PENGARUH KUALITAS LAYANAN TERHADAP KEPUASAN PENGGUNA JASA HOTEL BINTANG TIGA DI KOTA AMBON Anthoneta Telsy Waelauruw Dosen Politeknik Negeri Ambon Abstract This study aimed to determine the effect of service quality on customer satisfaction service users three-star hotel in the city of Ambon. Data was collected using questionnaires to 100 respondents who are the sample of the study population were taken by non-probability sampling method with convenience sampling technique. Collected data were analyzed using multiple regression analysis of quantitative methods. The results showed that the quality of service simultaneously and partially positive and significant impact on consumer satisfaction service users three-star hotel in the city of Ambon. Therefore, it is suggested that the management of each of the three star hotels can constantly improve the quality of services, among others, by providing the opportunity for employees to participate in education and training relevant to their job duties. Keywords: service quality, customer satisfaction Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kualitas pelayanan pada pengguna layanan kepuasan pelanggan hotel bintang tiga di Kota Ambon . Data dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner kepada 100 responden yang merupakan sampel dari populasi penelitian diambil dengan metode non - probability sampling dengan teknik convenience sampling . Data yang dikumpulkan dianalisis dengan menggunakan analisis regresi berganda metode kuantitatif . Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas layanan secara simultan dan parsial berdampak positif dan signifikan terhadap pengguna jasa kepuasan konsumen hotel bintang tiga di Kota Ambon . Oleh karena itu , disarankan agar manajemen masing-masing hotel bintang tiga terus dapat meningkatkan kualitas layanan , antara lain , dengan memberikan kesempatan bagi karyawan untuk mengikuti pendidikan dan pelatihan yang relevan dengan tugas pekerjaan mereka . Kata kunci : kualitas pelayanan , kepuasan pelanggan didefinisikan sebagai proses di mana individu
Latar Belakang Perusahaan jasa harus dapat merancang strategi
pemasaran
yang
tepat
dalam
memilih,
mengoraganisasikan
serta
mengartikan stimulus yang diterima melalui
mencapai tujuan perusahaan, salah satu tujuan
alat
perusahaan adalah menciptakan kepuasan
memberikan definisi mengenai kepuasan
konsumen. Kepuasan konsumen merupakan
konsumen menurut Day (1988) “Kepuasan
respons
antara
atau ketidak puasan adalah respons konsumen
tingkat kepentingan sebelumnya dan kinerja
terhadap evaluasi ketidak sesuaian atau
aktual yang dirasakannya setelah pemakaian.
diskonfirmasi yang dirasakan antara harapan
Kepuasan konsumen ditentukan oleh persepsi
sebelumnya (norma kinerja lainnya) dan
pelanggan atas performance produk atau jasa
kinerja aktual.” Sedangkan Kotler (1994)
dalam memenuhi harapan konsumen. Persepsi
menandaskan “Kepuasan konsumen adalah
terhadap
ketidaksesuaian
inderanya.
Banyak
pakar
yang
tingkat
perasaan
setelah
proses, di mana produk yang dinikmati oleh
membandingkan kinerja (hasil) yang ia
tamu berupa pengalaman (Sulastiyono, 2006).
rasakan dibandingkan dengan harapannya.”
Pada dasarnya produk dan jasa pelayanan
Terciptanya
akan
hotel sudah mulai dinikmati oleh konsumen
memberikan manfaat, diantaranya adalah
pada saat melakukan check-in. Kemudian
hubungan antara perusahaan dan pelanggan
ketika konsumen tinggal dan menginap di
menjadi harmonis, menjadi
kamar, makan dan minum di restoran, main
dasar bagi pembelian ulang serta terciptanya
tenis atau berenang di kolam renang dan
loyalitas pelanggan (Tjiptono, 1997). Salah
menikmati hiburan yang tersedia sampai
satu faktor yang dapat mempengaruhi
check-out merupakan bagian dari produk
kepuasaan adalah kualitas pelayanan
hotel. Hotel merupakan bagian yang integral
perusahaan.
dari usaha pariwisata yang menurut keputusan
Kualitas
seseorang
kepuasan
pelanggan
pelayanan
dalam
bisnis
Menparpostel
disebutkan
usaha
perhotelan, merupakan salah satu pemikiran
akomodasi
yang sering digunakan dalam menilai kualitas
menyediakan fasilitas-fasilitas antara lain
suatu
kamar tidur (kamar tamu), makanan dan
hotel,
konsumen
akan
menilai
yang
suatu
dikomersiilkan
pelayanan yang diberikan. Konsumen yang
minuman,
mendapatkan
penunjang seperti tempat-tempat rekreasi,
kepuasan
maka
konsumen
serta
dengan
pelayanan-pelayanan
tersebut dapat menggunakan jasa tersebut lagi
fasilitas
di kemudian hari (loyalitas konsumen).
