PEMANFAATAN PACLOBUTRAZOL DALAM BUDIDAYA GERBERA (Gerbera jamesonii) SEBAGAI TANAMAN HIAS POT
ARIYA DIANI ASTIKA
DEPARTEMEN AGRONOMI DAN HORTIKULTURA FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2014
PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Pemanfaatan Paclobutrazol dalam Budidaya Gerbera (Gerbera jamesonii) sebagai Tanaman Hias Potadalah benar karya saya dengan arahan komisi pembimbing dan belum pernah diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam daftar pustaka di bagian akhir skripsi ini. Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut PertanianBogor. Bogor, Januari 2014 Ariya Diani Astika A24090103
ABSTRAK ARIYA DIANI ASTIKA. Pemanfaatan Paclobutrazol dalam Budidaya Gerbera (Gerbera jamesonii) sebagai Tanaman Hias Pot.Dibimbing oleh KETTY SUKETI. Percobaanpemanfaatan paclobutrazol dalam budidaya gerbera (Gerbera jamesonii) sebagai tanaman hias potini telah dilaksanakan di perkebunan Hotel Highland Park Bogor pada bulan April hingga bulan Agustus 2013. Tujuan percobaan adalah memperoleh konsentrasi paclobutrazol yang sesuai untuk pertumbuhan dan pembungaan bunga gerbera dalam pot.Percobaan menggunakan rancangan acak lengkap dengan 4 perlakuan paclobutrazol: kontrol (P0), 20 ppm (P1), 40 ppm (P2) dan 60 ppm (P3). Hasil percobaan menunjukkan pemberian paclobutrazol efektif dalam menghambat pertumbuhan vegetatif yaitu tinggi tanaman, jumlah daun, panjang daun, lebar daun dan jumlah anakan.Paclobutrazol mempengaruhi proporsi ideal tanaman gerbera di dalam pot yaitu perbandingan antara tinggi tanaman dengan tinggi polybag dan lebar tajuk tanaman dengan diameter polybag.Aplikasi paclobutrazol menghambat fase generatif pada tanaman gerbera yaitu waktu muncul kuncup bunga pertama, jumlah tanaman berbunga, diameter bunga per tanaman dan diameter tangkai bunga. Kata kunci :gerbera, paclobutrazol, pembungaan, tanaman hias pot.
ABSTRACT ARIYA DIANI ASTIKA.Utilization ofPaclobutrazolinCultivationof Gerbera(Gerbera jamesonii) asOrnamentalPot Plant.Supervised by KETTY SUKETI. Researchutilization ofpaclobutrazolincultivationof gerbera(Gerbera jamesonii) asornamental pot plant was conducted at plantation of Highland Park Bogor Hotel in April to August 2013. The objective of the research was to get the best concentration of paclobutrazol on growth and flowering of gerbera flowers in pots.Research using a completely randomized design with 4 treatments paclobutrazol : control (P0), 20 ppm (P1), 40 ppm (P2), and 60 ppm (P3). The research results showed that application of paclobutrazol can be seen in the growth of vegetative phase such as plant height, number of leaves, leaf length, leaf width and number of tillers. Paclobutrazol affected the ideal proportion of gerbera’s plant in pot such as comparison between plant height with pot height and plant canopy diameter with the diameter of pot. The application of paclobutrazol inhibit generative phase on gerbera plants such as time the first flower buds appear , the number of flowering plants, the diameter of flower and the diameter of the flower stalk. Keywords :flowering,gerbera,ornamental pot plant, paclobutrazol
PEMANFAATAN PACLOBUTRAZOL DALAM BUDIDAYA GERBERA (Gerbera jamesonii) SEBAGAI TANAMAN HIAS POT
Skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pertanian pada Departemen Agronomi dan Hortikultura
DEPARTEMEN AGRONOMI DAN HORTIKULTURA FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2014
Judul Skripsi Nama NIM
: Pemanfaatan Paclobutrazol dalam Budidaya Gerbera (Gerbera jamesonii) sebagai Tanaman Hias Pot : Ariya Diani Astika : A24090103
Disetujui oleh
Dr Ir Ketty Suketi, MSi
Pembimbing
Tanggal Lulus:
0 B JA N 201 4
Judul Skripsi Nama NIM
: Pemanfaatan Paclobutrazol dalam Budidaya Gerbera (Gerbera jamesonii) sebagai Tanaman Hias Pot : Ariya Diani Astika :A24090103
Disetujui oleh
Dr Ir Ketty Suketi, MSi Pembimbing
Diketahui oleh
Dr Ir Agus Purwito, MScAgr Ketua Departemen
Tanggal Lulus:
Judul Skripsi Nama NIM
: Pemanfaatan Paclobutrazol dalam Budidaya Gerbera (Gerbera jamesonii) sebagai Tanaman Hias Pot : Ariya Diani Astika : A24090103
Disetujui oleh
Dr Ir Ketty Suketi, MSi
Pembimbing
Tanggal Lulus:
0 B JA N 201 4
PRAKATA Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang dengan segala kebesaran-Nya yang telah memberikan kelancaran bagi penulis untuk menyusun skripsi ini dengan baik dan tanpa kesulitan yang berarti.Percobaan pemanfaatan paclobutrazol dalam budidaya gerbera (Gerbera jamesonii) sebagai tanaman hias pot ini dilaksanakan di perkebunan Highland Park Bogor Hotel selama 5 bulan. Tujuan penelitian ini adalah untuk memperolehkonsentrasi paclobutrazol yang sesuai untuk pertumbuhan dan pembungaan bunga gerbera dalam pot. Terima kasih penulis ucapkan terhadap ibu Ketty Suketi sebagai pembimbing skripsi serta ibu Diny Dinarti sebagai pembimbing akademik. Ungkapan terima kasih juga penulis sampaikan kepada ayah, ibu, kakak, temanteman AGH 46, teman-teman Wisma Jelita, bapak Anto selaku kepala kebun Highland Park Bogor Hotel, dan keluarga besar LAWALATA IPB yang senantiasa membantu dalam proses penyusunan skripsi. Semoga karya ilmiah ini bermanfaat. Bogor, Januari 2014 Ariya Diani Astika
DAFTAR ISI DAFTAR TABEL
vi
DAFTAR GAMBAR
vi
PENDAHULUAN
1
Latar Belakang
1
Tujuan Percobaan
2
Hipotesis
3
TINJAUAN PUSTAKA
3
Botani Gerbera
3
Morfologi Gerbera
3
Lingkungan Tumbuh
3
Budidaya
4
Hama dan Penyakit
4
Zat Pengatur Tumbuh
5
Paclobutrazol
5
METODE
6
Tempat dan Waktu
7
Bahan
7
Alat
7
Metode Percobaan
7
Prosedur Percobaan
8
HASIL DAN PEMBAHASAN
10
Kondisi Umum
10
Fase Vegetatif
11
Fase Generatif
17
KESIMPULAN DAN SARAN
19
Kesimpulan
19
Saran
19
DAFTAR PUSTAKA
20
RIWAYAT HIDUP
23
DAFTAR TABEL 1 2 3 4
Tinggi tanaman, panjang daun, dan lebar daun tanaman gerbera Jumlah daun dan jumlah anakan tanaman gerbera Perbandingan tinggi tanaman dengan tinggi pot dan lebar tajuk tanaman dengan diameter pot Waktu muncul kuncup bunga pertama, jumlah tanaman berbunga, diameter bunga dan diameter tangkai
11 14 15 17
DAFTAR GAMBAR 1 2 3 4 5 6
Gerbera sebagai tanaman hias pot Rumus bangun paclobutrazol Penghambatan biosintesis giberelin oleh paclobutrazol Pertumbuhan daun tanamangerbera hingga terbuka sempurna Penyakit yang menyerang tanaman gerbera Perbandingan tinggi tanaman gerbera di lapangan setelah aplikasipaclobutrazol 7 Perbandingan tinggi tanaman gerbera setelah aplikasipaclobutrazol 8 Perbandingan panjangdaun tanaman gerbera setelah aplikasi paclobutrazol 9 Perbandingan lebar daun tanaman gerbera setelahaplikasi paclobutrazol 10 Perbandinganjumlahdauntanaman gerberasetelahaplikasipaclobutrazol 11 Perbandingan jumlahanakantanaman gerberasetelah aplikasipaclobutrazol 12 Keragaan tanaman gerbera tampak atas (a), Keragaan tanaman gerbera tampak depan (b)
1 6 6 9 10 11 12 13 13 14 15 17
PENDAHULUAN Latar Belakang Industri tanaman hias di Indonesia sebagian besar terkonsentrasi di Pulau Jawa dimana terdapat 1000 hektar lahan yang dimanfaatkan untuk budidaya bunga potong dan tanaman hias.Produsen agribisnis tanaman hias tersebar di beberapa daerah seperti Brastagi, Cipanas, Bandung, dan Batu(Centre for International Economics 1996).Teknologi merupakan komponen utama dalam peningkatan daya saing produk tanaman hias.Penerapan teknologi dapat meningkatkan nilai tambah komersial melalui penciptaan kreasi suatu produk tanaman hias (Departemen Pertanian 2010). Bunga gerbera (Gerbera jamesonii) merupakan jenis bunga potong yang menjadi komoditas unggulan di pasaran dengan permintaan yang tinggi dengan produksi 4 931 441 tangkai per tahun(Kartini 2009).Konsumen menggemari jenis gerbera yang lokal dengan ukuran sedang, warna merah terangdan ketahanan bunga sekitar 5 hari.Hasil survey didapatkan bahwa pertimbangan konsumen dalam pembelian bunga potong gerbera 50% berdasarkan kualitas bunga, 15% berdasarkan warna, dan 5% berdasarkan kesegaran bunga (Nurmalinda dan Yani 2009). Bunga potong gerbera merupakan komoditi yang mudah rusak dan berumur pendek. Kerusakan yang terjadi dapat berupa layu, cacat, kematian pucuk daun, dan perubahan warna bunga. Teknologi pasca panen akan membantu memperpanjang umur simpan bunga gerbera namun membutuhkan biaya yang tinggi (Soekartawi 1996). Kriteria tanaman hias pot yang baik adalah tanaman yang memiliki minimal 2 bunga yang telah mekar, tanaman kompak, dan menggunakan pot berdiameter 15 cm (Ratnasari 2000). Model budidaya tanaman hias pot dijadikan sebagai hobi masyarakat danmeningkatkan estetika. Tanaman hias pot mudah dipindahkan sehingga dapat mendukung hobi masyarakat serta memiliki masa pajang yang lebih lamaa. Tanaman gerbera yang dibudidayakan di dalam pot dapat dilihat pada Gambar 1.
