EVALUASI PROGRAM IMPLEMENTASI PENDEKATAN BEYOND CENTERS AND CIRCLE TIME (BCCT)
RENTI OKTARIA
PAUD PPs Universitas Negeri Jakarta, Jl. Rawamangun Muka, Jakarta Timur. E-mail.
[email protected] Abstrak: The evaluation research aimed to acknowledging the effectiveness of the implementation of beyond centers and circle time approach at RA Istiqlal Jakarta Pusat in 2014. The evaluation research is selected as a research method, use the CIPP Model from Daniel Stufflebeam. The research were use multi technique and instrumen to collect the data and analizying data use the desciptive statistic and qualitative technique. The result of research give a conclusion that the implementation of beyond centers and circle time approach at RA Istiqlal Jakarta Pusat in 2014 has been effective. It was seem that (1) RA Istiqlal Jakarta has been the curriculum and handbook of beyond centers and circle time; (2) There are 20 teachers average graduation of S-1 and they received basic training of BCCT and communication skill; (3) There are 10 centers consist of ibadah, natural materials, macro dramatic play, micro dramatic play, block, readiness, movement, creative art, music, and cooking; (4) Child classified by age group with a ratio 12 2 that 12 students with 2 teachers; (5) Teacher have implemented scaffolding the environment, scaffolding the pre-play experience, scaffolding the individual child’s play experience, and scaffolding the post play experience; (6) High quality play environments for children support the three kinds of play. Keywords: Evaluation Program, Beyond Centers and Circle Time, Early Childhood Education.
Abstrak: Studi evaluasi ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas dari pelaksanaan pendekatan beyond centers and circle time (BCCT) di RA Istiqlal Jakarta Pusat tahun 2014. Metode penelitian yang digunakan adalah evaluasi dengan model CIPP dari Daniel Stufflebeam. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, dan angket. Analisis data menggunakan deskripsi. Hasil penelitian adalah implementasi pendekatan BCCT di RA Istiqlal Jakarta tahun 2014 berjalan efektif, yakni: (1) RA Istiqlal Jakarta memiliki kurikulum dan panduan BCCT; (2) Ada 20 orang guru lulusan S1 dan mendapatkan pelatihan dasar BCCT dan keterampilan komunikasi; (3) Ada 10 sentra yang terdiri dari sentra ibadah, bahan alam, main peran makro, main peran mikro, balok, persiapan, olah tubuh, seni kreativitas, musik dan memasak; (4) Murid diklasifikasi berdasarkan kelompok usia dengan rasio 12 orang anak dengan 2 orang guru; (5) Guru telah melaksanakan pijakan penataan lingkungan, pijakan pengalaman sebelum main, pijakan pengalaman main setiap anak, dan pijakan pengalaman setelah main; dan (6) 3 jenis main didukung dengan adanya lingkungan main yang berkualitas untuk murid. Kata kunci: Evaluasi Program, Beyond Centers and Circle Time, PAUD.
fundamental dalam membantu kePendidikan anak usia dini merupakan
tahapan
yang
paling
rangka dasar bagi pertumbuhan dan perkembangan
anak.
Undang-
337
Undang RI nomor 20 tahun 2003
Sekolah Al-Falah dan RA Istiqlal
tentang sistem pendidikan nasional
Jakarta. Pendekatan BCCT anak di-
yang menyatakan bahwa pendidikan
rangsang untuk secara aktif melaku-
anak usia dini adalah suatu upaya
kan kegiatan bermain sambil belajar
pembinaan yang ditujukan kepada
di sentra-sentra pembelajaran. Selu-
anak sejak lahir sampai dengan usia
ruh kegiatan pembelajaran berfokus
enam tahun yang dilakukan melalui
pada anak sebagai subyek pembela-
pemberian rangsangan pendidikan
jaran,
untuk membantu pertumbuhan dan
banyak berperan sebagai motivator
perkembangan jasmani dan rohani
dan fasilitator dengan memberikan
agar anak memiliki kesiapan dalam
pijakan-pijakan proses pembelajaran.
memasuki pendidikan lebih lanjut.
RA Istiqlal adalah salah satu
Pemberian rangsangan pendidikan
lembaga PAUD yang menerapkan
inilah yang kemudian perlu didesain,
Pendekatan BCCT dengan baik dan
dirancang dan disusun sehingga men-
merupakan sekolah yang mempunyai
jadi seperangkat pedoman terencana
idealisme
secara sistematik.
kurikulum
sedangkan
untuk
pendidik
lebih
mengembangkan
dengan
menyesuaikan
Pada tahun 2004 telah dila-
kondisi dan potensi daerah dimana
kukan kerjasama Direktorat PAUD,
TK/RA Istiqlal tersebut berdiri dan
Dirjen
dan
terselenggara. Fakta ini dibuktikan
Childhood
dengan banyaknya pendidik dan
Research and Training (CCCRT)
tenaga kependidikan (kepala sekolah
dari Florida Amerika Serikat tentang
dan pengelola) dari dalam atau luar
penerapan
pendekatan
BCCT
di
kota DKI Jakarta yang melakukan
Indonesia.
