15
Pengaruh Latihan Small-Sided Games Terhadap Keterampilan Teknik PassingStopping Bermain Futsal Siswa SMP Kartika XX_2 Wirabuana Makassar Muhammad Janwar STKIP Mega Rezky Makassar
[email protected] ABSTRAK Penelitian ini bertujuan: (1) untuk mengetahui apakah ada pengaruh latihan small-sided games 2 vs 2 terhadap keterampilan teknik passing-stopping bermain futsal siswa SMP Kartika XX_2 Wirabuana Makassar, (2) untuk mengetahui apakah ada pengaruh latihan small-sided games 4 vs 4 terhadap keterampilan teknik passing-stopping bermain futsal siswa SMP Kartika XX_2 Wirabuana Makassar, (3) untuk mengetahui apakah ada perbedaan pengaruh latihan small-sided games 2 vs 2 dan latihan small-sided games 4 vs 4 terhadap keterampilan teknik passing-stopping bermain futsal siswa SMP Kartika XX_2 Wirabuana Makassar. Penelitian ini adalah jenis penelitian eskperimen yang menggunakan rancangan penelitian Randomized Pretest, Posttest Three Group Control Design. Populasinya adalah siswa peserta esktrakurikuler SMP Kartika XX_2 Wirabuana Makassar putra sebanyak 80 orang. Selanjutnya dibagi menjadi tiga kelompok sampel yaitu kelompok latihan small-sided games 2 vs 2, kelompok latihan small-sided games 4 vs 4, dan kelompok kontrol. Setiap kelompok eskperimen terdiri dari 15 orang siswa. Teknik penentuan sampel dilakukan secara acak (random sampling). Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis inferensial dengan uji-t pada taraf signifikan 5%. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: Ada pengaruh yang signifikan latihan small-sided games 2 vs 2 terhadap keterampilan teknik passing-stopping bermain futsal siswa SMP Kartika XX_2 Wirabuana Makassar, terbukti dengan nilai thitung = 10,330 dengan tingkat signifikan (0,000) < 0,05. Ada pengaruh yang signifikan latihan small-sided games 4 vs 4 terhadap keterampilan teknik passingstopping bermain futsal siswa SMP Kartika XX_2 Wirabuana Makassar, terbukti dengan nilai thitung= 8,411 dengan tingkat signifikan (0,000) < 0,05. Ada perbedaan pengaruh yang signifikan antara latihan small-sided games 2 vs 2 dan small-sided games 4 vs 4 terhadap keterampilan teknik passing-stopping bermain futsal siswa SMP Kartika XX_2 Wirabuana Makassar, terbukti dengan nilai thitung= 3.035 lebih besar dari nilai ttabel 2,048 dengan tingkat signifikan (0,005) < 0,05. Kata Kunci : Small Sided Games, Passing, Stopping, dan Keterampilan bermain futsal.
16
PENDAHULUAN Sejalan dengan perekembangannya,
menyalurkan minat serta mengembangkan
futsal kini menjadi prioritas pada pembinaan-
olahraga futsal.
pembinaan dalam kegiatan ekstrakurikuler disekolah-sekolah.
Kegagalan yang seringkali dialami
merupakan
oleh sebuah tim banyak dipengaruhi oleh
permainan yang sangat cepat dan dinamis.
beberapa aspek antara lain aspek fisik,
Mutu permainan ditentukan oleh penguasaan
aspek teknik, aspek taktik, serta aspek
teknik
passing-stopping,
mental. Untuk mencapai prestasi yang tinggi
mendribbling bola, dan shooting ke gawang.
ke empat aspek tersebut harus ditingkatkan
Dalam bermain futsal, pemain bisa lebih
karena saling berhubungan, sehingga salah
menguasai
seperti
satu aspek tersebut tidak boleh diabaikan
penguasaan bola, kombinasi serangan, dan
begitu saja karena akan sangat berpengaruh
bertahan. Bagi kalangan anak-anak dan
terhadap peningkatan prestasi seorang
remaja , futsal akan sangat membantu
pemain dan tim.
mereka untuk mengembangkan insting dan
Melalui
dasar
Futsal
bakat dalam kegiatan olahraga khususnya
seperti
teknik
permainan
skill bermain sepakbola.
hasil
pengamatan,
kegagalan itu diakibatkan antara lain karena
Olahraga futsal merupakan salah
keterampilan tehnik dasar passing-stopping
satu cabang olahraga yang menjadi prioritas
para pemain dalam hal ini siswa peserta
pembinaan dalam kegiatan ekstrakurikuler di
kegiatan ekstrakurikuler futsal SMP Kartika
SMP Kartika XX_2 Wirabuana Makassar.
