Pengaruh Lingkungan Belajar terhadap Prestasi Belajar Mahasiswa PPKn Angkatan 2008/2009 Universitas Ahmad Dahlan Semester Ganjil Tahun Akademik 2010/2011 Mustofa Setyo Ariwibowo Prodi PPKn FKIP Universitas Ahmad Dahlan Jl. Pramuka No. 42 Sidikan Umbulharjo Yogyakarta
E-mail:
[email protected]
ABSTRAK Prestasi belajar mahasiswa PPKn angkatan 2008/2009 di Universitas Ahmad Dahlan pada semester ganjil tahun akademik 2010/2011 kurang optimal. Hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya adalah lingkungan belajar. Penelitian ini bertujuan mengetahui Pengaruh Lingkungan Belajar terhadap Prestasi Belajar Mahasiswa PPKn Universitas Ahmad Dahlan. Populasi penelitian ini adalah seluruh mahasiswa PPKn angkatan 2008/2009 tahun akademik 2010/2011 yang masih aktif sebanyak 55 mahasiswa. Teknik pengumpulan data menggunakan angket dan metode dokumentasi. Metode penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif. Temuan penelitian ini menunjukkan ada pengaruh positif dan signifikan antara lingkungan belajar terhadap prestasi belajar mahasiswa PPKn angkatan 2008/2009 sebesar 7,3% sedangkan 92,7% selebihnya dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dianalisis dalam penelitian ini. Kata kunci: lingkungan belajar, prestasi belajar, ppkn
PENDAHULUAN Pendidikan tidak bisa dilepaskan dari kehidupan manusia. Pada hakekatnya, pendidikan adalah sebuah proses transformasi nilai-nilai yang membangun sikap dan mental serta kualitas pribadi bangsa untuk berfikir lebih handal sehingga lahir pribadi-pribadi yang mampu memenuhi kebutuhan pribadi, masyarakat dan bangsanya. Tujuan penyelenggaraan pendidikan di Universitas Ahmad Dahlan (UAD) adalah mengarahkan mahasiswa agar mempunyai kepribadian yang luhur serta agamis dan bertakwa. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) adalah salah satu fakultas di UAD yang membimbing mahasiswa untuk memenuhi kriteria men-
jadi seorang guru. Program studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) adalah satu diantara program studi yang berada pada FKIP. Prodi ini bertujuan untuk membentuk mahasiswa yang bermoral, intelektual dan integritas serta menjadi manusia demokratis dan kemampuan dasar berkenaan dengan hubungan antar warga serta menumbuhkan kesadaran cinta tanah air. Penelitian ini memfokuskan pada prestasi belajar mahasiswa Prodi PPKn angkatan 2008/2009 di Universiyas Ahmad Dahlan Semester Ganjil. Prestasi belajar mahasiswa Prodi PPKn angkatan 2008/2009 di Universiyas Ahmad Dahlan menunjukkan tingkat pemahaman, pengu-
Jurnal Citizenship, Vol. 1 No. 2, Januari 2012 | 113
Mustofa Setyo Ariwibowo
asaan mahasiswa terhadap seluruh mata kuliah yang diajarkan selama satu semester ganjil tahun Akademik 2010/2011. Selain itu, prestasi belajar mahasiswa Prodi PPKn angkatan 2008/2009 di Universiyas Ahmad Dahlan merupakan alat yang dapat digunakan sebagai indikator langsung kualitas pendidikan yang dilaksanakan. Hal ini merupakan suatu hal yang berhubungan dengan penilaian yang merupakan salah satu cara mengetahui ketercapaian tujuan pendidikan. Prestasi belajar mahasiswa PPKn angkatan 2008/2009 di Universiyas Ahmad Dahlan diukur dengan menggunakan tes dan tercermin dalam hasil Indeks Prestasi Semester. Prestasi belajar mahasiswa PPKn angkatan 2008/2009 di Universitas Ahmad Dahlan dipengaruhi oleh beberapa faktor.
