PENGARUH KOMUNIKASI INTERPERSONAL PENYULUH PERTANIAN LAPANGAN TERHADAP MOTIVASI PETANI DALAM MENERAPKAN TEKNOLOGI SAMBUNG SAMPING (Studi Pada Petani Kakao Di Desa Andowengga Kabupaten Kolaka Timur)
TESIS
EMIR G2C1 15 007
PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS HALU OLEO KENDARI 2017
PENGARUH KOMUNIKASI INTERPERSONAL PENYULUH PERTANIAN LAPANGAN TERHADAP MOTIVASI PETANI DALAM MENERAPKAN TEKNOLOGI SAMBUNG SAMPING (Studi Pada Petani Kakao Di Desa Andowengga Kabupaten Kolaka Timur)
TESIS Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Magister Pada Program Studi Administrasi Pembangunan
OLEH : EMIR G2C1 15 007
JURUSAN ADMINISTRASI PEMBANGUNAN KONSENTRASI KOMUNIKASI PEMBANGUNAN PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS HALU OLEO KENDARI 2017
ABSTRAK Emir (G2C1 15 007) : Pengaruh Komunikasi Interpersonal Penyuluh Pertanian Lapangan Terhadap Motivasi Petani dalam Menerapkan Teknologi Sambung Samping . Dibimbing oleh Bapak Dasmin Sidu selaku pembimbing I dan Bapak La Tarifu selaku pembimbing II. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar tingkat komunikasi interpersonal Penyuluh Pertanian Lapangan dalam menyampaikan teknologi Sambung Samping dan untuk mengetahui seberapa besar motivasi petani dalam menerapkan teknologi sambung samping serta untuk mengetahui seberapa besar pengaruh komunikasi interpersonal Penyuluh Pertanian Lapangan terhadap Motivasi petani dalam menerapkan teknologi sambung samping. Tehnik pengumpulan data yang digunakan adalah Angket dan dokumentasi. Jenis data pada penelitian ini adalah data kuantitatif, sumber data pada penelitian ini adalah primer dan sekunder. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tingkat komunikasi interpersonal penyuluh pertanian lapangan dalam menyampaikan teknologi sambung samping di Desa Andowengga Kabupaten Kolaka Timur, pada dimensi (a) Keterbukaan, (b) Empaty , (c) Sikap Mendukung, (d) Sikap Positif, (e) Kesetaraan, kategori sangat tinggi. Sedangkan tingkat motivasi petani dalam penerapan teknologi sambung samping kategori sedang. Hasil analisa kuantitatif komunikasi penyuluh pertanian lapangan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap motivasi petani dalam penerapan teknologi sambung samping, dengan hasil uji nilai thitung 2,890 > ttabel 1,982 dan R Squart yaitu sebesar 0,507 atau 50,70 %. Dengan tingkat signifikan pada alpha sebesar 5% atau tingkat kepercayaan 95 % (Nilai Sig 0,005 < nilai α 0,05). Sedangkan koefisien regresi sebesar 0,360. Kata Kunci: Komunikasi Interpersonal, Penyuluh Pertanian Lapangan, Motivasi Petani
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT, atas limpahan Rahmat serta petunjuk-Nya sehingga memberikan penulis kemudahan dalam segala proses penulisan tesis ini. Penulisan tesis ini merupakan syarat utama untuk menyelesaikan Pendidikan Strata II (S2) di Universitas Halu Oleo, khususnya pada Program Studi Administrasi Pembangunan. Tesis ini berjudul “Pengaruh Komunikasi Interpersonal Penyuluh Pertanian Lapangan Terhadap Motivasi Petani dalam Menerapkan Teknologi Sambung Samping, (Studi pada Petani Kakao di Desa Andowengga Kabupaten Kolaka Timur)”. Besar harapan penulis, kiranya hasil penelitian ini dapat menambah ruang ilmu dan kepustakaan yang baru bagi Universitas Halu Oleo, khususnya Program Pasca Sarjana, sehingga kedepan akan banyak penelitian lanjutan yang berorientasi tentang Komunikasi Pembangunan. Pada kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan dorongan dan bantuan moril maupun materi kepada penulis selama penyusunan tesis ini. Untuk itu dengan segala kerendahan hati penulis mengucapkan terima kasih dan penghargaan kepada Bapak Dr. Dasmin Sidu, SP.,MP selaku pembimbing I dan Bapak Dr. La Tarifu, S.Pd.,M.Si selaku pembimbing II yang telah banyak meluangkan waktu untuk senantiasa memberikan bimbingan, arahan, motivasi dan nasehat kepada penulis sejak dari tahapan pembuatan proposal, pelaksanaan penelitian hingga laporan akhir penelitian ini disusun.
Melalui kesempatan ini secara khusus, penulis hantarkan rasa terima, teriring do,a penghormatan dan penghargaan yang mendalam kepada orang tua Ibunda Herlina dan Ayahanda Nuhung (Almarhun), yang telah memberikan cinta dengan tulus dan ikhlas sekaligus motivasi tak terhingga, kemudian yang tersayang dan tercinta buat istriku Hasriati, S.sos, dan anak-anakku Friska Maharani, Julian Syaputra dan Agista Cahyani serta saudaraku Surahmat, SH serta adikku Omar Hadi yang telah memberikan dukungan dan do,a kepada penulis. Serta segenap keluargaku yang telah memberikan do,a dukungan, perhatian dan kasih sayang sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis ini dengan baik. Semoga Allah SWT selalu melindungi dan melimpahkan rahmat-Nya kepada kita semua “Amin”. Terima kasih dan penghargaan yang sama dihantarkan pula kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan dan dukungannya sehingga tulisan ini dapat diselesaikan , khususnya kepada : 1.
Prof. Dr. Supriadi Rustad, M.Si selaku Pelaksana Rektor Universitas Halu Oleo Kendari, atas kesempatan dan fasilitas yang diberikan kepada penulis untuk mengikuti dan menyelesaikan pendidikan di Universitas Halu Oleo
2.
Prof. Ir. H. Sahta Ginting, M.Agr.Sc.,Ph.D, selaku Direktur Program Pasca Sarjana Universitas Halu Oleo Kendari atas kesempatan dan fasilitas yang diberikan kepada penulis untuk mengikuti dan menyelesaikan pendidikan di Pascasarjana
3.
Dr. Jamal Bake, M.Si, selaku Ketua Program Studi Administrasi Pembangunan Pasca Sarjana Universitas Halu Oleo Kendari, atas kesempatan dan fasilitas yang diberikan kepada penulis untuk mengikuti dan menyelesaikan pendidikan di Program Studi Administrasi pembangunan.
4.
Dr. Muhammad Najib Husain, S.Sos.,M.Si, selaku Ketua Konsentrasi Komunikasi Pembangunan Pasca Sarjana Universitas Halu Oleo Kendari atas kesempatan dan fasilitas yang diberikan kepada penulis untuk mengikuti dan menyelesaikan pendidikan pada konsentrasi komunikasi pembangunan.
5.
Dewan Penguji : Dr. Jamal Bake, M.Si, Dr. Muh. Najib Husain, S.Sos., M.Si, Dr. Zulfiah Larisu, S.Sos., M.Si atas koreksi, masukan dan bantuannya demi kesempurnaan tesis ini.
6.
Para Dosen Pengajar pada Program Studi Administrasi Pembangunan dan Konsentrasi Komunikasi Pembangunan Pasca Sarjana Universitas Halu Oleo Kendari yang telah memberikan arahan dan bimbingan untuk mendalami ilmu administrasi dan komunikasi pembangunan.
7.
Para Staf dan Karyawan pada Program Pasca Sarjana Universitas Halu Oleo Kendari atas bantuannya dalam proses keadministrasian.
8.
Dekan Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Kendari yang telah memberikan izin belajar.
9.
Rekan-rekan mahasiswa Program Studi Administrasi Pembangunan Kelas A dan juga rekan-rekan seperjuangan pada Konsentrasi Komunikasi Pembangunan Angkatan 2015 Pasca Sarjana Universitas Halu Oleo Kendari ( Hasbarman, Atto Raidi, Rahim Wabula, Ety Nurbaiti, Mirna Sera, Hasrina, Silvyanti Kia, Susianti, Lenny, Rina) yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang banyak memberikan bantuan, dorongan dan motivasi.
10. Serta semua orang yang telah memberikan inspirasi dan manfaat kepada penulis dalam menempuh pendidikan di Pasca Sarjana Universitas Halu Oleo Kendari.
Tesis ini memang akhir dari perjuangan dalam menempuh pendidikan di Pasca Sarjana, namun juga merupakan awal untuk mencapai tujuan yang lebih tinggi. Penulis menyadari bahwa penelitian ini masih belum sempurna, oleh karena itu saran dan kritik yang membangun dari semua pihak yang berkesempatan membaca tulisan ini sangat diharapkan. Kendari, Penulis,
Emir
Mei 2017
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL............................................................................................ i HALAMAN PENGESAHAN............................ ................................................. ii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN............................................................ iii ABSTRAK........................................................................................................... iv ABSTRACT......................................................................................................... v KATA PENGANTAR.......................................................................................... vi DAFTAR ISI........................................................................................................ vii DAFTAR TABEL................................................................................................ vii DAFTAR LAMPIRAN........................................................................................ ix I
II
III
PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang..................................................................................... 1.2 Rumusan Masalah................................................................................. 1.3 Tujuan Penelitian................................................................................. 1.4 Manfaat Penelitian........................................................................ 1.4.1 Manfat Teoritis...................................................................... 1.4.2 Manfaat Praktis.................................................................... 1.4.3 Manfaat Metodologis...............................................................
1 10 11 11 11 12 12
TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Pustaka.................................................................................. 2.1.1 Komunikasi Interpersonal........................................................ 2.1.2 Klasifikasi Komunikasi Interpersonal...................................... 2.1.3 Tujuan Komunikasi Interpersonal............................................ 2.1.4 Efektivitas Komunikasi Interpersonal...................................... 2.1.5 Penyuluhan Pertanian Lapangan........... .................................. 2.1.6 Motivasi.................................................................................... 2.1.7 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Motivasi.......................... 2.1.8 Petani........................................................................................ 2.1.9 Teknologi Sambung Samping pada Tanaman Kakao............... 2.1.10. Penelitian Terdahulu............................................................... 2.2 Kerangka Pikir...................................................................................... 2.3 Hipotesis...............................................................................................
14 14 16 17 19 22 26 34 40 41 48 49 52
METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian............................................................... 3.2. Desain Penelitian................................................................................. 3.3. Populasi dan Sampel............................................... 3.3.1. Populasi................................................................................... 3.3.2. Sampel....................................................... 3.4. Variabel Penelitian dan Defenisi Operasional..................................... 3.4.1. Variabel Penelitian............... .................................................. 3.4.2. Defenisi Operasional.............................................................. 3.5. Operasional Variabel........................................................................... 3.6. Tehnik Pengumpulan Data................................................................... 3.7. Uji Validitas dan Reliabilitas............................................................... 3.7.1. Uji Validitas............................................................................
54 52 55 55 55 56 56 57 59 61 62 62
3.7.2. Uji Reliabilitas......................................................................... 63 3.8. Instrumen Penelitian............................................................................ 65 3.9. Analisis Data........................................................................................ 65 VI
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Wilayah Penelitian................................................. 4.1.1. Letak, Luas Wilayah dan Iklim............................................... 4.1.2. Keadaan Topografi dan Tanah................................................ 4.1.3. Iklim......................................................................................... 4.1.4. Keadaan Penduduk.................................................................. 4.1.4.1. Keadaan Penduduk Menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin............................................................ 4.1.4.2. Keadaan penduduk Menurut Tingkat Pendidikan.... 4.1.5. Tata Guna Lahan..................................................................... 4.1.6. Keadaan Sektor Pertanian........................................................ 4.1.7. Keadaan Sarana Prasarana Sosial Ekonomi............................ 4.2. Hasil Penelitian.................................................................................... 4.2.1. Identitas Responden.......................................................................... 4.2.1.1 Umur Responden................................................................... 4.2.1.2 Tingkat Pendidikan Responden............................................. 4.2.1.3. Pengalaman Berusahatani Kakao......................................... 4.2.1.4. Jumlah Tanggungan Keluarga.............................................. 4.2.1.5. Luas Lahan Garapan............................................................. 4.3. Penyuluhan Pertanian Lapangan terhadap Motivasi Petani dalam Penerapan Teknologi Sambung Samping di Desa Andowengga Kabupaten Kolaka Timur.................................................................... 4.3.1. Tingkat Komunikasi Interpersonal Penyuluh Pertanian Lapangan............................................................................... 4.3.2. Tingkat Motivasi Petani dalam Penerapan Teknologi Sambung Samping................................................................ 4.4. Pengaruh Komunikasi Interpersonal Penyuluh Pertanian Lapangan Terhadap Motivasi Petani dalam Menerapkan Teknologi Sambung Samping............................................................................................... 4.5. Pembahasan.........................................................................................
KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan.......................................................................................... 5.2. Saran.................................................................................................... DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................
70 70 71 73 73 74 75 76 77 78 79 79 80 82 83 84 86
86 88
104
112 114
V.
121 122 123
DAFTAR TABEL
Tabel
Hal.
4.1. Hasil Uji reliabilitas...................................................................................... 4.2.
63
Jenis Tanah dan Luas Wilayah Desa Andowengga Kabupaten Kolaka Timur..............................................................................................................
4.3. Keadaan Penduduk Berdasarkan Kelompok Umur dan Jenis
71 73
Kelamin.......................................................................................................... 4.4. Keadaan Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan...................................
74
4.5. Pemanfaatan Lahan Menurut Luas dan Jenisnya..........................................
75
4.6. Keadaan Tanaman Pangan menurut Jenis dan Luas Lahan...........................
76
4.7. Keadaan Tanaman Perkebunan.....................................................................
77
4.8. Keadaan Prasarana Sosial Ekonomi...............................................................
78
4.9.
Identitas Responden.......................................................................................
79
4.10. Klasifikasi Responden Berdasarkan Kategori Umur....................................
80
4.11 Klasifikasi Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan.............................
82
4.12 Klasifikasi Responden Berdasarkan Pengalaman berusahatani.....................
83
4.13 Klasifikasi Responden Berdasarkan Jumlah Tanggungan.............................
85
4.14 Klasifikasi Responden Berdasarkan Luas Lahan...........................................
86
4.15 Tingkat Komunikasi Interpersonal Penyuluh Pertanian Lapangan dimensi
89
keterbukaan.................................................................................................. 4.16 Pernyataan responden terhadap Komunikasi Interpersonal Penyuluh
90
Pertanian Lapangan dimensi keterbukaan..................................................... 4.17 Tingkat Komunikasi Interpersonal Penyuluh Pertanian Lapangan dimensi
92
empaty.......................................................................................................... 4.18 Pernyataan responden terhadap Komunikasi Interpersonal Penyuluh
93
Pertanian Lapangan dimensi empaty.......................................................... 4.19 Tingkat Komunikasi Interpersonal Penyuluh Pertanian Lapangan dimensi
95
sikap mendukung........................................................................................ 4.20 Pernyataan responden terhadap Komunikasi Interpersonal Penyuluh Pertanian Lapangan dimensi
96
mendukung................................................................................................... 4.21 Tingkat Terhadap Komunikasi Interpersonal Penyuluh Pertanian Lapangan
98
dimensi sikap positif..................................................................................... 4.22 Pernyataan responden terhadap Komunikasi Interpersonal Penyuluh
99
Pertanian Lapangan dimensi sikap positif................................................... 4.23 Tingkat Komunikasi Interpersonal Penyuluh Pertanian Lapangan dimensi
101
kesetaraan.................................................................................................... 4.24 Pernyataan responden terhadap Komunikasi Interpersonal Penyuluh
102
Pertanian Lapangan dimensi kesetaraan....................................................... 4.25 Tingkat Motivasi Petani Terhadap Penerapan Teknologi Sambung
104
Samping dimensi harapan............................................................................ 4.26
Pernyataan responden terhadap motivasi petani dalam menerapkan
105
teknologi sambung samping dimensi harapan............................................. 4.27 Tingkat Motivasi Petani Terhadap Penerapan Teknologi Sambung
106
Samping dimensi valensi............................................................................. 4.28 Pernyataan responden terhadap Komunikasi Interpersonal Penyuluh
107
Pertanian Lapangan dimensi valensi........................................................... 4.29 Tingkat Motivasi Petani Terhadap Penerapan Teknologi Sambung
109
Samping dimensi instrumentalis................................................................. 4.30 Pernyataan responden terhadap Komunikasi Interpersonal Penyuluh
110
Pertanian Lapangan dimensi instrumentalis................................................ 4.31 Pengaruh Komunikasi Interpersonal Terhadap Motivasi Petani Dalam
112
Menerapkan Teknologi Sambung Samping (Coefficients)............................ 4.31 Pengaruh Komunikasi Interpersonal Terhadap Motivasi Petani Dalam Menerapkan Teknologi Sambung Samping (Model Summary)....................
118
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran
Hal.
01. Daftar Pertanyaan Responden (Kuesioner)...............................................
126
02. Tabulasi Tingkat Jawaban Responden Variabel Komunikasi
132
Interpersonal Penyuluh Pertanian Lapangan............................................. 03. Tabulasi Tingkat Jawaban Responden Variabel Motivasi Petani dalam
140
Menerapkan Teknologi Sambung Samping.............................................. 04. Hasil Uji Validitas Variabel Komunikasi Interpersonal...........................
144
05. Hasil Uji Validitas Variabel Motivasi Petani...........................................
146
06. Hasil Uji Reliabilitas Variabel Komunikasi Interpersonal dan Motivasi
147
Petani........................................................................................................ 07. Hasil Transformasi Data Variabel Komunikasi Interpersonal.................
148
08. Hasil Transformasi Data Variabel Motivasi Petani..................................
157
09. Data SPSS................................................................................................
164
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Pembangunan pertanian merupakan bagian penting dari pembangunan nasional yaitu untuk mewujudkan masyarakat adil dan makmur. Pembangunan merupakan perubahan atau transformasi dari semua yang bersifat tradisional ke modern yang yang berlangsung secara terus menerus. Tujuan dari pembangunan pertanian adalah meningkatkan hasil dan mutu produksi, pendapatan dan taraf hidup petani serta penganekaragaman komoditi pertanian untuk perluasan pasar dan peningkatan partisipasi kelompok. Keberhasilan pembangunan pertanian berkaitan erat dengan peran sumber daya manusia, tingkat pengetahuan dan perubahan perilaku manusia sebagai pelaku pembangunan sangat diperlukan sebagai sarana untuk dapat menerapkan teknologi yang ada. Sektor pertanian merupakan sektor yang mampu bertahan dalam kondisi apapun. Termasuk saat krisis ekonomi melanda berbagai negara di dunia termasuk Indonesia. Oleh karena itu, bidang pertanian ikut berperan penting dalam pemulihan ekonomi di Indonesia dan menjadi salah satu program yang strategi pemerintah untuk
mengentaskan
kemiskinan.
Beberapa
tanaman
pokok
yang
dapat
dikembangkan dalam bidang pertanian salah satunya adalah tanaman kakao. Kakao (Thebroma cacao) merupakan salah satu komoditas unggulan perkebunan yang peranannya cukup penting bagi perekonomian nasional, khususnya sebagai penyedia lapangan kerja, kakao juga berperan dalam mendorong pengembangan wilayah dan pengembangan agroindustri. Misalnya perkebunan kakao pada tahun 2011 telah menyediakan lapangan kerja dan sumber pendapatan
1
bagi sekitar 900 ribu kepala keluarga petani yang sebagaian besar berada di Kawasan Timur Indonesia (KTI) serta memberikan sumbangan devisa terbesar ke tiga sub sektor perkebunan setelah karet dan kelapa sawit dengan nilai sebesar US $ 701 juta. Akhir-akhir ini pengembangan budidaya kakao sedang mengalami beberapa permasalahan. Permasalahan yang paling terasa adalah serangan hama dan penyakit serta kualitas dan kuantitas yang semakin mengalami penurunan ditambah lagi sumber daya manusia yang kurang. Tidak bisa dipungkiri bahwa sebagian besar petani kakao hanya mendapatkan keahlian bercocok tanam yang diwariskan dari pendahulu mereka dan masih bersifat tradisional, sehingga pengelolaannya hanya berdasarkan pengalaman, termasuk salah satu daerah di Sulawesi Tenggara yaitu Desa Andowengga Kabupaten Kolaka Timur. Masyarakat di Desa Andowengga Kabupaten Kolaka Timur mempunyai mata pencaharian sebagai petani kakao. Petani kakao yang ada di Kecamatan Poli-polia saat ini berjumlah 1.060 orang, dengan rincian yang tidak menerapkan teknologi sambung samping berjumlah 605 orang, dan yang menerapkan teknologi sambung samping sebanyak 455 orang, dan dengan luas area perkebunan kurang lebih 872 ha. (Dinas Pertanian, Kehutanan dan Perkebunan Kolaka Timur, Tahun 2016). Profesi sebagi petani menjadi sumber penghasilan yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup dan meningkatkan kesejahteraan rumah tangga. Sebagian besar petani di Desa Andowengga menanam kakao di lahan masing-masing dan masih terdapat juga buruh tani yang menggarap lahan orang lain. Aktivitas bertani kakao mengalami pasang surut karena produktivitas hasil pertanian mengalami penurunan baik secara kuantitas maupun kualitas. Hal tersebut dapat dilihat dari 2 tahun terakhir jumlah produksi kakao
2
mengalami penurunan, pada tahun 2014 produksi kakao berjumlah 463 ton dan pada tahun 2015 produksi kakao berjumlah 401 ton. (Dinas Pertanian, Kehutanan dan Perkebunan Kolaka Timur, Tahun 2016) Kondisi areal tanaman kakao yang tidak diikuti oleh peningkatan produksi kakao, hal tersebut disebabkan oleh meningkatnya jumlah tanaman produktif lain, sementara laju produktivitas tanaman per hektar per tahun cenderung menurun. Menurut Suhendi (2007), faktor-faktor yang menyebabkan rendahnya produktivitas kakao selain serangan hama dan penyakit, anomali iklim, tajuk tanaman rusak, populasi tanaman berkurang, teknologi budidaya oleh petani yang masih sederhana, penggunaan bahan tanam yang mutunya kurang baik, juga karena umur tanaman yang sudah cukup tua sehingga kurang produktif lagi. Tanaman kakao produktivitasnya mulai menurun setelah umur 15-20 tahun. Tanaman tersebut umumnya memiliki produktivitas yang hanya tinggal setengah dari potensi produktivitasnya. Kondisi ini berarti bahwa tanaman kakao yang sudah tua potensi produktivitasnya rendah, sehingga perlu dilakukan rehabilitasi (Suhendi, 2007). Rehabilitasi tanaman kakao dimaksudkan untuk
memperbaiki atau
meningkatkan potensi produktivitas dan salah satunya dilakukan dengan teknologi sambung samping (side grafting). Menurut Prastowo (2006) sambung samping merupakan teknik perbaikan tanaman yang dilakukan dengan cara menyisipkan batang atas (entres) dengan klon-klon yang dikehendaki sifat unggulnya pada sisi batang bawah. Secara garis besar, tujuan perbaikan tanaman adalah untuk meningkatkan produktivitas dan mutu biji yang dihasilkan. Upaya yang telah dilakukan oleh petani selama ini untuk mengatasi penurunan produksi tanaman kakao yang dipengaruhi umur tanaman yang sudah
3
tua adalah dengan melakukan peremajaan. Peremajaan dilakukan dengan cara mengganti tanaman kakao yang tidak produktif (tua/rusak) dengan tanaman baru secara keseluruhan atau bertahap dengan menggunakan bahan tanaman unggul. Kegiatan ini dinilai kurang efektif karena membutuhkan waktu yang cukup lama untuk memperoleh hasil, di lain pihak kebutuhan hidup sehari-hari petani terus meningkat. Apabila permasalahan tersebut tidak segera ditangani, maka dapat mengganggu kelangsungan produksi kakao sebab akan terjadi penurunan produksi dari waktu kewaktu. Prinsip dasar rehabilitasi dengan metode sambung samping adalah penyatuan
kambium dari entres dengan kambium batang bawah, selain itu
penggunaan entres dari klon-klon unggul sangat dianjurkan karena diyakini mempunyai dampak positif terhadap peningkatan produksi dan mutu hasil, ketersediaan klon unggul mutlak diperlukan. Alternatif rehabilitasi dengan metode sambung samping cukup efektif karena petani dengan mudah dapat melakukan sendiri serta waktu yang dibutuhkan relatif singkat. Suhendi (2007), mengatakan bahwa dibanding dengan okulasi tanaman dewasa dan
tanam ulang, metode
sambung samping mempunyai keunggulan antara lain: (a) areal tanaman kakao dapat direhabilitasi dalam waktu relatif singkat, (b) lebih murah dan tanaman kakao lebih cepat berproduksi dibanding cara tanam ulang (replanting), (c) batang atas hasil sambungan belum berproduksi, hasil buah dari batang bawah dapat dipertahankan, (d) batang bawah dapat berfungsi sebagai penaung yang bersifat sementara bagi batang atas yang sedang tumbuh. Kendala
yang sering dihadapi ketika melakukan rehabilitasi pada
tanaman kakao adalah jauhnya jarak antara pohon induk atau sumber entres dengan
4
kebun yang akan direhabilitasi, sehingga dibutuhkan waktu yang lama mulai dari pengambilan entres sampai dengan proses penyambungan. Selain itu, jumlah tanaman kakao yang akan disambung jumlahnya sangat banyak, sehingga tidak bisa dilakukan penyambungan dalam waktu sehari karena entres yang belum tersambung harus disimpan untuk keesokan harinya. Beberapa lahan tanaman kakao dengan metode sambung samping dinilai suatu langkah efektif, namun di lahan lain, metode sambung samping sebagai langkah efektif untuk meningkatkan kualitas dan memperbanyak hasil kakao karena proses sambung samping dapat menghentikan panen beberapa waktu. Sehingga dengan persoalan tersebut diatas para petani kurang termotivasi untuk menerapkan teknologi sambung samping Dengan kondisi dan permasalahan yang dihadapi petani dituntut peran dan kehadiran penyuluh pertanian lapangan untuk memberikan solusi terhadap permasalahan tersebut. Penyuluhan pertanian didefenisikan sebagai suatu sistem pendidikan di luar sekolah untuk keluarga-keluarga tani di pedesaan, dimana mereka belajar sambil berbuat untuk menjadi mau, tahu, dan bisa menyelesaikan sendiri masalah-masalah yang dihadapinya secara baik, menguntungkan dan memuaskan (Wiriaatmaja, 1986). Atau dengan kata lain kegiatan penyuluhan pertanian adalah suatu kegiatan penyampaian informasi kepada orang lain, dengan harapan orang tersebut dapat berubah perilakunya dengan mau melaksanakan informasi yang disampaikan. Seseorang berubah perilakunya dapat disebabkan setelah berinteraksi dengan orang lain. Bila kita ingin berinteraksi dengan orang lain, maka komunikasi amat diperlukan. Sehingga informasi apa yang ingin kita sampaikan dapat diterima oleh mereka. Berbicara penyuluhan nonformal, yang intinya ingin berubah perilaku
5
dari sasaran penyuluhan itu. Perubahan perilaku dapat terjadi apabila terjadi interaksi penyuluh yang akan menyampaikan informasi baru dengan sasaran dengan melakukan komunikasi dengan baik. Penyuluh pertanian dapat dan harus menggunakan tehnik-tehnik komunikasi yang paling efektif agar sasaran mau menerapkan pengetahuan barunya itu. Melalui komunikasi yang efektif dapat menunjang keberhasilan penyuluhan pertanian. Kegiatan penyuluhan pertanian, komunikasi menjadi sebuah faktor penting yang dapat menunjang tercapainya tujuan-tujuan penyuluhan. Disini komunikasi dituntut untuk memiliki sebuah strategi komunikasi agar objek penyuluhan dapat menerima pesan dengan baik dan tidak terjadi miss uderstanding dalam proses penyuluhan ini. Setiap petani di suatu daerah pertanian memiliki karakteristik yang berbeda-beda, oleh karenanya penyajian komunikasinya pun perlu disesuaikan dengan daerah masing-masing petani. Peran petani yang masih berada di daerah pedesaan yang terisolir tentunya lebih efektif jika diberikan penyuluhan dengan metode dialog dua arah serta pendekatan komunikasi interpersonal. Komunikasi interpersonal menurut Joseph A. Devito dalam bukunya “the interpersonal communication book”. (Devito.1889) sebagai: “proses pengiriman dan penerimaan pesan-pesan antara dua orang atau diantara sekelompok kecil orangorang, dengan beberapa efek dan beberapa umpan balik secara seketika. Jadi komunikasi merupakan proses pemindahan informasi dan pengertian antara dua orang atau lebih, dimana masing-masing berusaha untuk memberikan arti pada pesan-pesan simbolik yang dikirim melalui suatu media yang menimbulkan umpan balik.
6
Pentingnya
situasi
komunikasi
interpersonal
karena
prosesnya
memungkinkan berlangsung secara dialogis. Komunikasi yang berlangsung secara dialogis selalu lebih baik daripada secara monologis. Monolog menunjukkan suatu bentuk komunikasi dimana seseorang bicara yang lain mendengarkan, jadi tidak ada interaksi. Yang aktif hanya komunikatornya saja, sedangkan komunikan bersifat pasif. Komunikasi interpersonal berlangsung antara dua individu, karena pemahaman komunikasi dan hubungan antara pribadi menempatkan pemahaman mengenai komunikasi dalam proses psikologis. Setiap individu dalam tindakan komunikasi memiliki pemahaman dan makna pribadi terhadap setiap hubungan dimana dia terlibat di dalamnya. Hal terpenting dari aspek psikologis dalam komunikasi adalah asumsi bahwa diri pribadi individu terletak dalam individu dan tidak mungkin diamati secara langsung. Artinya dalam komunikasi interpersonal pengamatan terhadap seseorang dilakukan melalui perilakunya dengan mendasarkan pada persepsi orang yang mengamati. Saat ini penyuluh pertanian lapangan yang ada dan tersebar di Kecamatan Polia-polia berjumlah 6 orang yang bertugas dan harus melayani sebanyak 8 desa dan salah satunya adalah desa Andowengga. Dengan kondisi keterbatasan petugas penyuluh pertanian lapangan ini menjadi tantangan tersendiri di satu sisi petugas penyuluh pertanian lapangan harus secara rutin memberikan atau mengadakan sosialisasi kepada petani namun di satu sisi mereka keterbatasan SDM. Kondisi ini berdampak pada kurang intensifnya pertemuan/kegiatan sosialisasi kepada petani dan dapat berdampak pada pesan-pesan yang ingin disampaikan oleh penyuluh pertanian lapangan.
7
Namun, seperti yang telah diketahui bersama, bahwa kegiatan penyuluhan jelas tidak dapat memecahkan semua permasalahan yang dihadapi petani. Tidak sedikit ide-ide yang disebarkan oleh penyuluh itu gagal dan kandas ditengah jalan. Sehingga inovasi yang diberikan tidak berhasil disebarkan dan kadang kala ditolak dan ada juga inovasi yang diterima tetapi salah penggunaan atau penerapannya. Seringnya kegagalan dalam penyampaian inovasi dikarenakan adanya faktor pengetahuan yang dimiliki petani hanya terbatas pada apa yang mereka rasakan secara langsung, biasanya hanya melalui pengamatan dan apa yang bisa mereka fahami dengan konsep mereka sendiri. Konsep-konsep ini muncul dari pengalaman mereka pada masa lalu. Oleh karena itu, kemungkinan mereka kesulitan untuk mengartikan proses yang baru atau proses yang hanya berpengaruh secara perlahan-lahan atau secara tak langsung. Kecepatan proses penerimaan suatu inovasi yang disebarkan pada masyarakat dipengaruhi oleh beberapa faktor misalnya sifat inovasi, saluran komunikasi, keadaan masyarakat, peranan penyuluh dan jenis pengambilan keputusan (Van den Ban A.W. dan Hawkins H.S, 1999). Kehidupan pada umumnya, manusia mempunyai kebutuhan baik material maupun spiritual. Kebutuhan itu bersumber dari dorongan-dorongan alamiah yang dimiliki setiap manusia sejak dilahirkan. Dorongan-dorongan alamiah baik dalam bentuk mempertahankan dan mengembangkan diri, maupun mengembangkan jenis, akhirnya akan menjadi motivasi utama setiap pola perilaku seseorang. Pola perilaku tersebut akan terlihat dalam aktivitas-aktivitas untuk mencapai tujuan sehingga kebutuhan akan tercukupi. Aktivitas-aktivitas tersebut salah satunya dapat dilihat melalui proses komunikasi interpersonal. Komunikasi Interpersonal adalah komunikasi antara orang-orang secara tatap muka, yang memungkinkan
8
setiap pesertanya menangkap reaksi orang lain secara langsung, baik secara verbal ataupun nonverbal. Arus informasi dalam proses penyebaran inovasi kepada petani telah menjadi kebutuhan mendasar dan sebagai syarat terjadinya perubahan baik itu pengetahuan, sikap perilaku dan keterampilan. Perubahan tersebut akan mendorong atau memberi motivasi terjadinya penerapan teknologi usahatani kakao yang diberikan. Salah satu cara petani untuk mendapatkan informasi adalah dengan melalui komunikasi interpersonal, disamping dapat melalui komunikasi massa. Disini komunikasi interpersonal itu mempunyai keunikan karena selalui dimulai dari proses hubungan yang bersifat psikologis, dan proses psikologis selalu mengakibatkan keterpengaruhan. Jenis komunikasi ini dianggap paling efektif untuk mengubah sikap, pendapat atau perilaku manusia berhubung prosesnya yang dialogis. Komunikasi interpersonal yang dilakukan penyuluh pertanian berperan dalam memberikan informasi pertanian mengenai inovasi/teknologi baru, pengetahuan, harga pasar dan pengembangn modal yang diperlukan bagi usahatani untuk kelangsungan hidup petani serta meningkatkan produksi kakao. Masyarakat
petani
di
pedesaan
lebih
cenderung
memanfaatkan
komunikasi interpersonal dalam memperoleh informasi yang diinginkan, karena lebih mudah dan lebih cepat untuk memperoleh tanggapan balik dan sekaligus bisa memberikan penilaian secara langsung terhadap berbagai kesulitan yang dihadapai petani. Komunikasi interpersonal antara petani dengan penyuluh pertanian memang sangat perlu untuk dibina. Karena bagi petani komunikasi interpersonal terutama interaksi dengan penyuluh pertanian merupakan cara yang dapat diandalkan untuk mendapatkan informasi mengenai inovasi yang diberikan. Oleh
9
karena itu peneliti tertarik untuk meneliti mengenai “ Pengaruh Komunikasi Interpersonal Penyuluh Pertanian Lapangan Terhadap Motivasi Petani dalam Menerapkan Teknologi Sambung samping Pada Tanaman Kakao di Desa Andowengga Kabupaten Kolaka Timur”. 1.2. Rumusan Masalah Untuk mengelolah perkebunan kakao, petani memerlukan inovasi atau teknologi baru, pengetahuan serta wawasan yang dapat diperoleh melalui interaksii sosial dalam bentuk komunikasi interpersonal antara petani dengan petugas penyuluhan. Melalui komunikasi tersebut petani bisa memperoleh inovasi baru, saling bertukar pikiran dan pendapat tentang kesulitan yang ditemui dilapangan secara langsung. Pada umumnya masyarakat pedesaan cenderung mempergunakan komunikasi interpersonal karena lebih mudah dan cepat serta kesempatan dalam memperoleh informasi tanggapan langsung (feedback) sangat besar. Permasalahan muncul ketika dihadapkan pada apakah informasi yang diperoleh petani terhadap inovasi yang diberikan akan berhenti (siagnan) dalam diri petani tersebut, atau akan terus berlanjut (continue) ke dalam lingkup petani. Peran Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) memang sangat penting dalam memberikan persuasi dan informasi tambahan mengenai inovasi yang bersangkutan. Sehingga, akan timbul dorongan atau motivasi dari petani dalam menerapkan teknologi sambung samping pada tanaman kakao yang diberikan. Memang pada umumnya Penyuluh Pertanian sering dijadikan teman berkonsultasi dalam memutuskan penerimaan inovasi. Selanjutnya, muncul rumusan masalah dari penelitian ini, yaitu :
10
1.
Seberapa besar tingkat komunikasi interpersonal Penyuluh Pertanian Lapangan dalam menyampaikan teknologi sambung samping pada tanaman kakao Di Desa Andowengga Kabupaten Kolaka Timur?
2.
Seberapa besar tingkat motivasi petani dalam menerapkan teknologi sambung samping pada tanaman kakao di Desa Andowengga Kabupaten Kolaka Timur?
3.
Seberapa besar pengaruh komunikasi interpersonal Penyuluh Pertanian Lapangan terhadap motivasi petani dalam menerapkan teknologi sambung samping di Desa Andowengga Kabupeten Kolaka Timur.
1.3. Tujuan Penelitian 1.
Untuk mengetahui seberapa besar tingkat komunikasi interpersonal Penyuluh Pertanian Lapangan dalam menyampaikan teknologi sambung samping pada tanaman kakao di Desa Andowengga Kabupaten Kolaka Timur.
2.
Untuk mengetahui seberapa besar tingkat motivasi petani dalam menerapkan teknologi sambung samping pada tanaman kakao di Desa Andowengga Kabupaten Kolaka Timur.
3.
Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh komunikasi interpersonal Penyuluh Pertanian Lapangan terhadap motivasi petani dalam menerapkan teknologi sambung samping di Desa Andowengga Kabupeten Kolaka Timur.
1.4. Manfaat Penelitian 1.4.1 Manfaat Teoritis Secara teoritis penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:
11
1.
Penelitian ini diharapkan dapat memperkaya ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan komunikasi interpersonal Penyuluh Pertanian Lapangan.
2.
Penelitian ini diharapkan menjadi sumber pengetahuan baru dalam ilmu komunikasi.
1.4.2 Manfaat Praktis Secara praktis penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut: 1.
Menjadi bahan pertimbangan dan informasi bagi pemerintah dan Dinas setempat dalam perumusan program sektor pertanian.
2.
Menjadi bahan informasi bagi petani dalam mengelolah usahataninya terkait dengan inovasi baru yang diberikan.
1.4.3 Manfaat Metodologis Secara metodologis penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan literatur bagi peneliti lain untuk penelitian lebih lanjut terutama mengenai pengaruh komunikasi interpersonal terhadap motivasi petani dalam menerapkan teknologi suatu inovasi baru dalam bidang pertanian.
12
II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS
2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Komunikasi Interpersonal Devito (1997) komunikasi interpersonal dapat didefinisikan berdasarkan tiga komponen. Pertama, definisi komunikasi interpersonal berdasarkan komponen yaitu penyampaian pesan oleh orang lain atau sekelompok orang, dengan berbagai dampaknya dan dengan peluang untuk memberikan umpan balik segera. Kedua, berdasarkan hubungan diadik yaitu komunikasi yang berlangsung diantara dua orang (diadik) yang mempunyai hubungan yang mantap dan jelas. Ketiga, berdasarkan pengembangan, yaitu komunikasi interpersonal dilihat sebagai akhir perkembangan komunikasi yang bersifat tak pribadi (interpersonal) pada satu ekstrim menjadi komunikasi pribadi pada intim pada ekstrim yang lain. Komunikator dengan komunikan. Rogers dalam Depari
(1998) mengemukakan bahwa, komukasi
antarpribadi merupakan komunikasi dari mulut ke mulut yang terjadi dalam interaksi tetap muka antara beberapa pribadi. Mulyana (2008), komunikasi interpersonal adalah komunikasi antara orangorang secara tatap muka, yang memungkinkan setiap pesertanya menangkap reaksi orang lain secara langsung, baik secara verbal ataupun secara non verbal. Purwanto (2006), komunikasi interpersonal adalah komunikasi dilakukan antara seseorang dengan orang lain dalam suatu masyarakat maupun organisasi
(bisnis dan
nonbisnis), dengan menggunakan media komunikasi tertentu dan bahasa yang mudah dipahami (informal) untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Berdasarkan
13
berapa definisi diatas dapat disimpulkan bahwa, komunikasi interpersonal adalah komunikasi yang
terjadi antara dua orang atau lebih secara tatap muka baik
dilakukan melalui verbal maupun nonverbal yang belangsung timbal balik (feedback). komunikasi interpersonal dirasakan lebih efektif untuk merubah sikap, pendapat dan prilaku seseorang . Effendi (2000), pada hakekatnya komunikasi interpersonal adalah komunikasi antar komunikator dengan komunikan, komunikasi jenis ini dianggap paling efektif dalam upaya mengubah sikap, pendapat atau perilaku seseorang, karena sifatnya dialogis berupa percakapan. Arus balik bersifat langsung, komunikator mengetahui tanggapan komunikan ketika itu juga. Pada saat komunikasi dilancarkan, komunikator mengetahui secara pasti apakah komunikasinya positif atau negatif, berhasil atau tidaknya. Jika ia dapat memberikan kesempatan pada komunikan untuk bertanya seluas-luasnya (Sunarto, 2003) Komunikasi interpersonal disini merupakan anak teori dari sebuah teori besar yaitu teori-teori penerima dan memprosesan pesan. Teori ini menjelaskan bagaimana pesan-pesan dihasilkan dan diterima serta bagaimana manusia memahami, mengorganisasikan dan mengunakan informasi yang terkandung di dalam pesan. Teori menerima dan memprosesasan pesan dibagi menjadi tiga setmen yang paling berinteralasi. Terutama berhubungan dengan proses-proses interpretasi pesan atau pemahaman dan pengertian. Teori yang ada dalam segmen ini mendefinisikan pengertian dan menunjukkan bagaimana ia berkembang, bagaimana kandungan pesan dan maksud dari komunikator dipahami, dan bagaimana penyebab perilaku dimunculkan. Kedua, berhubungan dengan organisasi informasi. Teori ini menerangkan bagaimana informasi diintegrasikan ke dalam sistem kognitif dan
14
bagaimana ia mempengaruhi sikap, bagaimana kita berpikir tentang informasi yang berhubungan dengan sikap-sikap kita dan bagaimana dengan konsistensi digunakan sebagai sebuah prinsip pengorganisasian. Ketiga, berhubungan proses pembuatan penilaian . Teori ini berhubungan dengan bagaimana informasi diperbandingkan dengan apa yang sudah kita ketahui dan harapan, peran dan penyimpanan dari harapan, dan bagaimana nilai informasi diperbandingkan. Perkembangan selanjutnya dari teori interpretasi pesan salah satunya adalah teori Osgood, yang dimulai dengan asumsi bahwa individu memberi respon terhadap ransangan di dalam lingkungan, sehingga membentuk sebuah hubungan stimulusrespon(S-R). Osgood meyakini bahwa asosiasi dasar S-R ini bertanggung jawab terhadap pembentukan arti, yang merupakan respon mental internal terhadap sebuah rangsangaan. Secara eksternal, terhadap sebuah rangsangan fisik dan sebuah tanggapan behavioral. Pengertian internal sendiri dapat dibagi menjadi dua bagian, sebuah respon dan sebuah ransangan. Dengan demikian dapat dijelaskan keseluruhan rantainya yang terdiri dari bagian-bagian berikut : (1) ransang fisik (2) respon internal (3) ransangan internal (4) respon eksternal. Dari teori Osgood ini kemudian berkembang lagi menjadi teori komunikasi interpersonal yang disempurnakan oleh Wilbur Scrhamm dan Osgood sendiri.
2.1.2 Klasifikasi Komunikasi Interpersonal Redding (dalam Muhammad, 2004) mengembangkan klasifikasi komunikasi interpersonal menjadi interaksi intim, percakapan sosial, interogasi atau pemeriksaan dan wawancara.
15
a. Interkasi intim termasuk komunikasi diantara teman baik, anggota famili, dan orang-orang yang sudah mempunyai ikatan emosional yang kuat. b. Percakapan sosial adalah interaksi untuk menyenangkan seseorang secara sederhana. Tipe komunikasi tatap muka penting bagi pengembangan hubungan informal dalam organisasi. Misalnya dua orang atau lebih bersama-sama dan berbicara tentang perhatian, minat di luar organisasi seperti isu politik, teknologi dan lain sebagainya. c. Interogasi atau pemeriksaan adalah interaksi antara seseorang yang ada dalam kontrol, yang meminta atau bahkan menuntut informasi dari yang lain. Misalnya seseorang karyawan dituduh mengambil barang-barang organisasi maka atasannya akan menginterogasinya untuk mengetahui kebenarannya. d. Wawancara adalah salah satu bentuk komunikasi interpersonal dimana dua orang terlibat dalam percakapan yang berupa tanya jawab. Misalnya atasan yang mewancarai bawahannya untuk mencari informasi mengenai suatu pekerjaannya.
2.1.3 Tujuan Komunikasi Interpersonal Komunikasi interpersonal mungkin mempunyai beberapa tujuan. Disini akan dipaparkan 6 tujuan komunikasi interpersonal (Muhammad, 2004) antara lain : a. Menemukan Diri Sendiri Salah satu tujuan komunikasi interpersonal adalah menemukan personal atau pribadi. Bila kita terlibat dalam pertemuan interpersonal dengan orang lain kita belajar banyak sekali tentang diri kita maupun orang lain. Komunikasi interpersonal memberikan kesempatan kepada kita untuk berbicara tentang apa yang kita sukai, atau mengenai diri kita. Adalah sangat menarik dan
16
mengasyikkan bila berdiskusi mengenai perasaan, pikiran,dan tingkah laku kita sendiri. Denga pembicaraan diri kita dengan orang lain, kita memberikan sumber balikan yang luar biasa pada perasaan, pikiran, dan tingkah laku kita. b. Menemukan Dunia Luar Hanya komunikasi interpersonal menjadikan kita dapat memahami lebih banyak tentang diri kita dan orang lain yang berkomunikasi dengan kita. Banyak informasi yang kita ketahui datang dari komunikasi interpersonal, meskipun banyak jumlah informasi yang datang kepada kita dari media massa hal itu sering kali didiskusikan dan akhirnya dipelajari. Atau didalami melalui interaksi interpersonal c. Membentuk dan Menjaga Hubugan Yang Penuh Arti Salah satu keinginan orang yang paling besar adalah membentuk dan memelihara hubungan dengan orang lain. Banyak dari waktu kita pergunakan dalam komunikasi interpersonal diabadikan untuk membentuk dan menjaga hubungan sosial dengan orang lain. d. Berubah Sikap dan Tingkah laku Banyak waktu kita pergunakan untuk mengubah sikap dan tingkah laku orang lain dengan pertemuan interpersonal. Kita boleh menginginkan mereka memilih cara tertentu, melihat film, menulis membaca buku, memasuki bidang tertentu dan percaya bahwa sesuatu itu benar atau salah. Kita banyak menggunakan waktu terlibat dalam posisi interpersonal. e. Untuk Bermain dan Kesenangan Bermain mencakup semua aktivitas yang mempunyai tujuan utama adalah mencari kesenangan. Berbicara dengan teman mengenai aktivitas kita pada waktu
17
akhir pesan, berdiskusi mengenai oleh raga, menceritakan cerita lucu pada umumnya hal itu adalah merupakan pembicaraan yang untuk menghabiskan waktu. Dengan melakukan komunikasi interpersonal semacam itu dapat memberikan keseimbangan yang penting dalam pikiran yang memerlukan rileks dari semua keseriusan dan lingkungan kita. f. Untuk Membantu Ahli-ahli kejiwaan, ahli psikologi klinis dan terapi menggunakan komunikasi interpersonal dalam kegiatan profesional mereka untuk mengarahkan kliennya. Kita juga berfungsi membantu orang lain dalam interaksi interpersonal kita sehari-hari. Kita berkonsultasi dengan seorang teman yang putus cinta, berkonsultasi dengan mahasiswa tentang mata kuliah yang sebaiknya diambil dan lain sebagainya.
