PENGARUH BERMAIN GAME TERHADAP PERKEMBANGAN REMAJA
Ma’ruf Harsono
[email protected]
Surya University
Teknologi dan Masyarakat
KATA PENGANTAR Puji syukur saya panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan pertolongan-Nya, saya dapat menyelesaikan buku yang berjudul “Pengaruh Bermain Game terhadap Perkembangan Remaja.” Meskipun banyak halangan dan rintangan yang saya alami dalam proses pengerjaannya, saya berhasil menyelesaikannya dengan baik. Tidak lupa saya mengucapkan banyak terima kasih kepada dosen pembimbing Bapak Onno W. Purbo yang telah membantu saya dalam mengerjakan tugas buku ini. Saya juga mengucapkan banyak terima kasih kepada teman-teman Mahasiswa Program Studi Human Computer Interaction Surya University atas bantuan dan motivasinya dalam membuat buku ini. Tentunya masih sangat banyak kekurangan dari buku ini, untuk itu saya mohon maaf atas semua kekurangan yang ada di buku ini. Meskipun demikian saya berharap semoga buku ini bisa memberikan manfaat bagi kita semua dan membuat kita menjadi lebih baik lagi.
Serpong,
Maret 2014
Penulis
Pengaruh Bermain Game terhadap Perkembangan Remaja
1
Surya University
Teknologi dan Masyarakat
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ........................................................................................................ 1 DAFTAR ISI....................................................................................................................... 2 BAB I .................................................................................................................................. 3 A.
PENGERTIAN GAME ........................................................................................... 3
B.
SEJARAH GAME PC .......................................................................................... 16
C.
JENIS-JENIS GAME............................................................................................ 24 A.
JENIS-JENIS GAME OFLINE ........................................................................ 24
B.
JENIS-JENIS GAME ON LINE ....................................................................... 49
BAB II............................................................................................................................... 55 PSIKOLOGI REMAJA .................................................................................................... 55 A.
Pengertian Remaja ................................................................................................ 55
B.
Karakteristik Remaja............................................................................................. 60
C.
Perkembangan Remaja.......................................................................................... 67
D.
Cara Mendidik Remaja ......................................................................................... 70
E.
Media Mendidik Anak .......................................................................................... 72
BAB III ............................................................................................................................. 75 Dampak-Dampak Bermain Game .................................................................................... 75 1.
Dampak Positif Bermain Game ............................................................................ 75
2.
Dampak-Dampak Negatif Bermain Game ............................................................ 91
3.
Kesimpulan dan Solusi.......................................................................................... 99
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................................... 109 TENTANG PENULIS .................................................................................................... 113
Pengaruh Bermain Game terhadap Perkembangan Remaja
2
Surya University
Teknologi dan Masyarakat
BAB I A. PENGERTIAN GAME Untuk mengetahui apa itu definisi game berikut ini adalah pengertian dan definisi game menurut bebeapa ahli yang dikutip dari carapedia.com:
A. JOHN C BECK & MITCHELL WADE Game adalah penarik perhatian yang telah terbukti. Game adalah lingkungan pelatihan yang baik bagi dunia nyata dalam organisasi yang menuntut pemecahan masalah secara kolaborasi
B. IVAN C. SIBERO Game merupakan aplikasi yang paling banyak digunakan dan dinikmati para pengguna media elektronik saat ini.
C. FAUZI A Game merupakan suatu bentuk hiburan yang seringkali dijadikan sebagai penyegar pikiran dari rasa penat yang disebabkan oleh aktivitas dan rutinitas kita
D. SAMUEL HENRY Game merupakan bagian tak terpisahkan dari keseharian anak, sedangkan sebagian orang tua menuding game sebagai penyebab nilai anak turun, anak tak mampu bersosialisasi, dan tindakan kekerasan yang dilakukan anak
E. ANDIK SUSILO Game adalah salah satu candu yang susah dihilangkan, bahkan ada yang mengatakan bahwa candu game online setara dengan narkoba
F. JOHN NAISBITT
Pengaruh Bermain Game terhadap Perkembangan Remaja
3
Surya University
Teknologi dan Masyarakat
Game merupakan sistem partisipatoris dinamis karena game memiliki tingkat penceritaan yang tidak dimiliki film
G. ALBERT EINSTEIN Game adalah bentuk investigasi paling tinggi
H. WIJAYA ARIYANA & DENI ARIFIANTO Game merupakan salah satu kebutuhan yang menjadi masalah besar bagi pengguna komputer, karena untuk dapat memainkan game dengan nyaman, semua komponen komputernya harus memiliki kualitas yang baik, terutama VGA cardnya. Berbagai pendapat para ahli banyak yang mengatakan bahwa game memang baik meskipun bagi anak-anak. Game ini meliputi game yang dimainkan di komputer dan game yang dimainkan sacara langsung oleh pelakunya. Dan ini memiliki dampak yang berbeda-beda bagi sang anak. Game yang dimainkan secara langsung sering disebut game tradisional, karena game-game seperti itu sudah dimainkan sejak dulu terutama bagi anak-anak. Bahkan game tradisional sudah berkembang sangat pesat sekarang ini. game tradisional dikemas lebih menarik dengan adanya pemandu permainan untuk melatih anak-anak menjadi lebih kompak, kuat jasmanai, kuat mental, pantang menyerah dan tumbuhnya rasa senang terhadap tantangan. Game-game semacam ini sering kali dilaksanakan di pelatihan-pelatihan kepemimpinan baik di sekolah maupun di perusahaan-perusahaan untuk melatih karyawan-karyawan baru mereka. Di sekolah kita sering menjumpai permainan ini pada organisai-organisasi contohnya Pramuka. Banyak anak-anak yang senang dengan game-game yang ada dalam pramuka sehingga banayk anggota pramuka yang awalnya tertarik dari kegiatan bermain gamenya. Outbond menjadi kegiatan rutin Gerakan Pramuka yang mengemas banyak sekali game-game yang dapat mendidik anak-anak untuk lebih kompak dengan sesama temannya dan untuk mengembangkan larakternya. Sehingga game ini sangat disenangi oleh anak-anak. Tapi sayangnya hal ini tidak semua anak bisa melakukan ini karena Outbond memerlukan banyak sekali perlengkapan yang harus dipenuhi seperti peralatan, pemandu, dan tempat serrta
Pengaruh Bermain Game terhadap Perkembangan Remaja
4
Surya University
Teknologi dan Masyarakat
biaya yang tidak sedikit untuk di keluarkan. Sehingga kegiatan ini pun dilakukan secara berkala. Berbeda dengan game PC (Personal Komputer) yaitu permainan yang dimainkan oleh satu atau lebih pemain di komputer dan bukan merupakan game konsol. Game PC ini sekarang sudah sangat menjamur dikalangan anak-anak sehingga banyak sekali anak-anak yang tidak aktif di sekolahnya, tidak mengikuti kegiatan ekstra kulikuler yang diselenggarakan oleh pihak sekolah. Perbedaan game PC dengan game konsol adalah dari hardware atau media yang digunakan untuk bermain game. Tapi dari perbedaan in pun mengakibatkan dampak yang berbeda pula. Dahulu sering sekali di sekolah-sekolah ada kasus siswa jarang masuk, bolos sekolah dan diantara mereka banayk yang ketahuan oleh gurunya di tempat PS (Play Station). Bukan hanya siswa SMP (sekolah Menengah Pertama) tapi siswa-siswa SMA (Sekolah Menengah Atas) pun sangat banyak kasus yang seperti ini. Sampai-sampai dulu ada tempat PS yang dimarahi oleh guru-guru karena membiarkan siswa-siswa bermain pada jam-jam sekolah. Akibatnya seorang siswa banyak yang dilarang bermain PS menggunakan seragam sekolah. Bukan hanya itu saja kelihatannya game PS ini sangat buruk dimata orang tua, guru dan masyarakat karena karap menjadi tampungan para siswa yang memolos. Sedikit berbeda dengan anak-anak zaman sekarang ini, pasalnya mereka sekarang sudah beralih dari game konsol ke game PC (Personal Computer). Karena banyak sekali warnet-warnet yang menjadikan game online sehingga banyak juga para siswa yang pindah haluan ke game PC. Beberapa alasannya karena game PC bisa bermain secara online dengan banyak pemain baik yang dikenalnya ataupun yang tidak dikenalnya. Dan tampilan serta pilihan dan fitur-fitur game online lebih menarik para siswa apalagi mereka bisa sambil belajar mengoperasikan komputer. Dan beberapa kehlian dari mereka dengan game ini dari game konsol PS adalah banyak mengerti mengenai spesifikasi komputer yang bisa dimainkan unutk bermain game-game yang lebih berat, mereka juga lebih cepat mengetikan jari di papan keyboard. Tapi hal itu bukan berarti tidak ada dampak dari game PC. Tidak jauh berbeda dengan game konsol PS, game PC pun memiliki dampak negatif yang
Pengaruh Bermain Game terhadap Perkembangan Remaja
5
Surya University
Teknologi dan Masyarakat
hampir sama. Bahkan bisa saja lebih banyak lagi. Karena game PC bisa berkomunikasi secara online tidak jarang ejek-mengejek pun sering dilakukan. Ini yang tidak ada pada game konsol PS. Salah satu akibat dari game modern ini seperti PS dan PC membuat anakanak malas mengikuti kegiatan ekstrakulikuler di sekolahnya. Padahal kegiatan ekstrakulikuler di sekolah bertujuan untuk membentuk kepribadian anak menjadi lebih baik lagi. Terkadang banyak juga kita dapati game-game tradisional sering dipraktekan di acara-acara ekstrakulikuler di sekolah karena pada dasarnya game tradisonal dijadikan sebagai tolak ukur seseorang dalam menghadapi permasalahan sehingga diharapkan dengan permainan ini sang anak bisa melatih dirinya untuk menjadi seseorang yang berkepribadian baik dan sehat jasmaninya. Maka biasanya pemandu akan menjaelaskan arti dari sebuah game tersebut bagi kehidupan seharihari para siswa agar lebih memahami dan menjadi tolak ukur siswa dan para guru di sekolah dan orang tua di rumah. Berikut ini beberapa contoh game tradisional yang sering dipraktekan di kegiatan-kegiatan ekstrakuliker di sekolah sebagai upaya pembangunan karakter para siswa dan beberapa makna dari game tersebut. 1. Pipa Bocor
Pengaruh Bermain Game terhadap Perkembangan Remaja
6
Surya University
Teknologi dan Masyarakat
Tujuan permainan ini adalah mengatasi berbagai masalah. Alat bantu dalam permainan ini meliputi pipa bocor, penyangga, ember/kaleng, bola pimpong. Prosedur dalam permainan ini adalah : Masing-masing kelompok diminta berlomba mengeluarkan bola pimpong yang ada dalam pipa bocor dengan menggunakan air. Cara menuangkan air ke dalam pipa hanya boleh menggunakan ember yang telah disediakan dengan waktu yang telah ditentukan Pemaknaan dalam permainan ini
adalah
bagaiman
mengatur
strategi
kerjasama
kelompok,
strategi
menyelesaikan masalah dan kepemimpinan (1stoutbound.com). 2. Blind Leader
Pengaruh Bermain Game terhadap Perkembangan Remaja
7
Surya University
Teknologi dan Masyarakat
Permainan outbound ini adalah untuk melatih keseimbangan otak peserta outbound. Langkah yang harus dilakukan oleh peserta outbound adalah tiap-tiap peserta dalam outbound training ditutup matanya, kecuali yang ditunjuk sebagai leader, mengikuti jalur yang sudah dibuat. Dengan arahan Leader, peserta berjalan mengikuti jalur tanpa menyentuh pembatas. Orang yang pertama memasuki garis finish ditetapkan sebagai pemenang. Pemaknaan dalam permainan ini adalah bagaimana seorang bisa tampil sebagai pemimpin (leader) dan bagaimana rasanya dipimpin orang lain (3v-outbound.com). 3. Fire In The Hole
Cara bermainnya : Seorang energizer atau fasilitator akan bercerita kepada seluruh peserta seakan-akan sedang berada pada medan perang (diiringi melodi dan nuansa musik dan sound perang). Energizer tadi akan berlaku seorang komandan perang dan jika komandan ini memberikan perintah FIRE IN THE HOLE ! maka seluruh peserta harus meledakan balon udara dengan cara berpasang-pasangan dengan memakai punggung sendiri dan teman pasangannya. Untuk memeriahkan
Pengaruh Bermain Game terhadap Perkembangan Remaja
8
Surya University
Teknologi dan Masyarakat
suasana biasanya energizer atau fasilitator akan memberikan perintah “pelesetan” seperti Fire In The Home (3v-outbound.com). 4. Everybody Stand Up
Dimulai dari 2 orang, setiap peserta harus mencoba kemampuan diri dan kelompok kecilnya untuk bekerjasama berdiri dengan posisi secara bersama2 dari sikap duduk sampai dengan berdiri. Setelah dirasa mampu, maka fasilitator akan menambahkan peserta lainnya satu demi satu, sehingga pada akhirnya semua peserta akan serentak berdiri bersama2 membangun suatu tujuan, yaitu KEBERSAMAAN (3v-outbound.com).
Pengaruh Bermain Game terhadap Perkembangan Remaja
9
Surya University
Teknologi dan Masyarakat
5. TITANIC (folding carpet)
Bentuk Permainan: Jenis games ini dimainkan dengan alat bantu sebuah karpet atau terpal plastik atau kain yang ukurannya 1 meter persegi untuk 8-10 orang. Ukuran karpet dapat disesuaikan dengan jumlah peserta yang akan ikut bermain maupun tingkat kesulitan yang ingin diberikan, lebih banyak peserta maka dibutuhkan karpet yang lebih luas. Pertama, seluruh peserta diminta naik ke atas karpet dan setelah aba-aba dimulai mereka harus dapat membalik karpet tersebut, kelompok harus bekerja sama dalam menemukan cara dan kemudian membalik karpet tersebut. Orang-orang yang berada di atas karpet tersebut tidak boleh turun ataupun menyentuh tanah, jika melakukan pelanggaran tersebut maka kelompok dianggap gagal melakukan tugasnya. Tujuan: Berstrategi di dalam membagi
Pengaruh Bermain Game terhadap Perkembangan Remaja 10
Surya University
Teknologi dan Masyarakat
kekuatan dan kelemahan diri sendiri dan tim. Tujuan permainan : Kerjasama team, mengatur cara kerja yang efektif, pembagian tugas/menempatkan personel dengan tepat, kekompakan antar anggota team (3v-outbound.com). 6. Toxic Toxic yang berarti "beracun" merupakan salah satu permainan menarik yang biasa dimainankan dalam pelaksanaan kegiatan outbound, dimana peserta berperan sebagai seorang penyembuh yang diharuskan untuk mengangkat racun atau toxic tersebut dengan sangat hati -hati dan tanpa bersinggungan dengan media yang lain.
Permainan outbound toxic ini sebenarnya banyak variasinya tergantung dengan daerah dan pengalaman dari masing - masing trainer outbound. Kadang permainan outbound ini disebut "rajau" atau "water balance" jika dalam permainan ini menggunakan segelas air sebagai media yang digunakan. Tujuan dari permainan outbound toxic ini diantaranya adalah meningkatkan kerjasama dalam kelompok (team building), melatih kesabaran dan ketelitian, memunculkan sikap kepemimpinan (Leadership), dan ketepatan dalam menentukan strategi.
Pengaruh Bermain Game terhadap Perkembangan Remaja 11
Surya University
Teknologi dan Masyarakat
Peralatan yang digunakan dalam contoh permaian outbound kali ini cukup sederhana, dintaranya adalah tali berukuran 2 meter sebanyak 10 buah atau jumlah peserta dalam satu kelompok. Pipa berukuran sedang dengan panjang sekitar 50 cm. Sebuah bola sepak satu buah. 8 buah pasak dan tali untuk mengaitkan antar pasak sebagai pembatasnya. Permainan outbound ini dapat dilakukan dengan jumlah 5 sampai 10 pemain atau peserta, dimana masing - masing peserta memegang sebuah tali yang ujungnya dipegang oleh pemain lagi. Peserta dalam kelompok diharuskan untuk mengaitan tali tersebut ke bola yang ditaruh di atas pipa yang diletakkan di tengah sampai keluar dari garis batas yang telah dibuat.. Peraturannya, setiap peserta tidak boleh menyentuh garis pembatas ataupun menjatuhkan bola yang dikaitan tersebut, jika dilanggar maka harus diulang kembali dari awal. Permainan outbound toxic ini dapat anda berikan tambahan atau diubah sesuai dengan tujuan dan tingkat kesulitan yang diharapkan. Misalnya, anda dapat membuat rangkaian jaring toxic kedua sebagai finish, atau bola dapat diganti menjadi gelas plastik berisi air, dan sebagainya. Semoga contoh games outbound toxic kali ini bermanfaat, dan nantikan update berbagai contoh games outbound lainnya (jogjaoutboundsociety.com).
7. Jaring Laba-laba “Game Outbound Jaring Laba-laba atau biasa disebut Spider Web merupakan permainan outbound standar yang biasa telah disediakan di beberapa lokasi outbound training. Game Outbound "Spider Web" bertujuan untuk mengasah kemampuan: kerjasama, ketangkasan, manajement, penetapan unsur prioritas, kejelian, ketelian, serta leader ship.
Meskipun permainan ini sudah begitu familliar di kalangan outbouners, tetapi game Jaring laba-laba masih dipercaya ampuh untuk membangun semangat team work dalam kelompok. Tak jarang beberapa trainer outbound JOBS masing menggunakan permaianan ini sebagai andalan dalam outbound. Karena game ini terasuk dalan permaian outbound yang tidak mudah, beberapa peserta terkadang masih dibuat kerepotan dengan games ini.
Pengaruh Bermain Game terhadap Perkembangan Remaja 12
Surya University
Teknologi dan Masyarakat
Permaian Outbound Spider Web hanya menggunakan alat - alat sederhana: Tali pramuka atau rafia, 2 buah batang bambu dengan tinggi kurang lbih 3 meter bisa juga menggunakan 2 pohon yang letaknya berdekatan. Cara membuatnyapun mudah, dengan membuat semacam jaring dengan ukuran persegi kurang lebih 60 cm dibuat secara bertingkat. Bagian bawah jaraknya kira - kira 30 cm dari tanah. Bentuk dan ukuran tersebut dapat disesuaikan dengan jumlah peserta outbound training.
Peraturannya tentu sudah taukan? kalo belum coba simak.. Pertama, semua regu harus berada pada salah satu posisi dari jaraing yang telah dibuat. Tiap lubang hanya boleh dilalui satu anggota kelompok dan stiap lubah yang sudah dialui tidak bolek dipakai lagi. Selama memasuki lubang peserta tidak boleh ada yang menyentuh tali atau jaring, karena jika sampai menyentuh, peserta harus mengulangi kembali untuk memasukkan salah satu anggota kelompoknya dari awal.
Pengaruh Bermain Game terhadap Perkembangan Remaja 13
Surya University
Teknologi dan Masyarakat
Demikian selah satu jenis pemainan outbound, Jaring laba - laba. Jogja Outbound Society terkadang juga masih menggunakan game tersebut tergantung dengan bentu materi dan target yang harus dicapai. Simak terus contoh games outbound dari kami yang akan terus di up date. Semoga bermanfaat” (jogjaoutboundsociety.com).
