PENGARUH KOHESIVITAS KELOMPOK, LINGKUNGAN KERJA FISIK DAN KONFLIK TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. POS (PERSERO) CABANG PANGKALPINANG
NASKAH PUBLIKASI
Diajukan Oleh :
NAMA NIM
: RENDRA BUDI PUJA.K : 302 12 11 079
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Prasyarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS BANGKA BELITUNG 2016 1
Pengaruh Kohesivitas Kelompok, Lingkungan Kerja Fisik Dan Konflik Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT. Pos (Persero) Cabang Pangkalpinang Rendra Budi Puja.K
[email protected] Fakultas Ekonomi, Universitas Bangka Belitung, Indonesia
ABSTRACT The background of this study is based on the phenomenon that shows the employees have not been able to work maximum in a company. The aim of this research is to know and to get review of group cohesivenees, physical work environment, and conflict on the employee performance at PT. Pos (Ltd) pangkalpinang branch office. This is descriptive quantitative research with a total sample of 60 respondent, while the sampling technique uses census technique. The independent variable of this research consists of group cohesiveness, physical work environment, and conflict, while the dependent variable is employess’ performance. The test of instrument uses validity test and reliability test. The method of data analysis uses multiple linear regressions, t test, f test, and R2. The research result of independent variables are for group cohesiveness (X1) (4.340) > (2.000), variable of physical work environment (X2) (2.119) > (2.000) and variable of conflict (X3) (-0.119)> (2.000). Then variable of group cohesiveness of group cohesiveness (X1) has partial effect on variable of employees performance (Y), variable of physical work environment (X2) has partial effect on variable of employees performance (Y). And variable of conflict (X3) also has partial effect on variable of employees performance (Y). The result of F test shows that (19.485) > (2.77), while significance level is 0.000< alpha on level of 0.05, thus Ho is rejected and Ha is accepted which means that simultaneously independent variables (group cohesiveness, physical work environment, and conflict) influence dependent variable (employee performance) positively and significantly. The test result of coefficient of determination (R2) shows that Adjust R Square is 0.485 or 48.5%, hence variation of variable of employees performance can be explained by variable of group cohesiveness, physical work environment, and conflict, the remaining of 51.5% can be explained by other variable out of this research. Keywords: group cohesiveness, physical work environment, conflict, employee perfomance
2
ABSTRAK
Penelitian ini dilatar belakangi berdasarkan fenomena yang ada menunjukan bahwa karyawan belum dapat bekerja dengan maksimal didalam perusahaan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan mendapatkan kajian tentang pengaruh kohesivitas kelompok, lingkungan kerja fisik dan konflik terhadap kinerja karyawan pada PT. Pos (Persero) Cabang Pangkalpinang. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif dengan jumlah sampel sebanyak 60 responden, sedangkan tekhnik pengambilan sampel menggunakan tekhnik sensus. Pada penelitian ini variabel bebasnya terdiri dari kohesivitas kelompok, lingkungan kerja fisik dan konflik, sedangkan variabel terikatnya adalah kinerja karyawan. Pengujian instrumen menggunakan uji validitas dan uji reliabilitas. Sedangkan metode analisis data menggunakan analisis regresi linier berganda dengan uji t, uji F dan R2. Hasil penelitian variabel independen kohesivitas kelompok (X1) diperoleh thitung (4,340) > Ttabel (2,000), variabel lingkungan kerja fisik (X2) thitung (2,119) > Ttabel (2,000) dan variabel komitmen organisasi (X3) thitung (-0,119) > Ttabel (2,000). Maka variabel kohesivitas kelompok (X1) berpengaruh secara parsial terhadap variabel kinerja karyawan (Y), variabel lingkungan kerja fisik (X2) berpengaruh secara parsial terhadap variabel kinerja karyawan (Y) dan variabel konflik (X3) berpengaruh secara parsial terhadap variabel kinerja karyawan (Y). Hasil uji F menunjukkan bahwa Fhitung (19,485) > Ftabel (2,77), sedangkan signifikansi adalah 0,000 < alpha pada taraf signifikansi 0,05, maka Ho ditolak dan Ha diterima yang berarti variabel independen (kohesivitas kelompok, lingkungan kerja fisik dan