Pendekatan
ini
telah
observasi, magang dan mengikuti
diterapkan secara baik dibeberapa
pelatihan BCCT di RA Istiqlal
lembaga pendidikan anak usia dini di
Jakarta dan peserta magang berasal
Indonesia. Lembaga pendidikan anak
dari hampir seluruh wilayah provinsi
usia dini yang telah menerapkan
di
pendekatan
mendorong peneliti untuk melakukan
PLSP,
Creative
Center
Depdiknas, for
BCCT,
antara
lain:
Indonesia.
Uuraian
di
atas
338
Evaluasi Program Implementasi Renti Oktaria
penelitian evaluasi di RA Istiqlal
kasih, penuh permainan dan berbagai
yang
unggulan
pengalaman stimulasi untuk anak
tingkat Provinsi DKI Jakarta dan
usia dini, dengan atau tanpa adanya
lembaga
kekurangan sejak usia lahir sampai
menjadi
PAUD
pendidikan
pengasuhan
percontohan nasional.
Penelitian
kanak-kanak
(Phelps,
2004:
1).
mengeva-luasi
Sentra diartikan sebagai suatu wadah
penerapan program kurikulum di RA
yang disiapkan guru bagi kegiatan
Istiqlal
bermain anak melalui serangkaian
berfokus
untuk
yang
mengacu
pada
pendekatan Beyond Centers and
kegiatan bermain. Guru menyampaikan materi
Circle Time (BCCT).
pembelajaran yang telah disusun Pendekatan Beyond Centers and
dalam bentuk lesson plan. Rangkaian
Circle Time (BCCT)
kegiatan saling berkaitan dan saling
Pendekatan Beyond Centers
mendukung untuk mencapai tujuan
and Circle Time (BCCT) adalah
belajar harian. Setiap sentra memiliki
konsep pembelajaran usia dini yang
center point dan semua mengacu
diadopsi oleh Departemen Pendidi-
pada tujuan pembelajaran yang telah
kan Nasional Republik Indonesia
direncanakan tim guru (Soendari,
sejak tahun 2004 dari Creative
2010: 1). Peran guru adalah menun-
Centers for Childhood Research and
tun anak-anak dengan menyediakan
Training (CCCRT) yang berkedu-
bahan-bahan yang tepat. Bahan-
dukan di Florida, Amerika Serikat
bahan main tidak harus yang dibeli
(Soendari, 2010: 1).
dengan harga mahal dan cepat rusak,
Pendekatan
BCCT dimaksudkan untuk memper-
bahan-bahan
baiki
penyelenggaraan
untuk memenuhi kebutuhan anak
PAUD di Indonesia (Depdiknas,
adalah bahan main yang mampu
2006:
mendukung mengoptimalikan per-
praktik
2).
BCCT
adalah
suatu
rancangan kurikulum berbasis ber-
mainan
yang
tepat
kembangan seluruh potensi anak.
main yang menyediakan peluang
Menurut Sara Smilansky,
pengembangan ide-ide kreatif, penuh
menyebutkan ada empat jenis main
339
JURNAL PENDIDIKAN USIA DINI Volume 8 Edisi 2, November 2014
yakni: (1) sensorimotor (fungsional);
mainan, yakni: (1) Unoccupied Play
(2) main peran (mikro dan makro);
(tidak peduli); (2) Onlooker Play
(3) pembangunan (sifat cair sampai
(penonton); (3) Solitary Play (main
terstruktur); (4) main dengan aturan
sendiri); (4) Parallel Play (main
(Direktorat
1).
berdampingan); (5) Associative Play
Keempat jenis bermain diberikan
(main bersama); dan (6) Cooperative
kepada anak dengan mempertim-
Play (main bekerjasama) (Direktorat
bangkan berbagai cara menyediakan
PAUD, 2004: 2).