XX_2 Wirabuana Makassar yang relatif
Untuk mencapai suatu prestasi dalam bidang
masih kurang sehingga sangat perlu untuk
olaharaga khususnya futsal, maka pola
ditingkatkan. Menurut pengamatan peneliti
pembinaan yang dilakukan harus terencana,
dan juga informasi dari guru Penjas di SMP
sistematis, dan konseptual. Melalui kegiatan
Kartika XX_2 Wirabuana Makassar bahwa,
ekstrakurikuler, siswa diharapkan mampu
17
terlihat saat mengoper bola keteman satu tim
kemampuan fungsi organ tubuh, peningkatan
yang seringkali kurang terarah sehingga
kualitas fisik, dan kualitas psikis anak latih.
penguasaan bola dengan mudahnya diambil
Berkaitan dengan hal tersebut, maka penulis
alih oleh pemain lawan.
mencoba menerapkan bentuk latihan small-
Dari segi lapangan yang relative
sided games 2 vs 2 dan latihan small-sided
lebih kecil, sehingga dalam bermain futsal
games
sangat menuntut kerja sama antar pemain
mengembangkan
melalui operan-operan yang akurat. Namun
passing-stopping bermain futsal. Latihan
kemampuan
small-sided games yang merupakan suatu
bermain
secara
taktis
4 vs 4
yang bertujuan untuk keterampilan
merupakan kelemahan dari setiap tim. Faktor
bentuk
utama yang mendasari kelemahan tersebut
menggabungkan
ialah kurangnya keterampilan tektik passing-
teknik
stopping oleh stiap pemain. Apabila setiap
menggunakan batasan-batasan tertentu dan
pemain memiliki keterampilan teknik passing-
dimainkan di dalam area lapangan berskala
stopping yang baik, maka secara otomatis
kecil.
pemain
pola
Kajian Pustaka
permainan yang telah direncanakan baik
Ekstrakurikuler
mampu
mengembangkan
secara taktis terlebih lagi jika tim berada pada tekanan yang besar. Namun
demikian
permainan
teknik
bola
beberapa
dasar
bermain
yang
keterampilan bola
dengan
Kegiatan ekstrakurikuler merupakan aktivitas kegiatan belajar yang dilakukan di
untuk
dapat
luar
jam
pembelajaran
tatap
muka,
memiliki keterampilan teknik dasar passing-
dilaksanakan di lingkungan sekolah atau di
stopping bermain futsal yang maksimal,
luar
maka harus dilakukan latihan yang teratur
memperluas wawasan atau kemampuan,
dan sistematis melalui penerapan dan
peningkatan
metode latihan atau bentuk latihan yang
pengetahuan yang telah dipelajari dari
relevan dalam meningkatkan keterampilan
berbagai
teknik
pelaksanaannya
passing-stopping
bermain
futsal.
lingkungan
sekolah
dan
mata di
untuk
penerapan
lebih
nilai
pelajaran.
Dalam
Sekolah,
Advendi
Latihan merupakan suatu proses ke arah
Kristiyandaru (2010) berpendapat bahwa
yang lebih baik, yaitu untuk meningkatkan
“Sekolah merupakan salah satu lembaga
18
yang dapat menciptakan bibit unggul atlit
Sejalan dengan perkembangannya,
yang profesional. Pembinaan bibit atlit yang
manfaat yang sangat penting dari permain
dilakukan di tingkat satuan pendidikan
futsal
adalah
ekstrakurikuler
mengembangan bakat pemain sepakbola.
olahraga”. Kegiatan ekstrakurikuler sangat
Sebagaimana Timo Scheunemann (2011:9)
menunjang dalam kaitannya dengan upaya
berpendapat
peningkatan prestasi dan bakat olahraga
beberapa tahun
siswa karena dilaksanakan sesuai minat,
dengan
bakat dan kemampuan siswa.
Perkembangan yang pesat ini patut disukuri
melalui
kegiatan
Futsal merupakan permainan bola cepat dan tepat yang lebih menekankan pada kemampuan skill dan taktik melalui
dimana
keterampilan
setiap
menggiring,
pemain
mengoper,
teknik wajib dan
dasar berlari,
berusaha
memasukkan bola ke gawang lawan, dengan waktu relatif pendek, serta memiliki ruang gerak sempit. Feri Kurniawan (2011:104) mengatakan bahwa: “Futsal
adalah
menjadi
bahwa
pesat
sarana
untuk
“Olahraga
futsal
terakhir berkembang diseluruh
tanah
air.
karena futsal memiliki beberapa aspek positif
Permainan futsal
penguasaan
yaitu
permainan
bola
yang
dimainkan oleh dua tim, yang masing-masing beranggotakan lima orang. Tujuannya adalah memasukkan bola ke gawang lawan, dengan memanipulasi bola dengan kaki. Selain lima pemain utama, setiap regu juga diizinkan memiliki pemain cadangan”.
