Seminar Nasional Sains & Teknologi VI Lembaga Penelitian dan Pengabdian Universitas Lampung 3 November 2015 PENGARUH KONSENTRASI PAKLOBUTRAZOL TERHADAP PENAMPILAN TANAMAN GERBERA LOKAL (Gerbera jamesonii) DALAM POT Adawiyah Timur1), Rugayah2) dan Setyo Widagdo2) 1)
Mahasiswa Jurusan Agroteknologi, Fakultas Pertanian Universitas Lampung 2) Dosen Jurusan Agroteknologi, Fakultas Pertanian Universitas Lampung Jl. Prof. Dr. Soemantri Brodjonegoro No. 1 Bandar Lampung 35145 Surel:
[email protected] ABSTRACT
Gerbera economic value because it has a unique flower shape with varying flower color. Gerbera has an appeal on a medium-sized flowers and "sprout" single exit from the flower stalk and has the potential to be used as a flower pot, to make the stem shorter by giving paklobutrazol. The purpose of this study was to determine the best paklobutrazol concentration in improving the appearancen of plants gerbera (Gerbera jamensonii) in the pot. The research was conducted in June until September 2014 at the Greenhouse Horticulture, University of Lampung. This study was arranged in a randomized block design (RAK) with a single treatment which was repeated three times. Treatments consisted of five concentration level, 0 ppm, 50 ppm, 100 ppm, 150 ppm and 200 ppm. Homogeneity of variance was tested with test Bartlet, additivity data is tested by Tukey's test, and the difference value being tested with orthogonal polynomials test at 5% level. The results showed that application of paklobutrazol up to a concentration of 200 ppm in gerbera plants inhibited the vegetative growth of the plants, namely shortening plant height, reducing the increase in the number of leaves, and reduced the number of buds. Paclobutrazol concentration that can improve the appearance of gerbera in this study was 100 ppm. Keywords: concentration, Gerbera, Paclobutrazol. ABSTRAK Gerbera termasuk famili Asteraceae yang bernilai ekonomi karena memiliki bentuk bunga yang unik dengan warna bunga yang bervariasi. Gerbera memiliki daya tarik pada bunganya yang berukuran sedang dan “memancar” keluar tunggal dari tangkai bunga dan memiliki potensi untuk dijadikan bunga pot, dengan membuat tangkainya lebih pendek melalui pemberian paklobutrazol. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui konsentrasi paklobutrazol terbaik dalam peningkatan penampilan tanaman gerbera (Gerbera jamensonii) dalam pot. Penelitian ini dilaksanakan pada JuniSeptember 2014 di rumah kaca Fakultas Pertanian Universitas Lampung. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan perlakuan tunggal yang diulang tiga kali. Perlakuan yang diberikan terdiri dari lima taraf konsentrasi, yaitu 0 ppm, 50 ppm, 100 ppm, 150 ppm, dan 200 ppm. Homogenitas ragam diuji dengan uji Bartlet, aditivitas data diuji dengan uji Tukey, dan perbedaan nilai tengah diuji dengan uji polinomial ortogonal pada taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian
271
Seminar Nasional Sains & Teknologi VI Lembaga Penelitian dan Pengabdian Universitas Lampung 3 November 2015 paklobutrazol sampai konsentrasi 200 ppm pada tanaman gerbera dapat menghambat pertumbuhan vegetatif tanaman yaitu memperpendek tinggi tanaman, mengurangi penambahan jumlah daun, dan mengurangi jumlah tunas. Konsentrasi paklobutrazol yang berpotensi untuk meningkatkan penampilan gerbera pada penelitian ini adalah 100 ppm. Kata kunci: Gerbera, konsentrasi, dan Paklobutrazol.
