HUBUNGAN MOBILISASI DINI DENGAN PENYEMBUHAN LUKA PADA IBU POST SECTIO CAESARIA
Endang Rudjianti, Khomsiami Abdillah Akademi Kebidanan YAPPI Sragen ABSTRAK Latar Belakang: Sectio Caesaria adalah suatu pembedahan guna melahirkan lewat insisi pada dinding abdumen dan uterus. Sectio Caesaria bukanlah alternative yang lebih aman karena diperlukan pengawasan khusus terhadap indikasi dilakukannya Sectio Caesaria maupun perawatan ibu setelah tindakan Sectio Caesaria, karena tampa pengawasan yang baik dan cermat akan berdampak pada kematian ibu. Kematian ibu terbanyak disebabkan oleh perdarahan, sepsis, infeksi, eklamsi, dan penyebab lain. Salah satu cara menghindari infeksi luka setelah bersalin adalah mobilisasi dini. Tujuan Penelitian: untuk mengetahui hubungan mobilisasi dini dengan penyembuhan luka pada ibu post Sectio Caesaria di RB Permata Hati Sragen Metode Penelitian: Penelitian ini adalah penelitian observasional dan pendekatan waktu cross sectional. Populasi pada penelitian ini adalah semua ibu yang melahirkan di RB Permata Hati Sragen yang berjumlah 32 dengan teknik accidental sampling dan analisa data chi square. Hasil: perhitungan chi square dengan α = 0,05, diperoleh nilai X2 hitung 4.567 dan level of significant 5 % (0,033 < 0,05), berarti Ha diterima dan Ho ditolak. Simpulan: Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa ada hubungan mobilisasi dini dengan penyembuhan luka pada ibu post Sectio Caesaria. Kata Kunci : Mobilisasi dini, Penyembuhan luka, Sectio Caesaria.
PENDAHULUAN Sectio
Caesaria
beberapa adalah
suatu
dinyatakan
kali
sampai
dalam
tubuh
keadaan
ibu
sehat.
pembedahan guna melahirkan lewat
Salah satu upaya untuk mencegah
insisi
kejadian ini dapat dilakukan mobilisasi
pada
dinding
abdumen
dan
uterus. Akan tetapi, persalinan melalui
dini ( Early Ambulation ).
Sectio Caesaria bukanlah alternative
Penyebab
kematian
ibu
lebih
yang lebih aman karena diperlukan
sering terjadi pada waktu bersalin
pengawasan khusus terhadap indikasi
(50%), disusul pada masa nifas (40%),
dilakukannya Sectio Caesaria maupun
dan pada saat hamil (10%). Kematian
perawatan ibu setelah tindakan Sectio
ibu
Caesaria, karena tampa pengawasan
perdarahan, sepsis, infeksi, eklamsi,
yang baik dan cermat akan berdampak
dan penyebab lain. Jika ditinjau dari
pada kematian ibu. Oleh karena itu
penyebab kematian para ibu, infeksi
pemeriksaan dan monitoring dilakukan
merupakan penyebab kematian kedua
terbanyak
disebabkan
oleh
setelah perdarahan. Infeksi sering pula
kesembuhan
terjadi pada masa nifas, sehingga
pembedahan.
sangat
membutuhkan waktu sekitar 3 – 5 hari
tepat
jika
para
tenaga
ibu
akibat
Biasanya
tinggi pada masa ini.
Peran dan
mengalami Sectio Caesaria lebih aman
tanggung jawab bidan dalam masa
bila diperbolehkan pulang pada hari ke
nifas adalah memberikan perawatan
4 atau ke 5 post partum dengan syarat
dan dukungan sesuai kebutuhan ibu
tidak terdapat komplikasi selama masa
melalui kemitraan dengan ibu ( Dinkes
nifas.