Gambar 1 Gerbera sebagai tanaman hias potb.
a
Sumber: Redaksi Trubus (1996) Sumber: Florist Holland (2012)
b
2 Kualitas bunga gerbera merupakan faktor penting dalam budidaya bunga gerbera dalam pot.Saijeen et al. (2009) menyatakan budidaya gerbera dalam pot membutuhkan perlakuan bahan kimia dan bahan organik untuk mendapatkan pertumbuhan tanaman dan jumlah bunga yang baik. Cayanti (2006) menyatakan kualitas yang diharapkan dalam budidaya tanaman cabe hias dalam pot adalah memiliki tinggi tanaman yang proporsional dengan pot, memiliki banyak cabang sehingga terlihat rimbun, dan memiliki keragaan yang digemari oleh konsumen. Zat penghambat tumbuh merupakan senyawa organik sintetik yang dapat menghambat perpanjangan sel pada meristem sub apikal dan mengurangi laju perpanjangan tangkai tanpa mendorong pertumbuhan yang abnormal (Wattimena 1988). Paclobutrazol merupakan golongan zat penghambat tumbuh yang dapat mempengaruhi tanaman pada fase vegetatif dan generatif. Beberapa penelitian menunjukkan fungsi dari paclobutrazol terhadap pertumbuhan tanaman. Kristanto dan Munandar (1995) menyatakan paclobutrazol dengan konsentrasi 10 ppm dapat mempengaruhi morfologi dan anatomi rumput golf bermuda Tifdwarf (Cynodon dactylon x Cynodon transvaalensis).Syahid (2007) mengemukakan paclobutrazol dengan konsentrasi 5 mg/l mampu menekan pertumbuhan kultur temulawak in vitro dan memperpanjang masa simpan kultur menjadi 7 bulan.Hendrati (2008) menyatakan reproduksi seksual pada tanaman E. occidentalis dapat ditingkatkan pada saat tanaman berumur muda dengan cara pemberian paclobutrazol 1 ppm dan perpanjangan penyinaran selama 16 jam. Fungsi dari paclobutrazol juga dapat dilihat pada beberapa percobaan berikut. Percobaan Rosmanita (2008) yaitu aplikasi paclobutrazol dan pupuk daun pada tanaman anggrek dengan menggunakan paclobutrazol konsentrasi 0, 1, 2, 4, dan 6 ppm menghasilkan kombinasikonsentrasi paclobutrazol 1 ppm yang diaplikasikan pada sore hari dan pupuk daun NPK (10-40-15) dapat mempengaruhi penghambatan tinggi tanaman hingga 41%. Mansuroglu et al. (2009) membuktikan paclobutrazol dengan konsentrasi 250 ppm pada tanaman Consolida orieantalis dapat mempengaruhi warna daun menjadi lebih hijau dan warna mahkota bunga menjadi lebih terang.Percobaan Santoso dan Kadarwati (2011) menunjukkan paclobutrazol tidak berpengaruh terhadap fase vegetatif dan fase generatif pada tanaman kapas. Santiasrini (2009) membuktikan aplikasi paclobutrazol dengan konsentrasi 100 ppm, 200 ppm, 300 ppm, dan 400 ppm pada umur 12 minggu dengan cara disemprot dan disiram dapat mempengaruhi pertumbuhan vegetatif tanaman gloksinia. Paclobutrazol konsentrasi tertinggi (400 ppm) dapat menekan pertumbuhan tinggi tanaman hingga 28%. Fungsi paclobutrazol yang dapat menekan pertumbuhan vegetatif tanaman seperti menyebabkan tinggi tanaman menjadi pendek, mengurangi luas daun, dan menyerempakkan pembungaan dapat dimanfaatkan untuk menjadikan tanaman gerbera sebagai tanaman hias pot.Oleh karena itu percobaan tentang pemanfaatan paclobutrazol dalam budidaya gerbera sebagai tanaman hias pot perlu dilakukan.
Tujuan Percobaan Percobaan ini bertujuan untuk memperoleh konsentrasi paclobutrazol yang sesuai untuk pertumbuhan dan pembungaan bunga gerbera dalam pot.
3
Hipotesis Terdapat konsentrasi terbaik dari pemberian paclobutrazol terhadap pertumbuhandanpembungaan tanamangerbera dalam pot.
TINJAUAN PUSTAKA Botani Gerbera Bunga gerbera (Gerbera jamesonii)tersebar di Afrika Selatan, Madagaskar, dan Asia. Gerbera termasuk dalam famili Asteraceae. Gerbera memiliki helai mahkota luar yang panjang dan dapat memiliki lapisan mahkota bunga hingga 3 lapis (Hansen 2006). Gerbera merupakan tanaman tahunan dimana memiliki batang yang pendek sehingga berbentuk herba. Tanaman gerbera dewasa pada awal pertumbuhan terdiri dari 4 daun dewasa, 2 buah bunga, 1 kuncup produktif dan 2 kuncup dorman. Kuncup bunga gerbera akan muncul di antara daun. Bunga gerbera termasuk ke dalam bunga lengkap karena memiliki pistil dan stamen dalam 1 bunga. Bagian mahkota bunga yang berwarna disebut ray floret, tempat ratusan bunga majemuk disebut trans floret, dan bagian tengah bunga tempat benih terbentuk disebut disc floret(Shoub 2008).
Morfologi Gerbera Gerbera memiliki perakaran berupa akar adventif, akar sekunder dan akar rambut.Akar gerbera dapat mencapai hingga 30 cm. Akar adventif gerbera tumbuh dari tangkai muda yang berada di dekat permukaan media.Daun gerbera muncul di antara tangkai yang tumbuh. Tanaman gerbera pada awal pertumbuhan memiliki 4 daun dewasa dan 3 daun muda dan menghasilkan 2 buah bunga. Pada 1 tanaman gerbera memiliki 1 cabang produktif dan 2 cabang yang dorman. Tanaman gerbera yang berusia 3 tahun merupakan tanaman yang tidak produktif sehingga sistem perakaran tidak dapat mencapai permukaan media. Kuncup bunga pada saat pertama kali muncul memiliki panjang diameter 5-7 mm. Mahkota bunga gerbera memiliki perkembangan yang tidak simetris pada saat proses pembungaan (Shoub 2008). Gerbera yang dibudidayakan di Indonesia terdapat 4 macam yaitu gerbera berbunga selapis, gerbera berbunga 2lapis, gerbera berbunga 3 lapis, dan gerbera berukuran besar dari Holland Asia Flori Net(Menristek 2012).
