Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
PENGARUH KOMPENSASI, MOTIVASI, DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA DEALER YAMAHA PT ELMONA SEJAHTERA TRENGGALEK SKRIPSI
Diajukan untuk Penulisan Skripsi Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi S.E pada Prodi Manajemen Fakultas Ekonomi UN PGRI Kediri
OLEH : TITIS SUGIARTI NPM : 12.1.02.02.0429
FAKULTAS EKONOMI (FE) UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI
2016
Titis Sugiarti| 12.1.02.02.0429 Ekonomi - Manajemen
simki.unpkediri.ac.id || 1||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Titis Sugiarti| 12.1.02.02.0429 Ekonomi - Manajemen
simki.unpkediri.ac.id || 2||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Titis Sugiarti| 12.1.02.02.0429 Ekonomi - Manajemen
simki.unpkediri.ac.id || 3||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
PENGARUH KOMPENSASI, MOTIVASI, DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA DEALER YAMAHA PT ELMONA SEJAHTERA TRENGGALEK Nama : Titis Sugiarti NPM : 12.1.02.02.0429 Fak-Prodi : Ekonomi – Manajemen Email :
[email protected] Dosen Pembimbing 1: Drs. Ec. Ichsannudin, M.M Dosen Pembimbing 2: Edy Djoko S.,S.E,M,Pd,M.M UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI
ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kompensasi, motivasi, dan lingkungan kerja secara parsial maupun simultan terhadap kinerja karyawan pada dealer Yamaha PT Elmona Sejahtera Trenggalek. Dilatar belakang program kompensasi, motivasi dan lingkungan kerja terhadap kinerja
karyawan harus sangat diperhatikan secara optimal oleh perusahaan apakah sudah didapat apa belum. Ketiga faktor ini harus diperhatikan untuk mendorong kinerja karyawana. Penelitian ini merupakan penelitian survei dengan menggunakan kuesioner sebagai instrumennya. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah semua karyawan pada dealer Yamaha PT Elmona Sejahtera Trenggalek. Sampel yang diambil sebanyak 50 responden yang mengambilkan angket hanya 44 responden dengan menggunakan metode sampling jenuh, yaitu teknik penentuan apabila sempel semua anggota populasi digunakan sebagai sampel. Uji validitas instrumen menggunakan perbandingan r hitung dan r tabel, sedangkan uji reliabilitasnya menggunakan Alpha Cronbach. Teknik analisis yang digunakan adalah analisis regresi linear berganda. Hasil penelitian menemukan bahwa: (1) Kompensasi berpengaruh signifikan terhadapkinerja karyawan pada dealer Yamaha PT Elmona Sejahtera Trenggalek. Hal ini berarti semakin besar kompensasi dalam perusahaan, maka akan meningkatkan kinerja karyawan. (2) motivasi berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan pada dealer Yamaha PT Elmona Sejahtera Trenggalek. Hal ini berarti semakin tinggi motivasi kerja, maka akan meningkatkan kinerja karyawan. (3) lingkungan kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan pada dealer Yamaha PT Elmona Sejahtera Trenggalek. Hal ini berarti semakin nyaman dan baik suasana kerja, maka akan meningkatkan kinerja karyawan. (4) kompensasi,motivasi, dan harga lingkungan kerja secara simultan berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan pada dealer Yamaha PT Elmona Sejahtera Trenggalek. Hal ini berarti kompensasi, motivasi, dan lingkungan kerja secara bersama-sama atau slimutan berpengaruh terhadap kinerja karyawan pada dealer Yamaha PT Elmona Sejahtera Trenggalek.
Kata kunci : kompensasi, motivasi, lingkungan kerja, kinerja karyawan
Titis Sugiarti| 12.1.02.02.0429 Ekonomi - Manajemen
simki.unpkediri.ac.id || 4||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
I.
keseluruhan
LATAR BELAKANG Sebuah
perusahaan
atau
organisasi mempunyai tujuan untuk berkembang
dan
mengalami
upaya
peningkatan
kinerja karyawan. Hasibuan
(1995:133),
“kompensasi
adalah
semua
kemajuan sesuai dengan tujuan yang
pendapatan yang berbentuk uang
telah ditetapkan oleh perusahaan,
atau barang langsung atau tidak
sehingga
bersaing dengan
langsung yang diterima karyawan
perusahaan lain. Untuk itu suatu
sebagai imbalan atas jasa yang
perusahaan
diberikan
dapat
sangat
memerlukan
kepada
perusahaan“.
adanya sumber daya manusia yang
Kompensasi
merupakan
segala
berpegang peran bagi keberhasilan
sesuatu yang diterima para pegawai
perusahaan.
atau Karyawan sebagai balas jasa
Manusia merupakan sumber daya
untuk kerjanya.Handoko (2000;205).
terpenting dalam suatu perusahaan
Dale yoder Ph.D. dalam Hasibuan
diantara
yang
(2011;118) mengemukakan ; The
dimilikinya. Manusia dalam hal ini
payment made to member of work
adalah
teams for their participation,artinya
sebagai
sumber
karyawan penggerak
menjalankan
daya
yang
berperan
utama
untuk
fungsi
dan
balas jasa atau kompensasi yang dimaksud
adalah
uang
secara
mewujudkan tujuan yang hendak
langsung, uang secara tidak langsung
dicapai. Sumber daya manusia juga
dan hal lain yang tidak berupa uang
menjadi elemen yang sangat penting
seperti perumahan dan pakaian dinas.