2.1.4 Efektivitas Komunikasi Interpersonal Efektivitas komunikasi interpersonal dimulai dengan lima kualitas umum yang dipertimbangkan yaitu keterbukaan (openness), empati (empathy), sikap mendukung (supportiviness), sikap positif (positiveness), dan kesetaraan (equality). (Devito, 1997). a. Keterbukaan (Openness) Kualitas keterbukaan mengacu pada sedikitnya tiga aspek dari komunikasi interpersonal. Pertama, komunikator interpersonal yang efektif harus terbuka kepada orang yang diajaknya berinteraksi. Ini tidaklah berarti bahwa orang harus dengan segera membukakan semua riwayat hidupnya. Memang ini mungkin menarik, tapi biasanya tidaklah membantu komunikasi. Sebaiknya, harus ada
18
kesedian untuk membuka diri mengungkapkan informasi yang biasanya disembunyikan, asalkan pengungkapan diri ini patut. Aspek keterbukaan yang kedua mengacu kepada kesedian komunikator untuk beraksi secara jujur terhadap stimulus yang datang. Orang yang diam, tidak kritis, dan tidak tanggap pada umumnya merupakan peserta percakapan yang menjemukan. Kita ingin orang bereaksi secara terbuka terhadap apa yang kita ucapkan. Dan kita kita berhak mengharapkan hal ini. Tidak ada yang lebih buruk daripada ketidak acuahan, bahkan ketidaksependapatan jauh lebih menyenangkan. Kita memperlihatkan keterbukaan dengan cara bereaksi secara spontan terhadap orang lain. Aspek ketiga menyangkut “kepemilikan” perasaan dan pikran (Bochner dan Kelly, 1974). Terbuka dalam pengertian ini adalah mengakui bahwa perasaan dan pikiran yang ada lontarkan adalah memang milik anda dan anda bertanggung jawab atasnya. Cara terbaik untuk menyatakan tanggung jawab ini adalah dengan pesan yang menggunakan kata Saya (kata ganti orang pertama tunggal) b. Empati (empaty) Hendry Backrack (1976) mendefenisikan empati sebagai “kemampuan seseorang untuk ‘mengetahui’ apa yang sedang dialami orang lain itu, melalui kacamata orang lain itu.” Bersimpati, dipihak lain adalah merasakan bagi orang lain atau merasa ikut bersedih. Sedangkan berempati adalah merasakan perasaan yang sama dengan cara yang sama. Orang yang empatik mampu memahami motivasi dan pengalaman orang lain, perasaan dan sikap mereka, serta harapan dan keinginan mereka untuk masa mendatang. Kita dapat mengkomunikasikan empati baik secara verbal maupun non verbal. Secara nonverbal, kita dapat mengkomunikasikan empati dengan memperlihatkan (1) keterlibatan aktif orang
19
lain dengan orang itu melalui ekspresi wajah dan gerak gerik yang sesuai, (2) konsentrasi terpusat meliputi kontak mata, postur tubuh yang penuh perhatian, dan kedekatan fisik; serta (3) sentuhan atau hanya belaian yang sepantasnya. c. Sikap mendukung (supportiveness). Hubungan interpersonal yang efektif adalah hubungan dimana terdapat sikap mendukung (supportiveness). Suatu konsep yang perumusannya dilakukan berdasarkan karya Jack Gibb. Komunikasi yang terbuka dan empatik tidak dapat berlangsung dalam suasana yang tidak mendukung. Kita memperlihatkan sikap mendukung dengan bersikap (1) deskritif, bukan evaluatif, (2) spontan, bukan strategic, dan (3) provisional, bukan sangat yakin. d. Sikap positif (positiveness) Kita mengkomunikasikan sikap positif dalam komunikasi interpersonal dengan sedikitnya dua cara : (1) menyatakan sikap positif dan (2) secara positif mendorong orang yang menjadi teman kita beinteraksi. Sikap positif mengacu pada sedikitnya dua aspek dari komunikasi interpersonal. Pertama, komunikasi interpersonal terbina jika seseorang memiliki sikap positif terhadap diri mereka sendiri. Kedua, perasaan positif untuk situasi komunikasi pada umumnya sangat penting untuk interaksi yang efektif. Tidak ada yang lebih menyenangkan daripada berkomunikasi dengan orang yang tidak menikmati interaksi atau tidak bereaksi secara menyenangkan terhadap situasi atau suasana interaksi. e. Kesetaraan (equality) Dalam setiap situasi, barangkali terjadi ketidaksetaraan. Salah seorang mungkin lebih pandai, lebih kaya, lebih tampan atau cantik atau lebih atletis daripada yang lain. Tidak pernah ada dua orang yang benar-benar setara dalam segala hal.
20
Terlepas dari ketidaksetaraan ini, komunikasi interpersonal akan lebih efektif bila suasananya setara. Artinya, harus ada pengakuan secara diam-diam bahwa kedua pihak sama-sama bernilai dan berharga, dan bahwa masing-masing pihak mempunyai sesuatu yang penting untuk disumbangkan. Dalam suatu hubungan interpersonal yang ditandai oleh kesetaraan, ketidak-sependapatan dan konflik lebih dilihat sebagai upaya untuk memahami perbedaan yang pasti ada daripada sebagai
kesempatan
untuk
menjatuhkan
pihak
lain.
Kesetaraan
tidak
mengharuskan kita menerima dan menyetujui begitu saja semua perilaku verbal dan nonverbal pihak lain. Kesetaraan berarti kita menerima pihak lain. Kesetaraan berarti kita menerima pihak lain, atau menurut istilah Carld rogerts, kesetaraan meminta kita untuk memberikan “penghargaan positif tidak bersyarat” kepada orang lain.
2.1.5 Penyuluhan Pertanian Lapangan Penyuluhan pertanian adalah suatu sistem pendidikan yang berada di luar sekolah yang khususnya untuk keluarga tani yang ditinggal di pedesaan, tujuannya adalah untuk menambah wawasan pertanian dan memberikan solusi atas masalahmasalah yang sering terjadi dilapangan (Soekandar, 1978). Abdul, (2001). Mengartikan penyuluhan pertanian adalah sustu sistem pendidikan untuk masyarakat pedesaan yang bersifat non formal yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan para keluarganya. Van den Ban dan Hawkins (2011), mengartikan penyuluhan merupakan keterlibatan seseorang untuk melakukan komunikasi informasi secara sadar dengan tujuan membantu sesamanya memberikan pendapat sehingga bisa membuat
21
keputusan yang benar. Disini terlihat adanya keterkaitan antara komunikasi dengan penyuluhan. Pendek kata, pengertian penyuluhan pertanian adalah suatu bentuk upaya yang dilakukan untuk memperbaharui perilaku dan pola pikir para petani dan keluarganya, sehingga mereka mampu mandiri dan memiliki inisiatif serta kemampuan dalam mengembangkan segala bentuk usaha/kegiatan dalam hal pertanian yang akan mendukung perbaikan taraf hidup mereka. Tujuan dari penyuluhan pertanian dapat dijabarkan menjadi dua, yaitu : 1. Tujuan jangka pendek yang diharapkan dapat menumbuhkan perubahanperubahan positif di dalam diri petani dengan adanya peningkatan pengetahuan, kecakapan, kemampuan dan kemandirian yang memberi mereka inisiatif untuk kemajuan usaha/kegiatan pertanian. 2. Tujuan jangka panjang yang diharapkan mampu memperbaiki taraf hidup para petani dan menambah kesejahteraan hidup mereka. Ada beberapa unsur yang akan terlibat di dalam penyuluhan pertanian, antar lain: a. Penyuluh pertanian Penyuluh pertanian adalah orang yang bertugas untuk memberikan arahan dan dorongan terhadap para petani agar lebih peka dan dapat menerima serta menggunakan teknologi untuk menambah kesejahteraan mereka. b. Sasaran penyuluhan pertanian Mereka adalah para petani yang akan diberikan materi penyuluhan c. Metode penyuluhan
22
Ini adalah tata cara yang digunakan dalam pelaksanaan penyuluhan pertanian, metode ini harus bersifat mendidik dan membimbing agar dapat diterapkan dan mampu mengubah pola pikir peserta penyuluhan. d. Media penyuluhan pertanian Ini merupakan suatu alat yang menghubungkan penyuluh pertanian dengan materi penyuluhan dan para peserta penyuluhan e. Materi penyuluhan pertanian Ini adalah materi yang disampaikan pada saat penyuluhan, biasanya berupa ilmu pengetahuan atau teknologi baru di dalam pertanian. Sistem penyuluhan pertanian seperti yang tertera dalam UU RI No. 16 Tahun
2006
merupakan
seluruh
rangkaian
pengembangan
kemampuan,
pengetahuan, keterampilan serta sikap pelaku utama (pelaku kegiatan pertanian) dan pelaku usaha melalui penyuluhan. Disebutkan pula bahwa penyuluhan pertanian adalah suatu proses pembelajaran bagi pelaku utama serta pelaku usaha agar mereka mau dan mampu menolong dan mengorganisasikan dirinya dalam mengakses informasi pasar, teknologi, permodalan dan sumber daya lainnya, sebagai upaya untuk meningkatkan produktivitas, efisiensi usaha, pendapatan dan kesejahteraan, serta meningkatkan kesadaran dalam pelestarian fungsi lingkungan hidup. Pengertian tersebut mengandung makna bahwa di dalam proses pembelajaran terjadi proses-proses lain yang terjadi secara simultan, yaitu : a. Proses komunikasi persuasif, yang dilakukan oleh penyuluh dalam memfasilitasi sasaran (pelaku utama dan pelaku usaha) beserta keluarganya guna membantu mencari pemecahan masalah berkaitan dengan dan pengembangan usaha mereka. Proses pemberdayaan, maknanya adalah
23
memberikan kuasa dan wewenang kepada pelaku usaha sehingga setiap usaha dan pelaku usaha (laki-laki dan perempuan) mempunyai kesempatan yang sama untuk : berpartisipasi, mengakses teknologi, sumber daya, pasar dan modal serta melakukan kontrol terhadap setiap pengambilan keputusan. b. Proses pertukaran informasi timbal balik antara penyuluh dan sasaran mengenai berbagai alternatif yang dilakukan dalam upaya pemecahan masalah yang berkaitan dengan pengembangan usahanya. Pelaku/Fasilitator Penyuluh Pertanian Pelaku utama dalam kegiatan penyuluhan pertanian adalah seorang Penyuluh Pertanian atau juga sering di sebut Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL). Penyuluh Pertanian
pada dasarnya adalah aparat atau agen yang membangun
pertanian, pendidik/penasehat yang mengabdi untuk kepentingan para petani, nelayan beserta keluarganya dengan memberikan motivasi, bimbingan dan mendorong para petani mengembangkan swadaya dan kemandiriannya dalam beusahatani yang lebih menguntungkan menuju kehidupan yang lebih bahagia dan sejahtera,
untuk
itu
seorang
Penyuluh
Pertanian
dituntut
untuk
dapat
mengembangkan program dan materinya dalam pelaksanaan penyuluhan agar kinerja penyuluh lebih maksimal. Pelaksanaan penyuluhan pertanian dilakukan harus sesuai dengan program penyuluhan pertanian. Program penyuluhan pertanian dimaksudkan untuk memberikan arahan, pedoman, dan sebagai alat pengendali pencapaian tujuan penyelenggaraan penyuluhan pertanian. Program penyuluhan pertanian terdiri dari program penyuluhan pertanian desa, program penyuluhan kecamatan, program
24
penyuluhan pertanian kabupaten/kota, program penyuluhan pertanian provinsi, dan program penyuluhan pertanian nasional (Undang-Undang No. 16 Tahun 2006). Penyuluh Pertanian dalam melakukan tugas dilapangan selain melakukan penyuluhan, memberikan motivasi dan inovasi teknologi yang dibutuhkan oleh para petani dan keluarganya yang meliputi : 1. Penyuluh sebagai inisiator, yang senantiasa selalu memberikan gagasan/ide-ide baru. 2. Penyuluh
sebagai
fasilitator,
yang
senantiasa
memberikan
jalan
keluar/kemudahan-kemudahan, baik dalam menyuluh/proses belajar mengajar, maupun fasilitas dalam memajukan usahataninya. Dalam hal menyuluh penyuluh memfasilitasi dalam hal: kemitraan usaha, berakses ke pasar, permodalan dan sebagainya. 3. Penyuluh sebagai motivator, penyuluh senantiasa membuat petani tahu, mau dan mampu. 4. Penyuluh sebagai penghubung yaitu penyampai aspirasi masyarakat tani dan pemerintah.
2.1.6 Motivasi Istilah motivasi diambil dari istilah latin Movere, berarti “pindah”. Dalam konteks sekarang motivasi adalah “proses-proses psikologis meminta mengarahkan, arahan, dan menetapkan tindakan sukarela yang mengarah pada tujuan” (Robert Angelo Kinicki, 2003). Motivasi diartikan sebagai kekuatan yang muncul dari dalam diri individu untuk mencapai tujuan atau keuntungan tertentu di lingkungan dunia kerja atau di pelataran kehidupan pada umumnya. Sudarwan Danim, (2004). Dengan
25
kata lain motivasi adalah pengambilan kesimpulan, mengukur secara langsung, memperhatikan apa yang ada dan memperhatikan kondisi perilaku, menggunakan informasi sebagai suatu dasar bagi pemahaman kita. Selanjutnya Gibson, dkk, (1997), motivasi adalah konsep yang digunakan ketika kita menggambarkan bentuk prilaku dalam diri seseorang untuk melakukan sesuatu secara langsung. Meskipun arti pentingnya jelas, motivasi adalah sulit untuk ditentukan dan di analisis. Satu definisi, motivasi harus dilakukan dengan (1) arah prilaku (2) kekuatan yang bertanggung jawab, usaha ketika satu karyawan memiliki untuk mengikuti suatu tindakan (3) ketekunan dari perilaku, atau berapa lama orang melanjutkan untuk bertindak di dalam cara tertentu. Pandangan lain menyatakan bahwa analisa motivasi perlu berkonsentrasi pada faktor-faktor yang menimbulkan dan mengarahkan aktivitas seseorang. Pandangan lain adalah “terkait dengan bagaimana perilaku dimulai, diberi energi, didukung, diarahkan, dihentikan dan reaksi yang subjektif seperti apa yang hadir di dalam organisme ketika semua ini terjadi. Motivasi dicirikan oleh Ghiselli dan Brown Cit Handoko (1992), adalah sebagai berikut : a. Motivasi itu kompleks. Dalam suatu perbuatan tidak hanya mempunyai satu tujuan, tetapi beberapa tujuan yang berlangsung besama-sama yang di pengaruhi individu itu sendiri. b. Beberapa motivasi tidak di dasari individu itu sendiri. Banyak tingkah laku manusia yang didasari pelakunya.
26
c. Motivasi itu berubah-ubah. Motif bagi seseorang sering mengalami perubahan, ini disebabkan oleh keinginan manusia yang sering berubah-ubah sesuai dengan kebutuhan. d. Tiap individu motivasi perilakunya berbeda-beda. Dua orang yang mengikuti kegiatan tertentu ada kalanya mempunyai motivasi yang berbeda. e. Motivasi dapat bervariasi. Hal ini tergantung pada individu tersebut, apabila tujuannya bermacam-macam maka motivasinya juga bervariasi. Teori Harapan Viktor H. Vroom (1994), dalam bukunya yang berjudul “Work And Motivation” mengetengahkan suatu teori yang disebutnya sebagai “teori harapan”. Menurut teori ini, motivasi merupakan akibat suatu hasil dari yang ingin dicapai oleh seorang dan perkiraan yang bersangkutan bahwa tindakannya akan mengarah kepada hasil yang diinginkannya itu. Artinya, apabila seseorang sangat menginginkan sesuatu, dan jalan tampaknya terbuka untuk memperolehnya, yang bersangkutan dan berupaya mendapatkannya. Istilah yang lebih praktis, teori pengharapan, mengatakan seseorang karyawan dimotivasi untuk menjalankan tingkat upaya yang tinggi bila ia meyakini upaya akan menghantar ke suatu penilaian kinerja yang baik Viktor Vroom (dalam Robbin 2003) Karena ego manusia yang selalu menginginkan hasil yang baik saja, daya penggerak yang memotivasi semangat kerja seseorang terkandung dari harapan yang akan diperolehnya pada masa depan (Hasibuan, 2001). Apabila harapan dapat menjadi kenyataan, karyawan akan cenderung meningkatkan gairah kerjanya.
27
Sebaliknya jika harapan tidak tercapai, karyawan akan malas. Teori ini dikemukakan oleh Viktor Vroom yang mendasarkan teorinya pada tiga konsep penting : a. Harapan (Expentancy), adalah suatu kesempatan yang diberikan akan terjadi karena perilaku. Harapan akan berkisar antara nilai negatif (sangat tidak diinginkan sampai dengan nilai positif (sangat diinginkan). Harapan negatif menunjukkan tidak ada kemungkinan sesuatu hasil akan muncul sebagai akibat dari tindakan tertentu, bahkan hasilnya bisa lebih buruk. Sedangkan harapan positif menunjukkan kepastian bahwa hasil tertentu akan muncul sebagai konsekuensi dari suatu tindakan atau perilaku. b. Nilai (Valence), adalah kekuatan relatif dari keinginan dan kebutuhan seseorang, suatu intensitas kebutuhan untuk mencapai hasil, berkenaan dengan preferensi hasil yang dapat dilihat oleh setiap individu, perilaku tertentu mempunyai nilai tertentu. Suatu hasil mempunyai velensi positif apabila dipilih, tetapi sebaliknya mempunyai valensi negatif jika tidak dipilih. c. Pertautan (Instrumentality), yaitu besarnya kemungkinan bila bekerja secara efektif, apakah akan terpebuhi keinginan dan kebutuhan tertentu yang diharapkannya. Viktor Vroom (1994) yang pertama kali mengemukakan teori harapan secara konseptual dengan mengajukan persamaan sebagai berikut : Motivasi = Harapan x Valensi x Instrumetalis, atau M=HxVxI Motivasi = Upaya Kinerja x Penjumlahan dari (hasil kinerja) x (valensi) Atau dalam bentuk rumus menjadi : M = U K x S (K H) x (V) UK = Upaya Kinerja KH = Kinerja Hasil V = Valensi
28
Harapan Instrumen Valensi Kemungkinan Kemungkinan Nilai hasil kerja melakukan tugas mencapai target petani baik atau buruk untuk mencapai target kinerja yang dipandu kinerja berbagai program kerja
Teori Difusi Inovasi Difusi inovasi terdiri dari dua padanan kata yaitu difusi dan inovasi. Rogers (1983) mendefenisikan difusi sebagai proses dimana suatu inovasi dikomunikasikan melalui saluran tertentu di antara para anggota suatu sistem sosial ( the process by which an innovation is communicatet through certain channels overtime among the members of a social system). Disamping itu, difusi dapat juga dianggap sebagai suatu jenis perubahan sosial yaitu suatu proses perubahan yang terjadi dalam struktur dan fungsi sistem sosial. Inovasi adalah suatu gagasan, praktet, atau benda yang dianggap/dirasa baru oleh individu atau kelompok masyarakat. Ungkapan dianggap/dirasa baru terhadap suatu ide, praktet atau benda oleh sebagian orang, belum tentu juga pada sebagian yang lain. Kesemuanya tergantung apa yang dirasakan oleh individu atau kelompok terhadap ide, praktek atau benda tersebut. Dari dua padanan kata di atas, maka difusi inovasi adalah suatu proses penyebar serapan ide-ide atau hal-hal yang baru dalam upaya untuk merubah suatu masyarakat yang terjadi secara terus menerus dari suatu tempat-ketempat yang lain, dari suatu kurun waktu ke kurun waktu yang berikut, dari suatu bidang tertentu kebidang yang lainnya kepada sekelompok anggota dari sistem sosial. Tujuan utama dari difusi inovasi adalah diadopsinya suatu inovasi (ilmu pengetahuan, teknologi,
29
bidang pengembangan masyarakat) oleh anggota sistem sosial tertentu. Sistem sosial dapat berupa individu, kelompok informal, organisasi sampai kepada masyarakat. Menurut Rogers (1983) dalam proses difusi inovasi terdapat 4 (empat) elemen pokok, yaitu : suatu inovasi, dikomunikasikan melalui saluran komunikasi tertentu, dalam jangka waktu dan terjadi diantara anggota-anggota suatu sistem sosial. 1. Inovasi (gagasan, tindakan atau barang) yang dianggap baru oleh seseorang. Dalam hal ini, kebaruan inovasi diukur secara subjektif menurut pandangan individu yang menerimanya. 2. Saluran komunikasi, adalah alat yang menyampaikan pesan-pesan inovasi dari sumber kepada penerima. Jika komunikasi dimaksudkan untuk memperkenalkan suatu inovasi kepada khalayak yang banyak dan tersebar luas, maka saluran komunikasi yang lebih tepat, cepat dan efisien, adalah media massa. Tetapi jika komunikasi dimaksudkan untuk mengubah sikap atau perilaku penerima secara personal, maka saluran komunikasi yang paling tepat adalah saluran interpersonal. 3. Jangka waktu, yakni proses keputusan inovasi dari mulai seseorang mengetahui sampai memutuskan untuk menerima atau menolaknya. Pengukuhan terhadap keputusan itu sangat berkaitan dengan dimensi waktu. Paling tidak dimensi waktu terlihat dalam (a) proses pengambilan keputusan inovasi, (b) keinovatifan seseorang (relatif lebih awal atau lebih lambat dalam menerimah inovasi), (c) kecepatan pengadopsian inovasi dalam sistem sosial.
30
4. Sistem sosial merupakan kumpulan unit yang berbeda secara fungsional dan terikat dalam kerjasama untuk memecahkan masalah dalam rangka mencapai tujuan bersama. Penerimaan atau penolakan suatu inovasi adalah keputusan yang dibuat seseorang/individu dalam menerima suatu inovasi. Menurut Rogers (1983), prose pengambilan keputusan inovasi adalah proses mental dimana seseorang, individu berlalu dari pengetahuan pertama mengenai suatu iovasi dengan membentuk suatu sikap terhadap inovasi, sampai memutuskan untuk menolak atau menerima, melaksanakan ide-ide baru dan mengukuhkan terhadap keputusan inovasi. Pada awalnya Rogers (1983) menerangkan bahwa dalam upaya perubahan seseorang untuk mengadopsi suatu perilaku yang baru, terjadi berbagai tahapan pada seseorang tersebut, yaitu : 1) Tahap Awareness (kesadaran), yaitu tahap seseorang tahu dan sadar ada terdapat suatu inovasi sehingga muncul adanya suatu kesadaran terhadap hal tersebut. 2) Tahap Interst (keinginan), yaitu tahap seseorang mempertimbangkan atau sedang membentuk sikap terhadap inovasi yang telah diketahuinya tersebut sehingga ia mulai tertarik pada hal tersebut. 3) Tahap Evaluation (Evaluasi), yaitu tahap seseorang membuat putusan sehingga ia mulai tertarik pada hal tersebut. 4) Tahap Trial (Mencoba), yaitu tahap seseorang melaksanakan keputusan yang telah dibuatnya sehingga ia mulai mencoba suatu perilaku yang baru. 5) Tahap
Adoption
(Adopsi),
yaitu
tahap
seseorang
memastikan
atau
memkonfirmasikan putusan yang diambilnya sehingga ia mulai mengadopsi perilaku baru tersebut.
31
Dari pengalaman dilapangan ternyata proses adopsi tidak berhenti segera setelah suatu inovasi diterima atau ditolak. Kondisi ini akan berubah lagi sebagai akibat dari pengaruh lingkungan penerima adopsi. Oleh sebab itu, Rogers (1983) merevisi kembali teorinya tentang keputusan tentang inovasi yaitu : Knowlegde (pengetahuan), Persesuasion (persuasi), Decision (keputusan), Implementation (pelaksanaan), dan Confirmation (konfirmasi) 1.
Tahap Pengetahuan Dalam tahap ini, seseorang belum memiliki informasi mengenai inovasi baru. Untuk itu informasi mengenai inovasi tersebut harus disampikan melalui berbagai saluran komunikasi yang ada, bisa melalui media elektronik, media cetak, maupun komunikasi interpersonal diantara masyarakat. Tahapan ini juga dipengaruhi oleh bebrapa karakteristik dalam pengambilan keputusan, yaitu (1) Karakteristik sosial-ekonomi, (2) nilai-nilai pribadi dan (3) Pola komunikasi.
2.
Tahap Persuasi Pada tahap ini individu tertarik pada inovasi dan aktif mencari informasi/detail mengenai inovasi. Tahap kedua ini terjadi lebih banyak dalam tingkat pemikiran calon pengguna. Inovasi yang dimaksud berkaitan dengan karakteristik inovasi itu sendiri, seperti : (1) Kelebihan inovasi, (2) Tingkat keserasian, (3) Kompleksitas, (4) Dapat dicoba dan (5) Dapat dilihat.
3.
Tahap Pengambilan Keputusan Pada tahap ini individu mengambil konsep inovasi dan menimbang keuntungan/kerugian dari menggunakan inovasi dan memutuskan apakah akan mengadopsi atau menolak inovasi.
32
4.
Tahap Implementasi Pada tahap ini mempekerjakan individu untuk inovasi yang berbeda-beda tergantung pada situasi. Selama tahap ini individu menentukan kegunaan dari inovasi dan dapat mencari informasi lebih lanjut tentang hal itu.
5.
Tahap Konfirmasi Setelah sebuah keputusan dibuat, seseorang kemudian akan mencari pembenaran atas keputusan mereka. Tidak menutup kemungkinan seseorang akan mengubah keputusan yang tadinya menolak jadi menerima inovasi setelah melakukan evaluasi.
2.1.7 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Motivasi Motivasi Menurut Wahjosumidjo (1984) adalah sebagai proses psikologi yang timbul diakibatkan timbul diakibatkan oleh faktor di dalam diri seseorang atau disebuah instrisik dan faktor dari luar yang disebut faktor ekstrinsik. Faktor dalam diri seseorang dapat berubah kepribadian, sikap, pengalaman, dan pendidikan atau berbagai harapan, cita-cita yang menjangkau ke masa depan. Faktor dari luar diri seseorang berupa pengaruh pimpinan, teman, atau faktor-faktor lain yang sangat kompleks. Menurut Lyman Porter dan Miles (dalam Wahjosumidjo,1987), ada tiga faktor utama yang berpengaruh pada motivasi yaitu : a) Ciri-ciri pribadi seseorang (individual characteristics) b) Tingkat dan jenis pekerjaan (job characteristics) c) Lingkungan kerja (work situation characteristics)
33
Terdapat beberapa penelitian terdahulu yang berkaitan dengan faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi petani. Penelitian Atmojo (2002) pola pemilikan dan penguasaan tanah, maka petani dapat dikelompokkan menjadi : 1) Petani menggarap murni, yakni petani yang menggarap tanah miliknya sendiri. 2) Memiliki penyewa yang disamping menggarap tanahnya sendiri, juga menggarap tanahnya orang lain, lewat persewahan sesuai dengan waktu yang ditentukan. 3) Memiliki penyakap, yakni petani disamping menggarap tanahnya sendiri, juga menggarap tanahnya orang lain, dengan bagi hasil. Menurut Chayono (1983), petani pemilik lahan efisien dari pada; petani penyewa dan penyakap. Petani pemilik
hanya mengharapkan dan menerima
keuntungan bersih secara penuh sehingga ia akan bergairah untuk mengerjakan lahan demi meningkatkan hasil yang dapat dinikmati secara penuh tanpa potongan. Lain halnya dengan petani penyewa dan penangkap ikan mengerjakan dan menerima hasil yang telah dikurangi sewa dan sara produksi dan mereka akan bersemangat meningkatkan produksi jika sewanya menguntungkan. 1. Pendidikan Tingkat pendidikan yang telah dimiliki seseorang akan berpegaruh terhadap kapasitas belajar seseorang karena ada kegiatan belajar yang memerlukan tingkat pengetahuan tertentu untuk dapat memahaminya (Mardikanto, 1993) semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang maka akan lebih termotivasi mencari informasi dan peluang usaha untuk memperbaiki sikap, pengetahuan dan kemampuan usahanya (Halim, cit Musadar, 2003). 2. Keaktifan petani dalam kegiatan penyuluhan
34
Pendidikan akan mempengaruhi motivasi seseorang dalam suatu kegiatan karena lewat pendidikan seseorang paham dan mengerti tujuan kegiatan yang diakuinya. Mekanisme pendidikan dapat berupa pendidikan formal dan non formal. Penyuluhan merupakan pendidikan non formal yang ditunjukan kepada petani dengan tujuan untuk menyampaikan teknologi dan membantu memecahkan masalah yang dihadapi petani. Dengan demikian semakain aktif petani dalam mengikuti kegiatan penyuluhan diharapkan akan membawa urusan petani dan serta dalam kegiatan. Salah satu cara yang lebih tepat untuk mengetahui motivasi seseorang yang sebenarnya adalah mengamati objek yang menjadi pusat perhatiannya. Objek yang selalu dikejar, dicari, diperhatikan lebih dari yang lain, itulah yang menjadi cermin atas motivasi yang sedang menguasainya. Motivasi yang bekerja dalam diri individu mempunyai kekuatan yang berbeda-beda. Untuk mengetahui kekuatan relatif motivasi yang sedang menguasai seseorang pada umumnya dapat dilihat (Handoko, 1995): a. Kekuatan kemampuan untuk berbuat b. Kerelaan meninggalkan kewajiban / tugas lain c. Kerelaan biaya demi perbuatan itu d. Jumlah waktu yang di kejar e. Ketentuan dalam mengerjakan tugas Kelima aspek tersebut diaplikasikan petani dalam bentuk keaktifan dalam mengikuti setiap kegian penyuluhan yang diadakan.
35
3. Luas lahan Lionberger (1960 cit Mardikanto 1993) menyatakan bahwa semakin luas lahan garapan, biasanya semakin cepat mengadopsi inovasi baru secara menyeluruh sesuai dengan apa yang dianjurkan penyuluhan, dan akan lebih bersemangat dalam menjalankan usahanya, sehingga berpengaruh pada peningkatan produksi. Sebaliknya petani yang memiliki lahan garapan sempit, biasanya lambat dalam mengadopsi inovasi baru, dan lambat menjalankan inovasi setengah-setengah. Mereka akan berpikir lama memutuskan apakah mereka akan mengadopsi inovasi tersebut atau tidak, karena mereka juga akan memikirkan resiko kegagalan inovasi tersebut. Dengan demikian tentunya lahan garap akan berpengaruh terhadap motivasi petani dalam mengadopsi inovasi baru. 4. Jumlah Tanggungan Keluarga Jumlah tanggungan keluarga ini dikaitkan ini dikaitkan dengan kepuasan, produktivitas, tingkat kemangkiran dan keinginan pindah kerja. Makin besar jumlah tanggungan seseorang semakin mudah ia mencari tingkat kepuasan yang memadai. Dapat dikatakan bahwa hal ini berkaitan dengan sikap orang yang bersangkutan yang tidak mau mengambil resiko kemungkinan berhentinya atau berkurangnya sumber penghasilan yang didambakan semua anggota keluarga sebagai sumber pembiayaan berbagai kebutuhan mereka. Sikap serupa nampaknya terlihat bila dikaitkan dengan tingkat kemangkiran seseorang, artinya semakin banyak jumlah seseorang, kecenderungan untuk mangkir pun semakin kecil. Disebabkan karena takut dikenakan berbagai sanksi yang berakibat negatif bagi karir dan penghasilan seseorang. Selain itu semakin besar jumlah tanggungan seseorang keinginan untuk
36
pindah pekerjaan cenderung makin kecil, karena besarnya ketidakpastian tentang berbagai segi kehidupan di tempat kerja yang baru (Siagim ,1995). 5. Pengalaman Petani Pengalaman berusahatani merupakan guru yang terbaik bagi seorang petani. Semakin lama seorang petani dalam mengolah usahataninya maka akan semakin banyak pengalaman yang diperoleh. Pengalaman tersebut selanjutnya akan banyak mempengaruhi sikap dan tindakan petani dalam menentukan tentang hal-hal apa yang perlu perhatian dalam upayanya meningkatkan produksi dan pendapatan (Tohir, 1999). Hal tersebut sesuai dengan yang dijelaskan oleh Suharjo dan Patong (1984) Cit Abdullah (2007) bahwa petani muda biasanya masih kurang memiliki pengalaman dan lebih dinamis. 6. Sikap Sikap dapat didefinisikan sebagai perasaan, pikiran, dan kecenderungan seseorang yang kurang lebih bersifat permanen mengenai aspek-aspek tertentu dalam lingkungan. Sikap-sikap baru yang didasarkan pada pengalaman responden atau pemikiran sistematis ternyata lebih memungkinkan membawa perubahan perilaku
daripada
sikap-sikap
yang
dangkal.
Sikap
petani
lebih
besar
kemungkinannya berkaitan dengan perilaku mereka jika mereka sudah mencoba sendiri sebuah inovasi atau mengumpulkan informasi mengenainya dari sumbersumber terpercaya daripada sekedar mendengarkan apa yang disampaikan melalui media masa atau melalui media elektronik. 7. Peran Keluarga Peran adalah posisi atau kedudukan dimana seseorang diharapkan melakukan perilaku tertentu. Orang tua adalah orang yang terdekat yang dapat
37
mempengaruhi sikap dan perilaku seorang anak. Orang tua yang berperan dalam mendorong
anaknya
untuk
meneruskan
kegiatan
usahatani
dan
juga
menyosialisasikan atau memperkenalkan kegiatan usahatani dan mengikutsertakan anaknya dalam kegiatan usahataninya akan mempengaruhi motivasi seorang anak untuk menerima inovasi pertanian. 8. Pengetahuan Petani Menurut Mardikanto (1992) pengetahuan berasal dari kata “tahu” yang berarti pemahaman seseorang tentang sesuatu hal yang dinilainya lebih baik dan bermanfaat bagi dirinya “tahu” berarti betul-betul memahami dengan pemikirannya tentang sesuatu ilmu, teknologi, dan informasi yang disampaikan oleh orang lain. Menurut Sukirno (1981) kekurangan pengetahuaan dikalangan petani menyebabkan rendahnya motivasi. Kekurangan pengetahuan membuat beberapa pengaruh antara lain tidak mengetahui dengan cara budidaya, membatasi kemampuan untuk mengadakan percobaan atau menciptakan inovasi pertanian. 9. Peran Penyuluh Van dan Ban dan Hawkins (1999) menyatakan bahwa peran agen penyuluh adalah membantu petani membentuk pendapat yang sehat dan membuat keputusan yang baik dengan cara berkomunikasi dan memberikan informasi yang mereka butuhkan. Menurut Anonym, (2005) dalam penyuluhan, peran penyuluh dapat dikategorikan sebagai berikut : a) Komunikator : penyuluh bertugas menyampaikan informasi kepada petani b) Inovator
: penyuluh bertugas menyampaikan ide-ide baru yang berorientasi masa depan.
c) Fasilitator : penyuluh bertugas memfasilitasi petani terkait usahataninya
38
d) Motifator
: penyuluh bertugas memberikan motivasi, dorongan dan semangat
e) Organisator : penyuluh bertugas mengelolah masyarakat agar dapat tercapai sesuatu yang bernilai 10. Peran Toko Masyarakat Penyebaran informasi pertanian, keberadaan toko masyarakat pemuka pendapat dan pamong desa sangat besar perannya. Agen penyuluhan tidak akan bisa bekerja langsung dengan semua petani, karena itu dilakukan kerjasama dengan tokoh masyarakat. Tokoh masyarakat ternyata mempunyai pengaruh yang besar terhadap cara berpikir dan bertani masyarakatnya. Kalau tidak dapat bekerjasama secara akrab dengan seluruh petani, agen penyuluhan harus memusatkan perhatiannya pada tokoh masyarakat tersebut (Van dan Ban dan Hawkins,1999). Petani merupakan pengamat yang tekun terhadap pekerjaan rekannya, mereka menyediakan banyak waktu untuk saling bertukar pengalaman. Mereka mengetahui petani yang memperoleh panen yang tinggi dan yang melakukan percobaan dengan metode baru di suatu desa. Beberapa di antara petani tersebut bersedia bertukar pengalaman dengan petani lainnya. Dengan cara ini mereka menjadi pemuka pendapat di desanya karena membantu sesama petani memecahkan masalah yang mereka hadapi.
2.1.8 Petani Petani adalah orang yang melakukan kegiatan usaha di bidang pertanian, perkebunan, kehutanan, peternakan perburuan atau penangkaran, budidanya
39
perikanan. Menurut Mosher (1977) dalam menjalankan usaha taninya. Tiap-tiap petani memegang dua peranan. Petani adalah seorang juga tani (cultivator) dan sekaligus sebagai seorang menejer. Sebagai juru tani maksudnya memelihara, merawat tanaman yang dibudidayakan dari awal penanaman hingga pasca panen, dan sebagai menejer maksudnya adalah mengambil keputusan dan menetapkan pilihan dalam setiap masalah yang terjadi dalam usaha taninya.
2.1.9 Teknologi Sambung Samping Pada Tanaman Kakao Ketika melakukan sambung samping, pada tanaman kakao yang sehat dibuat tapak sambungan pada ketinggian 45-75 cm dari pangkal batang. Pada tanaman kakao yang sakit, sambungan dapat dibuat pada chupon dewasa atau melakukan sambung pucuk pada chupon muda. Entres yang digunakan berwarna hijau kecoklatan dengan 3-5 mata tunas. Bagian bawah entres dipotong miring 3-5 cm dan pada bagian sebelahnya dipotong miring 2-3 cm. Entres lalu dimasukkan dengan hati-hati ke dalam tapak sambungan dengan membuka lidah torehan. Pastikan bagian torehan yang panjang menghadap ke arah kayu dan torehan pendek mengarah ke kulit pohon. Entres lalu ditutup dengan plastik sampai tertutup seluruhnya, dan diikat dengan tali rafia agar air hujan tidak masuk pada bidang sambungan. Plastik dibuka pada umur 21-30 hari setelah penyambungan. Ikatan tali bagian bawah dibiarkan agar sambungan dapat melekat kuat. Sambungan disemprot dengan insektisida dan fungisida dengan dosis 2 cc/liter air (www.ebooks-freedownload.com.2010). Setelah sambungan berumur 3 bulan atau panjang tunas mencapai 45 cm, pucuk sambungan dipotong dengan meninggalkan 3-5 mata tunas untuk
40
pembentukan dahan utama. Pemupukan dilakukan setelah sambungan berumur 4-6 bulan, diikuti pemupukan lanjutan dua kali setahun pada awal dan akhir musim hujan. Pada saat sambungan berumur 9 bulan dipotong miring 45° dari pohon utama. Pemotongan dilakukan pada 45-60 cm di atas tempat penyambungan. Bagian potongan diolesi dengan obat luka yang mengandung TAR (shell tree wound dressing). Pemangkasan pemeliharaan dilakukan setiap bulan atau disesuaikan dengan kondisi pertunasan. Pemangkasan produksi dilakukan setiap tahun dengan memangkas cabang-cabang yang tidak produktif dan ranting-ranting yang mati. Tinggi pohon kakao dipertahankan 3-4 meter untuk memudahkan panen dan perawatan kebun. Sambung samping (side grafting) merupakan cara yang paling efektif dan efisien dalam
proses perbanyakan
tanaman
secara
vegetatif.
Salah
satu
keunggulan dilakukan sambung samping adalah bibit yang dihasilkan sifatnya akan sama dengan sifat induknya (Suryadi dan Zaubin, 2000). Sambung samping pada tanaman kakao dewasa adalah salah satu kegiatan penyambungan yang dilakukan dengan menempel satu potong cabang (entres) sepanjang sekitar 15 cm, pada batang utama (batang penanti) tanaman dewasa. Pertumbuhan tunas selanjutnya dipengaruhi oleh cahaya matahari yang masuk kebawah tajuk. Tajuk yang lebih rapat menyebabkan pertumbuhan tunasnya lebih lambat dibandingkan dengan tajuk yang sudah dijarangkan (Napitupulu dan Pamin, 1995). Semula teknik okulasi tanaman dewasa menjadi anjuran utama dalam upaya klonalisasi tanaman kakao di Malaysia (Baharudin dkk, 1984), tetapi kini sambung
samping
lebih
dipilih
41
oleh
petani
karena
lebih
mudah
pelaksanaannya dan tanaman baru lebih cepat menghasilkan dibandingkan dengan teknik okulasi (Prawoto, 1995). Menutut Suhendi, (2007) dibandingkan dengan okulasi tanaman dewasa dan tanam ulang, metode sambung samping mempunyai keunggulan sebagai berikut : (a) areal pertanaman kakao dapat direhabilitasi dalam waktu
relatif
singkat, lebih murah, dan tanaman kakao lebih cepat berproduksi dibandingkan cara tanam ulang (replanting), (b) sementara batang atas belum berproduksi, hasil buah dari batang bawah dapat dipertahankan, (c) batang bawah dapat berfungsi sebagai penaung sementara bagi batang atas yang sedang tumbuh. Syamsul, (2010) mengatakan bahwa manfaat sambung samping pada tanaman adalah memperbaiki kualitas dan kuantitas hasil tanaman, dihasilkan gabungan tanaman baru yang mempunyai keunggulan dari segi perakaran dan produksinya,
juga
dapat
mempercepat
waktu
berbunga
dan
berbuah,
menghasilkan tanaman yang sifat berbuahnya sama dengan induknya, peremajaan tanpa menebang pohon tua, sehingga tidak memerlukan bibit baru dan menghemat biaya eksploitasi. Ditjenbun,
(2006)
menyebutkan
bahwa
syarat-syarat
keberhasilan
penyambungan perlu memperhatikan faktor-faktor sebagai berikut : (a) entres harus diambil dari pohon yang telah diseleksi dan secara genetis harus serasi (compatible),
(b) entres harus berada dalam kondisi fisiologis yang baik, (c)
sambungan dari masing-masing bahan tanaman harus terpaut sempurna, (d) tanaman hasil penyambungan harus dipelihara dengan baik dalam jangka waktu tertentu.
42
Proses Fisiologi pada Penyatuan Penyambungan Proses pembentukan pertautan sambungan dapat disamakan dengan penyembuhan luka. Bila pangkal tanaman dibelah, maka jaringan yang luka tersebut akan sembuh jika luka tersebut diikat dengan kuat. Keberhasilan penyambungan suatu tanaman tergantung pada terbentuknya pertautan sambungan itu, dimana sebagian besar disebabkan oleh adanya hubungan kambium yang rapat dari kedua batang yang disambungkan (Ashari, 1995). Adnance dan Brison (1976, dalam Hamid, 2010) menjelaskan adanya pengikat yang erat akan menahan bagian sambungan untuk tidak bergerak, sehingga kalus yang terbentuk akan semakin jalin-menjalin dan terpadu dengan kuat. Jalinan kalus yang kuat semakin menguatkan pertautan sambungan yang terbentuk. Pada penyambungan tanaman,
pemotongan
bagian
tanaman
menyebabkan
jaringan
parenkim
membentuk kalus. Kalus-kalus tersebut sangat berpengaruh pada proses pertautan sambungan. Proses pembentukan kalus ini sangat dipengaruhi oleh kandungan protein, lemak dan karbohidrat yang terdapat pada jaringan parenkim karena senyawa-senyawa tersebut merupakan sumber energi dalam membentuk kalus, batang bawah lebih berperan dalam membentuk kalus. Pembentukan kalus sangat dipengaruhi
oleh
umur tanaman, batang
bawah
yang
lebih
muda
akan
menghasilkan persentase sambungan yang tumbuh lebih besar dibandingkan dengan tanaman yang lebih tua (Samekto dkk, 1995). Mekanisme terjadinya proses pertautan antara batang atas dan batang bawah adalah sebagai berikut : (a) lapisan kambium masing-masing sel tanaman baik batang atas maupun batang bawah membentuk jaringan kalus berupa sel-sel parenkim, (b) sel-sel parenkim dari batang bawah dan batang atas masing-masing
43
saling kontak, menyatu dan selanjutnya membaur, (c) sel-sel parenkim yang terbentuk akan terdiferensiasi membentuk kambium sebagai lanjutan dari lapisan kambium batang atas dan batang bawah yang lama, (d) dari lapisan kambium akan terbentuk jaringan pembuluh sehingga proses translokasi hara dari batang bawah ke batang atas dan sebaliknya untuk hasil fotosintesis dapat berlangsung kembali (Hartmann dkk,1997, dalam Barus, 2003). Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap penyambungan dibagi menjadi tiga, yaitu : 1. Faktor Tanaman Kesehatan
batang
bawah
yang
akan
digunakan
sebagai
bahan
perbanyakan perlu diperhatikan. Batang bawah yang kurang sehat, proses pembentukan kambium pada bagian yang dilukai sering terhambat. Keadaan ini akan sangat mempengaruhi keberhasilan penyambungan (Sugiyanto, 1995, dalam Hamid, 2009). Pendapat ini didukung oleh Garner dan Chaudri, 1976, ( dalam Hamid, 2009)
yang mengemukakan bahwa batang bawah berpengaruh kuat
dalam pertumbuhan dan perkembangan tanaman, sehingga pemilihan tanaman yang
digunakan
pemilihan
sebagai
batang
bawah
sama pentingnya dengan
varietas yang akan digunakan sebagai batang atas. Berhasilnya
pertemuan entres dan batang bawah bukanlah jaminan adanya kompatibilitas pada tanaman hasil sambungan, sering terjadi perubahan pada entres maupun pada tanaman hasil sambungan, misalnya pembengkakan pada sambungan, pertumbuhan entres yang abnormal atau penyimpangan pertumbuhan lainnya, dimana keadaan ini disebut inkompatibel. Kondisi ini dapat disebabkan oleh perbedaan struktur antara batang atas dan batang bawah atau ketidakserasian bentuk
44
potongan pada sambungan (Rochiman dan Harjadi, 1973). Batang bawah dan batang atas yang mampu menyokong pertautan dengan baik dan serasi disebut kompatibel (Winarno, 1990). 2. Faktor Pelaksanaan Faktor pelaksanaan memegang peranan penting dalam penyambungan. Menurut Rochiman dan Harjadi (1973) kecepatan penyambungan merupakan pencegahan terbaik terhadap infeksi penyakit. Pemotongan yang bergelombang dan tidak sama pada permukaan masing-masing batang yang disambungkan tidak akan memberikan hasil yang memuaskan (Hartmann dan Kester, 1976). Kehalusan bentuk sayatan dari suatu bagian dengan bagian lain sangat penting untuk mendapatkan kesesuaian posisi persentuhan kambium,
disamping itu
keterampilan dan keahlian dalam pelaksanaan penyambungan maupun penempelan serta ketajaman alat-alat yang digunakan juga sangat berpengaruh terhadap keberhasilan pekerjaan tersebut (Winarno, 1990). 3. Faktor Lingkungan Cahaya matahari sangat kuat akan berpengaruh terutama pada saat pelaksanaan penyambungan, oleh karena itu penyambungan dilakukan pada waktu pagi hari atau sore hari. Penyambungan sebaiknya dilakukan pada musim kemarau. Selain untuk menghindari kebusukan, pada musim kemarau batang sedang aktif mengalami pertumbuhan serta entres yang tersedia cukup masak (Sugiyanto, 1995, dalam Hamid, 2010).
45
Klon-Klon Unggul pada Tanaman Kakao Salah satu penyebab rendahnya produktivitas kakao Indonesia adalah masih belum digunakannya bahan tanam unggul yang sesuai kondisi lingkungan setempat. Salah satu upaya untuk meningkatkan produktivitas kakao adalah dengan perbaikan bahan tanam. Pemuliaan tanaman melalui pengujian klon, persilangan antar klon, pengujian keturunan serta pemilihan individu pohon terpilih untuk menghasilkan klon baru merupakan cara untuk mendapatkan bahan tanam unggul. Kegiatan tersebut dilakukan secara berkesinambungan agar diperoleh bahan tanam unggul yang memiliki sifat produksi tinggi dan cepat menghasilkan buah, kualitas atau mutu hasilnya sesuai dengan keinginan konsumen dan toleran terhadap hama dan penyakit (PPKKI, 2004). Langsa, (2007) mengatakan bahwa penggunaan klon unggul harus diyakini mempunyai dampak positif terhadap peningkatan produksi dan mutu hasil, sehingga ketersediaan klon unggul mutlak diperlukan. Produk bahan tanam unggul kakao yang berdaya hasil tinggi serta memiliki kualitas mutu hasil yang sesuai dengan tuntutan produsen dan konsumen merupakan salah satu komponen penting dalam menunjang pembangunan bisnis perkebunan kakao. Ketersediaan dan penggunaan bahan tanam unggul tersebut akan mampu meningkatkan daya saing produk kakao Indonesia di pasar internasional. Bahan tanam unggul baru diharapkan dapat meningkatkan produksi dan mutu hasil kakao. Upaya untuk mendapatkan klon kakao yang mempunyai sifat produksi yang tinggi, stabil dan beradaptasi baik, serta mempunyai beberapa sifat sekunder yang menguntungkan mutlak diperlukan. Terdapat beberapa klon kakao yang telah dilepas oleh Menteri Pertanian sejak tahun 2006 yang lalu karena
46
mempunyai produksi yang lebih tinggi, mutu hasilnya baik, tahan terhadap hama dan penyakit utama seperti Penggerek Buah Kakao (PBK), Helopeltis sp, Vasculas Steak Diabeck (VSD) adalah ICCRI 03, ICCRI 04, Sulawesi 1, Sulawesi 2. (Deptan, 2009). Rata-rata potensi daya hasil dari masing-masing jenis kakao tersebut diatas adalah 1,5-2,9 ton/ha.