Lingkungan Tumbuh Gerbera dapat tumbuh dengan suhu harian optimum antara 21-270C dan suhu minimum 160C serta tumbuh baik di ketinggian 600 hingga 1 400 m di atas permukaan air laut. Tanah yang ideal bagi pertumbuhan gerbera adalah yang
4 memiliki pH sebesar 5.5–6, dapat mengikat air, gembur dan mengandung humus atau bahan organik tanah.Media tanam yang baik terdiri atas media campuran tanah, pasir dan pupuk kandang.Aerasi dan porositas yang baik sangat mempengaruhi pertumbuhan gerbera.Curah hujan yang baik untuk gerbera berkisar antara 1 900–2 800 mm/tahun (Departemen Pertanian 2012). Media dalam pot untuk pertumbuhan tanaman gerbera harus memiliki drainase yang baik dengan materi organik yang tinggi.Kapur dolomit dapat digunakan untuk mengurangi keasaman dari suatu media.Kalsium dan kalium nitrat biasanya ditambahkan supaya dapat mendukung pertumbuhan tanaman gerbera.Tanaman gerbera dapat dipindahkan ke media dalam pot dengan pencahayaan yang optimal(Alabama Cooperative Extension System 1999). Tanaman dalam pot menjadi satu wujud miniatur taman yang dapat berdiri sendiri. Tanaman dapat dipindahkan dengan mudah sehingga tanaman dapat dikeluarkan dari dalam ruangan tertutup atau dimasukkan kembali dengan leluasa sesuai dengan kebutuhannya seperti cahaya, udara, dan suhu (Arifin 2004).
Budidaya Perbanyakan tanaman gerbera dapat dilakukan dengan kultur jaringan dan pemisahan anakan serta generatif dengan menggunakan benih. Menristek (2012) menyatakan benih gerbera diseleksi dari biji yang memiliki daya kecambah yang tinggi. Bibit anakan didapatkan dari pemisahan rumpun yang memiliki anakan banyak. Hermanto (1991) menyatakan bahwa bahan kultur jaringan tanaman gerbera berasal dari tunas lateral yang sehat dan dari jenis yang unggul.Paduchuri et al. (2010) menyatakan komposisi media sangat mendukung pertumbuhan gerbera secara in vitro. Akar tanaman gerbera tumbuh paling baik pada media MS yang mengandung IBA 5 mg/l. Pemeliharaan dalam budidaya tanaman gerbera terdiri dari penyiraman setiap hari, pemupukan, penyiangan, penyulaman, dan penanggulangan hama penyakit. Cara penanaman gerbera adalah dengan membasahi media hingga lembab, membuat lubang tanam, meletakkan bibit secara tegak di tengah lubang tanam, dan memadatkan tanah di sekitar pangkal tanaman. Waktu penanaman yang baik adalah pada pagi hari antara 06.00-09.00 atau sore hari antara 15.0017.00. Pemanenan bunga gerbera adalah pada umur 6-8 bulan setelah tanam bila bibit berasal dari biji dan 3-5 bulan bila bibit berasal dari anakan. Tanaman gerbera yang baik dapat menghasilkan sekitar 140 kuntum bunga per tahun. (Menristek 2012).
Hama dan Penyakit Penanaman gerbera dapat mengalami beberapa gangguan yang berasal dari hama dan penyakit. Navarro et al. (2000) menyatakan jamur yang berasosiasi dengan tanaman gerbera yaituRhizocotnia solani (pada tanaman muda), Phytophthora drechsleri dan Fusarium oxysporum (pada tanaman dewasa).
5 Vermikompos sebesar 20% dapat mereduksi penyakit dan dapat mengurangi dampak dari pengaruh jamur. Gangguan hama pada tanaman gerbera dapat berupa ulat daun dan belalang yang dapat ditanggulangi dengan aplikasipenyemprotan insektisida seperti Decis 2.5 EC atau Agrimec 18 EC. Penyakit bercak daun pada gerbera disebabkan oleh jamur Cercospora gerberae Chuup et Viegas, penyakit kapang kelabu disebabkan jamur Botrytis cinere Pers ex Fr dan penyakit tepung disebabkan oleh jamur Erysiphe cichoracearum DC. Ketiga penyakit ini dikendalikan dengan memotong bagian yang terserang penyakit atau dengan aplikasiDithane M-45, Antracol 70 WP, dan Daconil 75 WP (Menristek 2012).
Zat Pengatur Tumbuh Aplikasizat pengatur tumbuh dalam tanaman hias dilakukan dengan berbagai tujuan seperti pengendalian pertumbuhan tinggi tanaman, penyerempakkan pembungaan, perangsangan pertumbuhan cabang tanaman dan akar dalam perbanyakan tanaman, serta penundaan gugur buah.Aplikasi zat pengatur tumbuh dilakukan dengan mempertimbangkan cuaca, lingkungan tumbuh, dan kultur teknis di lapangan agar mendapatkan hasil yang baik (Krisantini dan Tjia 2011). Zat pengatur tumbuh tanaman terdiri atas zat pengatur tumbuh endogen dan zatpengatur tumbuh eksogen.Zat pengatur tumbuh eksogen yaitudaminozide, ancymidol, paclobutrazol, cycocel dan AMO 1 618(Wattimena 1988).
Paclobutrazol Zat penghambat tumbuh adalah senyawa organik yang mampu menghambat pemanjangan tangkai, peningkatanwarna hijau pada daun, peningkatan pembungaan danpenghambatan pembelahan sel meristem sub apikal tanpa menyebabkan pertumbuhan menjadi abnormal(Wattimena 1988). Paclobutrazol pada taraf konsentrasi 50 ppm dapat mempercepat pembungaanpada tanaman krisan yaitu 62.2 hari, meningkatkan jumlah bunga sebanyak 1.03 kuntum tiap tanaman, memperbesar diameter bunga menjadi 6 cm dan menyebabkanketahanan bunga selama 18 hari (Syam’un et al. 2008). Paclobutrazol dapat pula menghambat proses pembungaan. Pada tanaman anggrek, paclobutrazol dan jenis pupuk daun belum dapat mempercepat pembungaan sehingga hanya terdapat 5 tanaman yang berbunga dari keseluruhan jumlah tanamansebanyak 120 tanaman (Rosmanita 2008). Rumus bangun paclobutrazol menurut Wattimena (1988) dapat dilihat pada Gambar 2.
6 N
N
CH
CH2
CL
CAOH N
C (CH3)3 Gambar 2 Rumus bangun paclobutrazol.
Wattimena (1988) menyatakan paclobutrazol berperan dalam menghambat sintesa giberelin. Paclobutrazol diangkut secara akropetal melalui xylem menuju titik tumbuh. Senyawa aktif ini bergerak lambat menuju sistem sub apikal. Produksi giberelin dihambat paclobutrazol dengan cara menghambat oksidasi entkaurene menjadi ent-kaurenoic acid dalam proses biosintesis giberelin sehingga menyebabkan pengurangan kecepatan pembelahan sel tanpa menyebabkan keracunan. Mekanisme kerja paclobutrazol dalam menghambat sintesa giberelin dapat dilihat pada Gambar 3. 3 Asetil Ko A Phytoene
Asam Mevalonat
Isopentil Pirosfat
Geranil Granil Pirofosfat
Caretonoids
Geranil Pirofosfat Farnesyl Pirofosfat
ent – Kaurene Paclobutrazol ent – Kaurenoic Acid ent – 7 OH Acid GA 12 Aldehida GIBERELIN
GA 14 Aldehida
Gambar 3 Penghambatan biosintesis giberelin oleh paclobutrazol.
7
METODE Tempat dan Waktu Percobaandilaksanakan pada bulan April sampai Agustus 2013 di green house perkebunan Highland Park Hotel, Ciapus, Bogor, Jawa Barat dengan ketinggian 650 m dpl. Bahan Bahan yang digunakan adalah bibit tanaman gerbera, media tanam berupa campuran top soil, pupuk kandang kambing dan sekamdengan perbandingan volume (1:1:1), paclobutrazol dengan perbandingan konsentrasi sesuai perlakuan, pupuk NPK, pupuk daun, fungisida dan pestisida.
