PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP HARGA SAHAM PERUSAHAAN-PERUSAHAAN PRODUSEN KABEL YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA
CHINDERAYI ADHA
PROGRAM SARJANA ALIH JENIS MANAJEMEN DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2013
PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Pengaruh Kinerja Keuangan terhadap Harga Saham Perusahaan-Perusahaan Produsen Kabel yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia adalah benar karya saya dengan arahan dari pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apapun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini. Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut Pertanian Bogor.
Bogor, September 2013
Chinderayi Adha NIM H24114004
RINGKASAN
Chinderayi Adha H24114004. Pengaruh Kinerja Keuangan terhadap Harga Saham Perusahaan-Perusahaan Produsen Kabel yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Di bawah bimbingan Farida Ratna Dewi.
Industri produsen kabel yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) merupakan industri yang bergerak di bidang pembuatan kabel dan kawat aluminium dan tembaga serta bahan baku lainnya, beserta seluruh komponen, suku cadang, asesori yang terkait dan perlengkapan-perlengkapannya, termasuk teknik rekayasa dan instalasi kabel. Hal menarik dari industri kabel tersebut adalah konsumsi kabel yang terus bertambah di pasar domestik seiring dengan pembangunan di berbagai daerah baik yang dilakukan oleh pemerintah maupun swasta. Di Indonesia, konsumsi kabel berbahan tembaga dan aluminium terus mengalami peningkatan dari tahun 2010 hingga 2013 (Pefindo, 2013). Analisis rasio keuangan juga merupakan salah satu alat yang digunakan dalam melakukan suatu penilaian terhadap kinerja perusahaan. Dari berbagai macam jenis rasio yang digunakan untuk menilai kinerja keuangan, maka yang dibahas dalam penelitian ini adalah rasio profitabilitas dengan indikator-indikator yaitu Net Profit Margin (NPM), Return On Investment (ROI), Return on Equity (ROE), dan Earning Per Share (EPS). Tujuan penelitian ini adalah : (1) Menganalisis Net Profit Margin (NPM), Return On Investment (ROI), Return on Equity (ROE), dan Earning Per Share (EPS) periode 2008-2012 pada perusahaan produsen kabel yang terdaftar di BEI. (2) Menganalisis pengaruh NPM, ROI, ROE, dan EPS periode 2008-2012 terhadap harga saham pada perusahaan kabel di BEI. Lokasi penelitian dilaksanakan pada Bursa Efek Indonesia (Data sekunder). Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini berupa data sekunder yang berasal dari data laporan tahunan (annual report) tahun 2008 - 2012 yang telah dipublikasi serta laporan keuangan triwulan tahun 2012. Laporan keuangan dan laporan tahunan diunduh dari website resmi milik BEI. Penelitian ini menggunakan satu populasi secara keseluruhan. Perusahaan-perusahaan yang termasuk dalam populasi antara lain PT KMI Wire and Cable Tbk, PT Jembo Cable Company Tbk, PT Kabelindo Murni Tbk, PT Sucaco Tbk, PT Sumi Indo Kabel Tbk, dan PT Voksel Electric Tbk. Metode yang akan digunakan adalah Structural Equation Modelling Partial Least Square (SEM-PLS). Hasil penelitian menunjukkan perusahaan-perusahaan produsen kabel yang terdaftar di BEI mengalami fluktuasi NPM, ROI, ROE, dan EPS dari tahun 2008-2010, kemudian mengalami peningkatan pada tahun 2011 dan kembali mengalami peningkatan menjadi lebih besar pada tahun 2012. Nilai outer loading original sample NPM sebesar 0,792, ROI sebesar 0,873, ROE sebesar 0,895, dan EPS sebesar 0,905. Semakin tinggi nilainya berarti indikator tersebut semakin mewakili konstrak dan berpengaruh terhadap harga saham. Sehingga indikator paling berpengaruh terhadap harga saham adalah EPS. Hasil penelitian menunjukkan konstrak kinerja keuangan mampu menjelaskan harga saham sebesar 44,4%.
ABSTRAK CHINDERAYI ADHA. Pengaruh Kinerja Keuangan terhadap Harga Saham Perusahaan-Perusahaan Produsen Kabel yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Dibimbing oleh FARIDA RATNA DEWI. Industri produsen kabel merupakan industri yang bergerak di bidang pembuatan kabel dan kawat aluminium dan tembaga serta bahan baku lainnya, beserta seluruh komponen. Tujuan penelitian ini adalah : (1) Menganalisis Net Profit Margin (NPM), Return On Investment (ROI), Return on Equity (ROE), dan Earning Per Share (EPS) periode 2008-2012 pada perusahaan produsen kabel yang terdaftar di BEI. (2) Menganalisis pengaruh NPM, ROI, ROE, dan EPS periode 2008-2012 terhadap harga saham pada perusahaan kabel di BEI Metode yang akan digunakan adalah Structural Equation Modelling Partial Least Square (SEM-PLS). Hasil penelitian menunjukkan nilai outer loading original sample NPM sebesar 0,792, ROI sebesar 0,873, ROE sebesar 0,895, dan EPS sebesar 0,905. Semakin tinggi nilainya berarti indikator tersebut semakin mewakili konstrak dan berpengaruh terhadap harga saham. Sehingga indikator paling berpengaruh terhadap harga saham adalah EPS. Hasil penelitian menunjukkan konstrak kinerja keuangan mampu menjelaskan harga saham sebesar 44,4%. Kata kunci: BEI, bursa, kabel , kinerja keuangan, saham
