JURNAL PENDIDIKAN USIA DINI DOI: https://doi.org/10.21009/JPUD.101
DOI: https://doi.org/10.21009/JPUD.101.05
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BEYOND CENTERS AND CIRCLE TIMES (BCCT) DAN KEMANDIRIAN TERHADAP KREATIVITAS ADIANTI RUQOYAH PAUD PPs Universitas Negeri Jakarta Jl. Rawamangun Muka, Jakarta Timur. Email:
[email protected] Abstract: This study aims to identify and analyze the influence of the learning model beyond centers and circle times (BCCT) and the child's independence against group B TK creativity Amanah West Jakarta. A sample of 34 children using Random Sampling technique Stratifeid. The instrument uses a questionnaire of independence and creativity test tool. Testing is done with the correlation validity and reliability testing point biserial Kuder- Richardson reliability coefficients 20. In this study hypothesis test conducted with hotelling t multivariate analysis, independent t test and chi square analysis. The results showed: 1) there are differences in child outcomes that have low creativity among groups and non BCCT bct (T-hitung (36.6)> C2 (11.83)). 2) there are differences in the results of children who have high creativity among groups and non BCCT BCCT (T2hitung (36.6)> C2 (11:45)). 3) There is an interaction effect BCCT learning model and the independence of thecreativity of children (p-value 0.013). 4) There are differences in the results of children who have low self-reliance among groups and non BCCT BCCT (t2hitung (95.51)> c2 (12:33)). 5) there are differences in the results of children who have high self-reliance among groups and non BCCT BCCT (t2hitung (82.47)> c2 (12:33). Keywords: beyond center and circle time, independence, creativity.
Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh model pembelajaran beyond centers and circle times dan kemandirian anak terhadap kreativitas kelompok B TK Amanah Jakarta Barat. Sampel sebanyak 34 anak dengan menggunakan teknik Stratifeid Sampling Random. Instrumen menggunakan kuesioner kemandirian dan alat tes kreativitas. Pengujian validitas dilakukan dengan korelasi point biserial dan pengujian reliabilitas koefisien Reliabilitas Kuder- Richardson 20. Dalam penelitian ini uji hipotesis dilakukan dengan analisis multivariate t hotelling, uji t independen dan analisis chi square. Hasil penelitian menunjukkan: 1) terdapat perbedaan hasil anak yang memiliki kreativitas rendah antara kelompok BCCT dan non BCCT (T2hitung (36.6) > C2 (11.83)). 2) terdapat perbedaan hasil anak yang memiliki kreativitas tinggi antara kelompok BCCT dan non BCCT (T2hitung (36.6) > C2 (11.45)). 3) Terdapat pengaruh interaksi model pembelajaran bcct dan kemandirian terhadap kreativitas anak (p-value 0,013). 4) Terdapat perbedaan hasil anak yang memiliki kemandirian rendah antara kelompok BCCT dan non BCCT (t2hitung (95.51)>c2 (12.33)). 5) terdapat perbedaan hasil anak yang memiliki kemandirian tinggi antara kelompok BCCT dan non BCCT (t2hitung (82.47)>c2 (12.33)). Kata
kunci:
beyond
center
and
circle
time,
kemandirian,
kreativitas.
81
JURNAL PENDIDIKAN USIA DINI Volume 10 Edisi 1, April 2016
Sektor pendidikan yang paling
mendasar
dalam
kreativitas. Menurut Rachmawati
pribadi
sumber
dan Kurniati (2010: 6) dalam
yaitu
melalui
penelitian yang dilakukan oleh
program Pendidikan Anak Usia
Jellen dan Urban pada tahun
Dini (PAUD). Menurut Undang-
1987 Tingkat kreativitas anak
Undang
Indonesia
pembentukan daya
manusia
Sisdiknas
pasal
28,
tergolong
rendah.
tentang PAUD terdiri dari tiga
Penelitian tersebut menunjukkan
jalur
bahwa
pendidikan,
yaitu
jalur
Indonesia
menempati
formal yang meliputi Taman
posisi terendah dibandingkan 8
Kanak-Kanak (TK), Raudhatul
negara
Atfhal (RA) atau bentuk lain
Filipina,
yang sederajat, jalur Non-formal
Inggris, Jerman, India, RRC,
meliputi
Bermain
Kamerun,
dan
Zulu.
(KB) Taman Penitipan Anak
Meskipun
kreativitas
anak
(TPA), atau bentuk lain yang
Indonesia
sederajat.
namun, dalam pembelajaran pada
Kelompok
Dalam
meningkatkan
mutu pendidikan anak usia dini pemerintah
menerapkan
salah
satu program yang dinamakan program pendidikan berkarakter. Program pendidikan berkarakter menerapkan
beberapa
penanaman kecintaan perilaku
aspek
pengetahuan, dan
penanaman
kebaikan
menjadi
sebuah pola/kebiasaan. Salah satu aspek yang ditekankan 82
pendiidikan berkarakter adalah
dalam
program
lainnya
antara
Amerika
lain,
Serikat,
tergolong
rendah
tingkat Pendidikan Anak Usia Dini
belum
sepenuhnya
mengembangkan
kreativitas
anak.
