Jurnal Educate | Vol. 1 No. 1 Tahun 2016
PENGARUH KREATIVITAS PENDIDIK ANAK USIA DINI TERHADAP KEMANDIRIAN ANAK DI TAMAN KANAK-KANAK SE-KECAMATAN RANCABUNGUR KABUPATEN BOGOR Arin Khairunnisa dan Hodijatus Solihah Program Studi Pendidikan Luar Sekolah Fakultas Keguruann dan Ilmu Pendidikan Universitas Ibn Khaldun Bogor Jl. KH. Sholeh Iskandar Km. 2 Kd. Badak, Bogor (
[email protected]) Abstrak Penelitian ini membahas pengaruh kreativitas pendidik anak usia Dini Terhadap Kemandirian Anak di TK se-Kecamatan Rancabungur Kabupaten Bogor. Tujuan penelitian ini untuk memperoleh data dan informasi tentang kreativitas pendidik anak usia dini, kemandirian anak, dan
pengaruh antara
kreativitas pendidik anak usia dini dan kemandirian anak di TK se-Kecamatan Rancabungur Kabupaten Bogor. Metode yang digunakan merupakan metode deskriptif yang
menggambarkan obyek penelitian (seseorang, lembaga
masyarakat, dan lain-lain). Sedangkan teknik yang digunakan teknik simple random sampling dan instrumen pengumpulan data yang digunakan adalah angket, observasi dan studi pustaka. Penelitian yang menggunakan rumus Product Moment Pearson.
Kata Kunci : Pengaruh, kreativitas pendidik anak usia dini, kemandirian anak.
59
Jurnal Educate | Vol. 1 No. 1 Tahun 2016
Keluarga merupakan pilar utama dan
1. Pendahuluan Perkembangan
kemandirian
pertama dalam membentuk anak
pada anak dapat dipengaruhi oleh
untuk menjadikannya mandiri dalam
cara membimbing anak dan pola
tingkah tingkahnya. Seperti yang
didik yang dilakukan oleh orang tua
dikemukakan oleh Yusuf (2002: 124)
ataupun
secara naluriah kemandirian anak
pendidik/gurunya.
Sifat
kemandirian dapat diterapkan sejak
mempunyai
masih kanak-kanak dan akan terus
berkembang dari posisi dependent
berkembang yang pada akhirnya
(ketergantungan)
akan
independent (bersikap mandiri).
menjadi
suatu
habit
atau
kebiasaan hingga anak dewasa kelak. Kemandirian
anak
berawal
dari
dorongan
untuk
ke
posisi
Kartawijaya dan Kuswanto (1996:
109)
mengatakan
bahwa
keluarga yang sangat dipengaruhi
“kemandirian anak harus dibina
oleh pola didik orang tua. Di dalam
sejak
keluarga, orang tualah yang berperan
kemandirian anak diusahakan setelah
dalam mengasuh, membimbing dan
anak besar, kemandirian itu akan
membantu mengarahkan anak untuk
menjadi tidak utuh. Mendidik dan
menjadi mandiri
dalam tingkah
menumbukan kemandirian pada anak
lakunya. Namun selain di lingkungan
bukanlah dengan cara meninggalkan
keluarga, kemandirian anak pun
anak itu sendiri atau bersama dengan
dapat
lingkungan
pengasuh lain. Kunci menumbuhkan
pendidikan, karena pendidik atau
kemandirian pada anak sebenarnya
guru
ada di tangan orang tua dan pendidik
dibina
di
dalam
sekolah
akan
bisa
merangsang kemandirian pada anak. Mengingat masa kanak-kanak
anak
masih
bayi”.
Jika
yang benar-benar perduli terhadap anak. Disiplin yang konsisten dan
merupakan masa yang penting dalam
kehadiran
proses perkembangan kemandirian
mendukung dan mendampingi segala
pada anak, maka pemahaman dan
kegiatan anak akan mendorong anak
kesempatan yang diberikan orang tua
mengerjakan segala sesuatu sendiri
dan pendidik atau guru kepada anak-
pada
anak didiknya dalam meningkatkan
Prinsip-prinsip disiplin yang terus
kemandirian
60
amatlah
penting.
masa
orang
yang
tua
akan
untuk
datang.
Jurnal Educate | Vol. 1 No. 1 Tahun 2016
menerus ditanamkan pada anak akan
serta
menjadi bagian dalam dirinya.
masalah
Seseorang
yang
mandiri
mengatasi
kecemasan
secara
tepat
dan dan
mengembangkan moral dan kata hati
(sikap) akan menjadi lebih percaya
yang
diri
yang
perkembangan masa kanak-kanak,
ragu
dalam
para ahli dapat melihat refleksi
keputusan,
serta
(cerminan) masa dewasa, oleh karena
terhadap
itu para ahli menyimpulkan masa
keputusan yang telah diambilnya.
anak-anak merupakan masa yang
Begitu juga dengan anak, anak akan
paling penting.
terhadap
dimiliki,
kemampuan
tidak
mengambil bertanggung
jawab
menjadi mandiri apabila orang tua
benar.