PAUD,
2004:
jenis bermain tersebut dengan bebe-
Komponen
BCCT
lebih
rapa tujuan, yaitu: (1) agar anak
menekankan pada empat pijakan,
mampu
teman
yaitu: (1) Pijakan lingkungan main;
sebaya; (2) anak mampu mengem-
(2) Pijakan pengalaman sebelum
bangkan kemampuan sosial emo-
main; (3) Pijakan pengalaman main
sional anak; (3) saling berbagi dan
setiap anak; dan (4) Pijakan penga-
bekerjasama ketika bermain dengan
laman setelah main. Dalam penera-
teman sebaya; (4) anak dapat berge-
pan empat pijakan (scafolding) ini,
rak terarah dan terstruktur sehingga
khususnya pada pijakan pengalaman
seluruh potensi fisik motorik anak
main setiap anak, Phelps dan Hanline
dapat berkembang secara optimal;
juga membuat konsep intensitas dan
(5) anak mampu menemukan kosa-
densitas dimana keduanya sangat
kata dan menggunakan bahasa yang
penting. Intensitas pengalaman main
tepat dan patut ketika berinteraksi
merupakan kesempatan sepanjang
dengan teman atau guru; dan (6)
waktu, sedangkan densitas pengala-
anak mampu menemukan pengala-
man main adalah keragaman dan
man dan menyajikan kembali men-
kedalaman pengalaman (Direktorat
jadi pengetahuan baru dalam sebuah
PAUD, 2004: 2). Saat lingkaran
kreativitas
bermain
adalah saat dimana pendidik (guru
harus dide-sain mengacu pada teori
atau kader atau pamong) duduk ber-
Mildred Parten tentang jenis-jenis
sama anak dengan posisi melingkar
hubungan sosial dalam suatu per-
untuk memberikan pijakan kepada
340
bermain
karya.
dengan
Jenis
Evaluasi Program Implementasi Renti Oktaria
anak, kegiatan ini dilakukan sebelum
evaluasi terhadap Context, Input,
dan sesudah main (Depdiknas, 2006:
Process, dan Product. Pengumpulan data dilaku-
3).
suatu
Pendekatan BCCT adalah
kan dengan menggunakan wawan-
sudut
cara,
pandang
mengenai
observasi,
studi
dokumen,
metode atau cara dalam menerapkan
angket dan audio-visual. Analisis
rangkaian
pembelajaran
data menggunakan teknik analisis
yang berlandaskan konsep intensitas,
deskriptif dengan statistika deskriptif
densitas, jenis main, interaksi sosial,
dan analisa kualitatif melalui tahapan
dan pijakan-pijakan yang diterap-kan
reduksi data, display data, dan
melalui kegiatan bermain sehing-ga
penarikan kesimpulan.
kegiatan
anak memiliki pengalaman dalam membangun pengetahuannya sendiri
HASIL DAN PEMBAHASAN
dan seluruh potensi perkembangan
Hasil evaluasi dalam peneli-
anak usia dini dapat distimulasi
tian akan disajikan ke dalam kom-
secara optimal. Pendekatan BCCT
ponen model evaluasi CIPP yang
terwujud berdasarkan konsep dan
mencakup aspek konteks, masukan,
teori para pakar yang telah teruji
proses, dan produk.
kebenarannya.
1. Komponen Context (Konteks) Evaluasi implementasi
METODE PENELITIAN
konteks
pendekatan
dalam Beyond
Penelitian ini menggunakan
Centers and Circle Time (BCCT)
metode evaluasi program yang dila-
untuk mengetahui sejauh mana suatu
kukan terhadap program pendekatan
lembaga pendidikan RA/TK memili-
Beyond Centers and Circle Time
ki dokumen yang menjadi dasar
(BCCT)
hukum
yang
dilaksanakan
di
dalam
menyelenggarakan
Istiqlal
pendidikan taman kanak-kanak. RA
Jakarta. Model Evaluasi yang dipakai
Istiqlal memiliki dokumen resmi
dalam penelitian ini adalah Model
sebagai landasan hukum penyeleng-
CIPP oleh Daniel Stufflebeam, yakni
garaan pendidikan, yaitu: (1) UUD
Radhatul
341
Athfal
(RA)
JURNAL PENDIDIKAN USIA DINI Volume 8 Edisi 2, November 2014
Tujuan
1945; (2) Undang-undang Nomor 20
penyelenggaraan
Tahun 2003 tentang Sistem Pendi-
pendidikan di RA Istiqlal adalah
dikan Nasional; (3) Undang-undang
membantu meletakkan dasar nilai-
Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru
nilai
dan Dosen; (4) Peraturan Pemerintah
seluruh aspek kepribadian (Multiple
Nomor 19 Tahun 2005 tentang Stan-
Inteligence) yang diperlukan anak
dar Nasional Pendidikan; (5) Peratur-
dalam menyesuaikan diri dengan
an Pemerintah Nomor 17 Tahun
lingkungan dan untuk perkembangan
2010 tentang Pengelolaan dan Penye-
selanjutnya. Dalam mewujudkan tu-
lenggaraan Pendidikan, (6) program
juan, sekolah menggunakan metode
pembelajaran TK, RA, dan bentuk
belajar melalui bermain intergrasi
lain yang sederajat; dan (7) Peraturan
nilai-nilai
Menteri
Nasional
dengan pendekatan BCCT melalui
(Permendiknas) Nomor 58 Tahun
sepuluh sentra bermain. Landasan
2009 tentang Standar PAUD. Pelak-
dan tujuan penyelenggaraan pendi-
sanaan pembelajaran dengan pende-
dikan di RA Istiqlal Jakarta diran-
katan BCCT mengacu pada (1) buku-
cang, dituliskan, dan disusun dalam
buku panduan dari Direktorat Pembi-
bentuk Kurikulum. Penyusunan kuri-
naan Pendidikan Anak Usia Dini; (2)
kulum dilakukan oleh semua elemen
Kementerian Pendidikan dan kebu-
pendidik dan tenaga kependidikan,
dayaan tentang Panduan Bermain
keterlibatannya.
