Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol. 3 No. 1 (2014)
PENGARUH MEGA MARKETING TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SEPEDA MOTOR NEW V-IXION DI SURABAYA Chiko Handevi
[email protected]
Winarningsih Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STIESIA) Surabaya
ABSTRACT The purpose of this research is to find out the influence of mega marketing which consists of product, price, distribution channel, promotion, marketing public relations and power simultaneously, partially and find out which one variable have dominant influence to the consumer decision New V-ixion motorcycle at PT Surya Timur Sakti Jatim Surabaya. The multiple linear regressions is used in order to analyze data. The F test result shows that mega marketing which consist of product, price, distribution channel, promotion, marketing public relations and power simultaneously have significant influence to the consumer decision New V-ixion motorcycle at PT Surya Timur Sakti Jatim Surabaya. The t test result shows that mega marketing which consist of product, price, distribution channel, promotion, marketing public relations and power partially have significant influence to the consumer decision New V-ixion motorcycle at PT Surya Timur Sakti Jatim Surabaya. The result of partial determination coefficient (r2) test shows that promotion variable has dominant influence to the consumer decision New V-ixion motorcycle at PT Surya Timur Sakti Jatim Surabaya. Keywords: mega marketing, consumer decision, multiple linear regressions test and partial determination coefficient test. ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh mega marketing yang terdiri dari produk, harga, saluran distribusi, promosi, marketing public relations dan power secara simultan, parsial dan variabel mana yang berpengaruh dominan terhadap keputusan pembelian sepeda motor Yamaha New V-ixion pada PT Surya Timur Sakti Jatim di Surabaya. Untuk menganalisis data digunakan uji regresi linier berganda. Hasil uji F menunjukkan bahwa mega marketing yang terdiri dari produk, harga, saluran distribusi, promosi, marketing public relations dan power secara simultan berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian sepeda motor Yamaha New V-ixion pada PT Surya Timur Sakti Jatim di Surabaya. Hasil uji t menunjukkan bahwa mega marketing yang terdiri dari produk, harga, saluran distribusi, promosi, marketing public relations dan power secara parsial berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian sepeda motor Yamaha New V-ixion pada PT Surya Timur Sakti Jatim di Surabaya. Hasil uji koefesien determinasi parsial (r2) menunjukkan bahwa variabel promosi berpengaruh dominan terhadap keputusan pembelian sepeda motor Yamaha New V-ixion pada PT Surya Timur Sakti Jatim di Surabaya. Kata kunci: mega marketing, keputusan pembelian, uji regresi linier berganda dan uji koefisien determinasi parsial.
PENDAHULUAN Arus globalisasi sangatlah mempengaruhi kehidupan setiap individu di Indonesia maupun di negara-negara lainnya baik dari segi technology, style, fashion, dan sebagainya. Efek perubahan pada suatu negara saat ini akan menjadi sangat signifikan karena adanya globalisasi tersebut. Arus globalisasi dan kerjasama perdagangan antar negara membuat semakin banyaknya produk yang masuk ke suatu negara seperti Indonesia, sehingga menyebabkan semakin ketatnya persaingan dalam dunia usaha. Dengan demikian, mengharuskan setiap perusahaaan untuk dapat memanfaatkan sumber dayanya secara optimal. Selain itu, kebutuhan dan keinginan pasar dewasa ini semakin dinamis sehingga
Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol. 3 No. 1 (2014)
2
membuat kegiatan pemasaran tidak hanya terfokus pada kegunaan produk tetapi juga pada pemenuhan dan pemuasan kebutuhan konsumen. Agar minat beli masyarakat terus meningkat, maka sangat dibutuhkan adanya pengembangan secara terus menerus terhadap produk yang dihasilkan sehingga perusahaan memiliki keunggulan daya saing yang baik dalam pasar domestik maupun pasar global. Fenomena persaingan bisnis di dunia teknologi khususnya transportasi seperti sepeda motor berkembang sangat pesat di Indonesia. Munculnya perusahaan-perusahaan sepeda motor baru tentunya memberikan warna tersendiri bagi perusahaan-perusahaan sepeda motor yang terdahulu. Mereka akan saling bersaing untuk berusaha menciptakan nilai dan kepuasan semaksimal mungkin kepada konsumen. Banyak perusahaan sepeda motor (Yamaha, Honda, Suzuki, dan lain-lain) yang menawarkan keunggulan masing-masing produk dan inovatif mulai dari desain, warna, tipe (sport, matic, and moped), dan nilai kegunaan yang berbeda-beda. Salah satu inovatif terbaru dewasa ini adalah perubahan sistem mesin yang semula menggunakan karburator menjadi injeksi (injection). Injeksi bahan bakar adalah sebuah teknologi yang digunakan dalam mesin pembakaran untuk mencampur bahan bakar dengan udara sebelum dibakar. Penggunaan injeksi bahan bakar akan meningkatkan tenaga mesin bila dibandingkan dengan penggunaan karburator, karena injektor membuat bahan bakar tercampur secara homogen. Hal ini menjadikan injeksi bahan bakar dapat mengontrol pencampuran bahan bakar dan udara yang lebih tepat, baik dalam proporsi dan keseragaman. Injeksi bahan bakar dapat berupa mekanikal, elektronik atau campuran dari keduanya. Sistem awal berupa mekanikal, namun sekitar tahun 1980-an mulai banyak menggunakan sistem elektronik. Sistem elektronik modern menggunakan banyak sensor untuk memonitor kondisi mesin, dan sebuah unit kontrol elektronik menghitung jumlah bahan bakar yang diperlukan. Oleh karena itu, injeksi bahan bakar dapat meningkatkan efisiensi bahan bakar dan mengurangi polusi, dan juga memberikan tenaga yang besar. Selain memiliki kelebihan, mesin injeksi juga memiliki kelemahan. Perawatan mesin injeksi jauh lebih rumit dari pada mesin karburator. Sehingga membutuhkan perawatan yang lebih teliti dan dilakukan oleh tenaga mekanik yang handal. Oleh karena itu, biaya perawatan yang harus dikeluarkan relatif lebih tinggi. Selain itu, suku cadang untuk mesin injeksi relatif mahal dan sensitif terhadap benturan atau guncangan. Dengan adanya inovatif tersebut, Honda selaku pelopor mesin injeksi di Indonesia dengan memperkenalkan Honda SupraX 125 yang didukung penuh dengan teknologi Honda PGM-FI (programmed fuel injection) pada tahun 2005 memiliki kelebihan tersendiri diantara para pesaingnya. Pada tahun 2013, Honda kembali meluncurkan teknologi injeksi melalui motor sportnya yaitu Honda CB 150R. Untuk bersaing dengan Honda, Yamaha dan Suzuki mulai menggunakan teknologi injeksi. Pada tahun 2007, Yamaha memproduksi motor sport yaitu Yamaha V-ixion dengan menggunakan teknologi injeksi. Pada tahun 2013, Yamaha V-ixion di upgrade menjadi Yamaha New V-ixion FI. Sementara itu, pada tahun 2008 Suzuki menggunakan teknologi injeksi pada Suzuki Shogun 125 FI. Hal ini membuat persaingan menjadi sangat ketat. Dalam meningkatkan persaingan masing-masing perusahaan harus dapat memenangkan persaingan tersebut dengan menampilkan produk yang terbaik dan dapat memenuhi selera konsumen yang selalu berkembang dan berubah-ubah sesuai dengan perilaku pembelian. Perilaku pembelian seseorang dapat dikatakan sesuatu yang unik, karena preferensi dan sikap terhadap obyek setiap orang berbeda. Selain itu konsumen berasal dari beberapa segmen, sehingga apa yang diinginkan dan dibutuhkan juga berbeda. Masih terdapat banyak faktor yang berpengaruh terhadap keputusan pembelian salah satunya teori mega marketing. Mega marketing adalah istilah yang diciptakan oleh Philip
Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol. 3 No. 1 (2014)
3
Kotler yang mana menggambarkan kegiatan pemasaran yang dibutuhkan untuk mengelola unsur-unsur lingkungan eksternal perusahaan (pemerintah, media, dan lain-lain) sehingga perusahaan memiliki tambahan kekuatan untuk bersaing. Dalam teori tersebut, Kotler menambahkan formula dari marketing mix (produk, harga, saluran distribusi, dan promosi) menjadi produk, harga, saluran distribusi, promosi, marketing public relations, dan power. Berdasarkan uraian latar belakang tersebut dapat dirumuskan permasalahan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: (1) Apakah mega marketing yang terdiri dari produk, harga, saluran distribusi, promosi, marketing public relations dan power baik secara simultan maupun parsial berpengaruh terhadap keputusan pembelian sepeda motor Yamaha New Vixion pada PT Surya Timur Sakti Jatim di Surabaya?; (2) Manakah di antara variabel bebas tersebut yang berpengaruh dominan terhadap keputusan pembelian sepeda motor Yamaha New V-ixion pada PT Surya Timur Sakti Jatim di Surabaya?. Penelitian ini bertujuan: (1) Untuk mengetahui pengaruh mega marketing yang terdiri dari produk, harga, saluran distribusi, promosi, marketing public relations dan power baik secara simultan maupun parsial terhadap keputusan pembelian sepeda motor Yamaha New V-ixion pada PT Surya Timur Sakti Jatim di Surabaya; (2) Untuk mengetahui manakah di antara variabel bebas tersebut yang berpengaruh dominan terhadap keputusan pembelian sepeda motor Yamaha New V-ixion pada PT Surya Timur Sakti Jatim di Surabaya. TINJAUAN TEORETIS DAN HIPOTESIS Teori Mega Marketing Menurut Kotler (2000), mega marketing adalah perpaduan antara marketing mix (produk, harga, saluran distribusi, dan promosi), marketing public relation, dan power dengan tujuan untuk mengelola unsur-unsur lingkungan perusahaan (pemerintah, media, dan lain-lain) sehingga perusahaan memiliki tambahan kekuatan untuk bersaing. Produk Menurut Tjiptono (1997:95), produk merupakan segala sesuatu yang dapat ditawarkan produsen untuk diperhatikan, diminta, dicari, dibeli, digunakan, atau dikonsumsi pasar sebagai pemenuhan kebutuhan dan keinginan pasar yang bersangkutan. produk yang ditawarkan meliputi barang fisik (sepeda motor, komputer, buku), jasa (penginapan, asuransi, pendidikan), orang (Taufik Hidayat, Yusuf Mansyur) , tempat (Pantai Kuta, Danau Toba), organisasi (Ikatan Akuntan Indonesia, Pramuka), dan ide (Keluarga Berencana). Harga Menurut Tjiptono (1997:151), harga merupakan satu-satunya unsur bauran pemasaran yang memberikan pendapatan bagi perusahaan, sedangkan ketiga unsur lainnya (produk, harga, saluran distribusi, dan promosi) menyebabkan timbulnya biaya (pengeluaran). Di samping itu, harga merupakan unsur bauran pemasaran yang bersifat fleksibel (dapat diubah dengan cepat). Saluran Distribusi Secara garis besar, pendistribusian dapat diartikan sebagai kegiatan pemasaran yang berusaha memperlancar dan mempermudah penyampaian produk dari produsen kepada konsumen, sehingga penggunaannya sesuai dengan yang diperlukan. Menurut Tjiptono (1997:187), saluran distribusi adalah rangkaian perantara baik yang dikelola pemasar maupun yang independen dalam menyampaikan produk dari produsen ke konsumen. Saluran Distribusi untuk Produk Konsumen Akhir Menurut Tjiptono (1997:187), ada tingkatan-tingkatan dalam saluran distribusi berdasarkan jumlah perantara di dalamnya. Zero-level channel menunjukkan bahwa
Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol. 3 No. 1 (2014)
4
pemasar tidak menggunakan perantara dalam memasarkan produknya. One-level channel menunjukkan pemasar menggunakan satu tipe perantara. Two-level channel menunjukkan pemasar menggunakan dua tipe perantara. Three-level channel menunjukkan pemasar menggunakan tiga tipe perantara. PT. Surya Timur Sakti Jatim selaku perusahaan pusat penjual sepeda motor Yamaha di Jawa Timur berada di three-level channel. Produsennya yaitu Yamaha Motor Company yang berpusat di Jepang, agennya yaitu Yamaha Motor Indonesia, wholesalernya yaitu PT. Surya Timur Sakti Jatim, dan retailernya yaitu Dealer Yamaha Subur Jaya Motor. Promosi Menurut Tjiptono (1995:200), promosi merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan suatu program pemasaran. Betapapun bagusnya suatu produk, bila konsumen belum pernah mendengarnya dan tidak yakin bahwa produk itu akan berguna bagi mereka, maka mereka tidak akan membelinya. Promosi adalah suatu kegiatan yang dimaksudkan untuk menyampaikan atau mengkomunikasikan suatu produk kepada pasar sasaran, untuk memberi informasi tentang keistimewaan, kegunaan, dan yang paling penting adalah tentang keberadaanya, untuk megubah sikap ataupun untuk mendorong orang bertindak (dalam hal pembelian). Pada hakikatnya promosi adalah suatu bentuk komunikasi pemasaran. Bauran Promosi Meskipun secara umum bentuk-bentuk promosi memiliki fungsi yang sama, tetapi bentuk-bentuk tersebut dapat dibedakan berdasarkan tugas-tugas khususnya. Menurut Tjiptono (1997:222), beberapa tugas khusus itu atau sering disebut bauran promosi adalah: Personal Selling Personal selling adalah komunikasi langsung (tatap muka) antara penjual dan calon pelanggan untuk memperkenalkan suatu produk kepada calon pelanggan dan membentuk pemahaman pelanggan terhadap produk sehingga mereka kemudian akan mencoba dan membelinya. Periklanan Iklan merupakan salah satu bentuk promosi yang paling banyak digunakan perusahaan dalam mempromosikan produknya. Paling tidak ini dapat dilihat dari besarnya anggaran belanja iklan yang dikeluarkan setiap perusahaan untuk merek-merek yang dihasilkannya. Iklan dapat dilakukan di media massa dan elektronik. Promosi Penjualan Promosi penjualan adalah bentuk persuasi langsung melalui penggunaan berbagai insentif yang dapat diatur untuk merangsang pembeliaan produk dengan segera dan meningkatkan jumlah barang yang dibeli pelanggan. Melalui promosi penjualan, perusahaan dapat menarik pelanggan baru, mempengaruhi pelanggannya untuk mencoba produk baru, mendorong pelanggan membeli lebih banyak, menyerang aktivitas promosi pesaing, dan meningkatkan impulse buying. Public Relations Public relations merupakan upaya komunikasi menyeluruh dari suatu perusahaan untuk mempengaruhi persepsi, opini, keyakinan, dan sikap berbagai kelompok terhadap perusahaan tersebut. Yang dimaksud dengan kelompok-kelompok itu adalah mereka yang terlibat, mempunyai kepentingan, dan dapat mempengaruhi kemampuan perusahaan dalam mencapai tujuannya. Kelompok-kelompok tersebut bisa terdiri atas karyawan, pemegang saham, pelanggan, orang-orang yang tinggal di sekitar organisasi, pemasok, perantara, pemerintah, serta media massa.
Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol. 3 No. 1 (2014)
5
Direct Marketing Direct marketing adalah sistem pemasaran yang bersifat interaktif, yang memanfaatkan satu atau beberapa media iklan untuk menimbulkan respon yang terukur. Direct marketing ditujukan langsung kepada konsumen individual, dengan tujuan agar pesan-pesan tersebut ditanggapi konsumen yang bersangkutan baik melalui telepon, pos atau dengan datang langsung ke tempat pemasar. Marketing Public Relations Menurut Ruslan (2005:239), marketing public relations adalah suatu proses perencanaan, pelaksanaan, dan pengevaluasian program-program yang dapat merangsang penjualan dan kepuasaan konsumen melalui pengkomunikasian informasi yang dapat dipercaya dan melalui kesan-kesan positif sehingga dapat menghubungkan antara perusahaan, produk, dan konsumen. Power Pengertian power di dalam mega marketing yaitu merupakan salah satu elemen dari mega marketing yang bertujuan untuk mengenali dan membina hubungan baik dengan pihak-pihak yang memiliki pengaruh terhadap pasar seperti konsumen, supplier, dan pemerintah. Keputusan Pembelian Menurut Kotler (2002), keputusan pembelian adalah tindakan dari konsumen untuk membeli atau tidak terhadap suatu produk. Dari berbagai faktor yang mempengaruhi konsumen dalam melakukan pembelian suatu produk, biasanya konsumen selalu mempertimbangkan kualitas, harga dan produk yang sudah dikenal oleh masyarakat sebelum konsumen tersebut memutuskan untuk membeli. Seorang konsumen sebelum melakukan keputusan pembelian, pastilah ia melewati proses-proses pengambilan keputusan dalam hal pembelian. Proses pengambilan keputusan merupakan tahap-tahap yang harus dilalui atau digunakan untuk membuat keputusan. Tahap-tahap ini merupakan kerangka dasar, sehingga setiap tahap dapat dikembangkan lagi menjadi beberapa sub yang lebih spesifik. Menurut Tjiptono (1997:20), proses pengambilan keputusan dibagi ke dalam tiga jenis, yaitu: 1. Pengambilan Keputusan yang Luas Pengambilan keputusan ini bermula dari pengenalan masalah konsumen yang dipecahkan melalui pembelian beberapa produk. Untuk keperluan itu, konsumen mencari informasi tentang produk atau merek tertentu dan mengevaluasi seberapa baik masingmasing alternatif tersebut dapat memecahkan masalahnya. Evaluasi produk atau merek akan mengarah kepada keputusan pembelian. Setelah itu konsumen akan mengevaluasi hasil dari keputusan tersebut. Proses pengambilan keputusan ini terjadi untuk kepentingan khusus bagi konsumen atau untuk pengambilan keputusan (decision making) yang membutuhkan tingkat keteribatan tinggi, misalnya pembelian produk mahal, mengandung nilai prestise, dan digunakan untuk waktu yang lama. 2. Pengambilan Keputusan Terbatas Proses pengambilan keputusan ini terjadi apabila konsumen mengenal masalahnya, kemudian mengevaluasi beberapa alternatif produk atau merek berdasarkan pengetahuan yang dimiliki tanpa berusaha mencari informasi baru tentang produk atau merek tersebut. Umumnya berlaku untuk pembelian produk-produk yang kurang penting atau pembelian yang bersifat rutin.. Dimungkinkan pula terjadi pada kebutuhan yang bersifat emosional atau juga pada environmental needs, misalnya seseorang memutuskan untuk membeli suatu merek atau produk baru dikarenakan bosan dengan merek yang sudah ada, atau karena ingin mencoba sesuatu yang baru.
Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol. 3 No. 1 (2014)
6
3.
Pengambilan Keputusan Kebiasaan Yaitu konsumen mengenal masalahnya kemudian langsung memutuskan untuk membeli merek atau produk favoritnya (tanpa evaluasi alternatif). Evaluasi hanya terjadi bila merek yang dipilih tersebut ternyata tidak sesuai dengan yang diharapkan. Produk yang biasa dibeli melalui proses ini antara lain sabun mandi, pasta gigi, makanan ringan, minyak rambut, dan lain-lain. Rerangka Konseptual Rerangka konseptual penelitian menjelaskan secara teoritis model konseptual variabelvariabel penelitian tentang bagaimana pertautan teori-teori yang berhubungan dengan variabel-variabel penelitian yang ingin diteliti. Produk (x1) Harga (x2) Saluran distribusi (x3) Promosi (x4)
Keputusan konsumen membeli sepeda motor yamaha new v-ixion (y)
Marketing public relations (x5) Power (x6)
Sumber: Kotler (2000), disusun.
Keterangan: Pengaruh secara Simultan Pengaruh secara Parsial Gambar 1 Rerangka Konseptual Hipotesis Penelitian Menurut Sugiyono (2012:99), hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian. Dikatakan sementara karena jawaban yang diberikan baru didasarkan pada teori yang relevan, belum didasarkan pada fakta-fakta empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data. Adapun yang menjadi hipotesis dalam penulisan skripsi ini adalah: (1) Diduga mega marketing yang terdiri dari produk, harga, saluran distribusi, promosi, marketing public relations dan power baik secara simultan maupun parsial berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian sepeda motor Yamaha New V-ixion pada PT Surya Timur Sakti Jatim di Surabaya; (2) Diduga di antara variabel bebas tersebut
Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol. 3 No. 1 (2014)
7
ada yang berpengaruh dominan terhadap keputusan pembelian sepeda motor Yamaha New V-ixion pada PT Surya Timur Sakti Jatim di Surabaya. METODE PENELITIAN Populasi dan Sampel Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh konsumen yang membeli sepeda motor Yamaha New V-ixion pada PT Surya Timur Sakti Jatim di Surabaya. Jumlah sampel yang digunakan sebanyak 100 orang. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah sampling insidental adalah teknik pengambilan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang tersebut cocok sebagai sumber data dalam arti konsumen yang menjadi responden pernah membeli sepeda motor Yamaha New V-ixion pada PT Surya Timur Sakti Jatim di Surabaya dan responden merupakan konsumen langsung. Variabel dan Definisi Operasional Variabel Variabel Independen 1. Produk (x1) Indikator dari produk antara lain: a. Desain (x1.1) b. Kehandalan mesin injeksi (x1.2) c. Kenyamanan (x1.3) d. Warna dan variasi (x1.4) e. Ketersediaan suku cadang (x1.5) f. Jaminan kualitas produk (x1.6) 2. Harga (x2) Indikator dari harga antara lain: a. Harga tunai (x2.1) b. Potongan harga (x2.2) c. Harga kredit (x2.3) d.Harga jual kembali (x2.4) e. Fluktuasi harga (x2.5) 3. Saluran Distribusi (x3) Indikator dari saluran distribusi antara lain: a. Lokasi yang strategis (x3.1) b.Citra perusahaan ataupun saluran distribusinya (x3.2) c. Jumlah saluran distribusi (x3.3) 4. Promosi (x4) Indikator dari promosi antara lain: a. Promosi melalui iklan (media cetak dan elektronik) (x4.1) b. Promosi melalui pameran (event organization) (x4.2) c. Promosi melalui mulut ke mulut (word of mouth) (x4.3) 5. Marketing Public Relations (x5) Indikator dari marketing public relations antara lain: a. Event touring dengan komunitas sepeda motor Yamaha (x5.1) b. Event modifikasi sepeda motor Yamaha (x5.2) c. Mensponsori beberapa acara (x5.3) 6. Power (x6) Indikator dari power antara lain: a. Pelayanan yang baik terhadap konsumen (X6.1)
Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol. 3 No. 1 (2014)
8
b. Pemilihan supplier yang bercitra baik (x6.2) c Etika iklan sepeda motor yang baik (x6.3) Variabel Dependen 1. Keputusan Pembelian (y) Indikator dari keputusan pembelian antara lain: a. Pertimbangan dalam membeli b. Prioritas pembelian Teknik Analisis Data 1.
Uji Validitas Menurut Sujarweni dan Endrayanto (2012:177), uji validitas digunakan untuk mengetahui kelayakan butir-butir dalam suatu daftar pertanyaan dalam mendefinisikan suatu variabel. Menurut Santoso (2001:277), dasar pengambilan keputusan yaitu sebagai berikut: a) Jika r hitung > r tabel maka dikatakan valid. b) Jika r hitung < r tabel maka dikatakan tidak valid. 2.
Uji Reliabilitas Suatu kuesioner dikatakan reliable atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Pengukuran reliabilitas dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan cara one shot methode atau pengukuran sekali saja. Untuk mengukur reliabilitas dengan melihat cronbach alpha. Suatu konstruk atau variabel dapat dikatakan reliabel jika memberikan nilai cronbach alpha > 0,6 (Ghozali, 2001:133). 3.
Uji Asumsi Klasik Dalam model regresi linier ada beberapa asumsi-asumsi yang harus dipenuhi. Tiga asumsi diantaranya sangat berpengaruh terhadap hasil regresi berganda, yaitu: a.
Uji Normalitas Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel terikat dan variabel bebas keduanya mempunyai distribusi normal ataukah tidak. Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi data normal atau mendekati normal (Ghozali, 2001:74). Menurut Santoso (2001:214), dasar pengambilan keputusan yaitu sebagai berikut: a) Nilai Probabilitas > 0,05, maka hal ini berarti bahwa data tersebut berdistribusi normal. b) Nilai Probabilitas < 0,05, maka hal ini berarti bahwa data tersebut tidak berdistribusi normal. Pendekatan kedua yang dipakai untuk menilai normalitas data dengan pendekatan grafik, yaitu grafik Normal P-P Plot of regresion standard, dengan pengujian ini disyaratkan bahwa distribusi data penelitian harus mengikuti garis diagonal antara 0 (nol) dan pertemuan sumbu x dan y. b.
Uji Multikolinieritas Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel bebas (Ghozali, 2001:57). Menurut Santoso (2001:206), deteksi tidak adanya Multikolinieritas yaitu: a) Mempunyai nilai VIF lebih kecil dari 10 b) Mempunyai angka tolerance mendekati 1
Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol. 3 No. 1 (2014)
9
c.
Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas digunakan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varian dan residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas (Ghozali, 2001:69). Pendeteksian adanya heteroskedastisitas menurut Santoso (2001:210), jika sebaran titik-titik berada di atas dan di bawah angka 0 (nol) pada sumbu y dan tidak membentuk pola yang jelas, maka tidak terjadi heteroskedastisitas. 4.
Analisis Regresi Linear Berganda Analisis regresi linier berganda digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel yang digunakan dalam model penelitian yaitu produk, harga, saluran distribusi, promosi, marketing public relations, dan power terhadap keputusan konsumen membeli sepeda motor Yamaha New V-ixion pada PT Surya Timur Sakti Jatim di Surabaya secara linier. Adapun rumus dari regresi linear berganda adalah sebagai berikut: y = a + b1 x1 + b2 x2 + b3 x3 + b4 x4 + b5 x5 + b6 x6 + ei Sumber: Sujarweni dan Endrayanto, 2012:88.
Keterangan: y a b1=b2=b3=b4=b5=b6 x1 x2 x3 x4 x5 x6 ei
= Keputusan pembelian = Konstanta = Koefisien regresi dari variabel bebas = Produk (variabel bebas) = Harga (variabel bebas) = Saluran distribusi (variabel bebas) = Promosi (variabel bebas) = Marketing public relations (variabel bebas) = Power (variabel bebas) = Kesalahan pengganggu (standart error)
5.
Pengujian secara Simultan Untuk pengujian secara simultan dilakukan dengan menggunakan alat uji statistik, yaitu: a.
Uji F Uji F digunakan untuk mengetahui apakah variabel bebas secara simultan berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat. Kriteria pengambilan keputusannya
adalah: a) b) b.
Jika nilai signifikan F < 0,05 maka variabel bebas berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat. Jika nilai signifikan F > 0,05 maka variabel bebas tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat.
Koefisien Determinasi Berganda (R2) Uji koefisien determinasi berganda (R2) digunakan untuk mengetahui besarnya pengaruh variabel bebas secara simultan terhadap variabel terikat. Kriteria pengujian determinasi berganda adalah sebagai berikut: a) Bila R2 = 1 atau mendekati 1 atau lebih dari 1, maka semakin kuat pula pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat, dengan kata lain bahwa model yang digunakan adalah mendekati kebenaran.
Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol. 3 No. 1 (2014)
10
b)
Bila R2 mendekati 0 (semakin kecil dari R2), maka semakin lemah pula pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat, dengan kata lain model yang digunakan kurang tepat.
6.
Pengujian secara Parsial Untuk pengujian secara parsial dilakukan dengan menggunakan alat uji statistik, antara
lain: a.
Uji t Uji t digunakan untuk mengetahui apakah variabel bebas secara parsial berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat. Kriteria pengambilan keputusannya yaitu: a) Jika nilai signifikan t < 0,05 maka variabel bebas berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat. b) Jika nilai signifikan t > 0,05 maka variabel bebas tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat. b.
Koefisien Determinasi Parsial (r2) Yaitu digunakan untuk mengetahui besarnya pengaruh variabel bebas secara parsial terhadap variabel terikat. Kriteria pengujian determinasi berganda adalah sebagai berikut: a) Bila r2 = 1 atau mendekati 1 atau lebih dari 1, maka semakin kuat pula pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat, dengan kata lain bahwa model yang digunakan adalah mendekati kebenaran. b) Bila r2 mendekati 0 (semakin kecil dari r2), maka semakin lemah pula pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat, dengan kata lain model yang digunakan kurang tepat. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Deskriptif Hasil Penelitian Dalam pembahasan penelitian ini akan dijelaskan tentang rata-rata tanggapan responden terhadap indikator-indikator variabel secara keseluruhan serta jumlah responden yang memberikan jawaban terhadap masing-masing indikator variabel. Untuk mengetahui hasil rata-rata tanggapan responden digunakan interval kelas. Interval kelas =
Nilai Tertinggi – Nilai Terendah Jumlah Kelas
Nilai Interval 4,20 < x 5,00 3,40 < x 4,20 2,60 < x 3,40 1,80 < x 2,60 1,00 < x 1,80
Tabel 1 Kelas Interval Kategori Sangat Setuju Setuju Cukup Setuju Tidak Setuju Sangat tidak Setuju
= 5 – 1 = 0,8 5
Nilai 5 4 3 2 1
Sumber: Singarimbun dan Sofiyan, 1995:118.
1.
Analisis Tanggapan Responden Berkaitan dengan Produk Berdasarkan dari hasil jawaban kuisioner dapat diketahui rata-rata tanggapan responden menyatakan setuju berkaitan dengan semua indikator produk sepeda motor Yamaha New V-ixion yang ditawarkan oleh PT Surya Timur Sakti Jatim di Surabaya. Hasil ini diindikasikan dengan nilai rata-rata tanggapan responden tersebut sebesar 3,78. Dalam
Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol. 3 No. 1 (2014)
11
interval kelas termasuk dalam kategori 3,40 < x 4,20, yang menunjukkan responden memberi nilai setuju atas pertanyaan tentang semua indikator produk. 2. Analisis Tanggapan Responden Berkaitan dengan Harga Berdasarkan dari hasil jawaban kuisioner dapat diketahui rata-rata tanggapan responden menyatakan setuju berkaitan dengan semua indikator harga sepeda motor Yamaha New V-ixion yang ditawarkan oleh PT Surya Timur Sakti Jatim di Surabaya. Hasil ini diindikasikan dengan nilai rata-rata tanggapan responden tersebut sebesar 3,57. Dalam interval kelas termasuk dalam kategori 3,40 < x 4,20, yang menunjukkan responden memberi nilai setuju atas pertanyaan tentang semua indikator harga. 3. Analisis Tanggapan Responden Berkaitan dengan Saluran Distribusi Berdasarkan dari hasil jawaban kuisioner dapat diketahui rata-rata tanggapan responden menyatakan cukup setuju berkaitan dengan semua indikator saluran distribusi sepeda motor Yamaha New V-ixion yang dimiliki oleh PT Surya Timur Sakti Jatim di Surabaya. Hasil ini diindikasikan dengan nilai rata-rata tanggapan responden tersebut sebesar 3,38. Dalam interval kelas termasuk dalam kategori 2,60 < x 3,40, yang menunjukkan responden memberi nilai cukup setuju atas pertanyaan tentang semua indikator saluran distribusi. 4. Analisis Tanggapan Responden Berkaitan dengan Promosi Berdasarkan dari hasil jawaban kuisioner dapat diketahui rata-rata tanggapan responden menyatakan cukup setuju berkaitan dengan semua indikator promosi sepeda motor Yamaha New V-ixion yang dilakukan oleh PT Surya Timur Sakti Jatim di Surabaya. Hasil ini diindikasikan dengan nilai rata-rata tanggapan responden tersebut sebesar 3,34. Dalam interval kelas termasuk dalam kategori 2,60 < x 3,40, yang menunjukkan responden memberi nilai cukup setuju atas pertanyaan tentang semua indikator promosi. 5. Analisis Tanggapan Responden Berkaitan dengan Marketing Public Relations Berdasarkan dari hasil jawaban kuisioner dapat diketahui rata-rata tanggapan responden menyatakan cukup setuju berkaitan dengan semua indikator marketing public relations yang dilakukan oleh PT Surya Timur Sakti Jatim di Surabaya. Hasil ini diindikasikan dengan nilai rata-rata tanggapan responden tersebut sebesar 3,26. Dalam interval kelas termasuk dalam kategori 2,60 < x 3,40, yang menunjukkan responden memberi nilai cukup setuju atas pertanyaan tentang semua indikator marketing public relations. 6. Analisis Tanggapan Responden Berkaitan dengan Power Berdasarkan dari hasil jawaban kuisioner dapat diketahui rata-rata tanggapan responden menyatakan cukup setuju berkaitan dengan semua indikator power yang dilakukan oleh PT Surya Timur Sakti Jatim di Surabaya. Hasil ini diindikasikan dengan nilai rata-rata tanggapan responden tersebut sebesar 3,39. Dalam interval kelas termasuk dalam kategori 2,60 < x 3,40, yang menunjukkan responden memberi nilai cukup setuju atas pertanyaan tentang semua indikator power. 7. Analisis Tanggapan Responden Berkaitan dengan Keputusan Pembelian Berdasarkan dari hasil jawaban kuisioner dapat diketahui rata-rata tanggapan responden menyatakan setuju berkaitan dengan semua indikator keputusan pembelian sepeda motor Yamaha New V-ixion yang mereka lakukan pada PT Surya Timur Sakti Jatim di Surabaya. Hasil ini diindikasikan dengan nilai rata-rata tanggapan responden tersebut sebesar 3,55. Dalam interval kelas termasuk dalam kategori 3,40 < x 4,20, yang menunjukkan responden memberi nilai setuju atas pertanyaan tentang semua indikator keputusan pembelian.
Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol. 3 No. 1 (2014)
12
Teknik Analisis Data 1.
Uji Validitas Berdasarkan hasil dari pengujian validitas, dapat diketahui bahwa seluruh item pertanyaan mengenai dari seluruh variabel yang berjumlah 25 item mempunyai nilai r hitung > dari r tabel, dan sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan, maka hal ini berarti bahwa seluruh item pertanyaan tersebut seluruhnya valid dan dapat digunakan dalam penelitian. 2.
Uji Reliabilitas Dari hasil uji reliabilitas, terlihat nilai cronbach’s alpha sebesar 0,834 > dari 0,6 yang berarti butir-butir pertanyaan dari seluruh variabel seluruhnya reliabel dan dapat digunakan dalam penelitian. 3.
Uji Asumsi Klasik Berdasarkan hasil uji asumsi klasik dengan alat bantu komputer yang menggunakan program SPSS. 12.0. diperoleh hasil, yaitu sebagai berikut: a.
Uji Normalitas Dari hasil uji normalitas, dapat diketahui bahwa besarnya nilai Asymp sig (2-tailed) sebesar 0,995 > 0,05 hal ini sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan maka dapat disimpulkan bahwa data tersebut berdistribusi normal dan dapat digunakan dalam penelitian. Dari hasil grafik dapat diketahui bahwa distribusi data telah mengikuti garis diagonal antara 0 (nol) dengan pertemuan sumbu y dengan sumbu x. Hal ini menunjukkan bahwa data dalam penelitian ini telah berdistribusi normal. b.
Uji Multikolinearitas Dari hasil uji multikolinearitas, dapat diketahui bahwa besarnya nilai (VIF) pada seluruh variabel bebas yang dijadikan model penelitian lebih kecil dari 10, dan sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan maka hal ini berarti dalam persamaan regresi tidak ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas dan mempunyai angka tolerance mendekati 1, sehingga variabel tersebut dapat digunakan dalam penelitian. c.
Uji Heteroskedastisitas Dari hasil uji heteroskedastisitas, pada grafik scatterplot terlihat titik-titik menyebar secara acak, tidak membentuk sebuah pola tertentu yang jelas, serta tersebar di atas maupun di bawah angka 0 pada sumbu y, maka dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi gangguan heteroskedastisitas pada model regresi. 4. Analisis Regresi Linier Berganda Tabel 2 Hasil Analisis Regresi Linier Berganda Koefisien Variabel Bebas Sig. t r2 Regresi Produk 0,096 0,005 8,32 % Harga 0,093 0,015 6,22 % Saluran Distribusi 0,133 0,010 6,99 % Promosi 0,160 0,001 10,92 % Marketing Public Relations 0,108 0,042 4,36 % Power 0,142 0,006 7,87 % Konstanta -2,150 Sig. F 0,000 R2 0,703
Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol. 3 No. 1 (2014)
13
Dari data tabel 2, persamaan regresi yang didapat adalah: y = -2,150 + 0,096x1 + 0,093x2 + 0,133x3 + 0,160x4 + 0,108x5 + 0,142x6 Dari persamaan regresi di atas dapat diuraikan sebagai berikut: a. Konstanta (a) merupakan intersep garis regresi dengan y jika x = 0, yang menunjukkan bahwa besarnya variabel terikat yang digunakan dalam model penelitian sebesar konstanta tersebut. Besarnya nilai konstanta (a) adalah -2,150 menunjukkan bahwa jika variabel bebas yang terdiri dari yaitu produk, harga, saluran distribusi, promosi, marketing public relations dan power = 0, maka keputusan pembelian sepeda motor Yamaha New V-ixion pada PT Surya Timur Sakti Jatim di Surabaya akan sebesar -2,150. b. Koefisien regresi produk (b1) = 0,096, menunjukkan arah hubungan positif (searah) antara variabel produk dengan keputusan pembelian sepeda motor Yamaha New V-ixion pada PT Surya Timur Sakti Jatim di Surabaya. Hal ini menunjukkan semakin baik kualitas produk yang dimiliki oleh PT Surya Timur Sakti Jatim di Surabaya tersebut akan semakin meningkatkan keputusan konsumen untuk membeli sepeda motor Yamaha New V-ixion tersebut. Dengan kata lain jika variabel produk naik 1 satuan keputusan pembelian juga akan naik sebesar 0,096 dengan asumsi variabel yang lainnya konstan. c. Koefisien regresi harga (b2) = 0,093, menunjukkan arah hubungan positif (searah) antara variabel harga dengan keputusan pembelian sepeda motor Yamaha New Vixion pada PT Surya Timur Sakti Jatim di Surabaya. Hal ini menunjukkan semakin baik strategi harga yang ditawarkan oleh PT Surya Timur Sakti Jatim di Surabaya tersebut akan semakin meningkatkan keputusan konsumen untuk membeli sepeda motor Yamaha New V-ixion tersebut. Dengan kata lain jika variabel harga naik 1 satuan keputusan pembelian juga akan naik sebesar 0,093 dengan asumsi variabel yang lainnya konstan. d. Koefisien regresi saluran distribusi (b3) = 0,133, menunjukkan arah hubungan positif (searah) antara variabel saluran distribusi dengan keputusan pembelian sepeda motor Yamaha New V-ixion pada PT Surya Timur Sakti Jatim di Surabaya. Hal ini menunjukkan semakin baik saluran distribusi yang dimiliki oleh PT Surya Timur Sakti Jatim di Surabaya tersebut akan semakin meningkatkan keputusan konsumen untuk membeli sepeda motor tersebut. Dengan kata lain jika variabel saluran distribusi naik 1 satuan keputusan pembelian juga akan naik sebesar 0,133 dengan asumsi variabel yang lainnya konstan. e. Koefisien regresi promosi (b4) = 0,160, menunjukkan arah hubungan positif (searah) antara variabel promosi dengan keputusan pembelian sepeda motor Yamaha New V-ixion pada PT Surya Timur Sakti Jatim di Surabaya. Hal ini menunjukkan semakin baik promosi yang dilakukan oleh PT Surya Timur Sakti Jatim di Surabaya tersebut akan semakin meningkatkan keputusan konsumen untuk membeli sepeda motor tersebut. Dengan kata lain jika variabel promosi naik 1 satuan keputusan pembelian juga akan naik sebesar 0,160 dengan asumsi variabel yang lainnya konstan. f. Koefisien regresi marketing public relations (b5) = 0,108, menunjukkan arah hubungan positif (searah) antara variabel marketing public relations dengan keputusan pembelian sepeda motor Yamaha New V-ixion pada PT Surya Timur Sakti Jatim di Surabaya. Hal ini menunjukkan semakin baik program marketing public relations yang dilakukan oleh PT Surya Timur Sakti Jatim di Surabaya tersebut akan semakin meningkatkan keputusan konsumen untuk membeli sepeda motor tersebut. Dengan kata lain jika variabel marketing public relations naik 1 satuan keputusan pembelian juga akan naik sebesar 0,108 dengan asumsi variabel yang lainnya konstan.
Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol. 3 No. 1 (2014)
14
g.
Koefisien regresi power (b6) = 0,142, menunjukkan arah hubungan positif (searah) antara variabel power dengan keputusan pembelian sepeda motor Yamaha New V-ixion pada PT Surya Timur Sakti Jatim di Surabaya. Hal ini menunjukkan semakin baik power yang dilakukan oleh PT Surya Timur Sakti Jatim di Surabaya tersebut akan semakin meningkatkan keputusan konsumen untuk membeli sepeda motor tersebut. Dengan kata lain jika variabel power naik 1 satuan keputusan pembelian juga akan naik sebesar 0,142 dengan asumsi variabel yang lainnya konstan.
5.
Pengujian secara Simultan
a.
Uji F Dilihat dari tabel 2, nilai signifikan F = 0,000 < dari α = 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa pengaruh variabel produk, harga, saluran distribusi, promosi, marketing public relations, dan power secara simultan terhadap keputusan konsumen membeli sepeda motor Yamaha New V-ixion pada PT Surya Timur Sakti Jatim di Surabaya adalah signifikan. b.
Koefisien Determinasi Berganda (R2) Dilihat dari tabel 2, diketahui R Square (R2) sebesar 0,703 atau 70,3% yang menunjukkan pengaruh dari variabel produk, harga, saluran distribusi, promosi, marketing public relations, dan power secara simultan terhadap keputusan konsumen membeli sepeda motor Yamaha New V-ixion pada PT Surya Timur Sakti Jatim di Surabaya adalah besar. Sedangkan sisanya (100 % - 70,3 % = 29,7 %) dipengaruhi oleh variabel lainnya yang belum dimasukkan ke dalam model penelitian ini. 6.
Pengujian secara Parsial
a.
Uji t Dilihat dari tabel 2, masing-masing nilai signifikan t < dari α = 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa pengaruh variabel produk, harga, saluran distribusi, promosi, marketing public relations, dan power secara parsial terhadap keputusan konsumen membeli sepeda motor Yamaha New V-ixion pada PT Surya Timur Sakti Jatim di Surabaya adalah signifikan. b.
koefisien determinasi Parsial (r2) Dilihat dari tabel 2, dinyatakan variabel promosi yang memiliki pengaruh dominan terhadap keputusan konsumen membeli sepeda motor Yamaha New V-ixion pada PT Surya Timur Sakti Jatim di Surabaya karena memiliki nilai r2 terbesar yaitu sebesar 10,92 %. SIMPULAN, SARAN DAN KETERBATASAN Simpulan Simpulan hasil penelitian ini dapat dikemukakan sebagai berikut: (1) Pengaruh mega marketing yang terdiri dari produk, harga, saluran distribusi, promosi, marketing public relations, dan power secara simultan terhadap keputusan konsumen membeli sepeda motor Yamaha New V-ixion pada PT Surya Timur Sakti Jatim di Surabaya adalah signifikan. Hasil ini didukung dengan nilai signifikan F sebesar 0,000 < 0,05. Hasil koefisien regresi berganda (R) sebesar 83,8 % yang menunjukkan bahwa korelasi antara variabel bebas tersebut secara simultan terhadap keputusan konsumen membeli sepeda motor New V-ixion pada PT Surya Timur Sakti Jatim di Surabaya memiliki hubungan yang erat; (2) Pengaruh mega marketing yang terdiri dari produk, harga, saluran distribusi, promosi, marketing public relations, dan power secara parsial terhadap keputusan konsumen membeli sepeda motor Yamaha New Vixion pada PT Surya Timur Sakti Jatim di Surabaya adalah signifikan. Hasil ini ditunjukkan dengan nilai signifikansi masing-masing variabel tersebut dibawah α = 5 %; (3) Variabel
Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol. 3 No. 1 (2014)
15
promosi yang memiliki pengaruh dominan terhadap keputusan konsumen membeli sepeda motor Yamaha New V-ixion pada PT Surya Timur Sakti Jatim di Surabaya karena memiliki nilai r2 terbesar yaitu sebesar 10,92 %. Saran Berdasarkan kesimpulan yang ada maka penulis dapat memberikan saran-saran sebagai berikut: (1) Mengingat variabel promosi merupakan variabel yang dominan terhadap keputusan pembelian, hendaknya manajemen PT Surya Timur Sakti Jatim Surabaya tetap mempertahankan strategi promosinya atau lebih ditingkatkan lagi untuk menginformasikan dealer beserta produk yang dijual kepada masyarakat atau konsumen sehingga mereka lebih mengenal dealer beserta produk tersebut kemudian berminat untuk membelinya; (2) Hendaknya PT Surya Timur Sakti Jatim Surabaya selain mempertahankan produk sepeda motor Yamaha New V-ixion, juga menambah varian-varian dari produk tersebut misalnya menyediakan suku cadang atau melengkapi koleksi suku cadang yang dijual. Hal ini dilakukan mengingat persepsi konsumen akan produk tersebut sudah baik; (3) Hendaknya manajemen PT Surya Timur Sakti Jatim di Surabaya lebih memperhatikan lagi strategi yang menyangkut tentang harga, misalnya memberikan kemudahan dalam melakukan pembayaran yang dilakukan baik kredit maupun tunai, memberikan potongan harga sehingga harga mampu bersaing dengan produk yang sama pada tempat yang lain. Hal ini akan membuat konsumen merasakan bahwa dealer tersebut memberikan tawaran harga yang sangat menarik minat untuk membeli sepeda motor Yamaha New V-ixion. Keterbatasan Keterbatasan utama yang terdapat dalam penelitian ini adalah bahwa indikator dari variabel-variabel dalam penelitian terlalu banyak sehingga pengumpulan dan pengolahan data memakan waktu yang lama. Untuk penelitian selanjutnya, indikator dari variabelvariabel dalam penelitian lebih efisien dan efektif agar pengumpulan dan pengolahan data menjadi lebih cepat. DAFTAR PUSTAKA Ghozali, I. 2001. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Edisi Kedua. Universitas Diponegoro. Semarang. Kotler, P. 2000. Manajemen Pemasaran. Edisi Terjemahan. PT Prehallindo. Jakarta. . 2002. Manajemen Pemasaran. Edisi Milenium. PT Prehallindo. Jakarta. Ruslan, R. 2005. Manajemen Public Relations dan Media Komunikasi. Edisi Revisi. PT Raja Grafindo. Jakarta. Santoso, S. 2001. SPSS Mengelolah Data Statistik secara Profesional. Edisi Kesepuluh. PT Elex Media Komputindo. Jakarta. Singarimbun M. dan E. Sofiyan. 1995. Metode Penelitian Survai. Edisi Revisi. PT. Pustaka LP3ES. Jakarta. Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitaif, Kualitatif, dan Kombinasi (Mixed Methods). Edisi Kesepuluh. Alfabeta. Bandung. Sujarweni V. W. dan P. Endrayanto. 2012. Statistika untuk Penelitian. Edisi Pertama. Graha Ilmu. Yogyakarta. Tjiptono, F. 1995. Strategi Pemasaran. Edisi Pertama. Andi. Yogyakarta. . 1997. Strategi Pemasaran. Edisi Kedua. Andi. Yogyakarta.
●●●