PENGARUH LINGKUNGAN KERJA DAN ETOS KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI DINAS PERIKANAN DAN KELAUTAN KABUPATEN BANJAR Akhmad Barkati ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis seberapa besar pengaruh lingkungan kerja dan etos kerja terhadap kinerja pegawai Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Banjar. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif, dengan sampel 45 orang. Teknik analisis data dengan menggunakan regresi linear berganda. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel lingkungan kerja dan etos kerja berpengaruh terhadap kinerja pegawai secara sendiri-sendiri dan bersama-sama. Sementara itu, variabel etos kerja merupakan variabel yang dominan mempengaruhi terhadap kinerja pegawai. Berdasarkan hasil Uji F pada tingkat α sebesar 5% membuktikan semua variabel bebas tersebut memiliki pengaruh signifikan terhadap variabel terikat secara bersama-sama (simultan). Determinasi adjusted (R2) adalah 0,681 atau 68,1%, hal ini menunjukkan besarnya kontribusi yang diberikan seluruh variabel bebas terhadap variabel terikatnya. Kata kunci: lingkungan kerja, etos kerja, kinerja ABSTRACT This study aims to identify and analyze the effect of work environment and work ethics towards employees’ performance of Fisheries and Marine Department in Banjar District. The research method is quantitative, with sample of 45 people. A data analysis technique of this research is multiple linear regressions. The results of this study indicate that the work environment and work ethic variables influence employees’ job performance partially and simultaneously. Meanwhile work ethic is a dominant variable affecting toward job performance. Based on the F test at level α of 5% proves all independent variables have significant effect on the dependent variable together (simultaneously). Adjusted determination (R2) is 0.681 or 68.1%, showing the contribution given all independent variables to the dependent variable. Keywords: work environment, work ethic, performance PENDAHULUAN Lingkungan kerja yang produktif dan efisien akan mendorong seseorang bekerja secara maksimal sehingga akan dapat meningkatkan kinerja pegawai. Namun sebaliknya lingkungan kerja yang tidak produktif, efisien dan efektif dalam memotivasi pegawai untuk bekerja tidak dapat diharapkan akan terjadi peningkatan kinerja
yang pada akhirnya akan berimplikasi secara luas tidak saja pada institusi dimana pegawai bekerja. Kepuasan pegawai dalam jangka panjang akan berimplikasi pada kualitas dalam melayani masyarakat secara luas karena Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Banjar merupakan salah satu institusi pelayanan publik.
300
301 Kindai Volume 9 Nomor 4, Oktober – Desember 2013
Hakekatnya sistem etos kerja menurut Subekti (2001:30) bahwa suatu individu atau kelompok dapat dikatakan memiliki etos kerja yang tinggi, apabila menunjukkan tandatanda sebagai berikut: 1. Mempunyai penilaian yang sangat positif terhadap hasil kerja manusia. 2. Menempatkan pandangan tentang kerja, sebagai suatu hal yang amat luhur bagi eksistensi manusia. 3. Kerja dirasakan sebagai aktivitas yang bermakna bagi kehidupan manusia. 4. Kerja dihayati sebagai suatu proses yang membutuhkan ketekunan, dan sekaligus saran yang penting dalam mewujudkan cita-cita. 5. Kerja dilakukan sebagai bentuk ibadah. Kinerja merupakan istilah yang berasal dari kata job performance atau actual performance yang berarti prestasi kerja atau prestasi sesungguhnya yang dicapai seseorang, Mangkunegara (2010:99) menyatakan bahwa: ”Kinerja pegawai (prestasi kerja) adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seseorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya”. Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas, maka permasalahan dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut: 1. apakah lingkungan kerja dan etos kerja mempunyai pengaruh signifikan secara parsial terhadap kinerja Pegawai Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Banjar? 2. Apakah lingkungan kerja dan etos kerja mempunyai pengaruh yang signifikan secara simultan terhadap kinerja pegawai Dinas