2.1.10 Penelitian Terdahulu Penelitian ini berbeda dengan penelitian-penelitian sebelumnya. Penelitian mengenai pengaruh komunikasi interpersonal pernah dilakukan oleh Sasa Djuarsa Sendjaja, 2002 yang mengkaji pengaruh komunikasi interpesonal terhadap motivasi pegawai. Dari penelitian tersebut dibahas mengenai faktor-faktor dari komunikasi interpersonal yang meliputi kepercayaan, keterbukaan, dukungan, partisipasi dalam pegambilan keputusan, tujuan kinerja tinggi dapat berpengaruh terhadap motivasi pegawai. Hasil penelitiannya adalah pada kenyataannya hanya faktor dukungan dan partisipasi yang berpengaruh signifikan terhadap motivasi. Meskipun dalam penelitian ini dikatakan masih ada kemungkinan faktor lain di luar faktor-faktor komunikasi interpersonal tersebut yang berpengaruh terhadap motivasi. Sedangkan penelitian mengenai motivasi pernah dilakukan oleh Dedy Setiawan, 2009 yang mengkaji mengenai faktor-faktor yang berpengaruh terhadap motivasi dalam usahatani tanaman tomat di Desa Sekincau Kecamatan Sekencau Kabupaten Lampung Barat. Motivasi petani diukur dengan menggunakan teori kebutuhan dari Clayton Alderfer (ERG). Hasil penelitian tersebut didapat bahwa faktor-faktor yang berpengaruh signifikan adalah secara keseluruhan umur, tingkat
47
pendidikan,
luas
lahan
garapan,
jumlah
tanggungan
keluarga,
lamanya
berusahatani tomat dan frekuensi dalam mengikuti penyuluhan berpengaruh sangat nyata terhadap motivasi petani dalam budidaya tanaman tomat. Penelitian lain yaitu Ahmad Fatchurrozak, 2006 yang membahas mengenai faktor-faktor yang berpengaruh terhadap motivasi petani dalam budidaya ubikayu di Kecamatan Terusan Nunyai kabupaten lampung Tengah. Motivasi petani diukur dengan menggunakan teori kebutuhan dari Clayton Alderfer (ERG). Hasil penelitian tersebut adalah terdapat faktor pengalaman dan tingkat pendapatan yang berpengaruh signifikan terhadap motivasi petani dalam budidaya ubi kayu. Sedangkan faktor umur dan tingkat pendidikan tidak berpengaruh signifikan terhadap motivasi petani. Sehingga dapat dikatakan bahwa penelitian-penelitian yang sudah pernah dilakukan tersebut berbeda dengan penelitian ini. Dalam penelitian ini penulis
melihat
faktor-faktor
komunikasi
interpersonal
dalam
dimensi
efektivitasnya menutut teori Devito (1997) yang meliputi keterbukaan, empaty, sikap mendukung, sikap positif dan kesetaraan. Hasil penelitian tersebut faktor keterbukaan, empary, sikap mendukung dan kesetaraan memiliki tingkat penyampaian komunikasi interpersonal dengan kategori tinggi sedangkan sikap positif memilki tingkat penyampaian komunikasi interpersonal kategori sedang. 2.2 Kerangka Pemikiran Salah satu cara yang dilakukan petani untuk mendapatkan informasi adalah dengan melalui komunikasi interpersonal. Komunikasi interpersonal adalah komunikasi antara orang-orang secara tatap muka, yang memungkinkan setiap
48
pesertanya menangkap reaksi orang lain secara langsung, baik secara verbal ataupun secara nonverbal (Mulyana, 2008). Jenis komunikasi ini dianggap paling efektif untuk mengubah sikap, pendapat dan prilaku manusia berhubungan prosesnya yang dialogis. Disamping itu keefektifan dalam komunikasi interpersonal menurut Joseph Devito terdapat lima unsur yaitu: keterbukaan, empati, sikap mendukung, sikap positif dan kesamaan/kesetaraan. Segala sesuatu pengalaman, pengetahuan, tentang orang, topik, informasi umum, serta sikap kita yang berasal dari masa lalu ikut berpengaruh pada respon yang kita lakukan kepada sesuatu yang kita terima melalui berkomunikasi. Komunikasi interpersonal dapat terjadi antara Penyuluh Pertanian Lapangan dengan petani. Secara psikologis, Petugas Penyuluh Pertanian Lapangan mempunyai hubungan yang cukup dekat dengan para petani serta memiliki peranan yang kuat untuk dapat memberi pengaruh kepada petani sehingga akan termotivasi untuk menerapkan inovasi yang berikan atau bahkan menolak inovasi tersebut. Komunikasi interpersonal merupakan suatu bentuk kegiatan atau proses menyampaikan pesan dari sumber (penyuluh) kepada penerima (petani). Karena itu berhasil atau tidaknya proses komunikasi interpersonal sangat tergantung pada kemampuan dan keterampilan penyuluh dalam berkomunikasi serta ketepatan isi atau materi pesan yang disampaikan. Tujuan dari penyuluh adalah mempengaruhi petani agar informasi dan inovasi dapat diterima dan diadopsi oleh petani. Dalam penelitian ini teori yang digunakan adalah teori difusi inovasi. Difusi inovasi. Menurut Rogers (1983) dalam proses difusi inovasi terdapat 4 (empat) elemen pokok, yaitu : suatu inovasi, dikomunikasikan melalui saluran komunikasi
49
tertentu, dalam jangka waktu dan terjadi diantara anggota-anggota suatu sistem sosial. Penerimaan atau penolakan suatu inovasi adalah keputusan yang dibuat seseorang/individu dalam menerima suatu inovasi. Menurut Rogers (1983), proses pengambilan keputusan inovasi adalah proses mental dimana seseorang, individu berlalu dari pengetahuan pertama mengenai suatu inovasi dengan membentuk suatu sikap terhadap inovasi, sampai memutuskan untuk menolak atau menerima, melaksanakan ide-ide baru dan mengukuhkan terhadap keputusan inovasi. Pada awalnya Rogers (1983) menerangkan bahwa dalam upaya perubahan seseorang untuk mengadopsi suatu perilaku yang baru, terjadi berbagai tahapan pada seseorang tersebut, yaitu : tahap awareness, tahap interst, tahap evaluation, tahap trial dan tahap adoptin. Disamping itu motivasi akan mendorong seseorang berbuat sesuatu yang sesuai dengan keinginan, kebutuhan, dan kekurangannya. Sehingga motivasi dikatakan sebagai kekuatan yang ada dalam diri seseorang untuk melakukan sesuatu. Motivasi dapat dipengaruhi beberapa indikator yaitu: harapan, valensi dan instrumentalitas. Motivasi ini menjelaskan bahwa petani dalam mengikuti kegiatan penyuluhan meliputi harapan atau kenyakinan yang kuat untuk dapat menerapkan teknologi yang diberikan yaitu teknologi sambung samping yang bertujuan meningkatkan kesejateraan rumah tangga mereka. Untuk memenuhi harapan tersebut seorang petani akan mencari informasi mengenai teknologi yang diberikan Penyuluh Pertanian Lapangan dengan proses komunikasi interpersonal tersebut, sehingga petani akan termotivasi untuk bisa menerapkam teknologi sambung samping.
50
Dibawah ini disajikan kerangka pemikiran mengenai alur proses komunikasi interpersonal Penyuluh Pertanian Lapangan yang mempengaruhi petani dalam penerapan teknologi sambung samping : Gambar 10. Bagan Kerangka Pemikiran Komunikasi Interpersonal Penyuluhan Pertanian Lapangan Terhadap Motivasi Petani dalam Menerapkan Teknologi Sambung Samping
Teori Difusi Inovasi (Rogers, 1983)
X Komunikasi Interpersonal Penyuluh Pertanian Lapangan (Devito, 1997) 1. 2. 3. 4. 5.
Y Motivasi petani dalam menerapkan teknologi sambung samping (Victor Vroom, 1994)
Keterbukaan Empati Sikap Mendukung Sikap Positif Kesetaraan
1. Harapan 2. Valensi 3. Instrumentalis (Harapan+Valensi+Instrumentalis)
2.3 Hipotesis Berdasarkan kajian pustaka di atas maka dalam penelitian ini dikemukakan hipotesis sebagai berikut:
51
1.
Diduga komunikasi interpersonal Penyuluh Pertanian Lapangan mempengaruhi motivasi petani dalam menerapkan teknologi sambung samping pada tanaman kakao . “ Semakin tinggi tingkat penyampaian komunikasi interpersonal (komunikasi berjalan dengan baik dan pesan tersampaikan secara keseluruhan), maka motivasi petani dalam menerapkan teknologi sambung samping pada tanaman kakao akan semakin tinggi pula”.
2.
Diduga motivasi petani mempengaruhi penerapan teknologi sambung samping pada tanaman kakao. “Semakin tinggi tingkat motivasi petani, maka penerapan teknologi sambung samping pada tanamana kakao akan semakin tinggi pula”.
52
III. METODE PENELITIAN
2.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Kabupaten Kolaka Timur yang difokuskan di Desa Andowengga dengan petimbangan bahwa; 1. Lokasi penelitian sedang menerapkan teknologi Sambung Samping. 2. Wilayah tersebut hampir seluruh masyarakatnya memiliki tanaman kakao. 3. Desa Andowengga merupakan salah satu sentral produksi kakao yang ada di Kolaka Timur. Waktu pelaksanaan penelitian dimulai dari penyusunan proposal, pengumpulan data, pengolahan data hingga tesis direncanakan selama 6 bulan yakni dari bulan November 2016 sampai dengan bulan Mei 2017.
3.2 Desain Penelitian Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif yang bertujuan untuk menggambarkan secara sistematis tentang fenomena yang ada, sifat-sifar serta hubungan antara fenomena yang diteliti, menguji hipotesis, membuat prediksi serta mendapatkan makna dari implikasi dari suatu permasalahan berdasarkan data-data yang diperoleh (Singarimbun, 1989) Desain penelitian yang digunakan adalah deskriptif analisis dengan pendekatan metode kuantitatif dan kualitatif. Desain ini digunakan untuk menguji pertanyaan penelitian serta melakukan interpretasi mengenai pengaruh variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y), yaitu variabel komunikasi interpersonal Penyuluh Pertanian Lapangan (X) dan motivasi petani terhadap penerapan teknologi
53
sambung samping (Y). Untuk mengetahui hubungan antar variabel tersebut dapat dilihat pada skema berikut : X
Y
Keterangan : X = Komunikasi Interpersonal penyuluh Pertanian Lapangan Y = Motivasi Petani terhadap penerapan teknolgi sambung samping.
3.3 Populasi dan Sampel 3.3.1 Populasi Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari obyek atau subyek yang menjadi kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari yang kemudian ditarik kesimpulan. Dengan demikian Populasi adalah obyek atau subyek yang berada pada suatu wilayah dan memenuhi syarat-syarat tertentu yang berkaitan dengan masalah-masalah penelitian. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh petani Kakao yang pernah menerimah sosialisasi atau penyuluhan tentang teknologi sambung samping oleh penyuluh pertanian lapangan Di Desa Andowengga Kabupaten Kolaka Timur yang berjumlah 150 orang petani kakao.
3.3.2 Sampel Sampel adalah bagian dari populasi yang diambil sebagai sumber data dan dapat mewakili semua populasi. Sampel dipilih secara acak sederhana (Simple
54
Random Sampling). Jumlah sampel ditetapkan dengan rumus Slovin yaitu n=
,
.
Dimana : n = jumlah sampel N = Jumlah Populasi 150 D = Presisi (ditetapkan 5 %) Berdasarkan rumus tersebut dalam penelitian ini ditetapkan presisi 5%
sehingga diperoleh jumlah sampel sebagai berikut : n= n=
. .( ,
n= n= n=
.( ,
) )
, ,
n = 109 responden Sehingga didapatkan jumlah sampel sebesar 109 KK.
3.4 Variabel Penelitian dan Defenisi Operasional 3.4.1 Variabel Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan dua variabel penelitian, yaitu : a.
Variabel Bebas
: Komunikasi Lapangan
55
Interpersonal
Penyuluh
Pertanian
b.
Variabel Terikat
: Motivasi Petani dalam Menerapkan Teknologi Sambung Samping.
3.4.2. Definisi Operasional 1. Komunikasi interpersonal adalah komunikasi verbal dan nonverbal yang berlangsung dua arah dan terdapat timbal balik (feedback) antara Penyuluh Pertanian Lapangan dengan Petani mengenai teknologi sambung samping pada tanaman kakao. Komunikasi interpersonal diukur melalui beberapa indikator yang meliputi: a. Keterbukaan (opennes) adalah dimana komunikator harus terbuka pada orang lain yang menjadi khalayaknya atau kepada siapa ia berinteraksi. Keterbukaan yang dimaksud disini adalah keterbukaan dalam memberikan segala pikiran, perasaan dan informasi. b. Empaty (emphaty) adalah melakukan sesuatu dengan menggunakan cara berpikir orang lain yang menurutnya benar dan menyenangkan. Atau dengan kata lain empati adalah kemampuan mendengarkan dan merespon perasan orang lain yang tidak terucap. c. Sikap Mendukung (Supportivennes) adalah hubungan yang saling memberi dukungan satu sama lainnya. d. Sikap Positif (positivennes). Sikap positif mengacu pada dua aspek dalam komunikasi, yaitu: pertama, komunikasi antarpersonal terbina jika seseorang memiliki sikap positif terhadap diri mereka sendiri. Kedua, perasaan positif dalam situasi komunikasi pada umumnya sangat penting untuk proses interaksi yang baik.
56
e. Kesamaan/kesetaraan (equality) adalah hubungan komunikasi interpersonal yang memungkinkan seseorang untuk menumbuhkan suasan harmonis dalam melahirkan situasi kesetaraan dalam hal pemahaman akan makna terhadap konteks percakaan. 2.
Motivasi adalah dorongan atau kekuatan yang ada dalam diri petani dalam menerapkan teknologi sambung samping. Indikator yang digunakan yaitu sebagai berikut : a. Harapan; hal ini berkaitan dengan keyakinan petani bahwa ia dapat menerapkan teknologi sambung samping pada tanaman kakao sehingga semua kebutuhannya akan tercapai. Apabila petani tidak yakin terhadap teknologi tersebut maka harapannya adalah 0. Apabila petani yakin dengan teknologi tersebut maka harapannya adalah I. b. Valensi; berkaitan dengan hal-hal yang diinginkan atau disukai setelah petani menerapkan teknologi tersebut. Misalnya, pengetahuan berusaha tani menjadi luas, banyak teman, dapat mengembangkan potensi yang ada. Hal ini akan bernilai positif (+1). Sedangkan hal-hal yang tidak disukai setelah menerapkan teknologi tersebut, maka akan bernilai negatif (-1). Misalnya, hasilnya tidak sesuai dengan harapan, muncul kecemburuan sosial dari petani lainnya, biaya operasional lebih tinggi, memerlukan banyak tenaga kerja. c. Instrumentalitas; menjelaskan kemungkinan adanya tercapainya tujuan dari petani melalui tercapainya harapan. Tujuan tersebut adalah valensi positif dan valensi negatif. Instrumenutalis akan bernilai +1 jika dengan menerapkan teknologi sambung samping pada tanaman kakao, maka semua valensi positif akan sangat mungkin terjadi pada diri petani tersebut. Begitu
57
juga dengan Instrumentalis akan bernilai 0, jika dengan tidak menerapkan teknologi sambung samping pada tanaman kakao maka semua valensi negatif akan sangat mungkin terjadi pada diri petani tersebut.
3.5 Operasional Variabel Berdasarkan defenisi operasional di atas dan untuk memudahkan dalam mengukur variabel penelitian yang digunakan, masing-masing veriabel tersebut dioperasionalisasikan sebagaimana terlihat pada tabel dibawah ini:
Tabel 1 : Operasionalisasi Variabel VARIABEL Komunikasi Interpersonal Penyuluh Pertanian Lapangan (X)
SUB VARIABEL Keterbukaan (opennes)
Empaty (emphaty)
INDIKATOR 1. Memulai menyapa terlebih dahulu. 2. Berani bertanya kepada petani. 3. Memulai bercerita mengenai sesuatu hal. 4. Membagi informasi secara lengkap. 5. Bercerita bersama-sama. 6. Mulai menunjukkan perhatian kepada petani. 7. Memberi informasi secara detail. 8. Menunjukkan perasaan secara terbuka. 9. Menerima masukan dari petani. 10. Merespon/menanggapi setiap pembicaraan. 11. Mengucapkan selamat kepada petani yang berprestasi. 12. Menghayati perasaan dan pikiran petani. 13. Menanggapi pernyataan yang disampaikan petani. 14. Mendengrakan dengan sungguhsungguh. 15. Memberikan semangat pada petani. 16. Melihat realita/fakta yang terjadi
58
Sikap Mendukung (Supportivennes)
Sikap Positif (positivinnes)
Kesamaan/Keseta raan (equality)
Motivasi petani dalam menerapkan teknologi sambung samping
Harapan
pada petani. 17. Menghargai pendapat petani. 18. Memberikan sumbangsi materi bila ada yang susah. 19. Memahami keinginan petani. 20. Mengerti apa yang dialami petani. 21. Menyemangati petani yang berhasil. 22. Mengucapkan terima kasih pada petani yang membantu. 23. Memberikan ide-ide untuk kemajuan. 24. Bersikap jujur mengemukakan pendapat. 25. Menggunakan intonasi suara yang tepat. 26. Membantu memperjuangkan keinginan petani. 27. Membangkitkan minat petani. 28. Memberikan inspirasi. 29. Menyelingi pembicaraan dengan humor. 30. Memberikan penghargaan kepada petani. 31. Meminta masukan pada petani. 32. Menghormati yang berbeda suku. 33. Menghormati yang berbeda agama. 34. Berhati-hati ketika berbicara. 35. Berhati-hati ketika bertindak. 36. Menghargai perbedaan yang ada. 37. Berbicara dengan sopan. 38. Mergaul dengan wajar. 39. Mendiskusikan secara bersamasama. 40. Merasa nyaman terhadap kehadiran petani. 41. Aktif dalam dalam aktivitas kelompok petani. 42. Membicarakan hobi yang sama. 43. Memberikan solusi kepada petani. 44. Menyimpulkan pendapat secara bersama-sama. 1. Meningkatkan kualitas biji kakao. 2. Meningkatkan kuantitas buah kakao. 3. Meningkatkan produksi kakao. 4. Meningkatkan pendapatan keluarga. 5. Meningkatkan kesejahteraan
59
keluarga. 6. Menekan biaya produksi. 7. Membuat biji kakao bermutu dan sehat. Valensi
Instrumentalis
3.6
8. Pengetahuan berusahatani semakin luas. 9. Keterampilan semakin bertambah. 10. Memperoleh banyak teman. 11. Dihargai banyak teman. 12. Budaya berusahatani semakin luas. 13. Pekerjaan lebih efisien. 14. Pekerjaan lebih efektif. 15. Terpenuhinya kebutuhan sandang dan pangan. 16. Akses informasi semakin meningkat. 17. Peluang pemasaran semakin lebar. 18. Sifat inovasi akan semakin tinggi. 19. Memenuhi biaya pendidikan. 20. Ketersedian modal. 21. Ketersedian sarana dan prasarana.
Teknik Pengumpulan Data Data yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah data primer dan data
sekunder, dengan menggunakan tehnik pengumpulan data sebagai berikut : 1) Study Kepustakaan, tehnik ini digunakan untuk memperoleh data yang bersifat ilmiah, melalui kajian teori dan atau konsep-konsep yang relevan dengan masalah penelitian. Data ini dikumpulkan melalui bacaan atau telaah buku-buku pustaka. 2) Study Lapangan, tehnik ini dilakukan dengan cara kunjungan langsung ke lokasi penelitian dengan menggunakan beberapa tehnik sebagai berikut: a. Angket (kuisioner tertutup) Tehnik pengumpulan ini dilakukan dengan cara membuat dan mengajukan daftar pertanyaan kepada responden terpilih, dan daftar pertanyaan yang dibuat sifatnya adalah tertutup dimana jawaban telah
60
ditetapkan dan responden hanya memilih salah satu alternatif jawaban yang dianggap sesuai dengan kenyataan. b.
Dokumentasi, digunakan terutama untuk mendapatkan data sekunder. Data-data tersebut merupakan data yang telah dimuat dalam bentuk dokumen-dokumen, data ini didapat dengan cara mempelajari/meneliti arsip-arsip atau catatan-catatan, seperti laporan penyuluhan pertanian lapangan dan hasil-hasil penyuluhan pertanian lapangan, dan lain sebagainya.
3.7 Uji Validitas dan Reliabilitas 3.7.1 Uji Validitas Menurut
Ancok
(1993)
validitas
merupakan
suatu
indeks
yang
menunjukkan sejauh mana suatu alat ukur betul-betul mengukur apa yang perlu diukur. Untuk itu dilakukan analisa item dengan metode korelasi product moment pearson. Uji validitas dengan metode ini dilakukan dengan cara mengkorelasikan skor jawaban yang diperoleh pada masing-masing item dengan skor total dari keseluruhan item. Hasil korelasi tersebut harus signifikan berdasarkan ukuran statistik tertentu. Uji validitas adalah ketepatan antara data yang sesungguhnya terjadi pada obyek penelitian dengan data yang dapat dilaporkan oleh peneliti, dengan demikian data valid adalah data yang tidak berbeda antara data yang dilaporkan peneliti dengan data yang sesunguhnya terjadi pada obyek penelitian (Sugiyono, 2010). Adapun persamaannya sebagai berikut :
r=
( ∑
(∑
(
) (∑ ).(∑ ) )( ∑
61
–(∑
)
Keterangan : r = Koefisien validitas x = Skor Item y = Skor Item Total N = Jumlah responden
Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut dengan cara membandingkan rhitung dengan rtabel. Suatu item dikatakan valid apabila rhitung > rtabel pada taraf signifikan 5% yaitu rhitung > 0,361. Hasil analisis uji validitas pada lampiran 04. Pada penelitian ini penulis membagikan kuesioner kepada 30 responden untuk mengetahui tiap butir valid atau tidak valid. Dasar pengambilan keputusan : a. Jika rhitung > rtabel, maka variabel tersebut dinyatakan valid. b. Jika rhitung < rtabel, maka variabel tersebut dinyatakan tidak valid.
3.7.2 Uji Reliabilitas Untuk menguji tingkat reliabilitas instrumen dalam penelitian ini dilakukan melalui uji internal consistency dengan menggunakan koefisien Cronbach Alpha dikatakan baik bila mempunyai koefisien antara 0,60 sampai 1,00. Instrumen dikatakan reliabel jika dapat digunakan untuk mengukur variabel berungkali yang akan menghasilkan daya yang sama atau hanya sedikit bervariasi (Supranto, 1997). Alat ukur reliabel atau tidak, diuji dengan menggunakan metode Alpha Cronbach (Arikunto, 1998). Sebuah instrument dianggap telah memiliki tingkat kehandalan yang dapat diterima (reliabel), jika reliabel adalah ukuran yang menunjukkan konsistensi dari kuesioner dalam mengamati gejala yang sama dilain kesempatan, uji
62
reliabel ini didasarkan pada ketentuan bahwa apabila nila Alpha Cronbach > 0,60 maka dikatakan reliabel sebaliknya apabila nilai Alpha Cronbach < 0,60 maka dikatakan inreliabel (Santosa dan Azhari, 2005). Adapun perhitungan realibilitas dalam penelitian ini menggunakan persamaan sebagai berikut : R11 =
(
∑
) ( .
)
Keterangan : R11 = realibilitas instrumen k = banyaknya butir pertanyaan atau soal ∑
= jumlah varian butir
∑
= varian total
Jika R11 hitung > R11 tabel, instrumen dinyatakan reliabel dan jika R11 hitung < R11 tabel, instrumen dinyatakan tidak reliabel. Sehingga didapatkan besarnya koefisien reliabilitas variabel komunikasi interpersonal dan variabel motivasi dapat dilihat pada tabel 4.1 : Tabel 4.1. Hasil Uji reliabilitas No.
Variabel
1. Keterbukaan 2. Empaty 3. Sikap Mendukung 4. Sikap Positif 5. Kesetaraan 6. Harapan 7. Valensi 8. Instrumentalis Sumber : Data Primer (2017)
Jumlah Item Pertanyaan 15 15 15 10 10 10 10 10
63
Jumlah Item Valid 10 10 10 7 7 7 7 7
Alpa Cronbach 0,714 0,706 0,728 0,705 0,703 0,702 0,700 0,690
3.8 Instrumen Penelitian Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini antara lain adalah bentuk daftar pertanyaan (Kuesioner). Adapun format jawaban peneliti menggunakan “Skala Likers” dengan lima (5) alternatif, dengan format yaitu: Kategori “Sangat Tinggi” diberi skor
: 5 (lima)
Kategori “Tinggi” diberi skor
: 4 (empat)
Kategori “Sedang” diberi skor
: 3 (tiga)
Kategori “Rendah” diberi skor
: 2 (dua)
Kategori “Sangat Rendah” diberi skor
: 1 (satu)
3.9 Analisis Data Sesuai dengan lingkup analisis yang akan dilakukan, maka metode analisis yang digunakan adalah sebagai berikut : a.
Analisis kualitatif dilakukan dengan menggunakan tehnik analisis deskriptif terutama untuk melihat pengaruh komunikasi interpersonal dalam hal keterbukaan, empati, sikap mendukung, sikap positif dan kesetaraan. Data-data responden dalam analisis kualitatif ini juga akan digunakan sebagai masukan proses analisis kuantitatif.
b.
Analisis kuantitatif Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh komunikasi interpersonal terhadap motivasi petani dalam menerapkan teknologi sambung samping, maka digunakan stastistik regresi dengan formula sebagai berikut:. Y = a + bX + e ;
64
Dimana : Y a b X e
= Motivasi Petani = Konstanta = Koefisien regresi = Komunikasi interpersonal = Standar error Sebelum analisis regresi digunakan maka perlu dilakukan uji transformasi
data ordinat ke data interval dengan langkah-langkah sebagai berikut: 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
Menghitung Frekuensi Menghitung Proporsi (P) Menghitung Proprosi Kumulatif (PK) Mencari Nilai Z Menghitung Densitas F (z) Menghitung Scale Value Menghitung Nilai Hasil Penskalaan
Skala ordinat Frekuensi (f) (SO) 1 f
Proporsi (P) f1/n=P1
Proporsi kumulatif (Pk) Pk1=P1
Nilai Z 0,5-Pk1
2
f
F2/n=P2
Pk2=Pk1+P2
0,5-Pk2
3
f
F3/n=P3
Pk3=Pk2+P3
0,5-Pk3
4
f
F4/n=P4
Pk4=Pk3+p4
0,5-Pk4
5
f
f/n5=P5
Pk5=Pk4+p5
0,5-Pk5
65
Skala Ordinat (SO) 1
Densitas F (z)
F(z)=
2
F(z2)=
3
F(z3)=
4
F(z4)=
5
F(z5)=
Skala Ordinat (SO) 1
Exp.(- Z2)
√ √ √ √ √
Exp.(- Z2)
Scale value (Sv)
Sv = Sv2 =
Exp.(- Z2) Sv3 = Exp.(- Z2) Sv4 = Exp.(- Z2) Sv5 =
Nilai hasil perskalaan y = Sv + |Sv min|
2
y2 = Sv + |Sv min|
3
y3 = Sv + |Sv min|
4
y4 = Sv + |Sv min|
5
y5 = Sv + |Sv min|
Transformasi diatas dimaksudkan untuk memenuhi syarat penggunaan analisis regresi, antara lain data yang digunakan minimal berskala interval. Kriteria pengujian adalah dengan membandingkan nilai thitung dengan ttabel, dengan tingkat kepercayaan yang digunakan 95% (0,05). -
uji t untuk melihat variabel mana yang berpengaruh atau apakah koefisien regresi yang diperoleh berbeda nyata, digunakan rumus atau formula uji t dengan kriteria: a. Jika nilai signifikan > 0,05 (nilai alfa), maka terima Ho berarti variabel X tidak berpengaruh terhadap variabel Y. b. Jika nilai signifikan < 0,05 (nilai alfa) maka tolak Ho berarti ada pengaruh X terhadap Y.
66
Hipotesis: Ho : tidak ada pengaruh yang siginifikan komunikasi interpersonal penyuluh pertanian lapangan terhadap motivasi petani di Desa Andowengga Kabupaten Kolaka Timur Ha : ada pengaruh yang signifikan
komunikasi interpersonal penyuluh
pertanian lapangan terhadap motivasi petani di Desa Andowengga Kebupaten Kolaka Timur. C. Analisis Deskriptif Analisis deskriptif prosentase dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui gambaran tingkat komunikasi interpersonal penyuluh pertanian lapangan. Rumus penghitungan persentase data menurut Ali (1982) dipaparkan sebagai berikut : %=
x 100%
Keterangan : % = Nilai Persentase F = Jumlah Frekuensi jawaban dalam indikator/skor total dari hasil data N = Jumlah total/data tertinggi dari pengskoran Skala komunikasi interpersonal menggunakan skor 1 sampai 5 dengan jumlah item sebanyak 65. Panjang kelas interval kriteria komunikasi interpersonal dapat ditentukan dengan cara berikut : Persentase skor maksimum Persentase skor minimum Rentangan Persentase skor
5/5 x 100% = 100% 1/5 x 100% = 20% 100% - 20% = 80%
Panjang kelas interval rentang kriteria/banyak kriteria = 80%/5 = 16%
67
Banyaknya kriteria yaitu sangat rendah, rendah, sedang, tinggi, sangat tinggi. Dengan demikian interval kelas skor dan persentase yaitu : Inteval Kelas Skor Persentase dan Kategori No.
Interval Persentase
Kategori
1 2 3 4 5
85%-100% 69%-84% 53%-68% 37%-52% 20%-36
Sangat Tinggi Tinggi Sedang Rendah Sangat Rendah
Kriteria komunikasi interpersonal akan mempermudah peneliti dalam menentukan persentase gambaran tingkat komunikasi interpersonal penyuluh pertanian lapangan terhadap motivasi petani dalam menerapkan teknologi sambung samping.
68
VI. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
1.1 Gambaran Umum Wilayah Penelitian Pemahaman terhadap situasi dan hal-hal yang dapat mempengaruhi hasil penelitian disajikan secara singkat tentang wilayah penelitian yang mencakup letak, dan luas wilayah, topografi dan jenis tanah, oceanografi dan iklim, keadaan penduduk, sarana prasarana, kondisi sektor pertanian dan kondisi perekonomian secara umum.
1.1.1 Letak dan Luas Wilayah Wilayah penelitian ini ada di Kabupaten Kolaka Timur khususnya di Desa Andowengga. Secara umum dapat dikatakan bahwa wilayah Kabupaten Kolaka Timur terletak di jazirah Tenggara Pulau Sulawesi dan geografis terletak pada bagian Barat Propinsi Sulawesi Tenggara memanjang dari Utara ke Selatan berada diantara 12o00-50o00 Lintang Selatan dan membentang dari Barat ke Timur diantara 120o45-124o06 Bujur Timur. Secara khusus Desa Andowengga dengan berjarak ± 8 kilometer dari ibukota Kecamatan, 30 kilometer dari ibukota Kabupaten dan 130 kilometer dari ibukota Provinsi. Secara administratif Desa Andowengga berbatasan langsung dengan wilayah sekitarnya meliputi : 1.
Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Taosu
2.
Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Tokai
3.
Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Tinete
4.
Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Hakambololi
69
Desa Andowengga memiliki luas wilayah yakni 70,9 km2 (47% luas kecamatan). Keadaan musim umumnya sama dengan didaerah lain di Indonesia mempunyai dua musim yaitu musim hujan dan musim kemarau, musim hujan terjadi antara bulan November sampai bulan April, sedangkan musim kemarau terjadi antara bulan Mei sampai bulan Oktober. Curah hujan diwilayah ini berkisar pada 1.580,50 mm/tahun (BPP Kecamatan Poli-Polia, 2017).
1.1.2 Keadaan Topografi dan Tanah Permukaan wilayah Desa Andowengga Kolaka Timur pada umumnya terdiri dari tanah datar, gunung dan perbukitan serta memanjang dari Utara ke Selatan. Diantara gunung dan perbukitan terbentang tanah dengan kemiringan tertentu dan perairan umum (rawa dan sungai) yang potensial untuk pengembangan sektor pertanian dan perikanan. Tingkat kemiringan tanah dengan luasannya tercatat sebagai berikut : - Antara 0 – 2% seluas 102.493 ha atau 9,94% dari luas daratan. - Antara 2 – 12% seluas 88.051 ha atau 8,84% dari luas daratan - Antara 14 – 40% seluas 206.068 ha atau 19,99% dari luas daratan - Diatas 40% seluas 634.388 ha atau 61,23% dari luas daratan Kondisi tanah yang datar serta kemiringan lahan yang demikian menyebabkan pilihan komiditi pertanian yang cukup beragam dalam hamparan/skala yang cukup luas, namun dominasi tampak pada pilihan komoditi perkebunan yang merata di semua wilayah kecamatan, komoditi perkebunan yang cukup luas pada wilayah datar yaitu di Kecamatan Ladongi, Lambandia, Tirawuta dan Mowewe, oleh sebab itu sesungguhnya pilihan usaha pada sektor pertanian dapat dijadikan
70
alternatif utama yang harus dikembangkan secara meluas guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Ditinjau dari jenis tanah dan luasan wilayah Desa Andowengga Kabupaten Kolaka Timur adalah sebagai berikut : Tabel 4.2 : Jenis tanah dan Luas Wilayah Desa Andowengga Kabupaten Kolaka Timur. NO.
Jenis Tanah
Luas
1
Podsolik Merah Kuning
Hektar 874
% 23,5
2
Podsolik Coklat Kelabu
793
21,3
3
Lithosol
594
16,0
4
Regosol
101
2,7
5
Alluvial
194
5,2
6
Rezina
509
13,7
7
Mediteran Merah Kuning
655
17,6
Jumlah
3.720
100
Sumber : Badan Pusat Statistik/BPS Kabupaten Kolaka Timur (2016) Mengacu pada data Tabel 4.2 tersebut, tanah di Desa Andowengga Kabupaten Kolaka Timur terlihat didominasi oleh jenis Podsolik (44,8%), sehingga dapat dikatakan mempunyai kelas kesuburan yang baik, tanpa input faktor produksi yang cukup (pupuk) mempunyai produktivitas yang tinggi dikaitkan dengan topografi yang sebagian besar lahan rata dan sebagian berbukit atau kemiringan yang sedang sehingga sangat menguntungkan, kondisi ini lebih memperkuat argumen bahwa sektor pertanian dapat diandalkan sebagai penunjang peningkatan kesejahteraan masyarakat.
71
1.1.3 Iklim Keadaan iklim secara umum sama dengan daerah lain di Indonesia, yaitu terdiri dari dua musim, musim kemarau dan musim hujan. Musim hujan di Desa Andowengga Kabupaten Kolaka Timur biasanya terjadi antara bulan November sampai bulan Maret karena adanya angin Barat yang bertiup dari Asia dan Samudra Pasifik mengandung banyak uap air, sedangkan musim kemarau terjadi antara bulan Mei sampai bulan Oktober karena pada bulan-bulan tersebut angin Timur yang bertiup dari Australia sifatnya kering dan kurang mengandung air. Khusus bulan April dikenal sebagai musim pancaroba akibat angin yang tidak menentu. Wilayah daerah basah dengan curah hujan lebih dari 2.000 mm per tahun dengan 5 – 9 bulan basah, atau bertipe iklim B sampai C dalam klasifikasi SchmidtFerguson berada pada wilayah sebelah utara meliputi Kecamatan Kolaka, Latambaga, Wolo, Samaturu, Mowewe, Uluiwoi dan Tinondo. Wilayah daerah kering dengan curah hujan kurang dari 2.000 mm per tahun dengan bulan basah hanya 3 – 4 bulan dalam setahun, atau tipe D sampai E dalam klasifikasi SchmidtFerguson, berada di wilayah sebelah Selatan dan Timur meliputi Kecamatan Ladongi, Poli-polia, dan Lambandia.
1.1.4 Keadaan Penduduk Keadaan penduduk Desa Andowengga Kabupaten Kolaka Timur meliputi keadaan penduduk menurut struktur umur dan jenis kelamin serta tingkat pendidikan.
72
1.1.4.1 Keadaan Penduduk Menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin Untuk mengetahui tingkat kualitas sumberdaya manusia di Desa Andowengga Kabupaten Kolaka Timur didekati dengan melihat kondisi aktivitas pendidikan termasuk sarana prasarana yang tersedia dan lain-lain, disamping itu dapat pula dilihat dari angka harapan hidup, tingkat partisipasi angkatan kerja, tingkat kriminalisasi dan lain-lain. Persebaran
penduduk
memungkinkan
untuk
mengetahui
kesiapan
masyarakat untuk mengelolah sumberdaya alam yang tersedia. Sebaran yang merata dalam jumlah maupun tingkat produktivitas tenaga kerjanya akan sangat menunjang percepatan pembangunan. Persebaran penduduk Desa Andowenga Kabupaten Kolaka Timur berdasarkan kelompok umur dan jenis kelamin disajikan tabel 4.2. Tabel 4.3 : Keadaan Penduduk Desa Andowengga Kabupaten Kolaka Timur Menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin, 2017
1.
Kelompok Umur (Tahun) ≤14
Laki-Laki (Jiwa) 248
Perempuan (Jiwa) 216
Jumlah (Jiwa) 464
Persentase (%) 29,26
2.
15-54
515
478
993
62,61
3.
≥55
72
57
129
8,13
751
1.586
100
No.
Jumlah 835 Sumber : Kantor Desa Andowengga (2017)
Tabel 4.3 tersebut menunjukkan bahwa penduduk Desa Andowengga Kabupaten Kolaka Timur sebagian besar berada dalam usia produktif yaitu sebanyak 62,61% sedang usia belum/tidak produktif tercatat 29,26% artinya setiap tenaga kerja produktif hanya menanggung kurang dari 1 (satu) orang tenaga kerja tidak produktif, selanjutnya penduduk pada kelompok usia belum produktif jauh lebih banyak dari usia tidak produktif, kondisi ini tentunya akan sangat membantu dalam
73
proses peningkatan kesejahteraan masyarakat serta program pembangunan wilayah secara berkelanjutan.
1.1.4.2
Keadaan Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan Pola pikir seseorang disamping dipengaruhi oleh tingkat pendidikan yang
pernah dialaminya baik pendidikan formal maupun non formal juga sangat di pengaruhi oleh interaksi sosial dalam lingkungannya. Umumnya tingkat pendidikan yang lebih tinggi akan lebih memudahkan seseorang dalam menerima atau mengadopsi informasi dan pengetahuan baru. Menyadari akan arti pentingnya pendidikan pemerintah Kecamatan telah berupaya menyiapkan sarana dan prasarana pendidikan.
Keadaan
penduduk
berdasarkan
tingkat
pendidikan
di
Desa
Pendidikan
di
Desa
Andowengga tersaji pada Tabel 4.4. Tabel 4.4. Keadaan Penduduk Berdasarkan Andowengga, Tahun 2016 No.
Tingkat
Jumlah (Jiwa) 640
Tingkat Pendidikan
Persentase (%)
1.
Belum/tidak tamat SD
2.
Tamat SD
630
39,72
3.
Tamat SMP/sederajat
128
8,07
4.
Tamat SMA/sederajat
132
8,32
5.
Tamat Perguruan Tinggi (Diploma)
15
0,95
6.
Tamat Perguruan Tinggi (Strata)
41
2,59
1.586
100
Jumlah Sumber : Kantor Desa Andowengga (2017)
40,35
Berdasarkan data pada Tabel 4.4. tersebut, menunjukkan bahwa data tahun 2016 penduduk di Desa Andowengga yang berpendidikan SMP/sederajat sebesar 8,07%, SMA/sederajat sebesar 8,32%, sarjana muda (Diploma) sebesar 0.95% dan
74
sarjana (Strata) sebesar 2,59%. Dengan demikian diharapkan dapat berperan sebagai penggerak dalam pembinaan dan pengembangan usaha, sehingga seluruh masyarakat secara ekonomi berpotensi meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan hidupnya.
1.1.5 Tata Guna Lahan Lahan yang terdapat di Desa Andowengga secara umum digunakan sebagai lahan pertanian dan non pertanian. Luas penggunaan lahan di Desa Andowengga pada tahun 2016 seluas 3.720 ha meliputi penggunaan lahan perkebunan, persawahan, pemukiman, pekarangan, perkantoran, penguburan dan prasarana umum lainnya. Lahan yang ada di Desa Andowengga tersebut sebagian dimanfaatkan untuk lahan perkebunan selain itu penduduk juga mengusahakan tanaman sayursayuran dipekarangan rumah. Untuk lebih jelasnya pemanfaatan lahan dan jenis penggunaannya dapat dilihat pada Tabel 4.5. Tabel 4.5: Pemanfaatan Lahan Menurut Luas dan Jenisnya di Desa Andowengga, 2017. No. 1.
Jenis Penggunaan Perumahan dan pekarangan
2.
Kebun
3.
Lainnya
Luas Lahan (Ha) 598
Persentase (%) 16,08
872
23,44
2.250
60,48
3.720
100
Jumlah Sumber : Kantor Desa Andowengga (2017)
Pada Tabel 4.5 tersebut, terlihat bahwa pemanfaatan lahan yang terluas adalah untuk perkebunan yaitu 872 Ha atau 23,44%. Perkebunan banyak dimanfaatkan untuk tanaman kakao, lada, cengkeh, jagung, kacang tanah.
75
1.1.6 Keadaan Sektor Pertanian Penduduk Desa Andowengga sebagian besar bermata pencaharian sebagai petani dengan mengusahakan berbagai macam komoditi. Adapun jenis tanaman yang diusahakan di Desa Tongkoseng adalah sebagai berikut; a. Tanaman pangan Tanaman pangan yang diusahakan didaerah penelitian ini adalah tanaman padi, kacang tanah dan jagung. Untuk mengetahui keadaan tanaman pangan menurut jenis dan luas lahan dapat dilihat pada Tabel 4.6. Tabel 4.6. Keadaaan Tanaman pangan menurut jenis dan luas lahan di Desa Andowengga, tahun 2017. No. 1.
Jenis Tanaman Pangan Ubi Kayu
Luas Lahan (Ha) 18
Persentase (%) 20,69
2.
Ubi Jalar
43
49,43
3.
Jagung
26
29,89
87
100
Jumlah Sumber : Kantor Desa Andowengga (2017)
Tabel 4.6 tersebut menunjukkan bahwa tanaman pangan tidak memilki luas lahan besar diantara tanaman perkebunan yang lainnya yaitu 263 Ha dan selanjutnya adalah jagung dan kacang tanah.
b. Tanaman Perkebunan Dalam memanfaatkan lahan kering di daerah penelitian diusahakan tanaman perkebunan dimana sebagian besar penduduk telah memperoleh manfaat dari tanaman perkebunan yang diusahakan. Untuk mengetahui keadaan perkebunan menurut jenis dan luas lahan dapat dilihat pada Tabel 4.7.
76
Tabel 4.7. Keadaaan Tanaman perkebunan menurut jenis dan luas lahan di Desa Andowengga, Tahun 2017. No. 1.
Jenis Tanaman Perkebunan Kakao
Luas Lahan (Ha) 692
Produksi (Ton) 401
2.
Kelapa
93
137
3.
Tanaman Pangan
87
8
Jumlah Sumber : Kantor Desa Andowengga (2017).
872
546
Tabel 4.7 tersebut, menunjukkan bahwa tanaman kakao memiliki luas lahan terbesar diantara tanaman perkebunan yang lainnya yaitu 235 Ha dan selanjutnya adalah kelapa.
1.1.7 Keadaan Sarana Prasarana Sosial Ekonomi Keberadaan prasarana merupakan faktor penunjang yang penting dalam kelancaran aktivitas penduduk dan dengan sarana dan prasarana yang baik dapat mempercepat pembangunan di daerah tersebut. Keadaan sarana dan prasarana di Desa Andowengga terbilang cukup memadai, dimana telah terpenuhinya segala bidang prasarana baik dibidang pendidikan, keagamaan, kesehatan, perekonomian, komunikasi, dan transportasi. Untuk lebih jelasnya mengenai prasarana dapat dilihat pada Tabel 4.8. berikut :
77
Tabel 4.8. Keadaan Sarana Prasarana Sosial Ekonomi, Kesehatan dan Pendidikan Desa Andowengga, Tahun 2016. No. 1.
Jenis sarana dan prasaran
Jumlah
Sarana Keagamaan Mesjid/Musholah
2.
3.
4.
1 Buah
Sarana Kesehatan Puskesmas
1 Unit
Dokter
1 Orang
Bidan
2 Orang
Pendidikan
Gedung TK
1 Unit
Gedung SD
1 Unit
Gedung SLTP
1 Unit
Gedung SLTA
1 Unit
Sarana Transportasi Mobil
18 Buah
Sepeda Motor
511 Buah
Sepeda
57 Buah
Sumber : Kantor Desa Andowengga (2017) Tabel 4.8 tersebut, menunjukan bahwa prasarana prasarana pendidikan dan kesehatan di daerah penelitian sudah cukup memadai. Hal ini dapat dilihat dengan keberadaan sekolah-sekolah dan Puskesmas serta Bidan.
4.2 Hasil Penelitian 4.2.1 Identitas Responden Disamping pengenalan wilayah maka untuk dapat lebih memahami fenomena dalam membahas hasil penelitian perlu diketahui latar belakang responden melalui data identitasnya. Identitasnya yang dimaksud antara lain umur, tingkat
78
pendidikan, pengalaman berusahatani kakao dan jumlah tanggungan keluarga. Rekapitulasi hasil penelitian identitas responden disajikan dalam tabel 4.9 berikut : Tabel 4.9 : Rekapitulasi identitas responden, tahun 2017. No.
Identitas Responden
Terendah
Tertinggi
24 tahun
65 tahun
SD
SMA
1.
Umur (Tahun)
2.
Tingkat Pendidikan (Tahun)
3.
Pengalaman Berusahatani (Tahun)
5 tahun
20 tahun
4.
Tanggungan Keluarga (jiwa)
2 orang
5 orang
Sumber : Kantor Desa Andowengga (2017) Tabel 4.9 tersebut menunjukkan bahwa identitas responden, umur responden tertinggi usia 65 tahun dan terendah 24 tahun. Tingkat pendidikan responden tertinggi SMA dan terendah SD. Selanjutnya pengalaman berusahatani responden tertinggi yaitu 20 tahun dan terendah yaitu 5 tahun. Serta jumlah tanggungan keluarga responden tertinggi yaitu 5 orang dan terendah 2 orang.
4.2.1.1 Umur Responden Umur yang dimaksud disini adalah lamanya hidup yang dihitung sejak lahir sampai dengan pelaksanaan penelitian ini dalam satu tahun. Umur merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kemampuan fisik, bekerja dan cara berfikir seseorang termasuk untuk pengambilan keputusan dan penyerapan teknologi dan informasi, dengan sendirinya umur juga dapat berpengaruhi terhadap daya kelolah maupun tingkat keberhasilan usahatani. Umur merupakan indikator tingkat kedewasaan seseorang, oleh karena itu umur sangat berpengaruh terhadap produktifitas kerja disektor pertanian untuk meningkatkan pendapatan. Umur mempunyai pengaruh terhadap kemampuan fisik
79
petani sehingga berdampak pada kemampuan mengolah lahan pertanian. Hasil penelitian menunujukkan bahwa umur responden terendah 24 tahun dan tertinggi 65 tahun dengan rata-rata 43 tahun jadi masih tergolong usia yang matang. Menurut Soehardjo dan Dahlan Patong (1984) usia produktif disektor pertanian adalah antara 15-54, dibawah dan diatas kisaran tersebut dianggap belum atau tidak produktif. Berdasarkan pendapat tersebut dalam penelitian ini diperoleh klasifikasi umur responden sebagaimana tersaji dalam Tabel 4.10. Tabel 4.10. Klasifikasi Responden Berdasarkan Andowengga, Tahun 2017.
Kategori
Umur
di
Desa
No.
Kelompok Umur (Tahun)
Frekuensi
Persentase (%)
1.
15-54
93
85,32
2.
55-65
16
14,68
109
100
Jumlah Sumber : Data Primer diolah, (2017)
Tabel 4.10 tersebut, menunjukkan bahwa usahatani kakao masih didominasi oleh petani yang usia produktif. Dari data di atas terlihat bahwa dalam kenyataannya usahatani kakao hanya dikelolah oleh petani yang berada dalam usia produktif. Dengan kondisi ini berarti bahwa propspek keberlanjutan usahatani kakao di Desa Andowengga Kabupaten Kolaka Timur masih panjang, baik karena usia yang relatif masih panjang juga karena mereka telah menginvestasikan modal lahan yang cukup mahal, sehingga prospek keberlanjutan usahatani tetap terjamin, disamping itu upaya peningkatan kemampuan masih sangat besar sehingga kontribusi kakao dalam perekonomian kerakyatan dapat diharapkan makin meningkat. Kondisi umur seperti ini juga merupakan kondisi yang labil dalam penentuan pilihan jenis komiditi yang akan diusahakan, sehingga apabila ada pilihan
80
lain yang lebih menarik atau menurut mereka lebih mudah dan menguntungkan maka mereka akan cepat beralih tanaman, dalam hal ini alternatif yang mungkin akan mengalihkan perhatian mereka adalah usahatani cengkeh atau lada. Oleh sebab itu peran penyuluhan pertanian lapangan sangat diharapkan dalam memberikan ideide, inovasi terbaru kepada petani dalam upaya meningkatkan usahatani para petani khususnya tanaman kakao.
4.2.1.2 Tingkat Pendidikan Responden Pendidikan pada umumnya akan mempengaruhi pola pikir seseorang, baik itu pendidikan yang diperoleh melalui lembaga formal maupun lembaga non formal meskipun interaksi sosial dilingkungan juga sangat berpengaruh terhadap pola pikir seseorang. Pendidikan formal yang dimaksud dalam penelitian ini adalah pendidikan dibangku sekolah, sedangkan pendidikan non formal adalah pengetahuan yang diperoleh melalui kursus-kursus atau pelatihan dan penyuluhan dari petugas pertanian. Mengingat sulitnya memperoleh data yang akurat tentang pendidikan non formal para responden maupun hasil interaksi sosial dalam peningkatan pengetahuan para responden maka dalam penelitian ini masalah pendidikan hanya diambil dari pendidikan formal dibangku sekolah yang pernah dijalani oleh responden. Umumnya tingkat pendidikan yang tinggi akan lebih memudahkan seseorang dalam menerima atau mengadopsi informasi dan pengetahuan baru yang datang dari luar lingkungannya, sehingga diharapkan dapat lebih mampu mengembangkan usahataninya. Hasil penelitian tentang klasifikasi pendidikan para responden disajikan pada Tabel 4.11.
81
Tabel 4.11. Klasifikasi Responden Petani Kakao Desa Andowengga Berdasarkan Tingkat Pendidikan, Tahun 2017. No.
Tingkat Pendidikan
Frekuensi
Persentase (%)
1.
SD
51
48,62
2.
SMP
37
22,02
3.
SMA
21
29,36
109
100
Jumlah Sumber : Data Primer diolah, (2017)
Tabel 4.11. tersebut memberi gambaran bahwa para petani kakao di Desa Andowengga Kabupaten Kolaka Timur semuanya telah mengenyam pendidikan sekolah artinya setidaknya sudah ada kemampuan baca tulis. Dari tabel tersebut juga dapat diketahui pula bahwa pendidikan responden masih didominasi tingkat pendidikan dasar dan menegah atas bahkan tidak ada yang sarjana. Kondisi ini perlu dipahami
oleh para
penyuluh
pertanian lapangan
yang bertugas
dalam
menyampaikan informasi dapat memanfaatkan komunikasi interpersonal agar hasil suluhannya lebih efektif.
4.2.1.3 Pengalaman Berusahatani Kakao Pengalaman berusahatani kakao yang dimaksud dalam penelitian ini adalah rentang waktu yang telah dilalui oleh seseorang dalam menekuni kegiatan usahatani kakao dengan satuan tahun. Semakin lama seseorang menekuni suatu usaha maka seseorang tersebut akan semakin berpengalaman akibat seringnya berinteraksi dengan masalah-masalah yang timbul dan upaya penyelesaiannya, dengan kata lain yang bersangkutan semakin terampil ataupun cerdas dalam antisipasi situasi dan kondisi usahanya.
