Pengaruh Migrasi Masuk Dan Investasi Terhadap Pengangguran Di Kota Pekanbaru Noorfath hasanah Harlen Hainim Kadir Email:
[email protected] ABSTRACT Unemployment is the macroeconomic problems that affect humans directly and is a complex problem that requires analysis to obtain a solution to unemployment or at least reduce unemployment. This study aimed to examine the effect of migration on unemployment entry and investment in the city of Pekanbaru. This research uses secondary data. analysis of the data in this study using multiple linear regression method. hypothesis testing using partial test (t test), simultaneous (f test), test correlation coefficient (R) and test the coefficient of determination ( ). the data used in this study are data on the number of unemployed, the number of migrations and the amount of investment in the city of Pekanbaru 2002-2011. The results of the testing that has been done, the entire regression test showed that all independent variables have no significant effect on the dependent variable. individual regression test showed that the number of in-migration does not significantly influence the number of unemployed in the city of Pekanbaru, and investment also no significant effect on the number of unemployed in the city of Pekanbaru. The magnitude of the effect caused by the two independent variables together on the dependent variable of 38.7%, while the remaining 61.3% is influenced by other variables not examined in this study. Keywords: unemployment, in-migration, investment. pertumbuhan penduduk akan tetapi tidak
Pendahuluan Perpindahan penduduk atau disebut juga migrasi masuk akan memberikan dampak yang cukup besar bagi daerah yang ditujunya.
Dampak ini dapat kita
lihat dari tingkat kepadatan penduduk yang semakin meningkat. Dimana sebelumnya daerah tersebut memiliki ruang yang sudah relatif padat dan sempit, belum lagi ditambah dengan pertumbuhan penduduk yang semakin meningkat. Perpindahan penduduk merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi
semua perpindahan penduduk mempunyai pengaruh positif terhadap pertumbuhan ekonomi suatu daerah.
Apabila terlalu
banyaknya perpindahan penduduk atau migrasi masuk pada suatu daerah akan menyebabkan
tingkat
pengangguran
bertambah didaerah tersebut. Kota Pekanbaru merupakan kota yang memiliki daya tarik yang besar bagi para migran dari berbagai daerah di Indonesia. Menurut Badan Pusat Statistik Kota Pekanbaru (2003), daya tarik migran
1|JOM FEKON Vol. 2 No. 1 Februari 2015
dari
berbagai
daerah
di
Indonesia
bermigrasi ke Kota Pekanbaru adalah karena
besarnya
peranan
Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah
sektor
di atas maka pokok masalah yang dihadapi
perdagangan, hotel, dan restaurant dalam
dalam penelitian ini diuraikan sebagai
memberi kesempatan kerja dan tingkat
berikut ini:
upah yang tinggi di Kota Pekanbaru.
1. Apakah migrasi masuk berpengaruh
Banyaknya migran masuk ke Kota Pekanbaru
dipengaruhi
oleh
berbagai
faktor, baik faktor yang berasal dari daerah asal migran maupun di daerah tujuan.
terhadap
pengangguran
di
Kota
Pekanbaru ? 2. Apakah investasi berpengaruh terhadap pengangguran di Kota Pekanbaru ?
Adapun faktor daerah asal yaitu dorongan ekonomi untuk memperoleh kehidupan yang lebih baik, sedangkan faktor didaerah tujuan yaitu seperti tersedianya berbagai fasilitas
baik
itu
sosial
ekonomi,
pendidikan, banyaknya lapangan pekerjaan
Pada tambahan tenaga kerja yang terserap relatif kecil, dapat mengakibatkan angka pengangguran tinggi. Hal tersebut antara
lain
karena
banyaknya
pencari kerja dengan tingkat pendidikan tertentu
tidak
Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah yang dijabarkan
penulis
maka
tujuan
dari
penelitian ini adalah:
dan kesempatan kerja.
terjadi
Tujuan Dan Manfaat Penelitian
sesuai
dengan
yang
dibutuhkan pasar kerja.
1. Untuk mengetahui pengaruh migrasi masuk terhadap pengangguran di Kota Pekanbaru. 2. Untuk mengetahui pengaruh investasi terhadap
pengangguran
di
Kota
Pekanbaru. Manfaat Penelitian
Besarnya investasi yang ditanamkan
Manfaat
dari penelitian ini dibagi
di suatu daerah tentunya akan berdampak
menjadi tiga bagian utama bagi penulis
terhadap jumlah pengangguran pada daerah
sebagai berikut:
tersebut.
1. Sebagai
adanya
Hal ini disebabkan dengan investasi
maka
akan
terjadi
perluasan usaha baik penggunaan modal maupun tenaga kerja yang digunakan akan bertambah jumlahnya.
Dengan demikian
diharapkan investasi dapat mengurangi
penulis
pengaplikasian yang
pengetahuan
diperoleh
selama
perkuliahan. 2. Sebagai bahan masukan bagi pemerintah dalam membuat kebijakan di masa yang akan datang.
jumlah pengangguran yang ada. 2|JOM FEKON Vol. 2 No. 1 Februari 2015
3. Sebagai bahan masukan bagi para
atau perempuan yang sedang dalam dan
peneliti yang ingin melakukan penelitian
atau melakukan pekerjaan baik didalam
lebih lanjut dalam hal sama maupun
maupun diluar hubungan kerja guna
dalam hal
menghasilkan barang dan jasa untuk
yang lain yang masih
berhubungan.
memenuhi
kebutuhan
masyarakat.
