PENGARUH KONSEP DIRI TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN MOBIL SUZUKI SWIFT (STUDI KASUS PADA DEALER RESTU MAHKOTA KARYA KARAWANG) Uus MD Fadli, Rahmat Hasbullah, Irvan Hadiyanto Abstrak Konsep diri merupakan gambaran yang dimiliki seseorang mengenai dirinya, yang dibentuk melalui pengalaman-pengalaman yang dia peroleh dari interaksi dengan lingkungan. Faktor kepribadian dianggap mempunyai reaksi yang cepat terhadap penawaran produk atau jasa dalam keputusan pembelian. keputusan untuk membeli seringkali dipengaruhi oleh konsep diri seseorang. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui, menganalisis, dan menjelaskan pengaruh antara konsep diri terhadap keputusan pembelian mobil Suzuki Swift di Dealer Restu Mahkota Karya Karawang. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan alat bantu SPSS for Windows 16 dengan kuisioner yang dibagikan kepada 127 responden. Data tersebut dianalisis menggunakan metode skala likert, rentang skala, analisis deskriptif, uji validitas, uji reliabilitas, uji normalitas, uji transformasi data, analisis korelasi, koefisien determinan, uji signifikan dan pengujian hipotesis. Adapun hasil penelitian ini dapat dijelaskan bahwa : 1. Pengaruh konsep diri konsumen mobil Suzuki Swift di Dealer Restu Mahkota Karya Karawang dengan menggunakan 15 butir pernyataan dari 8 indikator yang berdasarkan hasil olah kuisioner diperoleh nilai rata-rata sebesar 488,6. Hal ini menunjukkan bahwa konsumen merasa setuju dalam menggunakan mobil Suzuki Swift di Dealer Restu Mahkota Karya Karawang. 2. Keputusan pembelian mobil Suzuki Swift di Dealer Restu Mahkota Karya Karawang dengan menggunakan 15 butir pernyataan dari 13 indikator yang berdasarkan hasil olah kuisioner diperoleh nilai rata-rata sebesar 496,4. Hal ini menunjukkan bahwa konsumen merasa setuju bahwa indikator-indikator tersebut mempengaruhi terhadap keputusan pembelian mobil Suzuki Swift di Dealer Restu Mahkota Karya Karawang. 3. Berdasarkan pengujian hipotesis diperoleh nilai t hitung sebesar 9,170 dan lebih besar dari t tabel dengan nilai 1,645 (t hitung > t tabel : 9,170 > 1,645). Hal ini berarti bahwa Ho ditolak dan Ha diterima yang menyatakan pengaruh konsep diri terhadap keputusan pembelian mobil Suzuki Swift di Dealer Restu Mahkota Karya Karawang adalah positif kuat (r=0,634) dan signifikan dengan tingkat kesalahan 5% yang menghasilkan nilai koefisien determinasi sebesar 40,2%. Dan sisanya sebesar 59,8% merupakan faktor-faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. Kata Kunci : Konsep Diri, Keputusan Pembelian A. PENDAHULUAN Faktor kepribadian dianggap mempunyai reaksi yang cepat terhadap penawaran produk atau jasa dalam keputusan pembelian. Keputusan untuk membeli seringkali dipengaruhi oleh konsep diri (self consept) seseorang, konsep diri merupakan akumulasi ide seseorang, pikiran dan perasaan tentang diri sendiri dan hubungannya dengan objek lain dalam kehidupan sosial untuk menentukan batas referensi yang merupakan konsep multi dimensial yang menyangkut konsep diri yang sebenarnya yaitu bagaimana seorang konsumen merasa diri mereka seperti apa. B. 1.
TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Perilaku Konsumen Perilaku konsumen adalah studi tentang bagaimana individu, kelompok, dan organisasi memilih, membeli, menggunakan, dan bagaiman barang, jasa, ide, atau pengalaman untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan mereka. Philip Kotler dan Kevin Keller, (2009:166). Perilaku konsumen merupakan tindakan yang langsung terlibat dalam mendapatkan, menggunakan (memakai atau mengkonsumsi) dan menghabiskan produk (barang atau jasa)
Jurnal Manajemen Vol.10 No.3 April 2013
1266
termasuk proses yang mendahului dan mengikuti tindakan ini. Supranto J dan Nandan Limakrisna, (2007:04). Perilaku konsumen merupakan tindakan–tindakan yang terlibat secara langsung dalam memperoleh, mengkonsumsi, dan membuang suatu produk atau jasa, termasuk proses keputusan yang mendahului dan mengikuti tindakan-tindakan tersebut. Shiffman dan Kanuk 1994 dalam buku Ujang Sumarwan, (2002:25). 2.
Pengertian Konsep Diri Konsep diri menjelaskan aspek-aspek kepribadian individual yang merupakan ekspresi diri mereka. Erna Perrinadewi, (2008:132). Konsep diri (self konsef) didefinisikan sebagai keseluruhan pemikiran dan perasaan individu yang merujuk kepada diri sendiri sebagai suatu objek. Supranto J dan Nandan Likmakrisna, (2007:139). Faktor lain yang ikut menentukan tingkah laku pembeli adalah konsep diri. Konsep diri merupakan cara bagi seseorang untuk melihat dirinya sendiri, dan pada saat yang sama ia mempunyai gambaran tentang orang lain. Basu Swastha dan Irawan, (2008:112).
1. 2. 3. 4.
Menurut Rosenber (1979) dalam Buku Erna Perrinadewi, konsep diri memiliki 4 dimensi yaitu : The actual self, mengacu pada bagaimana sesungguhnya seseorang memandang dirinya. The ideal self, mengacu pada bagaimana keinginan seseorang terhadap dirinya sendiri. The social self, mengacu pada bagaimana seseorang ingin dipandang oleh orang lain. The situational self, mengacu pada bagaimana seseorang ingin bertindak pada berbagai situasi yang berbeda.
3. Pengertian Keputusan Pembelian Pengambilan keputusan oleh konsumen untuk melakukan pembelian suatu produk diawali oleh adanya kesadaran atas kebutuhan dan keinginan. Selanjutnya jika sudah disadari adanya kebutuhan dan keinginan, maka konsumen akan mencari informasi mengenai keberadaan produk yang diinginkannya. Proses informasi ini akan dilakukan dengan mengumpulkan semua informasi yang berhubungan dengan produk yang diinginkan, dari berbagai berbagai informasi yang diperoleh seleksi atau alternatif yang tersedia. Keputusan konsumen untuk memutuskan membeli atau mengkonsumsi produk tertentu akan diawali oleh langkah-langkah pengenalan kebutuhan, waktu, perubahan situasi, pemilikan produk, konsumsi produk, perbedaan individu, pengaruh pemasaran,pencarian informasi, pencarian internal, dan pencarian eksternal. Ujang Sumarwan, (2004:294). Philip Kotler dan Kevin Keller, (2008:234-243) menjelaskan bahwa proses keputusan pembelian konsumen melalui lima tahap yaitu pengenalan masalah, pencarian informasi, evaluasi alternatif, keputusan pembelian, dan perilaku pasca pembelian. 1. Pengenalan Masalah Proses pembelian dimulai ketika pembeli menyadari suatu masalah atau kebutuhan yang dipicu oleh rangsangan internal atau eksternal. 2. Pencarian Informasi Konsumen yang terangsang kebutuhannya akan terdorong untuk mencari informasi yang lebih banyak. Kita dapat membaginya ke dalam dua level rangsangan. 3. Evaluasi Alternatif
Jurnal Manajemen Vol.10 No.3 April 2013
1267
Terdapat beberapa proses evaluasi keputusan dan model-model terbaru yang memandang proses evaluasi konsumen sebagai proses yang berorientasi kognitif. Beberapa konsep dasar akan membantu kita memahami proses evaluasi konsumen. Pertama konsumen berusaha mencari kebutuhan. Kedua konsumen mencari manfaat tertentu dari solusi produk. 4. Keputusan Pembelian Dalam tahap evaluasi konsumen membentuk preferensi atas merek-merek yang ada di dalam kumpulan pilihan. Dalam melaksanakan maksud pembeli, konsumen bisa mengambil lima sub keputusan misalnya merek, dealer, kuantitas waktu, dan metode pembayaran. 5. Perilaku Pasca Pembelian Setelah membeli, konsumen mungkin mengalami ketidakpuasan karena memperhatikan fitur-fitur lain yang menggangu atau mendengar hal-hal yang menyenangkan tentang merek lain, dan akan selalu siaga terhadap informasi yang mendukungnya.
