Jurnal Ilmu Ekonomi Pascasarjana Universitas Syiah Kuala
8 Pages
ISSN 2302 - 0172 pp. 59- 66
PENGARUH INVESTASI DAN PERTUMBUHAN EKONOMI TERHADAP TINGKAT PENGANGGURAN DI PROVINSI ACEH Rahmadin1, Abubakar Hamzah2, M. Nasir3 1)
Magister Ilmu Ekonomi Pascasarjana Universyitas Syiah Kuala Banda Aceh 2,3) Staff Pengajar Fakultas ekonomi Universitas Syiah Kuala
Abstract: This research concern investment and economic growth on unemployment in Aceh Province. in order to analyze the effect arising from the variable workforce, and economic growth on unemployment in the province of Aceh. The research method in this research is to use quantitative analysis. The research was conducted in the period 1990-2012. The type of data in use is secondary data. Data obtained from Bank Indonesia (BI), the Office of Labor and Population (DISNAKER) and BPS. The data collected has been analyzed by the method of data analysis done first before testing the assumptions of classical hypothesis testing, statistical analysis in this study includes a T-test, F-test to test the hypothesis, and R squer adj to see the level of influence that caused. which will eventually form the multiple linear regression. The conclusion of this study is partially Investment (I) has a significant influence on the level of unemployment that is characterized by the t-value is greater than t-table 2.63> 1.72. economic growth (Y) also have a significant effect on unemployment (U). And variable Investment (I) and economic growth (Y) together can explain unemployment variables (U) of 68.7 percent, the remaining 31.3 percent is explained by other variables outside of this study. Keywords: Investment, Economic Growth, unemployment
Abstrak: Penelitian ini mengenai pengaruh investasi dan pertumbuhan ekonomi terhadap pengangguran di Provinsi Aceh. dengan tujuan untuk menganalisis pengaruh yang ditimbulkan dari variabel angkatan kerja, dan pertumbuhan ekonomi terhadap pengangguran di Provinsi Aceh. Metode Penelitian dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan analisa kuantitatif. Penelitian ini dilakukan dalam periode 1990-2012. Jenis data yang di pakai adalah data sekunder. Data diperoleh dari Bank Indonesia (BI), Kantor Dinas Tenaga Kerja dan Kependudukan (DISNAKER) dan BPS. Data yang telah di kumpulkan dianalisis dengan metode analisis data yang terlebih dahulu dilakukan pengujian asumsi klasik sebelum melakukan pengujian hipotesis, analisis statistik dalam penelitian ini mencakup uji-T, uji F untuk menguji hipotesis, dan R squer adj untuk melihat besarnya pengaruh yang ditimbulkan.yang pada akhirnya akan membentuk persamaan linear regresi berganda. Kesimpulan dari penelitian ini adalah secara parsial tingkat investasi (I) mempunyai pengaruh signifikan terhadap tingkat pengangguran yaitu ditandai dengan nilai t-hitung lebih besar dari t-tabel 2,63 > 1,72. pertumbuhan ekonomi (Y) juga memiliki pengaruh signifikan terhadap pengangguran (U). Dan variabel angkatan kerja (AK) dan pertumbuhan ekonomi (Y) bersama-sama dapat menjelaskan variabel pengangguran (Ui) sebesar 68,7 persen, sisanya 31,3 persen dijelaskan oleh variabel lain di luar penelitian ini. Kata Kunci: Investasi, Pertumbuhan Ekonomi, pengangguran
PENDAHULUAN
2008-2012 rata-rata sebesar 1,67 persen per
Berdasarkan data BPS Provinsi Aceh tahun
tahun. Laju angkatan kerja tersebut jauh lebih
2011, jumlah angkatan kerja Provinsi Aceh
rendah dibandingkan dengan laju angkatan
telah mencapai 1.938.519 jiwa atau dengan laju
kerja pada periode 1980-1990 yaitu sebesar
pertumbuhan angkatan kerja pada periode
2,72 persen per tahun sedangkan laju agkatan
59 -
Volume 1, No. 4, November 2013
Jurnal Ilmu Ekonomi Pascasarjana Universitas Syiah Kuala
kerja pada periode 1971-1980 sebesar 2,97 persen per tahun.