Oleh karena itu, sekolah dalam hal ini universitas dapat dikatakan sebagai lingkungan belajar. Kondisi lingkungan yang baik akan mempengaruhi semangat belajar dan mengakibatkan hasil pencapaian belajar maksimal. Sebaliknya, lingkungan yang kurang kondusif akan membuat mahasiswa tidak nyaman dalam proses kegiatan belajar mengajar. Faktor lingkungan tidak saja dari segi lingkungan non sosial (fisik) tetapi juga lingkungan sosial. Faktor fisik meliputi tempat belajar, alat belajar, suasana belajar dan sumber belajar. Sedangkan faktor sosial meliputi lingkungan keluarga, guru dan karyawan, pergaulan teman sebaya, pergaulan di luar kampus, dan lain sebagainya. Keadaan lingkungan belajar ini dapat terjadi di dalam lingkungan keluarga, kampus, masyarakat dan sebagainya.
Secara umum faktor-faktor yang mempengaruhi perbedaan prestasi belajar yang dicapai mahasiswa dapat digolongkan dalam 2 faktor, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal yang terbentuk dalam diri mahasiswa antara lain kesehatan jasmani maupun rohani, sikap, intelegensi dan bakat, minat, motivasi, cara belajar, dan sebagainya. Sedangkan faktor eksternal merupakan faktor yang berasal dari luar diri mahasiswa, diantaranya lingkungan keluarga, sekolah, masyarakat, dan lingkungan sekitar mahasiswa.
Lingkungan non sosial dan lingkungan sosial akan mempengaruhi proses belajar mahasiswa. Media pembelajaran merupakan salah satu lingkungan non sosial. Media pembelajaran yang ada di ruang kuliah mahasiswa PPKn angkatan 2008/2009 sebagian besar dalam kondisi kurang optimal. Hal ini tentu sangat mengganggu proses belajar mengajar. Selain itu mikrofon yang rusak membuat mahasiswa kurang dapat menangkap penjelasan dosen. Lingkungan sosial juga akan mempengaruhi pencapaian prestasi belajar mahasiswa PPKn angkatan 2008/2009. Proses belajar mengajar akan efektif jika terdapat 1 dosen dan 25-30 mahasiswa. Sedangkan pelaksanaan kuliah oleh mahasiswa PPKn angakatan 2008/2009 di Universitas Ahmad Dahlan dilakukan dengan 1 dosen dan lebih dari 50 mahasiswa. Hal ini tentu mengurangi konsentrasi belajar mahasiswa sehingga berpengaruh negatif pada pencapaian prestasi belajar
Lingkungan belajar merupakan salah satu faktor eksternal yang mempengaruhi prestasi belajar mahasiswa PPKn angkatan 2008/2009 di Universitas Ahmad Dahlan. Lingkungan belajar merupakan tempat di mana mahasiswa melakukan kegiatan belajar dan bersosialisasi dengan orang lain yang ada di dalam lingkungan tersebut Sekolah merupakan tempat pelaksanaan pendidikan formal di negara Indonesia.
114 | Jurnal Citizenship, Vol. 1 No. 2, Januari 2012
Pengaruh Lingkungan Belajar terhadap Prestasi Belajar Mahasiswa PPKn ....
mahasiswa. Cara belajar seorang mahasiswa mempengaruhi pencapaian prestasi belajar. Belajar tanpa memperhatikan cara belajar yang baik akan mengakibatkan hasil yang kurang memuaskan. Belajar di universitas memiliki teknik atau cara-cara tertentu antara lain belajar dengan istirahat cukup, sarapan sebelum berangkat belajar, dan hadir di ruang kuliah 10 menit sebelum masuk. Beberapa mahasiswa PPKn angkatan 2008/2009 di Universitas Ahmad Dahlan hadir di ruang kuliah 10 menit setelah dosen masuk. Hal ini menunjukkan bahwa cara belajar mahasiswa PPKn angkatan 2008/2009 belum optimal.
2. Pengertian dan Faktor-faktor yang Mempengaruhi Lingkungan Belajar
Penelitian ini dilaksanakan terhadap mahasiswa Program Studi PPKn angkatan 2008/2009 dengan rumusan masalah seberapa besar pengaruh lingkungan belajar terhadap prestasi belajar mahasiswa PPKn angkatan 2008/2009 semester ganjil tahun akademik 2010/2011?.
Suryabrata (2006: 233) mengemukakan bahwa “lingkungan adalah segala sesuatu yang berbeda di luar individu dimana dalam keseluruhan tingkah lakunya individu tersebut berinteraksi dengan lingkungannya, baik disadari maupun tidak disadari, langsung maupun tidak langsung”.