Gambar 2.2 Proses Keputusan Pembelian Sumber : Kotler, 2000 dalam buku Bilson Simamora (2003:94) Berdasarkan kajian teori yang telah dibahas, penulis membuat alur pikir penelitian yang tertuang dalam gambar yang menghubungkan antara teori-teori konsep diri, variabel yang digunakan dan buku acuan yang dipakai dalam penelitian ini, adalah sebagai berikut
:
Gambar 2.3 Kerangka Pemikiran Sumber : Alur Pikir Penelitian, 2012
Jurnal Manajemen Vol.10 No.3 April 2013
1268
C. METODELOGI PENELITIAN 1. Desain Penelitian Pada penelitian ini desain yang digunakan berdasarkan tingkat eksplanasinya yang menjelaskan hasil penelitian termasuk pada penelitian deskriptif yaitu penelitian yang bertujuan untuk menjelaskan variabel tanpa membandingkan atau menghubungkan satu dengan yang lainnya. 2. Variabel Penelitian 3.2.1 Definisi Konseptual 3.2.1.1 Definisi Konseptual Konsep Diri Konsep diri (self concept) didefinisikan sebagai keseluruhan pemikiran dan perasaan individu yang merujuk kepada diri sendiri sebagai suatu obyek. Konsep diri biasa dibagi menjadi 4 bagian dasar. 3.2.1.2 Definisi Keputusan Pembelian Proses keputusan pembelian konsumen melaui lima tahap, pengenalan masalah, pencarian informasi, evaluasi altenatif, keputusan pembelian, dan perilaku pasca pembelian. 3.2.2 Definisi Operasional 3.2.2.1 Definisi Operasional Konsep Diri Variabel ini diukur dengan menggunakan beberapa dimensi konsep diri yang dikembangkan oleh Rosenber (1979) dalam Erna Ferrinadewi (2008:132), menjelaskan bahwa konsep diri memiliki 4 dimensi yaitu The Actual Self, The Ideal Self, The Social Self, The Situational Self. 3.2.2.2 Definisi Operasional Keputusan Pembelian Variabel ini diukur dengan menggunakan beberapa dimensi Keputusan Konsumen yang dikembangkan oleh Kotler (2009), proses keputusan pembelian konsumen melalui lima tahap, yaitu pengenalan masalah, pencarian informasi, evaluasi altenatif, keputusan pembelian, dan perilaku pasca pembelian. 3. Instrumen Penelitian Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yaitu perilaku konsumen dan keputusan pembelian. Adapun uraian lebih jelas dapat dilihat dalam tabel sebagai berikut : Tabel 3.1 Variabel Penelitian Variabel
Konsep Diri (Variabel X)
Keputusan Pembelian (Variabel Y)
Sub Variabel The Actual Self (Konsep Diri Aktual) The Ideal Self (Konsep Diri Ideal) The Social Self (Konsep Diri Sosial) The Situational Self (Konsep Diri Situasi) Pengenalan Masalah Pencarian Informasi Evaluasi Alternatif
Indikator 1. Kebutuhan 2. Kepantasan 3. 4. 5. 6.
