Jurnal Ilmiah “DUNIA ILMU” Vol.2 No.1 Maret 2016
PENGARUH KOMPENSASI DAN KOMUNIKASI TERHADAP SEMANGAT KERJA KARYAWAN PADA PT. FIF CABANG MEDAN Oleh : Edi Winata. SE.,MM Dosen STIM SUKMA Medan ABSTRAK Seperti yang terjadi di PT. FIF cabang medan, Kompensasi yang kurang layak yang diberikan perusahaan kepada karyawan dapat menurunkan produktivitas kerja karyawan serta Komunikasi yang kurang baik yang terjalin antar pimpinan dengan bawahan akan mengakibatkan semangat kerja karyawan menurun. Masalah tersebut dirumuskan apakah Kompensasi dan Komunikasi berpengaruh serempak (simultant) terhadap Semangat kerja Karyawan dan variabel manakah yang dominan mempengaruhi Semangat Kerja Karyawan pada PT. FIF Cabang Medan. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat pengaruh komensasi dan komunikasi terhadap semangat kerja karyawan dan penerapan dengan pelaksanaan di perusahaan. Pengumpulan data ini melalui penyebaran angket sebanyak 72 karyawan (responden). Kemudian diolah dengan menggunakan program spss (statistical program service solution) versi 18.00, dari perhitungan diatas didapat menggunakan program spss, didapat nilai F hitung 3,940 > F tabel 2,74 dengan tingkat signifikan 0,00 karena F hitung > F tabel 2,74 oleh karena jauh lebih kecil dari 0,05 maka probabilitasnya Tolak Ho (Terima Hi). Disimpulkan bahwa Kompensasi dan Komunikasi berpengaruh serempak (simultant) terhadap Semangat Kerja Karyawan pada PT. FIF Cabang Medan. Untuk nilai t hitung 1,936 > t tabel 1,667 dan nilai probabilitasnya 0,002 < 0,05 maka Tolak Ho (Terima Hi). Disimpulkan bahwa Kompensasi terdapat pengaruh positif dan signifikan terhadap Semangat Kerja Karyawan. Untuk nilai t hitung 1,174 < t tabel 1,667 dan nilai probabilitasnya 0,244 < 0,05 maka Terima Ho (Tolak Hi). Disimpulkan bahwa Komunikasi tidak terdapat pengaruh positif dan signifikan terhadap Semangat Kerja Karyawan. Dari angka standardizied coefficient beta bahwa Kompensasi sebesar 0,238 sedangkan Komunikasi sebesar 0,144. Maka nilai terbesar adalah Kompensasi. Disimpulkan bahwa Kompensasi dominan mempengaruhi Semangat Kerja Karyawan Pada PT. FIF Cabang Medan. Hal ini berarti Hipotesis 1 dan 2 Diterima. Kata kunci : Kompensasi, Komunikasi dan Semangat Kerja maupun jasa, haruslah memperhatikan segala sumber daya yang dipergunakan dalam kegiatannya sehingga perusahaan
PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap perusahaan yang bergerak dibidang produksi barang 17
Jurnal Ilmiah “DUNIA ILMU” Vol.2 No.1 Maret 2016
tersebut,bisa mencapai tingkat operasi yang efektif dan efisiensi dan membantu tercapainya tujuan perusahaan yang telah ditetapkan. Mengingat begitu besarnya peranan karyawan didalam kegiatan perusahaan maka para pimpinan yang bijaksana harus memikirkan dengan cermat sejauh mana tingkat upah atau gaji yang diberikan kepada karyawannya sesuai dengan prestasi kerja setiap karyawannya tersebut. Apabila dalam pemberian gaji ada keterlambatan maka kinerja karyawan akan menjadi tidak efektif dan efisien yang bisa mengakibatkan tersendatnya operasi produksi di perusahaan tersebut. Disamping