yang akan mendorong perkembangan sepak bola konvensional (lapangan luar)”. Aspek – aspek tersebut antara lain, 1) futsal mengasah
teknik
pemain,
2)
futsal
mengasah fisik pemain, 3) futsal mengasah pengetahuan taktis pemain, dan 4) futsal mengasah mental pemain. Pemain dapat menguasai
teknik
permainan,
seperti
menggiring, mengoper dan menahan bola, serta teknik shooting ke gawang. pemain
remaja,
futsal
Bagi mampu
mengembangkan skill dan insting bermain bola. Keterampilan teknik passing-stopping Dalam proses pembelajaran motorik, seorang pembelajaran diharapkan mampu menguasai
keterampilan
motorik,
yaitu
kemampuan seseorang untuk melakukan suatu tugas gerak secara maksimal sesuai
19
dengan
kemampuannya.“Keterampilan
permukaan
yang
paling
luas
untuk
merupakan gambaran kemampuan motorik
menendang bola dibandingkan bagian lain,
seseorang
melalui
sehingga lebih mudah bagi anda untuk
penguasaan suatu gerakan” (Heri Rahyubi,
menebak kemana arah bola jika anda
2012:211). Ketika seseorang mempelajari
menendangnya, sehingga sangat ideal untuk
keterampilan gerak, perubahan nyata yang
melakukan operan yang akurat”.
terjadi
yang
adalah
ditunjukkan
mutu
Selain keterampilan teknik passing,
dikuasainya.
dalam permainan futsal sangat dibutuhkan
Keterampilan teknik yang bermutu tinggi
kemahiran dalam melaksanakan gerakan
merupakan kemampuan gerak yang sangat
teknik stopping (menghentikan bola) karena
spesifik yang menjadi ciri suatu kecabangan
merupakan teknik yang wajib dikuasai oleh
olahraga khusnya olahraga futsal. Santosa
setiap pemain. Menurut Subiyanto (2007:
Giriwijoyo (2012:315) menjelaskan bahwa
29)
”keterampilan teknik merupakan hasil dari
menghadang bola yang laju ke arah anda,
proses belajar dan berlatih gerak yang
baik dengan kepala, dada, paha, atau kaki
secara
anda”.
keterampilan
meningkatnya yang
khusus
ditujukan
untuk
dapat
menampilkan mutu tinggi cabang olahraga itu”. Futsal merupakan suatu permainan yang mengutamakan operan-operan pendek atau
istilah
Karenanya,
kerennya
passing
game.
seorang
pemain
harus
menguasai teknik mengoper bola secara benar. Dalam pelaksanaan teknik passing menggunakan
bagian
dalam
kaki,
Sutjahyana (2003: 5) berpendapat bahwa : “Bagian dalam kaki adalah
bagian yang
paling sering digunakan untuk menendang bola.
Bagian
kaki
tersebut
memiliki
,
“Menghentikan
bola
adalah
Latihan Latihan merupakan suatu proses perubahan ke arah yang lebih baik, yaitu untuk meningkatkan kemampuan fungsi organ tubuh, peningkatan kualitas fisik, dan kualitas psikis anak latih. Sukadiyanto (2011:6) memeberi kesimpulan tentang pengertian latihan sebagai berikut: “pengertian latihan yang berasal dari kata training dapat disimpulkan sebagai suatu proses
penyempurnaan
kemampuan
berolahraga yang berisikan materi teori dan
20
praktek, menggunakan metode, dan aturan
“Permainan di lapangan skala kecil
pelaksanaan dengan pendekatan ilmiah,
(small-sided
memakai prinsip pendidikan yang terencana
situasi tepat yang dikembangkan
dan teratur, sehingga tujuan latihan dapat
untuk para pemain muda, supaya
tercapai tepat pada waktunya”.
mereka
Salah satu sasaran dari latihan adalah
untuk
bisa
berkembang.
merupakan
belajar Setiap
dan
permainan
dan
merupakan gabungan dari teknik
menyempurnakan keterampilan teknik agar
khusus dalam sepakbola, misalnya
menjadi
menggiring,
benar.
menjelaskan
meningkatkan
games)
Harsono
latihan
teknik
(1988:100) (technical
mengepor,
atau
menembakkan bola, atau berfokus
training) yaitu:
pada kerja sama tim dan strategi,
“Yang dimaksud dengan latihan teknik disini
misalnya
adalah latihan untuk mempermahir teknik-
menciptakan ruang gerak, atau
teknik gerakan yang diperlukan untuk
bergantian tugas.
bertahan,
menyerang,
mampu melakukan cabang olahraga yang dilakukan atlet; misalnya teknik menendang
Characteristics of the SSGs.*
bola, melempar lembing, menangkap bola, membendung smes, dan sebagainya”. Small-sided games Dalam pelaksanaanya, latihan smallsided games menekankan perlunya pemain
Characteristics of the SSGs.