8. Blind Walk
Tujuan permainan ini adalah untuk melatih keseimbangan otak. Langkah yang harus dilakukan oleh peserta adalah tiap-tiap peserta dalam kelompok diminta berjalan dengan mata tertutup (kecuali ketua kelompok) mengikuti jalur yang sudah dibuat. Dengan arahan ketua kelompok yang berjalan paling belakang, peserta berjalan mengikuti jalur tanpa menyentuh pembatas. Kelompok yang pertama memasuki garis finish ditetapkan sebagai pemenang. Pemaknaan dalam permainan ini adalah bagaimana kelompok mengatur strategi dan melatih kedisiplinan serta kerjasama kelompok (blindwalk-advanture.blogspot.com).
Pengaruh Bermain Game terhadap Perkembangan Remaja 14
Surya University
Teknologi dan Masyarakat
9. Evakuasi Bambu
Tujuan permainan ini adalah melatih kerjasama yang komunikatif. Alat bantu yang digunakan adalah bambu, air, tali dan bola pimpong Prosedur dalam permainan ini adalah : 1. Tiap kelompok berlomba mengeluarkan bola dari dalam bambu dengan cara menuangkan air ke dalam bambu. 2. Cara menuangkannya, bambu yang berisi air hanya boleh diangkat dengan menggunakan tali yang telah disediakan 3. Saat melakukan evakuasi, anggota badan tidak boleh melewati batas aman dari daerah yang telah ditentukan Pemaknaan dalam permainan ini adalah : 1. 2. 3. 4.
Bagaimana langkah peserta dalam melaksanakan tugas ini Strategi apa saja yang peserta gunakan untuk menyelesaikan tugas ? Mampukan mereka bekerjasama dengan baik ? Siapakah yang mampu memimpin dan berkomunikasi dengan baik ? (ardansirodjuddin.wordpress.com).
Pengaruh Bermain Game terhadap Perkembangan Remaja 15
Surya University
Teknologi dan Masyarakat
Itulah beberapa game tradisional yang sering kali dipraktekan oleh beberapa ekskul-ekskul di sekolah-sekolah menengah baik menengah pertama maupun menengah atas. Game PC pun bukan berarti tidak memiliki manfaat yang di kandungnya. Game PC sebenarnya juga sama dengan game tradisional memiliki beberapa manfaat asalkan menggunakannya dengan baik dan bijaksana. Tentunya seorang anak-anak belum bisa melakukan hal ini sehingga game PC pun sebaiknya harus ada pemandu supaya bisa memberikan manfaat yang banyak bagi anak-anak. Pemandu di sini bukan harus selalu pemandu layaknya game tradisional tapi orang tua pun cukup untuk menjadi pemandu sang anak. Tapi orang tua pun harus mengerti dan memahami mengenai dampak-dampak yang di timbulkan game, baik dampak positif maupun dampak negatifnya. Hal ini supaya bisa mengontrol anak untuk tidak terlalu berlebihan dalam bermain game yang akhirnya banyak menimbulkan dampak yang buruk bagi anak-anak itu sendiri. Dan sangat tidak baik anak-anak di epas begitu saja tanpa pengarahan dan bimbingan dalam bermain game apalagi anak-anak yang masih belum dewasa dan masih dalam masa perkembangan diri.
B. SEJARAH GAME PC Sejarah video game atau game PC dimulai pada era 1950an. Dan mulai dikembangkan di era 1960an pada komputer mainframe. Secara bertahap perkembangan video game pun mulai berkembang semakin canggih dan dikembangkan juga dibeberapa platform seperti: arcade, mainframe, konsol, pribadi komputer dan kemudian di HP. Untuk lebih jelasnya berikut ini adalah sejarah perkembangan video game baik yang konsol maupun PC, yang dikutip dari g2hcombro.wordpress.com. Asal usul permainan video/video game (game PC) terletak pada awal tabung sinar katoda berbasis pertahanan peluru kendali sistem pada akhir 1940-an. Program-program ini kemudian diadaptasi ke dalam permainan sederhana lainnya di era tahun 1950-an. Pada akhir 1950-an dan melalui tahun 1960-an, lebih banyak permainan komputer yang dikembangkan (kebanyakan di komputer mainframe), Pengaruh Bermain Game terhadap Perkembangan Remaja 16
Surya University
Teknologi dan Masyarakat
secara bertahap tingkat kecanggihan dan kompleksitasnya pu turut bertambah. Setelah periode ini, video game menyimpang ke berbagai platform: arcade, mainframe, konsol, pribadi komputer dan kemudian permainan genggam. Perusahaan komersial pertama konsol permainan video adalah Computer Space pada 1971, yang meletakkan dasar bagi industri hiburan baru di akhir 1970an di Amerika Serikat, Jepang, dan Eropa. tapi ini perusahaan tidak bertahan lama ini sebagian besar disebabkan oleh banjir dari video game yang datang ke pasar mengakibatkan keruntuhan total industri game konsol di seluruh dunia, akhirnya menggeser dominasi pasar dari Amerika Utara ke Jepang. Tapi inihanya mempengaruhi pasar game konsol, pasar game komputer sebagian besar tidak terpengaruh. Generasi selanjutnya dari konsol video game akan terus didominasi oleh perusahaan-perusahaan Jepang. Walaupun beberapa upaya akan dilakukan oleh Amerika Utara dan perusahaan-perusahaan Eropa, generasi keempat konsol, usaha mereka pada akhirnya akan gagal. Tidak sampai generasi keenam konsol permainan video akan non-perusahaan Jepang merilis sebuah sistem konsol sukses secara komersial. Pasar telah mengikuti jalan yang sama dengan beberapa kali gagal dilakukan oleh perusahaan-perusahaan Amerika yang semuanya gagal di luar beberapa keberhasilan terbatas dalam permainan elektronik genggam sejak dini. Saat ini hanya perusahaan-perusahaan Jepang memiliki sukses besar konsol game handheld, walaupun dalam beberapa tahun terakhir permainan genggam telah datang ke perangkat seperti ponsel dan PDA .
A. Generasi Pertama Generasi pertama konsol permainan video berlangsung dari tahun 1972, dengan rilis dari Magnavox Odyssey, hingga 1977, ketika “pong”. style produsen konsol meninggalkan pasar secara massal karena pengenalan dan keberhasilan mikroprosesor berbasis konsol.
1. Magnavox Odyssey 200
Pengaruh Bermain Game terhadap Perkembangan Remaja 17
Surya University
Teknologi dan Masyarakat
2. Style Game Pong
B. Generasi kedua Pengaruh Bermain Game terhadap Perkembangan Remaja 18
Surya University
Teknologi dan Masyarakat
1. Konsol Generasi 2
Dalam sejarah komputer dan video game, generasi kedua (biasa disebut sebagai awal era 8 bit atau kurang lebih 4 bit era) dimulai pada tahun 1976 dengan merilis Fairchild Channel F dan Radofin 1292 Advanced Programmable Video sistem. Di era generasi kedua ini yang menjadi primadona konsol game adalah konsol game ATARI. Beberapa contoh konsol game pada generasi kedua dapat dilihat disamping. Dari ki-ka adalah Fairchild Channel F,Atari 2600, Magnavox Odyssey ver. 2 , Atari 5200.
C. Generasi Ketiga Generasi ketiga dimulai pada tahun 1983 dengan dipasarkannya Jepang Family Computer tau lebih dikenal dengan nama FAMICOM(kemudian dikenal sebagai Nintendo Entertainment System di seluruh dunia). Walaupun konsol generasi sebelumnya juga menggunakan 8-bit processor, pada akhir generasi inilah konsol rumah yang pertama kali diberi label oleh mereka “bit”. Ini juga masuk ke mode sebagai sistem 16-bit seperti Mega Drive / Genesis dipasarkan untuk membedakan antara generasi konsol. Di Amerika Serikat, generasi ini di game ini terutama didominasi oleh NES / Famicom. Di era ini pulalah terjadi perang konsol game yang pertama antara perusahaan konsol Nintendo dengan SEGA. Pengaruh Bermain Game terhadap Perkembangan Remaja 19
Surya University
Teknologi dan Masyarakat
1. Konsol FAMICOM dan SEGA
D. Generasi Keempat Generasi keempat atau biasa disebut dengan era 16 bit,pada generasi ini NES mendapat sambutan hangat di seluruh dunia, dan sebuah perusahaan bernama Sega mencoba menyaingi Nintendo. Pada tahun 1988, Sega merilis konsol nextgeneration mereka, Sega Mega Drive (yang juga dikenal dengan Sega Genesis). Konsol ini menyajikan gambar yang lebih tajam dan animasi yang lebih halus dibanding NES. Konsol ini cukup berhasil memberi tekanan, tetapi NES tetap bertahan dengan angka penjualan tinggi. Dua tahun berselang, pada 1990, Nintendo kembali menggebrak dengan konsol next-gen mereka, SNES (Super Nintendo Entertainment System). Selama 4 tahun, Nintendo dan Sega menjadi bebuyutan, meskipun ada beberapa produsen seperti SNK dengan NeoGeo-nya, NEC dengan TurboGrafx-16 dan Phillips CD-i, tapi kedua konsol mereka begitu handal dan populer.
1. Tahun 1989
Pengaruh Bermain Game terhadap Perkembangan Remaja 20
Surya University
Teknologi dan Masyarakat
Nintendo merilis game-handheld, Game Boy. Harga: $109. NEC merilis video game sistem Turbografx-16, PC Engine versi Amerika Utara. Harga: $189.
Sega merilis video game system Sega Genesis. Harga: $249. Atari merilis game-handheld berwarna pertama Atari Lynx. Harga: $149. NEC merilis versi yang ditingkatkan dari console PC Engine mereka di Jepang, SuperGrafx. Hanya 5 judul game yang memanfaatkan video game ini dan tidak pernah dijual secara komersial di luar Jepang.
2. Tahun 1990 Trip Hawkins keluar dari Electronic Arts dan mendirikan 3DO. NEC merilis Turbografx CD ekspansi untuk Turbografx-16, mengupgrade sistem tersebut dengan CD-ROM. Harga: $399. SNK merilis Neo-Geo (AES), untuk pertama kalinya sistem yang benar-benar membawa arcade ke rumah. Harga: $699. SquareSoft merilis Final Fantasy pertama yang nantinya menjadi role-playing game terbaik
di
sistem
console.
Sega
merilis
game-handheld
Game
Gear.
Pengaruh Bermain Game terhadap Perkembangan Remaja 21
Surya University
Teknologi dan Masyarakat
Microprose terbentuk. NEC merilis versi hanheld dari Turbografx-16 console mereka, TurboExpress.
3. Tahun 1991 Commodore merilis video game rumahan berbasis CD, CDTV. Harga: $999. Fujitsu merilis FM Towns Marty, console 32-bit pertama di dunia. Nintendo merilis Super Nintendo. Harga: $199. Joe Santulli dan Kevin Oleniacz mendirikan Digital Press, publikasi independent kolektor video game berbagai sistem. Dua penerbit PC entertaintment utama, Cinemaware dan Epyx, tutup.
4. Tahun 1992 Philips merilis video game rumahan berbasis CD, CD-i. Sega merilis ekspansi Sega CD untuk Sega Genesis.
E. Generasi Kelima Generasi kelima atau disebut juga dengan era konsol 32 bit. dimana konsol game yang paling populer pada generasi ini adalah Sony Playstation
Pengaruh Bermain Game terhadap Perkembangan Remaja 22
Surya University
Teknologi dan Masyarakat
F. Generasi Keenam Generasi keenam ini ditandai dengan munculnya konsol-konsol game next generation dari masing-masing perusahaan seperti SONY, SEGA,Nintendo serta munculnya satu lagi konsol game baru yang diluncurkan oleh Microsoft yang diberi nama Xbox. Perang konsol game ini akhirnya mengakibatkan jatuhnya perusahaan konsol SEGA yang tidak dapat lagi meneruskan konsol next generation(Dreamcast) mereka dan lebih me milih untuk berkonsentrasi dibidang pembuatan game konsol.
G. Generasi Ketujuh Dikarenakan semakin canggihnya teknologi di bidang teknologi maka kemudian 3 perusahaan konsol terbesar (Sony, Nintendo, dan Microsoft) mengeluarkan kembali konsol next-generation mereka keluaran terbaru. Sony mengeluarkan konsol next-gen yang diberi nama PS3(Playstation 3), lalu Nintendo dengan Nintendo Wii kemudian Microsoft dengan Xbox 360. Pada generasi ini
Pengaruh Bermain Game terhadap Perkembangan Remaja 23
Surya University
Teknologi dan Masyarakat
semakin dikembangkan sistem permainan online atau permainan yang melibatkan banyak pemain
yang
terhubung dengan
konsol
mereka dan
semakin
ditinggalkannya permainan single player.
C. JENIS-JENIS GAME A. JENIS-JENIS GAME OFLINE Game online adalah game yang hanya bisa dimainkan dalam satu komputer. Artinya tidak bisa berinteraksi dengan komputer lain. Berikut ini adalah beberapa game ofline. 1. Fun Games
Fun games adalah permainan seperti : Skate Board, Bilyard, Catur, Puzzle, Tetris, Golf, Windows Entertainment Pack Games dan semua permainan yang animasinya sedikit dan pembuatannya relatif mudah. Permainan semacam ini terlihat mudah dari segi grafiknya tetapi biasanya sulit dalam algoritma. Game ini juga sangat baik untuk meletih otak karena permainannya yang sederhana tapi membutuhkan pemikiran yang cukup ekstra. A. Puzzle
achmadsaugi.wordpress.com
Pengaruh Bermain Game terhadap Perkembangan Remaja 24
Surya University
Teknologi dan Masyarakat
B. Skate Board
android.mob.org
C. Bilyard
sesukakita.wordpress.com
Pengaruh Bermain Game terhadap Perkembangan Remaja 25
Surya University
Teknologi dan Masyarakat
D. Catur
liveniping.wordpress.com E. Tetris
sidomi.com
Pengaruh Bermain Game terhadap Perkembangan Remaja 26
Surya University
Teknologi dan Masyarakat
F. Golf
ea.com
www.ea.com
2. Arcade Games Arcade games adalah semua permainan yang mudah dimengerti, menyenangkan dan grafiknya bagus walau biasanya sederhana. Pengertian mudah dimengerti dan menyenangkan dikarenakan permainan ini hanyalah berkisar pada hal-hal yang disenangi umum seperti pukul memukul, tembak menembak, tusuk menusuk, kejar mengejar dan semua yang mudah dan menyenangkan. Yang termasuk kedalam permainan jenis ini adalah Prince of Persia, Street Fighter, Golden Axe, Grand Prix, Robocop.
Pengaruh Bermain Game terhadap Perkembangan Remaja 27
Surya University
Teknologi dan Masyarakat
A. Princes Of Persia
achmadsaugi.wordpress.com
Pengaruh Bermain Game terhadap Perkembangan Remaja 28
Surya University
Teknologi dan Masyarakat
B. Street Fighter
arcadesushi.com C. Golden Axe
en.wikipedia.or
Pengaruh Bermain Game terhadap Perkembangan Remaja 29
Surya University
Teknologi dan Masyarakat
D. Grand Prix
en.wikipedia.or E. Robocop
www.forbes.com
Pengaruh Bermain Game terhadap Perkembangan Remaja 30
Surya University
Teknologi dan Masyarakat
3. Strategic Games Strategic games biasanya permainan strategi perang atau bisa juga permainan lain tetapi tetap saja memerlukan strategi untuk memenangkannya seperti startegi bisnis dan strategi politik.
A. Company of Heroes
www.hong.web.id
Pengaruh Bermain Game terhadap Perkembangan Remaja 31
Surya University
Teknologi dan Masyarakat
B. Warcraft III: Reign of Chaos
www.hong.web.id
Pengaruh Bermain Game terhadap Perkembangan Remaja 32
Surya University
Teknologi dan Masyarakat
C. Starcraft
www.hong.web.id
Pengaruh Bermain Game terhadap Perkembangan Remaja 33
Surya University
Teknologi dan Masyarakat
D. Dungeon Keeper
www.hong.web.id
Pengaruh Bermain Game terhadap Perkembangan Remaja 34
Surya University
Teknologi dan Masyarakat
E. Age of Empires II: The Age of Kings
www.hong.web.id
Pengaruh Bermain Game terhadap Perkembangan Remaja 35
Surya University
Teknologi dan Masyarakat
F. Total War
www.hong.web.id
Pengaruh Bermain Game terhadap Perkembangan Remaja 36
Surya University
Teknologi dan Masyarakat
G. Command & Conquer: Red Alert
www.hong.web.id
Pengaruh Bermain Game terhadap Perkembangan Remaja 37
Surya University
Teknologi dan Masyarakat
H. Warcraft III: The Frozen Throne
www.hong.web.id
Pengaruh Bermain Game terhadap Perkembangan Remaja 38
Surya University
Teknologi dan Masyarakat
4. Adventure Games Adventure games terbagi atas tiga macam yaitu petualangan biasa (Multi Layered Adventur), Dungeon-Underworld Adventure (3D Adventure) dan Roll Playing Game Adventure. Biasanya algoritma untuk membuat game ini adalah sedang-sedang saja sampai sulit. Tapi grafik jenis permainan ini benar-benar sulit. Contoh beberapa permainan jenis ini adalah Space Quest IV, Labyrinth of Word, War II, CRASH BANDICOOT 3 WARPED dan Diablo. A. Crash Bandicoot
achmadsaugi.wordpress.com
Pengaruh Bermain Game terhadap Perkembangan Remaja 39
Surya University
Teknologi dan Masyarakat
B. Space Quest IV
www.hardcoregaming101.net
Pengaruh Bermain Game terhadap Perkembangan Remaja 40
Surya University
Teknologi dan Masyarakat
C. Labyrinth of Word
www.pspminis.com D. War II
sillysoft.net/
Pengaruh Bermain Game terhadap Perkembangan Remaja 41
Surya University
Teknologi dan Masyarakat
E. Diablo
neweby.blogspot.com
Pengaruh Bermain Game terhadap Perkembangan Remaja 42
Surya University
Teknologi dan Masyarakat
5. Simulation Games Dari semua jenis permainan yang ada, masing-masing memiliki tingkat kesulitan dan kemudahannya, jika bukan algoritmanya maka akan mudah dalam hal animasinya, akan tetapi games simulasi bisa disebut sebagai jenis permainan yang paling sulit, baik algoritma pembuatannya maupun animasinya. Permainan jenis ini juga yang paling membuat pusing dibandingkan dengan permainan jenis lainnya. Algoritmanya sangat sulit sebab harus memperhitungkan semua kejadian dalam kondisi sebenarnya. Berbagai efek animasi yang dibuat tidak cukup bermodalkan ahli grafik dan algoritma saja, tetapi sedikitnya harus mengerti persoalan matematika, teknik dan fisika. Contoh permainan jenis ini adalah Cities In Motion, Stellar7, F-15 Strike Eagle, Flight Simulator 98, F-14 Tomcat, F-16 Falcon, Jet Fighter. A. Cities In Motion.
