PENGARUH KONSELING MENYUSUI TERHADAP SIKAP MENYUSUI IBU POSTPARTUM YANG DIRAWAT Sri Mulyani Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Jambi e-mail :
[email protected]
Abstract: Breastfeeding is important for mothers giving birth. Breastfeeding counseling is one of the efforts for the success of breastfeeding. The purpose of this study was to determine the effect of breastfeeding counseling on maternal breastfeeding attitudes treated. Design research is a quasi-experimental design with post-test-only approach to non equivalent control group. Total sample of 60 people were taken using a technique nonprobability sampling (non-random sample) with consecutive sampling method. Results showed no effect of breastfeeding counseling on breastfeeding maternal attitude (p value = 0.02). Age, education, parity, ethnicity, breastfeeding experience, the experience gets the information and family support is not related to breastfeeding attitudes. The role of health workers as breastfeeding counselors need to be optimized for successful breastfeeding maternal treated.
Keywords: breastfeeding counseling, breastfeeding attitudes, maternal
Abstrak: Sikap menyusui adalah kecenderungan perilaku yang diarahkan kepada orang, gagasan, obyek atau kelompok tertentu. Konseling menyusui merupakan upaya membangun hubungan interpersonal yang dilakukan sesuai kebutuhan dalam jangka pendek, berdasarkan teori, merupakan aktifitas profesional berdasarkan standar etik dan legal berfokus untuk membantu ibu dalam meningkatkan sikap dalam menyusui bayinya. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh konseling menyusui terhadap sikap menyusui ibu Postpartum. Desain penelitian quasi experimental design dengan pendekatan post test-only non equivalent control group. Jumlah sampel penelitian 60 orang yang diambil menggunakan teknik nonprobability sampling (sampel non random) dengan metode consecutive sampling. Hasil penelitian menunjukkan ada pengaruh konseling menyusui terhadap sikap menyusui ibu postpartum (p value=0,02). Faktor umur, pendidikan, paritas, suku, pengalaman menyusui, pengalaman mendapat informasi dan dukungan keluarga tidak berhubungan dengan sikap menyusui. Upaya untuk meningkatkan sikap ibu postpartum dalam menyusui bayinya perlu disusun oleh tim di rumah sakit melalui penyediaan poli laktasi dan pembentukan tim konseling menyusui. Kata kunci: konseling menyusui, sikap menyusui, ibu postpartum
JMJ, Volume 4, Nomor 1, Mei 2016, Hal: 28 – 38
Sri Mulyani. Pengaruh Konseling...
PENDAHULUAN
Duman (2012) dalam penelitiannya
Angka Kematian
Bayi (AKB) di
propinsi Jambi pada tahun 2012 adalah 29 kematian per 1000 kelahiran hidup serta mayoritas
kematian
bayi
terjadi
pada
periode neonates (BPS, 2012). Upaya dan
mengatakan bahwa kemampuan konselor berpengaruh terhadap proses konseling. Konseling menyusui diperlukan bagi ibu pada
pemberian Air Susu Ibu (ASI) (Dirjen Bina
signifikan
neonatal
kemungkinannya
secara lebih
kecil
terjadi apabila bayi diberikan ASI dalam waktu
24
jam
awal
kelahirannya,
dibandingkan dengan yang dimulai setelah 24 jam (Agyemang, Kirkwood, Edmond, Bazzano, & Hill, 2008). Cakupan pemberian ASI eksklusif di Indonesia pada tahun 2012 adalah sebesar 41,5%, sementara target pemberian ASI eksklusif pada tahun 2014 yaitu sebesar 80% (Kemenkes, 2013). Chantry, Dewey, Peerson, Wagner, dan Nommesen (2013) berpendapat bahwa pemberian kelahiran
susu bayi
formula sangat
pada
awal
mempengaruhi
keberlanjutan pemberian ASI oleh ibu kepada bayinya. Ketersediaan konselor menyusui di fasilitas pelayanan kesehatan turut
mempengaruhi
Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) Annisa Jambi adalah RSIA terbesar di Jambi merupakan tempat rujukan bagi
rumah sakit lain terutama untuk kasus persalinan
(dokter, perawat, bidan, konsultan laktasi atau konselor sebaya) selama periode di dalam
minggu
pertama
postpartum dan dukungan oleh keluarga sangat
penting
untuk
dan
obstetrik.