RI, 2011 ).
pembedahan adalah
nama
Komplikasi
setelah
dapat
perawatan
yang
ini
setelah
dini
Ibu
hal
kesehatan memberikan perhatian yang
Mobilisasi
operasi.
proses
baru
tindakan
memperpanjang
dan memperlama
kebijaksanaan untuk selekas mungkin
masa pemulihan dirumah sakit. Pada
membimbing
dari
Sectio Caesaria terjadi perlukaan baik
tempat tidurnya dan membimbingnya
pada dinding abdomen ( kulit dan otot
selekas
berjalan.
perut ) dan dinding uterus. Adanya luka
Mobilisasi dini merupakan factor yang
Post Sectio Caesaria merupakan salah
menonjol
mempercepat
satu factor yang memperpanjang lama
pemulihan paska bedah dan dapat
perawatan ibu di rumah sakit. Banyak
mencegah komplikasi paska bedah.
factor
Dengan mobilisasi dini diharapkan ibu
penyembuhan Post Sectio Caesaria
nifas dapat menjadi lebih sehat dan
antara lain adalah :
lebih
penderita
mungkin
untuk
dalam
kuat,
melancarkan
keluar
selain
juga
pengeluaran
dapat
yang
mempengaruhi
suplyai darah, infeksi dan iritasi.
lochea,
Dengan
adanya
mobilisasi
membantu proses penyembuhan luka
diharapkan
akibat proses persalinan, mempercepat
perbaikan
involusi alat kandungan, melancarkan
berpengaruh
fungsi alat gastrointestinal dan alat
proses penyembuhan luka post Sectio
perkemihan
Caesaria.
serta
meningkatkan
kelancaran peredaran darah sehingga
akan
dini
supply
menyebabkan darah
terhadap
sehingga kecepatan
Di RB Permata Hati Sragen selama
mempercepat fungsi air susu ibu ( ASI )
tahun
dan pengeluaran sisa metabolisme.
melahirkan
Persalinan
sebanyak 574 orang, 283 orang ibu
operasi
yang
dilakukan
membeutuhkan
dengan
rawat
inap
2013,
jumlah secara
ibu
yang
keseluruhan
(30,2%) diantaranya dengan persalinan
yang lebih lama dirumah sakit. Hal ini
Sectio Caesaria.
tergantung
Caesaria di RB Permata Hati Sragen
dari
cepat
lambatnya
2
Persalinan Sectio
dilakukan dengan berbagai indikasi
Sectio Caesaria di RB Permata Hati
baik dari faktor ibu maupun faktor janin.
Sragen.
Faktor ibu diantaranya karena penyakit preeklasia pecah
berat
dini
(7,04%),
(9,745%)
METODE PENELITIAN
ketuban
dan
kelainan
Metode penelitian yang digunakan
kontraksi rahim (8,77%). Faktor janin
dalam
sebagian
karena
observasional
analitik
dengan
kelainan letak janin sebanyak 33 kasus
menggunakan
pende-katan
secara
(10,72%),
Cross
besar
plasenta
disebabkan
kelainan previa
plasenta
Sectional.
ini
adalah
Populasi
pada
solusio
penelitian ini adalah semua ibu yang
plasenta sebanyak 31 (10,06%) dan
melahirkan di RB Permata Hati Sragen.
4,54%
Jumlah sampel pada penelitian ini
karena
maupun
baik
penelitian
gawat
janin
(fetal
distress).
adalah 32 responden dengan teknik
Berdasarkan
hasil
survey
pengambilan sampel yang digunakan
pendahuluan bulan April 2015 terhadap
adalah
10 ibu post partum dengan operasi SC,
sampling.
hasil observasi terhadap ibu paska persalinan
mengambarkan
hasil
menggunakan
accidental
Uji validitas yang dipakai adalah
6
teknik
korelasi
product
moment.
orang ibu melakukan mobilisasi dini
Sedangkan uji reliabilitas dilakukan
kurang dari 6 jam. Pengamatan sampai
dengan cronbach’s alpha. Sedangkan
hari ketiga post partum dari 6 orang
uji statistik yang digunakan adalah uji
yang
dini
chi square yaitu teknik statistik yang
ditemukan semua ibu memiliki luka
digunakan untuk menguji hipotesis bila
jahitan operasi pada kulit yang kering
dalam populasi terdapat dua variabel.
melakukan
mobilasasi
tidak ada tanda – tanda infeksi. Dan 4 HASIL PENELITIAN
orang ibu melakukan mobilisasi dini lebih dari 6 jam ditemukan luka jahitan
1. Karekteristik responden
pada kulit yang belum kering dan
Tabel
tampak kemerahan.
