ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN MOBIL KIJANG (Studi Kasus Pembelian Mobil Kijang di Karawang)
Oleh : Cece Abdurrohman 102081026136
JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU SOSIAL UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1430 H/2009 M
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN MOBIL KIJANG (Studi Kasus Pembelian Mobil Kijang di Karawang)
Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial Untuk Memenuhi Syarat-Syarat untuk Meraih Gelar Sarjana Ekonomi
Oleh : Cece Abdurrohman NIM: 102081026136
Di Bawah Bimbingan
Pembimbing I
Pembimbing II
Prof. Dr. Abdul Hamid, MS
Heryanto SE, M.Si
NIP. 131 474 891
NIP. 131 569 931
JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU SOSIAL UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1430 H/2009 M
ABSTRACT By Cece Abdurrohman The main purpose of this research is to analysis to what factors that influence consumer behavior decision on side purchase car of Kijang in Karawang area. The data used is primary. Although the object has been given in 80 respondent. The amount of variable is 30 variable. The data that had been taken, will be analysis in SPSS 13.0 Programming For Windows. The research of result showed from 30 variable had been reduce to 27 variable to spread into 8 faktor. 3 variable will be residue from model because can not fill criteria of MSA > 0.5 that is social status variable (X7) with value (MSA 0.422), trend repeatedly variable (X18) with value (MSA 0.483), and car of trade variable (X24), with value (MSA 0.408). the result from factor analysis that 27 variabel that hold out in the models and taken in 8 factor category that's factor that influence consumer behavior on side purchase car of kijang. The factors are group of reference factor with eigen value 6.022, econonic faktor with eigen value 2.504, social factor with eigen value 2.305, promotion factor with eigen value 1.748, price factor with eigen value 1.621, distribution factor with eigen value 1.429, product factor with eigen value 1.256, cultural factor with eigen value 1029. the 8 factor can be taken based on the value in eigen value with in > 1. domination factor is group of reference with eigen value 6.022 and varian percentage 22.305%.
ABSTRAK Oleh Cece Abdurrohman Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen terhadap pembelian mobil Kijang di daerah Karawang. Data yang digunakan adalah data primer. Sampel yang diteliti sebanyak 80 responden. Jumlah variabel yang diteliti dalam penelitian ini sebanyak 30 variabel. Data yang diperoleh selanjutnya dianalisis dengan menggunakan analisis faktor pada program SPSS 13.0 For Windows. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dari ke-30 variabel yang direduksi menjadi 27 variabel. Sisanya 3 variabel dikeluarkan dari model karena tidak memenuhi kriteria MSA > 0.5 yaitu variabel status sosial (X7) dengan nilai MSA (0.422) variabel mengikuti trend (X18) dengan nilai MSA (0.483) dan variabel mobil niaga (X24) dengan nilai MSA (0.408). Dari uji analisis faktor diperoleh hasil bahwa dari 27 variabel yang ditahan dalam model dan mengelompokkannya kedalam 8 faktor, merupakan faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen terhadap pembelian mobil Kijang. Faktor-faktor tesebut adalah faktor kelompok referensi dengan nilai eigen values 6.022, faktor ekonomi dengan eigen values 2.504, faktor sosial dengan nilai eigen values 2.305, faktor promosi dengan nilai eigen values 1.748, faktor harga dengan nilai eigen values 1.621, faktor distribusi dengan nilai eigen values 1.492, faktor produk dengan nilai eigen values 1.258 dan faktor budaya dengan nilai eigen values 1.029. Ke-8 faktor diperoleh berdasarkan pada nilai eigen values yang lebih besar dari satu. Faktor yang mendominasi adalah faktor kelompok referensi yang mempunyai nilai eigen values sebesar 6.022 dengan persentase varians 22.305%.
KATA PENGANTAR
Alhamdulillaahirobbil 'Aalamin, dengan segala kerendahan hati, puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT. Atas segala limpahan taufik dan hidayahnya, penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Sholawat serta salam semoga tercurahkan kepada baginda Rosulullah SAW, keluarga dan sahabatnya yang telah menjadi jalan bagi umatnya dalam menempuh keselamatan dan kebahagiaan dengan berbagai ilmu pengetahuan yang benar. Skripsi
ini
berjudul
"ANALISIS
FAKTOR-FAKTOR
YANG
MEMPENGARUHI PERILAKU KONSUMEN TERHADAP PEMBELIAN MOBIL KIJANG" (Studi Kasus Pembelian Mobil Kijang di Karawang). Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan dan masih jauh dari sempurna, mengingat terbatasnya kemampuan pengetahuan dan pengalaman penulis miliki. Namun demikian, penulis berusaha dengan kemampuan tersebut, dengan harapan semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi para pembaca. Penulis juga mengharapkan adanya saran yang membangun bagi kesempurnaan skripsi ini. Dalam proses pembuatan skripsi ini, penulis menemui berbagai hambatan dan kesulitan. Tidak terkecuali, penulis juga mendapat berbagai dorongan dan bimbingan dari semua pihak. Akhirnya penulisan skripsi ini dapat terselesaikan dengan lancar. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah membantu dan menyusun skripsi ini, diantaranya: 1.
Kedua orang tuaku tercinta dan juga keluarga besarku yang telah memberikan limpahan kasih sayangnya, mendidik, membesarkan serta memberikan semangat yang luar biasa di saat-saat aku butuhkan serta bantuan secara materil sehingga aku mampu menyelesaikan skripsi ini
2.
Bapak Prof. Dr. Abdul Hamid MS, selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, dan juga selaku dosen pembimbing I yang telah banyak memberi arahan, saran dan masukan dalam penulisan skripsi ini.
3.
Bapak Heryanto SE, MSi. Selaku dosen pembimbing II yang telah banyak memberikan saran, petunjuk, ilmu pengetahuan yang begitu sabar meluangkan waktunya sehingga terselesaikannya skripsi ini.
4.
Bapak Indoyama Nasarudin MAB selaku Ketua Jurusan Manajemen, para staf dosen dan seluruh sivitas akademik Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial UIN Syarif Hidayatullah.
5.
Bapak Ahmad Taufik S.Ag selaku guruku yang selalu bersedia membantu setiap kali aku mendapat kesulitan.
6.
Keluarga besar Bp. Muhammad Ali (Alm), Umi, Pok Isah & Bang Umar, Bang Hasan & Ka Ela, Pok Ubay & Mas Ali, Bang Zaenal & Tita, Bang Jamil & Mba Santi, Sofyan & Yuli serta warga RT 003/07 yang telah banyak membantu saya selama kuliah di UIN Jakarta.
7.
Terima kasih untuk teman-temanku: Fajar, Muhrim, Arif, Daniel, Eka, Farhan, Adoel, Ika, Bajay, Eet, Hamdi, Fandi, Acit, Husnul, Iyos, Leli, Ridwan, Bambang, Amel, Rita, Oyot, anak-anak KKN 19, serta semua anak Manajemen B angkatan 2002.
8.
Terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penulisan skripsi ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.
Jakarta, Juni 2009
Penulis
DAFTAR ISI Halaman Daftar Riwayat Hidup ......................................................................................
i
Abstract ...........................................................................................................
ii
Abstrak ............................................................................................................ iii Kata Pengantar................................................................................................. iv Daftar Isi.......................................................................................................... vi Daftar Tabel..................................................................................................... viii Daftar Gambar………………………………………………………………….. x Daftar Lampiran………………………………………………………………… xi BAB I
BAB II
Pendahuluan………………………………………………………..
1
A. Latar Belakang Masalah............................................................
1
B. Perumusan Masalah ..................................................................
7
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ..................................................
7
Tinjauan Pustaka……………………………………………………
8
A. Tinjauan Pustaka.......................................................................
8
1. Landasan Hasil Penelitian Sebelumnya ...............................
8
2. Landasan Teori ...................................................................
8
a. Definisi Pemasaran........................................................
8
b. Manajemen Pemasaran................................................... 10 c. Definisi Perilaku Konsumen .......................................... 11 d. Model Perilaku Pembelian............................................. 18 e. Keputusan Pembelian ................................................... 18 3.
Kerangka Pemikiran........................................................... 23
B. Hipotesis…………………………………………………………. 24 BAB III
Metode Penelitian........................................................................... 25 A. Ruang Lingkup Penelitian ........................................................ 25 B. Metode Penentuan Sampel …………………………………….. 25
C. Metode Pengumpulan Data…………………………………….. 26 D. Metode Analisis………………………………………………..
28
1. Uji Validitas......................................................................... 29 2. Uji Reliabilitas..................................................................... 30 3. Analisis Faktor .................................................................... 31 E. Operasional Variabel ................................................................. 39 BAB IV
Penemuan Dan Pembahasan……………………………………….. 40 A. Sekias Gambaran Umum Objek Penelitian ............................... 40 B. Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen ………………………. 42 C. Penemuan dan Pembahasan……………………………………. 44 1. Analisis Kuesioner…………………………………………. 44 2. Hasil Analisis Faktor………………………………………. 61
BAB V
Kesimpulan Dan Implikasi………………………………………… 79 A. Kesimpulan............................................................................... 79 B. Implikasi................................................................................... 81
Daftar pustaka ..……………………………………………………………….. 84 Lampiran-lampiran …………………………………………………………….. 86
DAFTAR LAMPIRAN Nomor
Keterangan
Halaman
1
Kuesioner Penelitian ........................................................................... 87
2
Tabel Jawaban Responden .................................................................. 91
3
Hasil Uji Coba Validitas dan Reliabilitas Instrumen............................. 94
4
Analisis Faktor ................................................................................... 96
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama Lengkap
: Cece Abdurrohman
Tempat, Tanggal lahir : Karawang, 11 Agustus 1981 Jenis Kelamin
: Laki-laki
Agama
: Islam
Alamat
: Kampung Sawah RT 02/01 Jayakerta Karawang 41352
No. Telepon
: 08569966629
Pendidikan
:
•
SDN Kampung Sawah I Karawang
(1989-1995)
•
MTs Mursyidul Falah Karawang
(1995-1998)
•
MAN Rengasdengklok Karawang
(1999-2002)
•
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
(2002-2009)
Organisasi
:
•
Anggota PMR MAN Rengasdengklok
(1999-2002)
•
Bendahara OSIS MAN Rengasdengklok
(2000-2001)
•
Staff Divisi Bid. Pemberdayaan Ekonomi BEM FEIS
(2004-2005)
.......... DAFTAR TABEL
Nomor
Keterangan
Halaman
1.1
Data Penjualan Mobil Kijang ..............................................................
6
3.1
Operasional Variabel Penelitian............................................................ 39
4.1
Item-Total Statistics ............................................................................. 43
4.2
Reliability Statistics.............................................................................. 44
4.3
Hasil Jawaban Responden Yang Memilih Mobil Kijang ....................... 45
4.4
Distribusi jawaban responden terhadap Sudah Dikenal Masyarakat ..... 46
4.5
Distribusi jawaban responden terhadap Mobil Ideal Untuk Keluarga.... 46
4.6
Distribusi jawaban responden terhadap Lebih Mendominasi ................ 47
4.7
Distribusi jawaban responden terhadap Kemudahan Suku Cadang ....... 47
4.8
Distribusi jawaban responden terhadap Kendaraan Kelas Menengah .... 48
4.9
Distribusi jawaban responden terhadap Pengaruh keluarga................... 48
4.10
Distribusi jawaban responden terhadap Menaikkan Status Sosial.......... 49
4.11
Distribusi jawaban responden terhadap Kesepakatan Keluarga............. 49
4.12
Distribusi jawaban responden terhadap Pengaruh Teman ..................... 50
4.13
Distribusi jawaban responden terhadap Pengaruh Tetangga.................. 50
4.14
Distribusi jawaban responden terhadap Pengaruh Teknologi ................ 51
4.15
Distribusi jawaban responden terhadap Keadaan Politik....................... 51
4.16
Distribusi jawaban responden terhadap Dapat Dibeli Showroom Mobil Biasa .................................................................................................... 52
4.17
Distribusi jawaban responden terhadap Desain Pas Untuk Kaluarga ..... 52
4.18
Distribusi jawaban responden terhadap Kemapanan Ekonomi.............. 53
4.20
Distribusi jawaban responden terhadap Hemat BBM............................ 53
4.21
Distribusi jawaban responden terhadap Keadaan Ekonomi................... 54
4.22
Distribusi jawaban responden terhadap Mengikuti Trend ..................... 54
4.23
Distribusi jawaban responden terhadap Harga Jual Kembali Tinggi...... 55
4.24
Distribusi jawaban responden terhadap Kendaraan Serba Guna............ 55
4.25
Distribusi jawaban responden terhadap Kepuasan Berkendara.............. 56
4.26
Distribusi jawaban responden terhadap Pameran Otomotif................... 56
4.27 Distribusi jawaban responden terhadap Dapat Mengangkut Banyak penumpang........................................................................................... 57 4.28
Distribusi jawaban responden terhadap Mobil Niaga............................ 57
4.29
Distribusi jawaban responden terhadap Pengaruh Iklan TV .................. 58
4.30
Distribusi jawaban responden terhadap dapat Menunjukkan Kelas Sosial .................................................................................................... 58
4.31
Distribusi jawaban responden terhadap Pengaruh tuntutan kerja........... 59
4.31
Distribusi jawaban responden terhadap Mempunyai Banyak Tipe......... 59
4.32
Distribusi jawaban responden terhadap Mobil Yang Tangguh .............. 60
4.33
Distribusi jawaban responden terhadap Mudah Perawatannya .............. 60
4.34
KMO Barlett's Test 1 ........................................................................... 61
4.35
KMO Barlett's Test 2 ........................................................................... 63
4.36
Communalities..................................................................................... 65
4.37
Total Variance Explained ..................................................................... 68
4.37
Component Matrix (a).......................................................................... 69
4.37
Rotated Component Matrix (a) ............................................................ 71
4.37
Rotated Component Matrix.................................................................. 77
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang 1.1.1 Perkembangan
industri
otomotif
dunia
mengalami
peningkatan dari tahun ke tahun, mulai dari motor sampai mobil. Perusahaan otomotif dunia saling berlomba-lomba untuk mendapatkan respon positif dari para konsumen. Berbagai cara mereka lakukan untuk menarik konsumen dengan cara menawarkan kecanggihan teknologi yang dipakai, sampai desain interior dan eksterior yang digunakan di mobil tersebut. 1.1.2 Produsen mobil yang ada di Indonesia jumlahnya lebih dari satu. Salah satu perusahaan otomotif yang ada di Indonesia yaitu perusahaan Toyota. Perusahaan otomotif Jepang ini masuk ke Indonesia sudah puluhan tahun yang lalu. Toyota memproduksi mobil tidak hanya satu jenis saja melainkan beberapa jenis. Mulai dari sedan sampai truk. 1.1.3 Perusahaan ini dari tahun mengalami kemajuan yang sangat pesat, tak terkecuali di Indonesia. Hampir setengah dari jumlah mobil yang ada di Indonesia merupakan produk Toyota, dari jenis sedan, jip, pickup dan lain-lain. Yang paling tampak jelas kita lihat adalah mobil Kijang. Untuk saat ini kijang tidak hanya diproduksi untuk konsumsi
dalam negeri saja, tapi juga diekspor ke berbagai negara yang ada di dunia khususnya Asia Tenggara. 1.1.4 Sampai saat ini, dari segi penjualan Kijang masih memimpin di
kelas
mobil
keluarga.
Hal
ini
mungkin karena konsumen
menganggap bahwa kijang memang mobil yang cocok untuk keluarga. Mengenai perkembangannya, mobil kijang telah mengalami 5 lima kali perubahan, dari pertama diluncurkan sampai sekarang. 1.1.5
Generasi I (1977-1980)
Kijang pertama kali muncul pada tahun 1977. Saat diluncurkan, ada keraguan dari perancangnya sendiri apakah Kijang bisa diterima pasar, karena saat itu Mitsubishi Colt masih dominan. Kijang ternyata menjadi populer. Generasi I merupakan kendaraan pickup dan berbentuk kotak. Model ini sering dijuluki "Kijang Buaya" karena kap mesinnya yang dapat dibuka sampai ke samping. Kijang pada awalnya lahir sebagai kendaraaan dengan konsep Basic Utility Vehicle (sederhana), sehingga kendaraan ini cocok sebagai kendaraan serba guna dan mudah untuk dirawat. Kijang generasi pertama ini diproduksi hingga tahun 1980.
Pada tahun pertama peluncurannya, produksi Kijang hanya 1.168 unit. Tahun berikutnya 1978, jumlahnya meningkat menjadi 4.624 unit. Setelah itu, jumlah produksi Kijang terus meningkat dari tahun ke tahun.
1.1.6
Generasi II (1981-1985)
Generasi II mulai dijual pada September 1981. Bentuk model ini tidak terlalu berbeda dibandingkan dengan generasi sebelumnya, namun memiliki beberapa perubahan yang di antaranya adalah peningkatan kapasitas silinder mesin menjadi 1.300 cc (naik 100 cc). Kapasitas ini kemudian dinaikkan lagi hingga 1.500 cc.
Mobil ini, walaupun disebut sebut memiliki banyak perubahan, bentuknya masih ada kesamaan dengan Kijang Buaya. Lampu mobil masih bulat di samping depan kanan-kiri dan gril masih sederhana dengan tulisan TOYOTA pada bagian depan. Garis pada bonnet juga masih simpel dan curam. Meski bukaan pada tutup kap mesin tidak lagi bukaan penuh hingga bagian tepi hidung mobil (bonnet) seperti halnya kijang sebelumnya.
Mobil dengan kode rangka KF20 ini akrab sebagai Doyok (sebutan bagi sebuah serial kartun bertokoh Doyok pada harian pos kota) sehingga dikenal juga sebagai Kijang Doyok. Pintu lebih manis dengan dilengkapi kaca dengan engsel tidak lagi mirip engsel pintu rumah dan dilengkapi kunci pada tahun 1982. Dengan mesin 4K berkapasitas 1300 cc, transmisi masih 4 percepatan. Suspensi masih double wishbone dengan per daun pada bagian depan dan per daun under axle (dibawah gardan) pada bagian belakang mobil.
Kijang Generasi III (1986-1996)
Pada tahun 1986 model generasi ketiga dilempar ke pasaran. Kijang generasi ini bentuknya lebih melengkung pada lekukannya sehingga tampak lebih modern. Model ini hingga saat ini masih banyak digunakan di jalanan di Indonesia meski tidak lagi diproduksi.
Pada generasi ini, konsep kijang sebagai kendaraan angkut mulai bergeser sebagai kendaraan penumpang sekalipun banyak, Kijang generasi sebelumnya juga dimodifikasi sebagai kendaraan penumpang. Pada masa ini, bisa dikatakan sebagai generasi kejayaan Kijang sebagai mobil penumpang, terutama sebelum banyak mobil penumpang Built Up impor meramaikan pasar kendaraan di Indonesia serta puncak dominasi Toyota atas model-model kuat seperti Mitsubishi Colt L300 dan minibus tanpa bonnet lainnya seperti Suzuki Carry dan Daihatsu Zebra dimana Kijang menjadi pilihan kuat konsumen saat itu. Toyota mengeluarkan dua tipe Kijang pada generasi ini yakni tipe Kijang Super (1986-1992) dan Kijang Grand (1992-1996) dengan memiliki life cycle cukup panjang (hampir satu dekade) dibandingkan generasi lalu.
Kijang Generasi IV (1997-2004)
Mulai generasi keempat kijang ini, dominasi Jepang semakin besar. Kalau sebelumnya Toyota Astra Motor memanfaatkan perakitan bodi mobil banyak menggunakan karoseri. Pada generasi ini sudah dikatakan menyiratkan mobil yang sesungguhnya. Desainnya membulat seperti kapsul dan lebih aerodinamis dan menjadi loncatan desain pada masanya. Pada kijang yang
dikenal sebagai kijang baru ini, Toyota mengeluarkan dua tipe mesin yakni Mesin bensin 1800cc (tipe 7K) seperti generasi-generasi sebelumnya dan Mesin diesel 2500cc (tipe 2L) yang membuat persaingan dengan Isuzu Panther untuk mobil keluarga bermesin diesel yang saat itu mendominasi pasaran.
Generasi V (2004-saat ini) Kijang Innova (Generasi Terakhir)
Kijang kembali diperbaharui pada tahun 2004 dan dijual dengan nama "Kijang Innova". Selain di Indonesia, model ini juga dijual di luar negeri dengan nama "Innova" (tanpa "Kijang"). Model ini mengalami perubahan yang cukup besar dibandingkan dengan model sebelumnya. Jika konsep awal Kijang generasi pertama adalah basic utility vehicles atau kendaraan sederhana, maka Kijang generasi V ini bukanlah kendaraan sederhana lagi namun dapat dikategorikan sebagai kendaraan mewah. Bentuknya sudah jauh lebih modern dibandingkan dengan generasi-generasi Kijang sebelumnya.
Kijang ini dikeluarkan oleh Toyota Astra Motor pada akhir tahun 2004. Mobil ini keluar dengan model mobil keluarga masa kini dengan jenis MPV (Multi Purposes Vehicle) masa kini dengan bodi yang lebih aerodinamis dibandingkan generasi sebelumnya dengan kenyamanan mobil sedan. Posisi pengendara cukup pas, letak shift knob terjangkau dan panel instrumen yang user friendly. Menggunakan Mesin VVT-i 2000 cc dengan type 1TR-FE 16 katup DOHC menggantikan tipe K/RZ pada generasi sebelumnya. Dirancang
dengan sistem Direct Ignition System (DIS) dan penerapan teknologi pedal gas tanpa kabel atau Throttle Control System-Inteligent). Posisi mesin membujur dengan gerak roda belakang (rear wheel system).
Perubahan mobil Kijang dari generasi ke generasi cukup signifikan. Jadi tidak salah jika konsumen memilih kijang sebagai mobil keluarga yang serba guna, bahkan sebagai mobil niaga.