Perikanan dan Kelautan Kabupaten Banjar ? 3. Variabel mana yang mempunyai pengaruh dominan terhadap kinerja pegawai Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Banjar? TINJAUAN PUSTAKA Lingkungan Kerja Lingkungan kerja adalah tempat di mana pegawai melakukan aktivitas setiap harinya. Lingkungan kerja yang kondusif memberkan rasa aman dan memungkinkan pegawai untuk dapat bekerja optimal. Lingkungan kerja dapat mempengaruhi emosional pegawai. Jika pegawai menyenangi lingkungan kerja di mana dia bekerja, maka pegawai tersebut akan betah di tempat kerjanya, melakukan aktivitasnya sehingga waktu kerja dipergunakan secara efektif. Produktivitas akan tinggi dan otomatis prestasi kerja pegawai juga tinggi. Lingkungan kerja itu mencakup hubungan kerja antara bawahan dan atasan serta lingkungan fisik tempat pegawai bekerja. Sihombing (2006:76) menyatakan bahwa: Lingkungan Kerja adalah faktor-faktor di luar manusia baik fisik maupun non fisik dalam suatu organisasi. Faktor fisik ini mencakup peralatan kerja, suhu I tempat kerja, kesesakan dan kepadatan, kebisingan, luas ruang kerja sedangkan non fisik mencakup hubungan kerja yang terbentuk di instansi antara atasan dan bawahan serta antara sesama karyawan. Manfaat lingkungan kerja adalah menciptakan gairah kerja, sehingga produktivitas kerja meningkat. Sementara itu, manfaat yang diperoleh karena bekerja dengan orang-orang yang termotivasi adalah pekerjaan dapat diselesaikan dengan tepat. Artinya pekerjaan diselesaikan sesuai standar yang benar dan dalam skala waktu yang ditentukan. Kinerjanya akan dipantau oleh individu yang bersangkutan dan tidak akan membutuhkan terlalu
302 Kindai Volume 9 Nomor 4, Oktober – Desember 2013
banyak pengawasan serta semangat juangnya akan tinggi (Arep, 2005:112). Etos Kerja Etos kerja yang dimiliki oleh seseorang atau kelompok masyarakat, akan menjadi sumber motivasi bagi perbuatannya. Apabila dikaitkan dengan situasi kehidupan manusia yang sedang “membangun”, maka etos kerja yang tinggi akan dijadikan sebagai prasyaraat yang mutlak, yang harus ditumbuhkan dalam kehidupan itu. Karena hal itu akan membuka pandangan dan sikap kepada manusianya untuk menilai tinggi terhadap kerja keras dan sungguh-sungguh, sehingga dapat mengikis sikap kerja yang asalasalan, tidak berorientasi terhadap mutu atau kualitas yang semestinya. Nitisemito (2005:97) mengatakan bahwa indikasi turun/rendahnya semangat dan kegairahan kerja antara lain: 1. Turun/rendahnya produktivitas 2. Tingkat absensi yang naik/rendah 3. Labour turnover (tingkat perputaran buruh) yang tinggi 4. Tingkat kerusuhan yang naik 5. Kegelisahan dimana-mana 6. Tuntutan yang sering terjadi pemogokan Kinerja Menurut Mangkunegara (2010:9) kinerja adalah perbandingan hasil yang dicapai dengan peran serta tenaga kerja persatuan waktu. Disamping itu kinerja yang dikaitkan dengan karyawan adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang karyawan dalam melakukan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan. Menurut Sutrisno (2009:112), pengukuran prestasi kerja diarahkan pada enam aspek yaitu: 1. Hasil kerja: tingkat kuantitas maupun kualitas yang telah
dihasilkan dan sejauh mana pengawasan dilakukan. 2. Pengetahuan pekerjaan: tingkat pe-ngetahuan yang terkait dengan tugas pekerjaan yang akan berpengaruh langsung terhadap kuantitas dan kualitas dari hasil kerja. 3. Inisiatif: tingkat inisiatif selama menjalankan tugas pekerjaan khususnya dalam hal penanganan masalah-masalah yang timbul. 4. Kecakapan: tingkat kemampuan dan kecepatan dalam menerima instruksi kerja dan menyesuaikan dengan cara kerja serta situasi kerja yang ada. 5. Sikap: tingkat semangat kerja serta sikap positif dalam melaksanakan tugas pekerjaan. 6. Disiplin waktu dan absensi: tingkat ketepatan waktu dan tingkat kehadiran. Indikator-indikator dalam penilai-an prestasi kerja menurut Mangkunegara (2010:112) adalah: mutu pekerjaan, kejujuran, inisiatif, kehadiran, sikap, kerjasama, pengetahuan, tanggung-jawab terhadap pekerjaan dan pemanfaatan waktu kerja. Penelitian Terdahulu 1. Yuniarti Tandi Rapang (2011) meng-adakan penelitian terhadap alat yang dapat memotivasi karyawan dalam bekerja yaitu lingkungan kerja dan pengaruhnya terhadap produktivitas kerja karyawan pada PT. Petra Jaya Lestari. Berdasarkan hasil analisa data, diperoleh bahwa pelaksanaan penempatan kerja sudah berjalan dengan efektif, untuk Semangat Kerja karyawan terlihat baik, dengan nilai rata-rata 4.702 termasuk dalam kategori sangat baik. Sedangkan besar pengaruh
303 Kindai Volume 9 Nomor 4, Oktober – Desember 2013
