PENGARUH KEBIJAKAN BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SEPEDA MOTOR HONDA DI BANDAR LAMPUNG Driya Wiryawan Dorothy Rouly H. Pandjaitan Dosen FEB Universitas Lampung
ABSTRAK Sepada motor merek Honda memiliki pangsa pasar yang luas dan prospek yang baik sehingga banyak perusahaan lain masuk dan ikut berkompetisi dalam bidang usaha ini sehingga membuat persaingan semakin ketat. Permasalahan dalam penelitian ini adalah seberapa besar pengaruh produk, harga, promosi, dan distribusi terhadap keputusan pembelian. Tujuan penelitian ini adalah sejauh mana pengaruh produk, harga, promosi, dan distribusi terhadap keputusan pembelian. Hipotesis dalam penelitian ini adalah kebijakan produk, harga, promosi, dan distribusi berpengaruh terhadap keputusan pembelian sepeda motor Honda di Bandar Lampung. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pemilik sepeda motor Honda yang berada di Bandar Lampung.. Ukuran sampel penelitian ini sebanyak 100 responden. Pengujian hipotesis menggunakan analisis regresi linier berganda, uji –F dan Uji-t. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai koefisien determinasi (R2) variabel bebas mampu menjelaskan 77,3% terhadap variabel terikat. Kebijakan bauran pemasaran secara bersama-sama berpengaruh terhadap keputusan pembelian dengan nilai F-hitung sebesar 80,666. Secara sendiri produk berpengaruh terhadap keputusan pembelian dengan nilai t-hitung 2,759 dan nilai koefisien regresi 0,218. Harga berpengaruh terhadap keputusan pembelian dengan nilai t-hitung 2,976 dan nilai nilai koefisien regresi 0,238. Promosi berpengaruh terhadap keputusan pembelian nilai t-hitung 6,686 dan nilai koefisien regresi 0,465. Distribusi berpengaruh terhadap keputusan pembelian dengan nilai t-hitung 2,023 dan nilai koefisien regresi 0,115. Variabel yang dominan terhadap keputusan pembelian adalah promosi. Sedangkan variabel yang mempunyai pengaruh terkecil terhadap keputusan pembelian adalah distribusi. Kata kunci: bauran pemasaran, keputusan pembelian
I. PENDAHULUAN Perkembangan perekonomian yang terus meningkat mengakibatkan semakin pentingnya peranan pemasaran pada masa sekarang ini. Bahkan hal-hal yang bukan merupakan kebutuhan dasar atau pokok juga membutuhkan kegiatan pemasaran. Pemasaran merupakan kegiatan penting yang dilaksanakan oleh perusahaan dalam rangka mewujudkan tujuan perusahaan, terutama yang bersifat ekonomis untuk mengembangkan usahanya agar memperoleh laba yang maksimum dan menjaga kelangsungan hidup perusahaan. Seiring dengan perkembangan zaman, tidak semua orang memiliki kemampuan untuk membeli kendaraan pribadi sehingga sebagian besar masyarakat membutuhkan sepeda motor sebagai alat transportasi untuk membantu mereka dalam melakukan kegiatan sehari-hari. Alat transportasi yang digunakan bermacam-macam yaitu angkutan darat, angkutan laut, dan angkutan udara. Kendaraan transportasi itu sendiri terdiri dari berbagai jenis, salah satu jenisnya adalah sepeda motor.
Sepeda motor adalah alat transportasi yang memiliki kapasitas penumpang tidak lebih dari 2 orang. Biasanya sepeda motor digunakan sebagai alat transportasi yang tidak bisa dilalui oleh mobil misalnya jalan yang sempit atau jalan daerah terpencil. Fungsi dari sepeda motor tersebut mengantarkan mereka sampai pada tujuan atau tempat. Produk kendaraan jenis sepeda motor merupakan salah satu alat dan sarana transportasi yang cukup penting dalam menunjang manusia untuk melakukan kegiatannya sehari-hari. Objek yang menjadi bahan penelitian adalah pengguna atau pemakai sepeda motor Honda di Bandar Lampung. Sepeda motor Honda mempunyai keunggulan dibandingkan produk pesaing, yang dilihat dari merek, bentuk produk, dan kualitas produk. Jenis produksi sepeda motor yang dipasarkan di Bandar Lampung adalah sepeda motor Honda yang banyak diminati oleh para konsumen, karena memilki kualitas produk yang baik dan merek yang sudah cukup terkenal. Keunggulan yang dimiliki kendaraan sepeda motor Honda adalah suku cadang mudah didapat, bentuk atau bodi sepeda motor yang baik, dan kualitas sepeda motor terjamin. Sepeda motor Honda memasarkan produknya menghadapi persaingan dan tantangan dari perusahaan pesaing yang sejenisnya atau perusahaan dalam industri sepeda, yang selalu berusaha memperluas pangsa pasar sasarannya. PT. Tunas Dwipa Motor sebagai dealer utama terbesar di Bandar Lampung selalu berusaha memperluas pangsa pasar sasarannya, hal tersebut terbukti bahwa pangsa pasar yang sangat luas dibandingkan dengan perusahaan-perusahaan lain yang sejenis yaitu PT Lautan Teduh, PT Agung Lestari Sepeda Motor, PT Wahana Ottomitra Multiartha dan lain-lain. Data tersebut dapat dilihat dari penjelasan Tabel 1.1 Tabel 1.1 Pangsa Pasar Honda dan Produksi Sejenis Merek Pesaing di Bandar Lampung. No 1 2 3 4 5
Nama Perusahaan
Merek Yang Dipasarkan
PT. Tunas Dwipa Motor (TDM) P.T Lautan Teduh P.T Agung Lestari Sepeda Motor (ALUM) P.T Wahana Ottomitra Multiartha Lain-lain
Honda Yamaha Suzuki Kawasaki Sepeda motor Cina dan India
Pangsa Pasar 46 % 35 % 10 % 5% 4%
Sumber: Porek Samsat Bersama Bandar Lampung 2012 PT. Tunas Dwipa Motor dalam memasarkan produknya di Bandar Lampung paling unggul dalam pangsa pasarnya dibandingkan dengan pesaingnya. Untuk mempertahankan pangsa pasar diposisi level teratas. PT. Tunas Dwipa Motor Bandar Lampung melakukan kebijakan bauran pemasaran yang berkaitan dengan produk, harga, promosi dan distribusi yang bertujuan untuk meningkatkan volume penjualan dan mempertahankan level pangsa pasar pertama sepeda sepeda motor. Kempat unsur tersebut dikenal dengan bauran pemasaran. Volume penjualan berdasarkan kenyataan dari PT. Tunas Dwipa Motor di Bandar Lampung dari target yang telah ditetapkan seperti ditunjukkan pada Tabel 1.2 Tabel 1.2 Perkembangan Target dan Kenyataan Volume Penjualan Sepeda Motor PT. Tunas Dwipa Motor Tahun 2009 – 2011 (dalam Unit).
2009 2010
Target Penjualan (Unit) 1000 1.120
Kenyataan Penjualan (Unit) 909 998
2011
1.560
1420
Tahun
Sumber: PT. Tunas Dwipa Motor Bandar Lampung, 2012
Tabel 1.2 memperlihatkan bahwa target penjualan yang telah ditetapkan oleh PT. Tunas Dwipa Motor di Bandar Lampung tiap tahunnya mengalami peningkatan, apalagi pada tahun 2010 ke 2011 mengalami target penjualan yang sangat besar dibandingkan tahun sebelumnya. Tetapi tiap tahunnya penjualan PT. Tunas Dwipa Motor di Bandar Lampung semakin menjauhi dari target penjualan, hal tersebut bisa terlihat dari kenyataan penjualan dengan target penjualannya. Masalah yang dihadapi adalah adanya persaingan dengan perusahaan lain dan kenyataan penjualan yang dilakukan belum mencapai target penjualan yang telah ditentukan sesuai dengan Tabel 1.2. Berdasarkan hal tersebut, penelitian ini mengajukan permasalahan sebagai berikut seberapa besar pengaruh kebijakan produk terhadap keputusan pembelian sepeda motor Honda di Bandar Lampung? Seberapa besar pengaruh kebijakan harga terhadap keputusan pembelian sepeda motor Honda di Bandar Lampung? Seberapa besar pengaruh kebijakan promosi terhadap keputusan pembelian sepeda motor Honda di Bandar Lampung? Seberapa besar pengaruh kebijakan distribusi terhadap keputusan pembelian sepeda motor Honda di Bandar Lampung?