untuk meningkatkan keterampilan teknik
Sumber : Alexandre Dellal, dkk (2011:2372)
dasar (passing-stopping, dribbling bola, shooting ke gawang, dan gerak tipu) yang memungkinkan tim untuk terus memiliki bola, menciptakan lebih banyak peluang mencetak gol. Menurut Tony Charles & Stuart Rook (2012:105) latihan small-sided games yaitu:
Berbagai karakteristik dari latihan small-sided games pada dasarnya bertujuan untuk mengembangkan beberapa atau lebih dari satu jenis keterampilan teknik yang digunakan dalam bermain
futsal. Cordon
21
Jago
(1974)
dalam
Sofian
Haeruddin
independen
adalah
latihan
small-sided
(2010:35) menyusun daftar jenis-jenis latihan
games 2 vs 2, latihan small-sided games 4
small side game untuk memperkenalkannya.
vs 4 dan kelompok kontrol, dan (2) variabel
Latihan tersebut adalah sebagai berikut : “1.
dependen
One touch football. 2. Two touch football, 3.
passing-stopping.
adalah
keterampilan
teknik
Four goals, 4. Beat a mean before passing,
Sampel dalam penelitian ini diambil
5. Pressure on individuals players, 6. Man to
dari populasi yang dilakukan secara acak
man marking, 7. Uneven teams, 8. Play and
(random sampling) karena anggota populasi
move, 9. Up and back”. Sejalan dengan
dianggap
tujuan dari penelitian ini, maka nantinya
mengikuti kegiatan ekstrakurikuler cabang
dalam proses pemberian latihan akan di
olahraga futsal di SMP Kartika XX_2
kembangkan jenis latihan small-sided games
Wirabuana Makassar yang berjumlah 15
yaitu two touch football. Untuk jenis latihan
orang siswa untuk kelompok latihan small-
two
aturan
sided games 2 vs 2, 15 orang siswa untuk
pembatasan dua kali sentuhan, dengan
kelompok latihan small-sided games 4 vs 4,
begitu dapat dikembangkan unsur teknik
dan 15 orang siswa untuk kelompok kontrol.
touch
football
dengan
passing-stopping.
homogen
yaitu
siswa
yang
Instrument yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes keterampilan teknik
METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian
dasar bermain sepakbola (Nurhasan, 2001: 158), dan dimodifikasi ke tes keterampilan
eksperimen yang bertujuan untuk mencari
teknik
perbedaan pengaruh perlakuan tertentu yaitu
seperti berikut:
metode latihan small-sided games terhadap keterampilan teknik passing-stopping dalam
passing-stopping
Stopping) - Reabilitas : 0,621
bertempat di SMP Kartika XX_2 Wirabuana
- Validity : face validity
Makassar.
akan diselidiki terdiri atas, (1) variabel
futsal,
- Tes Sepak dan Tahan Bola(Passing dan
kondisi yang terkendalikan. Lokasi penelitian
Dalam penelitian ini variabel yang
bermain
Dalam penelitian ini terdapat dua kali analisis
yaitu
analisis
deskriptif
untuk
memberi gambaran data mengenai nilai rata-
22
rata, standar deviasi, nilai maksimum dan
range 6 diperoleh dari selisih data
nilai minimum,
antara nilai minimal 9 dan nilai maksimal
serta uji normalitas dan
homogenitas. Analisis yang kedua yaitu analisis
statistik
inferensial
sebesar 15.
dengan
b. Data tes awal (pretest) keterampilan
menggunakan uji-t berpasangan dan uji-t
teknik passing-stopping bermain futsal
tidak berpasangan untuk mengetahui adanya
kelompok latihan small-sided games 4
pengaruh latihan dan perbedaan pengaruh
vs 4 dari 15 jumlah sampel diperoleh
latihan small-sided games 2 vs 2 dan latihan
nilai rata-rata sebesar 11.80 dengan
small-sided games 4 vs 4. Jadi keseluruhan
hasil standar deviasi 1.568. Untuk nilai
analisis data statistik tersebut diolah melalui
range 5 diperoleh dari selisih data
komputer pada program SPSS versi 16.00
antara nilai minimal 9 dan nilai maksimal
dengan taraf signifikan 95% atau α 0,05.
sebesar 14. c. Data tes awal (pretest) keterampilan
HASIL PENELITIAN
teknik passing-stopping bermain futsal
Analisis deskriftif
kelompok kontrol dari 15 jumlah sampel
Berdasarkan Tabel rangkuman hasil
diperoleh nilai rata-rata sebesar 11.87
analisis deskripsi data keterampilan teknik
dengan hasil standar deviasi 1.552.
passing-stopping bermain futsal kelompok
Untuk nilai range 9 diperoleh dari selisih
latihan small-sided games 2 vs 2, kelompok
data antara nilai minimal 9 dan nilai
latihan small-sided games 4 vs 4, dan
maksimal sebesar 14.
kelompok kontrol siswa SMP Kartika XX_2 Wirabuana Makassar, sebagai berikut: 1. Tes awal (pretest)
2.
