eJournal Ilmu Administrasi Bisnis, 2015, 3 (2): 507-518 ISSN 2355-5408, ejournal.adbisnis.fisip-unmul.ac.id © Copyright 2015
PENGARUH KOMPENSASI TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA KANTOR SEKRETARIAT DPRD PROVINSI KALIMANTAN TIMUR Agus Marandeka 1 Abstrak Pengaruh Kompensasi Terhadap Kinerja Pegawai Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat (DPRD) Provinsi Kalimantan Timur, bimbingan Bapak Dr. M. Zaini, M.Si dan Ibu Rina Juwita, S.IP, M.HRIR. Tujuan penelitian ini mengetahui pengaruh kompensasi dalam bentuk tunjangan dan insentif yang diberikan kepada pegawai terhadap kinerja pegawai pada Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Provinsi Kalimantan Timur, dengan menggunakan 49 sampel dengan menggunakan alat analisis regresi liner sederhana. Dari hasil analisis regresi sederhana antara variabel kompensasi dan kinerja pegawai diperoleh persamaan Y = 2,53+ 0,33 X. Selanjutnya nilai korelasi r sebesar 0,541. Setelah hasil analisis tersebut dibandingkan dengan r tabel (tabel harga kritis) dimana N = 49 dengan taraf signifikansi 0,05, ternyata r hitung empiris lebih besar dari r tabel (0,541 >0,3059). Dengan demikian hipotesis kerja (hi) diterima kebenarannya dan menolak hipotesis nol (ho). Hal ini berarti ada pengaruh antara kompensasi kerja dengan kinerja pegawai Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat (DPRD) Provinsi Kalimantan Timur. Walaupun kompensasi yang diterima pegawai Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat (DPRD) Provinsi Kalimantan Timur memiliki pengaruh positif untuk dapat meningkatkan kinerja pegawai tetapi pengaruh yang terjadi tersebut belum lah maksimal atau belum memenuhi tujuan yang ingin dicapai. Kata Kunci : Kompensasi, Kinerja Pegawai
Pendahuluan Salah satu yang menjadi fokus perhatian pemerintah atau birokrat dewasa ini adalah bagaimana usaha guna mengefektifkan organisasi dan sumber daya yang tersedia dan memperbaiki produktifitas, kualitas serta pelayanan. Oleh karena itu aparatur sebagai sumber daya manusia yang ada dalam organisasi pemerintah perlu dikembangkan dan dioptimalkan kinerjanya melalui berbagai upaya, salah satunya dengan memberikan kompensasi yang layak agar produktifitas, kualitas, dan pelayanan sebagai sasaran akhir dapat tercapai.
1
Mahasiswa Program S1 Ilmu Admistrasi Bisnis, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Mulawarman. Email:
[email protected]
eJournal Ilmu Administrasi Bisnis, Volume 3, Nomor 2, 2015: 507-518
Peran strategis Sumber Daya Manusia menekankan bahwa orang-orang di organisasi adalah sumber daya yang penting dan juga merupakan investasi organisasi yang besar. Agar Sumber Daya Manusia dapat memainkan peran yang strategis, organisasi harus berfokus pada masalah-masalah dan implikasi SDM jangka panjang. Sebagai ilustrasi peran strategis pengembangan SDM adalah bagaimana mengatasi masalah kekurangan yang ada saat ini, langkah-langkah pengembangan apa yang harus dilakukan dan berapa kebutuhan SDM yang diinginkan, serta jenis kebutuhan apa yang cocok untuk pekerjaan tertentu. Adanya standar dasar penilaian kinerja MSDM akan memperjelas seberapa besar konstribusi yang dapat diberikan oleh seorang aparat dalam menjalankan tugasnya sebagai wakil pemerintah. Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Propinsi Kalimantan Timur mempunyai tugas pokok melaksanakan, merumuskan, mengkoordinasikan, administrasi umum, keuangan, persidangan, dan hubungan masyarakat serta menyediakan tenaga ahli DPRD. Dalam rangka meningkatkan kinerja pegawai, diperlukan tenaga kerja yang terampil, berpendidikan dan berpengalaman agar tercipta kinerja yang baik. Kinerja yang baik dari pegawai sudah seharusnya mendapat penghargaan yang diberikan pihak perusahaan atau instansi terhadap pegawai yang mempunyai produktivitas tinggi terhadap pekerjaannya. Namun ada halnya penghargaan tersebut yang dianggap kurang adil dan tidak setingkat dengan apa yang mereka kerjakan, hal inilah yang sering menimbulkan kecemburuan antara pegawai, satu di antaranya adalah dengan memberikan fasilitas yang pantas diberikan dan sesuai dengan kemampuan dan hasil yang diberikan pegawai tersebut terhadap perusahaan atau instansi. Fasilitas yang dimaksud adalah pemberian gaji dan insentif yang sesuai dengan pekerjaannya. Hasil observasi menunjukkan kecemburuan terhadap pemberian kompensasi berupa tunjungan dan insentif yang tidak sesuai dengan hasil kerja pegawai akan berdampak kepada kinerja pegawai, dalam artian kinerjanya akan menurun. Namun jika kompensasi yang diberikan sesuai dengan hasil kerjanya tentu saja akan meningkatkan kinerjanya. Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan maka peneliti akan meneliti dengan judul ”Pengaruh Kompensasi Terhadap Kinerja Pegawai Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Provinsi Kalimantan Timur”. Kerangka Dasar Teori Kompensasi Salah satu tujuan orang mau bekerja adalah ingin mendapatkan kompensasi berupa gaji dengan jumlah yang dianggapnya sesuai. Memang gaji bukan merupakan satu-satunya tujuan orang bekerja, namun setidaknya gajilah yang merupakan faktor utama mengapa orang mau bekerja. Gaji yang tinggi merupakan salah satu pendorong utama bagi kepuasan pegawai, namun tidak berarti gaji yang tinggi serta merta produktivitas akan tinggi pula, karena masih banyak faktor lain yang berpengaruh terhadap produktivitas tersebut. 508
Pengaruh Kompensasi Terhadap Kinerja Pegawai (Agus Marandeka)
Menurut Siswanto (2005: 115) bahwa pengertian kompensasi tidak sama dengan upah, upah adalah salah satu perwujudan nyata dari pemberian kompensasi, tetapi dapat pula berupa tunjangan innatura, fasilitas perumahan, fasilitas kesehatan, fasilitas kendaraan, tunjangan keluarga, pakaian seragam dan sebagainya yang dapat dinilai dengan uang. Dengan demikian kompensasi adalah imbalan jasa atau balas jasa yang diberikan oleh perusahaan kepada para tenaga kerja, karena tenaga kerja tersebut telah memberikan sumbangan tenaga dan fikiran, demi kemajuan dan kontinuitas perusahaan dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Selanjutnya menurut Handoko (2005: 156) : Dipandang dari adminstrasi kompensasi mempunyai tujuan-tujuan tertentu antara lain Untuk memperoleh Personalia yang Qualified, Mempertahankan para karyawan yang ada sekarang, Menjamin Keadilan, Menghargai perilaku yang diinginkan, Mengendalikan biaya-biaya dan . Memenuhi peraturan-peraturan legal. Penjelasan dari pendapat tersebut sebagai berikut: a. Untuk memperoleh Personalia yang Qualified Kompensasi perlu ditetapkan cukup tinggi untuk menarik para pelamar karena perusahaan bersaing dalam pasar tenaga kerja tingkat pengupahan harus sesuai dengan kondisi suplai dan permintaan tenaga kerja. b. Mempertahankan para karyawan yang ada sekarang Bila tingkat kompensasi tidak kompetetif, niscaya banyak pegawai yang baik akan keluar. Untuk mencegah perputaran pegawai, pengupahan hrus dijaga agar tetap kompetetif dengan perusahaan lain. c. Menjamin Keadilan Administrasi pengupahan dan penggajian berusaha untuk memenuhi prinsip keadilan. Keadilan atau konsistensi internal dan eksternal sangat penting diperhatikan dalam penentuan tingkat