TINJAUAN PUSTAKA 1. Pengertian dan Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar Nana Sudjana (2005: 3) mengatakan bahwa “prestasi belajar merupakan hasilhasil belajar yang dicapai mahasiswa dengan kriteria tertentu”. Hal ini menandakan bahwa objek yang dinilai adalah hasil belajar mahasiswa. Hasil belajar mahasiswa pada hakikatnya adalah perubahan tingkah laku mahasiswa yang meliputi aspek kognitif, afektif, dan psikomotor. Beberapa faktor yang mempengaruhi prestasi belajar menurut Ngalim Purwanto (2007: 107) adalah: 1) Faktor luar meliputi: a) Lingkungan terdiri dari ling-
kungan alam dan lingkungan sosial; b) Instrumental terdiri dari kurikulum atau bahan pembelajaran, guru, sarana dan fasilitas, administrasi atau manajemen. 2) Faktor dalam meliputi: a) Fisiologis terdiri dari kondisi fisik dan kondisi panca indera; b) Psikologis terdiri dari bakat, minat, kecerdasan, motivasi, kemampuan kognitif.
Lingkungan Belajar penting pengaruhnya terhadap berhasilnya belajar. Lingkungan belajar yang kondusif diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar. Hutabarat E.P (1995: 203) membagi Lingkungan Belajar menjadi: 1) Lingkungan belajar fisik adalah segala sesuatu yang terdapat di tempat kita belajar, seperti penerangan, kursi kerja, dan ruangan tempat belajar. 2) Lingkungan sosial yang memerlukan kehadiran teman suatu program studi dan orang lain yang mendorong atau menghambat mahasiswa untuk belajar serta suasana yang ada. Lingkungan sosial terdiri dari: lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, lingkungan masyarakat.
Jurnal Citizenship, Vol. 1 No. 2, Januari 2012 | 115
Mustofa Setyo Ariwibowo
METODE PENELITIAN Jenis penelitian ini menurut pendekatannya merupakan penelitian Expost facto. Penelitian Expost facto adalah suatu penelitian yang dilakukan untuk meneliti peristiwa yang telah terjadi dan kemudian merunut ke belakang untuk mengetahui faktor-faktor yang dapat menyebabkan timbulnya kejadian tersebut. Penelitian dapat dilaksanakan dengan berbagai pendekatan. Penelitian ini termasuk jenis penelitian kuantitatif karena gejala-gejala hasil pengamatan berwujud angka-angka dan dianalisis dengan menggunakan teknik statistik. Untuk mengumpulkan data, digunakan teknik penelitian sebagai berikut: 1. Kuesioner atau angket, digunakan untuk mengumpulkan data mengenai variabel lingkungan belajar. 2. Studi dokumentasi, digunakan untuk mengumpulkan data mengenai variabel terikat Prestasi Belajar Mahasiswa PPKn Angkatan 2008/2009 di Universitas Ahmad Dahlan yang berwujud Indeks Prestasi semester ganjil tahun akademik 2010/2011. HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Kondisi Umum Universitas Ahmad Dahlan
Universitas Ahmad Dahlan merupakan pengembangan dari Institut Keguruan dan Ilmu pendidikan (IKIP) Muhammadiyah Yogyakarta. Sebagai lembaga pendidikan tinggi yang merupakan pengembangan IKIP Muhammadiyah cabang Jakarta di Yogyakarta yang didirikan pada tanggal 18 November 1960. IKIP Muhammadiyah merupakan kursus bahasa inggris Muhammadiyah yang didirikan pada tahun 1957.