pemberian upah atau gaji, perusahaan juga harus memberikan pelatihan terhadap karyawannya, agar para karyawan dapat bekerja dengan lebih kreatif lagi dan bisa memberikan inovasi produk yang akan diproduksikan perusahaan. Jadi apabila seorang atasan tidak melakukan pelatihan terhadap karyawan, maka perusahaan tersebut tidak dapat berinovasi produkproduknya. salah satu cara untuk memotivasi karyawan agar bekerja dengan baik dan bersemangat adalah melalui pemberian kompensasi. karena dengan kompensasi yang wajar dan adil, maka karyawan merasa benar-benar mendapatkan perhatian dan penghargaan atas pekerjaannya. sehingga para karyawan dapat bekerja dengan giat dan semangat. Berdasarkan uraian diatas, Untuk memahami seberapa besar
Pengaruh Kompensasi dan Komunikasi terhadap Semangat Kerja, maka penulis tertarik untuk mengkaji lebih jauh tentang pelaksanaan di perusahaan dengan judul Pengaruh Kompensasi dan Komunikasi terhadap Semangat Kerja Karyawan Pada PT. BAF Cabang Medan. B. Identifikasi Masalah Sebagaimana kita ketahui bahwa kompensasi dan komunikasi diterapkan dalam lingkungan perusahaan agar dapat menunjang keberhasilan dan pencapaian tujuan serta sasaran yang telah ditetapkan oleh organisasi. Berdasarkan yang telah dilakukan penulis maka dibuatlah identifikasi masalah sebagai berikut Motivasi yang diberikan perusahaan kepada karyawan dalam menciptakan kualitas kerja yang baik, tingkat kemampuan serta keterampilan dari para karyawan belum sesuai dengan harapan sehingga semangat kerja menurun. C. Rumusan Masalah Berdasarkan identifikasi dan batasan masalah diatas, dapat dirumuskan masalah sebagai berikut 1. Apakah kompensasi dan komunikasi berpengaruh secara serempak (simultant) terhadap semangat kerja karyawan pada PT. BAF Cabang Medan. 2. Variabel manakah dominan mempengaruhi semangat kerja karyawan.
18
Jurnal Ilmiah “DUNIA ILMU” Vol.2 No.1 Maret 2016
sebagai setiap bentuk penghargaan yang diberikan kepada karyawan sebagai balas jasa atas kontribusi yang mereka berikan kepada perusahaan (Mutiara S. Panggabean). Pemberian kompensasi dalam suatu organisasi harus diatur sedemikian rupa sehingga merupakan sistem yang baik dalam organisasi. dengan sistem yang baik ini akan dicapai tujuan-tujuan antara lain 1) Menghargai Prestasi Kerja 2) Menjamin Keadilan 3) Mempertahankan karyawan 4) Memperoleh Karyawan yang Bermutu 5) Pengendalian Biaya 6) Memenuhi Peraturan-Peraturan 2. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kompensasi Beberapa faktor yang mempengaruhi penempatan kompensasi 1) Dana Organisasi atau Perusahaan 2) Serikat Karyawan 3) Biaya Hidup 4) Pemerintah 3. Pengertian Komunikasi komunikasi adalah proses penyampaian informasi, gagasan, fakta, pikiran dan perasaan dari satu orang ke orang lain. 4. Proses Komunikasi Proses komunikasi yang ideal memiliki beberapa ciri, yaitu 1) Bisa menghasilkan efektifitas yang lebih besar. 2) Dapat menempatkan orangorang pada posisi yang