Pertumbuhan
Pertumbuhan penduduk yang sangat tinggi juga
akan
terpadu (Nasir, dkk 2008).
berpengaruh
nasional
tidak
terlepas dari pertumbuhan ekonomi daerah.
jumlah
Dalam skala regional , pertumbuhan ekonomi
angkatan kerja yang akan berpartisipasi dalam
dihitung dari perkembangan nilai Produk
pembangunan atau dapat dikatakan jumlah
Domestik Regional Bruto (PDRB) selama
angkatan kerja yang masuk ke pasar tenaga
periode pembangunan tertentu, baik secara riil
kerja akan semakin bertambah. Bertambahnya
maupun secara nominal. Produk Domestik
angkatan kerja yang
tidak diikuti dengan
Regional Bruto (PDRB) merupakan salah satu
tersedianya lapangan dan kesempatan kerja
indikator pertumbuhan ekonomi suatu negara,
akan menimbulkan pengangguran.
wilayah, atau suatu daerah. Pertumbuhan
Tingkat
terhadap
ekonomi
pertumbuhan
penduduk
yang
tersebut dapat dipengaruhi beberapa faktor di
tinggi tidak saja membawa dampak pada
antaranya
infrastruktur
jumlah penduduk yang semakin lama semakin
(Kristiana,2009:3).
ekonomi
besar, tetapi juga membawa dampak tersendiri pada ketenagakerjaan, di mana pertumbuhan
KAJIAN KEPUSTAKAAN
dari
Raden (1996) dalam penelitiannya yang
kerja
menganalisis masalah pengangguran di dunia
(Wirakartausumah, 1999: 16) Salah satu tujuan
mengatakan bahwa pengangguran di Indonesia
pembangunan nasional adalah meningkatkan
ditandai dengan adanya akses penawaran tenaga
kinerja perekonomian agar mampu menciptakan
kerja.
lapangan kerja dan menata kehidupan yang
pertumbuhan penduduk yang tinggi, perbaikan
layak bagi seluruh rakyat yang pada gilirannya
kesehatan, struktur umur dan free entry dalam
akan mewujudkan kesejahteraan penduduk
dunia usaha yang rendah. Jika dilihat dari segi
Indonesia. Salah satu sasaran pembangunan
pendidikan maka jumlah pengangguran adalah
nasional
tingkat
pada tingkat SLTA, yaitu sebesar 0.66 persen
pengangguran. Pengangguran merupakan salah
pada tahun 1985 dan naik menjadi 2,25 persen
satu penyakit dalam ekonomi, sehingga harus
pada tahun 1995.
angkatan
kerja
jauh
pertumbuhan
lebih
kesempatan
adalah
mengatasi
besar
disembuhkan atau paling tidak dikurangi. Permasalahan
pengangguran
memang
Hal
ini
disebabkan
karena
laju
Hamzah (1999) melakukan pengujian terhadap hubungan sebab musabab antara
merupakan permasalahan yang kompleks dan
kesempatan
tenaga
kerja,
pertumbuhan
bersifat multidimensional. Oleh karena itu,
ekonomi dan produktivitas buruh di Provinsi
upaya pengentasan kemiskinan harus dilakukan
Nanggroe Aceh Darussalam selama periode
secara komprehensif, mencakup berbagai aspek
1975-1997 untuk masing-masing variabel di
kehidupan masyarakat, dan dilaksanakan secara
atas, dengan menggunakan kausalitas granger dan Uji Wald. Hasil studi menunjukkan bahwa: Volume 1, No. 4, November 2013
- 60
Jurnal Ilmu Ekonomi Pascasarjana Universitas Syiah Kuala
(1)
pertumbuhan
ekonomi
pertumbuhan
kesempatan
pertumbuhan
ekonomi
pertumbuhan
produktivitas
menyebabkan
negatif
kerja,
pengangguran terbuka, artinya memang terjadi
(2)
dkk
pengangguran di Indonesia setidaknya selama
(2005)
laju
tingkat
buruh,
pertumbuhan produktivitas buruh.