Pada waktu itu kursus bahasa inggris memiliki jurusan ilmu mendidik, civic hukum dan ekonomi. Pada tanggal 19 Desember 1994 dengan surat keputusan (SK) Mentri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia nomor : 102/ D/ 0/ 1994 ditetapkan bahwa IKIP Muhammadiyah Yogyakarta beralih fungsi menjadi Universitas Ahmad Dahlan. Universitas Ahmad Dahlan dibagi menjadi 3 lokasi, kampus I berada di Jalan Kapas 9 Semaki Yogyakarta, kampus II berada di Jalan Pramuka 42 Sidikan Yogyakarta, dan kampus III berada di Jalan Prof. Dr. Soepomo Janturan Warungboto Yogyakarta. Keadaan gedung kampus II Universitas Ahmad Dahlan terdiri dari 4 lantai yaitu ruang kelas mahasiswa, ruang dosen, kantin, perpustakaan, ruang penjaga, masjid, ruang HMPS, hall, tempat parkir kendaraan dan lain-lain. Tentang Program Studi PPKn (http// ppkn.uad.ac.id) a. Visi Program Studi PPKn Pada tahun 2020 menjadi Program Studi yang unggul dalam menghasilkan tenaga kependidikan akademik yang profesional dalam bidang Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, berkualitas global, dan berketerampilan sosial yang dilandasi moral dan etika keislaman. b. Misi Program Studi PPKn Misi program studi PPKn adalah : 1) Menyelenggarakan pendidikan tinggi untuk menghasilkan tenaga kependidikan akademik yang profesional dalam bidang pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, hukum, politik, tata Negara, moral dan sosial.
116 | Jurnal Citizenship, Vol. 1 No. 2, Januari 2012
Pengaruh Lingkungan Belajar terhadap Prestasi Belajar Mahasiswa PPKn ....
2) Menyelenggarakan penelitian di bidang pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) dan bidang-bidang yang serumpun. 3) Menyelenggarakan kajian dan pengembangan keilmuan tentang pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, kependidikan, dan bidang-bidang serumpun. 4) Mempersiapkan lulusan yang mampu menjadi warga Negara yang baik, bertanggung jawab, berwawasan kebangsaan, dan memiliki keterampilan sosial. 5) Mempersiapkan lulusan yang memiliki wawasan keislaman dalam melaksanakan profesinya. 6) Meningkatkan kerjasama dengan instansi terkait dalam upaya penerapan dan pengembangan keilmuan. c. Tujuan Program Studi PPKn 1) Menghasilkan tenaga guru Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan untuk semua jenjang pendidikan yang menunjang sistem pendidikan nasional. 2) Menghasilkan guru Pancasila dan Kewarganegaraan yang memenuhi standar kompetensi guru (kompetensi kepribadian, paedagogik, profesional, sosial ) dan kompetensi teknologi. 3) Menghasilkan sarjana pendidikan PPKn yang dapat memajukan dan menyebarluaskan nilai-nilai Pancasila dan Kewarganegaraan pada khususnya dan serumpun pada umumnya. 4) Menghasilkan sarjana Pendidikan PPKn yang memiliki keterampilan sosial.
5) Menghasilkan sarjana pendidikan PPKn yang berkualitas global. 6) Menghasilkan kajian-kajian ilmiah terhadap masalah-masalah yang berhubungan dengan pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, hukum, politik dan sosial, yang berlandaskan etika akademis dan etika keislaman. 7) Menyelenggarakan kerja sama dengan instansi terkait dalam upaya penerapan dan pengembangan keilmuan di dalam kehidupan masyarakat. d. Kompetensi Lulusan Program Studi PPKn 1) Kompetensi Paedagogik/kependidikan Kompetensi paedagogik adalah kemampuan mengelola pembelajaran peserta didik yang meliputi pemahaman peserta didik, perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil belajar, dan pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimiliki. Standar kompetensi paedagogik lulusan program studi PPKn : a) Mampu mengenal karakter, model, gaya belajar peserta didik. b) Mampu menyusun, melaksanakan dan mengevaluasi pembelajaran PPKn. c) Mampu mengembangkan kurikulum Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan. d) Mampu mengembangkan dan melaksanakan berbagai model pembelajaran, media pembel-
Jurnal Citizenship, Vol. 1 No. 2, Januari 2012 | 117
Mustofa Setyo Ariwibowo
persoalan moral warga Negara dan berbagai persoalan sosial masyarakat.