D. Tujuan Penelitian Tujuan penelitan ini adalah sebagai berikut 1). Untuk menguji dan mengetahui pengaruh kompensasi dan komunikasi terhadap semangat kerja karyawan PT. BAF Cabang Medan. 2). Untuk membandingkan antara teori yang dipelajari dengan keadaan yang sebenarnya dilapangan. E. Hipotesis Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah Penelitian, oleh karena itu jawaban yang diberikan baru didasarkan pada teori yang relevan belum didasarkan pada fakta-fakta empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data (Sugiono, 2003:51). Berdasarkan rumusan masalah,maka penulis merumuskan hipotesis dalam penelitian ini adalah 1. Kompensasi dan komunikasi berpengaruh positif dan signifikan secara serempak (simultan) terhadap semangat kerja karyawan PT. BAF Cabang Medan. 2. Variabel kompensasi dominan mempengaruhi semangat kerja karyawan. TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Pengertian Kompensasi Kompensasi mengandung arti yang lebih luas dari pada upah atau gaji. kompensasi dapat didefinisikan 19
Jurnal Ilmiah “DUNIA ILMU” Vol.2 No.1 Maret 2016
seharusnya (the right man on the right place). 3) Mampu meningkatkan keterlibatan, motivasi dan komitmen setiap organisasi. 5. Hambatan-Hambatan Komunikasi Proses komunikasi sering kali dijumpai beberapa macam hambatan, hambatan tersebut diantaranya 1) Filtering, 2) Selective perception, 3) Perbedaan bahasa 4) Keadaan emosi pengirim dan penerima. 6. Pengertian Semangat Kerja Semangat kerja adalah melakukan pekerjaan secara giat dengan jalan memperkecil kekeliruan dalam pekerjaan, mempertebal rasa tanggung jawab, serta dapat menyelesaikan tugas tapi waktunya sesuai dengan rencana yang ditetapkan (Alex S.Nitisemito, 2002:108). 7. Faktor-faktor yang mempengaruhi Semangat kerja Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi semangat kerja karyawan, yaitu antara lain 1) Gaji yang cukup 2) Memperhatikan kebutuhan rohani 3) Sekali-kali perlu menciptakan suasana santai 4) Tempatkan para karyawan pada posisi yang tepat 5) Pemberian insentif yang terarah 6) Fasilitas yang menyenangkan
B. Kerangka Konseptual Kerangka konseptual bertujuan merumuskan dan mendefinisikan istilah-istilah yang dipergunakan secara mendasar agar dicapai keseragaman pengertian dalam penelitian. Kompensasi diartikan sebagai semua bentuk penghargaan atau imbalan yang diberikan oleh organisasi pada para pekerjanya sebagai bentuk penggantian atas kinerjanya yang terdiri dari bentuk kompensasi dan tunjangan-tunjangan lainnya. Komunikasi diartikan sebagai sesuatu yang harus diperlukan oleh karyawan di organisasi, karena tanpa komunikasi pasti akan membuat karyawan tidak mengetahui apa yang harus dikerjakannya. Sedangkan Semangat kerja diartikan sebagai dorongan kerja yang kuat yang timbul dari hati dalam bekerja meskipun semangat kerja tidak mesti disebabkan oleh lingkungan. seseorang karyawan yang bekerja pada perusahaan mengharapkan sesuatu dari perusahaan tersebut. Berdasarkan kerangka pemikiran diatas ,maka dibuat model penelitan sebagai berikut
20
Jurnal Ilmiah “DUNIA ILMU” Vol.2 No.1 Maret 2016
Kerangka Konseptual X1 Y X2 Dimana
X1 : Kompensasi (independent variable) X2 : Komunikasi (independent variable) Y : Semangat kerja (dependent variable)
untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan (Sugiono, 2003:57). Populasi juga merupakan keseluruhan kumpulan elemen-elemen berkaitan dengan apa yang peneliti harapkan dalam mengambil beberapa kesimpulan. Berdasarkan pengertian diatas, maka yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah 72 orang yang terdiri dari beberapa Karyawan yang bekerja di perusahaan tersebut. Sampel Sampel sekedar ancer-ancer, apabila subjeknya kurang dari 100 maka lebih baik diambil semua sehingga penelitian merupakan penelitian populasi. Jika jumlah subjeknya lebih besar dari pada 100 maka dapat diambil 10% - 15% atau 20% 25% atau lebih (Arikunto, 1997:109) Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling yaitu metode penarikan sampel dilakukan
METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah 1. Descriptive Research, yaitu studi yang menganalisis hubungan korelasi (correlation) antara variabel (menguji hubungan) 2. Explanative Research, yaitu studi yang menganalisis pengaruh dan kausalitas antar variabel satu dengan variabel lainnya. B. Tempat Penelitian Penulis melakukan penelitian ini pada PT. BAF Cabang Medan, di jalan Kapt.Muslim No.60 DES Medan. C. Populasi dan Sampel Populasi Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas subjek/objek yang mempunyai kualitas dan karekteristik tertentu yang diterapkan oleh peneliti 21
Jurnal Ilmiah “DUNIA ILMU” Vol.2 No.1 Maret 2016
dengan mengambil orang-orang yang terpilih oleh peneliti dan bukan didasarkan atas strata, random, atau daerah tetapi berdasarkan tujuan tertentu. Berdasarkan pendapat tersebut, maka dalam penelitian ini jumlah yang akan dijadikan sampel adalah sebanyak 72 orang. Jenis Data Pada penelitian ini penulis menggunakan dua jenis data yaitu 1. Data Primer, data yang diperoleh secara langsung dengan cara melakukan Pengamatan (observation) dengan
memberikan daftar pertanyaan (questioner) dan melakukan wawancara. 2. Data Sekunder, data yang diperoleh melalui studi dokumentasi, baik dari buku, jurnal, majalah dan situs internet untuk mendukung penelitian Model Regresi Berganda Model yang digunakan adalah regresi berganda digunakan adalah sebagai berikut :
Y = a + bx1 + bx2 + ε Dimana : Y = Variabel semangat kerja (dependent variable) a = Nilai Intersip (Kostanta) b = Koefisien regresi X1 = Kompensasi (independent variable) X2 = Komunikasi (independent variable) ε = Kesalahan penduga (Standar error) didirikan dengan nama PT Mitrapusaka Artha Finance pada bulan Mei 1989. Berdasarkan ijin usaha yang diperolehnya, maka Perseroan bergerak dalam bidang Sewa Guna Usaha, Anjak Piutang dan Pembiayaan Konsumen. 2. Uji Validitas dan Realibilitas 1) Uji Validitas Uji validitas digunakan oleh peneliti untuk mengukur data yang telah didapat setelah
1. Pengujian Hipotesis 1. Uji Pengaruh Serempak (Simultant) 2. Uji Pengaruh Uji-t 3. Uji Pengaruh Dominan
HASIL PENELITIAN PEMBAHASAN
DAN
A. Hasil Penelitian 1. Sejarah Perusahaan PT. Bussan AutoFinance (BAF) 22
Jurnal Ilmiah “DUNIA ILMU” Vol.2 No.1 Maret 2016
penelitian yang merupakan data yang valid dengan alat ukur yang
digunakan
yaitu
kuisioner.