ABSTRACT CHINDERAYI ADHA. Influence of Financial Performance on Stock Price Manufacturer Cable Companies Listed in Indonesia Stock Exchange. Supervised by FARIDA RATNA DEWI. Manufacturers of cable industry is one or more industries engaged in the manufacture of cables and wires of aluminum, copper and other raw materials. The purpose of this study was: (1) Analyze the net profit margin (NPM), Return On Investment (ROI), Return on Equity (ROE) and Earnings Per Share (EPS) for 2008-2012 on the cable manufacturer company listed on the Stock Exchange. (2) Analyze the effects of NPM, ROI, ROE, dan EPS for 2008-2012 on the cable company's stock price in the BEI .This study uses Structural Equation Modeling Partial Least Square (SEM-PLS). The results show the value of the original sample NPM outer loading of 0.792, 0.873 for ROI, 0.895 for ROE, and 0.905 for EPS. The higher the value means that these indicators represent the construct and the effect on stock prices. Indicator that has the most influence on stock prices is EPS. The results showed that the financial performance could explain share price for 44.4%. Keywords: BEI, cable, exchanges, financial performance, stock
PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP HARGA SAHAM PERUSAHAAN-PERUSAHAAN PRODUSEN KABEL YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA
CHINDERAYI ADHA
Skripsi sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Program Sarjana Alih Jenis Manajemen Departemen Manajemen
PROGRAM SARJANA ALIH JENIS MANAJEMEN DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2013
Judul
Nama
N1M
Pengaruh Kinerja Keuangan terhadap Harga Saham Perusahaan-Perusahaan Produsen Kabel yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Chinderayi Adha H24114004
Disetujui oleh
Panda Ratna Dewi, SE. MM
Pembimbing
Diketahui oleh
.,,r01YO" A l'( UL' ;-"s ~ Mi DAN ~~i>.,,\>-
,<._;;;;;::::::::::;;•..1 etua D.epartemen
Tanggal Lulus :
1 6 SEP 2013
Judul
:
Nama NIM
: :
Pengaruh Kinerja Keuangan terhadap Harga Saham PerusahaanPerusahaan Produsen Kabel yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Chinderayi Adha H24114004
Disetujui oleh
Farida Ratna Dewi, SE, MM Pembimbing
Diketahui oleh
Dr Ir Jono M.Munandar, M.Sc Ketua Departemen
Tanggal Lulus :
v
PRAKATA Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan karunia-Nya penulis dapat membuat skripsi ini dengan judul “Pengaruh Kinerja Keuangan terhadap Harga Saham Perusahaan-Perusahaan Produsen Kabel yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia” sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor. Penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam pembuatan skripsi ini karena tanpa bantuan serta motivasinya penulis tidak dapat membuat skripsi ini dengan baik dan lancar. Penulis menyadari bahwa masih terdapat kekurangan dalam penyusuan skripsi ini. Oleh karena itu kritik dan saran diperlukan dalam memperbaiki skripsi ini. Semoga karya ilmiah ini bermanfaat
Bogor, September 2013
Chinderayi Adha NIM H24114004
vi
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
vii
DAFTAR GAMBAR
vii
PENDAHULUAN
1
Latar Belakang
1
Perumusan Masalah
2
Tujuan Penelitian
3
Manfaat Penelitian
3
Ruang Lingkup
3
METODE PENELITIAN
4
Kerangka Pemikiran
4
Lokasi dan Waktu Penelitian
5
Populasi Penelitian
5
Teknik Analisis Data
5
Pengukuran Variabel
6
Hipotesis
7
HASIL DAN PEMBAHASAN Kinerja Keuangan
8 8
Harga Saham
12
Hasil Olah Data Smart PLS
14
SIMPULAN DAN SARAN
18
DAFTAR PUSTAKA
19
RIWAYAT HIDUP
21
vii
DAFTAR TABEL 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.
NPM industri kabel yang terdaftar di BEI 2008-2012 ROI industri kabel yang terdaftar di BEI 2008-2012 ROE industri kabel yang terdaftar di BEI 2008-2012 EPS Industri kabel yang terdaftar di BEI 2008-2012 (dalam rupiah) Harga saham harian rata-rata satu tahun 2008-2012 (dalam rupiah) Outer loadings (mean, t-values) Cross loading Path coefficients (mean, STDEV, t-values) Outer loadings indikator kinerja keuangan Hasil penelitian secara singkat
8 9 10 11 13 14 15 16 16 17
DAFTAR GAMBAR 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.
Konsumsi kabel tembaga dan aluminium per tahun di Indonesia 2010-2013 1 Harga saham rata-rata per tahun produsen kabel di BEI 2008-2012 (Rp) 2 Kerangka pemikiran konseptual 4 NPM industri kabel yang terdaftar di BEI 2008-2012 8 ROI industri kabel yang terdaftar di BEI 2008-2012 10 ROE industri kabel yang terdaftar di BEI 2008-2012 11 EPS industri kabel yang terdaftar di BEI 2008-2012 12 Harga saham industri kabel yang terdaftar di BEI 2008-2012 13 Model SEM-PLS pengaruh kinerja keuangan terhadap harga saham 14
1
1 PENDAHULUAN
Latar Belakang
Industri produsen kabel yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) merupakan industri yang bergerak di bidang pembuatan kabel dan kawat aluminium dan tembaga serta bahan baku lainnya, beserta seluruh komponen, suku cadang, asesori yang terkait dan perlengkapan-perlengkapannya, termasuk teknik rekayasa dan instalasi kabel. Hal menarik dari industri kabel tersebut adalah konsumsi kabel yang terus bertambah di pasar domestik seiring dengan pembangunan di berbagai daerah baik yang dilakukan oleh pemerintah maupun swasta. Data konsumsi kabel berbahan tembaga dan aluminium dapat dilihat pada Gambar 1. 600,00 500,00 400,00 300,00 200,00 100,00 0,00