kompensasi. d. Menghargai perilaku yang diinginkan Kompensasi hendaknya mendorong perilaku-perilaku yang diinginkan. Prestasi kerja yang baik pengalaman, kesetiaan, tanggung jawab baru dan perilaku-perilaku lainnya yang dapat dihargai melalui rencana kompensasi yang efektif. e. Mengendalikan biaya-biaya Suatu program kompensasi yang rasional membantu organisasi untuk mendapatkan dan mempertahankan sumberdaya manusianya pada tingkat biaya yang layak. f. Memenuhi peraturan-peraturan legal Program kompensasi yang baik memperhatikan kendala-kendala seperti batasan-batasan legal dan memenuhi semua peraturan pemerintah. Dari pendapat tersebut jelaslah bahwa kompenasi merupakan salah satu motif sehingga pegawai dapat meningkatkan kinerjanya. Jadi kompensasi adalah tunjangan tidak berwujud, fasilitas perumahan, fasilitas kesehatan, fasilitas
509
eJournal Ilmu Administrasi Bisnis, Volume 3, Nomor 2, 2015: 507-518
kendaraan, tunjangan keluarga, pakaian seragam dan sebagainya yang dapat dinilai dengan uang. Kinerja Kinerja pegawai secara umum merupakan perwujudan kerja yang dilakukan oleh pegawai yang biasanya dipakai sebagai dasar penilaian terhadap pegawai atau organisasi. Kinerja yang baik merupakan suatu langkah untuk menuju tercapainya tujuan organisasi oleh karena itu, kinerja juga merupakan sarana penentu dalam mencapai tujuan organisasi sehingga perlu diupayakan untuk meningkatkan kinerja pegawai. Menurut Ilyas (2000:55) mengatakan pengertian kinerja adalah sebagai berikut: “Kinerja adalah penampilan, hasil karya personil baik kualitas, maupun kuantitas penampilan individu maupun kelompok kerja personil, penampilan hasil karya tidak terbatas kepada personil yang memangku jabatan fungsional maupun struktural tetapi juga kepada keseluruhan jajaran personil di dalam organisasi”. Pengukur Kinerja Untuk mengetahui tinggi rendahnya kinerja seseorang maka diperlukan suatu pengukuran kinerja. Pengukuran kinerja menurut Simamora (2004:50) adalah “merupakan suatu alat manajemen untuk meningkatkan kualitas pengambilan keputusan dan akuntabilitas.” Menurut Dharma (2004:355) pengukuran kinerja harus mempertimbangkan hal-hal berikut : a. Kuantitas, yaitu jumlah yang harus diselesaikan harus dicapai. b. Kualitas, yaitu mutu yang harus dihasilkan (baik atau tidaknya). c. Ketepatan waktu, yaitu sesuai tidaknya dengan waktu yang direncanakan. Definisi Konsepsional Batasan dari variabel yang dibahas dalam penulisan ini telah dikemukakan secara teoritis dan untuk mempermudah dan mempelajari pengertian dari batasan tersebut, maka diperlukan penjabarkan dalam bentuk operasional. Definisi operasional diperlukan dalam penelitian untuk mengetahui variabel-variabel yang akan diukur. Definisi operasional rumusan indikator-indikator untuk menggambarkan variabel-variabel yang akan diselidiki dan mengukurnya untuk mencari suatu jawaban dari perumusan masalah yang telah ditentukan. Berdasarkan teori-teori yang dikemukakan sebelumnya, maka dapat diketahui indikator-indikator dan masing-masing variabel dalam penelitian ini yaitu: a. Kompensasi (X) adalah imbalan jasa atau balas jasa yang diberikan oleh pemerintah kepada para pegawai Sekretariat DPRD Provinsi Kalimantan Timur, karena pegawai tersebut telah memberikan sumbangan tenaga dan pikiran, demi kemajuan dan kontinuitas Sekretariat DPRD Provinsi Kalimantan Timur dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan. b. Kinerja pegawai adalah gambaran mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan kegiatan/kebijaksanaan dalam mewujudkan sasaran, tujuan visi dan misi organisasi.