ajaran dan strategi pembelajaran PPKn. e) Mampu merancang instrumen pembelajaran PPKn. f) Mampu melaksanakan praktik pembelajaran PPKn. g) Mampu melakukan penilaian dalam pembelajaran PPKn (remedial program) 2) Kompetensi profesional Kompetensi profesional adalah kemampuan penguasaan materi pembelajaran secara luas dan mendalam, sehingga dapat membimbing peserta didik sesuai dengan standar kompetensi yang ditetapkan oleh standar nasional pendidikan. Standar kompetensi profesional lulusan program studi PPKn adalah: a) Melaksanakan tugas sebagai guru yang profesional dalam bidang studi PPKn dan tatanegara, dalam arti menguasai materi secara mendalam dan mampu mengelola pembelajaran baik di tingkat SLTP, MTs, SMU/MA maupun SMK. b) Melaksanakan pekerjaan tambahan di luar bidang keguruan, seperti PMR dan Pramuka. c) Mengembangkan PPKn sebagai ilmu dan bidang kajian, untuk kepentingan pendidikan maupun pengembangan ilmu, terutama politik, hukum, tata Negara dan moral melalui kegiatan penelitian. d) Mengamalkan ilmu dan keterampilan yang dimiliki serta cepat tanggap terhadap berbagai
3) Kompetensi Kepribadian Kompetensi kepribadian adalah kemampuan kepribadian yang mantap, stabil, dewasa, arif dan berwibawa, menjadi teladan bagi peserta didik, berakhlak mulia, berdasarkan nilai-nilai keislaman dan nilai-nilai Pancasila. Standar kompetensi kepribadian lulusan program studi PPKn adalah : a) Memiliki kemandirian dan tanggung jawab dalam melaksanakan tugas-tugas sebagai pendidik. b) Memiliki sikap dan perilaku islam dalam melaksanakan tugastugas sebagai pendidik. c) Memiliki sikap dan perilaku yang demokratis dalam melaksanakan tugas-tugas sebagai pendidik. d) Menjunjung tinggi nilai etis, menjaga moralitas dalam melaksanakan profesi sebagai pendidik. e) Dapat menghargai, menghormati dan menerima berbagai perbedaan/ pluralitas kehidupan siswa. f) Selalu kreatif dan inovatif dalam melaksanakan profesi sebagai pendidik. g) Memiliki sikap untuk melakukan internalisasi nilai-nilai keislaman, nilai-nilai Pancasila dan peraturan hukum yang berlaku dalam kehidupan bermasyarakat.
118 | Jurnal Citizenship, Vol. 1 No. 2, Januari 2012
Pengaruh Lingkungan Belajar terhadap Prestasi Belajar Mahasiswa PPKn ....
h) Mampu mengedepankan aspek moral, seperti kejujuran, kesopanan, kesederhanaan, keadilan, keteguhan, rasa tolong menolong, toleransi dalam bersikap dan berperilaku, di lingkungan kerja dan lingkungan masyarakat. 4) Kompetensi Sosial Kompetensi sosial adalah kemampuan pendidik sebagai bagian dari masyarakat untuk berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesama pendidik tenaga kependidikan, orang tua/ wali peserta didik, dan masyarakat sekitar. Standar kompetensi sosial lulusan program studi PPKn adalah: a) Mampu berkomunikasi, menyesuaikan dan membawakan diri di semua tempat dan lingkungan. b) Memiliki kepekaan dan kepedulian sosial yang tinggi. c) Memiliki jiwa tanggap bencana. d) Mampu mengidentifikasi, memformulasi dan menyelesaikan permasalahan kependidikan terutama yang berhubungan dengan aspek sosial dan moral. e) Mampu menjadikan lingkungan masyarakat paham masalahmasalah pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, sosial, hukum, politik dan moral. f) Mampu bekerjasama dengan semua pihak yang relevan (instansi terkait, teman sejawat, siswa, orang tua/ wali, pimpinan, anggota masyarakat).
g) Mampu mengelola dan mensikapi secara arif dan bijaksana berbagai konflik yang timbul. 5) Kompetensi teknologi Kompetensi teknologi adalah kemampuan memahami dan menerapkan teori-teori tentang teknologi informasi dalam proses pembelajaran. Standar kompetensi teknologi lulusan program studi PPKn adalah: a) Menguasai dasar-dasar komputer dan internet. b) Mampu menguasai dan menerapkan pembelajaran berbasis IT. 2. Pembahasan
Hasil pengolahan angket untuk variabel lingkungan belajar (X) menunjukkan skor tertinggi yang dicapai responden sebesar 109 dari skor tertinggi yang mungkin dicapai sebesar 136, sedangkan skor terendah sebesar 77 dari skor terendah yang mungkin dicapai sebesar 34. Adapun statistik deskriptif menghasilkan nilai ratarata atau Mean (M) sebesar 89,89; Median (Me) sebesar 88; Modus (Mo) sebesar 86; dan Standar Deviasi (SD) sebesar 8,21. Hasil dokumen Prestasi Belajar Mahasiswa PPKn angkatan 2008/2009 menunjukkan bahwa skor tertinggi yang dicapai responden sebesar 3,83 sedangkan skor terendah sebesar 1,71. Adapun statistik deskriptif menghasilkan nilai rata-rata atau Mean (M) sebesar 2,87; Median (Me) sebesar 2,92; Modus (Mo) sebesar 3,42; dan Standar Deviasi (SD) sebesar 0,47.