Menurut Undang - Undang Republik Tinjauan Pustaka
Indonesia No.13 tahun 2003 tentang
Tenaga Kerja
ketenagakerjaan,
Tenaga kerja adalah modal dasar
adalah
setiap
bahwa orang
tenaga yang
kerja mampu
bagi geraknya roda pembangunan. Jumlah
melakukan pekerjaan guna menghasilkan
dan komposisi tenaga kerja akan terus
barang dan atau jasa untuk memenuhi
mengalami
kebutuhan sendiri maupun masyarakat.
perubahan
seiring
dengan
berlangsungnya proses demografi. Tenaga
Tenaga kerja (man power) adalah
kerja merupakan faktor produksi yang
penduduk dalam usia kerja (berusia 15-64
heterogen sehingga diperlukan adanya
tahun) atau jumlah seluruh penduduk
perencanaan tenaga kerja (man power
dalam
planning) secara tepat. Ciri khusus yang
memproduksi barang dan jasa jika ada
dimiliki faktor produksi ini adalah tidak
permintaan terhadap tenaga mereka dan
dapat hilang atau berkurang apabila faktor
jika mereka berprestasi dalam aktivitas
produksi itu dipakai, dimanfaatkan atau
tersebut (Subri, 2003).
dijual. Sehingga nilainya semakin tinggi
suatu
Dari
negara
segi
yang
keahlian
dapat
dan
dan keadaannya tidak berkurang. Tujuan
pendidikannya tenaga kerja dibedakan
utama faktor produksi ini adalah guna
menjadi 3 golongan: (Sukirno, 2000):
mendapatkan balas jasa yang disebut upah
1. Tenaga kerja kasar, yaitu tenaga kerja
dan gaji sebagai harga diri tenaga kerja
yang tidak berpendidikan rdan tidak
tersebut.
mempunyai keahlian dalam suatu bidang
Jadi penawaran tenaga kerja
tergantung pada tinggi rendahnya tingkat upah, semakin tingginya tingkat upah
pekerjaan. 2. Tenaga kerja terampil, yaitu tenaga kerja
maka akan mendorong banyak orang untuk
yang
masuk ke pasar tenaga kerja (Tambunan,
pendidikan
2002).
seperti montir mobil, tukang kayu, dan Menurut
Undang-Undang
mempunyai atau
keahlian
dari
pengalaman
kerja
tukang memperbaiki tv dan radio.
Ketenagakerjaan No.25 Tahun 1997 Pasal
3. Tenaga kerja terdidik, yaitu tenaga
1 tenaga kerja adalah setiap orang laki-laki
kerja yang mempunyai pendidikan yang
3|JOM FEKON Vol. 2 No. 1 Februari 2015
tinggi dan ahli dalam bidang tertentu
menterjemahkannya sebagai “kesempatan
seperti dokter, akuntan, ahli ekonomi,
kerja” yang berarti juga jumlah orang yang
dan insinyur.
bekerja, tanpa memperhitungkan berapa banyak pekerjaan yang dimiliki tiap orang
Kesempatan Kerja Kesempatan pengertian
kerja
lapangan
mengandung
pekerjaan
atau
kesempatan yang tersedia untuk bekerja akibat dari kegiatan ekonomi (produksi). Dengan demikian pengertian kesempatan kerja adalah mencakup lapangan pekerjaan yang sudah diisi dan semua lapangan pekerjaan yang masih lowong.
Dari
lapangan pekerjaan yang masih lowong tersebut (yang mengandung arti adanya kesempatan), kemudian timbul kebutuhan akan tenaga kerja. Kebutuhan tenaga kerja nyata-nyata diperlukan oleh perusahaan atau lembaga menerima tenaga kerja pada tingkat upah, posisi dan syarat kerja tertentu.
Data kesempatan kerja secara
nyata sulit diperoleh, maka untuk keperluan praktis
digunakan
pendekatan
bahwa
jumlah kesempatan kerja didekati melalui banyaknya lapangan kerja yang terisi yang tercermin dari jumlah penduduk yang bekerja (Nainggolan, 2009). Tolak meliputi
ukur
pendapatan
kemajuan nasional,
ekonomi tingkat
ataupun pendapatan jan kerja mereka. Orang
awam
dalam
statistic
ketenagakerjaan di Indonesia, mengartikan istilah “kesempatan kerja sering mengacu pada lowongan yang tersedia atau dalam bahasa
disebut
“employment dalam
opportunities”.Padahal
status
ketenagakerjaan di Indonesia, kesempatan kerja
merupakan
terjemahan
bagi
employment. Kesempatan kerja berubah dari waktu
ke
waktu,
perubahan
tersebut
terutama terjadi akibat perubahan dalam perekonomian.Hal ini sesuai konsep dalam ekonomi bahwa permintaan tenaga kerja merupakan permintaan turunan (derived demand)
dari
permintaan
terhadap
barang
dan
perekonomian.Apabila
masyarakat jasa
dalam
perekonomian
berkembang maka penyerapan tenaga kerja juga
bertambah.Pertumbuhan
ekonomi
mampu membawa pengaruh positif bagi kesempatan kerja dan produktivitas tenaga kerja.
kesempatan kerja, tingkat harga dan posisi pembayaran luar negri (Makmun, 2004). Menurut Chotib (2000) banyak kepustakaan memakai
ketenagakerjaan istilah
employment
tetap tanpa
Pengangguran Pengangguran (Sumarsono,2009) jumlah
adalah
penganggur
angkatan kerja.
4|JOM FEKON Vol. 2 No. 1 Februari 2015
menurut persentase
terhadap
jumlah
Penduduk yang sedang
mencari pekerjaan tetapi tidak sedang
tetapi secara aktif mencari pekerjaan tidak
mempunyai pekerjaan disebut penganggur.
dapat digolongkan sebagai penganggur.
Pengangguran merupakan masalah
Menurut Marhaeni dan Manuati
pokok dalam suatu masyarakat modern.
(2004) terdapat beberapa faktor yang
Jika tingkat pengangguran tinggi, sumber
mempengaruhi
daya
terbuang
percuma
tingkat
pengangguran,
dan
tingkat
yaitu sebagai berikut:
pendapatan masyarakat merosot.
