PENGARUH LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI SATUAN KERJA NON VERTIKAL TERTENTU JALAN NASIONAL WILAYAH I PROVINSI KALIMANTAN SELATAN Firmansyah Mahasiswa STIE Pancasetia Banjarmasin ABSTRAKSI Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis seberapa besar pengaruh lingkungan kerja terhadap kinerja pegawai Satuan Kerja Non Vertikal Tertentu Jalan Nasional Wilayah I Provinsi Kalimantan Selatan. Terdapat 31 sampel dalam penelitian ini. Metode yang digunakan adalah metode kuantitatif. Teknik analisis data menggunakan regresi linear sederahana. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel lingkungan kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai Satuan Kerja Non Vertikal Tertentu Jalan Nasional Wilayah I Provinsi Kalimantan Selatan. Kata kunci :lingkungan kerja, kinerja ABSTRACT This study aims to identify and analyze the influence of work environment on employee performance in Certain Non-Vertical Unit National Road Area I South Kalimantan Province. There are 31 samples in this study. The research method is a quantitative method. The data were analyzed using simple linear regression. The results of this study indicate that work environment significantly influence employee performance Certain NonVertical Unit National Road Area I South Kalimantan Province. Keywords: work environment, performance
321
KINDAI Volume 10 Nomor 4, Oktober – Desember 2014
322
PENDAHULUAN Seiring dengan meningkatnya aktivitas organisasi di lingkungan global, maka setiap organisasi akan selalu berupaya menjalankan kegiatannya secara profesional untuk mencapai tujuan organisasi yang sesuai dengan visi, misi dan strateginya. Hal ini tentunya menuntut para pimpinan untuk memahami isu-isu sumber daya manusia secara global. Begitu juga dengan Satuan Kerja Non Vertikal Tertentu Jalan Nasional Wilayah Kalimantan Selatan. Sebagai salah satu Unit kerja Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Kalimantan Selatan, Satuan kerja ini dituntut untuk meningkatkan kemampuan dan kinerjanya. Psikologi sosial dapat diaplikasikan untuk mengetahui berbagai aspek perilaku dan pikiran orang-orang di dunia kerja. Hal ini sebenarnya juga telah dibahas oleh Psikolog industri dan organisasi, tetapi Psikolog sosial juga secara aktif terlibat dalam bidang ini (Baron, 2004:97). Sebagai mahluk sosial, pekerja mempuyai dua kebutuhan sosial dan pokok, yaitu rasa bersatu dan dukungan. Rasa bersatu akan didapat dengan mengadakan komunikasi tentang apapun yang berhubungan dengan pekerjaan dapat dikerjakan bersama-sama kondisi ini. Dukungan dapat diperoleh dari rekan kerja, atasan atau bahkan bawahan, baik berupa penghargaan maupun berupa bantuan jika sedang dibutuhkan, kondisi merupakan lingkungan kerja non fisik yang dapat mempengaruhi seorang pegawai dalam bekerja. Kondisi lingkungan kerja ini dapat menjadi suatu dorongan bagi pegawai dalam melaksanakan tugasnya. Semakin nyaman kondisi atau lingkungan kerja maka secara teoritis akan menyebabkan kinerja pegawai semakin tinggi pula.