Pembelajaran
lebih
menekankan pada perkembangan kognitif yang menekankan pada kemampuan
anak
menulis,
berhitung dan membaca. Sistim penilaian yang diberikan guru kepada anak menekankan hasil dari pada proses. Dalam
mengembangkan
kreativitas anak diperlukan pula pengembangan
kemandirian
Pengaruh Model Pembelajaran... Adianti Ruqoyah
pada anak. Sehingga anak berani
kemandirian
untuk mengembangkan potensi
meningkatkan kreativitas anak
kreatif
Hal
usia dini. Penelitian ini akan
dengan
dilakukan di TK Amanah Jakarta
dalam
tersebut
dirinya.
sejalan
Harjaningrum (2007:17) yang
dalam
barat.
mengatakan bahwa kreativitas berkaitan dengan kemandirian dan keingintahuan seseorang. Saat
ini
Kreativitas Kreativitas
merupakan
model
menciptakan suatu hal yang baru dan
pembelajaran pendidikan anak
unik baik itu tulisan maupun lisan dan
usia dini masih didominasi oleh
mendatangkan keuntungan untuk diri
pengajaran berpusat pada guru.
sendiri maupun orang lain. Taylor
Untuk meningkatkan efisiensi
dalam
pembelajaran,
kreativitas
pemerintah
Munandar
mengatakan
merupakan
kemampuan
mengadopsi salah satu model
untuk melihat atau memikirkan hal-hal
pembelajaran
yang luar biasa, yang tidak lazim,
yaitu
model
pembelajaran BCCT (Beyond
memadukan
Centers and Circle Time) atau
tampaknya tidak berhubungan dan
model pembelajaran sentra dan
mencetuskan solusi-solusi baru dan
lingkaran.
gagasan-gasan
Dalam
penelitian
yang
dilakukan oleh Sukiman terdapat hasil bahwa model pembelajaran BCCT
dapat
meningkatkan
kreativitas anak. Berdasarkan
pemikiran
diatas, peneliti termotivasi untuk mengacu pembelajaran
pada BCCT
model dan
informasi
baru
yang
yang
mencerminkan kelancaran (fluency), keluwesan (flexibility), dan orisinalitas dalam
berpikir.
Munandar
mengemukakan ciri-ciri dari perilaku kreatif antara lain: a. Kelancaran berpikir (fluency of thinking), yaitu kemampuan untuk menghasilkan banyak ide yang keluar dari pemikiran seseorang
secara
relevan.
83
JURNAL PENDIDIKAN USIA DINI Volume 10 Edisi 1, April 2016
Dalam
kelancaran
berpikir,
yang baru, baik berupa gagasan
yang
ditekankan
adalah
maupun karya nyata, baik dalam
kuantitas, dan bukan kualitas. b. Keluwesan
berpikir
bentuk
karya
kombinasi
baru
dengan
hal-hal
dengan
yang
(flexibility), yaitu kemampuan
sudah
untuk memproduksi sejumlah
kemampuan
gagasan yang seragam, dapat
mengkombinasikan,
melihat suatu masalah dari
atau menjawab masalah. Kreativitas
sudut pandang yang berbeda-
diukur dengan indikator-indikator
beda, mencari alternatif atau
sebagai
arah yang berbeda-beda, serta
berpikir, 2) keluwesan berpikir, 3)
mampu
elaborasi 4) originalitas.
menggunakan
ada,
maupun
menekankan untuk
berikut:
memecahkan
1)
kelancaran
bermacam-macam pendekatan atau cara pemikiran.
Model Pembelajaran BCCT
c. Elaborasi (elaboration), yaitu kemampuan
dalam
Salah
minat
memperkaya
pembelajaran
dan
gagasan
menambahkan
model
pembelajaran yang mengedepankan
mengembangkan, menambah, suatu
satu
anak
adalah BCCT
model (Beyond
atau
Centers and Circle Time.) BCCT
memperinci detail-detail dari
(Beyond Centers and Circle Times) d
suatu objek.
=icetuskan oleh Pamela C Phelps,
d. Originalitas (originality), yaitu
Ph.D
dan
dikembangkan for
oleh
kemampuan untuk memberikan
Creative
Center
jawaban atau gagasan yang lain
Research
(CCCRT)
dari yang lain, yang jarang
Amerika Serikat dimana Pamela
diberikan kebanyakan orang.
langsung
bertindak
Childhood di
Florida,
sebagai
Berdasarkan deskripsi teori
direkturnya. BCCT (Beyond Centers
telah
maka
and Circle Times) dikembangkan
kerativitas
oleh Pamela C Phelps, Ph.D setelah
adalah kemampuan yang dimiliki
meneliti banyak negara termasuk
seseorang untuk menciptakan sesuatu
Indonesia dan memiliki creative
yang
disimpulkan
84
diungkapkan, bahwa
Pengaruh Model Pembelajaran... Adianti Ruqoyah
preschool sebagai model sekolah
dalam dirinya. Hal tersebut Sejalan
inklusif,
melakukan
dengan pernyataan Rachmawati dan
penelitian selama 30 tahun. Sujiono
Kurniati (2010:13) yang mengatakan
(2009:216)
bahwa salah satu karakteristik Anak
Pamela
model
pembelajaran
BCCT merupakan suatu metode atau
yang
pendekatan dalam penyelenggaraan
kemandirian.
