PENGARUH MOBILISASI DINI TERHADAP PENYEMBUHAN LUKA POST SECTIO CAESAREA Sumarah 1), Endah Marianingsih 2), Hari Kusnanto 3), Wiworo Haryanti 4) ABSTRAK Latar Belakang: Badan Kesehatan Dunia merekomendasikan bahwa angka persalinan dengan tindakan Sectio Caesarea (S.C) tidak boleh lebih dari 10-15%. Di Indonesia angka kejadian sectio caesarea menurut SDKI tahun 2007 sekitar 22,8% dari seluruh persalinan. Ibu post SC cenderung membatasi pergerakan tubuhnya karena adanya luka operasi sehingga proses penyembuhan luka dan pengeluaran cairan atau bekuan darah kotor dari rahim ibu akan terpengaruh. Mobilisasi dini adalah suatu upaya untuk mempertahankan kemandirian sedini mungkin dengan cara membimbing penderita untuk mempertahankan fungsi fisiologis. Mobilisasi dini merupakan faktor yang mendukung dalam mempercepat pemulihan pasca bedah dan dapat mencegah komplikasi pasca bedah. Dengan mobilisasi dini vaskularisasi menjadi lebih baik sehingga akan mempengaruhi penyembuhan luka post operasi karena luka membutuhkan peredaran darah yang baik untuk pertumbuhan atau perbaikan sel. Tujuan: Diketahuinya pengaruh mobilisasi dini terhadap penyembuhan luka post sectio caesarea RSUD Sleman Tahun 2013. Metode: Penelitian ini menggunakan rancangan post test only with control group design. Populasi adalah semua ibu post sectio caesarea yang dirawat di Ruang Nifas RSUD Sleman bulan Juni – September 2013. Sampel adalah ibu post sectio caesarea yang dirawat di Ruang Nifas RSUD Sleman yang memenuhi kriteria inklusi.: 1).Tidak ada kontra indikasi untuk melakukan mobilisasi dini, 2).Tidak ada penyakit penyerta, 3). Kadar haemoglobin post operasi ≥ 10 gr/dl, 4). Lingkar lengan atas (LILA) 23,5 – 28 cm, 5). Sectio caesarea dilakukan di RSUD Sleman, 6).Pasien kontrol di Poliklinik Kebidanan RSUD Sleman, 7).Bersedia mengikuti semua intervensi/prosedur penelitian. Sampel diambil dengan Randomisasi. Data dianalisis secara kuantitatif dengan distribusi frekuensi. Hasil: Jumlah persalinan dengan tindakan sectio caesarea di RSUD Sleman Tahun 2013 sebesar 51,3%, Penyembuhan luka post sectio caesarea pada ibu yang melakukan mobilisasi dini dengan pendampingan intensif sebesar 100%, sedangkan pada ibu yang melakukan mobilisasi dini rutin sebesar 88%. Kesimpulan: Penyembuhan luka pada ibu yang melakukan mobilisasi dini dengan pendampingan intensif sebesar 100%.
Kata kunci: Mobilisasi Dini, Penyembuhan Luka Post SC
Sumarah, Endah Marianingsih, Hari Kusnanto, Wiworo Haryanti, Pengaruh Mobilisasi …
59
EARLY MOBILIZATION EFFECT ON WOUND HEALING POST SECTIO CAESAREA Sumarah 1), Endah Marianingsih 2), Hari Kusnanto 3), Wiworo Haryanti 4) ABSTRACT Background : The World Health Organization recommends that the number of labor with action Sectio Caesarea (SC) should not be more than 10-15 % (Fraser and Cooper, 2009). In Indonesia, the incidence sectio Caesarea by SDKI in 2007 approximately 22.8 % of all deliveries. Patient post SC body tends to limit movement due to surgical wound so that the process of wound healing and blood clot discharge or dirty from the mother's womb will be affected (Bobak & Jensen, 2005). Early mobilization is an attempt to maintain independence as early as possible by guiding the patient to maintain physiological function (Carpenito, 2000). Early mobilization is a factor that supports the in accelerating postoperative recovery and may prevent postoperative complications . With early mobilization vascularization become better so will affect postoperative wound healing of wounds requires good blood circulation to the growth or repair of cells (Uliyah, 2008). Objective : Knowledgeable early mobilization effect on wound healing post sectio Caesarea Sleman District Hospital in 2013. Methods : The study design using a post -test only with control group design. The population is all women treated post sectio Caesarea in Sleman District Hospital Space Ruling months from June to September 2013. Samples were post sectio Caesarea mother who was treated in hospital room Sleman Ruling that meet the inclusion criteria : 1). There is no contra indications for early mobilization, 2).No comorbidities, 3).Postoperative hemoglobin levels ≥10 g/dl, 4).Upper arm circumference (MUAC) from 23.5 to 28 cm, 5). Sectio Caesarea performed in hospitals Sleman, 6). Patient control Obstetrics Polyclinic Hospital in Sleman,7). Willing to follow all interventions / procedures of the study. Samples were taken at randomization . Data were analyzed kuatitatif using frekuencys distribution. Results : The number of births by sectio Caesarea action in Sleman District Hospital in 2013 amounted to 51.3 % , wound healing post sectio Caesarea in mothers who did early mobilization with intensive support of 100 % ,whereas in women who perform routine early mobilization by 88 %. Conclusion : Wound healing post sectio Caesarea in mothers who did early mobilization with intensive support of 100 %.