Jurnal Citizenship, Vol. 1 No. 2, Januari 2012 | 119
Mustofa Setyo Ariwibowo
Gambar 1: Paradigma Penelitian Pengaruh Lingkungan Belajar terhadap Prestasi Belajar Mahasiswa PPKn
Keterangan: X = Lingkungan Belajar Y = Prestasi Belajar Mahasiswa PPKn H = Ada pengaruh positif dan signifikan Lingkungan Belajar terhadap Prestasi Belajar Mahasiswa PPKn angkatan 2008/2009 di Universitas Ahmad Dahlan Semester Ganjil tahun akademik 2010/2011. Hasil penelitian menunjukkan nilai koefisien korelasi r(xy) sebesar 0,270 yang berupa nilai positif. Angka positif ini menandakan bahwa terjadi pengaruh yang positif. Pengaruh yang signifikan diketahui dari nilai thitung sebesar 2,044 yang lebih besar dari ttabel sebesar 2,021 pada taraf signifikansi 5% dan N=55. Besarnya thitung > ttabel (2,044 > 2,021) menandakan bahwa pengaruhnya signifikan. Nilai koefisien determinan r2(xy) sebesar 0,073 menandakan bahwa Lingkungan Belajar memberikan pengaruh sebesar 7,3% terhadap Prestasi Belajar Mahasiswa PPKn angkatan 2008/2009, sedangkan 92,7% selebihnya dipengaruhi oleh berbagai macam faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. Dengan demikian, ada pengaruh positif dan signifikan Lingkungan Belajar terhadap Prestasi Belajar Mahasiswa PPKn angkatan 2008/2009 di Universitas Ahmad Dahlan. Lingkungan belajar berpengaruh ter-
hadap prestasi belajar mahasiswa PPKn angkatan 2008/2009. Hal ini menandakan bahwa lingkungan belajar yang termasuk dalam faktor eksternal merupakan salah satu faktor pendukung prestasi belajar mahasiswa. Lingkungan Belajar yang kondusif untuk belajar akan memudahkan mahasiswa dalam menyerap ilmu, begitu juga sebaliknya. Lingkungan belajar yang tidak kondusif menyebabkan mahasiswa tidak dapat berkonsentrasi untuk belajar dan cenderung membuat prestasi belajar mahasiswa menurun. Lingkungan Belajar yang terbagi dalam lingkungan sosial dan lingkungan non sosial (fisik) dapat meningkatkan prestasi belajar mahasiswa. Hal ini senada dengan teori dari Hutabarat E.P. (1995:203), Bimo Walgito (2003:127), dan Sultan Zanti Arbi (1991:31) yang menyatakan bahwa lingkungan belajar terdiri dari lingkungan sosial dan lingkungan nonsosial (fisik) yang dapat berpengaruh terhadap pencapaian prestasi belajar. Lingkungan belajar terutama kampus sangat mempengaruhi prestasi belajar mahasiswa, karena di kampus mahasiswa dapat menghabiskan waktunya untuk belajar. Untuk itu kampus sewajarnya memberikan Lingkungan Belajar yang kondusif antara lain dengan mengatur jadwal belajar dan jadwal kelas yang sistematis, mengoptimalkan penggunaan laboratorium, menciptakan suasana tenang di kampus, melengkapi buku-buku pendukung di perpustakaan, memberikan fasilitas belajar mengajar yang memadai, dosen yang selalu mengerti karakter belajar mahasiswa, staf administrasi yang selalu siap melayani dan membantu mahasiswa, serta selalu menciptakan kondisi bersih dan asri di dalam lingkungan kampus.
120 | Jurnal Citizenship, Vol. 1 No. 2, Januari 2012
Pengaruh Lingkungan Belajar terhadap Prestasi Belajar Mahasiswa PPKn ....