pendidikan Anak Usia Dini dan
Desmita
merupakan perpaduan antara teori
kemandirian atau otonomi adalah
dan
praktik.
kemampuan untuk melepaskan diri
merangsang
dari orangtua dengan maksud untuk
anak untuk aktif, kreatif dan terus
menemukan dirinya melalui proses
berfikir
mencari
pengalaman
pembelajaran
BCCT
dengan
pengalamannya (2012:11) BCCT
menggali
sendiri.
pembelajaran
mempunyai
Erickson
(2012:185)
dalam
menyatakan
identitas
ego,
yakni
perkembangan menuju diri yang
bahwa
berdiri sendiri. Menurut Chaplin
konsep
(1999:48) Kemandirian seseorang
difokuskan
ditunjukkan melalui keyakinannya
suatu
yang
adalah
Nuryani
menerangkan
merupakan
kreatif
pengalaman dunia nyata hadir di
yang
dalam kelas dan mendorong anak
percaya diri atas kemampuan dalam
didik
menyelesaikan
untuk
membuat
hubungan
digambarkan
dalam
rasa
sesuatu.
Menurut
kemadirian
anak
antara pengalaman, pengetahuan dan
Marshall
pemahaman kehidupan sehari-hari,
ditunjukkan dengan memakai baju
sehingga
sendiri, makan secara rutin, dapat
anak
menemukan
pengalamannya secara sendiri tanpa
ketoilet,
dapat
menggunakan
pengaruh langsung dari guru.
peralatan makan sendiri Berdasarkan deskripsi teori yang
Kemandirian Dalam kreativitas
mengembangkan
anak diperlukan pula
pengembangan
kemandirian
telah
kemandirian
diungkapkan, diartikan
maka sebagai
kebebasan dan kemampuan anak
pada
dalam mengatur perilakunya tanpa
anak. Sehingga anak berani untuk
adanya kontrol serta pengaruh dari
mengembangkan
orang
potensi
kreatif
lain.
Kemandirian
diukur
85
JURNAL PENDIDIKAN USIA DINI Volume 10 Edisi 1, April 2016
dengan indikator-indikator yaitu: 1)
4. Perbedaan
hasil
anak
inisiatif, 2) memiliki tanggungjawab,
memiliki
3) kontrol diri, 4) percaya diri, 5)
tinggi diajar menggunakan model
memiliki
pembelajaran
kemampuan
mengatasi
kemandirian
yang
Beyond
belajar
Centers
masalah, 6) tidak bergantung kepada
And Circles Time (BCCT) dan
orang lain.
non BCCT.
Berdasarkan
penjelasan
5. Perbedaan
diatas peneliti terarah untuk meneliti
memiliki
apakah
model
rendah
dan
model
adanya
pengaruh
pembelajaran kemandirian
BCCT terhadap
kreativitas.
Dimana tujuan utama penelitian ini
hasil
anak
kemandirian diajar
belajar
menggunakan
pembelajaran
Centers
yang
And
Beyond
Circles
Time
(BCCT) dan non BCCT.
ingin mengetahui 1. Perbedaan
hasil
anak
yang
Metodologi Penelitian
mempunyai kreativitas rendah
Metode
ini
merupakan
dalam
pembelajaran
Centers
metode kuantitatif Ex post facto.
And Circles Time (BCCT) dan
dengan Disain faktorial 2 x 2. Disain
non BCCT.
ini dipilih karena sampel penelitian
2. Perbedaan
hasil
anak
yang
dibagi dalam dua kelompok yang
mempunyai kreativitas Tinggi
diajar dengan model BCCT dan Non
yang diajar menggunakan model
BCCT Yaitu TK Amanah yang
pembelajaran
menerapkan
Beyond
Centers
model
pembelajaran
And Circles Time (BCCT) dan
Beyond Centers And Circles Time
non BCCT.
(BCCT) dan TK Kertapawitan yang tidak
3. Pengaruh
menerapkan
model
interaksi
model
pembelajaran Non BCCT. Penelitian
Beyond
Centers
ini dilakukan selama 11 bulan yang
And Circles Time (BCCT) dan
dimulai dari bulan November 2014
kemandirian terhadap kreativitas
sampai
anak.
Pengambilan sampel dalam enelitian
pembelajaran
86
digunakan
yang diajar menggunakan model Beyond
penelitian
yang
dengan
Oktober
2015.