antara
dengan
“trade
(3)
off“
inflasi
menyebabkan
pertumbuhan kesempatan kerja menyebabkan
Soebagiyo
antara
inflasi
dengan
periode 1980-2007. Mulyana
(2003)
menyatakan
bahwa
menyatakan
tingkat pertumbuhan penduduk yang tinggi
bahwa untuk pendidikan dasar pengaruhnya
tidak saja membawa dampak pada jumlah
terhadap kesempatan kerja dan pengangguran
penduduk yang semakin lama semakin besar,
masih dapat ditanggulangi, dan tentunya perlu
tetapi juga membawa dampak tersendiri pada
upaya
ketenagakerjaan,
di
memiliki kepentingan dengan persoalan ini.
angkatan
jauh
Sedangkan
menengah
pertumbuhan kesempatan kerja. Dilihat dari
nampaknya memiliki pengaruh relatif kecil
tingkat pertumbuhan tahunan, maka dapat
terhadap pengangguran di daerah, oleh sebab
digambarkan bahwa laju peningkatan jumlah
itu tentunya upaya preventif pada pengangguran
penduduk
di
dengan
mengalami fluktuasi, angka rata-rata ini masih
memberikan kesempatan penciptaan peluang
berada di bawah angka rata-rata nasional
kerja
sebesar
yang baik dari pihak-pihak yang
bagi
daerah
di
pendidikan
dapat
daerah
ditanggulangi
dan
meningkatkan
skill
kerja
di
1,89
mana
pertumbuhan
lebih
Provinsi
persen
Aceh
besar
dari
cenderung
setiap
tahunnya.
kemampuan yang dimiliki, pendidikan tinggi
Kesimpulan dari penelitian ini yaitu terdapat
tidak mempengaruhi
karena
suatu pengaruh positif antara pertumbuhan
seorang yang memiliki pendidikan tinggi akan
penduduk dan pengangguran serta terdapat
cenderung mencari pekerjaan pada tempat lain,
pengaruh negatif antara kesempatan kerja dan
karena hal ini akan lebih leluasa bersaing di
pengangguran.
pengangguran
daerah atau Provinsi lain yang memiliki
Mahalli (2008) menyatakan PDRB kota
peluang kerja yang sesuai dengan pendidikan
Medan berpengaruh secara signifikan terhadap
yang dimiliki seorang tersebut.
penyerapan
Alim (2007) menyatakan bahwa inflasi berpengaruh
signifikan
kerja.
Dimana
setiap
kenaikan PDRB sebesar 10 persen maka
terhadap
kesempatan kerja akan meningkat sebesar 2,07
pengangguran, namun dengan arah negatif.
persen. Sektor jasa keuangan dan Perusahaan
Berdasarkan regresi menunjukan jika laju
merupakan
inflasi meningkat sebesar 1 persen, maka akan
menyerap tenaga kerja dimana setiap kenaikan
menurunkan jumlah pengangguran terbuka di
Nilai Tambah Bruto (NTB) sebesar 10 persen
Indonesia sebanyak 63,246 ribu orang. Maka
maka kesempatan kerja akan meningkat sebesar
disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang
10,23 persen. Kemudian di ikuti Sektor industri
61 -
tidak
tenaga
Volume 1, No. 4, November 2013
sektor
yang
paling
banyak
Jurnal Ilmu Ekonomi Pascasarjana Universitas Syiah Kuala
pengolah dimana setiap kenaikan Nilai Tambah Bruto
(NTB)
sebesar
10
persen
i
= jumlah data dari 1 sampaidengan N
maka
kesempatan kerja akan meningkatan sebesar
Definisi Operasional Variabel
8,98 persen. Hal ini karena kota Medan
Untuk
menghindari
terjadi
penafsiran
merupakan pusat perdagangan dan industri di
ganda, maka
pulau Sumatera.