Dalam
Menurut
proses
Erikson
masa
ataupun pendidik selalu menjadi
kanak-kanak merupakan gambaran
penyemangat dan mendukung semua
awal
kegiatan yang diinginkan oleh anak.
dirinya, baik dari buruknya pada
manusia
sebagai
menjadi
masa anak sangat mempengaruhi Kemandirian (sikap) seorang anak juga didukung oleh kepribadian anak
masing-masing,
perkembangan
pola
dalam
kepribadian
terdapat tiga faktor perkembangan kepribadian;
yaitu faktor
bawaan,
perkembangan
dan
pengalaman
pengalaman-
dalam
kehidupan
selanjutnya. (Arif: 2011) Dengan sekolah
dan
“dua
Mereka
berinteraksi
dunia
masyarakat,
anak
mulai
dengan
belajar
orang
lain,
menemukan identitas diri dan peran jenis
kelaminnya,
tahun
pertama
usia
anak
sebagai peletakkan pola penyesuaian pribadi dan sosial yang penting”. (Kurniadarmi, 2009 : 4-5) Dalam yang
dunia
memegang
membentuk
dan
pendidikan,
kunci
dalam
mengembangan
daya kreativitas anak itu adalah
memasuki
dihadapkan pada tuntutan sosial yang baru.
dewasanya.
Sedangkan White mengemukakan
pengalaman awal dalam lingkungan keluarga,
masa
melatih
pendidik. Seorang pendidik yang ingin membentuk kreativitas pada peserta
didiknya,
harus
terlebih
dahulu berupaya agar ia kreatif. Pada umumnya pendidik yang kreatif itu di didik oleh orang-orang yang kreatif
dalam
lingkungan
yang
kemandirian dan mampu berinisiatif 61
Jurnal Educate | Vol. 1 No. 1 Tahun 2016
mendukungnya. dikemukakan
oleh
(1991:189),
Kreativitas
Seperti
orang dengan kadar yang berbeda-
Wijaya
beda, jadi ada orang
yang sangat
harus
kreatif dan kurang kreatif. Setiap
yang
anak lahir dengan potensi kreatif dan
mengatakan bahwa pendidikan itu
tidak ada orang yang sama sekali
suatu sistem, dimana faktor-faktor
tidak memiliki kreativitas.
mengubah
konsep
lama,
yang telah terdahulu terkumpul, dipelihara dan disistimatisasikan. Oleh karena
Seorang bertanggung
itu, seorang
pendidik jawab
harus
akan
tugas
kependidikannya. Seluruh aktivitas-
perlu mengembangkan kreativitas
aktivitas
sebagai upaya pembaharuan proses
seorang pendidik anak usia dini
pembelajaran
harus
seorang
di
sekolah,
pendidik
mempunyai
maka
dipersyaratkan
dijalankan
oleh
diperuntukkan
bagi
kepentingan peserta didiknya, yaitu
atau
dalam hal menumbuh kembangkan
terhadap
segenap potensi yang dimiliki oleh
bagaimana menciptakan situasi dan
anak, baik itu bakat, minat maupun
kondisi belajar yang diharapkan.
perkembangan
Karena
kemandiriannya agar anak dapat
pendapat
pandangan
yang
yang
positif
secara
operasionalnya
pendidiklah yang terlibat langsung dalam
proses
pembelajaran
kearah
berkembang secara maksimal.
di
Untuk itu pada usia awal anak
sekolah.
masuk sekolah, peran hubungan
Sekolah sebagai tempat mencari ilmu
antara pendidik dengan peserta didik
harus mampu melaksanakan proses
sangatlah menentukan. Pendidik di
belajarnya dengan baik dan dapat
sekolah mengambil peran orang tua
mendorong
untuk
perkembangan
melakukan
transfer
of
kreativitas siswa dengan berupaya
knowledge, value and attitude. Maka
mendorong
pendidik di sekolah memiliki peran
atau
menciptakan
lingkungan belajar yang kondusif.
strategis
Menurut Munandar (1995 : 45)
kemandirian dan minat belajar anak,
menerangkan bahwa :
yaitu melalui pembelajaran yang
Kreativitas merupakan suatu kemampuan yang dimiliki semua
62
dalam
pengembangan
kreatif dan menyenangkan terhadap peserta didik.
Jurnal Educate | Vol. 1 No. 1 Tahun 2016
Oleh karena itu, orang tua
oleh
faktor-faktor
afektif
dan
dan pendidik haruslah bekerjasama
psikomotor. Kreativitas merupakan
untuk melatih dan menumbuhkan
kemampuan yang dimiliki seseorang
kemandirian
dengan
untuk menemukan dan menciptakan
mengembangkan hal-hal yang kreatif
sesuatu hal baru, cara-cara baru,
dan disukai oleh anak, karena selama
model baru yang berguna bagi
di
tidak
dirinya dan bagi masyarakat. Hal
untuk
mengatur
baru itu tidak perlu selalu sesuatu
anaknya.