Pengaruh Model Pembelajaran... Adianti Ruqoyah
ini
menggunakan
multi
strage
random sampling.
pengolahan data. Dalam penelitian ini analisis data meliputi statistika
Adapun
langkah-langkah
deskriptik,
uji
normalitas
data
dalam pemilihan sampel penelitian
(persyaratan analisis) dan statistika
sebagai
menentukan
inferensial untuk pengujian hipotesis.
daerah yang terpilih berdasarkan
Analisis deskripsi dilakukan
kecamatan di jakarta barat 2) setelah
untuk setiap variabel penelitian yang
itu menentukan sekolah yang akan
meliputi: perhitungan mean, standar
dijadikan
deviasi, skor minimum dan skor
berikut:
1)
Penelitian
dengan
memperhatikan model pembelajaran
maksimum.
yang
tingkat
deskriptif dilanjutkan dengan analisis
akreditasi 3) melakukan pemilihan
inferensial yang digunakan untuk
pengukuran
pada
menguji hipotesis penelitian. Dalam
dengan
penelitian ini uji hipotesis dilakukan
digunakan
serta
kemandirian
masing-masing
kelas,
menggunakan
instrumen
dengan
Sesudah
analisis
analisis
multivariate
t
kemandirian yang telah disusun oleh
hotelling guna melihat perbedaan 2
peneliti.
variabel
Dalam
pengembangan
multivariate
(memiliki
imstrumen terlebih dulu dilakukan
beberapa dimensi didalamnya) yang
uji
selanjutnya
coba
instrument
dengan
dilakukan
uji
t
pengujian validitas isi dan validita
independen guna melihat dimensi
butir, serta reliable dengan sampel
mana yang terdapat perbedaan, dan
yang berbeda. Setelah valid dan
selanjutnya untuk melihat interaksi
reliabel. Instrument digunakan untuk
antara kemandirian dan kreativitas
mengukur variable. Terdiri dari dua
berdasarkan
instrument, kuesioner kemandirian
kelompok BCCT dan Non BCCT
dan alat tes kreativitas.
digunakan
analisis
Sebelum
dilakukan
Setelah data terkumpul, maka dilakukan
tabulasi
rendah
chi
dan
square. pengujian
dengan
hipotesis, dilakukan terlebih dahulu
memberikan skor dari setiap jawaban
uji persyaratan yaitu uji normalitas.
yang
Uji
diberikan
data
tinggi
responden
atau
subyek penelitian untuk dilakukan
normalitas
dilakukan
untuk
mengetahui apakah data berasal dari
87
JURNAL PENDIDIKAN USIA DINI Volume 10 Edisi 1, April 2016
populasi yang berdistribusi normal.
normalitas
Dalam
univariat.
pengujian
ini
dilakukan
dilakukan Dalam
secara
analisis
data
dengan uji Kolmogorov Smirnov
penelitian ini menggunakan program
yang didasarkan pada koefisien KS
komputer SPSS 15 dan excel.
hitung
dan
P-value.
Pengujian dimensi memiliki Keluwesan sebesar 1.13, lalu pada dimensi Elaborasi
Hasil Dan Pembahasan Perbedaan
Hasil
Anak
yang
mempunyai Kreativitas Rendah
sebesar 1.13, dan pada dimensi Original sebesar 4.63.
antara Kelompok BCCT dan Non BCCT Berdasarkan perhitungan t hotteling T2hitung (36.6) > C2 (11.83) maka
Ho
ditolak,
disimpulkan
bahwa
atau
dapat
Terdapat
perbedaan Hasil Anak yang memiliki Kreativitas Rendah antara kelompok
Sedangkan
rata-rata
Kelancaran pada kelompok BCCT adalah
12.73
selanjutnya
untuk
dimensi memiliki Keluwesan sebesar 3.36, lalu pada dimensi Elaborasi sebesar 3.27, dan pada dimensi Original sebesar 7.27.
BCCT dan Non BCCT. Untuk
Berdasarkan hasil pengujian
mengetahui masing-masing dimensi
kesamaan rata-rata pada masing-
mana
masing
dimensi,
terdapat
seluruh
(Kelancaran,
Elaborasi,
dan
Keluwesan,
Original)
yang
terlihat
bahwa
dimensi
yang
berbeda antara Kelompok BCCT dan
terdapat perbedaan pada Kreativitas
Non BCCT maka digunakan Analisis
rendah antara kelompok BCCT dan
lanjutan yaitu uji t independent.
Non BCCT, yaitu pada Dimensi
Berdasarkan analisis lanjutan mengenai Kreativitas anak yang Rendah antara BCCT dan NON BCCT, dapat diketahui bahwa ratarata Kelancaran pada kelompok non BCCT adalah 5.92 selanjutnya untuk 88
memiliki
kelancaran,
elaborasi,
dan
keluwesan,
original.
hal
ini
dikarenakan pada seluruh dimensi tersebut memiliki nilai t hitung ≥ t tabel yaitu t hitung untuk memiliki inisiatif
sebesar
2,034,
dengan
demikian dapat disimpulkan terdapat
Pengaruh Model Pembelajaran... Adianti Ruqoyah
perbedaan
yang
Kreativitas
signifikan
rendah
anak
pada
Perbedaan
antara
mempunyai
Hasil
Anak
Kreativitas
yang Tinggi
kelompok BCCT dan Non BCCT
Antara Kelompok BCCT dan Non
pada seluruh Dimensinya.
