ISSN 2302-0172 pp. 28- 36
Jurnal Ilmu Ekonomi
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala
9 Pages
PENGARUH INVESTASI DAN TENAGA KERJA TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DI PROVINSI ACEH Andika Isma1, Mohd Nur Syechalad2, Sofyan Syahnur3 1) 2,3)
Magister Ilmu Ekonomi Program Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Fakultas Ekonomi Universitas Syiah Kuala Darussalam Banda Aceh Email:
[email protected]
Abstract :The objective of this research is to analyze the effect of investment and labor to economic growth in province of Aceh, the economic growth be affected by labor and investment. The analyze method in this research is Ordinary Least Squares (OLS), the result show that there are positive effect of investment to economic growth, labor to economic growth and simultaneonsly investment and labor to economic based on F ratio > F Table 64.13 > 3.49. Keywords: Investment, Labor, and Economic Growth Abstrak :Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh investasi dan tenaga kerja terhadap pertumbuhan ekonomi di Provinsi Aceh. Pada penelitian ini pertumbuhan konomi di pengaruhi oleh tenaga kerja, dan investasi. Metode analisis yang digunakan adalah metode linier berganda (OLS) dimana hasil penelitian terdapat pengaruh positif investasi terhadap pertumbuhan ekonomi dan variabel tenaga kerja juga berpengaruh positif terhadap pertumbuhan ekonomi. Dan secara simultan terdapat pengaruh antara investasi dan angkatan kerja terhadap pertumbuhan ekonomi hal ini ditandai dengan nilai Fhitung > dari Ftabel 64,13 > 3,49 Kata kunci : Investasi, Tenaga Kerja, dan Pertumbuhan Ekonomi
prasarana.
PENDAHULUAN Pembangunan nasional merupakan usaha peningkatan
Pembentukan modal di bidang sarana dan
kualitas manusia, yang dilakukan
prasarana ini umumnya menjadi Social Overhead
secara berkelanjutan, berdasarkan kemampuan
Capital (SOC) yang sangat penting dalam
dengan pemanfaatan kemajuan ilmu pengetahuan
pertumbuhan ekonomi. SOC ini sangat penting
dan teknologi serta memperhatikan tantangan
karena pihak swasta tidak akan mau menyediakan
perkembangan global. Pembangunan yang terpusat
berbagai fasilitas publik, namun tanpa adanya
dan tidak merata yang dilaksanakan selama ini
fasilitas publik ini maka pihak swasta tidak
ternyata
pertumbuhan
berminat untuk menanamkan modalnya. Dengan
ekonomi serta tidak diimbangi kehidupan sosial,
adanya berbagai fasilitas publik ini akan mendorong
politik, ekonomi yang demokratis dan berkeadilan.
pertumbuhan ekonomi dan peningkatan pendapatan
hanya
mengutamakan
SumberAda empat faktor sebagai sumber
Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu
pertumbuhan ekonomi Faktor-faktor tersebut adalah
ukuran dari hasil pembangunan yang telah
(1) sumber daya manusia, (2) sumber daya alam,
dilaksanakan
(3) pembentukan modal, dan (4) teknologi. Dalam
pembangunan dalam bidang ekonomi dimana
hal ini pengeluaran pemerintah berperan dalam
pertumbuhan tersebut merupakan agregat dari
pembentukan
pertumbuhan di setiap sektor ekonomi yang ada.
modal
melalui
pengeluaran
pemerintah di berbagai bidang seperti sarana dan
oleh
suatu
daerah,
khususnya
Stok modal atau investasi merupakan salah Volume 2, No. 4, November 2014
- 28
Jurnal Ilmu Ekonomi
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala satu faktor penting dalam mengurangi tingkat
Di samping itu, tenaga kerja bertambah sebagai
pengangguran dan meningkatkan kesejahteraan
akibat perkembangan penduduk seiring dengan
masyarakat. Kegiatan investasi memungkinkan
meningkatnya pendidikan dan keterampilan mereka.
suatu masyarakat terus menerus meningkatkan kegiatan
ekonomi
kesempatan
ekonom
mendenifisikan
kerja,
pertumbuhan ekonomi dalam pengertian yang lebih
meningkatkan pendapatan nasional dan taraf
longgar. kenaikan GDP/GNP tanpa memandang
kemakmuran.
apakah kenaikan itu lebih besar atau lebih kecil dari
Adanya
dan
Sebagian
investasi-investasi
baru
memungkinkan terciptanya barang modal baru
tingkat pertumbuhan penduduk, atau apakah perubahan struktur ekonomi terjadi atau tidak.
sehingga akan menyerap faktor produksi baru yaitu menciptakan lapangan kerja baru atau kesempatan
METODE PENELITIAN
kerja yang akan menyerap tenaga yang pada gilirannya akan mengurangi pengangguran.