Berdasarkan data yang diperoleh dari berbagai sumber khususnya Toyota, data penjualan mobil Kijang sebagai berikut:
Tabel 1.1 Data Penjualan Mobil Kijang Generasi I (1977-1980)
26.806 unit
Generasi II (1981-1985)
84.064 unit
Generasi III (1986-1996)
509.867 unit
Generasi IV (1997-2004)
429.674 unit
Generasi V (2005-2007*)
160.918 unit
Sumber: http://www.toyota.com Berdasarkan uraian diatas, penjualan mobil Kijang dari tahun ke tahun mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Selain itu juga Toyota sebagai perusahaaan otomotif terbesar sekaligus pemimpin pasar di Indonesia, membuat saya tertarik untuk menganalisa hal tersebut, maka dengan ini penulis akan mencoba mengangkat judul "ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU KONSUMEN TERHADAP PEMBELIAN MOBIL KIJANG.
B. Perumusan Masalah Berdasarkan uraian diatas yang menjadi pokok permasalahan pada penelitian ini adalah: faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi konsumen dalam melakukan pembelian mobil Kijang?
C. Tujuan dan Manfaat 1. Tujuan Untuk menganalisis faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi konsumen dalam melakukan pembelian mobil Kijang. 2. Manfaat a.
Penulis Diharapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan mengenai perusahaan otomotif dan sebagai bahan perbandingan antara teori dengan praktek.
b.
Perusahaan Diharapkan dari penelitian ini akan berguna bagi perusahaan Toyota, sebagai bahan informasi untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang menjadi pertimbangan konsumen dalam melakukan pembelian mobil Kijang.
c.
Akademis Semoga skripsi ini dapat menjadi bahan acuan penelitian lanjutan yang berhubungan dengan faktor-faktor yang mempengaruhi konsumen dalam melakukan pembelian mobil.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Pustaka 1. Landasan Hasil Penelitian Sebelumnya Untuk memberikan gambaran dan kerangka pemikiran dalam penelitian, maka perlu kiranya untuk membahas hasil-hasil penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Fajar Suryo Saputro (2007), dalam penelitiannya yang berjudul "Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Konsumen dalam Memilih Warnet Clik Net Ciputat". Alat analisis yang digunakan adalah analisis faktor. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang dipertimbangkan oleh konsumen dalam memilih warnet, serta faktor-faktor apa saja yang mempunyai pengaruh paling dominan dalam keputusan pembelian produk mobil Kijang. Hasil dari penelitiannya dapat diketahui bahwa faktor pelayanan dan kenyamanan, promosi dan bukti fisik, produk, tempat, dan harga mempengaruhi konsumen dalam memilih warnet. Sedangkan faktor pelayanan dan kenyamanan menjadi faktor yang paling dominan yang mempengaruhi konsumen dalam memilih warnet. 2. Landasan Teori a. Definisi Pemasaran Pemasaran secara umum diartikan sebagai kegiatan penjualan dan pembelian antara dua belah pihak yaitu penjual dan pembeli. Kegiatan pemasaran tidak hanya mencakup menjual dan membeli, namun juga
meliputi produk, penetapan harga, promosi dan distribusi. Setiap perusahaan
dipastikan
memerlukan
kegiatan
pemasaran
untuk
meningkatkan hasil usaha dari perusahaan. Menurut Kotler (1997:8) Pemasaran adalah suatu proses sosial manajerial dimana individu dan kelompok mendapatkan kebutuhan dan keinginan mereka dengan menciptakan, menawarkan dan bertukar sesuatu yang bernilai satu sama lain. Menurut Gary Armstrong dan Philip Kotler (2001) "Pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial yang membuat individu dan kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan lewat penciptaan dan pertukaran timbal balik produk dan nilai dengan orang lain". Menurut Mc Daniel, Carl dan Roger Gates (2001), pemasaran adalah proses merencanakan dan melaksanakan konsep, memberi harga, melakukan promosi dan mendistribusikan ide barang dan jasa, untuk menciptakan pertukaran yang memenuhi tujuan individu dan organisasi. "Pemasaran adalah suatu proses sosial yang didalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan dan secara bebas mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain".(Kotler,2002:9) Menurut Husein Umar (2003:31) Pemasaran diartikan sebagai “kegiatan yang meliputi keseluruhan sistem yang berhubungan dengan kegiatan-kegiatan usaha, yang bertujuan untuk merencanakan, menentukan harga, hingga mempromosikan dan mendistribusikan barang-barang/jasa
yang akan memuaskan kebutuhan pembeli, baik yang aktual maupun yang potensial”. Menutrut Philip Kotler (2004), pemasaran adalah suatu proses sosial yang didalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan secara bebas mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain. Menurut Ali Hasan (2008:1) pemasaran adalah sebuah konsep ilmu dalam
strategi
bisnis yang bertujuan untuk mencapai kepuasan
berkelanjutan bagi stakeholder (pelanggan, karyawan, pemegang saham). Menurut Freddy Rangkuti (2009:22) pemasaran adalah kegiatan manusia yang diarahkan untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan melalui proses pertukaran. Berdasarkan beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa pemasaran merupakan proses pertukaran barang dan jasa yang ditujukan untuk memenuhi kebutuhan, keinginan serta kepuasan pelanggan melalui prinsip penetapan harga, promosi, distribusi kepada konsumen. b. Definisi Manjemen Pemasaran Menurut Basu Swastha (2000:4) "Manajemen pemasaran adalah penganalisaan, perencanaan, dan pengawasan program-program yang bertujuan menimbulkan pertukaran dengan pasar yang dituju dengan maksud untuk mencapai tujuan perusahaan". Sedangkan menurut Kotler (2002:34) "Manajemen Pemasaran adalah proses perencanaan dan pelaksanaan pemikiran, penetapan harga, promosi,
penyaluran gagasan, barang dan jasa untuk menciptakan pertukaran yang bertujuan untuk memuaskan individu dan organisasi". Mamajemen pemasaran merupakan suatu proses manajemen yang meliputi penganalisaan, perencanaan, pelaksanaan pemikiran, penetapan harga, promosi, penyaluran gagasan, pengawasan kegiatan pemasaran oleh perusahaan untuk memuaskan tujuan-tujuan individu dan organisasi. c. Definisi Perilaku Konsumen Menurut Engel dkk (1995:3) Perilaku konsumen didefinisikan sebagai tindakan langsung terlibat dalam mendapatkan, mengkonsumsi dan menghabiskan produk dan jasa termasuk proses keputusan yang mendahului dan menyusul tindakan itu. Menurut American Marketing Association (AMA) dalam buku J. Paul Peter & Jerry C. Olson (1996:18) Perilaku konsumen didefinisikan sebagai interaksi dinamis antara pengaruh dan kognisi, perilaku dan kejadian di sekitar kita dimana manusia melakukan aspek pertukaran dalam hidup mereka. Perilaku konsumen adalah kegiatan-kegiatan yang individu yang secara langsung terlibat dalam mendapatkan dan menggunakan barang dan jasa termasuk didalamnya proses pengambilan keputusan pada persiapan dan penentuan kegiatan-kegiatan tersebut (Swastha dkk.,1997) Menurut Mangkunegara (2002) Perilaku konsumen adalah tindakantindakan yang dilakukan oleh individu, kelompok atau orang yang berhubungan dengan proses pengambilan keputusan dalam mendapatkan,
menggunakan barang-barang atau jasa ekonomis yang dapat dipengaruhi oleh lingkungan. Menurut Hawkins, dkk (2007:6) menyatakan: "Consumer behavior is the study if individuals, groups or organizations, and the processes they use to select, secure, use, and dispose of products, services, experiences or ideas to satisfy needs and the impact that these processes have on the consumer and sosiety". Menurut Schiffman dan Kanuk (2007) bahwa perilaku konsumen merupakan studi yang mengkaji bagaimana individu membuat keputusan membelanjakan sumberdaya yang tersedia dan dimiliki (waktu, uang dan usaha) untuk mendapatkan barang atau jasa yang nantinya akan dikonsumsi. Sedangkan menurut Suryani (2008:6) perilaku konsumen merupakan studi tentang bagaimana individu, kelompok dan organisasi dan proses yang dilakukan untuk memilih, mengamankan, menggunakan dan menghentikan produk, jasa, pengalaman atau ide untuk memuaskan kebutuhannya dan dampaknya terhadap konsumen dan masyarakat. Perilaku konsumen adalah tindakan-tindakan yang dilakukan oleh konsumen baik individu, kelompok atau organisasi dalam mendapatkan dan menggunakan produk atau jasa termasuk didalamnya proses pengambilan keputusan yang mengawali tindakan tersebut. Berikut ini adalah faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen adalah:
Gambar 2.1 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen Budaya - Kebudayaan - Sub Budaya - Kelas Sosial
Sosial - Kelompok Acuan - Keluarga - Peran dan Status
Pribadi - Umur dan Tahap Siklus Hidup - Pekerjaan - Situasi Ekonomi - Gaya Hidup - Kepribadian dan Konsep Diri
Psikologis - Motivasi - Persepsi - Kelas Sosial - Pengetahuan - Keyakinan dan Sikap
Pembelian
Sumber: Kotler, Philip, 2002, "Manajemen Pemasaran Edisi Millenium" PrenHallindo, Jakarta Kotler dan Armstrong (1997:144) menyatakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi tingkah laku konsumen adalah sebagai berikut: 1) Faktor Budaya Pada setiap kelompok masyarakat pasti memiliki budaya, dimana budaya tersebut bisa digunakan sebagai aturan, kebiasaan dan ciri khas dari suatu kelompok masyarakat. Faktor dari budaya adalah budaya, sub budaya dan kelas sosial. (a) Budaya Budaya diartikan sebagai kmlek yang menyeluruh yang mencakup pengetahuan,
keyakinan,
seni,
hukum,
moral,
kebiasaan
dan
kapabilitas lainnya serta kebiasaan-kebiasaan yang dikuasai oleh individu sebagai anggota masyarakat (Hawkins 2007:43).
(b) Subbudaya Setiap kebudayaan mengandung sub-kebudayaan yang lebih kecil, atau kelompok orang-orang yang mempunyai sistem nilai yang sama berdasarkan pengalaman dan situasi kehidupan yang sama. Sub kebudayaan meliputi kewarganegaraan, agama, kelompok ras, dan daerah geografis.
Subbudaya
adalah sekelompok orang yang
mempunyai sistem nilai sama berdasarkan pada pengalaman hidup dan situasi. (c) Kelas Sosial Kelas sosial adalah bagian-bagian yang relatif homogen dan tetap dalam suatu masyarakat yang tersusun secara hirarki dan anggotaanggotanya memiliki tata nilai, minat dan perilaku serupa.
2) Faktor Sosial Perilaku konsumen dipengaruhi oleh beberapa faktor sosial antara lain: (a) Kelompok acuan Perilaku konsumen umumnya dipengaruhi oleh individu yang lainnya, individu yang mempengaruhi tersebut dapat dimasukkan sebagai kelompok primer yang terdiri atas kelompok terdekat dari individu tersebut. Misalnya; keluarga, teman dan tetangga. Sedangkan kelompok kedua adalah kelompok sekunder yang mempunyai interaksi yang lebih formal dan memiliki sedikit interaksi. Kelompok sekunder meliputi kelompok keagamaan, serikat buruh dan asosiasi profesional.
(b) Keluarga Anggota keluarga sangat mempengaruhi dalam pengambilan keputusan pembelian individu, keluarga mempunyai peran yang sangat penting, dimana setiap anggota keluarga saling mempengaruhi. (c) Peran dan status Dalam kehidupan bermasyarakat, peran dan status selalu mengikuti setiap individu. Peran dan status seorang individu dalam kelompok tertentu misalnya keluarga sangat mempengaruhi dalam perilaku pembelian. 3) Faktor Pribadi Dalam perilaku pembelian faktor pribadi juga mempengaruhi seorang individu. Faktor tersebut terdiri dari:
(a) Umur dan Tahap Siklus Dalam kehidupan, perjalanan usia tidak dapat dihindarkan. Dengan berjalan usia maka juga terjadi perubahan pola konsumsi untuk masing-masing. (b) Pekerjaan Pekerjaan juga dapat mempengaruhi seorang individu dalam perilaku konsumsinya, misalnya seorang pekerja kasar akan cenderung membeli pakaian untuk pekerjaan kasar, sedangkan pekerja kantoran akan cenderung untuk membeli setelan kemeja atau jas.
(c) Situasi Ekonomi Dalam perilaku pembelian sedikit banyak juga dipengaruhi oleh situasi ekonomi, dengan berubahnya situasi ekonomi, maka biasanya akan merubah perilaku konsumen dalam melakukan pembelian. (d) Gaya Hidup Individu dengan latar belakang gaya hidup yang berbeda, memiliki
kecenderungan
berbeda
dalam
dalam
perilaku
pembeliannya. Gaya hidup dapat dipengaruhi oleh keluarga, situasi, pekerjaan, hobi dan masih banyak lagi yang lainnya. (e) Kepribadian dan Konsep Diri Kepribadian
dapat
mempengaruhi
perilaku
pembelian,
kepribadian adalah karakteristik psikilogis yang berbeda dari seseorang yang menyebabkan tanggapan yang relatif konsisten dan tetap terhadap lingkungannya. (Kotler,1997)
4) Faktor Psikologis Pilihan-pilihan seseorang dalam melakukan pembelian dipengaruhi juga oleh faktor psikologis yaitu: (a) Motivasi Seorang individu
dalam kehidupan bermasyarakat juga
memerlukan motivasi untuk menjalani hidupnya, motivasi sendiri juga dapat mempengaruhi seorang individu dalam melakukan
pembelian. Motivasi ini pula yang membangun seseorang untuk melakukan perilaku pembelian. (b) Persepsi Setiap hari seorang individu mempunyai motivasi untuk melakukan pembelian, tetapi faktor lain yang mempengaruhi setelah seorang individu tersebut mempunyai motivasi dalam melakukan pembelian adalah persepsi. Seringkali seorang individu dihadapkan pada suatu pilihan dalam pemilihan suatu barang misalnya, dengan adanya persepsi maka seorang individu dapat memilih sesuai dengan persepsi yang tertanam dalam dirinya. (c) Pembelajaran Dalam melakukan tindakan seorang individu lepas dari pembelajaran, perubahan perilaku individu dalam pembelian juga dipengaruhi oleh pengalaman dan pembelajaran dari pembelian sebelumnya. Ahli teori ilmu pengetahuan mengatakan bahwa pengetahuan seseorang dihasilkan melalui suatu proses yang saling mempengaruhi dari drive (dorongan), stimulus (rangsangan), clues (petunjuk), response (tanggapan) dan reinforcement (penguatan).
(d) Keyakinan dan Sikap Seorang
pemasar
biasanya
memperhatikan
keyakinan
konsumennya akan produknya, seringkali seorang pemasar harus
merubah iklannya untuk membentuk keyakinan seiring individu dalam pemilihan suatu produk.
d. Model Perilaku Pembelian Perilaku konsumen adalah suatu aktivitas yang sangat kompleks, dalam perilaku pembelian didukung pula oleh beberapa variabel-variabel yang satu dengan yang lainnyan tidak dapat dipisahkan. Variabel-variabel itu sendiri dapat dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal. Faktor internal berasal dari pengaruh diri sendiri individu tersebut, sedangkan faktor eksternal adalah pengaruh yang datangnya dari luar seperti lingkungan ekternal, misalnya lingkungan dari konsumen dan bauran pemasaran. Model perilaku konsumen sebagai berikut: Gambar 2.2 Model Perilaku Pembelian Rangsangan
Rangsangan
Karakteristik Proses keputusan Dan marketer
Pemasaran
lain
konsumen
konsumen
- Produk
Perekonomian
Budaya
Pengenalan masalah
- Pemilihan produk
- Harga
Teknologi
Sosial
Pencarian informasi
- Pemilihan merek
- Saluran
Politik
Pribadi
Evaluasi alternatif
- Pemilihan saluran
Psikologis
Keputusan pembelian
Distribusi
Budaya
- Promosi
Perilaku pasca pembelian
Keputusan pembelian
distribusi - Penentuan waktu pembelian
Sumber: Kotler (2002)
- Jumlah pembelian
e. Keputusan Pembelian Dalam proses pengambilan keputusan pembelian suatu produk, menurut Kotler, umumnya konsumen melalui lima tahap. Tapi hal ini tidak
terjadi pada semua kasus, terutama dalam pembelian dengan keterlibatan rendah. Konsumen mungkin melewatkan tahap-tahap tertentu, lima tahap tersebut yaitu: 1) Pengenalan Masalah 2) Pencarian Informasi 3) Evaluasi Alternatif 4) Keputusan Pembelian 5) Perilaku Pasca Pembelian
Gambar 2.3 Model Proses Pembelian Lima Tahap Pengenalan Masalah
Pencarian Informasi
Evaluasi Alternatif
Keputusan Pembelian
Perilaku Pasca Pembelian
Sumber: Kotler, Philip, "Manajemen Pemasaran di Indonesia Analisis, Perencanaan, Implementasi dan Pengendalian", Salemba Empat, Jakarta: 2000
1) Pengenalan Masalah Proses pembelian dimulai ketika pembeli mengenal suatu masalah atau kebutuhan. Pembeli merasakan adanya perbedaan antara keadaan dia yang nyata dengan keadaan yang diinginkan. Kebutuhan ini dapat dipicu oleh stimuli intern atau ekstern. Dari pengalaman sebelumnya, seseorang telah mempelajari bagaimana menghadapi dorongan ini dan termotivasi menuju suatu kelas obyek yang akan memuaskan dorongan ini
2) Pencarian Informasi Setelah tahap mengidentifikasi masalah/kebutuhan, individu akan memutuskan memilih suatu produk tersebut untuk dikonsumsi, tetapi dalam kenyataannya tipe, varian atau jenis dari produk tersebut banyak di pasar. Untuk itu konsumen perlu mencari informasi terlebih dahulu untuk memilih dari sekian banyak tipe, jenis atau varian yang ada di pasar.
3)
Evaluasi Alternatif Setelah melalui tahapan idntifikasi masalah dan pencarian
informasi langkah selanjutnya adalah tahap evaluasi alternatif. Dalam tahap ini seseorang dituntut untuk memutuskan memilih barang atau jasa yang akan dibeli setelah mengevaluasi alternatif yang sudah ada.
4)
Keputusan Pembelian Setelah mengevaluasi alternatif,
langkah selanjutnya adalah
konsumen dapat memilih dan mengkonsunsi barang atau jasa yang diinginkan sesuai dengan pilihan hatinya.
5)
Perilaku Pasca Pembelian Setelah pembelian produk, konsumen akan mengalami suatu
tingkat kepuasan atau ketidak-puasan tertentu. Konsumen juga akan melakukan tindakan setelah pembelian dan menggunakan produk tersebut
yang mendapat perhatian dari pemasar. Tugas pemasar tidak berakhir ketika produk dibeli tetapi terus sampai periode setelah pembelian. (a) Kepuasan setelah pembelian Setelah membeli suatu produk, seorang konsumen mungkin menemukan suatu kekurangan atau cacat. Sebagian pembeli tidak akan mau produk yang cacat, sementara yang lain mungkin indeferen terhadap kekurangan tersebut, dan sebagian lagi bahkan mungkin melihat kekurangan tersebut menambah nilai produknya. Sebagian kekurangan mungkin bersifat bahaya terhadap konsumen. Perusahaan mobil, mainan, dan farmasi dengan cepat menarik kembali produk yang memiliki kemungkinan melukai/mencelakai pemakai yang terkecil sekalipun. (b) Tindakan setelah pembelian Kepuasan atau ketidak-puasan konsumen dengan suatu produk akan mempengaruhi perilaku selanjutnya. Jika konsumen merasa puas, dia akan menunjukkan probabilita yang lebih tinggi untuk membeli produk itu lagi. Konsumen yang merasa puas juga cenderung akan mengatakan hal-hal yang baik mengenai suatu merek kepada orang lain. Para pemasar mengatakan: "iklan terbaik kita adalah pelanggan yang merasa puas".
(c) Penggunaan dan pembuangan setelah pembelian Para pemasar juga memonitor bagaimana pembeli menggunakan dan membuang suatu produk. Jika konsumen menemukan keguanaan baru dari suatu produk, ini akan menarik perhatian pemasar karena kegunaan ini dapat dijadikan iklan. Jika konsumen menyimpan produknya di dalam lemari mereka, ini menunjukan bahwa produk tersebut kurang memuaskan, dan promosi secara lisan pada konsumen tersebut tidak kuat. Jika mereka menjual dan memperdagangkan produk tersebut, penjualan produk baru akan menurun. Jika mereka membuang produk tersebut, pemasar perlu mengetahui bagaimana mereka membuang terutama jika dapat merusak lingkungan, seperti halnya kasus kaleng minuman dan popok sekali pakai. Akhirnya, pemasar perlu mempelajari pengguanaan pembuangan produk untuk memperoleh petunjuk-petunjuk mengenai masalah kesempatan yang mungkin ada.
3. Kerangka Pemikiran Gambar 2.4 Kerangka Pemikiran
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30.