510
Pengaruh Kompensasi Terhadap Kinerja Pegawai (Agus Marandeka)
Metode Penelitian Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriktif kuantitatif yang berusaha untuk melakukan pemecahan masalah yang ada berdasarkan data dan informasi mengenai pengaruh kompensasi terhadap kinerja pegawai Sekretariat DPRD Provinsi Kalimantan Timur. Definisi Konsepsional Adapun indikator variabel kompensasi (X), adalah sebagai berikut: a. Tunjangan Pegawai seperti tunjangan jabatan, tunjangan beras, tunjangan tambahan penghasilan pegawai dan tunjangan anak. b. Insentif Pegawai berupa pemberian uang makan Selanjutnya indikator variabel Kinerja (Y), yaitu : a. Kualitas. b. Kuantitas. c. Kemampuan bekerja mandiri d. Kemampuan bekerjasama dalam bekerja Populasi Dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pegawai Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Propinsi Kaiimantan Timur yang berstatus pegawai negeri sipil berjumlah 97 orang tidak termasuk unsur pimpinan. Berhubung jumlah populasi cukup besar, maka pada penelitian ini maka dilakukan penarikan sampel dengan menggunakan rumus Slovin yang dikutip oleh Umar (2005 : 287) dengan rumus : Dimana : N Ukuran populasi e = Persen kelonggaran karena ketidak telitian = 10 % n = ukuran sampel Jadi besarnya sampel yang diteliti adalah 97 n = = 49,23 dibulatkan 49 sampel 1 + 97.0,12 Teknik pengambilan sampel menggunakan metode probability sampling, yaitu sample random sampling yang memungkinkan setiap elemen populasi mempunyai peluang yang sama untuk terpilih menjadi sample sesuai dengan kriteria-kriteria yang telah ditentukan oleh penulis. Teknik Pengumpulan Data Tehnik yang dipergunakan dalam mengumpulkan data pada penulisan ini adalah sebagai berikut : a. Penelitian Kepustakaan (Library Research), Yaitu suatu cara penelitian untuk mengumpulkan data yang diperoleh dari hasil laporan yang dibuat Sekretariat DPRD Provinsi Kalimantan Timur serta mempelajari literatur-literatur yang berhubungan dengan penelitian ini.
511
eJournal Ilmu Administrasi Bisnis, Volume 3, Nomor 2, 2015: 507-518
b. Penelitian Lapangan (Field Work Research), Yaitu suatu cara penelitian untuk mengumpulkan data yang diperoleh dari obyek penelitian dengan cara: 1) Kuisioner Kuisioner, yaitu pengumpulan data dengan menggunakan daftar pertanyaan yang telah disusun secara sistematis. Dalam penelitian ini daftar pertanyaan berupa angket yang diberikan kepada pegawai Sekretariat DPRD Provinsi Kalimantan Timur. 2) Wawancara Wawancara, yaitu pengumpulan data dengan mengadakan tanya jawab secara langsung kepada pegawai administrasi mengenai data-data umum dan data pegawai Sekretariat DPRD Provinsi Kalimantan Timur. 3) Observasi, yaitu kegiatan yang dilakukan dengan cara mengadakan pengamatan secara langsung ke objek penelitian. Teknik Analisa Data Sebelum dilakukan pengolahan data, maka kuisioner harus diuji terlebih dahulu dengan uji reliabilitas dan uji validitas. Uji Reliabilitas Pengujian reliabilitas dimaksudkan untuk mengukur suatu kuisioner yang merupakan indikator dari variabel konstruk. Suatu kuisioner dikatakan riabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Pengukuran reliabilitas digunakan uji statistik Cronbach Alpha (α ). Suatu konstruk atau variabel dikatakan riabel jika memberikan nilai Cronbach alpha > 0.60 namun sebaliknya jika < 0,60 maka konstruk atau variabel tidak riabel (Nunnally yang dikutip oleh Ghozali : 2005 : 140) Uji Validitas Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuisioner. Suatu kuisioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuisioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuisioner tersebut. Analisis Regresi Linier Sederhana Teknik analisis data yang digunakan adalah regresi linier sederhana dengan formula (Soegiyono, 2008 : 181), sebagai berikut: Y = a + bX Dimana : Y = Kinerja pegawai a = Konstanta b = Koefisien regresi X = Kompensasi Untuk mengetahui apakah ada pengaruh antara variabel motivasi (X) dengan Variabel Kinerja (Y), maka dipergunakan suatu alat yaitu ukuran korelasi Non parametrik dengan menggunakan koefisien korelasi Product Moment dari Soegiyono (2008 : 201), dengan rumus sebagai berikut : 512
