Helnita, Rita Novita, Lili Kasmini, Pengaruh Metode Bermain… PENGARUH METODE BERMAIN SENTRA BAHAN ALAM TERHADAP PERKEMBANGAN KREATIVITAS ANAK Helnita1, Rita Novita2, Lili Kasmini3
Abstrak Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif yang berjudul “Pengaruh Metode Bermain Sentra Bahan Alam Terhadap Perkembangan Kreativitas Anak Kelompok B Di TK Permata Sunnah Banda Aceh” dengan rumusan masalah 1. Apakah metode bermain sentra bahan alam berpengaruh terhadap perkembangan kreativitas anak kelompok B di TK Permata Sunnah Banda Aceh?. 2. Bagaimanakah perkembangan kreativitas anak kelompok B di TK Permata Sunnah Banda Aceh?. Populasi dalam penelitian ini adalah Anak Sentra Bahan Alam Kelompok B TK Permata Sunnah Banda Aceh sebanyak 25% yang berjumlah 12 orang anak. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan lembar obsevasi anak didik. Penelitian telah dilakukan untuk mengetahui apakah ada Pengaruh Metode Bermain Sentra Bahan Alam Terhadap Perkembangan Kreativitas Anak Kelompok B TK Permata Sunnah Banda Aceh dan Bagaimanakah perkembangan kreativitas anak kelompok B di TK Permata Sunnah Banda Aceh. Penelitian ini dilakukan di TK Permata Sunnah Banda Aceh pada tanggal 23 maret 2015 sampai dengan tanggal 06 april 2015. Penelitian ini terdiri dari empat kali pertemuan dua kali untuk pertemuan pre-test dan dua kali untuk pertemuan post-test dari dua kegiatan yaitu bubur Koran dan melukis dengan 5 jari. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa metode bermain sentra bahan alam kelompok B TK Permata Sunnah Banda Aceh berpengaruh terhadap perkembangan kreativitas anak. Selanjutnya data dianalisis secara kuantitatif dan kualitatif. Berdasarkan analisis data penelitian dan pembahasan, disimpulkan bahwa dengan metode bermain sentra bahan alam berpengaruh terhadap perkembahan kreativitas anak, dimana observasi awal BB 0% , MB 0%, BSH 94% dan BSB 6%. Dan pada observasi akhir BB 0% MB0% BSH 0% dan BSB 100%, dan dengan observasi akhir ini penelitian dapat dikatakan berhasil karena data yang diinginkan telah diperoleh anak kelompok B TK Permata Sunnah Banda aceh ternyata dapat berhasil dengan maksimal dan tercapai criteria keberhasilan yang ditetapkan. Kata kunci: Metode Bermain, Sentra Bahan Alam, Kreativitas
1
Mahasiswa Prodi PG-PAUD STKIP Bina Bangsa Getsempena Dosen STKIP Bina Bangsa Getsempena 3 Dosen STKIP Bina Bangsa Getsempena 2
ISSN 2355-102X
Volume II Nomor 2. Oktober 2015 | 36
Helnita, Rita Novita, Lili Kasmini, Pengaruh Metode Bermain… kanak dan cermin pertumbuhan anak. Gordon
Pendahuluan Secara etimologi, metode berasal dari
& Browne (1985:266) bermain merupakan
kata method yang artinya suatu cara kerja yang
kegiatan yang memberikan kepuasan bagi diri
sistematis untuk memudahkan pelaksanaan
sendiri. Melalui bermain anak memperoleh
kegiatan dalam mencapai suatu tujuan. Metode
pembatasan
pembelajaran dapat pula diartikan sebagai
Bermain
suatu cara yang sistemtis untuk melakukan
memberikan kesenangan dan dilaksanakan
aktivitas atau kegiatan pembelajaran yang
untuk
tujuannya mempermudah dalam mencapai
ditekankan pada caranya dari pada hasil yang
tujuan pembelajaran yang diinginkan. Menurut
diperoleh dari kegiatan itu.