Dengan
yang sama sekali tidak pernah ada
pada
sekolah
orang
diperkenankan kehidupan demikian,
anak
proses
tua
menumbuhkan
sebelumnya,
unsur-unsurnya
kemandirian yang sedang dialami
mungkin
telah
oleh anak ketika sedang berada di
tetapi
individu
rumah
ataupun
ada
sebelumnya, menemukan
disekolah,
akan
kombinasi baru, hubungan baru,
merasa
lebih
konsep baru yang berbeda dengan
percaya diri dengan semua sikap dan
keadaan sebelumnya. Jadi hal baru
tingkah laku yang dilakukannya, dan
itu adalah sesuatu sifatnya inovatif.
juga mampu berdiri sendiri tanpa
Seperti
bergantung pada orang lain baik
Pamilu (2007 : 9) kreativitas adalah
secara
“kemampuan
menjadikan
anak
intelektual,
emosional
maupun spiritual.
yang
mencipta
dikemukakan
oleh
seseorang
untuk
ditandai
dengan
yang
orisinilitas dalam berekspresi yang bersifat imajinatif”.
2. Kajian Pustaka 2.1 Konsep
dasar
kreativitas
Sedangkan
James
J.
Gallagher dalam Yeni Rachmawati
pendidik Salah satu kemampuan utama
(2005 : 15) menyatakan bahwa:
yang memegang peranan penting
“Creativity is a mental process
dalam kehidupan dan perkembangan
by which an individual crates new
manusia
kreativitas.
ideas or products, or recombines
Kemampuan ini banyak dilandasi
existing ideas and product, in
oleh kemampuan intelektual, seperti
fashion that is novel to him or her”
intelegensi, bakat dan kecakapan
(kreativitas merupakan suatu proses
hasil belajar, tetapi juga didukung
mental yang dilakukan individu
adalah
63
Jurnal Educate | Vol. 1 No. 1 Tahun 2016
berupa gagasan ataupun produk
individu dalam bentuk hubungan
baru, atau mengkombinasikan antara
dengan diri, dengan alam, dan
keduanya yang pada akhirnya akan
dengan orang lain”.
melekat pada dirinya).
Berdasarkan
Menurut Ahmadi dan Amri (2011 : 3) kreativitas adalah: Sebagai
pengertian
beberapa
diatas
disimpulkan,
kreativitas merupakan suatu proses
kemampuan
yang tercipta dari usaha seseorang
(berdasarkan data dan informasi
untuk menjadi suatu karya seni yang
yang tersedia) untuk memberikan
nyata, berdaya guna dan berdaya
gagasan-gagasan
cipta
baru
dengan
yang
dipengaruhi
menemukan banyak kemungkinan
lingkungan
ketika
jawaban terhadap suatu masalah,
melakulan
kegiatan.
yang
menekankan
oleh
seseorang Dengan
pada
segi
demikian, maka dapat disimpulkan,
kuantitas,
ketergantungan
dan
kreativitas
pendidik
keragaman
jawaban
dan
kemampuan
untuk
yang
adalah melahirkan
menerapkannya dalam pemecahan
sesuatu
baru
maupun
masalah.
mengembangkan hal-hal yang sudah
Kreativitas merupakan suatu
ada pada peserta didik menjadi
kreasi terbaru dan orisinil yang
sesuatu yang bersifat inovatif untuk
tercipta dari kemampuan seseorang,
memberikan sejumlah pengetahuan
dan berupa proses mental individu
dan keterampilan baru.
yang melahirkan gagasan, proses,
Menurut Slameto (2003:17)
metode ataupun produk baru yang
dalam Supriadi mengatakan bahwa
efektif yang bersifat imajinatif sebab
“ciri-ciri
kreativitas merupakan suatu proses
dikelompokkan dalam dua kategori,
yang
kognitif dan non kognitif. Ciri
unik
untuk
menghasilkan
sesuatu yang baru dan berbeda. Menurut
Clark
kognitif
Moustakis
dalam Utami Munandar (2004 : 22) kreativitas
adalah
mengekspresikan mengaktualisasikan
64
kreativitas
diantaranya
fleksibelitas, elaborasi.
dapat
orisinilitas,
kelancaran, Sedangkan
ciri
dan non
“pengalaman
kognitif diantaranya motivasi sikap
dan
dan kepribadian kreatif”. Kedua ciri
identitas
ini sama pentingnnya, kecerdasan
Jurnal Educate | Vol. 1 No. 1 Tahun 2016
yang
tidak
kepribadian
ditunjang kreatif
dengan
tidak
akan
menyisipkan
humor-humor
dan
inspiratif dengan lembut. Dalam
menghasilkan apapun. Kreativitas
menegakkan
hanya dapat dilahirkan dari orang
kreatifpun cukup responsif, empatik,
cerdas
dan nge-friend dengan peserta didik,
yang
memiliki
kondisi
disiplin
psikologi yang sehat. Kreativitas
sehingga
tidak hanya perbuatan otak saja
penggunaan
namun variabel emosi dan kesehatan
membimbing peserta didik untuk
mental sangat berpengaruh terhadap
tertib, maka sikap penuh semangat,
lahirnya
komunikatif, dan pemaaf seorang
sebuah
karya
kreatif.
bisa
pendidik
menghindari
kekerasan
Kecerdasan tanpa mental yang sehat
pendidik
sulit sekali dapat menghasilkan karya
teladan bagi para peserta didiknya.
kreatif.
Pendidik Menurut Asfandiyar (2009:
kreatif
dalam
kreatif
menjadikannya
tentunya
harus
memiliki kepribadian yang kaya
20-27) ciri-ciri pendidik yang kreatif
akan
hendaknya memiliki sikap sebagai
bertanggung jawab, kritis terhadap
berikut : “(a) Fleksibel; (b) Optimis;
pendapat
(c) Respect; (d) Cekatan; (e) Humor;
terpenting harus memiliki gagasan
(f)
yang orisinil dari dalam dirinya.