konflik) secara bersama-sama atau simultan mempengaruhi variabel dependen (kinerja karyawan) secara positif dan signifikan. Hasil uji koefisien determinasi (R2) menunjukkan Adjusted R Square 0,485 atau 48,5%, yakni berarti variasi variabel kinerja karyawan dapat dijelaskan oleh variabel kohesivitas kelompok, lingkungan kerja fisik dan konflik, sisanya 51,5% dapat dijelaskan oleh variabel lain diluar dari penelitian. Kata kunci: Kohesivitas Kelompok, Lingkungan Kerja Fisik, Konflik dan Kinerja Karyawan dalam setiap kegiatan perusahaan. Perusahaan yang memiliki sumber daya manusia yang berkualitas dapat dengan mudah mengintegrasikan visi perusahaan dengan tujuan perusahaan kepada karyawannya sehingga pencapaian tujuan perusahaan bisa tercapai. Setiap perusahaan harus bisa menjaga,
PENDAHULUAN
Kemajuan suatu perusahaan tidak terlepas dari sumber daya manusia yang dimiliki perusahaan. Sumber daya manusia memegang peranan penting dalam suatu perusahaan karena memiliki peran sebagai potensi penggerak seluruh aktivitas perusahaan dan dominan
3
memelihara, dan meningkatkan kualitas kinerja karyawan yang dimiliki, karena karyawan adalah aset yang paling berharga dalam suatu perusahaan. Supaya karyawan dapat memberikan kinerja yang baik maka perusahaan harus dapat memberikan dukungan yang baik kepada karyawan. Salah satu cara yang dapat dilakukan perusahaan untuk menjaga dan memelihara sumber daya manusia yang dimiliki yaitu dengan cara memperhatikan tingkat kohesivitas kelompok yang dimiliki karyawan. Semakin tinggi tingkat kohesivitas yang dimiliki karyawan menimbulkan kekuatan dalam kelompok untuk tetap bersatu dalam kelompok sehingga timbul rasa senasib sepenanggungan yang mengakibatkan kekompakan yang kuat yang dapat meningkatkan kinerja karyawan. Selain memperhatikan tingkat kohesivitas kelompok yang dimiliki karyawan faktor lain yang harus diperhatikan yaitu lingkungan kerja fisik yang ada diperusahaan. Lingkungan kerja fisik adalah faktor yang berpengaruh untuk meningkatkan kinerja karyawan. lingkungan kerja fisik adalah semua keadaan berbentuk fisik yang terdapat di sekitar tempat kerja yang dapat mempengaruhi karyawan baik secara langsung maupun secara tidak langsung. Faktor lingkungan kerja fisik yang baik dan nyaman bagi karyawan dapat menjamin bekerja dengan bersemangat, sehingga berpengaruh terhadap kinerja karyawan maka diperlukan perhatian khusus mengenai lingkungan kerja fisik.
Hal lain selain memperhatikan tingkat kohesivitas kelompok dan lingkungan kerja fisik hal terpenting yang harus dilakukan adalah memperhatikan dan mengelola konflik yang ada agar tidak berdampak buruk pada perusahaan. Pada dasarnya konflik selalu hadir pada setiap organisasi, baik organisasi kecil maupun organisasi besar, konflik dapat berdampak positif dan negatif terhadap kinerja organisasi, tergantung pada sifat konflik dan pengelolaannya. Berdasarkan hasil survei pra penelitian yang dilakukan oleh peneliti pada PT. Pos Indonesia (Persero) cabang Pangkalpinang, terdapat permasalahan antara lain rendahnya tingkat kohesivitas kelompok antar karyawan dalam melakukan pekerjaan diperusahaan tersebut, seperti karyawan yang bersifat individualistik, susah untuk meminta bantuan sesama karyawan dan kurangnya kerjasama kelompok. Selain itu, kondisi lingkungan kerja fisik yang kurang mendukung seperti tata letak ruang yang kurang teratur dan kurang nyaman, suhu udara, dan suara bising yang mengganggu pendengaran dan adanya konflik yang terjadi antar karyawan seperti sering adanya perbedaan pendapat antar karyawan, serta sering adanya salah paham antar karyawan sehingga hubungan antar karyawan kurang baik. Hal ini menyebabkan kinerja karyawan yang kurang maksimal.
4
mempengaruhi karyawan baik secara langsung maupun secara tidak langsung. Sedangkan lingkungan kerja nonfisik adalah semua keadaan yang terjadi berkaitan dengan hubungan kerja, baik hubungan dengan atasan maupun dengan rekan kerja, ataupun hubungan dengan bawahan.
LANDASAN TEORI Manajemen Sumber Daya Manusia
Menurut Anwar Prabu Mangkunegara dalam Akhmad Subekhi dan Mohamad Jauhar (2012:21) manajemen sumber daya manusia merupakan suatu perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, pelaksanaan, dan pengawasan terhadap pengadaan, pengembangan, pemberian balas jasa, pengintegrasian, pemeliharaan, dan pemisahan tenaga kerja dalam rangka mencapai tujuan organisasi.