BCCT
Dalam
penelitian
ini
ditemukan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara kreativitas anak pada kelompok rendah yang diajar dengan model pembelajaran BCCT dan Non BCCT, yaitu anak dengan model pembelajaran non BCCT
lebih
rendah
dibanding
dengan BCCT. Dimana dimensi kelancaran memiliki tingkat beda yang tinggi dan dalam setiap dimensi ditemukan
perbedaan
yang
signifikan. Perbedaan ini juga dapat
hasil perhitungan hipotesis diatas nilai
(11.45) maka Ho ditolak, atau dapat disimpulkan
bahwa
Terdapat
perbedaan Hasil Anak yang memiliki Kreativitas Tinggi antara kelompok BCCT dan Non BCCT. Untuk mengetahui masing-masing dimensi mana
(Kelancaran,
Elaborasi,
dan
Keluwesan,
Original)
yang
berbeda antara Kelompok BCCT dan Non BCCT maka digunakan Analisis lanjutan yaitu uji t independent. Berdasarkan
diakibatkan oleh tingkat SDM guru
lanjutan
atau
pengajar,
T2hitung (36.6) > C2
hasil
penelitian
analisis mengenai
dimana
berperan
Kreativitas anak yang Tinggi antara
anak
dalam
BCCT dan NON BCCT, dapat
untuk
diketahui bahwa rata-rata Kelancaran
mestimulasi kreativitas anak. Dengan
pada kelompok non BCCT adalah
SDM yang tidak mendukung atau
19,50 selanjutnya untuk dimensi
rendah anak belajar lebih cepat bosan
memiliki Keluwesan sebesar 3,50,
karena
lalu pada dimensi Elaborasi sebesar
penting
pada
memberikan
tidak
sarana
adanya
menarik dari pengajar.
ide
yang
2,70, dan pada dimensi Original sebesar 7,40.
89
JURNAL PENDIDIKAN USIA DINI Volume 10 Edisi 1, April 2016
Sedangkan
rata-rata
memiliki kelancaran, keluwesan, dan
Kelancaran pada kelompok BCCT
elaborasi, sedangkan tidak demikian
adalah
pada original, hal ini dikarenakan
22,91
selanjutnya
untuk
dimensi memiliki Keluwesan sebesar
pada
4,30, lalu pada dimensi Elaborasi
memiliki nilai t hitung ≥ t tabel yaitu
sebesar 4,39, dan pada dimensi
t hitung untuk memiliki inisiatif
Original sebesar 8,13.
sebesar
Berdasarkan hasil pengujian
seluruh
dimensi
2,034,
tersebut
sedangkan
pada
dimensi original didapatkan nilai t
kesamaan rata-rata pada masing-
hitung
masing
dimensi,
demikian dapat disimpulkan terdapat
terdapat
3
(tiga)
terlihat
bahwa
dimensi
hanya
1,993.
yang
Dengan
yang
perbedaan
signifikan
pada
terdapat perbedaan pada Kreativitas
Kreativitas
anak
antara
tinggi antara kelompok BCCT dan
kelompok BCCT dan Non BCCT
tinggi
Non BCCT, yaitu pada Dimensi Pada dimensinya
masing
masing
yang memumpuni anak sehingga
ditemukan
perbedaan
walau sekolah tidak menggunakan
pada dimensi kelancaran, keluwesan,
metode
elaborasi
mendapatkan stimulus yang baik
dan
tidak
terdapat
perbedaan pada dimensi originalitas. Secara teori, tidak terdapat perbedaan pada dimensi originalitas dapat diakibatkan karena adanya stimulus dari orang tua atau rumah
90
BCCT,
dirumah
dia
atau pengajaran yang baik dari orang tua
sehingga
kreativitasnya dengan baik.
tetap
perkembangan berkembang
Pengaruh Model Pembelajaran... Adianti Ruqoyah
Uji interaksi Kemandirian Anak terhadap Kreativitas pada Kelompok BCCT dan Non BCCT Kreativitas Total Kelompok
Rendah f
%
Tinggi f
%
p-value f
%
Rendah 11 45.83 13 54.17 24 100 Non
Kemandirian Tinggi
BCCT
6
Total
60.00
4
40.00 10 100
0.354
17 50.00 17 50.00 34 100 Rendah
9
81.82
2
18.18 11 100
Tinggi
8
34.78 15 65.22 23 100
Kemandirian BCCT Total
17 50.00 17 50.00 34 100
Berdasarkan tabel di atas, dapat
0.013
dilihat
bahwa
dari
24
kreativitas yang tinggi. Dari 11 responden kelompok BCCT dengan
responden kelompok Non BCCT
kemandirian
dengan
rendah
81.82% memiliki kreativitas yang
memiliki
rendah pula dan 18.18% lainnya
kemandirian
sebanyak
45.83%
rendah
kreativitas yang rendah pula dan
dengan
54.17% lainnya dengan kreativitas
Sedangkan
yang tinggi. Sedangkan dari 10
kelompok
responden kelompok Non BCCT
kemandirian tinggi sebanyak 35%
dengan kemandirian tinggi sebanyak
memiliki kreativitas yang rendah dan
60%
65% lainnya dengan kreativitas yang
memiliki
kreativitas
yang
rendah dan 40% lainnya dengan
kreativitas
sebanyak
dari
yang
tinggi.
23
responden
BCCT
dengan
tinggi.
91
JURNAL PENDIDIKAN USIA DINI Volume 10 Edisi 1, April 2016
Hasil uji chi kuadrat untuk
pengajaran lebih berpusat pada guru
kelompok Non BCCT didapat p-
sehingga tidak ada kebebasan pada
value 0,354 yang bernilai lebih dari
anak
0,05 sehingga Ho diterima. Hal ini
kemampuannya
menunjukkan bahwa pada kelompok
berbagai pengalaman.