Inspiratif;
(g)
Lembut;
(h)
Disiplin; (i) Responsif; (j) Empatik; (k)
Nge-friend
dengan
peserta
inisiatif,
dan
orang lain, dan yang
Dalam yang
mandiri
bidang
memegang
pendidikan
kunci
dalam
didiknya; (l) Penuh semangat; (m)
pembangkitan dan pengembangan
Komunikatif;
daya kreativitas peserta didik adalah
(n)
Pemaaf;
dan
(o)Sanggup menjadi teladan.
pendidik. Pendidik harus mempunyai
Pendidik kreatif hendaknya fleksibel dalam menghadapi peserta didik
yang
daya kreatif sendiri yang lahir dari pikirannya sendiri.
beragam
Berikut ini adalah hal-hal
karakteristiknya, tetapi optimis dan
yang membentuk kreativitas menurut
mampu memfasilitasi keseragaman
Wycooff (2003 : 49 - 52), yaitu :
peserta didik agar sukses dalam
a. Keberanian: orang kreatif berani
pembelajaran. Pendidik kreatif juga
menghadapi tantangan baru dan
respect dan cekatan agar mampu
bersedia
menghadapi
resiko
65
Jurnal Educate | Vol. 1 No. 1 Tahun 2016
kegagalan,
mereka
penasaran
ingin mengetahui apa yang akan
juga memahami intuisi dalam diri dengan baik.
terjadi.
Faktor-faktor
b. Ekspresif: orang kreatif tidak
mempengaruhi
yang
kreativitas
takut menyatakan pemikirannya
faktor
dan perasaannya, mereka ingin
Menurut
menjadi dirinya sendiri .
dikutip dari Nashori dkk (2002 : 57-
c. Humor: humor berkaitan erat
internal
sedemikian
hal-hal
rupa
Rogers,
sebagaimana
Faktor
internal
mendukung
yang
berkembangnya
sehingga
kreativitas
adalah
keterbukaan
menjadi berbeda tak terduga dan
seseorang
terhadap
pengalaman
tidak
sekitarnya,
lazim,
berarti
kita
bermain-main
dengan
humor.
Menggabungkan berbagai
hal
kemampuan
mengevaluasi hasil yang diciptakan dan kemampuan untuk menggunakan
dengan cara yang baru dan
hasil
bermanfaat akan menghasilkan
kemampuan
kreatifitas.
elemen dan konsep yang telah ada.
d. Intuisi: orang kreatif menerima intuisi
sebagai
aspek
wajar
yang
diciptakan untuk
dan
menggunakan
Disamping itu, faktor kepribadian juga
mendukung
tumbuh
dalam kepribadiannya, mereka
kembangnya kreativitas seseorang,
faham bahwa intuisi biasanya
salah satunya adalah asertivitas. Ciri-
berasal dari sifat otak kanan
cirinya
yang memiliki pola kemampuan
kebebasan berekspresi secara jujur,
yang berbeda dengan otak kiri.
tegas dan terbuka tanpa mengecilkan
Berdasarkan dari penjabaran diatas dapat disimpulkan, ciri sebuah Kreativitas: memiliki sikap berani,
ekspresif
mengeksplorasi
pengetahuan
dalam dan
adalah kepercayaan diri,
dan mengesampingkan orang lain dan
berani
bertanggung
jawab.
Faktor eksternal lingkungan yang mendukung
berkembangnya
kreativitas adalah kebudayaan yang
imajinasi dalam dirinya, memiliki
mengandung
selera humor yang cukup baik dan
kebebasan psikologis.
66
eksternal.
58), adalah sebagai berikut :
dengan kreatifitas, jika kita ingin menggabungkan
dan
yaitu
keamanan
dan
Jurnal Educate | Vol. 1 No. 1 Tahun 2016
Faktor yang mempengaruhi
kreativitas
merupakan
hal
yang
kreativitas seseorang itu ada dua,
universal dan oleh karenanya semua
yaitu faktor internal dan eksternal.
kegiatannya ditopang, dibimbing dan
Selain dari pada itu, ada faktor yang
dibangkitkan oleh kesadaran itu. Ia
sangat
sendiri adalah seorang creator dan
berpengaruh
dalam
kreativitas
seseorang,
mendorong
motivator,
yang
berada
dipusat
yaitu faktor kepribadian, hal ini
proses pendidikan. Akibat dari fungsi
sangat
jika
ini, pendidik senantiasa berusaha
kepribadian seseorang itu sudah
untuk menemukan cara yang lebih
terlihat dalam pribadi seseorang,
baik dalam melayani peserta didik,
maka kreativitas yang akan muncul
sehingga
dari dalam dirinya pun akan lebih
menilainya bahwa ia memang kreatif
natural
dan
dan tidak melakukan sesuatu secara
mengekspresikan diri sesuai dengan
rutin saja. Kreativitas menunjukkan
imajinasinya.
bahwa apa yang akan dikerjakan oleh
penting,
dan
karena
bisa
berkreasi
Kreativitas merupakan hal yang
sangat
penting
peserta
didik
akan
pendidik sekarang lebih baik dari
dalam
yang telah dikerjakan sebelumnya
pembelajaran, dan seorang pendidik
dan apa yang dikerjakan dimasa
dituntut untuk mendemonstrasikan
mendatang lebih baik dari sekarang.
dan menunjukkan proses kreativitas tersebut.