Berdasarkan
keterangan dari dokter spesialis obstetri ginekologi dan spesialis anak, setiap bayi yang
dilahirkan
kontraindikasi seluruhnya
dan
tidak
pada telah
ibu
terdapat
dan
dilakukan
bayi, Inisiasi
Menyusui Dini (IMD). RSIA Annisa belum memiliki fasilitas poli konseling
laktasi
program
khusus
dan
belum
pemberian
adanya konseling
menyusui pada periode perinatal meskipun telah
ada
mengikuti
satu
perawat
pelatihan
yang
sebagai
telah
konselor
menyusui. Tujuan penelitian ini adalah untuk
mengetahui
pengaruh
konseling
menyusui terhadap sikap menyusui ibu postpartum di RSIA Annisa.
METODE Desain penelitian yang digunakan
2011). Pemberian konseling oleh konselor
sakit
dan
peningkatan
keberhasilan pemberian ASI (Kemenkes,
rumah
intranatal
pasien Bidan Praktek Swasta (BPS) dan
Gizi dan Balita Kemenkes, 2013). Kematian
prenatal,
postnatal (Riordan, 2005).
bentuk kegiatan yang dapat dilakukan untuk menurunkan AKB diantaranya adalah
masa
memfasilitasi
menyusui (Imdad Imdad & Bhutta, 2011).
quasi
experimental
design
dengan
pendekatan post test-only non equivalent control group. Jumlah responden 60 orang terdiri dua kelompok intervensi (30 orang) dan
kelompok
kontrol
(30
orang).
Responden yang terpilih adalah responden yan telah memenuhi kriteria penelitian yaitu responden berusia 12-45 tahun, hamil
29
JMJ, Volume 4, Nomor 1, Mei 2016, Hal: 28 – 38
trimester
tiga
akhir
di
RSIA
melahirkan
dan
Sri Mulyani. Pengaruh Konseling...
berencana
suku/budaya,
pengalaman
bersedia
mendapat informasi tentang menyusui).
menjadi responden dan mampu membaca
Instrumen B tentang dukungan keluarga
dan menulis. Teknik pengambilan sampel
menggunakan
yang
Questionnaire (FSQ) yang dikembangkan
akan
digunakan
nonprobability random)
Annisa,
menyusui,
peneliti
sampling
dengan
adalah
(sampel
metode
non
consecutive
Family
Support
oleh Biswas (2010). FSQ terdiri dari 20 item yang
keseluruhannya
merupakan
sampling. Penelitian ini dilakukan pada
pernyataan
tanggal 8 November sampai dengan 7
menggunakan skala Likert 1-5. Total skor
Desember
melakukan
berkisar dari 20 sampai 100. Instrumen C,
peneliti
yaitu kuesioner untuk mengukur sikap ibu
2014.
penelitian
Sebelum
terlebih
dahulu
positif.
Penghitungan
mengajukan kelayakan etik penelitian di
dengan
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas
Attitude Scale (IIFAS). IIFAS terdiri dari 17
Indonesia dan di RSIA Annisa. Penelitian
item dengan skala Likert. Skor total sikap
dilakukan setelah mendapatkan surat lolos
berkisar 17-85 dengan skor yang lebih
etik pada kedua tempat terebut dan setelah
tinggi mencerminkan sikap yang lebih
mendapat informed consent dari pasien.
positif
Responden
Mohamed, Suliman, & Anazi, 2013).
dengan
urutan 1-30
akan
menjadi kelompok intervensi, urutan 31-60 menjadi
kelompok
terhadap
Uji
Infant
Feeding
menyusui
validitas
dan
(Saied,
reliabilitas
Sebelum
dilakukan di RSIA Annisa pada tanggal 12-
dilakukan penelitian serta sesuai yang
17 November 2014. Uji validitas instrumen
tertulis
dukungan keluarga didapatkan bahwa dari
pada
Responden
kontrol.