Karakteristik Responden
Berdasarkan tersebut
peneliti
mengetahui hubungan
latar
lebih mobilisasi
penyembuhan
luka
belakang
tertarik jauh dini pada
Distribusi
Karakteristik Umur < 20 tahun 20-35 tahun > 35 tahun Total Pendidikan Dasar Menengah Perguruan tinggi
untuk tentang dengan ibu
3
post
3
Frekuensi
Frekuensi
Persen
1 23 8 32
3.1 71.9 25.0 100.0
12 17 3
37.5 53.1 9.4
Total Pekerjaan IRT PNS Swasta Pekerjaan Primigravida Multigravida grandemultigravida Total
32
100.0
18 2 12
56.3 6.3 37.5
6 19 7 32
18.8 59.4 21.9 100.0
b. Penyembuhan Luka Tabel 5 Distribusi Penyembuhan Luka Responden Kategori
Frekuensi
Baik Tidak Total
27 5 32
Persentase (%) 84.4 15.6 100.0
Dari tabel 5, tampak bahwa Berdasarkan tabel 3 dapat diketahui
bahwa
responden,
dari
dari
32
mayoritas
sebanyak
(71,9%),
23
memilih
27
luka
bekas
operasi
dalam kategori baik.
responden
sedangkan
responden,
responden (84,4%) diantaranya
usia
responden adalah 20-35 tahun yaitu
32
3. Analisis Bivariat
tingkat
Analisis data yang digunakan
pendidikan responden mayoritas
dalam penelitian ini adalah uji
adalah berpendidikan menengah
statistik dengan chi square untuk
yaitu
responden
mencari hubungan dua variabel,
responden
yaitu untuk mengetahui hubungan
sebanyak
(,9%).
17
Pekerjaan
sebagian besar adalah IRT yaitu
mobilisasi
18 responden (56,3%) dan paritas
seksio sesarea penyembuhan luka
ibu sebagian besar multigravida 19
operasi. Dengan hasil :
responden (59,4%).
Tabel
2. Analisis Univariat a. Mobilisasi dini Tabel 4 Distribusi Mobilisasi dini
6
dini
pasca
operasi
Hubungan
mobilisasi
dini
seksio
sesarea
Antara
pasca
operasi dengan
penyembuhan luka operasi
Responden Kategori
Frekuensi
Dilakukan Tidak dilakukan Total
20 12
Persentase (%) 62.5 37.5
32
100.0
Pada tabel 4, menujukkan bahwa
sebagian
besar
dalam
kategori
melakukan
mobilisasi
dini
yaitu
ibu
Pada responden
20
tabel
6,
yang
diketahui melakukan
mobilisasi dini sebagian besar luka
responden (62,5%).
bekas operasinya dalam keadaan baik pada hari ke 3 yaitu 19
4
responden
(59,4%).
Sedangkan
akan cenderung untuk menahan
responden yang tidak melakukan
rasa
mobilisasi
mandiri setelah operasi SC atau
dini
luka
bekas
operasinya juga baik yaitu responden sisanya
4
8
sakit
dengan
dan
kata
(25,0%),
dimana
mobilisasi
responden
(12,5%)
seseorang
yang
meningkatkan
tidak baik.
pengetahuan
dengan
analisis program
chi
square
SPSS
sehingga
17.0
untuk
lain
lebih
melakukan
dini.
memiliki luka bekas operasi yang
Hasil
berusaha
Pendidikan tinggi
akan
pemahaman tentang
suatu
mendorong
berperilaku
dan hal,
seseorang
lebih
positif
diperoleh hasil, nilai X2 hitung
(Notoadmodjo, 2010). Berdasarkan
4.567 dan P.value 0.033. Hasil
karekteristik responden terdapat 17
perbandingan
berpendidikan
antara
nilai
chi
square hitung dengan chi square
menengah
dan
3
perguruan tinggi.
tabel menunjukkan bahwa nilai
Menurut
teori
Kasdu
(2007)
probabilitas lebih kecil dari level of
mobilisasi pasca SC adalah suatu
significant 5 % (0,033 < 0,05),
pergerakan dan posisi yang akan
maka dapat disimpulkan bahwa
melakukan suatu aktivitas / kegiatan
ada hubungan antara mobilisasi
mobilisasi ibu post partum adalah
dini pasca operasi seksio sesarea
suatu
dengan
adanya kegiatan yang dilakukan ibu
penyembuhan
luka
operasi.