PENDAHULUAN Gerbera atau herbras merupakan tanaman hias bunga yang berupa herba. Gerbera merupakan tanaman introduksi yang berasal dari Afrika Selatan, Afrika Utara, dan Rusia. Tanaman gerbera merupakan salah satu tanaman hias bunga potong yang mudah mengalami kerusakan dan kesegarannya yang tidak bertahan lama. Selain sebagai bunga potong, gerbera memiliki potensi sebagai bunga pot. Tanaman hias dalam pot akan terlihat lebih indah apabila berukuran pendek sesuai dengan ukuran pot, rimbun, serta berbunga banyak dan serempak. Salah satu cara untuk mendapatkan tanaman gerbera dalam pot sesuai dengan kriteria tersebut adalah dengan aplikasi zat penghambat tumbuh. Zat tersebut membatasi pertumbuhan vegetatif yang berlebihan tanpa menyebabkan efek samping (Sach dkk., 1975). Pengaruh langsung paklobutrazol pada morfologi tanaman adalah mengurangi pemanjangan batang atau menghambat pertumbuhan vegetatif tanaman (Tecnical Data Sheet ICI, 1984 dalam Widianingrum, 2005). Pada meristem subapikal, senyawa paklobutrazol menghambat sintesis giberelin pada jalur oksidasi kaurene menjadi asam enkaurenat. Selanjutnya, asam enkaurenat menurunkan laju pembelahan sel dan menghambat pertumbuhan vegetatif sehingga tanaman menjadi pendek. Hasil fotosintesis yang semula akan digunakan untuk pertumbuhan vegetatif dialihkan untuk pertumbuhan reproduktif, khususnya untuk pembentukan bunga.
272
Seminar Nasional Sains & Teknologi VI Lembaga Penelitian dan Pengabdian Universitas Lampung 3 November 2015 Pengaruh aplikasi paklobutrazol terhadap pertumbuhan beberapa tanaman berbeda pada berbagai taraf konsentrasi. Konsentrasi dan waktu pemberian yang tepat dapat meningkatkan efektivitas penggunaan paklobutrazol. Untuk itu, perlu dilakukan penelitian tentang penggunaan paklobutrazol pada taraf konsentrasi 0, 50, 100, 150, dan 200 ppm terhadap tanaman gerbera. Aplikasi paklobutrazol dilakukan pada saat tanaman berumur delapan minggu setelah penanaman dan diulang dua minggu kemudian. Konsentrasi yang diterapkan diduga akan berpengaruh terhadap penampilan tanaman gerbera di dalam pot. Pemberian paklobutrazol konsentrasi 50, 100, 150, dan 200 ppm diharapkan ada yang menghasilkan bentuk tanaman gerbera yang rimbun, berbunga banyak dan serempak, serta ukuran sesuai dengan pot yang digunakan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konsentrasi paklobutrazol terbaik untuk penampilan tanaman gerbera lokal (Gerbera jamensonii) dalam pot.
BAHAN DAN METODE Penelitian ini dilakukan pada Juni–September 2014 di rumah kaca gedung Hortikultura Universitas Lampung. Bahan-bahan yang digunakan adalah bibit Gerbera jamesonii yang berasal dari petani, paklobutrazol 25%, aquades, pupuk kandang, pupuk NPK mutiara (16:16:16) 5 g/pot, pupuk daun Growmore (32:10:10) 2 g/l, fungisida dengan bahan aktif Mankozeb 80% insektisida berbahan aktif karbosulfan 200 g/l. Alatalat yang digunakan pada penelitian ini adalah pot plastik diameter 25 cm, SPAD. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang terdiri dari 5 perlakuan tunggal dengan 3 ulangan. Setiap ulangan terdiri dari 2 pot, sehingga total pot adalah 30 pot. Perlakuan yang diterapkan adalah 5 konsentrasi paklobutrazol yaitu 0 ppm (P0), 50 ppm (P1), 100 ppm (P2), 150 ppm (P3), dan 200 ppm (P4). Homogenitas
273
Seminar Nasional Sains & Teknologi VI Lembaga Penelitian dan Pengabdian Universitas Lampung 3 November 2015 data diuji dengan uji Bartlett dan aditivitas data diuji dengan uji Tukey. Jika asumsi terpenuhi data dianalisis dengan sidik ragam dan dilanjutkan dengan uji polinomial Ortogonal pada taraf 5%. Penelitian ini dilaksanakan melalui beberapa tahapan, yaitu: pembuatan larutan paklobutrazol dengan konsentrasi 0 ppm, 50 ppm, 100 ppm, 150 ppm, dan 200 ppm dengan membuat larutan stok terlebih dahulu. Larutan stok yang dibuat adalah 250 ppm dengan melarutkan 1 ml paklobutrazol 25% dalam 1 liter air. Bibit tanaman gerbera berasal dari pemisahan anakan atau pembagian rumpun dari indukan yang sudah dewasa (Gambar 1a). Tanaman tersebut kemudian dipisahkan menjadi tiga kelompok tanaman sesuai dengan diameter tajuk tanaman (lebar: 28 – 36 cm), (sedang: 26 – 35), dan (kecil: 12,5 – 25) dan ditanam dalam pot yang sudah berisi media tanam. Komposisi media tanam yang digunakan pada penanaman ketiga adalah media campuran kompos, pasir, sekam, dan tanah dengan perbandingan 1:1:1:3 dan tingkat keasaman (pH) campuran ini adalah 5,7. Penanaman dilakukan pada pot berdiameter 25 cm yang telah diisi media tanam. Akar tanaman gerbera direndam dalam fungisida dengan bahan aktif mankozeb 80% sebelum dilakukan penanaman. Penanaman dilakukan dengan cara memasukkan bibit anakan ke dalam lubang yang telah dibuat pada media tanam dalam pot. Setiap pot berisi dua bibit anakan. Bibit anakan dibenamkan sampai pangkal batang dan kemudian tanah di sekitarnya dipadatkan. Masing-masing perlakuan terdiri dari dua pot. Pemeliharaan yang dilakukan meliputi: penyiraman, pengendalian hama dan penyakit, serta pemupukan. Perawatan rutin lainnya yang dilakukan selama penelitian adalah pemangkasan daun yang kering atau mati dan disbudding. Disbudding dilakukan apabila muncul kuncup bunga sebelum aplikasikan paklobutrazol. Untuk membantu pertumbuhan vegetatif tanaman, dilakukan pemupukan NPK (16:16:16) sebanyak lima
274
Seminar Nasional Sains & Teknologi VI Lembaga Penelitian dan Pengabdian Universitas Lampung 3 November 2015 g/tanaman pada umur empat minggu setelah tanam. Selanjutnya, setiap minggu tanaman dipupuk dengan growmore (32:10:10) sebanyak 2 g/l. Pemupukan dilakukan sebanyak empat kali sampai tanaman berumur delapan minggu. Hal tersebut dilakukan agar pada saat diaplikasikan paklobutrazol, tanaman dalam kondisi yg optimal (berdaun minimal 10 helai). Pemupukan selanjutnya menggunakan growmore (10:55:10) 2 g/l, yang diberikan setelah aplikasi paklobutrazol. Pengendalian hama dan penyakit dilakukan secara manual dengan mematikan hama secara langsung dengan tangan, sedangkan secara kimiawi dengan menggunakan fungisida berbahan aktif Mankozeb 80% dan insektisida berbahan aktif Karbosulfan 200 g/l. Aplikasi paklobutrazol dilakukan pada saat tanaman berumur delapan minggu setelah tanam dan daun berjumlah minimal 10 helai. Aplikasi disesuaikan dengan konsentrasi perlakuan yang telah ditentukan dengan volume semprot sebanyak 40 ml/pot. Pemberian paklobutrazol dilakukan sebanyak dua kali, yaitu pada saat tanaman berumur delapan minggu setelah tanam dan pada sepuluh minggu setelah tanam. Paklobutrazol disemprotkan pada media tanam sebanyak 20 ml/pot. Pada perlakuan paklobutrazol 0 ppm, hanya dilakukan penyiraman dengan air. Variabel yang diamati pada penelitian ini meliputi: tinggi tanaman, penambahan jumlah daun, jumlah tunas, waktu muncul bunga, panjang tangkai bunga, diameter tangkai bunga, diameter mahkota bunga, lama masa pembungaan, dan tingkat kehijauan daun.