didefinisikan dengan jelas beberapa variabel-
dalam penelitian ini
perlu
variabel yang digunakan. Adapun definisi METODE PENELITIAN
variabel-variabel
Model Analisis Data
adalah :
yang
digunakan
tersebut
Adapun model atau peralatan analisis
Adapun definisi variabel-variabel yang
data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai
regresi linier berganda untuk melihat hubungan
berikut :
antara angkatan kerja, pertumbuhan ekonomi
1. Pertumbuhan Ekonomi yang digunakan
dan pengangguran yang dapat dilihat sebagai
adalah proses kenaikan output perkapita
berikut (Gujarati, 2001:236):
yang diukur berdasarkan Produk Domestik
Yi = βo + β1 X1i + β2X2i + …. + βkXki + ei
Regional Bruto (PDRB) non-migas Provinsi Aceh yang di hitung dalam persentase
Dimana : Yi βo X1,2,i β1,2,k ei i
= Variabel Dependent = Konstanta = Koefesien Variabel Independent = KoefesienVariabel Independent = Error Term = Jumlah data dari 1-n
berdasarkan harga konstan. 2. Tingkat pengangguran (U) adalah jumlah penduduk usia kerja yang tidak bekerja dan sedang mencari pekerjaan di Provinsi Aceh yang di hitung dalam persentase. 3. Investasi (I) adalah Jumlah perkembangan
kemudian akan coba diformulasikan kedalam
pembentukan modal domestik bruto yang
model logaritma berikut ini:
dihitung dalam persentase.
Ui = β0 + β1 Y + β2 I+ ei Dimana : U
= Tingkat pengangguran
HASIL PEMBAHASAN
Y
= Tingkat Pertumbuhan Ekonomi
Dalam pengolahan data dengan menggunakan
I
= Investasi
regresi logaritma linear berganda, dilakukan
β0
= Konstanta
beberapa tahapan untuk mencari hubungan
β1
= Koefisien regresi untuk angkatan kerja
antara variabel investasi (I) dan pertumbuhan
β2
= Koefisien regresi untuk pertumbuhan
ekonomi (Y) terhadap tingkat pengangguran
ekonomi (PDRB) e
= Error Term
(U).
Hasil regresi dapat dilihat pada tabel
berikut ini : Volume 1, No. 4, November 2013
- 62
Jurnal Ilmu Ekonomi Pascasarjana Universitas Syiah Kuala
Variable
Coefficient
Std. Error
t-Statistic
Prob.
lainny a
Hasil Anali sa
Y
2.095989
0.644135
3.253959
0.0063
I
-0.316627
0.120160
-2.635048
0.0206
C
27.60991
9.341749
2.955539
0.0112
dijelas kan oleh
Regre R-squared
0.728997
Mean dependent var
1.924651
Adjusted R-squared
0.687304
S.D. dependent var
0.520319
S.E. of regression
0.290958
Akaike info criterion
0.536088
ari
Sum squared resid
1.100539
Schwarz criterion
0.680949
diluar
tabel
Log likelihood
Hannan-Quinn criter.
0.543506
penelit
di atas
F-statistic
17.48495
Durbin-Watson stat
0.803702
ian ini
Prob(F-statistic)
0.000206
si D
dapat
-1.288707
variab el lain
seperti
diketa
kesem
hui persamaan regresi linier berganda sebagai
patan kerja diberbagai sektor, tingkat inflasi,
berikut:
maupun APBD.