Kreativitas
merupakan
Untuk kreativitas
mendongkrak
pembelajaran.
Widada
sesuatu yang bersifat universal dan
dalam
merupakan
dunia
mengemukakan bahwa disamping
kehidupan disekitar kita. Kreativitas
penyediaan lingkungan yang kreatif,
ditandai
ciri
oleh
menciptakan
aspek
adanya
kegiatan
sesuatu
yang
Mulyasa
pendidik
dapat
(2006
:
168)
menggunakan
pendekatan sebagai berikut:
sebelumnya tidak ada dan tidak dilakukan adanya
oleh
seseorang
kecenderungan
atau untuk
a. Self esteem approach. Dalam pendekatan ini guru dituntut untuk
menciptakan sesuatu.
lebih
mencurahkan
perhatiannya Sebagai orang yang kreatif, pendidik
menyadari
bahwa
pengembangan
pada self
esteem
(kesadaran akan harga diri), guru 67
Jurnal Educate | Vol. 1 No. 1 Tahun 2016
tidak hanya mengarahkan peserta
e. Inquiry
approach.
Melalui
didik untuk mempelajari materi
pendekatan ini peserta didik
ilmiah saja, tetapi pengembangan
diberi
sikap harus mendapat perhatian
menggunakan
secara proporsional.
dalam menemukan konsep atau
b. Creativity approach. Beberapa saran
untuk
adalah
pendekatan
kesempatan
prinsip
proses
meningkatkan
dikembangkannya
intelektualnya.
inquiry dan role playing.
mental
ilmiah,
ini
problem solving, brain storming,
untuk
f. Pictorial
serta potensi
riddle
Pendekatan
approach.
ini
merupakan
c. Value clarivication and moral
metode untuk mengembangkan
development approach. Dalam
motivasi dan minat peserta didik
pendekatan ini pengembangan
dalam diskusi kelompok kecil.
pribadi menjadi sasaran utama,
Pendekatan ini sangat membantu
pendekatan
meningkatkan
holistik
dan
humanistik menjadi ciri utama dalam mengembangkan potensi manusia
menuju
self
berfikir kritis dan kreatif. g. Synetics
approach.
Pada
hakekatnya
pendekatan
actualization. Dalam situasi yang
memusatkan
perhatian
demikian
kompetensi peserta didik untuk
pengembangan
intelektual
akan
mengiringi
mengembangkan
berbagai
bentuk
metaphor
didik.
membuka
intelegensinya
talent
approach.
ini pada
pengembangan pribadi peserta
d. Multiple
untuk dan
mengembangkan kreativitasnya.
Pendekatan ini mementingkan
Kegiatan
upaya
pengembangan seluruh
kegiatan kelompok yang tidak
potensi peserta didik, karena
rasional, kemudian berkembang
manifestasi
menuju pada
pengembangan
dimulai
potensi akan membangun self
pemecahan
concept
rasional.
yang
kesehatan mental.
menunjang
2.2 Konsep Anak
68
kemampuan
dengan
penemuan dan masalah
Dasar
secara
Kemandirian
Jurnal Educate | Vol. 1 No. 1 Tahun 2016
Mandiri dalam arti yang lain
Kemandirian
(independence)
adalah bagaimana anak belajar untuk
merupakan suatu kekuatan internal
mencuci tangan, makan, memakai
individu seseorang yang diperoleh
pakaian, mandi, atau buang air
melalui proses mencari jati diri
kecil/besar
menuju
sendiri.
Mengajarkan
kesempurnaan.
anak menjadi pribadi yang mandiri
Kemandiriaan
memerlukan
proses,
tidak
berkembang secara bertahap sesuai
memanjakan
mereka
secara
dengan
seseorang
tingkatan
juga
perkembangan
berlebihan dan membiarkan mereka
hidupnya. Hal ini juga diperkuat
bertanggung
atas
dengan tujuan pendidikan nasional
perbuatannya merupakan hal yang
yaitu untuk mengembangkan potensi
perlu dilakukan jika kita ingin anak
peserta didik agar menjadi manusia
menjadi mandiri.
yang beriman, bertaqwa, berakhlak
jawab
Pada faktanya semua usaha untuk membuat
anak
menjadi
mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif,
mandiri
mandiri dan menjadi warga negara
sangatlah penting agar anak dapat
yang demokratis serta bertanggung
mencapai tahapan kedewasaan sesuai
jawab.
dengan usianya. Orang tua dan
Seperti yang dikemukan oleh
pendidik diharapkan dapat saling
Yamin dkk (2010 : 80-82) adalah
bekerja sama untuk membantu anak
sebagai berikut :
dalam mengembangkan kepribadian mereka.