82
Soehardjo dan Dahlan Patong (1984) membagi pengalaman usahatani dalam 3 (tiga) kelompok, yaitu : (a) kurang berpengalaman jika pengalamannya kurang dari 5 (lima) tahun, (b) cukup berpengalaman jika pengalamannya antara 510 tahun,
(c) berpengalaman jika pengalamannya lebih dari 10 tahun. Berdasarkan
pengelompokan hasil penelitian disajikan secara lebih jelas pada Tabel 4.12. yang menunjukkan klasifikasi pengalaman para responden. Tabel 4.12. Klasifikasi Responden Berdasarkan Pengalaman Usahatani di Desa Andowengga, Tahun 2017. No.
Pengalaman Usahatani (Tahun)
Frekuensi
Persentase (%)
1.
5-10
14
12,84
2.
11-20
95
87,16
109
100
Jumlah Sumber : Data Primer diolah, (2017)
Berdasarkan pengelompokan Soehardjo dan Dahlan Patong (1984) tersebut dan berdasarkan hasil penelitian yang tersaji pada Tabel 4.12 tersebut berarti petani kakao di Desa Andowengga berkisar antara cukup pengalaman sampai berpengalaman. Dari tabel terlihat bahwa pengalaman juga tidak berpengaruh terhadap keputusan untuk menerapkan atau tidak menerapkan teknologi sambung samping.
4.2.1.4 Jumlah Tanggungan Keluarga Tanggungan keluarga yang dimaksud adalah semua orang yang tinggal dalam satu rumah tangga maupun yang tinggal diluar rumah namun dalam memenuhi kebutuhan hidupnya berada dalam satu unit pengelolaan, satuan yang digunakan adalah jiwa. Banyaknya jumlahnya tanggungan/anggota keluarga merupakan salah satu pendorong utama bagi petani untuk lebih giat berusaha karena
83
sebagai kepala keluarga mempunyai tanggung jawab untuk memenuhi kebutuhan kehidupan dari setiap anggota keluarga yang ditanggungnya. Jumlah anggota keluarga yang sedikit tidak membebani sebagai kepala keluarga, namun mengurangi motivasi bekerja yang lebih giat sementara itu dari segi usahatani jumlah tenaga kerja keluarga yang sedikit akan menyebabkan penyediaan tenaga kerja keluarga kurang sehingga meningkatkan biaya tenaga kerja luar. Sebaliknya dengan jumlah anggota keluarga yang banyak akan meningkatkan beban selaku kepala keluarga untuk menyiapkan keperluan kehidupannya apalagi bila masih banyak yang usia belum/tidak produktif, namun bila anggota keluarga yang banyak dan berusia produktif akan sangat mengurangi beban biaya usaha terutama dalam hal penyediaan tenaga kerja. Menurut Kaslan Tohir (1983) suatu keluarga tani berdasarkan jumlah tanggungan/anggota keluarga dapat dikelompokkan menjadi 3 (tiga), yaitu keluarga kecil bila jumlah anggota ≤4 (empat) jiwa, keluarga sedang bila jumlah anggota 5 -6 (lima-enam) jiwa dan keluarga besar bila berjumlah >6 (enam) jiwa. Hasil penelitian tentang klasifikasi responden petani kakao berdasarkan jumlah tanggungan keluarga di Desa Andowengga sebagaimana tersaji dalam Tabel 4.13. Tabel 4.13. Klasifikasi Responden Berdasarkan Jumlah Tanggungan Keluarga di Desa Andowengga, Tahun 2017 Jumlah Tanggungan Keluarga No. Frekuensi Persentase (%) (Jiwa) 1. ≤2 59 54,13 2.
3-4
35
32,11
3.
5
15
13,76
109
100
Jumlah Sumber : Data Primer diolah (2017)
84
Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata tanggungan keluarga responden adalah sebanyak 3,57 jiwa dengan tanggungan terendah 2 jiwa dan tertiggi 5 jiwa. Sehingga berdasarkan kriteria Kaslan Tohir tersebut diatas tanggungan keluarga responden di Desa Andowengga tergolong dalam keluarga kecil. 4.2.1.5 Luas Lahan Garapan Luas lahan garapan dapat mempengaruhi kegiatan petani untuk meningkatkan produksi, disamping pemberian pupuk dan pemberantasan hama serta penyakit secara tepat. Semakin luas lahan garapan yang diusahakan oleh petani, diharapkan produksi yang akan diperoleh semakin tinggi pula, dari hasil penelitian diketahui bahwa luas lahan garapan petani responden adalah antara 1-5 ha. Menurut Soehardjo dan Dahlan Patong (1984) bahwa petani Indonesia pada umumnya dibagi dalam 3 kelompok rumah tanggga menurut luas lahan usahataninya yaitu usahatani luas yang memiliki luas lahan diatas 2,00 ha, usahatani sedang yang memiliki luas lahan 1-2 ha dan usahatani kecil dengan luas lahan dibawah 1,00 ha. Hasil penelitian tentang klasifikasi responden petani kakao yang menerapkan dan yang tidak menerapkan teknologi sambung samping berdasarkan jumlah tanggungan keluarga di Desa Andowengga sebagaimana tersaji dalam Tabel 4.14. Tabel 4.14. Klasifikasi Responden Berdasarkan Luas Lahan Garapan di Desa Andowengga, Tahun 2017. No.
Luas lahan (Ha)
Frekuensi
Persentase (%)
1.
1-2
11
10,09
2.
>2,00
98
89,91
109
100
Jumlah Sumber : Data Primer diolah (2017)
85
Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata luas lahan garapan responden yaitu >2,00 ha . Dari hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa petani responden di Desa Andowengga mempunyai luas lahan usahatani kakao tergolong luas.
4.3 Penyuluhan Pertanian Lapangan Terhadap Motivasi Petani dalam Menerapkan Teknologi Sambung Samping di Desa Andowengga Kabupaten Kolaka Timur. Penyuluhan pertanian sebagai suatu sistem pendidikan di luar sekolah untuk keluarga-keluarga tani di pedesaan, dimana mereka belajar sambil berbuat untuk menjadi mau, tahu, dan bisa menyelesaikan sendiri masalah-masalah yang dihadapinya secara baik, menguntungkan dan memuaskan (Wiriaatmaja, 1986). Atau dengan kata lain kegiatan penyuluhan pertanian adalah suatu kegiatan penyampaian informasi kepada orang lain, dengan harapan orang tersebut dapat berubah perilakunya dengan mau melaksanakan informasi yang disampaikan. Seseorang berubah perilakunya dapat disebabkan setelah berinteraksi dengan orang lain. Bila kita ingin berinteraksi dengan orang lain, maka komunikasi amat diperlukan. Sehingga informasi apa yang ingin kita sampaikan dapat diterima oleh mereka. Berbicara penyuluhan nonformal, yang intinya ingin berubah perilaku dari sasaran penyuluhan itu. Perubahan perilaku dapat terjadi apabila terjadi interaksi penyuluh yang akan menyampaikan informasi baru dengan sasaran dengan melakukan komunikasi dengan baik. Penyuluh pertanian dapat dan harus menggunakan tehnik-tehnik komunikasi yang paling efektif agar sasaran mau menerapkan pengetahuan barunya itu. Melalui komunikasi yang efektif dapat menunjang keberhasilan penyuluhan pertanian.
86
Kegiatan penyuluhan pertanian, komunikasi menjadi sebuah faktor penting yang dapat menunjang tercapainya tujuan-tujuan penyuluhan. Disini komunikasi dituntut untuk memiliki sebuah strategi komunikasi agar objek penyuluhan dapat menerima pesan dengan baik dan tidak terjadi miss understanding dalam proses penyuluhan ini. Setiap petani di suatu daerah pertanian memiliki karakteristik yang berbeda-beda, oleh karenanya penyajian komunikasinya pun perlu disesuaikan dengan daerah masing-masing petani. Para petani yang masih berada di daerah pedesaan yang terisolir tentunya lebih efektif jika diberikan penyuluhan dengan metode dialog dua arah serta pendekatan komunikasi interpersonal.
4.3.1 Tingkat Komunikasi Interpersonal Penyuluh Pertanian Lapangan Komunikasi interpersonal menurut Joseph A. Devito dalam bukunya “the interpersonal communication book”. (Devito.1889) sebagai: “proses pengiriman dan penerimaan pesan-pesan antara dua orang atau diantara sekelompok kecil orangorang, dengan beberapa efek dan beberapa umpan balik secara seketika. Jadi komunikasi merupakan proses pemindahan informasi dan pengertian antara dua orang atau lebih, dimana masing-masing berusaha untuk memberikan arti pada pesan-pesan simbolik yang dikirim melalui suatu media yang menimbulkan umpan balik. Pentingnya
situasi
komunikasi
interpersonal
karena
prosesnya
memungkinkan berlangsung secara dialogis. Komunikasi yang berlangsung secara dialogis selalu lebih baik daripada secara monologis. Monolog menunjukkan suatu bentuk komunikasi dimana seseorang bicara yang lain mendengarkan, jadi tidak ada
87
interaksi. Yang aktif hanya komunikatornya saja, sedangkan komunikan bersifat pasif. Komunikasi interpersonal berlangsung antara dua individu, karena pemahaman komunikasi dan hubungan antara pribadi menempatkan pemahaman mengenai komunikasi dalam proses psikologis. Setiap individu dalam tindakan komunikasi memiliki pemahaman dan makna pribadi terhadap setiap hubungan dimana dia terlibat di dalamnya. Hal terpenting dari aspek psikologis dalam komunikasi adalah asumsi bahwa diri pribadi individu terletak dalam individu dan tidak mungkin diamati secara langsung. Artinya dalam komunikasi interpersonal pengamatan terhadap seseorang dilakukan melalui perilakunya dengan mendasarkan pada persepsi orang yang mengamati. Komunikasi interpersonal menurut Joseph Devito terdapat lima unsur yaitu: keterbukaan (openness), empati (emphaty), sikap mendukung (Supportiviness), sikap positif (positiviness) dan kesamaan/kesetaraan (equality). Untuk lebih jelasnya dapat diamati pada implementasi penyuluh pertanian lapangan pada berbagai dimensi berikut :
a. Keterbukaan (Openness) Keterbukaan dalam penyuluhan pertanian lapangan yang dimaksud dalam kajian ini adalah komunikator interpersonal yang efektif harus terbuka kepada orang yang diajaknya berinteraksi dan mengacu kepada kesedian komunikator untuk beraksi secara jujur terhadap stimulus yang datang. Tingkat komunikasi interpersonal oleh penyuluh pertanian lapangan dimensi keterbukaan (openness) dapat dilihat pada tabel berikut :
88
Tabel 4.15 Tingkat Komunikasi Interpersonal Penyuluh Pertanian Lapangan dalam dimensi keterbukaan (openness). No.
Kategori
Frekuensi
Persentase (%)
1.
Rendah
20
18,35
2.
Sedang
43
39,45
3.
Tinggi
46
42,20
109
100
Jumlah Sumber : Analisis Data Primer (2017)
Berdasarkan data tabel 4.15 tersebut, hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 109 responden, umumnya memberikan respons sangat positif ditinjau dari aspek komunikasi
interpersonal
penyuluh
pertanian
lapangan
terhadap
dimensi
keterbukaan (Openness), Berdasarkan nilai interval penskoran jawaban yang diinterpretasikan bahwa jawaban responden berada pada kategori tinggi dengan nilai sebesar 42,20 %. Hal ini menggambarkan suatu keadaan bahwa penyuluh pertanian lapangan senantiasa memiliki sifat yang terbuka dari dalam diri penyuluh pertanian lapangan dan hal ini dapat menyebabkan penyuluh pertanian lapangan berkeinginan bertingkah laku yang baik sehingga dapat mencapai tujuan yang diinginkan yaitu para petani dapat memperoleh informasi yang komfrehensif berkenaaan dengan teknologi sambung samping. Berikut ini tentang pernyataan-pernyataan responden yang berkaitan dengan komunikasi interpersonal penyuluh pertanian lapangan terhadap motivasi petani dalam menerapkan teknologi sambung samping dalam dimensi keterbukaan.
89
Tabel 4.16 : Pernyataan responden Terhadap Komunikasi Interpersonal Penyuluh Pertanian Lapangan dimensi Keterbukaan (Openness).
No.
Pernyataan
1. 2.
Memulai menyapa terlebih dahulu Berani bertanya kepada petani. Membagi informasi secara 3. lengkap. Memulai bercerita mengenai 4. sesuatu hal. 5. Bercerita bersama-sama Memulai menunjukkan perhatian 6. kepada petani 7. Memberi informasi secara detail Menunjukkan perasaan secara 8. terbuka 9. Menerima masukan dari petani Merespon/menanggapi setiap 10. pembicaraan Total Sumber : Analisis Data Primer (2017)
Tk. Komunikasi
Skor Maksi mum (A)
Skor RataRata (B)
5 5
3,41 3,76
68,26 75,23
5
2,64
52,84
5
2,76
55,23
5
3,48
69,54
5
3,09
61,83
5
3,75
75,05
5
2,96
59,27
5
2,88
57,61
5
4,00
80,00
50
32,74
65,49
100%
Berdasarkan sepuluh item pertanyaan pada komunikasi interpersonal penyuluh pertanian lapangan dimensi keterbukaan (Openness). Nilai rata-rata tertinggi adalah item pertanyaan yaitu merespon lawan bicara (Petani) dengan nilai rata-rata sebesar 80,00 %. Hal ini menggambarkan bahwa mayoritas responden menyatakan setuju bahwa keinginan petani untuk mendapatkan respons dari penyuluh pertanian lapangan. Hal ini sangat penting bagi petani untuk setiap keluhannya mendapatkan tanggapan langsung dari penyuluh. Sedangkan nilai rata-rata terendah adalah item pertanyaan membagi informasi kepada lawan bicara dengan rata-rata sebesar 52,84 %. Hal ini menggambarkan bahwa selama ini penyuluh pertanian lapangan dianggap telah
90
terbuka dalam membagi informasi kepada petani dan semestinya seorang petani dalam menerapkan suatu teknologi harus memperoleh informasi yang lengkap dan detail sehubungan dengan usahataninya yang cukup sehingga tujuan yang ingin dicapai dapat berhasil dengan baik.
b. Empaty (Emphaty) Empati dalam penyuluhan pertanian lapangan yang dimaksud dalam kajian ini adalah kemampuan seseorang penyuluh mengetahui apa yang sedang dialami petani. Berempati adalah merasakan perasaan yang sama dengan cara yang sama. Orang yang empatik mampu memahami motivasi dan pengalaman orang lain, perasaan dan sikap mereka, serta harapan dan keinginan mereka untuk masa mendatang. Kita dapat mengkomunikasikan empati baik secara verbal maupun non verbal. Secara nonverbal, kita dapat mengkomunikasikan empati dengan memperlihatkan (1) keterlibatan aktif orang lain dengan orang itu melalui ekspresi wajah dan gerak gerik yang sesuai, (2) konsentrasi terpusat meliputi kontak mata, postur tubuh yang penuh perhatian, dan kedekatan fisik; serta (3) sentuhan atau hanya belaian yang sepantasnya. Tingkat komunikasi interpersonal oleh penyuluh pertanian lapangan dimensi empaty (emphaty) dapat dilihat pada tabel berikut :
91
Tabel 4.17. Tingkat Komunikasi Interpersonal Penyuluh Pertanian Lapangan dimensi empaty (emphaty). No.
Kategori
Frekuensi
Persentase (%)
1.
Rendah
7
6,42
2.
Sedang
45
41,28
3.
Tinggi
47
52,29
109
100
Jumlah Sumber : Analisis Data Primer (2017)
Berdasarkan data tabel 4.17 tersebut, hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 109 responden, umumnya memberikan respons sangat positif ditinjau dari aspek komunikasi interpersonal penyuluh pertanian lapangan terhadap dimensi empaty (emphaty), Berdasarkan nilai interval penskoran jawaban yang diinterpretasikan bahwa jawaban responden berada pada kategori tinggi dengan nilai sebesar 52,29 %. Hal ini menggambarkan suatu keadaan bahwa penyuluh pertanian lapangan senantiasa memiliki sifat yang empaty dari dalam diri penyuluh pertanian lapangan dan hal ini dapat menyebabkan penyuluh pertanian lapangan berkeinginan bertingkah laku yang baik sehingga dapat mencapai tujuan yang diinginkan yaitu para petani dapat tersentuh hati dan perasaan sehingga mereka dapat dengan mudah menerimah keinginan dari penyuluh berkenaaan dengan teknologi sambung samping. Berikut ini tentang pernyataan-pernyataan responden yang berkaitan dengan komunikasi interpersonal penyuluh pertanian lapangan terhadap motivasi petani dalam menerapkan teknologi sambung samping dalam dimensi empaty.
92
Tabel 4.18.
No.
Pernyataan responden Terhadap Komunikasi Interpersonal Penyuluh Pertanian Lapangan dalam dimensi Empaty (Emphaty).
Pernyataan
Mengucapkan selamat kepada petani yang berprestasi Menanggapi pernyataan yang 2. disampaikan petani Melihat realita pada /fakta yang 3. terjadi pada diri petani Mendengarkan dengan sungguh4. sungguh Menghayati perasaan dan pikiran 5. petani. Memberikan semangat kepada 6. petani. 7. Menghargai pendapat petani Memberikan sumbangsi materi 8. bila ada petani yang kesusahan 9. Memahami keinginan petani. 10 Mengerti apa yang dialami petani Total Sumber : Analisis Data Primer (2017) 1.
Skor Maksi mum (A)
Skor RataRata (B)
Tk. Komunikasi
5
3,28
65,50
5
3,56
71,19
5
4,20
84,04
5
3,90
77,98
5
3,03
60,55
5
4,00
80,00
5
3,04
60,73
5
3,56
71,19
5 5 50
3,07 3,07 34,71
61,47 61,47 69,41
100%
Berdasarkan sepuluh item pertanyaan pada komunikasi interpersonal penyuluh pertanian lapangan dimensi empaty (Emphaty). Nilai rata-rata tertinggi adalah item pertanyaan yaitu melihat realita dari sudut pandang orang lain dengan nilai rata-rata sebesar 84,04 %. Hal ini menggambarkan bahwa mayoritas responden menyatakan setuju bahwa keinginan petani untuk mendapatkan respons dari penyuluh pertanian lapangan yang ditunjukkan dengan keterlibatan aktif dengan petani hal ini dapat dibuktikan dengan penuh perhatian yang dilihat melalui ekspresi wajah dan gerak-gerik yang sesuai. Komunikasi interpersonal yang bersifat empaty sangat diharapkan seorang petani dari seorang penyuluh pertanian lapangan karna
93
seorang penyuluh harus mampu merasakan apa yang dialami oleh petani, seperti kurangnya produksi kakao, serangan hama penggerek buah dan lain sebagainya. Sedangkan nilai rata-rata terendah adalah item pertanyaan menghayati perasaan dan pikiran yang dirasakan lawan bicara dengan rata-rata sebesar 60,55 %, hal ini menggambarkan bahwa komunikasi nonverbal seperti kontak mata, gerak tubuh yang menunjukkan perhatian dan kedekatan fisik kepada petani. Penyampaian informasi dengan komunikasi interpersonal yang bersifat empati merupakan komunikasi yang cukup efektif untuk memahami pikiran, perasaan dan kebutuhan petani terkait dengan penerapan teknologi sambung samping terutama pada tahapan penebangan pohon induk. Pada tahap ini mempunyai kategori rendah dalam arti bahwa penyuluh cenderung enggan menyampaikan secara detail dan lengkap informasi tersebut karena petani sudah dianggap tahu. Perhatian terhadap perasaan dan sikap tersebut diatas merupakan ungkapan dari rasa empaty di antara penyuluh dan petani dalam komunikasi interpersonal mengenai motivasi petani dalam penerapan teknologi sambung samping.
c. Sikap Mendukung Komunikasi yang terbuka dan empatik tidak dapat berlangsung dalam suasana yang tidak mendukung. Kita memperlihatkan sikap mendukung dengan bersikap (1) menyampaikan perasaan dan persepsi tanpa menilai. (2) mampu membangkitkan minat lawan bicara untuk mengikuti pembicaraan. (3) bersikap jujur tidak menyelimuti motif yang terpendam.
94
Tingkat komunikasi interpersonal oleh penyuluh pertanian lapangan dimensi sikap mendukung (supportivennes) dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 4.19. Tingkat Komunikasi Interpersonal Penyuluh Pertanian Lapangan dalam dimensi mendukung (supportivennes) No.
Kategori
Frekuensi
Persentase (%)
1.
Rendah
4
3,67
2.
Sedang
41
37,61
3.
Tinggi
64
58,72
109
100
Jumlah Sumber : Analisis Data Primer (2017)
Berdasarkan data tabel 4.19 tersebut, hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 109 responden, umumnya memberikan respons sangat positif ditinjau dari aspek komunikasi interpersonal penyuluh pertanian lapangan terhadap dimensi sikap mendukung (supportivennes). Berdasarkan nilai interval penskoran jawaban yang diinterpretasikan bahwa jawaban responden berada pada kategori tinggi dengan nilai sebesar 58,72 %. Hal ini menggambarkan suatu keadaan bahwa penyuluh pertanian lapangan senantiasa memiliki sifat mendukung, berkeinginan bertingkah laku yang baik sehingga dapat mencapai tujuan yang diinginkan yaitu para petani dapat dengan mudah menerimah keinginan dari penyuluh berkenaaan dengan teknologi sambung samping. Berikut ini tentang pernyataan-pernyataan responden yang berkaitan dengan komunikasi interpersonal penyuluh pertanian lapangan terhadap motivasi petani dalam menerapkan teknologi sambung samping dalam dimensi sikap mendukung.
95
Tabel 4.20. Pernyataan responden Terhadap Komunikasi Interpersonal Penyuluh Pertanian Lapangan dalam dimensi sikap mendukung (Supportivennes).
No.
Pernyataan
Menyemangati petani yang berhasil Mengucapkan terima kasih yang 2. membantu Membantu memperjuangkan 3. keinginan petani Memberikan ide-ide untuk 4. kemajuan Menggunakan intonasi suara yang 5. tepat Bersikap jujur mengemukakan 6. segala hal 7. Membangkitkan minat petani 8. Memberikan inspirasi Menyelingi pembicaraan dengan 9. humor Memberikan penghargaan kepada 10 petani. Total Sumber : Analisis Data Primer (2017) 1.
Skor Maksi mum (A)
Skor RataRata (B)
Tk. Komunikasi
5
3,50
69,91
5
3,43
68,62
5
4,25
84,95
5
3,47
69,36
5
3,76
75,22
5
3,86
77,24
5 5
2,96 3,31
59,27 66,24
5
3,84
76,88
5
3,11
62,20
50
35,50
70,99
Berdasarkan sepuluh item pertanyaan
100%
pada komunikasi interpersonal
penyuluh pertanian lapangan bersifat mendukung (Supportivennes). Nilai rata-rata tertinggi adalah item pertanyaan yaitu membantu memperjuangkan keinginan petani dengan nilai rata-rata sebesar 84,95 %. Hal ini menggambarkan bahwa mayoritas responden menyatakan setuju bahwa keinginan petani untuk mendapatkan bantuan dalam memperjuangkan keinginan petani dalam berusahatani dapat berhasil. Komunikasi interpersonal yang bersifat mendukung sangat diharapkan seorang petani dari seorang penyuluh pertanian lapangan karna seorang penyuluh harus
96
mampu memberikan dorongan agar petani dapat mengikuti atau melaksanakan apa yang diinginkan seorang penyuluh. Sedangkan nilai rata-rata terendah adalah item pertanyaan mampu membangkitkan minat lawan bicara untuk mengikuti pembicaraan dengan rata-rata sebesar 59,27 %. Hal ini menggambarkan bahwa item pertanyaan tersebut para penyuluh pertanian lapangan menganggap para petani sudah memilki minat yang besar untuk mengikuti apa yang diinginkan penyuluh berkenaan dengan teknologi sambung samping.
d. Sikap Positif (positivinnes) Kita mengkomunikasikan sikap positif dalam komunikasi interpersonal dengan sedikitnya dua cara : (1) menyatakan sikap positif dan (2) secara positif mendorong orang yang menjadi teman kita beinteraksi. Sikap positif mengacu pada sedikitnya dua aspek dari komunikasi interpersonal. Pertama, komunikasi interpersonal terbina jika seseorang memiliki sikap positif terhadap diri mereka sendiri. Kedua, perasaan positif untuk situasi komunikasi pada umumnya sangat penting untuk interaksi yang efektif. Tidak ada yang lebih menyenangkan daripada berkomunikasi dengan orang yang tidak menikmati interaksi atau tidak bereaksi secara menyenangkan terhadap situasi atau suasana interaksi. Tingkat komunikasi interpersonal oleh penyuluh pertanian lapangan dimensi sikap positif (positivinnes) dapat dilihat pada tabel berikut :
97
Tabel 4.21. Tingkat Komunikasi Interpersonal Penyuluh Pertanian Lapangan dalam dimensi sikap positif (positivinnes) No.
Kategori
Frekuensi
Persentase (%)
1.
Rendah
10
9,17
2.
Sedang
50
45,87
3.
Tinggi
49
44,95
109
100
Jumlah Sumber : Analisis Data Primer (2017)
Berdasarkan data tabel 4.21 tersebut, hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 109 responden, umumnya memberikan respons positif ditinjau dari aspek komunikasi interpersonal penyuluh pertanian lapangan terhadap dimensi sikap positif (positivinnes), Berdasarkan nilai interval penskoran jawaban yang diinterpretasikan bahwa jawaban responden berada pada kategori sedang dengan nilai sebesar 45,87 %. Hal ini menggambarkan suatu keadaan bahwa penyuluh pertanian lapangan dan petani senantiasa sama-sama memiliki sifat positif, sehingga komunikasi yang terjalin lebih efektif dan tujuan yang dicita-citakan dapat tercapai. Berikut ini tentang pernyataan-pernyataan responden yang berkaitan dengan komunikasi interpersonal penyuluh pertanian lapangan terhadap motivasi petani dalam menerapkan teknologi sambung samping dalam dimensi sikap positif.
98
Tabel 4.22. Pernyataan responden Terhadap Komunikasi Interpersonal Penyuluh Pertanian Lapangan dalam dimensi positif (positivinnes )
No.
Pernyataan
Skor Maksi mum (A)
Skor RataRata (B)
Tk. Komunikasi
5 5 5
3,08 3,48 3,55
61,65 69,64 71,00
5
3,12
62,38
5 5 5 35
3,38 3,67 3,19 23,46
67,52 73,21 63,85 67,02
1. 2. 3.
Berbicara dengan sopan Meminta masukan pada petani Menghormati yang berbeda suku Menghormati yang berbeda 4. agama 5. Berhati-hati ketika berbicara 6. Menghargai perbedaan yang ada 7. Berhati-hati ketika bertindak Total Sumber : Analisis Data Primer (2017)
Berdasarkan tujuh item pertanyaan
100%
pada komunikasi interpersonal
penyuluh pertanian lapangan bersifat positif (positivinnes). Nilai rata-rata tertinggi adalah item pertanyaan yaitu menghargai perbedan yang ada pada petani dengan nilai rata-rata sebesar 73,21 %. Hal ini menggambarkan bahwa mayoritas responden menyatakan setuju bahwa keinginan petani untuk mendapatkan hasil yang baik tentunya diawali saling menghargai perbedaan yang ada pada petani. Komunikasi interpersonal yang bersifat positif sangat diharapkan seorang petani dari seorang penyuluh pertanian lapangan karna seorang penyuluh harus mampu memberikan hal-hal yang positif demi keberhasil bersama. Sedangkan nilai rata-rata terendah adalah item pertanyaan berbicara dengan sopan kepada petani dengan rata-rata sebesar 61,65%, hal ini menggambarkan bahwa item pertanyaan tersebut para petani menganggap para penyuluh sudah memiliki etika berbicara yang sopan ketika berbicara dengan petani. Hal ini di
99
buktikan dengan peran aktif dan antusias petani dalam mengikuti setiap sosialisasi yang diadakan oleh penyuluh pertanian lapangan.
e. Kesetaraan (equality) Setiap situasi, barangkali terjadi ketidaksetaraan. Salah seorang mungkin lebih pandai, lebih kaya, lebih tampan atau cantik atau lebih atletis daripada yang lain. Tidak pernah ada dua orang yang benar-benar setara dalam segala hal. Terlepas dari ketidaksetaraan ini, komunikasi interpersonal akan lebih efektif bila suasananya setara. Artinya, harus ada pengakuan secara diam-diam bahwa kedua pihak samasama bernilai dan berharga, dan bahwa masing-masing pihak mempunyai sesuatu yang penting untuk disumbangkan. Dalam suatu hubungan interpersonal yang ditandai oleh kesetaraan, ketidak-sependapatan dan konflik lebih dilihat sebagai upaya untuk memahami perbedaan yang pasti ada, daripada sebagai kesempatan untuk menjatuhkan pihak lain. Kesetaraan tidak mengharuskan kita menerima dan menyetujui begitu saja semua perilaku verbal dan nonverbal pihak lain. Kesetaraan berarti kita menerima pihak lain. Kesetaraan berarti kita menerima pihak lain, atau menurut istilah Carld rogerts, kesetaraan meminta kita untuk memberikan “penghargaan positif tidak bersyarat” kepada orang lain. Komunikasi interpersonal dalam hal kesetaraan sedikitnya ada dua cara : (1) menempatkan diri setara dengan lawan bicara, dan (2) mengkomunikasikan penghargaan pendapat dan keyakinan. Tingkat komunikasi interpersonal oleh penyuluh pertanian lapangan dimensi kesetaraan (equality) dapat dilihat pada tabel berikut :
100
Tabel 4.23. Tingkat Komunikasi Interpersonal Penyuluh Pertanian Lapangan dalam dimensi kesetaraan (equality). No.
Kategori
Frekuensi
Persentase (%)
1.
Rendah
10
9,17
2.
Sedang
37
33,94
3.
Tinggi
62
56,88
109
100
Jumlah Sumber : Analisis Data Primer (2017)
Berdasarkan data tabel 4.23 tersebut, hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 109 responden, umumnya memberikan respons sangat positif ditinjau dari aspek komunikasi interpersonal penyuluh pertanian lapangan terhadap dimensi kesetaraan (equality). Berdasarkan nilai interval penskoran jawaban yang diinterpretasikan bahwa jawaban responden berada pada kategori tinggi dengan nilai sebesar 56,88 %. Hal ini menggambarkan suatu keadaan bahwa penyuluh pertanian lapangan selalu mempertimbangkan setiap lawan bicara atau komunikannya. Penyuluh pertanian lapangan menganggap semua komunikannya dalam hal ini petani berada dalam posisi yang setara, artinya setara dalam hal sikap, perilaku, saling membutuhkan, saling menghargai, saling menghormati. Tidak ada perbedaan antara penyuluh dan petani. Berikut ini tentang pernyataan-pernyataan responden yang berkaitan dengan komunikasi interpersonal penyuluh pertanian lapangan terhadap motivasi petani dalam menerapkan teknologi sambung samping dalam dimensi kesetaraan.
101
Tabel 4.24. Pernyataan responden Terhadap Komunikasi Interpersonal Penyuluh Pertanian Lapangan dalam dimensi kesetaraan (equality )
No.
Pernyataan
Skor Maksi mum (A)
Skor RataRata (B)
Tk. Komunikasi
5
3,10
62,02
5
3,69
73,76
5
3,70
73,95
5
3,77
75,41
5 5
3,38 2,98
67,52 59,63
5
3,67
73,39
35
24,28
69,38
1.
Bergaul secara wajar Merasa nyaman terhadap 2. kehadiran petani Aktif dalam aktifitas kelompok 3. petani Mendiskusikan secara bersama4. sama 5. Membicarakan hobi yang sama 6. Memberikan solusi kepada petani Menyimpulkan pendapat secara 7. bersama-sama Total Sumber : Analisis Data Primer (2017)
Berdasarkan tujuh item pertanyaan
100%
pada komunikasi interpersonal
penyuluh pertanian lapangan dalam situasi kesetaraan (equality). Nilai rata-rata tertinggi adalah item pertanyaan mendiskusikan bersama-sama tentang teknologi sambung samping yang belum dipahami dengan nilai rata-rata sebesar 75,41 %. Hal ini menggambarkan bahwa mayoritas responden menyatakan setuju bahwa keinginan petani untuk mendapatkan
hasil yang baik tentunya diawali dengan
situasi yang setara antara penyuluh pertanian lapangan dengan petani. Komunikasi interpersonal dalam situasi kesetaraan sangat diharapkan seorang petani dari seorang penyuluh pertanian lapangan karna seorang petani menginginkan dalam proses sosialisasi tidak ada perbedaan diantara keduanya. Penyuluh menganggap dirinya dalam situasi atau posisi yang sama dengan petani, tidak ada yang mendapat perlakuan yang istimewah.
102
Sedangkan nilai rata-rata terendah adalah item pertanyaan memberikan solusi kepada petani dengan rata-rata sebesar 59,63 %. Hal ini menggambarkan bahwa item pertanyaan tersebut petani beranggapan keberadaan penyuluh adalah untuk memberikan solusi terhadap persoalan yang dihadapi petani dalam hal persoalan menurunnya produksi buah kakao disamping persoalan-persoalan yang yang dihadapi petani.
4.3.2 Tingkat Motivasi Petani Dalam Penerapan Teknologi Sambung Samping Motivasi merupakan konsep yang digunakan untuk menggambarkan kekuatan yang ada dalam diri seseorang yang menggerakan dan mengarahkan perilaku untuk memenuhi tujuan tertentu. Motivasi bersifat menjelaskan perilaku yang sedang kita amati. Dalam penelitian ini motivasi merupakan dorongan petani untuk mengakses informasi tentang teknologi sambung samping. Dorongandorongan yang dirasakan masyarakat baik berasal dari diri sendiri maupun lingkungannya dalam menerapkan teknologi sambung samping yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan rumah tangga mereka. Motivasi akan mendorong seseorang berbuat sesuatu yang sesuai dengan keinginan, kebutuhan, dan kekurangannya. Motivasi disini dihitung dengan menggunakan teori pengharapan yang dilihat dari tiga aspek yaitu harapan, velensi dan instrumentalis.
a.
Harapan Harapan (Expentancy), adalah suatu kesempatan yang diberikan akan
terjadi karena perilaku. Harapan akan berkisar antara nilai negatif (sangat tidak diinginkan sampai dengan nilai positif (sangat diinginkan). Harapan negatif
103
menunjukkan tidak ada kemungkinan sesuatu hasil akan muncul sebagai akibat dari tindakan tertentu, bahkan hasilnya bisa lebih buruk. Sedangkan harapan positif menunjukkan kepastian bahwa hasil tertentu akan muncul sebagai konsekuensi dari suatu tindakan atau perilaku. Harapan hal ini berkaitan dengan keyakinan petani bahwa ia dapat menerapkan teknologi sambung samping pada tanaman kakao sehingga semua kebutuhannya dan keinginannya akan tercapai. Motivasi petani dalam dimensi harapan ini dapat meliputi peningkatan produksi kakao, kualitas biji kakao yang baik, pendapatan keluarga yang meningkat dan sebagainya. Tingkat motivasi petani dalam menerapkan teknologi sambung samping dimensi harapan dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 4.25. Tingkat Motivasi Petani dalam menerapkan teknologi sambung samping dimensi harapan. No.
Kategori
Frekuensi
Persentase (%)
1.
Rendah
17
15,60
2.
Sedang
45
41,28
3.
Tinggi
47
43,12
109
100
Jumlah Sumber : Analisis Data Primer (2017)
Berdasarkan data tabel 4.25 tersebut, hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 109 responden, umumnya memberikan respons sangat positif ditinjau dari aspek motivasi petani dalam menerapkan teknologi sambung samping terhadap dimensi harapan. Berdasarkan nilai interval penskoran jawaban yang diinterpretasikan bahwa jawaban responden berada pada kategori tinggi dengan nilai sebesar 43,12 %. Hal ini menggambarkan suatu keadaan bahwa petani memiliki harapan yang sangat besar terhadap teknologi sambung samping. Harapan dari para petani tidak akan
104
terwujud apabila tidak ada tindakan yang nyata dari petani itu sendiri yaitu dengan menerapkan teknologi sambung samping. Berikut ini tentang pernyataan-pernyataan responden yang berkaitan dengan motivasi petani dalam menerapkan teknologi sambung samping dalam dimensi harapan. Tabel 4.26. Pernyataan responden Terhadap Motivasi Petani dalam menerapkan Teknologi Sambung Samping dimensi Harapan.
No.
Pernyataan
Skor Maksi mum (A)
Skor RataRata (B)
5
3,44
68,81
5
3,23
64,77
5
3,50
70,09
5
3,07
61,47
5
3,37
67,33
5
3,04
60,91
5 35
3,06 22,72
61,10 64,92
1.
Meningkatkan kualitas biji kakao Meningkatkan kuantitas buah 2. kakao. 3. Meningkatkan produksi kakao Meningkatkan kesejahteraan 4. keluarga. 5. Menekan biaya produksi Meningkatkan pendapatan 6. keluarga. 7. Membuat biji kakao sehat. Total Sumber : Analisis Data Primer (2017)
Tk. Motivasi 100%
Berdasarkan tujuh item pertanyaan pada motivasi petani dimensi harapan. Nilai rata-rata tertinggi adalah item pertanyaan yaitu mengharapkan dapat meningkatkan produksi buah kakao dengan nilai rata-rata sebesar 70,09 %. Hal ini menggambarkan bahwa responden termotivasi untuk menerapkan teknologi sambung samping akan meningkatkan produksi kakao. Sedangkan nilai rata-rata terendah adalah item pertanyaan yaitu dapat meningkatkan pendapatan keluarga dengan rata-rata sebesar 60,91 %. Hal ini menggambarkan bahwa selama petani sudah mengetahui dengan meningkatnya produksi kakao akan berdampak pula pada pendapatan keluarga.
105
b. Valensi Nilai (Valence), adalah kekuatan relatif dari keinginan dan kebutuhan seseorang, suatu intensitas kebutuhan untuk mencapai hasil, berkenaan dengan preferensi hasil yang dapat dilihat oleh setiap individu, perilaku tertentu mempunyai nilai tertentu. Valensi berkaitan dengan hal-hal yang diinginkan atau disukai setelah petani menerapkan teknologi tersebut. Misalnya, pengetahuan berusaha tani menjadi luas, banyak teman, dapat mengembangkan potensi yang ada. Hal ini akan bernilai positif (+1). Sedangkan hal-hal yang tidak disukai setelah menerapkan teknologi tersebut, maka akan bernilai negatif (-1). Misalnya, hasilnya tidak sesuai dengan harapan, muncul kecemburuan sosial dari petani lainnya, biaya operasional lebih tinggi, memerlukan banyak tenaga kerja. Tingkat motivasi petani dalam menerapkan teknologi sambung samping dimensi valensi dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 4.27. Tingkat Motivasi Petani dalam menerapkan teknologi sambung samping dimensi valensi. No.
Kategori
Frekuensi
Persentase (%)
1.
Rendah
21
19,27
2.
Sedang
42
38,53
3.
Tinggi
46
42,20
109
100
Jumlah Sumber : Analisis Data Primer (2017)
Berdasarkan data tabel 4.27 tersebut, hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 109 responden, umumnya memberikan respons sangat positif ditinjau dari aspek motivasi petani dalam menerapkan teknologi sambung samping terhadap dimensi valensi. Berdasarkan nilai interval penskoran jawaban yang diinterpretasikan bahwa jawaban responden berada pada kategori tinggi dengan nilai sebesar 42,20 %. Hal
106
ini menggambarkan suatu keadaan bahwa petani memiliki valensi yang sangat besar terhadap teknologi sambung samping. Valensi dari para petani tidak akan terwujud apabila tidak ada tindakan yang nyata dari petani itu sendiri yaitu dengan menerapkan teknologi sambung samping. Berikut ini tentang pernyataan-pernyataan responden yang berkaitan dengan motivasi petani dalam menerapkan teknologi sambung samping dalam dimensi valensi. Tabel 4.28. Pernyataan responden Terhadap Motivasi Petani dalam menerapkan Teknologi Sambung Samping dimensi Valensi
No.
Pernyataan
Skor Maksi mum (A)
Skor RataRata (B)
5
3,21
64,22
5
3,12
62,57
5
3,10
62,02
5 5 5 5 35
3,66 3,39 3,39 3,03 22,9
73,21 67,89 67,89 60,55 65,48
Pengetahuan berusahatani semakin luas 2. Keterampilan semakin bertambah Budaya berusahatani semakin 3. luas. 4. Dihargai orang lain. 5. Pekerjaan lebih efisien 6. Pekerjaan lebih efektif 7. Memperoleh banyak teman. Total Sumber : Analisis Data Primer (2017) 1.
Tk. Motivasi 100%
Berdasarkan tujuh item pertanyaan pada motivasi petani dimensi valensi. Nilai rata-rata tertinggi adalah item pertanyaan yaitu dapat dihargai orang lain dengan nilai rata-rata sebesar 73,21 %, hal ini menggambarkan bahwa responden termotivasi untuk menerapkan teknologi sambung samping karena ingin dihargai, artinya petani tersebut yang dijadikan tempat bertanya bagi petani lain yang belum menerapkan teknologi sambung samping.
107
Sedangkan nilai rata-rata terendah adalah item pertanyaan dapat memperoleh banyak teman dengan rata-rata sebesar 60,55 %. Hal ini menggambarkan bahwa sudah mengetahui dengan meningkatnya menerapkan teknologi sambung samping petani akan merasa mudah menjalin pergaulan dalam masyarakat, karena petani yang menerapkan teknologi menjadi tempat bertanya bagi petani yang lain yang belum menerapkan, sehingga dengan demikian petani tersebut akan mudah dikenal dalam masyarakat dan semakin mudah untuk bergaul.
c. Instrumentalis Pertautan (Instrumentality) antara harapan dan valensi yaitu besarnya kemungkinan bila bekerja secara efektif, apakah akan terpenuhi keinginan dan kebutuhan tertentu yang diharapkannya. Instrumentalitas menjelaskan kemungkinan adanya tercapainya tujuan dari petani melalui tercapainya harapan. Tujuan tersebut adalah valensi positif dan valensi negatif. Instrumenutalis akan bernilai +1 jika dengan menerapkan teknologi sambung samping pada tanaman kakao, maka semua valensi positif akan sangat mungkin terjadi pada diri petani tersebut. Begitu juga dengan Instrumentalis akan bernilai 0, jika dengan tidak menerapkan teknologi sambung samping pada tanaman kakao maka semua valensi negatif akan sangat mungkin terjadi pada diri petani tersebut. Tingkat motivasi petani dalam menerapkan teknologi sambung samping dimensi instrumentalis dapat dilihat pada tabel berikut :
108
Tabel 4.29. Tingkat Motivasi Petani dalam menerapkan teknologi sambung samping dimensi instrumentalis. No.
Kategori
Frekuensi
Persentase (%)
1.
Rendah
20
18,35
2.
Sedang
43
39,45
3.
Tinggi
46
42,20
109
100
Jumlah Sumber : Analisis Data Primer 2017)
Berdasarkan data tabel 4.14 tersebut, hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 109 responden, umumnya memberikan respons sangat positif ditinjau dari aspek motivasi petani dalam menerapkan teknologi sambung samping terhadap dimensi instrumentalis. Berdasarkan nilai interval penskoran jawaban yang diinterpretasikan bahwa jawaban responden berada pada kategori tinggi dengan nilai sebesar 42,20 %. Hal ini menggambarkan suatu keadaan bahwa petani memiliki instrumentalis yang sangat besar terhadap teknologi sambung samping. instrumentalis dari para petani tidak akan terwujud apabila tidak ada tindakan yang nyata dari petani itu sendiri yaitu dengan menerapkan teknologi sambung samping. Berikut ini tentang pernyataan-pernyataan responden yang berkaitan dengan motivasi petani dalam menerapkan teknologi sambung samping dalam dimensi instrumentalis.
109
Tabel 4.30. Pernyataan responden Terhadap Motivasi Petani dalam menerapkan Teknologi Sambung Samping dimensi Instrumentalis.
No.
Pernyataan
Skor Maksi mum (A)
Skor RataRata (B)
5
2,92
58,35
5
4,00
80,18
5 5 5 5
3,04 3,17 3,13 3,07
60,73 63,49 62,57 61,47
5
3,50
69,91
35
22,83
65,24
1.
Ketersdian modal Akses informasi semakin 2. meningkat 3. Peluang pemasaran semakin lebar 4. Sifat inovasi akan semakin tinggi 5. Ketersedian sarana dan prasarana 6. Memenuhi biaya pendidikan Terpenuhinya kebutuhan sandang 7. dan pangan. Total Sumber : Analisis Data Primer (2017)
Tk. Motivasi 100%
Berdasarkan tujuh item pertanyaan pada motivasi petani dimensi instrumentalis.
Nilai rata-rata tertinggi adalah item pertanyaan akses informasi
semakin meningkat dengan nilai rata-rata sebesar 80,18 %. Hal ini menggambarkan bahwa responden termotivasi untuk menerapkan teknologi sambung samping karena akses informasi, artinya petani semakin banyak informasi yang diterimah yang berhubungan dengan usahataninya akan semakin membangkitkan motivasinya dan kinerja petani untuk mencari ide-ide baru dalam praktek usahataninya, yang akhirnya akan meningkatkan kesejahteraan dan produktivitas kerja petani. Petani yang sering keluar desanya atau sering berhubungan dengan tokoh masyarakat atau sering memanfaatkan media massa sebagai sumber informasi sangat besar manfaatnya bagi peningkatan pengalaman dan pengetahuan petani. Sedangkan nilai rata-rata terendah adalah item pertanyaan ketersedian modal dengan rata-rata sebesar 58,35%. Hal ini menggambarkan bahwa petani
110
menganggap modal tidak berhubungan nyata dengan motivasi petani dalam menerapkan teknologi sambung samping. Motivasi petani dalam menerapkan teknologi sambung samping tidak bergantung pada besar kecilnya modal yang digunakan dalam berusahatani kakao. Petani kakao menggunakan modalnya untuk mengadakan sarana produksi dan membiayai tenaga kerja dalam mengelolah usahataninya. Sumber modal petani yang sebagian besar masih berasal dari modal sendiri menunjukkan bahwa petani masih kurang memanfaatkan fasilitas kredit usahataninya. Petani lebih suka meminjam dari keluarga atau teman karena prosedurnya tidak berbelit-belit dan pinjamannya tanpa bunga.
4.4 Pengaruh Komunikasi Interpersonal Penyuluh Pertanian Lapangan Terhadap Motivasi Petani dalam Menerapkan Teknologi Sambung Samping
Output hasil analisis regresi pengaruh komunikasi interpersonal penyuluh pertanian lapangan terhadap motivasi petani dalam menerapkan teknologi sambung samping dapat dilihat pada tabel Coefficienta dan Model Summaryb. Berikut adalah resume hasil analisis regresi pengaruh komunikasi interpersonal penyuluh pertanian lapangan terhadap motivasi petani dalam menerapkan teknologi sambung samping :
111
Tabel 4.31 :
Pengaruh Komunikasi Interpersonal terhadap motivasi petani dalam menerapkan teknologi sambung samping (Coefficientsa) Coefficients
a
Standardized Unstandardized Coefficients Model 1
B (Constant)
Std. Error 12.752
4.412
.360
.034
Komunikasi
Coefficients Beta
t
.712
Sig.
2.890
.005
10.407
.000
a. Dependent Variable: Motivasi
Sumber : Analisis Data primer (2017) Tabel 4.32 : Pengaruh Komunikasi Interpersonal terhadap motivasi petani dalam menerapkan teknologi sambung samping (Model Summaryb) b
Model Summary
Model 1
R .712
R Square a
Adjusted R
Std. Error of the
Square
Estimate
.507
.503
6.45953
a. Predictors: (Constant), Komunikasi b. Dependent Variable: Motivasi
Sumber : Analisis Data primer (2017) Mengacu pada hasil analisis regresi antara komunikasi interpersonal penyuluh pertanian lapangan terhadap motivasi petani dalam menerapkan teknologi sambung samping seperti tertera pada tabel diatas, maka diperoleh sebuah model persamaan regresi yaitu sebagai berikut : Y = 12,752 + 0,360X Persamaan tersebut menunjukkan bahwa apabila
nilai X (komunikasi
interpersonal penyuluh pertanian lapangan) mengalami kenaikan sebesar satu point, maka motivasi petani dalam menerapkan teknologi sambung samping (Y) akan meningkat sebesar 0,360 %
112
Berdasarkan jumlah responden (n) sebanyak 109 orang, variabel independen (k) sebanyak 1, maka nilai t-tabel yang diperoleh = 1,982 Dengan menggunakan hipotesis : Ho
: tidak ada pengaruh yang signifikan komunikasi interpersonal penyuluh pertanian terhadap motivasi petani dalam menerapkan teknologi sambung samping.
Ha
: ada pengaruh yang siginifikan komunikasi interpersonal penyuluh pertanian lapangan terhadap motivasi petani dalam menerapkan teknologi sambung samping. Karena nilai t-hitung (2,890) lebih besar dari nilai t-tabel (1,982) dan nilai sig
(0,005) lebih kecil dari nilai α (0,05), maka dapat disimpulkan bahwa Ha diterima. Nilai R-Square yang diperoleh dari hasil analisis sebesar 0,507 menandakan bahwa sekitar 50,70 % motivasi petani dalam menerapkan teknologi sambung samping dipengaruhi oleh komunikasi interpersonal penyuluh pertanian lapangan, sedangkan 49,30 % dipengaruhi oleh variabel lain. Nilai R yang diperoleh (0,712), menunjukkan bahwa komunikasi interpersonal penyuluh pertanian lapangan dan motivasi petani dalam penerapan teknologi sambung samping memiliki korelasi yang sangat kuat dan positif sebesar 71,20 %.