Pengaruh Kompensasi Terhadap Kinerja Pegawai (Agus Marandeka)
rxy
N XY ( X )( Y )
( N X
2
( X ) 2 N Y 2 ( Y ) 2
Dimana : rxy = Koefisien Korelasi n = Banyaknya Sampel X = Motivasi Y = Kinerja pegawai Selanjutnya Untuk mengetahui pengaruh kompensasi terhadap kinerja pegawai digunakan table intresprestasi di bawah ini Tabel Interpretasi Dari Nilai r R Interpretasi 0 Tidak Berkorelasi 0,01-0,20 Sangat Rendah 0,21-0,40 Rendah 0,41-0,60 Cukup Tinggi 0,61-0,80 Tinggi 0,81-0,99 Sangat Tinggi 1 Sempurna Sumber: Soegiyono, (2008 : 301) Pengujian Hipotesis Selanjutnya untuk melihat signifikansi atau pengaruh tersebut dengan membandingkan nilai r hitung dengan r tabel. Hasil perbandingan tersebut digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan untuk menerima atau menolak hipotesis yang diajukan. Jika r hitung > r tabel maka hipotesis kerja (Hk) diterima dan menolak Hipotesis Nihil (Hn). Sebaliknya r hitung < r tabel maka hipotesis kerja (Hk) ditolak dan menerima Hipotesis Nihil (Hn). Hasil Penelitian Gambaran Umum Lokasi Penelitian Keberadaan Sekretariat DPRD Provinsi Kalimantan Timur didasari pada landasan hukum yang terdiri dari : Undang-undang Nomor 25 tahun 1956 tentang pembentukan Daerah-daerah Otonom Provinsi Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan dan Kalimantan Timur (Lembaran Negara Tahun 1956 Nomor 65, Tambahan Lembaran Negara Nomor 106); Undang-undang Nomor 8 Tahun 1974 Tentang pokok-pokok kepegawaian (Lembaran Negara Nomor 3041) sebagai telah diubah dengan undang-undang nomor 169, tambahan lembaran Negara Nomor 3890); Undang-undang nomor 17 tahun 2003 tentang keuangan negara (lembaran negara tahun 2003 nomor 47, tambahan lembaran negara nomor 4286); 513
eJournal Ilmu Administrasi Bisnis, Volume 3, Nomor 2, 2015: 507-518
Undang-undang nomor 01 tahun 2004 tentang perbendaharaan (lembaran negara tahun2004 nomor 5, tambahan lembaran negara nomor 4355); Undang-undang nomor 10 tahun 2004 tentang pembentukan peraturan perundang-undangan (lembaran negara tahun2004 nomor 53, tambahan lembaran negara nomor 4389); Undang-undang nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah (Lembaran negara tahun2004 nomor 125, tambahan lembaran negara nomor 4437) sebagaimana telah diubah dengan undang-undang nomor 8 tahun 2005 tentang penetapan peraturan Pemerintah tentang Pengganti Undang-undang nomor 3 tahun 2005 tentang perubahan atas undang-undang nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah menjadi Undang-undang (Lembaran negara tahun 2005 nomor 108, tambahan lembaran negara nomor 4548); dan diubah terakhir dengan undang-undang nomor 12 tahun 2008 tentang Perubahan kedua atas undang-undang nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah (Lembaran negara tahun 2008 nomor 58, tambahan lembaran negara nomor 4844); Undang-undang nomor 33 tahun 2004 tentang perimbangan keuangan antara pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran negara tahun 2004 nomor 126, tambahan lembaran negara nomor 4438); Peraturan Pemrintah Nomor 9 Tahun 2000 tentang Wewenang Pengangkatan, Pemindahan dan Pemberhentian Pegawai Negara Sipil (Lembaran negara tahun 2000 nomor 193, tambahan lembaran negara nomor 4014); Peraturan Pemrintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran negara tahun 2005 nomor 140, tambahan lembaran negara nomor 4578); Peraturan Pemrintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian urusan Pemerintah antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Kabupaten/kota (Lembaran negara tahun 2007 nomor 82, tambahan lembaran negara nomor 4737); Peraturan Pemrintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran negara tahun 2007 nomor 89, tambahan lembaran negara nomor 4741); Keputusan Peresiden Nomor 50/P Tahun 2008 tanggal 1 Juli 2008 Tentang Pemberhentian Sdr. Drs. Yurnalis Ngayoh, MM sebagai Gubernur masa jabatan Tahun 2003-2008 dan mengangkat Sdr. Ir. Tamizi A. Karim, M,Se. Sebagai Pj. Gubernur Kalimantan Timur sampai dengan dilantiknya Gubernur dan Wakil Gubernur Kalimantan Timur masa jabatan Tahun 2008-2013; Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 57 Tahun 2007 tentang Petunjuk Teknis Penataan Organisasi Perangkat Daerah; Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Timur Nomor 05 Tahun 2008 tentang Urusan Pemerintah Daerah Provinsi Kalimantan Timur (Lembaran Daerah tahun 2008 nomor 05); Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Timur Nomor 07 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Kalimantan Timur (Lembaran Daerah tahun 2008 nomor 07). 514
Pengaruh Kompensasi Terhadap Kinerja Pegawai (Agus Marandeka)
Berdasarkan hasil perhitungan tentang uji reliabilitas didapatkan nilai alfa cronbach sebesar 0,695. Jika nilai ini dibandingkan dengan 0,60 maka hasil perhitungan sebesar 0,695 > 0,60, ini berarti konstruk instrument yang diteliti reliabel. Setelah data reliabel, selanjutnya dilakukan pengujian validitas. Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuisioner. Suatu kuisioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuisioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuisioner tersebut. Nilai t hitung hasil perhitungan 2,994, jika nilai t ini kita bandingkan dengan nilai t pada alfa (α) 0,05 pada tabel t didapatkan nilai 1,96. ini berarti 2,994 > 1,96 yang berarti kuisioner dikatakan valid. Pengaruh kompensasi terhadap kinerja pegawai pegawai diperoleh dengan persamaan regresi, yaitu Y = 2,53+ 0,33 X yang berarti, bahwa nilai konstanta sebesar 2,53 menunjukkan bahwa jika kompensasi bernilai nol (tidak diperhatikan) maka kinerja pegawai pegawai Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat (DPRD) Provinsi Kalimantan Timur sebesar 2,53. Sedangkan koefisien sebesar 0,33 menunjukkan bahwa jika kompensasi meningkat satu satuan maka kinerja pegawai pegawai akan mengalami perubahan atau peningkatan sebesar 0, 33 dalam ukuran kualitatif. Dengan demikian analisis ini menunjukkan bahwa variabel kompensasi (X) mempunyai pengaruh terhadap variabel Kinerja pegawai (Y). Pengaruh antara kompensasi dengan kinerja pegawai Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat (DPRD) Provinsi Kalimantan Timur ternyata positif dan cukup kuat, hal ini di buktikan dengan korelasi r = 0,514 di mana pedoman untuk memberikan interpretasi yang dikemukakan oleh Soegiyono berada pada interval 041 – 0,600 yang termasuk dalam kategori cukup tinggi. Hal ini berarti bahwa kenaikan (penurunan) X mengakibatkan peningkatan (penurunan) Y. Harga r tabel untuk taraf kesalahan 5% dengan n = 49 diperoleh 0,3059 karena harga r hitung > r tabel baik untuk kesalahan 5% (0,514 >0,3059) maka dapat disimpulkan terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara kompensasi dan kinerja pegawai Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat (DPRD) Provinsi Kalimantan Timur. Tujuan pemberian kompensasi adalah mengharapkan pegawai memberikan sumbangan tenaga dan fikiran, demi kemajuan dan kontinuitas instansi dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Hasil ini menunjukkan bahwa kompensasi yang diberikan Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat (DPRD) Provinsi Kalimantan Timur berupa tunjangan seperti tunjangan jabatan, tunjangan beras, tunjangan tambahan penghasilan pegawai dan tunjangan anak dan insentif berupa pemberian uang makan telah berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat (DPRD) Provinsi Kalimantan Timur, namun masih perlu lagi ditingkatkan agar kinerja pegawai dapat lebih meningkat lagi.
515
eJournal Ilmu Administrasi Bisnis, Volume 3, Nomor 2, 2015: 507-518
Visi dan Misi 1. Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Provinsi Kalimantan Timur mempunyai visi: Terwujudnya pelayanan prima dalam rangka mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi DPRD Provinsi 2. Sedangkan Misi Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Provinsi Kalimantan Timur a. Meningkatkan pelayanan terhadap DPRD b. Meningkatkan sumber daya aparatur setwan dan DPRD c. Memfasilitasi terwujudnya kemitraan yang sejajar dan harmonis antara legislatif dan eksekutif. Pembahasan Berdasarkan hasil perhitungan tentang uji reliabilitas didapatkan nilai alfa cronbach sebesar 0,695. Jika nilai ini dibandingkan dengan 0,60 maka hasil perhitungan sebesar 0,695> 0,60, ini berarti konstruk instrument yang diteliti reliabel. Setelah data reliabel, selanjutnya dilakukan pengujian validitas. Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuisioner. Suatu kuisioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuisioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuisioner tersebut. Nilai t hitung hasil perhitungan 2,994, jika nilai t ini kita bandingkan dengan nilai t pada alfa (α) 0,05 pada tabel t didapatkan nilai 1,96. ini berarti 2,994> 1,96 yang berarti kuisioner dikatakan valid. Pengaruhkompensasi terhadap kinerja pegawai pegawai diperoleh dengan persamaan regresi, yaitu Y = 2,53+ 0,33 Xyang berarti, bahwa nilai konstanta sebesar 2,53 menunjukkan bahwa jika kompensasibernilai nol (tidak diperhatikan)maka kinerja pegawai pegawai Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat (DPRD) Provinsi Kalimantan Timursebesar 2,53. Sedangkan koefisien sebesar 0,33 menunjukkan bahwa jika kompensasimeningkat satu satuanmaka kinerja pegawai pegawai akan mengalami perubahan atau peningkatan sebesar 0, 33 dalam ukuran kualitatif. Dengan demikian analisis ini menunjukkan bahwa variabel kompensasi (X) mempunyai pengaruh terhadap variabel Kinerja pegawai (Y). Pengaruh antara kompensasi dengan kinerja pegawai Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat (DPRD) Provinsi Kalimantan Timur ternyata positif dan cukup kuat, hal ini di buktikan dengan korelasi r = 0,514 dimana pedoman untuk memberikan interpretasi yang dikemukakan oleh Soegiyono berada pada interval 041 – 0,600 yang termasuk dalam kategori cukup tinggi. Hal ini berarti bahwa kenaikan (penurunan) X mengakibatkan peningkatan (penurunan) Y. Harga r tabel untuk taraf kesalahan 5% dengan n = 49 diperoleh 0,3059 karena harga r hitung > r tabel baik untuk kesalahan 5% (0,514>0,3059) maka dapat disimpulkan terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara kompensasi dan kinerja
516
Pengaruh Kompensasi Terhadap Kinerja Pegawai (Agus Marandeka)
pegawai Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat (DPRD) Provinsi Kalimantan Timur. Tujuan pemberian kompensasi adalah mengharapkan pegawai memberikan sumbangan tenaga dan fikiran, demi kemajuan dan kontinuitas instansi dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Hasil ini menunjukkan bahwa kompensasi yang diberikan Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat (DPRD) Provinsi Kalimantan Timur berupa tunjangan seperti tunjangan jabatan, tunjangan beras, tunjangan tambahan penghasilan pegawai dan tunjangan anak dan insentif berupa pemberian uang makan telah berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat (DPRD) Provinsi Kalimantan Timur, namun masih perlu lagi ditingkatkan agar kinerja pegawai dapat lebih meningkat lagi. Penutup variabel kompenasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja. Dari hasil analisis regresi sederhana antara variabel kompensasi dan kinerja pegawai diperoleh persamaan Y = 2,53+ 0,33 X. Selanjutnya nilai korelasi r sebesar 0,541. Setelah hasil analisis tersebut dibandingkan dengan r tabel (tabel harga kritis) dimana N = 49 dengan taraf signifikansi 0,05, ternyata r hitung empiris