sebagai F(Zi). 5. Selanjutnya hitung proporsi Z1, Z2, …., Zn yang telah lebih atau sama dengan Zi jika proporsi dinyatakan oleh S (Zi), maka : S (Zi) =
yang ≤ Zi
Hitunglah selisih F (Zi) – S(Zi), kemudian tentukan harga mutlaknya F (Zi) – S(Zi) 7. Ambil nilai terbesar diantara harga-harga mutlak selisih tersebut, nilai ini disetu Lo. 6.
Lo =
i)
– S(Zi)
8. 9.
Menentukan Ltabel. Menguji hipotesis normalitas Untuk menguji hpotesis normalitas, data Lhitung dibandingkan dengan data Ltabel didapat bahwa Lhitung < Ltabel yaitu 0.106 < 0.154 sehingga Ha diterima dan Ho ditolaj, maka data hasil posttest ekperimen berdistribusi normal. 10. Perhitungan ini juga berlaku pada kelas kontrol B. Uji Normalitas data hasil posttes kelas ekperimen Tabel bantu uji liliefors nilai prosttes kelompok eksperimen Variabel
Zi
F(zi)
43
-2.175
0.015
F(zi) S(zi) 0.030 0.015
47
-1.892
0.029
0.061 0.031
50
-1.681
0.046
0.091 0.044
50
-1.681
0.046
0.121 0.075
53
-1.469
0.071
0.152 0.081
57
-1.186
0.118
0.182 0.064
60
-0.974
0.165
0.212 0.047
63
-0.762
0.223
0.242 0.019
63
-0.762
0.223
0.273 0.050
67
-0.480
0.316
0.303 0.013
67
-0.480
0.316
0.333 0.018
70
-0.268
0.395
0.364 0.031
73
-0.056
0.478
0.394 0.084
73
-0.056
0.478
0.424 0.054
77
0.227
0.590
0.455 0.135
77
0.227
0.590
0.485 0.105
77
0.227
0.590
0.515 0.075
80
0.439
0.670
0.545 0.124
80
0.439
0.670
0.576 0.094
83
0.651
0.742
0.606 0.136
83
0.651
0.742
0.636 0.106
83
0.651
0.742
0.667 0.076
S(zi)
83
0.651
0.742
0.697 0.045
87
0.933
0.825
0.727 0.097
87
0.933
0.825
0.758 0.067
87
0.933
0.825
0.788 0.037
87
0.933
0.825
0.818 0.007
87
0.933
0.825
0.848 0.024
87
0.933
0.825
0.879 0.054
87
0.933
0.825
0.909 0.084
87
0.933
0.825
0.939 0.115
90
1.145
0.874
0.970 0.096
90
1.145
0.874
1.000 0.126
Langkah-langkah penentuan nilai-nilai pada kolom tabel bantu tersebut adalah sebagai berikut : 1. 2.
Urutkan data sampel dari yang terkecil hingga paling besar. Menentukan rata-rata dan deviasi standar rata-rata ( )
= = 71.8
Deviasi Standar (S) Nilai deviasi standar ditentukan dengan rumus statistik berikut ini.
S = 14.58 Nilai varian s2 = 212.57
3.
Tentukan Zi dari tiap tiap data dengan rumus Zi = Keterangan Zi = Skor baku = Nilai rata-rata Xi = Skor data ke- i S = Simpangan baku
4.
Tentukam besar peluang untuk masing-masing nilai Zi berdasarkan tabel Z, dan disebut sebagai F(Zi). 5. Selanjutnya hitung proporsi Z1, Z2, …., Zn yang telah lebih atau sama dengan Zi jika proporsi dinyatakan oleh S (Zi), maka : S (Zi) =
yang ≤ Zi
Hitunglah selisih F (Zi) – S(Zi), kemudian tentukan harga mutlaknya F (Zi) – S(Zi) 7. Ambil nilai terbesar diantara harga-harga mutlak selisih tersebut, nilai ini disetu Lo. Lo = i) – S(Zi) 6.
8. 9.
