PENGARUH KOMUNIKASI PEMIMPIN TERHADAP SEMANGAT KERJA PEGAWAI PADA KANTOR DINAS KESEHATAN PROVINSI KALIMANTAN TIMUR YUSMIATY TONAPA NIM. 0802055239 Fakultas Ilmu Sosial Dan Politik ABSTRACT Of the result of research conducted to prove that the implementation of health communication dinsa leader in East Kalimantan province in general can be said to be very good. Howover, there are still some things that need to be improved further in communications leader, which employees trust factor on the message the leader,
even though as whole has to say either. Keyword : Communications Leader, Employee Morale Dari hasil penelitian yang lakukan membuktikan, bahwa penyelenggaraan
komunikasi pemimpin pada Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Timur secara umum dapat dikatakan sangat baik. Namun demikian masih ada beberapa hal yang perlu diperbaiki lagi dalam komunikasi pemimpin, yaitu faktor kepercayaan pegawai pada pesan yang disampaikan pemimpin, walaupun secara keseluruhan sudah bisa
dikatakan baik. Kata Kunci : Komunikasi Pemimpin, Semangat Kerja negara, dan abdi negara yang penuh
PENDAHULUAN Dalam
rangka
usaha
ketaatan
dan
kesetiaan
kepada
pencapaian tujuan pembangunan yaitu
pancasila, UUD 1945, negara dan
mewujudkan masyarakat adil dan
pemerintah
makmur
dan baik,
bersatu
padu,
yang
merata
dan
bermental
berwibawa,
berkesinambungan
materi
dan
berdayaguna, bersih, dan bermutu
spiritual, diperlukan adanya pegawai
tinggi dalam penyelenggaraan tugas
negeri sebagai warga negara, aparatur
pemerintah dan pembangunan. Yusmiaty Tonapa 0802055239 | 62
Hal ini juga ditegaskan dalam penjelasan
umum
undang-undang
kerja aparatur pemerintahan pada kantor Dinas Kesehatan Provinsi
dasar 1945 bahwa : “Berhasilnya suatu
Kalimantan
pemerintahan
terpenting
semangat
semangat
diakibatkan oleh berbagai macam
yang
tergantung
pada
penyelenggaranya”. suatu
Lemahnya
kerja pegawai
tersebut
faktor, salah satu di antaranya adalah
Dari uraian tersebut, dapat ditarik
timur.
kesimpulan
komunikasi dari pemimpin.
bahwa
Dimana
dalam
semangat kerja adalah hal penting
organisasi
dalam
dilakukan melalui proses komunikasi,
rangka
penyelenggaraan
segala
setiap
kegiatan
kerja
pemerintahan dan pembangunan yang
dan yang memiliki tanggung jawab
berhasil. Untuk itu perlu dilakukan
besar
berbagai upaya agar semangat kerja
organisasi/instansi adalah pimpinan
aparatur
organisasi/instansi tersebut, sehingga
pemerintah
dapat
terus
ditingkatkan dan dimantapkan. Setelah
melihat
dalam
keberhasilan
komunikasi dari pemimpin memegang melalui
peranan penting, karena komunikasi
observasi yang peneliti lakukan pada
yang dilakukan seorang pimpinan
kantor Dinas Kesehatan Provinsi
dapat
Kalimantan Timur, maka peneliti
dalam meningkatkan semangat kerja
melihat
pegawainya. Selain tugas pimpinan
lemahnya
gejala-gejala. tingkat
Seperti kedisiplinan
mempengaruhi
memberikan
intruksi,
keberhasilan
pengarahan
pegawai, penyelesaian kerja, tanggung
maupun bimbingan pemimpin juga
jawab serta produktifitas kerja dan
dituntut
kerja sama para pegawai pada Kantor
mengkomunikasikan seluruh kebijakan
Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan
organisasi dan bisa berkomunikasi
Timur.
secara efektif sehingga pesan yang Gejala yang terlihat diatas
merupakan hal yang menunjukan
untuk
bisa
disampaikan bisa diterima, dimengerti, dan dipahami.
masih lemah dan kurangnya semangat Yusmiaty Tonapa 0802055239 | 63
Berdasarkan uraian tersebut
pemimpin terhadap semangat kerja
maka penulis memilih judul “Pengaruh
Komunikasi
Pemimpin
pegawai.
terhadap
Semangat Kerja Pegawai pada Kantor Kegunaan Penelitian Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan
a.
Kegunaan Teoritis
Timur”.
Secara teoritis penelitian ini diharapkan dapat menambahkan ilmu pengetahuan khususnya pada bidang
Rumusan Masalah Berdasarkan
uraian
yang
sosial komunikasi dan dapat dijadikan
dikemukakan pada latar belakang
sebagai salah satu acuan bagi peneliti
masalah
yang secara khusus berkonsentrasi
di
atas,
maka
penulis
merumuskan masalah sebagai berikut
mengkaji masalah yang berkaitan
“Apakah terdapat pengaruh antara
dengan
Komunikasi
terhadap semangat kerja pegawai.
Pemimpin
terhadap
Semangat Kerja Pegawai Kantor Dinas Kesehatan
Provinsi
b.
pemimpin
Kegunaan Praktis Diharapkan hasil penelitian
Kalimantan
Timur?”
komuniksai
dapat memberikan informasi kepada pimpinan kantor Dinas Kesehatan
Tujuan Penelitian Dengan
Provinsi Kalimantan Timur mengenai
demikian
adapun
komunikasi yang dilakukan pemimpin
tujuan dari penelitian penulisan ini
untuk meningkatkan semangat kerja
adalah :
pegawai.
a) Untuk terdapat
mengetahui pengaruh
apakah
komunikasi
pemimpin terhadap semangat kerja
TEORI DAN KONSEP A. Komunikasi Pemimpin
pegawai.
Seperti yang diungkapkan oleh (2004),
“Pemimpin yang
b) Untuk mengetahui nilai yang
Danim
terdapat pada pengaruh komunikasi
modern adalah mereka yang mampu menciptakan suasana berkomunikasi Yusmiaty Tonapa 0802055239 | 64
yang kondusif. Seorang pimpinan
pesan dimaksud dapat dipahami”. Atep
harus mengadakan komunikasi dengan
Adya Barata (2003:54).
bawahannya,
untuk
tujuan-tujuan
Dari beberapa pendapat yang
tertentu, menyampaikan informasi,
telah dikemukakan diatas jelaslah
mengubah perilaku bawahan atau
bahwa kegiatan komunikasi yang
mengarahkan perilaku-perilaku yang
dilakukan
sesuai dengan harapan”.
komunikator kepada para staf selaku
Tujuan komunikasi pemimpin
oleh
pimpinan
selaku
komunikan tidak lain tujuannya adalah
menurut Tjiharjadi (2007:203), adalah
sebagai
untuk membangun kepercayaan antara
pemikiran, sikap dan prilaku para
pemimpin dan semua orang yang
karyawan
agar
terlibat, agar mereka baik secara
pekerjaan
organisasi
perorangan
mestinya. jika seorang pemimpin
atau
secara
memahami misi dalam
rangka
bersama
upaya
untuk
merubah
mau
melakukan sebagaimana
atau tanggung jawab berhasil dalam menjalin komunikasi, mencapai
tujuan
organisasi.
dan menumbuhkan motivasi kerja pegawai untuk lebih semangat dan menikmati
pekerjaan,
Dinas dan para pegawai harus tahu
tersebut
merupakan
betul tentang konsep komunikasi itu
kesuksesan dalam usaha pencapaian
sendiri
tujuan bersama.