Keywords : Early Mobilization, Wound Healing Post SC
60 Jurnal Involusi Kebidanan, Vol. 3, No. 5, Januari 2013, 58-69
Persalinan
PENDAHULUAN Angka Kematian Ibu (AKI) di
bisa
terjadi
secara
fisiologis maupun patologis. Persalinan
Indonesia pada tahun 2007 sebesar
patologis
228/100.000 kelahiran hidup. Angka
tindakan
ini lebih rendah dibandingkan AKI
caesarea). Sectio caesarea didefinisikan
hasil SDKI tahun 2002-2003 yang
sebagai lahirnya janin melalui insisi di
mencapai
dinding abdomen (laparatomi) dan
hidup.
(1)
307/100.000
kelahiran
Sedangkan di Propinsi DIY
kadang
membutuhkan
pembedahan
dinding
(sectio
(histerektomi).(4)
uterus
kematian ibu dalam 4 tahun terakhir
Persalinan
menunjukkan penurunan yang cukup
membutuhkan pengawasan yang baik,
baik. Tahun 2008 AKI di DIY berada
karena tanpa pengawasan yang baik
pada angka 104/100.000 menurun dari
dan cermat akan berdampak pada
114/100.000
kematian
Sementara
pada
tahun
2004.
target MDGs AKI turun
dengan
ibu,
sectio
oleh
caesarea
karena
pemeriksaan dan monitoring dilakukan
menjadi 102/100.000 kelahiran hidup
beberapa
pada tahun 2015. (2)
dinyatakan dalam kondisi baik.
Berbagai
program
kebijakan
itu
kali
Badan
sampai
tubuh
Kesehatan
Dunia
pemerintah dalam meningkatkan mutu
merekomendasikan
pelayanan obstetrik telah dilakukan
persalinan dengan tindakan Sectio
untuk menurunkan tingginya AKI,
Caesarea (S.C) tidak boleh lebih dari
yaitu Gerakan Sayang Ibu (1996),
10-15%.
Program Safe Motherhood (1998),
frekuensi
Gerakan Nasional Kehamilan yang
antara 1,5 – 7%.