Alat Alat yang digunakan adalah polybag berdiameter 23 cm, pisau, gelas ukur, jangka sorong, penggaris, alatbudidaya pertanian dan kamera.
Metode Percobaan Percobaan menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) yang terdiri atas 4 taraf konsentrasi paclobutrazolyaitu 0 ppm (kontrol), 20 ppm (P1), 40 ppm (P2), dan 60 ppm (P3). Percobaan terdiri atas 4 taraf perlakuan yang diulang sebanyak 5 kali sehingga terdapat 20 satuan percobaan.Setiap satuan percobaan terdiri atas 5 tanaman sehingga seluruhnya terdapat 100 individu tanaman. Model rancangan yang digunakan adalah: Yij=µ + Pi + єij Keterangan : Yij = Nilai pengamatan perlakuan tanamanke-i dan ulangan ke-j µ = Nilai rataan umum Pi = Nilai pengaruh perlakuan tanaman ke-i, i = 1, 2, 3, 4 єij = Pengaruh acak pada perlakuan tanaman ke-i ulangan ke-j Analisis ragam terhadap data hasil pengamatan dilakukan dengan uji-F. Hasil uji-F yang berpengaruh nyata selanjutnya dilakukan uji Duncan Multiple Range Test (DMRT) pada taraf α = 5%.
8 Prosedur Percobaan Penanaman Kegiatan penanaman bibit gerbera dilaksanakan pada polybag yang berisi media tanaman.Media yang digunakan adalah campuran top soil, sekam dan pupuk kandang kambing. Penanaman bibit anakan gerbera dilakukan pada kedalaman 1 cm. Bibit anakan berasal dari rumpun tanaman gerbera yang memiliki anakan banyak, memiliki induk yang produktif berbunga, tumbuhnormal, sehat, dan berasal dari tanaman jenis unggul. Bibit gerbera ditanam dengan merendam pangkal tanaman selama 1 menit menggunakan larutan fungisida untuk mencegah penyebaran cendawan. Penanaman dilaksanakan pada pagi hari sekitar pukul 07.00-09.00 WIB dan sore hari pada pukul 14.30-15.30 WIB. Pemeliharaan Kegiatan pemeliharaan yang dilakukan yaitu penyiraman, perompesan, penggemburan, pengendalian gulma, pengendalian hama dan pemupukan. Penyiraman dilaksanakan setiap hari. Perompesan dilakukan dengan cara membuang daun dan bunga yang kering, layu, dan terkena hama penyakit. Perompesan dilaksanakan setiap minggu.Penggemburan media dalam polybag dilakukan setiap bulan dengan tujuan untuk menjaga aerasi media tanam agar tetap terjaga dengan baik.Pengendalian gulma dilakukan secara manual menggunakan kored dan dilaksanakan setiap 2 minggu. Pupuk kandang kambing diberikan sebelum penanaman dengan cara dicampur dengan top soil dan sekam. Pupuk NPK dengan perbandingan dosis 12-14-14 diberikan saat tanaman berumur 1minggu setelah tanam (MST). Pupuk NPK sebanyak 2 g dilarutkan pada 1 l air. Aplikasipupuk NPK diberikan200 cc setiap tanaman. Aplikasi Paclobutrazol Aplikasipaclobutrazol diberikan pada minggu ke-5 MST hingga minggu ke-8 MST dengan cara disiram pada permukaan media. Perawatan tanaman dilakukan selama 19 minggu hingga bunga gerbera dalam pot mekar dengan sempurna.Langkah-langkah dalam pembuatan larutan paclobutrazol untuk aplikasi kepada tanaman gerbera sebagai berikut : 1. Paclobutrazol dengan merk dagang Patrol dijadikan sebagai sumber paclobutrazol yang akan digunakan. Patrol mengandung 250000 mg/l bahan aktif paclobutrazol. 2. Larutan stok dibuat dengan cara mengencerkan Patrol ke dalam 1 l aquades menggunakan rumus pengenceran. M1 x V1 = M2 x V2 250000 ppm x V1 = 1000 ml / l x 1000 ppm V1 = 1000000 / 250000 = 4 ml Patrol 4 ml dilarutkan ke dalam 996 ml air menjadi 1 l larutan stok. 3. Volume larutan paclobutrazol 20 ppm didapatkan dengan mengencerkan ke dalam 100 ml akuades sebagai volume siram dengan cara: M1 x V1 = M2 x V2 1000 ppm xV1 = 100 ml / l x 20 ppm
9 V1 = 2000 / 1000 = 2 ml Larutan paclobutrazol 2 ml dilarutkan ke dalam 98 ml air menjadi 100 ml larutan paclobutrazol untuk diaplikasikan pada setiap tanaman. Pengamatan Parameter yang diamati meliputi: 1 Tinggi tanaman Penentuan tinggi tanaman mengacu pada percobaan Primapuspita (2012) yaitu dilakukan dengan cara mengukur tinggi tanaman dari dasar hingga ujung daun tertinggi yang dilakukan setiap minggu. 2 Jumlah anakan yang tumbuh Jumlah anakan diamati pada akhir pengamatan dengan melihat anakan tanaman gerbera yang tumbuh padasetiap tanaman. 3 Panjang dan lebar daun Panjang dan lebar daun diukur dari pangkal daun hingga ujung daun terpanjang dan bagian terlebar dari daun hingga akhir pengamatan.
(a)
(b)
(c)
(d)
Gambar 4Pertumbuhan daun tanaman gerbera hingga terbuka sempurna; (a) 2 minggu setelah perlakuan (MSP), (b) 3 MSP, (c) 4 MSP, (d) 5 MSP 4 Jumlah daun Jumlah daun diamati dengan cara menghitung jumlah daun yang terbuka sempurna. Perhitungan dilakukan setiap minggu hingga akhir pengamatan. 5 Waktu muncul kuncup bunga pertama. Pengamatan waktu munculnya kuncup bunga dilakukan setiap minggu. 6 Jumlah tanaman berbunga Jumlah tanaman berbunga dihitung dengan cara menghitung total tanaman yang menghasilkanbunga dari awal penanaman hingga akhir pengamatan. 7 Diameter bunga Diameter bunga dihitung pada saat bunga sudah siap panen. Diameter bunga dihitung dengan cara mengukur diameter 2 bunga terbesar pada setiap tanaman dan diambil rata-ratanya. Penentuan pengukuran diameter adalah pada saat petal bagianluar telah mekar penuh. 8 Diameter tangkai Diameter tangkai dihitung berdasarkan tebal tangkai bunga gerbera pada akhir percobaanmenggunakan jangka sorong.
10 9
Perbandingan tinggi tanaman dengan tinggi pot Perbandingan tinggi tanaman dengan tinggi pot diperoleh dari mengukur tinggi tanaman dibagi tinggi polybag. 10 Perbandingan lebar tajuk tanaman dengan diameter pot Perbandingan lebar tajuk tanaman dengan diameter pot diperoleh dari mengukur lebar tajuk tanaman dibagi diameter polybag.
HASIL DAN PEMBAHASAN Kondisi Umum Bibit awal gerbera yang ditanam menghasilkan bunga gerbera berwarna ungu terang.Bibit gerbera didapatkan dari pemisahan anakan dari tanaman gerbera yang berumur 2 tahun.Bibit gerbera yang ditanam adalah yang memiliki daun berjumlah 2 hingga 3 helai.Daun tanaman gerbera dipotong hingga setengah bagian untuk mengurangi laju transpirasi.Bibit gerbera ditanam pada polybag yang disusun berdasarkan ulangan.Polybag digunakan sebagai pengganti pot. Pada awal masa tanam, tanaman diberikan naungan paranet 65% untuk mengurangi stres pada tanaman akibat sinar matahari serta menyesuaikan dalam proses aklimatisasi. Penyakit yang menyerang tanaman gerbera dapat dilihat pada Gambar 5.