Adapun model atau peralatan analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi linier berganda untuk melihat hubungan
KAJIAN KEPUSTAKAAN
antara pertumbuhan penduduk, pertumbuhan
Investasi adalah arus pengeluaran yang menambah stok modal fisik atau dengan kata lain investasi adalah jumlah yang dibelanjakan sektor
ekonomi dan investasi yang dapat dilihat sebagai berikut (Gujarati,2001:236): Yi = βo + β1 X1i + β2X2i + …. + βkXki + ei
usaha untuk menambah stok modal dalam periode
Di mana :
tertentu. Investasi biasanya menempati proporsi yang relatif sedikit dari permintaan agregat, akan tetapi fluktuasi investasi menempati sebagian besar
= Konstanta
ei
pertambahan/ perubahan pendapatan nasional (produksi nasional) dalam satu tahun tertentu, tanpa memperhatikan pertumbuhan penduduk dan aspek
i
prestasi dari perkembangan suatu perekonomian dari suatu periode ke periode lainnya. Kemampuan suatu negara untuk menghasilkan barang dan jasa akan meningkat. Kemampuan yang meningkat ini
= Error Term = Jumlah data dari 1-n
kemudian akan coba diformulasikan ke dalam model berikut ini :
lainnya. Jadi pertumbuhan ekonomi mengukur
pertambahan
βo
β1,2,k = Koefesien Variabel Independent
pertumbuhan ekonomi adalah terjadinya
oleh
= Variabel Dependent
X1,2,i = Koefesien Variabel Independent
pergerakan siklus bisnis dalam PDB.
disebabkan
Yi
Y = β0 + β1 Inv + β2 PP + ei Di mana : Y
= PDRB
Inv = Investasi Ak = Angkatan Kerja
faktor-faktor
β0
= Konstanta
produksi baik dalam jumlah dan kualitasnya.
β1
= Koefisien regresi untuk pertumbuhan
Investasi akan menambah barang modal dan teknologi yang digunakan juga makin berkembang. 29 -
Volume 2, No. 4, November 2014
penduduk β2
= Koefisien regresi untuk pertumbuhan
Jurnal Ilmu Ekonomi
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala ekonomi (PDRB)
terhadap
asumsi
ini
berakibat
interval
e
= Error Term
keyakinan terhadap hasil estimasi menjadi
I
= jumlah data dari 1 sampai dengan N
melebar sehingga uji signifikansi tidak kuat. Uji ini dilakukan pada penelitian yang menggunakan
Definisi Operasional Variabel Adapun
definisi
data time series. Oleh karena data dalam
variabel-variabel
yang
digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
penelitian ini merupakan gabungan antara data cross section dan time series, maka harus dilakukan uji autokorelasi terlebih dahulu. Uji
1. Investasi
yang
dimaksudkan
dalam
penelitian ini adalah pembentukan modal domestik bruto yang digunakan dalam jangka waktu tahunan yang dihitung dalam miliaran rupiah.
dengan uji Durbin-Watson (DW). Langkah pendeteksian adanya autokorelasi adalah dengan membandingkan nilai Durbin-Watson statistik table dengan Ho, tidak ada autokorelasi bila
2. PDRB yang digunakan dalam penelitian ini adalah adalah PDRB harga konstan yang di hItung setiap tahun dalam miliar rupiah. 3. Angkatan
autokorelasi dalam penelitian ini dilakukan
kerja
yang
digunakan
DW lebih besar dari DU dan lebih kecil dari 4-DU, syarat terjadinya uji autokorelasi adalah (du
dlam
penelitian ini adalah angkatan usia kerja 1555 tahun yang dihitung dalam jiwa di Provinsi Aceh.
Uji Multikolinearitas Uji
multikolinearitas
bertujuan
untuk
menguji apakah dalam sebuah model regresi ditemukan
Uji Asumsi Klasik Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis statistik dengan menggunakan shazam version 9.0. Peneliti melakukan terlebih dahulu uji asumsi klasik sebelum melakukan pengujian hipotesis. Uji asumsi klasik yang dilakukan
adanya
korelasi
antar
variabel
independen. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolinearitas di dalam model regresi adalah sebagai berikut : a. Nilai R2 yang dihasilkan oleh suatu estimasi model regresi empiris sangat tinggi, tetapi secara individual variabel-
peneliti meliputi :
variabel independennya banyak yang tidak signifikan mempengaruhi variabel dependen.