Aman/Making Pregnancy Saver (MPS)
sectio caesarea di Indonesia menurut
dan untuk daerah Propinsi Istimewa
SDKI tahun 2007 adalah 921.000 dari
Yogyakarta
4.039.000
pemerintah
telah
(5)
bahwa
ibu
angka
Di negara-negara maju
sectio
caesarea (6)
persalinan
berkisar
Angka kejadian
atau
sekitar
menyusun Rencana Strategis (Renstra)
22,8% dari seluruh persalinan, angka
Nasional
untuk
ini lebih tinggi dari angka yang
mewujudkan Yogyakarta Sehat guna
direkomendasikan oleh WHO dan
menciptakan keluarga mandiri dalam
meningkat drastis bila dibandingkan
bidang kesehatan. (3)
dengan SDKI tahun 1997 yang hanya
yang
bertujuan
Sumarah, Endah Marianingsih, Hari Kusnanto, Wiworo Haryanti, Pengaruh Mobilisasi …
4,1% persalinan yang berakhir dengan
Yogyakarta
sectio caesarea, yaitu sebanyak 695
kejadian sectio caesarea adalah sebagai
kasus dari 16.217 persalinan. (1)
berikut
Menurut data dari register rumah sakit di 5 kabupaten se-Propinsi D.I
tahun
2011,
61
angka
Tabel. 1. Angka Kejadian Sectio Caesarea di 5 Kabupaten se-Propinsi D.I.Yogyakarta Tahun 2011
No
Kabupaten
Jumlah persalinan
Jumlah S.C
%
1
Kota Yogyakarta
5.969
2.096
35,11
2
Bantul
2.585
762
29,47
3
Kulon Progo
1.432
421
29,39
4
Gunung Kidul
1.127
236
20,94
5
Sleman
4.842
1.707
35,25
Berdasarkan
data
di
atas
proses
penyembuhan
luka
dan
menunjukkan bahwa angka kejadian
pengeluaran cairan atau bekuan darah
sectio
kotor dari rahim ibu akan terpengaruh.
caesarea
di
Propinsi
DIY
tertinggi di Kabupaten Sleman, yaitu
(7)
sebesar 1.707 (35,25%) dari 4.842
penyembuhan ibu post sectio caesarea
persalinan, terdiri dari RSIA Sakina
disarankan
Idaman
357
(38,22%)
Dalam
membantu
untuk
jalannya
melakukan
dari
934
mobilisasi dini, tetapi kadang sulit
persalinan, RS Arvita Bunda
89
untuk melakukan mobilisasi karena ibu
(31,11%) dari 286 persalinan, RSUD
merasa letih dan sakit. Salah satu
Sleman 604 (33,04%) dari 1.828
penyebabnya adalah ketidaktahuan ibu
persalinan dan RSUP Dr. Sardjito
tentang mobilisasi dini. Untuk itu
Yogyakarta 657 (36,62%) dari 1.794
diperlukan
persalinan.
tentang mobilisasi dini pasca operasi
Ibu yang mengalami persalinan
pendidikan
kesehatan
sectio caesarea sehingga pelaksanaan
dengan sectio caesarea dengan adanya
mobilisasi
luka di perut harus dirawat dengan baik
dilakukan. Mobilisasi dini adalah suatu
untuk
upaya
mencegah
terjadinya
Seringkali
untuk
lebih
maksimal
mempertahankan
ibu
kemandirian sedini mungkin dengan
tubuhnya
cara membimbing penderita untuk
karena adanya luka operasi sehingga
mempertahankan fungsi fisiologis.(8)
membatasi
infeksi.
kemungkinan
dini
pergerakan
62
Jurnal Involusi Kebidanan, Vol. 3, No. 5, Januari 2013, 58-69
Mobilisasi dini merupakan faktor yang mempercepat
METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan
pemulihan pasca bedah dan dapat
penelitian eksperimen (experimental
mencegah komplikasi pasca bedah.
research) dengan desain post test only
Dengan mobilisasi dini vaskularisasi
with control group design yaitu
menjadi lebih baik sehingga akan
rancangan dilakukan observasi yang
mempengaruhi penyembuhan luka post
terjadi setelah adanya eksperimen
operasi karena luka membutuhkan
(perlakuan).
mendukung
dalam
Perlakuan Post
peredaran darah yang baik untuk
Kelp eksperimen :
pertumbuhan atau perbaikan sel. (9) Angka kejadian sectio caesarea di RSUD
Sleman
pada
tahun
Sakit lain yang ada di D.I. Yogyakarta yaitu sebanyak 35,25%. Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan peneliti pada bulan Februari 2013 kejadian
ketidaksembuhan
(insidensi)
luka post sectio
caesaria berkisar 5% bahkan 1% diantaranya perlu perawatan di Rumah
O2
Randomisasi Kelp kontrol
2011
tertinggi dibandingkan dengan Rumah
angka
Subjek
X
:
O3
Gambar 4. Desain Penelitian Keterangan : X
: Pemberian mobilisasi dini
pada kelompok eksperimen. O2 : Penyembuhan luka sesudah diberi
perlakuan
mobilisasi
dini
dengan pendampingan intensif pada kelompok eksperimen. O3 : Penyembuhan luka
pada
standar
kelompok kontrol yaitu kelompok
baku
yang diberi mobilisasi dini rutin
tentang mobilisasi dini pasca operasi
sesuai prosedur yang ada di Rumah
sectio caesarea di RSUD Sleman
Sakit.
Sakit.
Belum
operasional
menyebabkan
adanya
prosedur
para
yang
bidan
sering
Populasi
penelitian
ini adalah
berkolaborasi dengan dokter lebih dulu
semua ibu post sectio caesarea di
sebelum
kepada
Ruang Nifas RSUD Sleman bulan Juni
pasien kapan mereka boleh mulai
s.d September Tahun 2013 dengan
melakukan mobilisasi.
kriteria inklusi :
menginformasikan
Sumarah, Endah Marianingsih, Hari Kusnanto, Wiworo Haryanti, Pengaruh Mobilisasi …
1).Tidak ada kontra indikasi untuk
kriteria.
melakukan mobilisasi dini,
observasi
2).Tidak ada penyakit penyerta,
pasien kontrol di Poliklinik Kebidanan
3).Kadar haemoglobin post operasi ≥
RSUD Sleman. Analisis data yang
10 gr/dl,
dilakukan meliputi analisis univariabel
4).Lingkar lengan atas (LILA) ≥ 23,5
dan analisis bivariabel menggunakan
cm - 28 cm ,
program SPSS.
5).Sectio caesarea dilakukan di RSUD
Penyembuhan
63
sesudah
Jumlah kontrol
di
Poliklinik
Kebidanan RSUD Sleman, 7).Bersedia
perlakuan
dan
persalinan
di
RSUD
Sleman pada tahun 2012 sebanyak 2410 kasus yang terdiri dari persalinan
mengikuti
semua
intervensi/prosedur penelitian. Sampel
di
HASIL PENELITIAN
Sleman, 6).Pasien
luka
spontan 1160 kasus, Vacum Ekstraksi (VE) 100 kasus, Sectio Caesarea (SC)
diambil
secara
677
kasus,
Persalinan
Sungsang
randomisasi pada populasi yang telah
dengan Manual Aid 56 kasus. Tahun
memenuhi kriteria inklusi. Jumlah
2013 sampai bulan September jumlah
sampel sebesar 25 orang kelompok
persalinan
perlakuan dan 25 orang kelompok
dengan perincian persalinan dengan SC
kontrol pada sampel yang memenuhi
550 kasus, VE 87 kasus, persalinan
kriteria. Variabel yang diteliti meliputi
spontan 435 kasus. Sedangkan selama
variabel bebas mobilisasi dini dan
kegiatan penelitian berlangsung yakni
variabel terikat penyembuhan luka post
bulan Juni sampai September 2013
sectio
ini
jumlah persalinan sebanyak 626 kasus,
menggunakan data primer yang berupa
dengan perincian persalinan normal
data kuantitatif. Teknik pengumpulan
sebanyak 343 kasus, Ekstraksi Vakum
data dengan cara observasi pada
36 kasus, SC 247 kasus. Dari 247
kelompok kontrol yang melakukan
kasus persalinan dengan SC yang
mobilisasi dini rutin
dan memberi
dilakukan moblisasi dini sebanyak 25
perlakuan
dini
kasus ( 10,1%).
caesarea.
Penelitian
mobilisasi
dengan
pendampingan intensif pada kelompok eksperimen
yang
telah
memenuhi
sebanyak
1072
kasus,
64
Jurnal Involusi Kebidanan, Vol. 3, No. 5, Januari 2013, 58-69
Jumlah persalinan yang ada di
Berdasarkan
tabel
2
dapat
RSUD Sleman pada tahun 2013 dapat
diketahui persalinan di RSUD Sleman
dilihat pada Tabel 2 berikut:
pada Tahun 2013 sebagian besar
Tabel 2. Distribusi Frekuensi Jenis Persalinan di RSUD Sleman Tahun 2013 Jenis Frekuensi Persentase Persalinan
dengan
Spontan
435
40,6
SC
550
51,3
VE
87
8,1
Jumlah
1072
100
tindakan
disusul
Sectio
persalinan
Caesarea,
spontan
dan
persalinan dengan tindakan Vacum Ekstraksi.
Penelitian
pengaruh
mobilisasi dini terhadap penyembuhan luka post sectio caersarea dengan jumlah sampel 50, yaitu 25 orang kelompok perlakuan dan 25 orang kelompok kontrol. Karakteristik subjek penelitian terlihat pada Tabel 3 berikut ini.
Tabel 3. Distribusi Frekuensi Karakteristik Subjek Penelitian Karakteristik
Mobilisasi Dini Rutin Pendampingan intensif Lila ≥ 23,5 - 28 cm Hb ≥ 10 gr% Keterangan: n
Frekuensi Perlakuan (n=25) n %
Kontrol (n=25) n %
25 0
100 0
0 25
0 100
25
100
25
100
25
100
25
100
=Jumlah sampel
Berdasarkan tabel 3 dapat diketahui bahwa subjek penelitian mempunyai kadar Hb dan Lila yang sama. Hal ini berarti baik kadar Hb maupun Lila pada kedua kelompok homogen.
Sumarah, Endah Marianingsih, Hari Kusnanto, Wiworo Haryanti, Pengaruh Mobilisasi …
65
Tabel 4. Distribusi Frekuensi Penyembuhan Luka pada Kelompok Perlakuan dan Kelompok Kontrol Penyembuhan luka Kelompok Perlakuan Kontrol (n=25) (n=25) n % n % Sembuh 25 100 22 88 Tidak sembuh Jumlah
0 25
0 100
3 25
Keterangan:
menutupi
n
penyembuhan .
=Jumlah sampel
Berdasarkan Tabel 4 diketahui bahwa
12 100
dan
melindungi
tempat
Respons vaskular dan seluler terjadi
penyembuhan luka pada kelompok
ketika
jaringan
teropong
atau
perlakuan sebesar 100%, sedangkan
mengalami
cidera.
Vasokonstriksi
pada kelompok kontrol sebesar 88%.
pembuluh
terjadi
dan
bekuan
fibrinoplatelet terbentuk dalam upaya
PEMBAHASAN Penyembuhan luka adalah suatu
untuk mengontrol perdarahan. Reaksi
proses yang kompleks dan umumnya
ini berlangsung dari 5 - 10 menit dan
terjadi secara teratur yang melibatkan
diikuti
regenerasi epitel dan pembentukan
Mikrosirkulasi kehilangan kemampuan
oleh
vasodilatasi
venula.
Proses
vasokonstriksinya karena norepinefrin
penyembuhan luka oleh suatu insisi
dirusak oleh enzim intraseluler. Juga
bedah yang bersih dan tidak terinfeksi
histamin
di sekitar jahitan bedah disebut sebagai
meningkatkan permeabilitas kapiler.
penyatuan atau penyembuhan primer.
Ketika
Insisi menyebabkan robekan lokal pada
kerusakan,
kesinambungan membran basalis epitel
antibody, plasma protein, elektrolit,
dan menyebabkan kematian sel epitel
komplemen dan air menembus spasium
dan jaringan ikat dalam jumlah yang
vaskular
relatif sedikit. Ruang insisi yang
menyebabkan edema, teraba hangat,
sempit segera terisi oleh darah bekuan
kemerahan dan nyeri.
parut
jaringan
ikat.(10)
dilepaskan
mikrosirkulasi elemen
selama
yang
mengalami
darah
2
-
seperti
3
hari,
permukaan
Fibroblas memperbanyak diri dan
menghasilkan suatu keropeng yang
membentuk jaring-jaring untuk sel-sel
fibrin,
dehidrasi
pada
66
Jurnal Involusi Kebidanan, Vol. 3, No. 5, Januari 2013, 58-69
yang
bermigrasi.
Sel-sel
epitel
berangsur-angsur ke tahap mobilisasi
membentuk kuncup pada pinggiran
sebelumnya
untuk
mencegah
luka, kuncup ini berkembang menjadi
komplikasi, dimana konsep umum dari
kapiler yang merupakan sumber nutrisi
masa nifas adalah mobilisasi sebagai
bagi jaringan granulasi yang baru.
usaha untuk mengurangi nyeri dan
Sekitar 3 minggu setelah cedera,
memperlancar sirkulasi darah.(11)
fibroblast mulai meninggalkan luka.