dalam
meningkatkan
kinerja
Jadi
program
karyawan. Sebaliknya sumber daya
penting
manusia pula yang dapat menjadi
berfungsi
penyebab terjadinya pemborosan dan
sumber
inefiensi dalam berbagai bentuk.
komponen
Untuk itu, memberikan perhatian
kompensasi merupakan salah satu
kepada unsure manusia merupakan
aspek yang berarti bagi pegawai atau
salah
karyawan, karena merupakan ukuran
satu
tuntutan
dalam
nilai Titis Sugiarti| 12.1.02.02.0429 Ekonomi - Manajemen
bagi
kompensasi
perusahaan
untuk daya
karena
mempertahankan manusia
sebagai
utama.Disamping
karyamereka
yang
itu,
telah simki.unpkediri.ac.id || 2||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
dikontribusikan kepada perusahaan.
bertindak karena ada motif yaitu
Memperhatikan
kompensasi
para
suatu yang diharapkan atau dituju.
karyawan
dan
Dengan adanya motivasi kerja yang
melakukan tindakan-tindakan yang
tinggi maka pencapain kinerja yang
proportional
dengan
jasa
tinggi dapat diperoleh. Motivasi
mereka,
identik
dengan
dapat ditingkatkan oleh masing-
bekerja,
masing perusahaan yang bertujuan
pegawai
atau
menyemangati
balas
untuk
mengarahkan mereka untuk lebih terpusat
untuk
meningkatkan kinerja karyawan.
pencapaian
perusahaan.
Pendukung kompensasi
dari
dan
suatu
motivasi
yaitu
Selain factor kompensasi, yang
lingkungan kerja untuk karyawan
dijelaskan perlu juga memperhatikan
yang dapat mendukung kenyamanan
motivasi.
Hasibuan
karyawan. Suatu kondisi lingkungan
adalah
bisa dikatakan baik atau sesuai
pemberian daya penggerak yang
apabila manusia dapat melaksanakan
menciptakan
kerja
kegiatan secara optimal, sehat, aman,
mau
dan nyaman. Menurut Sedarmayanti
Menurut
(2011;143),“motivasi
seseorang
kegairahan agar
bekerjasama,
mereka
bekerja efektif dan
(2002:1),
Lingkungan
kerja
terintergrasi dengan segala upaya
merupakan keseluruhan alat perkakas
untuk
dan bahan yang dihadapi, lingkungan
pencapaian
kepuasan”.
(JhonM.Invancevich, 2007;165) agar
sekitarnya
karyawan melaksanakan kinerja yang
bekerja,
baik, motivasi kinerja karyawan
pengaturan
kerjanya
perludidorong
perseorangan
atau
kelompok.
Bambang
(1991:122)
danditingkatkan,
dimana metode
seseorang
kerjanya,
serta baik
namun bila karyawan tidak medapat
Menurut
motivasi
,Lingkungan kerja merupakan salah
yang
baik,
karyawan
cenderung sulit bekerja dengan baik
satu
dan tidak bertanggung jawab. Jadi
kinerja seorang pegawai. Seorang
motivasi merupakan dorongan untuk
karyawan
bertindak
optimal akan menghasilkan kinerja
adalah
dan motif.
yang
mendorong
Seseorang
Titis Sugiarti| 12.1.02.02.0429 Ekonomi - Manajemen
mau
faktor
yang
yang
mempengaruhi
bekerja
secara
yang baik, sebaliknya jika karyawan simki.unpkediri.ac.id || 3||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
bekerja dalam lingkungan kerja yang tidak
memandai
dan
tidak
Dealer Yamaha PT Elmona Sejahtera
adalah
dealer
montor
mendukung secara optimal akan
Yamaha resmi yang mempunyai 2
membuat
yang
cabang di daerah Trenggalek yang
bersangkutan menjadi malas, cepat
salah satunya berada di Jalan Raya
lelah
Kedunglurah Kec. Pogalan Kab.
karyawan
sehingga
kinerja
karywan
tersbut akan rendah. Ketiga bepengaruh
Trenggalek, JawaTimur, Indonesia.
faktor
diatas,
Dealer
Yamaha
PT
Elmona
seseorang
Sejahtera adalah perusahaan dealer
karyawan yang memiliki kinerja
montor yang bekerjasama dengan
yang
dapat
Dealer Yamaha PT Elmona Sejahtera
menunjang tercapainya tujuan dan
beroprasi di sektor distribusi atau
sasaran yang telah ditetakan oleh
mungkin penyaluran sepeda montor
perusahaan.
dalam bentuk tubuh usaha antara
tinggi
untuk
juga
dan
baik
Fahmi
(2011;2),
Karyawan dapat bekerja dengan baik
lain:
bila memiliki kinerja yang tinggi
montor yang dijual Yamaha Vixion
sehingga dapat menghasilkan kerja
dan merk sepeda montor Yamaha
yang baik pula. Menurut Armstrong
lainnya. Disamping dealer Yamaha
dan Baron (1998;15) kinerja atau
PT Elmona Sejahtera adalah toko
prestasi kerja berasal dari pengertian
sepeda
performance, kinerja adalah tentang
perusahaan
melakukan pekerjaan dan hasil yang
karyawan yang bisa mewujudkan
dicapai
dari
tujuan
Kinerja
pada
pekerjaan proses
tersebut.
Mio,
montor ada
toko,
jenis
besar
didalam
yang
namanya
perusahaan
dan
tanpa
yang
karyawan tujuan perusahaan tidak
berperan adalah pemimpin karena
bias dicapai. Untuk masalah ini
pemimpin tidak hanya membimbing
peneliti
sementara
menanyakan
dan
tentang
program
kompensasi,
terpenting adalah bagaimana mampu
motivasi
dan
memberikan
kinerja
terhadap kinerja karyawan harus
karyawan untuk mencapai tujuan
sangat diperhatikan secara optimal
perusahaan
oleh
mengarahkan,
ini
Yamaha
namun
motivasi.