(Sulastiyono, 2006). Fasilitas yang dimaksud
Perusahaan
di sini merupakan penyediaan perlengkapan-
yang
dapat
memberikan
olahraga
dan
fisik
fasilitas
untuk
laundry
pelayanan yang berkualitas dan konsumen
perlengkapan
merasa mendapatkan kepuasan maka akan
kemudahan
tercipta loyalitas konsumen, dan sebaliknya
melaksanakan
(Kotler, 2002). Unsur-unsur yang membentuk
kegiatan-kegiatannya,
pelayanan berkualitas merupakan perpaduan
tamu dapat terpenuhi selama tinggal di hotel
dari kualitas manusia yang dicerminkan oleh
(Sulastiyono,
perilaku atau sikap pribadi dalam berinteraksi
tersebut diadakan untuk memenuhi kebutuhan
dengan para tamu hotel dan ketrampilan atau
dan menciptakan kenyamanan bagi pengguna
keahlian yang merupakan penguasaan unsur-
jasa hotel.
kepada
para
memberikan tamu
aktivitas-aktivitasnya sehingga
2006).
dalam dan
kebutuhan
Fasilitas-fasilitas
unsur teknik dan prosedur yang berkaitan
Kualitas pelayanan dapat diciptakan
dengan tugas pekerjaannya. Unsur-unsur dan
dengan terlebih dahulu mengidentifikasi para
komponen-komponen dasar dalam pelayanan
tamu tentang pelayanan yang dibutuhkan dan
sulit untuk diinventori, maka dapat dikatakan
diinginkannya, kemudian disesuaikan dengan
bahwa pelayanan adalah berkaitan dengan
pelayanan
yang
disediakan
oleh
hotel.
Dengan demikian hotel selalu berusaha
6. Secara
simultan
bukti
menyediakan pelayanan yang sesuai dengan
keandalan/reliability,
kebutuhan-kebutuhan
tanggap/responsiveness,
dan
keinginan-
keinginan para tamu.
jaminan/assurance
Berdasarkan latar belakang tersebut,
berpengaruh
fisik/tangible, daya
dan empati/emphaty
positif
dan
signifikan
maka penelitian ini dilakukan hotel bintang di
terhadap kepuasan konsumen pengguna
Kota
jasa hotel bintang tiga di Kota Ambon.
Ambon
dengan
tujuan
untuk
menganalisis pengaruh kualitas pelayanan terhadap kepuasan pengguna
jasa hotel
Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode
bintang di Kota Ambon.
survey pada empat hotel bintang tiga di Kota Ambon, yakni hotel Mutiara, hotel Manise,
Hipotesis Berdasarkan uraian di atas maka dalam
hotel Amboina dan hotel Amans. Yang
penelitian ini hipotesis yang diajukan adalah :
menjadi populasi dalam penelitian ini adalah
1. Bukti fisik (tangible) berpengaruh secara
konsumen
yang
pernah
menggunakan
positif dan signifikan terhadap kepuasan
menginap di ketiga hotel bintang tiga. Sampel
konsumen pengguna jasa hotel bintang tiga
penelitian ini sebesar 100 orang konsumen
di Kota Ambon.
yang
2. Keandalan (reliability) berpengaruh secara
ditentukan
Probability
menggunakan
Sampling,
dengan
Non teknik
positif dan signifikan terhadap kepuasan
convenience sampling berdasarkan purposive
konsumen pengguna jasa hotel bintang tiga
sampling. Kriteria yang harus dipenuhi untuk
di Kota Ambon.
diambil sebagai sampel penelitian ini adalah
3. Daya
tanggap
(responsiveness)
konsumen yang sekurang-kurangnya telah
berpengaruh secara positif dan signifikan
tiga kali menginap di salah satu hotel
terhadap kepuasan konsumen pengguna
dimaksud.
jasa hotel bintang tiga di Kota Ambon. 4. Jaminan (assurance) berpengaruh secara
Variabel
yang
digunakan
dalam
penulisan ini terdiri dari variabel bebas,
positif dan signifikan terhadap kepuasan
variabel
konsumen pengguna jasa hotel bintang tiga
Variabel bebas dalam penelitian ini adalah
di Kota Ambon.
dimensi kualitas pelayanan yang meliputi
5. Empati (emphaty) berpengaruh secara
moderasi
dan
variabel
terikat.
bukti fisik (tangible), keandalan (reliability)
positif dan signifikan terhadap kepuasan
daya
tanggap
konsumen pengguna jasa hotel bintang tiga
(assurance),
di Kota Ambon.
(Parasuraman, Zeithaml dan Berry, dalam Zithaml
dan
(responsiveness), dan
Bitner
empati
(2000).
jaminan (emphaty)
Kualitas
pelayanan adalah ukuran baik buruknya
Berganda. Analisis regresi linier berganda
pelayanan yang diberikan oleh manajemen
adalah analisis regresi yang menjelaskan
dan karyawan hotel Bintang tiga di Kota
hubungan antara peubah respon (variabel
Ambon. Sedangkan yang menjadi variabel
dependen)
terikat adalah kepuasan konsumen pengguna
mempengaruhi lebih dari satu prediktor
jasa hotel, yaitu perasaan yang dialami
(variabel independen). Hasil analisis regresi
konsumen setelah menikmati pelayanan yang
berupa
diberikan oleh manajemen dan karyawan
variabel
hotel bintang tiga di Kota Ambon. Untuk
dihitung dengan dua tujuan, yaitu untuk
mengukur variabel ini digunakan indikator
meminumkan penyimpangan antara nilai
kepuasan terhadap fasilitas, pelayanan, serta
aktual dan nilai estimasi variabel dependen
tindak lanjut dari kepuasan yang dialami
berdasarkan data yang ada. (Ghozali, 2001).
konsumen yang meliputi keinginan untuk
Koefisien
melakukan pembelian ulang dan keterlibatan
memprediksi nilai variabel dependen dengan
dalam mempromosikan hotel kepada orang
suatu persamaan. Persamaan regresi yang
lain.