Uji Autokorelasi Uji autokorelasi ini digunakan untuk menguji
asumsi
regresi berkaitan
variabel independen. Jika antar variabel
dengan adanya autokorelasi. Model regresi
independen ada korelasi yang cukup tinggi
yang
(umumnya di atas 0.90), maka hal ini
baik
mengandung
klasik
b. Menganalisis matriks korelasi variabel-
adalah
model
autokorelasi.
yang
tidak
Pelanggaran
merupakan
indikasi
Volume 2, No. 4, November 2014
adanya
- 30
Jurnal Ilmu Ekonomi
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala multikolinearitas. Tidak adanya korelasi
Pengujian Hipotesis
yang tinggi antar variabel independen
Hipotesis
tidak berarti bebas dari multikolinearitas. Multikolinearitas
dapat
dapat
juga
dilihat
dari (a) nilai tolerance dan lawannya (b) variance inflation factor (VIF). Kedua ukuran ini menunjukkan setiap variabel independen manakah yang dijelaskan oleh variabel
independen
pengertian
lainnya.
Dalam
setiap
variabel
sederhana
independen menjadi variabel dependen (terikat) dan di regres terhadap variable independen lainnya. Tolerance mengukur variabilitas variabel independen yang terpilih
yang
tidak
ini
menggunakan t-test dan f-test Uji Signifikan Parsial (Uji - t) Bentuk pengujiannya adalah :
lebih variabel independen. Multikolinearitas
penelitian
disebabkan
karena adanya efek kombinasi dua atau
c.
dalam
dijelaskan
oleh
variabel independen lainnya. Jadi nilai tolerance yang rendah sama dengan nilai
Ho
:
b1,b2,b3=0,
artinya
pertumbuhan
penduduk dan pertumbuhan ekonomi secara Parsial tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap tingkat pengangguran. Ha
:
b1,b2,b3≠0,
artinya
pertumbuhan
penduduk dan pertumbuhan ekonomi secara Parsial berpengaruh yang signifikan terhadap tingkat pengangguran. Pengujiandilakukan
menggunakan
uji-t
dengan tingkat pengujian pada α 5% derajat kebebasan (degree of freedom) atau df=(n - k). Kriteria pengambilan keputusan : Ho
diterima
jika
t
hitung
<
t
tabel
Ha diterima jika t hitung > t tabel
VIF tinggi (karena VIF = 1/ Tolerance). Nilai cut off yang umum dipakai untuk
Uji Signifikan Simultan (Uji - F) Pengujian
menunjukkan adanya multikolinearitas adalah nilai tolerance < 0.10 atas sama
untuk
menguji
jika
terjadi
1) Mengeluarkan satu atau lebih variabel
tinggi
dari
yang
mempunyai korelasi
model
regresi
dan
identifikasikan variabel independen lainnya untuk membantu prediksi. 2) Menggabungkan data cross section dan time series (pooling data). 3) Menambah data penelitian.
31 -
Ho:b1=b2=0, artinya variabel pertumbuhan penduduk dan pertumbuhan ekonomi secara
multikolinearitas, yaitu:
independen
antara nilai signifikansi F dengan nilai signifikansi yang digunakan yaitu 0,075.
dengan nilai VIF > 10. Cara
ini dengan membandingkan
Volume 2, No. 4, November 2014
bersama-sama
tidak
mempunyai pengaruh
yang signifikan terhadap tingkat pengangguran. Ha : b1≠b2≠0. artinya pertumbuhan penduduk dan pertumbuhan ekonomi secara bersamasama berpengaruh terhadap tingkat pengangguran. Kriteria pengambilan keputusan : Ho
diterima
jika
F
hitung
Ha diterima jika F hitung > F table
<
F
tabel
Jurnal Ilmu Ekonomi
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala HASIL PEMBAHASAN
0.68622
Uji Autokorelasi
TK
1.000000
3
Uji auto korelasi ini digunakan untuk menguji asumsi klasik regresi berkaitan dengan adanya autokorelasi. Pelanggaran terhadap asumsi
ini
berakibat
interval
1.00000 INVS
0.686223
0
Sumber :Hasil Estimasi Penelitian
keyakinan melebar
Pada uji multikolinearitas ini di uji
sehingga uji signifikansi tidak kuat. Model
signifikansi antara variabel-variabel bebas,
regresi yang baik adalah model yang tidak
seperti pada tabel di atas yang di uji dengan
mengandung autokorelasi.