Dikenal masyarakat indonesia Mobil ideal untuk keluarga Lebih mendominasi Mudah Mendapatkan Suku Cadang Kendaran Masyarakat Kelas Menengah Pengaruh Keluarga Menaikkan Status Sosial Kesepakatan Keluarga Pengaruh Teman Pengaruh Tetangga Penerapan Teknologi Situasi Politik dominan Mudah Membelinya Desain Pas Untuk Keluarga Kemapanan Ekonomi Kijang Cukup Hemat BBM Keadaan Ekonomi Negara Baik Mengikuti Trend/Musim Harga Jual Kembali Tinggi Mobil Serba Guna Motivasi Kepuasan Berkendara Terpengaruh Pameran Otomotif Dapat Mengangkut Banyak Penumpang Mobil Niaga Pengaruh Iklan TV Menunjukkan Kelas Sosial Tuntutan Kerja Banyak Pilihan Jenis/Tipe Mobil Yang Tangguh Mudah Perawatan
Faktor ke-1
Faktor ke-2
Analisis MSA
Faktor ke-3
Faktor ke-n
B. Hipotesis Hipotesis adalah suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap rumusan masalah penelitian. Dikatakan sementara, karena jawaban yang diberikan baru didasarkan pada teori yang relevan, belum didasarkan pada fakta-fakta empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data. Jadi hipotesis juga dapat dinyatakan sebagai jawaban teoritis terhadap rumusan masalah penelitian, belum jawaban yang empirik. Berdasarkan uraian diatas maka penulis membuat kesimpulan sementara yaitu; bahwa faktor keluarga, kelompok referensi, komsumsi BBM, harga, perawatan, model yang pas untuk keluarga adalah faktor yang dipertimbangkan konsumen dalam proses pembelian mobil Kijang.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Ruang Lingkup Penelitian Objek Penelitian skripsi ini adalah pemilik mobil Kijang yang berada di daerah Karawang. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi konsumen dalam memilih mobil Kijang. B. Metode Penentuan Sampel 1. Populasi Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2004:72). Populasi dalam penelitian ini adalah orang-orang yang mempunyai mobil Kijang di Karawang. Dalam penelitian ini tidak semua anggota populasi, namun hanya terhadap anggota populasi yang terpilih sebagai sampel. 2. Sampel Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tertentu (Sugiyono, 2004: 73). Sampel adalah sebagian dari jumlah data dan karakteristik yang dimiliki poulasi tersebut berupa tanggapan atau persepsi dari pelanggan yang diperoleh melalui kuisioner dengan bentuk pertanyaan yang bersifat
tertutup. disebabkan
Sampling
banyak
dilakukan
dalam
karena
adanya
kebaikan-kebaikan.
penelitian-penelitian, Diantaranya
adalah
menghemat waktu, biaya dan tenaga, memungkinkan penelitian yang merusak,
memungkinkan
penelitian
terhadap
data
yang
jumlah
populasinya tak terhingga (Pangestu Subagyo, 2004). 3. Metode Pengambilan Sampel Teknik pengambilan sampel dengan menggunakan Simple Random Sampling. Teknik ini merupakan salah satu metode penarikan sampel probabilitas dilakukan dengan cara acak sederhana dan setiap responden memiliki kemungkinan yang sama untuk terpilih sebagai responden. Dikatakan simple (sederhana) karena pengambilan sampel anggota populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu (Sugiyono, 2004: 74). Sampel yanng digunakan dalam penelitian ini sebanyak 80 responden yang merupakan pemilik mobil Kijang di Karawang, karena cukup mewakili jumlah poulasi dan tingkat kesalahan yang lebih rendah (Sugiyono,1999).
C. Metode Pengumpulan Data Dalam memperoleh data, penulis menggunakan data primer dan data sekunder.
1. Data primer Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari sumbernya. Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara: •
Angket (kuesioner)
Yaitu dengan cara menyebarkan daftar pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk menjawab. Kuisioner ini terdiri dari pertanyaan tertutup yaitu pertanyaan yang memberikan kebebasan menjawab kepada responden karena alternatif jawaban tersedia. •
Wawancara (interview)
Yaitu dengan memberikan berbagai pertanyaan kepada pihak-pihak yang terkait dengan produk Toyota khususnya produk mobil Kijang. 2. Data Sekunder Data sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung oleh peneliti dari sumbernya, misalnya melalui orang lain atau melalui dokumen. a. Riset kepustakaan (library research) Penelitian yang dilakukan untuk memperoleh bahan yang diperlukan antara lain melalui buku, jurnal, media massa, dan internet yang berkaitan dengan topik penelitian. b. Riset lapangan (field research)
Penelitian langsung ke dealer Toyota untuk mendapatkan data primer yang meliputi sejarah perusahaan (company profile), data penjualan dan lainlain.
D. Metode Analisis Data Jenis penelitian yang peneliti lakukan adalah bersifat eksploratif, yang berguna untuk menjawab pertanyaan, sehingga dengan memperoleh jawaban atas pertanyaan tersebut akan memberikan pemahaman dan pengartian secara mendalam terhadap suatu objek. Untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi keputusan konsumen dalam melakukan pembelian mobil Kijang, maka dilakukan dengan menggunakan skala likert. Skala pengukuran adalah kesepakatan yang digunakan sebagai acuan menentukan panjang pendeknya interval yang ada dalam pengukuran, sehingga bila alat ukur itu digunakan dalam pengukuran maka akan bisa menghasilkan data kuantitatif. Dengan skala pengukuran ini, maka nilai variabel yang diukur dengan instrumen tertentu dapat dinyatakan dalam bentuk angka sehingga lebih akurat, efisien, dan komunikatif. Cara yang paling sering digunakan dalam menentukan skor adalah dengan menggunakan skala likert. Cara pengukurannya adalah dengan memberikan jawaban, misalnya: sangat setuju, setuju, ragu, tidak setuju, sangat tidak setuju. Jawaban ini diberi skor dari 1 sampai 5. Skala likert digunakan untuk sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau kelompok orang tentang fenomena sosial.
Dalam penelitian ini digunakan lima tingkat (likert) dengan bobot nilainya adalah sebagai berikut: •
Jawaban sangat setuju diberi bobot 5 (lima)
•
Jawaban setuju diberi bobot 4 (empat)
•
Jawaban ragu diberi bobot 3 (tiga)
•
Jawaban tidak setuju diberi bobot 2 (dua)
•
Jawaban sangat tidak setuju diberi bobot 1(satu)
Dalam penulisan angket atau kuisioner ada dua syarat penting yang berlaku, yaitu validitas dan reliabilitas. 1. Uji Validitas Menurut Marsi Singarimbun (1995:124) validitas menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur itu mengukur apa yang ingin diukur.
Sekiranya
peneliti
menggunakan
kuesioner
dalam
pengumpulan data penelitian, maka kuesioner disusunnya harus mengukur apa yang ingin diukurnya. Untuk mengukur validitas instrumen menggunakan rumus teknik korelasi produk moment yang rumusnya sebagai berikut: rxy =
n (∑ xy ) − (∑ x )(∑ y )
{n∑ x
2
}{
− (∑ x ) n∑ y 2 − (∑ y ) 2
2
}
r
= korelasi produk moment
∑ xy
= jumlah perkalian skor item dengan skor
∑x
= jumlah skor kuadrat item
2
∑y n
2
= jumlah skor kuadrat item = jumlah sampel
2. Uji Reliabilitas Pengujian reliabilitas instrumen dapat dilakukan secara eksternal maupun interanal. Secara eksternal pengujian dapat dilakukan dengan test retest, equivalen, dan gabungan keduanya. Secara interanal reliabilitas instrumen dapat diuji dengan menganalisis konsistensi butir-butir yang ada pada instrumen dengan teknik tertentu (Sugiyono, 2004:122) Apabila suatu alat pengukuran telah dinyatakan valid, maka tahap berikutnya adalah mengukur reliabilitas dari alat ukur. Sebagai ukuran yang menunjukkan konsistensi dari alat ukur dalam mengukur gejala yang sama dilain kesempatan. Untuk melihat reliabilitas,
maka
dihitung cronbach
alpha
masing-masing
instrumen variabel. Variabel-variabel tersebut dikatakan reliabel jika cronbach alphanya memiliki nilai lebih besar dari 0,06. Uji reliabilitas bertujuan untuk melihat konsistensi alat ukur yang akan digunakan, yakni apakah alat ukur tersebut akurat, stabil, dan konsisten.
3. Analisis Faktor Dalam penelitian yang akan penulis lakukan, alat analisis data yang penulis gunakan adalah analisis faktor. Metode analisis faktor pertama
kali
digunakan
oleh
Charles
Spearmen
untuk
memecahkan masalah psikologi dalam tulisannya di American Journal of Psychology pada tahun 1904, mengenai penetapan dan pengukuran
intelektual.
Analisis
faktor
menyederhanakan
hubungan yang beragam dan kompleks pada set data/variabel amatan dengan menyatukan faktor atau dimensi yang saling berhubungan/mempunyai korelasi ke dalam suatu struktur data yang baru, yang mempunyai set faktor yang lebih kecil (Dermawan, 2006:152). Analisis faktor adalah istilah umum untuk bagian dari data teknik analisis statistik mengenai pengurangan (reduction) sesuatu kelompok variabel yang tampak dari sedikit jumlah faktor yang tersembunyi. Tujuan utama dari analisis faktor adalah menjelaskan hubungan diantara banyak variabel dalam bentuk beberapa faktor, dimana faktor-faktor tersebut merupakan besaran acak (random quantities) yang tidak dapat diamati atau diukur secara langsung (Gasperz dalam Nani Iryani,2005) Rumus dari analisis faktor adalah: Xi = Ai1 F1 + Ai2 F2 + Ai3 F3 + Ai1 F1+ …….+ Vi Ui Keterangan:
Xi
= Variabel terstandar ke-i
Ai1
= koefisien regresi dari variabel ke-I pada commom faktor
ke-i F
= common faktor
Vi
= koefisien regresi terstandar dari variabel I pada faktor unik ke-i
Ui
= variabel unik untuk variabel ke-i
M
= jumlah common factor
Secara jelas common faktor dapat diformulasikan sebagai berikut: Fi
= Wi1 X1 + Wi2 X2 + Wi3 X3 = … + Wik Xk
Dimana: Fi = Faktor ke i estimasi W = bobot faktor atau skor koefisien faktor k = jumlah variabel
Menurut Wibisono (2006:153) fungsi dari analisis faktor adalah sebagai berikut: a. Menentukan himpunan dari dimensi yang tidak mudah diamati dalam himpunan variabel (R factor analysis) b. Mengelompokkan orang-orang (misalnya, responden kuis) ke dalam kelompok-kelompok yang berbeda di dalam populasi (Q factor analysis)
c. Mengidentifikasikan variabel-variabel yang akan digunakan dalam analisis lanjutan (regresi, korelasi, atau diskriminan) d. Membentuk himpunan dari variabel (dengan jumlah yang lebih sedikit) untuk menggantikan (sebagian/seluruh) himpunan variabel awal e. Menganalisis suatu fenomena dengan data yang sangat besar. f. Menjabarkan/menguraikan suatu kaitan yang kompleks diantara fenomena ke dalam fungsi kesatuan-kesatuan atau ke dalam bagian-bagiannya, dan dapat mengidentifikasi pengaruh dari luar (independent).
Menurut Singgih Santoso (2003:95), untuk menganalisis faktor ada beberapa proses dasar, yaitu: a. Menentukan variabel apa saja yang akan dianalisis. b. Menguji variabel-variabel yang telah ditentukan, dengan menggunakan MSA (Measure of sampling Adequacy) c. Melakukan proses inti pada analisis faktor, yakni factoring, atau menurunkan satu atau lebih faktor dari variabel-variabel yang telah lolos pada uji variabel sebelumnya. d. Melakukan proses factoring rotation atau rotasi terhadap faktor yang telah terbentuk. Tujuan rotasi adalah untuk memperjelas variabel yang masuk ke dalam faktor tertentu. Beberapa metode rotasi yaitu: 1) ORTHOGONAL ROTATION,
yakni
memutar sumbu 90o.
Orthogonal Rotation digunakan bila analisis bertujuan untuk mereduksi jumlah
variabel tanpa mempertimbangkan seberapa
berartinya faktor yang diekstraksi. Menurut Wibisono (2006: 160), proses rotasi dengan metode orthogonal masih bisa dibedakan menjadi: (a) QUARTIMAX, metode ini bertujuan untuk merotasi faktor awal hasil ekstraksi, sehingga akhirnya diperoleh hasil rotasi, dimana setiap variabel memberi bobot yang tinggi di satu faktor dan sekecil mungkin pada faktor lain. (b) VARIMAX, bertujuan untuk merotasi faktor awal hasil ekstraksi, sehingga pada akhirnya diperoleh hasil rotasi, dimana dalam satu kolom, nilai yang ada sebanyak mungkin mendekati nol. Hal ini berarti di dalam setiap faktor tercakup sedikit mungkin variabel. (c) EQUIMAX, bertujuan untuk mengkombinasikan metode quartimax dan varimax. Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode varimax. 2) OBLIQUE ROTATION, yakni memutar sumbu ke kanan, namun tidak harus 90 o. Dengan rotasi ini, korelasi antar faktor masih diperhitungkan, karena sumbu faktor tidak saling tegak lurus satu dengan
yang lainnya.
Oblique
Rotation
digunakan untuk
memperoleh sejumlah faktor yang secara teoritis cukup berarti. Proses rotasi dengan metode oblique masih bisa dibedakan menjadi: OBLIMIN, PROMAX, ORTHOBLIQUE dan lainnya.
e. Interpretasi atas faktor yang telah terbentuk, khususnya memberi nama atas faktor yang telah terbentuk tersebut, yang dianggap dapat mewakili variabel-variabel anggota faktor tersebut.
Menurut
Wibisono
(2006:160),
terdapat
empat
tahapan
dalam
menginterpretasikan sebuah faktor yang terbentuk, yaitu: 1) Dimulai dari variabel urutan pertama. Interpretasi dimulai dengan bergerak dari faktor paling kiri ke faktor paling kanan pada setiap baris untuk mencari bilangan yang nilai mutlaknya paling besar dalam baris tersebut. 2) Bilangan yang paling besar menunjukan dalam faktor mana setiap variabel termasuk. Dengan demikian dapat diketahui variabelvariabel mana yang masuk dalam suatu faktor. 3) Poin 1 dan 2 dilakukan berulang kali, sehingga semua variabel telah tercakup dalam faktor-faktor hasil ekstraksi. 4) Bila ada variabel yang belum termasuk dalam salah satu faktor (karena bobotnya kurang dari batas keberartian), terdapat dua pilihan yang dapat dilakukan, yaitu: (a)
Menginterpretasikan solusi apa adanya tanpa mengikuti variabel yang bobotnya tidak signifikan.
(b)
Mengevaluasi variabel yang tidak memiliki bobot signifikan tersebut. Tujuan dari evaluasi ini adalah untuk mengetahui relevansi variabel dalam penelitian yang dilakukan.
f. Validasi atas hasil faktor untuk mengetahui apakah faktor yang terbentuk telah valid. Validasi analisis faktor dimaksudkan untuk mengetahui apakah hasil analisis faktor tersebut bisa digeneralisasikan ke populasi. Validasi dapat dilakukan dengan berbagai cara, seperti: 1) Membagi sampel awal menjadi dua bagian, kemudian membagikan hasil faktor sampel satu dengan sampel dua. Jika hasil tidak banyak perbedaan, bisa dikatakan faktor yang terbentuk telah valid. 2) Dengan melakukan metode Confirmatory Factor Analysis (CFA) dengan cara Structurall Equation Modelling. Model ini dapat dibantu dengan menggunakan software khusus seperti LISREL. g. Setelah faktor
yang terbentuk dikatakan stabil dan bisa untuk
menggeneralisasikan populasinya, maka selanjutnya bisa dilakukan pembuatan factor scores. Pada dasarnya Factor Scores adalah upaya untuk membuat satu atau beberapa variabel yang lebih sedikit dan berfungsi untuk menggantikan variabel asli yang sudah ada. Pembuatan factor scores akan berguna jika dilakukan analisis lanjutan, seperti analisis regresi atau analisis diskriminan. Dalam penelitian ini proses analisis dilakukan hanya sampai pada langkah menginterpretasikan faktor yang telah terbentuk dan memberikan nama atas faktor yang terbentuk. Penulis tidak melakukan pada langkah validasi atau factor scores, karena kedua langkah tersebut diperlukan jika ingin melakukan analisis regresi dan analisis diskriminan. Sedangkan
tujuan dalan penelitian ini hanya sebatas ingin mengetahui faktor-faktor yang akan terbentuk atas variabel-variabel yang ada. Menurut Ety Rochaety dkk (2007: 186) ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi dalam melakukan analisis faktor, yaitu: a. KMO dan Bartlett's Test KMO merupakan indeks pembanding besarnya koefisien korelasi observasi dengan besarnya koefisien korelasi parsial. Jika nilai kuadrat koefisien korelasi parsial dari semua pasangan variabel lebih kecil daripada jumlah kuadrat koefisien korelasi, maka harga KMO akan mendekati satu, yang menunjukan kesesuaian penggunaan analisis faktor. Menurut Kaiser dan Wibisono (2006: 153): Harga KMO sebesar 0.9 adalah sangat memuaskan Harga KMO sebesar 0.8 adalah memuaskan Harga KMO sebesar 0.7 adalah harga menengah Harga KMO sebesar 0.6 adalah cukup Harga KMO sebesar 0.5 adalah kurang memuaskan Harga KMO sebesar 0.4 adalah tidak dapat diterima Angka KMO dan Bartlett's Test harus diatas 0,5. Ketentuan tersebut didasarkan pada kriteria sebagai berikut: Jika probabilitas (sig) < 0,05 maka variabel penelitian dapat dianalisis lebih lanjut. Jika probabilitas (sig) > 0,05 maka variabel penelitian tidak dapat dianalisis lebih lanjut.
b. Anti-Image Matrices Besarnya angka Measure of Sampling Adequacy (MSA) berkisar antara 0-1, dengan kriteria sebagai berikut: 1) Jika MSA = 1, maka variabel tersebut dapat diprediksi tanpa kesalahan oleh variabel lain. 2) Jika MSA > 0.05, maka variabel tersebut masih dapat dianalisa lebih lanjut. 3) Jika MSA < 0.05, maka variabel tersebut tidak dapat diprediksi dan tidak dapat dianalisa lebih lanjut, sehingga variabel harus dikeluarkan atau dibuang.
E. Operasional Variabel
Unsur Variabel Faktor-fator yang Mempengaruhi Perilaku Pembelian
Tabel 3.1 Operasional Variabel Subvariabel Indikator Skala 1. Rangsangan - Kijang Kendaraan yang Ordinal Pemasaran Tangguh - Kijang Mudah dibeli Dimana Saja - Mudah Perawatanya - Mudah Mendapatkan Suku Cadang - Kijang Punya Banyak Tipe/Jenis - Harga Jual Kembali Tinggi - Pameran Otomotif - Pengaruh Iklan TV - Kijang Kendaraan Serba Guna - Desain Kijang Pas untuk Keluarga - Hemat Bahan Bakar 2. Rangsangan - Mobil Kijang Dikenal Ordinal Mayarakat Indonesia Lain - Motivasi Kepuasan Berkendara - Kijang Mobil Ideal Untuk Keluarga - Kijang Mendominasi Kelas Mobil Keluarga - Kendaraan Kelas Menengah - Menunjukkan Kelas Sosial - Dapat Menaikkan Status Sosial - Pengaruh Keluarga - Kesepakatan Keluarga - Pengaruh Teman - Pengaruh Tetangga - Kemapanan Ekonomi - Situasi Ekonomi - Keadaan Politik - Penggunaan Teknologi - Mengikuti Trend/Musim - Dapat Mengangkut Banyak Penumpang - Mobil Niaga - Tuntutan Kerja
BAB IV PENEMUAN DAN PEMBAHASAN
A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian. 1. Sejarah tentang Kijang Kijang ganerasi I pertama kali diperkenalkan kepada masyarakat tahun 1977. Pada awal peluncuran perdananya sempat ada keraguan dari perancangnya sendiri apakah Kijang dapat diterima dipasar, karena pada saat itu Mitsubishi Colt masih dominan. Tapi, kenyataannya kijang menjadi populer. Kijang generasi I ini sering mendapat julukan "Kijang Buaya" karena kap mesinnya dapat dibuka sampai ke samping. Kijang generasi I ini diproduksi sampai tahun 1980. Pada tahun pertama peluncurannya, kijang ini hanya diproduksi sebanyak 1.168 unit. Tahun berikutnya 1978, produksi mobil kijang menjadi 4.624 unit. Setelah itu produksi mobil Kijang mengalami kenaikan dari tahun ke tahun. Kijang generasi II diproduksi dari tahun 1981-1985. Kijang generasi ini tidak banyak mengalami perubahan yang signifikan dari bentuk bodi, tapi mengalami peningkatan kapasitas silinder mesin menjadi 1.300 cc (naik 100 cc). Kapasitas mesin kijang ini kemudian dinaikkan lagi menjadi 1.500 cc. Mobil dengan kode KF20 ini akrab sebagai Doyok (sebutan bagi sebuah serial kartun pada harian pos kota) sehingga dikenal juga sebagai Kijang Doyok.
Kijang generasi III (1986-1996) mempunyai bentuk bodi yang lebih melengkung pada lekukannya sehingga tampak lebih modern dibandingkan dengan generasi sebelumnya. Pada generasi ini, konsep kijang sebagai kendaraan angkut mulai bergeser sebagai kendaraan penumpang sekalipun banyak. Kijang generasi IV (1997-2004) mulai generasi keempat ini, dominasi jepang semakin besar. Sebelumnya Toyota Astra Motor (TAM) memanfaatkan perakitan bodi mobil lebih banyak menggunakan karoseri. Pada generasi ini desain bodi mobil membulat seperti kapsul dan lebih aerodinamis dan menjadi loncatan desain pada masanya. Kijang generasi V dikenal dengan sebutan Kijang Innova. Model kijang ini mengalami perubahan yang cukup besar dibandingkan dengan model sebelumnya. Jika konsep awal kijang generasi pertama adalah basic utility vehicles
atau kendaraan sederhana, maka kijang generasi V ini
bukanlah kendaraan sederhana lagi namun dapat dikategorikan sebagai kendaraan mewah. Kijang ini dikeluarkan oleh Toyota Astra Motor (TAM) pada akhir tahun 2004. Mobil ini keluar dengan model keluarga masa kini dengan jenis MPV (Multi Purposes Vehicle) masa kini dengan bodi yang lebih aerodinamis dibandingkan generasi sebelumnya dengan kenyamanan seperti sedan. Mobil ini menggunakan mesin VVT-i 2000 cc dengan tipe 1TR-FE 16 katup DOHC menggantikan tipe K/RZ pada generasi sebelumnya.