digunakan dalam penelitian ini dirumuskan Teknik analisis yang digunakan dalam
dengan
koefisien
faktor-faktor
untuk
independen.
ini
masing-masing
Koefisien
diperoleh
yang
dengan
regresi
cara
sebagai berikut:
penulisan ini adalah analisis Regresi Linier Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3+ b4 X4+ b5 X5 Keterangan: Y
: Variabel dependen (Kepuasan
Konsumen) a
X4
: Jaminan
(Assurance)
b4
: Koefisien
X5
: Jaminan
b5
: Koefisien
Regresi Assurance
(Empathy) Regresi Empathy
: Konstanta dari persamaan
regresi
3. Uji Signifikasi
b
: Koefisien regresi
x
:
Variabel
Ketepatan fungsi regresi sampel dalam independen
menaksir nilai aktual dapat diukur dari
(Kualitas Pelayanan)
Goodness of Fit suatu model. Secara statistik,
X1
: Bukti
setidaknya
b1
: Koefisien
X2
: Keandalan (Reliability)
(Uji t). Perhitungan statistik disebut signifikan
b2
: Koefisien
secara statistik apabila nilai uji statistiknya
X3
:
Fisik (Tangible) Regresi Tangible
Regresi Reliability
Daya
Tanggap
(Responsiveness) b3
:
Koefisien
Responsiveness
ini
dapat
koefisien determinasi (
diukur
dari
nilai
), dan nilai statistik t
berada dalam daerah dimana Ho diterima (Ghozali 2001). Dalam pengujian ini, data
Regresi
didapat dari model regresi yang diolah dengan
menggunakan program SPSS versi 21. Teknik pengujian dalam penelitian ini meliputi: a.
Koefisien Determinasi
Keterangan:
)
Koefisien Determinasi
) digunakan
untuk mengetahui sejauh mana hubungan antara variabel dependen dengan variabel independen pengaruh
atau
mengetahui
besarnya
variabel
independen
terhadap
terbetuk
ke 1, makin tepat regresi yang untuk
meramalkan
variabel
: Koefisien Regresi
b
: Slope hipotesa
Sb
: Estimasi standar eror
Sedangkan
kriteria
keputusan
(berdasarkan probabilitas) adalah : a.
variabel dependen (Ghozali, 2001). Semakin dekat nilai
β
Jika t-hitung > 0,05, maka hipotesis ditolak
b.
Jika t-hitung < 0,05, maka hipotesis diterima
dependen. Ghozali, (2001) secara matematik, besarnya
yang disesuaikan didapat dengan
persamaan, sebagai berikut:
Hasil dan Pembahasan 1. Hasil a. Karakteristik Responden Sebagaimana dikemukakan pada bahwa yang menjadi responden dalam penelitian ini
Keterangan: Kd
: Koefisien
adalah 100 orang konsumen pengguna jasa determinasi
yaitu
hotel bintang tiga di Kota Ambon, maka
presentase pengaruh variabel X
berdasarkan hasil tabulasi kuisioner yang
(Kualitas Pelayanan) terhadap
dilakukan,
variabel
karakteristik responden sebagai berikut.
Y
(Kepuasan
Konsumen). R b.
diperoleh
Menurut
jenis
pula
data
kelamin,
tentang
responden
: Koefisien determinasi.
penelitian ini terdiri dari 80 orang laki-laki
Uji Signifikansi Parameter Individual
atau 80 % dan 20 orang perempuan atau 20
(Uji t)
%. Berdasarkan data tersebut di atas maka
Uji Signifikansi parameter individual
responden penelitian ini lebih banyak terdiri
(Uji t) pada dasarnya menunjukan sebarapa
dari laki-laki. Menurut kelompok umur,
jauh pengaruh satu variabel penjelas atau
responden penelitian ini lebih banyak terdiri
independen secara parsial atau individual
dari 65 orang atau 65 % konsumen pada
dalam menerangkan variasi variabel dependen
kelompok umur >51 tahun, yang diikuti oleh
(Ghozali, 2001). Secara matematik, dapat
kelompok umur 41-50 tahun sebanyak 30
ditulis dengan persamaan (Siagian, 2000),
orang atau 30 % dan sisanya kelompok umur
sebagai berikut:
31-40 tahun tahun sebanyak 5 orang atau 5 %.
Pekerjaan responden penelitian ini terdiri dari
pada
kemampuan
32 orang atau 32 % wirausaha, 36 orang atau
mengukur objek yang diukur dengan cermat
36 % pegawai swasta dan 10 orang atau 10 %
dan tepat. Dalam penelitian ini dilakukan
pegawai negeri sipil serta 10 orang atau 10 %
validitas terhadap item pernyataan yang
anggota TNI/Polri. Sisanya sebanyak 12
digunakan dalam penelitian. Berdasarkan
orang atau 12 % memiliki jenis pekerjaan
hasil uji validitas butir yang dilakukan dengan
selain yang disebutkan di atas. Sebagian besar
menggunakan
responden penelitian ini memiliki frekuensi
pernyataan yang diajukan sebagai uji coba
menginap > 10 kali sebanyak 45 orang atau
kepada
45 % dan yang menginap antara 5 – 10 kali
kuesioner, semua item yang valid untuk
sebanyak 39 orang atau 39 % dan sisanya
digunakan dalam melakukan pengukuran.