HASIL DAN PEMBAHASAN Variabel pengamatan yang dapat dianalisis pada penelitian ini adalah penambahan jumlah daun, tinggi tanaman, dan jumlah tunas gerbera. Variabel lainnya hanya dapat disajikan sebagai informasi pendukung. Variabel waktu muncul bunga,
275
Seminar Nasional Sains & Teknologi VI Lembaga Penelitian dan Pengabdian Universitas Lampung 3 November 2015 panjang tangkai bunga, diameter tangkai bunga, diameter mahkota bunga, dan lama masa pembungaan hanya diperoleh dari perlakuan 100 ppm paklobutrazol. Pada akhir pengamatan (10 minggu setelah aplikasi) sebanyak 12 dari 30 tanaman menunjukkan gejala daun terbakar, kering, layu, busuk, dan mati. Hal tersebut diduga karena suhu rumah kaca yang sangat tinggi, sehingga tidak dapat mendukung pertumbuhan tanaman gerbera. Fluktuasi suhu mulai terjadi pada Oktober saat tanaman sudah siap untuk diaplikasikan paklobutrazol. Suhu pada saat menjelang siang hari dapat berkisar 37oC– 40oC. Penampilan tanaman gerbera pada akhir pengamatan disajikan pada Gambar 2. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian paklobutrazol dengan konsentrasi 0, 50,100, 150, dan 200 ppm berpengaruh nyata terhadap jumlah tunas, namun tidak berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman dan penambahan jumlah daun. Pengelompokan berdasarkan diameter tajuk berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman dan jumlah tunas gerbera, namun tidak berpengaruh terhadap penambahan jumlah daun (Tabel 1). Tinggi tanaman gerbera sebelum aplikasi paklobutrazol relatif seragam. Pengamatan pada umur 10 minggu setelah aplikasi, pemberian paklobutrazol mempengaruhi tinggi tunas yang baru muncul menjadi lebih pendek. Pemberian paklobutrazol yang menghambat tinggi tanaman gerbera sesuai dengan hasil penelitian Oktarisa (2006). Penggunaan paklobutrazol pada tanaman mahkota duri dengan konsentrasi 0-250 ppm efektif dalam mengurangi tinggi tanaman. Hal tersebut diduga karena semakin tinggi konsentrasi paklobutrazol yang diberikan maka biosintesis giberelin dalam tubuh tanaman semakin terhambat (Oktarisa, 2006). Menurut Salisbury dan Ross (1995), paklobutrazol menghambat sintesis giberelin dengan cara menghambat oksidasi kaurene menjadi asam enkaurenat yang menyebabkan laju
276
Seminar Nasional Sains & Teknologi VI Lembaga Penelitian dan Pengabdian Universitas Lampung 3 November 2015 pembelahan dan pemanjangan sel menjadi lambat dan tanaman menjadi kerdil. Menurut Nasrullah dkk., (2012), aktivitas giberellin yang berperan dalam menstimulasi pembelahan sel meristematik dan memacu pertumbuhan sel dihambat oleh paklobutrazol
yang
diserap
tanaman,
mengakibatkan
pengurangan
kecepatan