Kemandirian anak usia dini dapat dilihat dari pembiasaan perilaku dan
Secara
hakiki,
kemandirian
perkembangan
seseorang
adalah
kemampuan anak dalam kemampuan fisik,
percaya
diri,
bertanggung
merupakan perkembangan hakikat
jawab, disiplin, pandai bergaul, mau
eksistensi manusia, dimana perilaku
berbagi,
mandiri itu adalah perilaku yang
Selanjutnya Brewer juga mengatakan
sesuai dengan hakikat eksistensi diri.
bahwa kemandirian anak Taman
Oleh karena itu kemandirian adalah
Kanak-kanak
indikatornya
hasil dari suatu proses perkembangan
pembiasaan
yang
diri yang normatif, terarah sejalan
kemapuan
dengan
bertanggung jawab, disiplin, pandai
tujuan
hidup
manusia.
mengendalikan
fisik,
emosi.
adalah
terdiri
dari
percaya
diri,
69
Jurnal Educate | Vol. 1 No. 1 Tahun 2016
bergaul,
mau
mengendalikan
emosi.
berbagi,
secara wajar. Serta kemandirian juga
Dengan
bisa dikatakan sebagai kekuatan
demikian dapat dinyatakan bahwa
yang
kemandirian anak Taman Kanak-
individu,
kanak adalah salah satu pembiasaan
sebuah proses kesempurnaan.
perilaku
yang
kemampuan
tercakup
fisik,
ada
dalam untuk
diri
seorang
merealisasikan
dalam
percaya
diri,
bertanggung jawab, disiplin, pandai bergaul,
mau
berbagi,
mengendalikan Maslow
mampu
emosi.
Abraham
mengatakan
bahwa
kemandirian
berkembang
3. Metodelogi Penelitian 3.1 Metode penelitian Metode yang digunakan dalam
melalui
penelitian
proses keagamaan manusia dalam
kuantitatif
kesamaan dan kebersamaan yang
memperoleh data dan fakta tentang
dibedakan
jenis
Pengaruh Kreativitas Pendidik Anak
kemandirian yaitu : Kemandirian
Usia Dini Terhadap Kemandirian
aman
Anak
dalam
(secure
dua
autonomy),
dan
Kemandirian tak aman (insecure autonomy). seorang
Kemandirian
anak
kekuatan
di
adalah
metode
deskriptif,
untuk
TK
se-Kecamatan
Rancabungur Kabupaten Bogor
pada
merupakan
internal
ini
suatu yang
Teknik pengumpulan data yang
diperoleh melalui proses realisasi
dilakukan dalam penelitian ini yaitu:
kedirian
observasi,
dan
individu
3.2 Teknik Pengumpulan Data
proses
menuju
kesempurnaan. Dari
dan
studi
kepustakaan
uraian
disimpulkan,
angket
diatas
dapat anak
3.3 Populasi dan Sampel Penelitian
perilaku
Yang menjadi populasi dalam
pembiasaan yang tercakup dalam
penelitian ini adalah para pendidik
kemampuan
yang mengajar di Taman Kanak–
merupakan
kemandirian suatu
fisik
seorang
anak
dalam hal percaya diri, bertanggung
kanak
jawab, disiplin, mau berbagi dan
Rancabungur
dapat
yang berjumlah 30 orang, sedangkan
70
mengendalikan
emosinya
(TK)
se-Kecamatan
Kabupaten
Bogor,
Jurnal Educate | Vol. 1 No. 1 Tahun 2016
untuk Orang tua murid berjumlah
yang dalam penelitian ini kreativitas
207 orang. Karena populasi dari
pendidik menjadi variabel bebas (X)
penelitian ini kurang dari 100 orang,
mengandung dimensi kemampuan
maka untuk menentukan jumlah
untuk
sampel
ini,
kemampuan mengembangkan hal-hal
menggunakan sampel total (total
baru, dan proses penciptaan karya
sampling) yang ditentukan sebanyak
yang berdaya guna. Indikator dari
30 pendidik yang ada di TK se-
ketiga
Kecamatan Rancabungur Kabupaten
diajukan
Bogor, sedangkan untuk orang tua
mengenai: kemampuan menciptakan
murid saya menggunakan teknik
karya
random sampling atau sampel acak,
menciptakan
dan disamakan jumlahnya menjadi
mendorong kreativitas, membuat hal
30 orang.
yang
dalam
penelitian
menciptakan
dimensi
sesuatu,
tersebut
kepada
nyata,
yang
responden
kemampuan konsep
inovatif,
baru,
memperbaharui
sesuatu yang sudah ada sebelumnya, memotivasi
3.4 Analisis Data Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Korelasi Product
Moment
atau
anak
didik
untuk
berkarya, dan mengembangkan karya siswa.
korelasi Dari data yang diperoleh
pearson.
terdapat nilai tertinggi 95 dan nilai terendah 82, dengan rata-rata hitung
4. Hasil dan Pembahasan 4.1 Kreativitas
Pendidik
Anak
(mean)
skor
sedangkan
Usia Dini (Variabel X)
responden
rata-rata
hitung
89,33 skor
pertanyaan 4,39, ini menunjukkan Kreativitas pendidik anak usia
bahwa para responden menyetujui
dini merupakan kemampuan untuk
bahwa kreativitas pendidik anak usia
melahirkan
dini sangat berpengaruh terhadap
maupun
sesuatu
yang
mengembangkan
baru hal-hal
kemandirian
anak.