30
alat
SPSS
tersebut
21,
orang
dari
untuk
24
responden
item
melalui
sebanyak 16 orang atau 16 % memiliki
Uji reliabilitas dilakukan untuk menguji
frekuensi menginap < 5 kali. Hal ini berarti
sejauh mana hasil suatu pengukuran dapat
pula bahwa dengan frekuensi menginap yang
dipercaya.
lebih banyak diharapkan responden dapat
dilakukan berulang menghasilkan hasil yang
memberikan penilaian yang lebih objektif atas
relatif sama, pengukuran tersebut dianggap
kualitas pelayanan
memiliki
yang diberikan oleh
manajemen dan karyawan hotel.
Jika
hasil
reliabilitas
pengukuran
yang
baik.
yang
Dalam
penelitian ini uji reliabilitas yang dilakukan
Menurut jenjang pendidikan, responden
adalah
reliabilitas
internal,
dengan
dalam penelitian ini terdiri dari 47 orang atau
menggunakan rumus spearman-brown. Dari
47 % tamatan sarjana strata 1, kemudian 33
hasil
orang
Diploma,
menggunakan SPSS 21, diketahui bahwa dari
selanjutnya 11 orang atau 11 % tamatan SMA
24 item yang valid pada 6 variabel, setelah
dan selebihnya sebanyak 3 orang atau 3 %
dilakukan pengujian, diperoleh hasil bahwa
tamatan strata 2. Hal ini berarti bahwa
semua variabel reliabel untuk digunakan
keseluruhan responden adalah orang yang
dalam penelitian ini, karena memiliki nilai
berpendidikan sehingga diharapkan mampu
Cronbach Alpha > 0,60.
memberikan respon secara baik terhadap
c. Uji Asumsi Klasik
atau
33
%
tamatan
pertanyaan yang diajukan terkait dengan
pengujian yang dilakukan dengan
Uji asumsi klasik dimaksudkan untuk
kualitas pelayanan pada hotel.
melakukan evaluasi ekonometri terhadap
b. Uji Kualitas Data
model persamaan regresi agar memenuhi
Uji validitas dilakukan untuk menguji
syarat sebagai best linier unbiased estimator
sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu
(BLUE),
melalui
uji
alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya.
multikolinearitas,
Valid tidaknya suatu alat ukur tergantung
normalitas dimaksudkan untuk mengetahui
dan
uji
normalitas,
uji
linearitas.
Uji
apakah residual yang diteliti berdistribusi
semua variabel independen < 10. sehingga
normal atau tidak. Nilai residual berdistribusi
disimpulkan
normal merupakan suatu kurva berbentuk
terdapat gejala multikolinearitas. Pengujian
lonceng (bell-shaped curve) yang kedua
linearitas dimaksudkan untuk menguji apakah
sisinya melebar sampai tidak terhingga.
model yang dibuktikan merupakan model
Berdasarkan hasil uji normalitas diperoleh
linear atau tidak. Model dikatakan tidak linier
hasil bahwa nilai residual terstandarisasi
jika plot antara nilai residual terstandarisasi
menyebar secara normal dengan nilai rata-rata
dengan nilai prediksi terstandarisasi tidak
= 0. Uji multikolinearitas dimaksudkan untuk
membentuk suatu pola tertentu atau acak.
mengetahui ada tidaknya
diketahui bahwa tidak terdapat pola tertentu
mendekati
sempurna
di
korelasi yang antara
variabel
bahwa
dalam
model
tidak
yang dibentuk oleh plot sehingga dapat
independen. Untuk mengetahui ada tidaknya
disimpulkan model berbentuk linier.
multikolinearitas antar variabel independen,
d. Analisa Regresi Berganda
cara yang digunakan dalam penelitian ini
Penggunaan analisis regresi berganda
adalah dengan melihat besarnya nilai variance
dalam penelitian ini dimaksudkan untuk
inflation factor (VIF) dari masing-masing
mengetahui
variabel
simultan dan parsial variabel bebas terhadap
independen
terhadap
variabel
signifikansi
pengaruh
dependen. Menurut Algifari (2000) dalam
variabel
Suliyanto (2005), jika nilai VIF tidak lebih
menggunakan
SPSS
dari
mengestimasi
persamaan
10
maka
multikolinearitas.
model Setelah
tidak
terdapat melakukan
terikat.