Titis Sugiarti| 12.1.02.02.0429 Ekonomi - Manajemen
yang
lingkungan
perusahaan
apakah
kerja
sudah simki.unpkediri.ac.id || 4||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
didapat apa belum. Berdasarkan
Batasan Masalah
urain diatas maka peneliti tertarik
Melihat
banyaknya
mengadakan penelitian tentang “
permasalahan
Pengaruh Kompensasi, Motivasi,
identifikasi masalah tersebut diatas,
Dan Lingkungan Kerja Terhadap
maka
Kinerja Karyawan Pada Dealer
diselesaikan keseluruhannya, oleh
Yamaha
karena permasalahan yang diteliti
PT
ELMONA
SEJAHTERA TRENGGALEK
yang
tidaklah
muncul
mungkin
dari
dapat
tidak menyimpang dari fakta yang ada
maka
permasalahan
hanya
dibatasi pada persoalan pengaruh
Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah
kompensasi,
motivasi
dan
tersebut, maka dapat di identifikasi
lingkungan kerja terhadap kinerja
masalahnya sebagai berikut:
karyawan Pada dealer Yamaha PT
1. Pemberian Kompensasi terhadap
Elmona Sejahtera Trenggalek.
Kinerja karyawan pada dealer
Rumusan Masalah
Yamaha PT Elmona Sejahtera
1. Apakah kompensasi berpengaruh
Trenggalek.
terhadap kinerja karyawan pada
2. Motivasi
kerja
menurun
berkaitan
dengan
penurunan
Kinerja karyawan pada dealer Yamaha
PTElmona Sejahtera
Trenggalek.
PT Elmona Sejahtera Trenggalek ? 2. Apakahmotivasiberpengaruhterh adap kinerja karyawan pada PT Elmona Sejahtera Trenggalek?
3. Lingkungan kerja yang dapat
3. Apakah
lingkungan
kerja
terhadap
kinerja
meningkatkan Kinerja karyawan
berpengaruh
pada dealer Yamaha PT Elmona
karyawan PT Elmona Sejahtera
Sejahtera Trenggalek.
Trenggalek?
4. Besar
kecilnya
Kompensasi,
4. Apakah kompensasi, motivasi,
Motivasi, dan Lingkungan kerja
dan
terhadap Kinerja karyawan pada
berpengaruh
dealer Yamaha
karyawan PT Elmona Sejahtera
PT Elmona
Sejahtera Trenggalek. Titis Sugiarti| 12.1.02.02.0429 Ekonomi - Manajemen
lingkungan terhadap
kerja kinerja
Trenggalek? simki.unpkediri.ac.id || 5||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
I.
METODE PENELITIAN
disusun merupakan hasil yang baik,
Anwar
karena baik buruknya instrumen
bukunya
(2007;9) SDM
dalam
Perusahaan,
akan
berpengaruh
mengemukakan “ Kinerja adalah
tidaknya
hasil
kualitas hasil penelitian
kerja
secara
kuantitas
yang
karyawan
dalam
tugas
sesuai
kulitas dicapai
dan oleh
melaksanakan
dengan
tanggung
jawab”. Menurut
Hasibuan
(2012;118)
mengemukakan:
kompensasi adalah pendapatan yang berbentuk uang, barang langsung atau tidak langsung yang diterima karyawan sebagai imbalan atas jasa. Balas jasa atau kompensasi yang dimaksud
adalah
uang
secara
langssung,
uang
secara
tidak
langsung dan hal lain yang tidak berupa uang seperti perumahan, dan pakain dinas. Hasibuan (2011;143) yang antara
lain
mengatakan
motivasiadalah penggerak
bahwa
pemberian yang
daya
menciptakan
kegairan kerja agar mau bekerja mencapai
kepuasan.
digunakan,
suatu
angket
Sebelum dalam
penelitian harus diuji terlebih dahulu. Uji coba instrumen dilakukan untuk mengetahui apakah instrumen yang Titis Sugiarti| 12.1.02.02.0429 Ekonomi - Manajemen
data
pada
dan
benar
menentukan
Uji Validitas Dapat diketahui bahwa nilai r hitung dari semua item lebih besar dari pada r tabel dan semua bernilai positif. Hal ini berarti semua item yang ada dalam variabel sudah valid. Uji Reliabilitas Hal pertanyaan
ini
berarti
untuk
bahwa
seluruh
item
pertanyaan adalah reliabel untuk kompensasi, motivasi, lingkungan kerja dan kinerja karyawan. Uji Asumsi Klasik Sebelum menganalisis data untuk
membuktikan
hipotesis
terlebih dahulu peneliti melakukan uji asumsi klasik yaitu: a. Uji Normalitas Bertujuan untuk menguji apakah dalam
sebuah
model
regresi,variabel dependen, variabel independen,
atau
keduanya
mempunyai distribusi norma atau tidak. model regresi yang baik adalah berdistribusi norma atau simki.unpkediri.ac.id || 6||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
mendekati
norma.