pelaksanaan Lingkungan Kerja terhadap Produktivitas Kerja karyawan dilihat dari nilai koefisien korelasi rank spearman (rs) sebesar 0,71, artinya antara pelaksanaan Lingkungan Kerja dengan Produktivitas Kerja karyawan memiliki hubungan yang cukup kuat. Kemudian diperoleh nilai koefisien determinasi sebesar 50,41% dan sisanya 49,59% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain. 2. Daulay (2011) dengan judul “Pengaruh Etos Kerja, Kepuasan Kerja dan Motivasi Berprestasi terhadap Kinerja Pegawai Instalasi Pengolahan Air PDAM Tirtanadi Provinsi Sumatera Utara. Hasil penelitian menggunakan regresi berganda, uji hipo-tesis pertama menunjukkan bahwa etos kerja, kepuasan kerja dan motivasi berprestasi secara serempak berpengaruh sangat signifikan terhadap kinerja pegawai di Instalasi Pengolahan Air PDAM Tirtanadi Provinsi Sumatera Utara. Pengujian hipotesis kedua menunjukkan bahwa insentif dan lingkungan kerja secara serempak berpengaruh sangat signifikan terhadap kepuasan kerja pegawai di Instalasi Pengolahan Air PDAM Tirtanadi Provinsi Sumatera Utara. 3. Astuti (2005), dengan judul: “Pengaruh Penempatan terhadap Kinerja karyawan pada PT Kalbe Cabang Surakarta” dengan hasil sebagai berikut: Penempatan berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan pada PT. Kalbe Cabang Surakarta dengan koefisien determinasi (R Square) sebesar 53,5%. Hal ini berarti bahwa kinerja karyawan dipengaruhi oleh sistem penempatan sebesar 53.5%, sedangkan sisanya di-
pengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti. KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS Kerangka Konseptual Lingkungan kerja adalah segala sesuatu yang ada disekitar para pekerja yang dapat mempengaruhi dirinya dalam menjalankan tugas tugas yang diembankan. Etos kerja diartikan sebagai pandangan dan sikap suatu bangsa atau umat terhadap kerja. Berpijak pada pe-ngertian bahwa etos kerja menggambarkan suatu sikap, maka dapat ditegaskan bahwa etos kerja mengandung makna sebagai aspek evaluative yang dimiliki oleh individu (kelompok) dalam memberikan penilaian terhadap kegiatan kerja. Menurut mangkunegara (2010:9) kinerja adalah perbandingan hasil yang dicapai dengan peran serta tenaga kerja persatuan waktu. Disamping itu kinerja yang dikaitkan dengan karyawan adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang karyawan dalam melakukan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan.. Berdasarkan uraian di atas maka kerangka konseptual dapat digambarkan sebagai berikut : Lingkungan Kerja (x1) Etos
Kinerja Pegawai (Y)
Kerja (x2) Gambar 1. Kerangka Konseptual Sumber : Diolah Sendiri Hipotesis 1. Lingkungan kerja dan etos kerja mempunyai pengaruh signifikan
304 Kindai Volume 9 Nomor 4, Oktober – Desember 2013
secara parsial terhadap Kinerja Pegawai Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Banjar. 2. Lingkungan Kerja dan Etos Kerja mempunyai pengaruh yang signifikan secara simultan terhadap Kinerja Pegawai Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Banjar. 3. Variabel yang mempunyai pengaruh dominan terhadap Kinerja Pegawai Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Banjar adalah Lingkungan Kerja (X1). METODE PENELITIAN Definisi Operasional Variabel 1. Lingkungan Kerja (X1) Menurut Nitisemito (2005:76) ”Lingkungan kerja adalah segala sesuatu yang ada disekitar para pekerja yang dapat mempengaruhi dirinya dalam menjalankan tugas tugas yang diembankan, indikatornya adalah : a. Kondisi kerja. b. Keamanan dan keselamatan kerja. c. Fasilitas Kerja. d. Status; dan Prosedur perusahaan e. Mutu dari supervise tekhnis dari hubungan antara teman sejawat, atasan, dan bawahan. 2. Etos Kerja (X2) Menurut Pandji Anoraga dan Sri Suryanti (2001:89), etos kerja diartikan sebagai pandangan dan sikap suatu bangsa atau umat terhadap kerja, indikatornya adalah: a. Mempunyai penilaian yang sangat positif terhadap hasil kerja manusia. b. Menempatkan pandangan tentang kerja, sebagai suatu hal yang amat luhur bagi eksistensi manusia.
c. Kerja yang dirasakan sebagai aktivitas yang bermakna bagi kehidupan manusia. d. Kerja dihayati sebagai suatu proses yang membutuhkan ketekunan dan sekaligus sarana yang penting dalam mewujudkan cita-cita. e. Kerja dilakukan sebagai bentuk ibadah. 3. Kinerja (Y) Kinerja pegawai merupakan hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai seorang karyawan dalam melaksanakan tugasnya sesuai tanggung jawab yang diberikan kepadanya indikatornya adalah: 1. Quantity of work yaitu jumlah kerja yang dilakukan dalam suatu periode yang ditentukan. 2. Quality of work yaitu kualitas kerja yang dicapai berdasarkan syarat-syarat kesesuaian dan kesiapannya. 3. Job Knowledge yaitu luasnya pengetahuan mengenai pekerjaan dan keterampilannya. 4. Creativeness yaitu keaslian gagasan-gagasan yang dimunculkan dan tindakantindakan untuk menyelesaikan persoalanpersoalan yang timbul. 5. Cooperation yaitu kesediaan untuk bekerja sama dengan orang lain atau sesama anggota organisasi. 6. Dependability yaitu kesadaran untuk dapat dipercaya dalam hal kehadiran dan penyelesaian kerja. 7. Initiative yaitu semangat untuk melaksanakan tugastugas baru dan dalam memperbesar tanggungjawabnya.