540 420 350 245 150
105
Kabel Tembaga 180
216
Kabel Aluminium * = Estimasi
2010
2011
2012
2013*
Gambar 1 Konsumsi kabel tembaga dan aluminium per tahun di Indonesia 2010-2013 (ribu ton), (Pefindo Divisi Valuasi Saham & Indexing) Gambar 1 memperlihatkan bahwa konsumsi kabel tembaga dan aluminium terus meningkat per tahunnya, ini merupakan dampak dari program percepatan pembangunan pembangkit listrik dalam negeri 10.000 MW tahap I yang diperkirakan selesai pada tahun 2013 dan akan dilanjutkan dengan program percepatan pembangunan pembangkit listrik 10.000 MW tahap II (Kementrian ESDM 2010). Program percepatan pembangunan pembangkit listrik 10.000 MW tersebut merupakan salah satu contoh utama proyek dari rangkaian proyek infrastruktur yang tergabung dalam Masterplan Percepatan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) dan akan rampung pada tahun 2020. Dengan adanya MP3EI ini, penambahan kebutuhan energi listrik di Indonesia hingga tahun 2025 diproyeksikan mencapai sekitar 90.000 MW (dalam kondisi beban puncak). Dari jumlah tersebut, sebagian besar kebutuhan energi akan digunakan untuk mendukung pembangunan dan pengembangan kegiatankegiatan ekonomi utama di dalam koridor (Kemenko Perekonomian,2011). MP3EI dapat berpengaruh terhadap harga saham industri produsen kabel yang dapat dilihat pada Gambar 2
2
300,00 250,00 239,73
200,00 150,00
156,23
100,00 50,00
65,26
59,78
55,23
0,00 2008
2009
2010
2011
2012
Gambar 2 Harga saham rata-rata per tahun industri produsen kabel yang terdaftar di BEI 2008-2012 (Rp) (http://finance.yahoo.com (diolah)) Gambar 2 memperlihatkan bahwa harga saham rata-rata per tahun industri produsen kabel yang terdaftar di BEI terus meningkat dari tahun 2008 hingga 2012. Ini merupakan pengaruh dari MP3EI yang mampu mendongrak permintaan kabel nasional hingga 20 persen per tahun (Okezone Indonesia 2011). Analisis rasio keuangan merupakan suatu cara agar data finansial suatu perusahaan dapat dibandingkan secara akurat. Analisis rasio keuangan juga merupakan salah satu alat yang digunakan dalam melakukan suatu penilaian terhadap kinerja perusahaan. Dari berbagai macam jenis rasio yang digunakan untuk menilai kinerja keuangan, maka yang dibahas dalam penelitian ini adalah rasio profitabilitas dengan indikator-indikator yaitu Net Profit Margin (NPM), Return On Investment (ROI), Return on Equity (ROE), dan Earning Per Share (EPS).
Perumusan Masalah
Berdasarkan hasil penelitian oleh Priatinah dan Kusuma (2012), ROI dan EPS masing-masing secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap harga saham pada industri pertambangan. Menurut Tambunan (2007), para analis sekuritas dan pemegang saham umumnya sangat memperhatikan rasio ROE, semakin tinggi ROE yang dihasilkan perusahaan, akan semakin tinggi harga sahamnya. Menurut Bastian dan Suhardjono (2006), Semakin besar NPM, maka kinerja perusahaan akan semakin produktif, sehingga akan meningkatkan kepercayaan investor untuk menanamkan modalnya pada perusahaan tersebut. Berdasarkan uraian di atas maka permasalahan yang akan dibahas dapat dirumuskan sebagai berikut: 1. Bagaimana kondisi rasio profitabilitas (NPM, ROI, ROE, dan EPS) periode 2008-2012 pada perusahaan produsen kabel yang terdaftar di BEI?
3
2. Bagaimana pengaruh Net Profit Margin (NPM), Return On Investment (ROI), Return on Equity (ROE), dan Earning Per Share (EPS) terhadap harga saham pada perusahaan kabel di BEI?
Tujuan Penelitian
1. 2.
Menganalisis Net Profit Margin (NPM), Return On Investment (ROI), Return on Equity (ROE), dan Earning Per Share (EPS) periode 2008-2012 pada perusahaan produsen kabel yang terdaftar di BEI Menganalisis pengaruh Net Profit Margin (NPM), Return On Investment (ROI), Return on Equity (ROE), dan Earning Per Share (EPS) periode 2008-2012 terhadap harga saham pada perusahaan kabel di BEI
Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk pihak-pihak sebagai berikut: 1. Investor Penelitian ini diharapkan dapat digunakan untuk tambahan informasi, rekomendasi, dan referensi tentang saham di industri kabel BEI. 2. Perusahaan Penelitian ini diharapkan dapat menjadi pertimbangan dalam penilaian kinerja perusahaan 3. Pembaca Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan referensi pembaca terutama pembaca lainnya yang sedang dalam melakukan penelitian berkaitan dengan kinerja perusahaan dan saham.
Ruang Lingkup
Ruang lingkup penelitian ini adalah perusahaan-perusahaan produsen kabel yang terdaftar di BEI. Perusahaan-perusahaan tersebut antara lain PT KMI Wire and Cable Tbk, PT Jembo Cable Company Tbk, PT Kabelindo Murni Tbk, PT Sucaco Tbk, PT Sumi Indo Kabel Tbk, dan PT Voksel Electric Tbk. Ruang lingkup penelitian dalam penggunaan rasio keuangan adalah Rasio Profitabilitas (Net Profit Margin (NPM), Return on Investment (ROI), Return on Equity (ROE), Earning per Share (EPS)) dan harga saham rata-rata per tahun.