Citra Diri Identitas Komunitas Kelompok Sosial
Nomor Pernyataan 1, 2 3, 4 5 6, 7 8, 9 10, 11
7. Keluarga 8. Pekerjaan
12, 13 14, 15
9. Kebutuhan
16
10. Sumber Pribadi 11. Publik 12. Pengalaman 13. Manfaat 14. Pelayanan Jasa 15. Kebutuhan
17 18, 19 20 21, 22 23 24
Jurnal Manajemen Vol.10 No.3 April 2013
1269
16. Merek 17. Lokasi 18. Kuantitas Waktu 19. Metode Pembayaran 20. Kepuasan atau Perilaku Pasca ketidakpuasan Pembelian 21. Teman Sumber : * Philip Kotler dan Kevin Keller, (2008:234-243) **Rosenber (1979) dalam Buku Erna Perrinadewi, (2008:132) Keputusan Pembelian
25 26 27 28 29 30
4. Metode Pengambilan Data a. Populasi, Sampel, dan Teknik Sampling Rumus untuk menghitung ukuran sampel dari populasi yang diketahui jumlahnya adalah sebagai berikut : 2N . P . Q S = d2 (N – 1) + 2 P. Q Dimana :
S = jumlah sampel P = Q = 0,5 dan d = 0,05 λ² = dengan dk = 1 taraf kesalahan sampai 1 %, 5 %, dan 10 %. Sumber : Sugiyono (2011:124)
b. Teknik Pengumpulan Data Untuk mendukung metode tersebut peneliti menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut : 1. Riset Kepustakaan 2. Observasi 3. Kuisioner c. Teknik Skala Penelitian ini menggunakan skala likert, digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Tabel 3.4 Skala Likert Konsep Diri Keputusan Pembelian Bobot Skor Sangat Setuju (SS) Sangat Setuju (SS) 5 Setuju (S) Setuju (S) 4 Cukup Setuju (CS) Cukup Setuju (CS) 3 Tidak Setuju (TS) Tidak Setuju (TS) 2 Sangat Tidak Setuju (STS) Sangat Tidak Setuju (STS) 1 Sumber : Sugiyono (2011:93) d. Metode Analisis Data 3.4.1 Uji Validitas dan Realibilitas 3.4.1.1 Uji Validitas Instrumen Validitas menunjukan sejauh mana skor atau nilai ukuran yang diperoleh benar-benar menyatakan hasil pengukuran atau pengamatan. Berkaitan dengan karakteristik psikologis, hasil pengukuran yang diperoleh sebenarnya diharapkan dapat menggambarkan atau memberikan skor atau nilai suatu karakteristik lain yang menjadi perhatian utama.
Jurnal Manajemen Vol.10 No.3 April 2013
1270
Bila korelasi tiap faktor tersebut positif dan besarnya 0,3 ke atas maka faktor tersebut merupakan construct yang kuat. Maka berdasarkan analisis faktor itu dapat disimpulkan bahwa instrument tersebut validitas kontruksi yang baik menurut Sugiyono, (2011:125). Alat bantu yang digunakan adalah program SPSS for Windows 16. 3.4.1.2 Uji Reliabilitas Instrumen Pengujian reliabilitas instrument dilakukan dengan metode Cronbach’s Alpha melalui bantuan program SPSS for Windows 16. Bila nilai Cronbach’s Alpha tersebut positif dan besarnya 0.60 ke atas maka alat ukur ini dapat dipercaya atau diandalkan atau tingkat konsistensi dari suatu informasi apabila dilakukan secara berulang-ulang. 