pergerakan,
setelah
beberapa
posisi
jam
atau
setelah
persalinan dengan seksio caesaria. PEMBAHASAN
Responden di RB Natalia tersebut
1. Pelaksanaan Mobilisasi
telah menggerakkan ujung jari kaki
Berdasarkan
tabel
4
hasil
dan
memutar
penelitian menunjukkan bahwa 20
mengangkat
responden
otot
melakukan
mobilisasi
betis
pergelangan
tumit, serta
kaki,
menegangkan menekuk
dan
dini. Mobilisasi dini banak dillakukan
menggeser kaki. 10-24 jam post SC
oleh ibu yang memiliki pendidikan
miring ke kiri dan ke kanan dan
tinggi,
yang
setelah 24 jam post SC ibu belajar
akan
duduk dan berjalan. Berdasarkan
seseorang
berpendidikan
tinggi
mempengaruhi pengetahuan, sosial
pengetahuan
ekonomi dan pemahaman tentang
dapat
suatu hal, dalam hal ini ibu bersalin
setelah dilakukan operasi SC.
5
tersebut
melakukan
ibu
mobilisasi
telah dini
Selanjutnya
12
hasil menunjukkan bahwa ibu tidak
tidak
mengalami tanda-tanda infeksi yang
melakukan mobilisasi dini. Dimana
meliputi kalor, dolor, rubor, tumor,
sebagian ibu sebenarnya mengerti
tidak terjadi pus, abses.
tetapi masih takut melakukannnya
dengan hasil penelitian luka bekas
karena
jahitan
SC ibu sembuh karena dilakukan
operasi. Hal ini dapat dikarenakan
perawatan luka dengan baik, serta
responden
ibu
responden
terdapat
(37,5%)
sakit
yang
pada
luka
yang
primigravida,
selalu
Sesuai
menjaga
sehingga memiliki rasa takut yang
nutrisinya
besar,
penyembuhan luka. Hal ini dapat
seperti
takut
terjadi
untuk
asupan
perdrahan,takut luka jahitan terbuka
dikarenakan
kembali. Dilihat dari karekteristik
pengetahuan yang baik sehingga
responden
6
dapat mencukupi kebutuhan gizi dan
responden primipara. Hal tersebut
melakukan perawatan dengan baik.
akan mempengaruhi pengetahuan
Pengetahuan
dan
diperoleh
bahwa
terdapat
pengalaman
seseorang,
ibu
mendukung
yang
memiliki
seseorang
dari
dapat
pendidikan.
Hal
pengetahuan pasien yang rendah
karekteristik responden terdapat 17
tentang
responden
mobilisasi
dini
akan
dengan
pendidikan
mendorong untuk tidak melakukan
menengah dan 3 perguruan tinggi.
mobilisasi
pengetahuan
Hal ini sesuai dengan penelitian Tri
responden dapat dilihat dari tingkat
Andreas (2010) yang menyatakan
pendidikan
bahwa
dini,
responden.
Sesuai
pengetahuan
seseorang
dengan
karekteristik
responden
mempengaruhi asupan nutrisi ibu
terdapat
12
responden
nifas.
berpendidikan
dasar.
Responden
Sedangkan sisanya 5 responden
yang tidak melakukan mobilisasi dini
dalam kategori tidak baik. Hal ini
memiliki
dikarenakan responden mengalami
banyak
kerugian
yaitu
peningkatan suhu tubuh, perdarahan
tanda-tanda
yang abnormal, involusi uterus yang
dikarenakan ibu yang tidak menjaga
tidak baik dan penyembuhan luka
asupan
menjadi lama.
mobilisasi dini serta usia ibu yang
2. Penyembuhan luka Berdasarkan penelitian
ini
tabel
infeksi.
nutrisi,
tidak
Hal
ini
melakukan
tidak tergolong reproduksi sehat. 5
menunjukkan
pada
Dimana
27
berdasarkan
karekteristik
responden terdapat 1 responden
responden dalam kategori sebaik,
kurang
6
dari
20
tahun
dan
8
responden lebih dari 35 tahun.