Dari
hasil versi
pengujian 21
untuk
regresi
linier
berganda diperoleh hasil yang telah diringkas
pengujian, diperoleh besarnya nilai VIF
pada tabel 1 berikut ini. Tabel 1
Hasil analisis regresi berganda Variabel
secara
Koefisien Regresi
Std. Error
Signifikansi
(Constant)
0,204
0,109
0,000
Bukti fisik/Tangible
0,939
0,931
0,000
Keandalan/Reliability
0,589
0,538
0,000
Daya tanggap/Responsiveness
0,799
0,725
0,000
Jaminan/Assurance
0,781
0,711
0,000
Empati/Emphaty
0,497
0,480
0,000
R Square
= 0,872
Multiple R
= 0.760
Sumber : Hasil analisis regresi berganda dengan SPSS versi 21
Berdasarkan data pada tabel 1 di atas,
jaminan/assurance (X4), dan empati/emphaty
dapat dibuat persamaan regresi pengaruh
(X5) terhadap kepuasan konsumen pengguna
variabel
(X1),
jasa hotel bintang tiga di Kota Ambon (Y)
daya
sebagai berikut :
bukti
fisik/tangible
keandalan/reliability
(X2),
tanggap/responsiveness
(X3),
Y = 0,204+0,939X1+0,589X2+0,749X3+0,781X4+0,497X5 Dari
persamaan
atas
bintang tiga (Y) di Kota Ambon sebesar 0,939
menunjukkan bahwa nilai konstanta sebesar
satuan. Demikian juga sebaliknya jika skor
0,204 satuan menyatakan bahwa jika tidak
variabel bukti fisik/tangible (X1) mengalami
ada
variabel
bukti
regresi
di
fisik/tangible
(X1),
penurunan
(X2),
daya
menurunkan skor kepuasan
(X3),
pengguna jasa hotel bintang tiga (Y) di Kota
jaminan/assurance (X4), dan empati/emphaty
Ambon sebesar 0,939 satuan pada taraf
(X5) yang mempengaruhi, maka kepuasan
signifikansi 0,05 (5%). Atau dengan kata lain,
konsumen pengguna jasa hotel bintang tiga di
semakin baik fasilitas fisik yang dimiliki oleh
Kota Ambon sudah mempunyai nilai 0,204
hotel Bintang tiga maka konsumen pengguna
yang bersifat konstanta. Sedangkan jika nilai
jasa akan cenderung puas terhadap pelayanan
koefisien regresi masing-masing variabel
hotel
bebas yang diteliti berubah sebesar satu
kenaikan skor variabel keandalan/reliability
satuan maka kepuasan konsumenn pengguna
(X2) sebesar satu satuan akan meningkatkan
jasa hotel bintang tiga di Kota Ambon akan
skor kepuasan konsumen pengguna jasa hotel
berubah sebesar nilai faktor tersebut.
bintang tiga di Kota Ambon (Y) sebesar 0,589
keandalan/reliability tanggap/responsiveness
Persamaan menunjukkan
regresi bahwa
sebesar
bintang
tiga.
satu
satuan,
akan
konsumen
Selanjutnya
setiap
tersebut
satuan. Demikian juga sebaliknya jika skor
bukti
variabel keandalan/reliability (X2) mengalami
variabel
fisik/tangible (X1), keandalan/reliability (X2),
penurunan
daya
menurunkan
tanggap/responsiveness
(X3),
sebesar skor
satu
satuan,
kepuasan
akan
konsumen
jaminan/assurance (X4), dan empati/emphaty
pengguna jasa hotel bintang tiga di Kota
(X5) berpengaruh secara positif terhadap
Ambon (Y) sebesar 0,589 satuan pada taraf
kepuasan konsumen pengguna jasa hotel
signifikansi 0,05 (5%). Dengan kata lain,
bintang
yang
apabila konsumen merasakan bahwa pihak
ditunjukkan oleh koefisien regresi yang
manajemen dan karyawan hotel bintang tiga
bertanda positif. Ini berarti bahwa setiap
dapat
kenaikan
(X1)
pelayanan bagi mereka maka para konsumen
sebesar satu satuan akan meningkatkan skor
akan cenderung untuk mengalami kepuasan.
kepuasan konsumen pengguna jasa hotel
Kemudian setiap kenaikan skor variabel daya
tiga
skor
di
Kota
bukti
Ambon,
fisik/tangible
diandalakan
dalam
memberikan
tanggap/responsiveness (X3) sebesar satu
Kota Ambon (Y) sebesar 0,497 satuan.
satuan akan meningkatkan skor kepuasan
Demikian juga sebaliknya jika skor variabel
konsumen pengguna jasa hotel bintang tiga di
empati/emphaty (X5) mengalami penurunan
Kota Ambon (Y)
sebesar 0,749 satuan.
sebesar satu satuan, akan menurunkan skor
Demikian juga sebaliknya jika skor variabel
kepuasan konsumen pengguna jasa hotel
daya tanggap/responsiveness (X3) mengalami
bintang tiga di Kota Ambon (Y) sebesar 0,497
penurunan
satuan pada taraf signifikansi 0,05 (5%).
sebesar
menurunkan
skor
satu
satuan,
kepuasan
akan
konsumen
Dengan
kata
lain,
apabila
konsumen
pengguna jasa hotel bintang tiga di Kota
merasakan pelayanan yang diberikan oleh
Ambon (Y) sebesar 0,749 satuan pada taraf
pihak hotel Bintang tiga memiliki empati
signifikansi 0,05 (5%). Dapat pula dikatakan
maka mereka akan merasakan kepuasan.
bahwa apabila konsumen merasa bahwa
Sehubungan dengan permasalahan dan
karyawan hotel bintang tiga cepat tanggap
hipotesis yang telah dikemukakan dalam bab
terhadap
terdahulu, dalam bab ini akan dianalisis
kebutuhan
dan
masalah
yang
dihadapi oleh mereka maka konsumen akan
variabel
cenderung mengalami kepuasan. Demikian
konsumen pengguna jasa hotel bintang tiga di
pula
Kota Ambon.
setiap
kenaikan
skor
variabel
jaminan/assurance (X4) sebesar satu satuan
yang
mempengaruhi
Berdasarkan
data
pada
kepuasan
tabel
1,
akan meningkatkan skor kepuasan konsumen
diketahui Multiple R adalah koefisien korelasi
pengguna jasa hotel bintang tiga di Kota
sebesar 0,872 dan R square adalah koefisien
Ambon (Y) sebesar 0,781 satuan. Demikian
determinasi yaitu 0,760 yang merupakan
juga
pengkuadratan
sebaliknya
jika
skor
jaminan/assurance
(X4)
penurunan
satu
mengalami
koefisien
korelasi,
sehingga koefisien determinasi menunjukkan bahwa 0,872 atau 87,2 % kepuasan konsumen
konsumen
pengguna jasa hotel Bintang tiga di Kota
pengguna jasa hotel bintang tiga di Kota
Ambon (Y) dapat dijelaskan oleh variabel
Ambon (Y) sebesar 0,781 satuan pada taraf
bebas variabel bukti fisik/tangible (X1),
signifikansi 0,05 (5%).