pertumbuhan Investasi (Invs) terhadap tenaga
terhadap
hasil
estimasi
menjadi
Uji autokorelasi menggunakan uji uji
kerja (TK). Hasilnya diketahui bahwa tidak
durbinwatson. Hasil dari uji autokorelasi dapat
terjadi multikolinearitas yaitu variable tidak
dilihat pada table berikutini :
signifikan pada œ sebesar 5 persen atau nilai korelasi dari semua variable adalah kurang dari
Tabel 1.Hasil Uji Autokorelasi DW
0,8.
1.34
Uji Heteroskedasitas Untuk membuktikan dugaan pada uji
Sumber :Hasil Estimasi Penelitian
heteroskedastisitas pertama, maka dilakukan uji Dari nilai DW tersebut maka dapat
White
Heteroscedasticity.
Hasil
yang
disimpulkan bahwa nilai DW lebih besar dari
diperhatikan dalam uji ini adalah nilai F danObs
nilai Du, yaitu 1,34> 1,2 hal ini berarti dapat
*R- Squared. Jika nilai Obs *R- Squared lebih
disimpulkan bahwa tidak terdapat autokorelasi
kecil
dari model regresi ini.
heteroskedastisitas, demikian juga sebaliknya.
Jika antar variable independen ada korelasi yang cukup tinggi (umumnya di atas0.90) atau nilai variable signifikan pada œ sebesar 5
adanya
maka hal ini merupakan indikasi multikolinearitas.
multikolinearitas
Hasil
dapat dilihat
dari
uji
pada table
tidak
terjadi
Ho: tidak ada Heteroskedastisitas Ha : ada Heteroskedastisitas Jika P-value Obs *R-square < α, maka Ho di tolak, Oleh karena P-value Obs *R-square = 0.40> 0,05maka Ho diterima dan Ha ditolak. Kesimpulannya keyakinan
berikut ini :
adalah 95%,
Heteroskedastisitas Tabel 2. Hasil Uji Multikolinearitas TK
maka
Pengujian hipotesis Heteroskedastisitas :
Uji Multikolinearitas
persen,
dari 𝑋 2 tabel,
dengan tidak
dalam
model
tingkat terdapat regresi
penelitian ini.
INVS
Volume 2, No. 4, November 2014
- 32
Jurnal Ilmu Ekono
Pascasarjana Universitas Syiah Ku Tabel 3. Hasil Uji Heteroskedasitas Heteroskedasticity Test: White F-statistic Obs*R-squared Scaled explained SS
2.914038 11.15568 14.82524
Prob. F(5,22) Prob. Chi-Square(5) Prob. Chi-Square(5)
.0363 .4084 0111
Sumber : Hasil Estimasi Penelitian
Hasil Uji Hipotesis dan Analisis Penelitian
hubungan antara variable tenaga
Dalam pengolahan data dengan menggunakan regresi linear berganda,
kerja (TK) dan pertumbuhan Investasi (I) terhadap PDRB (Y). Hasil regresi dapat dilihat pada table berikut ini :
dilakukan beberapa tahapan untuk mencari
Tabel 4. Hasil Analisis Data Pengaruh Investasi dan Tenaga Kerja Terhadap PDRB Aceh Variable C INVS TK
Coefficient
Std. Error
t-Statistic
Prob.
-1899.092 1.796229 0.010084
3400.415 0.361682 0.002523
-0.558488 4.966326 3.996026
0.5815 0.0000 0.0005
R-squared 0.836893 Adjusted Rsquared 0.823845 S.E. of regression 2656.622 Sum squared resid 1.76E+08 Log likelihood -258.9184 F-statistic 64.13702 Prob(F-statistic) 0.000000 Sumber :Hasil Estimasi Penelitian Dari
tabel
S.D. dependent var
6329.686
Akaike info criterion
18.70846
Schwarz criterion Hannan-Quinn criter. Durbin-Watson stat
18.85119 18.75209 1.009347
Koefesien ini menunjukkan setiap
persamaan regresi linier berganda sebagai
variable Investasi meningkat seratus ribu
berikut:
jiwa maka akan meningkatkan PDRB
β0 = -1899,09
sebesar 1,79 juta dan berpengaruh terhadap konstanta
dapat
18769.82
diketahui
Nilai
berikut
Mean dependent var
sebesar-1899,09
menunjukkan bahwa apabila variable l TK
tingkat PDRB Aceh pada level signifikan 5 persen dengan asumsi variable lainnya
dan I (β1 danβ2 = 0), dianggap konstan maka
tetap(Ceteris Paribus).