Oleh Karena itu pimpinan
agar
nantinya
didalam
maka
hal
jaminan
menjalankan aktivitas organisasinya dapat terlaksana dengan baik sesuai dengan yang diharapkan, “secara
umum sebagai
Dalam melaksanakan tugasnya
komunikasi dapat disebut proses
penerimaan
pengiriman
pesan
atau
B. Fungsi Komunikasi
dan berita
pimpinan dihadapkan kepada tugas dan tangung jawab yang harus dikoordinirnya secara terpadu. Dalam
(informasi) antara dua orang atau lebih
mengkoordinir
pegawai,
menurut
dengan cara yang efektif, sehingga
Kartini Kartono ( 1983 : 86-87) pimpinan Dinas harus benar-benar Yusmiaty Tonapa 0802055239 | 65
dapat
memanfaatkan
proses
C. Gaya Komunikasi
komunikasi yang dilakukannya dengan
Gaya
komunikasi
adalah
para pegawai yang sesuai menurut
perilaku komunikasi yang dilakukan
fungsi komunikasi, yaitu :
seseorang dalam suatu organisasi yang
1. Menghubungkan semua unsur yang
bertujuan untuk mendapatkan respon
melakukan interrelasi pada semua
dari
orang lain
lapisan, sehingga menimbulkan rasa
organisasional yang disampaikan.
kesetia-kawanan dan loyalitas antar
sesama.
terhadap
pesan
Ada enam gaya komunikasi
menurut French dan Raven dalam
2. Pimpinan dapat mengetahui lansung
buku Human Communication (1998),
keadaan bidang-bidang dibawah ;
yaitu :
sehingga berlansung operasional
1.
The Controlling Style
yang efisien.
2.
The Equalitarian Style 3. The Structuring Style
3. Meningkatkan rasa tanggung jawab semua anggota, dan melibatkan
4.
The Dynamic Style
mereka
kepentingan
5.
The Relinguishing style
organisasi. Muncullah kemudian
6.
The Withdrawal Style
pada
rasa keterlibatan atau “ sense of envolvement”,
dan
rasa
ikut
memiliki ( melu handarbeni ), dan
D. Komunikasi Organisasi Sehubungan dengan penelitian
sense of belonging atau rasa satu tentang kelompok.
saling
komunikasi
pemimpin terhadap semangat kerja
4. Memunculkan saling pengertian dan
pengaruh
menghargai
masing-masing,
tugas
sehingga
karyawan,
maka
yang
akan
dicantumkan di kerangka teori sebagai teori penunjang adalah arus informasi
meningkatkan rasa kesatuan dan
downward
pemantapan
(komunikasi dari atas ke bawah), dan
espirit
(semangat korps ).
de
corps
communication
Upward communication (komunikasi dari bawah ke atas) saja, karena fokus Yusmiaty Tonapa 0802055239 | 66
penelitian adalah komunikasi atasan
semangat kerja tinggi. Sebaliknya,
kepada bawahan.
mereka yang kelihatan tidak puas,
Adapun
bentuk-bentuk
lekas marah, gelisah, pesimis, maka
komunikasi yang dilakukan pada
reaksi-reaksi ini dapat di katakan
downward communication
sebagai bukti adanya semagat kerja
menurut
Mc Croskey dan Richmond (website)
yang rendah.
adalah : a. Job Instruction
F. Indikasi
b. Job Rationale
Kerja
c. Penjelasan Peraturan
Turunnya
Semangat
Menurut penelitian terdahulu,
d. Pemberian Motivasi
adapun
faktor
menunjukkan
–
faktor
adanya
yang
peningkatan
semangat kerja (Yuliani, Universitas
E. Semangat Kerja Semangat kerja adalah perilaku
Kristen Petra Surabaya 2005) antara
yang ditunjukkan oleh seseorang atau
lain :
sekelompok
1. Kebanggaan
pegawai
terhadap
pekerja
atas
lingkungan tempat kerjanya, sehingga
pekerjaannya, dan kepuasaannya
mereka itu dapat bekerja dengan giat
dalam menjalankan pekerjaannya
dan konsekuen serta bekerja sama
dengan baik.
dalam mencapai tujuan yang telah
ditetapkan oleh perusahaan.
2. Sikap
para
pekerja
terhadap
pimpinannya.
Adapun ciri-ciri pegawai yang memiliki semangat kerja yang tinggi
3. Hasrat pekerja untuk maju. 4. Perasaan pekerja bahwa dirinya
ataupun yang rendah, dikemukakan
telah diperlakukan secara baik,
oleh Moekijat (1999:130), menyatakan
secara moril maupun materiil.
apabila
pekerja-pekerja
senang,
bahagia,
melaksanakan
nampak
5. Kemampuan
pekerja
untuk
optimis
dalam
bergaul dengan kawan sekerjanya.
pekerjaanya,
maka
6. Kesadaran pekerja akan tanggung
mereka dapat dikatakan memiliki
jawabnya terhadap pekerjaan. Yusmiaty Tonapa 0802055239 | 67
karyawan selalu mentaati peraturan
G. Teori Semangat Kerja Menurut Anoraga dan Suyati
tertentu
maka
(Website), yang mengatakan bahwa
kedisipilinan.
terdapat beberapa teori
disiplin
yang dapat
akan
disimpulkan
tercipta bahwa
merupakan ketaatan dan
digunakan untuk mengukur semangat
kepatuhan
kerja antara lain:
peraturan dan keputusan yang berlaku
1. Kerjasama
pada organisasi. Karyawan tidak
Pengertian tentang kerjasama
karyawan
terhadap
mengelak untuk menjalankan tugas
juga diungkapkan oleh Anoraga dan
atau tanggung jawab yang diberikan
Suyati,
dan mau menerima sanksi apabila dia
bahwa
kerjasama
berarti
bekerja bersama-sama ke arah tujuan
melanggarnya.
yang sama dimana setiap orang
tersebut dilaksanakan maka ketertiban
bekerja
dan
dan kelancaran pelaksanaan tugas akan
tenaganya
dengan
mengembangkan ikhlas
tanpa
bersungut-sungut dan rasa malas. Selanjutnya
Anoraga
Apabila
hal-hal
tercipta, sehingga tujuan organisasi akan tercapai. Kedisiplinan
menyatakan
dalam
suatu
bahwa kerjasama dapat dilihat dari
organisasi perlu ditegakkan agar para
beberapa hal yaitu:
pegawai atau karyawan mempunyai
a.