(a)
(b)
Gambar5 Penyakit yang menyerang tanaman gerbera; (a) Penyakit embun tepung, (b) Serangan pengorok daun Tanaman gerbera yang bertahan hidup hingga akhir penelitian berjumlah 77%.Tanaman yang mati disebabkan karena mengalami kelayuan akibat kondisi green house yang cukup panas sekitar 280C sampai 290C. Tanaman gerbera terserang pengorok daun (Liriomyza huidobrensis), siput, dan penyakit embun tepung saat tanaman berumur 5 MSP. Pengorok daun memakan jaringan daun di bawah epidermis dan membentuk saluran berwarna putih.Serangan hama dan penyakit pada tanaman gerbera tidak menimbulkan kerusakan yang parah dan tidak berpengaruh terhadap hasil penelitian. Rauf et al. (1999) menyatakanselain mempengaruhi proses fotosintesis tanaman, pengorok daun menyebabkan penurunan nilai estetika. Arifin (2004) mengemukakan hama siput memakan bagian tanaman yang sukulen. Cara
11 mengatasinya adalah dengan mengambil secara manual.Menristek (2012) menyatakan penyakit embun tepung disebabkan oleh jamur Erysiphe cichoracearum DC yang menyebabkan daun dilapisi lapisan tepung dan akhirnya gugur. Tanaman yang diberi paclobutrazol memiliki daun yang berwarna lebih hijau dan tegar dibandingkan tanaman tanpa aplikasi paclobutrazol.Pada umur 5 MSP tanaman percobaan belum menunjukkan tanda-tanda munculnya kuncup bunga. Tanaman gerbera mengalami kemunduran dalam pertumbuhan karena pada awal penanaman ditanam terlalu dalam. Solusi untuk memacu pembungaan adalah memberikan pupuk daun gandasil B dengan dosis 2 g/l yang disemprotkan ke daunsetiap minggu pada pagi hari.
Fase Vegetatif Tinggi Tanaman, Panjang Daun dan Lebar Daun Fase vegetatif tanaman gerbera diamati pada 5 MST hingga 19 MST. Perkembangan fase vegetatif yang diamati seperti tinggi tanaman, panjang daun dan lebar daun dapat dilihat pada Gambar 6.
Gambar 6
(a) (b) (c) (d) Perbandingan tinggi tanaman gerbera di lapangan setelah aplikasi paclobutrazol; (a) P0 = kontrol, (b) P1 = 20 ppm, (c) P2 = 40 ppm, dan (d) P3 = 60 ppm.
Parameter tinggi tanaman, panjang daun dan lebar daun diamati dari minggu pertama setelah aplikasipaclobutrazol hingga akhir pengamatan.Pengamatan yang dilakukan setiap minggu bertujuan untuk mengetahui perubahan panjang bagian tanaman.Hasil pengamatan tinggi tanaman, panjang daun dan lebar daun tanaman gerbera dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel 1Tinggi tanaman, panjang daun, dan lebar daun tanaman gerbera Tinggi tanaman menunjukkan bahwa tanaman dapat bertahan hidup di Tinggi tanaman Panjang daun Lebar daun Perlakuan (ppm) lingkungannya dan menyerap hara mineral dengan baik.Pemberian paclobutrazol (cm) (cm) (cm) berpengaruh terhadap tinggi tanaman gerbera. Tanaman kontrol memiliki angka P0 = 0 (kontrol) 27.5a 25.5a 17.7a tertinggi hingga akhir pengamatan sebesar 27.54 cm karena tidak terdapat P1 = 20 16.7b 15.9b 14.3b P2 = 40 P3 = 60 a
15.6b 15.2b
14.3b 14.2b
13.1b 12.5b
Angka-angka pada kolom yang sama yang diikuti oleh huruf yang sama tidak berbeda nyata pada taraf uji 5% (uji selang berganda Duncan).
12
Tinggi tanaman (cm)
Perbedaan tinggi tanaman gerbera dipengaruhi oleh paclobutrazol.Aplikasipaclobutrazol 60 ppm dapat menekan pertumbuhan tanaman gerberasehingga tanaman gerbera memiliki tinggi terendah. Konsentrasi paclobutrazol 20 ppm menghasilkan tinggi tanaman tertinggi dibandingkantanaman lainnya yang diberi aplikasi paclobutrazol dengan konsentrasi yang lebih besar. Wattimena (1988) menyatakan paclobutrazol dapat menghambat pemanjangan tangkai, pembelahan dan pemanjangan sel sub apikal tanpa menyebabkan pertumbuhan menjadi abnormal. Paclobutrazol merupakan retardan yang dapat menimbulkan tanggapan biokimia, fisiologis dan morfologis sehingga dapat mempengaruhi tinggi tanaman. Grafik perbandingan tinggi tanaman gerbera setelah aplikasipaclobutrazol dapat dilihat pada Gambar 7. 30 25 20 15 10 5 0 0
2
4
6
8
10
12
14
Minggu Setelah Perlakuan (MSP) Gambar 7 Perbandingan tinggi tanaman gerbera setelah aplikasi paclobutrazol. P0 = 0 ppm, P1 = 20 ppm, P2 = 40 ppm, P3 = 60 ppm. Paclobutrazolberpengaruh terhadap panjang daun gerbera. Tanaman dengan aplikasi paclobutrazol konsentrasi tertinggi memiliki tinggi tanaman yang paling rendah. Paclobutrazol konsentrasi 60 ppm menyebabkan tanaman gerbera memiliki panjang daun terpendek. Tanaman dengan aplikasi paclobutrazol 40 ppm memiliki panjang daun yang tidak jauh berbeda dengan tanaman dengan aplikasi paclobutrazol 60 ppm dimana memiliki selisih 0.1 cm.Tanaman gerbera dengan aplikasi paclobutrazol terendah memiliki panjang daun tertinggi dibandingkan tanaman dengan aplikasi paclobutrazol dengan konsentrasi lebih besar.Campbell et al. (2003) menyatakan bahwa panjang daun menunjukkan kemampuan daun untuk tumbuh. Hal ini dapat membantu dalam penyediaan nutrisi tanaman untuk tumbuh dan berkembang.Krisantini dan Tjia (2011) menyatakan bahwa paclobutrazol mempengaruhi panjang daun tanaman. Hal ini disebabkan karena terdapat sintesis dari paclobutrazol sebagai senyawa organik yang mengendalikanpertumbuhan tanaman. Grafik perbandingan panjang daun setelah aplikasipaclobutrazol dapat dilihat pada Gambar 8.
13
Panjang daun (cm)
30 25 20 15 10 5 0 0
2
4
6
8
10 12 14 16
Minggu Setelah Perlakuan (MSP) Gambar 8Perbandingan panjang daun tanaman gerbera setelah aplikasi paclobutrazol. P0 = 0 ppm, P1 = 20 ppm, P2 = 40 ppm, P3 = 60 ppm. Paclobutrazol mampu menghambat lebar daun tanaman gerbera. Konsentrasi paclobutrazol yang semakin tinggi menyebabkan semakin pendek lebar daun pada tanaman gerbera. Perbedaan selisih sebesar 5.2 cm antara tanaman dengan aplikasi paclobutrazol tertinggi (60 ppm) dengan tanaman tanpa aplikasi paclobutrazol menunjukkan pengaruh paclobutrazol yang besar terhadap lebar daun tanaman gerbera. Tanaman gerbera tanpa aplikasi paclobutrazolmengalami pertumbuhan lebar daun yang normal. Wattimena (1988) mengemukakan bahwa terhambatnya proses biosintesis giberelin akibat pengaruh zat penghambat tumbuh dapat mengakibatkan pengurangan luas daun. Herlina dan Dwiatmini (1996) menyatakan bahwa paclobutrazol dengan konsentrasi 200 ppm mampu mempengaruhi luas daun menjadi semakin sempit dan menghasilkan ruas tangkai yang lebih pendek pada tanaman melati. Grafik perbandingan lebar daun tanaman gerbera setelah aplikasipaclobutrazol dapat dilihat pada Gambar 9.
Lebar daun (cm)
20 15 10 5 0 0
2
4
6
8
10
12
Minggu Setelah Perlakuan (MSP)
14
Gambar 9 Perbandingan lebar daun tanaman gerbera setelah aplikasi paclobutrazol. P0 = 0 ppm, P1= 20 ppm, P2 = 40 ppm, P3 = 60 ppm.