305 Kindai Volume 9 Nomor 4, Oktober – Desember 2013
8. Personal qualities, yaitu menyangkut keperibadian, kepemimpinan, keramahtamahan dan integritas pribadi dan menyelesaikan pekerjaan dengan sebaik-baiknya. Jenis dan Sumber Data Jenis Data 1. Data kuantitatif yaitu data data yang dapat diukur dalam skala numeric (angka) yang berkaitan dengan masalah yang diteliti, seperti jumlah pegawai Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Banjar. 2. Data kualitatif yaitu data yang dinyatakan dalam bentuk kata, kalimat, gambar serta tidak dapat diukur dalam skala numeric, misalnya keterangan yang diperoleh dari hasil wawancara dengan responden serta informasi yang diperoleh dari pihak lain yang berkaitan dengan masalah yang dibahas. Sumber Data 1. Data primer yaitu data yang didapat dari sumber pertama seperti hasil wawancara atau hasil pengisian kuesioner. 2. Data sekunder yaitu data primer yang telah diolah lebih lanjut dan disajikan baik oleh pengumpul data primer maupun pihak lain. Populasi dan Sampel Populasi pada penelitian ini adalah seluruh pegawai Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Banjar yang berjumlah 45 orang. Metode sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode sensus. Pemilihan metode sensus dalam penelitian ini didasarkan pada pertimbangan bahwa seluruh Pegawai Dinas Perikanan dan Kelautan
Kabupaten Banjar yang berjumlah 45 orang. Metode Pengumpulan Data 1. Penelitian Pustaka (Library Research) Data yang diperoleh dengan cara studi kepustakaan (library research) yaitu teknik pengumpulan data-data dengan mengacu pada buku-buku, laporan-laporan penelitian jurnaljurnal, majalah, koran, pendapatpendapat para ahli yang dianggap mempunyai hubungan dengan penelitian ini, yang dapat dijadikan sumber data. 2. Penelitian Lapangan (Field Research) Kegiatan ini dilakukan agar penulis dapat mengumpulkan data yang berhubungan langsung dengan permasalahan yang dikemukakan yang kemudian dianalisa dengan cara: a. Wawancara Wawancara adalah suatu pencarian informasi yang dilakukan dengan cara mengajukan beberapa pertanyaan kepada responden (sumber informasi). Yang menjadi responden dalam teknik pengumpulan data dengan wawancara pada penelitian ini adalah di Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Banjar. b. Observasi Observasi yaitu suatu cara pengumpulan data dengan cara mengadakan kunjungan dan pengamatan langsung di Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Banjar. Hal ini sudah dilakukan selama penulisan tesis ini berlangsung.
306 Kindai Volume 9 Nomor 4, Oktober – Desember 2013
c. Dokumentasi Dokumentasi yang dilakukan yaitu dengan mendapatkan data yang telah ada dan telah dibukukan sebelumnya. d. Kuesioner Kuesioner yaitu teknik pengumpulan data melalui daftar pertanyaan (angket) yang diajukan kepada pihakpihak yang berhubungan langsung dengan masalah yang akan diteliti. Kuesioner yaitu teknik pengumpulan data melalui daftar pertanyaan yang diajukan kepada responden yang berhubungan langsung dengan masalah yang akan diteliti dan diisi oleh responden sendiri. Metode Analisis Data Intrumen Penelitian Pengukuran variabel dalam penelitian ini menggunakan skala likert. Skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Untuk masing-masing responden mempunyai 5 alternatif jawaban (Skala Likert). Masing-masing prioritas dari kelima point tersebut, yaitu: 1. Sangat setuju (SS): diberi nilai 5 2. Setuju (S) : diberi nilai 4 3. Netral (N) : diberi nilai 3 4. Tidak setuju (TS) : diberi nilai 2 5. Sangat tidak setuju (STS) : 1 Uji Kuisioner 1. Uji Validitas Uji validitas adalah untuk mengetahui tingkat kevalidan dari instrumen kuesioner yang digunakan dalam mengumpulkan data. Uji validitas dengan menggunakan korelasi Product Moment dengan formulasi :
r
=
2. Uji Reliabilititas
∑ (∑
)(∑
)
Uji reliabilitas dimaksudkan untuk mengetahui adanya konsistensi alat ukur dalam penggunaannya, atau dengan kata lain alat ukur tersebut mempunyai hasil yang konsisten apabila digunakan berkali–kali pada waktu yang berbeda. Untuk uji reliabilitas ini digunakan Teknik Alpha Cronbach, dimana suatu instrumen dapat dikatakan handal (reliabel) apabila memiliki koefisien keandalan atau alpha sebesar 0,6 atau lebih (Arikunto 2006). Adapun formula dari alpha cronbach adalah sebagai berikut:
k r 11 k 1
1
σ
σ
2 b
2 t
Dimana : R11 = reliabilitas instrumen K = banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal b2 = jumlah varians butir t2 = varians total (Arikunto, 2006) Taraf signifikan digunakan 5%. Jika r hitung (r alpha) > r tabel, maka instrumen tersebut dinyatakan reliabel. Sebaliknya jika r alpha positif dan r alpha < r tabel, maka butir atau variabel tersebut tidak reliabel. Sugiyono (2006) menyebutkan bila r hitung (r alpha) > 0,600, maka instrumen tersebut dinyatakan reliabel. Arikunto (2006), tingkat reliabelitas instrumen bisa dilihat dari r hitung (r alpha) dengan kriteria seperti pada tabel 1. Tabel 1. Kriteria untuk r hitung (r alpha) r hitung (r alpha) 0,800 – 1,00 0,600 – 0,799 0,400 – 0,599 0,200 – 0,399 <0,200
Kriteria sangat tinggi tinggi cukup rendah sangat rendah
Sumber : Arikunto (2006).