4
2 METODE PENELITIAN
Kerangka Pemikiran
Penelitian ini bermaksud melihat pengaruh kinerja keuangan terhadap harga saham perusahaan-perusahaan produsen kabel yang terdaftar di BEI. Perusahaanperusahaan produsen kabel yang terdaftar di BEI antara lain PT KMI Wire and Cable Tbk, PT Jembo Cable Company Tbk, PT Kabelindo Murni Tbk, PT Sucaco Tbk, PT Sumi Indo Kabel Tbk, dan PT Voksel Electric Tbk yang akan dilihat kinerja keuangannya oleh investor sebagai salah satu indikator keberhasilan perusahaan yang akan berpengaruh terhadap harga saham. Pengaruh hubungan kinerja keuangan terhadap harga saham ini dapat menjadi gambaran dan rekomendasi bagi calon investor serta pihak-pihak yang membutuhkan. Keadaan kinerja keuangan suatu perusahaan dapat dilihat dari rasio keuangan pada laporan tahunannya. Pengukuran rasio keuangan perusahaan merupakan salah satu indikator yang dipergunakan investor untuk menilai suatu perusahaan yang terekspresikan dalam harga pasar saham. Kerangka pemikiran dapat dilihat pada Gambar 3. Perusahaan Produsen Kabel yang Terdaftar di BEI
Laporan Keuangan Perusahaan
Laba/Rugi
a. b. c. d.
Neraca
Rasio Profitabilitas NPM ROI ROE EPS
Harga Saham
Pengaruh kinerja keuangan terhadap harga saham
Rekomendasi
Gambar 3 Kerangka pemikiran konseptual
Investor
5
Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret 2013 sampai dengan bulan Mei 2013 dan lokasi penelitian pada Bursa Efek Indonesia (Data sekunder).
Pengumpulan data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini berupa data sekunder yang berasal dari data laporan tahunan (annual report) tahun 2008 - 2012 yang telah dipublikasi serta laporan keuangan triwulan tahun 2012. Laporan keuangan dan laporan tahunan diunduh dari website resmi milik BEI.
Populasi Penelitian
Populasi perusahaan produsen kabel yang terdaftar di BEI berjumlah enam perusahaan, sehingga penelitian ini menggunakan satu populasi secara keseluruhan. Perusahaan-perusahaan yang termasuk dalam populasi antara lain PT KMI Wire and Cable Tbk, PT Jembo Cable Company Tbk, PT Kabelindo Murni Tbk, PT Sucaco Tbk, PT Sumi Indo Kabel Tbk, dan PT Voksel Electric Tbk.
Teknik Analisis Data
Bentuk pengaruh antara kinerja keuangan dan harga saham dapat dijelaskan menggunakan salah satu metode alternatif Structural Equation Modeling (SEM) yaitu Partial Least Square (PLS). PLS merupakan metode alternatif dengan pendekatan berbasis varians atau komponen yang berorientasi pada prediksi model. Menurut Yamin dan Kurniawan (2009), evaluasi model dalam PLS meliputi: 1.
Evaluasi outer model atau model pengukuran Evaluasi ini meliputi convergent validity dan discriminant validity melalui cross loading dan akar rata-rata variance extracted, serta composite reliability
2.
Evaluasi inner model atau model struktural Model Struktural dapat dievaluasi melalui reliabilitas indikator untuk konstrak dependen dan nilai t-statistik dari pengujian koefisien jalur
6
Pengukuran Variabel
Pengukuran variabel berupa variabel rasio keuangan dapat dirumuskan sebagai berikut (Samryn, 2001) : Net Profit Margin (NPM) NPM adalah hasil perbandingan antara laba bersih setelah pajak dan penjualan bersih. 1
NPM =
Laba Bersih Setelah Pajak ………....................….…...…(1) Penjualan Bersih
2
Return on Investment (ROI) ROI adalah hasil perbandingan antara laba bersih setelah pajak dan total aktiva yang dimiliki perusahaan. ROI =
Laba Bersih Setelah Pajak Total Aktiva
……...….............………..…(2)
3
Return on Equity (ROE) ROE adalah hasil perbandingan laba bersih setelah pajak dengan ekuitas pemegang saham.
ROE =
Laba Bersih Setelah Pajak Ekuitas Pemegang Saham
......………………...………(3)
4
Laba per Saham (EPS) EPS (Earning per Share) adalah hasil perbandingan laba bersih setelah pajak dengan jumlah saham biasa. EPS =
Laba Bersih Setelah Pajak Jumlah Saham Biasa
……………….……….……(4)
7
Hipotesis
Hipotesis-hipotesis penelitian ini adalah sebagai berikut: H10 : NPM tidak berpengaruh positif terhadap harga saham H11 : NPM berpengaruh positif terhadap harga saham H20 : ROI tidak berpengaruh positif terhadap harga saham H21 : ROI berpengaruh positif terhadap harga saham H30 : ROE tidak berpengaruh positif terhadap harga saham H31 : ROE berpengaruh positif terhadap harga saham H40 : EPS tidak berpengaruh positif terhadap harga saham H41 : EPS berpengaruh positif terhadap harga saham
8
3
HASIL DAN PEMBAHASAN
Kinerja Keuangan Net Profit Margin (NPM) NPM merupakan rasio antara laba bersih dan penjualan bersih. NPM industri kabel yang terdaftar di BEI dapat dilihat pada Tabel 1 dan Gambar 4. Tabel 1 NPM industri kabel yang terdaftar di BEI 2008-2012
1
PT Jembo Cable Company Tbk.
0,01
2,07
-0,12
2,34
2,57
RataRata (%) 1,37
2
PT Kabelindo Murni Tbk.
0,74
0,56
0,72
2,19
2,30
1,30
3
PT KMI Wire and Cable Tbk.
1,54
2,52
3,93
3,46
5,51
3,39
4
PT Sucaco Tbk.
1,21
2,77
2,76
3,28
4,78
2,96
5
PT Sumi Indo Kabel Tbk. PT Voksel Electric Tbk.