3.4.2 Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel bebas dan variabel terikat, keduanya didistribusikan secara normal atau tidak. Normalitas data dalam penelitian dilihat dengan cara memperhatikan titik pada Normal P-Plot of Regression Standardized Residual dari variabel terikat. 3.4.4.1 Analisis Korelasi Analisis korelasi bertujuan untuk mengetahui hubungan antara perilaku konsumen dengan keputusan pembelian, analisa yang digunakan penulis merupakan data kuantitatif yang ada hubungannya dengan angka-angka dan menggunakan rumus analisis korelasi yang dikemukakan oleh Sugiyono (2011:183) sebagai berikut :
r Dimana
:
n XY X Y
n X 2 X n Y 2 Y 2
r n x y
= = = =
2
koefisien korelasi jumlah sampel variabel bebas variabel terikat
Untuk dapat memberikan penafsiran terhadap korelasi yang ditemukan tersebut besar atau kecil,maka dapat berpedoman pada ketentuan yang tertera pada tabel berikut ini : Tabel 3.6 Interpretasi Koefisien Korelasi Interval Koefisien Tingkat Hubungan 0,00 – 0,199 Sangat rendah 0,20 – 0,399 Rendah 0,40 – 0,599 Cukup Kuat 0,60 – 0,799 Kuat 0,80 – 1,000 Sangat kuat Sumber : Sugiyono (2011:184) 3.4.4.2 Analisis Determinan Koefisien determinasi adalah analisis yang digunakan untuk mengetahui kekuatan pengaruh perilaku konsumen terhadap keputusan pembelian sepeda motor Honda Beat di Universitas Singaperbangsa Karawang. Rumus yang akan digunakan adalah sebagai berikut :
Jurnal Manajemen Vol.10 No.3 April 2013
1271
CD = r2 x 100% Sumber : Sugiyono (2011) Dimana : CD r2
= Koefisien determinasi = Kuadrat koefisien korelasi
3.4.5 Pengujian Hipotesis Pengujian ini menggunakan hipotesis melalui uji pihak kanan, yaitu apabila : Ho : ρ = 0 : Konsep Diri berpengaruh tidak positif Terhadap Keputusan Pembelian Mobil Suzuki Swift (Studi Kasus Pada Dealer Restu Mahkota Karya Karawang). Ha : ρ > 0 : Konsep Diri berpengaruh positif Terhadap Keputusan Pembelian Mobil Suzuki Swift (Studi Kasus Pada Dealer Restu Mahkota Karya Karawang). D. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1. Rekapitulasi Kuisioner Variabel Konsep Diri Tabel 4.25 Rekapitulasi Kuisioner Konsep Diri No Indikator Nilai Mobil Suzuki Swift yang fleksibel digunakan 1 438 ke tempat kerja (X15) 2 Menggambarkan identitas (X7) 459 Bergabung dengan komunitas mobil Suzuki 3 460 Swift (X9) 4 Kelompok sosial (X10) 464 5 Pengaruh pekerjaan (X14) 476 6 Pengaruh kelompok sosial (X11) 478 7 Pengaruh komunitas (X8) 479 8 Pengaruh kebutuhan sehari-hari (X1) 486 9 Membuat percaya diri (X4) 492 10 Pengaruh kebutuhan pekerjaan (X2) 495 11 Pengaruh identitas (X6) 514 12 Hadiah dari keluarga (X13) 517 13 Citra diri yang tertanam (X5) 520 14 Pengaruh keluarga(X12) 525 15 Kepantasan pribadi (X3) 527 Total 7.330 Rata-rata 488,6 Sumber : Hasil Olahan Penelitian 2012 STS TS CS S 2.
1273.