II. STUDI LITERATUR DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS Bauran pemasaran merupakan faktor penting dalam keputusan pembelian konsumen. Variabel ini dikenal dengan bauran pemasaran yang terdiri dari produk, harga, promosi dan distribusi. Faktor ini yang akan diteliti sebagai faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian. Menurut Kotler (2009:18), bauran pemasaran adalah seperangkat alat pemasaran yang digunakan perusahaan untuk terus menerus mencapai tujuan pemasarannya di pasar sasaran. Menurut Kotler (2009:18), mengklasifikasikan alatalat itu menjadi empat kelompok yang luas yang disebut 4P dalam pemasaran. 4P menggambarkan pandangan penjual tentang alat-alat pemasaran yang dapat digunakan untuk mempengaruhi pembeli, 4P tersebut antara lain: a. Produk. Menurut Kotler (2009:431), produk sebagai sesuatu yang dapat ditawarkan ke suatu untuk memenuhi keinginan atau kebutuhan. Selain itu produk juga memiliki berbagai atribut. Menurut Tjiptono (2000:103), atribut produk adalah unsur-unsur produk yang dipandang penting oleh konsumen dan dijadikan dasar pengambilan keputusan pembelian. Atribut produk merupakan suatu karakteristik spesifik dari produk yang memberikan manfaat penting bagi konsumen dan dijadikan dasar pengambilan keputusan pembelian. Jika perusahaan dapat memenuhi keinginan konsumen dengan memberikan atribut-atribut yang terbaik pada produknya, diharapkan konsumen akan memandang produk tersebut berbeda dan lebih baik dari produk para pesaingnya, dan perusahaan akan dapat menempatkan posisi produknya ke arah yang lebih baik. b. Harga. Menurut Stanton (2001:312), harga adalah jumlah uang yang dibutuhkan untuk memperoleh beberapa kombinasi sebuah produk dan pelayanan yang menyertainya. Harga merupakan komponen yang berpengaruh langsung terhadap laba perusahaan. Harga memiliki dua peranan utama dalam proses pengambilan keputusan pembelian (Tjiptono, 2000:143) yaitu: peranan alokasi harga dalam membantu para pembeli untuk memutuskan cara memperoleh manfaat atau utilitas tertinggi yang diharapkan berdasarkan daya belinya. Kedua, Peranan informasi dari harga dalam membidik konsumen mengenai faktor-faktor produk seperti kualitas. c. Promosi. Menurut Kotler (2009:365) Untuk mempengaruhi perilaku konsumen, perusahaan dapat menggunakan strategi promosi. Perusahaan mempromosikan produk agar konsumen dapat mengenali produk dan untuk tujuan agar konsumen terbaik untuk melakukan keputusan pembelian. d. Distribusi. Sebagian besar konsumen menginginkan barang yang disajikan dengan mudah. Mudah dalam hal ini adalah mudah dijangkau dan tersedia banyak, dengan adanya barang yang disajikan secara mudah dan banyak dapat mempengaruhi keputusan pembelian. Menurut Tjiptono (2000:163), distribusi
adalah kegiatan pemasaran yang berusaha memperlancar dan mempermudah penyampaian barang dan jasa dari produsen ke konsumen. Sehingga model penelitian terdapat pada Gambar 1.1 berikut ini: Bauran Pemasaran Produk (X1) Harga (X2)
Keputusan Pembelian (Y)
Promosi (X3) Distribusi (X4) Gambar 1.1 Paradigma Penelitian
Hipotesis Hipotesis merupakan jawaban sementara yang mungkin benar atau salah yang akan diterima apabila fakta-fakta membenarkan dan akan ditolak apabila salah. Berdasarkan permasalahan dan kerangka pemikiran yang dikemukakan di atas hipotesis yang dirumuskan dalam penelitian ini adalah: 1. Kebijakan produk berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian sepeda motor Honda di Bandar Lampung. 2. Kebijakan harga berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian sepeda motor Honda di Bandar Lampung. 3. Kebijakan promosi berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian sepeda motor Honda di Bandar Lampung. 4. Kebijakan distribusi berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian sepeda motor Honda di Bandar Lampung.
III. METODA PENELITIAN Populasi dan Sampel Populasi adalah sekelompok elemen yang lengkap yang biasanya berupa orang, obyek, transaksi atau kejadian dimana kita tertarik untuk mempelajarinya atau menjadi obyek penelitian. Sedangkan sampel adalah suatu himpunan bagian dari unit populasi (Kuncoro, 2003:103). Menurut Sugiyono (2002:72) populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pelanggan atau konsumen sepeda motor Honda di Bandar Lampung. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah penarikan sampel secara tidak acak. Dalam penggunaan penarikan sampel secara tidak acak ini, pengetahuan, kepercayaan, dan pengalaman seseorang dijadikan pertimbangan untuk menentukan anggota populasi yang dipilih sebagai sampel. Prosedur penarikan sampel secara tidak acak yang digunakan adalah Purposive Sampling. Menurut Djarwanto (2001:18) Purposive Sampling adalah yang mendasarkan pada maksud-maksud tertentu dalam memilih anggota sampel. Sedangkan menurut Supranto, (2000:17) Purposive Sampling, yaitu pengambilan sampel dimana elemen-elemen yang dimasukkan dalam sampel dimasukkan dengan sengaja, dengan catatan bahwa sampel tersebut mewakili populasi.
Rancangan Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian verifikatif yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antar variabel melalui suatu pengujian hipotesis. Pengujian hipotesis dilakukan melalui analisis regresi linier berganda karena dalam penelitian ini variabel yang berpengaruh dari variabel bebas terhadap variabel terikat. Setelah itu diujikan secara bersama-sama menggunakan uji – F dan diujikan secara individu menggunakan uji-t. Penelitian Lapangan Data yang dikumpulkan meliputi data primer dan data sekunder 1. Data Primer Data yang diperoleh melalui pendapat langsung dari pelanggan sepeda motor Honda di Bandar Lampung mengenai kebijakan bauran pemasaran (produk, harga, promosi, distribusi) terhadap keputusan pembelian sepeda motor Honda. Metode yang digunakan adalah penyebaran kuisioner kepada pelanggan sepeda motor Honda di Bandar Lampung. Kuisioner tersebut berisi pertanyaan tentang kebijakan bauran pemasaran (produk, harga, promosi, distribusi) terhadap keputusan pembelian motor Honda. Data primer ini diperoleh melalui 100 responden pelanggan sepeda motor Honda di Bandar Lampung. Pengukurannya didasarkan pada respon terhadap skala Likert. Agar data yang diperoleh benar menggunakan instrumen penelitian kuisioner menggunakan skala Likert 1 sampai dengan 5. Untuk memberikan nilai terhadap jawaban dalam kuesioner dibagi menjadi lima tingkat alternatif jawaban yang disusun bertingkat dengan pemberian bobot nilai (skor) sebagai berikut: Sangat Setuju skor (5) Setuju skor (4) Cukup Setuju skor (3) Kurang Setuju skor (2) Sangat Tidak Setuju skor (1) 2. Data Sekunder Penelitian ini dilakukan secara langsung pada konsumen pemakai sepeda motor Honda di Bandar Lampung untuk memperoleh data-data sekunder yang dibutuhkan dalam penulisan penelitian ini, misalnya data mengenai produk, harga, promosi dan distribusi dan data lainnya.
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Data Responden Responden dalam penelitian ini adalah seluruh pelanggan sepeda motor Honda di Bandarlampung yang berjumlah 100 orang. Metode pengumpulan data melalui pengisian kuesioner oleh responden diperoleh kondisi responden, antara lain usia, jenis kelamin, pendidikan terakhir, status pekerjaan, dan penghasilan perbulan. Data Responden Berdasarkan Usia Tabel Usia Responden Usia Responden (tahun) 25 – 30 30 – 45 45 – 50 >50 Total
Frekuensi
Persentase
73 21 6 0 100
73% 21% 6% 0% 100%
Dari hasil kuesioner pada Tabel dapat diketahui bahwa usia pelanggan sepeda motor Honda di Bandarlampung pada tahun 2012 didominasi usia 25-30 tahun sebanyak 73% atau 73 orang.