R. Ibrahim dan Nana S. Sukmadinata (dalam
dan
memahami
merupakan
kegiatan
kehidupan.
kegiatan
itu
sendiri
yang
yang
lebih
Hildbrand (1986:54) bermain berarti
Muhammad Fadlillah, 2007:162) menjelaskan
berlatih,
bahwa setiap metode pembelajaran memiliki
mengulang, latihan apa pun yang dapat
kelebihan dan kelemahan dilihat dari berbagai
dilakukan
sudut, namun yang penting bagi pendidik
imajinatif hal-hal yang sama dengan orang
metode manapun yang digunakan harus jelas
dewasa. Oleh karena itu guru mengembangkan
tujuan yang akan dicapai dalam pembelajaran.
kreativitas anak, melalui metode-metode yang
Dalam
pendidikan
metode
sangat
dipilih
mengeksploitasi
untuk
adalah
,
merekayasa,
mentransformasi
metode
menggerakkan
mencapai keberhasilan pembelajaran. Dengan
motivasi rasa ingin tahu dan mengembangkan
metode,
berlangsung
imajinasi. Dalam mengembangkan kreativitas
dengan mudah dan menyenangkan. Oleh
anak metode yang dipergunakan mampu
karenanya,
disetiap
pembelajaran
sangat
mendorong anak mencari dan menemukan
dibutuhkan
metode
yang
supaya
jawabannya,
akan
tepat,
untuk
dapat
diperlukan, sebab dapat berpengaruh dalam
pembelajaran
anak
yang
secara
membuat
meningkatkan
pertanyaan
yang
pembelajaran tidak terkesan menjenuhkan dan
membantu memecahkan, memikirkan kembali,
membosankan. Meskipun terdapat banyak
membangun
metode pembelajaran, tidak semua metode
hubungan-hubungan baru.
tersebut
dapat
dan
menemukan
diberbagai
Menurut Gordon & Browne (1986:
pembelajaran. Dalam konteks ini, seorang
356-35) kreativitas merupakan kemampuan
pendidik harus dapat memilah-milah mana
anak menciptakan gagasan baru yang asli dan
metode pembelajaran yang tepat dan baik
imajinatif, dan juga kemampuan mengadaptasi
untuk
untuk
gagasan baru dengan gagasan yang sudah
pembelajaran untuk anak usia dini, metode
dimiliki. Jika pendidik ingin mengembangkan
harus
kreativitas anak, pendidik harus membantu
digunakan.
betul-betul
diterapkan
kembali,
Lebih-lebih
yang
menarik
dan
menyenagkan bagi peserta didik. Menurut pendidik dan ahli psikologi,
anak
mengembangkan
kelenturan
dan
mengembangkan imajinasi, kesediaan untuk
bermain merupakan pekerjaan masa kanakISSN 2355-102X
Volume II Nomor 2. Oktober 2015 | 37
mengambil resiko, menggunakan diri sendiri
menggunakan sumber belajar yang dapat
sebagai sumber dan pengalaman belajar.
digunakan untuk merealisasi kegiatan-kegiatan
Menurut Gordon & Browne, (1986: 356-357). Kelenturan merupakan kemampuan
yang kreatif. Metode Bermain
untuk menghasilkan berbagai gagasan dan
Metode bermain adalah metode
daya untuk beralih dari satu gagasan ke
yang menerapkan permainan atau mainan
gagasan yang lain. Selain lentur anak juga di
tertentu sebagai wahana pembelajaran anak.
tuntut untuk peka terhadap diri sendiri dan
Bermain adalah suatu kegiatan yang dilakukan
gambaran mental yang dimilikinya. Untuk
untuk kesenangan yang ditimbulkannya, tanpa
kreatif, imajinasi juga memegang peranan
pertimbangan hasil akhir. Menurut Bettelheim
penting. Anak menggunakan imajinasinya
(1985:163) kegiatan bermain adalah kegiatan
dalam;
yang tidak mempunyai peraturan lain kecuali
bermain
menggambar
peran,
atau
membentuk,
membangun
dan
memperoleh hasil yang kreatif. Kreativitas
yang diterapkan pemain sendiri dan tidaka ada hasil akhir.
juga menuntut keterbukaan, artinya ia terbuka
Menurut Dworetzky (1990: 398-
untuk berpikir dan melihat sesuatu yang
399)
berbeda. Keadaan ini merupakan cerminan
bermain anak TK dalam empat bentuk yaitu :
kesiapan
mengambil
resiko;
hal
mana
mengatakan
penggolongan
1. Bermain secara soliter, yaitu anak
merupakan sesuatu yang esensial dalam
bermain
kreativitas.
dibantu oleh guru .