Hasil penelitian memperlihatkan
Jaringan parut tampak besar sampai
bahwa separoh lebih persalinan di
fibril kolagen menyusun ke dalam
RSUD
posisi yang lebih padat. Maturasi
dilakukan
jaringan seperti ini terus berlanjut dan
caesarea. Hal ini menunjukkan bahwa
mencapai kekuatan maksimum dalam
kesadaran
10 atau 12 minggu, tetapi tidak pernah
melakukan persalinan secara normal
mencapai
mulai menurun. Indikasi dilakukannya
kekuatan
asalnya
dari
jaringan sebelum luka.
Sleman
pada
dengan
tahun
tindakan
masyarakat
2013 sectio
untuk
tindakan SC ini sangat bervariasi ada
Vaskularisasi mempengaruhi luka
sebagian yang karena indikasi medis
karena luka membutuhkan keadaan
baik
peredaran darah yang baik untuk
neonatal, namun tidak sedikit pula
pertumbuhan Apabila terganggu
atau
sistem maka
indikasi
maternal
maupun
perbaikan
sel.
karena indikasi sosial. Dari seluruh
vaskularisasi
ini
persalinan dengan tindakan SC hampir
yang
semua dilakukan mobilisasi secara
zat-zat
dibutuhkan untuk membantu perbaikan
rutin,
sel terhambat, sehingga penyembuhan
mobilisasi
luka akan lama, tetapi jika sistem
intensif selama penelitian berlangsung
vaskularisasi di dalam tubuh baik maka
hanya sebesar 10,1%. Hal ini berbeda
proses penyembuhan luka akan cepat
dengan
dan lebih sempurna. Vaskularisasi
mengatakan bahwa sebagian besar ibu
berkaitan
mobilisasi.
post partum dengan tindakan SC
Dengan mobilisasi maka vaskularisasi
melakukan mobilisasi dini kurang baik.
menjadi lebih baik. Mobilisasi dini
(12)
erat
dengan
yang merupakan pengembalian secara
namun
yang
dengan
hasil
dilkakukan pendampingan
penelitian
yang
Sumarah, Endah Marianingsih, Hari Kusnanto, Wiworo Haryanti, Pengaruh Mobilisasi …
Berdasarkan tabel 2 dapat dilihat
67
yang baik juga dipengaruhi kadar Hb.
bahwa dari seluruh persalinan yang ada
Kadar
hampir
dengan
memperlambat proses penyembuhan
tindakan sedang sisanya persalinan
luka karena perbaikan sel terhambat.
secara spontan. Kondisi ini sangat
Pada orang yang gemuk penyembuhan
membutuhkan perhatian dan ketelitian
luka lambat karena jaringan lemak
dari
lebih
60%
persalinan
seluruh
petugas
yang
ada
Hb
sulit
yang
rendah
menyatu,
akan
sehingga
khususnya bidan yang secara langsung
penyembuhan luka lama karena suplai
mendampingi para ibu post partum
darah jaringan adipose tidak adekuat.
baik post SC ,VE maupun yang
Kondisi ibu yang sehat, tidak stress
bersalin spontan.
rileks
Tindakan RSUD
mobilisisasi
Sleman
sudah
dini
di
dilakukan,
namun belum ada prosedur yang baku. Dengan jumlah tenaga sebanyak 10
atau
tidak
tegang
mempengaruhi
lancarnya
darah
dapat
yang
akan
peredaran
mempercepat
penyembuhan luka. Tabel 4 memperlihatkan bahwa
bidan dibagi dalam 3 shift jaga dan
pada
jumlah persalinan rata-rata per bulan
mobilisasi dini dengan pendampingan
150-200 dengan kasus yang sangat
intensif
bervariasi maka dirasa sangat perlu
100%
adanya prosedur yang baku sehingga
kelompok yang dilakukan mobilisasi
memudahkan
dalam
dini rutin ada 12% luka yang tidak
melakukan setiap tindakan sesuai kasus
sembuh. Mobilisasi dini merupakan
yang ada.