Tabel 4.29 Hasil Uji Validitas Item-Total Statistics
VAR00001 VAR00002 VAR00003 VAR00004 VAR00005 VAR00006 VAR00007 VAR00008 VAR00009 VAR00010 VAR00011 VAR00012 VAR00013 VAR00014 VAR00015 VAR00016 VAR00017 VAR00018 VAR00019 VAR00020 VAR00021 VAR00022 VAR00023 VAR00024 VAR00025 VAR00026 VAR00027 VAR00028
Scale Scale Mean if Variance Corrected Item if Item Item-Total Deleted Deleted Correlation
Squared Cronbach's Multiple Alpha if Item Correlation Deleted
91.46 91.49 91.19 91.46 91.50 91.54 91.44 91.21 91.40 91.36 91.39 91.44 91.28 91.40 91.58 91.57 91.44 91.24 91.38 91.28 91.43 91.18 91.38 91.49 91.60 91.49 91.33 91.43
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
95.970 96.958 96.441 96.477 97.352 97.012 97.264 96.646 98.272 98.741 96.523 96.250 96.908 96.920 95.852 96.446 95.912 97.760 99.787 96.936 97.347 97.925 95.026 97.493 96.835 97.605 97.239 99.291
.523 .471 .494 .459 .405 .413 .392 .509 .419 .363 .473 .516 .407 .447 .502 .458 .495 .408 .295 .500 .447 .376 .563 .405 .405 .386 .396 .303
.879 .881 .880 .881 .882 .882 .882 .880 .882 .883 .881 .880 .882 .881 .880 .881 .880 .882 .884 .880 .881 .883 .878 .882 .882 .883 .882 .884
hasil pengolahan spss versi.18.00 Pada Tabel diatas, nilai koefisien korelasi produk moment produk skor masing-masing butir pertanyaan dengan total kesemua butir pertanyaan terlihat pada kolom corrected item total correlation. Dari data didapat semua nilai koefisien
melebihi angka 0,30 hal ini dapat dinyatakan bahwa semua butir pertanyaan dan skor yang didapat adalah valid (sah), sedangkan kevalidan dari data sendiri berdasarkan jumlah N (responden) pada derajat kebebasannya r tabel 23
Jurnal Ilmiah “DUNIA ILMU” Vol.2 No.1 Maret 2016
(df=n-k) harus lebih kecil dari (<) mengetahui kstabilan dan 0,30 setelah dilihat pada r tabel konsisten responden dalam didapat bahwa r pada df= 72menjawab butir-butir berkaitan 3=69=0,234 < 0,30. Nilai koefisien dengan konstruk pertanyaan yang melebihi angka 0,234 hal ini dapat disusun dalam suatu bentuk dinyatakan bahwa semua butir kuisioner. Reliabilitas suatu pertanyaan dari skor yang didapat konstruk variabel dikatakan baik adalah valid (sah). jika memiliki nilai Cronbach’s Alpha > 0,60 2) Uji Realibilitas Uji Reliabilitas (kehandalan) juga untuk Hasil Uji Realibilitas Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
Cronbach's Alpha Based on Standardized Items N of Items
.885
.885
28
hasil pengolahan spss versi 18.00 Pada Tabel diatas, terdapat cronbach’s alpha sebesar 0,885 yang mana nilai lebih besar > 0,60 sehingga dapat disimpulkan bahwa konstruk pertanyaan yang telah disajikan pada responden yang terdiri dari 28 item, baik didalam variabel Kompensasi, Komunikasi dan Semangat Kerja adalah reliable atau bisa diterima dan dikatakan handal. 3. Teknik Analisis Data 1) Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan menguji apakah layak digunakan regresi berganda, seperti diketahui bahwa uji-t mengasumsikan bahwa nilai residural mengikuti distribusi
normal. Apabila asumsi ini dilanggar, maka uji statistik menjadi tidak valid untuk jumlah sampel kecil. Salah satu uji statistik yang digunakan untuk menguji normalitas residural adlah uji statistik non-parametrik kolmogrof smirnov (k-s) Pengambilan keputusan Signifikan k-s > α ------- Terima Ho : Residual Normal Signifikan k-s < α ------- Terima Ha : Residual Tidak Normal
24
Jurnal Ilmiah “DUNIA ILMU” Vol.2 No.1 Maret 2016
Hasil Uji Normalitas
hasil pengolahan spss versi 18.00 Berdasarkan Gambar di dengan nilai VIF tinggi (karena atas bahwa distribusi dari titikVIF/tolerance). titik pada Kompensasi, Nilai cutoff yang dipakai Komunikasi dan Semangat kerja untuk menunjukkan ada atau Karyawan menyebar disekitar tidaknya multikolinieritas adalah garis diagonal yang dapat : disimpulkan bahwa data yang VIF > 5 ------- ada multikolinieritas disajikan dapat dikatakan normal. VIF < 5 ------- tidak ada Maka model regresi layak multikolinieritas dipakai untuk memprediksi Semangat Kerja Karyawan berdasarkan independen variabel yaitu Kompensasi dan Komunikasi. 2) Uji Multikolinieritas Tolerance mengukur variabelitas variabel bebas yang terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel lainnya. Jadi nilai tolerance yang rendah sama Hasil Uji Multikolinieritas Coefficients Model
a
Collinearity Statistics Tolerance
VIF
Kompensasi
.864
1.158
Komunikasi
.864
1.158
1 (Constant)
a. Dependent Variable: Semangat_kerja
hasil pengolahan spss versi 18.00 25
Jurnal Ilmiah “DUNIA ILMU” Vol.2 No.1 Maret 2016
Berdasarkan Tabel 1) Uji Heteroskedasitas diatas bahwa angka VIF adalah Uji heteroskedasitas 1,158 lebih kecil dari 5 (lima) bertujuan menguji apakah dalam dan nilai tolerance diatas 0,864 model regresi terjadi dengan demikian dapat ketidaksamaan variance dari disimpulkan model regresi bebas residual suatu pengamatan ke gangguan multikolinieritas. pengamatan yang lain. Hasil Uji Heteroskedasitas
hasil pengolahan spss versi 18.00 Berdasarkan Gambar di 2) Analisis dan Evaluasi atas titik-titik secara acak atau Data yang dikumpul dan tidak membentuk suatu pola disusun, diklasifikasikan, tertentu yang jelas. Hal ini berarti dianalisis dan dievaluasi dan tidak terjadi heteroskedasitas yang terakhir mengambil pada model regresi, sehingga keputusan atas penelitian model regresi ini layak dipakai tersebut. Hasil pengolahannya untuk prediksi Semangat Kerja adalah : Karyawan berdasarkan simpulan variabel. Hasil Nilai Mean, Std. Deviasi dan Masing-Masing Variabel Descriptive Statistics Semangat_kerja Kompensasi Komunikasi
Mean
Std. Deviation N
27.01 34.13 34.86
4.271 4.841 5.039
hasil pengolahan spss versi 18.00
26
72 72 72
Jurnal Ilmiah “DUNIA ILMU” Vol.2 No.1 Maret 2016
Berdasarkan Tabel di standar deviasinya adalah 4,841. atas, nilai rata-rata dari variabel Sedangkan untuk variabel untuk variabel Semangat Kerja Komunikasi nilai rata-ratanya adalah 27,01 dengan standar adalah 34,86 dengan standar deviasinya adalah 4,271. untuk deviasinya adalah 5,039. Dan variabel Kompensasi nilai ratajumlah responden (N) adalah 72. ratanya adalah 34,13 dengan Hasil Korelasi Kompensasi, Komunikasi dan Semangat Kerja Correlations
Kompensasi
Pearson Correlation
Kompensasi
Komunikasi
Semangat_ker ja
1
.232
.369
.001
.013 72 * ..291 .050 72 1
Sig. (2-tailed) Komunikasi
Semangat_kerja
N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation
72 .232 .001 72 ** .369
72 1
Sig. (2-tailed)
.013
.050
N
72
72
72 * .291
**
72
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
hasil pengolahan spss versi 18.00 Berdasarkan pada Tabel di atas bahwa nilai korelasi antara Kompensasi dengan Semangat Kerja adalah 0,369. Sedangkan korelasi antara Komunikasi dengan Semangat Kerja adalah 0,291 berarti nilai komunikasi lebih kecil dari pada
nilai kompensasi dengan menyatakan sangat dan lebih berpengaruh dibandingkan komunikasi yang nilainya lebih rendah dengan tidak signifikan yang nyata yaitu dibawah 0,05 atau lebih kecil dari α = 5% uji dua arah/sisi.