307 Kindai Volume 9 Nomor 4, Oktober – Desember 2013
3. Analisis Regresi Berganda. Untuk mengetahui pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikatnya menurut Anwar (2006:309) dengan bantuan SPSS Versi 13.0 digunakan rumus analisis regresi linier berganda sebagai berikut: y = a + b1x1 + b2x2 + e dimana : y = kinerja a = konstata b1, b2, b3, = koefisien regresi n = banyaknya sampel X1, = lingkungan kerja X2 = etos kerja. 4. Pengujian Hipotesis a. Uji Hipotesis I (Uji t) Untuk menguji kebenaran hipotesis kedua langkah pertama yang dilakukan adalah pengujian secara parsial melalui uji t. Adapun rumusan hipotesis dengan menggunakan Uji t adalah sebagai berikut: H0: b1 = b2 = b3 = b4 = 0 Artinya variasi variabel bebas dapat menerangkan variabel tidak bebas (variabel terikat) dan terdapat pengaruh diantara kedua variabel yang diuji Ha: b1 b2 b3 b4 0 Artinya variasi variabel bebas tidak dapat menerangkan variabel tidak bebas (variabel terikat) dan terdapat pengaruh antara dua variabel yang diuji. Pengujian dilakukan melalui uji t dengan membandingkan thitung (th) dengan t tabel (tt) pada 0,05. Apabila hasil perhitungan menunjukkan: 1) th ≥ tt maka H0 ditolak dan Ha diterima Artinya variasi variabel bebas dapat menerangkan variabel tidak bebas (variabel terikat)
dan terdapat pengaruh diantara kedua variabel yang diuji. 2) th < tt maka H0 diterima dan Ha ditolak Artinya variasi variabel bebas tidak dapat menerangkan variabel tidak bebas (variabel terikat) dan terdapat pengaruh antara dua variabel yang diuji. Untuk membuktikan hipotesis kedua, yaitu untuk mengetahui besarnya pengaruh secara keseluruhan dihitung koefisien determinasi multiplenya (R2). Jika R2 yang diperoleh dari hasil perhitungan mendekati 1 (satu), maka semakin kuat model tersebut dapat menerangkan variabel tergantungnya. Kemudian dilakukan pengujian variansnya dengan uji f. Hipotesis diterima apabila titik lebih besar dari t tabel (th > tt) atau diperoleh harga p < 0,05. Untuk membuktikan hipotesis kedua, masingmasing koefisien regresinya diuji dengan uji t. Hasil uji t bermakna apabila diperoleh thitung lebih besar dari ttabel (th > tt) atau diperoleh harga probabilitas signifikannya < 0,05 (). Untuk pengaruh yang dominan ditentukan oleh koefisien regresi terbesar. b. Uji Hipotesis II (Uji F) Untuk menguji kebenaran hipotesis pertama digunakan uji F yaitu untuk menguji keberartian/ signifikansi regresi secara keseluruhan dengan rumus hipotesis sebagai berikut: H0: b1 = b2 = b3 = b4 = 0,
308 Kindai Volume 9 Nomor 4, Oktober – Desember 2013
Artinya variasi dari model regresi berhasil menerangkan variasi variabel bebas secara keseluruhan, sejauh mana pengaruhnya terhadap variabel tidak bebas (variabel terikat) Ha: b1 b2 b3 b4 0 Artinya variasi dari model regresi tidak berhasil menerangkan variasi variabel bebas secara keseluruhan, sejauh mana pengaruhnya terhadap variabel tidak bebas (variabel terikat) Pengujian dengan uji F variannya adalah dengan membandingkan Fhitung (Fh) dengan Ftabel (Ft) pada = 0,05 apabila hasil perhitungannya menunjukkan: 1) Fh > Ft, maka H0 ditolak dan Ha diterima Artinya variasi dari model regresi berhasil menerangkan variasi variabel bebas secara keseluruhan, sejauh mana pengaruhnya terhadap variabel tidak bebas (variabel terikat) 2) Fh < Ft, maka H0 diterima dan Ha ditolak Artinya variasi dari model regresi tidak berhasil menerangkan variasi variabel bebas secara keseluruhan, sejauh mana pengaruhnya terhadap variabel tidak bebas (variabel terikat). c. Variabel Dominan Untuk mengetahui seberapa besar kontribusi masing-masing variabel bebas dan yang paling
menentukan (dominan) pengaruhnya terhadap variabel terikat suatu model regresi linier, maka digunakan koefisien Beta (Beta Coefficient) setiap variabel yang distandarisasi (standardized cofficient). Nilai beta (β) terbesar menunjukkan bahwa variabel bebas tersebut mempunyai pengaruh yang dominan terhadap variabel terikat. (Sritua, 2005:12).