Lowenfeld dan Brittain (Hildebrand,
kegiatan
sendiri
atau dapat
juga
2. Bermain secara paralel, yaitu anak
1986: 172) mengemukakan bahwa kreativitas
bermain
akan muncul pada diri seseorang yang
berdampingan. Jadi tidak ada intraksi
memiliki motivasi, rasa ingin tahu, dan
anak satu dengan anak yang lain.
imajinasi, karena mereka selalu mencari dan ingin
menemukan
jawaban;
senang
sendiri-sendiri
secara
3. Bermain asosiatif yaitu, terjadi bila anak
bermain
bersama
dalam
memecahkan masalah. Masalah-masalah yang
kelompoknya.misalnya bermain bola
ada
bersama-sama, bermain pasir bersama.
selalu
membangun
dipikirkan
kembali,
kembali,
dan
ingin
berusaha
4. Bermain
secara
terjadi
terbuka terhadap sesuatu yang tidak diketahui
menggalang hubungan dengan anak-
dan yang baru. Sikapnya juga lentur, tidak
anak
penurut, suka mengekspresikan diri dan asli.
merencanakan,
Oleh karena itu pemilihan metode yang sesuai
kegiatan bermain.
dengan pengembangan kreativitas anak TK
Kegiatan
metode
yang
memungkinkan
pemunculan kreativitas pada anak dengan
ISSN 2355-102X
lain
mengembangkan melakukan
anak
untuk dan
bermain
secara
yaitu
menemukan hubungan baru mereka bersikap
adalah
bila
kooparatif,
membicarakan, melaksanakan,
anak
kretivitasnaya,
kegiatan
yang
aktif
dapat yaitu
mengandung
Volume II Nomor 2. Oktober 2015 | 38
kelenturan
memanfaatkan
imajinasi
atau
Pada tahap ini semua anak melakukan
ekspresi diri; kegiatan-kegiatan pemecahan
kegiatan yang sudah dipilih oleh anak
masalah, mencari cara baru dan sebagainnya.
sebelum kegiatan tersebut dengan
Langkah-langkah
mengikuti peraturan-peraturan yang
pelaksanaan
metode
telah ditentukan sebelum kegiatan.
bermain
3. Tahap penutupan
Tahap persiapan Merumuskan tujuan yang hendak dicapai
kemudian
manfaat
dari
guru
Pada tahap ini guru memberikan
menjelaskan
penghargaan berupa bintang kepada
yang
anak-anak
permainan
dilakukan serta menentukan
akan
yang
telah
melakukan
macam-
kegiatan dengan baik dan benar.
macam kegiatan bermain, menentukan
Kepada anak yang belum melakukan
ruang
bermain,
kegiatan dengan baik dan benar, guru
mempersiapkan bahan, alat atau media
memberikan arahan kembalih kepada
yang digunakan dalam bermain.
anak tersebut agar anak tersebut bisa
dan
tempat
melakukannya dengan baik dan benar
Tahap pelaksanaan Dalam tahap ini ada tiga langkah yang harus dilakukan, yaitu:
oleh temannya, namun tetap ada
1. Tahap pembukaan
penghargaan berupa bintang seperti
Kegiatan penyiapan anak sebelum melakukan kegiatan bermain, pada tahap ini guru memberikan arahan kepada
walaupun tidak sebagus yang dibuat
anak-anak
dan
cara
temannya. Tahap penutupan Dalam kegiatan penutup, guru dan anak bersama-sama mendiskusikan tentang
melakukannya yaitu:
kegiatan pada hari itu atau menyimpulkan
a. Guru mengkomunikasikan kepada
kegiatan pada hari tersebut.
anak tujuan kegiatan bermain. b. Guru
mengkomunikasikan
batasan-batasan
yang
harus
dipatuhi anak. c. Guru
ini
masing-masing
kegiatan
adalah
kelebihan
dan
kekurangan menggunakan metode bermain: 1. Merangsang perkembangan motorik anak,
menawarkan
kepada
Berikut
karena
dalam
kegiatan
melakukan gerakan-gerakan.
anak,
2. Merangsang berfikir anak, karena
kegiatan yang mau dilakukan
dalam kegiatan melakukan pemecahan
anak.
masalah yaitu bagaimana melakukan
d. Kemudian cara-cara
guru
memperjelas
melakukan
masing kegiatan tersebut. 2. Tahap pelaksanaan
masing-
kegiatan itu dengan baik dan benar. 3. Melatih
kemandirian
anak
dalam
melakukan kegiatan dengan tidak menggantungkan diri pada orang lain atau temannya.
ISSN 2355-102X
Volume II Nomor 2. Oktober 2015 | 39
4. Melatih kedisiplinan anak, karena
Keseluruhannya
dikemas
secara
terpadu
dalam kegiatan ada aturan-aturan yang
melalui kegiatan-kegiatan bermain pada tujuh
harus dipatuhi dan dilaksanakan.
sentra.
5. Anak lebih semangat dalam belajar, karena naluri anak usia dini belajar adalah
bermain
yang
didalamnya
mengandung pelajaran.
mengabdi lebih dari 40 tahun di dunia lebih,
Pendidikan Anak Usia Dini, melalui sekolah
bermain
Creative Pre School di Thallahase Florida,
membutuhkan alat atau media yang
sekaligus menjadi konsultan berkenaan dengan
harus dipersiapkan terlebih dahulu.
penerapan konsep pembelajaran tersebut di
karena
biaya
yaitu Dr. Pamela Phelps, merupakan tokoh pendidikan di Amerika Serikat yang telah
Sedangkan kekurangannya adalah: 1. Membutuhkan
Penemu dan pengembang BCCT,
dalam
yang
metode
2. Membutuhkan ruang atau temapat yang
khusus
kegiatan
sesuai
atau
dengan
permainan
Indonesia.
Sentra
yang
memberikan
tipe
kesempatan kepada anak untuk berintraksi
yang
langsung dengan berbagai macam bahan untuk
dilakukan.
mendukung sensorimotor , self control dan
3. Sering terjadi saling berebut alat atau media bermain antara anak yang satu
sains. Kreativitas
dengan anak yang lainnya apabila alat atau medianya tidak mencukupi.
Berikut
ini
akan
dikemukahkan
beberapa definisi kreativitas, sebgai berikut: Menurut James J. Gallagher (dalam
Sentra Bahan Alam Sentra berasal dari kata “centre” yang
Yeni
Rachmawati
1985:13)
mengatakan
artinya pusat. Seluruh materi yang akan
bahwa (ckreativity is a mental process by
dialirkan oleh guru kepada anak melalui
which an individual creates new ideas or
kegiatan-kegiatan yang sudah direncanakan
products, or recombines existing ideas an
dan perlu diorganisasikan secara teratur,
product, in fasion that is novel to him or her)
sistematis, dan terarah, sehingga anak dapat
kreativitas merupakan suatu proses mental
membangun kemampuan menganalisisnya dan
yang dilakukan
dapat mempunyai kemampuan mengambil
ataupun produk baru, atau mengombinasikan
kesimpulan.
antara keduanya yang pada akhirnya akan
Sentra mengandung makna bahwa setiap
kegiatan
di
semua
sentra
yang
individu berupa gagasan
melekat pada dirinya. Menurut Clarkl Monstakis (dalam
disediakan memiliki titik pusat (centre point),
munandar,
yang
kreativitas merupakan
semuanya
mengacu
pada
tujuan
1995:13)
pengalaman
bahwa dalam
pembelajaran. Dengan sentra melalui kegiatan-
mengekspresikan
kegiatan dibangun aspek-aspek 18 sikap, 8
identitas individu dalam bentuk terpadu antara
kecerdasan dan delapan domain berpikir.
hubungan diri sendiri, alam dan orang lain.
ISSN 2355-102X
dan
mengatakan
mengaktualisasikan
Volume II Nomor 2. Oktober 2015 | 40
Pada umumnya definisi kreativitas dirumuskan
Populasi dalam penelitian ini adalah
dalam istilah pribadi (person), proses, produk,
anak didik yang ada di sekolah TK Permata
dan press seperti yang diungkapkan oleh
Sunnah sebanyak 50 anak. Dalam penarikan
Rhodes yang menyebut hal ini sebagai “Four
sampel yaitu 25% dari jumlah populasi yakni
P’s
sebanyak 12 anak dijadikan sampel.
of
Creativity:
person.
Proses,
press,product keempat P ini saling berkaitan:
HASIL DAN PEMBAHASAN
Pribadi yang kreatif yang melibatkan diri
Observasi awal (pre-test) dilakukan
dalam proses kreatif, dengan dorongan dan
sebelum adanya perlakuan dari peneliti.
lingkungan,
Peneliti disini hanya mengamati kegiatan
akan
menghasilkan
produk
kreatif.
bubur Koran dan melukis dengan 5 jari yang Berdasarkan beberapa definisi di atas
di berikan oleh guru kelas kelompok B TK
kita
kreativitas
Permata Sunnah. Pengamatan pada observasi
merupakan suatu proses mental individu yang
awal ini anak-anak mendapatkan nilai anak
melahirkan gagasan proses, metode ataupun
rata-rata berkembang sesuai harapan (BSH)
produk baru yang efektif yang bersifat
dan tidak ada satu orang anakpun dari 12
imajinatif, estetis, fleksibel, integrasi, suksesi,
orang
diskontinuitas, dan diferensiasi yang berdaya
berkembang sangat baik (BSB).