Non BCCT tidak terdapat interaksi kemandirian pada kreativitas anak. Berbeda dengan kelompok BCCT, didapat p-value 0,013 yang bernilai kurang
dari
0,05
sehingga
Ho
ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa pada
kelompok
interaksi
BCCT
terdapat
kemandirian
pada
kreativitas anak. Kemandirian anak yang rendah cenderung memiliki kreativitas
rendah,
begitu
juga
dengan kemandirian yang tinggi akan memiliki kreativitas yang tinggi pula.
dalam
Perbedaan
mengeksplorasi dan
Hasil
menjelajahi
Anak
yang
mempunyai Kemandirian Rendah antara Kelompok BCCT dan Non BCCT Berdasarkan nilai maka
2
T
hitung
Ho
disimpulkan
perhitungan
(95.51) > C2 (12.33) ditolak,
atau
bahwa
dapat
Terdapat
perbedaan Hasil Anak yang memiliki Kemandirian
Rendah
antara
kelompok BCCT dan Non BCCT. Untuk mengetahui masing-masing dimensi mana (Inisiatif, Tanggung Jawab, Kontrol diri, Percaya Diri,
Hasil
pengujian
hipotesis
Kemampuan Mengatasi Masalah dan
ketiga menunjukkan tidak adanya
Tidak Bergantung Orang Lain ) yang
perbedan
dan
berbeda antara Kelompok BCCT dan
berada
Non BCCT maka digunakan Analisis
antara
kemandirian
kreativitas
anak
yang
dikolompok BCCT. Hal tersebut mnegindikasikan
bahawa
metode
Non BCCT tidak dapat menstimulus dengan
baik
kemandirian
anak
dengan
tinggi
untuk
meningkatkan kreativitasnya dengan baik. 92
Hal
tersebut
dikarenakan
lanjutan yaitu uji t independent. Berdasarkan hasil penelitian lanjutan mengenai Kemandirian anak yang Rendah antara BCCT dan NON BCCT, dapat diketahui bahwa ratarata inisiatif pada kelompok non BCCT adalah 1.59 selanjutnya untuk
Pengaruh Model Pembelajaran... Adianti Ruqoyah
dimensi memiliki tanggung jawab
Berdasarkan hasil pengujian
sebesar 1.71, lalu pada dimensi
kesamaan rata-rata pada masing-
kontrol diri sebesar 1.59, pada
masing
dimensi Percaya diri sebesar 1.76,
hanya ada tiga dimensi yang terdapat
pada dimensi Memiliki kemampuan
perbedaan pada kemandirian rendah
mengatasi masalah sebesar 1.24 dan
antara kelompok BCCT dan Non
dimensi
BCCT, yaitu pada Dimensi memiliki
Tidak
bergantung
pada
orang lain sebesar 0.94.
BCCT diketahui bahwa rata-rata inisiatif sebesar 2.00, selanjutnya untuk dimensi memiliki tanggung sebesar
2.76,
lalu
pada
dimensi kontrol diri sebesar 2.12, pada dimensi Percaya diri sebesar 2.59,
pada
kemampuan
dimensi
Memiliki
mengatasi
masalah
sebesar 1.35 dan dimensi Tidak bergantung pada orang lain sebesar 2.35.
bahwa
dan Tidak Bergantung Pada orang lain. Hal
bahwa
ini
dikarenakan pada
dimensi tersebut memiliki nilai t hitung ≥ t tabel yaitu t hitung untuk memiliki tanggung jawab sebesar 3.387 dan percaya diri sebesar 2,432 serta Tidak Bergantung pada Orang Lain sebesar 5.367, terlihat juga untuk
probability
sig.
2
tailed
masing-masing yaitu 0.002 , 0.021 dan 0.000 yang lebih kecil dari taraf signifikansi 0.05 yang berarti Ho ditolak,
Terlihat
terlihat
tanggung jawab serta percaya diri
Sedangkan pada kelompok
jawab
dimensi,
dengan
demikian
dapat
pada
disimpulkan terdapat perbedaan yang
kemandirian anak yang rendah untuk
signifikan pada kemandirian rendah
kelompok Non BCCT dimensi paling
anak antara kelompok BCCT dan
tinggi
rata-ratanya
Non BCCT pada dimensi Memiliki
adalah pada Dimensi Percaya Diri,
Tanggung Jawab, Percaya diri, dan
sedangkan pada kelompok BCCT
Tidak bergantung pada orang lain,
adalah Dimensi Memiliki Tanggung
sedangkan pada dimensi Inisiatif,
Jawab.
Kontrol diri, kemampuan mengatasi
berdasarkan
masalah tidak terdapat perbedaan yang signifikan.