besarnya tingkat PDRB adalah sebesar Rp-
β2 = 0,010
1899,09 juta. β1 = 1,796 33 -
Volume 2, No. 4, November 2014
Tenaga Kerja mempunyai pengaruh dan
signifikan
terhadap
Pertumbuhan
Jurnal Ilmu Ekonomi
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Ekonomi Aceh pada level signifikan 5
masih rendah, kecakapan dan kemampuan
persen dengan nilaikoefisien 0,010 yang
yang kurang memadai, ditambah lagi
berarti apabila tenagakerja meningkat 1
dengan krisis ekonomi yang tidak juga
jiwa,
berakhir
maka
akan
menaikkan
PDRB
berakibat
pada
peningkatan
sebesar0,010 juta dengan asumsi variable
jumlah pengangguran setiap tahunnya.
lainnya dianggap tetap(Ceteris Paribus).
Sedangkan nilai thitung untuk β2 sebesar 3,99 dan ttabel sebesar 1,70. Berdasarkan
R-Squer Adj= 0.82 Nilai Koefesien Determinasi (RSquare) sebesar 0,82 menunjukan bahwa variabel PDRB dapat dijelaskan oleh investasi dan tenagakerja sebesar 82 persen. Sementara 18 persen lainnya dijelaskan
oleh
variabel
lain
diluar
Berdasarkan uji hipotesis dengan menggunakan uji t dan uji F, maka diperoleh nilaithitung untuk β1 sebesar4,96 sedangkan ttabel sebesar1,70. Berdasarkan hasil perbandingan dengan ttabel diperoleh hasil bahwa nilai thitung > ttabel. Hal ini berarti bahwa secara parsial variable investasi
berpengaruh
positif
dan
signifikan terhadap PDRB Aceh. Secara teori pertambahan jumlah investasi akan berdampak
pada
kerja,
peningkatan pertambahan
jumlah jumlah
angkatan kerja selama ini tidak dapat diimbangi dengan perluasan kesempatan kerja di Aceh, hal ini memungkinkan bahwa di Aceh pengangguran lebih besar dipengaruhi jumlah
hasil bahwa nilai thitung 3,99 > ttabel 1,70 pada
tingkat
keyakinan
(level
of
significant) 95 persen dengan tingkat signifikansi sebesar 0,00. Maka hal ini berarti bahwa secara parsial variable investasi berpengaruh secara positif dan
penelitian.
tenaga
hasil perbandingan dengan ttabel diperoleh
oleh
penduduk
faktor-faktor
selain
seperti
tingkat
nyata signifikan terhadap PDRB Aceh dan konsisten secara teori. Uji F menunjukkan bahwa Fhitung sebesar 64,13 dan uji Ftabel sebesar 3,39 dengan demikian maka nilai Fhitung 64,13 > Ftabel 3,39 hal ini berarti bahwa kedua variable bebas (β1dan β2) secara simultan berpengaruh terhadap PDRB Aceh KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan 1. Dilihat
dari
tingkat
pertumbuhan
tahunan, tahun 1985 jumlah PDRB di Provinsi
Aceh
kenaikan
terus
hingga
mengalami
tahun
jumlahnya mencapai
2012
5834939.26
miliaratau selama 28 tahun mengalami peningkatan
rata-rata
3,5
%
pertahunnya.
kesempatan kerja di berbagai sektor, kurangnya informasi yang didapat oleh pencari kerja, tingkat pendidikan yang
2. Secara parsial diambil kesimpulan bahwa
pengeluaran
investasi
(I)
mempunyai pengaruh positif dan Volume 2, No. 4, November 2014
- 34
Jurnal Ilmu Ekono
Pascasarjana Universitas Syiah Ku signifikan
terhadap
pertumbuhan
ekonomi
tingkat (Y).
dan
pengalokasian anggaran terutama pada pengeluaran pemerintah daerah dalam
tenaga kerja (TK) berpengaruh positif
bidang
sumberdaya
manusia
dan signifikan terhadap pertumbuhan
ketenagakerjaan,
ekonomi(Y), hal ini ditandai dengan
tenaga kerja yang handal, baik yang
nilai koefisien.