Dalam
1. Tingkat upah, dimana tingkat upah
situasi seperti ini kelesuan ekonomi akan
memegang peranan penting atau sangat
berpengaruh pula pada emosi masyarakat
berpengaruh
dan
ketenagakerjaan.
kehidupan
keluarga
sehari-hari
(Irawan, 2002)
besar
dalam
kondisi
2. Teknologi, penggunaan teknologi yang
Secara
teori,
terjadinya
tepat guna akan mengurangi permintaan
pengangguran disebabkan karena adanya
tenaga
kelebihan
meningkatkan jumlah pengangguran.
penawaran
tenaga
kerja
dibandingkan dengan permintaan tenaga kerja yang ada dipasar kerja.
kerja
3. Fasilitas
sehingga
modal,
fasilitas
akan
modal
Menurut
mempengaruhi permintaan tenaga kerja
Kaufman dan Hotchkiss (Afrida, 2002),
melalui dua sisi. Pengaruh substitutif,
pengangguran akan muncul dalam suatu
dimana
perekonomian disebabkan oleh tiga hal :
mengurangi
1) Proses mencari kerja.
tenagakerja.Pengaruhkomplementer,dim
2) Kekakuan upah.
ana
3) Efisiensi upah.
membutuhkan tenaga kerja yang lebih
Pengangguran(unemployment)
oleh
negara-negara
sedang
modal
akan
permintaan
bertambahnya
modal
akan
banyak untuk mengelola modal yang
merupakan kenyataan yang dihadapi tidak saja
bertambahnya
tersedia. 4.
Struktur
perekonomian, ekonomi
perubahan
berkembang (developing countries), akan
struktur
menyebabkan
tetapi juga oleh negara-negara yang sudah
penurunan permintaan tenaga kerja.
maju (developed countries).Secara umum, pengangguran didefinisikan sebagai suatu
Simanjuntak
(2004)
mengatakan
keadaan dimana seseorang yang tergolong
bahwa masalah ketenagakerjaan memang
dalam kategori angkatan kerja (labor
sangat luas dan kompleks. Sebelum krisis
force) tidak memiliki pekerjaan dan secara
ekonomi, Indonesia sudah tergolong negara
aktif sedang mencari pekerjaan (Nanga,
bermasalah dengan ketenagakerjaan karena
2001).
tingginya
Seseorang yang tidak bekerja,
5|JOM FEKON Vol. 2 No. 1 Februari 2015
pertumbuhan
penduduk.
Terbatasnya lapangan kerja yang tersedia tidak seimbang
Munir
(2007)
mendefinisikan
dengan pertambahan
migrasi sebagai perpindahan penduduk
jumlah angkatan kerja sehingga berdampak
dengan tujuan menetap dari suatu tempat
pada tingginya jumlah penganggur.
ke
tempat
lain
melampaui
batas
Menurut Silalahi (2004), untuk
politik/negara administrasi/ batas bagian
menanggulangi masalah pengangguran dan
dalam suatu negara. Jadi migrasi sering
setengah penganggur, efek netto dari hasil
diartikan sebagai perpindahan yang relatif
pembangunan yang diperkirakan akan
permanen dari suatu daerah ke daerah lain.
semakin baik di masa mendatang perlu
Melalui
teori
Lewis
(dalam
didistribusikan kembali kepada masyarakat
Mulyadi Subri, 2003) menyatakan bahwa
dalam
lain
yang mendorong orang untuk pindah
tercitanya kesempatan kerja produktif dan
adalah karena perbedaan aliran pendapatan
remunerative. Penciptaan kesempaan kerja
antara tempat asal dan tempat tujuan.
berbagai
bentuk,
antara
Peribahasa “ada gula ada semut”
produktif dapat dilakukan dalam bentuk investasi,
sehingga
lebih
banyak
menjelaskan kondisi paling cocok dengan
memberikan kesempatan kerja kepada
adanya fenomena proses migrasi desa-
tenaga kerja.
Jaminan keamanan dan
kota. Para migran nonpermanen (sirkuler)
biaya investasi yang produktif juga akan
berperilaku seperti semut, maksudnya bila
meningkatkan investasi didalam negeri,
semut menemukan makanan di suatu
khususnya investasi asing.
tempat, makanan itu tidak dimakan di tempat itu, tetapi dibawa bersama temantemannya ke sarangnya (Ida Bagoes,
Migrasi Masuk Migrasi komponen
merupakan
demografi
mempengaruhi
salah yang
dinamika
satu
2000).
juga
penduduk
Menurut mengenai
Oishi
Network
adalah
theory,
yang
disamping fertilitas dan mortalitas. Para
mengkaitkan
ekonom mulai dari Lewis, dan dilanjutkan
hubungan personal, kultur,dan hubungan-
oleh Fei dan Rannis yang kemudian
hubungan sosial lain.
dikenal dengan teori LFR (Lewis-Fei-
menjelaskan bahwa
Rannis)
pada
sering membantu laki-laki dan wanita
dasarnya
seusianya (sejawat) untuk berimigrasi,
menyatakan
bahwa
perpindahan penduduk pada
proses
(2002)
migrasi
melalui
Oishi (2002)
masyarakat migran
terjadi karena adanya perbedaan antara
mendapatkan
suatu
sektor kota yang modern dan sektor kota
menyesuaikan dengan suatu lingkungan
yang tradisional (Mulyadi Subri,2003).
baru.