Tes akhir (posttest)
a. data tes akhir (posttest) keterampilan teknik passing-stopping bermain futsal
a. Data tes awal (pretest) keterampilan
kelompok latihan small-sided games 2
teknik passing-stopping bermain futsal
vs 2 dari 15 jumlah sampel diperoleh
kelompok latihan small-sided games 2
nilai rata-rata sebesar 14.73 dengan
vs 2 dari 15 jumlah sampel diperoleh
hasil standar deviasi 1.100. Untuk nilai
nilai rata-rata sebesar 11.80 dengan
range 4 diperoleh dari selisih antara nilai
hasil standar deviasi 1.740. Untuk nilai
23
minimal 12 dan nilai maksimal sebesar 16.
Uji homogenitas Berdasarkan
tabel
hasil
uji
b. data tes akhir (posttest) keterampilan
homogenitas dan hasil keterampulan teknik
teknik passing-stopping bermain futsal
passing-stopping bermain futsal siswa SMP
kelompok latihan small-sided games 4
Kartika XX_2 Wirabuana Makassar dengan
vs 4 dari 15 jumlah sampel diperoleh
Levene Test adalah 0,234 dengan nilai
nilai rata-rata sebesar 13.40 dengan
signifikansi 0,792. Karena nilai signifikansi
hasil standar deviasi 1.298. Untuk nilai
lebih besar dari α 0,05, maka data hasil
range 4 diperoleh dari selisih antara nilai
keterampilan
minimal 11 dan nilai maksimal sebesar
bermain futsal siswa SMP Kartika XX_2
15.
Wirabuana Makassar bagi ketiga kelompok
teknik
passing-stopping
c. data tes akhir (posttest) keterampilan
(latihan small-sided games 2 vs 2, latihan
teknik passing-stopping bermain futsal
small-sided games 4 vs 4, dan kelompok
kelompok kontrol dari 15 jumlah sampel
kontrol) adalah homogeny atau berasal dari
diperoleh nilai rata-rata sebesar 11.93
kemampuan hasil yang sama.
dengan hasil standar deviasi 1.710. Untuk nilai range 6 diperoleh dari selisih
Uji t berpasangan kelompok latihan small-
antara nilai minimal 9 dan nilai maksimal
sided games 2 vs 2
sebesar 15.
Berdasarkan
Hasil uji normalitas data pretest dan keseluruhan
terhadap
kelompok
keterampilan
teknik
variabel passing-
stopping bermain futsal diperoleh nilai signifikansi lebih besar daripada α 0,05, hal ini menunjukkan bahwa data pretest dan posttest keseluruhan kelompok variabel berdistribusi normal
rangkuman
pretest dan posttest asil analisis data,
Uji normalitas
postt
Tabel
diperoleh t-hitung sebesar 10,330 > t-tabel sebesar 2,145 sedangkan nilai signifikan 0,000 < α 0,05. Karena tingkat signifikan lebih kecil daripada α 0,05, maka ada pengaruh yang signifikan data pretest dan posttest latihan small-sided games 2 vs 2 terhadap
keterampilan
teknik
passing-
stopping bermain futsal Siswa SMP Kartika XX_2 Wirabuana Makassar.
24
Uji t berpasangan kelompok latihan smallsided games 4 vs 4 Berdasarkan
Berdasarkan
Tabel
rangkuman
pretest dan posttest asil analisis data, Tabel
rangkuman
diperoleh nilai t-hitung sebesar 3,035 lebih
pretest dan posttest asil analisis data,
besar dari t-tabel = 2,048 dengan tingkat
diperoleh t-itung sebesar 8,411 > t-tabel
signifikan 0,005 lebih kecil daripada nilai α
sebesar 2,145 sedangkan nilai signifikan
0,05, berarti ada perbedaan pengaruh yang
0,000 < α 0,05. Karena tingkat signifikan
signifikan antara kelompok latihan small-
lebih kecil daripada α 0,05, maka ada
sided games 2 vs 2 dan kelompok latihan
pengaruh yang signifikan data pretest dan
small-sided games 4 vs 4 terhadap
posttest latihan small-sided games 4 vs 4
keterampilan
terhadap
bermain futsal siswa SMP artika XX_2
keterampilan
teknik
passing-
stopping bermain futsal Siswa SMP Kartika XX_2 Wirabuana Makassar.