14 Jumlah Daun dan Jumlah Anakan Jumlah daun dan jumlah anakan merupakan variabel yang diamati untuk melihat pengaruhpaclobutrazol.Paclobutrazol dapat mempengaruhi jumlah daun tanaman gerbera. Hal ini dapat dilihat bahwa jumlah daun tanaman gerbera tanpa pemberian paclobutrazol lebih banyak daripada jumlah daun tanaman gerbera dengan aplikasi paclobutrazol. Aplikasi paclobutrazol dengan konsentrasi yang semakin tinggi menyebabkan semakin sedikit jumlah daun yang dihasilkan oleh tanaman gerbera. Paclobutrazol berperan menghambat pertumbuhan daun pada tanaman gerbera. Pertumbuhan daun ditandai dengan pembelahan periklinal yaitu munculnya primordia daun dan pembelahan antiklinal yaitu perluasan bagian daun (Salisbury dan Ross 1995). Zat penghambat tumbuh memiliki efek fisiologis yang mempengaruhi pembentukan meristem sub apikal sedangkan pertumbuhan daun terletak pada meristem apikal. Paclobutrazol pada konsentrasi yang terlalu tinggi menyebabkan pertumbuhan daun terhambat (Krishnamoorthy 1981). Hasil pengamatan jumlah daun dan jumlah anakan terdapat pada Tabel 2. Tabel 2 Jumlah daun dan jumlah anakan tanaman gerbera Jumlah daun 6.3a 5.1b 4.1b 3.9b
Perlakuan (ppm) P0 = 0 (kontrol) P1 = 20 P2 = 40 P3 = 60 a
Jumlah anakan 1.7a 1.6b 1.5b 1.4b
Angka-angka pada kolom yang sama yang diikuti oleh hurufyang sama tidak berbeda nyata pada taraf uji 5% (uji selangberganda Duncan).
Jumlah daun
Grafik perbandingan jumlah daun tanaman aplikasipaclobutrazol dapat dilihat pada Gambar 10.
gerbera
7 6 5 4 3 2 1 0 0
2
4
6
8
10
12
14
Minggu Setelah Perlakuan (MSP) Gambar 10 Perbandingan jumlah daun tanaman gerbera setelah aplikasi paclobutrazol P0 = 0 ppm, P1= 20 ppm, P2 = 40 ppm, P3 = 60 ppm.
setelah
15 Paclobutrazol dapat mempengaruhi jumlah anakan pada tanaman gerbera karena tanaman tanpa aplikasi paclobutrazol memiliki jumlah anakan terbanyak dibandingkan tanaman dengan aplikasi paclobutrazol. Paclobutrazol dengan konsentrasi tertinggi (60 ppm) memiliki jumlah anakan terendah.Percobaan ini memperlihatkan paclobutrazol tidak dapat meningkatkan jumlah tunas pada anakan tanaman gerbera. Percobaan Handini (2012) mengenai aplikasi paclobutrazol terhadap pertumbuhan plantlet anggrek menghasilkan paclobutrazol belum dapat meningkatkan jumlah tunas baru.Wattimena (1988) menyatakan zat penghambat tumbuh memiliki efek fisiologis dalam mendorong terbentuknya tunas. Prawiranata (1992) mengemukakan paclobutrazol dalam konsentrasi terlalu tinggi dapat membentuk asam absisik (ABA) yang dapat menyebabkan tunas menjadi dorman. Hal ini mengakibatkan tanaman dengan aplikasipaclobutrazol dalam jumlah yang banyak akan memiliki tunas yang lebih sedikit. Grafik perbandingan jumlah anakan tanaman gerbera setelah aplikasi paclobutrazol dapat dilihat pada Gambar 11. Jumlah anakan
1.7 1.6 1.5 1.4 1.3 1.2 0
20
40
60
Paclobutrazol (ppm) Gambar 11 Perbandingan jumlah anakan tanaman gerbera setelah aplikasi paclobutrazol. Proporsi Tanaman dan Pot Tanaman gerbera dalam pertumbuhannya mengalami perubahan panjang pada setiap bagian tanaman seperti tinggi tanaman, panjang daun, dan lebar daun.Hal ini mempengaruhi keragaan dari keseluruhan bentuk tanaman gerbera dengan pot.Pada akhir pengamatan didapatkan perbandingan antara tinggi tanaman dengan tinggi pot dan lebar tajuk tanaman dengan diameter pot yang dapat dilihat pada Tabel 3.
Tabel 3 Perbandingan tinggi tanaman dengan tinggi pot dan lebar tajuk tanaman dengan diameter pot Perlakuan (ppm) P0 = 0 (kontrol) P1 = 20 P2 = 40 P3 = 60 a
Perbandingan tinggi tanaman dengan tinggi pot 1.4a 0.8b 0.8b 0.8b
Perbandingan lebar tajuk tanaman dengan diameter pot 0.8a 0.6b 0.6b 0.5b
Angka-angka pada kolom yang sama yang diikuti oleh huruf yang sama tidak berbeda nyata pada taraf uji 5% (uji selang berganda Duncan).
16 Paclobutrazol mempengaruhi perbandingan tinggi tanaman dan tinggi pot serta perbandingan lebar tanaman dan diameter pot.Pada percobaan kali ini digunakan polybag sebagai pengganti pot. Tinggi polybag tanaman sebesar 20 cm dijadikan sebagai pembagi tinggi tanaman.Tanaman gerbera tanpa aplikasi paclobutrazol memiliki nilai terbesar pada perbandingan tinggi tanaman dan tinggi pot. Tanaman gerbera dengan paclobutrazol 60 ppm memiliki nilai perbandingan terkecil. Paclobutrazol dengan konsentrasi tertinggi yaitu 60 ppm dapat menekan pertumbuhan vegetatif terbesar sehingga berpengaruh terhadap proporsi tinggi tanaman gerbera sebagai tanaman hias pot. Keragaan tanaman gerbera dapat dilihat dariperbandingan lebartajuk tanaman dengan diameter polybag.Diameter polybag sebesar 23 cm dijadikan sebagai pembagi dari panjang lebartajuk tanaman gerbera.Paclobutrazol mempengaruhi perbandingan lebar tanaman gerbera dengan diameter polybag pada tanaman gerbera. Tanaman tanpa aplikasi paclobutrazol memiliki nilai perbandingan lebar tanaman dan diameter polybag paling tinggi dibandingkan tanaman lainnya. Tanaman gerbera dengan aplikasipaclobutrazol konsentrasi tertinggimemiliki nilai perbandingan terkecil. Paclobutrazol dengan konsentrasi 60 ppm dapat menekan pertumbuhan terbesar sehingga memiliki nilai perbandingan lebar tajuk tanaman dengan diameter polybag yang kecil. Pot sebagaitempat tumbuh tanaman berperan mengendalikan pertumbuhan dan perkembangan tanaman.Pot dan media tanam harus disesuaikan dengan ukuran tanaman.Aplikasipaclobutrazol 20, 40 dan 60 ppm menyebabkan tanaman gerbera memiliki ukuran yang tidak ideal jika dijadikan tanaman hias pot dengan pot yang memiliki tinggi 20 cm dan diameter 23 cm. Hal ini dapat dilihat bahwa semakin rendah nilai perbandingan maka semakin tidak ideal proporsi tanaman dengan pot. Kualitas gerbera sebagai tanaman hias pot yang diinginkan adalah yang proporsional dengan pot. Wijoyo (2011) menyatakan bahwa bentuk normal sebuah pot dianjurkan memanjang ke bawah.Ukuran lebar mulut pot tidak berbeda jauh dengan lebar tajuk tanaman supaya proporsional.Rizana (2002) mengungkapkan bahwa tanaman hias pot yang proporsional adalah tajuk tanaman menutup pot, bunga mekar 75 – 100 %, tinggi tanaman pendek, daun tampak mengkilap, dan bunga berwarna terang. Percobaan menghasilkan keragaan tanaman yang berbeda-beda akibat perlakuan konsentrasi paclobutrazol. Tanaman tanpa aplikasi paclobutrazol menunjukkan proporsi tanaman gerbera yang normal. Tanaman dengan aplikasi paclobutrazol menghasilkan keragaan yang berbeda dibandingkan tanaman kontrol. Keragaan tanaman gerbera dapat dilihat pada Gambar 12.