Jaringan
6|JOM FEKON Vol. 2 No. 1 Februari 2015
pekerjaan,
yang
demikian
dan
ini
mengurangi biaya - biaya migrasi bagi
lebih
para pendatang baru, yang menyebabkan
pedesaan,
para
penduduk dari pedesaan ke perkotaan.
migran
yang
potensial
untuk
meninggalkan negara (daerah) mereka. Menurut Todaro (Hasyasya, 2012),
besar
daripada
maka
tingkat
terjadi
upah
perpindahan
Semakin banyak penduduk yang pindah dari
pedesaan
ke
perkotaan
akan
mengemukakan fenomena migrasi sangat
menimbulkan
sering
negara
Indstrialisasi ini akan meningkatkan output
berkembang, dimana banyak tenaga kerja
perkapita, sehingga pada gilirannya akan
yang
meningkatkan
terjadi
di
berasal
beberapa
dari
daerah
pedesaan
mengalir kedaerah perkotaan.
Proses
Dengan
industri-industri
pertumbuhan
meningkatnya
baru.
ekonomi.
pertumbuhan
migrasi yang berlangsung dalam suatu
ekonomi maka akan menciptakan banyak
negara (internal migration), dianggap
lapangan kerja.
sebagai
proses
akan
Lapangan pekerjaan yang tersedia
kerja
di suatu daerah memberikan harapan bagi
didaerah-daerah ke sektor industri modern
para migran untuk memperoleh pekerjaan
di kota-kota yang daya serapnya lebih
baru yang lebih baik dari sebelumnya
tinggi, walaupun pada kenyataannya arus
sesuai
perpindahan tenaga kerja dari pedesaan ke
pendidikan yang diperolehnya.
menyalurkan
alamiah surplus
yang tenaga
perkotaan tersebut telah melampaui tingkat penciptaan
lapangan
kerja
dengan
keahlian
dan
tingkat
Migrasi masuk yang terlalu banyak
sehingga
pada suatu daerah akan menyebabkan
migrasi yang terjadi jauh melampaui daya
petambahan penduduk di daerah tersebut
serap sektor industri dan jasa didaerah
dan jika pertambahan penduduk ini tidak
perkotaan.
seimbang dengan peluang kerja yang ada maka tingkat pengangguran pun akan
Hubungan Migrasi Masuk Terhadap
bertambah didaerah tersebut.
Pengangguran Hubungan
migrasi
pedesaan-
Investasi
perkotaan dengan pertumbuhan ekonomi
Investasi adalah pengeluaran atau
menurut Todaro (2000) terjadi karena
pembelanjaan
pekerja membandingkan pendapatan yang
perusahaan untuk membeli barang-barang
diharapkan bila bekerja disektor industri
modal
(perkotaan) dengan upah bekerja disektor
produksi untuk menambah kemampuan
pertanian (pedesaan). Mengingat tingkat
produksi barang dan jasa yang tersedia
upah (dalam jangka panjang) di perkotaan
dalam
dan
penanaman
atau
perlengkapan-perlengkapan
perekonomian.
7|JOM FEKON Vol. 2 No. 1 Februari 2015
modal
Pertambahan
jumlah barang modal ini memungkinkan
4. Mengadakan pinjaman luar negeri
perekonomian untuk menghasilkan lebih
5. Memperluas sektor perdagangan luar
banyak barang dan jasa di masa yang akan
negeri dengan menaikkan “terms of
datang.
trade” (Mardalena, 2009)
Adakalanya penanaman modal
dilakukan untuk menggantikan barangbarang
modal
lama
yang
harus
didepresiasikan (Sukirno, 2008).
mempunyai
berdampak
multiplier
pada
kesejahteraan,
effect
peningkatan
yang
diukur
kenaikan pendapatan.
kegiatan
investasi
suatumasyarakat
Menurut Pratiwi (2005) investasi yang
Menurut Sadono Sukirno (2000)
meningkatkan
memungkinkan terus
kegiatan
kesempatan
melalui
taraf kemakmuran masyarakat.Peranan ini
Artinya apabila
bersumber dari tiga fungsi penting dari
jasa
1.
meningkat pula.
dan
pendapatan nasional dan meningkatkan
kegiatan investasi, yakni:
akan
ekonomi
kerja,meningkatkan
pendapatan meningkat, jumlah barang dan yang
menerus
dikonsumsi
akan
Apabila permintaan
Investasi
merupakan
salah
satu
komponen dari pengeluaran agregat,
barang dan jasa meningkat, maka akan
sehingga
meningkatkan peluang lapangan kerja, hal
meningkatkan
ini
pendapatan nasionalserta kesempatan
akan
mengurangi
pengangguran. pengangguran
tingkat
Berkurangnya ini
disebabkan
oleh
kenaikan
permintaan
proyek investasi.
kapasitas produksi.
(2002)
ada
beberapa
cara
Irawan untuk
agregat,
2. Pertambahan barang modal sebagai akibat
Suparmokodan
akan
kerja.
terserapnya angkatan kerja dalam proyek-
Menurut
investasi
3.
investasi
Investasi
akan
selalu
menambah
diikuti
oleh
perkembangan teknologi.
meningkatkan investasi, diantaranya yaitu: 1. Meningkatkan
tabungan
dengan
mengurangi konsumsi,
Hubungan
Investasi adalah kata kunci penentu
bunga menarik sehingga masyarakat
laju
tertarik untuk membelinya
disamping
Pembatasan
pertumbuhan akan
ekonomi,
mendorong
karena kenaikan
barang- barang
output secara signifikan, juga secara
memungkinkan
otomatis akan meningkatkan permintaan
membatasai barang- barang kapital agar
input, sehingga pada gilirannya akan
ada inovasi di dalam negeri,
meningkatkan
konsumsi
impor
Terhadap
Pengangguran
2. Memerintah menjual obligasi dengan
3.
Investasi
bila
8|JOM FEKON Vol. 2 No. 1 Februari 2015
kesempatan
kerja
dan
kesejahteraan
masyarakat
sebagai
kemiskinan,
konsekuensi
dari
meningkatnya
sebagainya.
pendapatan yang diterima masyarakat (Makmun dan Yasin, 2003).