pembelahan dan pemanjangan sel sehingga pertumbuhan tinggi tanaman bugenvil terhambat. Hasil penelitian Hasan dkk., (2012) memperlihatkan bahwa pemberian paklobutrazol 150 ppm disertai pupuk organik cair 6000 ppm pada tanaman anggrek Dendrobium dapat memacu peningkatan ukuran diameter batang dan pengurangan tinggi tanaman. Pemberian paklobutrazol konsentrasi 100 ppm pada penelitian ini menyebabkan tangkai bunga tanaman gerbera lebih pendek dan diameter bunga yang lebih kecil (Tabel 2). Pada perlakuan 100 ppm diperoleh panjang tangkai bunga gerbera 19 cm pada pot 1 dan 9,7 cm pada pot 2; diameter bunga gerbera pada pot 1 adalah 6,21 cm dan pot 2 adalah 3,0 cm (Gambar 1b), serta diameter tangkai bunga pada pot 1 adalah 0,39 cm dan pot 2 adalah 0,43 cm. Aplikasi paklobutrazol 100 ppm pada pot 1 mampu mempertahankan bunga mekar sampai bunga layu selama 17 hari, dan pada pot 2 bunga mekar selama 8 hari. Menurut Rismunandar (1992), panjang tangkai bunga gerbera berkisar 25 - 40 cm. Menurut Rukmana (1995), bentuk mahkota bunga gerbera mirip kumpulan pita-pita yang diameternya dapat mencapai 10 cm. Pemberian paklobutrazol pada awalnya diharapkan mampu menghambat pertumbuhan vegetatif tanaman dan memacu pertumbuhan generatif, agar diperoleh hasil tanaman gerbera yang sesuai dengan kriteria sebagai bunga pot.
Pemberian
paklobutrazol konsentrasi 0, 50, 100, 150, dan 200 ppm pada penelitian ini menghasilkan tinggi tanaman yang lebih pendek, jumlah daun yang lebih sedikit, dan
277
Seminar Nasional Sains & Teknologi VI Lembaga Penelitian dan Pengabdian Universitas Lampung 3 November 2015 jumlah tunas yang lebih sedikit (Tabel 3). Pemberian paklobutrazol 100 ppm berpotensi untuk memperpendek tangkai bunga, mempertebal diameter tangkai bunga, dan memperkecil diameter bunga. Selain itu, aplikasi paklobutrazol pada tanaman gerbera memberikan potensi munculnya banyak kuncup bunga. Kuncup bunga yang muncul pada penelitian ini adalah 9 dari 30 tanaman pada saat umur satu sampai lima minggu setelah aplikasi paklobutrazol. Pertumbuhan vegetatif yang dihambat pada penelitian ini adalah tinggi tanaman, jumlah tunas, dan penambahan jumlah daun. Pada fase generatif, pemberian paklobutrazol berpotensi meningkatkan jumlah kuncup bunga. Terhambatnya pertumbuhan vegetatif menyebabkan terjadinya pengalihan cadangan makanan yang semula untuk pertumbuhan vegetatif diarahkan ke pertumbuhan generatif, khususnya untuk pembentukan bunga yang ditunjukkan oleh munculnya bunga lebih cepat dibandingkan tanpa paklobutrazol.
KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa aplikasi paklobutrazol sampai dengan konsentrasi 200 ppm masih terus memperpendek tinggi tanaman, mengurangi penambahan jumlah daun, dan mengurangi jumlah tunas.
Penurunan
paling drastis terjadi pada variabel jumlah tunas. Saran dari penelitian ini adalah perlu dilakukan penelitian dengan kisaran konsentrasi paklobutrazol yang lebih rendah (0-100 ppm) dan menggunakan bibit berdiameter tajuk 26-35 cm.