2. Perkembangan Perusahaan Perkembangan mobil Kijang dari tahun ke tahun mengalami perubahan yang cukup signifikan baik dari eksterior maupun interior. Seiring persaingan yang sangat ketat di bidang industri otomotif, Toyota sebagai produsen mobil terbesar di indonesia tidak mau meninggalkan citranya sebagai pemimpin pasar. Toyota selalu melakukan terobosanterobosan yang tidak ada hentinya. Untuk menyikapi kondisi persaingan yang ada, maka strategi persaingan yang diterapkan oleh Toyota adalah dengan melengkapi dan menyempurnakan mobil Kijang dari generasi ke generasi. Salah satu keunggulan dari mobil Kijang adalah: 1). Mudah perawatannya 2). Harga mobil yang cukup terjangkau 3). Memiliki variasi harga, sesuai dengan tipe dan tahun pembuatan 4). Spesifikasi mobil cukup bagus 5). Tersedia layanan servis 24 jam.
B. Validitas dan Reliabilitas Instrumen Instrumen yang valid adalah alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data yang valid dan dapat digunakan mengukur apa yang hendak diukur. Masrun 1979 dalam Sugiyono 2004, menyatakan bahwasanya didalam analisis item, teknik korelasi dalam menentukan validitas item ini sampai sekarang merupakan teknik yang paling banyak digunakan. Biasanya syarat
minimum untuk dapat dianggap memenuhi syarat adalah apabila r = positif (+). Jadi jika korelasi antar butir dengan skor total negatif (-) maka butir dalam instrumen tersebut dinyatakan tidak valid. Berikut ini adalah hasil tryout yang dibagikan kepada 15 responden untuk mengukur tingkat validitas masing-masing instrumen yang dijelaskan dalam tabel 4.1 dibawah ini.
DknalMsrkt MblIdeal Dominan SkuCadg KlasMngh PengKlrg StatSos KspktnKlrg PengTmn PengTtg PrubTek SitPolitik MdhDiDpt MdelPas KmpnanEko HematBbm KeadEko IkutTend JualKMbl SerbaGuna KpuasanBkndr PmeranOto
Scale Mean if Item Deleted 106.00 106.07 106.20 106.40 106.60 106.40 106.53 106.47 106.13 106.67 106.27 106.20 106.87 106.60 107.60 106.60 106.40 106.53 107.00 106.33 106.13 106.40
Tabel 4.1 Item-Total Statistics Scale Variance if Corrected Item Item-Total Deleted Correlation 137.286 .248 137.638 .252 130.457 .597 126.686 .658 127.971 .518 124.971 .837 132.124 .407 137.410 .129 132.410 .382 130.667 .393 131.067 .413 130.457 .597 138.695 .032 133.829 .278 129.400 .551 128.114 .560 135.257 .251 132.124 .363 129.571 .408 134.667 .294 133.695 .532 134.971 .234
Cronbach's Alpha if Item Deleted .877 .877 .871 .868 .871 .865 .874 .880 .875 .875 .874 .871 .885 .878 .871 .870 .878 .875 .875 .877 .873 .878
BykPnmpg 106.53 129.838 MbilNiaga 106.07 135.781 IklnTV 106.73 135.495 KlasSos 106.60 126.257 TnttanKrja 106.47 126.267 BykTipe 106.60 128.400 MbilTngguh 106.27 134.638 MdhPrwtan 106.20 130.600 Sumber: Hasil Output dari SPSS
.531 .319 .200 .654 .742 .498 .239 .510
.871 .876 .879 .868 .867 .872 .878 .872
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa semua pernyataan dianggap valid karena nilai Corrected Item-Total Correllation tidak ada yang negatif. Pernyataan yang valid tadi selanjutnya akan dibagikan kepada 80 responden dengan 30 pernyataan untuk melakukan analisis faktor.
Pengujian reliabilitas adalah berkaitan dengan masalah adanya kepercayaan terhadap alat tes (instrumen). Suatu instrumen dapat memiliki tingkat kepercayaan yang tinggi apabila hasil dari pengujian tersebut menunjukan hasil tetap. Dengan demikian, masalah reliabilitas tes atau instrumen berhubungan dengan masalah ketetapan hasil. Jika terjadi perubahan hasil tes atau instrumen, maka perubahan itu dianggap tidak berarti. Jadi Instrumen yang reliabel berarti instrumen tersebut bila digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama, akan menghasilkan data yang sama. Suatu instrumen dikatakan reliabel apabila memiliki nilai Cronbach Alpha lebih besar dari 0.6. Reliabilitas dapt dilihat pasa tabel 4.2 berikut ini. Tabel 4.2 Reliabilty Statistics Cronbach's Cronbach's Alpha Alpha Based on
N of Items
Standardized Items .878 .883 Sumber: Hasil Output dari SPSS
30
Berdasarkan tabel 4.2 nilai Cronbach Alpha 0.878 > 0.6. Dapat disimpulkan
bahwa
ke-30
variabel
untuk
mengukur
faktor
yang
mempengaruhi perilaku konsumen dalam pembelian mobil Kijang dinyatakan valid dan reliabel.
C. Penemuan dan Pembahasan 1. Analisis Kuesioner Penelitian ini diantaranya
menggunakan sampel sebanyak 80 responden. 15
digunakan
untuk
menguji
valiliditas
sedangkan sisanya sebanyak 65 kuesioner digunakan
dan
reliabilitas,
untuk analisis
faktor.
Tabel 4.3 Hasil Jawaban Responden Terhadap Keputusan Pembelian Mobil Kijang Kuesioner Nilai Item 5 4 3 2 1 Total X1 21 50 8 1 0 80 X2 18 52 8 2 0 80 X3 16 31 9 20 4 80 X4 8 44 13 14 1 80 X5 4 49 8 16 3 80 X6 6 46 9 17 2 80 X7 12 45 8 14 1 80 X8 17 46 9 8 0 80 X9 14 40 9 13 4 80 X10 9 38 9 21 3 80 X11 18 41 11 10 0 80
X12 X13 X14 X15 X16 X17 X18 X19 X20 X21 X22 X23 X24 X25 X26 X27 X28 X29 X30 ∑ fi
10 5 10 1 6 4 11 11 8 10 11 10 18 13 10 13 15 27 19 349
51 46 44 26 47 36 42 31 43 44 37 36 47 38 44 35 40 38 46 1253
8 10 10 20 11 17 14 12 11 15 11 14 11 16 13 10 13 2 9 315
10 18 14 33 14 22 13 26 14 11 20 17 4 12 13 22 11 13 6 429
1 1 2 0 2 1 0 0 4 0 1 3 0 0 0 0 1 0 0 34
11,63 41,77 fi Sumber: Output dari SPSS
10,5
14,3
1.13
80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80
Berdasarkan hasil output dari kuesioner yang telah dibagikan kepada pemilik mobil Kijang di daerah Karawang, maka diperoleh data sebagai berikut:
a. Dikenal Masyarakat Indonesia Tabel 4.4 Dikenal Masyarakat Pernyataan Jumlah Prosentase Sangat Setuju 21 26,25 Setuju 50 62.50 Ragu 8 10.00 Tidak Setuju 1 1.25
Sangat Tidak Setuju 0 0.00 Total 80 100.00 Sumber: Data primer yang telah diolah
Salah satu faktor yang mempengaruhi konsumen dalam memilih suatu produk adalah yang sudah terkenal. Hal ini dibuktikan oleh jumlah responden yang menyatakan setuju sebanyak 50 responden atau 62.5%, 21 responden atau 26.25% menyatakan sangat setuju, 8 resonden atau 10% menyatakan ragu, dan 1 responden atau 1.25% menyatakan sangat tidak setuju. Hal ini menunjukkan bahwa mobil Kijang sudah dikenal luas oleh masyarakat Indonesia. b. Mobil Ideal Untuk Keluarga
Tabel 4.5 Mobil Ideal Untuk Keluarga Pernyataan Jumlah Prosentase Sangat Setuju 18 22.50 Setuju 52 65.00 Ragu 8 10.00 Tidak Setuju 2 2.50 Sangat Tidak Setuju 0 0.00 Total 80 100.00 Sumber: Data primer yang telah diolah Tabel diatas menunjukkan 65% responden menyatakan setuju, 22.50% responden menyatakan sangat setuju, 10% responden menyatakan ragu, dan 2.5% reponden menyatakan tidak setuju. Sehingga dapat disimpulkan bahwa mobil Kijang merupakan kendaraan yang ideal untuk keluarga. c. Mobil Kijang Lebih Mendominasi Tabel 4.6 Mobil Kijang Lebih Mendominasi Pernyataan Jumlah Prosentase
Sangat Setuju 16 Setuju 31 Ragu 9 Tidak Setuju 20 Sangat Tidak Setuju 4 Total 80 Sumber: Data primer yang telah diolah
20.00 38.75 11.25 25.00 5.00 100.00
Dari tabel diatas menunjukkan bahwa 20% responden menyatakan sangat setuju, 38,75% menyatakan setuju, 11.25% responden mrnyatakan ragu, 25% responden menyatakan tidak setuju dan 5% responden menyatakan sangat tidak setuju. Sehingga dapat disimpulkan bahwa mobil Kijang mendominasi di kelas mobil keluarga. d. Mudah Mendapatkan Suku Cadang Tabel 4.7 Suku Cadang Pernyataan Jumlah Prosentase Sangat Setuju 8 10.00 Setuju 44 55.00 Ragu 13 16.25 Tidak Setuju 14 17.50 Sangat Tidak Setuju 1 1.25 Total 80 100.00 Sumber: Data primer yang telah diolah Kemudahan mendapatkan suku cadang, 55 % responden menyatakan setuju, 10% responden menyatakan setuju, 16.25% responden menyatakan ragu, 17,5% menyatakan tidak setuju dan 1.25% responden menyatakan sangat tidak setuju. Ini berarti dapat disimpulkan bahwa suku cadang mobil Kijang mudah dibeli selain di bengkel resmi Toyota.
e. Kendaraan Masyarakat Kelas Menengah
Tabel 4.8 Kendaraan Masyarakat Kelas Menengah Pernyataan Jumlah Prosentase Sangat Setuju 4 5.00 Setuju 49 61.25 Ragu 8 10.00 Tidak Setuju 16 20.00 Sangat Tidak Setuju 3 3.75 Total 80 100.00 Sumber: Data primer yang telah diolah Dari tabel diatas diketahui bahwa reponden yang menyatakan sangat setuju sebanyak 5%, yang menyatakan setuju sebanyak 61.25%, responden yang menyatakan ragu sebanyak 10%, responden yang menyatakan tidak setuju sebanyak 20% dan responden yang menyatakan sangat tidak setuju sebanyak 3.75%.
Ini
berarti mobil Kijang merupakan kendaraan
masyarakat kelas menengah. f. Pengaruh Keluarga Tabel 4.9 Pengaruh Keluarga Pernyataan Jumlah Prosentase 6 Sangat Setuju 7.50 46 Setuju 57.50 9 Ragu 11.25 17 Tidak Setuju 21,25 Sangat Tidak Setuju 2 2.50 80 Total 100.00 Sumber: Data primer yang telah diolah Melihat tabel diatas responden yang menyatakan sangat setuju sebanyak 15%, responden yang menyatakan setuju sebanyak 56.25%, responden yang menyatakan ragu sebanyak 10%, responden yang menyatakan tidak setuju sebanyak 17.5% dan responden yang menyatakan sangat tidak setuju sebanyak 1.25%. Sehingga disimpulkan bahwa
disimpulkan bahwa keluarga berpengaruh besar terhadap keputusan pembelian mobil Kijang. g. Mobil Dapat Menaikkan Status Sosial Seseorang Tabel 4.10 Dapat Menaikkan Status Sosial Pernyataan Jumlah Prosentase Sangat Setuju 12 15.00 45 Setuju 56.25 8 Ragu 10.00 14 Tidak Setuju 17.50 Sangat Tidak Setuju 1 1.25 80 Total 100.00 Sumber: Data primer yang telah diolah Melihat tabel diatas responden yangmenyatakan sangat setuju sebanyak 15%, responden yang menyatakan setuju sebanyak 56.25%, responden yang menyatakan ragu sebanyak 10%, responden yang menyatakan tidak setuju sebanyak 17.5% dan responden yang menyatakan sangat tidak setuju sebanyak 1.25%. Sehingga disimpulkan bahwa disimpulkan bahwa mobil dapat manaikkan status sosial seseorang. h. Kesepakatan Keluarga Tabel 4.11 Kesepakatan keluarga Pernyataan Jumlah Prosentase Sangat Setuju 17 21.25 Setuju 46 57.50 Ragu 9 11.25 Tidak Setuju 8 10.00 Sangat Tidak Setuju 0 0.00 80 Total 100.00 Sumber: Data primer yang telah diolah Dari tabel 4.12 diketahui 57.50% responden menyatakan setuju dan 21.25% menyatakan sangat setuju. Jadi dapat disimpulkan, bahwa
kesepakatan dengan anggota keluarga perlu diperhatikan seseorang dalam melakukan pembelian mobil Kijang.
i.
Pengaruh Teman Tabel 4.12 Pengaruh Teman Pernyataan Jumlah Prosentase Sangat Setuju 14 17.50 Setuju 40 50.00 Ragu 9 11.25 Tidak Setuju 13 16.25 Sangat Tidak Setuju 4 5.00 80 Total 100.00 Sumber: Data primer yang telah diolah Dari tabel 4.13 dapat diketahui bahwa responden menyatakan setuju. Ini berarti 17.5% responden menyatakan sangat setuju, 16.25% responden menyatakan tidak setuju, 11.25% responden menyatakan ragu, dan 5% responden menyatakan sangat tidak setuju. Sehingga dapat disimpulkan bahwa, teman mempengaruhi seseorang dalam pembelian mobil Kijang.
j.
Pengaruh Tetangga Tabel 4.13 Pengaruh Tetangga Pernyataan Jumlah Prosentase 9 Sangat Setuju 11.25 38 Setuju 47.50 9 Ragu 11.25 21 Tidak Setuju 26.25 Sangat Tidak Setuju 3 3.75 80 Total 100.00 Sumber: Data primer yang telah diolah
Dapat diketahui pada tabel 4.14 bahwa 47.5% responden menyatakan setuju, 26.25% responden menyatakan tidak setuju, 11.25% responden masing-masing menyatakan sangat setuju dan ragu, 3.75% responden menyatakan sangat tidak setuju. Artinya sebagian besar responden setuju selain keluarga dan teman, tetangga juga mempengaruhi seseorang dalam pembelian mobil Kijang.
k. Pengaruh Teknologi Tabel 4.14 Pengaruh Teknologi Pernyataan Jumlah Prosentase Sangat Setuju 18 22.50 41 Setuju 51.25 11 Ragu 13.75 10 Tidak Setuju 12.50 Sangat tidak Setuju 0 0.00 80 Total 100.00 Sumber: Data primer yang telah diolah Tabel diatas menunjukkan bahwa 51.25% menyatakan setuju, 22.5% responden menyatakan sangat setuju, 13.75% responden menyatakan ragu, 12.5% responden menyatakan tidak setuju. Sehingga dapat disimpulkan bahwa, penggunaan teknologi yang diterapkan di mobil akan menjadi bahan pertimbangan seseorang dalam proses keputusan pembelian mobil Kijang. l.