Suatu
dikatakan
mengikuti
data
distribusi
tolerance ≤ 0,1 atau sama dengan nilai VIF ≥ 10.
norma dilihat dari penyebaran data
b.
pada sumbu diagonal dari grafik
Menurut Ghozali (2005:105), “ uji
(Gozali,2005;110)
heterokedastisitas bertujuan apakah
Normal
atau
tidaknya
Uji Heterokedastisitas
model
regresi
distribusi data dilakukan dengan
ketidaksamaan
melihat nilai signifikansi variabel.
residual
Jika signifikansinya lebih besar dari
pengamatan
alpha
varians
5%,
maka
menunjukkan
terjadi
variance
satu
dari
pengamatan yang
lain”.
residual
ke Jika
dari
suatu
bahwa distribusi data normal.
pengamtan ke pengamatan lain
a.
Uji Multikolinearitas
tetep
Menurut
Ghozali
homoskedastisitas, dan jika berbeda
(2005: 91), uji multikolinieritas
maka terjadi heteroskedastisitas.
bertujuan untuk menguji apakah
Maka model regresi yang baik
model regresi ditemukan adanya
adalah yang homoskedastisitas atau
korelasi
tidak
Imam
antar
variabel
bebas
maka
terjadi
disebut
heteroskedastisitas.
(independen). Model regresi yang
Kriteria terjadi heteroskedasrisitas
baik
terjadi
dalam suatu model regresi adalah
antara
variabel
jika signifikansinya kurang dari
Jika
variabel
0,05.
seharusnya
korelasi
di
independen. independen
tidak
saling
berkorelasi,
maka variabel-variabel ini tidak
Analisis
Regresi
Linear
Berganda
ortogonal.
Tolerance
mengukur
Karena peneliti ini bertujuan
variabilitas
variabel
independen
untuk mengetahui hubungan sebab
yang terpilih yang tidak dijelaskan
akibat
oleh variabel dependen lainnya.
bebas(kompensasi,
Nilai cut off yang umum dipakai
lingkungan kerja) terhadap satu
untuk
variabel
menunjukkan
multikolinieritas
adalah
adanya nilai
antara
variabel motivasi
terikat
dan
(kinerja
karyawan)maka teknis analisis data yang digunakan adalah analisis
Titis Sugiarti| 12.1.02.02.0429 Ekonomi - Manajemen
simki.unpkediri.ac.id || 7||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
regresi.
Analisis
menggunakan (kuantitatif)
data
ini
a) Apabila t tabel > t hitung,
angka-angka
maka H0 diterima dan Ha
dengan
metode
ditolak.
statistik. Dalam penelitian ini data
b) Apabila t tabel
yang dihimpun melalui kuesioner
maka H0 ditolak dan Ha
selanjutnya akan di analisis dengan
diterima.
menggunakan
teknik
analisis
Dengan tingkat signifikansi (a
regresi linear dengan menggunakan
= 5%)
variabel terikat (Y) dan 3 variabel
2) Dengan menggunakan angka
bebas (X1, X2, X3) seperti yang
probabilitas signifikansi.
dikemukanan
kotner,
a) Apabila angka probabilitas
natchsheim dan neter(2004) dengan
signifikansi > 0,05, maka H0
persamaan sebagai berikut:
diterima danHa ditolak.
oleh
b) Apabila angka probabilitas
Y= a +β1.X1+ β 2.x2+ β 3.x3+e Penguji Hipotesis
signifikansi < 0,05, maka H0
Uji hipotesis dalam penelitian ini
ditolak dan Ha diterima.
dilakukan terhadap hipotesi statistik
b.
menggunakan uji t dan uji F.
Menurut Imam Ghozali (2011: 98),
a.
uji F pada dasarnya menunjukkan
Uji Parsial (uji t)
Uji Simultan (uji F)
Menurut Imam Ghozali (2011: 98),
apakah semua variabel independen
uji t pada dasarnya menunjukkan
yang dimasukkan dalam model
seberapa
mempunyai
pengaruh
secara
variabel penjelas atau independen
bersama-sama
terhadap
variabel
secara
dependen. Uji F digunakan untuk
jauh
pengaruh
individual
menerangkan
satu
dalam
variasi
variabel
pengambilan
pengaruh
signifikan
variabel bebas (X) secara simultan
dependen. Dasar
mengetahui
keputusan
terhadap variabel terikat (Y) sama
(Ghozali, 2006) :
halnya dengan uji t tadi, untuk
1) Dengan membandingkan nilai t
melakukan uji F dalam penelitian
hitungnya dengan t tabel.
Titis Sugiarti| 12.1.02.02.0429 Ekonomi - Manajemen
ini,
peneliti
menggunakan
alat
simki.unpkediri.ac.id || 8||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
bantu berupa aplikasi software
determinasi
(R2)
nol
SPSS versi 20.
independen
sama
sekali
Dasar
pengambilan
keputusan
berpengaruh
variabel
koefisien
variabel tidak
dependen.
(Ghozali, 2006) :
Apabila
determinasi
1) Dengan membandingkan nilai F
semakin mendekati satu, maka
hitung dengan F table
dapat dikatakan bahwa variabel
a) Apabila F tabel > F hitung,
independent berpengaruh terhadap
maka H0 diterima dan Ha
dependent. Selain itu koefisien
ditolak.
determinasi
b) Apabila F tabel < F hitung,
dipergunakan
untuk
mengetahui presentase perubahan
maka H0 ditolak dan Ha
variabel
terikat
(Y)
yang
diterima.
disebabkan oleh variabel bebas (X).
2) Dengan menggunakan angka probabilitas signifikansi
II.
a) Apabila
KESIMPULAN
probabilitas
HASIL
DAN
signifikansi> 0,05, maka H0 diterima dan Ha ditolak. b) Apabila
probabilitas
Di bawah ini akan dipaparkan karakteristik responden secara umum
signifikansi < 0,05, maka H0 ditolak dan Ha diterima.
Tabel 1 Diskripsi berdasarkan Jenis Kelamin
Analisis
Uji
R2
(Koefisien
Determinasi) Koefisien dimaksud ketepatan
determinasi mengetahui paling
baik
(R2)
oleh
Jumlah Presentas e
tingkat
Laki-laki
36
90%
dalam
Perempuan
8
10%
Total
44
100%
analisis regresi, dimana hal yang ditunjukkan
Jenis Kelamin
besarnya
koefisiensi determinasi (R2) antara 0 (nol) dan 1 (satu). Koefisien
Titis Sugiarti| 12.1.02.02.0429 Ekonomi - Manajemen
simki.unpkediri.ac.id || 9||
Sumber : data primer yang diolah,
plot terlihat titik-titik mengikuti dan mendekati
2016
garis
diagonalnya
sehingga dapat disimpulkan bahwa Dari tabel diatas, maka dapat diketahui bahwa
yang menjadi
responden dalam penelitian ini
model regresi memenuhi asumsi normalitas. b. Uji Multikolinieritas Uji Multikolinieritas bertujuan
adalah yang berasal dari beberapa karyawan laki-laki sebanyak 22 orang
responden
50%,
dan
untuk menguji apakah dalam metode regresi ditemukan adanya kolerasi antar variabel independen. Model regresi yang baik seharusnya tidak
perempuan 22 orang responden atau 50%.
terjadi
kolerasi
diantaranya
independenya, suatu model regresi dapat
a. Uji Normalitas
dikatakan
terjadi
multikolinearitas apabila : Hasil
uji
normalitas
untuk
1. Mempunyai nilai VIF < 10
masing-masing variabel dapat dilihat pada gambar berikut ini :
2. Mempunyai
Gambar 1
angka
TOLERANCE > 0,1
Uji Normalitas Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka diperoleh nilai sebagai berikut : Tabel 4.6 Uji Multikolinieritas Berdasarkan
tampilan
Model
gambar. Di mana grafik histogram
Collinearity Statistics Tolerance
VIF
maupun grafik plot. Dimana grafik (Constant)
histogram memberikan pola yang Kompensasi
,517
1,935
melenceng kekanan atas yang artinya
Motivasi
,463
2,159
adalah data normal. Pada gambar P-
Lingk.krja
,525
1,904
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
a.Dependent Variable: Kinerja
dapat pola yang jelas dari titik –titik
Sumber data: dealer Yamaha PT Elmona
grafik scattersplot yang menunjukan
Sejahtera Trenggalek diolah,2016
Berdasarkan multikolinieritas
tersebut. Hal ini ditunjukan dengan
hasil
uji
yang
telah
dilakukan dapat disimpulkan bahwa masing-masing variabel mempunyai nilai tolerance > 0,1 dan nilai VIF < 10, sehingga tidak adanya gejala multikolinieritas (tidak ada hubungan
titik-titik menyebar secara acak tidak membentuk pola serta berada diatas nol dan dibawah nol, sehingga asumsi
heteroskedastisitas
telah
terpenuhi (tidak ada gangguan yang berada dalam model regresi ini). Analisis Regresi Linier Berganda Tabel 4.7
yang kuat antar variabel independen
Uji Model Regresi
dengan variabel lainnya).
Linier Berganda c. Uji Heteroskedastisitas Gambar 4.3
Model
Unstandardized
T
Sig.
Coefficients
Uji Heteroskedastisitas B (Constant)
Std. Error
1,461
3,594
,407 ,687
,468
,138
3,396 ,002
Motivasi
,282
,091
3,090 ,004
Lingk.krja
,420
,122
3,427
Kompensa si
a.
,001
Dependent Variable: Kinerja
Sumber data: dealer Yamaha PT Elmona Sejahtera Trenggalek diolah, 2016
Persamaan
linier
Sumber data: dealer Yamaha
berganda berdasakan hasil analisis
PT
regresi
Elmona
Sejahtera
Trenggalek diolah, 2016
Berdasarkan gambar 4.2 di atas,
regresi
hasil
pengujian
heteroskedastisitas menunjukan tidak Titis Sugiarti| 12.1.02.02.0429 Ekonomi - Manajemen
dapat
diketahui
sebagai
berikut : Y+1,461+0,468 X1+0,282 X2+0,420 X3+e Keterangan :
simki.unpkediri.ac.id || 2||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
a. Nilai konstanta sebesar 1,461
d. Nilai koefisien beta pada
berarti bahwa jika variabel
variabel
lingkungan
kompensasi,
motivasi
dan
sebesar 0.420 yamg berarti
lingkungan
kerja
sama
bahwa setiap perubahan pada
dengan nol, maka kinerja
variabel
karyawan sebesar 1,461.
(X3) sebesar satu-satuan akan
b. Nilai koefisiensi beta pada
mengakibatkan
varibel
kompensasi
(X1)
kinerja
sebesar
satu
akan
0.420
satuan
mengakibatkan kinerja
perubahan
karyawan
0,468
satuan.
lingkungan
kerja
perubahan
karyawan satuan,
kerja
sebesar
sebaliknya
penurunan satu-satuan pada
sebesar
variabel
Sebaliknya
akan
lingkungan
menurunkan
kinerja
penurunan satu satuan pada
karyawan
variabel
kinerja
dengan asumsi-asumsi lain
sebesar
0,468
asumsi-asumi
karyawan ,
dengan
lain
adalah
tetap,
variabel
motivasi
0.420.
adalah tetap. Untuk hipotesis
c. Nilai koefisiensi beta pada
sebesar
kerja
mengetahui yang
diajukan
apakah dalam
penelitian ini diterima atau ditolak
sebesar
maka dilakukan pengujian hipotesis
0,282 yang berti bahwa setiap
dengan uji t dan uji F. Hasil
perubahan
pengujian hipotesis pada penelitian
pada
variabel
motivasi (X2) sebesar satu-
ini adalah sebagai berikut:
satuan akan mengakibatkan
Uji t
perubahan kinerja karyawan sebesar
0,282
satuan.