5,94
3,33
0,38
0,93
3,25
2,76
0,23
3,10
0,78
5,49
5,90
3,10
No
6
Nama Perusahaan
2008 (%)
2009 (%)
2010 (%)
2011 (%)
2012 (%)
7,00% 6,00% 5,00%
Jembo
4,00%
Kabelindo KMI Wire
3,00%
Sucaco
2,00%
Sumi Indo
1,00%
Voksel
0,00% -1,00%
2008
2009
2010
2011
2012
Gambar 4 NPM industri kabel yang terdaftar di BEI 2008-2012, (Laporan Tahunan dan Laporan Keuangan masing-masing perusahaan tahun 2011 dan 2012 (diolah))
9
Peningkatan NPM yang signifikan disebabkan oleh kenaikan persentase laba bersih yang melebihi peningkatan penjualan bersih. Sedangkan penurunan NPM yang signifikan disebabkan oleh persentase penurunan laba yang jauh melebihi penurunan penjualan. Nilai NPM rata-rata tertinggi dari tahun 20082012 dimiliki oleh PT KMI Wire Cable Tbk Return On Investment (ROI) ROI merupakan rasio antara laba bersih setelah pajak dan total aktiva atau aset. ROI industri kabel yang terdaftar di BEI dapat dilihat pada Tabel 2 dan Gambar 5. Tabel 2 ROI industri kabel yang terdaftar di BEI 2008-2012
1
PT Jembo Cable Company Tbk.
0,01
2,69
-0,18
4,74
4,48
RataRata (%) 2,35
2
PT Kabelindo Murni Tbk.
0,87
0,48
0,96
2,96
3,30
1,71
3
PT KMI Wire and Cable Tbk.
4,39
4,22
5,04
5,88
10,78
6,06
4
PT Sucaco Tbk.
0,94
1,75
5,25
7,53
11,40
5,37
5
PT Sumi Indo Kabel Tbk. PT Voksel Electric Tbk.
15,3
5,11
0,77
2,10
6,79
6,02
5 0,45
4,33
0,91
7,03
8,70
4,28
No
6
Nama Perusahaan
2008 (%)
2009 (%)
2010 (%)
2011 (%)
2012 (%)
10
18,00% 16,00% 14,00% Jembo
12,00%
Kabelindo
10,00%
KMI Wire 8,00%
Sucaco
6,00%
Sumi Indo
4,00%
Voksel
2,00% 0,00% -2,00%
2008
2009
2010
2011
2012
Gambar 5 ROI industri kabel yang terdaftar di BEI 2008-2012, (Laporan Tahunan dan Laporan Keuangan masing-masing tahun 2011 dan 2012 (diolah)) Peningkatan ROI yang signifikan disebabkan oleh kenaikan laba bersih yang melebihi peningkatan total aktiva. Sedangkan penurunan NPM yang signifikan disebabkan oleh penurunan laba yang jauh melebihi penurunan total aktiva. Nilai ROI rata-rata tertinggi dari tahun 2008-2012 dimiliki oleh PT KMI Wire Cable Tbk Return On Equity (ROE) ROE merupakan rasio antara laba bersih setelah pajak dan total ekuitas. ROE industri kabel yang terdaftar di BEI dapat dilihat pada Tabel 3 dan Gambar 6. Tabel 3 ROE industri kabel yang terdaftar di BEI 2008-2012
No
Nama Perusahaan
1
PT Jembo Cable Company Tbk. PT Kabelindo Murni Tbk. PT KMI Wire and Cable Tbk. PT Sucaco Tbk.
2 3 4 5 6
PT Sumi Indo Kabel Tbk. PT Voksel Electric Tbk.
0,09
15,42
-1,01
23,31
22,24
RataRata (%) 12,01
1,77
0,76
1,39
7,78
9,00
4,14
12,80
9,02
7,36
8,85
14,81
10,57
2,95
4,81
14,31
21,28
26,09
13,89
19,26
5,84
0,93
2,56
9,11
7,54
1,66
14,27
2,66
22,27
24,40
13,05
2008 (%)
2009 (%)
2010 (%)
2011 (%)
2012 (%)
11
30,00% 25,00% Jembo
20,00%
Kabelindo 15,00%
KMI Wire
10,00%
Sucaco Sumi Indo
5,00%
Voksel
0,00% 2008
2009
2010
2011
2012
-5,00%
Gambar 6 ROE industri kabel yang terdaftar di BEI 2008-2012, (Laporan Tahunan dan Laporan Keuangan masing-masing perusahaan tahun 2011 dan 2012 (diolah)) Peningkatan ROE yang signifikan disebabkan oleh kenaikan laba bersih yang melebihi peningkatan total ekuitas. Sedangkan penurunan ROE yang signifikan disebabkan oleh penurunan laba yang jauh melebihi penurunan total ekuitas. Nilai ROE rata-rata tertinggi dari tahun 2008 hingga 2012 dimiliki oleh PT Sucaco Tbk. Earning Per Share (EPS) EPS merupakan rasio antara laba bersih setelah pajak dan jumlah saham biasa. EPS industri kabel yang terdaftar di BEI dapat dilihat pada Tabel 4 dan Gambar 7. Tabel 4 EPS Industri kabel yang terdaftar di BEI 2008-2012 (dalam rupiah) No
Nama Perusahaan
1
PT Jembo Cable Company Tbk. PT Kabelindo Murni Tbk. PT KMI Wire and Cable Tbk. PT Sucaco Tbk.
2 3 4 5 6
PT Sumi Indo Kabel Tbk. PT Voksel Electric Tbk.
0,53
104,50
-6,61
196,43
211,71
RataRata 101,31
3,56
1,51
3,47
16,97
21,28
9,36
6,54
5,17
12,06
15,89
31,24
14,18
55,00
88,73
295,57
532,98
824,43
359,34
319,24
93,85
15,03
42,00
173,24
128,67
6,30
64,45
12,35
133,10
176,74
78,59
2008
2009
2010
2011
2012
12
900,00 800,00 700,00 600,00
Jembo
500,00
Kabelindo KMI Wire
400,00
Sucaco
300,00
Sumi Indo
200,00
Voksel
100,00 0,00 -100,00
2008
2009
2010
2011
2012
Gambar 7 EPS industri kabel yang terdaftar di BEI 2008-2012 (Laporan Tahunan dan Laporan Keuangan masing-masing perusahaan tahun 2011 dan 2012 (diolah)) EPS pada Tabel 4 dan Gambar 7 cenderung fluktuatif, Peningkatan EPS yang signifikan disebabkan oleh kenaikan laba bersih yang dialami perseroan. Sedangkan penurunan EPS yang signifikan disebabkan oleh penurunan laba yang dialami perseroan. Namun dapat dilihat bahwa seluruh perusahaan kabel mengalami kenaikan EPS dari tahun 2011 menjadi 2012, ini disebabkan oleh penurunan harga alumunium dan tembaga yang merupakan bahan baku untuk industri kabel. Penurunan harga bahan-bahan ini mendorong peningkatan permintaan kabel. Nilai rata-rata EPS tertinggi dari tahun 2008 hingga tahun 2012 dimiliki oleh PT Sucaco Tbk.