Keadaan Politik Dalam Negeri
Pernyataan Sangat Setuju Setuju
Tabel 4.15 Keadaan Politik Jumlah Prosentase 10 12.50 51 63.75
8 Ragu Tidak Setuju 10 Sangat tidak Setuju 1 Total 80 Sumber: Data primer yang telah diolah
10.00 12.50 1.25 100.00
Selain keadaan ekonomi, situasi politik suatu negara juga biasanya berpengaruh terhadap tingkat pembelian masyarakatnya. Dari data diatas jumlah responden yang menyatakan sangat setuju sebanyak 12.5%, responden yang menyatakan setuju 63.75%, responden yang menyatakan ragu 10%, responden yang menyatakan tidak setuju12.5%, responden yang menyatakan sangat tidak setuju 1,25%. Ini berarti politik mempengaruhi konsumen terhadap pembelian mobil Kijang m. Mobil Kijang dapat dibeli di Showroom Mobil Biasa Tabel 4.16 Mudah membelinya Pernyataan Jumlah Prosentase 5 Sangat Setuju 6.25 46 Setuju 57.50 10 Ragu 12.50 18 Tidak Setuju 22.50 Sangat tidak Setuju 1 1.25 80 Total 100.00 Sumber: Data primer yang telah diolah Kemudahan untuk mendapatkan produk yang diinginkan, biasanya hal ini yang menjadi pertimbangan konsumen dalam membeli produk. Dari tabel diatas sebagian besar responden menjawab setuju. Ini berarti mobil Kijang mudah dibeli di beli tidak hanya di dealer resmi Toyota melainkan di showroom mobil biasa juga bisa. n. Desain Mobil Kijang Pas Untuk Keluarga Tabel 4.17
Model/desain pas untuk keluarga Jumlah Prosentase Pernyataan 10 Sangat Setuju 12.50 Setuju 55.00 44 10 Ragu 12.50 18 Tidak Setuju 22.50 Sangat tidak Setuju 1 1.25 80 Total 100.00 Sumber: Data primer yang telah diolah Hal yang harus diperhatikan oleh produsen mobil salah satunya adalah desain/model mobil yang akan di keluarkan harus memenuhi ketentuan sesuai dengan konsep yang dipilih. 12.5% responden menyatakan sangat setuju, 55% responden menyatakan setuju, 12.5% responden menyatakan ragu, 22.5% menyatakan tidak setuju, dan 1.25% responden menyatakan sangat tidak setuju. Sehingga dapat disimpulkan desain/ model mobil Kijang cukup pas untuk keluarga. o. Kemapanan Ekonomi Tabel 4.17 Kemapanan Ekonomi Pernyataan Jumlah Prosentase 1 Sangat Setuju 1.25 26 Setuju 32.50 20 Ragu 25.00 33 Tidak Setuju 41.25 Sangat tidak Setuju 0 0.00 80 Total 100.00 Sumber: Data primer yang telah diolah Kemapanan ekonomi seseorang cenderung akan meningkatkan pola konsumsinya. Melihat tabel diatas responden yang menyatakan sangat setuju sebanyak 1.25%, responden yang menyatakan setuju sebanyak 32.5%, responden yang menyatakan ragu sebanyak 25%, dan yang
menyatakan tidak setuju sebanyak 41.25%. Ini berarti bahwa faktor kemapanan ekonomi tidak berpengaruh terhadap pembelian mobil. p. Mobil Hemat BBM Tabel 4.19 Hemat BBM Pernyataan Jumlah Prosentase Sangat Setuju 6 7.50 58.75 Setuju 47 13,75 Ragu 11 Tidak Setuju 14 17.50 Sangat tidak Setuju 2 2.50 100.00 Total 80 Sumber: Data primer yang telah diolah Pada masa sekarang ini, keadaan ekonomi yang menghadapi krisis global. Salah satu faktor yang dipertimbangkan oleh konsumen dalam membeli mobil adalah kendaraan yang hemat bahan bakar. 7.5% responden menjawab sangat setuju, 58.75% responden menjawab setuju, 13.75% responden menjawab ragu, 17.5% responden menjawab tidak setuju, dan 2.5% responden menjawab sangat tidak setuju. Ini berarti mobil Kijang cukup hemat dalam pemakaian bahan bakar. q. Ekonomi Dalam Keadaan Baik Tabel 4.20 Keadaan Ekonomi Baik Pernyataan Jumlah Prosentase 4 Sangat Setuju 5.00 36 Setuju 45.00 17 Ragu 21.25 22 Tidak Setuju 27.50 Sangat tidak Setuju 1 1.25 80 Total 100.00 Sumber: Data primer yang telah diolah
Keadaaan ekonomi baik nasional maupun global biasanya berengaruh terhadap pola konsumsi masayarakat. Dari tabel diatas terlihat bahwa responden yang menyatakan sangat setuju sebanyak 5%, responden yang menyatakan setuju sebanyak 45%, responden yang menyatakan ragu sebanyak 21.25%, responden yang menyatakan tidak setuju sebanyak 27.5%, responden yang menyatakan sangat tidak setuju sebanyak 1.25%. Ini berarti keadaan ekonomi mempunyai pengaruh terhadap keputusan pembelian. r. Mengikuti trend Tabel 4.21 Mengikuti Trend Pernyataan Jumlah Prosentase Sangat Setuju 11 13.75 42 Setuju 52.50 14 Ragu 17.50 13 Tidak Setuju 16.25 Sangat tidak Setuju 0 0.00 80 Total 100.00 Sumber: Data primer yang telah diolah Dari tabel diatas menunjukkan bahwa responden yang menyatakan sangat setuju sebanyak 13.75%, responden yang menyatakan setuju sebanyak 52.5%, responden yang menyatakan ragu sebanyak 17.5%, responden yang menyatakan tidak setuju sebanyak 16,25%. Dapat disimpulkan bahwa orang Indonesia yang membeli mobil Kijang lebih cenderung kearah trend/musim. s. Harga Jual Kembali Tinggi Tabel 4.22 Harga Jual Kembali Tinggi Pernyataan Jumlah Prosentase
Sangat Setuju 11 13.75 Setuju 38.75 31 12 Ragu 15.00 Tidak Setuju 32.50 26 Sangat tidak Setuju 0 0.00 80 Total 100.00 Sumber: Data primer yang telah diolah Faktor yang diperhatikan oleh konsumen dalam membeli mobil salah satunya harga jual kembali yang tinggi. Responden yang menyatakan sangat setuju sebanyak 13.75%, responden yang menyatakan setuju sebanyak 38.75%, responden yang menyatakan ragu sebanyak 15%, responden yang menyatakan tidak setuju sebanyak 32,5%, sisanya 0%. Ini berarti mobil Kijang mempunyai nilai jual kembali yang tinggi. t. Kendaraan Serba Guna Tabel 4.23 Kendaraan Serba Guna Pernyataan Jumlah Prosentase 8 Sangat Setuju 10.00 43 Setuju 53.75 11 Ragu 13.75 14 Tidak Setuju 17.50 Sangat tidak Setuju 4 5.00 80 Total 100.00 Sumber: Data primer yang telah diolah Tabel 4.24 diketahui, bahwa responden yang menyatakan sangat setuju sebanyak 10%, responden yang menyatakan setuju sebanyak 53.75%, responden yang menyatakan ragu sebanyak 13.75%, responden yang menyatakan tidak setuju sebanyak 17.5%. Sehingga dapat disimpulkan, mobil Kijang merupakan kendaraan serba guna. u. Motivasi Kepuasan Berkendara Tabel 4.24
Motivasi Kepuasan Berkendara Jumlah Prosentase Pernyataan 10 Sangat Setuju 12.50 Setuju 55.00 44 15 Ragu 18.75 11 Tidak Setuju 13.75 Sangat tidak Setuju 0 0.00 80 Total 100.00 Sumber: Data primer yang telah diolah Tujuan konsumen membeli mobil Kijang salah satunya kepuasan berkendara. Melihat tabel diatas responden yang menyatakan sangat setuju sebanyak 12.5%, responden yang menyatakan setuju sebanyak 55%, responden yang menyatakan ragu sebanyak 18.75%, responden yang menyatakan tidak setuju sebanyak 13.75%, responden yang menyatakan sangat tidak setuju sebanyak 0%. Dari sini dapat disimpulkan kepuasan berkendara menjadi salah satu tujuan seseorang dalam membeli mobil Kijang. v. Pameran Otomotif Tabel 4.25 Pameran Otomotif Pernyataan Jumlah Prosentase Sangat Setuju 11 13.75 46.25 Setuju 37 13.75 Ragu 11 Tidak Setuju 20 25.00 Sangat tidak Setuju 1 1.25 100.00 Total 80 Sumber: Data primer yang telah diolah Cara perusahaan mengenalkan produknya kepada konsumen adalah dengan promosi salah satunya mengadakan pameran. Berdasarkan tabel diatas tabel diatas 13.75% responden menyatakan sangat setuju, 46.25% responden menyatakan setuju, 13.75% responden menyatakan ragu, 25%
menyatakan tidak setuju, 1.25% menyatakan sangat tidak setuju. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pameran otomotif mempengaruhi minat seseorang untuk membeli mobil Kijang. w. Dapat Mengangkut Banyak Penumpang Tabel 4.26 Dapat Mengangkut Banyak Penumpang Pernyataan Jumlah Prosentase 10 Sangat Setuju 12.50 36 Setuju 45.00 14 Ragu 17.50 17 Tidak Setuju 21.25 Sangat tidak Setuju 3 3.75 80 Total 100.00 Sumber: Data primer yang telah diolah Tabel diatas menunjukkan bahwa 12.5% responden menyatakan sangat setuju, 45% responden setuju, 17.5% responden menyatakan ragu, 21.25% responden menyatakan tidak setuju, dan sisanya 3.75% responden menyatakan sangat tidak setuju. Ini berarti bahwa sebagian besar responden menganggap mobil Kijang sebagai mobil yang dapat mengangkut banyak penumpang. x. Kijang Sebagai Mobil Niaga Tabel 4.27 Mobil Niaga Pernyataan Jumlah Prosentase 18 Sangat Setuju 22.50 47 Setuju 58.75 11 Ragu 13.75 4 Tidak Setuju 5.00 Sangat tidak Setuju 0 0.00 80 Total 100.00 Sumber: Data primer yang telah diolah
Tabel diatas menunjukkan bahwa 58.75% responden menyatakan setuju, 21.25% responden menyatakan tidak setuju, 17.5% responden menyatakan ragu, 12.5% responden menyatakan sangat setuju, dan sisanya 3.75% responden menyatakan sangat tidak setuju. Ini berarti bahwa sebagian besar responden menganggap mobil Kijang sebagai mobil niaga. y. Pengaruh Iklan Televisi Tabel 4.28 Pengaruh Iklan Televisi Pernyataan Jumlah Prosentase 13 Sangat Setuju 16.25 39 Setuju 48.75 16 Ragu 20.00 12 Tidak Setuju 15.00 Sangat tidak Setuju 0 0.00 80 Total 100.00 Sumber: Data primer yang telah diolah Tabel diatas menunjukkan bahwa 48.75% responden menyatakan setuju, 20% responden menyatakan ragu, 16.25% responden menyatakan sangat setuju, dan sisanya 15% responden menyatakan tidak setuju. Ini berarti bahwa sebagian besar responden terpengaruh oleh iklan televisi. z. Mobil Menunjukkan Kelas Sosial Tabel 4.29 Menunjukkan Kelas Sosial Pernyataan Jumlah Prosentase Sangat Setuju 10 12.50 44 Setuju 55.00 13 Ragu 16.25 13 Tidak Setuju 16.25 Sangat tidak Setuju 0 0.00 80 Total 100.00 Sumber: Data primer yang telah diolah
Dalam bermasyarakat banyak cara yang dilakukan oleh seseorang untuk meunjukkan kelas sosialnya di mayarakat dengan cara membeli mobil. Berdasarkan hasil tabel diatas tampak jelas, responden cenderung mengatakan setuju. Bahwa mobil dapat menunjukkan kelas sosial seseorang di masyarakat
aa. Tuntutan Pekerjaan Tabel 4.30 Tuntutan kerja Pernyataan Jumlah Prosentase Sangat Setuju 13 16.25 35 Setuju 43.75 10 Ragu 12.50 22 Tidak Setuju 27.50 Sangat tidak Setuju 0 0.00 80 Total 100.00 Sumber: Data primer yang telah diolah Adakalanya pekerjaan yang menuntut kita untuk mempunyai mobil, untuk memperlancar aktifitas pekerjaan sehari-hari. Berdasarkan hasil tabel diatas responden yang menyatakan sangat setuju sebanyak 16.25%, responden yang menyatakan setuju sebanyak 43.75%, responden yang menyatakan ragu sebanyak 12.5%, responden yang menyatakan tidak setuju sebanyak 27.5%. Ini bahwa sebagian besar orang membeli mobil Kijang karena tuntutan pekerjaan. ab. Mobil Kijang Mempunyai Banyak Tipe/Jenis Tabel 4.31 Mempunyai banyak Tipe/jenis Pernyataan Jumlah Prosentase
Sangat Setuju 15 18.75 Setuju 40 50.00 13 16.25 Ragu Tidak Setuju 11 13.75 Sangat tidak Setuju 1 1.25 80 100.00 Total Sumber: Data primer yang telah diolah Mobil Kijang yang selama ini kita ketahui memang mempunyai banyak tipe/jenis, terlebih keluaran barunya. Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa sebanyak 18.75% responden menyatakan sangat setuju, 50% responden menyatakan setuju, 16.25% responden menyatakan ragu, 13.75% menyatakan tidak setuju, dan 1.25% menyatakan sangat tidak setuju. Ini berarti bahwa mobil Kijang memang mempunyai banyak tipe/jenis. ac. Kijang Kendaraan Yang Tangguh Tabel 4.32 Kijang Kendaraan yang Tangguh Pernyataan Jumlah Prosentase 27 Sangat Setuju 33.75 38 Setuju 47.50 2 Ragu 2.50 13 Tidak Setuju 16.25 Sangat tidak Setuju 0 0.00 80 Total 100.00 Sumber: Data primer yang telah diolah Kualitas suatu produk memang sangat diperhitungkan oleh konsumen sebelum membelinya. Ini dapat dilihat dari tabel diatas 33,75% responden menyatakan sangat setuju, 47.75% responden menyatakan setuju, 2.5% responden menyatakan ragu dan sisanya 16.25% responden menyatakan tidak setuju. Ini menunjukkan bahwa mobil Kijang adalah kendaraan yang tangguh.
ad. Mudah Perawatannya Tabel 4.33 Mudah Perawatannya Pernyataan Jumlah Prosentase Sangat Setuju 19 23.75 Setuju 46 57.50 9 11.25 Ragu Tidak Setuju 6 7.50 Sangat tidak Setuju 0 0.00 80 100.00 Total Sumber: Data primer yang telah diolah Salah satu faktor yang diperhatikan oleh konsumen/pemilik jika membeli mobil adalah perawatannya yang tidak terlau rumit. Pada tabel diatas menunjkkan bahwa pemilik Kijang yang menyatakan sangat setuju sebanyak 23.75%, yang menyatakan setuju sebanyak 57.50%, sisanya menyatakan ragu dan tidak setuju. Ini menunjukkan bahwa sebagian pemilik menyatakan perawatan mobil Kijang memang cukup mudah.
2. Hasil Analisis Faktor a. Menentukan Variabel Yang akan Dianalisa Variabel yang akan analisis dalam penelitian ini terdiri dari 30 variabel yang sebelumnya telah diuji tingkat validitas dan reliabilitasnya b. Menguji Variabel-Variabel yang Telah Ditentukan Ke-30 variabel yang telah diangap valid dan reliabel, kemudian dimasukkan ke dalam analisis faktor untuk diuji apakah nilainya lebih besar dari nilai dari KMO dan Barlett's Test dan MSA (Measures of Sampling Adequacy) yaitu diatas 0,5. Hasil dari analisis dapat dilihat pada tabel 4.
Tabel 4. 34 KMO and Bartlett's Test Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy. Bartlett's Test of Sphericity
.627
Approx. Chi-Square df Sig.
953.068 435 .000
Sumber: Hasil Output dari SPSS Angka dari KMO dan Barlett's Test sebesar 0.627, dengan tingkat signifikansi 0.000. Untuk patokan nilai
standar dari KMO Barlett's
minimal 0.5, sedangkan nilai signifikansi harus lebih kecail dari 0.05 (0.000 < 0.05). Maka variabel dan sampel yang ada sudah dapat dianalisis lebih lanjut. Angka MSA dalam tabel Anti Image Matrik pada Anti-Image
Correlation, yaitu angka korelasi yang bertanda a (arah dari kiri atas ke kanan bawah). Angka MSA untuk variabel Dikenal Masyarakat Indonesia adalah 0.521, variabel Mobil Ideal 0.646, untuk variabel Lebih Mendominasi 0.536, untuk variabel Suku Cadang 0.732, untuk variabel Mobil Kelas Menengah 0.628, untuk variabel Pengaruh Keluarga 0.768, untuk variabel Menaikkan Status Sosial 0.422, untuk variabel Kesepakatan Keluarga 0.551, untuk variabel Pengaruh Teman 0.743, untuk variabel Pengaruh Tetangga 0.818, untuk variabel Perubahan Teknologi 0.701, untuk variabel Situasi Politik 0.745, untuk variabel Mudah Didapat 0.641, untuk variabel Model Pas 0.573, untuk variabel Kemapanan Ekonomi 0.669, untuk variabel Hemat BBM 0.691, untuk variabel Keadaan Ekonomi 0.520, untuk variabel Mengikuti trend 0.483,
untuk variabel Harga Jual Kembali 0.535, untuk variabel Serba Guna 0.521, untuk variabel Kepuasan Berkendara 0.537, untuk variabel Pameran Otomotif 0.674, untuk variabel Banyak Penumpang 0.601, untuk variabel Mobil Niaga 0.408, untuk variabel Iklan TV 0.612, untuk variabel Kelas Sosial 0.669, untuk variabel Tuntutan Kerja 0.709, untuk variabel Banyak Tipe 0.581, untuk variabel Mobil Tangguh 0.563, untuk variabel Mudah Perawatan 0.845. Dengan kriteria nilai angka MSA diatas 0.5, terlihat ada tiga variabel yang mempunyai nilai MSA dibawah 0.5. Variabel tersebut masingmasing: Variabel Status Sosial 0.422, Variabel Mengikuti Trend 0.483 dan Variabel mobil niaga sebesar 0.408. Ketiga variaribel yang tidak memenuhi syarat nilai MSA tersebut harus dikeluarkan, dan dilakukan pengujian kembali. Setelah ketiga variabel tersebut dikeluarkan dari faktor karena memiliki angka MSA di bawah standar, langkah selanjutnya adalah melakukan pengujian ulang analisis faktor terhadap 27 variabel yang masih tersisa.
Tabel 4.35
KMO and Bartlett's Test Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy. Bartlett's Test of Sphericity
Approx. Chi-Square df Sig.
.701 811.563 351 .000
Sumber: Hasil Output dari SPSS
Dari hasil output pada tabel 4.35 dapat dilihat bahwa nilai KMO and Barlett's Test mengalami kenaikan sebesar 0.074, dari 0.627 menjadi 0.701 dena tingkat signifikansi tetap (0.000). Penghilangan variabel dengan nilai MSA dibawah 0.5, akan meningkatkan angka MSA total dari hasil sebelumnya. Oleh karena itu, angka yang sudah melebihi MSA 0.5 dan signifikansi jauh di bawah 0.05, maka variabel dan sampel yang ada secara keseluruhan sudah dapat dianalisis lebih lanjut. Setelah ketiga variabel yang mempunyai nilai MSA dibawah 0.5 dikeluarkan dan selanjutnya dianalisis ulang, maka didapat nilai MSA yang baru. Pada bagian Anti Image Correlation dalam tabel Anti Image
Matrices, angka MSA untuk variabel Dikenal Masyarakat Indonesia adalah 0.534, variabel Mobil Ideal 0.685, untuk variabel Lebih Mendominasi 0.628, untuk variabel Suku Cadang 0.780, untuk variabel Mobil Kelas Menengah 0.689, untuk variabel Pengaruh Keluarga 0.746, untuk variabel Kesepakatan Keluarga 0.629, untuk variabel Pengaruh Teman 0.762, untuk variabel Pengaruh Tetangga 0.822, untuk variabel Perubahan Teknologi 0.669, untuk variabel Situasi Politik 0.754, untuk variabel Mudah Didapat 0.662, untuk variabel Model Pas 0.573, untuk
variabel Kemapanan Ekonomi 0.791, untuk variabel Hemat BBM 0.687, untuk variabel Keadaan Ekonomi 0.577, untuk variabel Harga Jual Kembali 0.705, untuk variabel Serba Guna 0.610, untuk variabel Kepuasan Berkendara 0.653, untuk variabel Pameran Otomotif 0.681, untuk variabel Banyak Penumpang 0.662, untuk variabel Iklan TV 0.678, untuk variabel Kelas Sosial 0.748, untuk variabel Tuntutan Kerja 0.769, untuk variabel Banyak Tipe 0.690, untuk variabel Mobil Tangguh 0.594, untuk variabel Mudah Perawatan 0.842. Setelah mengalami satu kali proses pengujian ulang, terlihat bahwa semua variabel memiliki nilai MSA diatas 0.5. Maka ke-27 variabel ini dapat dianalisis lebih lanjut. c. Melakukan Faktoring dan Rotasi Setelah semua variabel yang telah memenuhi syarat untuk dianalisis, langkah selanjutnya melakukan proses inti dari analisis faktor yaitu melakukan ekstraksi terhadap semua variabel yang ada, sehingga terbentuk satu atau beberapa faktor. Metode yang digunakan dalam proses ekstraksi adalah Principal Component Analysis. Setelah diekstraksi, tebentuklah delapan faktor. Dimana dalam satu faktor terdiri dari beberapa variabel, dan mungkin saja sebuah variabel sulit untuk ditentukan akan masuk ke dalam faktor yang mana. Untuk mengatasi hal tersebut, dapat dilakukan proses rotasi pada faktor yang terbentuk sehingga memperjelas posisi sebuah variabel, akan dimasukkan kedalam
faktor satu atau faktor lainnya. Metode yang digunakan dalam proses rotasi adalah varimax.
Tabel 4.36 Communalities Initial Extraction DknalMsrkt 1.000 0.718 MblIdeal 1.000 0.632 Dominan 1.000 0.614 SkuCadg 1.000 0.654 KlasMngh 1.000 0.779 PngrhKlrg 1.000 0.733 KspktnKlrg 1.000 0.650 PengTmn 1.000 0.582 PengTtg 1.000 0.692 PrubTek 1.000 0.692 SitPolitik 1.000 0.680 MdhMmbeli 1.000 0.779 MdelPas 1.000 0.726 KmpnanEko 1.000 0.642 HematBbm 1.000 0.445 KeadEko 1.000 0.642 JualKmbli 1.000 0.638 SerbaGuna 1.000 0.760 KpuasanBkndr 1.000 0.704 PmeranOto 1.000 0.628 BykPnmpg 1.000 0.706 IklnTV 1.000 0.642 KlasSos 1.000 0.608 TnttanKrja 1.000 0.658 BykTipe 1.000 0.824 MbilTngguh 1.000 0.624 PrwtanMdh 1.000 0.530 Sumber: Hasil Output dari SPSS
Pada tabel diatas, dapat dilihat bahwa variabel Dikenal Masyarakat 0.718. Hal ini menujukan bahwa sekitar 71.8% varians dari variabel Dikenal Masyarakat dapat dijelaskan oleh faktor yang terbentuk ( jika pada tabel Component Matrix ada 8 Component, yang berarti ada 8 faktor yang terbentuk). Untuk variabel Mobil Ideal angkanya 0.632, hal ini berarti sekitar 63.2% dari varians variabel Mobil Ideal dapat dijelaskan oleh faktor yang terbentuk. Variabel Dominan 0.614, hal ini berarti sekitar 61.4% dari varians variabel Dominan dapat dijelaskan oleh faktor yang terbentuk. Suku Cadang 0.654, hal ini berarti sekitar 65,4% dari varians variabel Suku cadang dapat dijelaskan oleh faktor yang terbentuk. Kelas Menengah 0.779, hal ini berarti sekitar 77.9% dari varians variabel Kelas Menengah dapat dijelaskan oleh faktor yang terbentuk. Pengaruh Keluarga 0.733, hal ini berarti sekitar 73.3% dari varians variabel Pengaruh Keluarga dapat dijelaskan oleh faktor yang terbentuk. Kesepakatan Keluarga 0.650, hal ini berarti sekitar 65% dari varians variabel Kesepakatan Keluarga dapat dijelaskan oleh faktor yang terbentuk. Pengaruh Teman 0.582, hal ini berarti sekitar 58.2% dari varians variabel Pengaruh Teman dapat dijelaskan oleh faktor yang terbentuk. Pengaruh Tetangga 0.692, hal ini berarti sekitar 69.2% dari varians variabel Pengaruh Tetangga dapat dijelaskan oleh faktor yang terbentuk. Perubahan Teknologi 0.692, hal ini berarti sekitar 69,2% dari varians variabel Perubahan Teknologi dapat dijelaskan oleh faktor yang terbentuk. Situasi Politik 0.680, hal ini berarti sekitar 68% dari varians
variabel Situasi Politik dapat dijelaskan oleh faktor yang terbentuk. Mudah Membeli 0.779, hal ini berarti sekitar 77.9% dari varians variabel Mudah Membelinya dapat dijelaskan oleh faktor yang terbentuk. Model Pas 0.726, hal ini berarti sekitar 72.6% dari varians variabel Model Pas dapat dijelaskan oleh faktor yang terbentuk. Kemapanan Ekonomi 0.642, hal ini berarti sekitar 64.2% dari varians variabel Kemapanan Ekonomi dapat dijelaskan oleh faktor yang terbentuk. Hemat BBM 0.445, hal ini berarti sekitar 44.5% dari varians variabel Hemat BBM dapat dijelaskan oleh faktor yang terbentuk. Keadaan Ekonomi 0.642, hal ini berarti sekitar 64.2% dari varians variabel Keadaan Ekonomi dapat dijelaskan oleh faktor yang terbentuk. Harga Jual Kembali 0.638, hal ini berarti sekitar 63.8% dari varians variabel Harga Jual Kembali dapat dijelaskan oleh faktor yang terbentuk. Serba Guna 0.760, hal ini berarti sekitar 76% dari varians variabel Serba Guna dapat dijelaskan oleh faktor yang terbentuk. Kepuasan Berkendara 0.704, hal ini berarti sekitar 70,4% dari varians variabel Kepuasan Berkendara dapat dijelaskan oleh faktor yang terbentuk. Pameran Otomotif 0.628, hal ini berarti sekitar 62.8% dari varians variabel Pameran Otomotif dapat dijelaskan oleh faktor yang terbentuk. Banyak Penumpang 0.706, hal ini berarti sekitar 70.6% dari varians variabel Banyak Penumpang dapat dijelaskan oleh faktor yang terbentuk. Iklan TV 0.642, hal ini berarti sekitar 64,2% dari varians variabel Iklan TV dapat dijelaskan oleh faktor yang terbentuk. Kelas Sosial 0.608, hal ini berarti sekitar 60.8% dari varians variabel Kelas
Sosial dapat dijelaskan oleh faktor yang terbentuk. Tuntutan Kerja 0.658, hal ini berarti sekitar 65,8% dari varians variabel Tuntutan Kerja dapat dijelaskan oleh faktor yang terbentuk. Banyak Tipe 0.824, hal ini berarti sekitar 82,4% dari varians variabel Banyak Tipe dapat dijelaskan oleh faktor yang terbentuk. Demikian seterusnya untuk variabel lainnya, dengan ketentuan semakin besar nilai Communalities sebuah variabel, maka samakin erat hubungannya dengan faktor yang terbentuk.