Sebagaimana
yang sudah ada pada peserta didik
tertuang dalam butir-butir angket
menjadi
bersifat
yang disebarkan kepada responden
inovatif untuk memberikan sejumlah
(nilai rata-rata pertanyaan 4,39 atau
pengetahuan dan keterampilan baru,
setara dengan setuju dari skor 4,00).
sesuatu
yang
71
Jurnal Educate | Vol. 1 No. 1 Tahun 2016
Dengan demikian dapat diketahui
sedangkan
rata-rata
hitung
secara umum kreativitas pendidik
pertanyaan
4,39.
anak usia dini ini sangat berpengaruh
menunjukkan bahwa para responden
dengan kemandirian anak di TK se-
pada umumnya menyatakan sangat
Kecamatan Rancabungur Kabupaten
setuju dan setuju dengan pernyataan-
Bogor.
pernyataan yang ada pada variabel
Hal
skor ini
Y. Dengan demikian secara umum 4.2 Kemandirian Anak (Variabel
bahwa kemandirian anak diprediksi
Y)
dari hasil kreativitas pendidik anak
Kemandirian anak adalah tingkat
usia dini.
perkembangan yang telah dicapai
Pengaruh Kreativitas Pendidik AUD
oleh
terhadap Kemandirian Anak di TK
anak
selama
dalam
tahap
tumbuh kembangnya. Kemandirian
se-Kecamatan
anak memiliki dimensi 1) perilaku
Kabupaten Bogor.
pembiasaan percaya diri, 2) perilaku
Hasil
Rancabungur
dari
penelitian
ini
pembiasaan bertanggung jawab, dan
diperoleh fakta bahwa kreativitas
3) perilaku pembiasaan disiplin,
pendidik anak usia dini memberikan
dengan
pengaruh
beberapa
indikator
yang
kuat
diantaranya: a) mengerjakan tugas
kemandirian
sendiri dengan berani, b) memiliki
Kecamatan Rancabungur Kabupaten
keberanian
c)
Bogor. Dengan demikian, berarti
mengerjakan tugas sampai selesai, d)
hipotesis penelitian dapat diterima,
merapihkan mainan setelah selesai
yang didasarkan pada :
digunakan, e) belajar bertanggung
a. Nilai rhitung sebesar 0,70 setelah
untuk
bertindak,
anak
di
terhadap TK
jawab, f) datang ke sekolah tepat
dikonsultasikan
waktu, dan; g) bermain tepat pada
interpretasi nilai “r”, maka nilai
waktunya. Dari data yang diperoleh
rhitung sebesar 0,70. Demikian
skor
pula
tertinggi
variabel
Y
setelah
tabel
dikonsultasikan
(Kemandirian Anak) 98 dan skor
dengan
terendah variabel Y (Kemandirian
moment dengan n = 30 pada
Anak) 81, dengan rata-rata hitung
tingkat signifikansi 0,05% =
(mean)
0,361, diperoleh rtabel sebesar
72
skor
responden
87,83
nilai
dengan
se-
rtabel
product
Jurnal Educate | Vol. 1 No. 1 Tahun 2016
0,361, menunjukkan rhitung (0,70>0,361). menunjukkan
Hal
>
rtabel ini
bahwa
terdapat
di
TK
se-Kecamatan
Rancabungur Kabupaten Bogor. c. Harga
koefisien
pengaruh yang KUAT antara
(KD)
kreativitas pendidik anak usia
besarnya
dini terhadap kemandirian anak
pendidik anak usia dini terhadap
di
kemandirian anak di TK se-
TK
se-Kecamatan
Rancabungur Kabupaten Bogor. b. Nilai thitung sebesar 5,217 dan jika dikonsultasikan
dengan
harga
sebesar
determinasi
49%.
pengaruh
Kecamatan
Berarti
kreativitas
Rancabungur
Kabupaten Bogor sebesar 49%, atau dengan kata lain kreativitas
ttabel pada tingkat signifikansi
pendidik
0,05% uji dua pihak dan n – 2
memberikan kontribusi sebesar
adalah 28 (30 – 2 = 28), maka
49% terhadap kemandirian anak
diperoleh ttabel sebesar 2,0484,
di
sehingga thitung sebesar 5,217
Rancabungur Kabupaten Bogor,
lebih besar daripada ttabel sebesar
sedangkan sisanya sebesar 51%
2,0484 atau thitung > ttabel (5,217 >
merupakan kontribusi dari faktor-
2,0484). Hal ini berarti nilai thitung
faktor lain, antara lain pengaruh
berada pada wilayah penerimaan
pola asuh orang tua, lingkungan,
hipotesis Uji. Dengan demikian
dan intelegensi individu setiap
maka penelitian ini menolak
anak.
Hipotesis uji atau Hipotesis nol (H0),
yang
terdapat
berbunyi
pengaruh
Tidak
anak
TK
usia
dini
se-Kecamatan
d. Dari hasil analisis data yang berkaitan
dengan
nilai
r
kreativitas
(koefisien korelasi), uji t dan
pendidik anak usia dini terhadap
koefisien determinasi, penelitian
kemandirian anak di TK se-
ini
Kecamatan
Rancabungur
kreativitas pendidik anak usia
Kabupaten Bogor dan menerima
dini memiliki pengaruh yang
hipotesis alternativ (H1), yang
kuat terhadap kemandirian anak
berbunyi
di
Terdapat
pengaruh
kreativitas pendidik anak usia
membuktikan
TK
bahwa
se-Kecamatan
Rancabungur Kabupaten Bogor.
dini terhadap kemandirian anak
73
Jurnal Educate | Vol. 1 No. 1 Tahun 2016
(Kemandirian Anak) 98 dan skor terendah variabel Y (Kemandirian 5.