Bersama dengan Pendekatan BCCT
lenggaraan program pembelajaran
untuk usia 3-6 tahun; (3) panduan
dengan pendekatan BCCT di RA
Praktis Bagi Pendidik dan Orangtua
Istiqlal Jakarta tercantum dalam kuri-
tentang melatih kemandirian dalam
kulum yang dilandasi oleh landasan
kemampuan makan sendiri, merawat
hukum, filosofis, dan teori. Landasan
kesehatan gigi, serta manfaat anak
hukum
bisa buang air besar dan buang air
Undang dan Peraturan pemerintah,
kecil sendiri untuk usia 0–6 tahun.
sedangkan landasan filosofis berda-
Pendidikan
kehidupan
beragama
kehidupan
beragama
Landasan
mengacu
pada
serta
penye-
Undang-
sarkan AL Qur’an dan Hadits, dan
342
Evaluasi Program Implementasi Renti Oktaria
landasan
teori
sebagai
landasan
ditanamkan
adalah
6
aspek
keilmuan mengacu pada teori tokoh
rukun iman, 5 aspek rukun Islam
dunia dan tokoh Islam, seperti yaitu:
dan Ihsan.
(1) Ibnu Qoyyim Al Jauziya, tentang
2) Sentra main peran makro, me-
fitrah anak; (2) Syaik Muhammad
ngenal
dan
mengaplikasikan
Said Mursi, menjelaskan tentang
nilai-nilai agama sejak usia dini,
aktivitas anak; (3) Teyler tentang sel
merefleksikan diri, memproyek-
saraf otak manusia; (4) Jean Piaget
sikan perasaan, ide dan penga-
tentang kognitif dan bagaimana anak
laman melalui kegiatan main
belajar; (5) Lev Vigotsky interaksi
peran.
sosial; dan (6) Howard Gardner
3) Sentra main peran mikro, mem-
tentang kecerdasan jamak. Berdasar-
fasilitasi pengalaman dramatisasi
kan landasan hukum, filosofis dan
anak dalam kehidupan beragama
teori-teori tersebut, maka RA Istiqlal
dengan menggunakan alat-alat
Jakarta meyakini bahwa melalui
main peran yang berukuran kecil
bermain, anak diajak untuk bereks-
atau mini,
plorasi, menemukan dan memanfaat-
4) Sentra bahan alam, untuk mem-
kan objek-objek yang dekat dengan
perluas pengalaman main sen-
lingkungan anak sehingga pembela-
sori motor menggunakan bahan
jaran menjadi bermakna (berman-
alam ciptaan Allah melalui kegi-
faat) bagi anak, ketika bermain anak
atan bermain terintegrasi nilai-
membangun
nilai kehidupan beragama.
pengertian
dengan
pengalamannya.
5) Sentra balok, memperluas pe-
Tujuan pelaksanaan kegiat-
ngalaman, keterampilan, hidayah
an belajar melalui bermain di setiap
dari Allah dalam mewujudkan
sentra, antara lain (Madrasah istiqal,
ide, gagasan, dan pengalaman
2013: 84-86):
yang
dimiliki
anak
menjadi
1) Sentra ibadah, mengenalkan dan
karya
nyata
dalam
bentuk
membiasakan nilai-nilai agama sejak dini. Materi pokok yang
343
bangunan.
JURNAL PENDIDIKAN USIA DINI Volume 8 Edisi 2, November 2014
6) Sentra persiapan, memperluas
dalam perkataan dan perbuatan; (3)
pengalaman keaksaraan (persi-
senang
meniru
apan membaca, menulis, dan
akhlak
dan
berhitung)
Muhammad
dan
melakukan
kepribadian
Nabi
SAW seperti
sabar,
kreativitas,
pemaaf, ikhlas, berani, dll; menyiap-
memperluas pengalaman berkre-
kan generasi yang mandiri dan mam-
asi dan terampil dalam mewu-
pu menyelesaikan masalah sesuai
judkan ide, gagasan, dan penga-
dengan perkembangan anak; dan (4)
laman yang dimiliki anak.
menyiapkan pribadi yang kreatif dan
7) Sentra
seni
dan
8) Sentra musik, memperluas pengalaman dan pengetahuan ten-
inovatif
sesuai
dengan
perkem-
bangan zaman.
tang irama, birama (ketukan), dan berbagai bunyi melalui kegi-
2. Komponen Input (Masukan) Evaluasi input pada imple-
atan bermain menyenangkan. 9) Sentra olah tubuh, memperluas
mentasi pendekatan sentra dan saat
pengalaman dan pengetahuan
lingkaran, meliputi: peserta didik,
tentang kreativitas dalam gerak
kompetensi tenaga pendidik, sarana
dan olah tubuh melalui bermain.
dan prasarana penunjang kegiatan
10) Sentra memasak, memberikan
pembelajaran,
dan
perencanaan
pengalaman belajar anak tentang
pembelajaran
dengan
pendekatan
sains, matematika, bahasa, dsb.