Kemudian, skala usia 30-45 tahun sebesar 21% dan paling sedikit pada skala usia 45-50 tahun sebesar 6% dari total responden. Hal ini menunjukkan bahwa pelanggan sepeda motor Honda di Bandarlampung hampir seluruhnya dari kalangan umur 25-30 tahun. Data Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Tabel Jenis Kelamin Responden Jenis Kelamin Laki-laki Perempuan Total
Frekuensi 62 38 100
Persentase 62% 38% 100%
Berdasarkan karakteristik jenis kelamin pada Tabel dapat dijelaskan bahwa responden yang berjenis kelamin laki-laki sebanyak 62 orang atau 62% sebagai pelanggan sepeda motor Honda di Bandarlampung pada tahun 2012, dan selebihnya berjenis kelamin perempuan sebanyak 38 orang atau 38%. Hal ini menunjukkan bahwa responden laki-laki mendominasi dalam keputusan pembelian sepeda motor Honda di Bandarlampung. Data Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir Tabel Pendidikan Terakhir Responden Pendidikan Terakhir SD SMP SMU DIPLOMA SARJANA (S1) SARJANA (S2) Total
Frekuensi 5 23 52 14 6 0 100
Persentase 5% 23% 52% 14% 6% 0% 100%
Dari penyajian data pada Tabel dapat dijelaskan bahwa pendidikan terakhir dari pelanggan sepeda motor Honda di Bandarlampung didominasi oleh pendidikan SMU sebanyak 52 orang atau 52%. Responden yang berpendidikan SMP sebanyak 23%, selanjutnya diikuti oleh responden pendidikan diploma sebanyak 14 orang atau 14%. Responden yang berpendidikan Sarjana sebanyak 6% dan yang paling sedikit adalah pendidikan SD sebanyak 5 orang atau 5%. Data Responden Berdasarkan Status Pekerjaan Tabel Status Pekerjaan Responden Jenis Pekerjaan Pegawai negeri sipil Perbankan Asuransi Pedagang Wiraswasta Pegawai BUMN Total
Frekuensi 20 6 0 31 43 0% 100
Persentase 20% 6% 0% 31% 43% 0% 100%
Dari penyajian data pada Tabel dapat dijelaskan bahwa jenis-jenis pekerjaan dari pelanggan sepeda motor Honda di Bandarlampung didominasi oleh wiraswasta sebanyak 43 orang atau 43%. Responden yang berprofesi sebagai pegawai negeri sipil sebanyak 20 orang atau 20 %, selanjutnya
yang paling sedikit diikuti oleh responden yang memiliki profesi sebagai perbankan sebanyak 6 orang atau 6%. Data Responden Berdasarkan Penghasilan Tabel Penghasilan Responden Penghasilan/bulan Frekuensi Persentase < Rp 1.000.000 13 13% Rp1.Juta – Rp 1,5 Juta 17 17% Rp 1,5 Juta – Rp 2,5 Juta 26 26% Rp 2,5 Juta – Rp 4 Juta 41 41% > Rp 5 Juta 3 3% Total 100 100% Dari penyajian data pada Tabel dapat dijelaskan bahwa penghasilan responden dari pelanggan sepeda motor Honda di Bandarlampung didominasi oleh responden dengan penghasilan 2,5 juta – 4 juta rupiah sebanyak 41 orang atau 41%. Kemudian responden yang berpenghasilan Rp 1,5 jutaRp2,5 juta sebanyak 26 orang atau 26%. selanjutnya diikuti oleh responden yang berpenghasilan Rp.1 juta- Rp1,5 juta sebanyak 17 orang atau 17%. Responden dengan penghasilan dibawah Rp 1 juta sebanyak 13% dan yang paling sedikit adalah responden dengan penghasilan lebih dari Rp 5 juta sebanyak 3 orang atau 3%. Analisis Deskriptif Analisis deskriptif yang bertitik tolak pada frekuensi jawaban dari hasil jawaban kuesioner. Keputusan pembelian sepeda motor Honda di Bandarlampung dapat dilihat dari pengaruh yang terdiri dari variabel produk, harga, promosi dan distribusi dengan menggunakan analisis statistik melalui nilai pada sebaran pertanyaan yang terdapat pada 100 eksemplar kuesioner. Berikut hasil tanggapan responden terhadap beberapa pertanyaan yang terdapat dalam kuesioner yang disajikan dalam bentuk tabel. Analisis Persepsi Responden Terhadap Variabel Produk (X1) Berikut hasil tanggapan responden mengenai variabel produk Tabel Persepsi Responden Variabel Produk (X1) Item Pertanyaan 1 2 3 4 5 6
Skor Jawaban SS = 5 S=4 CS = 3 TS = 2 Frekuensi Frekuensi Frekuensi Frekuensi 18 35 25 12 14 37 25 13 13 29 37 13 22 35 24 11 17 37 20 12 16 28 34 10
STS = 1 Frekuensi 10 11 8 8 14 12
Total 100 100 100 100 100 100
Persepsi responden terhadap produk meliputi sejumlah karakteristik yang dapat dilihat oleh kualitas produk, bentuk produk, dan merek. Semakin baik produk, maka akan semakin tinggi keputusan pembelian motor Honda dan sebaliknya, berdasarkan hasil tanggapan responden pada Tabel dari item pertanyaan pertama variabel produk mengenai responden kualitas motor Honda sangat bagus, mayoritas responden sebesar 35% menjawab setuju, 25% menjawab cukup setuju. Menurut persepsi responden bahwa motor Honda memiliki kualitas yang baik di mesinnya.
Kemudian untuk item pertanyaan kedua mengenai motor Honda nyaman untuk dikendarai, mayoritas responden sebesar 37% menjawab setuju dan 25% menjawab cukup setuju. Menurut persepsi responden, motor Honda nyaman untuk dikendarai. Untuk item pertanyaan ketiga mengenai motor Honda hemat BBM, mayoritas responden sebesar 37% menjawab cukup setuju dan 29% menjawab setuju. Berdasarkan hasil persepsi responden, motor Honda dikenal sebagai motor yang irit BBM. Untuk item pertanyaan keempat mengenai bentuk body Honda sangat menarik, mayoritas responden sebesar 35% menjawab setuju dan 24% menjawab cukup setuju. Menurut persepsi responden, body motor Honda sangat menarik karena sporty dan sangat disukai. Untuk item pertanyaan kelima mengenai desain striping sepeda motor Honda menarik, mayoritas responden sebesar 37% menjawab setuju dan 20% menjawab cukup setuju. Menurut persepsi responden, striping sepeda motor Honda desainnya sangat menarik. Untuk item pertanyaan keenam mengenai merek sepeda motor Honda sangat terkenal, mayoritas responden sebesar 28% menjawab setuju dan 34% menjawab cukup setuju. Menurut persepsi responden bahwa merek sepeda motor Honda sudah sangat terkenal bagi konsumen. Jadi dapat disimpulkan bahwa untuk keseluruhan item pertanyaan variabel produk, mayoritas responden dari 100 responden yang dimintai tanggapannya, memberikan jawaban setuju dan sangat setuju atas produk sepeda motor Honda di Bandarlampung. Nilai modus pada Tabel 4.6 untuk pertanyaan pertama yaitu setuju dengan nilai 35 dan mediannya yaitu sangat setuju dengan nilai 18. Untuk pertanyaan kedua modusnya yaitu setuju dengan nilai 37 dan mediannya sangat setuju dengan nilai 14. Untuk pertanyaan ketiga modusnya yaitu kurang setuju dengan nilai 37 dan mediannya yaitu tidak setuju dengan nilai 13. Untuk pertanyaan keempat modusnya yaitu setuju dengan nilai 35 dan mediannya yaitu sangat setuju dengan nilai 22. Untuk pertanyaan kelima modusnya yaitu setuju dengan nilai 37 dan mediannya yaitu sangat setuju dengan nilai 17. Untuk pertanyaan keenam modusnya yaitu kurang setuju dengan nilai 34 dan mediannya yaitu sangat setuju dengan nilai 16. Analisis Persepsi Responden Terhadap Variabel Harga (X2) Berikut hasil tanggapan responden mengenai variabel harga Tabel Persepsi Responden Terhadap Harga (X2) Skor Jawaban Item SS = 5 S=4 CS = 3 KS = 2 Pertanyaan Frekuensi Frekuensi Frekuensi Frekuensi 1 18 29 26 23 2 27 36 17 13 3 8 35 41 10 4 17 24 27 25 5 25 34 17 17 6 8 33 39 11
STS = 1 Frekuensi 4 7 6 7 7 9
Total 100 100 100 100 100 100
Berdasarkan hasil tanggapan responden pada Tabel dari item pertanyaan pertama variabel harga mengenai harga yang ditawarkan wajar dan sesuai, mayoritas responden sebesar 29% menjawab setuju dan 26% menjawab cukup setuju. Menurut persepsi responden bahwa harga sepeda motor Honda sesuai dengan kualitas dan tidak jauh dengan harga pesaingnya. Untuk item pertanyaan kedua mengenai harga yang ditawarkan perusahaan lebih menguntungkan, mayoritas responden sebesar 36% menjawab setuju dan 27% menjawab sangat setuju. Menurut persepsi responden bahwa harga yang ditawarkan sesuai dengan harga jual yang sangat tinggi di pasaran. Kemudian untuk item pertanyaan ketiga mengenai potongan harga sepeda motor Honda besar, mayoritas responden sebesar 41% responden menjawab cukup setuju dan 35% menjawab setuju.
Berdasarkan hasil persepsi responden bahwa setiap pembelian motor sepeda motor Honda ada potongan harga atau diskon yang diberikan oleh perusahaan. Untuk item pertanyaan keempat mengenai harga yang ditawarkan sesuai kemampuan, mayoritas responden sebesar 27% responden menjawab cukup setuju dan 24% menjawab setuju. Berdasarkan hasil persepsi responden bahwa harga yang ditawarkan sesuai kemampuan daya beli konsumen untuk membeli sepeda motor Honda. Setelah itu untuk item pertanyaan kelima mengenai harga jual sepeda motor Honda sesuai dengan harga pasar, mayoritas responden sebesar 34% responden menjawab setuju dan 25% menjawab sangat setuju. Berdasarkan hasil persepsi responden bahwa harga jual di pasar untuk sepeda motor Honda sangat tinggi di pasar. Untuk item pertanyaan keenam mengenai harga sepeda motor Honda tidak jauh berbeda dengan harga pesaing, mayoritas responden sebesar 39% responden menjawab cukup setuju dan 33% menjawab setuju. Berdasarkan hasil persepsi responden, bahwa harga sepeda motor Honda selisih sedikit dengan harga pesaing. Jadi dapat disimpulkan bahwa untuk keseluruhan item pertanyaan variabel harga, mayoritas responden dari 100 responden yang dimintai tanggapannya, memberikan jawaban cukup setuju dan setuju atas harga sepeda motor Honda di Bandarlampung. Nilai modus pada Tabel 4.7 untuk pertanyaan pertama yaitu setuju dengan nilai 29 dan mediannya yaitu tidak setuju dengan nilai 23. Untuk pertanyaan kedua modusnya yaitu setuju dengan nilai 36 dan mediannya dengan nilai kurang setuju dengan nilai 17. Untuk pertanyaan ketiga modusnya yaitu kurang setuju dengan nilai 41 dan mediannya yaitu tidak setuju dengan nilai 10. Untuk pertanyaan keempat modusnya yaitu kurang setuju dengan nilai 24 dan mediannya yaitu setuju dengan nilai 24. Untuk pertanyaan kelima modusnya yaitu setuju dengan nilai 34 dan mediannya yaitu kurang setuju dengan nilai 17. Untuk pertanyaan keenam modusnya yaitu kurang setuju dengan nilai 39 dan mediannya yaitu tidak setuju dengan nilai 11. Analisis Persepsi Responden Terhadap Variabel Promosi (X3) Berikut hasil tanggapan responden mengenai variabel promosi Tabel Persepsi Responden Terhadap Promosi (X3) Skor Jawaban Item SS = 5 S=4 CS = 3 KS = 2 Pertanyaan Frekuensi Frekuensi Frekuensi Frekuensi 1 27 40 21 9 2 19 23 27 21 3 14 33 33 15 4 32 31 19 12 5 22 24 28 18 6 19 28 24 18
STS = 1 Frekuensi 3 10 5 6 8 11
Total 100 100 100 100 100 100
Berdasarkan hasil tanggapan responden pada Tabel dari item pertanyaan pertama variabel promosi mengenai tampilan iklan sepeda motor Honda menarik perhatian, mayoritas responden sebesar 40% menjawab setuju dan 27% menjawab sangat setuju. Responden berpersepsi bahwa tampilan iklan sepeda motor Honda sangat menarik. Selanjutnya, untuk item pertanyaan kedua mengenai iklan produk pada sepeda motor Honda jelas dan dapat menggambarkan produk, mayoritas responden sebesar 27% menjawab cukup setuju dan 23% menjawab setuju. Menurut persepsi responden, bahwa iklan yang ditampilkan menggambarkan produk yang nyaman untuk dikendarai. Untuk item pertanyaan ketiga mengenai keanekaragaman media iklan dapat menunjang promosi, mayoritas responden sebesar 33% menjawab setuju dan 13% menjawab sangat setuju. Berdasarkan hasil persepsi responden, bahwa dengan beranekaragam media iklan seperti televisi, koran dan yang lain, konsumen dapat dengan mudah mendapatkan informasi. Kemudian untuk item pertanyaan keempat mengenai kelengkapan saran komunikasi yang dimiliki perusahaan, mayoritas responden sebesar 32% menjawab sangat setuju dan 31% menjawab setuju. Berdasarkan hasil persepsi responden, bahwa dengan kelengkapan saran komunikasi,
peusahaan dapat mengetahui apa yang diinginkan oleh konsumen. Dari item pertanyaan kelima mengenai pegawai perusahaan memiliki kemampuan komunikasi yang baik dalam penyampaian pesan dari produk, mayoritas responden sebesar 28% menjawab cukup setuju dan 24% menjawab setuju. Berdasarkan hasil persepsi responden, bahwa dengan memiliki kemampuan komunikasi yang baik dalam penyampaian produk konsumen mengetahui produk tersebut. Untuk item pertanyaan keenam mengenai tersedia informasi perusahaan dan produk serta bahan bacaan lain yang berguna, mayoritas responden sebesar 28% menjawab setuju dan 24% menjawab cukup setuju. Berdasarkan hasil persepsi responden, bahwa dengan tersedianya informasi dan bahan bacaan akan membantu konsumen dalam mengetahui produk sepeda motor Honda. Jadi dapat disimpulkan bahwa untuk keseluruhan item pertanyaan variabel promosi, mayoritas responden dari 100 responden yang dimintai tanggapannya, memberikan jawaban cukup setuju dan setuju atas promosi pada sepeda motor Honda di Bandarlampung. Nilai modus pada Tabel 4.8 untuk pertanyaan pertama yaitu setuju dengan nilai 40 dan mediannya yaitu kurang setuju dengan nilai 21. Untuk pertanyaan kedua modusnya yaitu kurang setuju dengan nilai 27 dan mediannya yaitu tidak setuju dengan nilai 21. Untuk pertanyaan ketiga modusnya yaitu setuju dengan nilai 33 dan mediannya yaitu tidak setuju dengan nilai 15. Untuk pertanyaan keempat modusnya yaitu sangat setuju dengan nilai 32 dan mediannya yaitu kurang setuju dengan nilai 19. Untuk pertanyaan kelima modusnya yaitu kurang setuju dengan nilai 28 dan mediannya yaitu sangat setuju dengan nilai 22. Untuk pertanyaan keenam modusnya yaitu setuju dengan nilai 28 dan mediannya yaitu sangat setuju dengan nilai 19. Analisis Persepsi Responden Terhadap Variabel Distribusi (X4) Berikut hasil tanggapan responden mengenai variabel distribusi Tabel Persepsi Responden Terhadap Distribusi (X4) Skor Jawaban Item SS = 5 S=4 CS = 3 KS = 2 Pertanyaan Frekuensi Frekuensi Frekuensi Frekuensi 1 13 16 24 27 2 29 18 14 20 3 34 21 16 18 4 25 29 14 18 5 25 23 17 24 6 20 25 18 25
STS = 1 Frekuensi 20 19 11 14 11 12
Total 100 100 100 100 100 100
Berdasarkan hasil tanggapan responden pada Tabel dari item pertanyaan pertama variabel distribusi mengenai pengantaran barang konsumen cepat, mayoritas responden sebesar 27% menjawab tidak setuju dan 24% menjawab cukup setuju. Responden berpersepsi bahwa pengantaran barang kekonsumen masih lambat, atau masih ada kendala dalam pengantaran barang. Kemudian untuk item pertanyaan kedua mengenai lembaga perantara barang ke konsumen sangat baik, mayoritas responden sebesar 29% menjawab sangat setuju dan 20% menjawab tidak setuju. Menurut persepsi responden, lembaga perantara konsumen baik dan ada juga ada yang buruk. Untuk item pertanyaan ketiga mengenai tempat penjualan di tiap kecamatan ada, mayoritas responden sebesar 34% menjawab sangat setuju dan 21% menjawab setuju. Berdasarkan hasil persepsi responden, tempat penjualan atau dealer tiap kecamatan ada dan memudahkan konsumen untuk membeli semakin dekat. Untuk item pertanyaan keempat mengenai pengataran barang ke konsumen bertanggung jawab penuh, mayoritas responden sebesar 29% menjawab setuju dan 25% menjawab sangat setuju. Berdasarkan hasil persepsi responden, pengantar barang ke konsumen bertanggung jawab penuh apabila ada kerusakan dari produk. Selanjutnya untuk item pertanyaan kelima mengenai prosedur pengiriman barang mudah dan jelas, mayoritas responden sebesar 25% menjawab sangat setuju dan 23% menjawab setuju. Berdasarkan hasil persepsi responden, pengiriman barang yang dilakukan oleh perusahaan mudah dan jelas tidak membingungkan konsumen. Untuk item pertanyaan keenam mengenai lembaga memberikan kepastian pengiriman barang, mayoritas responden sebesar 25%