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas, maka tujuan penelitian ini untuk mengetahui apakah lingkungan kerja berpengaruh terhadap kinerja pegawai Satuan Kerja Non Vertikal Tertentu Jalan Nasional Wilayah Kalimantan Selatan. TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Lingkungan Kerja Menurut Komarudin (2003:231), lingkungan kerja adalah kehidupan sosial, psikologi, dan fisik dalam perusahaan yang berpengaruh terhadap pekerja dalam melaksanakan tugasnya. Menurut Mangkunegara (2005: 105), lingkungan kerja adalah semua aspek fisik kerja, psikologis kerja dan peraturan kerja yang dapat mempengaruhi kepuasan kerja dan pencapaian produktivitas. Menurut Supardi dalam Subroto (2005:23), lingkungan kerja merupakan keadaan sekitar tempat kerja baik secara fisik maupun non fisik yang dapat memberikan kesan yang menyenangkan, mengamankan, menentramkan, dan betah dalam bekerja”. Menurut Sedarmayanti (2001:1) lingkungan kerja adalah keseluruhan alat perkakas dan bahan yang dihadapi lingkungan sekitarnya di mana seseorang bekerja, metode kerjanya, serta pengaturan kerjanya baik sebagai perseorangan maupun sebagai kelompok. Menurut Nitisemito (2000:183), lingkungan kerja adalah segala sesuatu yang ada di sekitar para pekerja yang dapat mempengaruhi dirinya dalam menjalankan tugas-tugas yang dibebankan”. Peranan lingkungan kerja yang baik adalah sebagai pendorong bagi karyawan sehingga mereka merasa nyaman dalam melakukan pekerjaan-
KINDAI Volume 10 Nomor 4, Oktober – Desember 2014
323
nya, dapat lebih bersemangat, dan pada akhirnya dapat bekerja secara optimal, sehingga tidak dapat dipungkiri bahwa lingkungan kerja dalam suatu perusahaan mendapatkan perhatian yang lebih jauh lagi dibandingkan pada waktu-waktu terdahulu. Jenis Lingkungan Kerja Mangkunegara (2005:105), menyatakan bahwa ada beberapa jenis lingkungan kerja, diantaranya sebagai berikut. 1. Kondisi lingkungan kerja fisik yang meliputi : a. Faktor lingkungan tata ruang kerja b. Faktor kebersihan dan kerapian ruang kerja 2. Kondisi lingkungan kerja non fisik yang meliputi : a. Faktor lingkungan sosial b. Faktor status sosial c. Faktor hubungan kerja dalam perusahaan d. Faktor sistem informasi 3. Kondisi psikologis dari lingkungan kerja yang meliputi : a. Rasa bosan b. Keletihan dalam bekerja Pengertian Kinerja Kinerja yang dinyatakan Mangkunegara (2005:55) adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seseorang kar-yawan dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Kinerja merupakan output pelaksanaan tugas. Kinerja mempunyai hubungan yang erat dengan masalah produktivitas, karena merupakan indikator dalam menentukan bagaimana usaha untuk mencapai tingkat produktivitas yang tinggi dalam suatu organisasi. Hasibuan (2007:71) menyatakan bahwa: .produktivitas adalah
perbandingan antara keluaran (output) dengan masukan (input). Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kinerja Menurut Gibson (2005:88), faktor-faktor individual yang mempengaruhi kinerja meliputi kemampuan fisik, kemampuan mental (intelegensi) dan keterampilan, faktor demografis (misal umur, jenis kelamin, ras, etnik, dan budaya) serta variabel-variabel psikologis (persepsi, atribusi, sikap, dan kepribadian). Variabel lingkungan pekerjaan (job design, peraturan dan kebijakan, kepemimpinan, sumber daya, penghargaan serta sanksi) dan non pekerjaan (keluarga, keadaan ekonomi serta hobi) juga berpengaruh pada perilaku bekerja yang akhirnya membentuk kinerja seseorang. Faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja menurut Sedarmayanti (2005:91) yaitu (1) sikap mental (motivasi kerja, disiplin kerja, etika kerja); (2) pendidikan; (3) keterampilan; (4) manajemen kepemimpinan; (5) tingkat penghasilan; (6) gaji dan kesehatan; (7) jaminan sosial; (8). iklim kerja; (9) sarana prasarana; (10). teknologi; dan (11) kesempatan berprestasi. Penelitian Terdahulu Khaerurahman (2007) meneliti dengan judul ”Pengaruh Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) terhadap Kinerja Karyawan Pada PT Sinar Sosro Cabang Gresik”. Hasil uji penelitian menunjukkan bahwa (1) kesehatan dan keselamatan kerja mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kinerja karyawan; (2) keselamatan kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan. Rahmadhani (2009), dengan judul “Analisis Lingkungan Kerja terhadap Kinerja Karyawan pada PT Perkebunan Nusantara VII Kalimantan Sela-