BCCT.
melalui kegiatan memasak.
a.
Peserta Didik
Standar kompetensi lulusan
Penerimaan peserta didik
RA Istiqlal Jakarta dengan konsep
untuk setiap kelompok usia maksi-
pembelajaran
menggunakan
mal 12 anak. Peserta didik dikelom-
Pendekatan BCCT, yaitu: (1) mem-
pokkan menjadi dua kelompok usia,
bangun kepribadian anak yang terin-
yakni: usia 4-5 tahun dan 5-6 tahun.
tegrasi nilai-nilai agama; (2) melatih
Pada proses penerimaan siswa baru
dan membiasakan anak untuk memi-
dilakukan
yang
liki sifat yang bijaksana dan jujur
344
dengan
mengobservasi
Evaluasi Program Implementasi Renti Oktaria
calon siswa terlebih dahulu untuk
sentra. Ruang sentra musik dibatasi
menentukan kelompok belajar.
dinding kaca tebal dan kedap suara.
b. Pendidik dan Tenaga Kepen-
3. Komponen Process (Proses) Evaluasi
didikan
proses
diarahkan
20
untuk mengetahui kesesuaian antara
orang yang memiliki latar belakang
pelaksanaan kegiatan belajar dengan
pendidikan,
perencanaan dan proses penilaian.
Jumlah
guru
sebagai
adalah
berikut:
12
orang S1 PAUD; 2 orang Diploma
a.
Perencanaan Pembelajaran Perencanaan
PGTK; 2 orang S1 Bahasa Inggris; 1
pembelajaran
orang S1 Bimbingan Konseling; 1
disetiap sentra berupa Lesson Plan
orang S1 Humas; 1 orang S1 PAI;
untuk periode setiap 3 bulan. Lesson
dan
atau
Plan di RA Istiqlal terdiri dari tema
Dakwah. Kualitas pendidik diting-
bulanan, webbing, kalender bulanan,
katkan melalui program training 3
rencana kegiatan harian dan penilai-
bulan untuk pembentukan standari-
an harian. Setiap bulan semua guru
sasi bersikap, berkomunikasi dan
sentra
interaksi edukasi. Segi kepribadian
rencana kegiatan bulanan, rencana
dan
dengan
kegiatan mingguan, dan rencana
seminar,
kegiatan harian (RKH) untuk semua
2
orang
sosial
pelatihan
S1
Syariah
ditingkatkan komunikasi,
workshop, studi banding.
membuat
webbing,
kelompok usia. Pengembangan tema menjelaskan
c. Sarana dan Prasarana
tema,
tentang
pengetahuan
umum tentang komponen dari tema
Hasil dokumen inventaris
(jenis, bagian-bagian, manfaat, kosa-
barang yaitu: ruang kepala sekolah,
kata dan konsep). Materi yang wajib
ruang guru, ruang kelas, kamar
muncul dalam webbing lesson plan
mandi, tempat wudhu, ruang tunggu,
adalah asmaul husna, surat pendek
ruang administrasi, dan ruang serba
Qur’an dan doa harian, mengenalkan
guna. Setiap sentra dibatasi oleh
warna dan bentuk
lemari penyimpanan media di setiap
dengan tema, serta rencana kegiatan
345
yang terkait
JURNAL PENDIDIKAN USIA DINI Volume 8 Edisi 2, November 2014
penunjang tema yang sesuai dengan
bebas. Variasi permainan pada
peristiwa nasional ataupun lokal.
saat
Jadwal
hanya
menggambar, sholat dhuha, buku
untuk 2 (dua) pekan, yang artinya
cerita, main peran makro atau
dalam 1 bulan, anak atau peserta
mikro, playdough, balok warna,
didik akan mengikuti kegiatan di
merobek atau melipat, musik,
sentra yang sama sebanyak 2 kali,
permainan olah tubuh, permainan
yakni di minggu pertama dan ketiga,
huruf
atau diminggu kedua dan keempat.
menjepit dan puzzle.
perputaran
sentra
jurnal
pagi
(hijaiyah
terdiri
atau
dari:
latin),
3) Toilet Training, ikrar, dan main bebas, anak-anak diarahkan untuk
b. Pelaksanaan Pembelajaran Proses pelaksanaan pembe-
toilet training pada pukul 07.30
lajaran dengan Pendekatan Beyond
WIB. Urutan untuk melakukan
Centers and Circle Time (BCCT) di
kegiatan toilet training berdasar-
RA
kan kelompok usia atau rom-
Istiqlal
Jakarta,
dipaparkan
bongan belajarnya
sebagai berikut: oleh
4) RA bertadarus, membaca surat-
guru piket di pintu gerbang masuk
surat pendek dan doa. Dalam
pada pukul 07.00 WIB sampai
praktiknya, kegiatan RA bertada-
dengan pukul 07.30 WIB.