Harga Saham Harga saham yang dipakai pada penelitian ini merupakan rata-rata satu tahun data harga penutupan (closing) saham harian industri kabel yang terdaftar di BEI dari tahun 2008-2012. Harga saham rata-rata industri kabel yang terdaftar di BEI 2008-2012 dapat dilihat pada Tabel 5 dan Gambar 8
13
Tabel 5 Harga saham harian rata-rata satu tahun 2008-2012 (dalam rupiah) No
Nama Perusahaan
2008
2009
1
PT Jembo Cable Company Tbk.
405,2
379,3
2
PT Kabelindo Murni Tbk.
96,9
3
PT KMI Wire and Cable Tbk.
69,7
4
PT Sucaco Tbk.
2010
RataRata
2011
2012
603,9
548,7
1693,0
726,0
114,5
124,7
110,1
134,2
116,1
54,6
67,8
98,0
158,6
89,7
1257,0 1312,0
1620,7
2313,9
4090,3
2118,8
5
PT Sumi Indo Kabel Tbk.
806,6
953,5
1331,8
1568,6
1278,7
1187,8
6
PT Voksel Electric Tbk.
557,5
341,7
408,9
600,2
1107,9
603,2
4.500,00 4.000,00 3.500,00
Jembo
3.000,00
Kabelindo
2.500,00
KMI Wire
2.000,00
Sucaco
1.500,00
Sumi Indo
1.000,00
Voksel
500,00 0,00 2008
2009
2010
2011
2012
Gambar 8 Harga saham industri kabel yang terdaftar di BEI 2008-2012 (Situs Jejaring finance.yahoo.com (diolah)) Harga saham perusahaan-perusahaan yang sudah go public cenderung naik turun satuan waktu, baik itu per tahun, per bulan, per minggu, maupun per hari. Tabel 5 dan Gambar 8 memperlihatkan bahwa seluruh perusahaan kabel yang terdaftar di BEI sama-sama meningkat harga sahamnya dari tahun 2009 hingga 2010. Kemudian perusahaan-perusahaan kabel terkecuali PT Sumi Indo Kabel Tbk memiliki nilai saham tertinggi pada tahun 2012. Sedangkan Sumi Indo Kabel Tbk saham tertingginya berada pada tahun 2011. Harga saham rata-rata tertinggi dari tahun 2008 hingga 2012 dimiliki oleh PT Sucaco Tbk.
14
Hasil Olah Data Smart PLS Model SEM-PLS Sebuah model diperlukan pada setiap pengolahan data dengan menggunakan metode SEM-PLS untuk mencari seberapa besar pengaruh antar konstrak. Model SEM-PLS untuk mencari pengaruh kinerja keuangan dengan harga saham perusahaan-perusahaan kabel yang terdaftar di BEI dapat dilihat pada Gambar 9.
Gambar 9 Model SEM-PLS pengaruh kinerja keuangan terhadap harga saham Gambar 9 memperlihatkan hubungan antara kinerja keuangan (K.Keuangan) dengan harga saham (H.Saham). Gambar lingkaran adalah konstrak dan persegi panjang adalah indikator. NPM, ROI, ROE, dan EPS merupakan indikator reflektif dari konstrak kinerja keuangan. Artinya bahwa konstrak kinerja keuangan diwakili oleh indikator NPM, ROI, ROE, dan EPS. Uji Validitas Suatu indikator dinyatakan valid jika mempunyai loading factor di atas 0,55 (Yamin dan Kurniawan, 2009) terhadap konstrak tujuan. Output SmartPLS untuk loading factor dapat dilihat pada tabel 6 Tabel 6 Outer loadings (mean, t-values) Original Sample (O) EPS <- K.Keuangan H.Saham <- H.Saham NPM <- K.Keuangan ROE <- K.Keuangan ROI <- K.Keuangan
0,905214 1,000000 0,792355 0,894923 0,873386
Sample Mean (M)
T Statistics (|O/STERR|)
0,918041 1,000000 0,744840 0,867484 0,824312
30,150603 5,697058 8,545632 6,802537
(Hasil Pengolahan Data SmartPLS 2.0) Tabel 6 menunjukkan bahwa seluruh nilai faktor loading dari indikator– indikator lebih besar dari 0,55 dan nilai t-statistik lebih besar dari 1,96. Hal ini
15
menujukkan bahwa indikator yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah valid atau telah memenuhi convergent validity. Evaluasi validitas selanjutnya setelah convergent validity adalah melihat discriminant validity. Hasil cross loading dapat dilihat pada Tabel 7. Tabel 7 Cross loading H.Saham
K.Keuangan
EPS
0,861788
0,905214
H.Saham
1,000000
0,666436
NPM
0,241870
0,792355
ROE
0,425281
0,894923
ROI
0,353512
0,873386
( Hasil pengolahan data SmartPLS 2.0) Tabel 7 menunjukkan bahwa nilai masing-masing faktor loading NPM, ROI, ROE, dan EPS lebih tinggi untuk kontrak kinerja keuangan dibandingkan konstrak harga saham. Dengan demikian konstrak kinerja keuangan mampu menjelaskan nilai faktor loading NPM, ROI, ROE, dan EPS lebih baik dari kontrak harga saham. Menurut Yamin dan Kurniawan (2009), nilai AVE yang lebih besar dari 0,5 sangat direkomendasikan. Berdasarkan hasil pengolahan SmartPLS 2.0, nilai AVE untuk konstrak harga saham adalah 1,00 dan nilai AVE untuk konstrak kinerja keuangan adalah 0,75. Dengan demikian evaluasi pengukuran model memiliki diskriminant validity Uji Reliabilitas Uji reliabilitas dilakukan dengan melihat nilai composite reliability dari blok indikator yang mengukur konstrak. Menurut Yamin dan Kurniawan (2009), konstrak memiliki reliabilitas yang tinggi jika memiliki nilai composite reliability diatas 0,8. Berdasarkan hasil pengolahan SmartPLS 2.0, nilai composite reliability konstrak harga saham sebesar 1,000 dan nilai composite reliability konstrak kinerja keuangan sebesar 0,924. Dengan demikian kedua konstrak tersebut dapat dikatakan reliable Uji Hipotesis Benar tidaknya hipotesis yang dinyatakan dapat dilihat pada Path Coefficients yang terdapat pada Tabel 8.