27
Jurnal Ilmiah “DUNIA ILMU” Vol.2 No.1 Maret 2016
Hasil Uji Determinasi Model Summary Model R a
d1 i m e n s i o n 0
.320
b
R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
.102
.760
4.104
a. Predictors: (Constant), Komunikasi, Kompensasi b. Dependent Variable: Semangat_kerja
hasil pengolahan spss versi 18.00 Berdasarkan Tabel di atas bahwa besarnya adjusted R square sebesar 0,760 hal ini berarti 76% variasi Semangat Kerja yang bisa dijelaskan dengan variabel independen Kompensasi dan Komunikasi. Sedangkan sisanya (100% - 76% = 24%). 3) Pengujian Hipotesis 1) Uji Pengaruh Serempak (simultant) Hasil Uji F
Uji F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama (serempak) variabel independen (Xi) terhadap variabel dependen (Y) dengan tingkat kepercayaan 95% pada level of test 5%.
b
ANOVA Model
Sum of Squares
df
Mean Square
F
Sig.
1
Regression
132.735
2
66.368
3.940
.000
Residual
1162.251
69
16.844
Total
1294.986
71
a
a. Predictors: (Constant), Komunikasi, Kompensasi b. Dependent Variable: Semangat_kerja
hasil pengolahan spss versi 18.00 Berdasarkan Tabel diatas, bahwa uji Anova atau uji statistik F menghasilkan nilai Fhitung sebesar 3,940 dengan tingkat
signifikan 0,00. Karena Fhitung 3,940 > Ftabel 2,74 dan probabilitas signifikan jauh lebih kecil dari 0,05 yaitu 0,00 < 0,05, 28
Jurnal Ilmiah “DUNIA ILMU” Vol.2 No.1 Maret 2016
maka kriterianya adalah H0 secara serempak dan signifikan ditolak (H1 diterima) maka model berpengaruh terhadap Semangat regresi dapat dikatakan bahwa Kerja. Kompensasi dan Komunikasi 2) Uji Pengaruh Parsial (Uji-t) Hasil Uji t Coefficients Model
1
a
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
B
Std. Error
Beta
(Constant)
15.603
4.140
Kompensasi
.210
.108
Komunikasi
.122
.104
t
Sig.
3.769
.000
.238
1.936
.002
.144
1.174
.244
a. Dependent Variable: Semangat_kerja
hasil pengolahan spss versi 18.00 Berdasarkan Tabel diatas, diperoleh persamaan regresinya adalah Y=15,603 + 0,210X1 + 0,122X2. Konstanta sebesar 15,603 menyatakan jika tidak ada variabel bebas (bernilai 0) maka variabel terikat tetap sebesar 15,603.
SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan Dari uraian diatas dan analisis dalam bab-bab sebelumnya maka dapat disimpulkan sebagai berikut 1. Nilai Korelasi Kompensasi sebesar 0,369 > 0,291 nilai Komunikasi yang artinya lebih besar dan menyatakan sangat handal atau erat hubungan antara Kompensasi terhadap Semangat Kerja Karyawan. 2. Pengaruh Kompensasi dan Komunikasi terhadap Semangat Kerja Karyawan adalah sebesar 76% berdasarkan nilai Adjusted R Squre sebesar 0,076 yang juga merupakan nilai dterminan, hal ini disimpulkan bahwa Kompensasi dan Komunikasi adalah cara yang baik dalam
3) Uji Pengaruh Dominan Untuk pengaruh dominan dapat dilihat dari angka standardizied coefficient. Beta terbesar dari variabel yang diteliti. Dari tabel 4.36 maka didapat angka standardizied coefficient (Beta) Kompensasi adalah 0,238 sedangkan Komunikasi adalah 0,144 maka Kompensasi lebih besar dari Komunikasi dan dapat dinyatakan bahwa Kompensasi Dominan mempengaruhi Semangat Kerja Karyawan.