KINDAI Volume 10 Nomor 4, Oktober – Desember 2014
324
tan” dengan hasil bahwa lingkungan kerja berpengaruh seara positif dan signikan terhadap kinerja karyawan Rakhmawati (2006) melakukan penelitian yang berjudul ”Pengaruh Lingkungan Kerja terhadap Produktivitas Kerja Karyawan Bagian Produksi pada PT Tri Sakti Purwosari Makmur (TSPM) Purwosari. Dari hasil analisis rentang skala menunjukkan bahwa lingkungan kerja bagian masuk dalam kategori baik. Produktivitas kerja karyawan masuk dalam kategori sangat tinggi. Hasil analisis regresi linier sederhana menunjukkan bahwa lingkungan kerja berpengaruh terhadap produktivitas kerja karyawan. Kerangka Konseptual Lingkungan kerja adalah kehidupan sosial, psikologi, dan fisik dalam perusahaan yang berpengaruh terhadap pekerja dalam melaksanakan tugasnya. Kinerja pada dasarnya adalah apa yang dilakukan atau tidak dilakukan karyawan (Hasibuan, 2007: 91). Berdasarkan penjabaran tersebut maka dibentukklah kerangka konseptual sebagai berikut:
Lingkungan Kerja (X)
Kinerja (Y)
Gambar 1: Kerangka Konseptual Hipotesis Penelitian Berdasarkan permasalahan yang dikemukakan di atas, maka hipotesis penelitian ini adalah “lingkungan kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai Satuan Kerja Non Vertikal Tertentu Jalan Nasional Wilayah Provinsi Kalimantan Selatan”.
METODE PENELITIAN Populasi dan Sampel Penelitian ini adalah penelitian sensus. Oleh karena itu, jumlah populasi dan sampel adalah sama yaitu sebanyak 31 orang. Sumber Data Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. 1. Data primer, merupakan data yang diperoleh secara langsung dari sumber asli (tidak melalui perantara), dimana data primer ini dapat berupa opini subjek (orang) secara individual atau kelompok hasil observasi, kejadian atau kegiatan (Supomo 2006:146). 2. Data sekunder, adalah data yang tersedia sebelumnya, diperoleh dari pihak lain berasal dari bukubuku, literatur, artikel, dan tulisantulisan ilmiah. (Umar, 2005:84) Sumber data sekunder penelitian ini adalah buku literatur, majalah, internet dan brosur yang lainnya. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data dalam penelitian sebagai berikut: 1. Kuesioner, yaitu teknik pengumpulan data melalui daftar pertanyaan (angket) yang diajukan kepada pihak-pihak yang berhubungan langsung dengan masalah yang akan diteliti. 2. Wawancara adalah suatu pencarian informasi yang dilakukan dengan cara mengajukan beberapa pertanyaan kepada responden (sumber informasi 3. Dokumentasi yang dilakukan yaitu dengan mendapatkan data yang telah ada dan telah dibukukan sebelumnya. 4. Observasi yaitu suatu cara pengumpulan data dengan cara
KINDAI Volume 10 Nomor 4, Oktober – Desember 2014
325
mengadakan kunjungan dan pengamatan langsung ke obyek penelitian Definisi Operasional Variabel Variabel beserta indikator-indikatornya dalam penelitian ini adalah sebagai berikut ini. 1. Lingkungan Kerja (X) Lingkungan kerja adalah kehidupan sosial, psikologi, dan fisik dalam perusahaan yang berpengaruh terhadap pekerja dalam melaksanakan tugasnya. Menurut Mangkunegara (2005:105) indikator lingkungan kerja adalah sebagai berikut: a. Penerangan/cahaya di tempat kerja b. Temperatur/suhu udara di tempat kerja c. Kelembaban di tempat kerja d. Sirkulasi udara di tempat kerja e. Kebisingan di tempat kerja. f. Tata warna di tempat kerja g. Dekorasi di tempat kerja h. Musik di tempat kerja i. Keamanan di tempat kerja 2. Kinerja (Y). Kinerja pegawai merupakan hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Menurut Bernandin dan Russel dalam Gomes (2008:135) indikator-indikator untuk mengukur kinerja pegawai adalah sebagai berikut. a. Quantity of work yaitu jumlah kerja yang dilakukan dalam suatu periode yang telah ditentukan.