menggunakan
skor
lembar
dalam
persetujuan.
kelompok
intervensi
20
pernyataan,
diketahui
17
item
mendapatkan konseling tentang persiapan
pernyataan valid dengan rentang skor
menyusui
tiga.
antara 17 sampai 85 dan nilai alpha
Konseling dilakukan sebanyak tiga kali
koefisien Cronbach 0,922 (r-hitung lebih
setelah
besar dari r-tabel 0, 444) dan terdapat 3
pada
trimester
dilakukan intervensi responden
diberikan tentang
akhir
kuesioner data
pada
responden
demografik,
dukungan
item tidak valid yaitu 1,3,4.
Uji
validitas
pernyataan nomor instrumen
sikap
keluarga, dan sikap menyusui. Responden
didapatkan bahwa dari 17 pernyataan,
kelompok kontrol diberikan kuesioner pada
diketahui 14 item pernyataan valid dengan
hari kedua persalinan. Selanjutnya peneliti
rentang skor antara 14 sampai 70 dan nilai
mengecek hasil pengisian kuesioner oleh
alpha koefisien Cronbach 0,902
responden sehingga dipastikan kuesioner
lebih besar dari r-tabel 0,482) dan terdapat
terisi lengkap.
3 item tidak valid yaitu pernyataan nomor
Alat pengumpulan data terdiri dari
(r-hitung
1,3,4.
tiga instrument yaitu instrument A tentang karakteristik pendidikan,
responden paritas,
(umur,
tingkat
pengalaman
30
JMJ, Volume 4, Nomor 1, Mei 2016, Hal: 28 – 38
Sri Mulyani. Pengaruh Konseling...
HASIL DAN PEMBAHASAN
Tabel 1. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Proporsi Karakteristik Responden dan Uji Homogenitas Ibu Postpartum di RSIA Annisa 2014 (n=60)
Karakteristik
Kelompok
Kelompok
Total
kontrol (n=30)
intervensi (n=30)
(n=60)
p-value
N
%
N
%
N
%
Remaja (12-25 tahun)
8
26,7
10
33,3
18
30
Dewasa (26-45 tahun)
22
73,3
20
66,7
42
70
SD-SMA
15
50
20
66,7
35
58,3
D1-S2
15
50
10
33,3
25
41,7
Primipara
13
43,3
11
36,7
24
40
Multipara
17
56,7
19
63,3
36
60
Bukan Sumatera
13
43,3
17
56,7
30
50
Sumatera
17
56,7
13
43,3
30
50
Belum pernah menyusui
14
46,7
13
43,3
27
45
Pernah
16
53,3
17
56,7
33
55
tidak pernah
20
66,7
17
43,3
37
61,7
Pernah
10
33,3
13
56,7
23
36,3
dukungan keluarga rendah
18
60
12
40
30
50
dukungan keluarga tinggi
12
40
18
60
30
50
Umur 0,573
Pendidikan 0,190
Paritas 0,598
Suku 0,302
Pengalaman menyusui 0,795
Pengalaman mendapat informasi 0,426
Dukungan keluarga
Berdasarkan
tabel
1
diketahui
bahwa
0,121
adalah 30 orang (50%). Sejumlah 33 orang
sebagian besar responden berusia dewasa
(55%)
(26-45 tahun), yaitu berjumlah 42 orang
Terdapat 37 orang (61,7%) responden tidak
(70%). Pendidikan responden terbanyak
pernah mendapatkan informasi. Dukungan
pada tingkat SD-SMA yaitu 35 orang
keluarga yang rendah dan tinggi yang
(58,3%).
diterima responden berjumlah seimbang
Sebagian
responden
adalah
multipara yaitu 36 orang (60%). Responden Sumatera
yang dan
masing-masing
berasal
bukan
responden
pernah
menyusui.
yaitu masing-masing 30 orang (50%). dari
suku
Sebagian besar responden, yaitu 39 orang
Sumatera
pada
(65%) tidak bekerja. Penghasilan keluarga
responden
responden sejumlah 51 orang (85%) sama
kelompok
31
JMJ, Volume 4, Nomor 1, Mei 2016, Hal: 28 – 38
Sri Mulyani. Pengaruh Konseling...