mampu
guna
mengadopsi
dan
menciptakan
teknologi-
3. Uji F menunjukkan maka nilai Fhitung
teknologi baru sehingga dapat lebih
64,134 > Ftabel 3,49 dengan tingkat
terserap dipasar tenaga kerja, yang
signifikansi
kemudian
0,00 atau berada pada
membawa
dampak
taraf signifikan 99 persen, hal ini
pengangguran yang terus menurun.
berararti bahwa kedua variable bebas
3. Diharapkan kepada semua elemen
(β1dan β2) secara simultan berpengaruh
masyarakat harus memulai prinsip
terhadap tenaga kerja di Provinsi Aceh.
kewirausahaan, meningkatkan skil dan
4. Nilai koefisiende terminasi (R Square)
daya saing agar dalam mencari kerja
diperoleh sebesar 0,82 yang berarti 82
tidak hanya manunggu lowongan kerja,
persen variabel pertumbuhan ekonomi
tetapi mampu menciptakan lapangan
dijelaskan bersama-sama oleh variabel
kerja baru.
investasi dan variabel tenagakerja,
4. Diharapkan kepada pemerintah dan
sementara 18 persen lainnya dijelaskan
lapisan masyarakat supaya mampu
oleh variabel lain diluar penelitian ini.
memperbaiki
kualitas
Sumberdaya
Manusia (SDM) secara optimal dalam rangka Saran
meningkatkan kualitas
diri
untuk dapat memperoleh pekerjaan.
1. Pemerintah daerah harus benar-benar menyadari indikator apa yang mampu
DAFTAR KEPUSTAKAAN
memacu
Abimayu, A. 2000. Ekonomi Makro dan Sektor Riil Indonesia. Yogyakarta.
Tingkat
investasi
guna
menekan angka pengangguran, baik itu yang disebabkan oleh meningkatnya tingkat pendidikan dan pelatihan tenaga kerja lokal atau perubahan struktur ekonomi ke arah yang lebih modern, dsb. 2. Diharapkan kepada pemerintah daerah untuk
lebih
mamperhatikan kerjaan, 35 -
serius kondisi
dengan
dalam ketenaga
memperhatikan
Volume 2, No. 4, November 2014
Abdullah. 2004. Dampak utang luar negeri terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Indonesia. Jurnal Ekonomi. Vol. 9. No. 12. Alfirman, L. dan Edy. S. 2006. Analisis Hubungan Pengeluaran Pemerintah dan Produk Domestik Bruto dengan MenggunakanPendekatan Granger Causality dan Vector Autoregression. Jurnal Keuangan Publik. Vol.4, No.1.
Jurnal Ilmu Ekonomi
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Agus, S. 2005. Analisis Kepekaan Sektor Swasta terhadap Kebijakan Fiskal Ekspansif. Jurnal Ekonomi. Vol. 7. Asian Development Bank, 2005. Jalan Menuju Pemulihan: Memperbaiki Iklim Investasi di Indonesia. Asian Development Bank, Jakarta. Badan Pusat Statistik Propinsi, 2011. Statistik Indonesia. Banda Aceh. Badan Pusat Statistik, 2005. Statistik 60 Tahun Indonesia Merdeka, Jakarta. Bank Indonesia, 2011. Laporan Tahunan. Banda Aceh. Bank Indonesia, 2011. Statistik Ekonomi Keuangan Indonesia. Banda Aceh. Deni, F. 2008. Determinasi Investasi di Indonesia. Jurnal Ekonomi. Vol. 8, No. 2. Dornbusch, R. dan Fisher. 2004. Makro Ekonomi. Edisi IV, Cetakan VI, Erlangga, Jakarta. Dumairy. 2009. Perekonomian Indonesia. Jakarta: Erlangga. Enders, W. 2004. Applied Econometric Time Series. Second Edition. Hasibuan, 2005. Dasar-Dasar Perbankan. Edisi keempat. PT Bumi Aksara. Jakarta. Kasmir. 2007. Bank Dan Lembaga Keuangan Lainnya. Edisi Revisi 8. PT Raja Grafindo Persada, Jakarta. Sukirno, S. 2006. Makro Ekonomi Teori Pengantar. Edisi Ketiga. PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta. Wira, K. 2005. Leading Indikator Investasi Indonesia dengan Menggunakan Metode OECD. Buletin Ekonomi Moneter dan Perbankan. Vol. 3, No.2.
Volume 2, No. 4, November 2014
- 36