KESIMPULAN Hasil penelitian ini menunjukkan adanya pengaruh positif dan signifikan antara lingkungan belajar terhadap prestasi belajar mahasiswa PPKn angkatan 2008/2009 di Universitas Ahmad Dahlan Semester Gasal Tahun Akademik 2010/2011. Hal ini dibuktikan dengan koefisien korelasi r(xy) sebesar 0,270; thitung sebesar 2,044 yang lebih besar dari ttabel sebesar 2,021 pada taraf signifikansi 5% dan N=55; serta koefisien determinan r2(xy) sebesar 0,073. Hasil penelitian menunjukkan nilai koefisien korelasi r(xy) sebesar 0,270 yang berupa nilai positif. Angka positif ini menandakan bahwa terjadi pengaruh yang positif. Pengaruh yang signifikan diketahui dari nilai thitung sebesar 2,044 yang lebih besar dari ttabel sebesar 2,021 pada taraf signifikansi 5% dan N=55. Besarnya thitung > ttabel (2,044 > 2,021) menandakan bahwa pengaruhnya signifikan. Nilai koefisien determinan r2(xy) sebesar 0,073 menandakan bahwa Lingkungan Belajar memberikan pengaruh sebesar 7,3% terhadap Prestasi Belajar Mahasiswa PPKn angkatan 2008/2009, sedangkan 92,7% selebihnya dipengaruhi oleh berbagai macam faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. Penelitian ini menunjukkan adanya pengaruh positif dan signifikan antara lingkungan belajar dengan prestasi belajar mahasiswa. Hal ini dapat memberikan petunjuk bagi dosen dan universitas bahwa lingkungan belajar yang kondusif mendukung proses belajar mengajar dan akan dapat meningkatkan prestasi belajar mahasiswa. Untuk dapat menciptakan Lingkungan Belajar yang dapat mendukung, kampus dapat mengkondisikan setiap kelas yang akan digunakan untuk belajar mahasiswa.
DAFTAR PUSTAKA Abu Ahmadi. (2002). Psikologi Sosial. Jakarta: PT Rineka Cipta. Bimo Walgito. (2005). Psikologi Sosial (Suatu Pengantar). Yogyakarta: Andi Offset. Bimo Walgito. (2004). Pengantar Psikologi Umum.Yogyakarta: Andi Offset. Cholisin. (2000). Konsolidasi Melalui Pengembangan Karakter Kewarganegaraan. Jurnal Civic: Media Kajian Kedua. FIS UNY. Departemen Pendidikan Nasional. (2003). Undang-undang Republik Indonesia No 20 Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia. Hutabarat, E.P. (1995). Cara Belajar. Jakarta: P.T. BPK Gunung Mulia. M. Dalyono. (2009). Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta. Muhibbin Syah. (2008). Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru Edisi Revisi. Bandung: PT Remaja Rosda Karya. Nana Sudjana. (2005). Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Nana Sudjana. (2005). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Nana Syaodih Sukmadinata. (2009). Landasan Psikologi Proses Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Ngalim Purwanto. (2007). Psikologi Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Ngalim Purwanto. (2006). Psikologi pendidikan dengan pendekatan Baru Edisi Revisi. Bandung: PT Remaja Rosda Karya. Slameto. (2010). Belajar dan Faktor-fak-
Jurnal Citizenship, Vol. 1 No. 2, Januari 2012 | 121
Mustofa Setyo Ariwibowo
tor yang Mempegaruhinya. Jakarta: PT Rineka Cipta. Sugiyono. (2008). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta. Suharsimi Arikunto. (2006). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: PT Rineka Cipta. Suharsimi Arikunto. (2008). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Suharsimi Arikunto. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. Sultan Zanti Arbi. (1991). Dasar-Dasar Kependidikan. Yogyakarta: Depdikbut.
Sumadi suryabrata. (2006). Psikologi pendidikan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Syaifuddin Azwar. (2002). Tes Prestasi. Yogyakarta: Pustaka Belajar. Sutrisno Hadi. (2004). Analisis Regreri. Yogyakarta: Andi Offset. Tabrani Rusyan. (2007). Budaya Belajar yang Baik. Jakarta: PT Panca Anugerah Sakti. Tu’u, Tulus. 2004. Peran Disiplin Pada Perilaku dan Prestasi Siswa. Jakarta: Grasindo.
122 | Jurnal Citizenship, Vol. 1 No. 2, Januari 2012