93
JURNAL PENDIDIKAN USIA DINI Volume 10 Edisi 1, April 2016
Pada kelompok BCCT dimensi
Jawab, Kontrol diri, Percaya Diri,
tanggung jawab menjadi dominan,
Kemampuan Mengatasi Masalah dan
hal
satu
Tidak Bergantung Orang Lain ) yang
pembiasaan metode BCCT adalah
berbeda antara Kelompok BCCT dan
membereskan mainan saat pijakan
Non BCCT maka digunakan Analisis
setelah bermain sehingga hal tersebut
lanjutan yaitu uji t independent.
ini
karenakan
salah
sudah terinternalisasi pada anak dan menjadi
pembiasaan
untuk
meningkatkan tanggungjawab pada anak. Pada dimensi inisiatif, kontrol diri,
dan kemampuan
masalah
tidak
mengatasi
terlihat
adanya
perbedaan sehingga dapat dikatakan model permbelajaran BCCT pada anak
kemandirian
rendah
tidak
terlalau signifikan berpengaruh.
Hasil
Anak
lanjutan mengenai Kemandirian anak yang Tinggi antara BCCT dan NON BCCT, dapat diketahui bahwa ratarata inisiatif pada kelompok non BCCT adalah 1.69 selanjutnya untuk dimensi memiliki tanggung jawab sebesar 2.38, lalu pada dimensi kontrol diri sebesar 2.31, pada dimensi Percaya diri sebesar 2.13,
Uji T2 (t hoteling) untuk melihat perbedaan
Berdasarkan hasil penelitian
yang
mempunyai Kemandirian Tinggi
pada dimensi Memiliki kemampuan mengatasi masalah sebesar 2.06 dan dimensi
Tidak
bergantung
pada
orang lain sebesar 1.88.
antara Kelompok BCCT dan Non Sedangkan pada kelompok
BCCT Hasil perhitungan Hipotesis
BCCT diketahui bahwa rata-rata
T2hitung (82.47) > C2
inisiatif sebesar 2.44, selanjutnya
(12.33) maka Ho ditolak, atau dapat
untuk dimensi memiliki tanggung
disimpulkan
jawab
di atas nilai
bahwa
Terdapat
sebesar
2.38,
lalu
pada
perbedaan Hasil Anak yang memiliki
dimensi kontrol diri sebesar 2.31,
Kemandirian
pada dimensi Percaya diri sebesar
Tinggi
antara
kelompok BCCT dan Non BCCT.
2.13,
Untuk mengetahui masing-masing
kemampuan
dimensi mana (Inisiatif, Tanggung
sebesar 2.06 dan dimensi Tidak
94
pada
dimensi
Memiliki
mengatasi
masalah
Pengaruh Model Pembelajaran... Adianti Ruqoyah
bergantung pada orang lain sebesar
signifikansi 0.05 yang berarti Ho
1.88.
ditolak, Terlihat
bahwa
dengan
demikian
dapat
pada
disimpulkan terdapat perbedaan yang
kemandirian anak yang tinggi untuk
signifikan pada kemandirian tinggi
kelompok Non BCCT dimensi paling
anak antara kelompok BCCT dan
tinggi
Non BCCT pada pada Dimensi
berdasarkan
rata-ratanya
adalah pada Memiliki Tanggung
memiliki
Jawab, sedangkan pada kelompok
kemampuan mengatasi masalah, dan
BCCT adalah Dimensi Memiliki
tidak
Kemampuan Mengatasi Masalah.
Sedangkan pada dimensi kontrol diri
Berdasarkan hasil pengujian kesamaan rata-rata pada masingmasing
dimensi,
terlihat
inisiatif,
bergantung
percaya
orang
diri,
lain.
dan memiliki tanggung jawab tidak demikian.
bahwa
Pada
pengujian
hipotesis
terdapat empat dimensi yang terdapat
kelima pengujian dinyatakan terdapat
perbedaan pada kemandirian tinggi
perbedaan
antara kelompok BCCT dan Non
kelompok BCCt dan Non BCCT. Hal
BCCT, yaitu pada Dimensi memiliki
tersebut
inisiatif, percaya diri, kemampuan
BCCT lebih tinggi kemandiriannya
mengatasi
masalah,
tidak
dibandingkan dengan Non BCCT.
bergantung
orang
ini
Berdasarkan deskriptif kemandirian
dikarenakan pada dimensi tersebut
tinggi pada anak, kelompok BCCT
memiliki nilai t hitung ≥ t tabel yaitu
tetinggi pada bidang kemampuan
t hitung untuk memiliki inisiatif
mengatasi masalah dan pada Non
sebesar
BCCT memiliki tanggung jawab.
2,127,
dan
lain,
hal
selanjutnya
pada
percaya diri sebesar 2.091, lalu kemampuan
mengatasi
masalah
sebesar 3,646 dan tidak bergantung orang sebesar 3.354 serta terlihat juga untuk probability sig. 2 tailed masing-masing lebih kecil dari taraf
kemandirian
mengartikan
antara
kelompok
Dapat diartikan kemapuan mengatasi masalah pada kelompok BCCT dikarena anak terbiasa untuk belajar bereksplorasi sendiri dalam memecahkan masalah yang dihadapi saat
bermain.
Sedangkan
95
JURNAL PENDIDIKAN USIA DINI Volume 10 Edisi 1, April 2016
perbandingan
dimasing
masing
Centers
dimensi telihat bahwa tidak terdapat
(BCCT)
dan
perbedaan antara dimensi memiliki
terhadap
kreativitas
tanggung jawab dan kontrol diri.