atau lebih dari Rp. 1.502.300. Sumber
mendapat informasi, dukungan keluarga,
pembiayaan responden selama perawatan
pekerjaan,
di rumah sakit sejumlah 47 responden
pembiayaan dilakukan dengan uji chi-
(78,3%).
square. Hasil uji signifikansi pada masing-
penghasilan
dan
sumber
masing karakteristik memiliki nilai p value > Tabel
1
menunjukkan
uji
signifikansi
0,05, berarti tidak ada perbedaan signifikan
perbedaan proporsi karakteristik responden yaitu
umur,
proporsi yang bermakna secara statistik
pendidikan, paritas, suku,
pengalaman
menyusui,
antara kelompok kontrol dan intervensi.
pengalaman
Tabel 2. Analisis Perbedaan Sikap Menyusui Ibu Postpartum setelah Diberikan Konseling Menyusui pada Kelompok Kontrol dan Kelompok Intervensi di RSIA Annisa 2014 (n=60)
Sikap Menyusui setelah Kelompok
Intervensi Negatif %
n
%
Intervensi
9
30
21
70
Kontrol
18
60
12
40
Berdasarkan tabel di atas dapat bahwa
p value
3,5
1,2-10,2
0,02
berarti terdapat perbedaan yang bermakna
intervensi
antara sikap menyusui ibu postpartum pada
memiliki sikap positif dalam menyusui
kelompok kontrol dan intervensi setelah
(70%), sedangkan sikap menyusui negatif
diberikan konseling menyusui. Berdasarkan
terbanyak pada kelompok kontrol (60%).
hasil
Tabel 5.3 juga memperlihatkan nilai
disimpulkan bahwa ada pengaruh konseling
value
pada
antara
besar
intervensi adalah 0,002 (p < 0,05) yang
ibu
postpartum
sebagian
95% CI
Positif
n
diketahui
RR
kelompok
kelompok
kontrol
p dan
uji
statitistik
tersebut
dapat
menyusui terhadap sikap ibu menyusui.
32
JMJ, Volume 4, Nomor 1, Mei 2016, Hal: 28 – 38
Sri Mulyani. Pengaruh Konseling...
Tabel 3. Analisis Bivariat Variabel Umur, Pendidikan, Paritas, Suku, Pengalaman Menyusui, Pengalaman Mendapat Informasi
dan Dukungan Keluarga pada Ibu
Postpartum di RSIA Annisa 2014 (n=60) Variabel
Sikap
Sikap Positif
95% CI
Negatif
P
n
%
N
%
9
5
9
50
18
42,9
24
57,1
SD-SMA
16
45,7
19
54,3
D1-S2
11
44,0
14
56,0
Primipara
11
45,8
13
54,2
Multipara
16
44,4
20
55,6
Bukan Sumatera
12
40
18
60
Sumatera
15
50
15
50
Pengalaman
Belum pernah
14
51,9
13
48,1
menyusui
menyusui Pernah
13
39,4
20
60,6
Tidak pernah
19
51,4
18
48,6
Umur
Remaja (18-25
OR Min
Mak
0,610
1,333
0,440
4,037
0,895
1,072
0,382
3,009
0,916
1,058
0,375
2,986
0,436
0,667
0,240
1,854
0,335
1,657
0,592
4,633
*0,21
1,979
0,67
5,78
7
9
0,91
7,45
7
7
tahun) Dewasa (26-45 tahun) Pendidikan
Paritas
Suku
Pengalaman mendapat
0
informasi Pernah
8
34,8
15
65,2
Dukungan
Dukungan
17
56,7
13
43,3
keluarga
keluarga rendah Dukungan
*0,06
2,615
9 10
33,3
20
66,7
0.05)
yang
keluarga tinggi
* Masuk dalam pemodelan menunjukkan
tidak
ada
Tabel 3 di atas menunjukkan bahwa uji
hubungan
yang
statistik dengan chi square hubungan
pendidikan
dengan
antara umur dengan sikap menyusui
Berdasarkan hasil uji statistik hubungan
menghasilkan nilai p value 0,610 (p >
antara paritas dengan sikap menyusui
0.05), yang berarti tidak ada hubungan
menghasilkan nilai p value 0,916 (p >
yang bermakna antara umur dengan sikap
0.05)
menyusui. Hasil uji statistik hubungan
hubungan yang bermakna antara paritas
antara pendidikan dengan sikap menyusui
dengan
menghasilkan nilai p value 0,895 (p >
hubungan antara suku dengan sikap
yang
sikap
bermakna sikap
menunjukkan
menyusui.