16
Tabel 8 Path coefficients (mean, STDEV, t-values) Original Sample (O)
Sample Mean (M)
K.Keuangan 0,666436 0,662955 -> H.Saham
Standard Standard Deviation Error (STDEV) (STERR) 0,071109
0,071109
T Statistics (|O/STERR|) 9,372101
( Hasil Pengolahan Data SmartPLS 2.0) Tabel 8 menunjukkan bahwa hubungan antara konstrak kinerja keuangan dengan harga saham adalah signifikan dengan T-statistik melebihi 1,96. Nilai original sample estimate adalah positif yaitu sebesar 0,666436 yang menunjukkan bahwa arah hubungan antara kinerja keuangan dengan harga saham adalah positif. Seberapa besar masing-masing indikator dapat mewakili konstrak kinerja keuangan dapat dilihat pada Tabel 9. Tabel 9 Outer loadings indikator kinerja keuangan Original Sample (O) EPS <- K.Keuangan
0,905214
NPM <- K.Keuangan
0,792355
ROE <- K.Keuangan
0,894923
ROI <- K.Keuangan
0,873386
( Hasil Pengolahan Data SmartPLS 2.0) Tabel 9 menunjukkan bahwa nilai outer loadings original sample EPS adalah yang tertinggi. Semakin tinggi nilai tersebut berarti indikator tersebut semakin mewakili konstrak. Dengan kata lain EPS adalah indikator yang paling mewakili dan berpengaruh terhadap konstrak kinerja keuangan. EPS menggambarkan besarnya keuntungan yang akan didapat investor per lembar sahamnya apabila investor tersebut berinvestasi di perusahaan Semakin tinggi EPS berarti dapat meningkatkan daya tarik investor untuk berinvestasi di perusahaan-perusahaan kabel, sebab tingkat pengembalian akan semakin besar. Nilai outer loading terbesar kedua adalah ROE. ROE menggambarkan kemampuan perusahaan dalam mengelola modal dalam menghasilkan laba. Di samping EPS, investor dapat melihat perkembangan ROE perusahaan untuk memprediksi tingginya harga saham. Nilai outer loading terbesar ketiga adalah ROI. ROI menggambarkan kemampuan perusahaan mengelola aset dalam menciptakan laba. ROI dapat menjadi acuan para investor untuk memprediksi perubahan harga saham di samping melihat perkembangan EPS dan ROE. Nilai outer loading terkecil adalah NPM. Walaupun begitu NPM tetap berpengaruh terhadap kinerja keuangan sebab nilai outer loading NPM di atas 0,55. Dengan demikian investor tetap dapat menggunakan NPM sebagai acuan untuk memprediksi perubahan harga.
17
NPM, ROI, ROE, dan EPS hanya mampu menjelaskan konstrak harga saham sebesar 44,4% sehingga masih terdapat faktor lain yang dapat mempengaruhi harga saham, misalnya faktor ekonomi negara, politik, dan kemajuan teknologi. Dengan demikian hipotesis H11 (NPM berpengaruh positif terhadap harga saham), H21 (ROI berpengaruh positif terhadap harga saham), H31 (ROE berpengaruh positif terhadap harga saham), dan H41 (EPS berpengaruh positif terhadap harga saham) dalam penelitian ini diterima sebab kinerja keuangan yang memiliki indikator NPM, ROI, ROE, dan EPS berpengaruh positif terhadap harga saham. Hasil penelitian ini secara singkat dapat dilihat pada Tabel 10 Tabel 10 Hasil penelitian secara singkat Variabel Variabel Mempengaruhi Dipengaruhi NPM, ROI, ROE, Harga Saham dan EPS
Alat Analisis SEM-PLS
Hasil Kinerja keuangan berpengaruh positif terhadap harga saham. EPS adalah indikator kinerja keuangan paling berpengaruh terhadap harga saham
18
SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan a.
b.
Net Profit Margin (NPM), Return On Investment (ROI), Return on Equity (ROE), dan Earning Per Share (EPS) periode 2008-2012 perusahaan-perusahaan produsen kabel yang terdaftar di BEI mengalami fluktuasi dari tahun 20082010, kemudian mengalami peningkatan pada tahun 2011 dan kembali mengalami peningkatan menjadi lebih besar pada tahun 2012. Peningkatan tersebut disebabkan oleh peningkatan laba bersih yang dimiliki perusahaan. Kinerja keuangan industri kabel terdaftar di BEI periode 2008-2012 yang terdiri dari indikator valid yakni NPM, ROI, ROE, dan EPS, berpengaruh positif terhadap harga saham. Indikator yang berpengaruh paling besar terhadap harga saham adalah EPS karena memiliki nilai outer loading original sample tertinggi yakni 0,905.