Menentukan Ltabel. Menguji hipotesis normalitas Untuk menguji hpotesis normalitas, data Lhitung dibandingkan dengan data Ltabel didapat bahwa Lhitung < Ltabel yaitu 0.136 < 0.154 sehingga Ha diterima dan Ho ditolaj, maka data hasil posttest ekperimen berdistribusi normal. 10. Perhitungan ini juga berlaku pada kelas kontrol
LAMPIRAN 13 Uji Homogenitas A.
Uji Homogenitas Pretest dan Posttest kelas kontrol Untuk menguji homogenitas standar deviasi kedua kelompok data hasis pretest digunakan uji F berdasarkan F = F = Nilai uji F S12 = Varian terbesar S22 = Varian terkecil Data dipereoleh bahwa nilai deviasi standar pretest kelompok kontrol adalah 219,04, sedangkan nilai deviasi standar posttest kelompok kontrol adalah 256,28. berdasarkan nilai deviasi kedua data, maka nilai F hitungnya adalah : Fhitung = Fhitung = Fhitung = 1,17 Untuk menguji homogenitas, maka harus membandingkan Fhitung dengan Ftabel. Nila Ftabel yang didapat adalah 1.84. terlihat bahwa Fhitung < Ftabel yaitu 1.17<1.84 sehingga Ha diterima dan Ho ditolak, Maka kedua data kelas kontrol berdistribusi homogen.
B.
Uji Homogenitas Posttest Kelas Eksperimen Dan Kontrol Untuk menguji homogenitas standar deviasi kedua kelompok data hasis pretest digunakan uji F berdasarkan F = F = Nilai uji F S12 = Varian terbesar S22 = Varian terkecil Data dipereoleh bahwa nilai deviasi standar pretest kelompok eksperimen adalah 119,02, sedangkan nilai deviasi standar posttest kelompok eksperimen adalah 212,57. berdasarkan nilai deviasi kedua data, maka nilai F hitungnya adalah :
Fhitung = Fhitung = Fhitung = 1.78 Untuk menguji homogenitas, maka harus membandingkan Fhitung dengan Ftabel. Nila Ftabel yang didapat adalah 1.84. terlihat bahwa Fhitung < Ftabel yaitu 1.78<1.84 sehingga Ha diterima dan Ho ditolak, Maka kedua data kelas eksperimen berdistribusi homogen.
LAMPIRAN 14 Uji Hipotesis A.
Uji Hipotesis Pretest Karena kdua data yang akan diuji perbedannya bersifat normal an
homogenitas, maka rumus uji t yang digunakan :
thitung =
Dimana: 1=
rata-rata data kelompok A 2 = rata-rata data kelompok B dsg = nilai deviasi standar gabungan data kelompok A dan kelompok B n1 = jumlah data kelompok A n2 = jumlah data kelompok B kriteria penentuan keputusan uji t adalah a.
Jika thitung > ttabel maka Ha diterima dan Ho ditolak
b.
Jika thitung < ttabel maka Ho diterima dan Ha ditolak.
Langkah-langkah menentukan nilai thitung adalah sebagai berikut : 1. Menentukan nilai-nilai yang telah diketahui 1=
52,87 2 = 55,2 V1 = S12 = (10,91)2 = 219,04 V2 = S22 = (14,58)2 = 119,02 2. Menentukan nilai thitung berdasarkan data-data yang telah diperoleh Dsg
= =
= = = =13,001 3. thitung
= =
= = = - 0,73 4. Menentukan nilai ttabel pada taraf signifina 5%, diperoleh 2.036 5. Menguji Hipotesis Karena paada taraf signifikansi 5% thitung > ttabel, maka Ha diterima dan Ho ditolak. 6. Memberikan interpretasi Berdasarkan hasil uji hipotesis pada pretest pada taraf keprcayaan 95% memberikan hasil bahwa thitung < ttabel yaitu – 0.73 < 2.036 sehingga Hoditerima dan Ha ditolak, Maka tidak terdapat perbedaan yang signifikan. Hal ini dikarenakan belum adanya perlakuan yang diberikan pada kelas ekperimen maupun kontrol. B.
Uji Hipotesis Posttest Karena kdua data yang akan diuji perbedannya bersifat normal an
homogenitas, maka rumus uji t yang digunakan :
thitung =
Dimana: 1=
rata-rata data kelompok A 2 = rata-rata data kelompok B dsg = nilai deviasi standar gabungan data kelompok A dan kelompok B n1 = jumlah data kelompok A n2 = jumlah data kelompok B kriteria penentuan keputusan uji t adalah c.
Jika thitung > ttabel maka Ha diterima dan Ho ditolak
d.
Jika thitung < ttabel maka Ho diterima dan Ha ditolak.
Langkah-langkah menentukan nilai thitung adalah sebagai berikut : 7. Menentukan nilai-nilai yang telah diketahui 1=
71,8 2 = 63,7 V1 = S12 = (14,8)2 = 212,57 V2 = S22 = (16,04)2 = 256,28 8. Menentukan nilai thitung berdasarkan data-data yang telah diperoleh Dsg
= = = = = =15,31
9. thitung
= =
=
= = 2.171 10. Menentukan nilai ttabel pada taraf signifina 5%, diperoleh 2.036 11. Menguji Hipotesis Karena paada taraf signifikansi 5% thitung > ttabel, maka Ha diterima dan Ho ditolak. 12. Memberikan interpretasi Berdasarkan hasil uji hipotesis pada pretest pada taraf keprcayaan 95% memberikan hasil bahwa thitung > ttabel yaitu 2.171 > 2.036 sehingga Ha diterima dan Ho ditolak, Maka terdapat pengaruh model pembelajaran blended learning terhadap hasil belajar siswa.
LAMPIRAN 15 Uji N-gain Uji gain digunakan untuk membandingkan pretest dengan posttest dengan insrumen pilihan ganda serta membandingkan normal gain dari kedua kelompok. Rumus yang digunakan adalah :
Keterangan : = gain ternormalisas Spost
= nilai rata-rata pada post test
Spre
= nilai rata-rata pada pre test
Dengan Kriteria sebagai berikut : Tingg apabila (g) > 0.70 atau dinyatakan dalam persen (g) > 70 Sedangkan apabila 0.3 ≤ (g) ≤ 0.7 atau dinyatakan dalam persen 30≤(g)≤70
A.
Uji gain kelompok eksperimen 1. Spost = 71,8 Spre = 52.67
= 0.404 2. Kriteria Berdasarkan katagori, maka 0.404 berada pada katagori sedang. B. Uji N-gain Kelompok Kontol 1. Spost = 63,7 Spre = 55,2
= 0,189 2. Kriteria Berdasarkan katagori, maka 0.269 berada pada katagori rendah.
Lembar Judges Instrumen Penelitian Pengaruh Model Pembelajaran Blended learning Terhadap Hasil Belajar Mata Pelajaran IPS Kelas 8 Di SMPN 37 Jakarta Satuan Pendidikan
: Sekolah Menengah Pertama
Mata Pelajaran
: Ilmu Pengetahuan Sosial
Kelas
: VIII (delapan)
Semester
: Genap
No
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
Materi Pokok
Indikator
No Soal
Mendeskripsikan fungsi pajak dalam perekonomian nasional
Mendeskripsik
Mendefinisikan pengertian pajak dan retribui
1,2,3,4,5,6,7 ,8
Mengidentifikasi sifat dan penetapan tariff pajak
9,10,11,12, 13,14,15,16, 17,18, 43,44
Membedakan pajak langsung dengan pajak tidak langsung
19,20,21,22, 23,24,25
Jenjang Kemampuan C1
1
Memahami kegiatan perekonomian Indonesia
an pengertian pajak dan retribusi
2
Mendiskusikan sifat dan penetapan tarif pajak
3
Mendiskusikan jenis pajak serta
C2
C3
perbedaan pajak langsung dan tidak langsung
4
Mendiskusikan perbedaan pajak pusat dan
Menjelaskan perbedaan pajak pusat dan pajak daerah
26,27,28,29, 45,49
pajak daerah
5
Mendiskusikan fungsi dan peranan pajak dalam kehidupan suatu Negara
Mengidentifikasi prinsip, fungsi dan peran pajak bagi suatu negara
30,31,42,42, 50
6
Mendiskusikan cara atau penerapan membayar pajak
Mengaplikasikan kesadaran membayar pajak yang berpegang pada “Orang Bijak Taat Pajak” Menghitung pajak penghasilan, pajak penambahan nilai serta pajak bumi dan bangunan
14,32,34,40
33,34,35,36, 37,38,39,46
Rubik Pedoman Lembar Observasi Pengaruh Model Pembelajaran Blended Learning Terhadap Hasil Belajar Mata Pelajaran IPS Di SMPN 37 Jakarta No 1.
2.
3.
4.
Aspek yang diamati Guru mempersiapkan peserta didik serta memeriksa kesiapan peserta didik Guru menjelaskan tujuan pembelajaran dan tugas siswa berdasarkan materi yang diajarkan Guru memotivasi siswa terkait tujuan pembelajaran dan materi yang dibahas Guru
SS Guru selalu mempersiapakan serta memeriksa kesiapan peserta didik
S Guru sering mempersiapakan serta memeriksa kesiapan peserta didik
Norma Penilaian KS Guru kadang mempersiapakan serta memeriksa kesiapan peserta didik
Guru selalu menjelaskan tujuan pembelajaran di awal kegiatan pembelajaran
Guru sering menjelaskan tujuan pembelajaran di awal kegiatan pembelajaran
Guru kadang menjelaskan tujuan pembelajaran di awal kegiatan pembelajaran
Guru tidak pernah menjelaskan tujuan pembelajaran di awal kegiatan pembelajaran
Guru selalu memberikan motivasi terkait materi yang akan dipelajari
Guru sering memberikan motivasi terkait materi yang akan dipelajari
Guru kadang memberikan motivasi terkait materi yang akan dipelajari
Guru tidak pernah memberikan motivasi terkait materi yang akan dipelajari
guru selalu
guru
guru kadang
guru tidak
TS Guru tidak pernah mempersiapakan serta memeriksa kesiapan peserta didik
STS Guru tidak pernah sama sekali mempersiapakan serta memeriksa kesiapan peserta didik Guru tidak pernah sama sekali menjelaskan tujuan pembelajaran di awal kegiatan pembelajaran Guru tidak pernah sama sekali memberikan motivasi terkait materi yang akan dipelajari guru tidak
menjelaskan materi dengan memberi contoh dalam kehidupan sehari-hari siswa Guru memberikan tes awal pada siswa
memberikan apresepsi diawal pembelajaran
seringmemberika n apresepsi diawal pembelajaran
memberikan apresepsi diawal pembelajaran
pernah memberikan apresepsi diawal pembelajaran
pernah sama sekali memberikan apresepsi diawal pembelajaran
Guru selalu memberikan pretest di awal kegiatan pembelajaran
Guru sering memberikan pretest di awal kegiatan pembelajaran
Guru kadang memberikan pretest di awal kegiatan pembelajaran
Guru tidak pernah memberikan pretest di awal kegiatan pembelajaran
6.
Guru memberikan materi ajar melalui online
Guru selalu memberikan materi sebelum pelajaran dimulai melalui online
Guru sering memberikan materi sebelum pelajaran dimulai melalui online
Guru kadang memberikan materi sebelum pelajaran dimulai melalui online
Guru tidak pernah memberikan materi sebelum pelajaran dimulai melalui online
7.
Terdapat media pembelajaran berbentuk cetak sebagai alat pendukung dalam pembelajaran
Selalu menggunakan media pembelajaran cetak dalam kegiatan pembelajaran
Sering menggunakan media pembelajaran cetak dalam kegiatan pembelajaran
Kadang menggunakan media pembelajaran cetak dalam kegiatan pembelajaran
Tidak pernah menggunakan media pembelajaran cetak dalam kegiatan pembelajaran
Guru tidak pernah sama sekali memberikan pretest di awal kegiatan pembelajaran Guru tidak pernah sama sekali memberikan materi sebelum pelajaran dimulai melalui online Tidak pernag sama sekali menggunakan media pembelajaran cetak dalam kegiatan
5.
8.
9.
10 .
11 .
Terdapat penggunaan media pembelajaran bentuk digital secara online untuk pengenalan peserta didik Guru membimbing siswa mengemukakan informasi tentang masalah yang terkait topik Siswa aktif mengemukakan informasi tentang masalah yang terkait topik Guru menyampaikan tugas belajar siswa baik secara tatap
Selalu menggunakan media pembelajaran digitan dalam kegiatan pembelajaran
Sering menggunakan media pembelajaran digitan dalam kegiatan pembelajaran
Kadang menggunakan media pembelajaran digitan dalam kegiatan pembelajaran
Tidak pernah menggunakan media pembelajaran digitan dalam kegiatan pembelajaran
Guru selalu membimbing siswa mengemukakan informasi yang didapat
Guru sering membimbing siswa mengemukakan informasi yang didapat
Guru kadang membimbing siswa mengemukakan informasi yang didapat
Guru tidak pernah membimbing siswa mengemukakan informasi yang didapat
Siswa selalu aktif mengemukakan informasi yang didapat
Siswa sering aktif mengemukakan informasi yang didapat
Siswa kadang aktif mengemukakan informasi yang didapat
Siswa tidak pernah aktif mengemukakan informasi yang didapat
Guru selalu memberikan tugas secara langsung
Guru sering Guru kadang memberikan tugas memberikan secara langsung tugas secara langsung
Guru tidak pernah memberikan tugas secara langsung
pembelajaran Tidak pernah sama sekali menggunakan media pembelajaran digitan dalam kegiatan pembelajaran Guru tidak pernah sama sekali membimbing siswa mengemukakan informasi yang didapat Siswa tidak pernah sama sekali aktif mengemukakan informasi yang didapat Guru tidak pernah sama sekali memberikan tugas secara
12 .
muka Guru menyampaiaka n tugas belajar siswa melalui online
Guru selalu menyampaikan tugas melalui online
Guru sering menyampaikan tugas melalui online
Guru kadang menyampaikan tugas melalui online
Siswa mencari informasi tambahan secara online terkait masalah yang dikaji Siswa bertanya secara online terkait materi yang belum dipahami
Siswa selalu mencari informasi tambahan secara online
Siswa sering mencari informasi tambahan secara online
Siswa kadang mencari informasi tambahan secara online
Siswa selalu bertanya secara online terkait materi yang belum dipahami
Siswa sering bertanya secara online terkait materi yang belum dipahami
Siswa kadang bertanya secara online terkait materi yang belum dipahami
15 .
Siswa meminta guru mengulang materi yang belum dipahami
Siswa selalu meminta guru mengulang materi
Siswa sering meminta guru mengulang materi
Siswa kadang meminta guru mengulang materi
16 .
Siswa diberikan lembar kerja kelompok terkait materi
Siswa selalu diberi lembar kerja kelompok terkait materi
Siswa sering diberi lembar kerja kelompok terkait materi ajar
Siswa kadang diberi lembar kerja kelompok terkait materi
13 .
14 .
langsung Guru tidak pernah sama sekali menyampaikan tugas melalui online Siswa tidak Siswa tidak pernah mencari pernah sama informasi sekali mencari tambahan secara informasi online tambahan secara online Siswa tidak Siswa tidak pernah bertanya pernah sama secara online sekali bertanya terkait materi secara online yang belum terkait materi dipahami yang belum dipahami Siswa tidak Siswa tidak pernah meminta pernah sama guru mengulang sekali meminta materi guru mengulang materi Siswa tidak Siswa tidak pernah diberi pernah sama lembar kerja sekai diberi kelompok terkait lembar kerja Guru tidak pernah menyampaikan tugas melalui online
ajar
ajar
ajar
materi ajar
17 .
Guru bersama siswa merefleksi materi pelajaran
Guru selalu melakukan refleksi materi bersama siswa
Guru sering melakukan refleksi materi bersama siswa
Guru kadang melakukan refleksi materi bersama siswa
Guru tidak pernah melakukan refleksi materi bersama siswa
18 .
Guru dan siswa menyipulkan materi yang telah dipelajari disetiap pertemuan
Guru selalu menyimpulkan materi ajar disetiap pertemuan
Guru sering menyimpulkan materi ajar disetiap pertemuan
Guru kadang menyimpulkan materi ajar disetiap pertemuan
Guru tidak pernah menyimpulkan materi ajar disetiap pertemuan
19 .
Guru memberikan tes akhir pada siswa
Guru selalu memberikan posttest pada siswa
Guru sering Guru kadang memberikan memberikan posttest pada siswa posttest pada siswa
Guru tidak pernah memberikan posttest pada siswa
20 .