Kesediaan para karyawan untuk
semangat
bekerjasama dengan teman-teman
tanggung jawabnya sehingga tujuan
sekerja maupun dengan atasan
organsasi yang telah ditetapkan dapat
mereka yang berdasarkan tujuan
dicapai secara efektif dan efisien.
bersama.
3. Kegairahan Kerja
b.
Kesediaan untuk saling membantu di
2.
antara
teman
sekerja
dalam
menjalankan
Menurut Anoraga dan Suyati,
bahwa untuk mengetahui pelaksanaan
sehubungan dengan tugasnya.
kerja bawahan yang dilakukan dengan
Disiplin Kerja
bergairah dapat dilihat dari beberapa
Setiap
organisasi
pasti
hal :
memiliki aturan atau tata tertib, apabila Yusmiaty Tonapa 0802055239 | 68
a.
Karyawan dalam melaksanakan pekerjaan dengan disertai perasaan
Tidak terdapat pengaruh komunikasi pemimpin terhadap semangat karja
gembira dan senang hati serta rela karyawan. berkorban tanpa banyak perintah. b.
Karyawan
dalam
Definisi Operasional
menyelesaikan pekerjaan dengan
Dalam penelitian ini penulis
penuh perhatian tanpa mengeluh
dapat
dan bermalas-malasan.
konsepsional kedua variabel ini adalah
c.
Karyawan
selalu
mengisi
waktu kosong dengan bekerja.
mengungkapkan
definisi
sebagai berikut : 1) Komunikasi
pemimpin
adalah
proses penyampaian pesan dari seorang atasan kepada bawahannya
Hipotesis Melihat dari uraian di atas
dengan
harapan
pesan
yang
dapat penulis tarik suatu kesimpulan
disampaikan dapat berjalan dengan
bahwa hipotesis adalah dugaan atau
efektif. Pesan yang disampaikan
jawaban yang bersifat sementara. Dan
dapat dikatakan berjalan dengan
berlandaskan pada pengertian hipotesis
efektif
yang sebagaimana telah diuraikan di
disampaikan
atas,
terbuka dalam memberikan dan
maka
penulis
merumuskan
bila
pesan dapat
yang
dipahami,
hipotesis sesuai dengan permasalahan
menerima informasi yang datang,
yang penulis teliti, yaitu :
komunikan mempercayai pesan yang disampaikan komunikator, terjadi
perubahan sikap pada
komunikan
setelah
pemimpin terhadap semangat karja
pesan
komunikator,
karyawan.
terjalin hubungan baik antara
Terdapat
pengaruh
komunikasi
dari
komunikator
dan
menerima dan
komunikan.
(Suranto : 2006).
Yusmiaty Tonapa 0802055239 | 69
2) Semangat kerja adalah kemampuan
2. Variabel terikat dalam penelitian
dan kemauan setiap individu /
ini adalah semangat kerja pegawai
kelompok organisasi untuk saling
dengan indikator sebagai berikut :
kerjasama dengan giat, disiplin dan
a. Tanggung jawab
penuh rasa tanggung jawab disertai
b. Kerja sama
kesukarelaan dan kesediaannya
c. Kedisiplinan
untuk mencapai tujuan organisasi.
d. Kepuasan kerja
Definisi Konsepsional
METODE PENELITIAN
Maka untuk mengukur kedua
A. Jenis Penelitian
variable ini, ditentukan indicator – indicator
baik
(independent
bebas
digunakan
maupun
kuantitatif,
variable
variable)
Jenis
penelitian
yang
adalah penelitian analisis menurut
tingkat
variable terikat (dependent variable).
explanasinya penelitian yang penulis
1.
gunakan termasuk dalam penelitian
Variabel
bebas
(x)
yaitu
komunikasi pemimpin dengan
asosiatif,
indikator yang dioperasionalkan
bertujuan untuk mengetahui hubungan
sebagai berikut (Suranto : 2006)
dua
a. Pemahaman pada Pesan yang Disampaikan Pimpinan. b. Keterbukaan pemimpin dalam
yaitu
variable
penelitian atau
lebih.
yang Jenis
penelitian ini sesuai dengan tujuan penulis yang ingin mengetahui apakah ada pengaruh dari variabel independen
memberikan dan menerima
(komunikasi
informasi.
variabel dependent (semangat kerja
c. Keprcayaan pegawai pada pesan
pemimpin)
terhadap
pegawai).
yang disampaikan pimpinan. d. Perubahan pada sikap pegawai e. Hubungan yang baik antara pemimpin dengan pegawai.
B. Populasi dan Sampel Populasi
penelitian
adalah
seluruh pegawai pada kantor Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Timur Yusmiaty Tonapa 0802055239 | 70
yang berjumlah
121 orang yang
terbagi kedalam tujuh bagian atau unit
peneliti, yang selanjutnya disebut sebagai variabel penelitian.
kerja dan di simpulkan menjadi 55
responden.
Dan data yang diperoleh dari
skala tersebut adalah berupa data interval (Sugiyono 2010:139).
C. Sampling Salah satu cara pengambilan
E. Teknik Pengumpulan Data Pengumpulan data dilakukan
sampel yang representatif adalah secara acak atau random. Pengambilan
dengan menyebarkan kuisoner yang
sampel secara acak berarti setiap
berisi pernyataan tentang penelitian
individu dalam populasi mempunyai
pada pegawai di Dinas Kesehatan
peluang yang sama untuk dijadikan
Provinsi Kalimantan Timur sesuai
sampel (sukmadinata,2006:253). Cara
dengan kriteria yang telah ditentukan
pengambilan sampel adalah dengan
dalam
Proportionate
merupakan teknik pengumpulan data
stratified
random
sampling.
penelitian
ini.
“Kuisoner
yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat
pertanyaan
atau
pernyataan tertulis kepada responden
D. Alat Pengukur Data Dalam penelitian kuantitatif,
untuk
dijawabnya.
Kuisoner
peneliti menggunakan instrumen untuk
merupakan teknik pengumpulan data
mengumpulkan data. Pertanyaan yang
yang efesien bila peneliti tahu dengan
akan diajukan akan berupa pernyataan
pasti variabel yang akan diukur dan
dalam Skala Likert. Skala Likert
tahu apa yang bisa diharapkan dari
(Sugiyono 2010:134) digunakan untuk
responden (Sugiyono 2010:142)”.
mengukur
sikap,
pendapat,
dan
persepsi seseorang atau sekelompok
F. Tenik Analisis Data
orang tentang fenomena sosial. Dalam
G. Uji Validitas
penelitian, fenomena sosial ini telah
ditetapkan
secara
spesifik
oleh
Peneliti melakukan uji validitas
dan reliabilitas terhadap data yang Yusmiaty Tonapa 0802055239 | 71
”Reliabilitas mengandung arti
dimiliki dengan perhitungan rtabel. Penelitian
dengan
menggunakan
bahwa alat ukur tersebut stabil, dapat
instrumen kuesioner harus melakukan
diandalkan (depenable), dan tetap ajeg
pengukuran
(consistent) (Kriyantono, 2006:140)”.
variabel.
Salah
satu
kriteria kuesioner yang baik adalah
Kemudian
peneliti
adanya validitas dan reliabilitas dari
memasukkan
kuesioner. “Validitas menunjukkan
program statistik yaitu SPPS 12.0.
bahwa kuesioner tersebut konsisten
Setelah melewati tahap entry data,
apabila digunakan untuk mengukur
dapat diperoleh data tentang frekuensi
gejala
melalui descriptive statistic. Peneliti
yang
sama”
(Sugiyono
2010:121)”.
akan
Uji validitas yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan
data
akan
tersebut
menganalisa
data
pada
dengan
menyajikan hubungan antara variabel X (pemberitaan teroris) dan variabel Y
pengukuran yang mengacu pada table (tingkat kecemasan). Corrected
Item-Total
Correlation.
Angka pada tabel ini selanjutnya akan
I. Uji Regresi Linear Sederhana
dianggap sebagai r hitung dan akan dibandingkan dengan r tabel.
Analisis
regresi
linear
sederhana adalah hubungan secara linear antara variable l indipenden (X)
H. Uji Reliabilitas Uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui konsistensi alat ukur,
dengan
variabel
dependen
(Y).
Analisis ini untuk mengetahui arah hubungan
antara
variabel
X
apakah alat pengukur yang digunakan (pemberitaan teroris) dengan variabel dapat diandalkan dan tetap konsisten
Y (kecemasan).
jika pengukuran tersebut diulang. Alat
J. Uji Koefisien Regresi Sederhana
ukur disebut reliabel bila alat ukur tersebut secara konsisten memberikan
(Uji t) Uji
ini
digunakan
apakah
untuk
hasil atau jawaban yang sama walau
mengetahui
variabel
X
digunakan berulang kali.
berpengaruh secara signifikan terhadap Yusmiaty Tonapa 0802055239 | 72
variabel Y. Atau untuk mengetahui
bawah dan bertangung jawab kepada
apakah model regresi dapat digunakan
Gubernur melalui Sekertaris daerah.
untuk memprediksi variabel dependen
atau tidak.
Kemudian dalam Peratuaran
gubernur Provinsi Kalimantan Timur Nomor 45 tahun 2008 Pasal 47 ayat 1 tentang Penjabaran Tugas Pokok,
PEMBAHASAN A. Gambaran
Umum
Daerah
dan
Tata
Kerja
Dinas
Kesehatan Provinsi Kalimantan Timur,
Penelitian Kantor
Fungsi
Dinas
Kesehatan
mengatakan bahwa Dinas Kesehatan
Provinsi Kalimantan Timur terletak di mempunyai
tugas
pokok
provinsi Kalimantan Timur tepatnya
melaksanakan urusan pemerintahan
berada di kota Samarinda yang berada
daerah
di Jl. A. Wahab Syahranie No.16, yang
berdasarkan asas otonomi dan tugas
memiliki luas bangunan 50,61 dengan panjang 10
,
Provinsi Kalimantan Timur Nomor 08 Tahun 2008 Pasal 12 ayat 1 dan 2 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Provinsi Kalimantan Timur mengatakan bahwa : ayat 1, Dinas Kesehatan merupakan unsur pelaksana urusan pemerintahan
di
bidang kesehatan, Ayat 2, Dinas Kesehatan di pimpin oleh seorang
Kepala
Dinas
yang
dalam
melaksanakan tugasnya berada di
kesehatan
Adapun cakupan bidang tugas
dari Berdasarkan Peraturan Daerah
bidang
pembantuan.
dan lebar 5,76
.
di
Dinas
Kesehatan
Provinsi
Kalimantan Timur adalah seluruh Kabupaten/Kota
yang
ada
Kalimantan
Timur
pembangunan
kesehatan
di
dalam dan
pencapaian pembangunan kesehatan yang diukur dari derajat kesehatan, kesakitan,
status
gizi,
keadaan
lingkungan, prilaku hidup masyarakat, Akses mutu pelayanan kesehatan, dan pelayanan kesehatan pada tiap- tiap Kabupaten/Kota
yang
ada
di
Kalimantan Timur.
Yusmiaty Tonapa 0802055239 | 73
B. Karakteristik Responden Berdasarkan data primer yang
dengan bekerja paling lama yaitu lebih dari 15 tahun berjumlah 25 responden,
telah dilakukan, diketahui bahwa
jumlah responden dengan lama bekerja
responden yang berjenis kelamin laki –
kurang dari 5 tahun berjumlah 10
laki sebesar 27 responden dan jenis
responden, jumlah responden yang
kelamin perempuan berjumlah 28
lama bekerja sekitar 6 – 10 tahun
responden.
berjumlah 13 responden, dan jumlah
Responden yang berusia 41 – 50 tahun berjumlah 18 responden, usia
responden yang lama bekerjanya sekitar 11 – 15 tahun berjumlah 7
31 – 40 tahun, usia 51 – 58 tahun responden. berjumlah 14 responden, dan usia 22 – 30 tahun berjumlah 10 responden. Dari penelitian yang telah
dilakukan terhadap 45 responden, diketahui bahwa responden dalam
C. Komunikasi Pemimpin 1. Pemahaman Pada Pesan Yang Disampaikan pemimpin. Indicator
penelitian ini memiliki pendidikan
pemahaman
terakhir
disampaikan
yang
beragam. Kategori
pertama
pada
adalah
pesan
pimpinan
yang dari
pendidikan terakhir responden dalam
kesimpulan yang peneliti ambil bahwa
penelitian ini meliputi
pegawai di Dinas Kesehatan Provinsi
SMA, S1, S2
dan S3. Diketahui bahwa jumlah
Kalimantan Timur dapat memahami
responden dengan pendidikan terakhir
maksud
SMA adalah berjumlah 10 responden,
pembicaraan
jumlah responden dengan pendidikan
pimpinan
S1 berjumlah 21 responden, jumlah
sebagian besar responden banyak yang
responden dengan pendidikan terakhir
menjawab
paham
S2 adalah berjumlah 19 responden,
(38,2%).
penjelasan
dan
deskripsi
jumlah
responden
dengan
dan
tujuan
dari
setiap
yang
disampaikan
kepadanya. Ini terbukti
pekerjaan
21
responden mengenai disampaikan
pendidikan terakhir S3 berjumlah 5
pimpinan dengan jelas, sebagian besar
responden dan jumlah responden
responden menjawab jelas dengan Yusmiaty Tonapa 0802055239 | 74
jumlah 20 responden (36,4%). ) pesan
sebanyak
yang ingin disampaikan oleh pimpinan
memberi jawaban bahwa pemimpin
saat rapat dapat diterima dengan tepat
mereka
pegawai dan peserta rapat lainnya,
memberikan
dijawab oleh sebagian besar responden
informasi,
sering diterima pegawai dengan tepat
jawaban responden yang menyatakan
sebanyak 24 responden (43,6%).
dalam mencari
Menurut Lewis (dalam Muhammad
sering melibatkan semua pegawai
2005-108) komunikasi ke bawah untuk
tanpa
menyampaikan tujuan, merubah sikap,
balakang pegawainya.
membentuk
pendapat,
28
responden
telah
(50,9%)
terbuka
maupun yang
dalam menerima
ditunjukan
dari
informasi pemimpin
membeda-bedakan
latar
mengurangi
ketakutan, dan kecurigaan yang timbul
3. Kepercayaan
karena salah informasi, mencegah
Pesan
kesalahpahaman
Pimpinan.
karena
kurang
informasi dan mempersiapkan anggota
Yang
Indikator
Pegawai
Pada
Disampaikan
ketiga
adalah
organisasi untuk menyesuaikan diri
kepercayaan pegawai pada pesan yang
dengan perubahan.
disampaikan pimpinan. kepercayaan pegawai pada pesan yang disampaikan
2.
Keterbukaan
PimpinanDalam
pimpinan termasuk dalam kategor baik
Memberikan
dan
dengan persentase sebesar 77,80 %.
Menerima
Informasi.
Hal ini ditunjukan dengan jawaban
Indikator keterbukaan
kedua
adalah
responden berdasarkan 3 pernyataan
pemimpin
dalam
responden dalam indikator ini yaitu;
memberikan dan menerima informasi
pertanyaan pertama sebagian besar
yang dibagi menjadi 3 pertanyaan, tapi
pegawai pada kantor Dinas Kesehatan
yang akan dibahas hanya 1 pernyataan
Provinsi Kalimantan Timur sebanyak
karena 2 pernyataan dianggap tidak
31 responden (45,5%) menjawab
valid dan tidak dianalisis lebih lanjut.
percaya kepada setiap perkataan yang
Berdasarkan
disampaikan
pernyataan
tersebut
oleh
pimpinannya.
Yusmiaty Tonapa 0802055239 | 75
Sedangkan pada pertanyaan kedua
4. Perubahan Pada Sikap Pegawai. Indikator ke empat adalah
sebagian besar pegawai pada kantor Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan
perubahan pada sikap. Perubahan pada
Timur sebanyak 21 responden (38,2%)
sikap pegawai termasuk dalam kategor
menjawab ragu bahwa pimpinannya
baik dengan persentase sebesar 84,3
adalah seorang yang sesuai ucapan dan
%. Hal ini ditunjukan dengan jawaban
tindakannya. Pada pernyataan ketiga
responden berdasarkan 2 pernyataan
sebagian besar pegawai pada kantor
responden dalam indikator ini yaitu;
Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan
pertanyaan pertama sebagian besar
Timur sebanyak 27 responden (49,1%)
pegawai
menjawab
responden(56,4%) menjawab instruksi
pimpinan
sering
sebanyak
memberikan jawaban yang sebenarnya
atau
atas setiap pertanyaan yang diajukan
pemimpin dapat membantu pegawai
pegawai. Komunikasi pemimpin yang
pada kantor Dinas Kesehatan Provinsi
efektif telah lama dikenal sebagai
Kalimantan Timur
menyelesaikan
salah satu dasar untuk berhasilnya
pekerjaan
tepat
suatu organisasi. Karena itu adalah
Sedangkan pada pertanyaan kedua
perlu bagi seorang pemimpin untuk
sebagian besar pegawai sebanyak 25
mengetahui konsep – konsep dasar
responden
dari komunikasi agar dapat membantu
dukungan yang diberikan pimpinan
dalam mengelola organisasi dengan
sangat sering membuat
baik. Seorang pemimpin harus mampu
kantor Dinas Kesehatan Provinsi
bersikap
Kalimantan Timur lebih semangat
terus
mengutarakan
terang
dalam
pikirannya
kepada
petunjuk
31
yang
dengan
(45,5%)
diberikan
waktu.
menjawab pegawai
dalam berkerja.
bawahan mereka agar antara pimpinan dan bawahan tidak terjadi salah komunikasi yang bisa mneyebabkan
kesalahpahaman antara mereka.
5. Hubungan Yang Baik Antara Pimpinan dan Pegawai. Indikator
kelima
adalah
hubungan yang baik antara pemimpin Yusmiaty Tonapa 0802055239 | 76
dengan pegawai. hubungan yang baik
mempengaruhi
antara pemimpin dengan pegawai
pegawai
termasuk dalam kategori sanagt baik
perubahan sikap maupun perilaku
dengan persentase sebesar 89,8 %.
seperti
Hal ini ditunjukan dengan jawaban
mencapai hasil kerja yang baik bagi
responden
organisasi (Widjaja : 1990).
berdasarkan
pernyataan
bawahannya
agar
melakukan
suatu
mau yang
diharapkan
untuk
responden dalam indikator ini yang dinyatakan valid untuk diteliti lebih
D. Semangat Kerja
lanjut, yaitu sebagian besar pegawai sebanyak
25
responden
(52,7)
Semangat
kerja
merupakan
sikap atau kemampuan individu-
menjawab pegawai pada kantor Dinas individu
atau
sekelompok orang
Kesehatan Provinsi Kalimantan Timur
terhadap
sering
kesediaanya untuk mencapai tujuan
merasa
senang
saat
kesukarelaan
berkomunikasi dengan pimpinannya.
perusahaan
komunikasi
mereka bekerja. Hasil penelitian ini
pasti
terjadi
baik
atau
dan
instansi dimana
komunikasi antar individu maupun
menunjukan bahwa semangat kerja
dalam kelompok dan organisasi, jika
pegawai Dinas Kesehatan Provinsi
seorang komunikator melakukan suatu
Kalimantan Timur telah baik. Baiknya
proses
semangat
komunikasi
sudah
pasti
kerja pegawai
tersebut
mengharapkan adanya dampak atau
ditunjukan dari kedisiplinan pegawai
efek yang akan terjadi. Adapun
dalam
dampak yang berhubungan dengan
dengan wewenangnya, mentaati tata
komunikasi organisasi adalah dampak
tertib kerja yang ada, serta ditunjukan
behavioural, yakni dampak yang
dari kehadirannya yang tepat pada
menjalankan tugas
timbul pada komunikan dalam bentuk waktunya.
Selain
sesuai
kedisiplinan,
perilaku, tindakan, maupun semangat
semangat
kerja
pegawai
juga
kerja
ditunjukan
dari
kepuasan
kerja
seseorang.
Dalam
suatu
hubungan komunikasi yang dilakukan
pegawai yang dalam hal ini masih
pemimpin adalah sebagai upaya untuk
kurang
maksimal
tetapi
dapat
Yusmiaty Tonapa 0802055239 | 77
dikategorikan baik, hal ini disebabkan dalam indikator ini yaitu; pertanyaan masih ada pegawai yang kurang puas
pertama sebagian besar pegawai pada
dengan perhatian yang diberikan
kantor Dinas Kesehatan Provinsi
pimpinan
Kalimantan
atas
keberhasilannya
Timur
sebanyak
25
mengerjakan pekerjaann, dan kurang
responden (45,5%) menjawab sering
merasa puas bila dapat menyelesaikan
mengerjakan langsung tugas yang
pekerjaannya dengan tepat waktu.
diberikan pimpinan. Sedangkan pada
Kerja sama antara pegawai yang juga
pertanyaan kedua sebagian besar
merupakan pendukung semangat kerja
pegawai pada kantor Dinas Kesehatan
dalam penelitian ini menunjukan
Provinsi Kalimantan Timur sebanyak
bahwa
21 responden (38,2%) menjawab
kerjasama
pegawai
telah
dilaksanakan dengan baik, begitu pula
sering
mengerjakan
tanggung jawab yang juga merupakan
dengan baik dan benar.
pekerjaannya
faktor pendukung semangat kerja pegawai. Hasil penelitian menunjukan
2. Kerja Sama
bahwa tanggung jawab para pegawai terhadap
tugas
yang
diberikan
Indikator kedua adalah kerja
sama. Kerja sama pegawai kantor
pemimpin telah dilaksanakan dengan
Dinas kesehatan Provinsi Kalimantan
baik, dan selesai tepat pada waktunya.
timur termasuk dalam kategori baik dengan persentase sebesar 72%. Hal
1.
ini
Tanggung Jawab Indikator
pertama
adalah
ditunjukan
responden
dengan
jawaban
berdasarkan pernyataan
tanggung jawab. Tanggung jawab
responden dalam indikator ini yang
pegawai
kesehatan
dibagi menjadi 3 pertanyaan, tapi yang
Provinsi Kalimantan timur termasuk
akan dibahas hanya 1 pernyataan
dalam kategori baik dengan persentase
karena 2 pernyataan dianggap tidak
sebesar 76,30%. Hal ini ditunjukan
valid dan tidak dianalisis lebih lanjut.
dengan
Berdasarkan
kantor
Dinas
jawaban
responden
berdasarkan 2 pernyataan responden
pernyataan
tersebut
sebagian besar pegawai pada kantor Yusmiaty Tonapa 0802055239 | 78
Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan
dalam indikator ini yang dibagi
timur sebanyak 28 responden (50,9%)
menjadi 3 pertanyaan, tapi yang akan
menjawab sering Meminta Saran atau
dibahas hanya 1 pernyataan
Bantuan teman sekerja bila mengalami
pernyataan dianggap tidak valid dan
kesulitan
tidak
dalam
mengerjakan
dianalisis
lebih
karena 2 lanjut.
pekerjaan. Walaupun terdapat 20
Berdasarkan
responden yang menjawab jarang
sebagian besar pegawai pada kantor
dengan persentase 36,4% dan sangat
Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan
jarang 3 responden dengan persentase
timur sebanyak 20 responden (36,4%)
5,5%. dikarenakan responden tersebut
menjawab sering mentaati peraturan
jarang dan sangat jarang mendapat
dan tata tertib yang berlaku di
kesulitan
tempatnya berkerja serta tidak pernah
dalam
mengerjakan
pekerjaannya sehingga sangat jarang
pernyataan
tersebut
melanggarnya.
pula untuk meminta bantuan pada teman sekerjanya. maka berdasarkan hal
tersebut
dapat
4. Kepuasaan Kerja Indikator
disimpulkan
kerja.
keempat
adalah
kerjasama pegawai pada kantor Dinas
kepuasan
Kesehatan Provinsi Kalimantan Timur
pegawai
telah berlangsung dengan baik.
Provinsi Kalimantan timur termasuk
kantor
Kepuasan Dinas
kerja
kesehatan
dalam kategori baik dengan persentase 3.
sebesar 67,10%. Hal ini ditunjukan
Kedisiplinan Indikator
ketiga
adalah
dengan
jawaban
responden
kedisiplinan. Kedisiplinan pegawai
berdasarkan 2 pernyataan responden
pada kantor Dinas kesehatan Provinsi
dalam indikator ini yaitu; pertanyaan
Kalimantan timur termasuk dalam
pertama sebagian besar pegawai pada
kategori
kantor Dinas Kesehatan Provinsi
baik
dengan
persentase
sebesar 77,1%. Hal ini ditunjukan
Kalimantan
dengan
responden
responden (45,5%) menjawab sering
responden
merasakan puas dengan perhatian yang
berdasarkan
jawaban pernyataan
Timur
sebanyak
25
Yusmiaty Tonapa 0802055239 | 79
diberikan pimpinan atas keberhasilan
pegawai
mereka
pekerjaan dengan tepat waktu adalah
melaksanakan
pekerjaan.
Sedangkan pada pertanyaan kedua
dapat
menyelesaikan
hal yang biasa saja.
sebagian besar pegawai pada kantor
Hasil ini sebagaimana pendapat
Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan
dari
Timur sebanyak 17 responden (30,9%)
menyebutkan bahwa faktor – faktor
menjawab sering merasa puas dapat
yang berpengaruh terhadap semangat
menyelesaikan pekerjaannya dengan
kerja
tepat waktu.
komunikasi, partisipasi, lingkungan
Bila pegawai merasa puas dalam
mengerjakan
pekerjaannya,
Zainun
(2002:91)
antara
kerja,
lain,
kepuasan
yang
motivasi, kerja
dan
kepemimpinan. Jadi, jika pegawai
maka dapat memberikan hasil kerja
merasa puas terhadap pekerjaannya
maksimal. Hal ini dikarenakan dalam
maka akan meningkatkan semangat
bekerja pegawai tidak mengalami
kerjanya.
paksaan atau tekanan, tetapi pekerjaan
Berdasarkan
yang dikerjakannya sesuai dengan
pengaruh
keinginannya. Hal ini karena dengan
terhadap semangat kerja pegawai pada
adanya rasa bangga tersebut maka
kantor Dinas Kesehatan Provinsi
pegawai
Kalimantan
akan
meningkatkan
termotivasi semangat
untuk
kerjanya.
komunikasi
analisis
Timur
pemimpin
diperoleh
persamaan regresi Ŷ = 1.054 +
Dalam penelitian dahulu disebutkan
0.638X, Berdasarkan model regresi
bahwa
yang didapat menunjukkan bahwa
salah
satu
faktor
yang
mempengaruhi semangat kerja adalah
setiap komunikasi pemimpin (X)
adanya kebanggaan pegawai atas
bertambah sebesar 1 satuan, maka
pekerjaannya (Yualiani, Universitas
akan meningkatkan semangat kerja
Kristen Petra Surabaya 2005). Hal ini pegawai pada kantor Dinas Kesehatan karena pegawai sudah sering bahkan
Provinsi
Kalimantan
sangat sering menyelesaikan pekerjaan
sebesar
0,638.
dengan tepat waktu sehingga bagi
konstatan
Timur
Sedangkan
sebesar
1,054,
(Y) nilai ini
Yusmiaty Tonapa 0802055239 | 80
menyatakan efektivitas kerja pegawai
Tabel
pada kantor Dinas Kesehatan Provinsi
diambil keputusan bahwa H0 ditolak.
Kalimantan Timur.
Dengan demikian, dari hasil analisis
Keadaan ini berarti bahwa semakin
baik
dilakukan
komunikasi
pemimpin
perusahaan/instansi
maka
(6.837 > 2.005) maka dapat
dengan menggunakan uji t diperoleh
yang
keputusan H0 ditolak, sehingga dapat
disuatu
disimpulkan bahwa terdapat pengaruh
akan
positif komunikasi pemimpin terhadap
semakin baik pula semangat kerja para
semangat kerja pegawai pada kantor
pegawainya. Hal ini juga berlaku bagi
Dinas Kesehtan Provinsi Kalimantan
para
Timur.
pegawai
di
kantor
Dinas
Pengaruh
Kesehatan Provinsi Kalimantan Timur.
pemimpin
Hasil analisis menunjukkan, hipotesis
sedangkan sisanya sebesar 53,1%
yang
dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak
diajukan
peneliti,
yang
menyatakan
adanya
pengaruh
komunikasi
pemimpin
terhadap
sebesar
komunikasi 46,9%
saja,
dijelaskan atau yang tidak diteliti. Semangat
kerja
seseorang
semangat kerja pegawai pada kantor
diindikasikan dari tingkat kedisiplinan
Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan
meraka
Timur dapat diterima.
(1992:199) menyatakan bahwa disiplin
Kemudian
berdasarkan
saat
bekerja.
Nitisemito
merupakan suatu sikap, tingkah laku,
perhitungan dapat dilihat jika nilai R- dan perbuatan yang sesuai dengan Hitung
> RTabel, yaitu 0,685 > 0,60 maka
peraturan dari perusahaan baik tertulis
dapat diambil keputusan bahwa H0
maupun tidak. Dengan adanya disiplin
ditolak.
diharapkan sebagian besar peraturan
Dengan demikian, dapat
disimpulkan pemimpin
bahwa
komunikasi
berpengaruh
pekerjaan
dilakukan
seefektif
semangat kerja pegawai yang ada di
mungkin.
Sebaliknya
apabila
kantor
kedisiplinan tersebut
Dinas
Kesehtan
terhadap
dapat dijalani oleh pegawai dan
Provinsi
tidak dapat
Kalimantan Timur. Kemudian untuk
ditegakkan maka kemungkinan tujuan
Uji T diperoleh hasil nilai t-Hitung >
yang ditetapkan tidak dapat tercapai
tYusmiaty Tonapa 0802055239 | 81
secara efektif dan efisien. Selanjutnya bersama,
meningkatkan
factor penentu baik tidaknya semangat
pegawai,
kerja pegawai adalah tanggung jawab,
merasa puas dan bangga dengan apa
dengan adanya tanggung jawab yang
yang dikerjakannya. Sehingga dengan
baik maka pegawai tersebut akan
segala bentuk semangat kerja yang
mampu melaksakan tugas pekerjaanya
tinggi tersebut dapat memberikan hasil
dengan cepat dan benar atas dasar
kerja yang baik bagi instansi yaitu
kesadaran
terlaksananya tujuan organisasi sesuai
bahwa
tugas
menjadi
dan
membuat
disiplin pegawai
tanggung jawabnya bukan hanya untuk
dengan visi dan misi Dinas Kesehatan
kepentingan organisasi atau instansi
Provinsi Kalimantan Timur.
tetapi juga untuk kepentingan sendiri. Sesuai dengan teori yang
PENUTUP
digunakan dalam penelitian ini yaitu
A. KESIMPULAN
teori S-O-R, menjelaskan bahwa
1. Penyelenggaraan
komunikasi
komunikasi pemimpin yang terjadi
pemimpin pada Dinas Kesehatan
pada
Provinsi Kalimantan Timur secara
pegawai
Provinsi
Dinas
Kesehatan
Kalimantan
Timur
umum dapat dikatakan sangat baik.
memberikan pengaruh atau efek yang
Namun
berarti
beberapa hal yang perlu diperbaiki
terhadap
pegawai
Dinas
demikian
masih
ada
Kesehatan Provinsi Kalimantan Timur
lagi dalam komunikasi pemimpin,
yaitu berupa adanya semangat kerja.
yaitu faktor kepercayaan pegawai
Efek
pada pesan yang disampaikan
atau
pemimpin
pengaruh
komunikasi
pada semangat kerja
pemimpin,
walaupun
secara
pegawai dapat menyebabkan pegawai
keseluruhan sudah bisa dikatakan
lebih
baik.
bertanggung
jawab
atas
pekerjaannya, menjadi lebih peduli
2. Terdapat
pengaruh
komunikasi
pada perkerjaan dan teman sekerja
pemimpin terhadap semangat kerja
bahwa
pegawai
perkerjaan
yang
mereka
lakukan adalah untuk kepentingan
Kesehatan
pada
kantor
Provinsi
Dinas
Kalimantan
Yusmiaty Tonapa 0802055239 | 82
Timur, meskipun peningkatan pada
pada pesan yang disampaikan
semangat kerja pegawai tidak
pimpinan, dan Hubungan yang baik
terlalu pesat.
antara pemimpin dengan pegawai,
Dari hasil analisis
Ŷ= 1.054 + 0.638X,
diperoleh
dalam hal ini telah berlangsung
artinya setiap peningkatan satu poin
dengan baik, dan dapat dikatakan
komunikasi
akan
sangat baik. Sedangkan variabel
semangat
kerja
semangat kerja yang terdiri dari
kantor
Dinas
pemimpin
meningkatkan
pegawai
pada
Kesehtan
Provinsi
Kalimantan
Timur sebesar 0,638. 3. Besarnya
variabel
yang
pada
Kesehatan Timur
kantor
Provinsi
adalah
jawab,
kerjasama, disiplin kerja, serta dapat dikategorikan baik.
komunikasi
Pemimpin terhadap semangat kerja pegawai
tanggung
kepuasan kerja dalam hal ini juga
sumbangan
diberikan
indikator
Dinas
Kalimantan
sebesar
49,6%
B. SARAN Untuk pemimpin yaitu kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalimnatan Timur, walaupun komunikasi yang
sedangkan sisanya sebesar 53,1%
dilakukan telah berjalan dengan baik,
dipengaruhi oleh variabel lain yang
namun masih perlu ditingkatkan lagi.
tidak diungkap dalam penelitian ini.
terutama
4. Berdasarkan
hasil
deskriptif
mengenai
pesan
yang
pimpinan sampaikan pada pegawai
presentase dapat diketahui bahwa
harus dapat dipertanggung jawabkan
variabel
dikemudian hari, selain itu juga agar
yang
komunikasi terdiri
Pemahaman
dari pada
Disampaikan Keterbukaan memberikan
pemimpin indikator
kesehatan provinsi Kalimantan Timur
Pesan yang
Pimpinan pemimpin dan
komunikasi pemimpin pada Dinas
, dalam
menerima
lebih efektif maka pemimpin harus dapat menunjukan sikap yang sesuai antara kata dan tindakan. sehingga
informasi, Perubahan pada sikap
dengan sendirinya pegawai akan
pegawai,
mempercayai setiap perkataan maupun
Kepercayaan
pegawai
Yusmiaty Tonapa 0802055239 | 83
informasi
yang
disampaikan
pemimpin. Bila hal ini diterapkan oleh pemimpin
pada
Kantor
Dinas
Organisasi.
Bandung
:
PT.Refika Aditama. Pace, Wayne.R, dan Don.F Faules.
Kesehtan Provinsi Kalimantan Timur
2006.
Komunikasi Organisasi,
maka semangat kerja pegawainya”.
Strategi Meningkatkan Kinerja Perusahaan.
Bandung : PT.
Remaja Rosda Karya. Rakhmad Jalaluddin. 1991.
DAFTAR PUSTAKA Covey,
Stephen
R.
Kepemimpinan
1997.
Berperinsip.
Jakarta : Binapura Aksara
Metode
Penelitian Komunikasi. Bandung : Remaja Karya. Robbins, Stephen P. 2001. Perilaku
Danim, Sudarwan. 2004. Motivasi
Organisasi:
Konsep,
Kepemimpinan dan Efektifitas
Kontroversi, Aplikasi. Jakarta :
Kelompok. Jakarta :
Prenhallindo.
Rineka
Cipta.
Siagian,
Effendi, Onong Uchjana. 2007. Ilmu,
Sondang P.
Organisasi,
Kepemimpinan dan
Perilaku
Teori dan Filsafat Komunikasi.
Organisasi. Jakarta : PT Gunung
Bandung: PT.Citra Aditya Bakti
Agung, 1982.
Handoko.T.Hani. 1995. Manajemen, Jogyakarta : BPFE
Siegel, Sidney. 1994. Parametik
Hasibuan, Malayu . 2008. Organisasi
Statistik Non
Untuk
Ilmu-Ilmu
Sosial (terjemahan Oleh Z.
dan Motivasi. Jakarta : PT Bumi
Suyuti
Aksara.
Simantupang). Jakarta : PT.
Rivai, Veithzal. 2007. Kepemimpinan dan
perilaku
Organisasi.
Jakarta: Raja Grafindo Persada. Mangkunegara, Anwar Prabu. Perilaku
dan
2008 .
Budaya
dan
Landung.
R.
Gramedia. Sugiyono. 2003. Metode Penelitian Administrasi. Jakarta : Alpha
Beta. Singarimbun,
Masri
dan
Effendi.
1995
.
Sofian Metode
Yusmiaty Tonapa 0802055239 | 84
Penelitian Survei. Yogyakarta:
Widjaja.1990.
Cetakan kedua, LPES. Thoha,
Miftah.
2004.
Organisasi.
Jakarta
Kelembagaan
dan
Organisasi. Jakarta : Rineka Cipta.
Perilaku :
Raja
Grafindo Persada Tika, Pabundu M. 2005.
Metode
SITUS
Penelitian Geografi. Jakarta :
http://live.upm.edu.my/KOMUNIKAS
Bumi Aksara.
I%20KEPEMIMPINAN.ppt, di akses
Tjiharjadi,
Semuil. 2007. To Be A
pada tanggal 20 Januari 2012.
Great Leader. Yogyakarta :
http://search.conduit.com/results.aspx?
ANDI
q=gaya+komunikasi+pemimpin&Sugg est, diakses pada tanggal 20 Januari
Komorotomo Wahyudi, (1992) : Etika
Administrasi
Negara.
http://id.shvoong.com/social-
Jakarta : Rajawali Press Lateiner, Alferd.R, (1991) :
2012.
Teknik
sciences/education/2253230-
Memimpin Pegawai dan Pekerja
pengertian-gaya-komunikasi, diakses
(Penerjemah Imam Soejono).
pada 15 Pebruari 2012.
Jakarta : Aksara baru.
http://id.wikipedia.org/wiki/kepemimp
Moekijat, (1991): Manajemen Sumber Daya
Manusia.
Bandung
:
Mandar Maju.
inan,diakses 20 maret 2012. http://wangmuba.com/2009/02/13/kom unikasi-kepemimpinan, diakses 20
Nitisesimo, Alex, (1998): Manajemen
maret 2012.
Personalia. Jakarta : Ghalia
Indonesia. Sastrohadiwiryo, Siswanto, (2002) : Manajemen
Tenaga
Kerja
Indonesia : Bumi aksara. Wursanto, (2005) : Dasar-Dasar Ilmu
organisasi. Jogyakarta : Andi Yusmiaty Tonapa 0802055239 | 85