menjawab sangat setuju dan 20% menjawab setuju. Berdasarkan hasil persepsi responden, perusahaan memberikan kepastian kapan barang akan dikirim, sehingga tidak membuat kecewa bagi konsumen. Jadi dapat disimpulkan bahwa untuk keseluruhan item pertanyaan variabel distribusi, mayoritas responden dari 100 responden yang dimintai tanggapannya, memberikan jawaban setuju dan sangat setuju atas distribusi pada sepeda motor Honda di Bandarlampung. Nilai modus pada Tabel untuk pertanyaan pertama yaitu tidak setuju dengan nilai 27 dan mediannya yaitu sangat tidak setuju dengan nilai 20. Untuk pertanyaan kedua modusnya yaitu sangat setuju dengan nilai 29 dan mediannya yaitu setuju dengan nilai 18. Untuk pertanyaan ketiga modusnya yaitu sangat setuju dengan nilai 34 dan mediannya yaitu tidak setuju dengan nilai 18. Untuk pertanyaan keempat modusnya yaitu setuju dengan nilai 29 dan mediannya yaitu tidak setuju dengan nilai 18. Untuk pertanyaan kelima modusnya yaitu sangat setuju dengan nilai 25 dan mediannya yaitu setuju dengan nilai 23. Untuk pertanyaan keenam modusnya yaitu tidak setuju dengan nilai 25 dan mediannya yaitu sangat setuju dengan nilai 20. Analisis Persepsi Responden Terhadap Variabel Keputusan Pembelian Y Berikut hasil tanggapan responden terhadap variabel keputusan pembelian sepeda motor Honda di Bandarlampung. Tabel Persepsi Responden Terhadap Keputusan Pembelian (Y) Skor Jawaban Item SS = 5 S=4 CS = 3 KS = 2 Pertanyaan Frekuensi Frekuensi Frekuensi Frekuensi 1 19 42 28 7
STS = 1 Frekuensi 4
Total 100
2
19
48
24
7
2
100
3
16
39
29
14
2
100
4
19
42
27
8
4
100
5
19
48
24
7
2
100
6
16
40
29
12
3
100
Persepsi responden terhadap keputusan yang diambil untuk melakukan pembelian terhadap suatu produk berdasarkan produk, harga, promosi, dan distribusi. Indikator dari variabel keputusan pembelian, antara lain kelas sosial, keluarga, pengalaman, dan kepercayaan. Berdasarkan hasil tanggapan responden pada Tabel dari item pertanyaan pertama variabel keputusan pembelian mengenai keputusan membeli kelas sosialnya baik, mayoritas responden sebesar 42% menjawab setuju dan 28% menjawab cukup setuju. Responden berpersepsi bahwa dengan keputusan membeli sepeda motor Honda kelas sosialnya menjadi baik. Untuk item pertanyaan kedua mengenai mempunyai sepeda motor Honda kelas sosialnya naik, mayoritas responden sebesar 48% menjawab setuju dan 24% menjawab cukup setuju. Berdasarkan persepsi responden, mempunyai sepeda motor Honda maka kelas sosialnya naik. Selanjutnya, untuk item pertanyaan ketiga mengenai keputusan membeli sepeda motor Honda bisa digunakan oleh anggota keluarga, mayoritas responden sebesar 39% menjawab setuju dan 29% menjawab cukup setuju. Menurut persepsi responden, sepeda motor Honda mudah dikendarai, jadi bisa digunakan siapa saja, cocok untuk keluarga. Selanjutnya, untuk item pertanyaan keempat mengenai keputusan membeli sepeda motor Honda pernah mencoba dan nyaman dikendarai, mayoritas responden sebesar 42% menjawab setuju dan 27% menjawab cukup setuju. Menurut persepsi responden, sepeda motor Honda nyaman untuk dikendari karena memiliki mesin yang halus dan lincah untuk dikendarai.
Selanjutnya, untuk item pertanyaan kelima mengenai keputusan membeli sepeda motor Honda karena percaya pada kualitas mesin yang baik, mayoritas responden sebesar 48% menjawab setuju dan 27% menjawab cukup setuju. Menurut persepsi responden sepeda motor Honda memiliki kualitas mesin yang baik dan tidak diragukan lagi dari pabrikan Honda. Selanjutnya, untuk item pertanyaan keenam mengenai keputusan membeli sepeda motor Honda karena percaya nilai jual pasarnya tinggi, mayoritas responden sebesar 40% menjawab setuju dan 29% menjawab cukup setuju. Menurut persepsi responden sepeda motor Honda memiliki kualitas mesin yang baik dan tidak diragukan lagi dari pabrikan Honda. Jadi dapat disimpulkan bahwa untuk keseluruhan item pertanyaan variabel keputusan pembelian, mayoritas responden dari 100 responden yang dimintai tanggapannya, memberikan jawaban cukup setuju dan setuju atas keputusan pembelian sepeda motor Honda di Bandarlampung. Nilai modus pada Tabel untuk pertanyaan pertama yaitu setuju dengan nilai 42 dan mediannya yaitu sangat setuju dengan nilai 19. Untuk pertanyaan kedua modusnya yaitu setuju dengan nilai 48 dan mediannya yaitu sangat setuju dengan nilai 19. Untuk pertanyaan ketiga modusnya yaitu setuju dengan nilai 39 dan mediannya yaitu sangat setuju dengan nilai 16. Untuk pertanyaan keempat modusnya yaitu setuju dengan nilai 42 dan mediannya yaitu sangat setuju dengan nilai 19. Untuk pertanyaan kelima modusnya yaitu setuju dengan nilai 48 dan mediannya yaitu sangat setuju dengan nilai 19. Untuk pertanyaan keenam modusnya yaitu setuju dengan nilai 40 dan mediannya yaitu sangat setuju dengan nilai 16. Hasil Uji Instrumen Uji Validitas Uji validitas dilakukan pada setiap butir pertanyaan pada masing-masing variabel. Setiap butir pertanyaan pada masing-masing variabel diuji tingkat validitasnya dan menghapus butir pertanyaan yang dianggap tidak valid. Setelah melakukan perhitungan, ternyata semua butir pertanyaan pada masing-masing variabel yang diuji sudah dinyatakan valid. Dari hasil uji validitas untuk butir pertanyaan variabel produk diperoleh nilai koefisien yang terdapat pada tabel dengan menggunakan jumlah responden sebanyak 100, maka nilai r-tabel diperoleh melalui df = n - k. K merupakan jumlah pertanyaan dalam suatu variabel. Jadi df = 100 – 6 = 94, maka r-tabel = 0,201. Butir pertanyaan dianggap valid jika angka koefisien yang tampak r-hitung > r-tabel. Berdasarkan output uji validitas yang diperoleh seluruh butir pertanyaan memiliki nilai r-hitung > 0,201. Hal ini membuktikan bahwa seluruh butir pertanyaan, dalam hal ini enam pertanyaan dianggap valid. Tabel Hasil Perhitungan Validitas Variabel Produk No 1 2 3 4 5 6
Pertanyaan Kualitas produk sepeda motor Honda Sangat bagus Sepeda motor Honda nyaman untuk dikendarai Sepeda motor Honda hemat BBM Bentuk bodi motor sepeda motor Honda sangat menarik Desain stripingnya sepeda motor Honda menarik Merek sepeda motor Honda terkenal
r - Hitung 0,392 0,524
r – Tabel 0,201 0,201
0,409
0,201
0,461
0,201
0,523 0,428
0,201 0,201
Dari penyajian data pada tabel dapat dijelaskan bahwa untuk pertanyaan yang memiliki r-hitung yang paling besar adalah pertanyaan yang kedua dengan nilai r-hitung sebesar 0,524 lebih besar dari pada pertanyaan yang lain. Sedangkan r-hitung yang paling kecil terdapat pada pertanyaan yang kesatu dengan nilai sebesar 0,392 lebih kecil dari pertanyaan yang lain. Uji validitas untuk variabel harga juga menunjukkan bahwa semua butir pertanyaan valid. Hal ini terlihat dari nilai r-hitung > 0,201. Hasil pengujian validitas variabel harga ditunjukkan oleh tabel berikut ini:
Tabel Hasil Perhitungan Validitas Variabel Harga No 1 2 3
Pertanyaan Harga yang ditawarkan wajar dan sesuai Harga yang ditawarkan perusahaan lebih menguntungkan Potongan harga/ discount pada sepeda motor Honda besar Harga yang ditawarkan perusahaan sesuai kemampuan anda Harga jual pada sepeda motor Honda Sesuai dengan harga pasar Harga pada sepeda motor Honda tidak jauh berbeda dengan harga pesaing
4 5 6
r – Hitung 0,601 0,573 0,438
r – Tabel 0,201 0,201 0,201
0,709
0,201
0,563
0,201
0,553
0,201
Dari penyajian data pada tabel, dapat dijelaskan bahwa untuk pertanyaan yang memiliki r-hitung paling besar adalah pertanyaan yang keempat dengan nilai r-hitung sebesar 0,709 lebih besar dari pertanyaan yang lain. Sedangkan variabel yang memilki r-hitung terkecil adalah pertanyaan yang ketiga dengan nilai r-hitung sebesar 0,438 dari pertanyaan yang lain. Uji validitas untuk variabel promosi juga menunjukkan bahwa semua butir pertanyaan valid. Hal ini terlihat dari nilai r-hitung > 0,201. Hasil pengujian validitas variabel promosi ditunjukkan oleh tabel berikut ini. Tabel Hasil Perhitungan Validitas Variabel Promosi No 1 2 3 4 5 6
Pertanyaan Tampilan iklan sepeda motor Honda menarik perhatian Iklan produk pada sepeda motor Honda Jelas dan dapat menggambarkan produk Keanekaragaman media iklan dapat menunjang promosi Kelengkapan saran komunikasi yang dimiliki perusahaan Pegawai/Staff perusahaan memiliki kemampuan komunikasi yang baik dalam penyampaian pesan dari produk Tersedia informasi perusahaan dan produk serta bahan bacaan lain yang berguna
r - Hitung 0,548
r – Tabel 0,201
0,560
0,201
0,436 0,422
0,201 0,201
0,467
0,201
0,420
0,201
Dari penyajian data pada tabel dapat dijelaskan bahwa untuk pertanyaan yang memiliki r-hitung terbesar adalah pertanyaan yang kedua dengan nilai r-hitung sebesar 0,560 lebih besar dari pertanyaan yang lain untuk variabel promosi. Sedangkan pertanyaan yang memilki r-hitung terkecil adalah pertanyaan yang keenam dengan nilai r-hitung sebesar 0,420 lebih kecil dari pertanyaan yang lain dari variabel promosi. Uji validitas untuk variabel distribusi juga menunjukkan bahwa semua butir pertanyaan valid. Hal ini terlihat dari nilai r-hitung > 0,201. Hasil pengujian validitas variabel distribusi ditunjukkan oleh tabel berikut ini. Tabel Hasil Perhitungan Validitas Variabel Distribusi No 1 2 3 4 5 6
Pertanyaan Pengantaran barang ke konsumen cepat Lembaga perantara barang ke konsumen sangat baik Tempat penjualan/ dealer di tiap kecamatan ada Pengantaran barang ke konsumen bertanggung jawab penuh Prosedur pengiriman barang mudah dan jelas Lembaga memberikan kepastian pengiriman barang
r - Hitung 0,378 0,330 0,319
r – Tabel 0,201 0,201 0,201
0,441
0,201
0,373 0,439
0,201 0,201
Dari penyajian data pada tabel dapat dijelaskan bahwa untuk pertanyaan yang memiliki r-hitung terbesar adalah pertanyaan keempat dengan nilai r-hitung sebesar 0,441 lebih besar dari pertanyaan yang lain untuk variabel distribusi. Sedangkan pertanyaan yang memiliki r-hitung terkecil adalah pertanyaan ketiga dengan nilai r-hitung sebesar 0,319 lebih kecil dari pertanyaan yang lain untuk variabel distribusi. Uji validitas untuk variabel keputusan pembelian juga menunjukkan bahwa semua butir pertanyaan valid. Hal ini terlihat dari nilai r-hitung > 0,201. Hasil pengujian validitas variabel keputusan pembelian ditunjukkan oleh tabel berikut ini: Tabel Hasil Perhitungan Validitas Variabel Keputusan Pembelian No 1 2 3 4 5 6
Pertanyaan Keputusan membeli sepeda motor Honda kelas sosialnya baik Mempunyai sepeda motor Honda kelas sosialnya naik Keputusan membeli sepeda motor Honda bisa digunakan oleh anggota keluarga Keputusan membeli sepeda motor Honda pernah mencoba dan nyaman dikendarai Keputusan membeli sepeda motor Honda karena percaya pada kualitas mesin yang baik Keputusan membeli sepeda motor Honda karena percaya nilai jual pasarnya tinggi
r - Hitung
r – Tabel
0,782
0,201
0,700
0,201
0,717
0,201
0,797
0,201
0,700
0,201
0,711
0,201
Dari penyajian data pada tabel, dapat dijelaskan bahwa untuk pertanyaan yang memiliki r-hitung terbesar adalah pertanyaan kesatu dengan nilai r-hitung sebesar 0,782 lebih besar dari pertanyaan yang lain dari variabel keputusan pembelian. Sedangkan pertanyaan yang memiliki r-hitung terkecil adalah pertanyaan kedua dan kelima dengan nilai r-hitung sebesar 0,700 karena memiliki r-hitung dengan nilai yang sama dari variabel keputusan pembelian. Berdasarkan hasil perhitungan uji validitas seluruh butir pertanyaan dari masing-masing variabel dianggap valid karena seluruh butir pertanyaan memiliki nilai r-hitung>0,201. Karena hasil pengujian semua atribut pertanyaan tersebut valid, maka kuesioner dinyatakan cukup handal untuk mengukur informasi yang diharapkan. Uji Realibilitas Uji realibilitas menggunakan teknik Cronbach Alpha dengan penyelesaian melalui pengujian realibilitas ini dilakukan pada masing-masing variabel, baik variabel bebas (produk, harga, promosi, dan distribusi) maupun variabel terikat (keputusan pembelian). Realibilitas suatu konstruk variabel dikatakan baik jika memiliki nilai Cronbach Alpha > 0,60. Hasil perhitungan uji reliabilitas untuk masing-masing variabel dapat dilihat pada tabel berikut ini. Tabel Hasil Perhitungan Reliabilitas Pada Masing-masing Variabel Variabel Produk (X1) Harga (X2) Promosi (X3) Distribusi (X4) Keputusan Pembelian (Y)
r (Cronbach Alpha) 0,722 0,810 0,740 0,652 0,903
r-minimal
Kesimpulan
0,600 0,600 0,600 0,600
Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel
0,600
Reliabel
Berdasarkan table nilai alpha hitung lebih besar dari pada batas nilai minimum alpha untuk kuesioner yang dianggap reliabel, maka kuesioner dalam penelitian ini dinyatakan reliabel. Untuk nilai
realibilitas terbesar pada variabel keputusan pembelian dengan nilai Cronbach Alpha sebesar 0,903 lebih besar dari variabel yang lain dan nilai realibilitas terkecil pada variabel distribusi dengan nilai Cronbach Alpha sebesar 0,652 lebih kecil dari variabel yang lain. Setelah melakukan uji validitas dan reliabilitas, maka kuesioner tersebut dinyatakan dapat diandalkan untuk mengukur apa yang sebenarnya ingin diukur dan telah absah, serta konsisten untuk mengukur gejala yang sama. Berdasarkan uji reliabilitas yang telah dilakukan dinyatakan keseluruhan variabel adalah reliabel, sehingga dapat digunakan sebagai instrumen dalam penelitian selanjutnya. Hasil Analisis Regresi Analisis regresi linier berganda meliputi berbagai perhitungan dan pengujian, yaitu penentuan persamaan regresi, perhitungan koefisien determinasi, dan pengujian signifikansi variabel independen. Analisis data secara kuantitatif dilakukan melalui pendekatan statistik, yaitu dengan model analisis regresi linear berganda yang digunakan untuk mengetahui besarnya pengaruh variabel bebas, antara lain produk (X1), harga (X2), promosi (X3), dan distribusi (X4) terhadap variabel terikat, yaitu keputusan pembelian (Y). Berdasarkan hasil perhitungan, diperoleh hasil sebagai berikut. Tabel Hasil Perhitungan Regresi Linier Berganda
Model
Unstandardized Coefficients B
1
(Constant) Produk Harga Promosi Distribusi
.885 .218 .238 .465 .115
Std. Error 1.208 .079 .080 .070 .057
Standardized Coefficients
t
Sig.