Ui = 27,609 – 0,316 LY + 2,095 LAK + ei
Berdasarkan
uji
hipotesis
dengan
menggunakan uji t dan uji F, maka diperoleh Di mana :
nilai thitung untuk β1 sebesar 2,63 sedangkan ttabel
Ui
sebesar 1,72.
= Besarnya tingkat pengangguran
LAK= Tingkat Angkatan Kerja
Berdasarkan hasil perbandingan dengan
LY = Tingkat pertumbuhan Ekonomi
ttabel diperoleh hasil bahwa nilai
thitung >
ttabel , Hal ini berarti bahwa secara parsial Persamaan tersebut menunjukkan angka
variabel angkatan kerja berpengaruh secara
yang signifikan pada 0,05 pada variabel LAK
signifikan terhadap tingkat pengangguran di
(X1i) dan menunjukkan
Provinsi Aceh dan juga konsisten secara teori. Dalam hipotesis dan secara teori pertambahan angkatan
kerja
akan
berdampak
pada
angka yang signifikan pada 0,05 pada LY (X2i).
peningkatan jumlah pengangguran. Hal ini
Adapun interpretasi dari persamaan di atas
memungkinkan
adalah :
pengangguran lebih besar dipengaruhi oleh
Nilai R Adj diperoleh sebesar 0,687 yang
faktor-faktor
bahwa
di
Provinsi
Aceh
selain jumlah penduduk seperti
berarti 68,7 persen variabel pengangguran
tingkat kesempatan kerja diberbagai sektor,
dapat dijelaskan bersama-sama oleh variabel
kurangnya informasi yang didapat oleh pencari
jumlah
kerja, tingkat pendidikan yang masih rendah,
angkatan
kerja
dan
variabel
pertumbuhan ekonomi, sementara 31,3 persen 63 -
Volume 1, No. 4, November 2013
kecakapan
dan
kemampuan
yang
kurang
Jurnal Ilmu Ekonomi Pascasarjana Universitas Syiah Kuala
memadai, ditambah lagi dengan krisis ekonomi
dan
yang tidak juga berakhir berakibat pada
mencapai 171.412 jiwa atau selama 17
peningkatan
tahun
jumlah
pengangguran
tahunnya. Sedangkan nilai thitung
setiap
untuk β2
sebesar 3,25 dan ttabel sebesar 1,72. Berdasarkan hasil perbandingan dengan ttabel diperoleh hasil
diakhir
tahun
mengalami
2012
jumlahnya
peningkatan
sebesar
76.427 jiwa (pertahunnya berkisar 4.777 jiwa). 3. Secara parsial diambil kesimpulan bahwa
bahwa nilai thitung 3,25 > ttabel 1,72 pada tingkat
Investasi
keyakinan (level of significant) 95 persen
signifikan terhadap tingkat pengangguran.
dengan tingkat signifikansi sebesar 0,020. Maka
dan
hal ini berarti bahwa secara parsial variabel
berpengaruh signifikan negatif terhadap
pertumbuhan ekonomi berpengaruh secara psitif
tingkat pengangguran (U).
dan nyata signifikan terhadap pengangguran di Provinsi Aceh dan konsisten secara teori.
(I)
Pertumbuhan
pengaruh
Ekonomi
(Y)
4. Uji F menunjukkan maka nilai Fhitung 17,48 > Ftabel 3,49
Uji F menunjukkan bahwa Fhitung sebesar
mempunyai
dengan tingkat signifikansi
0,00, hal ini berararti bahwa kedua variabel
17,48 dan uji Ftabel sebesar 3,49 dengan
bebas
demikian maka nilai Fhitung 17.48 > Ftabel 3,49
berpengaruh terhadap pengangguran di
dengan tingkat signifikansi 0,005, hal ini berarti
Provinsi Aceh.
bahwa kedua variabel bebas (β1 dan β2) secara simultan berpengaruh terhadap pengangguran di Provinsi Aceh.