Tabel 4.37 Total Variance Explained
Component 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
Total 6.022 2.504 2.305 1.748 1.621 1.492 1.258 1.029 0.947 0.858 0.811
Initial Eigenvalues % of Cumulative Variance % 22.305 22.305 9.275 31.580 8.538 40.117 6.475 46.593 6.002 52.594 5.525 58.119 4.658 62.778 3.812 66.590 3.507 70.097 3.178 73.275 3.002 76.277
Extraction Sums of Squared Loadings % of Cumulative Total Variance % 6.022 22.305 22.305 2.504 9.275 31.580 2.305 8.538 40.117 1.748 6.475 46.593 1.621 6.002 52.594 1.492 5.525 58.119 1.258 4.658 62.778 1.029 3.812 66.590
Rotation Sums of Squared Loadings % of Cumulative Total Variance % 3.278 12.142 12.142 2.459 9.107 21.249 2.336 8.650 29.900 2.312 8.563 38.463 2.172 8.044 46.508 2.042 7.562 54.069 1.786 6.614 60.684 1.595 5.906 66.590
12 2.706 0.731 13 2.573 0.695 14 2.373 0.641 15 2.163 0.584 16 1.993 0.538 17 1.733 0.468 18 1.583 0.427 19 1.436 0.388 20 1.333 0.360 21 1.133 0.306 22 1.063 0.287 23 0.934 0.252 24 0.823 0.222 25 0.762 0.206 26 0.639 0.172 27 0.476 0.129 Sumber: Hasil Output dari SPSS.
78.983 81.556 83.929 86.092 88.086 89.818 91.401 92.836 94.170 95.303 96.366 97.300 98.123 98.885 99.524 100.000
Pada tabel diatas dapat dilihat bahwa terdapat 27 variabel (component) yang dimasukkan ke dalam analisis faktor, yaitu: Dikenal Masyarakat, Mobil Ideal, Dominan, Suku Cadang, Kelas Menengah, Pengaruh Keluarga, Kesepakatan Keluarga, Pengaruh Teman, Pengaruh Tetangga, Perubahan Teknologi, Situasi Politik, Mudah Didapat, Model Pas, Kemapanan Ekonomi, Hemat BBM, Keadaan Ekonomi, Harga Jual Kembali, Serba Guna, Kepuasan Berkendara, Pameran Otomotif, Banyak Penumpang, Iklan TV, Kelas Sosial, Tuntutan Kerja, Banyak Tipe, Mobil Tangguh, Perawatan Mudah. Pada tabel diatas terlihat bahwa hanya delapan faktor yang terbentuk, karena dengan satu faktor, angka Eigenvalues diatas 1, dengan dua angka eigenvalues hasilnya masih tetap diatas angka 1. Sehingga proses faktoringnya berhenti pada 8 faktor saja Tabel 4.38 Component Matrix(a)
DknalMsrkt MblIdeal Dominan SkuCadg KlasMngh PngrhKlrg KspktnKlrg PengTmn PengTtg PrubTek SitPolitik MdhDiDpt MdelPas KmpnanEko HematBbm KeadEko JualKMbl SerbaGuna KpuasanBkndr PmeranOto BykPnmpg IklnTV KlasSos TnttanKrja BykTipe MbilTngguh PrwtanMdh
1 0.251 0.419 0.471 0.705 0.456 0.622 0.290 0.535 0.529 0.404 0.547 0.312 0.278 0.464 0.388 0.235 0.531 0.470 0.373 0.255 0.558 0.440 0.585 0.560 0.647 0.353 0.592
2 0.019 -0.228 0.241 0.182 -0.250 -0.316 0.501 -0.041 0.148 0.189 -0.261 0.322 0.268 0.490 0.442 -0.490 -0.051 -0.307 0.181 -0.579 -0.580 -0.143 0.243 0.228 -0.175 -0.002 0.081
3 0.460 -0.245 -0.398 -0.041 -0.019 -0.079 0.146 -0.386 -0.584 -0.235 -0.511 -0.283 -0.053 0.309 0.164 0.296 0.213 0.149 0.287 0.201 -0.045 0.312 0.305 -0.010 0.003 0.577 0.173
Component 4 5 -0.008 -0.076 -0.263 0.133 -0.319 -0.208 -0.155 -0.078 0.538 -0.263 0.113 -0.294 0.411 0.214 -0.145 -0.044 -0.081 0.138 0.611 -0.027 0.084 0.193 0.066 0.396 0.409 0.585 -0.089 0.096 -0.079 -0.057 0.040 0.398 0.240 -0.060 -0.467 0.383 -0.282 0.344 0.135 0.369 0.089 -0.052 0.087 -0.179 0.028 -0.196 -0.292 -0.055 -0.072 -0.254 -0.072 0.044 -0.021 -0.265
6 0.209 0.414 0.098 0.057 -0.302 -0.366 -0.028 -0.159 -0.108 0.140 -0.014 0.414 -0.016 -0.013 -0.177 -0.095 -0.330 -0.213 -0.491 0.179 0.148 0.401 0.269 -0.017 0.185 0.205 -0.099
7 0.578 0.130 0.142 0.017 0.151 0.068 0.252 0.128 0.077 -0.174 0.043 0.190 -0.254 -0.132 0.168 0.172 -0.193 0.028 0.016 -0.020 -0.025 0.006 0.036 -0.446 -0.441 -0.262 0.250
8 0.244 -0.263 0.041 -0.298 -0.188 0.036 0.123 0.283 -0.076 -0.116 -0.075 0.358 -0.014 -0.236 -0.058 -0.246 0.316 0.108 -0.106 0.017 0.152 -0.360 -0.015 -0.072 0.275 0.221 0.015
Sumber: Hasil Output dari SPSS Setelah diketahui bahwa delapan faktor adalah jumlah yang paling optimal, maka tabel Component Matrix menunjukkan ke-27 variabel tersebut pada delapan faktor yang terbentuk. Sedangkan angka-angka yang ada pada tabel tersebut adalah factor loading, yang menunjukkan besarnya korelasi antara suatu variabel dengan faktor 1, faktor 2, faktor 3, faktor 4, faktor 5, faktor 6, faktor 7, faktor 8. Proses penentuan variabel yang mana akan masuk ke faktor mana, dilakukan dengan cara membandingkan korelasi yang besar pada setiap barisnya. 1) Variabel Mobil Ideal
Korelasi antara variabel Mobil Ideal dengan faktor 1 adalah +0.419 (lemah karena dibawah 0.5) Korelasi antara variabel Mobil Ideal dengan faktor 2 adalah -0.228 (sangat lemah karena dibawah 0.5) Korelasi antara variabel Mobil Ideal dengan faktor 3 adalah -0.245 (sangat lemah karena dibawah 0.5) Korelasi antara variabel Mobil Ideal dengan faktor 4 adalah -0.263 (sangat lemah karena dibawah 0.5) Korelasi antara variabel Mobil Ideal dengan faktor 5 adalah +0.133 (lemah karena dibawah 0.5) Korelasi antara variabel Mobil Ideal dengan faktor 6 adalah +0.414 (lemah karena dibawah 0.5) Korelasi antara variabel Mobil Ideal dengan faktor 7 adalah +0.130 (lemah karena dibawah 0.5) Korelasi antara variabel Mobil Ideal dengan faktor 8 adalah +0.244 (lemah karena dibawah 0.5) Angka loading faktor yang mendekati 0.5 terdapat pada faktor 1 dan faktor 6. Oleh karena masih ada beberapa variabel yang belum jelas mau dimasukan ke faktor mana, maka perlu dilakukan proses rotasi, agar semakin jelas perbedaan sebuah variabel yang akan dimasukkan ke dalam faktor 1, 2, 3, 4 , 5, 6, 7 atau 8.
Tabel 4.39 Rotated Component Matrix(a)
DknalMsrkt MblIdeal Dominan SkuCadg KlasMngh PngrhKlrg KspktnKlrg PengTmn PengTtg PrubTek SitPolitik MdhDiDpt MdelPas KmpnanEko HematBbm KeadEko JualKMbl SerbaGuna KpuasanBkndr PmeranOto BykPnmpg IklnTV KlasSos TnttanKrja BykTipe MbilTngguh PrwtanMdh
1 -0.046 0.527 0.681 0.439 0.066 0.332 -0.002 0.661 0.754 0.161 0.656 0.485 0.040 0.011 0.134 -0.080 0.017 0.312 0.060 -0.028 0.318 -0.036 0.099 0.301 0.302 -0.229 0.233
2 0.070 -0.055 0.154 0.425 -0.015 0.117 0.267 0.081 0.186 -0.110 -0.071 -0.081 0.205 0.646 0.530 0.141 0.233 0.412 0.779 -0.172 -0.244 0.036 0.261 0.449 -0.024 0.221 0.311
3 0.045 -0.147 0.003 0.173 0.837 0.720 0.112 0.237 0.134 0.350 0.266 -0.346 -0.038 -0.040 0.122 0.162 0.493 -0.041 0.059 0.069 0.356 0.156 0.118 -0.008 0.207 -0.082 0.388
Component 4 5 0.143 0.042 0.333 -0.001 -0.260 0.106 0.012 0.153 0.119 -0.049 0.155 0.225 -0.120 -0.070 0.020 0.197 -0.021 -0.060 -0.140 0.103 0.312 0.011 0.013 0.093 0.185 0.071 -0.091 0.185 -0.195 0.023 0.750 -0.114 0.107 0.494 0.601 0.249 0.254 0.032 0.733 0.179 0.472 0.399 0.202 0.186 -0.077 0.359 -0.093 0.501 0.050 0.802 0.206 0.615 -0.022 0.176
6 -0.050 -0.065 -0.079 0.073 0.161 -0.116 0.620 -0.001 0.219 0.635 0.206 0.540 0.779 0.256 0.115 -0.011 0.207 -0.200 0.018 0.104 -0.040 0.011 0.156 0.037 -0.003 0.070 -0.045
7 0.129 0.462 0.162 0.469 0.169 0.019 -0.017 -0.172 0.021 0.289 0.077 -0.037 -0.051 0.333 0.102 0.111 -0.174 -0.152 -0.155 0.105 0.164 0.718 0.467 0.232 0.206 0.175 0.216
8 0.817 0.003 0.122 0.043 0.040 0.051 0.402 0.116 -0.134 -0.118 -0.166 0.339 -0.179 0.070 0.263 0.045 0.108 0.065 0.018 0.041 0.090 0.152 0.372 -0.226 -0.036 0.244 0.385
Sumber: Hasil Output SPSS Komponen Matrik hasil proses rotasi (Rotated Component
Matrix) memperlihatkan distribusi variabel yang lebih jelas dan nyata. Dari tabel diatas terlihat bahwa, factor loading yang dulunya kecil sekarang semakin diperkecil. Sedangkan factor loading yang dulunya besar sekarang semakin diperbesar. Dibawah ini akan dijelaskan variabel yang ada, akan masuk ke dalam faktornya masing-masing. 1)
Variabel Dikenal Masyarakat
Korelasi antara variabel Dikenal Masyarakat dengan faktor 7, sebelumnya 0.578
diperkecil menjadi 0.129. Sebaliknya,
korelasi antara variabel Dikenal Masyarakat dengan faktor 8 sebesar 0.244. Setelah dirotasi nilainya naik menjadi 0.817. Sehingga
dapat
disimpulkan
bahwa
variabel
Dikenal
Masyarakat masuk kedalam faktor 8. 2)
Variabel Mobil Ideal Variabel ini masuk kedalam faktor 1, karena factor loading variabel Mobil Ideal dengan faktor 1 lebih besar dibandingkan faktor yang lain yaitu 0.527.
3)
Variabel Dominan Variabel ini masuk kedalam faktor 1, karena factor loading variabel Dominan dengan faktor 1 lebih besar dibandingkan faktor yang lain yaitu 0.681.
4)
Variabel Suku Cadang Variabel ini masuk kedalam faktor 7, karena factor loading variabel
Suku
Cadang
dengan
faktor
7
lebih
besar
dibandingkan faktor yang lain yaitu 0.469. 5)
Variabel Kelas Menengah Variabel ini masuk kedalam faktor 3, karena factor loading variabel Kelas Menengah dengan faktor 3 lebih besar dibandingkan faktor yang lain yaitu 0.837.
6)
Variabel Pengaruh Keluarga
Variabel ini masuk kedalam faktor 3, karena factor loading variabel Pengaruh Keluarga dengan faktor 3 lebih besar dibandingkan faktor yang lain yaitu 0.720. 7)
Variabel Kesepakatan keluarga Variabel ini masuk kedalam faktor 1, karena factor loading variabel Kesepakatan Keluarga dengan faktor 1 lebih besar dibandingkan faktor yang lain yaitu 0.620.
8)
Variabel Pengaruh Teman Variabel ini masuk kedalam faktor 1, karena factor loading variabel Pengaruh Teman dengan faktor 1 lebih besar dibandingkan faktor yang lain yaitu 0.661.
9)
Variabel Pengaruh Tetangga Variabel ini masuk kedalam faktor 1, karena factor loading variabel Pengaruh Tetangga dengan faktor 1 lebih besar dibandingkan faktor yang lain yaitu 0.754.
10) Variabel Perubahan Teknologi Variabel ini masuk kedalam faktor 6, karena factor loading variabel Perubahan Teknologi dengan faktor 6 lebih besar dibandingkan faktor yang lain yaitu 0.635. 11) Variabel Situasi Politik Variabel ini masuk kedalam faktor 1, karena factor loading variabel
Situasi
Politik
dengan
faktor
dibandingkan faktor yang lain yaitu 0.656.
1
lebih
besar
12) Variabel Mudah Didapat Variabel ini masuk kedalam faktor 1, karena factor loading variabel Mudah Didapat dengan faktor 1 lebih besar dibandingkan faktor yang lain yaitu 0.485. 13) Variabel Model Pas Variabel ini masuk kedalam faktor 6, karena factor loading variabel Model Pas dengan faktor 6 lebih besar dibandingkan faktor yang lain yaitu 0.779. 14) Variabel Kemapanan Ekonomi Variabel ini masuk kedalam faktor 2, karena factor loading variabel Kemapanan Ekonomi dengan faktor 2 lebih besar dibandingkan faktor yang lain yaitu 0.648. 15) Variabel Hemat BBM Variabel ini masuk kedalam faktor 2, karena factor loading variabel Hemat BBM dengan faktor 2 lebih besar dibandingkan faktor yang lain yaitu 0.530. 16) Variabel Keadaan Ekonomi Variabel ini masuk kedalam faktor 4, karena factor loading variabel Keadaan Ekonomi dengan faktor 4 lebih besar dibandingkan faktor yang lain yaitu 0.750. 17) Variabel Harga Jual Kembali
Variabel ini masuk kedalam faktor 5, karena factor loading variabel Harga Jual Kembali dengan faktor 5 lebih besar dibandingkan faktor yang lain yaitu 0.494. 18) Variabel Serba Guna Variabel ini masuk kedalam faktor 4, karena factor loading variabel Serba Guna dengan faktor 4 lebih besar dibandingkan faktor yang lain yaitu 0.601. 19) Variabel Kepuasan Berkendara Variabel ini masuk kedalam faktor 2, karena factor loading variabel Kepuasan Berkendara dengan faktor 2 lebih besar dibandingkan faktor yang lain yaitu 0.779. 20)
Variabel Pameran Otomotif Variabel ini masuk kedalam faktor 4, karena factor loading variabel Pameran Otomotif dengan faktor 4 lebih besar dibandingkan faktor yang lain yaitu 0.733.
21) Variabel Banyak Penumpang Variabel ini masuk kedalam faktor 5, karena factor loading variabel Banyak Penumpang dengan faktor 5 lebih besar dibandingkan faktor yang lain yaitu 0.399. 22) Variabel Iklan TV Variabel ini masuk kedalam faktor 7, karena factor loading variabel Iklan TV dengan faktor 7 lebih besar dibandingkan faktor yang lain yaitu 0.718.
23) Variabel Kelas Sosial Variabel ini masuk kedalam faktor 7, karena factor loading variabel Kelas Sosial dengan faktor 7 lebih besar dibandingkan faktor yang lain yaitu 0.467. 24) Variabel Tuntutan Kerja Variabel ini masuk kedalam faktor 5, karena factor loading variabel Tuntutan Kerja dengan faktor 5 lebih besar dibandingkan faktor yang lain yaitu 0.501. 25) Variabel Banyak Tipe/Jenis Variabel ini masuk kedalam faktor 5, karena factor loading variabel Banyak Tipe/Jenis dengan faktor 5 lebih besar dibandingkan faktor yang lain yaitu 0.802. 26) Variabel Mobil Tangguh Variabel ini masuk kedalam faktor 5, karena factor loading variabel Mobil Tangguh dengan faktor 5 lebih besar dibandingkan faktor yang lain yaitu 0.615. 27) Variabel Perawatannya Mudah Variabel ini masuk kedalam faktor 3, karena factor loading variabel Mobil Ideal dengan faktor 3 lebih besar dibandingkan faktor yang lain yaitu 0.388. Dengan demikian, dari ke-27 variabel yang telah direduksi hanya menjadi 8 faktor saja, yaitu:
1) Faktor 1 terdiri dari variabel Model Ideal, Dominan, Pengaruh Teman, Pengaruh Tetangga, Situasi Politik, Mudah Didapat. 2) Faktor 2 terdiri dari variabel Kemapanan Ekonomi, Hemat BBM, dan Kepuasan Berkendara. 3) Faktor 3 terdiri dari variabel Kelas Menengah, dan Pengaruh Keluarga. 4) Faktor 4 terdiri dari variabel Keadaan Ekonomi, Pameran Otomotif dan Mobil Serba Guna. 5) Faktor 5 terdiri dari variabel Dapat Mengangkut Banyak Penumpang, Tuntutan Pekerjaan, Mempunyai Banyak Tipe, dan Mobil yang Tangguh. 6) Faktor 6 terdiri dari variabel Kesepakatan Keluarga, dan Pengaruh Perubahan Teknologi. 7) Faktor 7 terdiri dari variabel Mudah Mendapatkan Suku Cadang, Pengaruh Iklan TV, serta Menunjukkan Kelas Sosial. 8) Faktor 8 hanya terdiri dari variabel Sudah Dikenal Masyarakat.
Component 1 2 3
1 0.542 0.010 -0.738
Tabel 4.40 Component Transformation Matrix 2 3 4 5 6 0.371 0.385 0.228 0.427 0.220 0.477 -0.288 -0.699 -0.087 0.414 0.364 -0.009 0.239 0.256 -0.103
7 0.320 0.022 0.165
8 0.186 0.148 0.403
4 -0.317 -0.368 0.518 5 0.056 0.214 -0.450 6 0.069 -0.497 -0.528 7 0.210 -0.028 0.106 8 0.095 -0.270 -0.093 Sumber: Hasil Output dari SPSS
-0.039 0.618 0.016 0.097 -0.094
-0.119 -0.189 0.182 -0.626 0.520
0.692 0.497 0.153 -0.124 0.074
0.038 0.024 -0.268 -0.110 0.598 0.234 -0.019 0.726 -0.662 0.431
Dari tabel diatas terlihat adanya hubungan antara masingmasing Component dengan masing-masing faktor, yang ditunjukkan dengan nilai paling besar. Component 1 dengan 1, Component 2 dengan 2, Component 3 dengan 8, Component 4 dengan 6, Component 5 dengan 4, Component 6 dengan7, Component 7 dengan 8, Component 8 dengan 5. d. Interpretasi Atas Faktor Yang Telah Terbentuk Setelah
melakukan
factoring
dan
rotasi,
langkah
selanjutnya adalah menginterpretasikan faktor yag telah terbentuk. Hal ini dilakukan agar dapat mewakili variabelvariabel anggota faktor tersebut. Interpretasi didasarkan pada loading faktor dari masing-masing variabel pada faktor yang terbentuk. Pemberian nama dan konsep tiap faktor ditentukan berdasarkan makna umum variabel yang tercakup didalamnya (Zaini Hasan dalam Eka Sulistyawati: 2001).
BAB V KESIMPULAN DAN IMPLIKASI A. Kesimpulan Berdasarkan analisis dan pembahasan dari data tentang sikap responden terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen terhadap pembelian mobil Kijang, dapat ditarik kesimpulan bahwa melalui analisis faktor dapat diperoleh 8 faktor yang mempengaruhi konsumen, faktor tersebut antara lain: 1. Faktor 1, terdiri atas variabel Mobil Ideal Untuk Keluarga dengan loading
factor 0.527, Lebih Mendominasi dengan loading factor 0.681, Pengaruh Teman dengan loading factor 0.661, Pengaruh Tetangga dengan loading
factor 0.754, Situasi Politik dengan loading factor 0.656, dan Mudah Didapat dengan loading factor 0.485. Faktor-faktor ini dinamakan faktor Kelompok Referensi. 2. Faktor 2 terdiri atas variabel Kemapanan Ekonomi dengan loading factor 0.648, dan Hemat BBM dengan loading factor 0.530, dan Kepuasan Berkendara dengan loading factor 0.779. Faktor ini dinamakan faktor Ekonomi. 3. Faktor 3 terdiri dari variabel Kendaraan Kelas Menengah dengan loding
factor 0.837, Pengaruh Keluarga dengan loading factor 0.720, Perawatan Mudah dengan loading factor 0.388. Faktor ini dinamakan faktor Sosial.
4. Faktor 4 terdiri atas variabel Keadaan Ekonomi dengan loading factor 0.750, Mobil Serba Guna dengan loading factor 0.601, Pameran Otomotif dengan loding factor 0.733. Faktor ini dinamakan faktor Promosi. 5. Faktor 5 terdiri atas variabel Harga Jual Kembali dengan loading factor 0.494, Dapat Mengangkut Banyak Penumpang dengan loading factor 0.399, Tuntutan Kerja dengan loading factor 0.501, Mempunyai Banyak Tipe/jenis dengan loading factor 0.802, Mobil yang Tangguh dengan
loading factor 0.615. Faktor ini dinamakan faktor Harga. 6. Faktor 6 terdiri atas variabel Kesepakatan Keluarga dengan loading factor 0.620, Perubahan Teknologi dengan loading factor 0.635, Modelnya pas Untuk Keluarga dengan loading factor 0.779. Faktor ini dinamakan faktor Produk. 7. Faktor 7 terdiri atas variabel Mudah Mendapatkan Suku Cadang dengan
loading factor 0.469, Pengaruh Iklan TV dengan loading factor 0.718, Menunjukkan Kelas Sosial dengan loading factor 0.467. Faktor ini dinamakan faktor Distribusi. 8. Faktor 8 terdiri atas variabel Sudah Dikenal Masyarakat dengan loading
factor 0.817. Faktor ini dinamakan faktor Budaya.