2.5 Pembahasan Berdasarkan hasil analisis penelitian, maka selanjutnya akan dilakukan pembahasan terhadap hasil analisis tersebut. Pembahasan dilakukan dengan melihat pengaruh yang terjadi sebagai pembuktian hipotesis yang diangkat dalam penelitian
113
ini. Teori-teori maupun hasil penelitian empirik yang telah dilakukan penelitian sebelumnya akan digunakan dalam melakukan pembahasan hasil penelitian apakah teori atau hasil penelitian tersebut mendukung atau bertentangan dengan hasil pengujian hipotesis yang dilakukan dalam penelitian ini. Hasil analisis data yang dilakukan dengan menggunakan bantuan SPSS dapat diketahui bahwa. Berdasarkan tabel model summary dapat diketahui bahwa hubungan (r) antara komunikasi interpersonal penyuluh pertanian lapangan dan motivasi petani dalam menerapkan teknologi sambung samping yaitu sebesar 0,712%. Artinya keragaman motivasi petani dalam menerapkan teknologi sambung samping dapat dijelaskan oleh variabel komunikasi interpersonal penyuluh pertanian lapangan sebesar 71,20 %. Pada tabel model summary juga dapat diketahui bahwa nilai (r2) sebesar 0,507%. Artinya komunikasi dapat mempengaruhi motivasi petani dalam menerapkan teknologi sambung samping sebesar 50,70 % dan 49,30 % dipengaruhi oleh variabel lain. Sedangkan Uji t digunakan untuk melihat tingkat signifikan dari koefisien konstanta (a) dan koefisien regresi (b), apakah koefisien tersebut berpengaruh terhadap perubahan motivasi petani untuk menerapkan teknologi sambung samping atau tidak. Berdasarkan uji t pada tabel koefisien dapat diketahui bahwa nilai thitung dari konstanta (a) sebesar 2,890. Jika nilai tersebut dibandingkan dengan nilai ttabel (109;2,0,05) = 1,982, maka thitung > ttabel atau nilai signifikan 0,005 < 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa nilai konstanta (a) berpengaruh terhadap nilai motivasi untuk menerapkan teknologi sambung samping atau nilai signifikan 0,005 < 0,05. Hasil ini menunjukkan bahwa komunikasi interpersonal penyuluh pertanian lapangan berpengaruh secara signifikan terhadap motivasi petani dalam menerapkan
114
teknologi sambung samping pada tanaman kakao di Desa Andowengga Kabupaten Kolaka Timur. Hal ini berarti bahwa apabila komunikasi interpersonal penyuluh pertanian lapangan diberikan maka motivasi petani dalam menerapkan teknologi sambung samping akan meningkat. Berdasarkan hasil uji statistik regresi linear tersebut dapat dikatakan bahwa ada pengaruh positif antara komunikasi interpersonal penyuluh pertanian lapangan terhadap motivasi petani dalam menerapkan teknologi sambung samping. Berdasarkan teori dari Effendi dan Liliweri (1996), mengatakan bahwa komunikasi interpersonal dapat mempengaruhi motivasi. Jenis komunikasi ini dianggap paling efektif untuk mengubah sikap, pendapat atau perilaku seseorang berhubung prosesnya yang dialogis. Perubahan sikap tersebut diartikan sebagai sikap yang positif terhadap informasi yang dikomunikasikan. Sikap tersebut selanjutnya akan mendorong manusia untuk melakukan tingkah laku. Dorongan yang ada pada diri orang tersebut dimaknai dengan motivasi. Berdasarkan dari teori tersebut, maka hipotesis dalam penelitian ini diterima. Artinya, semakin efektif komunikasi interpersonal (keterbukaan, empati, sikap mendukung, sikap positif dan kesetaraan) maka komunikasi akan berjalan dengan baik dan pesan tersampaikan secara keseluruhan, maka motivasi petani dalam menerapkan teknologi sambung samping semakin tinggi. Hal ini di dukung dengan pendapat Rogers (1983) yang mengatakan bahwa saluran komunikasi, adalah alat untuk menyampaikan pesan-pesan inovasi dari
sumber
kepada
penerima.
Jika
komunikasi
dimaksudkan
untuk
memperkenalkan suatu inovasi kepada khalayak yang banyak dan tersebar luas, maka saluran komunikasi yang lebih tepat, cepat dan efisien, adalah media massa. Tetapi jika komunikasi dimaksudkan untuk mengubah sikap atau perilaku secara
115
personal, maka saluran komunikasi yang paling tepat adalah saluran komunikasi interpersonal. Hal ini sesuai juga dengan hasil penelitian yang dilakukan Ratih Kusumo Intan Pamasri (2003) yang membahas mengenai pengaruh lima faktor komunikasi interpersonal yang meliputi keterbukaan, empati, sikap mendukung, sikap positif dan kesetaraan terhadap motivasi kerja para pegawai. Dari hasil penelitian tersebut didapatkan bahwa komunikasi interpersonal mempunyai pengaruh terhadap motivasi kerja pegawai. Selanjutnya hasil penelitian Lina Arisanti (2010) yang membahas tentang pengaruh komunikasi interpersonal suamiistri terhadap motivasi petani dalam penerapan teknologi jajar legowo. Dari hasil penelitiannya membuktikan bahwa komunikasi interpersonal dapat mempengaruhi motivasi secara signifikan. Sehingga hipotesis pengaruh komunikasi interpersonal penyuluh pertanian lapangan terhadap motivasi petani dalam menerapkan teknologi sambung samping dapat diterima. Komunikasi
interpersonal
dikatakan sukses kalau komunikasi
itu
menghasilkan sesuatu yang diharapkan. Sebagaimana telah diuraikan mengenai makna dari komunikasi interpersonal itu sendiri. Berkaitan dengan penelitian ini, terdapat suatu ciri mengenai komunikasi interpersonal yaitu hasilnya harus nyata, nyata dalam mengubah wawasan, perasaan, maupun perilaku. Selanjutnya berdasarkan hasil penelitian tingkat motivasi petani dalam penerapan teknologi sambung samping menurut teori pengharapan (harapan, valensi dan instrumentalis) tingkat persentasenya sebesar 65% atau kategori sedang. Menurut teori pengharapan, bahwa motivasi mempengaruhi usaha seseorang. Petani akan termotivasi menerapkan teknologi sambung samping, apabila hal tersebut sesuai dengan harapan atau motivasi mereka. Berdasarkan teori tersebut, maka
116
hipotesis dalam penelitian ini diterima. Artinya, semakin tinggi motivasi petani dalam penerapan teknologi sambung samping. Motivasi petani di Desa Andowengga Kabupaten Kolaka Timur masih tergolong sedang. Hal ini berarti bahwa, motivasi petani di dalam penerapan teknologi sambung samping masih mengikuti atau sekedar ikut-ikutan dengan anggota lain yang sudah dianggap berhasil dalam usahataninya. Mereka hanya mau mengikuti dan menerapkan, jika sudah melihat bukti langsung bahwa teknologi tersebut sudah memberikan hasil sesuai dengan harapan mereka. Petani di Desa Andowengga Kabupaten Kolaka Timur termasuk dalam golongan mayoritas lambat (late majority) yaitu mereka yang mau menerima ide-ide baru setelah rata-rata anggota petani lainnya menerima dan menerapkan lebih awal. Mereka menerima setelah melihat ide baru itu membawa keuntungan dan kenyamanan bagi diri mereka. Pengadopsian itu terjadi karena bertambah kuatnya tekanan sosial. Setiap inovasi mereka dekati dengan sikap skeptis dan hati-hati. Mereka baru percaya pada ide baru tersebut jika norma sistem jelas-jelas menerima inovasi tersebut. Bisa saja mereka itu dibujuk dan disadarkan kegunaan ide baru, tetapi saja tidak cukup sebagai alasan untuk mengadopsi. Ia memerlukan adanya dorongan penerima mayoritas lambat ini adalah mereka berpendidikan rendah, kurang berpartisipasi, dan menggantungkan pada sumber informasi lokal. Pendapat ini sesuai dengan teori yang dikemukan Rogers (1983) menerangkan bahwa dalam upaya perubahan seseorang untuk mengadopsi suatu perilaku yang baru, terjadi berbagai tahapan pada seseorang tersebut, yaitu : a) Tahap Awareness (kesadaran), yaitu tahap seseorang tahu dan sadar ada terdapat suatu inovasi sehingga muncul adanya suatu kesadaran terhadap hal tersebut.
117
b) Tahap Interst (keinginan), yaitu tahap seseorang mempertimbangkan atau sedang membentuk sikap terhadap inovasi yang telah diketahuinya tersebut sehingga ia mulai tertarik pada hal tersebut. c) Tahap Evaluation (Evaluasi), yaitu tahap seseorang membuat putusan sehingga ia mulai tertarik pada hal tersebut. d) Tahap Trial (Mencoba), yaitu tahap seseorang melaksanakan keputusan yang telah dibuatnya sehingga ia mulai mencoba suatu perilaku yang baru. e) Tahap
Adoption
(Adopsi),
yaitu
tahap
seseorang
memastikan
atau
memkonfirmasikan putusan yang diambilnya sehingga ia mulai mengadopsi perilaku baru tersebut. Dari pengalaman dilapangan ternyata proses adopsi tidak berhenti segera setelah suatu inovasi diterima atau ditolak. Kondisi ini akan berubah lagi sebagai akibat dari pengaruh lingkungan penerima adopsi. Oleh sebab itu, Rogers (1983) merevisi kembali teorinya tentang keputusan tentang inovasi yaitu : Knowlegde (pengetahuan), Persesuasion (persuasi), Decision (keputusan), Implementation (pelaksanaan), dan Confirmation (konfirmasi) 1.
Tahap Pengetahuan Dalam tahap ini, seseorang belum memiliki informasi mengenai inovasi baru. Untuk itu informasi mengenai inovasi tersebut harus disampikan melalui berbagai saluran komunikasi yang ada, bisa melalui media elektronik, media cetak, maupun komunikasi interpersonal diantara masyarakat. Tahapan ini juga dipengaruhi oleh bebrapa karakteristik dalam pengambilan keputusan, yaitu (1) Karakteristik sosial-ekonomi, (2) nilai-nilai pribadi dan (3) Pola komunikasi.
118
2.
Tahap Persuasi Pada tahap ini individu tertarik pada inovasi dan aktif mencari informasi/detail mengenai inovasi. Tahap kedua ini terjadi lebih banyak dalam tingkat pemikiran calon pengguna. Inovasi yang dimaksud berkaitan dengan karakteristik inovasi itu sendiri, seperti : (1) Kelebihan inovasi, (2) Tingkat keserasian, (3) Kompleksitas, (4) Dapat dicoba dan (5) Dapat dilihat.
3.
Tahap Pengambilan Keputusan Pada tahap ini individu mengambil konsep inovasi dan menimbang keuntungan/kerugian dari menggunakan inovasi dan memutuskan apakah akan mengadopsi atau menolak inovasi.
4.
Tahap Implementasi Pada tahap ini mempekerjakan individu untuk inovasi yang berbeda-beda tergantung pada situasi. Selama tahap ini individu menentukan kegunaan dari inovasi dan dapat mencari informasi lebih lanjut tentang hal itu.
5.
Tahap Konfirmasi Setelah sebuah keputusan dibuat, seseorang kemudian akan mencari pembenaran atas keputusan mereka. Tidak menutup kemungkinan seseorang akan mengubah keputusan yang tadinya menolak jadi menerima inovasi setelah melakukan evaluasi.
119
V. KESIMPULAN DAN SARAN
1.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Secara umum komunikasi interpersonal penyuluh pertanian lapangan sangat berpengaruh terhadap motivasi petani dalam menerapkan teknologi sambung samping di Desa Andowengga Kabupaten Kolaka Timur, terutama pada dimensi (a) Keterbukaan (openness), (b) Empaty (emphaty), (c) Sikap Mendukung (supportiviness), (d) Sikap Positif (Positiviness), (e) Kesetaraan (equaliy). Peryataan tersebut didukung oleh pernyataan responden rata-rata memberikan respon sangat positif atau sangat tinggi. Selanjutnya jika dilihat dari tingkat motivasi petani dalam penerapan teknologi sambung samping pada dimensi (a) harapan, (b) valensi, dan (c) instrumentalis rata-rata responden memberikan respon positif atau kategori sedang. Sedangkan hasil analisa kuantitatif komunikasi penyuluh pertanian lapangan mempunyai pengaruh signifikan terhadap motivasi petani dalam penerapan teknologi sambung samping dengan hasil uji menunjukkan nilai t-hitung lebih besar dari nilai t-tabel yaitu sebesar 2,890 dan R Squart menunjukkan ada pengaruh positif komunikasi interpersonal penyuluh pertanian lapangan terhadap motivasi petani dalam menerapkan teknologi sambung samping yaitu sebesar 0,507 atau 50,70%. Komunikasi interpersonal penyuluh pertanian lapangan berpengaruh positif terhadap motivasi petani dalam penerapan teknologi sambung samping dengan tingkat signifikan
120
pada alpha sebesar 5% atau tingkat kepercayaan 95 % ( Nilai sig 0,005 < nilai α 0,05). 2. Sedangkan koefisien regresi sebesar 0,360, artinya jika komunikasi interpersonal penyuluh pertanian lapangan naik sebesar satu satuan maka motivasi petani dalam penerapan teknologi sambung samping akan naik sebesar 36,00 X satuan.
1.2. Saran Berdasarkan kesimpulan yang telah dikemukan, maka penulis ingin menyarankan sebagai berikut : 1. Kepada pemerintah dan Dinas setempat khususnya kepada para penyuluh pertanian lapangan (PPL), didalam kegiatan penyuluhan sebaiknya lebih menekankan pada aspek menciptakan hubungan yang akrab dengan petani. Keakraban hubungan antara penyuluh dengan petani ini menjadi sangat penting. Keakraban akan menciptakan suatu keterbukaan mengemukakan masalah, memberikan ide, menyampaikan pendapat, dan melakukan diskusi baik dengan penyuluh maupun sesama anggota petani. Adanya hubungan yang akrab tersebut setidaknya akan meningkatkan keaktifan petani untuk mengikuti kegiatan penyuluhan. Selain itu, para petani harus mendapatkan keyakinan terlebih dahulu akan menfaat dari teknologi sambung samping dengan harapan petani akan termotivasi untuk menerapkan teknologi tersebut. 2. Penyuluh hendaknya dapat meningkatkan hubungan baik dengan petani melalui situasi kredibilitas (kepercayaan) di dalam kemampuannya, menciptakan situasi homophily dengan khalayak, menegakkan keserasian (kompatibilitas) inovasi yang diberikan dengan kebudayaan masyarakat setempat dan mempunyai
121
kemampuan empati yang tinggi kepada petani. Petani harus menerima penyuluh sebelum mereka menerima inovasi yang dia kenalkan. Adanya peningkatan hubungan tersebut setidaknya memberikan dampak positif kepada aspek konatif (perasaan) petani terhadap teknologi sambung samping. 3. Kepada petugas penyuluh pertanian lapangan (PPL) agar dalam setiap kegiatan memberikan
informasi
mengenai
inovasi
teknologi
sambung
samping
disampaikan lebih informatif terutama dalam hal pemilihan bibit, teknik penyambungan, perawatan dan pemiliharaan. Agar nantinya informasi yang diperoleh petani tidak salah persepsi. 4. Kepala Dinas Pertanian, khususnya dalam membina kelompok tani, disamping memberikan penyuluhan mengenai teknologi sambung samping, sebaiknya juga memberikan
informasi
mengenai
pentingnya
komunikasi
interpersonal.
Komunikasi interpersonal lebih intensif dilakukan baik antara kedua belah pihak, agar setiap permasalahan yang menyangkut kegiatan usahatani dapat diselesaikan dengan baik. Komunikasi lebih diarahkan pada saling keterbukaan, sikap yang positif, saling memahami dan penghargaan satu sama lain. Komunikasi yang intensif dan efektif nantinya akan memunculkan saling pengertian satu sama lain, sehingga keyakinan, dorongan atau motivasi dalam diri petani akan meningkat untuk melakukan sesuatu yang sesuai dengan harapan mereka.
122
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 1991. Seminar dan lokakarya Penyuluhan Pertanian. LP3M. Sukoharjo. Ashari. 1995. Budidaya Kakao. Rineka. Jakarta. Bayer, et al. 1999. Pertanian Masa Depan. Kanisius. Bandung. Arikunto, Suharsini. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta. Rineka cipta. Anonymous, 2000. Eksistensi Penyuluhan Pertanian di Era Otonomi Daerah. Balai Pusat Penyuluhan Pengembagan Pertanian. Jakarta. Azwar, S. 1995. Sikap Manusia, Teori dan Pelajar. Yogyakarta.
Pengukurannya. Penerbit Pustaka
Baron, R.A and D. Byrne. 1996. Social Psychology. Allyn and bacon. Massachusetts. Barus, E. 2003. Pengendalian Gulma di Perkebunan. Kanisius. Yogyakarta. Danim, Sudarwan, 2004. Motivasi Kempemimpinan & efektivitas Kelompok. Jakarta : PT Rineka Cipta. Devito, A, Joseph. 1997. Komunikasi Antar Manusia. Professional books. New York. Ditjenbun (Direktorat Jenderal Perkebunan). 2006. Gerakan Nasional Peningkatan Produksi dan Mutu Kakao. Gerungan. 1996. Psikologi Sosial. Penerbit Pt Eresco. Bandung. Gibson, James L. Dkk, Organization Behavior, Structure, Processes. Chicago : Irwin 1997. Gustiansyah, Romi. 2004. Analisis Motivasi Kehadiran Mahasiswa fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia (Pendekatan Teori Pengharapan). Fakultas Ekonomi. Universitas Islam Indonesia. Yogyakarta. Handoko , M. 1992. Motivasi : Daya Penggerak Tingkah Laku. Penerbit Kanisius. Yogyakarta. Hasibuan, H.M. 1996. Organisasi dan Motivasi : Dasar Peningkatan Produktivitas. Bumi Aksara. Jakarta.
Kartasapoetra., A.G. 1991. Teknologi Penyuluhan Pertanian. Bumi Aksara. Jakarta Kreitner, Robert. And Kinichi, Angelo, Perilaku Organisasi (organizational Behavior), Jakarta: Saemba Empat, 2003 Langsa, Y. 2007. Klon Unggul Kakao Indonesia. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Sulawesi Tengah : 6 Hal. Liliweri, A. 2004. Wacana Komunikasi Organisasi.Mandar Maju. Bandung --------------1991. Komunikasi antarpribadi. Alfabeta. Bandung Mardikanto, Totok. 1993 Penyuluhan Pembangunan Pertanian. Sebelas Maret University Press. Surakarta. -----------------------. 1994. Persiapan dan Pelaksanaan Penyuluhan Pertanian. Sebelas Maret University Press. Surakarta. -----------------------. 1994. Dasar-dasar Teori Penyuluhan Pertanian. UNS Press. Surakarta. Mulyana, Deddy. 2008. Ilmu Komunikasi. Rosdakarya. Bandung. Napitupulu, L.A dan K. Pamin. 1995. Kemajuan Teknik Pembiakan Vegetatif pada Kakao. Pelita Perkebunan 10 (4) : 159-164. Nasution, Zulkarimein. 1996. Komunikasi Pembangunan Pengenalan Teori dan Penerapannya. PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta. Prawoto, A.A. 1995. Teknis Pembangunan Kebun Entres Kakao. Warta Pusat Penelitian Kopi dan Kakao 11 (2) : 82-89. Purwanto,Djoko. 2006. Komunikasi Bisnis. Penerbit Erlangga. Surakarta. Ratih Kusumo Inten Pamastri. 2003. Hubungan antara motivasi kerja dan komunikasi interpersonal dengan keinovatifan kerja karyawan. Skripsi. Program studi : Ilmu Komunikasi. Universitas Indonesia. Reijntjes, Haverkort, Bayer. 1999. Pertanian Masa Depan. Kanisius. Yogyakarta. Rogers, M. Everett. 1983. Diffusion of Innovation. The Free Press. New York. Samekto, H., A. Supriyanto dan D. Kristianto. 1995. Pengaruh Umur Bagian Semaian Terhadap Pertumbuhan Stek Satu Ruas Batang Bawah. JC. J. Hort. 5 (1) : 25-29.
Sarwono, Sarlito wirawan. 1991. Teori-teori Psikologi Sosial. CV Rajawali : Jakarta. Siagian, S.P. 1995 Teori Motivasi dan Aplikasinya. Rineka cipta. Jakarta Singarimbun, Masri dan Effendi, Sofian. 1989. Metode Penelitian Survey. PT. Pusaka LP3RS Indonesia. Jakarta Soedarmanto,
1997. Penyuluhan Pertanian. Departemen Kebudayaan. Universitas Brawijaya. Malang.
Pendidikan
dan
Soehardiyono, L. 1992. Penyuluhan Petunjuk Bagi Penyuluh Pertanian. Erlangga. Jakarta. Soekartawi. 1992. Prinsip Dasar Komunikasi Pertanian. UI Press. Jakarta Sudrajat, A. 2008. Teori-teori Motivasi. http://akhmadsudrajat.wordpress.com/. Diakses tanggal 18 oktober 2016 Sugiyono. 2007. Statistika Untuk Penelitian. Alfabeta. Bandung. -----------. 2009. Metode Penelitian Administrasi. Alfabeta. Bandung -----------.2009. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Alfabeta. Bandung. Suhendi. 2007. Tanaman Kakao Budidaya dan Pengolahannya. Kanisius. Yogyakarta. Tubbs L.
Stewart, Moss Sylvia. 2005. Human Communication. Rosdakarya. Bandung
Van den ban, A. W. Dan Hawkins, HS. 1999. Penyuluhan Pertanian. Kanisius. Yogakarta Wahjosumidjo. 1987. Kepemimpinan dan Motivasi. Ghalia. Jakarta Winardi, J. 2004. Motivasi dan Pemotivasi dalam Manajemen. Raja Grafindo. Persada. Jakarta
LAMPIRAN
Lampiran 01. PENGARUH KOMUNIKASI INTERPERSONAL PENYULUH PERTANIAN LAPANGAN TERHADAP MOTIVASI PETANI DALAM MENERAPKAN TEKNOLOGI SAMBUNG SAMPING. (Studi pada petani Kakao di Desa Andowengga Kabupaten Kolaka Timur)
A.
Identitas Responden 1. Nama
:
2. TTL/Umur
:
3. Pendidikan Terakhir
:
4. Lama Berusahatani
:
5. Jumlah Anggota Keluarga
:
6. Luas Lahan Kakao
:
B. Kuisioner Petunjuk Pengisian 1. Tuliskan identitas Saudara/i pada point A. 2. Dibawah ini terdapat 65 pernyataan yang diikuti dengan lima pilihan jawaban yaitu: a. ST (Sangat Tinggi) skor 5 apabila pernyataan tersebut sangat sesuai dengan diri Saudara/i. b. T (Tinggi) apabila skor 4 apabila pernyataan tersebut sesuai dengan diri Saudara/i. c. S (Sedang) skor 3 apabila pernyataan tersebut kurang sesuai dengan diri Saudara/i. d. R (Rendah) skor 2 apabila pernyataan tersebut tidak sesuai dengan diri Saudara/i. e. SR (Sangat Rendah) skor 1 apabila pernyataan tersebut sangat tidak sesuai dengan diri Saudara/i. 3. Saudara/i diminta untuk memilih satu dari lima jawaban tersebut yang paling tepat sesuai keadaan yang sesungguhnya, dengan memberi tanda cek (√) pada kolom yang telah disediakan.
I. Komunikasi Interpersonal Penyuluh Pertanian Lapangan Keterbukaan (Opennes)
No.
Item Pertanyaan
1
Penyuluh memulai menyapa petani terlebih dahulu
2
Penyuluh berani bertanya kepada petani mengenai sesuatu hal yang ingin diketahui terlebih dahulu Penyuluh memulai bercerita mengenai sesuatu hal kepada petani
3
4
Penyuluh membagi informasi secara lengkap
5
Penyuluh bercerita bersama-sama dengan petani
6
Penyuluh menunjukkan perhatian secara terbuka kepada petani
7
Penyuluh memberi informasi secara detail/terperinci
8
Penyuluh menunjukkan perasaan secara terbuka
9
Penyuluh menerima masukan dari petani
10
Penyuluh merespon/menanggapi setiap pembicaraan petani
ST (5)
Alternatif Jawaban T S R (4) (3) (2)
SR (1)
ST (5)
Alternatif Jawaban T S R (4) (3) (2)
SR (1)
Empati (Emphaty)
No. 11 12 13 14 15
Item Pertanyaan Penyuluh mengucapkan selamat kepada petani yang berprestasi Penyuluh dapat menghayati perasaan dan pikiran petani. Penyuluh menanggapi pernyataan yang disampaikan petani. Penyuluh mendengarkan dengan sungguh-sungguh pembicaraan petani. Penyuluh memberikan semangat kepada petani.
16 17 18
Penyuluh dapat melihat realita/fakta yang terjadi pada diri petani Penyuluh menghargai pendapat petani
19
Penyuluh memberikan sumbangsi materi bila ada petani yang kesusahan Penyuluh memahami keinginan petani
20
Penyuluh mengerti apa yang dialami petani
Dukungan (Supportivennes)
No. 21
Item Pertanyaan
27
Penyuluh menyemangati petani yang mendapatkan hasil panen yang kurang baik Penyuluh mengucapkan terima kasih kepada petani yang telah membantu Penyuluh memberikan ide-ide yang baik untuk kemajuan petani Penyuluh bersikap jujur mengemukakan segala hal tentang teknologi. Penyuluh menggunakan intonasi suara yang tepat saat berbicara Penyuluh membantu memperjuangkan keinginan petani Penyuluh membangkitkan minat petani petani
28
Penyuluh memberikan inspirasi kepada petani.
29
Penyuluh menyelingi pembicaraan dengan humor
30
Penyuluh memberikan penghargaan kepada petani
22 23 24 25 26
ST (5)
Alternatif Jawaban T S R (4) (3) (2)
SR (1)
Sikap Positif (Positivinnes)
No.
Item Pertanyaan
31
Penyuluh meminta masukan pada petani
32
Penyuluh menghormati petani yang berbeda suku
33
Penyuluh menghormati petani yang berbeda agama
34
Penyuluh berhati-hati ketika berbicara
35
Penyuluh berhati-hati ketika bertindak
36
Penyuluh menghargai perbedaan yang ada pada petani Penyuluh berbicara dengan sopan pada petani
37
ST (5)
Alternatif Jawaban T S R (4) (3) (2)
SR (1)
ST (5)
Alternatif Jawaban T S R (4) (3) (2)
SR (1)
Kesamaan/kesetaraan (Equality)
No.
Item Pertanyaan
38
Penyuluh bergaul sejara wajar dengan petani
39 40
Penyuluh mendiskusikan bersama-sama dengan petani tentang pertanian yang belum dipahami Penyuluh merasa nyaman terhadap kehadiran petani
41
Penyuluh aktif dalam aktifitas kelompok petani
42
Penyuluh membicarakan hobi yang sama dengan petani Penyuluh memberikan solusi kepada petani yang sedang bermasalah Penyuluh menyimpulkan pendapat secara bersamasama
43 44
II. Motivasi Petani dalam Menerapan Teknologi Sambung Samping Harapan
No. 1 2 3 4 5 6
7
Item Pertanyaan
SS (5)
Alternatif Jawaban S R TS (4) (3) (2)
STS (1)
SS (5)
Alternatif Jawaban S R TS (4) (3) (2)
STS (1)
Apakah bapak mengharapkan teknologi sambung samping dapat meningkatkan kualitas biji kakao Apakah bapak mengharapkan teknologi sambung samping dapat meningkatkan pendapatan keluarga Apakah bapak mengharapkan teknologi sambung samping meningkatkan kuantitas buah kakao Apakah bapak mengharapkan teknologi sambung samping meningkatkan pendapatan keluarga Apakah bapak mengharapkan teknologi sambung samping dapat meningkatkan kesejahteraan keluarga Apakah bapak mengharapakan dengan menerapkan teknologi sambung samping dapat menekan biaya produksi Apakah bapak mengharapkan dengan menerapkan teknologi sambung samping membuat biji kakao sehat.
Valensi
No. 8
9
10
11
12 13
Item Pertanyaan Apakah bapak menginginkan setelah menerapkan teknologi sambung samping pengetahuan berusahatani semakin luas Apakah bapak menginginkan setelah menerapkan teknologi sambung samping dapat memperoleh banyak teman Apakah bapak menginginkan setelah menerapkan teknologi sambung samping dapat mengembangkan budaya berusahatani yang lebih modern. Apakah bapak menginginkan setelah menerapkan teknologi sambung samping dapat memenuhi biaya pendidikan anak Apakah bapak menginginkan setelah menerapkan teknologi sambung samping dapat dihargai orang lain Apakah bapak menginginkan setelah menerapkan teknologi sambung samping dapat memperoleh keterampilan
14
Apakah bapak menginginkan setelah menerapkan teknologi sambung samping pekerjaan lebih efisien
Instrumentalis
No.
Item Pertanyaan
15
Apakah bapak yakin setelah menerapkan teknologi sambung samping kebutuhan sandang akan dapat terpenuhi. Apakah bapak yakin setelah menerapkan teknologi sambung samping kebutuhan pangan akan dapat terpenuhi. Apakah bapak yakin setelah menerapkan teknologi sambung samping kebutuhan papan akan dapat terpenuhi. Apakah bapak yakin setelah menerapkan teknologi sambung samping wawasan dan keterampilan dalam mengelolah usahatani tani semakin meningkat. Apakah bapak yakin setelah menerapkan teknologi sambung samping akses informasi akan semakin bertambah. Apakah bapak yakin setelah menerapkan teknologi sambung samping peluang pemasaran akan semakin lebar. Apakah bapak yakin setelah menerapkan teknologi sambung samping sifat inovasi akan semakin tinggi.
16
17
18
19
20
21
SS (5)
Alternatif Jawaban S R TS (4) (3) (2)
TERIMA KASIH (Sebelum Dikumpulkan mohon periksa kembali jawaban Anda dan pastikan semua soal telah terisi dengan benar)
STS (1)
Lampiran 02 : Tingkat Jawaban Responden Variabel Komunikasi Interpersonal
No.
Keterbukaan
Jumlah
%
K
4
32
64%
4
37
74%
Empaty
Jumlah
%
Kriteria
2
33
66%
5
2
37
74%
4
4
4
36
4
3
2
32
2
4
1
2
4
2
1
3
1
3
4
3
4
5
1
5
3
3
5
2
4
2
4
4
4
4
2
4
4
4
4
3
3
5
3
5
4
4
5
4
4
4
4
2
Rendah
5
1
5
52%
Rendah
5
5
54%
Sedang
2
3
25
50%
Rendah
4
25
50%
Rendah
1
5
20
40%
Rendah
3
4
22
44%
5
5
35
70%
5
3
4
39
78%
3
4
5
4
38
1
2
3
4
25
3
1
2
4
30
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
R1
4
4
3
2
3
2
5
2
3
R2
4
5
4
3
3
2
5
5
2
R3
4
4
3
3
3
4
3
4
3
4
35
R4
4
4
4
1
4
2
5
1
4
4
33
R5
2
5
2
2
5
2
3
2
4
5
32
R6
5
4
1
2
2
2
4
2
3
4
29
R7
2
4
2
2
1
2
3
2
1
4
23
R8
3
3
5
2
2
5
3
5
4
5
R9
3
5
2
2
3
2
3
2
3
R10
1
4
2
1
1
1
4
1
2
R11
4
4
1
2
3
2
3
2
R12
3
4
2
1
4
1
4
1
R13
4
5
5
2
5
2
4
R14
3
4
3
4
5
5
R15
3
4
2
2
5
2
R16
4
3
1
2
1
R17
3
4
3
1
R18
4
4
4
2
R19
3
4
2
R20
2
4
1
R21
2
3
R22
1
R23
3
R24 R25 R26 R27
Sikap Mendukung
Jumlah
%
Kriteria
2
36
72%
Tinggi
2
4
2
38
76%
Tinggi
2
4
3
3
30
60%
Sedang
4
5
4
2
34
68%
Sedang
2
2
4
5
2
34
68%
Sedang
2
1
2
4
4
2
33
66%
Sedang
2
1
2
2
4
2
31
62%
Sedang
2
3
5
5
3
5
3
41
82%
Tinggi
5
4
1
5
2
4
4
3
35
70%
Tinggi
2
4
4
4
1
4
4
1
34
68%
Sedang
1
4
5
3
4
2
4
4
2
33
66%
Sedang
2
4
4
3
3
1
3
5
1
30
60%
Sedang
1
4
5
4
2
4
2
4
4
4
36
72%
Tinggi
2
3
4
5
5
2
4
4
3
5
3
38
76%
Tinggi
5
3
4
4
4
3
4
2
4
5
2
35
70%
Tinggi
2
Rendah
3
3
5
4
1
1
2
5
5
1
30
60%
Sedang
2
68%
Sedang
3
4
5
5
2
4
1
4
5
2
35
70%
Tinggi
1
56%
Sedang
4
2
4
4
2
4
2
4
4
2
32
64%
Sedang
2
58%
Sedang
2
4
4
5
1
1
1
1
5
4
28
56%
Sedang
1
52%
Rendah
2
4
3
4
2
4
2
2
5
2
30
60%
Sedang
2
29
58%
Sedang
2
1
3
4
2
4
1
4
4
2
27
54%
Sedang
1
1
27
54%
Sedang
2
4
5
2
1
5
1
2
5
1
28
56%
Sedang
1
2
37
74%
Tinggi
2
4
5
4
3
4
2
4
5
3
36
72%
Tinggi
2
5
5
35
70%
Tinggi
5
4
5
5
3
4
5
4
5
2
42
84%
Tinggi
5
4
4
4
34
68%
Sedang
2
5
5
4
4
3
4
3
5
5
40
80%
Tinggi
4
4
3
2
25
50%
Rendah
2
4
2
4
2
4
2
4
4
3
31
62%
Sedang
2
5
2
1
32
64%
Sedang
2
4
5
5
5
5
1
4
4
4
39
78%
Tinggi
1
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
Sedang
2
1
5
3
3
4
4
4
5
Sedang
3
3
5
5
3
4
2
5
4
Tinggi
2
4
5
4
3
4
4
4
70%
Tinggi
3
Tinggi
3
3
5
5
3
4
5
4
3
4
3
4
5
2
66%
Sedang
2
4
5
2
4
4
2
72%
Tinggi
3
3
4
4
1
1
4
64%
Sedang
3
4
5
4
2
4
1
64%
Sedang
3
4
5
4
3
4
58%
Sedang
4
32
64%
Sedang
2
4
5
5
1
4
1
5
4
3
46%
Rendah
2
2
5
2
3
2
29
58%
Sedang
4
4
5
5
2
2
27
54%
Sedang
3
4
5
4
4
37
74%
Tinggi
5
4
5
3
5
5
42
84%
Tinggi
4
4
5
4
4
29
58%
Sedang
2
3
5
4
21
42%
Rendah
4
4
5
4
4
2
33
66%
Sedang
3
4
5
4
4
1
36
72%
Tinggi
2
5
5
3
4
28
56%
Sedang
3
1
3
4
27
54%
Sedang
2
4
2
4
2
2
28
56%
Sedang
3
2
2
4
3
1
31
62%
Sedang
3
3
2
2
4
35
70%
Tinggi
3
4
4
4
4
2
37
74%
Tinggi
3
4
4
4
5
41
82%
Tinggi
4
2
2
4
30
60%
Sedang
4
4
2
4
5
5
41
82%
Tinggi
3
4
2
4
5
2
34
68%
Sedang
2
3
2
1
5
24
48%
1
3
1
1
5
1
2
25
50%
2
1
3
1
4
4
26
3
2
3
2
1
2
27
5
4
2
4
3
4
1
1
34
4
1
3
4
3
4
2
2
28
1
2
1
4
1
3
4
2
3
2
3
2
2
4
4
4
3
2
1
2
4
4
1
29
4
3
3
1
4
2
3
3
2
26
2
1
1
1
2
1
2
1
4
3
4
2
4
2
4
4
1
4
2
1
2
1
3
1
4
4
2
5
2
3
2
Rendah
2
1
5
1
4
5
1
5
2
Tinggi
5
2
5
3
5
4
2
5
4
4
4
3
5
2
5
4
Tinggi
2
3
5
3
3
4
1
4
2
5
5
4
2
4
1
2
4
2
4
2
76%
Tinggi
4
1
5
4
3
3
2
50%
Rendah
1
3
2
1
3
4
2
5
5
4
1
4
1
60%
Sedang
2
4
5
3
4
5
1
31
R28
1
4
4
2
3
2
1
2
2
4
25
50%
Rendah
2
2
4
1
4
1
1
4
2
2
23
46%
Rendah
2
2
4
3
1
1
2
1
3
2
21
42%
Rendah
2
R29
4
5
3
2
4
2
4
2
2
4
32
64%
Rendah
5
4
3
2
3
4
2
4
3
2
32
64%
Sedang
2
4
3
4
2
4
2
4
4
3
32
64%
Sedang
2
R30
4
3
1
3
1
3
3
3
3
4
28
56%
Rendah
2
2
5
2
2
5
4
3
1
3
29
58%
Sedang
3
4
5
4
2
5
3
3
4
3
36
72%
Tinggi
3
R31
4
3
2
3
2
3
4
3
1
4
29
58%
Rendah
4
3
5
5
3
4
5
5
2
3
39
78%
Tinggi
4
5
5
3
5
4
3
3
3
3
38
76%
Tinggi
3
R32
5
3
1
3
5
3
4
3
4
3
34
68%
Rendah
2
3
5
5
3
4
5
4
3
3
37
74%
Tinggi
4
5
5
3
5
4
3
3
3
3
38
76%
Tinggi
3
R33
4
3
2
4
4
4
4
4
3
3
35
70%
Tinggi
3
3
4
4
1
4
2
4
2
4
31
62%
Sedang
4
3
4
3
4
4
4
4
4
3
37
74%
Tinggi
4
R34
5
4
2
3
5
5
4
3
4
5
40
80%
Tinggi
3
4
5
4
2
4
2
5
1
5
35
70%
Tinggi
4
5
5
2
4
4
3
5
4
4
40
80%
Tinggi
5
R35
5
5
2
3
5
4
5
3
4
5
41
82%
Tinggi
3
4
5
5
1
5
3
4
2
4
36
72%
Tinggi
5
4
5
3
5
5
3
4
5
4
43
86%
Tinggi
4
R36
5
2
2
4
4
4
4
4
1
5
35
70%
Tinggi
4
4
5
5
2
5
5
4
2
4
40
80%
Tinggi
5
3
5
4
1
5
4
4
5
5
41
82%
Tinggi
4
R37
3
1
3
3
4
3
4
3
2
5
31
62%
Rendah
4
4
4
4
4
4
3
2
1
3
33
66%
Sedang
4
3
4
2
5
4
3
3
4
3
35
70%
Tinggi
3
R38
5
2
1
3
5
3
5
3
4
5
36
72%
Tinggi
3
4
5
4
3
5
5
3
2
3
37
74%
Tinggi
5
4
5
5
5
5
3
3
4
5
44
88%
Tinggi
3
R39
3
3
2
5
4
5
4
5
3
4
38
76%
Tinggi
3
4
5
4
1
5
5
4
3
5
39
78%
Tinggi
4
3
5
2
4
5
5
5
4
4
41
82%
Tinggi
5
R40
5
1
3
3
4
3
4
3
4
3
33
66%
Rendah
3
5
5
4
4
4
2
4
2
3
36
72%
Tinggi
4
4
5
4
4
4
3
3
4
2
37
74%
Tinggi
3
R41
4
3
2
2
4
2
4
2
1
4
28
56%
Sedang
2
2
4
5
3
3
4
4
2
2
31
62%
Sedang
5
3
4
3
5
3
2
2
3
4
34
68%
Sedang
2
R42
5
4
3
3
4
3
4
3
4
4
37
74%
Tinggi
3
3
4
4
3
4
3
3
2
3
32
64%
Sedang
5
2
4
2
4
4
3
3
4
3
34
68%
Sedang
3
R43
4
5
1
5
5
5
4
5
3
5
42
84%
Tinggi
2
4
5
4
2
4
2
4
5
3
35
70%
Tinggi
5
2
5
3
5
4
5
5
4
5
43
86%
Tinggi
5
R44
5
5
2
2
5
2
5
2
4
4
36
72%
Tinggi
3
4
4
5
2
5
4
3
3
2
35
70%
Tinggi
4
3
4
4
4
5
2
2
4
4
36
72%
Tinggi
2
R45
4
5
2
5
4
5
4
5
4
4
42
84%
Tinggi
4
4
4
4
3
4
3
4
3
3
36
72%
Tinggi
5
2
4
4
5
4
5
5
2
4
40
80%
Tinggi
5
R46
3
1
4
5
4
5
5
5
1
5
38
76%
Tinggi
5
3
5
4
1
5
3
5
4
5
40
80%
Tinggi
3
3
5
5
5
5
5
5
4
5
45
90%
Tinggi
5
R47
5
2
3
4
4
4
4
4
5
5
40
80%
Tinggi
4
4
5
5
2
5
4
4
2
4
39
78%
Tinggi
5
3
5
5
4
5
4
4
5
5
45
90%
Tinggi
4
R48
4
3
3
2
2
2
2
2
3
4
27
54%
Sedang
3
2
5
4
2
4
2
4
1
2
29
58%
Sedang
3
4
5
2
4
4
2
2
3
3
32
64%
Sedang
2
R49
4
2
2
4
1
4
4
4
4
4
33
66%
Sedang
1
4
4
5
1
4
5
1
2
4
31
62%
Sedang
4
2
4
4
5
4
4
4
4
4
39
78%
Tinggi
4
R50
4
3
3
4
4
4
4
4
4
3
37
74%
Tinggi
3
4
1
4
2
4
1
2
3
4
28
56%
Sedang
1
2
1
1
4
4
4
4
4
3
28
56%
Sedang
4
R51
5
1
2
1
4
1
5
1
4
5
29
58%
Sedang
2
1
1
4
2
5
3
4
2
1
25
50%
Rendah
4
2
1
1
5
5
1
1
1
3
24
48%
Rendah
1
R52
1
2
3
3
5
3
4
3
1
4
29
58%
Sedang
2
4
5
2
1
4
3
2
1
3
27
54%
Sedang
5
3
5
2
5
4
3
3
4
3
37
74%
Tinggi
3
R53
5
5
1
5
5
5
5
5
2
5
43
86%
Tinggi
5
4
5
4
3
4
5
4
4
5
43
86%
Tinggi
5
5
5
5
4
4
5
5
3
4
45
90%
Tinggi
5
R54
4
2
3
5
5
5
4
5
3
4
40
80%
Tinggi
3
4
5
5
3
4
4
4
3
5
40
80%
Tinggi
1
4
5
2
5
4
5
5
4
4
39
78%
Tinggi
5
R55
5
2
3
3
4
3
4
3
1
4
32
64%
Sedang
3
5
5
4
4
5
5
3
3
3
40
80%
Tinggi
5
5
5
4
5
5
3
3
5
4
44
88%
Tinggi
3
R56
4
4
2
2
4
2
4
2
3
1
28
56%
Sedang
2
4
1
4
2
4
4
4
3
2
30
60%
Sedang
4
4
1
1
4
4
2
2
4
2
28
56%
Sedang
2
R57
5
4
2
5
5
5
4
5
4
5
44
88%
Tinggi
3
4
4
5
5
4
5
4
2
5
41
82%
Tinggi
5
5
4
2
5
4
5
5
5
5
45
90%
Tinggi
5
R58
4
3
2
2
4
2
4
2
2
4
29
58%
Sedang
3
2
5
3
1
2
4
1
1
2
24
48%
Rendah
4
2
5
2
5
2
2
2
3
3
30
60%
Sedang
2
R59
4
4
1
4
4
4
4
4
4
5
38
76%
Tinggi
3
4
4
4
2
4
4
4
R60
5
1
3
4
4
4
4
4
2
4
35
70%
Tinggi
2
4
5
4
2
3
4
R61
5
2
3
4
3
4
4
4
3
4
36
72%
Tinggi
4
5
2
5
3
5
3
3
4
36
72%
Tinggi
4
4
4
5
4
4
4
4
4
4
41
82%
Tinggi
4
3
2
4
33
66%
Sedang
4
4
5
2
5
3
4
4
1
3
35
70%
Tinggi
4
2
3
4
36
72%
Tinggi
2
4
2
2
4
5
4
5
5
3
36
72%
Tinggi
4
R62
5
5
2
4
2
4
3
4
3
4
36
72%
Tinggi
4
5
4
5
3
5
3
2
3
4
38
76%
Tinggi
4
2
4
4
4
5
4
1
5
3
36
72%
Tinggi
4
R63
3
4
3
1
3
1
3
1
4
5
28
56%
Sedang
4
4
4
4
3
3
4
1
4
1
32
64%
Sedang
2
3
4
3
4
3
1
3
4
3
30
60%
Sedang
1
R64
5
5
4
5
2
5
5
5
4
4
44
88%
Tinggi
4
4
5
5
3
4
4
3
5
5
42
84%
Tinggi
5
3
5
3
5
4
5
1
4
2
37
74%
Tinggi
5
R65
3
5
4
3
4
3
5
3
3
4
37
74%
Tinggi
4
5
5
5
2
4
3
4
2
3
37
74%
Sedang
4
3
5
3
3
4
3
2
4
3
34
68%
Sedang
3
R66
4
4
3
5
3
5
5
5
3
4
41
82%
Tinggi
5
4
4
5
4
4
5
5
4
5
45
90%
Tinggi
5
4
4
5
5
4
5
5
4
3
44
88%
Tinggi
5
R67
3
4
1
3
1
3
5
3
3
1
27
54%
Sedang
5
5
4
5
3
3
2
3
3
3
36
72%
Tinggi
3
4
4
3
3
3
3
4
3
3
33
66%
Sedang
3
R68
3
5
4
3
1
3
5
3
4
5
36
72%
Tinggi
4
4
5
5
5
4
5
3
3
3
41
82%
Tinggi
4
3
5
3
5
4
3
5
3
5
40
80%
Tinggi
3
R69
3
4
3
5
3
5
4
5
3
5
40
80%
Tinggi
4
4
5
5
4
4
5
3
5
5
44
88%
Tinggi
5
3
5
3
5
4
5
5
4
3
42
84%
Tinggi
5
R70
4
4
2
3
2
3
3
3
2
4
30
60%
Sedang
4
3
4
5
4
5
3
1
2
3
34
68%
Sedang
1
3
4
4
5
1
3
1
4
3
29
58%
Sedang
3
R71
3
4
3
1
3
1
4
1
2
4
26
52%
Sedang
4
3
5
4
3
5
3
2
2
1
32
64%
Sedang
4
2
5
3
5
1
1
4
4
4
33
66%
Sedang
1
R72
4
4
3
3
4
3
4
3
4
3
35
70%
Tinggi
4
4
4
4
3
4
4
1
1
3
32
64%
Sedang
1
3
4
1
5
4
3
1
4
3
29
58%
Sedang
3
R73
4
5
2
5
4
5
5
5
5
4
44
88%
Tinggi
5
5
4
4
5
5
5
3
2
5
43
86%
Tinggi
4
2
4
3
5
5
5
2
5
4
39
78%
Tinggi
5
R74
4
5
4
3
4
3
4
3
4
4
38
76%
Tinggi
4
5
4
5
4
4
4
3
3
3
39
78%
Tinggi
4
3
4
3
5
4
3
5
4
5
40
80%
Tinggi
3
R75
4
4
2
4
3
4
4
4
3
4
36
72%
Tinggi
5
5
5
5
5
5
5
5
3
4
47
94%
Tinggi
4
4
5
2
5
5
4
5
4
2
40
80%
Tinggi
4
R76
3
4
1
1
4
1
5
1
3
1
24
48%
Rendah
3
4
4
3
2
3
5
2
2
1
29
58%
Rendah
3
5
4
3
1
3
1
1
5
1
27
54%
Sedang
1
R77
3
4
4
2
2
5
5
2
2
4
33
66%
Sedang
4
3
4
5
3
4
2
5
5
5
40
80%
Tinggi
2
4
4
3
5
4
2
5
2
5
36
72%
Tinggi
5
R78
3
2
1
3
3
3
4
3
3
4
29
58%
Sedang
5
4
3
4
3
4
1
3
4
3
34
68%
Sedang
3
3
3
4
5
4
3
3
5
4
37
74%
Tinggi
3
R79
4
1
3
3
2
5
4
3
2
1
28
56%
Sedang
5
3
4
4
4
2
3
4
1
5
35
70%
Tinggi
4
1
4
2
4
2
3
2
1
3
26
52%
Rendah
5
R80
3
4
2
4
3
4
3
4
1
4
32
64%
Sedang
1
4
3
2
3
4
3
5
2
4
31
62%
Sedang
4
3
3
3
4
4
4
1
1
2
29
58%
Sedang
4
R81
2
4
2
2
4
2
5
2
2
4
29
58%
Sedang
4
4
5
4
2
4
4
4
3
2
36
72%
Tinggi
3
2
5
3
5
4
2
2
4
3
33
66%
Sedang
2
R82
3
5
3
2
2
2
4
2
4
5
32
64%
Sedang
4
5
3
5
3
2
2
2
2
2
30
60%
Sedang
1
2
3
4
1
2
2
1
5
5
26
52%
Rendah
2
R83
3
5
5
1
4
4
5
4
5
4
40
80%
Tinggi
2
4
5
5
4
4
3
5
5
4
41
82%
Tinggi
5
5
5
4
5
4
4
3
4
3
42
84%
Tinggi
4
R84
4
5
3
1
4
4
4
4
3
4
36
72%
Tinggi
4
2
4
4
4
4
3
4
3
4
36
72%
Tinggi
4
3
4
5
4
4
4
4
2
3
37
74%
Tinggi
4
R85
3
4
5
2
3
2
4
2
3
3
31
62%
Sedang
5
4
4
5
4
5
4
5
2
2
40
80%
Tinggi
4
3
4
3
5
5
2
2
5
5
38
76%
Tinggi
2
R86
1
4
3
4
2
4
1
4
3
4
30
60%
Sedang
2
4
4
4
3
4
2
2
1
4
30
60%
Sedang
4
2
4
1
4
4
4
4
4
3
34
68%
Sedang
4
R87
3
5
2
5
3
5
5
5
4
5
42
84%
Tinggi
4
5
5
4
4
5
4
4
2
5
42
84%
Tinggi
3
3
5
4
5
5
5
5
5
3
43
86%
Tinggi
5
R88
1
4
2
2
4
2
4
2
4
1
26
52%
Rendah
4
2
2
5
4
5
3
1
2
2
30
60%
Sedang
4
3
2
1
5
5
2
3
1
2
28
56%
Tinggi
2
R89
4
4
2
5
3
5
5
5
3
4
40
80%
Tinggi
3
4
4
4
3
4
4
4
4
5
39
78%
Tinggi
4
4
4
3
4
4
5
3
4
2
37
74%
Tinggi
5
R90
3
4
3
1
2
1
4
1
2
5
26
52%
R91
3
4
3
5
4
5
3
5
4
4
40
R92
2
4
2
3
3
3
3
3
4
4
31
R93
3
4
3
5
3
5
4
5
2
4
38
R94
4
4
2
3
5
3
4
3
2
4
34
R95
4
5
4
3
5
3
3
3
2
4
R96
3
4
3
3
5
3
3
3
2
R97
1
4
1
3
5
3
3
3
3
R98
4
5
1
1
5
5
4
1
Rendah
4
3
4
5
4
2
3
2
1
1
29
58%
Sedang
4
4
4
3
4
2
1
3
4
2
31
62%
Tinggi
1
80%
Tinggi
2
5
4
4
4
4
3
4
5
5
40
80%
Tinggi
4
4
4
4
4
4
5
3
1
3
36
72%
Tinggi
5
62%
Sedang
4
4
4
4
4
5
2
5
5
3
40
80%
Tinggi
5
4
4
5
4
5
3
2
5
3
40
80%
Tinggi
3
76%
Tinggi
2
4
4
4
2
4
3
2
4
3
32
64%
Sedang
5
3
4
3
5
4
5
3
3
3
38
76%
Tinggi
5
68%
Sedang
5
3
5
4
3
5
3
3
4
5
40
80%
Tinggi
4
5
5
4
4
5
3
3
5
4
42
84%
Tinggi
5
36
72%
Tinggi
4
4
5
4
4
4
3
4
5
3
40
80%
Tinggi
4
5
5
3
5
4
3
3
3
4
39
78%
Tinggi
3
1
30
60%
Sedang
5
4
4
4
5
5
3
4
5
3
42
84%
Tinggi
3
3
4
5
4
5
3
4
3
3
37
74%
Tinggi
3
4
30
60%
Sedang
3
4
4
4
5
4
3
4
4
3
38
76%
Tinggi
4
3
4
3
5
4
3
2
5
3
36
72%
Tinggi
3
1
5
32
64%
Sedang
4
1
2
5
1
5
3
3
5
5
34
68%
Sedang
4
3
4
4
5
5
1
3
3
2
34
68%
Sedang
5
R99
3
4
3
1
4
4
3
4
2
4
32
64%
Sedang
2
4
4
4
1
4
3
4
5
4
35
70%
Tinggi
3
4
4
4
2
4
4
4
1
4
34
68%
Sedang
4
R100
2
4
2
1
3
4
2
4
4
4
30
60%
Sedang
1
4
4
4
2
2
4
2
4
4
31
62%
Sedang
4
3
4
3
4
2
4
3
3
3
33
66%
Sedang
2
R101
3
4
3
1
4
1
2
1
2
4
25
50%
Sedang
4
1
2
4
4
4
2
4
4
5
34
68%
Sedang
5
5
5
4
4
4
1
4
5
5
42
84%
Tinggi
3
R102
3
4
4
1
4
4
4
1
2
4
31
62%
Sedang
1
4
4
3
3
1
2
4
3
4
29
58%
Sedang
5
3
4
4
4
1
1
3
3
5
33
66%
Sedang
4
R103
2
4
4
3
5
3
5
3
4
4
37
74%
Tinggi
4
4
5
4
4
5
2
1
3
3
35
70%
Tinggi
5
3
5
4
5
5
3
2
4
3
39
78%
Tinggi
5
R104
4
5
4
2
4
3
4
3
2
4
35
70%
Tinggi
4
5
3
5
2
4
2
4
5
3
37
74%
Tinggi
3
5
3
4
3
4
3
4
1
1
31
62%
Sedang
2
R105
2
4
3
2
4
3
3
3
2
4
30
60%
Sedang
4
4
4
5
4
5
2
4
5
3
40
80%
Tinggi
2
5
4
5
5
5
3
3
5
3
40
80%
Tinggi
2
R106
1
5
4
2
5
2
3
2
1
5
30
60%
Sedang
3
4
5
4
5
5
5
4
5
2
42
84%
Tinggi
4
3
5
3
4
5
2
2
3
3
34
68%
Sedang
2
R107
4
4
2
3
5
3
2
3
3
4
33
66%
Sedang
2
3
5
4
4
4
2
5
5
3
37
74%
Tinggi
1
3
5
2
2
4
3
3
5
4
32
64%
Sedang
3
R108
1
2
3
1
4
1
3
1
3
4
23
46%
Rendah
3
4
1
4
3
4
2
4
2
2
29
58%
Sedang
4
3
1
3
4
4
1
3
4
1
28
56%
Sedang
1
R109
3
4
2
2
4
4
2
4
2
4
31
62%
Sedang
4
5
4
5
2
5
2
4
5
1
37
74%
Tinggi
1
3
4
3
4
5
4
3
2
3
32
64%
Sedang
1
372
410
288
301
379
337
409
323
314
436
3569
357
388
458
425
330
436
331
388
335
335
381
374
463
378
410
421
323
361
419
4
32,7431
3,275
3,56
4
3,037
3,56
5
5
5
5
Jumlah ∑ (B)
3,413 3,761 2,642 2,761 3,477 3,092 3,752 2,963 2,881
5
50
0,593 0,576
0,8
0,65486
0,655 0,712
B/Ax100 68,26 75,23 52,84 55,23 69,54 61,83 75,05 59,27 57,61
80
65,4862
65,5
Max (A) B/A
5
5
5
5
5
5
0,683 0,752 0,528 0,552 0,695 0,618
5 0,75
5
5
4,202 3,899 3,028
3,073 3,073 5
5
3783 34,71
5
5
5
5
0,84
0,78
0,606
0,8
0,607 0,712 0,615 0,615
50
71,19 84,04 77,98 60,55
80
60,73 71,19 61,47 61,47 69,4128
0,6941
3,495 3,431 4,248 3,468 3,761 3,862 2,963 3,312 3,844 5
5
0,699 0,686
5 0,85
5
5
5
5
5
5
339
3869
336
3,11
35,495
3,083
5
50
0,694 0,752 0,772 0,593 0,662 0,769 0,622 0,7099
69,91 68,62 84,95 69,36 75,23 77,25 59,27 66,24 76,88
62,2
70,991
5 0,617 61,65
Sikap Positif
Jumlah
%
Kriteria
2
21
60%
2
21
60%
32
33
34
35
36
37
4
3
4
2
4
4
3
4
2
4
Kesetaraan
Interval
Kriteria
85%-100%
Sangat Tinggi
69%-84%
Tinggi
sedang
53%-68%
Sedang Rendah Sangat Rendah
Jumlah
%
Kriteria
3
23
66%
Sedang
1
3
23
66%
38
39
40
41
42
43
44
Sedang
2
4
5
5
3
1
Sedang
2
4
5
5
3
3
4
3
5
3
1
3
4
2
22
63%
Sedang
3
4
2
3
22
63%
Sedang
37%-52%
4
2
5
3
4
2
22
63%
Sedang
2
4
5
5
2
2
3
23
66%
Sedang
20%-36%
4
3
3
3
1
5
21
60%
Sedang
2
5
4
5
3
2
4
25
71%
Tinggi
3
5
4
4
3
5
4
4
4
26
74%
Tinggi
2
5
2
5
26
74%
Tinggi
5
3
3
4
4
1
22
63%
Sedang
2
4
3
4
2
2
3
20
57%
Sedang
4
4
3
3
5
3
27
77%
Tinggi
3
5
4
5
5
3
5
30
86%
Tinggi
4
2
5
3
4
2
22
63%
Sedang
3
4
3
5
2
3
5
25
71%
Tinggi
5
3
3
2
4
2
20
57%
Sedang
1
4
4
5
4
1
3
22
63%
Sedang
5
4
1
4
4
2
22
63%
Sedang
2
5
3
4
3
2
3
22
63%
Sedang
4
3
3
3
4
2
20
57%
Sedang
1
5
2
4
2
1
3
18
51%
Rendah
5
4
5
5
4
4
29
83%
Tinggi
4
5
2
5
3
4
5
28
80%
Tinggi
5
3
3
5
4
2
27
77%
Tinggi
3
4
3
4
4
3
4
25
71%
Tinggi
4
2
4
3
4
4
23
66%
Sedang
2
5
2
4
4
2
4
23
66%
Sedang
1
4
1
1
5
1
15
43%
Rendah
1
3
3
5
5
1
5
23
66%
Sedang
5
3
5
3
5
1
23
66%
Sedang
2
5
3
5
5
2
4
26
74%
Tinggi
1
2
3
3
4
1
16
46%
Rendah
2
3
4
5
2
2
3
21
60%
Sedang
1
3
5
4
3
1
18
51%
Rendah
4
4
2
4
4
4
3
25
71%
Tinggi
4
3
4
1
4
3
21
60%
Sedang
2
1
2
1
1
2
3
12
34%
Rendah
3
3
2
3
3
1
16
46%
Rendah
2
4
2
1
1
2
2
14
40%
Rendah
5
3
2
5
5
1
22
63%
Sedang
1
5
3
5
2
1
3
20
57%
Sedang
4
3
4
3
5
2
23
66%
Sedang
3
5
5
5
5
3
5
31
89%
Tinggi
5
4
4
5
4
3
30
86%
Tinggi
2
1
4
5
2
2
4
20
57%
Sedang
5
5
2
5
4
3
28
80%
Tinggi
5
5
5
5
4
5
5
34
97%
Tinggi
4
2
4
3
4
2
21
60%
Sedang
3
4
4
1
1
3
4
20
57%
Sedang
5
3
5
4
5
1
24
69%
Tinggi
4
5
5
4
2
4
1
25
71%
Tinggi
4
1
2
3
4
3
19
54%
Sedang
2
4
2
5
2
2
3
20
57%
Sedang
4
2
5
5
4
3
25
4
1
1
3
4
3
19
71%
Tinggi
3
4
4
4
5
3
5
28
80%
Tinggi
54%
Sedang
3
4
4
5
2
3
3
24
69%
Tinggi
3
3
2
4
2
2
3
3
4
2
4
4
19
54%
Sedang
3
3
3
2
4
3
2
20
57%
Sedang
23
66%
Sedang
3
3
3
4
2
3
4
22
63%
Sedang
4
3
2
3
4
3
23
66%
Sedang
4
4
3
2
3
4
3
23
66%
Sedang
4
4
5
3
5
4
4
3
5
3
29
83%
Tinggi
5
4
4
5
3
5
3
29
83%
Tinggi
5
3
28
80%
Tinggi
4
5
4
4
3
4
3
27
77%
Tinggi
5
5
5
4
4
5
32
91%
Tinggi
4
5
5
5
4
4
5
32
91%
Tinggi
4
3
4
5
3
4
4
3
24
69%
Tinggi
3
4
3
3
4
3
3
23
66%
Sedang
4
3
5
3
27
77%
Tinggi
3
4
5
4
3
3
3
25
71%
Tinggi
4
4
5
3
5
3
29
83%
Tinggi
5
4
4
5
3
5
3
29
83%
Tinggi
4
2
1
3
4
4
21
60%
Sedang
3
4
2
1
3
3
4
20
57%
Sedang
3
4
4
2
5
3
23
66%
Sedang
2
3
4
4
2
2
3
20
57%
Sedang
4
3
1
3
4
1
19
54%
Sedang
3
4
3
1
3
3
1
18
51%
Rendah
4
5
4
2
4
3
27
77%
Tinggi
5
4
5
4
2
5
3
28
80%
Tinggi
4
4
4
3
4
3
24
69%
Tinggi
2
4
4
4
3
2
3
22
63%
Sedang
2
4
4
4
5
2
26
74%
Tinggi
5
2
4
4
4
5
2
26
74%
Tinggi
4
5
3
5
4
3
29
83%
Tinggi
5
4
5
3
5
5
3
30
86%
Tinggi
5
5
2
4
4
3
27
77%
Tinggi
4
5
5
2
4
4
3
27
77%
Tinggi
3
3
3
3
3
4
21
60%
Sedang
2
3
3
3
3
2
4
20
57%
Sedang
4
4
4
1
4
2
23
66%
Sedang
4
4
4
4
1
4
2
23
66%
Sedang
4
3
4
3
3
3
24
69%
Tinggi
4
4
3
4
3
4
3
25
71%
Tinggi
1
3
3
2
5
3
18
51%
Rendah
1
1
3
3
2
1
3
14
40%
Rendah
4
3
1
2
3
4
20
57%
Sedang
3
4
3
1
2
3
4
20
57%
sedang
3
4
5
5
5
4
31
89%
Tinggi
5
3
4
5
5
5
4
31
89%
Tinggi
4
4
4
3
4
5
29
83%
Tinggi
5
4
4
4
3
5
5
30
86%
Tinggi
5
4
4
3
4
3
26
74%
Tinggi
3
5
4
4
3
3
3
25
71%
Tinggi
4
2
4
2
4
1
19
54%
Sedang
2
4
2
4
2
2
1
17
49%
Rendah
5
5
3
3
5
4
30
86%
Tinggi
5
5
5
3
3
5
4
30
86%
Tinggi
3
3
4
3
2
1
18
51%
Rendah
2
3
3
4
3
2
1
18
51%
Sedang
4
4
4
3
4
3
26
74%
Tinggi
4
4
4
4
3
4
3
26
74%
Tinggi
1
3
1
2
4
1
16
46%
Sedang
4
1
3
1
2
4
1
16
46%
Rendah
2
4
2
5
4
5
26
74%
Tinggi
5
3
4
4
4
5
4
29
83%
Tinggi
2
4
2
5
4
5
26
74%
Tinggi
5
3
4
4
4
5
4
29
83%
Tinggi
3
4
2
4
4
4
22
63%
Sedang
4
3
4
4
4
4
4
27
77%
Tinggi
3
4
2
3
2
5
24
69%
Tinggi
4
2
5
4
4
4
4
27
77%
Tinggi
3
1
5
1
4
5
22
63%
Sedang
4
3
5
3
4
4
5
28
80%
Tinggi
4
4
4
4
3
4
28
80%
Tinggi
4
3
4
5
5
4
4
29
83%
Tinggi
4
4
1
3
2
3
20
57%
Sedang
3
3
4
5
5
2
5
27
77%
Tinggi
3
5
3
4
3
5
26
74%
Tinggi
3
5
3
3
4
3
4
25
71%
Tinggi
3
4
2
4
3
5
26
74%
Tinggi
4
3
4
3
4
2
5
25
71%
Tinggi
2
4
2
1
2
4
18
51%
Rendah
4
3
4
3
4
2
5
25
71%
Tinggi
4
4
2
3
3
5
22
63%
Sedang
4
4
3
4
4
4
2
25
71%
Tinggi
3
4
2
4
3
4
23
66%
Sedang
4
3
4
3
4
4
4
26
74%
Tinggi
5
4
4
5
3
5
31
89%
Tinggi
5
4
5
5
5
5
4
33
94%
Tinggi
5
4
2
3
3
5
25
71%
Tinggi
4
5
5
3
4
4
4
29
83%
Tinggi
3
4
4
4
3
5
27
77%
Tinggi
4
2
5
3
5
4
5
28
80%
Tinggi
1
5
1
3
3
1
15
43%
Rendah
5
1
3
5
3
5
3
25
71%
Tinggi
3
5
1
4
3
5
26
74%
Tinggi
2
5
2
5
4
2
5
25
71%
Tinggi
3
4
1
4
2
1
18
51%
Rendah
5
4
4
3
5
5
4
30
86%
Tinggi
4
3
1
2
4
5
24
69%
Sedang
1
3
1
3
5
1
2
16
46%
Rendah
1
4
3
4
2
5
23
66%
Sedang
1
2
4
3
1
1
4
16
46%
Rendah
3
3
1
4
3
5
21
60%
Sedang
4
3
1
3
4
4
4
23
66%
Sedang
5
5
1
5
4
5
27
77%
Tinggi
5
5
4
2
4
5
2
27
77%
Tinggi
3
5
2
4
3
4
25
71%
Tinggi
4
3
4
5
5
4
5
30
86%
Tinggi
5
4
3
4
4
4
28
80%
Tinggi
2
3
5
4
4
2
4
24
69%
Tinggi
5
4
3
5
4
5
28
80%
Tinggi
5
5
4
4
5
5
5
33
94%
Tinggi
3
4
2
1
2
4
20
57%
Sedang
4
3
4
3
2
4
4
24
69%
Tinggi
4
5
1
4
3
5
27
77%
Tinggi
5
3
5
3
5
5
5
31
89%
Tinggi
3
4
3
1
3
5
21
60%
Sedang
1
2
4
3
5
1
4
20
57%
Sedang
5
4
3
4
3
5
29
83%
Tinggi
5
5
4
3
4
5
4
30
86%
Tinggi
3
4
3
3
3
4
21
60%
Sedang
1
2
4
3
4
1
5
20
57%
Sedang
1
4
5
5
5
4
29
3
3
4
3
3
4
23
83%
Tinggi
3
3
3
3
2
3
2
19
54%
Sedang
66%
Sedang
3
3
3
3
4
3
4
23
66%
Sedang
1
3
4
5
4
3
3
5
4
4
5
3
25
71%
Tinggi
3
4
4
3
2
2
4
22
63%
Sedang
29
83%
Tinggi
3
5
4
4
5
2
5
28
80%
Tinggi
3
3
4
2
1
3
19
54%
Sedang
2
4
5
4
4
2
5
26
74%
Tinggi
3
2
3
4
3
3
4
3
4
2
21
60%
Sedang
1
4
5
5
5
1
4
25
71%
Tinggi
1
3
20
57%
Sedang
3
3
4
3
3
3
4
23
66%
Sedang
4
5
4
5
4
2
29
83%
Tinggi
1
3
4
5
4
1
5
23
66%
Sedang
2
2
2
5
4
4
4
3
23
66%
Sedang
3
5
4
4
5
3
5
29
83%
Tinggi
2
4
4
4
23
66%
Sedang
3
3
4
2
1
3
4
20
57%
Sedang
1
5
4
5
3
5
26
74%
Tinggi
3
2
3
4
4
3
5
24
69%
Tinggi
2
4
5
5
2
4
26
74%
Tinggi
3
3
4
3
1
3
4
21
60%
Sedang
2
2
3
3
3
3
21
60%
Sedang
4
5
4
5
4
3
4
29
83%
Tinggi
3
4
4
4
4
1
22
63%
Sedang
2
2
4
4
4
2
4
22
63%
Sedang
3
4
4
3
4
3
23
66%
Sedang
2
5
2
4
4
2
5
24
69%
Tinggi
4
1
1
3
3
2
16
46%
Rendah
1
5
4
5
3
1
4
23
66%
Sedang
3
3
4
3
1
2
19
54%
Sedang
2
4
5
5
2
2
4
24
69%
Tinggi
1
5
3
4
5
5
24
69%
Tinggi
2
2
3
3
3
2
3
18
51%
Rendah
3
5
4
4
4
3
24
69%
Tinggi
3
4
4
4
4
1
4
24
69%
Tinggi
340
368
399
348
338
402
403
411
368
325
379
387
3,477
3,55
5
5
0,695
0,71
3,119 3,376 3,661 3,193 5
5
5
5
2557 23,459
3,101 3,688 3,697 3,771 3,376 2,982 5
5
5
5
5
400
2647
3,67
24,284
5
35
35
5
0,624 0,675 0,732 0,639
0,6702
0,62
69,54 71,01 62,39 67,52 73,21 63,85
67,025
62,02 73,76 73,94 75,41 67,52 59,63 73,39 69,384
0,738 0,739 0,754 0,675 0,596 0,734 0,6938
Lampiran 03 : Tingkat Jawaban Responden Variabel Motivasi Petani
NO
Harapan
Jumlah
%
Kriteria
Valensi
1
2
3
4
5
6
7
R1
3
2
5
2
3
5
3
23
66%
Sedang
R2
3
1
5
3
2
1
2
17
49%
Rendah
2
R3
3
2
3
4
3
2
3
20
57%
Sedang
2
R4
4
2
5
3
4
2
2
22
63%
Sedang
2
R5
5
3
3
3
4
2
4
24
69%
Tinggi
5
R6
2
4
4
4
3
2
3
22
63%
Sedang
4
R7
3
1
1
2
1
14
40%
Rendah
1
51%
Rendah
3
3
5
4
2
1
5
R8
2
2
3
3
4
3
1
18
Jumlah
%
8
9
10
11
12
13
14
5
4
5
3
3
5
5
30
86%
2
5
5
3
3
1
21
3
5
3
2
3
2
20
2
5
5
2
2
2
2
2
4
2
3
2
2
3
2
4
2
2
3
1
2
Kriteria
Instrumentalis
Jumlah
%
Kriteria
Interval
Kriteria
85%-100%
Sangat Tinggi
69%-84%
Tinggi
15
16
17
18
19
20
21
Tinggi
4
5
4
3
4
2
3
25
71% Tinggi
60%
Sedang
3
4
4
2
4
2
3
22
63% Sedang
53%-68%
Sedang
57%
Sedang
4
5
2
2
1
4
3
21
60% Sedang
37%-52%
Rendah
20
57%
Sedang
4
4
2
2
1
2
3
18
51% Rendah
20%-36%
Sangat Rendah
2
20
57%
Sedang
3
4
2
2
2
2
2
17
49% Rendah
2
19
54%
Sedang
3
4
2
3
2
2
4
20
57% Sedang
2
13
37%
Rendah
3
1
3
3
3
2
3
18
51% Rendah
5
3
25
71%
Tinggi
4
5
1
1
1
5
4
21
60% Sedang
R9
3
1
3
2
3
3
3
18
51%
Rendah
2
3
2
3
3
2
3
18
51%
Sedang
3
5
2
2
3
2
3
20
57% Sedang
R10
1
2
4
2
2
1
2
14
40%
Rendah
2
1
1
4
1
4
1
14
40%
Rendah
2
4
4
1
2
1
2
16
46% Rendah
R11
3
3
3
2
3
2
3
19
54%
Sedang
2
2
2
3
3
3
2
17
49%
Rendah
2
4
2
4
1
2
3
18
51% Rendah
R12
4
1
4
2
3
1
4
19
54%
Sedang
2
1
1
2
4
2
1
13
37%
Rendah
4
3
2
3
3
1
3
19
54% Sedang
R13
5
3
4
4
2
4
4
26
74%
Tinggi
4
4
2
2
4
3
4
23
66%
Sedang
5
4
4
2
1
2
3
21
60% Sedang
R14
5
4
4
2
4
3
4
26
74%
Tinggi
2
3
5
3
4
4
3
24
69%
Sedang
4
4
2
1
1
5
3
20
57% Sedang
R15
5
5
4
4
2
2
3
25
71%
Tinggi
4
2
2
2
5
4
2
21
60%
Sedang
3
4
2
2
3
2
3
19
54% Sedang
46%
Rendah
1
1
2
3
3
5
1
16
46%
Rendah
3
1
1
2
3
2
3
15
43% Rendah
R16
1
5
3
1
1
1
4
16
R17
2
5
3
1
4
2
2
19
54%
Sedang
1
2
1
3
2
5
2
16
46%
Rendah
2
4
3
4
3
1
3
20
57% Sedang
R18
3
1
3
1
1
2
3
14
40%
Rendah
1
2
2
4
3
2
2
16
46%
Rendah
3
4
3
2
4
2
4
22
63% Sedang
R19
2
2
4
1
3
4
2
18
51%
Rendah
1
4
1
2
2
4
4
18
51%
Rendah
2
1
2
2
2
1
2
12
34% Rendah
R20
3
3
3
3
2
2
3
19
54%
Sedang
3
2
2
2
3
1
2
15
43%
Rendah
1
4
2
1
2
2
2
14
40% Rendah
R21
1
2
2
1
2
2
4
14
40%
Rendah
1
2
1
2
1
1
2
10
29%
Rendah
2
4
2
3
2
1
2
16
46% Rendah
R22
2
3
3
1
3
1
2
15
43%
Rendah
1
1
1
3
2
2
1
11
31%
Rendah
4
5
1
2
2
1
2
17
49% Rendah
R23
5
1
3
2
5
3
4
23
66%
Sedang
2
3
2
5
5
5
3
25
71%
Tinggi
5
4
2
5
2
2
2
22
63% Sedang
57%
Sedang
3
2
5
4
2
2
2
20
57%
Sedang
3
4
1
3
5
5
5
26
74% Tinggi
R24
2
2
4
3
3
2
4
20
R25
2
5
3
3
5
5
3
26
74%
Tinggi
3
5
4
5
2
4
5
28
80%
Tinggi
3
3
2
4
2
4
2
20
57% Sedang
R26
4
2
1
2
3
3
2
17
49%
Rendah
2
3
2
4
4
1
3
19
54%
Sedang
3
4
2
2
2
2
2
17
49% Rendah
R27
4
2
3
3
19
54%
Sedang
2
4
19
54%
Sedang
3
2
2
2
3
2
3
3
23
66%
Sedang
3
3
2
4
3
3
3
2
18
51%
Rendah
3
3
3
2
5
3
2
23
66%
Sedang
2
3
3
4
4
3
2
20
57%
Sedang
4
3
3
1
2
R28
3
4
1
3
2
R29
4
4
4
3
R30
1
3
3
R31
4
4
3
R32
3
1
3
4
1
4
1
4
21
60%
Sedang
2
2
16
46%
Rendah
4
1
1
3
2
4
5
3
24
69%
Tinggi
3
4
2
3
4
1
2
3
19
54%
Sedang
2
5
4
3
4
4
3
22
63%
Sedang
3
4
5
3
3
2
3
21
60%
Sedang
3
4
5
5
4
2
4
5
1
2
18
51% Rendah
2
2
15
43% Rendah
2
2
2
18
51% Rendah
3
3
3
3
23
66% Sedang
4
2
3
4
25
71% Tinggi
5
2
3
4
26
74% Tinggi
3
2
1
R33
5
3
4
3
4
4
3
26
74%
Tinggi
3
4
4
3
5
3
4
26
74%
Tinggi
1
4
2
4
1
4
4
20
57% Sedang
R34
4
2
4
3
5
5
2
25
71%
Tinggi
3
5
5
4
4
3
5
29
83%
Tinggi
2
4
2
4
1
5
4
22
63% Sedang
R35
4
4
4
3
5
4
2
26
74%
Tinggi
3
4
4
4
4
3
4
26
74%
Tinggi
1
5
3
3
3
4
5
24
69% Tinggi
R36
5
3
4
5
4
4
3
28
80%
Tinggi
5
4
4
5
5
4
4
31
89%
Tinggi
2
5
5
3
4
4
5
28
80% Tinggi
R37
5
4
4
3
4
3
3
26
74%
Tinggi
3
3
3
3
5
4
3
24
69%
Tinggi
4
4
3
5
4
3
4
27
77% Tinggi
R38
4
3
4
3
4
3
2
23
66%
Sedang
3
3
3
5
4
3
3
24
69%
Tinggi
3
5
5
3
5
3
5
29
83% Tinggi
80%
Tinggi
3
5
5
4
5
3
5
30
86%
Tinggi
1
5
5
2
4
5
4
26
74% Tinggi
R39
5
2
5
3
4
5
4
28
R40
4
3
2
4
5
3
4
25
71%
Tinggi
4
3
3
2
4
3
3
22
63%
Sedang
4
4
2
3
4
3
4
24
69% Tinggi
R41
5
3
3
3
4
2
2
22
63%
Sedang
3
2
2
4
5
2
2
20
57%
Sedang
3
3
4
5
5
2
5
27
77% Tinggi
R42
4
3
4
1
4
3
2
21
60%
Sedang
1
3
3
3
4
3
3
20
57%
Sedang
3
4
3
2
5
3
5
25
71% Tinggi
R43
5
3
4
3
5
5
1
26
74%
Tinggi
3
5
3
5
5
2
5
28
80%
Tinggi
2
4
2
5
5
3
5
26
74% Tinggi
R44
4
3
4
3
4
2
2
22
63%
Sedang
3
2
2
4
4
3
2
20
57%
Sedang
2
5
4
5
4
2
4
26
74% Tinggi
R45
5
3
3
2
4
5
1
23
66%
Sedang
2
5
3
4
5
4
5
28
80%
Tinggi
3
4
3
4
5
3
5
27
77% Tinggi
R46
4
3
4
3
5
5
1
25
71%
Tinggi
3
5
5
5
4
5
5
32
91%
Tinggi
1
5
3
2
3
5
3
22
63% Sedang
60%
Sedang
3
4
4
5
2
4
4
26
74%
Tinggi
2
5
4
4
5
4
5
29
83% Tinggi
R47
2
4
2
3
4
4
2
21
R48
4
2
4
4
5
2
3
24
69%
Tinggi
4
2
2
3
4
3
2
20
57%
Sedang
2
4
2
4
3
2
3
20
57% Sedang
R49
1
2
4
2
4
4
2
19
54%
Sedang
2
4
4
4
1
1
4
20
57%
Sedang
1
4
5
1
4
4
4
23
66% Sedang
R50
5
2
1
3
4
4
3
22
63%
Sedang
3
4
4
3
5
3
4
26
74%
Tinggi
2
4
1
3
1
4
1
16
46% Rendah
R51
4
2
4
3
2
1
3
19
54%
Sedang
3
1
1
3
4
2
1
15
43%
Rendah
2
5
3
5
4
1
4
24
69% Tinggi
R52
5
2
4
4
4
3
3
25
71%
Tinggi
4
3
3
3
5
2
3
23
66%
Sedang
1
4
3
5
5
3
5
26
74% Tinggi
R53
5
5
4
4
5
5
2
30
86%
Tinggi
4
5
5
4
5
5
5
33
94%
Tinggi
3
4
5
3
5
5
5
30
86% Tinggi
R54
4
2
5
5
4
5
2
27
77%
Tinggi
5
5
5
4
4
3
5
31
89%
Tinggi
3
4
4
2
1
5
1
20
57% Sedang
60%
Sedang
3
3
3
4
4
3
3
23
66%
Sedang
4
5
5
5
5
3
5
32
91% Tinggi
R55
4
2
4
3
4
3
1
21
R56
5
2
4
1
5
2
3
22
63%
Sedang
1
2
2
2
5
2
2
16
46%
Rendah
2
4
4
2
4
2
4
22
63% Sedang
R57
1
2
2
4
3
5
3
20
57%
Sedang
4
5
5
5
1
3
5
28
80%
Tinggi
5
4
5
4
5
5
5
33
94% Tinggi
R58
4
22
63%
Sedang
4
2
24
69%
Tinggi
3
4
4
4
4
2
4
5
21
60%
Sedang
1
4
4
3
5
4
5
5
32
91%
Tinggi
5
5
4
5
3
5
4
25
71%
Tinggi
5
5
4
5
4
3
4
5
30
86%
Tinggi
4
4
4
5
5
5
4
4
31
89%
Tinggi
5
5
3
5
2
4
4
27
77%
Tinggi
5
3
5
3
4
2
4
4
25
71%
Tinggi
3
4
4
3
1
2
5
22
63%
5
5
5
5
2
3
4
29
83%
4
4
4
5
3
2
4
26
5
2
4
1
4
R59
4
3
4
3
4
R60
2
4
3
1
R61
4
4
5
R62
3
3
2
R63
5
4
R64
4
R65
4
R66 R67 R68 R69
2
2
18
51%
Rendah
3
4
26
74%
Tinggi
2
4
4
5
4
2
2
4
20
57%
Sedang
2
3
4
5
4
4
4
5
31
89%
Tinggi
3
5
3
4
3
4
5
30
86%
Tinggi
3
5
3
1
4
5
4
4
26
74%
Tinggi
3
3
4
5
5
4
4
4
31
89%
Tinggi
3
4
3
5
4
4
4
29
83%
Tinggi
2
4
4
5
4
3
5
4
29
83%
Tinggi
Sedang
3
3
3
4
3
5
2
23
66%
Tinggi
5
3
3
3
5
4
3
26
74%
74%
Tinggi
5
4
5
4
4
4
2
28
80%
Tinggi
4
4
3
4
5
4
2
26
1
2
2
3
5
3
4
21
60% Sedang
4
4
27
77% Tinggi
4
4
4
26
74% Tinggi
4
2
4
2
23
66% Sedang
4
4
4
4
27
77% Tinggi
4
4
2
1
2
19
54% Sedang
4
4
4
5
5
5
30
86% Tinggi
4
3
3
4
3
4
23
66% Sedang
4
4
5
3
5
5
5
31
89% Tinggi
Sedang
3
3
2
4
3
3
3
21
60% Sedang
Tinggi
5
4
5
4
4
3
4
29
83% Tinggi
80%
Tinggi
4
4
5
4
5
5
5
32
91% Tinggi
74%
Tinggi
4
5
3
4
1
3
1
21
60% Sedang
1
2
4
4
4
2
R70
5
5
5
4
3
2
4
28
R71
2
3
5
5
2
4
5
26
74%
Tinggi
5
4
1
3
2
4
4
23
66%
Sedang
3
5
3
5
4
1
4
25
71% Tinggi
R72
3
4
2
4
5
4
2
24
69%
Tinggi
4
4
3
4
3
4
4
26
74%
Tinggi
3
4
4
4
1
3
1
20
57% Sedang
R73
3
4
1
5
4
5
5
27
77%
Tinggi
5
5
5
5
3
5
5
33
94%
Tinggi
5
5
5
4
4
5
4
32
91% Tinggi
R74
4
2
3
5
1
4
4
23
66%
Sedang
5
4
3
5
4
4
4
29
83%
Tinggi
4
4
4
5
4
3
4
28
80% Tinggi
R75
3
4
3
5
2
4
5
26
74%
Tinggi
5
4
4
5
3
5
4
30
86%
Tinggi
5
5
5
2
4
4
4
29
83% Tinggi
R76
2
4
4
1
3
5
4
23
66%
Sedang
1
5
1
3
2
3
5
20
57%
Sedang
2
3
5
5
3
1
3
22
63% Sedang
R77
3
2
2
5
2
2
5
21
60%
Sedang
5
2
5
2
3
4
2
23
66%
Sedang
3
4
2
1
2
5
2
19
54% Sedang
77%
Tinggi
1
5
3
4
4
5
5
27
77%
Tinggi
3
4
1
1
3
3
3
18
51% Rendah
Tinggi
5
1
5
1
4
5
1
22
63%
Sedang
4
2
3
4
4
5
4
26
74% Tinggi
R78
4
4
3
1
5
5
5
27
R79
4
4
3
5
3
1
4
24
69%
R80
4
5
4
5
2
1
5
26
74%
Tinggi
5
1
4
4
4
1
1
20
57%
Sedang
3
4
3
5
4
4
4
27
77% Tinggi
R81
3
4
2
5
1
4
4
23
66%
Sedang
5
4
2
1
3
4
4
23
66%
Sedang
2
4
4
4
3
2
3
22
63% Sedang
R82
4
5
4
5
2
5
4
29
83%
Tinggi
5
5
2
4
4
4
5
29
83%
Tinggi
3
2
2
2
1
2
1
13
37% Rendah
R83
4
5
3
4
2
4
4
26
74%
Tinggi
4
4
4
4
4
5
4
29
83%
Tinggi
4
4
3
5
1
4
5
26
74% Tinggi
R84
3
4
4
4
4
2
3
24
69%
Tinggi
4
2
4
5
3
4
2
24
69%
Tinggi
4
4
3
4
2
4
4
25
71% Tinggi
R85
4
2
3
5
1
5
3
23
66%
Sedang
5
5
2
4
4
5
5
30
86%
Tinggi
4
5
4
5
4
2
4
28
80% Tinggi
86%
Tinggi
4
4
4
4
4
2
4
26
74%
Tinggi
3
4
2
1
4
4
4
22
63% Sedang
R86
4
5
5
4
5
4
3
30
R87
4
4
4
5
4
5
4
30
86%
Tinggi
5
5
5
5
4
5
5
34
97%
Tinggi
4
5
4
5
3
5
3
29
83% Tinggi
R88
3
5
4
5
5
1
5
28
80%
Tinggi
5
1
2
4
3
5
1
21
60%
Sedang
4
5
3
1
4
2
4
23
66% Sedang
R89
4
30
86%
Tinggi
1
4
23
66%
Sedang
4
1
1
4
2
4
3
1
23
66%
Sedang
4
3
5
3
2
4
3
2
22
63%
Sedang
4
3
3
3
5
2
4
22
63%
Sedang
3
3
3
2
3
4
2
2
22
63%
Sedang
3
3
5
4
3
4
2
4
26
74%
Tinggi
3
5
5
2
4
1
4
25
71%
Tinggi
2
5
5
4
3
5
3
3
28
80%
Tinggi
4
2
4
2
4
1
4
21
60%
4
4
5
3
4
3
4
27
77%
2
4
3
3
2
3
1
18
4
5
5
2
5
R90
2
4
4
4
4
R91
4
4
5
2
R92
4
3
4
R93
1
3
4
R94
4
5
R95
4
R96
4
R97 R98 R99 R100
5
5
32
91%
Tinggi
4
1
17
49%
Rendah
4
2
3
3
4
4
2
3
24
69%
Tinggi
4
4
3
3
3
4
4
3
24
69%
Tinggi
4
5
2
4
1
2
2
18
51%
Rendah
2
4
3
4
4
4
5
2
25
71%
Tinggi
3
5
2
3
5
4
4
2
23
66%
Sedang
4
1
3
5
4
5
1
21
60%
Sedang
5
3
3
3
4
5
3
3
24
69%
Sedang
Sedang
2
1
1
4
4
4
1
17
49%
Tinggi
3
3
4
4
2
5
3
24
69%
51%
Sedang
4
3
4
4
2
1
3
21
69%
Tinggi
5
3
1
3
2
4
3
21
Sedang
4
3
4
4
2
1
3
5
5
5
4
4
4
4
27
77% Tinggi
1
4
21
60% Sedang
4
5
4
27
77% Tinggi
3
2
3
5
24
69% Tinggi
2
2
3
5
21
60% Sedang
3
1
4
5
4
25
71% Tinggi
4
3
3
2
3
4
23
66% Sedang
5
3
1
3
3
3
23
66% Sedang
5
4
3
3
4
3
4
26
74% Tinggi
Rendah
1
5
3
3
4
5
4
25
71% Tinggi
Tinggi
1
4
3
3
3
4
3
21
60% Sedang
60%
Sedang
2
2
4
3
4
4
4
23
66% Sedang
60%
Sedang
4
4
2
4
5
5
5
29
83% Tinggi
21
60%
Sedang
3
1
2
2
5
4
5
22
63% Sedang
3
4
4
3
4
5
R101
4
2
4
3
4
3
4
24
R102
4
1
4
4
3
3
3
22
63%
R103
2
3
5
3
4
3
2
22
63%
Sedang
3
4
3
4
2
4
3
23
66%
Sedang
4
5
2
2
5
3
5
26
74% Tinggi
R104
1
4
1
1
3
2
1
13
37%
Rendah
1
2
2
4
5
4
2
20
57%
Sedang
2
4
2
1
3
3
3
18
51% Rendah
R105
3
2
2
3
3
2
4
19
54%
Sedang
3
2
2
2
3
4
2
18
51%
Rendah
1
5
2
2
4
3
2
19
54% Sedang
R106
4
1
3
2
3
3
1
17
49%
Rendah
2
1
2
4
4
3
1
17
49%
Rendah
1
5
5
4
2
2
4
23
66% Sedang
R107
2
2
2
2
4
1
1
14
40%
Rendah
2
2
3
5
2
2
2
18
51%
Rendah
1
4
2
5
2
3
1
18
51% Rendah
R108
1
4
3
1
3
3
1
16
46%
Rendah
5
2
2
3
4
3
2
21
60%
Sedang
1
4
2
4
2
2
4
19
54% Sedang
43%
Rendah
60%
Sedang
46% Rendah
R109
2
5
1
2
2
2
1
15
Jumlah
375
353
382
335
367
332
333
2477
∑ (B)
3,44 3,239 3,505 3,073 3,367 3,046 3,055 22,724771
Max (A) B/A
5
5
5
5
5
5
5
35
0,688 0,648 0,701 0,615 0,673 0,609 0,611 0,6492792
B/Ax100 68,81 64,77 70,09 61,47 67,34 60,92
61,1
64,927916
2
4
5
2
2
4
2
21
350
341
338
399
370
370
330
2498
3,211 3,128 3,101 3,661 3,394 3,394 3,028 22,917431 5
5
5
5
5
5
5
35
1
5
2
4
2
1
1
16
318
437
331
346
341
335
381
2489
2,917 4,009 3,037 3,174 3,128 3,073 3,495 22,834862 5
5
5
5
5
5
5
35
0,732 0,679 0,679 0,606 0,6547837
0,583 0,802 0,607 0,635 0,626 0,615 0,699 0,6524246
64,22 62,57 62,02 73,21 67,89 67,89 60,55 65,478375
58,35 80,18 60,73 63,49 62,57 61,47 69,91 65,242464
0,642 0,626
0,62
Lampiran 04 : Uji Validitas Variabel Komunikasi Interpersonal No.
KETERBUKAN
EMPATI
DUKUNGAN
SIKAP POSITIF
KESAMAAN
KOM.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
Total
R1
4
4
3
2
3
2
5
2
3
4
4
1
5
3
3
4
4
4
5
2
3
3
5
5
3
4
2
5
4
2
2
4
3
4
2
4
2
2
4
5
5
3
1
3
147
R2
4
5
4
3
3
2
5
5
2
4
4
4
5
4
3
4
4
4
5
2
3
3
5
5
3
4
5
4
4
2
2
4
3
4
2
4
2
2
4
5
5
3
1
3
158
R3
4
4
3
3
3
4
3
4
3
4
5
3
4
3
4
5
2
4
4
4
3
3
4
4
1
1
4
4
3
3
4
5
3
1
3
4
2
3
4
3
4
3
2
3
147
R4
4
4
4
1
4
2
5
1
4
4
5
4
5
2
4
4
2
4
3
2
3
4
5
4
2
4
1
5
4
2
2
4
2
5
3
4
2
2
4
5
5
2
2
3
147
R5
2
5
2
2
5
2
3
2
4
5
4
4
5
4
3
4
2
4
1
2
2
4
5
5
1
4
2
4
5
2
2
4
3
3
3
1
5
2
5
4
5
3
2
4
145
R6
5
4
1
2
2
2
4
2
3
4
5
1
5
4
3
4
2
1
3
2
4
4
5
5
2
1
2
4
4
2
2
4
3
5
4
4
4
2
5
3
5
4
2
5
144
R7
2
4
2
2
1
2
3
2
1
4
5
2
5
2
3
1
3
4
3
2
3
4
5
4
4
1
2
2
4
2
2
5
3
3
4
4
1
2
4
3
4
2
2
3
126
R8
3
3
5
2
2
5
3
5
4
5
4
4
5
3
4
5
1
5
5
5
4
4
5
4
3
5
5
3
5
3
5
4
4
3
3
5
3
3
5
4
5
5
3
5
176
R9
3
5
2
2
3
2
3
2
3
4
4
3
5
3
3
5
2
4
4
2
3
4
5
4
1
5
2
4
4
3
2
4
2
5
3
4
2
3
4
3
5
2
3
5
146
R10
1
4
2
1
1
1
4
1
2
4
3
4
5
4
2
4
4
4
4
1
2
5
5
4
4
4
1
4
4
1
1
5
3
3
2
4
2
1
4
4
5
4
1
3
132
R11
4
4
1
2
3
2
3
2
3
4
3
1
4
4
2
4
2
4
2
2
3
2
4
5
3
4
2
4
4
2
2
5
4
1
4
4
2
2
5
3
4
3
2
3
133
R12
3
4
2
1
4
1
4
1
3
4
4
4
4
4
4
3
2
4
3
1
3
3
4
4
3
3
1
3
4
1
1
4
3
3
3
4
2
1
5
2
4
2
1
3
127
R13
4
5
5
2
5
2
4
2
2
4
5
3
5
3
5
4
4
4
4
2
3
4
5
4
2
4
2
4
4
4
2
5
4
5
5
4
4
4
5
2
5
3
4
5
167
R14
3
4
3
4
5
5
4
4
4
5
5
4
5
4
4
4
2
4
5
5
3
4
5
5
2
4
4
3
4
3
5
5
3
3
5
4
2
3
4
3
4
4
3
4
172
R15
3
4
2
2
5
2
4
2
2
4
5
4
4
2
3
4
2
4
5
2
3
4
4
4
3
4
2
4
4
2
2
4
2
4
3
4
4
2
5
2
4
4
2
4
145
R16
4
3
1
2
1
2
3
2
1
4
1
2
5
1
3
1
1
5
1
2
3
3
5
4
1
2
2
2
2
1
2
1
4
1
1
4
1
1
3
3
5
5
1
5
107
R17
3
4
3
1
2
1
3
1
4
2
2
1
5
4
2
4
2
4
1
1
3
4
5
5
2
1
1
4
4
2
1
5
3
5
3
3
1
2
5
3
5
5
2
4
128
R18
4
4
4
2
3
2
3
2
1
1
3
2
4
1
3
4
1
5
2
2
4
2
4
4
2
2
2
4
4
2
2
1
1
3
3
2
1
2
3
4
5
2
2
3
117
R19
3
4
2
1
2
1
4
1
3
4
2
1
4
3
2
4
2
4
4
1
2
4
4
5
1
1
1
4
3
4
1
1
2
5
4
3
1
4
4
2
4
4
4
3
123
R20
2
4
1
2
3
2
3
2
2
1
3
2
3
3
1
2
1
2
3
2
2
4
3
4
2
2
2
2
2
2
2
4
1
4
1
3
3
2
1
2
1
1
2
3
99
R21
2
3
2
1
1
1
2
1
2
3
1
1
3
4
2
1
1
1
4
1
2
1
3
4
2
1
1
4
3
2
1
3
2
2
3
3
1
2
4
2
1
1
2
2
89
R22
1
4
2
1
2
1
3
1
3
3
2
1
5
1
4
2
2
2
2
1
2
4
5
2
1
1
1
2
3
1
1
5
1
2
5
3
1
1
5
3
5
2
1
3
103
R23
3
4
4
2
5
2
3
2
5
4
5
2
5
3
5
1
5
2
4
2
2
4
5
4
3
2
2
4
3
3
2
4
1
5
3
3
2
3
5
5
5
5
3
5
151
R24
4
4
3
5
2
5
4
5
3
1
2
3
5
3
3
2
4
5
5
5
5
4
5
5
3
5
5
5
3
2
5
5
2
4
5
4
3
2
4
4
5
2
2
4
166
R25
2
5
5
4
2
4
3
4
5
3
2
2
5
4
3
1
2
5
4
4
2
5
5
4
4
4
4
3
3
5
4
5
5
4
5
5
3
5
5
5
5
4
5
5
173
R26
1
2
4
2
4
2
1
2
3
3
4
3
2
1
3
1
2
2
3
2
2
4
2
4
2
4
2
4
4
3
2
4
2
4
3
4
2
3
4
4
1
1
3
4
119
R27
5
5
4
1
4
1
3
2
2
4
3
4
5
3
4
2
1
5
2
1
2
4
5
5
5
5
1
4
4
4
1
5
3
5
4
5
1
4
5
5
4
2
4
1
149
R28
1
4
4
2
3
2
1
2
2
1
5
2
4
1
4
1
1
4
2
2
2
2
4
3
1
1
2
1
3
2
2
4
1
2
3
4
3
2
4
2
5
2
2
3
108
R29
4
5
3
2
4
2
4
2
2
3
5
1
3
2
3
4
2
4
3
2
2
4
3
4
2
4
2
4
4
3
2
4
2
5
5
4
3
3
4
4
4
5
3
5
145
R30
4
3
1
3
1
3
3
3
3
4
2
2
5
2
2
1
4
4
1
3
3
4
5
4
2
5
3
3
4
3
3
4
1
1
3
4
3
3
4
4
5
2
3
3
133
R_t
0,36
0,36
0,36
0,36
0,36
0,36
0,36
0,36
0,36
0,36
0,36
0,36
0,36
0,36
0,36
0,36
0,36
0,36
0,36
0,36
0,36
0,36
0,36
0,36
0,36
0,36
0,36
0,36
0,36
0,36
0,36
0,36
0,36
0,36
0,36
0,36
0,36
0,36
0,36
0,36
0,36
0,36
0,36
0,36
Rxy
0,42
0,43
0,52
0,54
0,38
0,64
0,49
0,65
0,49
0,44
0,42
0,47
0,51
0,40
0,45
0,43
0,40
0,46
0,52
0,64
0,38
0,48
0,51
0,42
0,37
0,63
0,62
0,42
0,47
0,51
0,64
0,43
0,49
0,38
0,41
0,43
0,43
0,51
0,45
0,48
0,49
0,43
0,43
0,43
K
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
Lampiran 05 : Hasil Uji Validitas Variabel Motivasi Petani NO.