228,6
330,3
441 488,6
Keterangan Setuju Setuju Setuju Setuju Setuju Setuju Setuju Setuju Setuju Setuju Setuju Setuju Setuju Setuju Setuju Setuju SS
542,7
644,4
Gambar 4.19 Garis Skala Konsep Diri Konsumen Mobil Suzuki Swift Sumber : Hasil Olahan Penelitian 2012 Hasil analisis data dengan menggunakan alat bantu SPSS for Windows 16 dan rentang skala skor menunjukan bahwa dari 15 butir pernyataan dan 8 indikator yang berkaitan dengan konsep diri, responden rata-rata menjawab setuju dengan rekapitulasi data konsep diri rata-rata yaitu : 7.330/15
Jurnal Manajemen Vol.10 No.3 April 2013
1272
= 488,6. Artinya, responden setuju bahwa 15 pernyataan tersebut mempengaruhi konsep diri konsumen mobil Suzuki Swift di Dealer Restu Mahkota Karya Karawang. 2. Rekapitulasi Kuisioner Variabel Keputusan Pembelian Tabel 4.41 Rekapitulasi Kuisioner Keputusan Pembelian No Indikator Nilai 1 Ajakan teman (15) 443 2 Pengaruh kepuasan akan fasilitas dan 471 pelayanan (14) 3 Metode pembayaran cukup mudah (13) 477 4 Kuantitas waktu pemesanan barang realatif 485 cepat (12) 5 Pelayanan yang memuaskan (8) 487 6 Citra (merek) Suzuki yang dibanggakan 487 masyarakat (10) 7 Harga mobil Suzuki Swift yang terjangkau 495 (7) 8 Merupakan kebutuhan transportasi (9) 496 9 Pengaruh iklan atau event pameran (3) 499 10 Pengaruh pengalaman keluarga (5) 499 11 Kebutuhan pribadi (1) 502 12 Rangsangan dari teman (2) 505 13 Lokasi dealer atau bengkel mobil Suzuki 527 yang mudah dijangkau (11) 14 Pengaruh informasi dari brosur (4) 536 15 Irit bahan bakar (manfaat) (6) 537 Total 7.446 Rata-rata 496,4 Sumber : Hasil Olahan Penelitian 2012
STS
127
TS
228,6
CS
330,3
Keterangan Setuju Setuju
S
441
496,4 542,7
Setuju Setuju Setuju Setuju Setuju Setuju Setuju Setuju Setuju Setuju Setuju Setuju Setuju Setuju
SS
644,4
Gambar 4.35 Garis Skala Keputusan Pembelian Mobil Suzuki Swift Sumber : Hasil Olahan Penelitian 2012
Hasil analisis data dengan menggunakan alat bantu SPSS for Windows 16 dan rentang skala skor menunjukan bahwa dari 15 butir pernyataan dan 13 indikator yang berkaitan dengan keputusan pembelian, responden menjawab setuju dengan rekapitulasi data keputusan pembelian rata-rata yaitu : 7.446/15 = 496,4. Artinya, responden setuju bahwa 15 pernyataan tersebut mempengaruhi keputusan pembelian mobil Suzuki Swift di Dealer Restu Mahkota Karya Karawang. 3. Pengaruh Konsep Diri Terhadap Keputusan Pembelian 1) Koefesien Korelasi Untuk mengetahui keeratan antara variabel konsep diri (X) dengan variabel keputusan pembelian (Y) digunakan koefesien korelasi product moment yang di olah dalam bentuk data MSI dengan alat bantu program SPSS for Windows 16 dan sebagai berikut :
Jurnal Manajemen Vol.10 No.3 April 2013
1273
Tabel 4.44 Hasil Analisis Korelasi Correlations Konsep_Diri Konsep_Diri
Pearson Correlation
Keputusan_Pembelian .634**
1
Sig. (1-tailed)
.000
N Keputusan_Pembelian Pearson Correlation
127
127
.634**
1
Sig. (1-tailed)
.000
N
127
127
**. Correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed). Sumber : Hasil Olahan Penelitian 2012 Berdasarkan tabel di atas nilai koefisien korelasinya (+0,634) artinya angka tersebut menunjukan bahwa terdapat hubungan yang positif signifikan dan kuat antara variabel konsep diri terhadap keputusan pembelian. Maka dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang kuat (0,60 – 0,799) antara konsep diri dengan keputusan pembelian.