lebih besar dari r tabel (0,541 >0,3059). Dengan demikian hipotesis kerja (hi) diterima kebenarannya dan menolak hipotesis nol (ho). Hal ini berarti ada pengaruh antara kompensasi kerja dengan kinerja pegawai Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat (DPRD) Provinsi Kalimantan Timur. Walaupun kompensasi yang diterima pegawai Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat (DPRD) Provinsi Kalimantan Timur memiliki pengaruh positif untuk dapat meningkatkan kinerja pegawai tetapi pengaruh yang terjadi tersebut belum lah maksimal atau belum memenuhi tujuan yang ingin dicapai karena masih seringnya terjadi keterlambatan pembuatan laporan disebabkan karena tidak dikerjakan oleh semua pegawai Kompensasi yang diterima pegawai Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat (DPRD) Provinsi Kalimantan Timur mempunyai pengaruh yang positif terhadap kinerja pegawai, hal tersebut agar dipertahankan dan ditingkatkan karena hasil yang dicapai belumlah maksimal dan perlu mendapat perhatian yang baik dari pihak manajemen. Pihak Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat (DPRD) Provinsi Kalimantan Timur harus memperhatikan pemberian kompensasi yang efektif dengan melihat hasil kerja pegawai, agar dapat terjadi peningkatan kinerja pegawai. Kepada atasan pegawai untuk selalu memberikan arahan dan mengkordinasikan para pegawai Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat (DPRD) Provinsi Kalimantan Timur agar kinerja pegawai selalu meningkat sehingga pegawai selalu mendapatkan kompensasi yang layak. Hendaknya kompensasi yang telah diberikan benar-benar sesuai kinerja sehingga kecemburuan antar pegawai Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat (DPRD) 517
eJournal Ilmu Administrasi Bisnis, Volume 3, Nomor 2, 2015: 507-518
Provinsi Kalimantan Timur. Hal ini untuk meningkatkan hubungan kerja yang lebih baik antar pegawai Daftar Pustaka Dharma, Surya, 2004, Manajemen Kinerja, Falsafah, Teori dan Penerapannya, Puataka Pelajar, Yogyakarta Flippo, Edwin B,1996, Manajemen Personalia, Edisi ke 6, Alih bahasa Moh. Masud, Erlangga Jakarta George R. Terry, 2001, Prinsip-prinsip Manajemen, Bumi Aksara, Jakarta Gomes, Faustino Cardoso, 2003, Manajemen Sumber Daya Manusia, Andi Offset, Yogyakarta. Handoko T. Hani.,2005, Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia, Edisi Kedua, Penerbit BPFE, Yogyakarta Henry, Simamora, 2004, Manajemen Sumber Daya Manusia Bagian Penerbitan STIE YKPN, Yogyakarta Ilyas Yaslis, 2000, Kinerja, Teori dan Penelitian, Liberty, Yogyakarta John, Soeprihanto, 2000, Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan dan Pengembangan Karyawan, Edisi Kedua, Cetakan Keempat, BPFE-UGM, Yogyakarta Malayu SP Hasibuan, 2005, Manajemen Sumber daya manusia, Gunung Agung. Jakarta Mangkunegara, Anwar Prabu, 2005, Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan, Cetakan keenam, Remaja Rosda Karya, Bandung Nitisemito, Alex S. 2001, Manajemen Personalia, Edisi Ketiga, Cetakan Kesembilan, Ghalia Indonesia, Jakarta Siswanto HB, 2005, Manajemen Tenaga Kerja Indonesia, Bumi Aksara, Jakarta Rivai, Veitzhal, 2005, Manajemen Sumber daya manusia Untuk Perusahaan, Edis Pertama, Raja Grafindo Persada, Jakarta Saparuddin, 2007, Hubungan Antara Supervisi Kepala Sekolah dan Motivasi Kerja Dengan Produktivitas Kerja Guru, Program Pascasarjana Kependidikan, Samarinda Sendow, 2007, Pengukuran Kinerja Karyawan, Gunung Agung. Jakarta Sondang P Siagian, 2002, Organisasi, Kepemimpinan dan Perilaku Organisasi, Cetakan ke 3, Gunung Agung, Jakarta Soegiyono, 2008. Metode Penelitian Administrasi, Alfabeta, Bandung Sutrisno Hadi, 2009, Manajemen Sumber Daya Manusia, Andi Offset, Yogyakarta Susilo Martoyo, 2000. Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi Keempat, Penerbit BPFE, Yogyakarta Umar,Husein, 2005, Metode Penelitian Manajemen Sumber Daya Manusia dalam organisasi, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta
518