hubungan
Tanda infeksi yang paling banyak
pasca
dialami
penyembuhan luka operasi. Jadi
adalah
kemerahan
pada
antara
operasi
mobilisasi seksio
sesarea
luka, serta hangat local. Hal ini
mobilisasi
sesuai dengan teori Simkin (2009)
gerakan yang dilakukan bertujuan
bahwa tanda-tanda infeksi meliputi
untuk merubah posisi semula ibu
hangat local (kalor), nyeri (dolor),
dari berbaring, miring-miring, duduk
kemerahan (rubor), bengkak local
sampai
(tumor), demam > 38° c, adanya
beberapa jam melahirkan. Tujuan
cairan pus (nanah) dari luka operasi
memperlancar pengeluaran lochea
dan
(sisa darah nifas), mempercepat
ditemukan
abses
yang
mengenai luka insisi.
berdiri
sendiri
gastrointestinal
dengan Penyembuhan Luka tabel
merupakan suatu
setelah
involusi, melancarkan fungsi organ
3. Hubungan Mobilisasi Dini Post SC
Pada
dini
dini
perkemihan,
organ
memperlancar
diketahui
peredaran sirkulasi darah. Proses
melakukan
penyembuhan luka pasca operasi
mobilisasi dini sebagian besar luka
sangatlah penting, karena bila luka
bekas operasinya baik pada hari ke
operasi tidak segera sembuh, akan
3
menyebabkan
responden
yaitu
6,
dan
yang
19
responden
(59,4%).
infeksi
yang
Sedangkan responden yang tidak
berbahaya bagi ibu (Ari Sulistyowati,
dilakukan mobilisasi dini sebagian
2009).
besar luka bekas operasinya baik
Hasil penelitian terdapat satu
yaitu 8 responden (25,0%), dimana
responden
yang
sisanya
mobilasasi
dengan
4
responden
(12,5%)
baik
terdapat
tidak baik.
peneliti faktor mobilisasi bukan satu satunya
program SPSS 17.0 diperoleh hasil, nilai X
2
faktor
menyelesaikan
hitung 4.567 dan P.value
luka,
tetapi
memiliki luka bekas operasi yang
Hasil analisis chi square dengan
infeksi
melakukan
menurut
yang
dapat
masalah
infeksi,
tetapi terdapat faktor predisposisi
0.033. Hasil perbandingan antara
lainnya
nilai chi square hitung dengan chi
terjadi infeksi pada ibu post SC
square tabel menunjukkan bahwa
seperti faktor usia, dimana ibu yang
nilai probabilitas lebih kecil dari level
memiliki usia tidak dalam kategori
of significant 5 % (0,033 < 0,05),
reproduksi
maka dapat disimpulkan bahwa ada
lukanya menjadi lebih lama. Hal ini
7
yang
dapat
sehat
mendukung
penyembuhan
sesuai dengan teori Simkin (2007)
penyembuhan lukanya akan cepat
bahwa
pasca
sehingga sangat mendukung proses
persalinan dipengaruhi oleh faktor
penyembuhan luka pasca operasi.
umur yang berhubungan dengan
Sedangkan ibu yang memiliki nutrisi
fungsi
Berdasarkan
yang baik penyembuhan lukanya
karekteristik responden terdapat 1
akan menjadi semakin cepat, hal ini
responden berumur kurang dari 20
karena protein yang tercukupi yang
tahun.
dapat mempercepat penyembuhan
penyebuhan
organ.
luka
Penembuhan luka tersebut juga
luka. Nutrisi ibu yang baik dapat
dikarenakan faktor nutrisi ibu dengan
dipengaruhi oleh sosial ekonomi ibu,
nutrisi yang kurang baik sehingga
hal ini dapat dilihat dari pekerjaan
penyembuhan luka yang lebih lama,
ibu.
hal tersebut didukung juga dengan
cenderung
hasil
kebutuhan nutrisinya karena status
pemeriksaan
hasilnya
ibu
penunjang
mengalami
anemia
Ibu
ekonomi
yang
bekerja
dapat
akan
mencukupi
yang
dimilikinya.
sehingga penyembuhan luka sulit.