Sebaliknya penurunan satusatuan pada variabel motivasi akan
menurunkan
karyawan
sebesar
kinerja 0,282
.dengan asumsi-asumsi lain
Uji t pada dasarnya menunjukkan
seberapa
jauh
pengaruh satu variabel penjelas atau independen secara individual dalam menerangkan
variasi
variabel
dependen . kinerja karyawan ini dilakukan berdasarkan perbandingan
adalah tetap. Titis Sugiarti| 12.1.02.02.0429 Ekonomi - Manajemen
simki.unpkediri.ac.id || 3||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
nilai signifikan dari nilai t hitung
Kompensasi
masing-masing
regresi
signifikansi sebesar 0,002. Dari hasil
dengan tingkat signifikansi yang
uji t pada variabel kompensasi
telah ditetapkan. Yaitu sebesar 5%
menyatakan bahwa signifikansi uji t
85 (α = 0.05), jika signifikansi t
lebih kecil dari 0,05 dan koefisiensi
hitung lebih besar dari 0.05 , maka
regresi
hipotesis nol (Ho) dierima yang
sebesar 0,468. Sedangkan nilai t
artinya
tidak
hitung yang diperoleh, yaitu 3,396
variabel
lebih besar dari 0,312. Berdasarkan
jika
hasil tersebut maka hipotesis nol
signifikansinya lebih kecil dari 0.05,
(Ho) ditolak, artinya kompensasi
maka
(X1)
koefisien
variabel
tersebut
berpengaruh
terhadap
dependen.
Sedangkan
Ho
ditolak
yang
artinya
variabel
independen
berpengaruh
terhadap
variabel
dependen
memiliki
mempunyai
berpengaruh
tingkat
nilai
si
positif
gnifikan
terhadap kinerja karyawan. b. Motivasi
(Ghozali.2011;98) penjelasan untuk
Motivasi
memiliki
tingkat
uji t pada masing-masing variabel
signikansi sebesar 0,004. Dari hasil
dependen adalah sebagai berikut;
uji
t
varibel
motivasi
Tabel 4.8
menyatakan bahwa signifikansi uji t
Uji t
lebih kecil dari 0,05 dan koefisiensi regresi
Model
pada
T
Sig.
mempunyai
nilai
positif
sebesar 0,282. Sedangkan nilai t hitung yang diperoleh,yaitu 3,090
(Constant) Kompensas i
lebih besar dari 0,312. Berdasarkan
,407 ,687
hasil tersebut maka hipotesis nol 3,396 ,002
(Ho) ditolak, artinnya motivasi (X2)
Motivasi
3,090 ,004
Lingk.krja
3,427
a.
,001
Dependent Variable: Kinerja
Sumber data: dealer Yamaha PT Elmona sejahtera Trenggalek,di olah 2016
a. Kompensasi
berpengaruh
signifikan
terhadap
kinerja karyawan. c. Lingkungan Kerja Lingkungan
kerja
memiliki
tingkat signifikansi sebesar 0,001. Dari hasil uji t ada variabel
Titis Sugiarti| 12.1.02.02.0429 Ekonomi - Manajemen
simki.unpkediri.ac.id || 4||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
kompensasi
menyatan
bahwa
maka hipotesis nol (Ho) ditolak,
signifikansi uji t lebih kecil dari
kompensasi
0,05
kompensasi,motivasi,
dan
koefisien
regresi
artinya
mempunyai nilai positif sebesar
lingkungan
kerja
0,420. Sedangkan nilai t hitung
signifikan
terhadap
yang diperoleh, hipotensis nol (Ho)
karyawan.
ditolak, artinya lingkungan kerja
Determinasi R2
(X3)
berpengaruh
signifikan
dan berpengaruh kinerja
Tabel 4.7
terhadap kinerja karyawan.
Koefisien Determinasi
Uji F Tabel 4.9
Mo
Uji F
del
R
R
Adjuste
Std.
Durbin-
Squa
dR
Error of
Watson
re
Square
the Estimat
a
ANOVA Model
Sum of
Df
Mean
Squares Regres sion Residu al
e F
Sig. 1
Square
807,337
3
269,112
217,845
40
5,446
1025,182
43
49,41 4
,887 a
,788
,772 2,33369
2,144
b
,000 a. Predictors: (Constant), Lingk.krja, Kompensasi, Motivasi b. Dependent Variable: Kinerja
Total
Sumber data: dealer Yamaha PT Elmona
a. Dependent Variable: Kinerja
Sejahtera Trenggalek diolah, 2016
b. Predictors: (Constant), Lingk.krja, Kompensasi, Motivasi
Sumber data: dealer Yamaha PT Elmona
Hasil uji adjusted R2 pada penelitian ini diperoleh nilai adjusted R2 sebesar 0,788 yang berti bahwa
Sejahtera Trenggalek diolah, 2016
Dari hasil uji F diperoleh
besarnya
pengaruh
nilai F hitung sebesar 49,414 dan
kompensasi,
nilai
lingkungan kerja terhadap kinerja
F
tabel
2,83.
Sedangkan
motivasi
variabel dan
0,000.
karyawan adalah sebesar 63,6%.