Dimensi Lingkungan Kerja Fisik 1. Penerangan/cahaya di tempat kerja 2. Sirkulasi udara ditempat kerja
3. Kebisingan di tempat kerja 4. Bau tidak sedap ditempat kerja 5. Keamanan ditempat kerja
Kohesivitas Kelompok
Menurut Mcshane & Glinow dalam Nurul Qomaria (2015:03) mengatakan kohesivitas kelompok merupakan perasaan daya tarik individu terhadap kelompok dan motivasi mereka untuk tetap bersama kelompok dimana hal tersebut menjadi faktor penting didalam keberhasilan kelompok. Robbins dalam Nurul Qomaria (2015:03) mendefinisikan kohesivitas kelompok mengacu kepada sejauh mana anggota kelompok saling tertarik satu sama lain dan merasa menjadi bagian dari anggota kelompok tersebut.
Konflik
Adam Ibrahim Indrawijaya dalam Pabundu Tika (2014:80) mendefinisikan konflik sebagai segala macam bentuk hubungan antar manusia yang bersifat berlawanan dan segala macam bentuk pertikaian yang terjadi dalam organisasi, baik antara seseorang dengan seorang lainnya, seseorang dengan kelompok, antara kelompok dengan kelompok maupun antara kelompok dengan organisasi atau mungkin pula antara perorangan dengan organisasi secara keseluruhan.
Dimensi Kohesivitas Kelompok a. b. c. d.
Kekuatan sosial Kesatuan dalam kelompok Daya tarik Kerjasama kelompok
Menurut Cummings P.W dalam Wahyudi (2011:17) konflik didefinisikan sebagai suatu proses interaksi sosial di mana dua orang atau lebih, atau dua kelompok atau lebih, berbeda atau bertentangan dalam pendapat atau tujuan mereka.
Lingkungan Kerja Fisik
Menurut Sedarmayanti dalam Nurul Qomaria (2015:03) lingkungan kerja fisik adalah semua keadaan berbentuk fisik yang terdapat di sekitar tempat kerja yang dapat
Jenis-jenis Konflik Organisasi 1. Konflik dalam diri individu
5
2. Konflik antarindividu dalam organisasi yang sama 3. Konflik antara individu dan kelompok 4. Konflik antarkelompok dalam organisasi 5. Konflik antarorganisasi
Kerangak berpikir H1 Kohesivitas Kelompok
Kinerja Karyawan
H2
Lingkungan Kerja Fisik
H3
Konflik
H4
Kinerja Karyawan
H5
Menurut Syamsir Torang (2013:74) kinerja (performance) adalah kuantitas dan atau kualitas hasil kerja individu atau sekelompok didalam organisasi dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi yang berpedoman pada norma, standar operasional prosedur, kriteria dan ukuran yang telah ditetapkan atau yang berlaku dalam organisasi. Kinerja karyawan yang baik adalah salah satu faktor yang sangat penting dalam upaya instansi untuk meningkatkan kinerja organisasi. Kinerja merupakan indikator dalam menentukan bagaimana usaha untuk mencapai hasil kinerja yang tinggi dalam suatu organisasi atau instansi.
HIPOTESIS
Berdasarkan pada latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, serta uraian diatas, maka didapatkan suatu hitotesis antara lain: H1 : Diduga kohesivitas kelompok, lingkungan kerja fisik, kinerja karyawan rendah dan konflik tinggi. H2 : Diduga kohesivitas kelompok secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan.. H3 : Diduga lingkungan kerja fisik secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan. H4 : Diduga konflik secara parsial berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap kinerja karyawan. H5 : Diduga kohesivitas kelompok, lingkungan kerja fisik dan konflik secara simultan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan.
Dimensi Kinerja Karyawan 1. Kemampuan 2. Motivasi 3. Hasil kerja KERANGKA BERPIKIR
Dalam penelitian ini penulis menyajikan kerangka pemikiran untuk memudahkan dalam memahami permasalahan yang diteliti dan disajikan dalam bentuk skema yang menunjukan hubungan masing-masing variabel. Kerangka tersebut merupakan dasar pemikiran dalam melakukan analisis dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut:
METODE PENELITIAN
Jenis pendekatan penelitian yang dilakukan oleh peneliti ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif. Penelitian ini memberikan gambaran suatu data
6
yang dianalisis secara statistik, sistematis, akurat, dan jelas. Analisis kuantitatif didasarkan pada analisis variabel-variabel yang dapat dijelaskan secara kuantitas (dapat diukur) dengan rumus-rumus atau alat analisa pasti. Metode kuantitatif adalah metode yang digunakan untuk penyajian hasil penelitian dalam bentuk angka-angka dan analisisnya menggunakan statistik, Sugiyono (2014:28).