Tabel
rangkuman
pretest dan posttest asil analisis data, diperoleh t-hitung sebesar
passing-stopping
Wirabuana Makassar. Uji t tidak berpasangan kelompok latihan
Uji t berpasangan kelompok kontrol Berdasarkan
teknik
small-sided games 2 vs 2 dan kelompok kontrol Berdasarkan
Tabel
rangkuman
0,323 < t-tabel
pretest dan posttest asil analisis data,
sebesar 2,145 sedangkan nilai signifikan
diperoleh nilai t-hitung sebesar 5,334 lebih
0,751 > α 0,05. Karena tingkat signifikan
besar dari t-tabel = 2.048 dengan tingkat
lebih besar daripada α 0,05, maka tidak ada
signifikan 0,000 lebih kecil daripada nilai α
pengaruh yang signifikan data pretest dan
0,05, berarti ada perbedaan pengaruh yang
posttest
terhadap
signifikan antara kelompok latihan small-
passing-stopping
sided games 2 vs 2 dan kelompok kontrol
kelompok
keterampilan
teknik
kontrol
bermain futsal Siswa SMP Kartika XX_2
terhadap
Wirabuana Makassar.
stopping bermain futsal siswa SMP artika
Uji t tidak berpasangan kelompok latihan small-sided games 2 vs 2 dan 4 vs 4
keterampilan
XX_2 Wirabuana Makassar
teknik
passing-
25
Uji t tidak berpasangan kelompok latihan
stopping bermain futsal siswa SMP
small-sided games 4 vs 4 dan kelompok
Kartika XX_2 Wirabuana Makassar
kontrol
Latihan small-sided games 2 vs 2 Berdasarkan
Tabel
rangkuman
merupakan latihan dalam bentuk permainan
pretest dan posttest asil analisis data,
2 lawan 2 pemain dilapangan skala kecil
diperoleh nilai t-hitung sebesar 2,646 lebih
yang menggabungkan teknik khusus dalam
besar dari t-tabel = 2,048 dengan tingkat
permainan futsal seperti mengoper dan
signifikan 0,013 lebih kecil daripada nilai α
menghentikan
0,05, berarti ada perbedaan pengaruh yang
dengan
signifikan antara kelompok latihan small-
sentuhan (two touch football). Latihan inti
sided games 4 vs 4 dan kelompok kontrol
berupa latihan small-sided games 2 vs 2, tiap
terhadap
passing-
satu kali tatap muka terdiri dari 3 set dan
stopping bermain futsal siswa SMP artika
dalam tiap set terdiri dari 4 repetisi pada
XX_2 Wirabuana Makassar.
minggu pertama, dan ditingkatkan menjadi 6
keterampilan
teknik
Dari hasil analisis data yang telah dikemukakan
sebelumnya
bahwa
hipotesis
menyatakan
yang
diajukan
semuanya diterima dan menunjukkan bahwa ada pengaruh dan perbedaan pengaruh antara latihan small-sided games 2 vs 2 dan latihan small-sided games 4 vs 4 terhadap keterampilan
aturan
(passing-stopping)
pembatasan
dua
kali
pada minggu ke dua dan ke tiga, hingga 8
PEMBAHASAN
tiga
bola
teknik
passing-stopping
bermain futsal siswa SMP Kartika Wirabuana XX_2 Makassar.
repetisi pada minggu ke empat. Tujuan dari peningkatan repetisi dalam latihan ini supaya ada peningkatan beban yang lebih tinggi dari waktu ke waktu. Latihan small-sided games 2 vs 2 menuntut seseorang untuk bergerak secepat mungkin dengan mobilitas dan intensitas yang tinggi, sehingga berdampak pada peningkatan kemampuan biomotor yang meliputi kekuatan, daya tahan otot, fleksibilitas,
keseimbangan,
kelincahan,
koordinasi, reaksi, dan ketepatan dalam
Pengaruh latihan small-sided games 2 vs
melakukan gerakan teknik passing-stopping
2 terhadap keterampilan teknik passing-
bermain
futsal.
Berkaitan
tersebut,
Heri
Rahyubi
dengan
hal
(2012:224)
26
mengatakan bahwa “Kemampuan motorik
Latihan small-sided games 4 vs 4
umumnya dipandang sebagai kemampuan
yang dilakukan secara sistematis dan
unjuk laku seseorang yang dipengaruhi oleh
berulang-ulang akan berdampak terhadap
faktor-faktor
ketepatan,
perkembangan aspek kecerdasan gerak
keseimbangan,
khususnya meningkatnya mutu keterampilan
ketangkasan,
kecepatan, kegesitan,
koordinasi, power, dan kelentukan”. Latihan
teknik
small-sided games 2 vs 2 dengan durasi 2
Sejalan
menit tiap repetisi dengan melibatkan
Scheunemann
aktifitas gerak otot-otot yang cepat dengan
bahwa
kekuatan kontraksi penuh, sehingga energy
futsal/sepakbola. Mendapatkan kesempatan
yang
yang lebih sering untuk mengolah
digunakan
bergantung
pada
metabolisme anaerobik. Pengaruh latihan small-sided games 4 vs 4 terhadap keterampilan teknik passingstopping bermain bermain futsal siswa SMP Kartika XX_2 Wirabuana Makassar. Latihan small-sided games 4 vs 4 merupakan latihan dalam bentuk permainan dilapangan skala kecil yang menggabungkan teknik khusus dalam bermain futsal seperti mengoper dan menghentikan bola (passingstopping) dengan aturan pembatasan dua kali sentuhan (two touch football). Sesuai dengan jadwal latihan small-sided games 4 vs 4 dilakukan selama 6 minggu dengan frekuensi 3 kali perminggu yaitu hari selasa, kamis, dan sabtu.
passing-stopping dengan
hal
(2011:
“Demikian
berbanding
lurus
bermain
futsal.
tersebut,
Timo
10)
berpendapat
juga
dengan
dengan
bola
membaiknya
kualitas teknik pemain tersebut”. Dengan perkembangan kecerdasan gerak seorang pemain akan mampu memonitor apa yang dilakukannya, antisipasi berkembang cepat, pengaturan timing yang baik, serta gerakan menjadi lebih halus sehingga menghasilkan gerakan teknik yang stabil dan efektif. Dalam pelaksanaan latihan smallsided games 4 vs 4, ada beberapa hal yang mesti seorang pemain pertimbangkan agar mampu melakukan gerak passing-stopping dengan baik. Misalnya mengamati posisi dan pergerakan lawan, arah dan kecepatan bola, posisi teman satu tim dimana bola akan dioperkan, dan sebagainya. Perkembangan kemampuan pengolahan informasi seorang pemain setelah melalui proses latihan teknik
27
gerak akan memperkuat kesadaran sensori
antara kedua bentuk latihan tersebut yaitu: 1)
yang diawalai oleh sistem saraf dan berakhir
latihan small-sided games 2 vs 2 hanya
pada sendi dan otot. Sebagaimana Santosa
melibatkan 4 orang pemain dalam satu
Giriwijoyo (2012:331) memberika suatu
lapangan sehingga pemain lebih aktif dan
kesimpulan bahwa:
cepat dalam bergerak, intensitas latihan
Ditinjau dari sudut Ilmu Faal latihan teknik
tinggi, sentuhan bola lebih banyak, dan
ialah:
meningkatkan kemampuan biomotor pemain,
a. melatih
koordinasi
fungsi
saraf-otot
(neuro-muskular) b. membentuk
membangun kerjasama tim, tekanan pada
refleks
menghasilkan
2) latihan small-sided games 4 vs 4 dapat
bersyarat,
yaitu
pergerakan lawan lebih cepat, meningkatkan
gerakan-gerakan
yang
skill pemain, dan meningkatkan aktivitas
cepat dan efisien seperti suatu refleks. Perbedaan pengaruh latihan small-sided games 2 vs 2 dan latihan small-sided games 4 vs 4 terhadap keterampilan teknik passing-stopping bermain futsal siswa SMP Kartika XX_2 Wirabuana Makassar Dalam pelaksanaan latihan small-
kerja fisik, meningkatkan skill individu. Perbandingan yang telah diuraikan dari kedua bentuk latihan small-sided games dapat ditarik kesimpulan bahwa latihan small-sided
games
pergerakan
yang
2 lebih
vs
2
aktif
memiliki sehingga
sided games 2 vs 2, setiap pemain dituntut
menghasilkan sentuhan bola yang lebih
untuk lebih aktif dan cepat dalam bergerak,
banyak dibandingkan latihan small-sided
disamping
games 4 vs 4. Sehingga latihan small-sided
itu
pemain
juga
hanya
memfokuskan melakukan operan bola pada
games
satu pemain saja sehingga menghasilkan
pencapaian keterampilan teknik passing-
sentuhan bola yang banyak. Berbeda
stopping bermain futsal. Hal yang lain dapat
dengan latihan small-sided games 4 vs 4,
diperhatikan dalam penelitian ini adalah pada
dimana jumlah pemain yang dilibatkan dalam
kelompok kontrol yang tidak diberikan latihan
latihan
sehingga
small-sided games. Nampak bahwa hasil
memungkinkan lebih banyak pemain untuk
pencapaian keterampilan teknik passing-
kurang aktif dan pola permainan yang
stopping bermain futsal bagi pemain ini tidak
dihasilkanpun lebih lamban. Perbandingan
nampak perbedaan yang berarti, dibuktikan
ini
lebih
banyak
2 vs 2 lebih maksimal dalam
28
dengan rendahnya selisih antara nilai rata-
small-sided games 2 vs 2 lebih baik
rata tes awal (pretest) dan nilai rata-rata tes
pengeruhnya dibandingkan latihan small-
akhir keterampilan teknik passing-stopping
sided games 4 vs 4.