Karena nilai signifikansi dibawah
Sedangkan sisanya sebesar 36,4%
0,05 dan nilai F hitung lebih besar
dipengaruhi oleh faktor lain yang
daripada nilai F tabel (49,414>2,83),
tidak termasuk dalam penelitian ini.
signifikansinya
sebesar
Titis Sugiarti| 12.1.02.02.0429 Ekonomi - Manajemen
simki.unpkediri.ac.id || 5||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Menurut
Pembahasan 1. Kompensasi
Berpengaruh
Terhadap Kinerja Karyawan Berdasarkan
hasil
Hasibuan
(2005:118) pendapat yang berbentuk
uang,
barang
langsung atau tidak langsung
penelitian yang telah dilakukan,
yang
diketahui
kompensasi
sebagai imbalan balas jasa
berpengaruh signifikan terhadap
yang diberikan perusahaan.
kinerja karyawan.
kompensasi adalah semua
bahwa
memiliki
Kompensasi
tingkat
signifikan
jenis
diterima
karyawan
penghargaan
yang
sebesar 0,002. Dari hasil uji t
berupa uang atau bukan
pada
kompensasi
uang yang diberikan kepada
menyatakan bahwa signifikansi
pegawai secara layak dan
uji t lebih kecil dari 0,05 dan
adil atas jasa mereka dalam
koefisien
mencapai tujuan perusahaan.
nilai
variabel
regresi
positif
mempunyai
sebesar
0,468.
Hasil penelitian ini
Sedangkan nilai t-hitung yang
mendukung penelitian yang
diperoleh, yaitu 3,396 lebih besar
pernah dilakukan Martini
dari 0,312. Berdasarkan hasil
dan Hidayat (Vol.10 No.3
tersebut maka hipotesis nol (Ho)
april 2003) yang berjudul
ditolak, artinya (X1) berpengaruh
Pengaruh
signifikan
terhadap kinerja karyawan.
terhadap
kinerja
karyawan.
Dari Pemberian
kompensasi
memberikan
kompensasi
hasil
penelitian
ini
menunjukan
pengaruh
positif
signifikan
yang
beberapa pengaruh terhadap
terhadap kinerja. Hubungan
semangat kerja, kepuasan
dengan penelitian ini berarti
kerja,
dan
bahwa variabel kompensasi
serta
berpengaruh positif terhadap
motivasi
produktivitas
kerja
kesejahteraan.
Kompensasi
kinerja karyawan.
memiliki pengaruh terhadap kinerja karyawan. Titis Sugiarti| 12.1.02.02.0429 Ekonomi - Manajemen
simki.unpkediri.ac.id || 6||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
2. Motivasi
Berpengaruh
Terhadap
Kinerja
mendorong individu
keinginan
untuk
melakukan
kegiatan-kegiatan
Karyawan Berdasarkan penelitian
yang
tertentu
hasil
guna mencapai tujuan.
telah
Motivasi
bertujuan
dilakukan, diketahui bahwa
untuk membantu perusahaan
motivasi
berpengaruh
untuk mencapai tujuannya
signifikan terhadap kinerja
dengan peningkatan prestasi
karyawan.
kerja dari para karyawannya.
Motivasi
memiliki tingkat signifikan
Hasil penelitian ini mendukung
sebesar 0,004. Dari hasil uji t
penelitian yang pernah dilakukan
pada
oleh Farlen (2011) yang berjudul “
variabel
kompensasi
menyatakan
bahwa
Pengaruh
motivasi
kerja
dan
signifikansi uji t lebih kecil
kemampuan kerja terhadap kinerja
dari
karyawan PT. United Tractors, Tbk.
0,05
dan
koefisien
regresi mempunyai positif
sebesar
nilai 0,282.
Samarinda.
Yang
menyimpulkan
bahwa ada pengaruh yang signifikan
Sedangkan nilai t-hitung yang
dari variabel independen.
diperoleh, yaitu 3,090 lebih
3. Lingkungan
kerja
besar dari 0,312. Berdasarkan
Berpengaruh
hasil tersebut maka hipotesis
Kinerja Karyawan
nol (Ho) ditolak, artinya (X2)
Berdasarkan hasil penelitian yang
berpengaruh
signifikan
terhadap kinerja karyawan. Suatu daya dorongan atau
perangsang
melakukan
untuk
Terhadap
telah dilakukan, diketahui bahwa lingkungan
kerja
signifikan
terhadap
karyawan.
berpengaruh
Lingkungan
kinerja kerja
sesuatau
memiliki tingkat signifikan sebesar
(Moekijat, 2002:5). Hal ini
0,001. Dari hasil uji t pada variabel
dikarenakan motivasi kerja
lingkungan kerja menyatakan bahwa
seseorang di pengaruhi oleh
signifikansi uji t lebih kecil dari 0,05
kebutuhan
dan koefisien regresi mempunyai
Titis Sugiarti| 12.1.02.02.0429 Ekonomi - Manajemen
sehingga
simki.unpkediri.ac.id || 7||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
nilai
positif
Sedangkan
sebesar
nilai
t-hitung
0,420.
Hasil penelitian ini
yang
mendukung penelitian yang
diperoleh, yaitu 3,427 lebih besar
pernah
dari
Septianto
0,312.
Berdasarkan
hasil
dilakukan
oleh
(2010),
yang
tersebut maka hipotesis nol (Ho)
berjudul
ditolak, artinya (X3) berpengaruh
lingkungan kerja dan stress
signifikan
kerja
terhadap
kinerja
karyawan.