achmadsaugi.wordpress.com
Pengaruh Bermain Game terhadap Perkembangan Remaja 43
Surya University
Teknologi dan Masyarakat
B. Stellar 7
www.lemonamiga.com C. F-15 Strike Eagle
en.wikipedia.org
Pengaruh Bermain Game terhadap Perkembangan Remaja 44
Surya University
Teknologi dan Masyarakat
D. Flight Simulator 98
www.gamegoldies.org
Pengaruh Bermain Game terhadap Perkembangan Remaja 45
Surya University
Teknologi dan Masyarakat
E. F-14 Tomcat
www.gamefaqs.com
Pengaruh Bermain Game terhadap Perkembangan Remaja 46
Surya University
Teknologi dan Masyarakat
F. F-16 Falcon
coreduo.me.uk
Pengaruh Bermain Game terhadap Perkembangan Remaja 47
Surya University
Teknologi dan Masyarakat
G. Jet Fighter
en.wikipedia.org
Pengaruh Bermain Game terhadap Perkembangan Remaja 48
Surya University
Teknologi dan Masyarakat
B. JENIS-JENIS GAME ON LINE Game online adalah game yang bisa berhubungan antar pemain dari komputer yang berbeda-beda. Hubungan ini karena dihubungkan dengan internet. Sehingga banyak sekali peminat game online ini. sehingga banayak warnet yang menawarkan game online bagi para pelanggannya. Berikut ini adalah beberapa game online yang sering dimainkan oleh para Gamer. A. Luna of Eden
Pengaruh Bermain Game terhadap Perkembangan Remaja 49
Surya University
Teknologi dan Masyarakat
A. 3 Three
Pengaruh Bermain Game terhadap Perkembangan Remaja 50
Surya University
Teknologi dan Masyarakat
B. Dizzel
Pengaruh Bermain Game terhadap Perkembangan Remaja 51
Surya University
Teknologi dan Masyarakat
C. War of the Immortals
D. Mirror War
Pengaruh Bermain Game terhadap Perkembangan Remaja 52
Surya University
Teknologi dan Masyarakat
E. Rise of Europe
F. Age of Wushu
Pengaruh Bermain Game terhadap Perkembangan Remaja 53
Surya University
Teknologi dan Masyarakat
G. Golun
Pengaruh Bermain Game terhadap Perkembangan Remaja 54
Surya University
Teknologi dan Masyarakat
BAB II PSIKOLOGI REMAJA A. Pengertian Remaja Menurut Santrock Remaja diartikan sebagai masa perkembangan transisi antara masa anak dan masa dewasa yang mencakup perubahan biologis, kognitif, dan sosial-emosional. Sedangkan menurut Haryanto masa peralihan diantara masa kanak-kanak dan dewasa. Dalam masa ini anak mengalami masa pertumbuhan dan masa perkembangan fisiknya maupun perkembangan psikisnya. Mereka bukanlah anakanak baik bentuk badan ataupun cara berfikir atau bertindak, tetapi bukan pula orang dewasa yang telah matang. Masa remaja adalah masa yang penting karena ini merupakan fase perubahan baik secara fisik, dan psikisnya. Hal ini harus di perhatikan secara serius karena jika pada masa ini remaja gagal mengembangkan fase perubahan menjadi lebih baik yang terjadi adalah remaja dengan mental, fisik dan psikis yang buruk. Sehingga sangat di perlukan pendidikan yang tepat bagi seorang remaja tidak boleh terlalu keras dan tidak boleh terlalu dimanja karena bukan anak-anak lagi. Seorang remaja pun perlu bantuan pihak luar untuk bisa membantu dirinya berkembang menjadi lebih baik lagi karena dirinya sendiri memiliki keinginan-keinginan yang labil, terkadang baik dan terkadang pula menjadi tidak baik. Maka pengaruh lingkungan tidak bisa di kesampingkan dalam masalah ini karena lingkungan sangat berpengaruh dengan perkembangan remaja. Lingkungan yang baik juga belum tentu dapat membuat remaja menjadi lebih baik karena masih banyak faktor-faktor lain yang mempengaruhinya. Batasan usia remaja yang umum digunakan oleh para ahli adalah antara 12 hingga 21 tahun. Rentang waktu usia remaja ini biasanya dibedakan atas tiga, yaitu 12– 15 tahun = masa remaja awal, 15 – 18 tahun = masa remaja pertengahan, dan
Pengaruh Bermain Game terhadap Perkembangan Remaja 55
Surya University
Teknologi dan Masyarakat
18 – 21 tahun = masa remaja akhir. Tetapi Monks, Knoers, dan Haditono membedakan masa remaja menjadi empat bagian, yaitu masa pra-remaja 10 – 12 tahun, masa remaja awal 12 – 15 tahun, masa remaja pertengahan 15 – 18 tahun, dan masa remaja akhir 18 – 21 tahun (Haryanto, 2014). Dari beberapa klasifikasi tentang usia remaja di atas, seorang remaja juga memiliki banyak hambatan dalam proses pencarian jati dirinya apalagi yang di alami oleh remaja pada tahap awal ini. sikap mereka sering kali terjebak dalam halhal yang negatif jika tidak ada arahan khusus yang diberikan kepadanya. Karakteristik remaja yang sedang berproses untuk mencari identitas diri ini juga sering menimbulkan masalah pada diri remaja. Firda (2011) merangkum beberapa karakteristik remaja yang dapat menimbulkan berbagai permasalahan pada diri remaja, yaitu: 1. Kecanggungan dalam pergaulan dan kekakuan dalam gerakan. 2. Ketidakstabilan emosi. 3. Adanya perasaan kosong akibat perombakan pandangan dan petunjuk hidup. 4. Adanya sikap menentang dan menantang orang tua. 5. Pertentangan di dalam dirinya sering menjadi pangkal penyebab pertentangan-pertentang dengan orang tua. 6. Kegelisahan karena banyak hal diinginkan tetapi remaja tidak sanggup memenuhi semuanya. 7. Senang bereksperimentasi. 8. Senang bereksplorasi. 9. Mempunyai banyak fantasi, khayalan, dan bualan. 10. Kecenderungan membentuk kelompok dan kecenderungan kegiatan berkelompok. Permasalahan-permasalahn di atas adalah beberapa permasalahan yang di alami oleh remaja berikut ini adalah permasalahan-permasalahan utama remaja yang sering menimbulkan keburukan pada remaja.
Pengaruh Bermain Game terhadap Perkembangan Remaja 56
Surya University
Teknologi dan Masyarakat
Permasalahan Fisik dan Kesehatan Permasalahan akibat perubahan fisik banyak dirasakan oleh remaja awal ketika mereka mengalami pubertas. Pada remaja yang sudah selesai masa pubertasnya (remaja tengah dan akhir) permasalahan fisik yang terjadi berhubungan dengan ketidakpuasan/ keprihatinan mereka terhadap keadaan fisik yang dimiliki yang biasanya tidak sesuai dengan fisik ideal yang diinginkan. Mereka juga sering membandingkan fisiknya dengan fisik orang lain ataupun idola-idola mereka. Permasalahan fisik ini sering mengakibatkan mereka kurang percaya diri. Levine & Smolak (2002) menyatakan bahwa 40-70% remaja perempuan merasakan ketidakpuasan pada dua atau lebih dari bagian tubuhnya, khususnya pada bagian pinggul, pantat, perut dan paha. Dalam sebuah penelitian survey pun ditemukan hampir 80% remaja ini mengalami ketidakpuasan dengan kondisi fisiknya (Kostanski & Gullone, 1998). Ketidakpuasan akan diri ini sangat erat kaitannya dengan distres emosi, pikiran yang berlebihan tentang penampilan, depresi, rendahnya harga diri, onset merokok, dan perilaku makan yang maladaptiv (& Shaw, 2003; Stice & Whitenton, 2002). Lebih lanjut, ketidakpuasan akan body image ini dapat sebagai pertanda awal munculnya gangguan makan seperti anoreksia atau bulimia (Polivy & Herman, 1999; Thompson et al). Dalam masalah kesehatan tidak banyak remaja yang mengalami sakit kronis. Problem yang banyak terjadi adalah kurang tidur, gangguan makan, maupun penggunaan obat-obatan terlarang. Beberapa kecelakaan, bahkan kematian pada remaja penyebab terbesar adalah karakteristik mereka yang suka bereksperimentasi dan berskplorasi.(Firda, 2011). Permasalahan Alkohol dan Obat-Obatan Terlarang Penggunaan alkohol dan obat-obatan terlarang akhir-akhir ini sudah sangat memprihatinkan. Walaupun usaha untuk menghentikan sudah digalakkan tetapi kasus-kasus penggunaan narkoba ini sepertinya tidak berkurang. Ada kekhasan mengapa remaja menggunakan narkoba/ napza yang kemungkinan alasan mereka menggunakan berbeda dengan alasan yang terjadi pada orang dewasa. Santrock (2003) menemukan beberapa alasan mengapa remaja mengkonsumsi narkoba yaitu karena ingin tahu, untuk meningkatkan rasa percaya diri, solidaritas, adaptasi dengan lingkungan, maupun untuk kompensasi.
Pengaruh Bermain Game terhadap Perkembangan Remaja 57
Surya University
Teknologi dan Masyarakat
Pengaruh sosial dan interpersonal: termasuk kurangnya kehangatan dari orang tua, supervisi, kontrol dan dorongan. Penilaian negatif dari orang tua, ketegangan di rumah, perceraian dan perpisahan orang tua.
Pengaruh budaya dan tata krama: memandang penggunaan alkohol dan obat-obatan sebagai simbol penolakan atas standar konvensional, berorientasi pada tujuan jangka pendek dan kepuasan hedonis, dll.
Pengaruh interpersonal: termasuk kepribadian yang temperamental, agresif, orang yang memiliki lokus kontrol eksternal, rendahnya harga diri, kemampuan koping yang buruk, dll.
Cinta dan Hubungan Heteroseksual
Permasalahan Seksual
Hubungan Remaja dengan Kedua Orang Tua
Permasalahan Moral, Nilai, dan Agama Lain halnya dengan pendapat Smith & Anderson (dalam Fagan,2006),
menurutnya kebanyakan remaja melakukan perilaku berisiko dianggap sebagai bagian dari proses perkembangan yang normal. Perilaku berisiko yang paling sering dilakukan oleh remaja adalah penggunaan rokok, alkohol dan narkoba (Rey, 2002). Tiga jenis pengaruh yang memungkinkan munculnya penggunaan alkohol dan narkoba pada remaja. Salah satu akibat dari berfungsinya hormon gonadotrofik yang diproduksi oleh kelenjar hypothalamus adalah munculnya perasaan saling tertarik antara remaja pria dan wanita. Perasaan tertarik ini bisa meningkat pada perasaan yang lebih tinggi yaitu cinta romantis (romantic love) yaitu luapan hasrat kepada seseorang atau orang yang sering menyebutnya "jatuh cinta". Santrock (2003) mengatakan bahwa cinta romatis menandai kehidupan percintaan para remaja dan juga merupakan hal yang penting bagi para siswa. Cinta romantis meliputi sekumpulan emosi yang saling bercampur seperti rasa takut, marah, hasrat seksual, kesenangan dan rasa cemburu. Tidak semua emosi ini positif. Dalam suatu penelitian yang dilakukan oleh Bercheid & Fei ditemukan bahwa cinta romantis merupakan salah satu penyebab seseorang mengalami depresi dibandingkan dengan permasalahan dengan teman.
Pengaruh Bermain Game terhadap Perkembangan Remaja 58
Surya University
Teknologi dan Masyarakat
Tipe cinta yang lain adalah cinta kasih sayang (affectionate love) atau yang sering disebut cinta kebersamaan yaitu saat muncul keinginan individu untuk memiliki individu lain secara dekat dan mendalam, dan memberikan kasih sayang untuk orang tersebut. Cinta kasih sayang ini lebih menandai masa percintaan orang dewasa daripada percintaan remaja. Dengan telah matangnya organ-organ seksual pada remaja maka akan mengakibatkan munculnya dorongan-dorongan seksual. Problem tentang seksual pada remaja adalah berkisar masalah bagaimana mengendalikan dorongan seksual, konflik antara mana yang boleh dilakukan dan mana yang tidak boleh dilakukan, adanya "ketidaknormalan" yang dialaminya berkaitan dengan organ-organ reproduksinya, pelecehan seksual, homoseksual, kehamilan dan aborsi, dan sebagainya (Santrock, 2003, Hurlock, 1991). Diantara perubahan-perubahan yang terjadi pada masa remaja yang dapat mempengaruhi hubungan orang tua dengan remaja adalah : pubertas, penalaran logis yang berkembang, pemikiran idealis yang meningkat, harapan yang tidak tercapai, perubahan di sekolah, teman sebaya, persahabatan, pacaran, dan pergaulan menuju kebebasan. Beberapa konflik yang biasa terjadi antara remaja dengan orang tua hanya berkisar masalah kehidupan sehari-hari seperti jam pulang ke rumah, cara berpakaian, merapikan kamar tidur. Konflik-konflik seperti ini jarang menimbulkan dilema utama dibandingkan dengan penggunaan obat-obatan terlarang maupun kenakalan
remaja.
Beberapa remaja juga mengeluhkan cara-cara orang tua memperlakukan mereka yang otoriter, atau sikap-sikap orang tua yang terlalu kaku atau tidak memahami kepentingan
remaja.
Akhir-akhir ini banyak orang tua maupun pendidik yang merasa khawatir bahwa anak-anak mereka terutama remaja mengalami degradasi moral. Sementara remaja sendiri juga sering dihadapkan pada dilema-dilema moral sehingga remaja merasa bingung terhadap keputusan-keputusan moral yang harus diambilnya. Walaupun di dalam keluarga mereka sudah ditanamkan nilai-nilai, tetapi remaja Pengaruh Bermain Game terhadap Perkembangan Remaja 59
Surya University
Teknologi dan Masyarakat
akan merasa bingung ketika menghadapi kenyataan ternyata nilai-nilai tersebut sangat berbeda dengan nilai-nilai yang dihadapi bersama teman-temannya maupun di lingkungan yang berbeda. Pengawasan terhadap tingkah laku oleh orang dewasa sudah sulit dilakukan terhadap remaja karena lingkungan remaja sudah sangat luas. Pengasahan terhadap hati nurani sebagai pengendali internal perilaku remaja menjadi sangat penting agar remaja bisa mengendalikan perilakunya sendiri ketika tidak ada orang tua maupun guru dan segera menyadari serta memperbaiki diri ketika dia berbuat salah. Dari beberapa bukti dan fakta tentang remaja, karakteristik dan permasalahan yang menyertainya, semoga dapat menjadi wacana bagi orang tua untuk lebih memahami karakteristik anak remaja mereka dan perubahan perilaku mereka. Perilaku mereka kini tentunya berbeda dari masa kanak-kanak. Hal ini terkadang yang menjadi stressor tersendiri bagi orang tua. Oleh karenanya, butuh tenaga dan kesabaran ekstra untuk benar-benar mempersiapkan remaja kita kelak menghadapi masa dewasanya.
B. Karakteristik Remaja Salah satu karakteristik dari seorang remaja adalah adanya perubahan yang signifikan baik biologis, psikologis, dan kognitifnya. Perkembangan ini pun ada yang baik dan ada yang buruk jika seorang remaja mendapat pendidikan yang tepat maka ia akan menjadi lebih baik, tapi jika seorang remaja mendapat pendididkan yang salah maka ia akan menjadi remaja yang berkepribadian buruk. Bukan hanya itu saja tapi lingkungan juga sangat mempengaruhi seorang remaja, oleh karena itu sebaiknya seorang remaja di tempatkan di lingkungan yang baik, supaya dapat berkembang manjadi pribadi yang unggul. Bahkan bukan hanya pada masa remaja saja seharusnya tapi sejak masa anak-anak. Sebaiknya orang tua memilih lingkungan yang baik kepada anak-anaknya. Perkembangan sosial anak telah dimulai sejak bayi, kemudian pada masa kanak-kanak dan selanjutnya pada masa remaja. Hubungan sosial anak pertamatama masing sangat terbatas dengan orang tuanya dalam kehidupan keluarga, Pengaruh Bermain Game terhadap Perkembangan Remaja 60
Surya University
Teknologi dan Masyarakat
khususnya dengan ibu dan berkembang semakin meluas dengan anggota keluarga lain, teman bermain dan teman sejenis maupun lain jenis (dalam Rita Eka Izzaty dkk, (2008: 139). Berikut ini akan dijelaskan mengenai hubungan remaja dengan teman sebaya dan orang tua: 1)
Hubungan dengan Teman Sebaya Menurut Santrock (2003: 219) teman sebaya (peers) adalah anak-anak atau
remaja dengan tingkat usia atau tingkat kedewasaan yang sama. Jean Piaget dan Harry Stack Sullivan (dalam Santrock, 2003: 220) mengemukakan bahwa anakanak dan remaja mulai belajar mengenai pola hubungan yang timbal balik dan setara dengan melalui interaksi dengan teman sebaya. Mereka juga belajar untuk mengamati dengan teliti minat dan pandangan teman sebaya dengan tujuan untuk memudahkan proses penyatuan dirinya ke dalam aktifitas teman sebaya yang sedang berlangsung. Sullivan beranggapan bahwa teman memainkan peran yang penting dalam membentuk kesejahteraan dan perkembangan anak dan remaja. Mengenai kesejahteraan, dia menyatakan bahwa semua orang memiliki sejumlah kebutuhan sosial dasar, juga termasuk kebutuhan kasih saying (ikatan yang aman), teman yang menyenangkan, penerimaan oleh lingkungan sosial, keakraban, dan hubungan seksual.
Ada beberapa beberapa strategi yang tepat untuk mencari teman menurut Santrock (2003: 206) yaitu : a)
Menciptakan interaksi sosial yang baik dari mulai menanyakan nama, usia,
dan aktivitas favorit. b)
Bersikap menyenangkan, baik dan penuh perhatian.
c)
Tingkah laku yang prososial seperti jujur, murah hati dan mau bekerja sama.
d)
Menghargai diri sendiri dan orang lain.
Pengaruh Bermain Game terhadap Perkembangan Remaja 61
Surya University
e)
Teknologi dan Masyarakat
Menyediakan dukungan sosial seperti memberikan pertolongan, nasihat,
duduk berdekatan, berada dalam kelompok yang sama dan menguatkan satu sama lain dengan memberikan pujian. Ada beberapa dampak apabila terjadi penolakan pada teman sebaya. Menurut Hurlock (2000: 307) dampak negatif dari penolakan tersebut adalah : a)
Akan merasa kesepian karena kebutuhan social mereka tidak terpenuhi.
b)
Anak merasa tidak bahagia dan tidak aman.
c)
Anak mengembangkan konsep diri yang tidak menyenangkan, yang dapat
menimbulkan penyimpangan kepribadian. d)
Kurang mmemiliki pengalaman belajar yang dibutuhkan untuk menjalani
proses sosialisasi. e)
Akan merasa sangat sedih karena tidak memperoleh kegembiraan yang
dimiliki teman sebaya mereka. f)
Sering mencoba memaksakan diri untuk memasuki kelompok dan ini akan
meningkatkan penolakan kelompok terhadap mereka semakin memperkecil peluang mereka untuk mempelajari berbagai keterampilan sosial. g)
Akan hidup dalam ketidakpastian tentang reaksi social terhadap mereka, dan
ini akan
Pengaruh Bermain Game terhadap Perkembangan Remaja 62
Surya University
Teknologi dan Masyarakat
menyebabkan mereka cemas, takut, dan sangat peka. h)
Sering melakukan penyesuaian diri secara berlebihan, dengan harapan akan
meningkatkan penerimaan sosial mereka. Sementara itu, Hurlock (2000: 298) menyebutkan bahwa ada beberapa manfaat yang diperoleh jika seorang anak dapat diterima dengan baik. Manfaat tersebut yaitu: a)
Merasa senang dan aman.
b)
Mengembangkan konsep diri menyenangkan karena orang lain mengakui
mereka. c)
Memiliki kesempatan untuk mempelajari berbagai pola prilaku yang diterima
secara sosial dan keterampilan sosial yang membantu kesinambungan mereka dalam situasi sosial. d)
Secara mental bebas untuk mengalihkan perhatian meraka ke luar dan untuk
menaruh minat pada orang atau sesuatu di luar diri mereka. e)
Menyesuaikan diri terhadap harapan kelompok dan tidak mencemooh tradisi
sosial. 2)
Hubungan dengan Orang Tua Menurut Steinberg (dalam Santrock, 2002: 42) mengemukakan bahwa masa
remaja awal adalah suatu periode ketika konflik dengan orang tua meningkat melampaui tingkat masa anak-anak. Peningkatan ini dapat disebabkan oleh beberapa faktor yaitu perubahan biologis pubertas, perubahan kognitif yang
Pengaruh Bermain Game terhadap Perkembangan Remaja 63
Surya University
Teknologi dan Masyarakat
meliputi peningkatan idealism dan penalaran logis, perubahan sosial yang berfokus pada kemandirian dan identitas, perubahan kebijaksanaan pada orang tua, dan harapan-harapan yang dilanggar oleh pihak rang tua dan remaja. Collins (dalam Santrock, 2002: 42) menyimpulkan bahwa banyak orang tua melihat remaja mereka berubah dari seorang anak yang selalu menjadi seseorang yang tidak mau menurut, melawan, dan menantang standar-standar orang tua. Bila ini terjadi, orang tua cenderung berusaha mengendalikan dengan keras dan member lebih banyak tekanan kepada remaja agar mentaati standar-standar orang tua. Dari uraian tersebut, ada baiknya jika kita dapat mengurangi konflik yang terjadi dengan orang tua dan remaja. Berikut ada beberapa strategi yang diberikan oleh Santrock, (2002: 24) yaitu : 1) menetapkan aturan-aturan dasar bagi pemecahan konflik. 2) Mencoba mencapai suatu pemahaman timbale balik. 3) Mencoba melakukan corah pendapat (brainstorming). 4) Mencoba bersepakat tentang satu atau lebih pemecahan masalah. 5) Menulis kesepakatan. 6) Menetapkan waktu bagi suatu tindak lanjut untuk melihat kemajuan yang telah dicapai. Sementara itu berikut ini adalah perkembangan-perkembangan yang terjadi pada seorang remaja atau sering disebut masa transisi. 1. Transisi Biologis Menurut Santrock (2003: 91) perubahan fisik yang terjadi pada remaja terlihat nampak pada saat masa pubertas yaitu meningkatnya tinggi dan berat badan serta kematangan sosial. Diantara perubahan fisik itu, yang terbesar pengaruhnya pada perkembangan jiwa remaja adalah pertumbuhan tubuh (badan menjadi semakin panjang dan tinggi). Selanjutnya, mulai berfungsinya alat-alat reproduksi (ditandai dengan haid pada wanita dan mimpi basah pada laki-laki) dan tanda-tanda seksual sekunder yang tumbuh (Sarlito Wirawan Sarwono, 2006: 52). Selanjutnya, Menurut Muss (dalam Sunarto & Agung Hartono, 2002: 79) menguraikan bahwa perubahan fisik yang terjadi pada anak perempuan yaitu;
Pengaruh Bermain Game terhadap Perkembangan Remaja 64
Surya University
Teknologi dan Masyarakat
perertumbuhan tulang-tulang, badan menjadi tinggi, anggota-anggota badan menjadi panjang, tumbuh payudara.Tumbuh bulu yang halus berwarna gelap di kemaluan, mencapai pertumbuhan ketinggian badan yang maksimum setiap tahunnya, bulu kemaluan menjadi kriting, menstruasi atau haid, tumbuh bulu-bulu ketiak. Sedangkan pada anak laki-laki peubahan yang terjadi antara lain; pertumbuhan tulang-tulang, testis (buah pelir) membesar, tumbuh bulu kemaluan yang halus, lurus, dan berwarna gelap, awal perubahan suara, ejakulasi (keluarnya air mani), bulu kemaluan menjadi keriting, pertumbuhan tinggi badan mencapai tingkat maksimum setiap tahunnya, tumbuh rambut-rambut halus diwajaah (kumis, jenggot), tumbuh bulu ketiak, akhir perubahan suara, rambut-rambut diwajah bertambah tebal dan gelap, dan tumbuh bulu dada. Pada dasarnya perubahan fisik remaja disebabkan oleh kelenjar pituitary dan kelenjar hypothalamus. Kedua kelenjar itu masing-masing menyebabkan terjadinya pertumbuhan ukuran tubuh dan merangsang aktifitas serta pertumbuhan alat kelamin utama dan kedua pada remaja (Sunarto & Agung Hartono, 2002: 94 2. Transisi Kognitif Menurut Piaget (dalam Santrock, 2002: 15) pemikiran operasional formal berlangsung antara usia 11 sampai 15 tahun. Pemikiran operasional formal lebih abstrak, idealis, dan logis daripada pemikiran operasional konkret. Piaget menekankan bahwa bahwa remaja terdorong untuk memahami dunianya karena tindakan yang dilakukannya penyesuaian diri biologis. Secara lebih lebih nyata mereka mengaitkan suatu gagasan dengan gagasan lain. Mereka bukan hanya mengorganisasikan pengamatan dan pengalaman akan tetapi juga menyesuaikan cara berfikir mereka untuk menyertakan gagasan baru karena informasi tambahan membuat pemahaman lebih mendalam. Menurut Piaget (dalam Santrock, 2003: 110) secara lebih nyata pemikiran opersional formal bersifat lebih abstrak, idealistis dan logis. Remaja berpikir lebih abstrak dibandingkan dengan anak-anak misalnya dapat menyelesaikan persamaan
Pengaruh Bermain Game terhadap Perkembangan Remaja 65
Surya University
Teknologi dan Masyarakat
aljabar abstrak. Remaja juga lebih idealistis dalam berpikir seperti memikirkan karakteristik ideal dari diri sendiri, orang lain dan dunia. Remaja berfikir secara logis yang mulai berpikir seperti ilmuwan, menyusun berbagai rencana untuk memecahkan masalah dan secara sistematis menguji cara pemecahan yang terpikirkan. Dalam perkembangan kognitif, remaja tidak terlepas dari lingkungan sosial. Hal ini menekankan pentingnya interaksi sosial dan budaya dalam perkembangan kognitif remaja 3. Transisi Sosial Santrock (2003: 24) mengungkapkan bahwa pada transisi sosial remaja mengalami perubahan dalam hubungan individu dengan manusia lain yaitu dalam emosi, dalam kepribadian, dan dalam peran dari konteks sosial dalam perkembangan. Membantah orang tua, serangan agresif terhadap teman sebaya, perkembangan sikap asertif, kebahagiaan remaja dalam peristiwa tertentu serta peran gender dalam masyarakat merefleksikan peran proses sosial-emosional dalam perkembangan remaja. John Flavell (dalam Santrock, 2003: 125) juga menyebutkan bahwa kemampuan remaja untuk memantau kognisi sosial mereka secara efektif merupakan petunjuk penting mengenai adanya kematangan dan kompetensi sosial mereka. Berdasarkan uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa karakteristik remaja atau proses perkembangan remaja meliputi masa transisi biologis yaitu pertumbuhan dan perkembangan fisik. Transisi kognitif yaitu perkembangan kognitif remaja pada lingkungan sosial dan juga proses sosioemosional dan yang terakhir adalah masa transisi sosial yang meliputi hubungan dengan orang tua, teman sebaya, serta masyarakat sekitar ( belajarpsikologi.com).
Pengaruh Bermain Game terhadap Perkembangan Remaja 66
Surya University
Teknologi dan Masyarakat
C. Perkembangan Remaja 1.
Perkembangan Kognitif Psikologi Remaja
Pertumbuhan otak mencapai kesempurnaan pada usia 12–20 thn secara fungsional,
perkembangan
kognitif
(kemampuan
berfikir)
remaja
dapat
digambarkan sebagai berikut a. Secara intelektual remaja mulai dapat berfikir logis tentang gagasan abstrak b. Berfungsinya kegiatan kognitif tingkat tinggi yaitu membuat rencana, strategi, membuat keputusan-keputusan, serta memecahkan masalah c. Sudah mampu menggunakan abstraksi-abstraksi, membedakan yang konkrit dengan yang abstrak d. Munculnya kemampuan nalar secara ilmiah, belajar menguji hipotesis e. Memikirkan masa depan, perencanaan, dan mengeksplorasi alternatif untuk mencapainya psikologi remaja f. Mulai menyadari proses berfikir efisien dan belajar berinstropeksi g. Wawasan berfikirnya semakin meluas, bisa meliputi agama, keadilan, moralitas, dan identitas (jati diri)
2. Perkembangan Emosi Psikologi Remaja Remaja mengalami puncak emosionalitasnya, perkembangan emosi tingkat tinggi. Perkembangan emosi remaja awal menunjukkan sifat sensitif, reaktif yang kuat, emosinya bersifat negatif dan temperamental (mudah tersinggung, marah, sedih,
dan
murung).
Sedangkan
remaja
akhir
sudah
mulai
mampu
mengendalikannya. Remaja yangberkembang di lingkungan yang kurang kondusif, kematangan emosionalnyaterhambat. Sehingga sering mengalami akibat negatif berupa tingkah laku “salah suai”, misalnya : psikologi remaja
Pengaruh Bermain Game terhadap Perkembangan Remaja 67
Surya University
Teknologi dan Masyarakat
a. Agresif : melawan, keras kepala, berkelahi, suka menggangu dan lainlainnya b. Lari dari kenyataan (regresif) : suka melamun, pendiam, senang menyendiri, mengkonsumsi obat penenang, minuman keras, atau obat terlarang Sedangkan remaja yang tinggal di lingkungan yang kondusif dan harmonis dapat membantu kematangan emosi remaja menjadi : a. Adekuasi (ketepatan) emosi : cinta, kasih sayang, simpati, altruis (senang menolong), respek (sikap hormat dan menghormati orang lain), ramah, dan lain-lainnya b. Mengendalikan emosi : tidak mudah tersinggung, tidak agresif, wajar, optimistik, tidak meledak-ledak, menghadapi kegagalan secara sehat dan bijak 3. Pekembangan Moral Psikologi Remaja Remaja sudah mampu berperilaku yang tidak hanya mengejar kepuasan fisik saja, tetapi meningkat pada tatanan psikologis (rasa diterima, dihargai, dan penilaian positif dari orang lain). remaja 4. Perkembangan Psikologi Remaja Remaja telah mengalami perkembangan kemampuan untuk memahami orang lain (social cognition) dan menjalin persahabatan. Remaja memilih teman yang memiliki sifat dan kualitas psikologis yang relatif sama dengan dirinya, misalnya sama hobi, minat, sikap, nilai-nilai, dan kepribadiannya. Perkembangan sikap yang cukup rawan pada remaja adalah sikap comformity yaitu kecenderungan untuk menyerah dan mengikuti bagaimana teman sebayanya berbuat. Misalnya dalam hal pendapat, pikiran, nilai-nilai, gaya hidup, kebiasaan, kegemaran, keinginan, dan lain-lainnya.
Pengaruh Bermain Game terhadap Perkembangan Remaja 68
Surya University
Teknologi dan Masyarakat
5. Perkembangan Kepribadian Psikologi Remaja Psikologi remaja. Isu sentral pada remaja adalah masa berkembangnya identitas diri (jati diri) yang bakal menjadi dasar bagi masa dewasa. Remaja mulai sibuk dan heboh dengan problem “siapa saya?” (Who am I ?). Terkait dengan hal tersebut remaja juga risau mencari idola-idola dalam hidupnya yang dijadikan tokoh panutan dan kebanggaan. Faktor-faktor penting dalam perkembangan integritas pribadi remaja (psikologi remaja) adalah : a) Pertumbuhan fisik semakin dewasa, membawa konsekuensi untuk berperilaku dewasa pula b) Kematangan seksual berimplikasi kepada dorongan dan emosi-emosi baru c) Munculnya kesadaran terhadap diri dan mengevaluasi kembali obsesi dan cita-citanya d) Kebutuhan interaksi dan persahabatan lebih luas dengan teman sejenis dan lawan jenis e) Munculnya konflik-konflik sebagai akibat masa transisi dari masa anak menuju dewasa. Remaja akhir sudah mulai dapat memahami, mengarahkan, mengembangkan, dan memelihara identitas diri. Tindakan antisipasi remaja akhir adalah: a) Berusaha bersikap hati-hati dalam berperilaku dan menyikapi kelebihan dirinya b) Mengkaji tujuan dan keputusan untuk menjadi model manusia yang diidamkan c) Memperhatikan etika masyarakat, kehendak orang tua, dan sikap temantemannya d) Mengembangkan sikap-sikap pribadinya
Pengaruh Bermain Game terhadap Perkembangan Remaja 69
Surya University
Teknologi dan Masyarakat
6. Perkembangan Kesadaran Beragama Iman dan hati adalah penentu perilaku dan perbuatan seseorang. Bagaimana perkembangan spiritual ini terjadi pada psikologi remaja? Sesuai dengan perkembangannya kemampuan kritis psikologi remaja hingga menyoroti nilai-nilai agama dengan cermat. Mereka mulai membawa nilai-nilai agama ke dalam kalbu dan kehidupannya. Tetapi mereka juga mengamati secara kritis kepincangankepincangan di masyarakat yang gaya hidupnya kurang memedulikan nilai agama, bersifat munafik, tidak jujur, dan perilaku amoral lainnya. Di sinilah idealisme keimanan
dan
spiritual
remaja
mengalami
benturan-benturan
dan
ujian.(belajarpsikologi.com).
D. Cara Mendidik Remaja Menurut Indri di situs (tipsanakbayi.com), ada sembilan cara untuk mendidik remaja supaya menjadi remaja yang berkualitas dan berkepribadian baik diantaranya adalah: 1. Berikan Pendidikan Agama yang Cukup Berikanlah pendidikan agama yang cukup bagi anak. Karena agama yang akan menjadi pondasi kehidupan ketika sang remaja menginjak usia dewasa. Dan agama juga yang membatasi perilaku-perilaku menyimpang remaja kareana agama mengajarkan ahlak yang baik pada seseorang. 2. Percaya Pada Anak Setelah memberikan pendidikan agama yang cukup sebaiknya orang tua harus memberikan kepercaya pada anak. Sebab jika seorang remaja tidak diberi rasa kepercayaan tidak akan dewasa-dewasa cara berfikirnya bahkan jika terus-menerus dicurigai biasanya akan lebih nekad. 3. Tanamkan Tanggung Jawab dalam Kebebasan Setelah orang tua percaya pada anaknya maka tak ada salahnya jika memberikan tanggung jawab pada dirinya sendiri. Biarkan anak belajar
Pengaruh Bermain Game terhadap Perkembangan Remaja 70
Surya University
Teknologi dan Masyarakat
bertanggung jawab dan menerima konsekuensi yang dilakukannya dengan cara seperti ini sang anak akan menjadi lebih dewasa lagi. 4. Jangan Mempermalukan Anak Seseorang tidak ada yang mau jika dirinya dipermalukan di depan orang lain, termasuk anak Anda. Jangan sekali-kali orang tua mempermalukan anakanaknya di depan orang lain bahkan di depan dirinya sendiri. Jika seorang anak melakukan kesalahan maka hukumlah berdasarkan konsekuensi yang telah Anda tentukan dengan anak Anda jangan malah mempermalukannya. Seperti menggunakan kata-kata ejekan atau memanggil anak dengan panggilan-panggilang yang melecehkan anak. Akibatnya sang anak tidak lagi percaya pada dirinya sendiri dan akan semakin minder kepada teman-temannya. 5. Jangan Membandingkan Anak Seseorang memiliki kemampuan yang berbeda-beda sehingga sebagai orang tua jangan sekali-kali membandingkan anak Anda. Seorang anak apalagi yang sedang tumbuh menjadi remaja tidak suka dibanding-bandingkan dengan orang lain. Hal ini bisa membuat sang anak menjadi minder dan murung karena merasa dirinya tidak bisa berbuat apa-apa. Tapi sebaiknya berikanlah motivasi kepada anak sehingga membuatnya menajadi lebih semangat dalam mencapai tujuannya dan memiliki cita-cita yang tinggi. 6. Buat Anak Merasa Nyaman Buatlah seorang anak merasa nyaman dalam kondisi apapun terutama ketika bersama keluarga, anak yang tidak nyaman apalagi dalam keluarga biasanya akan mencari pelarian dan tidak sedikit yang pergi ke pelarian yang negatif. Kebanyakan anak-anak bergabung dengan geng motor atau pesta miras, kebanyakan mereka dari keluarga yang tidak nyaman (broken home). Maka buatlah nyaman anak ketika bersama keluarga sehingga anak akan mudah curhat ketika memiliki masalah. 7. Coba Mengerti Dunia Anak Setiap generasi berbeda pula dunianya maka sebagai orang tua jangan samakan dunia remaja Anda dengan dunia remaja anak Anda karena sudah berbeda
Pengaruh Bermain Game terhadap Perkembangan Remaja 71
Surya University
Teknologi dan Masyarakat
zamannya. Sekarang anak lebih gaul dari orang tuanya jika orang tua tidak mengikuti perkembangan zaman yang modern ini maka anak Anda akan leluasa berbohong karena orang tuanya tidak tahu mengenai dunia anaknya zaman sekarang yang sudah serba teknologi. Maka sebaiknya orang tua mengontrol kegiatan anaknya di dunia maya karena banyak kasus yang terjadi pada remaja garagara dunia maya ini. 8. Luangkan Waktu Bersama Semakin bertambah usia dan ketika mulai menginjak usia remaja biasanya sang anak mulai menjauh dari orang tua. Dia sudah mulai sibuk dengan dunianya sehingga tak jarang anak-anak menjauhi keluarganya. Sebagai orang tua tidak seharusnya membiarkan anaknya menghadapi dunia yang serba peralihan sendirian. Cobalah untuk meluangkan waktu untuk sekedar sharing bersama anak dan berbagi pengalaman kepadanya ini akan membuat anak lebih nyaman dan tidak meninggalkan keuarga begitu saja. 9. Menjadi Sahabat untuk Anak Apabila orang tua sudah bisa menjadi sahabat bagi anaknya maka hal ini tidak usah khawatir karena akan lebih mudah mendekati anaknya ketika ada masalah. Jangan malah Anda acuh tak acuh terhadap anak Anda karena seorang remaja sangat butuh sahabat yang bisa memahaminya. Jika seorang remaja salah memilih sahabat maka bisa jadi terjerumus ke hal-hal yang negatif.
E. Media Mendidik Anak Banyak sekali media saat ini yang bisa dijadikan orang tua untuk mendidik anaknya menjadi remaja yang berkepribadian yang baik. Orang tua sebaiknya bisa mendidik anaknya di semua media yang ada dan tidak boleh melepaskannya begitu saja. Berikut ini adalah media-media yang dijadikan untuk mendidik anak. 1. Keluarga Pendidikan pertama yang anak dapatkan adalah dari keluarga maka sudah seharusnya anda menjadikan keluarga yang baik supaya anak bisa mencontohnya Pengaruh Bermain Game terhadap Perkembangan Remaja 72
Surya University
Teknologi dan Masyarakat
dan merealisasikannya dalam kehidupan sehari-hari sehingga terbentuklah pribadi yang baik. Jika keluarga yang broken home biasanya sang anak tumbuh menjadi remaja yang kurang kasih sayang dan mencari tempat yang nyaman unutk dirinya sendiri tanpa memikirkan apa hal tersebut baik atau buruk bagi dirinya sendiri. 2. Sekolah Media yang selanjutnya adalah sekolah. Disinilah tempat seorang remaja mengembangkan pengetahuanya. Banyak bertemu dengan teman seusianya sehingga membuatnya semakin mudah bersosialisasi dan memiliki banyak teman. Sebaiknya orang tua tidak sembarangan menempatkan anak di sekolah. Berikanlah seolah yang memiliki pendidikan yang baik. Bukan hanya untuk mengembangkan ilmu pengetahuannya saja tapi juga untuk menjadikan anak berakhlak mulia. 3. Masyarakat Tidak selamanya anak di dalam lingkungan keluarga dan tidak selamanya pula anak hanya di lingkungan sekolah saja. Masyarakat atau lingkungan juga merupakan media untuk mendidik anak. Banyak sekali anak-anak yang memperoleh pendidikan sekolah yang baik, dan keluarga yang baik tapi masih saja memiliki perilaku yang buruk. Ini akibat dari tidak memerhatikan lingkungan masyarakatnya. 4. Internet Untuk remaja zaman dulu mungkin yang satu ini tidak berlaku karena belum ada internet zaman dulu meskipun ada belum sebanyak sekarang fitur-fiturnya. Zaman sekarang internet bisa membuat seorang menjadi lebih baik atau menjadi lebih buruk. Ini tergantung dari remaja itu sendiri bagaimana dia menggunakan internet. Sebagai orang tua tidak seharusnya melepaskan anak begitu saja di dunia maya ini karena banyak sekali dampak buruk jika tidak digunakan secara bijaksana. 5. Game Satu lagi yaitu game. Sekarang ini banyak sekali jenis-jenis game dan di manapun bisa bermain game. Bermainkan bisa dijadikan media untuk mendidik
Pengaruh Bermain Game terhadap Perkembangan Remaja 73
Surya University
Teknologi dan Masyarakat
anak menjadi lebih baik contohnya jika seorang anak diberi permainan yang bersifat melatih otak sehingga membantu dalam belajarnya.
Pengaruh Bermain Game terhadap Perkembangan Remaja 74
Surya University
Teknologi dan Masyarakat
BAB III Dampak-Dampak Bermain Game Dibalik keasyikan bermain game ternyata tersimpan dua mata pisau yang berbeda yakni dampak positif dan dampak negatif bermain game. Dampak ini sangat berpengaruh terutama pada usia remaja mengingat usia remaja ini masih sangat rentan terhadap hal-hal yang baru menurutnya, yang bisa menjadikan dirinya lebih baik ataupun sebaliknya. Berikut ini akan dijelaskan mengenai dampak negatif dan positif menurut para peneliti serta dampak positif dan negatif menurut hasil wawancara kepada beberapa narasumber yang memiliki pengalaman sebagai maniak game yang disertai dengan kesimpulan dan solusi dan pencegahan dari dampak negatif bermain game.
1. Dampak Positif Bermain Game A. Menurut Beberapa Penelitian Game nampaknya memberikan dua sisi yang berbeda, yakni sisi positif dan sisi negatif serta manfaat dan akibatnya. Hal ini mendorong para ilmuan untuk meneliti manfaat dari bermain game dan berikut adalah hasilnya: Menurut hasil penelitian beberapa ahli, Krisna Aji K. dalam situs (forum indonesia.indonesia.com) berpendapat bahwa “Salah seorang Menteri Sekretaris Kabinet di Inggris, Tom Watson justru menyarankan agar anak-anak bermain video game. Menurutnya, anak-anak akan lebih banyak mendapatkan pelajaran berharga dari video game ketimbang menonton televisi. Tom Watson juga, menyebutkan bahwa dengan bermain video game, anak-anak dapat belajar melatih pikiran, konsentrasi, menjawab tantangan, dan beradaptasi terhadap perubahan di sekitar mereka. Hal yang sama juga diungkapkan oleh beberapa peneliti dari University of Rochester, New York, Amerika Serikat yang melakukan penelitian mengenai dampak positif game. Hasil penelitian mereka terhadap orang-orang berusia 18-23
Pengaruh Bermain Game terhadap Perkembangan Remaja 75
Surya University
Teknologi dan Masyarakat
tahun menyatakan bahwa seseorang yang bermain game akan lebih fokus terhadap apa yang terjadi di sekitarnya dan kemampuan visualnya lebih meningkat bila dibandingkan dengan orang yang tidak bermain game. Anak yang bermain video game akan mengembangkan kemampuan dalam membaca, matematika, dan pemecahan masalah. Selain itu, dengan bermain game, secara tidak sengaja koordinasi antara mata dan tangan dapat lebih terlatih. Pendapat lain dari Mark Griffiths, seorang profesor di Nottingham Trent University, Inggris, menyatakan bahwa dengan bermain game dapat meringankan dan bahkan mengalihkan perhatian dari rasa sakit yang diderita oleh seorang anak yang sedang dalam masa perawatan, misalnya seperti kemoterapi. Dengan bermain game, rasa sakit akan berkurang dan tensi darah pun akan menurun. Selain itu, menurutnya bermain game juga baik untuk fisioterapi anak-anak yang mengalami cedera tangan. Meski demikian para ahli setuju bahwa anak-anak yang bermain video game tetap harus didampingi dan diawasi oleh orang tuanya. Orang tua harus dapat memberikan penjelasan dan informasi tentang apa yang dimainkan oleh anak - anaknya dan membatasi apabila si anak terlalu lama bermain video game karena bagaimana pun juga sesuatu yang berlebihan hasilnya akan tetap tidak baik.” Dikutip dari Melindacare. Walaupun game dinyatakan dapat memberikan dampak positif bagi anak, para ahli tetap menyarankan agar anak tetap tidak boleh berlama lama dalam memainkan game. Karena, juga dinyatakan dalam beberapa peneliti, bahwa bermain game juga memberikan damapak negatif bagi Anak anak. “Beberapa peneliti dari University of Rochester di New York, Amerika melakukan riset mengenai pengaruh positif dari bermain game. Dalam riset tersebut, para gamers usia antara 18 hingga 23 tahun dibagi menjadi dua kelompok. Yang pertama, adalah gamer yang dilatih dengan game Medal of Honor (Sebuah game FPS yang cukup terkenal). Mereka main game ini satu jam tiap hari selama sepuluh hari berturut-turut.
Pengaruh Bermain Game terhadap Perkembangan Remaja 76
Surya University
Teknologi dan Masyarakat
Hasil penelitian menyebutkan bahwa para pemain game ini memiliki fokus yang lebih terhadap apa yang terjadi di sekelilingnya, jika dibandingkan dengan mereka-mereka yang jarang main game, apalagi yang tidak main sama sekali. Gamer-gamer ini juga mampu menguasai beberapa hal dalam waktu yang sama atau multitasking bahasa kerennya. “Video game bergenre action itu menguntungkan, dan ini adalah fakta” kata Daphne Bavelier, ahli syaraf dari Rochester. “Hasil penelitian kami ini juga sangat mengejutkan karena proses belajar lewat main game ternyata cepat diserap seseorang. Dengan kata lain, game dapat membantu melatih orang orang yang memiliki problem dalam berkonsentrasi” tegas Bavelier. Sementara itu, penelitian untuk kelompok kedua adalah kelompok gamer yang dilatih dengan Tetris. Tak seperti gamer medal of honor, gamer Tetris hanya berfokus pada satu hal pada satu waktu. Menurut C. Shawn, rekan Bavelier, kesimpulan dari test ini adalah bahwa mereka yang main Medal of Honor mengalami peningkatan dalam visual skill (atau penglihatan). Bermacam-macam tugas/quest yang terdapat dalam game action (misalnya mendeteksi musuh baru, melacak musuh, menghindari serangan, dll) dapat melatih berbagai aspek dari kemampuan visualisasi terhadap kurikulum Sekolah Menurut Professor Angela McFarlane, Direktur Teachers Evaluating Educational Multimedia, “guru-guru mengalami kesulitan untuk memanfaatkan game pada saat jam pelajaran sekolah karena penggunaan video game tidak termasuk dalam kurikulum nasional” McFarlane menambahkan bahwa, seandainya, game-game tertentu dapat dimainkan di dalam kelas secara legal dan merupakan bagian dari kurikulum, mungkin bukti dari penelitian para ahli tentang manfaat video game dapat dirasakan. Murid murid yang memainkan game Battle of Hasting (game perang antara Normandia dan Saxon di Hasting), di mana mereka berperan sebagai prajurit
Pengaruh Bermain Game terhadap Perkembangan Remaja 77
Surya University
Teknologi dan Masyarakat
ataupun jendral dalam game tersebut, juga memberikan manfaat bagi para pemainnya. Penelitian menunjukkan bahwa Game ini membantu meningkatkan skill dalam bernegosiasi, mengambil keputusan, ataupun melakukan perencanaan, dan berpikir strategis. James Paul Gee, penulis buku “What Video Games Have to Teach Us About Learning and Literacy”, berharap suatu saat nanti guru-guru dapat melibatkan game dalam tugas murud-muridnya. “Kalau ilmuwan dan kalangan militer sudah memanfaatkan game sebagai simulasi dan pengajaran, kenapa sekolah tidak melakukan yang sama?” Selain itu para peneliti di Massachusetts Institute of Technology (MIT), Amerika , sudah memulai proyek yang mereka namakan “Education Arcade”. Proyek ini selain melibatkan peneliti, desainer game, pelajar dan mahasiswa, serta mereka yang tertarik dalam mengembangkan dan menggunakan game-game komputer dan video game di dalam kelas. “Walaupun main game menjadi salah satu hiburan paling populer di dunia dan sudah dilakukan penelitian tentang dampak positif dan negatifnya terhadap gamer, masih saja game sering kali diremehkan.” Itu pernyataan dari Mark Griffiths, profesor di Nottingham Trent University, Inggris. Untuk menyeimbangkan antara pro dan kontra terhadap game, selama lima belas tahun terakhir ini ia melakukan riset. Hasilnya? “Video game aman untuk sebagian besar gamer dan bermanfaat bagi kesehatan,” ujar Griffiths. Menurut Griffiths, game dapat digunakan sebagai pengalih perhatian yang ampuh bagi yang sedang menjalani perawatan yang menimbulkan rasa sakit, misalnya chemotherapy. Dengan main game, rasa sakit dan pening mereka berkurang, tensi darahnya pun menurun, dibandingkan dengan mereka yang hanya istirahat setelah diterapi. Game juga baik untuk fisioterapi pada anak-anak yang mengalami cedera tangan. Selain itu, bermain game ternyata bisa mengurangi kepikunan pada saat menjelang berumur. “Bermain (videogame) bersama cucu sangat baik bagi para
Pengaruh Bermain Game terhadap Perkembangan Remaja 78
Surya University
Teknologi dan Masyarakat
lansia. Sebab, kami tahu bahwa interaksi sosial mampu meningkatkan kemampuan daya pikir para manula,” kata peneliti yang juga profesor psikologi dari University of Illinois, Amerika Serikat, Dr Arthur F. Kramer. Dalam penelitian yang dilansir jurnal Psychology and Aging edisi Desember disebutkan, studi itu melibatkan 40 lansia sehat dengan range usia antara 60-70 tahun. Awalnya, para partisipan mengikuti beberapa variasi tes mental. Riset tersebut menunjukkan manula yang bermain videogame dengan strategi berat bisa meningkatkan skor mereka berdasarkan jumlah ujicoba daya ingat. Riset mencakup 49 manula yang secara acak ditugasi untuk main videogame, dan kelompok yang tidak ditugasi main game selama lebih dari sebulan. Kelompok main game menghabiskan waktu 23 jam untuk terlibat dalam “Rise of Nations, video game dimana para pemain berkeinginan mencapai dominasi dunia. Menguasai dunia membutuhkan setumpuk tugas berat termasuk strategi militer, membangun kota-kota, mengelola ekonomi dan memberi makan rakyat. Ketika penelitian berakhir, kemampuan mental mereka kembali diuji. Jika dibandingkan dengan mereka yang tidak memainkan video game, pemain Rise of Nations menunjukkan peningkatan yang lebih besar soal cara kerja otak, ingatan jangka pendek, daya nalar, dan kemampuan berganti tugas.”
Hasil Wawancara Untuk membahas dampak-dampak positif dari game berikut ini adalah pengakuan narasumber yang sangat maniak game pada saat remaja bahkan ada juga yang sampai sekarang masih maniak. Mari bahas satu persatu pendapat mereka.
a. Menurut Muhammad Raka S. Narasumber pertama bernama Muhamad Raka Santoso, Pencapai level tertinggi pada game Call of Duty sampai-sampai dia telah mengetahui gerak-gerik musuh. Dia menjadi maniak game sejak kelas 6 SD sampai sekarang. Bagaimana pendapatnya mari kita simak.
Pengaruh Bermain Game terhadap Perkembangan Remaja 79
Surya University
Teknologi dan Masyarakat
1. Melatih Konsentrasi Menurut Raka dengan bermain game dia jadi lebih mudah berkonsentrasi karena harus fokus untuk menyelesaikan game yang membutuhkan konsentrasi tinggi, sehingga lama kelamaan kensentrasi lebih mudah.
2. Melatih Kesabaran Game
juga
melatih
kesabaran
karena
ketika
kita
ingin
memenangkan seuah permainan kita harus mengatur strategi yang kuat dan disiplin. Untuk membangun itu tidak bisa secara instan yakni harus bertaha satu demi satu sehingga bisa melatih kita untuk lebih sabar.
3. Pandai Bahasa Inggris Memang tidak aneh lagi bagi para maniak bahwa bermain game membuatnya malah bisa belajar bahasa Inggris. Hal ini karena pada game kebanyakan menggunakan bahasa Inggris sehingga gamer mau tidak mau harus mengerti karena kelamaan memakai akhirnya inggris jadi sedikit mengerti. Raka pun menceritakan tentang saudaranya yang pandai bahasa Inggris lewat game sampai-sampai saudaranya sering chatingan sama orang asing tentunya pakai bahasa Inggris padahal usianya baru 14 tahun. Waw keren kan perlu dicontoh untuk yang ini nih.
4. Melatih Kecepatan Tangan Raka mengakui bahwa bermain game membuat tangannya menjadi reflek seolah-olah memiliki mata sendiri untuk menekan tombol keyboard . akibatnya ketika mengetik akan terasa lebih cepat karena sudah terlatih.
5. Mudah Memecahkan Masalah Dalam game sbenarnya isinya masalah yang harus kita selesaikan. Seorang Gamer akan lebih mudah memecahkan setiap game jika sebelumnya memang sudah sering bermain game jadi semakin lama orang bermain game maka untuk bermain game yang lain pun akan terasa mudah,
Pengaruh Bermain Game terhadap Perkembangan Remaja 80
Surya University
Teknologi dan Masyarakat
namun pengaruh dalam kegiatan sehari-hari kurang dirasakan oleh Raka sendiri Dia hanya merasakan mudah memainkan game apapun.
6. Mengetahui Ilmu Komputer Menurut Raka dengan bermain game membuatnya harus mengetahui game apa saja yang bisa di mainkan di laptop miliknya, sehingga lama-kelamaan tahu game-game dan syarat spesifikasi laptop yang harus dipakai.
b. Menurut Muzaki Selanjutnya adalah pendapat dari seorang maniak game bernama Muzaki. Dia pernah mengalami kemrosotan nilai yang sangat drastis garagara bermain game tapi dia juga pernah menyelesaikan permainan Call of Duty MW 2 hanya dalam waktu empat jam saja. Beginilah pendapatnya tentang dampak positif bermain game.
1. Senang Menurutnya bermain game memberikan kesenangan tersendiri karena sifatnya yang menghibur. Dan ini bisa membuatnya lupa dengan apapun termasuk untuk pulang.
2. Menghibur Menurutnya hiburan yang paling asyik dan menyenangkan adalah game. Selain murah, asyik dan penuh tantangan dan juga bukan sesuatu yang haram asalkan jangan berlebihan.
3. Bahasa Inggris Jadi Pandai Dulu saya kelas 2 SMP nilai bahasa Inggris saya paling rendah di kelas. Setelah menjadi maniak game kelas 3 SMP nilainya naik dan kelas 1 SMA pernah menjadi tertinggi, kata Muzaki.
Pengaruh Bermain Game terhadap Perkembangan Remaja 81
Surya University
Teknologi dan Masyarakat
4. Melatih Kecepatan Tangan Sama seperti raka Muzaki menyadari bahwa bermain game membuatnya menjadi lincah memainkan papan keyboard. Mengetik pun jadi lebih cepat katanya.
c. Menurut Sonny Santoso W. Maniak game selanjutnya adalah Sonny Santoso Wibowo. Seorang Gamer sejati ketika saya wawancara pun dia tidak bisa melepaskan gamenya tapi bisa berkonsentrasi meskipun sambil saya tanya-tanyai. Dia memiliki prestasi yang cukup tinggi dibanding narasumber yang lainnya, dia pernah mendapatkan uang dari hasil penjualan karakter pada game Rising Force sebesar Rp 1,2 juta dan pernah menjadi Presiden di Rising Force selama tiga bulan lebih.
1. Pinter Bahasa Inggris Sama seperti yang lain Sonny sangat setuju bahwa game membuat seseorang menjadi pandai bahasa Inggris. Karena dia juga merasakannya sendiri.
2. Pinter Mengatur Strategi Game menuntut untuk membuat strategi karena game memiliki level yang meningkat yakni dari yang mudah sampai tingkat yang lebih susah. Apalagi game yang jenisnya strategi ini akan sangat melatih kecerdasan strategi seseorang.
3. Banyak Teman Online Semenjak kenal dengan game online Sonny mengaku sering chatingan dengan para Gamers lain di luar kota. Bahkan dia juga sempet ketemu juga dan menjadi teman akrab pokoknya game bisa menjadi ajang silaturahmi bagi sesama pecinta game.
Pengaruh Bermain Game terhadap Perkembangan Remaja 82
Surya University
4.
Teknologi dan Masyarakat
Tidak Gampang Menyerah Sudah tidak aneh lagi dengan kata-kata “Game Over” bagi para maniak game termasuk Sonny. Dia pun mengakui dengan bermain game dirinya tidak gampang menyerah karena sudah berlatih dengan game yang tidak jarang mengalami kekalahan namun justru merasa penasaran untuk menantangnya lagi.
5. Melatih Kecepatan Tangan Sama dengan narasumber yang lain Sonny pun berpendapat bahwa bermain game sangat bagus untuk melatih kecepatan mengetik seseorang.
d. Menurut Agus Maulana Narasumber yang selanjutnya adalah Agus Maulana semenjak kelas enam SD dirinya sudah mengenal game PS (Play Station). Dia juga pernah menjuari turnamen game yang diselenggarakan bersama teman-temannya dengan game Sepak Bola (Winning). Menurutnya ada beberapa dampak positif yang dirasakannya.
1. Jago Bermain PS Semenjak ketagihan bermain PS lama-kelamaan semakin jago main PSnya. Terbukti sekarang ini dialah termasuk orang yang susah dikalahkan saat bermain game sepak bola oleh teman-teman satu asramanya.
2. Melatih Kecerdasan Dari bermain PS juga dia mengaku jadi tahu teknik-teknik bermain bola yang baik sehingga membuat dirinya jadi pandai bermain di lapangan hijau.
3. Menghilangkan Strees Agus mengakui game memang bisa menghipnotis seseorang untuk lupa segalanya ketika sudah bermain meskipun banyak beban yang
Pengaruh Bermain Game terhadap Perkembangan Remaja 83
Surya University
Teknologi dan Masyarakat
dialaminya terutama tugas yang numpuk dan kemarahan orang tua karena pulang telat pun seolah-olah hilang sejenak.
e. Menurut Fahrun Berikutnya adalah dari seorang maniak game yang bernama Fahrun seorang Gamer yang sering memenangkan game Let’s Golf 3 (Online )berskala international. Sama seperti yang lain Fahrun jadi maniak game diakhir-akhir ketika SD. Berikut adalah pengalaman Fahrun tentang manfaat atau dampak positif game.
1. Belajar dari Sang Guru, Kita Harus Lebih Hebat dari Guru Dengan bermain game dia memiliki prinsip seperti diatas. Bukan hanya prinsip saja tapi dulu waktu kecil ketika pertama kenal game yaitu game tendo dia bisa mengalahkan orang yang mengajari game tersebut. Maka sampai sekarang dia berprinsip seperti itu.
2. Lebih Bersahabat Menurutnya dengan bermain game bisa menjadika kita lebih bersahabat lagi katanya. Karena dalam game ada hal-hal yang mengajari hal tersebut melalui jalan ceritanya.
3. Mendapat Kata-Kata Motivasi Salah satu kesukaan Fahrun bermain game adalah ketika mengalami kekalahan biasanya ada kata-kata motivasi yang muncul untuk membangkitkan mental kita supaya tidak down. Hal ini sangat baik karena dalam kehidupan sehari-hari manusia selalu mengalami kegagalan.
4. Bermain Sambil Belajar Menurutnya bermain game bukan hanya sekedar main saja tapi bisa banyak belajar dari situ. Misalnya tentang budaya-budaya yang diperkenalkan oleh game itu merupakan pelajaran yang tidak didapatinya di dalam kelas katanya.
Pengaruh Bermain Game terhadap Perkembangan Remaja 84
Surya University
Teknologi dan Masyarakat
5. Bisa Berbahasa Inggris Sama seperti yang lain Fahrun berpendapat sama bahwa bermain game membuatnya lebih pandai berbahasa Inggris. Alasannya karena dalam sebuah game menggunakan bahasa Inggris semua sehingga mau tidak mau harus belajar banyak dan karena terbiasa akhirnya menjadi lebih lancar katanya.
6. Lebih mudah menyelesaikan masalah Dari beberapa maniak game Fahrun nampaknya merasakan langsung manfaat bermain game yaitu mudah menyelesaika masalah dalam kehidupan sehari-hari.
7. Lebih ambisius Ketika bermain game seseorang akan mempunyai target untuk bisa menyelesaikan masalahnya akibatnya dalam kehidupan sehari-hari Fahrun menjadi orang yang lebih ambisius dalam kehidupan sehari-hari.
8. Mendapatkan uang Hal lainnya adalah bahwa bermain game bisa mendapatkan penghasilan. Meskipun dirinya belum pernah mencapatkan uang dari bermain game tapi dia tahu bagaimana caranya mendapatkan uang dan itu cukup sulit katanya.
B. Kesimpulan Dari beberapa narasumber yang sudah diwawancara bisa disimpulkan bahwa bermain game memiliki manfaatnya juga. Menurut hemat penulis manfaat game bisa disimpulkan sebagai berikut:
1. Game Sebagai Sarana Belajar Salah satu diantara sekian banyak dampak positif atau manfaat dari bermain games adalah sebagai sarana belajar. Yaitu belajar agaimana memecahkan masalah, belajar mengatur strategi, dan belajar team work,
Pengaruh Bermain Game terhadap Perkembangan Remaja 85
Surya University
Teknologi dan Masyarakat
serta belajar berimajinasi dan lain-lain. Pada hakekatnya game adalah pemecahan masalah untuk kita bisa memenangkannya dengan pemain harus bisa membuat strategi yang jitu untuk bisa memenangkan permainan. Bukan hanya itu saja biasanya game yang berisi lebih dari satu pengguna (team work) bisa melatih anak-anak untuk bisa bekerja sama dengan baik di kehidupan sehari-harinya. Game juga menuntut pemain untuk berimajinasi membayangkan hal-hal yang luar biasa sehingga menjadi ide yang berguna karena alur dan cerita game merupakan hasil imajinasi. Pemain game (gamer) biasanya mudah untuk belajar bahasa Inggris karena game-game yang dibuat kebanyakan menggunakan bahasa Inggris sehingga Gamer sudah tidak asing lagi dengan kata-kata bahasa Inggris. Game juga digunakan sebagai sarana untuk mengenalkan kebudayaan negara yang membuatnya
contohnya
pada
game-game
Jepang
yang
banyak
memperkenalkan kebudayaannya seperti jenis pedang, pakaian, dan gambaran kehidupan masyarakat Jepang. Hal ini membuat Gamer memiliki pengetahuan lebih dan biasanya akan sangat mudah untuk diingat.
2. Game Membuat Anak Pandai Berbahasa Inggris Seperti yang sudah di singgung di atas bahwa game kebanyakan menggunakan bahasa Inggris karena game-game buatan Indonesia masih sangat jarang dan belum berkembang sepesat negara –negara maju sehingga para Gamer dituntut untuk mengerti apa maksudnya. Hal ini yang membuat anak semakin mudah untuk belajar bahasa Inggris apalagi belajar melalui sarana yang mereka senangi tentu akan membuat lebih nempel di otak anak dan biasanya gamer juga senang dengan pelajaran bahasa Inggris.
3. Menumbuhkan Sikap Pantang Menyerah Game didesain memiliki tingkat kesulitan tertentu yang bisa membuat pemainnya merasa tertantang dan ketagihan. Hal ini berdampak baik bagi anak karena bisa menumbuhkan sikap pantang menyerah menghadapi masalah. Game sangat baik untuk melatih sikap pantang menyerah ini karena bersifat menyenangkan sehingga anak tidak akan
Pengaruh Bermain Game terhadap Perkembangan Remaja 86
Surya University
Teknologi dan Masyarakat
merasa bosan bahkan akan merasa tertantang untuk bisa menyelesaikan masalah tersebut. Apalagi jika banyak temannya yang sama-sama penggemar game rasanya sang anak tidak mau ketinggalan dengan temannya dengan sejauh mungkin dari temannya. Sikap pantang menyerah ini sangat penting karena permasalahan dalam hidup ini tak pernah berhenti dan kita dituntut untuk tetap berjuang sebagai mana pun kesulitan yang dihadapi. Game merupakan miniatur dari permasalahan yang harus selalu diselesaikan dalam hidup ini dengan sikap tidak kenal memyerahlah orang dapat mencapai apa yang diinginkannya.
4. Memudahkan Untuk Menyelesaikan Masalah Bukan hanya menumbuhkan sikap pantang menyerah saja game juga didesain supaya gamer bisa menyelesaikan tantangan yang diberikannya secara tahap demi tahap. Hal ini bisa dilihat bahwa game biasanya ada level-levelnya dari yang mudah hingga lama kelamaan sangat sulit. dengan tahapan-tahapan ini sehingga membuat gamer tidak merasa bosan dan tertantang untuk segera menyelesaikannya. Dari cara satu gagal ganti cara dua sambil mencari tahu kekurangan dalam cara sebelumnya sehingga lama kelamaan akan bisa menyelesaikannya meskipun mengalami kegegalan terus menerus tapi ketika bisa menyelesaikannya rasanya ada kebanggaan tersendiri sudah bisa melewatinya. Hal ini sangat baik bagi perkembangan anak yang sedang berkembang karena mereka sudah terbiasa menyelesaikan masalah meskipun di dunia permainan tapi hal ini menumbuhkan mentak pada anak untuk bisa menyelesaikan masalah sesulit apapun itu. Tidak berbeda jauh dari game cara yang dilakukan pun sama yaitu dari cara satu, cara dua dan cara seterusnya karena tidak selalu cara yang pertama kita lakukan akan selalu benar kelebihan para gamer ini adalah kemahirannya dalam menyelesaikan masalah dengan cara mengambil pelajaran dari solusi yang gagal.
Pengaruh Bermain Game terhadap Perkembangan Remaja 87
Surya University
Teknologi dan Masyarakat
5. Menumbuhkan Rasa Ingin Tahu Beberapa hal lainnya mengenai pengaruh positif game terhadap perkembangan anak adalah menumbuhkan rasa ingin tahu atau memiliki rasa keingintahuan yang tinggi. Sebagaimana pada game biasanya terdapat hal-hal yang membuat penasaran seperti jika melewati level tertentu maka ia penasaran ingin mencoba level yang lebih tinggi dengan peralatan yang lebih lengkap setelah melewati level sebelumnya. Bukan hanya itu saja bahkan dari sisi latar belakang game sendiri memiliki keunikan yang menimbulkan pertanyaan misalnya “gimana yah menyelesaikan level ini?” hal ini mendorong anak untuk bisa memecahkan masalah dan menyelesaikan permainan. Bahkan mungkin ada yang sampai menanyakan “bagaimana yah cara membuat game seperti ini?”. pertanyaan ini sangat baik karena bisa menimbulkan minat anak untuk menjadi pembuat game. Jadi sang anak bukan hanya bisa memainkannya tapi tahu dan bisa membuat game apalagi jika bekerja sesuai dengan hobi seseorang maka akan sungguh-sungguh dan karya yang diciptakan dengan sungguh-sungguh akan menghasilkan karya
yang berkualitas, dan tidak
menutup
kemungkinan sang anak bisa menjadi pembuat game terkenal dan membuat game yang bermanfaat bagi pemainnya setelah melihat pengalamannya sendiri semasa kecil ketika bermain game. Hal tersebut hanya rasa keingintauan anak di dunia gamenya
yang kemungkinannya bisa saja
menjadi pembuat game dan menjadi seorang game programing. Akibat dari rasa ingin tahu tersebut sang anak secara otomatis akan merealisasikannya di kehidupannya sehari-hari. Ketika sang anak menemukan sesuatu yang asing dan belum di ketahuinya maka otaknya secara otomatis bekerja karena sudah terbiasa, sehingga akan muncul pertanyaan – pertanyaan pada hal-hal yang tidak diketahuinya. Dengan kata lain rasa penasaran sang anak akan semakin peka karena terus menurus dilatih dalam dunia game. Apabila digabungkan dengan sikap diatas yakni sang anak memiliki sikap pantang menyerah ketika mendapatkan jawaban dari sesuatu yang menurutnya asing maka akan menghasilkan pengetahuan baru yang ia dapatkan sendiri bukan dari supan sang guru.
Pengaruh Bermain Game terhadap Perkembangan Remaja 88
Surya University
Teknologi dan Masyarakat
6. Menambah Wawasan Dalam dunia game banyak sekali hal-hal yang tidak anak dapatkan di sekolah atau lingkungannya oleh karena itu gamer biasanya lebih mengetahui banyak hal. Dari segi game sendiri anak akan tahu jenis-jenis game
dan
macam-macam
game
serta
beberapa
langkah
untuk
menyelesaikannya. Tidak hanya itu saja dalam game biasanya memiliki karakter khusus dan kostum tertentu seperti kostum samurai yang berasal dari negara Jepang dan pedang-pedang samurai. Gamer jadi lebih tahu banyak hal. Apalagi apabila seorang gamer yang memiliki rasa ingin tahu yang tinggi seperti yang sudah dijelaskan di atas maka wawasan gamer akan semakin luas karena selalu menemukan hal-hal baru dan langkah-langkah baru dalam menyelesaikan masalah ataupun mengenai hal-hal umum lainnya.
7. Belajar Berimajinasi Alur cerita game adalah buah dari imajinasi pembuatnya dan seorang pemain game (gamer) mau tidak mau mengikuti cerita tersebut dan secara tidak langsung gamer ikut berimajinasi selama bermain game. Ketika seorang anak dibawa ke dunia imajinasi maka lama kelamaan sang anak akan mudah untuk berimajinasi menemukan idenya sendiri karena sudah terbiasa untuk berimajinasi. Imajinasi sangat penting dan merupakan salah satu kecerdasan karena imajinasi setiap orang berbeda-beda. Karya-karya sastra adalah buah dari imajinasi seperti cerpen, novel, film, dan lain-lain bahkan game sendiri juga hasil karya imajinasi. Imajinasi yang sangat bernilai bisa mendatangkan penghasilan yang tidak sedikit contohnya pada game flapy bird yang sangat buming pada awal tahun 2014 ini adalah buah dari pemikiran sang pembuatnya akibat banyaknya pengguna sampaisampai pembuatnya menjadi kaya mendadak pasalnya sehari flapy bird meraup keuntungan sekitar Rp. 600.000.000,00 berdasarkan berita yang dimuat oleh salah satu media masa online. Padahal permainan flapy bird
Pengaruh Bermain Game terhadap Perkembangan Remaja 89
Surya University
Teknologi dan Masyarakat
terkesan sangat sederhana namun itulah buah imajinasi yang berkualitas meskipun sederhana namun tetap bernilai tinggi.
8. Lebih Ambisius Seorang Gamer biasanya memiliki tujuan untuk bisa memenangkan permainan bagaimanapun caranya bahkan tidak sedikit yang merelakan waktunya untuk bermain game terus menerus karena belum bisa memenangkan permainan. Bukan hanya memenangkan permainan tapi juga seperti membeli senjata baru, kostum baru, perlengkapan baru untuk lebih mempertangguh tokoh gamenya. Bukan hanya itu saja yang lebih ekstrim ketika seorang anak rela mengeluarkan uang cukup besar untuk membeli pedang hanya untuk mengalahkan musuhnya bahkan jual beli ini bisa mencapai jutaan tergantung kesepakatan penjual dan pembeli bagi levellevel tertentu. Apabila sang anak bisa merelalisasikannya di dunia nyata sikap ini sangat baik asalkan hal yang ingin dicapainya merupakan sesuatu yang baik dan cara mencapainya dengan yang baik pula. Dengan demikian sikap ambisius ini bisa membantu anak untuk mencapai tujuan-tujuannya yang tinggi dan dikuatkan sendiri dari mentalnya akibat sudah terlatih meskipun melalui sarana game. Sang anak diharapkan bisa memiliki citacita yang tinggi dan memiliki sikap ambisius untuk meneguhkan tujuannya yang tinggi untuk bisa mencapainya.
9. Mendaptkan Uang Dari Game Sempat disinggung juga sebelumnya tentang menghasilkan uang dari game sebelumnya. Biasanya terjadi pada game online yang membutuhka senjata terentu untuk bisa mengalahkan musuh-musuhnya. Apabila seorang Gamer bisa mendapatkan senjata yang dicari banyak orang tentu bisa mendapatkan tawaran tidak sedikit jumlahnya bahkan bisa mencapai jutaan rupiah. Cara ini juga bisa dipakai untuk para Gamer yang sudah jago karena bisa menghasilkan uang saku tambahan dan meringankan beban orang tua. Contohnya adalah Top Ittipat seorang Gamer dari Thailand ini bisa mendapatkan penghasilan dari bermain game online dengan cara
Pengaruh Bermain Game terhadap Perkembangan Remaja 90
Surya University
Teknologi dan Masyarakat
menjual item-item senjatanya. Bahkan tidak sedikit penghasilan yang di dapatinya itu sampai-sampai dia bisa membeli mobil sendiri dari uang hasil menjual item-item senjata pada game online. Sungguh menakjubkan bukan?
2. Dampak-Dampak Negatif Bermain Game A. Menurut Beberapa Penelitian Mengingat banyaknya dampak negatif yang ditimbulkan dari bermain game secara berlebihan mendorong para ilmuan untuk meneliti bagaimana dampak negatif game terhadap anak-anak dan berikut adalah beberapa penelitian yang telah dilakukan. Berdasarkan kutipan dari Fox News yang di dapat dari website ( indowebsia.com), Menurut Prof. Psikologi Douglas A. Gentile, yang menjalankan media Research Lab. di Lowa State University “seorang anak yang telah kecanduan game yang berlebihan sampai-sampai mempengaruhi kejiwaannya seperti gelisah, depresi dan fobia sosial akan semakin memburuk dan nilai sekolah akan merosot. Namun apabila seorang anak berhenti dari kecanduan maka rasa gelisah, depresi dan fobia sosial akan membaik.” “Dampak "negatif" atau peningkatan dari perilaku agresif ini terkait dengan jumlah waktu anak-anak diperbolehkan untuk bermain video game, Dalam satu studi oleh Walsh (2000), sebagian besar remaja mengakui bahwa orangtua mereka tidak memaksakan batas waktu pada jumlah jam yang diizinkan untuk bermain video game terbaru yang mereka mainkan, Penelitian ini juga menunjukkan bahwa kebanyakan orang tua tidak menyadari isi dari video game yang telah dimainkan anak-anak mereka. Dalam studi kasus yang lain yang telah dilakukan oleh Gentile, Lynch, Linder & Walsh (2004, hal.6) diketahui bahwa gadis remaja bisa bermain video game terbaru selama rata-rata 5 jam per minggu, sedangkan untuk anak lakilaki rata-rata 13 jam per minggu bahkan lebih, Para peneliti juga mengatakan bahwa remaja yang bermain video game kekerasan untuk waktu yang lama Cenderung lebih agresif, Lebih rentan terhadap konfrontasi dan mungkin terlibat dalam perkelahian dengan rekan-rekan mereka dan juga penurunan prestasi sekolah”.
Pengaruh Bermain Game terhadap Perkembangan Remaja 91
Surya University
Teknologi dan Masyarakat
B. Hasil Wawancara Selain dampak positif para maniak game juga mengaku merasakan dampak negatif dari bermain game saat diwawancara oleh penulis. Berikut ini adalah uraian pengalaman para maniak game yang mengalami dampak negatif dari bermain game.
a. Menurut Muhamad Raka S. Narasumber yang pertama adalah M. Raka Santoso, berikut ini adalah uraian hasil wawancaranya.
1. Malas Raka mengaku bermain game membuat dirinya malas untuk melakukan aktifitas lainnya apalagi untuk belajar. Dia tidak akan malas jika disuruh bermain game bahkan seharian pun tidak masalah meskipun sudah mendapat teguran berkali-kali dari orang tua namun tetap saja tidak mempan katanya.
2. Dimarahin Orang Tua Hal ini sudah tidak aneh lagi bagi maniak game katanya bahkan bisa dibilang kebal. Berkali-kali dimarahin karena waktunya hanya untuk bermain game. Meskipun bermain game di rumah tapi tetap saja kemarahan orang tua selalu menghampirinya katanya.
3. Nilainya Turun Hal ini lah yang menyebebkan kemarahan orang tua kepada para Gamer. Mereka tidak bisa membagi waktunya dengan bijaksana sehingga pendidikannya menjadi korban ditandai dengan nilai yang selalu merosot. Bahkan karena hal ini mengakibatkan para orang tua melarang keras anaknya bermain game tapi anaknya malah semakin nekad bahkan sampai-sampai membohongi orang tuanya yang terlalu keras melarang untuk bermain game. Sebenarnya penyebabnya adalah
Pengaruh Bermain Game terhadap Perkembangan Remaja 92
Surya University
Teknologi dan Masyarakat
karena emalasannya untuk belajar dan hanya fokus pada game terus sehingga mengalami kesulitan dalam belajar.
b. Menurut Muzaki Narasumber yang berkutnya adalah Muzaki sering disapa Zaki. Nampaknya banyak cerita tentang masalah dampak negatif game ini sampai-sampai bermalam di warnet hanya untuk bermain game. Untuk selengkapnya mari kita bahas pendapat Muzaki saat wawancara.
1. Tidak Makan Di Sekolah Hal ini sudah menjadi kebiasaan Zaki untuk menabungkan uangnya untuk bermain game online. Akibatnya dia tidak makan disekolah padahal jarak dari rumah ke sekolah cukup jauh katanya. Dia tidak mau kalau meminta uang saku tambahan hanya demi bermain game, selain karena dimarahi orang tua tapi juga sadar diri bahwa game bukan hal yang wajib untuk dirinya dan hanya sekedar hoby sehingga tidak mau lagi untuk merepotkan orang tua terlebih kalau tahu bermain gamenya berlebihan.
2. Tidak Ada Waktu Belajar Karena keasyikan bermain game menjadi lupa dengan segalanya termasuk kewajiabannya untuk belajar. Alhasil nilainya ancur orang tua pun tak berhenti-hentinya marah-marah. Hal ini karena sudah mulai kecanduan bermain game apalagi sudah masuk Game Online yang gk ada matinya.
3. Nilai Turun Bagi Zaki nilainya bukan hanya turun sejak menjadi maniak game tapi benar-benar serasa jatuh ke jurang. Sejak SD Zaki selalu mendapatkan peringkat III terus sampai pada kelas II SMP nilainya sangat jatuh, Zaki mendapat peringkat 34 dari 38 siswa. Sangat mengerikan bukan jauh sekali dari sebelumnya. Anda bisa bayangkan bagaimana reaksi orang tua Zaki setelah melihat peringkat anaknya turun drastis.
Pengaruh Bermain Game terhadap Perkembangan Remaja 93
Surya University
Teknologi dan Masyarakat
4. Tidak Punya Uang Ini sudah menjadi hal yang mutlak jangankan punya uang untuk jajan aja gak ada katanya. hal ini dilakukan demi bisa bermain game online hobi kesenangannya. Sangat disayangkan kan harus mengorbankan diri sendiri tidak jajan demi bermain game. Tapi ini masih mendingan dari pada harus mencuri untuk bermain game. Sungguh hal itu sangatlah buruk dan di benci bahkan mengakibatkan kerugian pada diri sendiri dan orang lain.
5. Membohongi Orang Tua Wah hal ini yang sebaiknya dihindari oleh para anak-anak yang maniak game. Tapi hal ini juga yang biasa dilakukan oleh anak-anak yang nekat karena larangan orang tua yang sangat keras. Zaki juga menceritakan dirinya pernah berbohong kepada orang tuanya akibat pulang sekolah langsung bermain game online dan pulang malam hari, ketika ditanya dia hanya menjawab baru selesai mengerjakan tugas dirumah temannya karena takut dimarahi. Bukan hanya itu saja katanya ada lagi ketika hari libur dia sampai menginap di warnet dan ke orang tua bilangnya mau ke rumah teman yang sedang ulang tahun. Hal ini sangat tidak baik untuk ditiru bagi anak-anak zaman sekarang ini apalagi membohongi orang tua dengan meminta uang tambahan.
6. Dimarahi Orang Tua Tampaknya para Gamer pasti pernah mengalami hal ini karena waktu bermain mereka yang sangat berlebihan di banding waktu untuk belajar. Zaki pun mengaku sering dimarahi orang tua karena bermain game, misalnya ketika pulang sekolah telat dan dia menjawab bermain game maka ekspresi orang tua langsung berubah seketika menjadi marah.
7. Ketagiahan Bermain Game Ini sudah menjadi hal yang tidak aneh nampaknya karena game bisa membuat para pemain untuk kecanduan game. Maka banyak anak-anak atau remaja yang rela tidak jajan demi bisa bermain game. Hebatnya lagi para
Pengaruh Bermain Game terhadap Perkembangan Remaja 94
Surya University
Teknologi dan Masyarakat
Gamer ini tidak hanya mahir pada salah satu game saja tapi contohnya saja Zaki dia pernah memainkan lebih dari sepuluh game, dan bukan hanya mencobanya biasanya maniak sangat jago dengan game-game yang di tekuninya. Dengan demikian berarti selesainya suatu game tidak membuat seorang Gamer berhenti dari kecanduan game tapi akan lebih parah karena akan mencoba game-game baru yang lebih menantang lagi.
8. Kurang Menangkap Pelajaran Dampak lain yang diakui Zaki adalah sulit untuk menangkap pelajaran. Dirinya mengaku sangat kesulitan menangkap pelajaran waktu di SMA apalagi mata pelajaran yang bersifat menghafal dan butuh membaca banyak, karena dia mengakui bahwa ketika SMP dirinya jarang sekali belajar karena sudah menjadi seorang maniak game dan akibatnya pelajaran pun yang pernah dipelajari ketika SMP dan diulang di SMA rasanya sangat asing bagi Zaki dan harus mengejar ketertinggalannya.
c. Menurut Sonny Santoso Narasumber berikutnya adalah Sonny dan berikut adalah pengakuannya tentang dampak yang dirasakan selama menjadi maniak game.
1. Bolos Les (Privat) Sonny mengaku sangat sering bolos les hanya untuk bermain game. Banyaknya les yang harus diikutinya membuatnya merasa tidak ada waktu untuk bermain game dan akhirnya dia mengorbankan lesnya untuk bermain game. Tapi untuk bolos sekolah gara-gara game dia tidak pernah tututnya. Inilah dampak yang merugikan selain tidak mendapatkan ilmu dari les dan waktunya hanya terbuang untuk bermain game. Hal seperti ini orang tua harus berperan membagi waktu sang anak untuk bermain sehingga mereka tidak nekad bolos les.
Pengaruh Bermain Game terhadap Perkembangan Remaja 95
Surya University
Teknologi dan Masyarakat
2. Dimarahi Orang Tua Memang benar sepertinya semua Gamer pernah mendapatkan kemarahan orang tuanya gara-gara bermain game. Sonny sendiri mengaku sering dimarahi orang tuanya bahkan sampai pernah di datangi ke warnet saat dirinya sedang asyik bermain game. Sumber kemarahan yang paling utama adalah ketika para Gamer mengesampingkan tugas utamanya (belajar) malah kebanyakan waktu mereka untuk bermain game. Sonny pun mengaku sering dimarahi gara-gara tidak jarang belajar dan hanya kebanyakan bermain game terus, bahkan dia sampai curi-curi waktu untuk main game karena larangan orang tua akhirnya nekad juga curi-curi waktu dan tidak mau bermain game.
3. Boros Sonny mengaku dirinya sangat boros untuk bermain game sampaisampai tidak jajan di sekolah hanya untuk bermain game, sama seperti Zaki. Meskipun begitu ini patut di contoh karena mereka tidak meminta uang tambahan kepada orang tuanya untuk bermain game. Bahkan ini sangat baik untuk mengajarkan anak tentang pengorbanan. Pasalnya dirinya harus berkorban tidak jajan di sekolah karena untuk bermain game.
4. Berkata-Kata Kotor dan Kasar Inilah yang berbeda dari kedua narasumber sebelumnya, Sonny mengaku sering mengucapkan kata-kata kasar dan kotor saat dirinya bermain game. Kata-kata ini keluar saat mengalami kekalahan, kegagalan, dan kekesalan dengan pemain lain yang curang, dan banyak lagi initinya yang membuar Gamer kesal rasanya spontan kata-kata itu keluar seperti (anjing, goblog, bego) dan banyak lagi karena setiap daerah berbeda-beda kata-kata kotornya. Ini yang harus dihindari karena akan membuat anakanak mudah mengikuti kebiasaan buruk ini. apalagi bukan hanya kata-kata yang diucapkan langsung saja yang mengandung kata-kata kasar dan kotor ini bahkan ketika para Gamer berkomunikasi dalam game.
Pengaruh Bermain Game terhadap Perkembangan Remaja 96
Surya University
Teknologi dan Masyarakat
d. Menurut Agus Maulana Berikut ini adalah dampak negatif menurut Agus Maulana seorang Gamer yang memenangkan turnamen PS (Play Station).
1. Sulit Menerima Pelajaran Agus mengakui bahwa karena terlalu sering bermain game membuat dirinya sulit menerima pelajaran di sekolah. Hal ini karena pikiran seorang Gamer selalu memikirkan game meskipun sedang belajar bahkan tak jarang mereka sering ngobrol dengan sesama Gamer saat belajar membahas gamegame yang mereka mainkan. Agus sangat kesulitan belajar terutama pada pelajaran matematika karena matematika harus sering latihan sementara Agus jarang latihan sehingga ketinggalan materi dan lama-kelamaan jadi kesulitan belajar. Bahkan dampak tersebut sampai sekarang pun masih dirasakannya yakni sangat kesulitan jika ada materi tentang hitung menghitung.
2. Nilai Turun Akibat dari dampak di atas yang kesulitan menerima materi pelajaran nilaipun ikut terpengaruhi. Agus mengakui nilainya turun semenjak menjadi Gamer. Dari mulai materi yang kurang paham lamakelamaan tidak mengerti dan akhirnya nilai pun menjadi turun.
3. Pemborosan Maniak game sepertinya tak berbeda jauh dengan kecanduan merokok, akibat dari ini para maniak rela mengorbankan apapun untuk bisa memenuhi kebutuhannya untuk bermain game. Salah satunya mereka rela tidak jajan di sekolah berhari-hari demi bisa bermain game beberapa jam. Agus mengakui dulu saat baru kenal dengan game saat kelas enam SD, dia tidak jajan selama tiga hari untuk bisa bermain PS selama 30 menit saja. Sungguh pengorbanan yang patut di contoh untuk hal yang lebih positif lainnya.
Pengaruh Bermain Game terhadap Perkembangan Remaja 97
Surya University
Teknologi dan Masyarakat
4. Dimarahi Orang Tua “Sebenarnya orant tua saya tidak melarang bermain PS asalkan pulang dulu dan meminta izin serta jangan pulang terlambat.” Tutur Agus menceritakan pengalamannya. Dia mengaku dulu pernah dimarahi orang tuanya sampai-sampai disuruh pergi jangan pulang gara-gara pulang sekolah langsung bermain PS sampai magrib, sampai menangis-nangis untungnya ada neneknya yang menolongnya. Agus mengakui orang tuanya sangat tegas dalam mendisiplinkan dirinya. Dari kejadian ini dia meminta maaf kepada orang tuanya dan orang tua menasehatinya supaya jangan diulangi lagi, tapi karena kenakalan anak-anak Agus pun mengulanginya lagi meski sudah kapok dengan kemarahan orang tuanya kepada dirinya.
e. Menurut Fahrun Fahrun mengakui bahwa dirinya sering mendapatkan dampak negatif yang ditimbulkan dari game. Berikut ini adalah dampak negatif yang dipaparkan oleh Fahrun.
1. Management Waktu Yang Buruk Fahrun mengaku dirinya sulit mengatur waktu ketika bermain game. Ketika bermain game rasanya semua tugas seperti hilang dari pikiran karena asyiknya bermain game. Akibat dari hal ini aktifitas belajarpun menjadi terlupakan karena dunianya diasyikan bermain game. Bukan hanya itu saja bahkan tidak jarang makan pun telat atau terlewatkan.
2. Acuh Tak Acuh Terhadap Lingkungan Fahrun juga mengakui sering acuh tak acuh saat bermain game, karena fokus kepada game sehingga Fahrun tidak memedulikan sekitarnya. Sampai-sampai dirinya pernah dimarahi orang tuanya karena disuruh untuk membeli sesuatu tapi bukannya menuruti perintah orang tuanya malah tidak mendengarkannya sama sekali.
Pengaruh Bermain Game terhadap Perkembangan Remaja 98
Surya University
Teknologi dan Masyarakat
3. Menghayalkan Game Setiap Saat Sudah pasti hal ini dirasakan oleh para Gamer tidak luput juga Fahrun. Dirinya mengakui bahwa karena keseringan bermain game pikirannya selalu memikirkan game. Bahkan segala aktifitasnya Fahrun selalu memikirkan game yang dimainkannya. Sampai-sampai ketika belajar di sekolahpun selalu dihiasi dengan bercerita tentang game dengan teman sesama Gamer di kelasnya.
4. Kurang Konsentrasi dalam Belajar Akibat dari selalu memikirkan game dan selalu menceritakan game dengan teman-temannya, Fahrun mengaku dirinya kesulitan berkonsentrasi saat belajar karena selalu terfokus pada game yang dimainkannya. Akibat dari kurang konsentrasi ini Fahrun jadi kesulitan dalam menerima materi yang diterimanya baik saat belajar sendiri atau di sekolah.
5. Dimarahi Orang Tua Semua Gamer yang saya wawancarai nampaknya merasakan hal yang sama mengenai hal ini, karena dampak-dampak diatas seperti lupa belajar, tidak bisa mengatur waktu dengan baik, dan lain-lain sehingga orang tua marah. Jadi kemarahan orang tua sebenarnya bukan karena bermain gamenya tapi karena dampak yang ditimbulkan yang akhirnya orang tua pun melarang anaknya bermain game. Begitu juga dengan Fahrun dia mengaku sering dimarahi orang tua karena tidak mau disuruh ketika dirinya bermain game tapi tidak sampai dilarang bermain game lagi.
3. Kesimpulan dan Solusi Dari beberapa penelitian yang dilakukan para ilmuan dan dari hasil wawancara yang dilakukan oleh beberapa narasumber berikut adalah dampak negatif bermain game bagi remaja dan beberapa solusi dan pencegahan dari dampak yang sering dialami para remaja.
Pengaruh Bermain Game terhadap Perkembangan Remaja 99
Surya University
Teknologi dan Masyarakat
1. Kecanduan Bermain Game Beberapa penelitian menyebutkan kecanduan ini sangat berdampak buruk karena bisa mengakibatkan depresi, gelisah dan fobia sosial sehingga bisa memperburuk mental seseorang dan mengakibatkan nilai sekolah merosot. Solusinya adalah seorang Gamer harus di kontrol baik oleh dirinya sendiri atau orang lain. Biasanya pada usia remaja sangat sulit untuk mengatur dirinya sendiri bahkan yang sudah diatur pun sering kali dilanggar apalagi tanpa pengawasan dan kontrolan pihak lain. Pengontrol paling berpengaruh adalah orang tua karena pada usia remaja orang tualah yang paling dekat dengan dirinya. Disini diperlukan orang tua yang benar-benar memahami anaknya dan bisa bekerjasama dengan baik untuk membangun karakter seorang anak. Hal yang paling tepat adalah membuat jadwal bermain game, belajar, sekolah dan lain-lain sehingga anak akan lebih disiplin.
2. Dimarahi Orang Tua Nampaknya hal ini yang dialami oleh semua narasumber. Penyebab dimarahi sebenarnya bukan hanya karena bermain gamenya saja, tapi karena pulang sore tanpa izin apalagi sampe malam, pulang sekolah langsung ke warnet, meminta uang tambahan dan lain-lain. Hal ini diakibatkan tidak disiplinnya seorang Gamer ketika bermain game sehingga membuat orang tua kesal. Tapi memang ada juga orang tua yang benarbenar melarang keras anaknya bermain game, seolah-olah game adalah sesuatu yang haram. Kalau begitu tergatung juga paradigma sang orang tua. Untuk mengatasi hal tersebut ada dua saran, yang pertama saran bagi seorang Gamer dan yang kedua bagi orang tua. Bagi orang tua harus lebih memahami karakteristik seorang remaja ABG yang sedang mencari jati dirinya dan mudah terbawa oleh arus pergaulan. Orang tua harus lebih selektif dalam hal perizinan seorang anak, karena jika seorang anak apalagi remaja dilarang melakukan sesuatu tanpa alasan yang jelas biasanya mereka
Pengaruh Bermain Game terhadap Perkembangan Remaja 100
Surya University
Teknologi dan Masyarakat
malah akan memberontak dan akan nyuri-nyuri waktu untuk melakukannya. Karena karakter remaja demikian maka sebaiknya orang tua memberikan pengarahan yang jelas kepada anaknya tentang hal yang boleh dan tidak boleh dilakukannya dengan alasan yang masuk akal pula serta bantu anaknya dalam mengatur waktu mereka untuk lebih disiplin sampai mereka benar-benar bisa mendisiplinkan diri dan memiliki karakter yang baik. Bagi sang Gamer sendiri seharusnya dia harus sadar mengenai bahaya dan dampak negatif dari game, sehingga dirinya harus bisa membentengi dari dampak negatif game. Caranya dengan mengatur waktu secara disiplin dan memilih game-game yang dapat membangun dirinya sendiri.
Serta
menghindari
dari
teman-temannya
yang
bisa
menjerumuskannya ke hal-hal yang negatif.
3. Malas Tentunya ini faktor yang sangat membuat sang anak jadi ketinggalan dari pelajaran dan sumber kemarahan orang tua. Menurut para narasumber ketika sudah asyik main game serasa lupa dengan segalanya dan malas untuk mengerjakan sesuatu kecuali main game tentunya. Jika ini tidak ditangani secepatnya akan menjadikan diri seorang Gamer pribadi yang yang buruk. Apalagi kalau sampai malas belajar di sekolah dan bolos sekolah hanya untuk bermain game. Tentu hal ini sangat membahayakan dirinya sendiri dan masa depannya. Untuk
menangani
hal
ini
seorang
Gamer
tidak
bisa
menyelesaikannya dengan sendiri karena rasa malas membutuhkan dorongan dari dalam dan dari luar, yaitu dorongan motivasi yang kuat. Orang tua sangat cocok untuk membantu dengan memberikan arahanarahan kepada anaknya dan menunjukan mana yang baik mana yang buruk dengan tegas. Sang anak pun harus sadar bahwa game bukan segalanya sehingga tidak perlu mengorbankan segalanya apalagi pendidikannya demi game. Tapi justru jadikan game sebagai penunjang kecerdasan seseorang karena game tidak hanya memiliki dampak negatif saja tapi banyak juga dampak positifnya.
Pengaruh Bermain Game terhadap Perkembangan Remaja 101
Surya University
Teknologi dan Masyarakat
4. Boros Semua narasumber sepakat sejak dirinya menjadi maniak game pengeluaran yang dikeluarkan kebanyakan untuk bermain game, bahkan mereka rela mengorbankan tidak jajan di sekolah. Tapi yang lebih parahnya adalah ketika sang Gamer harus meminta uang yang berlebihan kepada orang tuanya hanya untuk bermain game, tentu ini menimbulkan kemarahan orang tuanya. Solusinya lagi-lagi harus disiplin bukan hanya disiplin waktu, tapi juga disiplin keuangan. Karena tidak sedikit uang yang harus dikeluarkan untuk bermain game sehingga orang tua harus memantau keuangan anak boros apalagi sampai membohongi kepada orang tuanya dan mengambil uang orang tuanya tanpa meminta izin. Hal ini harus dimulai sejak dini supaya sang anak lebih disiplin lagi baik waktu maupun pengaturan uang sakunya.
5. Berkata-Kata Kasar Dan Kotor Sering kali di warnet banyak teriakan-teriakan kasar dan kotor seorang remaja karena kesal, kalah dan hal buruk yang menimpanya saat bermain game. Bukan hanya itu saja kadang ketika sedang chatingan dengan sesama Gamer juga tak luput dari kata-kata kasar, ejekan dan lain sebagainya. Hal tersebut terjadi bisa disababkan lingkungan dunia game online yang kurang baik dan kebiasaan seorang remaja berkata kasar ketika kesal tidak hanya saat bermain game. Apabila ini dibiasakan maka akan menjadikan pribadi yang buruk bagi anak dan masa depannya. Solusi untuk masalah ini adalah sebaiknya seorang anak bermain game di rumah karena lebih aman dari lingkungan yang sering berkata-kata kasar, selain itu juga orang tua bisa langsung memantau kegiatan anak dan bisa langsung menegur jika melakukan kesalahan.