dimana semua anggota populasi dijadikan sebagai sampel. Hal ini sering dilakukan bila jumlah populasi relatif kecil. Istilah lain sampel jenuh adalah sensus (Sugiyono, 2014:156). Jadi seluruh karyawan PT. Pos (Persero) Cabang Pangkalpinang yang berjumlah 60 orang dalam penelitian ini dijadikan sebagai sampel.Jadi seluruh
Populasi
Penelitian ini menggunakan data primer dan data sekunder. Data primer
Metode Pengumpulan Data
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2014 : 148). Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan PT. Pos (Persero) Cabang Pangkalpinang yang berjumlah sebanyak 60 orang.
adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan oleh peneliti secara langsung dari sumber data utama. Untuk mendapatkan data primer, peneliti harus mengumpulkannya secara langsung. Tehnik yang dapat digunakan peneliti untuk mengumpulkan data primer antara lain observasi, wawancara, dan penyebaran kuesioner. Data sekunder adalah data yang diperoleh atau data yang dikumpulkan oleh peneliti dari berbagai sumber yang telah ada (peneliti sebagai tangan kedua). Data sekunder dapat diperoleh dari berbagai sumber seperti: buku, laporan, jurnal, dan lain-lain.
Sampel
Dalam penelitian ini menggunakan metode pengambilan sampel probability sampling, yaitu tehnik pengambilan sampel yang memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel (Sugiyono, 2014:151). Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Bila populasi besar dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu (Sugiyono, 2014:149). Desain sampel yang digunakan dalam penelitian adalah sampling jenuh,
Teknik Analisis Data Analisis data dilakukan dengan menggunakan bantuan program komputer yaitu SPSS (Statistical Package For Social Science). Analisis statistik deskriptif digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku umum atau generalisasi (Sugiono, 2014 : 238).
7
Uji Asumsi Klasik
HASIL DAN PEMBAHASAN
Untuk mendapatkan ketepatan model yang akan di analisis, perlu dilakukan pengujian atas beberapa persyaratan asumsi klasik yang mendasari model regresi.
Analisis Statistik Deskriptif Variabel Kohesivitas Kelompok
Hasil perhitungan di atas menujukan bahwa kohesivitas kelompok masuk kedalam kategori tinggi, hal ini dapat dilihat dari skor rata-rata yang dihasilkan sebesar 4,06 dan berdasarkan rentang skor rata-rata berada pada interval 3,41 4,20 yang berarti masuk dalam klasifikasi penilaian tinggi. kohesivitas kelompok yang meliputi kekuatan sosial, kesatuan dalam kelompok, daya tarik dan kerja sama kelompok sudah baik.
Uji Normalitas Uji Normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel independen atau variabel dependen berdistribusi normal (Imam Ghozali, 2013:160). Uji Multikolinearitas Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antara variabel independen (Imam Ghozali, 2013:105).
Variabel Lingkungan Kerja Fisik
Hasil perhitungan di atas menujukan bahwa lingkungan kerja fisik masuk kedalam kategori tinggi , hal ini dapat dilihat dari skor ratarata yang dihasilkan sebesar 4,16 dan berdasarkan rentang skor rata-rata berada pada interval 3,41 – 4,20 yang berarti masuk dalam klasifikasi penilaian tinggi. lingkungan kerja fisik yang meliputi penerangan atau cahaya ditempat kerja, sirkulasi udara, kebisingan suara, bau tidak sedap, dan keamanan ditempat kerja sudah terjaga dengan baik.
Uji Heteroskedastisitas
Uji ini betujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. (Imam Ghozali, 2013:139) Koefisien Determinasi (Uji R-Square)
Analisis determinasi digunakan untuk mengetahui presentase sumbangan pengaruh variabel independen ( X1,X2,X3,. . . . .) secara serentak terhadap variabel dependen (Y). Koefisien ini menunjukkan seberapa besar presentase variasi variabel independen yang digunakan dalam model mampu menjelaskan variasi variabel dependen. (Duwi Priyatno, 2010).
Variabel Konflik
Hasil perhitungan di atas menujukan bahwa konflik masuk kedalam kategori tinggi. Hal ini dapat dilihat berdasarkan jawaban responden terhadap variabel konflik masuk kedalam kriteria tinggi yang dapat dilihat dari skor rata-rata yang dihasilkan sebesar 4,20 dan berdasarkan rentang skor rata-rata berada pada interval 3,41 - 4,20 yang berarti masuk dalam klasifikasi
8
penilaian tinggi. Konflik yang meliputi konflik dalam diri individu, konflik antar individu dalam organisasi yang sama, konflik antara individu dan kelompok, konflik antar kelompok dalam organisasi, konflik antar organisasi.
Uji Normalitas
Variabel Kinerja Karyawan
Hasil perhitungan di atas menujukan bahwa kinerja karyawan masuk kedalam kategori tinggi, hal ini dapat dilihat berdasarkan jawaban responden terhadap variabel kinerja karyawan masuk kedalam kriteria tinggi, yang dilihat dari skor rataratayang dihasilkan sebesar 4,20 dan berdasarkan rentang skor rata-rata pada interval 3,41 – 4,20 yang berarti masuk dalam klasifikasi penilaian tinggi. Kinerja karyawan yang meliputi kemampuan, motivasi, dan hasil kerja sudah baik.
Sumber: Data SPPS diolah peneliti,2016
Berdasarkan Diatas dapat disimpulkan bahwa data berdistribusi normal karena dari gambar histrogram garis yang dihasilkan berbentuk parabola dimana sisi kanan dan kiri memiliki besar yang sama. Uji normalitas juga dapat dilakukan dengan melihat probability Plot yang membandingkan distribusi kumulatif dari distribusi normal. Berdasarkan normal P-P Plot dapat dilihat bahwa data atau titik-titik menyebar disekitar dan mengikut satu garis lurus diagonal. Kedua grafik ini menunjukan bahwa model regresi layak digunakan karena memenuhi asumsi normalitas.
Rekapitulasi Deskriptif Variabel Pengolahan data rekapitulasi nilai rata-rata analisis statistik deskriptif dari setiap item varibel kohesivitas kelompok, lingkungan kerja fisik, konflik dan kinerja karyawan adalah sebagai berikut : Hasil Rekapitulasi Deskriptif Variabel Variabel
Mean
Kategori
Kohesivitas Kelompok Lingkungan Kerja Fisik Konflik
4,06
Tinggi
4,16
Tinggi
4,20
Tinggi
Kinerja Karyawan
4,20
Tinggi
Uji Multikolonieritas Tabel VI Hasil Uji Multikolonieritas
Sumber : Data Primer diolah,2016
Variabel
Uji Asumsi Klasik
Penempatan Kohesivitas Kelompok
Collinearity Statistics Toeran VI F Tida 0,742
Keterangan Tidak multiklonieritas
1,348
Kerja
Lingkunga
Lingkungan Kerja Fisik Konflik
0,628
3,731
0,242Tidak4,135 Mult T
Sumber: data diolah, 2016.
9
Tidak multikonieritas idak multikonieritas
Berdasarkan data pada tabel diatas dimana hasil uji multikolonieritas menunjukan hasil perhitungan nilai tolerance terlihat bahwa tidak ada variabel independen yang memiliki nilai tolerance < 0, 10 yang artinya tidak ada korelasi antara variabel independen yang lebih besar dari 95%. Demikian juga dengan hasil perhitungan nilai VIF, dari kedua variabel independen yang diuji tidak ada nilai VIF yang lebih dari 10, maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada multikolonieritas antara variabel independen antara variabel independen dalam model regresi.
layak digunakan karena memenuhi asumsi normalitas.
Uji Heteroskedastisitas
Persamaan regresi tersebut mempunyai makna sebagai berikut: a.Konstanta 11,709
Analisis Regresi Berganda Tabel Hasil Analisis Regresi Berganda Model
Unstandardized Coefficients
B 1
(constant)
Standardized Coefficients
Std.Error
Beta
11,709
4,310
Kohesivitas Kelompok
,453
,104
,471
Lingkungan Kerja Fisik
,399
,182
,397
-,023
,197
-,023
Konflik
Sumber : Data SPSS Diolah Peneliti, 2016
Persamaan regresi berganda yang diperoleh dari hasil analisis adalah : Y= 11,709 + 0,453 +0,399 - 0,023
Gambar Hasil Uji Heteroskedastisitas
Besaran nilai konstanta menunjukkan bahwa apabila variabel-variabel independen (kohesivitas kelompok, lingkungan kerja fisik dan konflik) diasumsikan bernilai nol, maka variabel dependen (kinerja karyawan) akan bernilai 11,709. b.b1= 0,453 Hal ini berarti variabel kohesivitas kelompok mempengaruhi kinerja karyawan sebesar 0,453 atau berpengaruh secara positif yang artinya jika variabel kohesivitas kelompok meningkat sebear 1, maka berpengaruh terhadap kinerja karyawan sebesar 0,453. c.( ) = 0,399
Sumber: data diolah, 2016.
Berdasarkan dari gambar IV. Diatas dapat disimpulkan bahwa data berdistribusi normal karena dari gambar histrogram garis yang dihasilkan berbentuk parabola dimana sisi kanan dan kiri memiliki besar yang sama. Uji normalitas juga dapat dilakukan dengan melihat probability Plot yang membandingkan distribusi kumulatif dari distribusi normal. Berdasarkan normal P-P Plot dapat dilihat bahwa data atau titik-titik menyebar disekitar dan mengikut satu garis lurus diagonal. Kedua grafik ini menunjukan bahwa model regresi
Hal ini berarti variabel lingkungan kerja fisik mempengaruhi kinerja karyawan sebesar 0,399 atau berpengaruh secara positif yang artinya jika variabel lingkungan kerja fisik meningkat sebesar 1 maka berpengaruh terhadap kinerja karyawan akan meningkat 0,399. d.( ) = -0,023 Berarti variable konflik mempengaruhi kinerja karyawan sebesar - 0,023 atau
10
berpengaruh secara negatif yang artinya jika variabel konflik meningkat 1 , maka kinerja karyawan akan menurun -0,023.
positif dan sinifikan terhadap kinerja karyawan. H3 : Uji hipotesis lingkungan kerja fisik terhadap kinerja karyawan dari hasil perhitungan yang diperoleh t hitung untuk sebesar 2,197 lebih besar dari t tabel 2,000 dengan signifikansi sebesar 0,032 lebih kecil dari taraf signifikansi yaitu 0,05. Berarti dapat ditarik kesimpulan H3 diterima dan Ho ditolak, maka ini menunjukkan variabel lingkungan kerja fisik berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan. H4 : Uji hipotesis konflik terhadap kinerja karyawan dari hasil perhitungan yang diperoleh t hitung untuk sebesar -0,119 lebih kecil dari t tabel 2,000 dengan signifikansi sebesar 0,906 lebih besar dari taraf signifikansi yaitu 0,05. Berarti dapat ditarik kesimpulan H4 diterima dan Ho ditolak, maka ini menunjukkan variabel konflik berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap kinerja karyawan.
Uji t Pada dasarnya uji t menujukan seberapa jauh pengaruh suatu variabel independen secara parsial dalam menerangkan variasi variabel dependen. Hasil pengolahan data manggunakan program SPSS selengkapnya ada pada lampiran dan selanjutnya diringkas sebagai berikut: Uji Hipotesis Uji T Model
1
T
Sig
(constant)
2,717
0,009
Kohesivitas Kelompok Lingkungan Kerja fisik Konflik
4,340
0,000
2,197
0,032
-0,119
0,906
Sumber : Data SPSS Diolah Peneliti, 2016
Hasil koefisien melalui pengujian hipotesis dan kemudian dibandingkan dengan t tabel yaitu n = jumlah sampel 60 dengan α = 0,05 maka didapat t tabel sebesar 2,000. Jadi dari hasil tiap-tiap variabel dapat diketahui variabel manakah yang berpengaruh terhadap kinerja karyawan sebagai berikut : H2 : Uji hipotesis Kohesivitas kelompok terhadap kinerja karyawan dari hasil perhitungan yang diperoleh t hitung untuk sebesar 4,340 lebih besar dari t tabel 2,000 dengan signifikansi sebesar 0,000 lebih kecil dari taraf signifikansi 0,05 . Berarti dapat ditarik kesimpulan H2 diterima dan Ho ditolak, maka ini menunjukkan bahwa variabel Kohesivitas kelompok berpengaruh
Uji F Tabel IX Hasil Uji F 1
Regression
Sum of Squares 412,965
3
Df
Mean Square 137,655
Residual
395,619
56
7,065
Total
808,683
59
F 19,485
Sig ,
Sumber: data diolah, 2016.
Berdasarkan tabel IV.52 hasil perhitungan uji F, dapat dilihat bahwa nilai F hitung sebesar 19,485 dan F tabel dengan df1= derajat pembilangan 3 dan df 2 = derajat penyebut 56 dengan taraf 5% maka didapat F tabel sebesar 2,77, berarti F hitung > f tabel. Hasil ρ = 0,000 < 0,05, maka Ho ditolak dan H5 diterima.