antara
menyusui.
tidak
Uji
ada
statistik
33
JMJ, Volume 4, Nomor 1, Mei 2016, Hal: 28 – 38
Sri Mulyani. Pengaruh Konseling...
menyusui menghasilkan nilai p value
menghasilkan nilai p value 0, 335 (p >
0,436 (p > 0.05), hal ini
0.05)
tidak
ada
hubungan
menunjukkan
yang
bermakna
yang
hubungan
yang
antara suku dengan sikap menyusui. Hasil
pengalaman
uji statistik hubungan antara pengalaman
menyusui.
menyusui
dengan
sikap
menunjukkan
tidak
bermakna
menyusui
ada antara
dengan
sikap
menyusui
Tabel 4. Pemodelan multivariat setelah dilakukan intervensi pada ibu postpartum di RSIA Annisa Kota Jambi Tahun 2014 (n=60) 95% C.I.for EXP(B) B Step 1
a
informasi(1)
Step 2
Wald
df
Sig.
Exp(B)
Lower
Upper
-,763
,568
1,805
1
,179
,466
,153
1,419
-1,019
,547
3,469
1
,063
,361
,124
1,055
Constant
1,201
,558
4,626
1
,031
3,323
dukunganKAT(1)
-,961
,535
3,235
1
,072
,382
,134
1,090
,693
,387
3,203
1
,074
2,000
dukunganKAT(1) a
S.E.
Constant
Hasil uji statistik hubungan antara pengalaman mendapat informasi dengan
lainnya,
maka
dimasukkan
dalam
pemodelan.
sikap menyusui menghasilkan nilai p value
Langkah kedua analisis multivariat
0,210 (p > 0.05) yang menunjukkan tidak
adalah pemodelan multivariat dengan cara
ada hubungan yang bermakna antara
menganalisis
pengalaman mendapat informasi dengan
(dukungan
sikap menyusui.
mendapat informasi).
statistik keluarga
Sedangkan hasil uji
hubungan
antara
dukungan
dengan
sikap
menyusui
variabel
keluarga
independen
dan
pengalaman
Hasil analisis yang menunjukkan variabel
dengan
nilai
p
<
α
(0,05)
menghasilkan nilai p value 0,069 (p >
dimasukkan dalam pemodelan multivariat,
0.05)
sedangkan variabel dengan nilai p > α
yang
menunjukkan
hubungan
yang
dukungan
keluarga
tidak
bermakna dengan
ada antara sikap
menyusui.
(0,05)
dikeluarkan
dari
pemodelan.
Pengeluaran variabel dari model dilakukan secara bertahap satu persatu, dimulai dari
Berdasarkan hasil analisis bivariat
nilai p yang terbesar.
pada tabel 4 di atas, pada tahap pertama terlihat seluruh variabel memiliki nilai p > 0,025, tetapi karena variabel dukungan keluarga
(p
=
0,069),
PEMBAHASAN Persad
&
Meninger
(2008)
pengalaman
menyatakan bahwa IIFAS efektif untuk
mendapat informasi (p = 0,21) penting
mengukur sikap menyusui dan efektif
dengan nilai p lebih kecil dari variabel
untuk memprediksi ketekunan ibu dalam
34
JMJ, Volume 4, Nomor 1, Mei 2016, Hal: 28 – 38
Sri Mulyani. Pengaruh Konseling...
menyusui. Hasil penelitian menunjukkan
pemeriksaan di RSIA Annisa adalah ibu
bahwa ibu postpartum pada kelompok
berusia dewasa awal dengan kisaran usia
intervensi memiliki sikap positif dalam
26-35
menyusui terbanyak berjumlah 21 orang
Berdasarkan data Riskesdas (2013) ibu
(70%), sedangkan sikap menyusui negatif
yang melakukan pemeriksaan kehamilan
terbanyak
di pelayanan kesehatan terbanyak pada
pada
kelompok
kontrol
berjumlah 18 orang (60%). Hasil
tahun
sejumlah
70%.
usia dewasa. Pada usia ini seorang wanita
penelitian
menunjukkan
secara fisik dan organ reproduksi sudah
bahwa konseling menyusui berpengaruh
matang
signifikan
reproduksi.
terhadap
yaitu
peningkatan
menyusui pada ibu postpartum.
sikap
untuk
melakukan
fungsi
Khamnian (2013)
dalam
Hal ini
penelitiannya menunjukkan bahwa usia
ditunjukkan dengan nilai RR 3,5 yang
ibu, paritas anak, memiliki hubungan yang
berarti
sikap
signifikan dengan penghentian menyusui.
menyusui sebesar 3,5% pada kelompok
Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa
yang
sikap ibu dalam pemberian ASI eksklusif
terdapat
diberikan
peningkatan
konseling
menyusui
daripada yang tidak diberikan konseling menyusui. Nilai p value sebesar
meningkat secara signifikan (p <0,005).
0,038
Pendidikan
yang
tinggi
sering
(nilai p<α, pada α=0,05), menunjukkan
dikaitkan
bahwa konseling menyusui memberikan
individu. Hasil penelitian menunjukkan
pengaruh
sikap
bahwa p value adalah 0,295 (α > 0,05)
menyusui pada ibu post partum. Hasil ini
yang berarti tidak terdapat hubungan
sesuai dengan pendapat Lantera (2011)
antara pendidikan dengan sikap menyusui.
dalam
Responden
terhadap
peningkatan
desertasinya bahwa pemberian
dengan
pada
sikap
positif
penelitian
pada
terbanyak
konseling menyusui dapat meningkatkan
adalah pada tingkat SD sampai dengan
sikap menyusui pada ibu. Berdasarkan
SMA
hasil
Juaid, Binns & Giglia (2014) didapatkan
penelitiannya
hampir
semua
(58,3%).
hasil
menyusui penting dan akan memberikian
rendah
ASI bagi bayinya. Ibu memutuskan akan
pengetahuan dan sikap negatif pada ibu
menyusui di awal kehidupan bayi dan
sehingga meningkatkan keinginan untuk
berharap
penghentian memberikan ASI.
Meskipun
dapat
konseling
membantu.
menyusui
dapat
tingkat
penelitian
responden dalam penelitian menyatakan
pasangan
bahwa
Berdasarkan
berdampak
Hasil
pada
pendidikan pada
yang
kurangnya
penelitian
ini
meningkatkan sikap menyusui ibu, tetapi
menunjukkan bahwa jumlah responden
menyusui di tempat umum tidak dapat
multipara adalah 60%. Berdasarkan hasil
diterima.
penelitian didapatkan hasil p value 0,792
Responden
merasa
tidak
nyaman menyusui di ruang public.
(α
>
0,05).
Hasil
penelitian
ini
menunjukkan
menunjukkan bahwa tidak ada hubungan
bahwa kelompok usia yang paling tinggi
antara paritas dengan sikap menyusui.
pada
Hasil penelitian ini tidak sesuai dengan
Hasil
penelitian
responden
yang
melakukan
35
JMJ, Volume 4, Nomor 1, Mei 2016, Hal: 28 – 38
Sri Mulyani. Pengaruh Konseling...
penelitian Persad & Mensinger (2008)
bermakna dikaitkan dengan kegagalan
dalam penelitiannya di Amerika yang
menyusui p<0,05 pada.
menunjukkan adanya hubungan antara
Hasil
penelitian
menunjukkan
paritas dengan sikap menyusui. Hasil
bahwa 55% ibu memiliki pengalaman
penelitian diketahui dari 100 ibu primipara,
menyusui sebelumnya.