HARAPAN
VALENSI
INSTRUMENTALIS
MOTIVASI
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
Total
R1
4
4
2
3
2
3
3
3
2
4
4
3
4
5
4
5
3
1
2
3
1
65
R2
3
4
3
1
3
1
2
1
2
4
4
3
5
4
3
5
5
2
2
1
4
62
R3
4
4
3
3
5
3
5
3
4
3
4
4
4
4
3
4
4
1
1
3
1
70
R4
4
5
2
5
5
5
4
5
5
4
5
5
4
4
5
5
5
3
2
5
4
91
R5
4
5
4
3
4
3
5
3
4
4
4
5
4
5
4
4
2
3
3
3
4
80
R6
4
4
2
4
4
4
2
4
5
4
5
5
5
5
5
5
4
5
3
4
4
87
R7
3
4
1
1
4
1
2
1
4
1
3
4
4
3
2
3
1
2
2
1
4
51
R8
3
4
4
2
2
5
5
2
5
4
4
3
4
5
3
4
4
5
5
5
5
83
R9
3
2
1
3
4
3
4
3
2
4
5
4
3
4
3
4
2
3
4
3
3
67
R10
4
4
3
3
4
5
5
3
4
1
5
3
4
4
4
2
3
4
1
5
3
74
R11
3
4
2
4
4
4
2
4
1
4
1
4
3
2
3
4
3
5
2
4
3
66
R12
2
4
2
2
4
2
4
2
4
4
4
4
5
4
2
4
4
4
3
2
4
70
R13
3
5
3
2
4
2
1
2
2
5
4
5
3
5
3
2
2
2
2
2
4
63
R14
3
5
5
1
1
4
4
4
5
4
2
4
5
c
4
4
3
5
5
4
3
75
R15
4
5
3
1
1
4
2
4
3
4
4
2
4
4
4
4
3
4
3
4
3
70
R16
3
4
5
2
4
2
4
2
3
3
5
4
4
5
4
5
4
5
2
2
5
77
R17
4
4
4
4
4
4
5
4
3
4
2
4
4
4
3
4
2
2
1
4
4
74
R18
4
5
4
5
4
5
2
5
4
5
5
5
5
4
4
5
5
4
2
5
4
91
R19
1
4
5
2
1
2
3
2
4
1
4
2
2
5
4
5
4
1
2
2
4
60
R20
5
4
4
5
4
5
5
5
3
4
4
4
4
4
3
4
5
4
4
5
5
90
R21
2
1
1
1
1
1
2
1
2
1
1
3
2
1
1
2
2
2
1
1
2
31
R22
4
4
4
5
4
5
4
5
4
4
4
5
4
4
4
4
4
4
5
5
4
90
R23
4
4
4
3
4
3
1
3
4
4
4
4
5
4
4
5
1
5
5
3
4
78
R24
4
4
3
5
3
5
4
5
2
4
4
4
4
4
2
4
4
2
4
3
4
78
R25
4
4
2
3
4
3
2
3
2
4
4
3
4
4
3
5
2
3
4
5
4
72
R26
4
5
4
3
5
3
4
3
2
4
4
4
5
4
4
4
5
4
5
3
4
83
R27
3
4
3
3
4
3
5
3
2
1
5
4
4
4
5
5
3
4
5
3
3
76
R28
1
4
1
3
5
3
2
3
3
4
3
4
4
4
5
4
3
4
4
3
4
71
R29
4
5
1
1
5
5
3
1
1
5
4
1
2
5
1
5
3
3
5
5
4
69
R30
3
4
3
1
4
4
4
4
2
4
2
4
4
4
1
4
3
4
5
4
3
71
R_t
0,36
0,36
0,36
0,36
0,36
0,36
0,36
0,36
0,36
0,36
0,36
0,36
0,36
0,36
0,36
0,36
0,36
0,36
0,36
0,36
0,36
Rxy
0,55
0,57
0,46
0,66
0,41
0,72
0,38
0,70
0,41
0,49
0,53
0,45
0,55
0,51
0,53
0,46
0,52
0,51
0,40
0,70
0,45
K
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
Lampiran 06 : Hasil Uji Reliabilitas Variabel Komunikasi Interpersonal dan Motivasi Petani
No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
Variabel Keterbukaan Empaty Sikap Mendukung Sikap Positif Kesetaraan Harapan Valensi Instrumentalis
Jumlah Item Pertanyaan 15 15 15 10 10 10 10 10
Jumlah Item Valid 10 10 10 7 7 7 7 7
Alpa Cronbach 0,714 0,706 0,728 0,705 0,703 0,702 0,700 0,690
Lampiran 07 : Hasil Transformasi Data Variabel Komunikasi Interpersonal
Succesive Detail Col 1,000
2,000
3,000
4,000
5,000
6,000
7,000
8,000
9,000
Category
Freq
Prop
Cum
Density
Z
Scale
1,000
10,000
0,092
0,092
0,165
-1,330
1,000
2,000
10,000
0,092
0,183
0,266
-0,902
1,696
3,000
33,000
0,303
0,486
0,399
-0,035
2,356
4,000
37,000
0,339
0,826
0,257
0,937
3,212
5,000
19,000
0,174
1,000
0,000
1,000
6,000
0,055
0,055
0,111
-1,598
1,000
2,000
11,000
0,101
0,156
0,239
-1,011
1,754
3,000
12,000
0,110
0,266
0,328
-0,625
2,214
4,000
54,000
0,495
0,761
0,310
0,711
3,059
5,000
26,000
0,239
1,000
0,000
1,000
15,000
0,138
0,138
0,220
-1,091
1,000
2,000
37,000
0,339
0,477
0,398
-0,058
2,073
3,000
34,000
0,312
0,789
0,289
0,803
2,949
4,000
18,000
0,165
0,954
0,096
1,686
3,766
5,000
5,000
0,046
1,000
0,000
1,000
21,000
0,193
0,193
0,274
-0,868
1,000
2,000
30,000
0,275
0,468
0,398
-0,081
1,970
3,000
28,000
0,257
0,725
0,334
0,597
2,669
4,000
14,000
0,128
0,853
0,230
1,050
3,230
5,000
16,000
0,147
1,000
0,000
1,000
8,000
0,073
0,073
0,139
-1,451
1,000
2,000
17,000
0,156
0,229
0,303
-0,741
1,846
3,000
22,000
0,202
0,431
0,393
-0,173
2,452
4,000
39,000
0,358
0,789
0,289
0,803
3,188
5,000
23,000
0,211
1,000
0,000
1,000
14,000
0,128
0,128
0,210
-1,134
1,000
2,000
27,000
0,248
0,376
0,380
-0,316
1,948
3,000
25,000
0,229
0,606
0,385
0,268
2,610
4,000
21,000
0,193
0,798
0,282
0,835
3,170
5,000
22,000
0,202
1,000
0,000
1,000
3,000
0,028
0,028
0,063
-1,919
1,000
2,000
6,000
0,055
0,083
0,152
-1,388
1,686
3,000
28,000
0,257
0,339
0,366
-0,414
2,468
4,000
50,000
0,459
0,798
0,282
0,835
3,486
5,000
22,000
0,202
1,000
0,000
1,000
17,000
0,156
0,156
0,239
-1,011
1,000
2,000
26,000
0,239
0,394
0,385
-0,268
1,924
3,000
28,000
0,257
0,651
0,370
0,389
2,593
4,000
20,000
0,183
0,835
0,248
0,974
3,196
5,000
18,000
0,165
1,000
0,000
1,000
12,000
0,110
0,110
0,188
-1,226
1,000
2,000
29,000
0,266
0,376
0,380
-0,316
1,990
4,271
4,321
4,697
3,986
4,267
4,028
4,696
4,038
10,000
11,000
12,000
13,000
14,000
15,000
16,000
17,000
18,000
3,000
33,000
0,303
0,679
0,358
0,465
2,780
4,000
30,000
0,275
0,954
0,096
1,686
3,660
5,000
5,000
0,046
1,000
0,000
1,000
6,000
0,055
0,055
0,111
-1,598
1,000
2,000
1,000
0,009
0,064
0,126
-1,520
1,464
3,000
6,000
0,055
0,119
0,199
-1,179
1,686
4,000
70,000
0,642
0,761
0,310
0,711
2,850
5,000
26,000
0,239
1,000
0,000
1,000
7,000
0,064
0,064
0,126
-1,520
1,000
2,000
25,000
0,229
0,294
0,344
-0,543
2,003
3,000
24,000
0,220
0,514
0,399
0,035
2,709
4,000
37,000
0,339
0,853
0,230
1,050
3,454
5,000
16,000
0,147
1,000
0,000
1,000
9,000
0,083
0,083
0,152
-1,388
1,000
2,000
9,000
0,083
0,165
0,248
-0,974
1,680
3,000
18,000
0,165
0,330
0,362
-0,439
2,154
4,000
58,000
0,532
0,862
0,220
1,091
3,111
5,000
15,000
0,138
1,000
0,000
1,000
4,000
0,037
0,037
0,080
-1,790
1,000
2,000
5,000
0,046
0,083
0,152
-1,388
1,621
3,000
7,000
0,064
0,147
0,230
-1,050
1,981
4,000
42,000
0,385
0,532
0,398
0,081
2,753
5,000
51,000
0,468
1,000
0,000
1,000
5,000
0,046
0,046
0,096
-1,686
1,000
2,000
7,000
0,064
0,110
0,188
-1,226
1,668
3,000
13,000
0,119
0,229
0,303
-0,741
2,134
4,000
53,000
0,486
0,716
0,339
0,570
3,024
5,000
31,000
0,284
1,000
0,000
1,000
10,000
0,092
0,092
0,165
-1,330
1,000
2,000
24,000
0,220
0,312
0,354
-0,490
1,937
3,000
37,000
0,339
0,651
0,370
0,389
2,748
4,000
29,000
0,266
0,917
0,152
1,388
3,613
5,000
9,000
0,083
1,000
0,000
1,000
5,000
0,046
0,046
0,096
-1,686
1,000
2,000
5,000
0,046
0,092
0,165
-1,330
1,606
3,000
7,000
0,064
0,156
0,239
-1,011
1,938
4,000
60,000
0,550
0,706
0,344
0,543
2,908
5,000
32,000
0,294
1,000
0,000
1,000
8,000
0,073
0,073
0,139
-1,451
1,000
2,000
34,000
0,312
0,385
0,382
-0,292
2,118
3,000
29,000
0,266
0,651
0,370
0,389
2,944
4,000
22,000
0,202
0,853
0,230
1,050
3,591
5,000
16,000
0,147
1,000
0,000
1,000
8,000
0,073
0,073
0,139
-1,451
1,000
2,000
12,000
0,110
0,183
0,266
-0,902
1,750
3,000
16,000
0,147
0,330
0,362
-0,439
2,238
4,000
57,000
0,523
0,853
0,230
1,050
3,150
4,807
4,321
4,522
4,443
4,039
4,291
4,639
4,271
4,463
19,000
20,000
21,000
22,000
23,000
24,000
25,000
26,000
27,000
28,000
5,000
16,000
0,147
1,000
0,000
1,000
13,000
0,119
0,119
0,199
-1,179
4,463 1,000
2,000
29,000
0,266
0,385
0,382
-0,292
1,982
3,000
26,000
0,239
0,624
0,380
0,316
2,682
4,000
19,000
0,174
0,798
0,282
0,835
3,233
5,000
22,000
0,202
1,000
0,000
1,000
13,000
0,119
0,119
0,199
-1,179
1,000
2,000
28,000
0,257
0,376
0,380
-0,316
1,968
3,000
27,000
0,248
0,624
0,380
0,316
2,670
4,000
20,000
0,183
0,807
0,274
0,868
3,247
5,000
21,000
0,193
1,000
0,000
1,000
7,000
0,064
0,064
0,126
-1,520
1,000
2,000
16,000
0,147
0,211
0,289
-0,803
1,843
3,000
24,000
0,220
0,431
0,393
-0,173
2,484
4,000
40,000
0,367
0,798
0,282
0,835
3,260
5,000
22,000
0,202
1,000
0,000
1,000
2,000
0,018
0,018
0,045
-2,089
1,000
2,000
16,000
0,147
0,165
0,248
-0,974
2,067
3,000
39,000
0,358
0,523
0,398
0,058
3,033
4,000
37,000
0,339
0,862
0,220
1,091
3,978
5,000
15,000
0,138
1,000
0,000
1,000
4,000
0,037
0,037
0,080
-1,790
1,000
2,000
3,000
0,028
0,064
0,126
-1,520
1,544
3,000
7,000
0,064
0,128
0,210
-1,134
1,878
4,000
43,000
0,394
0,523
0,398
0,058
2,711
5,000
52,000
0,477
1,000
0,000
1,000
6,000
0,055
0,055
0,111
-1,598
1,000
2,000
15,000
0,138
0,193
0,274
-0,868
1,842
3,000
30,000
0,275
0,468
0,398
-0,081
2,572
4,000
38,000
0,349
0,817
0,266
0,902
3,401
5,000
20,000
0,183
1,000
0,000
1,000
10,000
0,092
0,092
0,165
-1,330
1,000
2,000
13,000
0,119
0,211
0,289
-0,803
1,753
3,000
11,000
0,101
0,312
0,354
-0,490
2,154
4,000
34,000
0,312
0,624
0,380
0,316
2,713
5,000
41,000
0,376
1,000
0,000
1,000
9,000
0,083
0,083
0,152
-1,388
1,000
2,000
5,000
0,046
0,128
0,210
-1,134
1,590
3,000
7,000
0,064
0,193
0,274
-0,868
1,849
4,000
59,000
0,541
0,734
0,328
0,625
2,743
5,000
29,000
0,266
1,000
0,000
1,000
17,000
0,156
0,156
0,239
-1,011
1,000
2,000
26,000
0,239
0,394
0,385
-0,268
1,924
3,000
28,000
0,257
0,651
0,370
0,389
2,593
4,000
20,000
0,183
0,835
0,248
0,974
3,196
5,000
18,000
0,165
1,000
0,000
1,000
10,000
0,092
0,092
0,165
4,065
4,091
4,351
5,051
4,024
4,470
3,805
4,078
4,038 -1,330
1,000
29,000
30,000
31,000
32,000
33,000
34,000
35,000
36,000
37,000
2,000
17,000
0,156
0,248
0,316
-0,682
1,824
3,000
30,000
0,275
0,523
0,398
0,058
2,497
4,000
33,000
0,303
0,826
0,257
0,937
3,262
5,000
19,000
0,174
1,000
0,000
1,000
8,000
0,073
0,073
0,139
-1,451
1,000
2,000
4,000
0,037
0,110
0,188
-1,226
1,564
3,000
17,000
0,156
0,266
0,328
-0,625
1,999
4,000
48,000
0,440
0,706
0,344
0,543
2,861
5,000
32,000
0,294
1,000
0,000
1,000
7,000
0,064
0,064
0,126
-1,520
1,000
2,000
23,000
0,211
0,275
0,334
-0,597
1,969
3,000
44,000
0,404
0,679
0,358
0,465
2,896
4,000
21,000
0,193
0,872
0,210
1,134
3,726
5,000
14,000
0,128
1,000
0,000
1,000
14,000
0,128
0,128
0,210
-1,134
1,000
2,000
30,000
0,275
0,404
0,387
-0,244
1,988
3,000
22,000
0,202
0,606
0,385
0,268
2,645
4,000
19,000
0,174
0,780
0,296
0,772
3,142
5,000
24,000
0,220
1,000
0,000
1,000
11,000
0,101
0,101
0,177
-1,276
1,000
2,000
8,000
0,073
0,174
0,257
-0,937
1,654
3,000
30,000
0,275
0,450
0,396
-0,127
2,247
4,000
38,000
0,349
0,798
0,282
0,835
3,078
5,000
22,000
0,202
1,000
0,000
1,000
4,000
0,037
0,037
0,081
-1,786
1,000
2,000
11,000
0,102
0,139
0,221
-1,085
1,806
3,000
34,000
0,315
0,454
0,396
-0,116
2,630
4,000
40,000
0,370
0,824
0,259
0,931
3,557
5,000
19,000
0,176
1,000
0,000
1,000
17,000
0,156
0,156
0,239
-1,011
1,000
2,000
19,000
0,174
0,330
0,362
-0,439
1,828
3,000
22,000
0,202
0,532
0,398
0,081
2,359
4,000
36,000
0,330
0,862
0,220
1,091
3,072
5,000
15,000
0,138
1,000
0,000
1,000
7,000
0,064
0,064
0,126
-1,520
1,000
2,000
12,000
0,110
0,174
0,257
-0,937
1,761
3,000
41,000
0,376
0,550
0,396
0,127
2,587
4,000
31,000
0,284
0,835
0,248
0,974
3,474
5,000
18,000
0,165
1,000
0,000
1,000
4,000
0,037
0,037
0,081
-1,786
1,000
2,000
9,000
0,083
0,120
0,200
-1,173
1,751
3,000
25,000
0,231
0,352
0,371
-0,380
2,448
4,000
52,000
0,481
0,833
0,250
0,967
3,437
5,000
18,000
0,167
1,000
0,000
8,161
4,684
1,000
15,000
0,138
0,138
0,220
-1,091
1,000
2,000
18,000
0,165
0,303
0,349
-0,517
1,817
3,000
31,000
0,284
0,587
0,389
0,220
2,457
4,271
4,070
4,589
3,979
4,145
4,655
4,133
4,460
38,000
39,000
40,000
41,000
42,000
43,000
44,000
4,000
21,000
0,193
0,780
0,296
5,000
24,000
0,220
1,000
0,000
0,772
3,082
1,000
12,000
0,110
0,110
0,188
-1,226
1,000
2,000
26,000
0,239
0,349
0,370
-0,389
1,947
3,000
28,000
0,257
0,606
0,385
0,268
2,650
4,000
25,000
0,229
0,835
0,248
0,974
3,304
5,000
18,000
0,165
1,000
0,000
1,000
5,000
0,046
0,046
0,096
-1,686
1,000
2,000
9,000
0,083
0,128
0,210
-1,134
1,724
3,000
29,000
0,266
0,394
0,385
-0,268
2,440
4,000
38,000
0,349
0,743
0,322
0,653
3,278
5,000
28,000
0,257
1,000
0,000
1,000
2,000
0,018
0,018
0,045
-2,089
1,000
2,000
11,000
0,101
0,119
0,199
-1,179
1,925
3,000
27,000
0,248
0,367
0,377
-0,340
2,736
4,000
47,000
0,431
0,798
0,282
0,835
3,673
5,000
22,000
0,202
1,000
0,000
1,000
7,000
0,064
0,064
0,126
-1,520
1,000
2,000
5,000
0,046
0,110
0,188
-1,226
1,593
3,000
27,000
0,248
0,358
0,373
-0,364
2,208
4,000
37,000
0,339
0,697
0,349
0,517
3,027
5,000
33,000
0,303
1,000
0,000
1,000
7,000
0,064
0,064
0,126
-1,520
1,000
2,000
21,000
0,193
0,257
0,322
-0,653
1,935
3,000
25,000
0,229
0,486
0,399
-0,035
2,623
4,000
36,000
0,330
0,817
0,266
0,902
3,359
5,000
20,000
0,183
1,000
0,000
1,000
15,000
0,138
0,138
0,220
-1,091
1,000
2,000
30,000
0,275
0,413
0,389
-0,220
1,983
3,000
24,000
0,220
0,633
0,377
0,340
2,657
4,000
22,000
0,202
0,835
0,248
0,974
3,234
5,000
18,000
0,165
1,000
0,000
1,000
5,000
0,046
0,046
0,096
-1,686
1,000
2,000
8,000
0,073
0,119
0,199
-1,179
1,696
3,000
31,000
0,284
0,404
0,387
-0,244
2,437
4,000
39,000
0,358
0,761
0,310
0,711
3,315
5,000
26,000
0,239
1,000
0,000
3,944
4,213
4,353
4,847
4,109
4,403
4,103
4,397
Succesive Interval Keterbukaan
No 1
2
3
4
5
6
Empati 7
8
9
Dukungan
Sikap Posititf
10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35
Kesamaan 36
Kom.
37 38 39 40 41 42 43 44 Total
1
3,21 3,06 2,95 1,97 2,45 1,95 4,70 1,92 2,78 2,85 2,00 1,00 4,04 2,13 2,75 2,91 3,59 3,15 4,06 1,97 2,48 3,03 4,02 4,47 2,15 2,74 1,92 4,27 2,86 1,97 1,99 3,08 2,63 3,07 1,76 3,44 1,82 1,95 3,28 4,85 4,11 2,62 1,00 2,44
123,40
2
3,21 4,32 3,77 2,67 2,45 1,95 4,70 4,04 1,99 2,85 2,00 3,11 4,04 3,02 2,75 2,91 3,59 3,15 4,06 1,97 2,48 3,03 4,02 4,47 2,15 2,74 4,04 3,26 2,86 1,97 1,99 3,08 2,63 3,07 1,76 3,44 1,82 1,95 3,28 4,85 4,11 2,62 1,00 2,44
131,61
3
3,21 3,06 2,95 2,67 2,45 3,17 2,47 3,20 2,78 2,85 2,71 2,15 2,75 2,13 3,61 4,27 2,12 3,15 3,23 3,25 2,48 3,03 2,71 3,40 1,00 1,00 3,20 3,26 2,00 2,90 3,14 4,15 2,63 1,00 2,59 3,44 1,82 2,65 3,28 2,74 3,03 2,62 1,98 2,44
120,66
4
3,21 3,06 3,77 1,00 3,19 1,95 4,70 1,00 3,66 2,85 2,00 3,11 4,04 1,67 3,61 2,91 2,12 3,15 2,68 1,97 2,48 3,98 4,02 3,40 1,75 2,74 1,00 4,27 2,86 1,97 1,99 3,08 1,81 4,13 2,59 3,44 1,82 1,95 3,28 4,85 4,11 1,93 1,98 2,44
123,51
5
1,70 4,32 2,07 1,97 4,27 1,95 2,47 1,92 3,66 4,32 2,71 3,11 4,04 3,02 2,75 2,91 2,12 3,15 1,00 1,97 1,84 3,98 4,02 4,47 1,00 2,74 1,92 3,26 4,07 1,97 1,99 3,08 2,63 2,36 2,59 1,00 3,94 1,95 4,35 3,67 4,11 2,62 1,98 3,31
124,30
6
4,27 3,06 1,00 1,97 1,85 1,95 3,49 1,92 2,78 2,85 3,45 1,00 4,04 3,02 2,75 2,91 2,12 1,00 2,68 1,97 3,26 3,98 4,02 4,47 1,75 1,00 1,92 3,26 2,86 1,97 1,99 3,08 2,63 4,13 3,47 3,44 3,08 1,95 4,35 2,74 4,11 3,36 1,98 4,40
123,28
7
1,70 3,06 2,07 1,97 1,00 1,95 2,47 1,92 1,00 2,85 2,00 1,68 4,04 1,67 2,75 1,00 2,94 3,15 2,68 1,97 2,48 3,98 4,02 3,40 2,71 1,00 1,92 1,82 2,86 1,97 1,99 4,15 2,63 2,36 3,47 3,44 1,00 1,95 3,28 2,74 3,03 1,93 1,98 2,44
106,42
8
2,36 2,21 4,70 1,97 1,85 4,03 2,47 4,04 3,66 4,32 4,52 3,11 4,04 2,13 3,61 4,27 1,00 4,46 4,06 4,09 3,26 3,98 4,02 3,40 2,15 4,08 4,04 2,50 4,07 2,90 3,98 3,08 3,56 2,36 2,59 4,68 2,46 2,65 4,35 3,67 4,11 4,40 2,66 4,40
150,25
9
2,36 4,32 2,07 1,97 2,45 1,95 2,47 1,92 2,78 2,85 2,00 2,15 4,04 2,13 2,75 4,27 2,12 3,15 3,23 1,97 2,48 3,98 4,02 3,40 1,00 4,08 1,92 3,26 2,86 2,90 1,99 3,08 1,81 4,13 2,59 3,44 1,82 2,65 3,28 2,74 4,11 1,93 2,66 4,40
123,47
10
1,00 3,06 2,07 1,00 1,00 1,00 3,49 1,00 1,99 2,85 3,45 3,11 4,04 3,02 1,94 2,91 3,59 3,15 3,23 1,00 1,84 5,05 4,02 3,40 2,71 2,74 1,00 3,26 2,86 1,00 1,00 4,15 2,63 2,36 1,76 3,44 1,82 1,00 3,28 3,67 4,11 3,36 1,00 2,44
111,81
11
3,21 3,06 1,00 1,97 2,45 1,95 2,47 1,92 2,78 2,85 2,71 1,00 2,75 3,02 1,94 2,91 2,12 3,15 1,98 1,97 2,48 2,07 2,71 4,47 2,15 2,74 1,92 3,26 2,86 1,97 1,99 4,15 3,56 1,00 3,47 3,44 1,82 1,95 4,35 2,74 3,03 2,62 1,98 2,44
112,38
12
2,36 3,06 2,07 1,00 3,19 1,00 3,49 1,00 2,78 2,85 2,00 3,11 2,75 3,02 3,61 1,94 2,12 3,15 2,68 1,00 2,48 3,03 2,71 3,40 2,15 1,85 1,00 2,50 4,07 1,00 1,00 3,08 2,63 2,36 2,59 3,44 1,82 1,00 4,35 1,92 3,03 1,93 1,00 2,44
104,97
13
3,21 4,32 4,70 1,97 4,27 1,95 3,49 1,92 1,99 2,85 2,71 2,15 4,04 2,13 4,64 2,91 3,59 3,15 3,23 1,97 2,48 3,98 4,02 3,40 1,75 2,74 1,92 3,26 2,86 3,73 1,99 4,15 3,56 4,13 4,46 3,44 3,08 3,30 4,35 1,92 4,11 2,62 3,23 4,40
140,09
14
2,36 3,06 2,95 3,23 4,27 4,03 3,49 3,20 3,66 4,32 3,45 3,11 4,04 3,02 3,61 2,91 2,12 3,15 4,06 4,09 2,48 3,98 4,02 4,47 1,75 2,74 3,20 2,50 4,07 2,90 3,98 4,15 2,63 2,36 4,46 3,44 1,82 2,65 3,28 2,74 3,03 3,36 2,66 3,31
144,08
15
2,36 3,06 2,07 1,97 4,27 1,95 3,49 1,92 1,99 2,85 3,45 3,11 2,75 1,67 2,75 2,91 2,12 3,15 4,06 1,97 2,48 3,98 2,71 3,40 2,15 2,74 1,92 3,26 4,07 1,97 1,99 3,08 1,81 3,07 2,59 3,44 3,08 1,95 4,35 1,92 3,03 3,36 1,98 3,31
121,52
16
3,21 2,21 1,00 1,97 1,00 1,95 2,47 1,92 1,00 4,32 4,52 1,00 4,04 1,00 2,75 1,00 1,00 4,46 1,00 1,97 2,48 3,03 4,02 3,40 1,00 1,00 1,92 4,27 4,07 1,00 1,99 1,00 3,56 1,00 1,00 4,68 1,00 1,00 2,44 2,74 4,11 4,40 1,00 4,40
104,32
17
2,36 3,06 2,95 1,00 1,85 1,00 2,47 1,00 3,66 2,85 4,52 4,44 4,04 3,02 1,94 2,91 2,94 3,15 1,00 1,00 2,48 3,98 4,02 4,47 1,75 2,74 1,00 3,26 4,07 1,97 1,00 4,15 2,63 4,13 2,59 4,68 1,00 1,95 4,35 2,74 4,11 4,40 1,98 3,31
123,93
18
3,21 3,06 3,77 1,97 2,45 1,95 2,47 1,92 1,00 1,46 2,00 2,15 2,75 1,00 2,75 2,91 2,94 3,15 1,98 1,97 3,26 2,07 2,71 3,40 1,75 2,74 1,92 3,26 2,86 1,97 1,99 1,00 1,81 2,36 2,59 3,44 1,00 1,95 2,44 3,67 4,11 1,93 1,98 2,44
105,53
19
2,36 3,06 2,07 1,00 1,85 1,00 3,49 1,00 2,78 2,85 3,45 3,11 2,75 2,13 1,94 1,00 2,12 3,15 3,23 1,00 1,84 3,98 2,71 4,47 1,00 1,00 1,00 1,00 4,07 3,73 1,00 1,00 2,63 4,13 3,47 2,45 1,00 3,30 3,28 1,92 3,03 3,36 3,23 2,44
106,38
20
1,70 3,06 1,00 1,97 2,45 1,95 2,47 1,92 1,99 2,85 1,00 3,11 1,98 2,13 1,00 2,91 2,12 2,24 2,68 1,97 1,84 3,98 1,88 3,40 1,75 2,74 1,92 1,82 4,07 1,97 1,99 3,08 2,63 3,07 1,00 3,44 2,46 1,95 1,00 1,92 1,00 1,00 1,98 2,44
96,83
21
1,70 2,21 2,07 1,00 1,00 1,00 1,69 1,00 1,99 4,32 1,00 3,11 1,98 3,02 1,94 2,91 2,12 3,15 3,23 1,00 1,84 1,00 1,88 3,40 1,75 2,74 1,00 3,26 2,86 1,97 1,00 2,25 2,63 1,83 2,59 2,45 1,00 1,95 3,28 1,92 1,00 1,00 1,98 1,70
89,72
22
1,00 3,06 2,07 1,00 1,85 1,00 2,47 1,00 2,78 2,85 2,00 1,00 4,04 1,00 3,61 4,27 1,00 4,46 1,98 1,00 1,84 3,98 4,02 1,84 1,00 4,08 1,00 1,82 4,07 1,00 1,00 4,15 2,63 1,83 4,46 4,68 1,00 1,00 4,35 2,74 4,11 1,93 1,00 2,44
105,42
23
2,36 3,06 3,77 1,97 4,27 1,95 2,47 1,92 4,81 4,32 4,52 1,68 4,04 2,13 4,64 2,91 2,12 4,46 3,23 1,97 1,84 3,98 4,02 3,40 2,15 2,74 1,92 3,26 4,07 2,90 1,99 3,08 2,63 3,07 2,59 4,68 1,82 2,65 4,35 4,85 4,11 4,40 2,66 4,40
140,16
24
3,21 3,06 2,95 3,99 1,85 4,03 3,49 4,04 2,78 2,85 2,00 2,15 4,04 2,13 2,75 2,91 1,00 3,15 4,06 4,09 4,35 3,98 4,02 4,47 2,15 2,74 4,04 3,26 4,07 1,97 3,98 4,15 3,56 3,07 4,46 3,44 2,46 1,95 1,00 3,67 4,11 1,93 1,98 3,31
138,65
25
1,70 4,32 4,70 3,23 1,85 3,17 2,47 3,20 4,81 2,85 3,45 1,00 4,04 3,02 2,75 1,94 2,12 3,15 3,23 3,25 1,84 5,05 4,02 3,40 2,71 1,85 3,20 2,50 4,07 4,59 3,14 4,15 4,66 1,83 4,46 42,00 2,46 4,21 4,35 4,85 4,11 3,36 4,10 4,40
185,54
26
1,00 1,75 3,77 1,97 3,19 1,95 1,00 1,92 2,78 2,85 1,00 2,15 1,62 1,00 2,75 2,91 2,12 3,15 2,68 1,97 1,84 3,98 1,54 3,40 1,75 2,74 1,92 3,26 2,86 2,90 1,99 3,08 1,81 3,07 2,59 3,44 1,82 2,65 3,28 3,67 1,00 1,00 2,66 3,31
105,09
27
4,27 4,32 3,77 1,00 3,19 1,00 2,47 1,00 1,99 2,85 2,00 3,11 4,04 2,13 3,61 4,27 1,00 4,46 1,98 1,00 1,84 3,98 4,02 4,47 3,80 4,08 1,00 3,26 2,86 3,73 1,00 4,15 2,63 4,13 3,47 4,68 1,00 3,30 4,35 4,85 3,03 1,93 3,23 1,00
129,28
28
1,00 3,06 3,77 1,97 2,45 1,95 1,00 1,92 1,99 2,85 2,00 1,68 2,75 1,00 3,61 1,00 1,00 3,15 1,98 1,97 1,84 2,07 2,71 2,57 1,00 1,00 1,92 1,00 2,00 1,97 1,99 3,08 1,00 1,83 2,59 3,44 2,46 1,95 3,28 1,92 4,11 1,93 1,98 2,44
94,18
29
3,21 4,32 2,95 1,97 3,19 1,95 3,49 1,92 1,99 2,85 4,52 3,11 1,98 1,67 2,75 2,91 2,12 3,15 2,68 1,97 1,84 3,98 1,88 3,40 1,75 2,74 1,92 3,26 2,86 2,90 1,99 3,08 1,81 4,13 4,46 3,44 2,46 2,65 3,28 3,67 3,03 4,40 2,66 4,40
126,68
30
3,21 2,21 1,00 2,67 1,00 2,61 2,47 2,59 2,78 2,85 2,00 1,68 4,04 1,67 1,94 4,27 3,59 2,24 1,00 2,67 2,48 3,98 4,02 3,40 1,75 4,08 2,59 2,50 2,86 2,90 2,64 3,08 1,00 1,00 2,59 3,44 2,46 2,65 3,28 3,67 4,11 1,93 2,66 2,44
116,00
31
3,21 2,21 2,07 2,67 1,85 2,61 3,49 2,59 1,00 2,85 3,45 2,15 4,04 4,29 2,75 2,91 4,46 4,46 1,98 2,67 3,26 5,05 4,02 2,57 3,80 2,74 2,59 2,50 2,00 2,90 2,64 2,25 2,63 1,83 3,47 1,75 1,82 2,65 2,44 2,74 1,59 3,36 2,66 1,70
122,69
32
4,27 2,21 1,00 2,67 4,27 2,61 3,49 2,59 3,66 1,69 2,00 2,15 4,04 4,29 2,75 2,91 4,46 3,15 2,68 2,67 3,26 5,05 4,02 2,57 3,80 2,74 2,59 2,50 2,00 2,90 2,64 2,25 2,63 3,07 1,76 3,44 3,08 2,65 2,44 2,74 3,03 1,93 2,66 3,31
128,64
33
3,21 2,21 2,07 3,23 3,19 3,17 3,49 3,20 2,78 1,69 2,71 2,15 2,75 3,02 1,00 2,91 2,12 3,15 1,98 3,25 3,26 3,03 2,71 2,57 2,71 2,74 3,20 3,26 2,86 2,90 3,14 3,08 2,63 1,83 2,59 3,44 2,46 3,30 3,28 2,74 1,59 2,62 3,23 2,44
120,89
34
4,27 3,06 2,07 2,67 4,27 4,03 3,49 2,59 3,66 4,32 2,71 3,11 4,04 3,02 1,94 2,91 2,12 4,46 1,00 4,09 3,26 5,05 4,02 1,84 2,71 2,74 2,59 4,27 2,86 3,73 3,98 3,08 3,56 4,13 2,59 4,68 2,46 4,21 3,28 3,67 4,11 2,62 4,10 2,44
145,82
35
4,27 4,32 2,07 2,67 4,27 3,17 4,70 2,59 3,66 4,32 2,71 3,11 4,04 4,29 1,00 4,27 2,94 3,15 1,98 3,25 4,35 3,98 4,02 2,57 3,80 4,08 2,59 3,26 4,07 3,73 3,14 4,15 3,56 3,07 2,59 4,68 2,46 3,30 4,35 3,67 3,03 2,62 3,23 2,44
149,54
36
4,27 1,75 2,07 3,23 3,19 3,17 3,49 3,20 1,00 4,32 3,45 3,11 4,04 4,29 1,94 4,27 4,46 3,15 1,98 3,25 4,35 3,03 4,02 3,40 1,00 4,08 3,20 3,26 4,07 4,59 3,14 4,15 4,66 4,13 3,47 3,44 3,94 3,30 4,35 4,85 4,11 3,36 3,23 4,40
153,17
37
2,36 1,00 2,95 2,67 3,19 2,61 3,49 2,59 1,99 4,32 3,45 3,11 2,75 3,02 3,61 2,91 2,94 1,75 1,00 2,67 3,26 3,03 2,71 1,84 3,80 2,74 2,59 2,50 2,86 2,90 2,64 3,08 2,63 2,36 3,47 3,44 2,46 2,65 3,28 2,74 2,21 3,36 2,66 2,44
122,03
38
4,27 1,75 1,00 2,67 4,27 2,61 4,70 2,59 3,66 4,32 2,71 3,11 4,04 3,02 2,75 4,27 4,46 2,24 1,98 2,67 4,35 3,98 4,02 4,47 3,80 4,08 2,59 2,50 2,86 4,59 2,64 3,08 4,66 3,07 2,59 4,68 2,46 2,65 3,28 4,85 3,03 2,62 2,66 2,44
145,04
39
2,36 2,21 2,07 3,99 3,19 4,03 3,49 4,04 2,78 2,85 2,71 3,11 4,04 3,02 1,00 4,27 4,46 3,15 2,68 4,09 3,26 3,03 4,02 1,84 2,71 4,08 4,04 4,27 2,86 3,73 3,98 3,08 3,56 4,13 2,59 4,68 2,46 4,21 3,28 3,67 4,11 2,62 4,10 2,44
146,29
40
4,27 1,00 2,95 2,67 3,19 2,61 3,49 2,59 3,66 1,69 2,71 4,44 4,04 3,02 3,61 2,91 2,12 3,15 1,98 2,67 3,26 3,98 4,02 3,40 2,71 2,74 2,59 2,50 2,86 1,97 2,64 3,08 1,81 1,00 2,59 3,44 3,08 2,65 3,28 1,92 1,00 2,62 2,66 3,31
123,89
41
3,21 2,21 2,07 1,97 3,19 1,95 3,49 1,92 1,00 2,85 2,00 1,68 2,75 4,29 2,75 1,94 3,59 3,15 1,98 1,97 4,35 3,03 2,71 2,57 3,80 1,85 1,92 1,82 2,00 3,73 1,99 2,25 3,56 3,07 1,76 4,68 2,46 1,95 2,44 3,67 3,03 1,93 1,98 2,44
114,97
42
4,27 3,06 2,95 2,67 3,19 2,61 3,49 2,59 3,66 2,85 2,71 2,15 2,75 3,02 2,75 2,91 2,94 2,24 1,98 2,67 4,35 2,07 2,71 1,84 2,71 2,74 2,59 2,50 2,86 2,90 2,64 3,08 2,63 1,00 2,59 3,44 1,00 2,65 3,28 2,74 1,00 2,62 2,66 1,00
117,06
43
3,21 4,32 1,00 3,99 4,27 4,03 3,49 4,04 2,78 4,32 2,00 3,11 4,04 3,02 1,94 2,91 2,12 3,15 4,06 2,67 4,35 2,07 4,02 2,57 3,80 2,74 4,04 4,27 2,86 4,59 3,98 3,08 4,66 3,07 1,76 3,44 2,46 4,21 3,28 4,85 3,03 1,93 4,10 2,44
146,06
44
4,27 4,32 2,07 1,97 4,27 1,95 4,70 1,92 3,66 2,85 2,71 3,11 2,75 4,29 1,94 4,27 3,59 2,24 2,68 1,97 3,26 3,03 2,71 3,40 2,71 4,08 1,92 1,82 2,86 3,73 1,99 3,08 3,56 3,07 2,59 3,44 2,46 1,95 3,28 3,67 3,03 2,62 1,98 2,44
130,21
45
3,21 4,32 2,07 3,99 3,19 4,03 3,49 4,04 3,66 2,85 3,45 3,11 2,75 3,02 2,75 2,91 2,94 3,15 2,68 2,67 4,35 2,07 2,71 3,40 3,80 2,74 4,04 4,27 1,56 3,73 3,98 1,65 3,56 3,07 3,47 4,68 1,82 4,21 1,72 3,67 3,03 3,36 4,10 1,70
141,00
46
2,36 1,00 3,77 3,99 3,19 4,03 4,70 4,04 1,00 4,32 4,52 2,15 4,04 3,02 1,00 4,27 2,94 4,46 3,23 4,09 2,48 3,03 4,02 4,47 3,80 4,08 4,04 4,27 2,86 4,59 3,98 3,08 4,66 2,36 4,46 3,44 2,46 4,21 3,28 4,85 2,21 4,40 4,10 2,44
153,68
47
4,27 1,75 2,95 3,23 3,19 3,17 3,49 3,20 4,81 4,32 3,45 3,11 4,04 4,29 1,94 4,27 3,59 3,15 1,98 3,25 4,35 3,03 4,02 4,47 2,71 4,08 3,20 3,26 4,07 4,59 3,14 4,15 4,66 1,83 3,47 3,44 2,46 3,30 4,35 4,85 1,59 3,36 3,23 2,44
151,50
48
3,21 2,21 2,95 1,97 1,85 1,95 1,69 1,92 2,78 2,85 2,71 1,68 4,04 3,02 1,94 2,91 2,12 3,15 1,00 1,97 2,48 3,98 4,02 1,84 2,71 2,74 1,92 1,82 2,00 2,90 1,99 2,25 2,63 2,36 2,59 2,45 3,08 1,95 2,44 2,74 2,21 2,62 1,98 3,31
108,93
49
3,21 1,75 2,07 3,23 1,00 3,17 3,49 3,20 3,66 2,85 1,00 3,11 2,75 4,29 1,00 2,91 4,46 1,00 1,98 3,25 3,26 2,07 2,71 3,40 3,80 2,74 3,20 3,26 2,86 3,73 3,14 3,08 3,56 3,07 1,00 3,44 1,82 3,30 3,28 3,67 3,03 1,00 3,23 1,70
122,73
50
3,21 2,21 2,95 3,23 3,19 3,17 3,49 3,20 3,66 1,69 2,71 3,11 1,00 3,02 1,94 2,91 1,00 1,75 2,68 3,25 1,00 2,07 1,00 1,00 2,71 2,74 3,20 3,26 2,86 2,90 3,14 3,08 2,63 3,07 2,59 2,45 2,46 3,30 3,28 2,74 3,03 2,62 3,23 2,44
116,15
51
4,27 1,00 2,07 1,00 3,19 1,00 4,70 1,00 3,66 4,32 2,00 1,00 1,00 3,02 1,94 4,27 2,94 3,15 1,98 1,00 3,26 2,07 1,00 1,00 3,80 4,08 1,00 1,00 1,00 2,90 1,00 1,00 2,63 2,36 1,76 4,68 2,46 1,00 1,00 2,74 2,21 1,93 1,00 2,44
97,83
52
1,00 1,75 2,95 2,67 4,27 2,61 3,49 2,59 1,00 2,85 2,00 3,11 4,04 1,67 1,00 2,91 2,94 1,75 1,00 2,67 4,35 3,03 4,02 1,84 3,80 2,74 2,59 2,50 2,86 2,90 2,64 3,08 2,63 1,00 1,76 2,45 3,08 2,65 3,28 2,74 1,00 1,93 2,66 3,31
113,13
53
4,27 4,32 1,00 3,99 4,27 4,03 4,70 4,04 1,99 4,32 4,52 3,11 4,04 3,02 2,75 2,91 4,46 3,15 3,23 4,09 4,35 5,05 4,02 4,47 2,71 2,74 4,04 4,27 2,00 3,73 3,98 2,25 3,56 4,13 4,46 4,68 3,08 4,21 2,44 3,67 4,11 4,40 4,10 3,31
161,99
54
3,21 1,75 2,95 3,99 4,27 4,03 3,49 4,04 2,78 2,85 2,71 3,11 4,04 4,29 2,75 2,91 3,59 3,15 2,68 4,09 1,00 3,98 4,02 1,84 3,80 2,74 4,04 4,27 2,86 3,73 3,98 3,08 3,56 3,07 2,59 3,44 3,94 4,21 3,28 3,67 3,03 2,62 4,10 4,40
147,92
55
4,27 1,75 2,95 2,67 3,19 2,61 3,49 2,59 1,00 2,85 2,71 4,44 4,04 3,02 3,61 4,27 4,46 2,24 2,68 2,67 4,35 5,05 4,02 3,40 3,80 4,08 2,59 2,50 4,07 3,73 2,64 4,15 3,56 3,07 2,59 3,44 2,46 2,65 4,35 3,67 3,03 2,62 2,66 2,44
142,44
56
3,21 3,06 2,07 1,97 3,19 1,95 3,49 1,92 2,78 1,00 2,00 3,11 1,00 3,02 1,94 2,91 3,59 3,15 2,68 1,97 3,26 3,98 1,00 1,00 2,71 2,74 1,92 1,82 2,86 1,97 1,99 3,08 1,81 3,07 1,76 3,44 1,00 1,95 3,28 1,92 3,03 1,93 1,98 1,00
104,52
57
4,27 3,06 2,07 3,99 4,27 4,03 3,49 4,04 3,66 4,32 2,71 3,11 2,75 4,29 4,64 2,91 4,46 3,15 1,98 4,09 4,35 5,05 2,71 1,84 3,80 2,74 4,04 4,27 4,07 4,59 3,98 4,15 4,66 2,36 2,59 4,68 3,08 4,21 4,35 4,85 2,21 2,62 4,10 3,31
159,91
58
3,21 2,21 2,07 1,97 3,19 1,95 3,49 1,92 1,99 2,85 2,71 1,68 4,04 2,13 1,00 1,61 3,59 1,00 1,00 1,97 3,26 2,07 4,02 1,84 3,80 1,59 1,92 1,82 2,00 2,90 1,99 2,25 2,63 3,07 2,59 1,75 1,00 1,95 2,44 2,74 3,03 2,62 1,98 1,00
101,84
59
3,21 3,06 1,00 3,23 3,19 3,17 3,49 3,20 3,66 4,32 2,71 3,11 2,75 3,02 1,94 2,91 3,59 3,15 2,68 3,25 3,26 3,98 2,71 4,47 2,71 2,74 3,20 3,26 2,86 3,73 3,14 3,08 3,56 3,07 2,59 3,44 2,46 3,30 3,28 3,67 3,03 2,62 3,23 2,44
136,46
60
4,27 1,00 2,95 3,23 3,19 3,17 3,49 3,20 1,99 2,85 2,00 3,11 4,04 3,02 1,94 1,94 3,59 2,24 1,98 3,25 3,26 3,98 4,02 1,84 3,80 1,85 3,20 3,26 1,00 2,90 3,14 1,00 2,63 1,00 1,76 3,44 1,00 3,30 1,00 2,74 1,00 1,93 3,23 1,00
113,73
61
4,27 1,75 2,95 3,23 2,45 3,17 3,49 3,20 2,78 2,85 3,45 4,44 1,62 4,29 2,75 4,27 2,94 1,75 2,68 3,25 1,84 3,98 1,54 1,84 2,71 4,08 3,20 4,27 4,07 2,90 3,14 1,65 3,56 1,83 4,46 3,44 3,94 4,21 2,44 3,67 3,03 3,36 4,10 3,31
138,17
62
4,27 4,32 2,07 3,23 1,85 3,17 2,47 3,20 2,78 2,85 3,45 4,44 2,75 4,29 2,75 4,27 2,94 1,75 2,68 3,25 3,26 2,07 2,71 3,40 2,71 4,08 3,20 1,00 4,07 2,90 3,14 1,65 3,56 1,83 4,46 3,44 3,94 4,21 2,44 3,67 3,03 3,36 4,10 3,31
138,33
63
2,36 3,06 2,95 1,00 2,45 1,00 2,47 1,00 3,66 4,32 3,45 3,11 2,75 3,02 2,75 1,94 3,59 1,00 3,23 1,00 1,84 3,03 2,71 2,57 2,71 1,85 1,00 2,50 2,86 2,90 1,00 2,25 3,56 1,83 3,47 3,44 3,08 3,30 2,44 3,67 3,03 3,36 3,23 3,31
115,07
64
4,27 4,32 3,77 3,99 1,85 4,03 4,70 4,04 3,66 2,85 3,45 3,11 4,04 4,29 2,75 2,91 3,59 2,24 4,06 4,09 4,35 3,03 4,02 2,57 3,80 2,74 4,04 1,00 2,86 1,97 3,98 2,25 3,56 1,83 2,59 1,75 3,94 3,30 1,72 4,85 3,03 3,36 3,23 3,31
145,10
65
2,36 4,32 3,77 2,67 3,19 2,61 4,70 2,59 2,78 2,85 3,45 4,44 4,04 4,29 1,94 2,91 2,94 3,15 1,98 2,67 3,26 3,03 4,02 2,57 2,15 2,74 2,59 1,82 2,86 2,90 2,64 2,25 1,00 4,13 1,00 3,44 3,94 3,30 2,44 4,85 2,21 3,36 3,23 4,40
133,80
66
3,21 3,06 2,95 3,99 2,45 4,03 4,70 4,04 2,78 2,85 4,52 3,11 2,75 4,29 3,61 2,91 4,46 4,46 3,23 4,09 4,35 3,98 2,71 4,47 3,80 2,74 4,04 4,27 2,86 2,90 3,98 3,08 3,56 3,07 3,47 2,45 3,08 3,30 2,44 3,67 4,11 4,40 3,23 3,31
154,79
67
2,36 3,06 1,00 2,67 1,00 2,61 4,70 2,59 2,78 1,00 4,52 4,44 2,75 4,29 2,75 1,94 2,12 2,24 2,68 2,67 2,48 3,98 2,71 2,57 2,15 1,85 2,59 3,26 2,00 2,90 2,64 3,08 3,56 1,00 2,59 1,75 2,46 2,65 2,44 3,67 4,11 4,40 1,98 4,40
121,39
68
2,36 4,32 3,77 2,67 1,00 2,61 4,70 2,59 3,66 4,32 3,45 3,11 4,04 4,29 4,64 2,91 4,46 2,24 2,68 2,67 3,26 3,03 4,02 2,57 3,80 2,74 2,59 4,27 2,00 4,59 2,64 2,25 4,66 2,36 3,47 2,45 3,94 2,65 4,35 2,74 2,21 3,36 2,66 3,31
142,43
69
2,36 3,06 2,95 3,99 2,45 4,03 3,49 4,04 2,78 4,32 3,45 3,11 4,04 4,29 3,61 2,91 4,46 2,24 4,06 4,09 4,35 3,03 4,02 2,57 3,80 2,74 4,04 4,27 2,86 2,90 3,98 2,25 3,56 1,83 3,47 2,45 3,94 3,30 2,44 3,67 2,21 3,36 1,98 4,40
147,16
70
3,21 3,06 2,07 2,67 1,85 2,61 2,47 2,59 1,99 2,85 3,45 2,15 2,75 4,29 3,61 4,27 2,94 1,00 1,98 2,67 1,00 3,03 2,71 3,40 3,80 1,00 2,59 1,00 2,86 2,90 2,64 1,65 3,56 1,83 1,00 1,75 3,08 3,30 2,44 3,67 2,21 3,36 1,98 4,40
115,68