“Pengaruh
terhadap
kinerja
karyawan PT Pataya Raya Suatu
lingkungan
Semarang”
variabel
kerja dikatan baik atau sesuai
lingkungan kerja berpengaruh
apabila
signifikan terhadap kinerja
manusia
melaksanakan
dapat kegiatan
karyawan.
secara optimal, sehat, aman,
4. Kompensasi,
dan
nyaman.
Lingkungan
Motivasi
Lingkungan
Kerja
kerja adalah segala yang ada
Berpengaruh
disekitar para pekerja yang
Kinerja Karyawan.
dapat mempengaruhi drinya dalam
menjalankan
yang
baik
tugas
dibebakan
(Nitisemito, 2006:183). Lingkungan
Dan
Terhadap
Dari hasil uji F diperoleh nilai F-hitung sebesar 0,788 dan nilai F-tabel
2,83.
signifikansinya
Sedangkan sebesar
0,000.
kerja
Karena itu signifikansinya dibawah
keadaan
0,05 dan nilai F-hitung lebih besar
yang
dari pada nilai F-tabel (0,788 > 2,83),
meliputi perlengkapan dan
maka hipotesis nol (Ho) ditolak,
fasilitas,
merupakan seseorang
bekerja
(lingkungan maupun
suasana
kerja
artinya kompensasi, motivasi dan
non
fisik)
lingkungan
lingkungan
fisik
yang dapat mempengaruhi
kerja
berpengaruh
terhadap kinerja karyawan. Setiap
pekerja dalam melaksanakan
perusahaan
tugas dan tnggung jawabnya.
memberikan
karyawan
dalam
tuntut
untuk
kontribusi
positif
di
melalui kinerja yang baik. Mengingat Titis Sugiarti| 12.1.02.02.0429 Ekonomi - Manajemen
simki.unpkediri.ac.id || 8||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
kinerja perusahaan tergantung pada
2. Motivasi berpengaruh signifikan
kerja karyawan (Gibson,et all, 1995).
terhadap kinerja karyawan pada
Sumberdaya manusia adalah prestasi kerja atau hasil kerja baik kualitas
maupun
kuantitas
dicapai
sumber
daya
persatuan
periode
yang
manusia
waktu
dalam
melaksanakan tugas kerjanya dengan tanggung
jawab
yang
diberikan
dealer Yamaha
PT Elmona
Sejahtera Trenggalek. 3. Lingkungan
kerja
signifikan
terhadap kinerja karyawan pada dealer Yamaha
PT Elmona
Sejahtera Trenggalek. 4. Kompensasi,
motivasi,
dan
kepadanya.
lingkungan
kerja
Hasil uji R2 pada penelitian ini
signifikan
terhadap
diperoleh nilai adjusted R2 sebesar
karyawan pada dealer Yamaha
0,788 yang berarti bahwa besarnya
PT
pengaruh
Trenggalek.
motivasi
variabel dan
kompensasi,
lingkungan
kerja
terhadap kinerja karyawan adalah sebesar 63,6%. Sedangkan sisanya sebesar
36,4%
dipengaruhi
oleh
faktor lain yang tidak termasuk dalam penelitian ini. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab.IV, maka dapat diambil kesimpulan beberapa kesimpulan sebagai berikut : 1. Kompensasi signifikan
kinerja
Sejahtera
DAFTAR PUSTAKA Ambar Teguh Sulistiyani. 2003. Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi Pertama. Graha Ilmu.Yogyakarta. Anwar Prabu Mangkunegara, 2010, Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan, RemajaRosdakarya, Bandung. Arikunto,Suharsimi.2002.Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek,Cetakan Kedua Belas (Edisi Revisi V). Jakarta: PT. RinekaCipta.
berpengaruh terhadap
kinerja
karyawan pada dealer Yamaha PT
Elmona
berpengaruh
Elmona
Sejahtera
Trenggalek.
Titis Sugiarti| 12.1.02.02.0429 Ekonomi - Manajemen
Bambang Riyanto. (2008). Dasardasar Pembelanjaan Perusahaan. Yogyakarta: Penerbit GPFE Fahmi, Irham.(2010). Manajemen Kinerja. Bandung: Alfabet.
simki.unpkediri.ac.id || 9||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Ghozali, Imam 2005. Analisis Multivariate Program SPSS.
Aplikasi dengan
Handoko T. Hani, 2000, Manajemen Personalia dan Sumberdaya Manusia, Edisi II, Cetakan Keempat Belas, Penerbit BPFE, Yogyakarta. Mathis, dan Jackson, 2002, Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi pertama, Cetakan Pertama, Yogyakarta : Salemba Empat Malayu Hasibuan S.P. 2012.Manajemen Sumber Daya Manusia,cetakan keenam belas.Jakarta:PT.Bumi Aksara Moekijat. 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia: Manajemen Kepegawaian. Mandar Maju. Jakarta.
Titis Sugiarti| 12.1.02.02.0429 Ekonomi - Manajemen
Rivai, Veithzal. 2009. Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Perusahaan Dari Teori ke Praktik. Jakarta: Raja Grafindo Persada Sofyandi, Herman. 2008. ManajemenSumberDayaManusia. Penerbit: GrahaIlmu, Yogyakarta. Sofyandi, Herman, dan Iwa Garniwa. 2007. PerilakuOrganisasi. Yogyakarta :GrahaIlmu Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif R&B. Bandung:Alfabeta. Sugiono (2004).Metode PenelitianBisnis, edisienam, CV.Alfabeta, Bandung. Simamora, Henry. 2007. Manajemen Sumber Daya Manusia. STIE YKPN.Yogyakarta.
simki.unpkediri.ac.id || 10||