dapat
guna
simpulkan
dalam
bahwa
berbagai
bidang
anak
untuk
memecahkan suatu masalah.
yang
Observasi
mendapatkan
akhir
di
nilai
laksanakan
adanya perlakuan yang diberikan dari peneliti,
Pengertian kreativitas secara umum
disini peneliti meminta bantuan kepada guru
adalah kreativitas merupakan kemampuan
kelas
kelompok
B
untuk
mengamati
untuk membuat kobinasi baru berdasarkan
perlakuan yang diberikan oleh peneliti.
data, informasi, dan unsur-unsur yang ada,
Pengamatan pada observasi akhir
memikirkan sesuatu dengan cara-cara yang
ini anak-anak mendapatkan nilai rata-rata
baru, bertindak, keluwesan atau menciptakan
berkembang
sesuatu yang original, mencari berbagai
observasi akhir ini pencapaian nilai rata-rata
macam kemungkinan dalam menyelesaikan
anak meningkat dan anak-anak mencapai nilai
suatu masalah.
yang maksimal. Pada
METODE PENELITIAN Penelitian ini termasuk jenis penelitian kuantitatif
pra-eksperimen
sangat
penelitian
(BSB)
ini
pada
kemampuan
kreativitas anak dapat dilihat dari hasil pre-test
desain
dan post-test. Tes yang diberikan yaitu melalui
pretes dan postest one group dengan teknik
kegiatan bubur Koran dan melukis dengan 5
pengumpulan
data
jari. Kemampuan anak yang diharapkan adalah
menggunakan
Purposive
dalam
dengan
baik
penelitian Sampel
ini
(secara
anak
mampu
melakukan
sengaja) . Adapun desain pretest dan postest
diberikan.
one group desain.
Berdasarkan signifikan
ISSN 2355-102X
kegitan
demikian
pada
yang
taraf
Volume II Nomor 2. Oktober 2015 | 41
)
= t (1-
(1-0,05)
maka
dan
ditolak
diterima.
SIMPULAN Penelitian ini dapat disimpulkan bahwa
(11) = 0,975) (11) = 2,20) jika t mempunyai harga yang lain. Dari tabel
metode
bermain
berpengaruh distribusi t diperoleh memenuhi
ISSN 2355-102X
= 19,7 Karena kriteria
sentra
terhadap
bahan
alam
perkembangan
kreativitas anak kelompok B TK Permata Sunnah Banda Aceh.
Volume II Nomor 2. Oktober 2015 | 42
DAFTAR PUSTAKA Arikunto Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. PT. Rineka Cipta. Jakarta. Beck Joan. 2003. Meningkatkan Kecerdasan Anak. PT. Pustaka Delapratasa. Fadlillah Muhammad. 2012. Desain Pembelarajan. Ar-ruzz Media. Jogjakarta. Kamtini, Tanjung Wardi Husni. 2005. Bermain Melalui Gerak dan Lagu di Taman kanak-kanak. Direktorat pembinaan Pendidikan Tenaga Kependidikan dan Ketenagaan Perguruan Tinggi. Jakarta Latif Muchtar dkk. 2013. Orientasi Baru Pendidikan Anak Usia Dini. Kencana Prenada Media Group. Jakarta. Lusiana Essa. 2014. (Skripsi: Meningkatkan Kreativitas Anak Dengan Bermain Lego. Jakarta. Moeslichatoen. 2004. Metode Pengajaran Di Taman Kanak-kanak. PT Rineka Cipta . Jakarta. Mulyasa. 2012. Manajemen PAUD. PT. Remaja Rosdakarya. Bandung. Patmonodewo Soemiarti. 2003. Pendidikan Anak Prasekolah. PT. Rineka Cipta. Jakarta. Rachmawati Yeni, Kurniati Euis. 2010. Strategi Pengembangan Kreativitas Pada Anak Usia Taman Kanak-kanak. Kencana Penada Media Group. Jakarta. Sudjana. 2005. Metoda Statistika. Bandung. Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Alfabeta. Bandung. Sujiono Nurani Yuliani, Sujiono Bambang. 2010. Bermain Kreatif. PT Indeks. Jakarta. Suratno, 2005. Pengembangan Kreativitas Anak Usia Dini. Departemen Pendidikan Nasional. Jakarta. Suyanto Slamet. 2008. Strategi Pendidikan Anak. Hikayat Publishing. Yogyakarta. Wahyudin. 2007. Anak Kreatif. Gema Insani. Jakarta.
ISSN 2355-102X
Volume II Nomor 2. Oktober 2015 | 43