Berdasarkan karekteristik responden
Dan juga faktor personal hygiene
terdapat 2 ibu yang bekerja PNS dan
dan spikologis ibu, diketahui ibu
12 swasta. Selain itu ibu yang
tidak
menjaga
personal
hygiene
memiliki pendidikan tinggi juga akan
operasi
mengerti tentang bagaimana asupan
dengan
baik
setelah
sehingga
luka
ibu
sembuh.
tidak
cepat
nutrisi
yang
baik
untuk
dirinya,
Kurangnya nutrisi ibu
berdasarkan karekteristik responden
dapat dipengaruhi oleh pendidikan
17 ibu berpendidikan menengah dan
ibu yang rendah, sehingga ibu tidak
3 perguruan tinggi.
mengerti yang
tentang baik
asupan untuk
nutrisi
Berdasarkan
uraian
diatas
dirinya.
dengan melakukan mobilisasi dini
Berdasarkan karekteristik responden
luka operasi akan semakin cepat
terdapat
membaik karena penyembuhan luka
12
responden
berpendidikan dasar
dipengaruhi oleh aliran darah ibu,
Sedangkan 8 responden yang
sedangkan aliran lancar
luka
mobiliasi dini, sehingga jelas bahwa
baik,
hal
ini
dikarenakan nutrisi ibu dan psikologi
mobilisasi
ibu. Psikologi ibu adalah ibu yang
penyembuhan luka.
merasa tenang dan yakin bawa
8
ibu
menjadi
tidak melakukan mobilasi dini tetapi operasinya
apabila
darah
melakukan
berpengaruh
pada
SIMPULAN DAN SARAN
Kasdu, D. Operasi Caesar Masalah dan Solusinya. Penerbit Puspa Sehat, Jakarta. 2007
Hasil analisis menunjukkan bahwa nilai probabilitas lebih kecil dari level of
Mochtar, R. Sinopsis Obstetri Fisiologi dan Obstetri Patologi. Edisi 2. Penerbit Buku Kedokteran EGC. Jakarta. 2002
significant 5 % (0,033 < 0,05), maka dapat
disimpulkan
bahwa
ada
hubungan antara mobilisasi dini dengan penyembuhan luka operasi post SC. Hubungan
ini
tercipta
Nolan, 2010. Hubungan Tingkat Nyeri Post SC dengan Motivasi untuk Melakukan Kontak Dini. Bandung, Alfa Beta
cendurung
dipengaruhi oleh prilaku seseorang dan dukungan tenaga kesehatan
Perdanakusuma. Anatomi Fisiologi dan Penyembuhan Luka. Short Course wound care update. JW Marriot Surabaya. 2007
Berdasarkan hasil penelitian maka saran yang diberikan yaitu: Bagi ibu bersalin dengan SC dapat digunakan
Ruth Jhonson, 2005. Buku Ajar Praktek Kebidanan. Jakarta : Rineka Citpa
sebagai masukan ibu untuk melakukan mobilisasi
dini
setelah
persalinan
dengan SC agar ibu cepat pulih dan
Simkin, Peni 2005. Buku Saku Persalinan. Jakarta: EGC Soegiyono, 2005, Metode Penelitian Bisnis, Bandung, Alfa Beta
luka operasi sembuh dengan cepat. Bagi Masyarakat dapat memberikan dukungan kepada ibu untuk melakukan
Soegiyono, 2007. Statistik Penelitian. Catatan Bandung, Alfa Beta
mobilisasi sedini mungkin. Bagi peneliti Hasil penelitian ini penelitian. sebagai sarana
untuk
menambah
wawasan
Sulistyawati, Ari. 2009. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Pada Ibu Nifas. Yogyakarta : Andi Offse
keilmuan dan menambah pengalaman dalam melaksanakan penelitian.
DAFTAR PUSTAKA Hamilton, PM. Dasar-Dasar Keperawatan Maternitas. Edisi 6, Penerbit Buku Kedokteran EGC. Jakarta. 2003 Kartini
Untuk XIII,
Carpenito, 2000. Tindakan Operasi Sectio Caesaria Terhadap Percepatan Penyembuhan Luka Operasi. Jakarta : Rineka Cipta.
9