29
Jurnal Ilmiah “DUNIA ILMU” Vol.2 No.1 Maret 2016
meningkatkan Semangat Kerja Karyawan. a) Secara parsial kompensasi nilai t hitung 1,936 > t tabel 1,667 dengan signifikan 0,002 < 0,05 maka artinya terdapat pengaruh yang positif dan signifikan terhadap semangat kerja karyawan. b) Secara parsial komunikasi nilai t hitung 1,174 < t tabel 1,667 dengan signifikan 0,244 > 0,05 maka artinya tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan terhadap semangat kerja karyawan. 3. Dilihat dari angka standardizied coefficient beta terbesar nilai kompensasi sebesar 0,238 sedangkan komunikasi sebesar 0,144 maka nilai kompensasi lebih besar dari nilai komunikasi, dan dapat dinyatakan bahwa kompensasi dominan mempengaruhi semangat kerja karyawan. B. Saran Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan mengenai pengaruh Kompensasi dan Komunikasi terhadap Semangat Kerja Karyawan, maka penulis memberi saran sebagai berikut 1. Bahwa pimpinan PT. BAF Cabang Medan harus memperhatikan kompensasi yang diberikan kepada karyawannya, dengan
kompensasi yang lebih tinggi akan dapat meningkatkan semangat kerja mereka dan komunikasi yang terjalin dengan baik antar pimpinan dengan bawahan akan menimbulkan suatu kepedulian dan saling membantu demi tercapainya tujuan perusahaan tersebut. 2. Perusahaan membuat suatu aturan untuk karyawannya agar sering berkomunikasi tentang pekerjaan satu sama lain. Agar timbul rasa perduli sesama teman kerja dan memberikan solusi atau saran demi kelancaran pekerjaan tersebut. 3. Bagi para peneliti lainnya agar terus melakukan penelitian tentang bagaimana meningkatkan semangat kerja selain kompensasi dan komunikasi demi terciptanya karya ilmiah yang lebih baik lagi. DAFTAR PUSTAKA Alex
S. Nitisemito, (2002) Manajemen Personalia (Edisi Revisi) Penerbit Ghalia Indonesia
Diana, A. dan Tjiptono, F. (2002). Total Quality Management. Edisi Revisi, Penerbit Andi. Yogjakarta Ghozali, Imam, Analisis 30
2005. Aplikasi Multivariate
Jurnal Ilmiah “DUNIA ILMU” Vol.2 No.1 Maret 2016
dengan Program SPSS, Edisi Ketiga, Semarang : Badan Penerbit Universitas Diponegoro
Moekijat. (2002). Fungsi-fungsi Manajemen. Mandar maju. ISBN. Bandung
Hariandja, Marihot Tua Efendi, 2009. Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi Kelima,Jakarta: Penerbit PT.Gramedia Widiasarana Indonesia
Nawawi, H Hadari, 2003. Manajamen Sumber Daya Manusia, Cetakan Ke Empat, Yogyakarta : Gama Press Robbins P.S. (2002). PrinsipPrinsip Perilaku Organisasi, Edisi Kelima. Penerbit Erlangga. Jakarta
Handoko, T. Hani, 2010. Manajemen Personalia dan Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi Ke Dua, Yogyakarta : BPFE YOGYAKARTA
Rio
Kuncoro, M. (2005), Metode Riset untuk Bisnis & Ekonomi Bagaimana meneliti dan menulis Tesis. Erlangga, Jakarta
Fauzi. (2007). Pengaruh Motivasi terhadap Semangat kerja Karyawan PT. Adira Finance. Fakultas Ekonomi UMSU. Medan
Siagian
Mutiara S. Panggabean. (2002). Manajemen Sumber Daya Manusia, Ghalia Indonesia, Ciawi – Bogor Selatan
Sondang P. (2003). Manajemen Sumber Daya Manusia. Cetakan Kelima, Jakarta Bumi Aksara
Sugiyono, 2004. Metode Penelitian Bisnis, Bandung : Penerbit CV Alfabeta
31