keandalan/reliability
skor
satuan,
dari
akan
menurunkan
sebesar
variabel
kepuasan
Apabila konsumen
(X2),
daya
merasakan adanya jaminan keamanan dan
tanggap/responsiveness
kenyamanan dalam menerima pelayanan dari
jaminan/assurance (X4), dan empati/emphaty
pihak hotel bintang tiga, mereka umumnya
(X5), sedangkan sisanya sebesar 12,8 %
akan merasakan kepuasan. Setiap kenaikan
dijelaskan oleh variabel lain yang tidak
skor variabel empati/emphaty (X5) sebesar
diteliti.
satu satuan akan meningkatkan skor kepuasan konsumen pengguna jasa hotel bintang tiga di
Hasil
analisis
(X3),
yang
menunjukkan
pengaruh variabel bukti fisik/tangible (X1),
keandalan/reliability
(X2),
daya
penelitian ini juga dilakukan melalui uji F dan
(X3),
uji t. Pengujian melalui uji-F dimaksudkan
jaminan/assurance (X4), dan empati/emphaty
untuk mengetahui pengaruh secara simultan
(X5) akan meningkatkan kepuasan konsumen
variabel independen (X) terhadap variabel
pengguna jasa
dependen (Y). Untuk itu hipotesis yang
tanggap/responsiveness
hotel bintang tiga di Kota
Ambon (Y) menghasilkan nilai koefisien
diajukan adalah :
determinasi sebesar 0,760 berarti bahwa
Ho = variable
variabel
bukti
fisik/tangible
bukti
fisik/tangible
(X1),
keandalan/reliability tanggap/responsiveness
keandalan/reliability
(X2),
daya
tanggap/responsiveness
(X3),
jaminan/
(X2),
jaminan/assurance
(X1), daya (X3),
(X4),
dan
assurance (X4), dan empati/emphaty (X5)
empati/emphaty
secara simultan dapat menjelaskan 0,760 atau
berpengaruh positif dan signifikan
76,0 % variasi tinggi rendahnya kepuasan
terhadap
konsumen pengguna jasa hotel bintang tiga di
pengguna jasa hotel bintang tiga di
Kota Ambon, dan selebihnya sebesar 24,0 %
Kota Ambon
dijelaskan oleh faktor lain yang tidak
H1 =
dimasukkan dalam penelitian ini. Secara menyimpulkan
variabel
(X5)
kepuasan
bukti
hasil
analisis
bahwa
variabel
(X2),
bukti
jaminan/assurance empati/emphaty
daya
positif
(X3),
dan
(X3), (X4),
(X5)
(X1), daya
tanggap/responsiveness
fisik/tangible (X1), keandalan/reliability (X2), tanggap/responsiveness
konsumen
fisik/tangible
keandalan/reliability
keseluruhan
tidak
dan
berpengaruh
signifikan
terhadap
jaminan/assurance (X4) dan empati/emphaty
kepuasan konsumen pengguna jasa
(X5)
hotel bintang tiga di Kota Ambon
berpengaruh
signifikan
terhadap
kepuasan konsumen pengguna jasa hotel
Selanjutnya hasil pengujian dengan
bintang tiga di Kota Ambon (Y), baik secara
menggunakan SPSS 21 disajikan pada tabel
simultan (bersama-sama)
berikut.
maupun
secara
parsial. Di samping melakukan analisis regresi berganda
sebagaimana
terdahulu,
pengujian
telah
diuraikan
hipotesis
dalam Tabel 2
Hasil perhitungan ANOVA ANOVAb Model 1 Regression
Sum of Squares 6.851
Df 5
Mean Square 1.370
F 14.118
Sig. .002a
Residual Total
31.274 38.125
94 99
.333
a. Predictors: (Constant), Emp, Ass, Resp, Rel, Tang b. Dependent Variable: Kep
Sumber : Hasil penelitian
Dari hasil pengujian menggunakan
Berdasarkan hasil uji-F disimpulkan
SPSS 21 pada tabel ANOVA, diketahui :
bahwa variabel independen variabel bukti
a.
Nilai Fhitung sebesar 14,118 > Ftabel
fisik/tangible (X1), keandalan/reliability (X2),
sebesar 2,316 sehingga H0 ditolak atau
daya
variabel
(X1),
jaminan/assurance (X4), dan empati/emphaty
daya
(X5), secara simultan berpengaruh nyata
(X3),
terhadap kepuasan konsumen pengguna jasa
dan
hotel bintang tiga di Kota Ambon, dengan
empati/emphaty (X5) secara simultan
demikian hipotesis yang diajukan dapat
berpengaruh
diterima.
bukti
fisik/tangible
keandalan/reliability
(X2),
tanggap/responsiveness jaminan/assurance
(X4),
positif
dan
signifikan
terhadap kepuasan konsumen pengguna
b.
c.