2) Koefisien Determinasi Untuk mengetahui besarnya hubungan konsep diri (variabel independent) terhadap keputusan pembelian (variabel dependent) digunakan rumus koefisien determinan sebagai berikut : CD = r2 x 100 % = (0,634)2 x 100 % = 0,402 x 100 % = 40,2 % Dengan demikian sumbangan konsep diri terhadap keputusan pembelian sebesar 40,2% dan sisanya sebesar 59,8% dipengaruhi oleh faktor-faktor lainnya yang tidak diteliti. Dibawah ini adalah hasil penghitungan koefisien determinasi dengan alat bantu analisis SPSS for Windows 16 yang mana nilai R square adalah 40,2% sama dengan hasil penghitungan di atas. Tabel 4.45 Analisis Summary Variabel X Terhadap Y Model Summary Model
R
1
.634a
R Square .402
Adjusted R Square .397
Std. Error of the Estimate .429
a. Predictors: (Constant), Konsep_Diri Sumber : Hasil Olahan Penelitian 2012
3) Pengujian Hipotesis 1. Pengujian hipotesis koefisien korelasi akan diuji pada tingkat signifikan 5% melalui uji pihak kanan, yaitu sebagai berikut :
Jurnal Manajemen Vol.10 No.3 April 2013
1274
2.
3.
Ho : ρ = 0 : Tidak terdapat hubungan antara variabel konsep diri dengan variabel keputusan pembelian. Ha : ρ > 0 : Terdapat hubungan antara variabel konsep diri dengan variabel keputusan pembelian. Menentukan t tabel Dk = n - 2 127 – 2 = 125 Pengujian hipotesis penelitian dengan uji pihak kanan (one tailed) untuk koefesien korelasi pada taraf nyata 5% dari derajat bebas 125 maka didapat nilai t tabel 1,645. Statistik uji mengunakan program SPSS for Windows 16 adalah sebagai berikut : Tabel 4.46 Analisi Koefisien Variabel X Terhadap Y Coefficientsa Unstandardized Coefficients Model 1 (Constant) Konsep_Diri
B
Std. Error 1.413
.226
.593
.065
Standardized Coefficients Beta
t .634
Sig.
6.254
.000
9.170
.000
a. Dependent Variable: Keputusan_Pembelian Sumber : Hasil Olahan Penelitian 2012 Dari tabel 4.46 diatas diketahui bahwa nilai t hitung adalah sebesar 9,170. Maka nilai t hitung tersebut selanjutnya dibandingkan dengan nilai t tabel untuk tingkat kesalahan 5%, dan dk = n – 2 = 125, diperoleh t tabel = 1,645 dan t hitung sebesar = 9,170.
Gambar 4.36 Kurva Pengujian Konsep Diri Terhadap Keputusan Pembelian Sumber : Hasil Olahan Penelitian, 2012 Dari data tersebut diketahui t hitung > t tabel dan ini berarti bahwa hipotesis nol ditolak dan hipotesa alternatif diterima yang berat bahwa ada pengaruh yang signifikan antara konsep diri dengan keputusan pembelian mobil Suzuki Swift di Dealer Restu Mahkota Karya Karawang. E. PENUTUP 5.1 Simpulan 1. Berdasarkan hasil penelitian konsep diri konsumen mobil Suzuki Swift di Dealer Restu Mahkota Karya Karawang mendapat nilai pada interval Setuju, sehingga dapat disimpulkan secara umum bahwa responden (konsumen) Setuju terhadap pernyataan yang diungkap dalam kuisioner untuk memilih menggunakan mobil Suzuki Swift.
Jurnal Manajemen Vol.10 No.3 April 2013
1275
2.