rus ini dilakukan di saat lingkaran
1) Penyambutan,
dilakukan
2) Morning Al-Qur’an dan jurnal pagi, Morning Al-Qur’an dan
atau circle time di kegiatan setelah bermain bebas.
pada
5) Materi Pagi, diisi dengan kegiatan
pukul 07.00-07.30 WIB. Kegiatan
pembahasan tema, kosakata dan
Morning Al-Qur’an adalah kegiat-
story reading. Kegiatan pembe-
an dimana satu orang guru mem-
rian materi pagi ini diberikan guru
bacakan surat-surat pendek. Kegi-
kelas untuk rombongan belajarnya
atan jurnal pagi guru yang ber-
pada pukul 08.40- 09.15 WIB di
tugas mendisplay jurnal pagi dan
ruang sentra. Materi pagi menje-
jurnal
pagi
berlangsung
bertanggung jawab ketika bermain
346
Evaluasi Program Implementasi Renti Oktaria
laskan seputar tema dan jaringan
kan pada empat jenis pijakan yang
tema.
diterapkan oleh RA Istiqlal Jakarta,
6) Pendidikan
sarapan,
dilakukan
yaitu: (1) penataan lingkungan main;
pada pukul 09.15-09.45 WIB atau
(2)
sesudah materi pagi. Kegiatan
pijakan saat main; dan (4) pijakan
pendidikan
setelah main. Penataan lingkungan
sarapan,
dilakukan
pijakan
sebelum
main;
(3)
tangan
main biasanya dilakukan oleh guru
secara bergantian dan duduk me-
sentra pada pagi hari. Beberapa guru
lingkar dengan membawa bekal
sentra ada yang melakukan penataan
makanan dari rumah. Sebelum
lingkungan bermain anak pada saat
dan sesudah makan anak-anak
datang paling lambat pukul 06.45
berdo’a dengan dipimpin oleh
WIB atau pada sore hari sebelum
salah satu anak. Semua anak
kegiatan
selalu
mengikuti
anak
dengan
mencuci
antusias
untuk
berbagi
sentra
dan
pengarahan
selanjutnya pagi
dari
makanan bekal yang dibawanya,
kepala sekolah atau wakil kepala
bahkan ada anak yang lebih
sekolah. Dalam kegiatan penataan
banyak
lingkungan main, semua guru sentra
memberi
makanannya
RA Istiqlal Jakarta memperhatikan
dengan ikhlas. dilaksanakan
konsep penataan, contoh di sentra
pada pukul 09.45-11.15 WIB.
bahan alam densitas bermain peran
Rombongan belajar yang akan
menjadi tukang penjual jagung giling
mengikuti kegiatan sentra terdiri
dimana densitas tersebut dengan
dari anak-anak yang dibagi ke
kesempatan main untuk 4 orang
dalam beberapa kelompok berda-
dengan konsep bermain associative
sarkan usia sesuai jadwal perpu-
play, yakni 2 orang saling berhadap-
taran sentra. Kegiatan sentra dila-
an bermain bersama dengan permain-
kukan selama 90 menit.
an yang sama dan kesempatan yang
7) Kegiatan
sentra,
sama pula. Penataan lingkungan Pelaksanaan
pembelajaran
dengan pendekatan BCCT menekan-
347
disesuaikan dengan posisi duduk anak, alat-alat main diletakkan di
JURNAL PENDIDIKAN USIA DINI Volume 8 Edisi 2, November 2014
posisi yang mudah terjangkau tangan
menceritiakan pengalaman spiritual-
anak, mengedepankan kenyamanan
nya; (2) menggunakan waktu mem-
dan keamanan anak saat bermain dan
bereskan sebagai pengalaman belajar
berinteraksi sosial dengan teman
yang positif melalui pengelompokan,
sebaya atau guru.
urutan dan penataan lingkungan main
Kegiatan pijakan sebelum
secara tepat; dan (3) mengucapkan
berdurasi
10-15
do’a dengan khusyu dan ikhlas
09.45-10.00
WIB.
setelah bermain sebagai rasa syukur
Kegiatan pijakan sebelum bermain
kepada Allah. Pijakan pengalaman
terdiri dari: (1) transisi guru kelas ke
setelah main dilakukan guru dengan
guru sentra dengan bernyanyi dan
bercerita. Kegiatan setelah pijakan
menari; (2) berdoa sebelum bermain;
setelah main dilanjutkan dengan
(3) bercerita dengan gambar; (4)
pendidikan
mengenalkan kosakata baru yang
dzuhur dan tilawati PAUD, recalling,
disesuaikan dengan tema; (5) men-
do’a dan pulang.