278
Seminar Nasional Sains & Teknologi VI Lembaga Penelitian dan Pengabdian Universitas Lampung 3 November 2015 DAFTAR PUSTAKA Hasan, H.R., Sarawa, & Sadimantara, I G. R.. 2012. Respon tanaman anggrek Dendrobium sp. terhadap pemberian paclobutrazol dan pupuk organik cair. Berkala Penelitian Agronomi 1(1): 73-78. Nasrullah, N., Wati, Y.M., & Utami, D.W.. 2012. Stimulasi pembungaan bugenvil (Bougenvillea spectabilis Willd) dengan retardan dan berbagai komposisi media dalam lingkungan jalan yang terpolusi udara. Jurnal Lansekap Indonesia 4(1): 65. Oktarisa, D. 2006. Pengaruh Konsentrasi Paklobutrazol pada Penampilan Tanaman Mahkota Duri (Euphorbia milli varietas ‘Splendens’) dalam Pot. Skripsi. Universitas Lampung. Bandar Lampung. 65 hal. Rismunandar. 1992. Budidaya Bunga Potong. Penebar Swadaya. Jakarta. 163 hal. Rukmana, R. 1995. Gerbera. Kanisius. Jakarta. 35 hal. Sach, R.M., Debbie, J., Michael, J.L., Frank J.R., & Creager, R.A. 1975. Comparative growth retarding activity in relation to endogenous tissue concentration of daminozide and pyrrolidino analog (Uni-F529) in Phaseolus vulgaris L, and Chrysanthenun morifolum Ramat. HortSci. 100 (6): 593-696. Salisbury, F.B. & Ross, C.W. 1995. Fisiologi Tumbuhan 3. Jilid 3. Diterjemahkan oleh Diah R. Lukman dan Sumaryono. Dengan Penyunting Sofia Niksolihin. ITB. Bandung. 343 hal. Widianingrum, I. 2005. Pengaruh Konsentrasi dan Frekuensi Pemberian Paklobutrazol Melalui Tanah pada Penampilan Tanaman Melati (Jasminum sambac L.) dalam Pot. Skripsi. Universitas Lampung. Bandar Lampung. 90 hal.
279
Seminar Nasional Sains & Teknologi VI Lembaga Penelitian dan Pengabdian Universitas Lampung 3 November 2015 Tabel 1. Rekapitulasi hasil analisis ragam pengaruh konsentrasi paklobutrazol dan kelompok terhadap penampilan tanaman Gerbera jamesonii Variabel pengamatan Tinggi tanaman (cm) Penambahan jumlah daun (helai) Jumlah tunas (tunas)
Perlakuan Paklobutrazol tn tn *
Kelompok * tn *
Keterangan: * : berbeda nyata pada taraf 5% tn : tidak berbeda nyata pada taraf 5% Tabel 2. Waktu muncul bunga, panjang tangkai bunga, dimeter tangkai bunga diameter mahkota bunga, dan lama masa pembungaan tanaman Gerbera jamesonii pada konsentrasi paklobutrazol 100 ppm Paklobutrazol 100 ppm Variabel Pengamatan Pot 1 Waktu muncul bunga (hari) Panjang tangkai bunga (cm) Diameter tangkai bunga (cm) Diameter mahkota bunga (cm) Lama masa pembungaan (hari)
Pot 2
25 hari 19 cm 0,39 cm 6,21 cm 17 hari
17 hari 9,7 cm 0,43 cm 3,0 cm 8 hari
Tabel 3. Tinggi Tanaman, penambahan jumlah daun, dan jumlah tunas tanaman Gerbera jamesonii 10 minggu setelah aplikasi paklobutrzol
Konsentrasi Paklobutrazol
Tinggi Tanaman (cm)
Penambahan Jumlah Daun (helai)
Jumlah Tunas (Tunas)
0 ppm 50 ppm 100 ppm 150 ppm 200 ppm
15,48 11,97 11,53 4,78 5,78
3,33 4,00 1,83 1,83 1,50
2,33 2,33 1,50 0,83 0,83
(a)
(b)
Gambar 1. Penampilan indukan tanaman gerbera (a) dan bunga gerbera yang diberi perlakuan paklobutrazol 100 ppm (b)
280
Seminar Nasional Sains & Teknologi VI Lembaga Penelitian dan Pengabdian Universitas Lampung 3 November 2015
0 ppm
50 ppm
150 ppm
100 ppm
200 ppm
Gambar 2. Penampilan akhir tanaman Gerbera jamesonii dalam rumah kaca umur 10 minggu setelah pemberian paklo
281