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Analisis 1. Validitas dan Reliabilitas Hasil uji validitas dan reabilitas instrumen penelitian dapat dilihat pada Tabel 2. Berdasarkan Tabel 2 di atas maka menunjukkan bahwa semua item pertanyaan pada variabel independent dan dependent memiliki nilai korelasi lebih besar dari rsyarat, instrument penelitian dapat dikatakan valid apabila koefisien korelasinya > dari 0,3 Sugiyono dalam Supriyanto dan Machfudz (2010:296) dapat disimpulkan bahwa semua item pertanyaan adalah valid. Uji Reliabilitas dilakukan dengan tujuan untuk menguji sejauh mana alat pengukur dapat diandalkan atau dipercaya. Dalam Penelitian ini nilai reliabilitas suatu instrumen diterima jika memiliki Alpha Cronbach minimal 0,6. Arikunto dalam Supriyanto dan Machfudz (2010:296), maka dapat disimpulan bahwa semua item pertanyaan adalah reliabel (dapat diandalkan atau dipercaya).
309 Kindai Volume 9 Nomor 4, Oktober – Desember 2013
Tabel 2. Rekapitulasi Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen Penelitian Variabel
Item
X1.1 Lingkungan X1.2 Kerja X1.3 (X1) X1.4 X1.5 X2.1 X2.2 Etos Kerja X2.3 (X2) X2.4 X2.5
R 0,676 0,789 0,923 0,923 0,899 0,763 0,866 0,889 0,691 0,417
Y.1 0,460 Y.2 0,831 Y.3 0,835 Kinerja Y.4 0,721 (Y) Y.5 0,650 Y.6 0,739 Y.7 0,620 Y.8 0,835 Sumber : Data diolah
r syarat 0,3 0,3 0,3 0,3 0,3 0,3 0,3 0,3 0,3 0,3
Keterangan
0,3 0,3 0,3 0,3 0,3 0,3 0,3 0,3
Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
2. Analisis Regresi Berganda Variabel Lingkungan Kerja (X1) dan Etos Kerja (X2) terhadap Kinerja (Y). Sebagaimana telah dirumuskan sebelumya bahwa dalam penelitian ini sesuai dengan hipotesis: a. Lingkungan kerja dan etos kerja mempunyai pengaruh signifikan secara parsial terhadap Kinerja Pegawai Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Banjar. b. Lingkungan Kerja dan Etos Kerja mempunyai pengaruh yang signifikan secara simultan terhadap Kinerja Pegawai Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Banjar. c. Variabel yang mempunyai pe-ngaruh dominan terhadap Kinerja Pegawai Dinas Perikanan dan Kelautan Kabu-
Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
α
α mini- Keterangan mal
0,899
0,6
Reliabel
0,761
0,6
Reliabel
0,856
0,6
Reliabel
paten Banjar adalah Lingkungan Kerja (X1). Pengujian dilakukan dengan tingkat kepercayaan 95% atau tingkat signifikansi 0,05 (a = 0,05). Untuk mengkaji kebenaran hipotesis-hipotesis tersebut digunakan analisis regresi linier. Pada analisis regresi ini akan dilakukan uji serentak atau uji F serta parsial atau uji t. Berdasarkan tabel 3 diperoleh persamaan regresi sebagai berikut: Y = 4,544 + 0,419 X1 + 0,926 X2 ei Berdasarkan persamaan tersebut, menunjukkan bahwa semua variabel bebas memiliki koefisien regresi positif. Hal ini berarti variabel Lingkungan Kerja (X1) dan Etos Kerja (X2) mempunyai hubungan yang searah atau berbanding lurus dengan variabel terikatnya atau Kinerja (Y). Artinya, jika variabel X1, dan X2
310 Kindai Volume 9 Nomor 4, Oktober – Desember 2013
mengalami kenaikan maka variabel terikatnya Y juga ikut mengalami kenaikan, dan jika variabel X1, dan X2 mengalami penurunan, maka variabel terikatnya Y akan mengalami penurunan Tabel 3. Rekapitulasi Analisis Regresi Linier Berganda Pengaruh Lingkungan Kerja (X1) dan Etos Kerja (X2) terhadap Kinerja (Y) Pegawai Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Banjar.
Pada Tabel 3 dapat dilihat R Square sebesar 0,681 yang berarti besarnya variasi sumbangan seluruh variabel bebas terhadap variabel terikatnya adalah 68,1% sedangkan sisanya 31,9% dijelaskan oleh sebab lain diluar dari penelitian ini, berdasarkan hasil R2 yang diperoleh dalam penelitian ini melebihi 1 (satu) maka dapat dikatakan hubungan variabel bebas terhadap variabel terikat adalah sangat kuat.