bermain menit,
hanya yakni
makan
Pendidikan
jelaskan urutan main; (6) mencon-
siang,
makan
sholat
siang
tohkan atau memperagakan cara
dilaksanakan setelah kegiatan sentra
bermain dengan media di densitas
yaitu pada pukul 11.15-11.45 WIB.
yang telah disediakan; dan (7) mem-
Pendidikan makan siang anak-anak
buat kesepakatan bersama sebelum
melakukan kegiatan cuci tangan,
memulai
yang
menyiapkan peralatan makan, makan
menggelar densitas lengkap dengan
buah sebagai makanan pembuka, dan
media mainnya adalah sentra ibadah,
menu makan siang. Dalam pendi-
sentra main peran mikro, sentra
dikan makan siang, terjadi interaksi
bahan alam, sentra persiapan, sentra
sosial antar anak. Pendidikan makan
olah tubuh, sentra musik dan sentra
siang berujuan mengajarkan urutan
seni kreativitas.
makan, memakai peralatan makan,
bermain.
Sentra
Pijakan pengalaman setelah
adab berdoa, etika di meja makan,
main, meliputi: (1) mendukung anak
dan komunikasi yang patut ketika
untuk
makan
348
mengingat
kembali
dan
bersama.
Setelah
selesai
Evaluasi Program Implementasi Renti Oktaria
makan, anak-anak meletakkan pera-
anak bersama dengan guru kelompok
latan makan yang sudah kotor ke bak
berdoa
yang telah disediakan. Anak-anak
bersama,
secara mandiri mengklasifikasikan
dijemput orangtuanya.
dan
meletakkan
piring,
bersama.
Setelah
anak-anak
siap
berdoa untuk
sendok,
garpu, gelas sesuai bak atau ember
c. Penilaian Pembelajaran
yang ada. Anak mengambil peralatan
Proses penilaian dilakukan
sikat gigi. Transisi waktu sebelum
dengan protofolio, unjuk kerja, penu-
adzan dzuhur dimanfaatkan dengan
gasan, dan hasil karya anak. Portofo-
membaca buku cerita oleh guru
lio, yaitu penilaian berdasarkan kum-
(story reading) dan berdzikir. Kemu-
pulan hasil kerja anak yang dapat
dian saat adzan telah berkumandang,
menggambarkan sejauh mana ketera-
anak-anak
mpilan anak berkembang. Unjuk
sudah
siap
memakai
peralatan shalat seperti mukena bagi
Kerja
anak muslimah dan sarung bagi anak
penilaian yang menuntut anak untuk
muslim. Kegiatan Shalat dzuhur
melakukan tugas dalam perbuatan
berjamaah anak-anak RA Istiqlal
yang dapat diamati, misalnya praktik
Jakarta yang dibagi berdasarkan
baca do’a, melakukan gerakan sholat,
rombongan belajar.
dan lain-lain. Penugasan (Project),
Recalling
(Perfomance),
merupakan
dilaksanakan
merupakan tugas yang harus diker-
pukul 12.45-12.55 WIB setelah anak-
jakan anak yang memerlukan waktu
anak menyelesaikan kegiatan shalat
yang relatif lama dalam penger-
dzuhur berjamaah, maka anak-anak
jaannya, misalnya melakukan perco-
bertemu
guru
baan menanam bibit padi. Hasil
kelompoknya, dalam posisi duduk
Karya (Product) merupakan hasil
melingkar untuk membahas tentang
kerja anak setelah melakukan suatu
pengalaman main dalam satu hari.
kegiatan. Proses penilaian dengan
Kegiatan doa dilaksanakan pada
cara unjuk kerja dan penugasan
pukul
dilakukan oleh semua guru sentra
kembali
12.55-13.00
dengan
WIB.
Masih
dalam posisi duduk melingkar, anak-
349
JURNAL PENDIDIKAN USIA DINI Volume 8 Edisi 2, November 2014
ada pada saat anak bermain atau
pukul 06.45- 07.00 WIB, saat kegiat-
dalan kegiatan pijakan saat main.
an berlangsung, sejak pukul 07.00
Evaluasi
harian
terhadap
WIB sampai dengan pukul 13.00
perkembangan anak di setiap kegi
WIB, kepala sekolah selalu keliling
atan
memonitoring
bermain
di
masing-masing
sentra yang dituliskan dalam RKEH
kegiatan
yang
berlangsung.
direkap oleh guru sentra menjadi satu laporan khusus perkembangan anak
4. Komponen Product (Hasil)
selama satu semester. Rekapitulasi
Konteks implementasi pen-
nilai atau perkembangan anak di
dekatan BCCT, maka produk yang
setiap sentra ini dikumpulkan dan
akan dilihat yakni hasil belajar
diserahkan kepada guru kelas yang
peserta
kemudian tugasnya guru kelas adalah
perkembangan anak di RA Istiqlal
merangkum dan menyajikannya ke-
Jakarta, untuk mengetahui apakah
dalam bentuk Laporan Perkembang-
laporan hasil belajar yang dibuat
an Anak, dimana laporan ini akan
telah sesuai dengan perkembangan
dilaporkan kepada orangtua murid.