Berdasarkan hasil penelitian keputusan pembelian mobil Suzuki Swift di Dealer Restu Mahkota Karya Karawang mendapat nilai pada interval Setuju, sehingga dapat disimpulkan secara umum bahwa responden (konsumen) Setuju terhadap pernyataan yang diungkap dalam kuisioner untuk memutuskan membeli mobil Suzuki Swift. 3. Pengaruh Konsep Diri terhadap Keputusan Pembelian mobil Suzuki Swift di Dealer Restu Mahkota Karya Karawang memiliki pengaruh yang kuat, hal ini dibuktikan berdasarkan hasil analisis mengenai pengaruh konsep diri terhadap keputusan pembelian mobil Suzuki Swift di Dealer Restu Mahkota Karya Karawang tersebut memiliki nilai korelasi 0,634 yang berarti memiliki pengaruh kuat dan positif. Dari hasil perhitungan koefisien determinasi yang didapat angka sebesar 40,2% yang berarti pengaruh konsep diri terhadap keputusan pembelian sebesar 40,2%, sedangkan sisanya yaitu sebesar 59,8% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti. 5.1 Saran Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka penulis mencoba memberikan saransaran yang berguna bagi Dealer Restu Mahkota Karya Karawang. 1. Secara umum responden menyatakan pendapat Setuju bahwa konsep diri dipengaruhi oleh indikator-indikator yang diungkap dalam kuisioner. Namun salah satu dalam upaya melakukan peningkatan, maka disarankan kepada perusahaan yang bersangkutan untuk mengikuti keinginan konsumen guna meningkatkan penjualan dengan baik, serta perlu memperhatikan hal atau indikator-indikator yang memiliki skor dibawah nilai rata-rata yaitu mobil Suzuki Swift yang fleksibel digunakan ke tempat kerja, menggambarkan identitas, bergabung dengan komunitas mobil Suzuki Swift, kelompok sosial, pengaruh pekerjaan, pengaruh kelompok sosial, pengaruh komunitas dan pengaruh kebutuhan. 2. Secara umum responden menyatakan pendapat Setuju bahwa keputusan pembelian dipengaruhi oleh indikator-indikator yang diungkap dalam kuisioner, dengan demikian perusahaan harus bisa memenuhi keinginan konsumen dan mengembangkan pelayanannya agar setiap konsumen tersebut tetap memilih untuk membeli mobil Suzuki di Dealer Restu Mahkota Karya Karawang, namun dari beberapa indikator yang diteliti masih ada yang memiliki skor dibawah nilai rata-rata yaitu ajakan teman, pengaruh kepuasan akan fasilitas dan pelayanan, metode pembayaran cukup mudah, kuantitas waktu pemesanan barang relatif cepat, pelayanan yang memuaskan, pengaruh merek, harga mobil Suzuki Swift yang terjangkau, kebutuhan transportasi. 3. Hasil perhitungan koefisien determinasi yang didapat adalah angka 40,2%, maka diperlukan penelitian lanjutan melalui variabel lain yang dapat mempengaruhi keputusan pembelian selain konsep diri, seperti indikasi penurunan jumlah konsumen, persaingan pasar, gaya hidup konsumen, kualitas produk, dan tempat kerja.
F. DAFTAR PUSTAKA Alma, Buchari (2009). Manajemen Pemasaran Dan Pemasaran Jasa. Bandung: Alfabeta. Ferrinadewi, Erna (2008). Merek dan Psikologi Konsumen. Yogyakarta : Graha Ilmu. J Supranto & Nandan Limakrisna (2011). Perilaku Konsumen dan Strategi Pemasaran. Edisi 2, Jakarta : Mitra Wacana Media. Kotler, Philip & Keller, Kevin, 2008. Manajemen Pemasaran. PT Glora Aksara Pratama. Edisi Ke-12 Jilid 1. Kotler, Philip & Keller, Kevin, 2009. Manajemen Pemasaran. PT Glora Aksara Pratama. Jilid 1. Simamora, Bilson (2003). Memenangkan Pasar Dengan PemasaranEfektif dan Jurnal Manajemen Vol.10 No.3 April 2013
1276
Profitabel. jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama. Sumarwan, Ujang (2004). Perilaku Konsumen. Bogor : Ghalia Indonesia. Sumarwan, Ujang. Ahmad J. Asep M. Bagio N. Ponti K. Wahyu N (2011). Riset Pemasaran dan Konsumen. Bogor : IPB Pers. Sugiyono (2009). Metode Penelitian Pendidikan Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung : Alfabeta. Sugiyono (2011). Metode Penelitian Kuantitaif Kualitatif dan R & D. Bandung : Alfabeta. Swastha, Bayu dan Irawan (2008). Manajemen Pemasaran Moderen.Yogyakarta : Liberty Yogyakarta.
Jurnal Manajemen Vol.10 No.3 April 2013
1277