11
Pada hasil uji F dapat ditarik kesimpulan bahwa variabel independen secara bersama-sama atau simultan mempengaruhi variabel dependen secara signifikan. Berdasarkan analisis dapat disimpulkan bahwa variabel kohesivitas kelompok, lingkungan kerja fisik dan konflik berpengaruh positif dan signifikan secara simultan terhadap kinerja karyawan.
menunjukkan nilai rata-rata dengan nilai sebesar 4,06 (Tinggi), lingkungan kerja fisik menunjukkan nilai ratarata dengan nilai sebesar 4,16 (Tinggi), konflik menunjukkan nilai rata-rata dengan nilai sebesar 4,20 (Tinggi) dan kinerja karyawan menunjukkan nilai rata-rata dengan nilai sebesar 4,20 (Tinggi). Sehingga H1 yang menyatakan kohesivitas kelompok rendah, lingkungan kerja fisik rendah, konflik tinggi, dan kinerja karyawan rendah ditolak. b. Kohesivitas kelompok mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan, dimana t hitung untuk sebesar 4,340 lebih besar dari t tabel 2,000 dengan signifikansi sebesar 0,000 lebih kecil dari taraf signifikansi 0,05. Variabel kohesivitas kelompok mempunyai peran yang penting dalam peningkatan kinerja karyawan pada PT. Pos (Persero) cabang Pangkalpinang. Sehingga H2 yang menyatakan Kohesivitas kelompok mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan diterima. c. Lingkungan Kerja fisik mempunyai pengaruh yang
Koefisien Determinasi 2
Hasil Analisis Koefisien Determinasi (R ) Model Summaryb
Model
R
R Square
Adjusted R Square
1
.907
a
.823
.817
Std. Error of the Estimate 1.043
a. Predictors: (Constant), STLK, STKO, STPK b. Dependent Variable: STKK Sumber : Data Primer Diolah,2016
Dilihat dari Tabel IV.53 koefisien determinasi (R2) menunjukkan angka Adjusted R Square 0,485 atau 48,5% yakni berarti variasi variabel kinerja karyawan dapat dijelaskan oleh variabel kohesivitas kelompok, lingkungan kerja fisik dan konflik, sisanya 51,5% dapat dijelaskan oleh variabel lain diluar dari variabel penelitian. KESIMPULAN
Berdasarkan simpulan yang telah diperoleh dari hasil penelitian ini, maka ada beberapa saran yang penulis berikan yang berhubungan dengan kohesivitas kelompok, lingkungan kerja fisik dan konflik, yaitu antara lain: a. Berdasarkan jawaban responden pada setiap pertanyaan indikator, variabel kohesivitas kelompok 12
positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan, dimana t hitung untuk sebesar 2,199 lebih besar dari t tabel 2,000 dengan signifikansi sebesar 0,032 lebih kecil dari taraf signifikansi yaitu 0,05. Variabel lingkungan kerja fisik mempunyai peran yang penting dalam peningkatan kinerja karyawan pada PT. Pos (Persero) cabang Pangkalpinang. Sehingga H3 yang menyatakan Lingkungan Kerja fisik mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan diterima. d. Konflik mempunyai pengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap kinerja karyawan, dimana t hitung untuk sebesar -0,119 lebih kecil dari t tabel 2,000 dengan signifikansi sebesar 0,906 lebih besar dari taraf signifikansi yaitu 0,05. Variabel konflik berpengaruh negatif yang dapat menyebabkan menurunnya kinerja karyawan pada PT. Pos (Persero) cabang Pangkalpinang. Sehingga H4 yang menyatakan Konflik mempunyai pengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap kinerja karyawan diterima.
e. Pengujian secara bersamasama, dimana F hitung sebesar 19,485 dan F tabel dengan df1= derajat pembilangan 3 dan df 2 = derajat penyebut 56 dengan taraf 5% maka didapat F tabel sebesar 2,77, berarti F hitung > f tabel. Hasil ρ = 0,000 < 0,05. Variabel kohesivitas kelompok, lingkungan kerja fisik dan konflik berpengaruh secara bersaama-sama atau simultan terhadap kinerja karyawan pada PT. Pos (Persero) cabang Pangkalpinang. Sehingga H5 yang menyatakan kohesivitas kelompok, lingkungan kerja fisik dan konflik secara simultan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan diterima. SARAN
Berdasarkan simpulan yang telah diperoleh dari hasil penelitian ini, maka ada beberapa saran yang penulis berikan yang berhubungan dengan kohesivitas kelompok, lingkungan kerja fisik dan konflik, yaitu antara lain: 1. PT. Pos (Persero) cabang Pangkalpinang untuk menjaga dan memelihara tingkat kohesivitas kelompok yang ada karena variabel tersebut berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan. Hubungan antara sesama karyawan yang terjalin dengan baik dapat
13
Ghozali, Imam. (2013). Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM SPSS21 Update PLS Regresi. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponogero.