b. Quality of work yaitu kualitas kerja yang dicapai berdasarkan syarat-syarat kesesuaian dan kesiapannya. c. Job Knowledge yaitu luasnya pengetahuan mengenai pekerjaan dan keterampilannya. d. Creativeness yaitu keaslian gagasan-gagasan yang dimunculkan dan tindakan-tindakan untuk menyelesaikan personalan-persoalan yang timbul. e. Cooperation yaitu kesediaan untuk bekerja sama dengan orang lain atau sesama anggota organisasi. f. Dependability yaitu kesadaran untuk dapat dipercaya dalam hal kehadiran dan penyelesaian kerja. g. Initiative yaitu semangat untuk melaksanakan tugas-tugas baru dan dalam memperbesar tanggung jawabnya. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Analisis Deskripsi Variabel Analisis deskriptif bertujuan untuk mendeskripsikan variable-variabel penelitian melalui interprestasi distribusi frekuensi jawaban responden secara keseluruhan, baik dalam jumlah responden (orang), maupun dalam angka persentase terhadap item-item variabel penelitian Supriyanto dan Machfudz (2010). Adapun frekuensi jawaban responden untuk jawaban pertanyaan variabel Lingkungan Kerja (X) dan Kinerja (Y) dapat dilihat pada Tabel 1 dan Tabel 2 berikut ini.
KINDAI Volume 10 Nomor 4, Oktober – Desember 2014
326
Tabel 1. Distribusi Frekuensi Item Variabel Lingkungan Kerja (X) Item X1 X2 X3 X4 X5 X6 X7 X8 X9
1 (STS) f % 1 3,2 1 3,2 1 3,2 1 3,2 1 3,2 2 6,5 2 6,5 2 6,5 1 3,2
f 1 0 0 0 0 3 3 4 0
Jawaban Responden 2 (TS) 3 (N) % f % 3,2 5 16,1 0 7 22,6 0 5 16,1 0 6 19,4 0 7 22,6 9,7 6 19,4 9,7 4 12,9 12,9 5 16,1 0 6 19,4
4 (S) f 16 12 15 16 10 3 2 3 11
% 51,6 38,7 48,4 51,6 32,3 9,7 6,5 9,7 35,5
f 8 11 10 8 13 17 20 17 13
5 (SS ) % 25,8 35,5 32,3 25,8 41,9 54,8 64,5 54,8 41,9
f 22 25 25 22 26 25 12 25
5 (SS) % 71 80,6 80,6 71 83,9 80,6 38,7 80,6
Tabel 2. Distribusi Frekuensi Item Variabel Kinerja (Y) Item Y1 Y2 Y3 Y4 Y5 Y6 Y7 Y8
1 (STS) f % 2 6,5 1 3,2 2 6,5 2 6,5 2 6,5 2 6,5 0 0 2 6,5
f 1 2 1 1 1 1 4 1
Jawaban Responden 2 (TS) 3 (N) % f % 3,2 1 3,2 6,5 1 3,2 3,2 0 0 3,2 3 9,7 3,2 1 3,2 3,2 0 0 12,9 5 16,1 3,2 2 6,5
Validitas dan Reliabilitas Pengujian validitas dilakukan dengan metode korelasi yaitu dengan melihat angka koefisien korelasi (rxy) dan nilai signifikansinya (probabilita statistik) pada item korelasi yang menyatakan hubungan antara skor pertanyaan dengan skor total. Apabila nilai probabilitas statistik < level of signifycant 5% = 0,05 dan nilai koefisien korelasi (rxy) > 0,30, maka dapat dinyata-
4 (S) f 5 2 3 3 1 3 10 1
% 16,1 6,5 9,7 9,7 3,2 9,7 32,3 3,2
kan item tersebut valid, sehingga seluruh pertanyaan dalam kuesioner dinyatakan valid. Pengujian reliabilitas dilakukan dengan teknik cronbach alpha. Suatu instrumen penelitian di-nyatakan reliabel apabila nilai r alpha > 0,60.. Berikut ini hasil pengujian validitas dan reliabilitas instrumen penelitian:
Tabel 3Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Variabel
Lingkungan Kerja (X1)
Item X.1 X.2 X.3 X.4 X.5 X.6 X.7 X.8 X.9
R 0,829 0,839 0,868 0,897 0,925 0,834 0,876 0,885 0,898
r syarat 0,3 0,3 0,3 0,3 0,3 0,3 0,3 0,3 0,3
Keterangan Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
α
Syarat
0,955
0,6
Keterangan Reliabel
KINDAI Volume 10 Nomor 4, Oktober – Desember 2014
327