Investasi
pengangguran,
dan
Besar
kecilnya
investasi
di
masyarakat
akan
terjadi
yang sangat
adalah mobilitas sumber daya untuk
mempengaruhi besar kecilnya kesempatan
menciptakan atau menambah kapasitas
kerja yang tercipta dalam masyarakat
produksi atau pendapatan di masa yang
tersebut.
akan datang.
Dalam investasi ada dua
meningkatkan kegiatan produksi sehingga
tujuan utama yang ingin dicapai yaitu
akan membuka kesempatan kerja baru.
mengganti bagian dari penyediaan modal
Adanya kesempatan kerja baru akan
yang rusak dan tambahan penyediaan
menyebabkan
berkurangnya
modal
pengangguran.
Ini berarti jika tingkat
yang
ada.
Gambaran
Adanya
investasi
akan
jumlah
perkembangan pembangunan daerah tidak
investasi naik maka tingkat pengangguran
lepas dari perkembangan distribusi dan
akan turun. Tapi apabila investasi turun,
alokasi investasi antar daerah.
maka
tingkat
pengangguran
akan
Dalam kaitan itu perlu dipisahkan
meningkat. Namun apabila investasi yang
jenis investasi yang dilakukan oleh sektor
ditanamkan bersifat padat modal, maka
swasta dan pemerintah, mengingat faktor
kenaikan
yang menentukan lokasi kedua jenis
terhadap pasar tenaga kerja.
investasi
tersebut
masih
harus
dikarenakan karena faktor kelangkaan
memperhatikan beberapa faktor, seperti
modal untuk berinvestasi. Hal ini akibat
pengembangan
suatu
dari krisis finansial yang memporak-
karena
politis
alasan
daerah
tertentu
dan
strategis,
porandakan
lapangan
berpengaruh
sama.
pemerintah
Sempitnya
tidak
selalu
Umumnya
tidak
investasi
perekonomian
pekerjaan
nasional,
misalnya daerah perbatasan dan daerah
banyak para pengusaha yang bangkrut
yang mempunyai sejarah serta ciri khusus,
karena dililit hutang bank atau hutang ke
sehingga
memerlukan
yang
rekan bisnis. Begitu banyak pekerja atau
khusus
termasuk
kebijakan
buruh pabrik yang terpaksa di PHK oleh
investasi. Namun demikian, kedua jenis
perusahaan dimana tempat ia bekerja
invetasi baik yang dilakukan pemerintah
dalam rangka pengurangan besarnya biaya
maupun swasta pada akhirnya akan dapat
yang dipakai untuk membayar gaji para
menambah kesempatan kerja dan memberi
pekerjanya. Hal inilah yang menjadi salah
sumbangan dalam mengatasi masalah-
satu
masalah
pengangguran yakni pelonjakan angka
ekonomi
perhatian
dalam
dan
sosial
seperti
pemicu
9|JOM FEKON Vol. 2 No. 1 Februari 2015
terjadinya
ledakan
pengangguran dalam waktu yang relatif singkat.
Berdasarkan pembelajaran
Menurut Harrod-Domar (Mulyadi, 2000),
investasi
tidak
menciptakan permintaan,
hanya
tetapi
juga
memperbesar kapasitas produksi. Tenaga
teori
1. Diduga migrasi masuk berpengaruh
Pekanbaru.
penggunanya.
Dinamika
penanaman
modal mempengaruhi tinggi rendahnya pertumbuhan
ekonomi,
mencerminkan
marak lesunya pembangunan. Maka setiap negara berusaha menciptakan iklim yang dapat menggairahkan investasi terutama investasi swasta yang dapat membantu membuka lapangan kerja sehingga dapat meningkatkan
kesempatan
kerja
dan
pengangguran dapat berkurang.
serta
berikut:
produksi,
ditingkatkan
ada,
merumuskan hipotesis penelitian ini sebagai
terhadap
akan
yang
dan
perumusan masalah di atas, maka penulis
kerja yang merupakan salah satu faktor otomatis
pengamatan
pengangguran
di
Kota
2. Diduga investasi berpengaruh terhadap pengangguran di Kota Pekanbaru. Metode Penelitian Penelitian ini di lakukan di Kota Pekanbaru. Lokasi ini dipilih karena Kota Pekanbaru sebagai Ibukota Provinsi Riau yang merupakan salah satu daerah yang sedang mengalami pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi dan menjadi salah satu daerah tujuan para migran dari berbagai daerah lain di Indonesia.Akan tetapi jumlah
Kerangka Penelitian
pengangguran masih relatif besar.
Berdasarkan landasan teori yang
Jenis data yang digunakan dalam
ada, serta didukung dengan hasil penelitian
penelitian ini adalah menggunakan data
terdahulu, maka dapat digambarkan sebuah
sekunder yaitu data yang telah disusun
kerangka penelitian :
secara teratur dan berupa laporan-laporan yang telah diterbitkan oleh instansi terkait
Migrasi Masuk (x1)
seperti Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Penganggu ran (Y)
Pekanbaru
dan
Bagian
Administrasi
Perekonomian Sekretariat Kota Pekanbaru, Investasi (x2)
X
Gambar 1: Kerangka Penelitian Hipotesis
jurnal-jurnal maupun brosur-brosur serta buku referensi dan kepustakaan yang dianggap relevan. Penulis pengumpulan
10 | J O M F E K O N V o l . 2 N o . 1 F e b r u a r i 2 0 1 5
melakukan data
menggunakan
teknik data
tahunan
yang
pengangguran
meliputi
terbuka
yaitu
jumlah
Dimana :
jumlah
Y
= Jumlah pengangguran Kota
penduduk yang sudah masuk sebagai
Pekanbaru (orang)
angkatan kerja tetapi belum mendapat
= Konstanta
pekerjaan atau sedang mencari pekerjaan,
= Koefisian regresi
Pada penelitian ini data yang digunakan
= Jumlah migrasi masuk Kota
adalah jumlah pengangguran terbuka tahun
Pekanbaru (orang)
2002-2011 di Kota Pekanbaru. Jumlah
= Jumlah
migrasi masuk yaitu jumlah penduduk pendatang yang sudah menetap di Kota
investasi
Kota
Pekanbaru (Rp) µ
= Disturbance
Error
atau
Pekanbaru, dalam penelitian ini data yang
kesalahan pengganggu pada
digunakan adalah jumlah migrasi masuk
persamaan linier.