71
2,36 3,06 2,95 1,00 2,45 1,00 3,49 1,00 1,99 2,85 3,45 2,15 4,04 3,02 2,75 4,27 2,94 1,75 1,98 1,00 3,26 2,07 4,02 2,57 3,80 1,00 1,00 3,26 2,86 3,73 1,00 3,08 3,56 1,83 2,59 2,45 3,94 3,30 3,28 2,74 3,03 3,36 3,23 1,70
116,16
72
3,21 3,06 2,95 2,67 3,19 2,61 3,49 2,59 3,66 1,69 3,45 3,11 2,75 3,02 2,75 2,91 3,59 1,00 1,00 2,67 1,00 3,03 2,71 1,00 3,80 2,74 2,59 1,00 2,86 2,90 2,64 2,25 3,56 1,83 3,47 2,45 3,08 3,30 2,44 3,67 2,21 3,36 3,23 3,31
119,83
73
3,21 4,32 2,07 3,99 3,19 4,03 4,70 4,04 4,81 2,85 4,52 4,44 2,75 3,02 4,64 4,27 4,46 2,24 1,98 4,09 3,26 2,07 2,71 2,57 3,80 4,08 4,04 1,82 4,07 3,73 3,98 4,15 3,56 3,07 4,46 2,45 3,94 4,21 3,28 4,85 4,11 4,40 4,10 3,31
159,65
74
3,21 4,32 3,77 2,67 3,19 2,61 3,49 2,59 3,66 2,85 3,45 4,44 2,75 4,29 3,61 2,91 3,59 2,24 2,68 2,67 3,26 3,03 2,71 2,57 3,80 2,74 2,59 4,27 2,86 4,59 2,64 4,15 3,56 1,83 2,59 2,45 3,94 3,30 4,35 4,85 2,21 3,36 3,23 3,31
143,21
75
3,21 3,06 2,07 3,23 2,45 3,17 3,49 3,20 2,78 2,85 4,52 4,44 4,04 4,29 4,64 4,27 4,46 4,46 2,68 3,25 3,26 3,98 4,02 1,84 3,80 4,08 3,20 4,27 2,86 1,97 3,14 2,25 3,56 3,07 3,47 2,45 3,94 3,30 1,72 4,85 2,21 4,40 3,23 4,40
149,85
76
2,36 3,06 1,00 1,00 3,19 1,00 4,70 1,00 2,78 1,00 2,71 3,11 2,75 2,13 1,94 1,94 4,46 1,75 1,98 1,00 2,48 5,05 2,71 2,57 1,00 1,85 1,00 1,00 4,07 1,00 1,00 1,00 4,66 1,00 2,59 2,45 1,00 4,21 1,00 2,74 4,11 2,62 4,10 2,44
102,50
77
2,36 3,06 3,77 1,97 1,85 4,03 4,70 1,92 1,99 2,85 3,45 2,15 2,75 4,29 2,75 2,91 2,12 4,46 4,06 4,09 1,84 3,98 2,71 2,57 3,80 2,74 1,92 4,27 1,56 4,59 3,98 2,25 4,66 1,00 3,47 2,45 3,94 1,95 4,35 1,92 4,11 3,36 1,98 4,40
135,35
78
2,36 1,75 1,00 2,67 2,45 2,61 3,49 2,59 2,78 2,85 4,52 3,11 1,98 3,02 2,75 2,91 1,00 2,24 3,23 2,67 2,48 3,03 1,88 3,40 3,80 2,74 2,59 2,50 4,07 3,73 2,64 2,25 3,56 1,00 3,47 1,75 1,00 4,21 3,28 3,67 2,21 4,40 4,10 3,31
123,08
79
3,21 1,00 2,95 2,67 1,85 4,03 3,49 2,59 1,99 1,00 4,52 2,15 2,75 3,02 3,61 1,61 2,94 3,15 1,00 4,09 3,26 1,00 2,71 1,84 2,71 1,59 2,59 1,82 1,00 2,90 3,98 3,08 2,63 1,00 1,76 3,44 3,94 1,00 2,44 1,00 2,21 4,40 1,00 1,70
108,64
80
2,36 3,06 2,07 3,23 2,45 3,17 2,47 3,20 1,00 2,85 1,00 3,11 1,98 1,67 2,75 2,91 2,94 4,46 1,98 3,25 3,26 3,03 1,88 2,57 2,71 2,74 3,20 1,00 1,00 1,97 3,14 1,00 3,56 2,36 3,47 1,75 3,94 1,00 1,72 3,67 2,21 1,00 1,00 3,31
108,42
81
1,70 3,06 2,07 1,97 3,19 1,95 4,70 1,92 1,99 2,85 3,45 3,11 4,04 3,02 1,94 2,91 3,59 3,15 2,68 1,97 2,48 2,07 4,02 2,57 3,80 2,74 1,92 1,82 2,86 2,90 1,99 2,25 2,63 1,00 3,47 2,45 3,94 3,30 2,44 1,00 2,21 3,36 3,23 3,31
119,05
82
2,36 4,32 2,95 1,97 1,85 1,95 3,49 1,92 3,66 4,32 3,45 4,44 1,98 4,29 2,75 1,61 2,12 1,75 1,98 1,97 1,00 2,07 1,88 3,40 1,00 1,59 1,92 1,00 4,07 4,59 1,99 4,15 4,66 1,00 4,46 3,44 3,94 4,21 4,35 3,67 1,59 3,36 4,10 1,70
124,26
83
2,36 4,32 4,70 1,00 3,19 3,17 4,70 3,20 4,81 2,85 2,00 3,11 4,04 4,29 3,61 2,91 2,94 4,46 4,06 3,25 4,35 5,05 4,02 3,40 3,80 2,74 3,20 2,50 2,86 2,90 3,14 2,25 4,66 1,83 3,47 2,45 3,08 3,30 2,44 3,67 4,11 4,40 3,23 4,40
150,23
84
3,21 4,32 2,95 1,00 3,19 3,17 3,49 3,20 2,78 2,85 3,45 1,68 2,75 3,02 3,61 2,91 2,94 3,15 2,68 3,25 3,26 3,03 2,71 4,47 2,71 2,74 3,20 3,26 1,56 2,90 3,14 4,15 3,56 2,36 3,47 3,44 3,08 1,95 2,44 4,85 3,03 3,36 1,98 3,31
133,57
85
2,36 3,06 4,70 1,97 2,45 1,95 3,49 1,92 2,78 1,69 4,52 3,11 2,75 4,29 3,61 4,27 3,59 4,46 1,98 1,97 3,26 3,03 2,71 2,57 3,80 4,08 1,92 1,82 4,07 4,59 1,99 4,15
2,36 4,46 3,44 3,94 4,21 4,35 3,67 3,03 4,40 4,10 4,40
183,29
86
1,00 3,06 2,95 3,23 1,85 3,17 1,00 3,20 2,78 2,85 2,00 3,11 2,75 3,02 2,75 2,91 2,12 1,75 1,00 3,25 3,26 2,07 2,71 1,00 2,71 2,74 3,20 3,26 2,86 2,90 3,14 2,25 3,56 1,83 1,00 1,75 3,08 3,30 2,44 3,67 2,21 1,93 3,23 3,31
113,17
87
2,36 4,32 2,07 3,99 2,45 4,03 4,70 4,04 3,66 4,32 3,45 4,44 4,04 3,02 3,61 4,27 3,59 3,15 1,98 4,09 2,48 3,03 4,02 3,40 3,80 4,08 4,04 4,27 4,07 2,90 3,98 3,08 4,66 1,00 3,47 2,45 3,94 4,21 2,44 4,85 2,21 4,40 4,10 4,40
156,88
88
1,00 3,06 2,07 1,97 3,19 1,95 3,49 1,92 3,66 1,00 3,45 1,68 1,62 4,29 3,61 4,27 2,94 1,00 1,98 1,97 3,26 3,03 1,54 1,00 3,80 4,08 1,92 2,50 1,00 1,97 1,99 2,25 3,56 2,36 1,00 2,45 3,94 1,00 1,72 3,67 2,21 4,40 1,00 3,31
109,11
89
3,21 3,06 2,07 3,99 2,45 4,03 4,70 4,04 2,78 2,85 2,71 3,11 2,75 3,02 2,75 2,91 3,59 3,15 3,23 4,09 3,26 3,98 2,71 2,57 2,71 2,74 4,04 2,50 2,86 1,97 3,98 4,15 3,56 2,36 3,47 2,45 3,94 4,21 4,35 3,67 2,21 3,36 4,10 3,31
142,96
42,00
90
2,36 3,06 2,95 1,00 1,85 1,00 3,49 1,00 1,99 4,32 3,45 2,15 2,75 4,29 3,61 1,61 2,94 1,75 1,00 1,00 3,26 3,98 2,71 2,57 2,71 1,59 1,00 2,50 2,86 1,97 1,00 2,25 3,56 2,36 2,59 2,45 3,08 1,00 1,72 3,67 2,21 3,36 1,00 4,40
107,36
91
2,36 3,06 2,95 3,99 3,19 4,03 2,47 4,04 3,66 2,85 2,00 4,44 2,75 3,02 3,61 2,91 2,94 3,15 4,06 4,09 3,26 3,98 2,71 3,40 2,71 2,74 4,04 2,50 1,00 2,90 3,98 1,00 3,56 4,13 4,46 4,68 3,08 2,65 2,44 2,74 2,21 1,93 2,66 1,70
136,03
92
1,70 3,06 2,07 2,67 2,45 2,61 2,47 2,59 3,66 2,85 3,45 3,11 2,75 3,02 3,61 4,27 2,12 4,46 4,06 2,67 4,35 3,98 2,71 4,47 2,71 4,08 2,59 1,82 4,07 2,90 2,64 2,25 2,63 3,07 2,59 2,45 3,08 2,65 2,44 2,74 2,21 3,36 2,66 3,31
131,43
93
2,36 3,06 2,95 3,99 2,45 4,03 3,49 4,04 1,99 2,85 2,00 3,11 2,75 3,02 1,94 2,91 2,94 1,75 3,23 2,67 4,35 3,03 2,71 2,57 3,80 2,74 4,04 2,50 2,00 2,90 3,98 1,00 2,63 3,07 4,46 3,44 2,46 2,65 3,28 3,67 2,21 1,93 1,98 3,31
128,25
94
3,21 3,06 2,07 2,67 4,27 2,61 3,49 2,59 1,99 2,85 4,52 2,15 4,04 3,02 2,75 4,27 2,94 2,24 3,23 4,09 3,26 5,05 4,02 3,40 2,71 4,08 2,59 2,50 4,07 3,73 3,98 2,25 4,66 3,07 3,47 4,68 2,46 2,65 4,35 3,67 3,03 4,40 1,98 4,40
146,54
95
3,21 4,32 3,77 2,67 4,27 2,61 2,47 2,59 1,99 2,85 3,45 3,11 4,04 3,02 3,61 2,91 2,94 3,15 4,06 2,67 3,26 5,05 4,02 2,57 3,80 2,74 2,59 2,50 2,00 3,73 2,64 2,25 2,63 3,07 1,76 1,00 2,46 1,95 3,28 4,85 3,03 3,36 1,98 4,40
134,64
96
2,36 3,06 2,95 2,67 4,27 2,61 2,47 2,59 1,99 1,00 4,52 3,11 2,75 3,02 4,64 4,27 2,94 3,15 4,06 2,67 2,48 3,03 2,71 4,47 2,71 4,08 2,59 3,26 2,00 2,90 2,64 2,25 1,81 2,36 3,47 3,44 1,82 1,00 3,28 4,85 4,11 4,40 1,00 3,31
131,08
97
1,00 3,06 1,00 2,67 4,27 2,61 2,47 2,59 2,78 2,85 2,71 3,11 2,75 3,02 4,64 2,91 2,94 3,15 3,23 2,67 3,26 3,03 2,71 2,57 3,80 2,74 2,59 1,82 4,07 2,90 2,64 2,25 2,63 3,07 2,59 1,00 2,46 2,65 2,44 3,67 2,21 2,62 2,66 3,31
122,15
98
3,21 4,32 1,00 1,00 4,27 4,03 3,49 1,00 1,00 4,32 3,45 1,00 1,62 4,29 1,00 4,27 2,94 2,24 4,06 4,09 3,26 3,03 2,71 3,40 3,80 4,08 1,00 2,50 2,00 1,97 3,98 3,08 4,66 3,07 4,46 3,44 1,82 1,00 2,44 3,67 4,11 3,36 1,00 4,40
128,84
99
2,36 3,06 2,95 1,00 3,19 3,17 2,47 3,20 1,99 2,85 2,00 3,11 2,75 3,02 1,00 2,91 2,94 3,15 4,06 3,25 2,48 3,98 2,71 3,40 1,75 2,74 3,20 3,26 1,00 3,73 3,14 1,65 1,81 3,07 3,47 3,44 2,46 2,65 4,35 3,67 3,03 4,40 2,66 4,40
126,89
100
1,70 3,06 2,07 1,00 2,45 3,17 1,69 3,20 3,66 2,85 1,00 3,11 2,75 3,02 1,94 1,61 3,59 1,75 3,23 3,25 3,26 3,03 2,71 2,57 2,71 1,59 3,20 2,50 2,00 2,90 1,99 1,65 4,66 1,83 3,47 3,44 3,08 2,65 2,44 3,67 1,59 1,00 2,66 3,31
114,01
101
2,36 3,06 2,95 1,00 3,19 1,00 1,69 1,00 1,99 2,85 3,45 1,00 1,62 3,02 3,61 2,91 2,12 3,15 3,23 4,09 4,35 5,05 4,02 3,40 2,71 2,74 1,00 3,26 4,07 4,59 2,64 1,00 4,66 3,07 4,46 2,45 3,94 2,65 1,72 2,74 3,03 3,36 2,66 4,40
127,27
102
2,36 3,06 3,77 1,00 3,19 3,17 3,49 1,00 1,99 2,85 1,00 3,11 2,75 2,13 2,75 1,00 2,12 3,15 2,68 3,25 4,35 3,03 2,71 3,40 2,71 1,00 1,00 2,50 2,00 4,59 3,14 1,65 3,56 4,13 4,46 1,75 3,08 2,65 2,44 3,67 2,21 1,00 2,66 3,31
116,82
103
1,70 3,06 3,77 2,67 4,27 2,61 4,70 2,59 3,66 2,85 3,45 3,11 4,04 3,02 3,61 4,27 2,12 1,00 2,68 2,67 4,35 3,03 4,02 3,40 3,80 4,08 2,59 1,82 2,86 2,90 3,98 1,65 1,81 2,36 2,59 2,45 2,46 3,30 4,35 3,67 4,11 3,36 2,66 3,31
136,77
104
3,21 4,32 3,77 1,97 3,19 2,61 3,49 2,59 1,99 2,85 3,45 4,44 1,98 4,29 1,94 2,91 2,12 3,15 4,06 2,67 2,48 5,05 1,88 3,40 2,15 2,74 2,59 3,26 1,00 1,00 1,99 2,25 3,56 3,07 3,47 3,44 1,00 1,95 1,72 3,67 3,03 3,36 1,98 3,31
124,37
105
1,70 3,06 2,95 1,97 3,19 2,61 2,47 2,59 1,99 2,85 3,45 3,11 2,75 4,29 3,61 4,27 2,12 3,15 4,06 2,67 1,84 5,05 2,71 4,47 3,80 4,08 2,59 2,50 4,07 2,90 1,99 2,25 3,56 3,07 2,59 3,44 2,46 1,95 4,35 1,92 3,03 3,36 1,98 4,40
133,22
106
1,00 4,32 3,77 1,97 4,27 1,95 2,47 1,92 1,00 4,32 2,71 3,11 4,04 3,02 4,64 4,27 4,46 3,15 4,06 1,97 3,26 3,03 4,02 2,57 2,71 4,08 1,92 1,82 2,00 2,90 1,99 3,08 1,00 1,00 2,59 2,45 1,82 1,00 4,35 3,67 4,11 2,62 1,00 3,31
124,74
107
3,21 3,06 2,07 2,67 4,27 2,61 1,69 2,59 2,78 2,85 2,00 2,15 4,04 3,02 3,61 2,91 2,12 4,46 4,06 2,67 1,00 3,03 4,02 1,84 1,75 2,74 2,59 2,50 4,07 3,73 2,64 2,25 2,63 3,07 2,59 1,00 1,82 1,95 3,28 4,85 4,11 1,93 1,98 3,31
123,55
108
1,00 1,75 2,95 1,00 3,19 1,00 2,47 1,00 2,78 2,85 2,71 3,11 1,00 3,02 2,75 2,91 2,12 3,15 1,98 1,97 3,26 3,03 1,00 2,57 2,71 2,74 1,00 2,50 2,86 1,00 1,00 1,00 4,66 2,36 3,47 4,68 3,94 1,95 1,72 2,74 2,21 2,62 1,98 2,44
104,16
109
2,36 3,06 2,07 1,97 3,19 3,17 1,69 3,20 1,99 2,85 3,45 4,44 2,75 4,29 1,94 4,27 2,12 3,15 4,06 1,00 1,00 3,03 2,71 2,57 2,71 4,08 3,20 2,50 1,56 2,90 1,00 2,25 4,66 3,07 3,47 3,44 2,46 2,65 3,28 3,67 3,03 3,36 1,00 3,31
123,92
Lampiran 08 : Hasil Transformasi Data Variabel Motivasi Petani
Succesive Detail Col 1,000
2,000
3,000
4,000
5,000
6,000
7,000
8,000
9,000
Category
Freq
Prop
Cum
Density
Z
Scale
1,000
10,000
0,092
0,092
0,165
-1,330
1,000
2,000
16,000
0,147
0,239
0,310
-0,711
1,807
3,000
20,000
0,183
0,422
0,391
-0,197
2,351
4,000
42,000
0,385
0,807
0,274
0,868
3,101
5,000
21,000
0,193
1,000
0,000
1,000
8,000
0,073
0,073
0,139
-1,451
1,000
2,000
29,000
0,266
0,339
0,366
-0,414
2,044
3,000
22,000
0,202
0,541
0,397
0,104
2,745
4,000
29,000
0,266
0,807
0,274
0,868
3,360
5,000
21,000
0,193
1,000
0,000
1,000
6,000
0,055
0,055
0,111
-1,598
1,000
2,000
11,000
0,101
0,156
0,239
-1,011
1,754
3,000
31,000
0,284
0,440
0,394
-0,150
2,476
4,000
44,000
0,404
0,844
0,239
1,011
3,407
5,000
17,000
0,156
1,000
0,000
1,000
16,000
0,147
0,147
0,230
-1,050
1,000
2,000
19,000
0,174
0,321
0,358
-0,465
1,829
3,000
35,000
0,321
0,642
0,373
0,364
2,518
4,000
19,000
0,174
0,817
0,266
0,902
3,184
5,000
20,000
0,183
1,000
0,000
1,000
7,000
0,064
0,064
0,126
-1,520
1,000
2,000
22,000
0,202
0,266
0,328
-0,625
1,952
3,000
23,000
0,211
0,477
0,398
-0,058
2,624
4,000
38,000
0,349
0,826
0,257
0,937
3,361
5,000
19,000
0,174
1,000
0,000
1,000
13,000
0,119
0,119
0,199
-1,179
1,000
2,000
29,000
0,266
0,385
0,382
-0,292
1,982
3,000
26,000
0,239
0,624
0,380
0,316
2,682
4,000
22,000
0,202
0,826
0,257
0,937
3,277
5,000
19,000
0,174
1,000
0,000
1,000
13,000
0,119
0,119
0,199
-1,179
1,000
2,000
25,000
0,229
0,349
0,370
-0,389
1,926
3,000
25,000
0,229
0,578
0,391
0,197
2,577
4,000
35,000
0,321
0,899
0,177
1,276
3,338
5,000
11,000
0,101
1,000
0,000
1,000
15,000
0,138
0,138
0,220
-1,091
1,000
2,000
18,000
0,165
0,303
0,349
-0,517
1,817
3,000
30,000
0,275
0,578
0,391
0,197
2,445
4,000
21,000
0,193
0,771
0,303
0,741
3,056
5,000
25,000
0,229
1,000
0,000
1,000
12,000
0,110
0,110
0,188
-1,226
1,000
2,000
25,000
0,229
0,339
0,366
-0,414
1,933
4,216
4,318
4,556
4,013
4,431
4,145
4,421
3,920
10,000
11,000
12,000
13,000
14,000
15,000
16,000
17,000
18,000
3,000
27,000
0,248
0,587
0,389
0,220
2,615
4,000
27,000
0,248
0,835
0,248
0,974
3,278
5,000
18,000
0,165
1,000
0,000
1,000
14,000
0,128
0,128
0,210
-1,134
1,000
2,000
27,000
0,248
0,376
0,380
-0,316
1,948
3,000
25,000
0,229
0,606
0,385
0,268
2,610
4,000
20,000
0,183
0,789
0,289
0,803
3,156
5,000
23,000
0,211
1,000
0,000
1,000
2,000
0,018
0,018
0,045
-2,089
1,000
2,000
12,000
0,110
0,128
0,210
-1,134
1,956
3,000
28,000
0,257
0,385
0,382
-0,292
2,781
4,000
46,000
0,422
0,807
0,274
0,868
3,710
5,000
21,000
0,193
1,000
0,000
1,000
7,000
0,064
0,064
0,126
-1,520
1,000
2,000
22,000
0,202
0,266
0,328
-0,625
1,952
3,000
20,000
0,183
0,450
0,396
-0,127
2,588
4,000
41,000
0,376
0,826
0,257
0,937
3,324
5,000
19,000
0,174
1,000
0,000
1,000
7,000
0,064
0,064
0,126
-1,520
1,000
2,000
21,000
0,193
0,257
0,322
-0,653
1,935
3,000
24,000
0,220
0,477
0,398
-0,058
2,611
4,000
36,000
0,330
0,807
0,274
0,868
3,333
5,000
21,000
0,193
1,000
0,000
1,000
13,000
0,119
0,119
0,199
-1,179
1,000
2,000
31,000
0,284
0,404
0,387
-0,244
2,009
3,000
24,000
0,220
0,624
0,380
0,316
2,705
4,000
22,000
0,202
0,826
0,257
0,937
3,277
5,000
19,000
0,174
1,000
0,000
1,000
15,000
0,138
0,138
0,220
-1,091
1,000
2,000
23,000
0,211
0,349
0,370
-0,389
1,888
3,000
35,000
0,321
0,670
0,362
0,439
2,622
4,000
28,000
0,257
0,927
0,139
1,451
3,467
5,000
8,000
0,073
1,000
0,000
1,000
5,000
0,046
0,046
0,096
-1,686
1,000
2,000
5,000
0,046
0,092
0,165
-1,330
1,606
3,000
7,000
0,064
0,156
0,239
-1,011
1,938
4,000
59,000
0,541
0,697
0,349
0,517
2,896
5,000
33,000
0,303
1,000
0,000
1,000
8,000
0,073
0,073
0,139
-1,451
1,000
2,000
34,000
0,312
0,385
0,382
-0,292
2,118
3,000
29,000
0,266
0,651
0,370
0,389
2,944
4,000
22,000
0,202
0,853
0,230
1,050
3,591
5,000
16,000
0,147
1,000
0,000
1,000
12,000
0,110
0,110
0,188
-1,226
1,000
2,000
23,000
0,211
0,321
0,358
-0,465
1,903
3,000
27,000
0,248
0,569
0,393
0,173
2,568
4,213
4,003
4,873
4,431
4,377
4,145
4,496
4,252
4,463
19,000
20,000
21,000
4,000
28,000
0,257
0,826
0,257
5,000
19,000
0,174
1,000
0,000
0,937
3,238
1,000
14,000
0,128
0,128
0,210
-1,134
1,000
2,000
26,000
0,239
0,367
0,377
-0,340
1,934
3,000
18,000
0,165
0,532
0,398
0,081
2,506
4,000
34,000
0,312
0,844
0,239
1,011
3,141
5,000
17,000
0,156
1,000
0,000
1,000
13,000
0,119
0,119
0,199
-1,179
1,000
2,000
28,000
0,257
0,376
0,380
-0,316
1,968
3,000
27,000
0,248
0,624
0,380
0,316
2,670
4,000
20,000
0,183
0,807
0,274
0,868
3,247
5,000
21,000
0,193
1,000
0,000
1,000
7,000
0,064
0,064
0,126
-1,520
1,000
2,000
16,000
0,147
0,211
0,289
-0,803
1,843
3,000
24,000
0,220
0,431
0,393
-0,173
2,484
4,000
40,000
0,367
0,798
0,282
0,835
3,260
5,000
22,000
0,202
1,000
0,000
4,184
4,167
4,091
4,351
Succesive Interval No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27
Harapan
Valensi
Instrumentalis
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
2,35
2,04
4,56
1,83
2,62
4,15
2,58
3,92
3,28
4,00
2,78
2,59
4,38
4,15
3,47
4,25
3,59
2,57
3,14
1,97
2,48
2,35
1,00
4,56
2,52
1,95
1,00
1,93
1,82
1,93
4,00
4,87
2,59
2,61
1,00
2,62
2,90
3,59
1,90
3,14
1,97
2,48
2,35
2,04
2,48
3,18
2,62
1,98
2,58
1,82
2,62
4,00
2,78
1,95
2,61
2,01
3,47
4,25
2,12
1,90
1,00
3,25
2,48
3,10
2,04
4,56
2,52
3,36
1,98
1,93
1,82
1,93
4,00
4,87
1,95
1,93
2,01
3,47
2,90
2,12
1,90
1,00
1,97
2,48
4,22
2,75
2,48
2,52
3,36
1,98
3,34
3,92
1,93
1,95
3,71
1,95
2,61
2,01
2,62
2,90
2,12
1,90
1,93
1,97
1,84
1,81
3,36
3,41
3,18
2,62
1,98
2,58
3,06
1,93
1,95
2,78
1,95
3,33
2,01
2,62
2,90
2,12
2,57
1,93
1,97
3,26
1,00
4,32
2,48
1,00
1,00
1,98
1,00
1,00
1,93
1,95
2,78
1,00
1,93
2,01
2,62
1,00
2,94
2,57
2,51
1,97
2,48
1,81
2,04
2,48
2,52
3,36
2,68
1,00
2,45
2,62
4,00
3,71
1,95
4,38
2,70
3,47
4,25
1,00
1,00
1,00
4,09
3,26
2,35
1,00
2,48
1,83
2,62
2,68
2,58
1,82
2,62
1,95
2,78
2,59
1,93
2,70
2,62
4,25
2,12
1,90
2,51
1,97
2,48
1,00
2,04
3,41
1,83
1,95
1,00
1,93
1,82
1,00
1,00
3,71
1,00
3,33
1,00
1,89
2,90
3,59
1,00
1,93
1,00
1,84
2,35
2,75
2,48
1,83
2,62
1,98
2,58
1,82
1,93
1,95
2,78
2,59
2,61
2,01
1,89
2,90
2,12
3,24
1,00
1,97
2,48
3,10
1,00
3,41
1,83
2,62
1,00
3,34
1,82
1,00
1,00
1,96
3,32
1,93
1,00
3,47
1,94
2,12
2,57
2,51
1,00
2,48
4,22
2,75
3,41
3,18
1,95
3,28
3,34
3,06
3,28
1,95
1,96
3,32
2,61
3,28
4,50
2,90
3,59
1,90
1,00
1,97
2,48
4,22
3,36
3,41
1,83
3,36
2,68
3,34
1,82
2,62
4,00
2,78
3,32
3,33
2,70
3,47
2,90
2,12
1,00
1,00
4,09
2,48
4,22
4,32
3,41
3,18
1,95
1,98
2,58
3,06
1,93
1,95
1,96
4,43
3,33
2,01
2,62
2,90
2,12
1,90
2,51
1,97
2,48
1,00
4,32
2,48
1,00
1,00
1,00
3,34
1,00
1,00
1,95
2,78
2,59
4,38
1,00
2,62
1,00
1,00
1,90
2,51
1,97
2,48
1,81
4,32
2,48
1,00
3,36
1,98
1,93
1,00
1,93
1,00
2,78
1,95
4,38
2,01
1,89
2,90
2,94
3,24
2,51
1,00
2,48
2,35
1,00
2,48
1,00
1,00
1,98
2,58
1,00
1,93
1,95
3,71
2,59
1,93
2,01
2,62
2,90
2,94
1,90
3,14
1,97
3,26
1,81
2,04
3,41
1,00
2,62
3,28
1,93
1,00
3,28
1,00
1,96
1,95
3,33
3,28
1,89
1,00
2,12
1,90
1,93
1,00
1,84
2,35
2,75
2,48
2,52
1,95
1,98
2,58
2,45
1,93
1,95
1,96
2,59
1,00
2,01
1,00
2,90
2,12
1,00
1,93
1,97
1,84
1,00
2,04
1,75
1,00
1,95
1,98
3,34
1,00
1,93
1,00
1,96
1,00
1,00
2,01
1,89
2,90
2,12
2,57
1,93
1,00
1,84
1,81
2,75
2,48
1,00
2,62
1,00
1,93
1,00
1,00
1,00
2,78
1,95
1,93
1,00
3,47
4,25
1,00
1,90
1,93
1,00
1,84
4,22
1,00
2,48
1,83
4,43
2,68
3,34
1,82
2,62
1,95
4,87
4,43
4,38
2,70
4,50
2,90
2,12
4,18
1,93
1,97
1,84
1,81
2,04
3,41
2,52
2,62
1,98
3,34
2,45
1,93
4,00
3,71
1,95
1,93
2,01
2,62
2,90
1,00
2,57
4,17
4,09
4,35
1,81
4,32
2,48
2,52
4,43
4,15
2,58
2,45
4,21
3,16
4,87
1,95
3,33
4,15
2,62
1,94
2,12
3,24
1,93
3,25
1,84
3,10
2,04
1,00
1,83
2,62
2,68
1,93
1,82
2,62
1,95
3,71
3,32
1,00
2,70
2,62
2,90
2,12
1,90
1,93
1,97
1,84
3,10
2,04
2,48
1,00
1,95
3,28
2,58
1,00
3,28
1,00
4,87
3,32
1,93
3,28
3,47
4,25
1,00
2,57
1,93
1,00
1,84
Motivasi Total 66,69 52,73 53,50 53,84 54,00 53,32 41,47 55,76 49,78 40,17 47,86 44,41 59,91 59,83 56,80 42,31 48,87 46,24 43,57 43,24 37,21 39,64 62,18 57,40 63,33 47,61 51,18
28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57
2,35
3,36
1,00
2,52
1,95
1,98
3,34
2,45
1,93
1,95
1,96
2,59
1,93
2,01
3,47
1,00
1,00
2,57
1,93
1,97
1,84
3,10
3,36
3,41
2,52
1,95
2,68
2,58
2,45
2,62
1,95
3,71
3,32
4,38
2,70
2,62
2,90
2,12
2,57
1,93
1,97
1,84
1,00
2,75
2,48
2,52
2,62
2,68
1,93
2,45
2,62
2,61
3,71
1,00
1,93
2,70
1,89
4,25
3,59
2,57
2,51
2,67
2,48
3,10
3,36
2,48
1,83
4,43
2,68
1,93
1,82
2,62
2,61
2,78
3,32
3,33
2,70
2,62
2,90
4,46
3,24
1,93
2,67
3,26
2,35
1,00
2,48
3,18
3,36
2,68
1,93
3,06
2,62
2,61
2,78
2,59
1,93
2,70
2,62
2,90
4,46
4,18
1,93
2,67
3,26
4,22
2,75
3,41
2,52
3,36
3,28
2,58
2,45
3,28
3,16
2,78
4,43
2,61
3,28
1,00
2,90
2,12
3,24
1,00
3,25
3,26
3,10
2,04
3,41
2,52
4,43
4,15
1,93
2,45
4,21
4,00
3,71
3,32
2,61
4,15
1,89
2,90
2,12
3,24
1,00
4,09
3,26
3,10
3,36
3,41
2,52
4,43
3,28
1,93
2,45
3,28
3,16
3,71
3,32
2,61
3,28
1,00
4,25
2,94
2,57
2,51
3,25
4,35
4,22
2,75
3,41
4,01
3,36
3,28
2,58
3,92
3,28
3,16
4,87
4,43
3,33
3,28
1,89
4,25
4,46
2,57
3,14
3,25
4,35
4,22
3,36
3,41
2,52
3,36
2,68
2,58
2,45
2,62
2,61
2,78
4,43
3,33
2,70
3,47
2,90
2,94
4,18
3,14
2,67
3,26
3,10
2,75
3,41
2,52
3,36
2,68
1,93
2,45
2,62
2,61
4,87
3,32
2,61
2,70
2,62
4,25
4,46
2,57
4,17
2,67
4,35
4,22
2,04
4,56
2,52
3,36
4,15
3,34
2,45
4,21
4,00
3,71
4,43
2,61
4,15
1,00
4,25
4,46
1,90
3,14
4,09
3,26
3,10
2,75
1,75
3,18
4,43
2,68
3,34
3,06
2,62
2,61
1,96
3,32
2,61
2,70
3,47
2,90
2,12
2,57
3,14
2,67
3,26
4,22
2,75
2,48
2,52
3,36
1,98
1,93
2,45
1,93
1,95
3,71
4,43
1,93
2,01
2,62
1,94
3,59
4,18
4,17
1,97
4,35
3,10
2,75
3,41
1,00
3,36
2,68
1,93
1,00
2,62
2,61
2,78
3,32
2,61
2,70
2,62
2,90
2,94
1,90
4,17
2,67
4,35
4,22
2,75
3,41
2,52
4,43
4,15
1,00
2,45
4,21
2,61
4,87
4,43
1,93
4,15
1,89
2,90
2,12
4,18
4,17
2,67
4,35
3,10
2,75
3,41
2,52
3,36
1,98
1,93
2,45
1,93
1,95
3,71
3,32
2,61
2,01
1,89
4,25
3,59
4,18
3,14
1,97
3,26
4,22
2,75
2,48
1,83
3,36
4,15
1,00
1,82
4,21
2,61
3,71
4,43
3,33
4,15
2,62
2,90
2,94
3,24
4,17
2,67
4,35
3,10
2,75
3,41
2,52
4,43
4,15
1,00
2,45
4,21
4,00
4,87
3,32
4,38
4,15
1,00
4,25
2,94
1,90
2,51
4,09
2,48
1,81
3,36
1,75
2,52
3,36
3,28
1,93
2,45
3,28
3,16
4,87
1,95
3,33
3,28
1,89
4,25
3,59
3,24
4,17
3,25
4,35
3,10
2,04
3,41
3,18
4,43
1,98
2,58
3,06
1,93
1,95
2,78
3,32
2,61
2,01
1,89
2,90
2,12
3,24
2,51
1,97
2,48
1,00
2,04
3,41
1,83
3,36
3,28
1,93
1,82
3,28
3,16
3,71
1,00
1,00
3,28
1,00
2,90
4,46
1,00
3,14
3,25
3,26
4,22
2,04
1,00
2,52
3,36
3,28
2,58
2,45
3,28
3,16
2,78
4,43
2,61
3,28
1,89
2,90
1,00
2,57
1,00
3,25
1,00
3,10
2,04
3,41
2,52
1,95
1,00
2,58
2,45
1,00
1,00
2,78
3,32
1,93
1,00
1,89
4,25
2,94
4,18
3,14
1,00
3,26
4,22
2,04
3,41
3,18
3,36
2,68
2,58
3,06
2,62
2,61
2,78
4,43
1,93
2,70
1,00
2,90
2,94
4,18
4,17
2,67
4,35
4,22
4,32
3,41
3,18
4,43
4,15
1,93
3,06
4,21
4,00
3,71
4,43
4,38
4,15
2,62
2,90
4,46
2,57
4,17
4,09
4,35
3,10
2,04
4,56
4,01
3,36
4,15
1,93
3,92
4,21
4,00
3,71
3,32
2,61
4,15
2,62
2,90
3,59
1,90
1,00
4,09
1,00
3,10
2,04
3,41
2,52
3,36
2,68
1,00
2,45
2,62
2,61
3,71
3,32
2,61
2,70
3,47
4,25
4,46
4,18
4,17
2,67
4,35
4,22
2,04
3,41
1,00
4,43
1,98
2,58
1,00
1,93
1,95
1,96
4,43
1,93
2,01
1,89
2,90
3,59
1,90
3,14
1,97
3,26
1,00
2,04
1,75
3,18
2,62
4,15
2,58
3,06
4,21
4,00
4,87
1,00
2,61
4,15
4,50
2,90
4,46
3,24
4,17
4,09
4,35
45,09 56,67 52,95 60,07 57,30 60,84 64,51 64,69 73,77 65,60 66,02 71,85 60,23 60,46 57,42 69,39 59,30 66,92 67,91 65,05 55,48 53,09 54,57 50,75 63,81 78,72 66,18 65,69 53,51 68,93
58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77 78 79 80 81 82 83 84 85 86 87
4,22
2,04
3,41
1,00
3,36
1,98
3,34
1,00
1,93
1,95
2,78
4,43
2,61
2,01
1,00
1,61
3,59
3,24
3,14
1,97
3,26
3,10
2,75
3,41
2,52
3,36
3,28
1,93
2,45
3,28
3,16
3,71
3,32
2,61
3,28
1,89
2,90
3,59
4,18
3,14
3,25
3,26
1,81
3,36
2,48
1,00
1,95
3,28
4,42
1,00
3,28
3,16
2,78
1,95
1,93
3,28
1,89
1,94
3,59
4,18
3,14
3,25
3,26
3,10
3,36
4,56
4,01
3,36
4,15
4,42
3,92
4,21
3,16
3,71
3,32
3,33
4,15
2,62
4,25
2,94
3,24
1,93
3,25
1,84
2,35
2,75
1,75
4,01
2,62
4,15
3,34
3,92
4,21
3,16
3,71
2,59
3,33
4,15
2,62
4,25
2,94
3,24
3,14
3,25
3,26
4,22
3,36
4,56
3,18
2,62
3,28
4,42
3,06
3,28
1,00
3,71
4,43
3,33
3,28
2,62
1,94
3,59
3,24
1,93
1,00
1,84
3,10
3,36
4,56
4,01
4,43
3,28
3,34
3,92
3,28
4,00
4,87
3,32
3,33
3,28
2,62
2,90
3,59
3,24
4,17
4,09
4,35
3,10
4,32
2,48
4,01
1,95
3,28
3,34
3,92
3,28
2,61
4,87
3,32
3,33
3,28
1,89
2,90
2,94
2,57
3,14
2,67
3,26
2,35
4,32
2,48
3,18
1,95
3,28
3,34
3,06
3,28
4,00
3,71
2,59
4,38
3,28
3,47
2,90
4,46
2,57
4,17
4,09
4,35
2,35
3,36
3,41
2,52
1,00
1,98
4,42
2,45
2,62
2,61
3,71
2,59
4,38
2,01
2,62
1,94
2,12
3,24
2,51
2,67
2,48
4,22
4,32
4,56
4,01
1,95
2,68
3,34
3,92
2,62
2,61
2,78
4,43
3,33
2,70
4,50
2,90
4,46
3,24
3,14
2,67
3,26
3,10
3,36
3,41
4,01
2,62
1,98
3,34
3,92
3,28
4,00
3,71
3,32
3,33
2,01
3,47
2,90
4,46
3,24
4,17
4,09
4,35
4,22
4,32
4,56
3,18
2,62
1,98
3,34
3,06
3,28
2,61
3,71
4,43
3,33
2,01
3,47
4,25
2,94
3,24
1,00
2,67
1,00
1,81
2,75
4,56
4,01
1,95
3,28
4,42
3,92
3,28
1,00
2,78
1,95
3,33
3,28
2,62
4,25
2,94
4,18
3,14
1,00
3,26
2,35
3,36
1,75
3,18
4,43
3,28
1,93
3,06
3,28
2,61
3,71
2,59
3,33
3,28
2,62
2,90
3,59
3,24
1,00
2,67
1,00
2,35
3,36
1,00
4,01
3,36
4,15
4,42
3,92
4,21
4,00
4,87
2,59
4,38
4,15
4,50
4,25
4,46
3,24
3,14
4,09
3,26
3,10
2,04
2,48
4,01
1,00
3,28
3,34
3,92
3,28
2,61
4,87
3,32
3,33
3,28
3,47
2,90
3,59
4,18
3,14
2,67
3,26
2,35
3,36
2,48
4,01
1,95
3,28
4,42
3,92
3,28
3,16
4,87
2,59
4,38
3,28
4,50
4,25
4,46
1,90
3,14
3,25
3,26
1,81
3,36
3,41
1,00
2,62
4,15
3,34
1,00
4,21
1,00
2,78
1,95
2,61
4,15
1,89
1,94
4,46
4,18
2,51
1,00
2,48
2,35
2,04
1,75
4,01
1,95
1,98
4,42
3,92
1,93
4,00
1,96
2,59
3,33
2,01
2,62
2,90
2,12
1,00
1,93
4,09
1,84
3,10
3,36
2,48
1,00
4,43
4,15
4,42
1,00
4,21
2,61
3,71
3,32
4,38
4,15
2,62
2,90
1,00
1,00
2,51
2,67
2,48
3,10
3,36
2,48
4,01
2,62
1,00
3,34
3,92
1,00
4,00
1,00
3,32
4,38
1,00
3,47
1,61
2,94
3,24
3,14
4,09
3,26
3,10
4,32
3,41
4,01
1,95
1,00
4,42
3,92
1,00
3,16
3,71
3,32
1,00
1,00
2,62
2,90
2,94
4,18
3,14
3,25
3,26
2,35
3,36
1,75
4,01
1,00
3,28
3,34
3,92
3,28
1,95
1,00
2,59
3,33
3,28
1,89
2,90
3,59
3,24
2,51
1,97
2,48
3,10
4,32
3,41
4,01
1,95
4,15
3,34
3,92
4,21
1,95
3,71
3,32
3,33
4,15
2,62
1,61
2,12
1,90
1,00
1,97
1,00
3,10
4,32
2,48
3,18
1,95
3,28
3,34
3,06
3,28
3,16
3,71
3,32
4,38
3,28
3,47
2,90
2,94
4,18
1,00
3,25
4,35
2,35
3,36
3,41
3,18
3,36
1,98
2,58
3,06
1,93
3,16
4,87
2,59
3,33
2,01
3,47
2,90
2,94
3,24
1,93
3,25
3,26
3,10
2,04
2,48
4,01
1,00
4,15
2,58
3,92
4,21
1,95
3,71
3,32
4,38
4,15
3,47
4,25
3,59
4,18
3,14
1,97
3,26
3,10
4,32
4,56
3,18
4,43
3,28
2,58
3,06
3,28
3,16
3,71
3,32
1,93
3,28
2,62
2,90
2,12
1,00
3,14
3,25
3,26
3,10
3,36
3,41
4,01
3,36
4,15
3,34
3,92
4,21
4,00
4,87
3,32
4,38
4,15
3,47
4,25
3,59
4,18
2,51
4,09
2,48
53,86 64,34 56,92 72,84 68,74 63,89 77,04 66,46 71,19 56,97 71,63 72,07 65,21 63,72 59,15 77,71 67,07 72,08 55,84 54,76 61,49 60,28 61,62 57,01 61,08 67,91 62,15 68,86 65,46 78,15
88 89 90 91 92 93 94 95 96 97 98 99 100 101 102 103 104 105 106 107 108 109
2,35
4,32
3,41
4,01
4,43
1,00
4,42
3,92
1,00
1,95
3,71
2,59
4,38
1,00
3,47
4,25
2,94
1,00
3,14
1,97
3,26
3,10
4,32
4,56
1,83
4,43
4,15
3,34
3,92
4,21
4,00
3,71
3,32
3,33
4,15
2,62
2,90
3,59
2,57
3,14
4,09
3,26
1,81
3,36
3,41
3,18
3,36
1,00
3,34
3,06
1,00
1,00
3,71
1,95
3,33
1,00
3,47
1,61
2,94
2,57
3,14
1,00
3,26
3,10
3,36
4,56
1,83
3,36
2,68
1,00
3,06
2,62
4,00
2,78
3,32
1,93
2,70
3,47
2,90
2,94
2,57
3,14
4,09
3,26
3,10
2,75
3,41
1,83
3,36
2,68
1,93
3,06
2,62
2,61
2,78
3,32
3,33
2,70
3,47
4,25
2,12
2,57
1,93
2,67
4,35
1,00
2,75
3,41
2,52
4,43
1,98
3,34
2,45
2,62
2,61
3,71
1,00
1,93
2,01
1,89
2,90
2,94
1,90
1,93
2,67
4,35
3,10
4,32
1,75
2,52
3,36
1,98
1,93
2,45
2,62
3,16
3,71
3,32
4,38
2,01
2,62
4,25
2,94
1,00
3,14
4,09
3,26
3,10
4,32
3,41
2,52
3,36
1,98
3,34
2,45
1,93
2,61
4,87
3,32
3,33
2,01
3,47
2,90
2,94
2,57
1,93
2,67
3,26
3,10
4,32
4,56
1,83
3,36
1,00
3,34
1,82
1,00
2,61
4,87
3,32
4,38
1,00
4,50
4,25
2,94
1,00
2,51
2,67
2,48
4,22
4,32
3,41
2,52
4,43
2,68
2,58
2,45
2,62
2,61
3,71
4,43
2,61
2,70
4,50
2,90
2,94
2,57
3,14
2,67
3,26
3,10
2,04
3,41
1,83
3,36
1,00
3,34
1,82
1,00
1,00
3,71
3,32
3,33
1,00
1,00
4,25
2,94
2,57
3,14
4,09
3,26
3,10
3,36
4,56
2,52
3,36
2,68
3,34
2,45
2,62
3,16
3,71
1,95
4,38
2,70
1,00
2,90
2,94
2,57
2,51
3,25
2,48
1,81
3,36
2,48
2,52
1,95
2,68
1,00
3,06
2,62
3,16
3,71
1,95
1,00
2,70
1,89
1,61
3,59
2,57
3,14
3,25
3,26
3,10
2,04
3,41
2,52
3,36
2,68
3,34
3,92
2,62
1,00
2,78
1,95
3,33
2,70
3,47
2,90
2,12
3,24
4,17
4,09
4,35
3,10
1,00
3,41
3,18
2,62
2,68
2,58
3,06
2,62
3,16
3,71
1,95
1,00
2,70
2,62
1,00
2,12
1,90
4,17
3,25
4,35
1,81
2,75
4,56
2,52
3,36
2,68
1,93
2,45
3,28
2,61
3,71
1,95
3,33
2,70
3,47
4,25
2,12
1,90
4,17
2,67
4,35
1,00
3,36
1,00
1,00
2,62
1,98
1,00
1,00
1,93
1,95
3,71
4,43
3,33
2,01
1,89
2,90
2,12
1,00
2,51
2,67
2,48
2,35
2,04
1,75
2,52
2,62
1,98
3,34
2,45
1,93
1,95
1,96
2,59
3,33
2,01
1,00
4,25
2,12
1,90
3,14
2,67
1,84
3,10
1,00
2,48
1,83
2,62
2,68
1,00
1,82
1,00
1,95
3,71
3,32
2,61
1,00
1,00
4,25
4,46
3,24
1,93
1,97
3,26
1,81
2,04
1,75
1,83
3,36
1,00
1,00
1,82
1,93
2,61
4,87
1,95
1,93
2,01
1,00
2,90
2,12
4,18
1,93
2,67
1,00
1,00
3,36
2,48
1,00
2,62
2,68
1,00
3,92
1,93
1,95
2,78
3,32
2,61
2,01
1,00
2,90
2,12
3,24
1,93
1,97
3,26
1,81
4,32
1,00
1,83
1,95
1,98
1,00
1,82
3,28
4,00
1,96
1,95
3,33
2,01
1,00
4,25
2,12
3,24
1,93
1,00
1,00
62,51 74,54 52,49 62,67 60,83 54,33 61,90 62,29 60,85 67,25 54,52 61,52 53,29 63,08 56,18 62,56 45,89 49,75 50,24 45,73 49,08 46,78
Lampiran 09 : Data SPSS REGRESSION /MISSING LISTWISE /STATISTICS COEFF OUTS R ANOVA /CRITERIA=PIN(.05) POUT(.10) /NOORIGIN /DEPENDENT Motivasi /METHOD=ENTER Komunikasi.
Regression Variables Entered/Removed
Model 1
Variables
Variables
Entered
Removed
a
Komunikasi
b
Method . Enter
a. All requested variables entered. b. Dependent Variable: Motivasi
Model Summary
Model
R
1
.712
R Square a
Adjusted R
Std. Error of the
Square
Estimate
.507
.503
6.45953
a. Predictors: (Constant), Komunikasi b
ANOVA Model 1
Sum of Squares
df
Mean Square
F
Regression
4597.400
1
4597.400
Residual
4464.637
107
41.726
Total
9062.037
108
Sig.
110.182
.000
a
a. Predictors: (Constant), Komunikasi b. Dependent Variable: Motivasi
Coefficients
a
Standardized Unstandardized Coefficients Model 1
B (Constant) Komunikasi
Std. Error 12.752
4.412
.360
.034
Coefficients Beta
t
.712
Sig.
2.890
.005
10.497
.000
RIWAYAT HIDUP
Penulis bernama Emir lahir pada tanggal 30 Maret 1980 di Kowioha Kabupaten Kolaka. Penulis adalah anak ke lima dari tujuh orang bersaudara, pasangan suami istri Bapak Nuhung (Alm) dan Ibu Herlina, dan saat ini orang tua
berdomisili
di
Kowioha
Kecamatan
WundulakoKabupaten Kolaka.
Penulis mengenyam pendidikan di Sekolah Dasar Negeri (SDN) 1 Wundulako dan tamat pada tahun 1993, Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 1 Wundulako, Tingkat
tamat pada tahun 1996, dan Sekolah Lanjutan
Atas Negeri (SLTAN) 1 Wundulako dan tamat pada tahun 1999.
Kemudian Penulis melanjutkan pendidikan Strata Satu (S1) di Universitas Halu Oleo Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Jurusan Ilmu Komunikasi pada tahun 2000 dan selesai pada tahun 2005.
Saat ini penulis telah berkeluarga dan telah di karunia 3 orang anak dan ketiganya sedang mengenyam pendidikan di Sekolah Dasar Negeri (SDN) 18 Baruga Kota Kendari. Penulis saat ini berdomisi di Desa Kota Bangun Kecamatan Ranomeeto Kabupaten Konawe Selatan.
Sejak tahun 2014 penulis bekerja sebagai staf administrasi Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Kendari.