B. Implikasi Dari hasil penelitian dapat diketahui bahwa faktor kelompok referensi, ekonomi,
sosial,
promosi, harga,
produk,
distribusi, dan budaya
mempengaruhi perilaku konsumen terhadap Pembelian Mobil Kijang. Faktor kelompok referensi menjadi faktor paling dominan dalam mempengaruhi konsumen terhadap keputusan pembelian mobil Kijang. Sehingga perusahaan diharapkan mampu menjaga hubungan baik dengan konsumen terutama dibidang mempertahankan kualitas produknya. Faktor ekonomi juga merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi konsumen dalam melakukan pembelian mobil Kijang. Yang dimaksud faktor ekonomi disini adalah seseorang akan membeli mobil, jika sudah merasa mapan dalam hal pendapatan. Dan juga untuk masa sekarang ini orang akan cenderung membeli mobil, jika mobil tersebut cukup hemat bahan bakar. Faktor sosial juga merupakan faktor yang mempengaruhi konsumen dalam melakukan pembelian mobil Kijang. Salah satu dari faktor sosial adalah keluarga. Dalam kehidupan sehari-hari orang cenderung lebih banyak bergaul dengan keluarga. Jadi, bagaimana pun juga keluarga memengaruhi seseorang terhadap setiap keputusan pembelian. Faktor promosi yang terdiri dari variabel keadaan ekonomi, mobil serba guna, dan pameran otomotif merupakan faktor yang mempengaruhi konsumen terhadap pembelian mobil Kijang. Dengan adanya pameran otomotif, secara langsung konsumen melihat produknya benar-benar jelas. Dari pameran tersebut konsumen akan memutuskan jadi membeli atau tidak.
Faktor selanjutnya adalah faktor harga. Faktor ini juga berpengaruh terhadap pembelian mobil Kijang. Yang dimaksud faktor harga disini adalah jika dijual kembali masih tetap relatif tinggi atau lebih anjlok dibandingkan mobil lain sekelasnya. Faktor produk merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi pembelian mobil Kijang. Laku tidaknya suatu produk sangat ditentukan oleh kualitas produk itu sendiri. Salah satu hal yang diperhatikan konsumen dalam membeli mobil Kijang yaitu model yang pas untuk keluarga dan juga teknologi yang digunakan. Jika hal tersebut dipenuhi maka kemungkinan besar konsumen jadi membelinya. Faktor distribusi juga berpengaruh terhadap pembelian mobil Kijang. Kemudahan untuk mendapatkan suku cadang memang sangat penting bagi para pemilik mobil. Hal ini dikarenakan jika ingin mengganti suku cadang, tidak harus pergi ke bengkel/dealer resmi yang biasanya minimal hanya ada di daerah kabupaten saja. Tapi, dengan tersedianya di bengkel mobil biasa, pemilik mobil Kijang tidak harus pergi ke daerah kota melainkan di daerah kecamatan juga ada. Faktor terakhir adalah faktor budaya. Salah satu dari faktor ini adalah variabel sudah dikenal oleh masyarakat Indonesia. Sebagian besar orang Indonesia kalau ditanya tentang mobil Kijang,
mereka mengatakan tahu.
Bahkan Kijang juga dikenal sebagai mobil Keluarga dan mempunyai slogan "Kijang Memang Tiada Duanya".
Kelamahan penelitian pemasaran yang menggunakan analisis faktor untuk sekarang ini kurang cocok digunakan, karena ada beberapa variabel yang dibuang. Selain itu juga, variabel yang masuk ke dalam suatu faktor belum tentu sesuai dengan faktor tersebut.
DAFTAR PUSTAKA F. Engel, James, Blackwell, Gager D, and Miniard W, "Perilaku Konsumen", Bina Putra Aksara, Jakarta, 1995. Hamid, Abdul, " Panduan Penulian Skripsi", FEIS UIN Press, Jakarta, 2005. Hasan, Ali, "Marketing", Cetakan Pertama, Media Pressindo, Yogyakarta, 2008 Hawkins, D. I. Motherbaugh, D.L. and Best R. J. "Consumer Behavior: Mulding Marketing Strategy", 10 th Edition, Mc Graw Hill, USA, 2007. Kotler, Philip, dan Armstrong, Gary, "Dasar-dasar Pemasaran", Edisi Kesembilan, Jilid 1, Indeks, Jakarta, 2003. Kotler, Philip, "Manajemen Pemasaran di Indonesia: Analisis, Perencanaan, Implementasi dan Pengendalian", Prenhallindo, Jakarta, 1997. Kotler, Philip, " Manajemen Pemasaran di Indonesia: Analisis, Perencanaan, Implementasi dan Pengendalian", Salemba Empat, Jakarta, 2000. Kotler, Philip, "Manajemen Pemasaran", Edisi Millenium, Prenhallindo, Jakarta, 2002. Kotler, Philip, "Manajemen Pemasaran", Edisi Millenium, Jilid 1, Prenhallindo, Jakarta, 2004. Mangkunegara, Anwar Prabu, "Perilaku Konsumen", Refika Aditama, Jakarta, 2002. Mc Daniel. Carl & Roger Gates "Riset Pemasaran Kontemporer", Salemba Empat Jakarta, 2001. Rangkuti, Freddy, "Strategi Promosi Kreatif dan Analisis Kasus Integrated Marketing Communication", Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2009. Santoso, Singgih, "SPSS Statistik Multivariat", Elek Media Komputindo Kelompok Gramedia, Jakarta, 2003. Schiffman, L.G. dan L.L Kanuk, "Consumer Behavior", Prentice Hall, New Jersey, USA, 2007 Simamora, Bilson, "Memenangkan Pasar dengan Pemasaran Efektif dan Profitabel", Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2003.
Singarimbun, Marsi dan Efendi, Sofyan, "Metodologi Penelitian Survai", Cetakan Kedua Penerbit PT Pustaka LP3ES, Jakarta, 1995. Sugiyono, "Metode Penelitian Bisnis", Alfabeta, Cetakan Keenan, Bandung, 2004. Sulistyawati, Eka, "Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsumen Dalam Keputusan Pembelian Produk Patung Kayu Pada Toko Kerajinan (Art Shop) di Kecamatan Sukawati, Gianyar, Bali" Jurnal Magister Manajemen PPSUB, Bali, 2001. Suryani, Tatik, "Perilaku Konsumen: Implikasi pada Strategi Pemasaran", Edisi Pertama, Graha Ilmu, Yogyakarta, 2008. Swastha, Basu, "Manajemen Pemasaran Modern", Liberty, Yogyakarta, 1998. S Saputro, Fajar, "Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Konsumen Dalam Memilih Warnet (Click Net di Ciputat)", Skripsi Jurusan Manajemen, UIN, Jakarta, 2007. Umar, Husain, "Riset Pemasaran dan Perilaku Konsumen", Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2003. Wibisono, Dermawan, "Manajemen Kinerja – Konsep, Desain, dan Teknik Meningkatkan Daya Saing Perusahaan", Erlangga, Jakarta, 2006. www.toyota.com
Lampiran 1 KUISIONER PENELITIAN ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MENPENGARUHI PERILAKU KONSUMEN TERHADAP PEMBELIAN MOBIL KIJANG
Responden yang terhormat, Bersama dengan ini saya mohon kesediaan anda untuk mengisi kuesioner berikut. Kuesioner ini diajukan untuk mendapatkan data yang saya perlukan sebagai prasyarat kelulusan untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi (SE) Fakultas Ekonomi Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta. Kuesioner ini dipergunakan dalam penelitian untuk memperoleh gambaran tentang faktor-faktor yang mempengaruhi konsumen dalam melakukan pembelian mobil kijang. Dalam mengisi kuesioner ini, anda diharapkan mengisi menurut pendapat sendiri, agar sesuai dengan tujuan penelitian. Seluruh informasi yang anda berikan dijamin kerahasiahannya dan hanya digunakan untuk kepentingan penelitian ini. Terima kasih banyak atas kerja sama dan kesediaan anda untuk mengisi kuesioner ini.
Ciputat,
Cece Abdurrohman Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial UIN Syarif Hidayatullah
KUISIONER Dibawah ini terdapat sejumlah pertanyaan yang berhubungan tentang faktorfaktor apa saja yang mempengaruhi konsumen dalam membeli mobil Kijang. Bapak/Ibu, atau Saudara/i diminta untuk memilih jawaban yang telah disediakan menurut kenyataan yang didapat dalam membeli mobil Kijang. Mohon dijawab semua pertanyaan dengan memberi tanda silang ( X ) pada kolom jawaban yang telah disediakan sesuai dengan pendapat anda sendiri. SS
= Sangat Setuju
S
= Setuju
R
= Ragu
TS
= Tidak Setuju
STS
= Sangat Tidak Setuju
No. 1. 2.
3. 4.
5.
Pernyataan Mobil Kijang sudah dikenal oleh masyarakat Indonesia Anda membeli mobil Kijang, karena mobil ini merupakan kendaraan yang ideal untuk keluarga Mobil keluarga lebih di dominasi oleh mobil Kijang Suku cadang mobil Kijang mudah didapat tidak harus di bengkel resmi Toyota Mobil Kijang merupakan masyarakat kelas kendaraan
Sangat Setuju Setuju (S) (SS)
Pilihan Jawaban Ragu Tidak (R) Setuju (TS)
Sangat Tidak Setuju (STS)
6.
7.
8.
9. 10. 11.
menengah Keluarga mempengaruhi anda dalam menentukan keputusan pembelian mobil Kijang. Anda membeli mobil Kijang, karena ingin menaikkan status sosial anda Anda membeli mobil Kijang, karena sudah ada kesepakatan dengan keluarga Teman mempengaruhi anda dalam melakukan pembelian mobil Kijang Anda membeli mobil Kijang karena terpengaruh oleh tetangga Anda membeli mobil Kijang, karena terus mengalami perubahan hal teknologi.
No.
Pernyataan
12.
Mobil Kijang tidak hanya di jual di dealer resmi Toyota saja, tapi juga di showroom mobil biasa juga. Anda membeli mobil Kijang, karena desain/modelnya pas untuk keluarga Anda membeli mobil Kijang karena sudah mapan dalam bidang keuangan Keadaan politik mempengaruhi anda dalam melakukan pembelian mobil Kijang. Anda membeli mobil Kijang karena hemat dalam pemakaian bahan bakar minyak (BBM) Anda membeli mobil Kijang karena ekonomi negara dalam keadaan baik Anda membeli mobil Kijang karena ingin mengikuti tren. Anda membeli mobil Kijang karena harga jual kembali cukup tinggi dibandingkan dengan mobil lain sekelasnya Anda membeli mobil Kijang karena merupakan kendaraan serba guna
13.
14.
15.
16.
17.
18. 19.
20.
Sangat Setuju Setuju (S) (SS)
Ragu (R)
Tidak Setuju (TS)
Sangat Tidak Setuju (STS)
21.
22.
23.
24.
25.
26.
Motivasi anda membeli mobil untuk mendapatkan Kijang kepuasan berkendara Anda membeli mobil Kijang mendatangi pameran setelah otomotif Persepsi anda tentang mobil Kijang adalah kendaraan yang dapat mengangkut banyak penumpang Selain mobil keluarga, anda mengangap mobil Kijang juga sebagai mobil niaga Anda membeli mobil Kijang, karena terpangaruh oleh iklan di televisi Mobil Kijang dapat menunjukkan kelas sosial anda di masyarakat.
Sangat Setuju Setuju (S) (SS)
No.
Pernyataan
27.
Anda membeli mobil Kijang karena tuntutan kerja. Anda membeli mobil Kijang karena banyak tipe/jenis mempunyai pilihan Anda membeli mobil Kijang karena tangguh di segala medan. Anda membeli mobil Kijang, karena mudah perawatannya
28.
29. 30.
Ragu (R)
Tidak Setuju (TS)
Sangat Tidak Setuju (STS)
Lampiran 2 Tabel Hasil Jawaban Responden
No. 1 2
1 4 5
2 4 4
3 4 4
4 4 4
5 4 4
6 4 4
7 4 4
8 4 4
9 3 4
10 4 4
11 4 4
12 4 4
13 2 4
14 4 5
15 2 4
16 4 4
17 3 4
18 4 4
19 3 2
20 4 5
21 4 5
3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49
4 4 5 4 4 3 4 5 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 5 4 5 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 3 4 4 5 5 4 5 4 4 3 4 4 5 4 4 5
5 4 4 4 4 5 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 4 2 4 4 4 5 4 4 3 4 4 4 4 5 5 5 5 4 4 4 5 4 4 4 5 4
5 4 4 4 4 5 4 4 3 4 4 2 4 2 4 2 2 2 3 2 2 1 4 1 4 4 1 2 3 2 2 2 3 2 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 4 5
4 4 4 5 4 4 2 4 4 3 4 2 4 3 4 3 3 3 2 3 2 3 4 4 4 2 4 2 3 3 4 2 3 2 5 5 4 5 4 4 4 5 4 2 5 3 5
2 4 4 4 4 4 1 4 4 4 4 2 4 2 4 3 4 4 3 3 4 2 3 4 4 4 4 1 4 4 4 4 2 4 5 4 5 5 4 4 2 2 2 2 2 2 2
4 4 4 5 4 4 2 4 4 3 4 2 4 2 2 3 1 4 1 2 2 2 4 4 5 4 4 2 4 4 3 4 2 4 4 5 5 5 2 4 2 4 2 3 2 2 4
5 4 4 3 4 4 2 2 3 4 4 3 4 5 4 4 4 3 2 2 5 5 5 5 5 4 4 4 5 5 5 2 2 4 4 3 5 4 2 4 4 4 4 4 1 4 4
5 4 4 4 5 5 2 2 4 4 3 4 4 4 4 4 5 4 5 4 5 5 5 5 5 4 4 4 4 5 5 2 3 4 5 4 4 5 4 3 4 4 4 4 4 3 4
5 4 4 5 4 4 4 4 5 5 2 3 4 2 2 2 2 3 1 2 3 1 2 2 4 4 4 1 4 4 4 4 2 4 5 4 5 5 4 1 4 5 4 4 3 4 5
5 4 4 2 4 4 2 2 3 4 4 2 4 1 2 2 1 2 2 4 1 4 2 2 2 4 4 2 2 3 4 4 2 4 5 5 4 4 4 3 4 4 4 4 3 3 5
5 4 4 4 5 5 2 2 4 4 3 4 4 3 4 3 5 4 2 5 4 4 5 4 4 5 5 2 2 4 4 3 4 4 5 4 5 5 4 3 4 2 4 4 3 4 3
5 4 4 4 4 5 4 4 3 4 4 2 4 2 4 3 3 4 1 3 2 3 2 2 4 4 5 4 4 3 4 4 2 4 5 4 4 5 5 4 4 3 4 4 4 4 4
4 3 4 4 4 2 4 2 3 3 2 3 4 4 2 4 5 4 2 4 2 4 1 2 4 4 2 4 2 3 3 2 3 4 5 4 4 4 4 2 2 4 4 4 4 4 4
4 2 4 4 3 4 4 2 4 3 4 2 4 4 4 4 5 4 3 5 2 4 5 4 4 4 4 4 1 4 4 4 2 4 5 5 2 3 4 1 2 3 5 4 4 4 2
2 4 2 3 2 4 2 2 3 2 2 2 2 5 4 3 3 3 3 2 2 4 4 4 3 2 4 2 2 3 2 2 2 2 4 4 2 4 2 2 4 4 4 4 3 2 4
4 4 4 5 4 4 2 4 4 3 4 2 4 4 4 4 3 3 4 3 2 5 4 4 5 4 5 4 4 4 2 3 3 1 4 4 4 3 2 2 4 4 4 4 4 2 5
4 5 3 5 2 4 4 4 4 3 3 4 4 2 4 3 4 4 3 3 3 3 1 4 4 2 4 4 2 4 4 4 3 3 5 4 2 5 4 4 2 2 2 2 4 2 4
5 4 4 2 4 4 2 4 3 4 4 2 4 5 4 3 3 4 4 3 4 5 5 4 5 2 4 4 3 4 3 3 4 4 4 5 5 4 2 3 2 4 5 3 5 4 4
2 4 4 5 4 4 2 2 4 4 2 2 3 5 2 2 2 4 4 2 2 2 5 4 4 2 5 4 4 4 4 4 2 4 4 5 5 5 5 3 4 3 3 3 5 2 2
4 5 3 4 3 4 4 4 2 4 4 3 4 5 1 3 1 3 3 2 1 2 1 5 4 2 4 2 2 5 4 4 2 2 4 3 2 5 5 2 4 4 4 4 4 3 4
4 5 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 5 3 2 3 3 5 3 2 4 4 5 5 4 4 2 2 4 4 2 2 3 4 3 2 4 4 4 4 4 4 4 5 2 4
50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77 78 79 80
4 3 5 4 5 2 4 5 4 3 4 5 4 5 4 5 5 4 4 4 4 4 5 4 4 3 4 4 5 4 4
4 4 5 4 2 5 3 5 4 5 3 5 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 3 4 4 4 4 5 4 5
4 4 4 5 4 5 4 5 4 4 5 4 4 4 3 2 3 2 4 4 1 2 3 2 2 2 3 2 4 2 4
4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 2 3 1 4 2 3 2 4 2 4
3 3 4 4 3 3 2 2 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 1 4 4 4 4 2 4 2 2 4
4 3 3 2 4 4 2 4 3 4 4 4 2 4 4 4 4 4 5 4 4 2 4 4 3 4 2 4 2 3 4
4 2 4 2 4 4 4 4 2 4 4 4 4 5 4 4 2 2 3 4 4 2 2 3 4 4 3 4 4 2 4
5 2 5 4 4 3 4 4 4 4 4 5 4 5 4 2 3 4 4 4 2 4 2 3 3 2 3 4 4 2 4
4 2 4 4 4 5 3 4 4 4 4 5 4 3 4 2 2 2 5 4 4 4 4 5 5 2 3 4 3 4 4
4 3 5 4 5 5 3 4 5 4 4 5 4 3 2 2 2 4 2 4 4 2 2 3 4 4 2 4 4 2 4
4 2 4 4 4 5 4 4 5 3 5 2 4 5 4 5 3 4 4 5 5 2 2 4 4 3 4 4 4 3 4
4 2 4 4 5 4 4 4 5 4 4 2 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 3 4 4 2 4 4 2 4
4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 5 4 4 4 2 4 4 4 2 4 2 3 3 2 3 4 4 2 4
Lampiran 3 Validitas dan Reliabilitas Reliability Statistics Cronbach's
Cronbach's Alpha
Alpha
Based on
N of Items
2 2 5 3 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 3 3 4 4 3 4 4 2 4 3 4 2 4 2 2 4
3 3 4 4 4 2 2 4 4 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 2 4 2 2 3 2 2 2 2 2 3 4
3 2 4 4 4 4 2 5 4 2 4 4 4 1 4 4 3 3 4 4 2 2 4 4 2 2 3 4 4 2 4
2 2 2 2 2 2 2 4 2 4 2 3 2 4 4 3 3 3 4 2 4 4 4 4 4 4 3 3 4 2 4
3 3 2 2 3 2 4 4 2 3 4 5 4 2 3 4 2 4 4 2 5 4 4 2 4 4 2 4 3 4 5
3 3 4 2 4 2 2 2 4 4 5 4 2 3 4 3 3 4 5 4 4 2 2 4 4 2 2 3 4 2 4
4 4 4 2 4 2 2 4 4 4 3 4 2 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 2 4 4 3 4 5 4 4
4 2 4 4 4 4 3 2 2 4 4 5 4 3 4 3 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 5 3 5
Standardized Items .878
.883
30
Item Statistics DknalMsrkt MblIdeal Dominan SkuCadg KlasMngh PngrhKlrg StatSos KspktnKlrg PengTmn PengTtg PrubTek SitPolitik MdhDiDpt MdelPas KmpnanEko HematBbm KeadEko IkutTend JualKMbl SerbaGuna KpuasanBkndr PmeranOto BykPnmpg MbilNiaga IklnTV KlasSos TnttanKrja BykTipe MbilTngguh MdhPrwtan
Mean 4.47 4.00 3.27 2.93 3.80 3.80 3.87 3.93 3.73 3.80 3.80 3.40 3.60 3.47 3.00 3.53 3.93 4.00 2.53 3.73 3.47 3.80 4.20 3.87 4.00 4.07 4.33 3.60 3.87 4.07
Std. Deviation 0.516 0.756 1.100 0.884 1.014 0.775 0.915 0.884 0.799 0.561 0.676 1.121 0.828 0.990 1.069 1.060 0.704 0.655 0.915 0.799 0.743 0.561 0.561 0.743 0.535 0.704 0.488 0.910 0.915 0.594
Item-Total Statistics
N 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15
DknalMsrkt MblIdeal Dominan SkuCadg KlasMngh PengKlrg StatSos KspktnKlrg PengTmn PengTtg PrubTek SitPolitik MdhDiDpt MdelPas KmpnanEko HematBbm KeadEko IkutTend JualKMbl SerbaGuna KpuasanBkndr PmeranOto BykPnmpg MbilNiaga IklnTV KlasSos TnttanKrja BykTipe MbilTngguh MdhPrwtan
Scale Scale Mean if Variance if Item Item Deleted Deleted 106.00 137.286 106.07 137.638 106.20 130.457 106.40 126.686 106.60 127.971 106.40 124.971 106.53 132.124 106.47 137.410 106.13 132.410 106.67 130.667 106.27 131.067 106.20 130.457 106.87 138.695 106.60 133.829 107.60 129.400 106.60 128.114 106.40 135.257 106.53 132.124 107.00 129.571 106.33 134.667 106.13 133.695 106.40 134.971 106.53 129.838 106.07 135.781 106.73 135.495 106.60 126.257 106.47 126.267 106.60 128.400 106.27 134.638 106.20 130.600
Corrected Item-Total Correlation .248 .252 .597 .658 .518 .837 .407 .129 .382 .393 .413 .597 .032 .278 .551 .560 .251 .363 .408 .294 .532 .234 .531 .319 .200 .654 .742 .498 .239 .510
Cronbach's Alpha if Item Deleted .877 .877 .871 .868 .871 .865 .874 .880 .875 .875 .874 .871 .885 .878 .871 .870 .878 .875 .875 .877 .873 .878 .871 .876 .879 .868 .867 .872 .878 .872
Scale Statistics Mean 110.13
Variance 140.552
Std. Deviation 11.855
N of Items 30
Lampiran 4 Factor Analysis KMO and Bartlett's Test Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy. Bartlett's Test of Approx. ChiSphericity Square df Sig.