6. Nilai Merosot
Pengaruh Bermain Game terhadap Perkembangan Remaja 102
Surya University
Teknologi dan Masyarakat
Nilai merosot menjadi akibat para Gamer kurang disiplin dalam bermain game dan terlalu berlebihan. Bahkan banyak cerita dari narasumber yang sempat mendapatkan nilai terendah karena maniak game. Sebab paling utamanya adalah mereka jarang sekali belajar di rumah dan ketika belajar yang di bicarkan dengan teman-temannya hanyalah masalah game dan game sehingga lama kelamaan makin ketinggalan pelajaran dan akhirnya nilai ancur peringkat ekor deh. Solusinya adalah dengan mengutamakan belajar baik di rumah maupun di sekolah. Mungkin secara teori terlihat gampang tapi untuk mempraktekannya sangat sulit, karena ini tidak bisa dilakukan secara langsung harus dengan cara bertahap bagi para maniak yang sudah kecanduan. Tapi bagi yang belum sebaiknya dicegah sebelum kecanduan menjadi maniak game. Lagi-lagi bantuan dan dukungan orang tua sangatlah berperan karena remaja belum bisa menentukan hidupnya sendiri, mereka masih ikut-ikutan baik itu yang baik maupun yang buruk. Maka orang tua hendaknya menjadi filter bagi anaknya supaya tidak terjerumus menjadi maniak game yang menimbulkan nilai menjadi ancur dan berantakan.
7. Berbohong Kepada Orang Tua Hal ini juga sering terjadi, terbukti dari hasil wawancara kepada narasumber mereka mengaku pernah membohongi orang tua karena orang tua mereka melarang bermain game. Namun mereka kebanyakan berbohong mengenai waktu, misalnya yang dilakukan oleh Muzaki. Dia meminta izin ke orang tuanya untuk pergi menghadiri acara ulang tahun temannya dan bilang akan menginap. Tapi apa yang terjadi? Dia malah menginap di warnat bermain game semalaman karena ada fasilitas paket malam yang labih murah. Mereka yang sering membohongi orang tua mengaku karena takut kepada orang tua mereka sebab sangat dilarang untuk bermain game. Ini masih mendingan coba bayangkan jika berbohongnya meminta uang untuk membeli keperluan sekolah tapi ternyata hanya untuk bermain game online dan untuk membeli item-item senjata misalnya, yah jika memang orang tua tidak tahu mereka bisa selamat, tapi kalau sampai orang tua tahu
Pengaruh Bermain Game terhadap Perkembangan Remaja 103
Surya University
Teknologi dan Masyarakat
ternyata uang yang kita minta untuk bermain game apalagi membeli itemitem senjata yang harganya tidak murah pasti orang tua akan sangat marah. Pasalnya untuk bermain saja sudah dimarahi apalagi samai berbohong meminta uang untuk membeli item-item senjata. Solusi untuk masalah ini adalah tanamkan kejujuran sedini mungkin kepada anak. Dengan sedini mungkin anak sudah jujur maka akan terbawa sampai ia menginjak remaja dan seterusnya. Kemudian adalah mencoba mengerti kemauan sang anak. Jika seorang remaja merasa di mengerti biasanya mereka akan senang dan ini lebih mempan jika ingin memberikan teguran, dibandingkan dengan orang tua yang hanya membuat aturan tanpa anak tahu alasannya dan mendidik sangat keras. Hal tersebut hanya akan membuat anak menjadi lebih nekad untuk berbuat sesuatu, bukan hanya bermain game sajam tapi bisa jadi mereka berani melakukan hal-hal yang buruk lainnya karena orang tua teralalu keras mendidik. Seorang remaja biasanya akan lebih mempan dengan cara di dekati dan dituruti kemauannya namun sebgai orang tua tetap harus mengawasinya. Jadi sang anak akan lebih menghargai dan lebih mudah mendengarkan perintah orang tuanya.
8. Sulit Mengikuti Pelajaran Beberapa narasumber juga mengatakan mereka agak kesulitan mengikuti pelajaran saat melanjutan ke jenjang lebih tinggi. Biasanya yang lebih terasa ketika melanjutkan dari SMP (Sekolah Menengah Pertama) ke SMA (Sekolah Menengah Atas). Contohnya Muzaki, dia mengaku kesulitan saat awal-awal masuk SMA karena mata pelajaran yang di SMA menyambung sewaktu di SMP, karena Muzaki waktu SMP sangat kecanduan game sehingga beberapa pelajaran dia kurang memahaminya maka ketika masuk SMA dia merasa sangat kesulitan mengikutinya. Solusinya adalah para Gamer tidak boleh mengutamakan game dari pada belajar karena belajar tetap menjadi prioritas nomor satu bagi pelajar. Akibatnya jika seorang Gamer terlalu mengesampingkan pelajaran akan kesulitan mengejar pelajaran berikutnya dan jika seseorang itu putus asa bisa saja sampai putus sekolah. Tentu hal ini sangat merugikan dirinya dan
Pengaruh Bermain Game terhadap Perkembangan Remaja 104
Surya University
Teknologi dan Masyarakat
orang tuanya. Lagi-lagi orang tua tidak bisa melepaskan anaknya begitu saja karena orang tua lah yang sangat bertanggung jawab terhadap anaknya. Bukan hanya pihak orang tua saja namun dari sekolah hendaknya bisa mendidik para siswanya untuk bisa belajar dengan baik dan mementingkan para siswanya untuk lebih memahami pelajaran dibanding mengejar bahan pelajaran tapi para siswa banyak tidak paham. Hal ini hanya membuat para siswa jenuh dan akhirnya males untuk masuk kelas dan siswa pun nekad untuk bolos lama kelamaan bisa saja sampai putus sekolah. Jadi peran orang tua dan sekolah disini sangat berpengaruh karena demi kepentingan pendidikan sang anak. Sang anak juga hendaknya mereka sadar terhadap diri sendiri betapa pentinya pendidikan untuk dirinya. Siswa yang sadar ini akan memudahkan bagi orang tua dan sekolahnya untuk membimbingnya namun siswa yang tidak sadar karena kebanyakan dan kecanduan bermain game ini yang harus di antisipasi supaya tidak terjadi hal-hal yang fatal. Pengarahan harus terus diberikan bahkan sangsi pun perlu jika mereka sudah melanggar aturan.
9. Timbulnya Kekerasan Pada Anak Game memang memiliki banyak genre salah satu yang cukup berbahaya adalah yang bergenre kekerasa seperti bunuh membunuh. Game seperti ini bisa mempengaruhi Gamer pada sikapnya. Apalagi seorang Gamer yang masih dalam usia baru menginjak dewasa apapun yang menurutnya menarik akan di contohnya. Tentu sangat berbahaya karena bisa membuat kepribadian seorang anak menjadi kasar dan emosional tersinggung sedikit berkelahi. Solusinya adalah hindari game yang bergenre keras pada anak yang masih polos, atau orang tua harus mendampingi anak tersebut saat bermain game bergenre tersebut, karena orang tua harus menjelaskan mana yang boleh dicontoh dan mana yang tidak layak dicontoh. Jika seorang Gamer sudah bisa membedakan mana yang baik dan mana yang jelek barulah itu tidak masalah selagi tidak dicontohnya dalam kehiduapan sehari-hari. Alangkah baiknya seorang anak yang masih baru menginjak remaja
Pengaruh Bermain Game terhadap Perkembangan Remaja 105
Surya University
Teknologi dan Masyarakat
sebaiknya di berikan game-game yang mendidik dan meningkatkan kinerja otak. Karena sekarang ini game-game yang demikian cukup banyak, sehingga sang anak bisa mengasah kecerdasannya dengan cara yang sangat disenanginya bahkan hobinya.
10. Merusak Mata Meskipun para narasumber tidak merasakan akibat dari dampak yang satu ini, tapi hal ini sangat bisa merusak mata terutama jika usianya masih sangat anak-anak. Karena kebiasaan di depan layar monitor berjamjam untuk bermain game dan dilakukan setiap hari hal ini bisa menyebabkan mata menjadi mines. Karena layar monitor memiliki radiasi yang cukup berbahaya jika digunakan tidak mengenal waktu, apalagi monitor yang masih berbentuk tabung dan layar cembung radiasinya lebih besar dibanding yang LCD dan LED. Solusinya adalah jangan terlalu kelamaan menatap layar komputer. Usahakan berkedip lebih sering supaya mata tidak kekeringan. Jangan terlalu fokus juga dengan komputer sesekali istirahat dan alihkan pandangan ke kebun-kebun yang berwarna hijau dan segar, lakukan hal ini secara berkala. Apabila memang perlu gunakan kacamata anti radiasi untuk lebih meminimalkan radiasi. Gunakan juga vitamin pada mata jika memang setiap hari harus bermain game untuk lebih mencegah dari penyekitpenyakit mata atau rabun. C. Saran – Saran Narasumber Dari pengalaman-pengalaman narasumber di atas baik mengenai dampak positif maupun negatif berikut ini adalah saran-saran dari para narasumber baik bagi Gamer, atupun bagi Orang tua untuk meminimalkan dampak-dampak negatif yang ditimbulkan oleh bermain game supaya terbentuk karakter seorang anak yang baik. Berikut adalah saran-sarannya:
a. Muhamad Raka
Pengaruh Bermain Game terhadap Perkembangan Remaja 106
Surya University
Teknologi dan Masyarakat
Raka menyarankan kepada para Gamer untuk tidak terlalu lama bermain game, supaya banyak waktu yang luang bisa digunakan untuk kegiatan yang bermanfaat lainnya, misalnya untuk belajar, membantu orang tua, dan lain-lain.
b. Muzaki Main game jangan sampai berlebihan karena bisa merusak hidup, terutama anak remaja merusak nilai sekolahnya, dan efeknya bisa ke pendidikan yang lebih tinggi yang akan diambil karena akan lebih sulit memahami materi jika sudah tertinggal di pendidikan menengah.
c. Sonny Santoso Buat pemilik warnet sebaiknya membatasi remaja yang bermain game secara berlebihan dan buatlah aturan untuk jangan memakai seragam sekolah ketika sedang di warnet. Buat orang tua game sebenarnya tidak jelek bagi anak-anak, asalkan bisa mengontrol dengan baik dan disiplin akan membentuk karakter seorang anak Tapi kalau seorang anak dikekang terlalu keras dilarang untuk bermain game anak tersebut malah nekat dan akan selalu membohongi orang tuanya karena larangan yang begitu keras dari orang tua.
d. Agus Maulana Buat teman-teman Gamer jangan terlalu berlebihan dalam bermain game karena bermain yang berlebihan bisa menimbulkan dampak negatif yang lebih banyak juga. Pengaturan waktu sangat penting supaya menjadi seorang Gamer yang disiplin.
e. Fahrun Hafiz Management waktu sangat penting, cari hobi yang disuka selain game. Dan batasi waktu game. Sibukkan diri dengan aktivitas lain. Orang tua harusnya memantau, membimbing anak-anaknya untuk disiplin. Jangan
Pengaruh Bermain Game terhadap Perkembangan Remaja 107
Surya University
Teknologi dan Masyarakat
terlalu mengekang anak juga karena kalau di kekang anak akan lebih nekad dan keras kepala cobalah mengeti anak tapi jangan lupa batasi juga.
f. Penulis Usia remaja adalah masa perkembangan seseorang, baik fisik maupun mental. Dalam perkembangannya remaja kerap menghadapi beberapa
rintangan
yang
dapat
menghambat
bahkan
merusak
perkembangan seorang anak. Peran orang tua menjadi sangat berarti mengingat
orang
tualah
yang
seharusnya
lebih
memerhatikan
perkembangan anaknya. Orang tua harus mendidik dengan tegas bukan keras, buatlah kesepakatan dengan anak sehingga melatihnya menjadi lebih dewasa dan bertanggung jawab. Jika melarang sang anak berikanlah alasanalasan yang jelas dan logis sehingga anak bisa mengerti dan memahami. Terutama tanamkan sikap patuh kepada orang tua untuk lebih memudahkan jika sang anak sudah tumbuh menjadi lebih besar. Seorang Gamer sebaiknya milikilah cita-cita yang tinggi dan jangan terlalu mengutamakan game karena bagi anak-anak dan remaja game bukanlah hal yang utama bagi mereka yang utama bagi mereka adalah belajar dengan sungguh-sungguh. Jadikan bermain game sebagia refresing bukan jadikan kewajiban.
Milikilah hobi seperti bermain sepak bola,
basket, renang, dan lain-lain supaya tidak selalu fokus dengan hobi bermain game karena tubuh kita butuh olahraga. Sadarilah game bisa membuat seorang ketagiahan sehingga jangan terlalu bermain dengan sangat ambisius sehingga menyebabkan dirinya lupa segalanya. Pilihlah game-game yang membuatnya lebih mendidik dan memberi pelajaran yang berharga sehingga disamping bermain kita bisa mendapatkan manfaat yang sangat banyak dari bermain game.
Pengaruh Bermain Game terhadap Perkembangan Remaja 108
Surya University
Teknologi dan Masyarakat
DAFTAR PUSTAKA 1. http://indowebsia.com/shownews.php?news_id=83#ixzz2uW6JIP9p diakses tanggal 27 februari 2014. 2. http://www.sukague.com/2011/01/efek-buruk-video-game-pada-mentalanak.html diakses tanggal 26 februari 2014 3. http://www.melindahospital.com/modul/user/detail_artikel.php?id=42_Da mpak-Positif-Bermain-Video-Game diakses tanggal 26 februari 4. http://www.indonesiaindonesia.com/f/51996-penelitian-manfaat-bermaingame diakses tanggal 27 februari 5. http://www.apakabardunia.com/2012/09/top-ittipat-kisah-suksesseorang.html diakses tanggal 27 februari 6. Sumber : http://carapedia.com/pengertian_definisi_game_info2144.html diakses Tanggal 5 maret 2014 7. Sumber : http://g2hcombro.wordpress.com/sejarah-perkembangan-game/ diakses Senin 5 maret 2014 8. http://www.1stoutbound.com/outboundgames/ diakses tanggal 10 maret 2014 9. http://www.1stoutbound.com/permainan-outbound/ diakses tanggal 10 maret 2014 Pengaruh Bermain Game terhadap Perkembangan Remaja 109
Surya University
Teknologi dan Masyarakat
10. http://3v-outbound.com/kumpulan-permainan-game-dalam-outboundteam-building/ diakses tanggal 10 maret 2014 11. http://www.jogjaoutboundsociety.com/2013/05/toxic-outbound-game.html diakses tanggal 10 maret 2014 12. http://www.jogjaoutboundsociety.com/2013/04/game-outbound-jaringlaba-laba-spider.html diakses tanggal 10 maret 2014 13. http://blindwalk-advanture.blogspot.com/ diakses tanggal 10 maret 2014 14. http://ardansirodjuddin.wordpress.com/2008/07/30/out-bond-1/ diakses tanggal 10 maret 2014 15. http://android.mob.org/game/mike_v_skateboard_party_hd.html diakses tangal 16 maret 2014 16. http://sesukakita.wordpress.com/2011/11/28/download-free-billiardmaster/ diakses tanggal 16 maret 2014 17. http://sidomi.com/91657/game-tetris-ternyata-bisa-kurangi-stres-traumatis/ diakses tanggal 16 maret 2014 18. http://www.ea.com/tiger-woods-12-android/images/the-1-golf-gamefranchise-comes-to-android diakses tanggal 16 maret 2014 19. http://belajarpsikologi.com/pengertian-remaja/ diakses tanggal 16 maret 2014
Pengaruh Bermain Game terhadap Perkembangan Remaja 110
Surya University
Teknologi dan Masyarakat
20. http://arcadesushi.com/king-of-fighters-vs-street-fighter-this-battle-isabout-to-explode/ diakses tanggal 18 maret 2014 21. http://en.wikipedia.org/wiki/Golden_Axe_III diakses tanggan 18 maret 2014 pukul 22. http://en.wikipedia.org/wiki/Formula_One_Grand_Prix_%28video_game %29 diakses tanggal 18 maret 2014 pukul 23. http://www.forbes.com/sites/scottmendelson/2014/02/27/robocop-and-theproblem-with-pg-13/ diakses tanggal 18 maret 2014 24. http://www.hong.web.id/computer/software/game-strategi-yang-palingterfavorit diakses tanggal 18 maret 2014 25. http://www.hardcoregaming101.net/spacequest/spacequest2.htm diakses tanggal 18 maret 2014 26. http://www.pspminis.com/3364/labyrinth-review-and-then/ diakses tanggal 18 maret 2014 27. http://sillysoft.net/vox/maps/World%20War%20II diakses tanggal 18 maret 2014 28. http://neweby.blogspot.com/2012/01/portable-diablo-ii-download.html diakses tanggal 18 maret 2014 29. http://www.lemonamiga.com/games/details.php?id=1813 diakses tanggal 18 maret 2014 30. http://en.wikipedia.org/wiki/F-15_Strike_Eagle_%28video_game%29 Pengaruh Bermain Game terhadap Perkembangan Remaja 111
Surya University
Teknologi dan Masyarakat
diakses tanggal 8 maret 2014 31. http://www.gamegoldies.org/microsoft-flight-simulator-98/flightsimulator-98/ diakses tanggal 18 maret 2014 32. http://www.gamefaqs.com/gba/473617-f-14-tomcat/images/box-44214 diakses tanggal 18 maret 2014 33. http://coreduo.me.uk/falcon-4-0-1998/ diakses tanggal 18 maret 2014 34. http://en.wikipedia.org/wiki/File:Jet_fighters.jpg diakses tanggal 18 maret 2014 35. http://belajarpsikologi.com/karakteristik-remaja/ diakses tanggal 4 maret 2014 36. http://belajarpsikologi.com/perkembangan-psikologis-remaja/ diakses tanggal 4 maret 2014 37. http://www.tipsanakbayi.com/2013/11/9-tips-mendidik-anak-remaja-masakini.html diakses tanggal 19 maret 2014
Pengaruh Bermain Game terhadap Perkembangan Remaja 112
Surya University
Teknologi dan Masyarakat
TENTANG PENULIS Ma’ruf Banjar
Harsono,
tanggal
2
lahir
juli
di
1995.
Menyelesaikan pendidikan dasar di SDN 5 Kujangsari di Banjar tahun 2007,
menamatkan
pendidikan
menengah pertama di SMPN 4 Banjar tahun
2010,
dan
menamatkan
pendidikan menengah atas di SMAN 2 Banjar pada tahun 2013, dan sekarang sedang menempuh pendidikan S1 Jurusan HCI (Human Computer Interaction) di Surya University masuk pada tahun 2013 dan baru menyelesaikan semester 2. Selain hanya belajar di sekolah juga aktif di organisasi kepramukaan dan osis sewaktu SMA. Bergabung menjadi anggota karate sejak kelas VI SD dengan sabuk terakhir Coklat. Beberapa kali mendapat juara 1 tingkat kota dan sering mewakili kota Banjar di ajang O2SN tingkat Provinsi selama di SMP dan SMA. Selain itu aktif juga di organisasi kepramukaan di SMA, sekarang menjabat sebagai Koordinator Kominfo di Forum Keluarga Muslim Andalusia, Surya University. Aktifitas menulisnya sudah melahirkan banyak artikel yang di muat di blog marufharsono.blogspot.com dan sebuah buku yang berjudul “Pengaruh Bermain Game terhadap Perkembangan Remaja.” Semua ini tak terlepas dari dosen pembimbing Bapak Onno W. Purbo selain pakar IT beliau memotivasi muridmuridnya untuk membuat buku sehingga lahirlah buku ini.
Kontak pribadi dengan penulis dapat melalui e-mail :
[email protected], Twitter : @MarufHarsono.
Pengaruh Bermain Game terhadap Perkembangan Remaja 113