pengembalian secara berangsur-angsur
para
bidan
kelompok
kondisi sembuh
yang
dilakukan
luka post operasi sedangkan
pada
Hasil penelitian memperlihatkan
ke tahap mobilisasi sebelumnya untuk
bahwa karakteristik responden sudah
mencegah komplikasi dan sebagai
dikendalikan baik dari Hb maupun
usaha untuk mengurangi nyeri dan
Lila. Sehingga pada kedua kelompok
memperlancar
mempunyai karakteristik yang sama
Dengan sirkulasi yang baik akan
yakni Hb ≥10 gr% dan Lila ≥ 23,3 – 28
mempengaruhi
luka
cm. Penyembuhan luka pada post
membutuhkan
keadaan
sectio selain dipengaruhi vaskularisasi
darah yang baik untuk pertumbuhan
sirkulasi
darah.
karena
(11)
luka
peredaran
68
Jurnal Involusi Kebidanan, Vol. 3, No. 5, Januari 2013, 58-69
atau perbaikan sel. Apabila sistem
agar dapat mengembangkan dengan
vaskularisasi ini terganggu maka zat-
variabel yang lebih banyak.
zat yang dibutuhkan untuk membantu perbaikan sel terhambat,
sehingga
DAFTAR PUSTAKA Kemenkes RI, 2011, Profil Kesehatan
penyembuhan luka akan lama, tetapi
Indonesia
jika sistem vaskularisasi di dalam
Kementerian Kesehatan RI.
tubuh baik maka proses penyembuhan luka akan cepat dan lebih sempurna. (9) KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa
jumlah
persalinan
dengan
2010,
DinKes
Jakarta:
Prop.DIY,2010,Profil
Kesehatan
Propinsi
Istimewa
Daerah Yogyakarta
2009,Yogyakarta Saifuddin, Abdul Bari, 2006. Buku Acuan
Nasional
Pelayanan
tindakan sectio caesarea di RSUD
Kesehatan
Sleman Tahun 2013 sebesar 51,3%,
Neonatal. Jakarta: Yayasan Bina
penyembuhan
luka
post
sectio
caesarea pada ibu yang melakukan
Maternal
dan
Pustaka Sarwono Prawirohardjo Cunningham, F.G.,N.F., Leveno, K.J.,
mobilisasi dini dengan pendampingan
Gilstrap,
L.C.,
intensif sebesar 100%, penyembuhan
Wenstrom, K.D (2006) William
luka post sectio caesarea pada ibu
Obstetrics, (21sted). United States
yang melakukan mobilisasi dini rutin
of
sebesar 88%. Bagi RSUD Sleman
Companies, Inc.
Amerika:
Hauth,
Mc
J.C.&
Graw-Hill
disarankan untuk mempertimbangkan
Fraser, Diane dan Cooper,Margareth
hasil penelitian ini sebagai masukan
A,2009, Buku Ajar Bidan edisi 14,
dalam
Jakarta:EGC
rangka
mengembangkan
standar operasional prosedur yang
Wiknjosastro,
Hanifa,
2005.
Ilmu
sudah ada tentang mobilisasi dini post
Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina
sectio caesarea. Bagi bidan di RSUD
Pustaka Sarwono Prawirohardjo
Sleman disarankan untuk melakukan
Bobak, I.Lowdermilk, D. & Jensen, M
mobilisasi dini dengan pendampingan
(2005) Buku Ajar Keperawatan
intensif
Maternitas (Ed.4).Jakarta: EGC
serta bagi peneliti yang
tertarik melakukan penelitian sejenis
Sumarah, Endah Marianingsih, Hari Kusnanto, Wiworo Haryanti, Pengaruh Mobilisasi …
Carpenito, Linda Juall, 2000. Diagnosa Keperawatan
Aplikasi
pada
Praktek Klinis. Jakarta: EGC.
Dasar
Praktik
Kebidanan.
Klinik
Jakarta:
Untuk Salemba
Ajar
Kumar, Cotran,2007.Buku Patologi,
edisi
7.Jakarta.:EGC
2008.
Patologi
Obstetri
untuk
Gambaran
mobilisasi dini pada ibu post partum dengan tindakan operasi sectio
caesarea
terhadap
penyembuhan
luka
operasi di ruang nifas RSUD Banjarbaru, dipublikasikan.
Manuaba,Ida Bagus Gde, 2009. Buku Ajar
EGC.
percepatan
Medika. Robbins,
Mahasiswa Kebidanan. Jakarta:
Rahmadiana,
Uliyah, Musrifatul, 2008. Ketrampilan
69
skripsi,
tidak