Pembahasan Variabel Konstanta Lingkungan Kerja (X1) Etos Kerja (X2)
Koe fisien Regresi (bi)
t hitung
t tabel
beta
sig
0,367
0,001
0,575
0,000
4,544
0,419
3,608
0,926
5,655
2,020
2,020
Konstanta = 4,544
F hitung = 44,781
Multiple R = 0,825
F Tabel = 3,220
R square (R2) = 0,681
Sig = 0,000
Sumber: Data diolah 3. Koefisien Determinasi Pada model regresi linear berganda ini, akan dilihat besarnya kon-tribusi untuk variabel bebas secara bersama-sama terhadap variabel ter-ikatnya dengan melihat besarnya koefisien determinasi totalnya (R2). Jika R2 yang diperoleh mendekati 1 (satu) maka dapat dikatakan semakin kuat model tersebut menerangkan hubungan variabel bebas terhadap variabel terikat. Sebaliknya jika R2 makin mendekati 0 (nol) maka semakin lemah pengaruh variabelvariabel bebas terhadap variabel terikat
1. Uji Hipotesis I: Uji t/Secara Parsial Melalui pengujian ini akan dapat diketahui apakah variabel yang terdiri dari Lingkungan Kerja (X1) dan Etos Kerja (X2) berpengaruh secara parsial terhadap Kinerja (Y) Pegawai Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Banjar, yaitu dengan cara membandingkan nilai t hitung dengan t tabel, pada taraf signifikansi (taraf kepercayaan) 5 % dan rumus derajat bebas/degre of freedom, df = n – K - 1 = 45 – 3 - 1 = 41 maka didapat nilai t tabel 2,020. Jika nilai t hitung lebih besar dari pada nilai t tabel maka pengaruhnya signifikan. Selain itu juga dapat dilihat besarnya pengaruh masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikatnya. Tabel 4. Nilai t hitung Variabel bebas X1 Lingkungan Kerja X2 Etos Kerja
t hitung
Sig.
t tabel (df:41)
Ket
Sig
3,608
0,001
2,020
t hitung > t tabel
Sig
5,655
0,000
2,020
t hitung > t tabel
Sig
Sumber: Data diolah Berdasarkan Tabel 4 dapat dilihat Pengaruh variabel Ling-
311 Kindai Volume 9 Nomor 4, Oktober – Desember 2013
kungan Kerja (X1) terhadap Kinerja (Y). Hal ini dapat dilihat dari tabel 5.8 dimana thitung (3,608) > ttabel (2,020), sehingga dapat disimpulkan bahwa parsial Lingkungan Kerja (X1) berpengaruh siginifikan secara sendiri-sendiri atau parsial terhadap Kinerja (Y) Pegawai Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Banjar . Pengaruh variabel Etos Kerja (X2) terhadap Kinerja (Y), Etos Kerja (X2) berpengaruh signifikan secara parsial terhadap Kinerja (Y). Hal ini dapat dilihat dari tabel 5.8 dimana thitung (3,608) > ttabel (2,020), sehingga dapat disimpulkan bahwa parsial Etos Kerja (X1) berpengaruh siginifikan secara sendiri – sendiri atau parsial terhadap Kinerja (Y) Pegawai Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Banjar, dengan demikian hipotesis pertama yang mengatakan Lingkungan kerja dan etos kerja mempunyai pengaruh signifikan secara parsial terhadap Kinerja Pegawai Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Banjar adalah benar atau teruji. 2. Uji Hipotesis II: Uji F Secara Simultan Uji ini digunakan dengan tujuan untuk membuktikan apakah variabel bebas berpengaruh secara bersama-sama terhadap variabel terikat. Dalam menjawab hipotesis yang telah diajukan pada awal penelitian, menggunakan alat bantu analisis software SPSS versi 13.00. Dari hasil perhitungan melalui SPSS menunjukan Fhitung sebesar 44,781 dan Ftabel dengan menggunakan tingkat signifikasi (taraf kepercayaan) 5 % dan rumus derajat bebas/degre of freedom, df 1 = K -1 = 3 – 1 = 2 dan df 2 = n – K = 45 – 3 = 42 maka didapat nilai Ftabel sebesar 2,930.