sebagian besar (79 orang) menunjukkan
menunjukkan bahwa hasil p value 1,00 (α
sikap yang positif tentang menyusui. Hasil
> 0,05). Berdasarkan hasil ini dapat
yang sama didapatkan dari penelitian
disimpulkan tidak ada hubungan antara
Hanafi
pengalaman
(2014)
bahwa
paritas
tidak
Hasil penelitian
menyusui
mempengaruhi sikap ibu dalam menyusui.
dengan
Ibu
hasil penelitian Kriesat (2014) didapatkan
multipara
tidak
menjamin
sikap
sikap
menyusui.
sebelumnya Berdasarkan
menyusui mereka menjadi positif.
bahwa memiliki pengalaman pribadi dalam
Berdasarkan hasil penelitian didapatkan
menyusui
bahwa responden yang berasal dari suku
menyusui (p = 0,35).
Sumatera dan Bukan Sumatera berjumlah
Hasil
tidak
meningkatkan
penelitian
sikap
menunjukkan
masing-masing 30 orang. Sebagian besar
bahwa hasil p value 0,246 (α > 0,05) yang
suku bukan Sumatera adalah berasal dari
berarti
suku Jawa. Hasil penelitian menunjukkan
pengalaman mendapat informasi dengan
p value 0,439 (α > 0,05). Hasil ini
sikap menyusui. Hasil penelitian ini tidak
menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara suku dengan sikap menyusui. Penelitian Ardiansyah & Abdullah (2013) dalam penelitiannya dengan desain cross sectional
yang
mengetahui
bertujuan
pengaruh
untuk
faktor-faktor
tidak
ada
hubungan
antara
sesuai dengan penelitian Lantera (2011) diketahui bahwa ibu yang sebelumnya telah
mendapatkan
menyusui
informasi
lebih
dibandingkan
tentang
bersifat
dengan
positif
ibu
yang
sebelumnya tidak pernah mendapatkan informasi.
Azwar
(2013)
menyatakan
penentu kegagalan menyusui berdasarkan
bahwa informasi mengenai sesuatu hal
pengetahuan
memberikan
ibu
pekerjaan
ibu,
dukungan
suami,
menyusui,
landasan
kognitif
bagi
menyusui,
terbentuknya sikap. Pesan-pesan sugestif
budaya,
yang dibawa oleh informasi tersebut,
promosi susu formula, dan kemampuan
apabila cukup kuat akan memberikan
bayi untuk menyusu di Provinsi Gorontalo
dasar afektif dalam menilai sesuatu hal
menunjukkan
nilai-nilai
sehingga terbentuk arah sikap tertentu.
(p = 0,000) secara bermakna
Pengaruh media massa tidaklah sebesar
budaya
konseling
status
hasil
nilai-nilai
bahwa
dikaitkan dengan kegagalan menyusui p <0,05 pada. Hasil penelitian menunjukkan dukungan suami (p = 0,001), nilai-nilai budaya (p = 0,000) dan kemampuan bayi untuk
menyusu
(p
=
0,025)
secara
pengaruh
pengaruh
interaksi
individu
secara langsung. Hasil
penelitian
menunjukkan
bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan
antara
dukungan
keluarga
dengan sikap menyusui berdasarkan nilai p value 0,152 (α > 0,05). Hasil ini sesuai
36
JMJ, Volume 4, Nomor 1, Mei 2016, Hal: 28 – 38
Sri Mulyani. Pengaruh Konseling...
dengan pendapat Johansson & Westmar
ibu yang bersama orang tua maupun
(2013)
mertua
bahwa
dalam
penelitiannya
dukungan
mempengaruhi
sikap
dihasilkan
keluarga ibu
tidak tentang
menyusui. Sebagian besar wanita memiliki
pengaruh
lebih
cenderung
yang
mendapat
terkadang
tidak
mendukung ibu untuk memberikan ASI tanpa tambahan susu formula.