pada tahun 2002-2011. Dan data investasi Dari persamaan tersebut kemudian
Kota Pekanbaru tahun 2002-2011. Metode
analisis
yang
digunakan
adalah menggunakan metode yang bersifat
diestimasi
menggunakan
persamaan
Logaritma Natural (Ln) linier, baik variabel
kuantitatif yaitu untuk melihat seberapa besar dan bagaimana pengaruh migrasi
maupun koefisien dengan metode OLS
masuk dan investasi secara parsial maupun
(Ordinary Least Squares).
simultan terhadap pengangguran di Kota
tersebut dapat dituliskan sebagai berikut:
Pekanbaru.
Dalam
menggunakan
metode
penelitian linear
ini regresi
berganda, pengujian hipotesis, dan uji asumsi
klasik
normalitas,
yang
uji
terdiri
Persamaan
dari
multikolinieritas,
Alasan penggunaan Ln adalah untuk
uji
mempermudah
uji
koefisien regresi serta untuk mengetahui
heteroskedastisitas dan uji autokorelasi. Hubungan antara variabel tersebut
menganalisa
elastisitas variabel independen terhadap variabel dependen. Pengujian
dapat ditulis sebagai berikut :
dalam
Hipotesis
dilakukan
beberapa uji koefisien regresi secara parsial Dengan
menggunakan
persamaan
atau individual (uji T), simultan (uji F), dan
regresi liner berganda persamaan diatas
uji koefisien determinasi
.
dapat ditulis sebagai berikut :
a. Uji Simultan ( Uji F ), Uji ini dilakukan untuk menunjukkan apakah
11 | J O M F E K O N V o l . 2 N o . 1 F e b r u a r i 2 0 1 5
keseluruhan
variabel
berpengaruh
independen
terhadap
variabel
dependen.
Pada
regresi
. Hipotesis
Hipotesis pada uji F yaitu :
secara
diterima apabila
atau nilai signifikansi
) : variabel independen
keseluruhan
berganda,
kondisi yang diharapkan adalah menerima hipotesis
Hipotesis nol (
linier
tidak
berpengaruh
lebih kecil dari alpha 5% (0.050). b. Uji Parsial ( Uji T ), Uji ini dilakukan untuk mengetahui seberapa signifikan
terhadap variabel dependen.
pengaruh variabel independen secara Hipotesis
alternatif
independen
(
)
:
secara
variabel
keseluruhan
berpengaruh terhadap variabel dependen.
invidual terhadap variabel dependen. c. Uji
Koefisien
Korelasi
(r)
,
Koefisisen korelasi (r) berguna
dengan
untuk mengukur keeratan hubungan
kriteria pengambilan keputusan sebagai
antara variabel independen dengan
berikut:
variabel dependen.
Maka
dapat
dilakukan
Semakin besar
nilai koefisien korelasi maka semakin diterima jika
( ;k
– 1 ; n – k) ,maka
diterima artinya
erat
hubungan
antara
variabel
independen dan variabel dependen atau sebaliknya.
seluruh variabel independen (migrasi masuk
dan
berpengaruh
investasi) signifikan
tidak terhadap
d. Uji
Koefisien
Kota Pekanbaru) ditolak jika
(
),
Koefisien determinasi dalam regresi linear
berganda
mengetahui variabel dependen (pengangguran) di
Determinasi
digunakan
persentase
untuk
sumbangan
pengaruh variabel independen secara simultan atau bersama-sama terhadap
(
; k
variabel dependen. Hasil Penelitian
– 1 ; n – k) ,maka
ditolak artinya
seluruh variabel independen (migrasi masuk dan investasi) berpengaruh.
Dalam
penelitian
ini
regresi
berganda
menggunakan model
sehingga harus dipenuhi asumsi-asumsi klasik persamaan regresi berganda yaitu
signifikan terhadap variabel dependen
berdistribusi
(pengangguran) di Kota Pekanbaru.
problem terjadinya
normal,
tidak
adanya
multikolinieritas,
tidak
heterosksdastisitas,
dan tidak
12 | J O M F E K O N V o l . 2 N o . 1 F e b r u a r i 2 0 1 5
terdapat gejala autokorelasi baik secara
pengangguran. Investasi, diketahui t hitung
positif maupun negatif.
(-1,616) < t tabel (2,365) dan Sig. (0,150) > 0,05. Artinya variabel investasi tidak
Hasil Fhitung dengan taraf signifikan 95% (
berpengaruh
= 5%)adalah 2,214 dan tingkat
probabilitas (sig) adalah 0,180.
Diketahui nilai (r) sebesar 0,622.
(4,737)dan tingkat probabilitas (0,180) >
Artinya adalah terdapat hubungan yang
(0,05) sehingga dinyatakan bahwa H0
kuat antara migrasi masuk dan investasi
diterima. Hal ini dapat disimpulkan bahwa
terhadap pengangguran di Kota Pekanbaru.
pada taraf level of significant 95% secara
R Square sebesar 0,387. Artinya adalah
bersama-sama seluruh variabel independen masuk
dan
investasi)
38,7% pengangguran dipengaruhi oleh
tidak
migrasi masuk dan invetasi, sedangkan
berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen
(pengangguran)
di
sisanya sebesar 61,3% dipengaruhi oleh
Kota
faktor lain yang tidak dibahas dalam
Pekanbaru. .
terhadap
pengangguran.
Maka
dengan demikian Fhitung (2,214) < Ftabel
(migrasi
signifikan
penelitian ini.
Hasil Uji t parsial dapat diketahui
migrasi masuk. Diketahui t hitung (1,550) > t tabel (2,365) dan Sig. (0,165) > 0,05. Artinya variabel migrasi masuk tidak berpengaruh
signifikan
terhadap
Tabel 1: Hasil Penelitian Pengaruh Migrasi Masuk Dan Investasi Terhadap Pengangguran Di Kota Pekanbaru Tahun 2002-2011. Variabel
Koefisien
Std. Error
Thitung
Sig.
Fhitung
Sig.
X1 X2
0,271 -0,012
0,175 0,007
1,550 -1,616
0,165 0,150
2,214
0,180
C
8,353
-
-
-
-
-
= 0,622 = 0,212 Nilai ttabel ( = 5%) = 2,365 Nilai Ftabel = 4,74
Berdasarkan hasil regresi tabel 1, diperoleh persamaan sebagai berikut: Ln Y = 8,353+ 0,271LnX1 – 0,012LnX2
Persamaan tersebut merupakan hasil penghitungan melaliu uji t, uji F, koefisien korelasi
dan
13 | J O M F E K O N V o l . 2 N o . 1 F e b r u a r i 2 0 1 5
koefisien
determinasi
berganda. Maka hasil koefisien regresinya
masuk yang datang ke Kota Pekanbaru
dapat dijelaskan sebagai berikut:
merupakan migrasi produktif atau migrasi
a. Nilai konstanta ( ) = 8,353, nilai ini
aktif.
Perspektif ini meletakkan individu
berarti jika semua variabel independen
pelaku migrasi sebagai pelaku aktif yang
migrasi masuk dan investasi dianggap
rasional, yang memutuskan untuk pindah
konstan
berdasarkan kalkulasi ekonomi. Kalkulasi
atau
perubahan
tidak
(ceteris
mengalami
paribus)
maka
ekonomi yang dilakukan oleh individu
pengangguran di Kota Pekanbaru akan
dilihat
mengalami
mencari keuntungan lebih di tempat baru,
perubahan
atau
sebagai
upaya
individu
untuk
dimana mereka dapat memperoleh apa
peningkatan sebesar 8,353orang. b. Nilai koefisien ( ) =0,271 , nilai ini
yang tidak dapat peroleh atau kerjakan di
berarti jika migrasi masuk meningkat
tempat asal mereka.
sebesar 1 persen maka pengangguran
sebagai pusat perekonomian, perdagangan
di
mengalami
dan jasa menjadikan kota ini sangat
peningkatan sebesar 0,271 persen.
diminati oleh para migran. Sehingga para
Dengan asumsi variabel lain (investasi)
migran yang masuk ke Kota Pekanbaru
tetap,
masuk
tidak hanya sekedar mencari pekerjaan
terhadap
yang mereka cari sesuai dengan skill yang
Kota
Pekanbaru
maka
berhubungan
migrasi positif
Kota Pekanbaru
pengangguran di Kota Pekanbaru tahun
dimilikinya
2002-2011.
menciptakan kesempatan kerja yang lebih
c. Nilai koefisien
) = -0,012, nilai ini
melainkan
juga
mereka
luas dengan cara mendirikan atau membuka
berarti jika investasi meningkat sebesar
usaha baru di Kota Pekanbaru.
1 persen maka pengangguran di Kota
demikian hal ini dapat menjadikan peluang
Pekanbaru
penurunan
kerja bagi para angkatan kerja Kota
sebesar 0,012 persen. Dengan asumsi
Pekanbaru sehingga akan banyak tenaga
variabel lain (migrasi masuk) tetap,
kerja yang terserap dan pada akhirnya
maka investasi berhubungan negatif
pengangguran dapat diatasi.
terhadap
mengalami
pengangguran
Kota Kesimpulan
Pekanbaru tahun 2002-2011.
Berdasarkan
Implikasi Implikasi dari migrasi masuk dan investasi
tidak
pengangguran
berpengaruh yaitu
nyatanya
Dengan
analisis
serta
uraian
pembahasan
dan
hasil
penelitian
terhadap
dengan menggunakan periode tahun 2002 –
migrasi
2011, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
14 | J O M F E K O N V o l . 2 N o . 1 F e b r u a r i 2 0 1 5
1.
Variabel migrasi masuk (X1) tidak
merupakan
berpengaruh
sehingga
jumlah
signifikan
terhadap
pengangguran
di
Kota
Pekanbaru tahun 2002-2011. Hal ini
bahwa
migrasi
masukberpengaruh secara signifikan
2.
diberikan saran-saran sebagai berikut : 1.
Pemerintah Kota Pekanbaru hendaknya
Pekanbaru tahun 2002-2011.
pelatihan kerja.
investasi
melakukan
pengawasan
dan
Pelatihan kerja ini
tidak
sangat diperlukan dikarenakan masih
terhadap
banyak masyarakat bahkan sarjana
Kota
meskipun jenjang pendidikannya sudah
Pekanbaru tahun 2002-2011. Hal ini
tinggi namun pengalaman atau skill
tidak sesuai dengan hipotesis yang
dalam dunia kerja masih sangat minim.
diharapkan
bahwa
Selain itu pemerintah juga hendaknya
investasiberpengaruh secara signifikan
meningkatkan program berwirausaha
terhadap jumlah pengangguran di Kota
dengan
Pekanbaru tahun 2002-2011.
banyaknya pengangguran.