(X3),
Selanjutnya juga dilakukan pengujian
jasa hotel bintang tiga di Kota Ambon.
secara parsial menggunakan uji t. pengujian
Taraf signifikansi adalah 0,002 < (0,05)
melalui uji-t dimaksudkan untuk mengetahui
maka H0 ditolak artinya variabel bukti
pengaruh
fisik/tangible (X1), keandalan/reliability
terhadap variabel terikat. Untuk itu hipotesis
(X2), daya tanggap/responsiveness (X3),
yang diajukan adalah sebagai berikut :
jaminan/assurance
H0 =
(X4),
dan
secara
parsial
variabel
keandalan/reliability
berpengaruh
tanggap/responsiveness
positif
dan
signifikan
bebas
Variabel bukti fisik/tangible (X1),
empati/emphaty (X5) secara simultan
(X2),
daya (X3),
terhadap kepuasan konsumen pengguna
jaminan/assurance
(X4)
jasa hotel bintang tiga di Kota Ambon.
empati/emphaty (X5)
secara parsial
df regression (df1) adalah sebesar 5 yang
tidak
diperoleh
kepuasan konsumen pengguna jasa
dari
jumlah
variabel
df residual (df2) adalah sebesar 94 yang
berpengaruh
nyata
dan
terhadap
hotel bintang tiga di Kota Ambon.
independen sebanyak 5 variabel. d.
tanggap/responsiveness
H1 =
Variabel bukti fisik/tangible (X1),
diperoleh dari rumus df = n-k-1 di mana
keandalan/reliability
n adalah jumlah sampel, k adalah jumlah
tanggap/responsiveness
parameter
jaminan/assurance
(X4)
empati/emphaty (X5)
secara parsial
(variabel
independen),
sehingga df2 = 100-5-1 = 94.
(X2),
daya (X3), dan
berpengaruh nyata terhadap kepuasan
konsumen pengguna jasa hotel bintang tiga di Kota Ambon.
Selanjutnya
hasil
perhitungan
menggunakan SPSS 21 disajikan pada tabel berikut ini. Tabel 3
Perbandingan nilai t-hitung dengan nilai t-tabel Variabel/Indikator
T-hitung T-tabel
Bukti fisik/Tangible
3.059
2,63
Keandalan/Reliability
2.694
2,63
Daya tanggap/ Responsiveness Jaminan/Assurance
2.647
2,63
2.719
2,63
Empati/Emphaty
3.512
2,63
Sig.
Kesimpulan
0,000
Ho ditolak, ada pengaruh positif
0,000 0,000 0,000 0,000
Ho ditolak, ada pengaruh positif Ho ditolak, ada pengaruh positif Ho ditolak, ada pengaruh positif Ho ditolak, ada pengaruh positif
Sumber : Hasil perhitungan
Dari data hasil pengujian secara parsial
kepuasan bagi konsumen yang menggunakan
sebagaimana terdapat dalam tabel di atas
jasa perhotelan salah satu hal yang mutlak
diketahui bahwa masing-masing indikator
dilakukan oleh karyawan dan manajemen
pengukuran
pelayanan
hotel adalah memberikan layanan yang
memiliki pengaruh yang positif dan signifikan
berkualitas. Konsumen sebelum memutuskan
terhadap kepuasan konsumen pengguna jasa
untuk menggunakan suatu produk jasa, tentu
hotel bintang tiga di Kota Ambon. Hal
saja memiliki harapan tertentu. Harapan
tersebut ditunjukan melalui nilai t-hitung >
tersebut akan turut mempengaruhi pemilihan
nilai
penyedia jasa yang tersedia. Ketika konsumen
variabel
t-tabel,
serta
kualitas
nilai
probabilitas
(signifikansi) < 0,05 ().
telah memutuskan untuk menggunakan jasa
2. Pembahasan
yang ditawarkan oleh suatu hotel tertentu,
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa
mereka akan membandingkan antara harapan
layanan
yang telah dimiliki sebelumnya dengan
memiliki pengaruh yang positif dan signifikan
kenyataan yang terjadi dan ditemukan dalam
terhadap
yang
menggunakan jasa hotel tersebut. Kepuasan
menggunakan jasa hotel bintang tiga di Kota
konsumen akan tercapai apabila harapannya
Ambon. Demikian pula secara parsial masing-
dapat terpenuhi oleh layanan ang diberikan
masing dimensi kualitas layanan memiliki
oleh
pengaruh yang positif dan signifikan terhadap
harapannya tidak terpenuhi maka konsumen
kepuasan konsumen. Hasil ini menunjukan
akan merasa tidak puas. Sedangkan apabila
bahwa dalam upaya untuk memberikan
layanan yang diberiken oleh pihak hotel jauh
secara
bersama-sama
kepuasan
kualitas
konsumen
pihak
hotel.
Sebaliknya,
apabila
melebihi harapan konsumen maka mereka
menggunakan jasa hotel bintang tiga di
akan menjadi sangat puas. Konsumen yang
Kota Ambon.
dapat merasakan kepuasan dalam menikmati
d.
Variabel
jaminan
layanan yang diberikan oleh pihak hotel akan
berpengaruh
cenderung
terhadap
untuk
kembali
melakukan
(assurance)
positif
kepuasan
dan
(X4)
sgnifikan
konsumen
yang
permintaan ulang terhadap jasa hotel tersebut
menggunakan jasa hotel bintang tiga di
di masa mendatang. Selain itu, konsumen
Kota Ambon.
yang puas memiliki kemungkinan untuk
e.