Penutup
Anak) 81, dengan rata-rata hitung
5.1
Kesimpulan
(mean)
a. Kreativitas
Pendidik
Anak
Usia Dini Kreativitas
responden
Pendidik
87,83
sedangkan rata-rata hitung skor pertanyaan
4,39.
Dengan
Anak
demikian, dapat diketahui secara
Usia Dini memiliki pengaruh
umum bahwa kemandirian anak
yang
diprediksi dari hasil kreativitas
KUAT
terhadap
kemandirian anak di TK seKecamatan
pendidik anak usia dini.
Rancabungur
Kabupaten Bogor. Hal ini bisa di
5.2 Saran
lihat dari data yang diperoleh
Dalam
penelitian
ini,
penulis
variabel X (Kreativitas Pendidik
ingin menyampaikan saran kepada
Anak Usia Dini) terdapat nilai
pihak-pihak terkait, sebagai berikut :
tertinggi 95 dan nilai terendah
1. Pihak Orang Tua di TK se-
82,
dengan
rata-rata
hitung
Kecamatan
Rancabungur
(mean) skor responden 89,33
Kabupaten Bogor.
sedangkan rata-rata hitung skor
Dalam membentuk kemandirian
pertanyaan
4,39.
Dengan
pada anak, diharapkan agar lebih
demikian dapat diketahui secara
meningkatkan sikap positif dalam
umum kreativitas pendidik anak
mendidik dan menerapkan pola asuh
usia dini dapat meningkatkan
yang tepat kepada anak-anaknya dan
kemandirian anak di TK se-
memberikan
Kecamatan
dorongan kepada putra-putrinya.
Rancabungur
Kabupaten Bogor.
Kemandirian
anak
semangat
serta
2. Pihak Pendidik Taman Kanak-
b. Kemandirian Anak
kanak semakin
berkembang karena pengaruh dari
di
Kecamatan
Rancabungur Kabupaten Bogor. a. Hendaknya
bisa
kreativitas pendidik di sekolah.
mengembangkan potensi dan
Hal ini bisa dilihat dari data yang
kemampuan yang dimiliki.
diperoleh skor tertinggi variabel Y
74
skor
Jurnal Educate | Vol. 1 No. 1 Tahun 2016
b. Hendaknya mengeksplorasi anak
bisa
Asfandiyar, A (2009), Kenapa Guru
keinginan
Harus Kreatif . Bandung:
ketika
proses
pembelajaran
sedang
DAR! Mizan. Kurniadarmi, E. (2009), Psikologi
berlangsung di TK.
Perkembangan.
c. Hendaknya
mampu
memberikan
contoh
dan
perilaku
mandiri
kepada
peserta
didik
untuk
mempercepat
kemandirian
Bogor:
Penerbit PusPA. Kartawijaya, A. (1996). Mendidik anak
Untuk
Mandiri,
Jakarta: Munandar,
anak.
U.
(1995),
Mengembangkan
3. Pihak Lembaga Taman Kanakkanak
di
Kreativitas Anak Berbakat.
Kecamatan
Rancabungur Kabupaten Bogor. a. Hendaknya
Jakarta: PT. Gramedia. Mulyasa, E. (2006), Menjadi guru
melengkapi
fasilitas
(sarana
profesional
dan
menciptakan
pembelajaran kreatif dan
prasarana) yang masih kurang
menyenangkan.
di
Remaja Rosdakarya.
TK
se-Kecamatan
Rancabungur
Kabupaten
Bogor.
Nashori
F,
dkk
Bandung:
(2002),
Mengembangkan Kreatifitas
b. Hendaknya
menyiapkan
Dalam Perspektif Psikologi
media ataupun alat peraga
Islam. Yogyakarta: Menara
agar
Kudus.
peserta
tertarik
didik
dalam
lebih
mengikuti
pembelajaran.
Pamilu, A. (2007), Mengembangkan Kreativitas dan Kecerdasan Anak. Yogyakarta : Citra
6. DAFTAR PUSTAKA Ahmadi,
I.
(2011),
GEMBROT.
Media. PAIKEM
Jakarta
Prestasi Pustaka.
:
Rachmawati, Y. (2005), Strategi Pengembangan Kreativitas pada Anak Usia Taman Kanak-Kanak,
Jakarta:
Depdiknas.
75
Jurnal Educate | Vol. 1 No. 1 Tahun 2016
Slameto, (2003), Belajar dan FaktorFaktor
yang
Mempengaruhinya. Jakarta: PT. Rineka Cipta. Wijaya,
C.
(1991),
Kemampuan
Dasar Guru Dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung : PT Remaja Rosda Karya. Wycooff, J. (2003), Menjadi Super Kreatif
Melalui
Metode
Pemetaan Pikiran. Bandung : Kaifa. Yamin, M, dkk. (2010), Panduan Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta:
Gaung
Persada
Press.
Yusuf.
S,
(2002),
Psikologi
Perkembangan Anak dan Remaja,
Bandung:
Remaja Rosdakarya.
76
PT.