0.627 953.068 435 0.000
Communalities DknlMsyrkt MblIdeal PgrhLgkgn Dominan MblKlsMngh PngrhKel StatSos KspktnKel PhngrhTmn PngrhTtg PranKaKel StatPernkhn UsiaDanPnghsln KmapannEko TtntnKrja HmatBBM KdaanEko GyaHdp KnsepDiri BykPnmpng MtvsiKpuasn MtvsiMnfaat DyaAngkt MblNiaga MnaikanPD KlsSos InfrmsiLgkp BykTipe MmbliDiDealer Prwtnmdh
Initial 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000
Extraction 0.764 0.664 0.631 0.654 0.828 0.777 0.706 0.771 0.603 0.693 0.720 0.693 0.764 0.728 0.671 0.546 0.743 0.733 0.667 0.765 0.721 0.690 0.804 0.759 0.648 0.696 0.665 0.802 0.646 0.590
Extraction Method: Principal Component Analysis.
Total Variance Explained Initial Eigenvalues Component 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
Total 6.238 2.536 2.445 1.960 1.669 1.594 1.368 1.218 1.096 1.019 0.917 0.819 0.771 0.728 0.674 0.580 0.577 0.509 0.465 0.416 0.404 0.366 0.304 0.286 0.255 0.227 0.189 0.173 0.105 0.095
% of Variance 20.793 8.454 8.150 6.533 5.562 5.312 4.560 4.059 3.653 3.397 3.055 2.730 2.570 2.425 2.245 1.933 1.923 1.697 1.551 1.388 1.346 1.220 1.014 0.952 0.850 0.755 0.630 0.578 0.349 0.317
Cumulative % 20.793 29.247 37.397 43.930 49.492 54.804 59.364 63.423 67.076 70.473 73.529 76.258 78.828 81.253 83.499 85.432 87.354 89.052 90.603 91.991 93.337 94.556 95.570 96.522 97.372 98.127 98.757 99.334 99.683 100.000
Extraction Method: Principal Component Analysis.
Extraction Sums of Squared Loadings Total 6.238 2.536 2.445 1.960 1.669 1.594 1.368 1.218 1.096 1.019
% of Variance 20.793 8.454 8.150 6.533 5.562 5.312 4.560 4.059 3.653 3.397
Cumulative % 20.793 29.247 37.397 43.930 49.492 54.804 59.364 63.423 67.076 70.473
Component Matrix(a) Component DknlMsyrkt MblIdeal PgrhLgkgn Dominan MblKlsMngh PngrhKel StatSos KspktnKel PhngrhTmn PngrhTtg PranKaKel StatPernkhn UsiaDanPnghsln KmapannEko TtntnKrja HmatBBM KdaanEko GyaHdp KnsepDiri BykPnmpng MtvsiKpuasn MtvsiMnfaat DyaAngkt MblNiaga MnaikanPD KlsSos InfrmsiLgkp BykTipe MmbliDiDealer Prwtnmdh
1 0.252 0.422 0.448 0.697 0.443 0.622 0.257 0.310 0.520 0.513 0.406 0.528 0.310 0.291 0.468 0.402 0.238 0.242 0.542 0.459 0.373 0.275 0.561 0.369 0.450 0.585 0.552 0.630 0.371 0.598
2 -0.023 -0.224 0.257 0.167 -0.182 -0.268 0.234 0.545 -0.009 0.213 0.273 -0.192 0.321 0.274 0.445 0.416 -0.527 -0.016 -0.065 -0.357 0.141 -0.590 -0.536 -0.119 -0.173 0.181 0.190 -0.194 -0.107 0.051
3 0.407 -0.239 -0.404 -0.044 -0.117 -0.146 0.028 0.205 -0.418 -0.549 -0.233 -0.552 -0.228 0.031 0.347 0.225 0.226 0.421 0.185 0.083 0.292 0.180 -0.124 0.210 0.266 0.271 -0.019 -0.089 0.541 0.170
4 0.006 -0.207 -0.324 -0.181 0.517 0.225 0.611 0.422 -0.136 -0.047 0.497 0.085 -0.115 0.239 -0.123 -0.067 0.054 0.183 0.184 -0.353 -0.172 0.195 0.218 -0.142 0.057 -0.145 -0.348 -0.164 -0.202 -0.042
5 -0.150 0.241 -0.175 -0.097 -0.332 -0.360 -0.016 0.167 -0.056 0.129 0.080 0.197 0.528 0.614 0.010 -0.098 0.281 0.095 -0.106 0.186 0.076 0.379 -0.039 0.330 -0.108 -0.135 -0.074 -0.193 0.080 -0.279
Extraction Method: Principal Component Analysis. a. 10 components extracted.
Anti-Image Martices 1
6 -0.082 -0.123 -0.020 0.026 0.001 0.182 0.159 0.046 0.107 0.227 -0.322 0.074 -0.265 0.009 0.110 0.166 0.171 0.293 0.055 0.443 0.614 0.007 -0.054 -0.318 -0.340 -0.370 0.009 -0.305 -0.295 0.020
7 0.384 0.431 0.218 0.125 -0.233 -0.117 0.310 0.082 -0.082 0.091 -0.160 -0.017 0.126 -0.329 0.012 0.074 -0.100 0.356 -0.414 -0.033 -0.173 0.139 0.191 -0.127 0.278 -0.015 -0.205 -0.206 -0.225 0.087
8 0.543 -0.082 0.038 -0.062 0.251 -0.012 -0.211 0.244 0.200 -0.048 -0.050 0.082 0.297 -0.072 -0.149 -0.022 0.339 -0.418 -0.048 0.118 0.094 -0.107 -0.132 -0.149 -0.097 0.188 -0.312 -0.233 0.011 0.113
9 -0.045 0.030 0.017 -0.189 -0.063 0.251 0.045 -0.050 0.249 0.004 -0.186 -0.097 0.143 -0.065 -0.283 0.305 -0.118 0.234 0.183 -0.104 -0.159 -0.069 -0.055 0.535 -0.334 -0.010 -0.240 -0.106 0.020 0.265
10 0.246 -0.264 0.122 -0.203 -0.292 -0.085 0.208 0.241 0.129 -0.035 -0.083 -0.070 0.164 -0.126 -0.066 -0.145 -0.327 -0.111 0.283 0.199 0.010 0.130 0.280 -0.102 -0.127 -0.189 0.031 0.307 0.135 -0.176
Factor Analysis Uji 2 KMO and Bartlett's Test Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy. Bartlett's Test of Sphericity Approx. Chi-Square df Sig.
0.000
Communalities DknalMsrkt MblIdeal Dominan SkuCadg KlasMngh PngrhKlrg KspktnKlrg PengTmn PengTtg PrubTek SitPolitik MdhDiDpt MdelPas KmpnanEko HematBbm KeadEko JualKMbl SerbaGuna KpuasanBkndr PmeranOto BykPnmpg
Initial 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000
0.701 811.563 351
Extraction 0.718 0.632 0.614 0.654 0.779 0.733 0.650 0.582 0.692 0.692 0.680 0.779 0.726 0.642 0.445 0.642 0.638 0.760 0.704 0.628 0.706
IklnTV 1.000 KlasSos 1.000 TnttanKrja 1.000 BykTipe 1.000 MbilTngguh 1.000 MdhPrwtan 1.000 Extraction Method: Principal Component Analysis.
0.642 0.608 0.658 0.824 0.624 0.530
Total Variance Explained Initial Eigenvalues Component 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27
Total 6.022 2.504 2.305 1.748 1.621 1.492 1.258 1.029 0.947 0.858 0.811 0.731 0.695 0.641 0.584 0.538 0.468 0.427 0.388 0.360 0.306 0.287 0.252 0.222 0.206 0.172 0.129
% of Variance 22.305 9.275 8.538 6.475 6.002 5.525 4.658 3.812 3.507 3.178 3.002 2.706 2.573 2.373 2.163 1.993 1.733 1.583 1.436 1.333 1.133 1.063 0.934 0.823 0.762 0.639 0.476
Cumulative % 22.305 31.580 40.117 46.593 52.594 58.119 62.778 66.590 70.097 73.275 76.277 78.983 81.556 83.929 86.092 88.086 89.818 91.401 92.836 94.170 95.303 96.366 97.300 98.123 98.885 99.524 100.000
Rotation Sums of Squared Loadings Total 3.278 2.459 2.336 2.312 2.172 2.042 1.786 1.595
% of Variance 12.142 9.107 8.650 8.563 8.044 7.562 6.614 5.906
Cumulative % 12.142 21.249 29.900 38.463 46.508 54.069 60.684 66.590
Extraction Method: Principal Component Analysis.
Component Matrix(a) Component DknalMsrkt MblIdeal Dominan SkuCadg KlasMngh PngrhKlrg KspktnKlrg PengTmn PengTtg PrubTek SitPolitik MdhDiDpt MdelPas KmpnanEko HematBbm KeadEko JualKMbl SerbaGuna KpuasanBkndr PmeranOto BykPnmpg IklnTV KlasSos TnttanKrja
1 0.251 0.419 0.471 0.705 0.456 0.622 0.290 0.535 0.529 0.404 0.547 0.312 0.278 0.464 0.388 0.235 0.531 0.470 0.373 0.255 0.558 0.440 0.585 0.560
2 0.019 -0.228 0.241 0.182 -0.250 -0.316 0.501 -0.041 0.148 0.189 -0.261 0.322 0.268 0.490 0.442 -0.490 -0.051 -0.307 0.181 -0.579 -0.580 -0.143 0.243 0.228
3 0.460 -0.245 -0.398 -0.041 -0.019 -0.079 0.146 -0.386 -0.584 -0.235 -0.511 -0.283 -0.053 0.309 0.164 0.296 0.213 0.149 0.287 0.201 -0.045 0.312 0.305 -0.010
4 -0.008 -0.263 -0.319 -0.155 0.538 0.113 0.411 -0.145 -0.081 0.611 0.084 0.066 0.409 -0.089 -0.079 0.040 0.240 -0.467 -0.282 0.135 0.089 0.087 0.028 -0.292
5 -0.076 0.133 -0.208 -0.078 -0.263 -0.294 0.214 -0.044 0.138 -0.027 0.193 0.396 0.585 0.096 -0.057 0.398 -0.060 0.383 0.344 0.369 -0.052 -0.179 -0.196 -0.055
6 0.209 0.414 0.098 0.057 -0.302 -0.366 -0.028 -0.159 -0.108 0.140 -0.014 0.414 -0.016 -0.013 -0.177 -0.095 -0.330 -0.213 -0.491 0.179 0.148 0.401 0.269 -0.017
7 0.578 0.130 0.142 0.017 0.151 0.068 0.252 0.128 0.077 -0.174 0.043 0.190 -0.254 -0.132 0.168 0.172 -0.193 0.028 0.016 -0.020 -0.025 0.006 0.036 -0.446
8 0.244 -0.263 0.041 -0.298 -0.188 0.036 0.123 0.283 -0.076 -0.116 -0.075 0.358 -0.014 -0.236 -0.058 -0.246 0.316 0.108 -0.106 0.017 0.152 -0.360 -0.015 -0.072
BykTipe MbilTngguh MdhPrwtan
-0.175 -0.002 0.081
0.647 0.353 0.592
0.003 0.577 0.173
-0.072 -0.072 -0.021
-0.254 0.044 -0.265
0.185 0.205 -0.099
Extraction Method: Principal Component Analysis. a. 8 components extracted.
Anti-Image Matrices 2
Factor Analysis Faktoring dan Rotasi KMO and Bartlett's Test Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy. Bartlett's Test of Sphericity Approx. Chi-Square df
351
Sig.
0.000
Communalities DknalMsrkt MblIdeal Dominan SkuCadg KlasMngh PngrhKlrg KspktnKlrg PengTmn PengTtg PrubTek
Initial 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000
0.701 811.563
Extraction 0.718 0.632 0.614 0.654 0.779 0.733 0.650 0.582 0.692 0.692
-0.441 -0.262 0.250
0.275 0.221 0.015
SitPolitik MdhDiDpt MdelPas KmpnanEko HematBbm KeadEko JualKMbl SerbaGuna KpuasanBkndr PmeranOto BykPnmpg IklnTV KlasSos TnttanKrja BykTipe MbilTngguh MdhPrwtan
1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 Extraction Method: Principal Component Analysis.
Initial Eigenvalues Component 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
Total 6.022 2.504 2.305 1.748 1.621 1.492 1.258 1.029 0.947 0.858 0.811 0.731 0.695 0.641
% of Variance 22.305 9.275 8.538 6.475 6.002 5.525 4.658 3.812 3.507 3.178 3.002 2.706 2.573 2.373
0.680 0.779 0.726 0.642 0.445 0.642 0.638 0.760 0.704 0.628 0.706 0.642 0.608 0.658 0.824 0.624 0.530
Total Variance Explained Extraction Sums of Squared Loadings
Cumulative % 22.305 31.580 40.117 46.593 52.594 58.119 62.778 66.590 70.097 73.275 76.277 78.983 81.556 83.929
Total 6.022 2.504 2.305 1.748 1.621 1.492 1.258 1.029
% of Variance 22.305 9.275 8.538 6.475 6.002 5.525 4.658 3.812
Cumulative % 22.305 31.580 40.117 46.593 52.594 58.119 62.778 66.590
Rotation Sums of Squared Loadings Total 3.278 2.459 2.336 2.312 2.172 2.042 1.786 1.595
% of Variance 12.142 9.107 8.650 8.563 8.044 7.562 6.614 5.906
Cumulative % 12.142 21.249 29.900 38.463 46.508 54.069 60.684 66.590
15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27
0.584 0.538 0.468 0.427 0.388 0.360 0.306 0.287 0.252 0.222 0.206 0.172 0.129
2.163 1.993 1.733 1.583 1.436 1.333 1.133 1.063 0.934 0.823 0.762 0.639 0.476
86.092 88.086 89.818 91.401 92.836 94.170 95.303 96.366 97.300 98.123 98.885 99.524 100.000
Extraction Method: Principal Component Analysis.
Scree Plot
7
6
Eigenvalue
5
4
3
2
1
0 1
2
3
4
5
6
7
8
9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27
Component Number
Component Matrix(a) Component DknalMsrkt MblIdeal Dominan SkuCadg KlasMngh PngrhKlrg KspktnKlrg PengTmn PengTtg PrubTek SitPolitik MdhDiDpt MdelPas KmpnanEko HematBbm KeadEko JualKMbl SerbaGuna KpuasanBkndr PmeranOto BykPnmpg IklnTV
1 0.251 0.419 0.471 0.705 0.456 0.622 0.290 0.535 0.529 0.404 0.547 0.312 0.278 0.464 0.388 0.235 0.531 0.470 0.373 0.255 0.558 0.440
2 0.019 -0.228 0.241 0.182 -0.250 -0.316 0.501 -0.041 0.148 0.189 -0.261 0.322 0.268 0.490 0.442 -0.490 -0.051 -0.307 0.181 -0.579 -0.580 -0.143
3 0.460 -0.245 -0.398 -0.041 -0.019 -0.079 0.146 -0.386 -0.584 -0.235 -0.511 -0.283 -0.053 0.309 0.164 0.296 0.213 0.149 0.287 0.201 -0.045 0.312
4 -0.008 -0.263 -0.319 -0.155 0.538 0.113 0.411 -0.145 -0.081 0.611 0.084 0.066 0.409 -0.089 -0.079 0.040 0.240 -0.467 -0.282 0.135 0.089 0.087
5 -0.076 0.133 -0.208 -0.078 -0.263 -0.294 0.214 -0.044 0.138 -0.027 0.193 0.396 0.585 0.096 -0.057 0.398 -0.060 0.383 0.344 0.369 -0.052 -0.179
6 0.209 0.414 0.098 0.057 -0.302 -0.366 -0.028 -0.159 -0.108 0.140 -0.014 0.414 -0.016 -0.013 -0.177 -0.095 -0.330 -0.213 -0.491 0.179 0.148 0.401
7 0.578 0.130 0.142 0.017 0.151 0.068 0.252 0.128 0.077 -0.174 0.043 0.190 -0.254 -0.132 0.168 0.172 -0.193 0.028 0.016 -0.020 -0.025 0.006
8 0.244 -0.263 0.041 -0.298 -0.188 0.036 0.123 0.283 -0.076 -0.116 -0.075 0.358 -0.014 -0.236 -0.058 -0.246 0.316 0.108 -0.106 0.017 0.152 -0.360
KlasSos TnttanKrja BykTipe MbilTngguh MdhPrwtan
0.585 0.560 0.647 0.353 0.592
0.243 0.228 -0.175 -0.002 0.081
0.305 -0.010 0.003 0.577 0.173
0.028 -0.292 -0.072 -0.072 -0.021
-0.196 -0.055 -0.254 0.044 -0.265
0.269 -0.017 0.185 0.205 -0.099
0.036 -0.446 -0.441 -0.262 0.250
-0.015 -0.072 0.275 0.221 0.015
Extraction Method: Principal Component Analysis. a. 8 components extracted.
Rotated Component Matrix(a) Component DknlMsyrkt MblIdeal PgrhLgkgn Dominan MblKlsMngh StatSos KspktnKel PhngrhTmn PngrhTtg PranKaKel StatPernkhn UsiaDanPnghsln KmapannEko TtntnKrja HmatBBM KdaanEko KnsepDiri BykPnmpng
1 -0.046 0.527 0.681 0.439 0.066 0.332 -0.002 0.661 0.754 0.161 0.656 0.485 0.040 0.011 0.134 -0.080 0.017 0.312
2 0.070 -0.055 0.154 0.425 -0.015 0.117 0.267 0.081 0.186 -0.110 -0.071 -0.081 0.205 0.646 0.530 0.141 0.233 0.412
3 0.045 -0.147 0.003 0.173 0.837 0.720 0.112 0.237 0.134 0.350 0.266 -0.346 -0.038 -0.040 0.122 0.162 0.493 -0.041
4 0.143 0.333 -0.260 0.012 0.119 0.155 -0.120 0.020 -0.021 -0.140 0.312 0.013 0.185 -0.091 -0.195 0.750 0.107 0.601
5 0.042 -0.001 0.106 0.153 -0.049 0.225 -0.070 0.197 -0.060 0.103 0.011 0.093 0.071 0.185 0.023 -0.114 0.494 0.249
6 -0.050 -0.065 -0.079 0.073 0.161 -0.116 0.620 -0.001 0.219 0.635 0.206 0.540 0.779 0.256 0.115 -0.011 0.207 -0.200
7 0.129 0.462 0.162 0.469 0.169 0.019 -0.017 -0.172 0.021 0.289 0.077 -0.037 -0.051 0.333 0.102 0.111 -0.174 -0.152
8 0.817 0.003 0.122 0.043 0.040 0.051 0.402 0.116 -0.134 -0.118 -0.166 0.339 -0.179 0.070 0.263 0.045 0.108 0.065
MtvsiKpuasn MtvsiMnfaat DyaAngkt MnaikanPD KlsSos InfrmsiLgkp BykTipe MmbliDiDealer Prwtnmdh
0.779 0.060 -0.172 -0.028 -0.244 0.318 0.036 -0.036 0.261 0.099 0.449 0.301 -0.024 0.302 0.221 -0.229 0.311 0.233 Extraction Method: Principal Component Analysis. Rotation Method: Varimax with Kaiser Normalization. a. Rotation converged in 20 iterations.
0.059 0.069 0.356 0.156 0.118 -0.008 0.207 -0.082 0.388
0.254 0.733 0.472 0.202 -0.077 -0.093 0.050 0.206 -0.022
0.032 0.179 0.399 0.186 0.359 0.501 0.802 0.615 0.176
0.018 0.104 -0.040 0.011 0.156 0.037 -0.003 0.070 -0.045
-0.155 0.105 0.164 0.718 0.467 0.232 0.206 0.175 0.216
0.018 0.041 0.090 0.152 0.372 -0.226 -0.036 0.244 0.385
Component Transformation Matrix Component 1 2 3 4 5 6 7 8
1 2 3 0.371 0.385 0.542 0.477 -0.288 0.010 0.364 -0.009 -0.738 -0.368 0.518 -0.317 0.214 -0.450 0.056 -0.497 -0.528 0.069 -0.028 0.106 0.210 -0.270 -0.093 0.095 Extraction Method: Principal Component Analysis. Rotation Method: Varimax with Kaiser Normalization.
4 0.228 -0.699 0.239 -0.039 0.618 0.016 0.097 -0.094
5 0.427 -0.087 0.256 -0.119 -0.189 0.182 -0.626 0.520
6 0.220 0.414 -0.103 0.692 0.497 0.153 -0.124 0.074
7 0.320 0.022 0.165 0.038 -0.268 0.598 -0.019 -0.662
8 0.186 0.148 0.403 0.024 -0.110 0.234 0.726 0.431