(β1
simultan
5. Nilai koefisien determinasi (R Squer Adj) diperoleh sebesar
bersama-sama investasi
Kesimpulan
0,68 yang berarti 68
dan
oleh
variabel
variabel
jumlah
pertumbuhan
ekonomi, sementara 32 persen lainnya
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Dilihat dari tingakat pertumbuhan tahunan, dapat
secara
persen variabel pengangguran dijelaskan
KESIMPULAN DAN SARAN
maka
β2)
dan
digambarkan
peningkatan jumlah investasi
bahwa
laju
di Provinsi
Aceh cenderung mengalami fluktuasi, ratarata setiap tahun meningkat sebesar 1,11 persen. Angka rata-rata ini masih berada dibawah angka rata-rata nasional sebesar 1,49 persen setiap tahunnya. 2. Tahun 1991 jumlah pengangguran
dijelaskan
oleh
variabel
lain
diluar
penelitian ini. 6. Pengangguran di Provinsi Aceh lebih besar dipengaruhi oleh faktor-faktor
selain
Investasi dan pertumbuhan ekonomi seperti pengeluara pemerintah, tingkat kesempatan kerja
diberbagai
sektor,
kurangnya
informasi yang didapat oleh pencari kerja, kreativitas pencari kerja yang masih kurang, lemahnya serikat buruh ditambah lagi
yang
ada di Provinsi Aceh mencapai 94.985 jiwa
dengan krisis ekonomi yang tidak juga berakhir
berakibat
pada
Volume 1, No. 4, November 2013
peningkatan - 64
Jurnal Ilmu Ekonomi Pascasarjana Universitas Syiah Kuala
jumlah pengangguran setiap tahunnya. Jika kita
lihat
kondisi
menunjukkan
Aceh
bahwa
sekarang
penyebab
yang lebih modern, dsb. 2. Diharapkan kepada pemerintah daerah untuk
utama
lebih serius dalam mamperhatikan kondisi
kemiskinan dan pengangguran adalah (1)
pengangguran yang sedang dialami, dengan
kurang
memperhatikan
pengalokasian
pengetahuan dan keterampilan); (2) lingkar
terutama
pengeluaran
sejarah yang berasal dari keluarga miskin;
daerah dalam bidang sumber daya manusia
(3) kurang modal; dan (4) faktor lain (sperti
dan ketenaga kerjaan, guna menciptakan
sakit
tenaga kerja yang handal, baik yang mampu
kreativitas
dan
kreatifitas
cacat).
(karena
Maka
masyarakat
kurang
peningkatan
miskin
harus
pada
mengadopsi
anggaran pemerintah
teknologi-teknologi
baru
ditingkatkan dengan berbagai upaya baik
sehingga dapat lebih terserap dipasar tenaga
oleh pemerintah maupun masyarakat itu
kerja, yang kemudian membawa dampak
sendiri. Misalnya membangun irigasi untuk
pengangguran yang terus menurun.
seluruh jaringan sawah dan membangun
3. Untuk mencegah tingginya pertumbuhan
jaringan jalan (minimal pengerasan) ke
pengangguran,
sentra
masyarakat
produksi,
membangkitkan
di
samping
kembali
maka harus
semua
elemen
memulai
prinsip
gairah
kewirausahaan, agar dalam mencari kerja
penyuluhan, hal yang lebih penting lagi
tidak hanya manunggu lowongan kerja,
bagaimana pemerintah bisa menjamin pasar
tetapi mampu menciptakan lapangan kerja
dan harga dari hasil pertanian rakyat.
baru.