Analisis Regresi Linier Sederhana Pengaruh Lingkungan Kerja (X) terhadap Kinerja (Y) Hasil rekapitulasi regresi linier sederhana dapat di lihat pada Tabel 4 sebagai berikut : Tabel 4. Rekapitulasi Analisis Regresi Linier Sederhana Koefisien Standar Variabel Regresi (bi) error 13,639 Konstanta 0,599 0,143 Lingkungan Kerja (X) Konstanta = 13,639 Multiple R = 0,613 R square (R2) = 0,376 Sig = 0,000 Berdasarkan Tabel 4 berdasarkan nilai-nilai tersebut diatas maka dapat ditentukan model regresi linier sederhana yang dinyatakan dalam persamaan sebagai berikut: Y = a + bX Y = 13,694+ 0,599X Berdasarkan persamaan tersebut, menunjukkan bahwa variabel bebas memiliki koefisien regresi positif. Hal ini berarti variabel lingkungan kerja (X), mempunyai hubungan yang searah atau berbanding lurus dengan variabel terikatnya atau kinerja (Y). Artinya, jika variabel X mengalami kenaikan maka variabel terikatnya Y juga ikut mengalami kenaikan, dan jika variabel X mengalami penurunan, maka variabel terikatnya Y akan mengalami penurunan. Koefisien Determinasi Model regresi linear berganda ini, akan dilihat besarnya kontribusi untuk variabel bebas secara bersamasama terhadap variabel terikatnya dengan melihat besarnya koefisien determinasi totalnya (R2). Jika R2 yang diperoleh mendekati angka 1 maka dapat dikatakan semakin kuat model tersebut menerangkan hubungan variabel bebas terhadap variabel terikat. Sebaliknya, jika R2 makin
Beta 0,613
t 4,183
sig 0,000
mendekati 0 maka semakin lemah pengaruh variabel-variabel bebas terhadap variabel terikat Pada Tabel 4 dapat dilihat R2 sebesar 0,376 yang berarti besarnya variasi sumbangan seluruh variabel bebas terhadap variabel terikatnya adalah 37,6% sedangkan sisanya 62,4% dijelaskan oleh sebab lain di luar dari penelitian ini, berdasarkan hasil R2 yang diperoleh dalam penelitian ini mendekati angka 1 maka dapat dikatakan hubungan variabel bebas terhadap variabel terikat adalah kuat. Pembahasan Untuk mengetahui signifikan atau tidaknya pengaruh lingkungan kerja (X) terhadap kinerja (Y) pegawai Satuan Kerja Non Vertikal Tertentu Jalan Nasional Wilayah Kalimantan Selatan, maka digunakan probability sebesar 5% (α= 0,05). yaitu dengan cara membandingkan nilai probability signifikansi variabel dengan probability sebesar 5% (α= 0,05) apabila nilai probability signifikansi < (α= 0,05) maka terdapat pengaruh signifikan terhadap variabel terikatnya, begitu juga sebaliknya. Berdasarkan Tabel 4. dapat dilihat pengaruh variabel lingkungan kerja terhadap kinerja. Hal ini dapat
KINDAI Volume 10 Nomor 4, Oktober – Desember 2014
328
dilihat variabel lingkungan kerja (X) memiliki nilai probability signifikansi yaitu 0,000 < 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa parsial lingkungan kerja (X1) berpengaruh siginifikan secara terhadap kinerja (Y) Pegawai Satuan Kerja Non Vertikal Tertentu Jalan Nasional Wilayah Kalimantan Selatan dengan demikian hipotesis dalam penelitian ini yang mengatakan bahwa “Lingkungan Kerja berpengaruh Signifikan terhadap Kinerja Pegawai Satuan Kerja Non Vertikal Tertentu Jalan Nasional Wilayah Provinsi Kalimantan Selatan adalah benar atau teruji. Implikasi Hasil Penelitian Berdasarkan hasil penelitian dan analisis, implikasi hasil penelitian dapat diuraikan, variabel lingkungan kerja (X) merupakan variabel yang berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai Satuan Kerja Non Vertikal Tertentu Jalan Nasional Wilayah Kalimantan Selatan, untuk itu