Guru memberikan tugas mandiri pada siswa melalui elearning
Guru selalu memberikan tugas mandiri melalui elearning
Guru sering memberikan tugas mandiri melalui elearning
Guru tidak pernah memberikan tugas mandiri melalui elearning
Guru kadang memberikan tugas mandiri melalui elearning
kelompok terkait materi ajar Guru tidak pernah sama sekali melakukan refleksi materi bersama siswa Guru tidak pernah sama sekali menyimpulkan materi ajar disetiap pertemuan Guru tidak pernah sama sekali memberikan posttest pada siswa Guru tidak pernah sama sekali memberikan tugas mandiri melalui elearning
LEMBAR OBSERVASI Pengaruh Model Pembelajaran Blended Learning Terhadap Hasil Belajar Mata Pelajaran IPS Di SMPN 37 Jakarta Kompetensi Dasar
: Mendeskripsikan fungsi pajak dalam perekonomian nasional
Materi
:
Pertemuan
:
Keterangan Penilaian
:
a. b. c. d. e. No
SS S KS TS STS
: Sangat Setuju : Setuju : Kurang Setuju : Tidak Setuju : Sangat Tidak Setuju
Aspek Yang diamati
Pembelajaran Model Blended Leaning SS
1.
2.
3.
4.
5. 6.
Guru mempersiapkan peserta didik serta memeriksa kesiapan peserta didik Guru menjelaskan tujuan pembelajaran dan tugas siswa berdasarkan materi yang diajarkan Guru memotivasi siswa terkait tujuan pembelajaran dan materi yang dibahas Guru menjelaskan materi dengan memberi contoh dalam kehidupan sehari-hari siswa Guru memberikan tes awal pada siswa Guru memberikan
S
KS
TS
STS
Ket
Pembelajaran Model Konvensional SS
S
KS
TS
STS
Ket
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
materi ajar melalui online Terdapat media pembelajaran berbentuk cetak sebagai alat pendukung dalam pembelajaran Terdapat penggunaan media pembelajaran bentuk digital secara online untuk pengenalan peserta didik Guru membimbing siswa mengemukakan informasi tentang masalah yang terkait topik Siswa aktif mngemukakan informasi tentang masalah yang terkait topik Guru menyampaikan tugas belajar siswa baik secara tatap muka Guru menyampaiakan tugas belajar siswa melalui online Siswa mencari informasi tambahan secara online terkait masalah yang dikaji Siswa bertanya melalui online terkait materi yang belum dipahami Siswa meminta guru mengulang materi yang belum dipahami
16.
17.
18.
19. 20.
Siswa diberikan lembar kerja terkait materi ajar Guru bersama siswa merefleksi materi pelajaran Guru dan siswa menyipulkan materi yang telah dipelajari disetiap pertemuan Guru memberikan tes akhir pada siswa Guru memberikan tugas mandiri pada siswa melalui elearning Catatan : ……………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………
Jakarta, Mei 2015 Observer
(
)
LAMPIRAN FOTO KEGIATAN PENELITIAN Kegiatan pembelajaran jarak jauh melalui website edmodo
Siswa mengerjakan soal Pretest dan Posttes
Siswa mengerjakan soal melalui ponsel
Siswa mengerjakan kuis dirumah
BIODATA PENULIS Siti Alfi Syahrin adalah Nama penulis skripsi ini. Penulis lahir dari orang tua bernama bapak Mukhlis dan ibu Munawaroh sebagai anak ke-3 dari 4 bersaudara. Lahir pada tanggal 16 September 1993 di Jakarta Selatan. Penulis menempuh pendidikan dimulai dari TK Al-Khairiyah lulus tahun 1999, melanjutkan ke SD Negeri 06 Pagi Rawajati lulus tahun 2005, SMP Negeri 163 Jakarta lulus tahun 2008, SMA Negeri 51 Jakarta lulus tahun 2011 dan menyelesaikan pendidikan sarjana pendidikan pada Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta tahun 2015 dengan judul penelitian “ Pengaruh Model Pembelajaran Blended Learning Terhadap Hasil Belajar Mata Pelajaran IPS Siswa Kelas 8 Di SMP Negeri 37 Jakarta”.