sikap netral terhadap menyusui, 13% memiliki sikap positif terhadap pemberian
SIMPULAN DAN SARAN
susu formula dan 7% memiliki sikap positif
Pemberian
konseling
menyusui
terhadap pemberian ASI. Meskipun Ibu
terbukti efektif dalam meningkatkan sikap
yang tinggal bersama keluarga inti dinilai
menyusui ibu postpartum setelah diberikan
lebih rendah dalam penggunaan susu formula daripada ibu yang tinggal di keluarga besar tetapi tidak ada signifikansi yang ditemukan antara ibu yang memiliki dukungan keluarga dengan keluarga inti maupun yang memiliki dukungan dari
konseling pada periode prenatal, intranatal dan
postnatal.
dapat
Penelitian
menggunakan
selanjutnya
penggabungan
beberapa intervensi untuk meningkatkan sikap menyusui ibu postpartum.
keluarga besar dalam sikap menyusui mereka. Penelitian menunjukkan bahwa
DAFTAR RUJUKAN 1.
Agyemang, C.T., Kirkwood, B.R., K Edmond, K., Bazzano, A., & Hill, Z. (2008). Early initiation of breast-feeding in Ghana: Barriers and facilitators. Journal of Perinatology, 28, 46–52. doi:10.1038/ jp.2008.173.
2.
Agyemang, C.T., Kirkwood, B.R., K Edmond, K., Bazzano, A., & Hill, Z. (2008). Early initiation of breast-feeding in Ghana: Barriers and facilitators. Journal of Perinatology, 28, 46–52. doi:10.1038/ jp.2008.173.
3.
Badan Pusat Statistik Republik Indonesia. (2012). Survei demografi dan kesehatan Indonesia: Angka kematian bayi menurut provinsi dan kematian dibawah usia lima tahun menurut provinsi. http://www.bps.go.id/tab_sub/view. php? kat=1&tabel=1&daftar=1 &id_subyek =12¬ab=5 diperoleh pada tanggal 15 Maret 2014.
4.
Biswas, L.R . (2010). Family support on exclusive breastfeeding practice among mothers in Bangladesh. 2010. Nursing Science (International Program) Prince of Songkla University. http: //kb.psu.ac. th/psukb/ bitstream/ 2010/8524/1/341109.pdf
5.
Chantry, C.J., Dewey, K.G., Peerson, J.M., Wagner, E.A., & Nommesen, L.A., (2013). In-hospital formula use increases early breastfeeding cessation among first-time mothers intending to exclusively breastfeed. Academy of Breastfeeding Medicine. doi:10.1016/j.jpeds.2013.12.035.
6.
Dirjen Bina Gizi dan Balita. (2013). Pekan ASI sedunia. http://www.gizikia.depkes. go.id/ archives/8659. diperoleh pada tanggal 15 Maret 2014.
7.
Imdad, A., Yakoob, M.Y., & Bhutta, Z.A. (2011). Effect of breastfeeding promotion interventions on breastfeeding rates, with special focus on developing countries. BMC Public Health, 2011 (3), S24. http:// www. biomedcentral.com/1471-2458/11/S3/S24.
37
JMJ, Volume 4, Nomor 1, Mei 2016, Hal: 28 – 38
8.
Juaid, D.A., International
Sri Mulyani. Pengaruh Konseling...
Binns, C.A., & Giglia, R.C. (2014). Breastfeeding in Saudi Arabia: A review. Breastfeeding
Journal,
2014,
(9),
1.
http://
www.
International
breastfeedingjournal.com/content/9/1/1 9.
Khriesat, W., et all. (2014). Breastfeeding Attitudes and Knowledge among Sixth Year Medical Students in Jordan. Jordan Medical Journal, Vol 48, No 3
10. Laantera, S. (2011).
Breastfeeding Counseling in Maternity Health Care. Dissertations
Department of Nursing Science, Faculty of Health Sciences University of Eastern Finland. http: //epublications.uef.fi/pub/urn_isbn_978-952-61-0405-8/urn_isbn_
978-952-61-0405-8.pdf
diperoleh 15 Desember 2014 11. Riordan, J. (2005). Breastfeeding and human lactation. Canada: Jones and Bartlett Publishers Canada.
38