Variabel empati (emphaty) (X5) secara
mereferensikan hotel tersebut kepada pihak
bersama-sama berpengaruh positif dan
lain
sgnifikan terhadap kepuasan konsumen
yang
permintaan
ditemuinya terhadap
serta jasa
melalukan lain
yang
yang menggunakan jasa hotel bintang
ditawarkan oleh hotel tersebut. Secara singkat dapat dikatakan bahwa konsumen yang
tiga di Kota Ambon. f.
Variabel tangible (X1), reliability (X2),
mencapai kepuasan akan cenderung menjadi
responsiveness (X3), assurance (X4) dan
loyal.
emphaty
(X5)
berpengaruh
secara positif
dan
sgnifikan
Kesimpulan dan Saran
terhadap
1. Kesimpulan
menggunakan jasa hotel bintang tiga di
Berdasarkan
uraian
yang
telah
dikemukakan pada bab-bab sebelumnya, maka
a.
2. Saran kualitas
layanan
berpengaruh
secara positif terhadap kepuasan konsumen pengguna jasa hotel bintanng tiga di Kota
berpengaruh
Ambon maka pihak manajemen perlu
positif
kepuasan
dan
sgnifikan yang
memperhatikan beberapa kekurangan pada
menggunakan jasa hotel bintang tiga di
faktor kualitas pelayanan sebagaimana
Kota Ambon.
ditemui dalam penelitian ini sehingga
Variabel keandalan berpengaruh terhadap
c.
yang
Variabel bukti fisik (tangible) (X1) terhadap
b.
konsumen
Kota Ambon.
a. Karena
dapat disimpulkan sebagai berikut :
kepuasan
bersama-sama
positif
(reliability) (X2) dan
sgnifikan
ditingkatkan lagi. b. Perlu dilakukan penelitian yang lebih
menggunakan jasa hotel bintang tiga di
komprehensif tentang pengaruh faktor-
Kota Ambon.
faktor lain di luar model penelitian ini
Variabel daya tanggap (responsiveness)
terhadap kepuasan konsumen pengguna
(X3) berpengaruh positif dan sgnifikan
jasa hotel bintang tiga di Kota Ambon.
kepuasan
konsumen
kepuasan konsumen pengguna akan dapat
yang
terhadap
kepuasan
konsumen
konsumen
yang
Daftar Pustaka Kotler Assauri Sofjan, 1999, Manajemen Pemasaran, Rajawali Jakarta Basu Swastha; Azas-Azas Marketing, Edisi Ketiga, Cetakan Kelima, Penerbit Liberty, Yogyakarta, 2002 Basu Swastha dan Sukotjo Ibnu, Pengantar Bisnis Modern, Edisi ke-3, Cetakan ke-2, Penerbit Liberty, Yogyakarta, 1993. Buchari Alma; Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa, Cetakan Keempat, Penerbit Alfabeta, Bandung, 2000. Fredy Rangkuti; Riset Pemasaran, Cetakan Pertama, PT Gramedia Pustaka Utama bekerjasama dengan STIEIBII, Jakarta, 1997. ---------------; Creative Marketing Plan : Teknik Membuat Rencana Pemasaran Berdasarkan Customer Values dan Analisis Kasus, Cetakan Kedua, Penerbit Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2002. ---------------; Business Plan : Teknik Membuat Perencanaan Bisnis dan Analisis Kasus, Cetakan Kelima, Penerbit Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2004.
Philip, Penerjemah Y. Lamarto, Prinsip Pemasaran, Jilid I, Edisi Ketujuh, Penerbit Erlangga, Jakarta, 1985.
Marius P. Angipora; Dasar-Dasar Pemasaran, Edisi Revisi, Penerbit RajaGrafindo Persada, Jakarta, 2002. Nitisemito Alex. S. 1982, Merketing, Cetakan Pertama, Penerbit Ghalia, Jakarta. Parasuraman, V.Z., Berry and Leonard, 1994, Reassesment of Expectations as a Comparison Standard in Marketing Service Quality : Implications for Further research. Journal of Marketing Vol. 58 : 111-124 Sri Mulyono; Statistika Untuk Ekonomi, Lembaga Penerbit FE-UI, Jakarta, 1991. Stanton William J; Dasar-Dasar Pemasaran, Edisi Kelima, Penerbit Liberty, Yogyakarta, 1987. Sulastiyono Agus, 1999, Manajemen Penyelenggaraan Hotel, Cetakan Pertama, Penerbit ALFABETA, Bandung Tjiptono Fandy; Manajemen Jasa, Edisi Pertama, Cetakan Pertama, Penerbit Andi, Yogyakarta, 1996.
---------------; 2002, Measuring Costumer Satification, PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Ujang Sumarwan; Perilaku Konsumen : Teori dan Penerapannya Dalam Pemasaran, Penerbit Ghalia Indonesia, Jakarta, 2003.
Kartini Kartono, Pengantar Metodologi Riset Sosial, CV Mandar Maju, Bandung, 1990.
Wibisono Dermawan, 2003, Riset Bisnis : Panduan bagi praktisi dan akademisi, PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Komariah. F. 2000, Analisa Tingkat Kepentingan dan kepuasan Konsumen Terhadap Kualitas Pelayanan Pada Hotel Penghegar, Bandung, Skripsi, Jur MGT, Fakultas Ekonomi, Universitas Gajah Mada. Jogjakarta. (tidak dipublikasikan)
Zeithaml V.A., and M. J. Bitner. 2000. Services Marketing. Mc.Graw-Hill Company: New York.