bermain futsal. Ini disebabkan karena
Saran
pemain
1. Latihan
tidak
mampu
mengembangkan
small-sided
games
dapat
kemampuan biomotor dan fungsi organ
digunakan bagi Pelatih, Pembina dan
dalam
neuromuskular
Guru Pendidikan Jasmani dan Olahraga
melalui latihan yang sistematis dan berulang-
sebagai alternative untuk meningkatkan
ulang seperti yang diterapkan pada latihan
keterampilan
teknik
passing-stopping
small-sided games 2 vs 2 dan latihan small-
futsal
bagi
siswa
yang
sided games 4 vs 4.
keterampilan
teknik
passing-stopping
PENUTUP
yang rendah;
terutama
fungsi
Kesimpulan 1. Latihan small-sided games 2 vs 2 yang
memiliki
2. Pada dasarnya penelitian ini hanya terfokus pada pengaruh latihan small-
dilakukan secara sistematis berpengaruh
sided
games
secara signifikan terhadap keterampilan
teknik passing-stopping futsal, sehingga
teknik passing-stopping futsal siswa SMP
perlu
Kartika XX_2 Wirabuana Makassar.
penelitian-penelitian selanjutnya dengan
diadakan
terhadap keterampilan
tindak
lanjut
pada
2. Latihan small-sided games 4 vs 4 yang
menambahkan variabel lainnya demi
dilakukan secara sistematis berpengaruh
memperkaya khasanah ilmu pengetahuan
secara signifikan terhadap keterampilan
dibidang
teknik passing-stopping futsal siswa SMP
penjasorkes.
Kartika XX_2 Wirabuana Makassar. 3. Latihan small-sided games 2 vs 2 dan small-sided games 4 vs 4 memiliki perbedaan pengaruh yang signifikan terhadap keterampilan teknik passingstopping futsal siswa SMP Kartika XX_2 Wirabuana Makassar, dimana latihan
kepelatihan
olahraga
dan
29
DAFTAR FUSTAKA Charles, T. & Rook, S. 2011. 101 Sesi Latihan Sepak Bola untuk Pemain Muda. Terjemahan oleh Paramita. 2012. Jakarta Barat: Indeks. Dellal, A. 2011. Small-Sided Games in Soccer: Amateur vs. Professional Players’ Physiological Responses, Physical, and Technical Activities. Journal of Strength and Conditioning Research, (Online), Vol. 25,No.9(http://www.researchgate.net /...Small-sided, Diakses 8 Maret 2013). Giriwijoyo, Y.S.S. & Sidik, D. Z. 2012. Ilmu Faal Olahraga (fisiologi Olahraga):Fungsi Tubuh Manusia pada Olahraga untuk Kesehatan dan untuk Prestasi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Haeruddin, S. 2010. Pengaruh latihan Small Side Game Terhadap Tingkat VO2 Max Pemain Sepakbola Usia 18 Tahun PSM Makassar. Tesis. Tidak diterbitkan. Makassar: Program Pascasarjana Universitas Negeri Makassar. Harsono.
1988. Coaching dan Aspek-Aspek Psikologis dalam Coaching. Jakarta: C.V. Tambak Kusuma.
Harvey, G. 2002. Teknik Mengoper dan Menembak. Terjemahan oleh Sutjahyana. 2003. : PT Gapuramitra Sejati. Kurniawan, F. 2011. Buku Pintar Olahraga. Jakarta: Laskar Aksara. Koger, R. L. 2005. Latihan Dasar Andal Sepak Bola Remaja: Latihan dan Keterampilan Andal untuk Pertandingan Dasar yang Lebih Baik. Terjemahan oleh Subiyanto, A. 2007. Klaten: PT Saka Mitra Kompetensi.
Kristiyandaru, A. 2010. Manajemen Ekstrakulikuler Olahraga yang Tepat dalam Rangka Mewujudnyatakan Pengembangan Diri Siswa di Sekolah. Portal Jurnal Ilmiah, (Online), Vol.2, No. 2 (http://arena.jurnal.unesa.ac.id - Jurnal Arena, Diakses 21 Februari 2013). Rahyubi, H. 2012. Teori-Teori Belajar dan Aplikasi Pembelajaran Motorik: Deskripsi dan Tinjauan Kritis. Majalengka: Penerbit Referens. Scheunemann, T. 2011. Futsal For Winners: Taktik dan Variasi Latihan Futsal. Malang: Penerbit Dioma. Sukadiyanto. & Muluk, D. 2011. Pengantar Teori dan Metodologi Melatih Fisik. Bandung: CV. Lubuk Agung