meningkatkan kinerja karyawan, karena karyawan merasa adanya dukungan dari sesama anggota karyawan. 2. PT. Pos (Persero) cabang Pangkalpinang harus memperhatikan dan mengelola konflik yang ada agar tidak berdampak negatif pada kinerja karyawan dan pada perusahaan. Sebisa mungkin konflik yang ada harus diminimalisir atau dihindari karena konflik berdampak negatif yang dapat menurunkan kinerja karyawan. 3. Saran untuk penelitian lanjutan, penelitian ini dapat dilakukan kembali dengan objek penelitian yang berbeda serta dengan item pertanyaan pada kuesioner yang berbeda dengan pertanyaan kuesioner penelitian lainnya. Bagi peneliti selanjutnya dapat dimanfaatkan sebagai bahan rujukan dalam melakukan penelitian yang berkaitan dengan kohesivitas kelompok, lingkungan kerja fisik dan konflik.
Ginting, Sri Ulina. (2010). Pengaruh Kohesivitas Kerja terhadap Semangat Kerja Karyawan. (http://repository.usu.ac.id/bit stream, diakses 20 April 2016). Nachrowi, Ditha Ria Kharinda. (2012). Pengaruh Kekohesivan Kelompok Terhadap Kinerja Karyawan (Pada PT Mitra Buana Jaya Lestari Rest Area KM 57). (http://lib.ui.ac.id, diakses 18 April 2016) Norianggono, Yacinda Chresstela Prasidya. “Pengaruh Lingkungan kerja fisik dan non fisik terhadap Kinerja Karyawan”. Journal Administrasi Bisnis Volume 8, Nomor 2, Juni 2014 (http://administrasibisnis.stud entjournal.ub.ac.id, diakses 18 April 2016).
DAFTAR PUSTAKA
Banwo, Adeleke O dkk. “The Impact of Group Cohesiviness on Organizational Performance: The Nigerian Case”International Journal of Business and Management, Vol.10, No.6, 2015. (http://www.ccsenet.org/journ al, diakses 22 April 2016)
Nur, Saina. “Konflik, Stres Kerja dan Kepuasan Kerja pengaruhnya terhadap Kinerja Pegawai”. Jurnal EMBA Vol.1, No.3, September 2013. (http://www.e-jurnal.com, diakses 22 April 2016)
Dantes, Nyoman. (2012). Metode Penelitian. Yogyakarta : Penerbit Andi
Prayitno, Duwi. (2010). Paham Analisa statistik Data dengan SPSS. Yogyakarta: Penerbit 14
mediakom.
Kuesioner, dan Analisis Data. Yogyakarta : CAPS
Qomaria, Nurul, dkk. “Peranan Kohesivitas Kelompok untuk Menciptakan Lingkungan Kerja yang Kondusif”. Jurnal Administrasi Bisnis. Vol.29, No.1, Desember 2015. (http://administrasibisnis.stud entjournal.ub.ac.id, diakses 18 April 2016)
Tika,
Pabundu. (2014). Budaya Organisasi dan Peningkatan Kinerja Perusahaan.Jakarta : Penerbit PT. Bumi Aksara
Torang, Syamsir. (2013). Organisasi & Manajemen. Bandung : Penerbit Alfabeta Wahyudi. (2011). Manajemen Konflik dalam Organisasi. Bandung : Penerbit Alfabeta
Sedarmayanti. (2009). Tata Kerja dan Produktivitas Kerja. Bandung: Penerbit Mandar Maju. Sinaga, Lastiar & Kasmirudin. (2012). Pengaruh Kohesivitas kelompok terhadap Produktivitas Kerja. (http://www.e-jurnal.com, diakses 20 April 2016) Sinambela, Lijan Poltak. (2012). Kinerja Pegawai dan teori Pengukuran danImplikasinya. Yogyakarta : Penerbit Graha Ilmu. Subekhi, Akhmad & Jauhar, Mohammad. (2012). Pengantar Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta : Penerbit Prestasi Pustakaraya. Sugiyono. (2014). Metode Penelitian Manajemen. Bandung : Penerbit Alfabeta Sunyoto, Danang. (2011). Praktik SPSS. Yogyakarta : Penerbit Muha Medika Sunyoto, Danang. (2012). Sumber Daya Manusia Teori, 15