Ini menyatakan bahwa Fhitung (44,781) > Ftabel (3,220) sehingga hipotesis kedua yang mengatakan Lingkungan Kerja dan Etos Kerja mempunyai pengaruh yang signifikan secara simultan terhadap Kinerja Pegawai Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Banjar dapat diterima atau teruji. 3. Uji Hipotesis III: Variabel Yang Paling Berpengaruh Pada hipotesa ketiga yang menyatakan bahwa Lingkungan Kerja (X1) merupakan faktor yang dominan berpengaruh terhadap Kinerja (Y) adalah salah atau tidak terbukti, karena hasil penelitian menunjukkan variabel yang berpengaruh dominan terhadap Kinerja Pegawai Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Banjar adalah Etos Kerja (X2), karena nilai Beta (Beta Coefficient) Variabel Etos Kerja (X2) sebesar 0,575 > nilai Beta (Beta Coefficient) Variabel Lingkungan Kerja (X1) yang hanya sebesar 0,367. 4. Implikasi Hasil Penelitian Berdasarkan hasil penelitian dan analisis, implikasi hasil penelitian dapat diuraikan sebagai berikut: a. Implikasi Faktor Lingkungan Kerja (X1) terhadap Kinerja (Y) Pegawai Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Banjar Dari hasil analisa atas tanggap-an responden yang dilakukan dapat diketahui bahwa lingkungan kerja merupakan faktor yang berpengaruh terhadap Kinerja pegawai Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Banjar, Pada umumnya responden menilai setuju bahwa lingkungan kerja merupakan faktor yang
312 Kindai Volume 9 Nomor 4, Oktober – Desember 2013
mempengaruhi kinerja, dimana dalam melakukan pekerjaannya pegawai juga membutuhkan kenyamanan dalam melakukan pekerjaan, ketenangan dan lain sebagainya, apabila lingkungan kerja Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Banjar sudah baik maka pegawaipun akan nyaman bekerja dan tenang sehingga kinerjanya pun akan membaik. b. Implikasi faktor Etos Kerja (X2) terhadap Kinerja (Y) Pegawai Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Banjar Dari hasil analisa atas tanggapan responden yang dilakukan dapat diketahui bahwa Etos Kerja merupakan faktor yang berpengaruh terhadap Kinerja pegawai Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Banjar, Pada umumnya responden menilai setuju bahwa Etos Kerja merupakan faktor yang mempengaruhi kinerja, dimana dalam melakukan pekerjaannya etos kerja seorang pegawai sangat diharapkan demi tercapainya pekerjaan yang baik, hal ini dapat disikapi dengan cara memberikan pegawai bimbingan untuk bekerja secara iklas dengan hati nurani, demi kemajuan bersama. PENUTUP
Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah diuraikan pada bab-bab sebelumnya, maka kesimpulan penelitian ini adalah: 1. Variabel Lingkungan Kerja dan Etos Kerja berpengaruh signif-
ikan secara parsial terhadap Kinerja pegawai Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Banjar. 2. Variabel Lingkungan Kerja dan Etos Kerja berpengaruh signifikan secara simultan terhadap Kinerja pegawai Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Banjar. 3. Hasil penelitian menyatakan bahwa variabel yang berpengaruh dominan terhadap Kinerja pegawai adalah Etos Kerja. Saran 1. Lingkungan Kerja Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Banjar untuk kedepannya lebih di tingkatkan lagi, hal ini bisa dilakukan dengan melakukan kegiatan gotong-royong setiap minggunya untuk menjaga kebersihan, meremajakan fasilitas yang tidak memadai, menjadikan lingkungan Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Banjar ramah, tenang dari kebisingan serta mengadakan fasiliatas yang dibutuhkan pegawai seperti WC yang memadai, ruang mushalla, ruang rapat dan lain sebaiknya, hal ini dilakukan agar pegawai merasa nyaman ketika bekerja dan akan dengan tenang melakukan pekerjaannya sehingga apa yang dikerjakan pegawaipun akan menghasilkan pekerjaan yang baik dan memuaskan 2. Etos Kerja sebaiknya diperhatikan lagi kedepannya, hal ini bisa dilakukan dengan menanamkan etos kerja kepada seluruh pegawai agar pegawai menilai pekerjaannya selama ini positif, ber-makna bagi kehidupan, dapat mewujud-kan cita-cita dan melakukan pekerjaan sebagai bentuk ibadah.
313 Kindai Volume 9 Nomor 4, Oktober – Desember 2013
DAFTAR PUSTAKA Arep,
Ishak. 2005. Manajemen Sumber Daya Manusia, Cetakan Ke 2, Universitas Trisakti, Jakarta. Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Rineka Cipta. Jakarta. Astuti. 2005. Pengaruh Penempatan terhadap Kinerja karyawan pada PT. Kalbe Cabang Surakarta. UNS. Surakarta. Daulay. 2011. Pengaruh Etos Kerja, Ke-puasan Kerja dan Motivasi Ber-prestasi Terhadap Kinerja Pegawai Instalasi Pengolahan Air PDAM Tirtanadi Provinsi Sumatera Utara. Universitas Sumatera Utara. Medan. Mangkunegara. 2010. Perencanaan dan pengembangan sumber daya manusia. Refika Aditama. Nitisemito, Alex. S .2005. Manajemen Personalia. Edisi Revisi, Penerbit Ghalia Indonesia. Jakarta. Pandji Anoraga dan Sri Suryanti .2001. Manajemen Bisnis. Rineka Cipta. Jakarta. Sihombing. 2006. Manajemen. Gramedia Pustaka. Jakarta. Subekti, Arief .2001. Proseding Seminar Manajemen Teknologi VII, Jakarta. Yuniarti Tandi Rapang .2011. Pengaruh Lingkungan Kerja Terhadap Produktivitas Karyawan pada PT. Petra Jaya Lestari (Menurut Persepsi Karyawan). Universitas Hasanuddin. Makassar.