kedepannya Satuan Kerja Non Vertikal Tertentu Jalan Nasional Wilayah Kalimantan Selatan lebih memperbaiki lingkungan kerja lagi agar Kinerja para pegawainya menjadi baik, hal ini bisa dilakukan dengan cara, memperbaiki penerangan/cahaya di tempat kerja, temperatur/suhu udara di tempat kerja, kelembaban di tempat kerja, sirkulasi udara di tempat kerja, kebisingan di tempat kerja, tata warna di tempat kerja, dekorasi di tempat kerja, musik di tempat kerja, dan keamanan di tempat kerja sehingga pegawai akan merasa nyaman bekerja dan akan bekerja dengan baik. PENUTUP Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang telah dilakukan
maka dapat di tarik kesimpulan bahwa variabel lingkungan kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja Satuan Kerja Non Vertikal Tertentu Jalan Nasional Wilayah Kalimantan Selatan. Saran Hasil penelitian yang menunjukkan bahwa lingkungan kerja merupakan faktor yang berpengaruh signifikan terhadap kinerja Satuan Kerja Non Vertikal Tertentu Jalan Nasional Wilayah Kalimantan Selatan. Hal ini bisa disikapi dengan cara memperhatikan dan menjaga lingkungan kerja Satuan Kerja Non Vertikal Tertentu Jalan Nasional Wilayah Kalimantan Selatan agar selalu terjaga dengan baik. Untuk kedepannya diharapkan untuk lebih meningkatkan lagi memperbaiki penerangan/cahaya di tempat kerja, temperatur/suhu udara di tempat kerja, Kelembaban di tempat kerja, sirkulasi udara di tempat kerja, kebisingan di tempat kerja, tata warna di tempat kerja, dekorasi di tempat kerja, musik di tempat kerja, dan keamanan di tempat kerja. Selain itu, karena pengaruh lingkungan kerja terhadap kinerja hanya sebesar 37,6% untuk itu bagi peneliti selanjutnya di harapkan menambahkan variabel baru karena masih banyak faktor yang mempengaruhi kinerja selain faktor lingkungan kerja. DAFTAR PUSTAKA Baron, 2004. Social Psychology (10th ed). USA: Pearson . Gibson .2005. Perilaku Organisasi. Jakarta: Rineka Cipta. Gomes, Faustino Cardoso. 2008. Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: Penerbit Andi. Hasibuan, H. Malayu. 2007. Manajemen: Dasar, Pengertian, dan Masalah. Jakarta: Bumi Aksara.
KINDAI Volume 10 Nomor 4, Oktober – Desember 2014 Khaerurahman .2007. “Pengaruh Kesehatan dan Keselamatan Kerja .K3) terhadap Kinerja Karyawan pada PT Sinar Sosro Cabang Gresik”. Universitas Muhammadiyah. Malang. Komarudin, Ahmad .2003. Dasardasar Manajemen Investasi dan Portofolio. Jakarta: Rineka Cipta,. Machfoedz & Suryani. 2007. .Pendidikan Kesehatan dan Promosi Kesehatan. .Yogyakarta: Fitramaya. Mangkunegara. .2005. Evaluasi Kinerja Sumber Daya Manusia. Refika. Jakarta: Aditama. Nitisemito, Alex. S. 2000. Manajemen Personalia. Edisi Revisi. Jakarta: Penerbit Ghalia Indonesia. Rahmadhani .2009. “Analisis Lingkungan Kerja terhadap Kinerja Karyawan pada PT Perkebunan Nusantara VII Kalimantan Selatan. Unlam. Banjarmasin. Rakhmawati .2006. “Pengaruh Lingkungan Kerja terhadap Produktivitas Kerja Karyawan Bagian Produksi pada PT Tri Sakti Purwosari Makmur .TSPM)”. UII. Sedarmayanti. 2001. Manajemen Sumber Daya Manusia. Bandung: Ilham Jaya.. Subroto .2005. Proses Belajar Mengajar di Sekolah. Jakarta: Rineka Cipta. Supomo, B. 2006, Metodologi Penelitian Bisnis. Yogyakarta: BPFE. Umar, Husein. 2005. Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis, Jakarta: Raja Grafindo Persada.
329