Beta .212 .243 .452 .122
.733 2.759 2.976 6.686 2.023
.466 .007 .004 .000 .046
Berdasarkan tabel maka dapat dibentuk suatu persamaan regresi linier berganda sebagai berikut: Y = 0,885 + 0,218X1 + 0,238X2 + 0,465X3+ 0,115X4 Dimana: Y : Keputusan Pembelian X3 : Promosi X1 : Produk X4 : Distribusi X2 : Harga Dari model regresi yang terbentuk, maka diperoleh hubungan antara masing-masing variabel independen (produk, harga, promosi, dan distribusi) dengan variabel dependen (keputusan pembelian) yang dapat dijelaskan sebagai berikut: 1. Nilai konstanta bertanda positif menyatakan bahwa jika tidak ada kegiatan dari keempat variabel bebas tersebut yang mempengaruhi keputusan pembelian, maka keputusan pembelian sepeda motor Honda oleh responden pelanggan di Bandarlampung adalah positif. 2. Koefisien regresi X1 bertanda positif sebesar 0,218 yang menyatakan bahwa variabel produk memiliki pengaruh positif terhadap keputusan pembelian sepeda motor Honda oleh responden pelanggan di Bandarlampung. 3. Koefisien regresi X2 bertanda positif sebesar 0,238 yang menyatakan bahwa variabel harga memiliki pengaruh positif terhadap keputusan pembelian sepeda motor Honda oleh responden pelanggan di Bandarlampung. 4. Koefisien regresi X3 bertanda positif sebesar 0,465 yang menyatakan bahwa variabel promosi memiliki pengaruh positif terhadap keputusan pembelian sepeda motor Honda oleh responden pelanggan di Bandarlampung.
5. Koefisien regresi X4 bertanda positif sebesar 0,115 yang menyatakan bahwa variabel distribusi memiliki pengaruh positif terhadap keputusan pembelian sepeda motor Honda oleh responden pelanggan di Bandarlampung. Hasil Pengujian Hipotesis Uji-F Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh semua variabel bebas bersamasama terhadap variabel terikat. Metode yang digunakan adalah uji F terhadap signifikansi model regresi yang menunjukkan mampu tidaknya model atau persamaan yang terbentuk dalam memprediksi nilai variabel terikat dengan tepat. Pengujian bersifat satu arah dengan tingkat signifikan sebesar 0,05 dan jumlah sampel sebanyak 100 orang dengan melibatkan 5 parameter, yaitu 1 konstanta β0 dan 4 koefisien, yaitu β1, β2, β3, dan β4. (df1 = 100 – 5= 95 dan df2 = 5 – 1 = 4) jadi F tabel = 2,480 Hasil Uji Simultan (Uji F) Model 1
Regression Residual Total
Sum of Squares 1750.617 515.423 2266.040
Df
Mean Square
4 95 99
437.654 5.426
F
Sig.
80.666
.000(a)
Berdasarkan hasil uji F pada tabel diperoleh F-hitung sebesar 80,666 dengan tingkat signifikan 0,000 dan nilai Ftabel =2,48 Jadi Fhitung (80,666) > Ftabel (2,48), maka H0 ditolak dan Ha diterima. Nilai probabilitas < 0,05, yaitu (0,000 < 0,05), maka model regresi dapat digunakan untuk memprediksi variabel keputusan pembelian (Y) atau dengan kata lain variabel produk (X1), harga (X2), promosi (X3) dan distribusi (X4) secara bersama-sama berpengaruh nyata terhadap variabel keputusan pembelian (Y). Uji-t Nilai Sig. dan thitung untuk masing-masing Variabel Bebas Model 1
(Constant) Produk Harga Promosi Distribusi
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
B
Std. Error
Beta
.885 .218 .238 .465 .115
1.208 .079 .080 .070 .057
.212 .243 .452 .122
T
Sig.
.733 2.759 2.976 6.686 2.023
.466 .007 .004 .000 .046
Penjelasan dari tabel sebagai berikut: 1. Pengujian Koefisien Parsial Variabel Produk (X1) Nilai thitung (2,759) > ttabel (1,660) dan nilai signifikan 0,007 < 0,05, maka H0 ditolak dan Ha diterima pada tingkat kepercayaan 95%. Artinya secara sendiri ada pengaruh antara produk (X1) terhadap keputusan pembelian (Y) dengan nilai sebesar 0,218 pada pelanggan sepeda motor Honda. Hal ini dapat dinyatakan secara statistik bahwa semakin positif produk sepeda motor Honda, maka akan semakin tinggi pula keputusan pembelian konsumen terhadap produk motor tersebut. 2. Pengujian Koefisien Parsial Variabel Harga(X2) Nilai thitung (2,976) > ttabel (1,660) dan nilai signifikan 0,004 < 0,05, maka H0 ditolak dan Ha diterima pada tingkat kepercayaan 95%. Artinya secara sendiri ada pengaruh antara harga (X2)
terhadap keputusan pembelian (Y) dengan nilai sebesar 0,238 pada pelanggan sepeda motor Honda. Hal ini dapat dinyatakan secara statistik bahwa semakin positif harga sepeda motor Honda, maka akan semakin tinggi pula keputusan pembelian konsumen terhadap produk motor tersebut. 3. Pengujian Koefisien Parsial Variabel Promosi (X3) Nilai thitung (6,686) > ttabel (1,660) dan nilai signifikan 0,000 < 0,05, maka H0 ditolak dan Ha diterima pada tingkat kepercayaan 95%. Artinya secara sendiri ada pengaruh antara promosi (X 3) terhadap keputusan pembelian (Y) dengan nilai sebesar 0,465 pada pelanggan sepeda motor Honda. Hal ini dapat dinyatakan secara statistik bahwa semakin positif promosi sepeda motor Honda, maka akan semakin tinggi pula keputusan pembelian konsumen terhadap produk motor tersebut. 4. Pengujian Koefisien Parsial Variabel Distribusi (X4) Nilai thitung (2,023) > ttabel (1,660) dan nilai signifikan 0,046 < 0,05, maka H0 ditolak dan Ha diterima pada tingkat kepercayaan 95%. Artinya secara sendiri ada pengaruh antara distribusi (X4) terhadap keputusan pembelian (Y) dengan nilai sebesar 0,115 pada pelanggan sepeda motor Honda. Hal ini dapat dinyatakan secara statistik bahwa semakin positif distribusi sepeda motor Honda, maka akan semakin tinggi pula keputusan pembelian konsumen terhadap produk motor tersebut. Koefisien Regresi Secara Individu Hasil rumus koefisien regresi linier berganda tersebut adalah sebagai berikut: Y = 0,885 + 0,218X1 + 0,238X2 + 0,465X3+ 0,115X4 Dari hasil rumus tersebut dapat disimpulkan bahwa hubungan variabel terikat dan bebas mempunyai hubungan positif. Variabel tersebut adalah produk (X1), harga (X2), promosi (X3) dan distribusi (X4). Untuk menentukan variabel bebas yang paling dominan berpengaruh terhadap variabel terikat, dapat dilihat dengan nilai koefisien regresi secara individu dengan nilai t-hitung paling besar. Dari perhitungan, variabel yang paling berpengaruh terhadap variabel terikat adalah variabel promosi dengan nilai t-Hitung paling besar yaitu 6,686. Koefisien Determinasi Hasil Nilai Adjusted R Square Model 1
R .879(a)
R Square .773
Adjusted R Square .763
Std. Error of the Estimate 2.32927
Sumber: Data diolah, lampiran 4 Uji nilai koefisien determinasi R2 bertujuan untuk menunjukan presentase tingkat kebenaran prediksi dari pengujian regresi yang dilakukan, semakin besar R2 maka semakin besar variasi dari variabel dapat dijelaskan oleh variabel bebas. Koefisien determinasi R2 digunakan untuk mengetahui proporsi pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Nilai R2 menunjukan seberapa besar model regresi mampu menjelaskan variabel bebas terhadap variabel terikat. Koefisien determinasi R 2 yang diperoleh adalah sebesar 77,3% berarti bahwa variabel produk, harga, promosi, dan distribusi mampu menjelaskan keputusan pembelian sebesar 77,3% sedangkan sisanya 22,7% (100% - 77,3%) dapat dijelaskan oleh variabel lain yang tidak diteliti suatu misal bauran pemasaran yang tidak dibahas dalam penelitian ini adalah orang, proses, dan lingkungan fisik yang mempengaruhi keputusan pembelian sepeda motor Honda.
V. SIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil pembahasan secara kuantitatif, maka hipotesis yang dirumuskan bahwa produk, harga, promosi, dan distribusi berpengaruh terhadap keputusan pembelian sepeda motor Honda di Bandarlampung. Hal ini didasarkan pada simpulan bahwa:
1. Nilai koefisien determinasi R2 yang diperoleh adalah sebesar 77,3% berarti bahwa variabel produk, harga, promosi, dan distribusi mampu menjelaskan keputusan pembelian sebesar 77,3%. 2. Berdasarkan hasil uji signifikan simultan (uji F) membuktikan bahwa variabel dari produk, harga, promosi, dan distribusi secara bersama-sama berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian sepeda motor Honda dengan nilai Fhitung (80,666) > Ftabel (2,48) dengan dengan tingkat signifikan 0,00. 3. Berdasarkan uji signifikan parsial (uji t) menunjukkan bahwa variabel dari produk, harga, promosi, dan distribusi menunjukkan hasil yang berpengaruh dan pengaruh tersebut searah terhadap keputusan pembelian sepeda motor Honda. 4. Produk berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan pembelian sepeda motor Honda. Hal ini berdasarkan perhitungan dengan menggunakan Regresi Linier Berganda diperoleh koefisien regresi sebesar 0,218 dengan tingkat signifikan sebesar 0,007 pada taraf kepercayaan 0,05. 5. Harga berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan pembelian sepeda motor Honda. Hal ini berdasarkan perhitungan dengan menggunakan Regresi Linier Berganda diperoleh koefisien regresi sebesar 0,238 dengan tingkat signifikan sebesar 0,004 pada taraf kepercayaan 0,05. 6. Promosi berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan pembelian sepeda motor Honda. Hal ini berdasarkan perhitungan dengan menggunakan Regresi Linier Berganda diperoleh koefisien regresi sebesar 0,465 dengan tingkat signifikan sebesar 0,000 pada taraf kepercayaan 0,05. 7. Distribusi berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan pembelian sepeda motor Honda. Hal ini berdasarkan perhitungan dengan menggunakan Regresi Linier Berganda diperoleh koefisien regresi sebesar 0,115 dengan tingkat signifikan 0,046. 8. Variabel yang paling mempengaruhi keputusan pembelian sepeda motor Honda adalah variabel promosi, hal tersebut dibuktikan dari koefisien regresi sebesar 0,465 atau t-hitung sebesar 6,686 diantara variabel yang lain dan promosi adalah kegiatan memberikan informasi kepada konsumen tentang produk yang ditawarkan, dengan adanya kegiatan promosi konsumen mengetahui tentang informasi produk yang ditawarkan dan semakin yakin untuk melakukan keputusan pembelian. Sedangkan variabel yang mempunyai pengaruh yang terkecil terhadap keputusan pembelian sepeda motor Honda adalah distribusi. Hal tersebut dibuktikan dari koefisien regresi sebesar 0,115 atau t-hitung terkecil sebesar 2,023 diantara variabel yang lain dan distribusi adalah pengantaran barang dari produsen kekonsumen, dikarenakan untuk jaringan distribusi sepeda motor Honda sangat pendek sehingga pengantaran barang kekonsumen sangat cepat, hal tersebut tidak sangat berpengaruh terhadap keputusan pembelian. Berdasarkan hasil pembahasan dan kesimpulan yang telah dikemukakan, maka saran yang dapat diajukan dalam penelitian ini sebagai berikut: 1. Perusahaan diharapkan mampu mempertahankan variabel promosi sebagai pengaruh yang sangat besar terhadap keputusan pembelian pada sepeda motor Honda. Cara yang dilakukan perusahaan untuk mempertahankan pengaruh keputusan pembelian tersebut adalah melakukan kegiatan promosi yang lebih baik dalam hal event, surat kabar, dan cash back. 2. Sebagai variabel terkecil dari hasil penelitian perusahaan diharapkan dapat meningkatkan kegiatan distribusi seperti menyediakan tempat penjualan atau dealer di tiap kecamatan agar terjangkau dari konsumen, perusahaan memiliki lembaga perantara barang ke konsumen yang baik, proses pengiriman barang ke konsumen mudah, jelas atau tidak membingungkan konsumen, perusahaan untuk dapat meningkatkan mutu pengiriman barang dengan cepat, perusahaan memberikan kepastian barang sampai kepada konsumen, dan bertanggung jawab penuh apabila terjadi kerusakan terhadap pengiriman barang. 3. Penelitian lebih lanjut disarankan untuk ukuran sampel minimal 150 responden, agar memperoleh hasil yang maksimal dan mengembangkan penelitian ini di masa yang akan datang, melalui penelitian yang lebih mendalam tentang faktor-faktor lain yang mempengaruhi konsumen dalam memutuskan membeli sepeda motor Honda, sehingga dapat menghasilkan suatu gambaran yang lebih signifikan dari pada penelitian sebelumnya.
DAFTAR PUSTAKA Assael, Henry. 2002. Consumer Behavior, 8th ed, Cincinatti:OH, South Western College Publishing. Bursan, Renaldi. 2009. Tanggapan Konsumen Atas Bauran Pemasaran Rokok Sampoerna A Mild. Jurnal. Universitas Lampung. Bandar Lampung. Djarwanto. 2001. Mengenal Beberapa Uji Statistik Dalam Penelitian. Edisi Kedua. Cetakan Pertama. Liberty. Yogyakarta. Engel, James. F , Blackwell, Roger D, Miniard, P. W. 2001. Perilaku Konsumen. Alih Bahasa Budiyanto. Jilid 4 dan 5. Edisi Keenam. Binarua Aksara. Jakarta. Ghozali, Imam. 2005. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. BP Universitas Dipenogoro. Semarang. Kasali, Rhenaldi. 2001. Membidik Pasar Indonesia, Segmentasi, Targeting, Positioning. Cetakan Kelima. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta. Kotler, Philip. 2009. Manajemen Pemasaran. Jilid I dan II. Edisi Milenium Prehallindo. Jakarta. Kotler, Philip Dan Amstrong, Gary. 2009. Erlangga. Jakarta.
Prinsip-Prinsip Pemasaran, Jilid I Edisi Kedelapan.
Kotler, Philip. 2009. Manajemen Pemasaran : Analisis, Perencanaan, Implementasi dan Pengendalian . Jilid 1 dan 2.Edisi Millenium. Alih Bahasa Hendra Teguh ,SE ,Ak dan Ronny A Rusli SE, Ak. Prehalindo. Jakarta. Kuncoro, Mudrajat. 2003. Metode Riset Untuk Bisnis dan Ekonomi. Erlangga. Jakarta. Malcom, Mcdonald. 2003. Strategic Marketing. Eighth Edition.New York: McGrawhill International Edition. McCarthy, J.E. 2000. Dasar-dasar Pemasaran (Terjemahan). Jakarta. Erlangga. Mujiasih dan Rizal. 2007. Perilaku Konsumen. Graha Ilmu. Yogyakarta. Mowen, John. C dan Minor. 2001 . Perilaku Konsumen . Alih Bahasa Lina Salim Se, MBA, MA. Jilid 1. Edisi Kelima . Erlangga. Nazir, Moh. 2005. Metode Penelitian. Penerbit Ghalia Indonesia, Anggota Ghalia Indonesia. Cetakan Keempat. Rangkuti, Freedy. 2001. Riset Pemasaran. PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta. Santoso, Singgih. 2002. Buku Latihan SPSS Statistik Parametrik. Cetakan Kedua, Gramedia. Jakarta. Santoso, Singgih Dan Tjiptono, Fandy. 2002. Riset Pemasaran, Konsep Dan Aplikasi Dengan SPSS. Cetakan Kedua. Gramedia. Jakarta. Schiffman, Leon G., dan Lesslie, Lazar Kanuk. 2003. Consumer Behaviour. New Jersey: Prentice-Hall Inc. Sudarmo, 2004. Perilaku Konsumen. PT. Ghalia Indonesia. Jakarta. Sugiyono. 2002. Metode Penelitian Bisnis. CV Alfabeta. Bandung. Supranto. 2000. Metode Riset, Aplikasi Dalam Pemasaran. Edisi Kedua belas, Rineka Cipta. Jakarta. Stanton, William J. 2001. Prinsip Pemasaran. Alih Bahasa Drs. Yohanes Lamarto MBA, MSM, Jilid 1. Edisi Keempat belas. Erlangga. Jakarta. Swastha, Basu, dan Handoko, Hani. 2000. Manajemen Pemasaran Analisis Perilaku Konsumen, Edisi tiga, Liberty. Yogyakarta.
Swasta, Basu dan Irawan. 2000. Manajemen Pemasaran Modern. Edisi ketujuh. Liberty. Yogyakarta. Swastha Dh, Basu, 2000. Manajemen Pemasaran Analisa Perilaku Konsumen. Edisi Pertama, Cetakan Ketiga, Penerbit BPFE. Yogyakarta. Tjiptono, Fandy. 2000. Strategi Pemasaran. Edisi kedua. ANDI : Yogyakarta. Gregorius Chandra.2007. Strategi dan Program Pemasaran.Edisi Keempat ANDI. Yogyakarta. Umar, Husein. 2005. Riset Pemasaran & Perilaku Konsumen, PT. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta. Winardi, 1991. Marketing dan Perilaku Konsumen. Mandar Maju. Bandung.