Dari hasil pengujian dapat diketahui
berwirausaha sekarang ini menjadi
bahwa migrasi masuk dan investasi
solusi
tidak
banyaknya
jumlah
(X2)
menyerap
Berdasarkan hasil kesimpulan dapat
terus
Variabel
banyak
modal
Saran
terhadap jumlah pengangguran di Kota
berpengaruh
3.
tidak
padat
tenaga kerja.
tidak sesuai dengan hipotesis yang diharapkan
investasi
signifikan
pengangguran
berpengaruh
di
terhadap
tujuan
terbaik
untuk
dalam
mengatasi Karena
mengatasi
pengangguran
karena
pengangguran di Kota Pekanbaru. Hal
dalam berwirausaha tidak diperlukan
ini dapat disebabkan karna migrasi
pendidikan yang tinggi melainkan
masuk yang datang ke Kota Pekanbaru
modal.
merupakan migrasi produktif dimana
2.
Pemerintah Kota Pekanbaru dapat
para migran yang sebelum menjadi
mengupayakan dan mempromosikan
penduduk
Kota
tetap
Kota
Pekanbaru
Pekanbaru,
sehingga
pata
mereka sudah terlebih dahulu bekerja
investor tertarik untuk menanamkan
di Kota Pekanbaru.
Dan faktor
modalnya di Kota Pekanbaru . dengan
pendidikan juga menjadi penyebab
adanya investasi baru maka akan dapat
migrasi
memperluas kesempatan kerja dan
terhadap
masuk
tidak
pengangguran
berpengaruh di
Kota
Pekanbaru. Selain itu juga disebabkan karna investasi yang ada di Pekanbaru
mengurangi tingkat pengangguran. 3.
Peningkatan sumber daya manusia dibidang pendidikan, kesehatan, sosial
15 | J O M F E K O N V o l . 2 N o . 1 F e b r u a r i 2 0 1 5
dan ekonomi juga perlu diperhatikan, agar dapat menuju masyarakat yang cerdas dan sehat dalam era globalisasi perekonomian mendatang. Daftar Pustaka Simanjuntak J,P. 2004. Isu Ketenagakerjaan Yang Mendesak. Jakarta. Artikel pada Buletin Pemerintahan Baru. Badan Pusat Statistik. 2003. StatistikKesejahteraan Propinsi Riau. Propinsi Riau. Chotib. 2007. Perkiraan Pola Migrasi Antar Provinsi Di Indonesia Berdasarkan “Indeks Ketertarikan Ekonomi Ekonomi”. Jakarta. Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Hasyasya, Nisa. 2012. Analisis FaktorFaktor Yang Mempengaruhi Keputusan Tenaga Kerja Menjadi Commuter Dan Tidak Menjadi Commuter Ke Kota Semarang(Kasus Kabupaten Kendal). Semarang. Sripsi. Universitas Diponegoro. Irawan, MBA & Suparmoko, M.MA. 2002. Ekonomika Pembangunan. Yogyakarta. BPFE Universitas Gajahmada. Makmun dan Akhmad Yasin. 2003. Pengaruh Investasi dan Tenaga Kerja Terhadap PDB Sektor Pertanian. Kajian Ekonomi dan Keuangan. Vol 7 No. 3 September. Mantra, Ida Bagus. 2000. Demografi Umum. Yogyakarta. Pustaka Pelajar. Mardalena, Ervin. 2009. Pengaruh Investasi Swasta Dan Perdagangan Internasional Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Di Sumatera
Selatan.Sumatera Ekonomika.
Selatan.
Marhaeni, A.A.I.N. dan Manuati Dewi, I.G.A. 2004.Buku Ajar Ekonomi Sumber Daya Manusia. Fakultas Ekonomi Universitas Udayana Muana, Nanga. 2001. Makro Ekonomi Teori Masalah dan Kebijakan. Jakarta. PT Raja Grafindo Persada. Munir, Rozi. 2007. Dasar-Dasar Demografi. Jakarta. Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Nainggolan, Oloan Indra. 2009. Analisis faktor faktor yang mempengaruhi kesempatan kerja pada kabupaten/kota di propinsi sumatera utara. Medan. Skripsi. Universitas Sumatera Utara. Oishi, N. 2002.Gender and Migration: An Integrative Approach, Working Paper No. 49 March, 2002. Pratiwi, Fajar. 2005. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Investasi Swasta Domestik Di Provinsi Jawa Barat 1975-2003.Yogyakarta. Tesis S2. Program Pasca Sarjana UGM. Silalahi, Levi. 2004. Masalah BuruhPengusaha Belum Terpecahkan, Pengangguran Terus Bertambah. Jakarta. Depnakertras. Subri, Mulyadi. 2003. Ekonomi Sumber Daya Manusia. Jakarta. PT Raja Grafindo Persada. Sukirno, Sadono. 2000. Makro Ekonomi Modern. Jakarta. PT Grafindo Persada. _____________. 2000. Pengantar Teori Makro Ekonomi.Jakarta. PT Raja Grafindo Persada.
16 | J O M F E K O N V o l . 2 N o . 1 F e b r u a r i 2 0 1 5
_____________. 2008. Makro ekonomi Teori Pengantar EdisiKetiga. Jakarta. PT Raja Grafindo Persada. Sumarsono, Sonny. 2009. Teori Dan Kebijakan Publik Ekonomi Sumber Daya Manusia. Yogyakarta. Graha Ilmu. Tambunan, Tulus. 2002. Perkembangan Industri Skala Kecil di Indonesia. Jakarta. PT Mutiara Sumber Widya. Todaro, Michael P. 2000. Pembangunan Ekonomi di Dunia Ketiga. Jakarta. Erlangga.
17 | J O M F E K O N V o l . 2 N o . 1 F e b r u a r i 2 0 1 5