Sedangkan pada kelompok non
Kedua
BCCT tidak terdapat perbedaan
dimensi
tersebut
dapat
And
dikaitkan dengan pendidikan yang
tingkat
didapati
kreativitas anak.
dirumah
atau
di
luar
sekolah, dimana tanggung jawab dan
4.
Circles
kemandirian
kemandirian
orang tua dengan baik.
rendah
diajar
model hasil
dimensi,
Terdapat Perbedaan hasil anak
And Circles Time (BCCT) dan non BCCT. 2.
Terdapat Perbedaan hasil anak dengan kreativitas Tinggi yang diajar
menggunakan
model
pembelajaran Beyond Centers And Circles Time (BCCT) dan non
BCCT.
adanya
Dengan
perbedaan
tidak yang
signifikan pada dimensi original. 3.
Terdapat model
96
pengaruh
interaksi
pembelajaran
Beyond
Circles
Time
masing-masing
dimensi
inisitaif,
mengatassi masalah tidak ada
model
pembelajaran Beyond Centers
Beyond
kontrol diri, dan kemampuan
dengan kreativitas rendah yang menggunakan
And
perbandingan
berikut:
diajar
menggunakan
(BCCT) dan non BCCT. Dalam
hipotesis dapat disimpulkan sebagai
1.
belajar
pembelajaran
Centers
pengujian
pada
Terdapat Perbedaan hasil anak dengan
Berdasarkan
anak.
kemandirian
kontrol diri dari anak dididik oleh
Simpulan
Time
perbedaan yang signifikan. 5.
Terdapat Perbedaan hasil anak dengan
kemandirian
tinggi
diajar
model
pembelajaran
Centers
And
belajar
menggunakan Beyond
Circles
Time
(BCCT) dan non BCCT. Dalam perbandingan dimensi,
masing-masing
dimensi
memiliki
tanggung jawab dan kontrol diri tidak
ada
signifikan.
perbedaan
yang
Pengaruh Model Pembelajaran... Adianti Ruqoyah
Berdasarkan simpulan diatas penulis
mememberikan
beberapa
rekomendasi antara lain:
menstimulasi
kreativitas
kemandirian
anak
dan
dengan
memberikan kebebeasan yang untuk
anak
menjelajah
berbagai pengalaman. b. Pengoptimal
kemandiran
anak
merencanakan pembelajaran yang tidak monoton dan menarik. guru
mendengarkan
membedakan
tanpa
latar
belakang
e. Sarana
yang
sebaiknya
disiapkan
guru
diperbanyak
agar
adanya kesesuaian antara media dan tema. f. Kompetensi yang dimiliki guru tk sepatutnya dari bidang yang linera
dapat diwujudkan dengan guru
c. Diharapkan
mendidik
sosial.
a. Sebaiknya guru lebih mampu
luas
dalam
keluh
sehingga
perkembangan
pada
anak dapat terjadi secara optimal. g. Perlu adanya penelitian lanjutan tingkat kecemasan anak dengan
dapat
model pembelajaran BCCT yang
kesah
masuk disekolah dasar yang tidak
masalah anak di dalam kelas.
menggunakan
Sehingga anak merasa dimengerti
pembelajaran BCCT serta tingkat
dan penyelesaian masalah pada
kemampuan
anak dapat terfokus.
kelompok tersebut yang dituntut
d. Diharapkan guru dapat mengerti karakter
masing-massing
anak
Anoun. The Creative Center for Research
and
Training, Inc, BCCT. USA: Kaplan, 2005.
pada
untuk syarat masuk SD atau pembelajaran
SD
kelas
1.
Peserta Didik. Bandung: PT Remaja Rosda Karya. 2009. Direktorat Pembinaan Pendidikan Anak Usia Dini. Pedoman
Chaplin, C. P. Kamus Lengkap Psikologi.
calistung
Desmita. Psikologi Perkembangan
DAFTAR PUSTAKA
Childhood
model
Terjemahan
Kartini Kartoni. Jakarta: PT.
Pendidikan Berkarakter Pada Anak Usia Dini. Jakarta: Direktorat
Pembinaan
Raja Grafindo Persada. 1999.
97
JURNAL PENDIDIKAN USIA DINI Volume 10 Edisi 1, April 2016
Pendidikan Anak Usia Dini. 2012. Seifert, K. L dan Hoffnung, R. J. Child
and
Adolescent
Development.
Boston:
Houghton Mifflin Company. 1994. Lilis Nuryani. Implementasi Model Pembelajaran
BCCT
di
Kelompok B PAUD Ganesa Bandung.
Bandung:
UPI,
2012. Munandar, Utami.
Pengembangan
kreativitas Anak Berbakat. Jakarta : Rineka Cipta. 2009. Peraturan Pemerintah No. 19 tahun 2005
tentang
Standar
Nasional Pendidikan, pasal 19 ayat 1. Rachmawati,
dan
Strategi
Kurniati
E.
Pengembangan
Kreativitas pada Anak. Usia TK.
Bandung:
Kencana
Prenada Media Group. 2010. Santrock, John W. Perkembangan Anak,
Edisi
ke-11
Jilid
1.Jakarta: Erlangga. 2007. Sujiono, Yuliani Nurani. Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta: PT Indeks. 2009. 98