yang ditetapkan
Laporan Perkembangan Anak berisi
belum sesuai. RA Istiqlal Jakarta
tentang perkembangan yang dicapai
memiliki buku laporan perkembang-
setiap anak, diberikan kepada orang
an anak yang dibuatnya sendiri
tua murid secara berkala, yakni (1)
sehingga pengisian hasil belajar anak
mid semester dalam bentuk deskripsi
mengacu
atau uraian; dan (2) semester dalam
Laporan perkembangan terdiri dari
bentuk cheklist dan deskripsi.
materi perkembangan moral dan nilai
didik
pada
seperti
atau
buku
laporan
sebaliknya
laporan.
agama; afeksi (sosial emosi dan d. Supervisi Kepala Sekolah
kemandirian); bahasa; kognitif; fisik
dilakukan
motorik; seni, yang dimana indikator
oleh kepala sekolah, wakil kepala
dari kelima aspek perkembangan
sekolah, bidang kesiswaan, bidang
tersebut dibuat oleh tim khusus
kurikulum. Briefing dilakukan pada
penyusun kurikulum RA Istiqlal
Briefing
350
yang
Evaluasi Program Implementasi Renti Oktaria
Jakarta. Pendidikan Makan terdiri
dengan cara menginventariskan
dari
media atau alat main di setiap
materi
perkembangan
yang
didesain oleh tim khusus penyusun
sentra secara berkala.
kurikulum, selanjutnya ada kolom
2. Kepala sekolah perlu memberikan
khusus untuk menuliskan perkem-
motivasi kepada guru sentra untuk
bangan anak secara deskripstif.
kembali mengkaji aturan-aturan
Animo
masyarakat
atau
main di setiap sentra dengan
calon orangtua atau wali murid dari
mengacu
tahun ke tahun semakin percaya
pelaksanaan pendekatan Sentra
dengan RA Istiqlal Jakarta dengan
dan Saat Lingkaran atau BCCT
alasan yang sama, yaitu (1) program
dalam CCCRT.
pembelajaran
yang
menanamkan
pada
prinsip
dasar
3. Guru pendamping sentra perlu
nilai-nilai Islami; dan (2) konsep
meningkatkan
keterampilannya
sekolah yang menggunakan pende-
dalam menerapkan lima continum,
katan BCCT.
meliputi: pengamatan, pernyataan tidak langsung, pernyataan langsung, pertanyaan, dan intervensi
SIMPULAN Berdasarkan hasil dan pem-
fisik yang harus sesuai dengan
bahasan di atas peneliti menyim-
prinsip dalam pendekatan BCCT
pulkan bahwa pelaksanaan program
saat mendampingi anak bermain.
pembelajaran dengan menggunakan Pendekatan BCCT sudah berjalan
DAFTAR PUSTAKA
efektif dan kegiatan ini dapat di
Arifin, Zainal. Evaluasi Pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2011. Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Edisi Revisi VI. Jakarta: Rineka Cipta, 2006. CCCRT. Beyond Centers and Circle Time Curriculum. Florida: The Creative Center for Childhood
lanjutkan dengan beberapa penyempurnaan. Adapun rekomendasi untuk menyempurnakan
program
antara
lain: 1. Sekolah perlu melakukan pendokumentasian sarana dan prasarana yang dimiliki RA Istiqlal Jakarta
351
Evaluasi Program Implementasi Renti Oktaria
research and Training, Inc, 2005. Depdiknas, Pedoman Penerapan Pendekatan “Beyond Centers and Circle Time (BCCT)” (Pendekatan Sentra dan Lingkaran) Dalam Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta: Depdiknas, 2006. Direktorat PAUD. Lebih Jauh tentang Sentra dan Saat Lingkaran: Bermain dan Anak, Jilid 1. Jakarta: Depdiknas, 2004. Phelps, Pamela. Handbooks Beyond Centers & Circle Time: Alignment of The Tennessee Early Childhood Early Learning Development Standards with The Beyond
352
Centers and Circle Time Curriculum for Preschool Children. Florida: CCCRT, 2004. Soendari, Retno dan Wismiarti. Panduan Pendidikan Sentra Untuk PAUD. Jakarta: Sekolah Al-Falah, 2010. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: Depdiknas, 2003. Wirawan. Evaluasi: Teori, Model, Standar, Aplikasi, dan Profesi. Jakarta: Rajawali Pers, 2012. Madrasah Istiqlal. Kurikulum Kelompok Bermain Raudhatul Athfal Istiqlal Tahun Pelajaran 2013/2014, Jakarta: istiqlal, 2013.