17
P0
P2 P3
P1
P0
P1
P2
P3
(a) (b) Gambar 12 Keragaan tanaman gerbera tampak atas (a), Keragaan tanaman gerbera tampak depan (b). Fase Generatif Pada akhir percobaan terdapat 20 bunga yang muncul dari 3 perlakuan tanaman.Waktu munculnya bunga tersebut bervariasi pada 6 MSP hingga 14 MSP.Pembungaan terjadi pada tanaman tanpa aplikasi paclobutrazol serta tanaman dengan aplikasi paclobutrazol 20 ppmdan 40 ppm. Tanaman gerbera dengan paclobutrazol 60 ppm tidak dapat menginisiasi pembungaan hingga akhir percobaan.Data pada fase generatif yang ditampilkan adalah data statistik di lapangan.Hal ini dilakukan karena munculnya bunga tidak seragam dan tidak semua tanaman dapat menghasilkan bunga.Hasil pengamatan fase generatif tanaman gerbera dapat dilihat padaTabel 4. Tabel 4 Waktu muncul kuncup bunga pertama, jumlah tanaman berbunga, diameter bunga dan diameter tangkai. Perlakuan (ppm)
P0 = 0 (kontrol) P1 = 20 P2 = 40 P3 = 60
Jumlah tanaman berbunga (%) 60.00 66.67 6.70 0
Waktu Diameter muncul bunga per kuncup bunga tanaman pertama (cm) (MSP) 12 7.91 11 7.15 13 7.40 0 0
Diameter tangkai (cm) 0.53 0.56 0.60 0
Jumlah Tanaman Berbunga Pengaruh paclobutrazol dapat terlihat dengan adanya perbedaan jumlah tanaman berbunga pada tanaman percobaan. Jumlah tanaman berbunga didapatkan dari presentase jumlah tanaman yang berbunga dibagi dengan 15 tanaman contoh pada setiap ulangan. Tanaman gerbera dengan aplikasi paclobutrazol 20 ppm memiliki jumlah tanaman berbunga terbesar dibandingkan tanaman lainnya. Tanaman dengan aplikasi paclobutrazol dengan konsentrasi
18 tertinggi (60 ppm) tidak menghasilkan tanaman yang berbunga hingga akhir pengamatan. Tanaman dengan aplikasi paclobutrazol sebesar 40 ppm dapat menghasilkan bunga meskipun berjumlah sangat sedikit.Beberapa penelitian menunjukkan bahwa pengaruh paclobutrazol dalam menginduksi pembungaan belum konsisten.Krisnamoorthy (1988) menyatakan penundaan pembungaan bisa terjadi karena penghambatan biosintesis giberelin oleh zat penghambat tumbuh dengan konsentrasi yang terlalu tinggi.Krisantini dan Tjia (2011) mengemukakan giberelin dapat merangsang pemanjangan tunas, menghambat pertumbuhan akar, merangsang pembungaan, dan meningkatkan rasio bunga jantan terhadap bunga betina. Percobaan Santiasrini (2009) mengenai pengaruh paclobutrazol terhadap pertumbuhan dan pembungaan gloksinia (Sinningia speciosa Pink) memberikan hasil paclobutrazol tidak mempengaruhi peubah saat munculnya tunas bunga, jumlah bunga dan diameter bunga. Waktu Muncul Kuncup Bunga Pertama Pengamatan waktu muncul kuncup bunga pertama dilaksanakan sejak tanaman berumur 1 MSP.Aplikasi paclobutrazol berpengaruh terhadap waktu muncul kuncup bunga pertama pada tanaman gerbera. Tanaman dengan aplikasi paclobutrazol tertinggi (60 ppm) menyebabkan tanaman gerbera tidak menghasilkan bunga hingga akhir pengamatan. Tanaman dengan aplikasi paclobutrazol terendah (20 ppm) dapat menghasilkan kuncup bunga tercepat. Ketidakserempakan dalam pembungaan diduga akibat pertumbuhan tanaman yang tidak seragam. Percobaan Techato et al. (2009) mengenai peran paclobutrazol dalam pembungaan tanaman anggrek Dendrobium menghasilkan aplikasi paclobutrazol dengan konsentrasi tertinggi 1 ppm belum dapat mempercepat pembungaan dan meningkatkan jumlah kuncup bunga. Latimer (2001) menyatakan perbedaan respon jenis tanaman terhadap aplikasi paclobutrazol menjadi suatu kendala dalam pembungaan tanaman.Paclobutrazol juga menyebabkan penghambatan biosintesis giberelin endogen aktif yang merupakan promotor pembungaan. Diameter Bunga per Tanaman Diameter bunga pada setiap tanaman memiliki panjang yang bervariasi akibat aplikasi paclobutrazol. Diameter bunga tertinggi terdapat pada tanaman tanpa aplikasi paclobutrazol. Konsentrasi paclobutrazol tertinggi (60 ppm) menyebabkan tanaman tidak menghasilkan bunga hingga akhir pengamatan. Paclobutrazol belum dapat menghasilkan diameter bunga yang optimal. Percobaan Choirah (1999) mengenai aplikasi paclobutrazol sebesar 15, 30 dan 60 ppm terhadap tanaman heliconia mengalami kendala yang sama dengan percobaan kali ini yaitu pembungaan yang kurang optimal. Hal ini disebabkan karena konsentrasi paclobutrazol yang terlalu tinggi sehingga menghambat dalam proses pembungaan. Rachmawaty (2012) menyatakan kualitas bunga gerbera ditentukan oleh sanitasi lingkungan dan aplikasi pemupukan. Pemupukan yang rutin dan sesuai dengan dosis yang dibutuhkan dapat mendukung proses pertumbuhan tanaman gerbera. Weaver (1972) mengemukakan paclobutrazol dapat menghambat pertumbuhan tanaman dan mempengaruhi pada proses pembungaan.
19 Saat pertumbuhan terhambat terdapat kompetisi penyerapan nutrisi tanaman untuk pembungaan sehingga menyebabkan proses penundaan dalam pembentukan bunga. Diameter Tangkai per Tanaman Tinggi dan diameter tangkai bungagerbera menjadi tolok ukur untuk melihat keragaantanaman gerbera dalam pot. Diameter tangkai bunga tanaman gerbera merupakan bagian paling sukulen.Diameter tangkai bunga terbesar terdapat pada tanaman gerbera dengan aplikasi paclobutrazol 40 ppm. Konsentrasi paclobutrazol yang semakin tinggi mengakibatkan diameter tangkai bunga gerbera semakin besar. Percobaan Sirait (2002) mengenai aplikasi paclobutrazol terhadap tanaman gardenia menghasilkan konsentrasi paclobutrazol yang tinggi menyebabkan penekanan pertumbuhan tanaman. Penghambatan fase vegetatif tanaman gardenia dapat dilihat dari tinggi tanaman yang menjadi lebih pendek dan ruas tanaman yang semakin tebal. Hal ini sesuai dengan pernyataan Krishnamoorthy (1981) yaitu pemberian paclobutrazol yang dapat mengakibatkan penghambatan dalam pembelahan sel dapat dilihat pengaruhnya pada penghambatan tinggi tanaman. Secara visual tanaman dengan aplikasi paclobutrazol memiliki diameter batang yang lebih tebal. Weaver (1972) menyatakan paclobutrazol berguna untuk menghambat pertumbuhan vegetatif tanaman sehingga pertumbuhan tinggi batang dan tangkai bunga menjadi terhambat dan cenderung lebih tebal.
KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Aplikasipaclobutrazol dengan konsentrasi 20 ppm, 40 ppm, dan 60 ppm efektif menghambat pertumbuhan vegetatif tanaman yaitu tinggi tanaman, jumlah daun, panjang daun, lebar daun dan jumlah anakan tanaman gerbera. Paclobutrazol mempengaruhi proporsi ideal tanaman gerbera di dalam pot yaitu perbandingan antara tinggi tanaman dan tinggi pot serta lebar tajuk tanaman dan diameter pot. Paclobutrazol mempengaruhi pada fase generatif tanaman gerbera. Aplikasi paclobutrazol yang terlalu tinggi menghambat fase pembungaan tanaman gerbera yaitu mengurangi jumlah tanaman berbunga, memperlambat waktu muncul kuncup bunga pertama, memperkecil diameter bunga, dan memperbesar diameter tangkai bunga. Saran Tinggi tangkai bunga perlu dijadikan sebagai parameter pengamatan pada percobaan pemanfaatan paclobutrazol dalam budidaya gerbera sebagai tanaman hias pot.