Saran a.
b.
Investor dapat menjadikan NPM, ROI, ROE, dan EPS perusahaan kabel sebagai landasan untuk memprediksi harga saham perusahaan kabel yang akan atau sudah menjadi tujuan investasi Peneliti baik yang sedang meneliti maupun akan meneliti tentang pengaruh indikator terhadap harga saham sebaiknya menyertakan indikator lain selain NPM, ROI, ROE, atau EPS sebab keempat indikator tersebut hanya mampu menjelaskan konstrak harga saham sebesar 44,4%. Sisanya yang sebesar 55,6% tidak dapat dijelaskan oleh keempat indikator tersebut.
19
DAFTAR PUSTAKA
Bastian dan Suhardjono. 2006. Akuntansi Perbankan. Jakarta (ID) : Salemba Empat. Edisi ke-1 [Kemenko Perekonomian] Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian. 2011. Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia. Jakarta(ID): Kemenko Perekonomian [Kementrian ESDM] Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral. 2010. Tahun 2013 Program Percepatan Pembangunan Pembangkit Listrik 10.000 Mw tahap I Selesai [Internet]. [diunduh 2013 Mei 21]; [Edisi dan volume tidak diketahui]. Tersedia pada: http://www.esdm.go.id/berita/37umum/3756-tahun-2013-program-percepatan-pembangunan-pembangkitlistrik-10000-mw-tahap-i-selesai.html Okezone Indonesia. 2011. MP3EI Pemerintah Dongkrak Permintaan Kabel [Internet]. [diunduh 2013 Juli 22]; [Edisi dan volume tidak diketahui]. Tersedia pada: http://economy.okezone.com/read/2011/09/19/320/504483/redirect Pefindo Equity & Index Valuation Division. 2013. Equity Valuation PT KMI Wire Cable Tbk. Jakarta (ID): Pefindo Priatinah D, Kusuma PA. 2012. Pengaruh Return On Investment (ROI), Earning Per Share (EPS), dan Dividen Per Share (DPS) terhadap Harga Saham Perusahaan Pertambangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode 2008-2010 [skripsi]. Yogyakarta (ID): Universitas Negeri Yogyakarta. PT Jembo Cable Company Tbk. 2011. Laporan Tahunan 2011 PT Jembo Cable Company Tbk. Jakarta (ID): Bursa Efek Indonesia. PT Jembo Cable Company Tbk. 2012. Laporan Tahunan 2012 PT Jembo Cable Company Tbk. Jakarta (ID): Bursa Efek Indonesia. PT Kabelindo Murni Tbk. 2011. Laporan Tahunan 2011 PT Kabelindo Murni Tbk. Jakarta (ID): Bursa Efek Indonesia. PT Kabelindo Murni Tbk. 2012. Laporan Tahunan 2012 PT Kabelindo Murni Tbk. Jakarta (ID): Bursa Efek Indonesia. PT KMI Wire and Cable Tbk. 2011. Laporan Tahunan 2011 PT KMI Wire and Cable Tbk. Jakarta (ID): Bursa Efek Indonesia. PT KMI Wire and Cable Tbk. 2012. Laporan Tahunan 2012 PT KMI Wire and Cable Tbk. Jakarta (ID): Bursa Efek Indonesia. PT Sucaco Tbk. 2011. Laporan Tahunan 2011 PT Sucaco Tbk. Jakarta (ID): Bursa Efek Indonesia. PT Sucaco Tbk. 2012. Laporan Tahunan 2012 PT Sucaco Tbk. Jakarta (ID): Bursa Efek Indonesia. PT Sumi Indo Kabel Tbk. 2011. Laporan Tahunan 2011 PT Sumi Indo Kabel Tbk. Jakarta (ID): Bursa Efek Indonesia. PT Sumi Indo Kabel Tbk. 2012. Laporan Keuangan 2012 PT Sumi Indo Kabel Tbk. Jakarta (ID): Bursa Efek Indonesia. PT Voksel Electric Tbk. 2011. Laporan Tahunan 2011 PT Voksel Electric Tbk. Jakarta (ID): Bursa Efek Indonesia.
20
PT Voksel Electric Tbk. 2012. Laporan Tahunan 2012 PT Voksel Electric Tbk. Jakarta (ID): Bursa Efek Indonesia. Samryn. 2001. Akuntansi Manajerial : Suatu Pengantar. Jakarta (ID) : Raja Graffindo Persada. Tambunan A. 2007. Menilai Harga Wajar Saham. Jakarta (ID): PT Grasindo. Yahoo Inc. 2012. Historical Prices [Internet]. [diunduh 2013 Mei 15]; [Edisi dan volume tidak diketahui]. Tersedia pada: http://finance.yahoo.com. Yamin S, Kurniawan H. 2009. Structural Equation Modeling : Belajar Lebih Mudah Teknik Analisis Data Kuesioner dengan Lisrel-PLS. Jakarta (ID) : Salemba Infotek
21
RIWAYAT HIDUP Penulis dilahirkan di Bogor, Jawa Barat pada tanggal 3 Juli 1990 sebagai anak dari Bapak Yoel Achmad dan Ibu Nieta Suryakanti. Penulis merupakan anak kedua dari dua bersaudara. Jenjang pendidikan dimulai dari Taman Kanak Kanak (TK) Nugraha Bogor dan pendidikan Sekolah Dasar (SD) di Polisi 5 Bogor, kemudian melanjutkan pendidikan Sekolah Menengah Pertama (SMP) di SMPN 12 Bogor. Penulis menyelesaikan pendidikan Sekolah Menengah Atas (SMA) di SMAN 2 Bogor pada tahun 2008. Pada tahun 2008, penulis diterima di Program Diploma Institut Pertanian Bogor (IPB) pada Program Keahlian Manajemen Agribisnis dan lulus pada tahun 2011. Pada tahun 2011 diterima di Program Sarjana Alih Jenis Manajemen, Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor.