PENGARUH LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA SMP NEGERI 1 KECAMATAN PANTAI CERMIN KABUPATEN SOLOK
JURNAL Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Strata Satu (SI)
ORI HARDIANTO NIM : 09030298
Pembimbing I
Pembimbing II
Drs. DASRIZAL, M.P
NEFILINDA, SE, M.Si
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) PGRI SUMATERA BARAT PADANG 2014
SCHOOL ENVIRONMENT INFLUENCE OF STUDENT MOTIVATION SMP NEGERI 1 KECAMATAN PANTAI CERMIN KABUPATEN SOLOK Oleh: Ori Hardianto, Drs. Dasrizal, M.P., Nefilinda, SE, M.Si., ABSTRACT The purpose of this study is 1) determine the effect of school facilities and infrastructure to the students' motivation SMP Negeri I Kecamatan Pantai Cermin Kabupaten Solok, 2) determine the effect of the presence of a canteen on student motivation SMP Negeri I Kecamatan Pantai Cermin Kabupaten Solok, 3) determine the effect of a school friend of the students' motivation SMP Negeri I Kecamatan Pantai Cermin Kabupaten Solok, and 4) determine the effect of school facilities and infrastructure, school canteens and school friends together on student motivation SMP Negeri I Kecamatan Pantai Cermin Kabupaten Solok. The study took place in SMP Negeri I Kecamatan Pantai Cermin Kabupaten Solok. Population of 489 students. With a proportional random sampling technique by 74 students from 489 students in SMP Negeri I Kecamatan Pantai Cermin Kabupaten Solok. The results of the study of environmental influences on students' motivation Schools SMP Negeri 1 Kecamatan Pantai Cermin Kabupaten Solok resulted in the following findings: for the effect of school facilities and infrastructure to motivation, t count> t table, is 2.505> 1.99394 and a significance value 0.015 <α 0.05. This suggests that school facilities (X1) and a significant positive effect on motivation (Y) students. So the first hypothesis in this study received, to the effect on motivation canteen, t count> t table, is 3.604> 1.99394 and a significance value 0.001 <α 0.05. This suggests that the canteen (X2) significant and positive impact on the motivation (Y) So that students first hypothesis in this study received, to the effect on the motivation of school friends t count> t table, is 2584> 1.99394 and a significance value 0.012 <α 0.05. This suggests that the school friends (X3) significant and positive impact on the motivation (Y) so that the students in this study the first hypothesis is accepted, to the influence of school facilities, canteen and, school friends together on the motivation of F count is 14.607 with a significance value is 0.000> 0.05. This suggests that the independent variables, school facilities (XI), cafeteria (X2), and school friends (X3) together (simultaneously) can explain the motivational influence on the dependent variable (Y). Key Words : Pengaruh Lingkungan, Motivasi Belajar
1, Mahasiswa Pendidikan Goegrafi STKIP PGRI Sumatera Barat. 2,3 Staf Pengajar Pendidikan Geografi STKIP PGRI Sumatera Barat.
A. PENDAHULUAN Lingkungan pendidikan adalah sebagai segala sesuatu yang berada di luar diri anak dan mempengaruhi perkembangannya Uhbiyati (1998:209). Lingkungan yang buruk dapat mempengaruhi pembawaan yang baik, tetapi lingkungan yang baik belum tentu dapat menjadi pengganti suatu pembawaan yang baik. Bila lingkungan sekitar merupakan lingkungan yang baik dan kondusif untuk belajar, maka dengan sendirinya masyarakat penghuni lingkungan tersebut akan terpanggil atau terpengaruh untuk belajar dengan baik. Sebagai contoh, kondisi masyarakat di pedesaan yang kebanyakan bekerja sebagai petani, maka orang-orang di sekitar itu akan ikut terpengaruh untuk bertani. Demikian juga jika pada lingkungan tersebut belajar yang baik sudah menjadi budaya, maka para penghuni lingkungan tersebut bisa terbawa ke dalam lingkungan belajar. Selanjutnya, Motivasi dalam kegiatan belajar siswa adalah merupakan suatu hal yang sangat penting, sebab dengan adanya motivasi ini, gairah dan semangat belajar siswa menjadi tinggi, serta akan membuat mereka tekun dan sungguh-sungguh. Di lingkungan sekitar sekolah banyak yang bisa mempengaruhi kurang nya motivasi belajar siswa contoh, nya di sekitar sekolah masih banyak kantin dan warung internet yang jauh dari jangkauan pengawasan guru dan apabila di suatu sekolah kurang sarana dan prasarana sekolah nya, itu akan bisa mengurangi motivasi belajar siswa, mereka akan lebih sering bermain di luar lingkungan sekolah dari pada di sekolah, keamanan sekolah sangat penting untuk mengamankan siswa yang sering pergi ke luar dari lingkungan sekolah. Dari observasi awal yang
dilakukan peneliti menunjukkan bahwa motivasi belajar siswa SMP Negeri I. Kecamatan Pantai Cermin Kabupaten Solok sangat tergantung pada lingkungan sekolah dimana siswa tersebut bersosialisasi dengan teman-temannya yang ada di lingkungan sekitar sekolah. Siswa yang berada di lingkungan sekolah yang memiliki kepedulian terhadap belajar, anak biasanya memiliki motivasi yang tinggi untuk belajar. Begitu juga sebaliknya, siswa yang berada di lingkungan sekolah yang kurang peduli terhadap belajar anak memiliki motivasi yang rendah dalam hal belajar. Bertolak dari kenyataan di atas, maka sangatlah penting untuk melakukan penelitian tentang “Pengaruh Lingkungan Sekolah Terhadap Motivasi Belajar Siswa SMP Negeri I. Kecamatan Pantai Cermin Kabupaten Solok”. 1. Lingkungan Sekolah Saraswati dan Widaningsih (2006:74) mengutip dari UU No 23 Th 1997. Dalam kehidupan sehari-hari kata “lingkungan” diartikan sebagai kesatuan ruang dengan semua benda, daya keaadan makhluk hidup termasuk manusia dan perilakunya yang mempengaruhi kelangsungan hidup dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lain. Tim Pembina Mata Kuliah Perkembangan Peserta Didik (2007:4) mengutip dari Bezonsky, 1981, bahwa remaja memperlihatkan tinggkah laku negtif karena lingkungan yang tidak memperlakukan mereka sesuai dengan tuntutan atau kebutuhan mereka sendiri. Misalnya orang dewasa belum menerima remaja sebagai individu yang lebih mandiri dalam menentukan atau mengarahkan diri mereka sendiri.
a. Sarana dan Prasarana Sekolah Menurut Rini (2011:124) prasarana adalah hal-hal kemudahan berupa fisik maupun nonfisik yang mendukung pengoprasian sarana-sarana atau alat-alat, sedangkan sarana adalah alat-alat untuk melakukan kegiatan-kegiatan tertentu. Sedangkan Prasetya (2009:42) sarana adalah segala sesuatu yang dapat di pakai sebagai alat bantu untuk mencapai maksud dan tujuan, dengan ada nya sarana yang lengkap dalam suatu lingkungan sekolah akan berdampak positif terhadap siswa, karena mereka akan merasa betah berada pada lingkungan sekolah mereka, sehingga mereka dapat mengembangkan bakat mereka. b. Kantin Sekolah Borba (2009:385) kantin sekolah adalah tempat yang paling sering anakanak merasa di kucilkan, disinilah penting nya pengawasn guru terhadap siswa, karena kantin adalah tempat dimana anakanak temukan teman lainya untuk bergabung, mencari teman baru, apabila kantin tersebut tanpa adanya pengawasan guru, mereka tidak akan bisa menentukan pilihan mereka untuk bergabung dengan teman seperti apa mereka akan bergabung, jika tempat bergabung itu memiliki kondisi teman-teman yang kurang baik akan mempengaruhi siswa lain kearah yang tidak baik pula. c. Teman Sekolah Menurut Wong (2009:570) teman sekolah memiliki pengaruh yang sangat penting pada kemampuan sosialisasi anak perindividu. Sekolah biasanya merupakan pengalaman pertama anak menjadi anggota kelompok besar yang terdiri dari individuindividu seusianya. Mereka akan mendekati teman yang sesuia dengan
kesukaan meraka, contoh nya siawa yang suka belajar mereka akan mendekati teman yang suka belajar juga, ada juga yang suka internetan, bermusik, berolahraga, membolos dan lain-lain nya, mereka akan mencari teman yang sesuia dengan diri mereka masing- masing. Hubungan teman sebaya menjadi sangat penting dan berpengaruh seiring dengan berlanjutnya sekolah, pengaruh yang baik di berikan kelompok teman sebaya bergantung pada latar belakang, minat dan kemampuan individual anak. 2. Motivasi Belajar siswa a. Motivasi Menurut Irianto (2005:53) motivasi berasal dari kata “move” yang artinya “bergerak”. Defenisi motivasi masih sering di perdebatkan. Di antaranya berbunyi, “motivasi adalah sesuatu yang menggerakkan atau mendorong sesorang, sebagai suatu kondisi yang seseorang atau kelompok orang, untuk melakukan sesuatu.” Salah satu unsur dari motivasi adalah motif (=motive, alasan sesuatu yang memotifasi). Motivasi dapat di kelompokkan menjadi 2 yaitu: 1. Motivasi eksternal adalah motifasi yang berasal dari luar diri. Motifasi bersifat sementara, tergantung, dan tidak stabil. 2. Motivasi internal adalah motivasi dalam diri sendiri. Motivasi internal sifatnya lebih permanen, mandiri, dan stabil. b. Belajar Belajar adalah segenap rangkaian kegiatan atau aktifitas yang di lakukan secara sadar oleh seseorang mengakibatkan perubahan di dalam dirinya berupa peningkatan pengetahuan atau kemahiran berdasarkan alat indra dan pengalamanya Simamora (2009:28) Sedangkan Tim Pengembangan Ilmu
Pendidikan FIP-UPI (2007:328) mengutip dari pendapat Whiterington yang mengatakan belajar adalah suatu proses perubahan dalam kepribadian sebagaiman dimanifestasikan dalam perubahan penguasaan polo-pola respon tingkah laku yang baru, nyata dalam perubahan keterampilan, kebiasaan, kesanggupan, dan sikap. A. METODOLOGI PENELITIAN 1. Jenis Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Deskriptif Korelasional. Metode ini berfungsi untuk melihat, mengetahui, meninjau dan mengungkapkan keadaan apa adanya pada waktu penelitian dilakukan Arikunto, (1990). Melalui teknik ini peneliti dapat mengetahui kontribusi atau hubungan antara variabel yang satu dengan yang lainnya. Besar kecilnya korelasi atau hubungan antara variabel satu dengan variabel lainnya dapat dinyatakan melalui koefisien korelasi. 2. Populasi dan Sampel Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Apabila seseorang ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian, maka penelitiannya merupakan penelitian populasi, seluruh penduduk yang dimaksud untuk diselidiki. Populasi dibatasi sebagian sejumlah penduduk atau individu yang paling sedikit mempunyai suatu sifat yang sama. Arikunto (2006:130). Dengan demikian yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa SMP Negeri I. Kecamatan Pantai Cermin Kabupaten Solok dengan jumlah 489 orang. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada. Sampel adalah sebagian atau wakil dari populasi yang diteliti. Dengan batasan ini dapat dipahami bahwa sampel
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari populasi. Penentuan sampel ditentukan sebesar 15% dari jumlah populasi, karena jumlah populasinya lebih dari 100, (Arikunto, 2006). Agar di peroleh sampel yang representatif, maka tekhnik sampling yang digunakan adalah Proportional Random Sampling, dimana sampel ditarik dari populasi yang telah dikelompokkan dengan jumlah seimbang atau proporsional. Teknik ini diambil karena populasi sudah dikelompokan kedalam kelas-kelas dengan jumlah yang sama, (Arikunto, 2006). Besarnya sampel dalam penelitian ini adalah 74 siswa, yaitu diambil 15% untuk masing-masing kelas. 3. Validitas dan Reliabilitas Instrumen Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat-tingkat kevalidan suatu instrument yang valid atau mempunyai validitas tinggi. Namun sebaliknya instrument yang kurang valid memiliki validitas rendah. Arikunto (2002:241) validitas diuji dengan rumus korelasi product moment. Uji ini dilakukan dengan melihat korelasi atau skor masingmasing pertanyaan. Menurut Arikunto (2006:178) “Uji reliabilitas adalah suatu instrument cukup dapat dipercaya untuk dapat digunakan sebagai pengumpul data karena instrument tersebut sudah baik-baik.” Uji reliabilitas menunjukan sejauh mana instrument dapat memberikan hasil pengukuran yang konsisten apabila pengukuran dilakukan berulang-ulang. 4. Metode Analisis Data a. Analisis Deskriptif Analisis deskriptif digunakan untuk menganalisis data secara umum dengan teknik statistik. Analisis deskriptif bertujuan untuk mengelompokkan data
sesuai dengan kategori yang ditentukan pada masing-masing variabel. Analisis deskriptif digunakan untuk menentukan presentase disetiap variabel sesuai dengan kategorinya. Data yang berupa interval dikategorikan sesuai dengan jumlah kelas interval untuk mendapatkan hasil analisis deskriptif. b. Uji Prasyarat Analisis Data Uji prasyarat analisis data tediri atas uji normalitas dan uji multikolinieritas. Uji normalitas digunakan untuk mengetahui sampel data dari populasi berdistribusi norml. Uji multikolinieritas dilakukan sebagai syarat digunakannya analisis korelasi ganda. c. Uji Hipotesis Uji hipotesis menggunakan uji t dan uji regresi (uji F). Uji t digunakan untuk menguji hipotesis antara satu variabel bebas dengan variabel terikat. Uji t digunakan untuk membuktikan hipotesis pertama dan kedua pada bab sebelumnya. Uji F digunakan untuk menguji hipotesis antara beberapa variabel bebas dengan variabel terikat secara bersama-sama. Variabel bebas pada penelitian ini yaitu lingkungan belajar dan motivasi berprestasi. Variabel terikat pada penelitian ini yaitu hasil belajar. B. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1. Deskripsi Data a. Variabel Motivasi Belajar Siswa Smp N I Pantai Cermin Kab. Solok (Y) Data tentang variable motivasi belajar siswa Smp N I Pantai Cermin Kab. Solok (Y) terdiri dari 74 siswa sebagai responden dan di ukur berdasarkan angket. Dari hasil analisis data di peroleh nilai mean; 10,08, standar deviasi; 2,459, skor minimum; 6, dan skor maksimum; 16. Distribusi data menunjukan bahwa motivasi belajar siswa yang termasuk
kategori sangat salah sebesar 23 atau 31,1%, kategori salah sebesar 4 atau 5,4%, kategori baik sebesar 43 atau 58,1%, dan kategori sangat baik 4 atau 5,4% dan kategori baik. Dengan demikian, secara umum dapat dinyatakan bahwa tingkat motivasi belajar siswa Smp N I Pantai Cermin Kab. Solok (Y) adalah baik. b. Variabel Sarana Prasarana Sekolah Smp N I Pantai Cermin Kab. Solok (XI) Data tentang variable sarana prasarana Sekolah Smp N I Pantai Cermin Kab. Solok (XI) terdiri dari 74 siswa sebagai responden dan di ukur berdasarkan angket. Dari hasil analisis data di peroleh nilai mean; 38,24, standar deviasi; 5,917, skor minimum; 24, dan skor maksimum; 48. Distribusi data menunjukan bahwa sarana prasarna yang termasuk kategori sangat salah sebesar 3 atau 4,1%, kategori salah sebesar 16 atau 21,6%, kategori baik sebesar 17 atau 23,o%, dan kategori sangat baik 38 atau 51,4% dan kategori baik. Dengan demikian, secara umum dapat dinyatakan bahwa sarana prasarana Sekolah Smp N I Pantai Cermin Kab. Solok (XI) adalah sangat baik. c. Variabel Kantin Sekolah Smp N I Pantai Cermin Kab. Solok (X2) Data tentang variable kantin Sekolah Smp N I Pantai Cermin Kab. Solok (X2) terdiri dari 74 siswa sebagai responden dan di ukur berdasarkan angket. Dari hasil analisis data di peroleh nilai mean; 11,47, standar deviasi; 2,825, skor minimum; 6, dan skor maksimum; 16. Distribusi data menunjukan bahwa kantin Sekolah yang termasuk kategori sangat salah sebesar 15 atau 20,3%, kategori salah sebesar 2 atau 2,7%, kategori baik sebesar 39 atau 52,7%, dan kategori sangat baik 18 atau 24,3%. Dengan demikian, secara umum dapat dinyatakan bahwa kantin
Sekolah Smp N I Pantai Cermin Kab. Solok (X2) adalah baik. d. Variabel Teman Sekolah Smp N I Pantai Cermin Kab. Solok (X3) Data tentang variable teman Sekolah Smp N I Pantai Cermin Kab. Solok (X3) terdiri dari 74 siswa sebagai responden dan di ukur berdasarkan angket. Dari hasil analisis data di peroleh nilai mean; 34,59, standar deviasi; 7,022, skor minimum; 18, dan skor maksimum; 74. Distribusi data di atas menunjukan bahwa teman Sekolah yang termasuk kategori sangat salah sebesar 9 atau 12,2%, kategori salah sebesar 7 atau 9,5%, kategori baik sebesar 25 atau 33,8%, dan kategori sangat baik 33 atau 44,6%. Dengan demikian, secara umum dapat dinyatakan bahwa teman Sekolah Smp N I Pantai Cermin Kab. Solok (X3) adalah baik. 2. Uji Normalitas dan Uji Homogenitas uji normalitas menyatakan nilai Kolmogorov-Smirnov untuk variable sarana sekolah adalah 1.237 dengan nilai Sig 0.094, variable kantin sekolah nilai Kolmogorof-Smirnov 1.450 dan Sig 0.060, variable teman sekolah nilai KolmogorofSmirnov 0.853 dan Sig 0.461, dan variable motivasi nilai Kolmogorof-Smirnov 1.741 dan Sig 0.075. Berdasarkan hasil tersebut dapat dinyatakan data yang digunakan dalam penelitian ini telah berdistribusi normal dan bisa dilanjutkan untuk diteliti lebih lanjut, karena nilai signifikan dari uji normalitas > 0,05. Uji homogenitas bertujuan untuk menguji apakah data berasal dari varians yang sama atau tidak. nilai Sig untuk ketiga korelasi adalah 0.081, 0.856 dan 0.057 > 0.05. Hal ini menunjukkan bahwa seluruh data berasal dari varians yang sama atau homogeny.
3. Analisis Regresi Dari analisis bentuk hubungan keempat variabel dapat disajikan suatu persamaan = 1.165 + 0,106X1 + 0,327X2 + 0.088X3 Koefisien yang paling besar adalah kantin yaitu 0,327. Artinya kantin merupakan variabel yang paling dominan terhadap motivasi belajar siswa dibandingkan dengan variabel sarana prasarana dan teman sekolah. Dari tampilan output SPSS model summary besarnya Adjusted R Square adalah 0,359. Hal ini mengindikasikan bahwa kontribusi variabel sarana sekolah, kantin dan teman semolah adalah sebesar 35.9%, sedangkan 64.1% lainnya ditentukan oleh faktor lain diluar model yang tidak terdeteksi dalam penelitian ini. Diperoleh F hitung sebesar 56,660. Harga ini lebih besar dibandingkan harga F tabel dengan df pembilang 3 dan penyebut 62, pada taraf kepercayaan α = 0,05. Kesimpulan yang dapat di tarik dari pengujian adalah: a. Nilai konstanta sebesar 1.165 mengindikasikan bahwa jika variabel independen yaitu sarana sekolah, kantin dan teman sekolah adalah nol maka motivasi adalah sebesar konstanta 1.165. b. Koefisien sarana sekolah 0.106 mengindikasikan bahwa setiap peningkatan sarana sekolah satu satuan akan mengakibatkan peningkatan motivasi 0,106 satuan dengan asumsi variabel lain konstan. c. Koefisien kantin 0.327 mengindikasikan bahwa setiap peningkatan kantin sekolah satu satuan akan mengakibatkan peningkatan motivasi 0,327 satuan dengan asumsi variabel lain konstan.
d. Koefisien teman sekolah 0.088 mengindikasikan bahwa setiap peningkatan teman sekolah satu satuan akan mengakibatkan peningkatan motivasi 0,088 satuan dengan asumsi variabel lain konstan. 4. Pengujian Hipotesis Hipotesis diterima jika thitung> ttabel dan nilai sig < α 0,05. Nilai ttabel pada α = 0,05 adalah 1. 99394. Untuk variabel sarana sekolah (X1) nilai thitung adalah 2,505 dan nilai sig adalah 0,015. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa thitung > ttabel, yaitu 2,505 > 1. 99394 dan nilai signifikansi 0,015 < α 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa sarana sekolah (X1) berpengaruh signifikan dan positif terhadap motivasi siswa. Sehingga hipotesis pertama dalam penelitian ini diterima. Hipotesis diterima jika thitung> ttabel dan nilai sig < α 0,05. Nilai ttabel pada α = 0,05 adalah 1. 99394. Untuk variabel kantin (X2) nilai thitung adalah 3.604 dan nilai sig adalah 0,001. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa thitung > ttabel, yaitu 3.604 > 1. 99394 dan nilai signifikansi 0,001 < α 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa kantin (X2) berpengaruh signifikan dan positif terhadap motivasi siswa Sehingga hipotesis pertama dalam penelitian ini diterima. Hipotesis diterima jika thitung> ttabel dan nilai sig < α 0,05. Nilai ttabel pada α = 0,05 adalah 1. 99394. Untuk variabel teman sekolah (X3) nilai thitung adalah 2.584 dan nilai sig adalah 0,012. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa thitung > ttabel, yaitu 2.584 > 1. 99394 dan nilai signifikansi 0,012 < α 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa teman seklah (X3) berpengaruh signifikan dan positif terhadap motivasi siswa Sehingga
hipotesis pertama dalam penelitian ini diterima. 5. Pembahasan a. Pengaruh Sarana Sekolah terhadap Motivasi Hasil penelitian menunjukkan bahwa sarana sekolah termasuk dalam kategori baik. Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan sarana sekolah terhadap motivasi sebesar 13,9%, dan berdasarkan perhitungan dapat diketahui besarnya pengaruh mencapai 2,505 signifikan 0,015 < α 0,05 bahwa hipotesis yang menyatakan ada pengaruh positif yang signifikan antara sarana sekolah dan motivasi siswa “diterima”. Hasil ini sama dengan penelitian yang dilakukan Nurkhasanah (2009) yang menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang positif dan signifikan sarana sekolah terhadap motivasi. Menurut Rini (2011:124) prasarana adalah hal-hal kemudahan berupa fisik maupun nonfisik yang mendukung pengoprasian sarana-sarana atau alat-alat, sedangkan sarana adalah alat-alat untuk melakukan kegiatankegiatan tertentu b. Pengaruh Kantin Sekolah terhadap Motivasi Hasil penelitian menunjukkan bahwa kantin sekolah termasuk dalam kategori baik. Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan kantin sekolah terhadap motivasi sebesar 26,2%, dan berdasarkan hasil perhitungan dapat diketahui besarnya pengaruh mencapai 3.604 signifikan 0,001 < α 0,05 bahwa hipotesis yang menyatakan ada pengaruh positif yang signifikan antara kantin sekolah dan motivasi siswa “diterima”. Hasil ini sama dengan penelitian yang dilakukan Nurkhasanah (2009) yang menunjukkan bahwa terdapat pengaruh
yang positif dan signifikan kondisi kantin sekolah terhadap motivasi. Borba (2009:385) kantin sekolah adalah tempat yang paling sering anak-anak merasa di kucilkan, karena adalah tempat dimana anak-anak temukan teman lainya untuk bergabung, mencari teman baru, bergabung dengan klub yang bertemu saat makan siang, jika tempat bergabung itu memiliki kondisi teman-teman yang kurang baik akan mempengaruhi siswa lain kearah yang tidak baik pula. c. Pengaruh Terman Sekolah terhadap Motivasi Hasil penelitian menunjukkan bahwa teman sekolah termasuk dalam kategori baik. Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan teman sekolah terhadap motivasi sebesar 13,2%, dan berdasarkan perhitungan dapat diketahui besarnya pengaruh mencapai 2.584 signifikan 0,012 < α 0,05 bahwa hipotesis yang menyatakan ada pengaruh positif yang signifikan antara teman sekolah dan motivasi siswa “diterima”. Hasil ini sama dengan penelitian yang dilakukan Nurkhasanah (2009) yang menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang positif dan signifikan teman sekolah terhadap motivasi. Menurut Wong (2009:570) teman sekolah memiliki pengaruh yang sangat penting pada kemampuan sosialisasi anak perindividu. Sekolah biasanya merupakan pengalaman pertama anak menjadi anggota kelompok besar yang terdiri dari individu-individu seusianya. Hubungan teman sebaya menjadi sangat penting dan berpengaruh seiring dengan berlanjutnya sekolah, pengaruh yang baik di berikan kelompok teman sebaya bergantung pada latar belakang, minat dan kemampuan individual anak.
C. KESIMPULAN DAN SARAN 1. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan hasil pengolahan data, maka dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut : a. Terdapat pengaruh signifkan dan positif sarana sekolah terhadap motivasi belajar siswa adalah sebesar 13.9% karena semakin baik sarana sekolah, maka akan bertambah tinggi pula motivasi belajar siswa. Berdasarkan perhitungan dapat diketahui besarnya pengaruh mencapai 2,505 signifikan 0,015 < α 0,05 bahwa hipotesis yang menyatakan ada pengaruh positif yang signifikan antara sarana sekolah dan motivasi siswa “diterima” b. Terdapat pengaruh signifkan dan positif kantin sekolah terhadap motivasi belajar siswa adalah sebesar 26.2%, karena semakin baik kantin sekolah, maka akan bertambah tinggi pula motivasi belajar siswa. Berdasarkan hasil perhitungan dapat diketahui besarnya pengaruh mencapai 3.604 signifikan 0,001 < α 0,05 bahwa hipotesis yang menyatakan ada pengaruh positif yang signifikan antara kantin sekolah dan motivasi siswa “diterima” c. Terdapat pengaruh signifkan dan positif teman sekolah terhadap motivasi belajar siswa adalah sebesar 13.2%, karena semakin baik teman sekolah, maka akan bertambah tinggi pula motivasi belajar siswa. Berdasarkan perhitungan dapat diketahui besarnya pengaruh mencapai 2.584 signifikan 0,012 < α 0,05 bahwa hipotesis yang menyatakan ada pengaruh positif yang signifikan antara teman sekolah dan motivasi siswa “diterima”
d. Terdapat pengaruh signifkan dan positif sarana sekolah, kantin dan teman sekolah terhadap motivasi belajar siswa adalah sebesar 35.9%, karena semakin baik sarana, kantin, teman sekolah, maka akan bertambah tinggi pula motivasi belajar siswa. Dari hasil pemprosesan data, dapat dilihat bahwa Fhitung yaitu 14.607 dengan nilai signifikansi yaitu 0,000< 0.05. Hal ini menunjukkan bahwa variabel independent (sarana sekolah, kantin dan teman sekolah) secara bersama-sama (simultan) mampu menjelaskan pengaruhnya terhadap variabel dependen (motivasi). 2. Saran Berdasarkan hasil penelitian dan hasil pengolahan data, maka dapat disarankan beberapa hal sebagai berikut : a. Bagi pihak Sekolah Disarankan untuk sedapat mungkin meningkatkan kelengkapan sarana dan prasarana sekolah untuk menunjang proses belajar mengajar. Disarankan untuk selalu melakukan pengawasan kegaitan siswa di kantin untuk menghindari tindakan yang tidak baik yang dilakukan siswa, serta disarankan untuk memberikan pengertian kepada siswa tentang hal-hal yang perlu diperhatikan dalam memilih teman yang mampu meningkatkan motivasi belajar. b. Bagi Siswa Disarankan untuk mampu mengendalikan diri dalam berteman dan berinteraksi di kantin, agar terhindar dari kegiatan negatif serta berusaha meningkatkan motivasi belajar. c. Bagi masyrakat Disarankan untuk ikut serta dalam mengawasi siswa yang berada di lingkungan sekolah maupun di luar lingkungan sekolah, dan selalu menjaga komunikasi dengan sekolah agar bisa
memberikan informasi kepada sekolah tentang siswa-siswa yang melakukan kegiatan yang memgarah ke negatif. d. Bagi Pemerintah terkait Disarankan untuk lebih memperhatikan kebutuhan siswa terhadap sarana Sekolah, agar siswa lebih termotivasi belajar di Sekolah, dari pada di luar lingkungan Sekolah. D. DAFTAR PUSTAKA Anton, Irianto, 2005. Born to Win Kunci Sukses yang Tak Pernah Gagal. Jakarta: Gramedia Arikunto, Suharsimi, 2006. Dasar-Dasar Evaluasi Belajar. Jakarta: Bumi Aksara Borba Michele, 2009. Membangun Kecerdasan Moral. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama
PT
Mila Saraswati & Ida Widaningsih, 2006. Be Smart Ilmu Pengetahuan Sosial. Jakarta: Grafindo Prasetya, 2009. Dasar-Dasar Pendampingan Iman Yogyakarta: Kanisius
Asnak.
Rini Mike, 2006. 120 Solusi Meng. Keuangan Pribadi. Jakarta: gramedia Tim Pembina Mata kuliah Perkembangan Peserta Didik, 2007. Perkembangan Peserta Didik: HEDS-JICA Tim pengembangan ilmu pendidikan Fip Upi, 2007. Ilmu dan Aplikasi Pendidikan Bagian III: Pendidikan Disiplin Ilmu: Grasindo Uhbiyati, Nur, 1998. Ilmu Pendidikan Islam. Bandung: Pustaka Setia Wong dan Donna, 2009. Buku Ajar Keperawatan Pediatrik Vol 1 : kedokteran egc