20
DAFTAR PUSTAKA Alabama Cooperative Extension System. 1999. Greenhouse Production of Gerbera Daisies [Internet]. [diunduh 2012 September 24]. Tersedia pada: http://acesag.auburn.edu. Arifin HS. 2004. Tanaman Hias Tampil Prima. Jakarta (ID): Penebar Swadaya. Cayanti REO. 2006. Pengaruh media terhadap kualitas cabe hias (Capsicum sp.) dalam pot [skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor. Campbell NA, Reece JB, Mitchell LG. 2003.Biologi.Jakarta (ID): Erlangga. Centre for International Economics. 1996. The Cut Flower Industry.Canberra (AU): Australian Centre for International Agricultural Research. Choirah S. 1999. Pengaruh konsentrasi paclobutrazol terhadap pertumbuhan dan pembungaan Heliconia psittacorum cv. Andromeda [skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor. Departemen Pertanian. 2010. Produktivitas tanamanhias [Internet]. [diunduh 2012 Maret 15]. Tersedia pada http://www.deptan.go.id/infoeksekutif/horti /eksekutif%20horti%28ATAP%2010%29/Produktivitas-Tanaman-Hias. Handini AS. 2012. Pengaruh pemberian paclobutrazol terhadap pertumbuhan planlet anggrek pada tahap aklimatisasi [skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor. HansenHV.2006.Comments on the gerbera-complex (Asteraceae: Mutisieae).SIDA. 22(1): 539-543. Hendrati R. 2008. Pembungaan Eucalyptus occidentalispada perpanjangan masa penyinaran dan paclobutrazol.JPem Tan Hut.2(3):8-9. Herlina D, Dwiatmini K, Masyhudi MF. 1998. Peran paclobutrazol dan dosis pupuk organik terhadap induksi pembungaan melati sebagai tanaman pot. Balitihi.3(4):1-14. Hermanto M. 1991. Perbanyakan gerbera melalui teknik kulturjaringan [skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor. Kartini FD. 2009. Strategi pengembangan usaha bunga potong krisan, mawar, dan gerbera kelompok tani rahayu di kecamatan Cidahu Sukabumi[skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor. Krisantini, Tjia BO. 2011. Panduan dan AplikasiZat Pengatur Tumbuh pada Tanaman Hias. Bogor (ID): PT Gramedia. KrishnamoorthyHN. 1981. Plant Growth Substances Including Applications in Agriculture. New Delhi (IN): Graw Hill Pub. Kristanto A, Munandar A. 1995. Pengaruh dosis paclobutrazol terhadap pertumbuhan vertikal dan kepadatan pucuk serta pertumbuhan akar rumput golf bermuda Tifdwarf (Cynodon dactylon x Cynodon transvaalensis). J Agron Indonesia. 23(1):19-29. Latimer JG. 2001. Selecting Using Plant Regulators on Floricultural Crops. [Internet]. [diunduh 2014 Januari 2]. Tersedia pada: http://ext. vt.edu/greenhouse. Mansuroglu S, Karaguzel O, Ortacesme V, Sayan MS. 2009. Effect of paclobutrazol on flowering, leaf and flower colour of Consolida orientalis. J Bot.41(5): 2323-2332.
21 Mattjik NA. 2010.Budidaya Bunga Potong dan Tanaman Hias.Bogor(ID): IPB Press. Navarro, Rodriguez ZM, Garcia S, Rosas G. 2000. The effect of vermicompost on plant nutrition, yield and insidence of root and crown root of gerbera (Gerbera jamesonii H. Bolus).JFitopatologia. 35(1):66-79. [Menristek] Kementerian Riset dan Teknologi. 2012. Budidaya pertanian [Internet]. [diunduh 2013 Oktober 16]. Tersedia pada: http://www.menristek.co.id. Nurmalinda, Yani A. 2009.Preferensi konsumen hotel terhadap bunga potong gerbera.JHort. 19(4):450-458. Paduchuri PY, Deorgirkar GV, Kamdi SR, Kale MC, Madhavi, Rajurkar D. 2010. In vitro callus induction and root regeneration studies in Gerbera jamesonii. JABR.1(2):87-90. Prawiranata W, Harran S, Tjondronegoro P. 1992. Dasar-dasar Fisiologi Tumbuhan.Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor. Primapuspita H. 2012. Uji efektivitas penambahan beberapa pupuk organik terhadap pertumbuhan dan pembungaan bunga potong gerbera var. Red Ruby [skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor. Rachmawaty E. 2012. Kegiatan panen dan pasca panen bunga potong gerbera (Gerbera jamesonii) di PT Puri Sekar Asri, Lembang, Bandung [skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor. Ratnasari. 2000. Pengelolaan 5 jenis tanaman pot di PT Bina Usaha Flora (BUF), Cipanas-Cianjur [skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor. Rauf A, Harahap IS, Zakia H. 1999. Hama pengorok daun: Tantangan baru bagi agribisnis bunga di Indonesia. JFlorikul. 7(2):1-6. Rizana M. 2002. Pengelolaan tanaman hias pot (pot plant) di PT Bina Usaha Flora Cipanas [skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor. Rosmanita B. 2008. Pengaruh paclobutrazol dan pupuk daun terhadap pertumbuhan dan perkembangan anggrek Dendrobium ‘Jiad Gold x Booncho Gold’[skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor. Saijeen, Suwaree, Kaewmanl O, Suksawat M. 2009. Evaluation of media, organic and chemical fertilizer applications on growth of pot gerbera (Gerbera jamesonii).JFood Ag-Ind.2(4):51-56. Salisbury FB dan Ross CW. 1992. Fisiologi Tumbuhan Jilid 3. Bandung (ID): Penerbit ITB. SantiasriniR.2009.Pengaruh paclobutrazolterhadap pertumbuhan dan pembungaan gloksinia (Sinningia speciosa Pink)[skripsi].Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor. Santoso B, Kadarwati FT. 2011. Respon pemberian paclobutrazol pada beberapa varietas kapas (Gossypium hirsutum L.) di lahan sawah sesudah padi. Bul Tanaman Tembakau, Serat, dan Minyak Industri. 3(1):30-37. ShoubY. 2008. Gerbera-Practice and Theory Selected Chapters. Israel (IL): Gerbera Breeding. Sirait RIM. 2002. Pengaruh zat penghambat tumbuh paclobutrazol dan daminozide terhadap pertumbuhan dan perkembangan Gardenia [skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor. Soekartawi. 1996. Manajemen Agribisnis Bunga Potong. Jakarta (ID): UI-Press.
22 Syahid SF. 2007. Pengaruh retardan paclobutrazol terhadap pertumbuhan temu lawak (Curcuma xanthorrhiza) selama konservasi in vitro.J Littri. 13(3): 93-97. Syam’un, Elkawakib, Haring F, Rachmawati. 2008. Pertumbuhan dan pembungaan krisan pada berbagai konsentrasi dan frekuensi pemberian paclobutrazol. JAgrivigor. 7(2):170-179. Techato S, Nujeen P, Muangsorn S. 2009. Paclobutrazol enhance budbreak and flowering of Friederick’s Dendrobium orchid. J Agri Tech.5(1): 157-165. Wattimena GA. 1988. Zat Pengatur Tumbuh Tanaman. Pusat Antar Universitas Institut Pertanian Bogor. Bogor (ID): Penebar Swadaya. Weaver RJ. 1972. Plant Growth Substances in Agriculture. California(US): University of California. Wijoyo PM. 2011. Sukses Membuahkan Mangga dalam Pot. Jakarta (ID): Bee Media Indonesia.
23 RIWAYAT HIDUP Penulis dilahirkan di Ambarawa, Jawa Tengah pada tanggal 21 April 1991.Penulis merupakan anak kedua pasangan Prof Dr Gusti Gede Arya Astika, M.A. dan Dra Indyah Sulistya Indraty.Tahun 2009 penulis lulus dari SMA Negeri 1 Salatiga. Tahun 2009 penulis diterima sebagai mahasiswa Departemen Agronomi dan Hortikultura Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor.Penulis merupakan kontingen Olimpiade Mahasiswa IPB cabang tennis lapangan pada tahun 2011-2013.Penulis merupakan anggota LAWALATA IPB (Perkumpulan Mahasiswa Pecinta Alam IPB) dan mengikuti ekspedisi “Studi Pelestarian Kakatua Seram di Pulau Seram, Maluku Tengah tahun 2010”. Kegiatan kemahasiswaan mengenai lingkungan aktif diikuti oleh penulis seperti Save Our Situ 2011-2013, Jambore Antar Fakultas IPB 2011 dan Scientific Karst Exploration 2013.