Dengan demikian tidak ada alasan petani
4. Diharapkan kepada pemerintah dan lapisan
tidak bertani karena tidak ada air, tidak ke
masyarakat supaya mampu memperbaiki
ladang karena terlalu jauh.
kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) secara optimal dalam rangka meningkatkan
Saran
kualitas diri untuk dapat memperoleh
Beberapa saran yang dapat diberikan berkaitan
pekerjaan.
dengan hasil penelitian ini adalah sebagai DAFTAR KEPUSTAKAAN
berikut : benar-benar
Arsyad,
menyadari indikator apa yang mampu
Arsyad,
1. Pemerintah
memacu
daerah
harus
pertumbuhan
ekonomi
guna
menekan angka pengangguran, baik itu yang disebabkan
oleh
meningkatnya
Badan
tingkat
pendidikan dan pelatihan tenaga kerja lokal
Badan
atau perubahan struktur ekonomi ke arah Badan
65 -
Volume 1, No. 4, November 2013
L., 1992. Ekonomi Pembangunan. Yogyakarta: STIE YKPN. L., 2005. Pengantar Perencanaan Pembangunan Ekonomi Daerah. Yogyakarta: BPFE. Pusat Statistik, 2000. Penduduk Indonesia Hasil Sensus Penduduk. Buku 1. Jakarta : BPS Pusat Statistik, 2001. penduduk dan Pengangguran di Indonesia, Buku 3. Jakarta : BPS Pusat Statistik, 2008. Aceh Dalam Angka.
Jurnal Ilmu Ekonomi Pascasarjana Universitas Syiah Kuala
beberapa edisi. Banda Aceh Pusat Statistik, 2008. Produk Domestik Regional Bruto Provinsi NAD. beberapa edisi. Banda Aceh. Badan Pusat Statistik, 2008. Aceh Dalam Angka. Badan Pusat Statistik Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam Afrida, B.R., 2003. Ekonomi Sumber Daya Manusia. Jakarta: Ghalia Indonesia. Jakarta Djojohadikusumo, S., 1994. Perkembangan Pemikiran Ekonomi. Indonesia. Pustaka LP3ES. Gunawan, H., 2007. Analisis Pengaruh PDRB Terhadap Kesempatan Kerja di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam. Tesis (tidak dipublikasikan). Universitas Syiah Kuala. Ghozali, I., 2005, Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Semarang: Badan penerbit Universitas Diponegoro. Hizam, A., 2008. Lapangan kerja, Sebab-sebab Pengangguran dan Upaya Mengatasinya, Pengangguran, Kesempatan Kerja, Angkatan Kerja, Tenaga Kerja. Sumber Artikel. Hamzah, A., 1999. Analisis Sebab Grange di antara: Pertumbuhan Kesempatan Kerja, Pertumbuhan Ekonomi, dan produktivitas buruh di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam. Jurnal Ilmu-ilmu Sosial Universitas Syiah Kuala. Monmata. No.43. Kristiana, Peby And Purwanti, 2009. Analisis Pengaruh Faktor-Faktor Demografi Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Di Kabupaten Cianjur Periods 1983-2007. Perpusatakaan FE undip. Mulyana, I., 2003. Pengaruh Pertumbuhan Penduduk dan Kesempatan Kerja Sektor Pertanian Terhadap Pengangguran di Nanggroe Aceh Darussalam. Thesis (tidak di publikasi). Banda Aceh: universitas Syiah Kuala. Multi, D. F., 2008. Pertumbuhan Ekonomi Aceh. Jakarta: Multi Donor Fund. Manullang, S., 1995. Pokok-pokok Hukum Ketenagakerjaan di Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta. Nasir, M., 1998. Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia. Prayitno, H., 1996. Ekonomi Pembangunan, Jakarta: Ghalia Indonesia. Parta, 1986. Perhitungan pendapatan nasional. Jakarta: lp3es. Supranto, J, M.A, 2001. Statistik teori dan aplikasi. Edisi Ke Enam Jakarta: Relangga. Simajuntak, P.J., 1985. Sumber Daya Manusia. laporan penerbit Fakultas Ekonomi UI. Jakarta. Sukirno, S., 1996. Makro Ekonomi Ke-2. Jakarta: Erlangga Badan
Volume 1, No. 4, November 2013
- 66