ANALISIS PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA
NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Dan Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi Pada Fakultas Ekonomi & Bisnis Universitas Muhammadiyah Surakarta
Disusun Oleh : FITRI ASTUTI NIM. B 200 090 078
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS JURUSAN AKUNTANSI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2013
HALAMAN PENGESAHAN
Yang bertanda tangan dibawah ini telah membaca naskah publikasi dengan judul : ANALISIS PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA
Yang ditulis oleh : FITRI ASTUTI B. 200 090 078
Penandatanganan berpendapat bahwa naskah publikasi tersebut telah memenuhi syarat untuk diterima. Surakarta,
Maret 2013
Pembimbing
(Drs. Eko Sugiyanto, M.Si)
Mengetahui Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Surakarta
(Dr. Triyono, M.si)
ANALISIS PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA
FITRI ASTUTI B 200 090 078
ABSTRAKSI
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh NPM (Net Profit Margin), ROA (Return on Asset) dan ROE (Return on Equity) dan terhadap return saham pada perusahaan manufaktur yang telah go public yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2008-2010. Hipotesis dalam penelitian ini adalah H1 : Diduga Net Profit Margin (NPM) mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap return saham pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI, H2 : Diduga Return on Asset (ROA) mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap return saham pada perusahaan manufaktur di BEI, dan H3 : Diduga Return on Equity (ROE) mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap return saham pada perusahaan manufaktur di BEI. Berdasarkan hasil uji t diperoleh bahwa variabel NPM (Net Profit Margin) artinya hipotesis 1 (H1) variabel NPM (Net Profit Margin) mempunyai pengaruh signifikan terhadap return saham. Variabel ROA (Return on Asset) artinya hipotesis 2 (H2) mempunyai pengaruh signifikan terhadap return saham, dan Variabel ROE (Return on Equity) artinya hipotesis 3 (H3) mempunyai pengaruh signifikan terhadap return saham. Hasil uji F diperoleh variabel NPM (Net Profit Margin), ROA (Return on Asset) dan ROE (Return on Equity) secara bersamasama mempunyai pengaruh signifikan terhadap variabel return saham. Hasil Adjusted R square (R2) sebesar 0,149, hal ini menunjukkan bahwa variasi dari laba dapat dijelaskan oleh variabel rasio keuangan yang terdiri dari NPM (Net Profit Margin), ROA (Return on Asset) dan ROE (Return on Equity) sebesar 14,9%, sedangkan sisanya di jelaskan 85,1% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain diluar variabel yang diteliti.
Kata Kunci : net profit margin, return on asset, return on equity dan return saham.
A. PENDAHULUAN Pasar modal merupakan sarana yang dapat digunakan untuk melakukan investasi yaitu memungkinkan para pemodal (investor) untuk melakukan diversifikasi investasi dan membentuk portofolio sesuai dengan risiko yang bersedia mereka tanggung dengan tingkat pengembalian yang mereka harapkan. Dengan adanya pasar modal sehingga saham telah menjadi alternative yang
menarik
para pemodal (investor) untuk menanamkan
modalnya pada suatu perusahaan yang memberikan penghasilan (return) yang cukup lebih tinggi. Kinerja perusahaan yang mencerminkan kekuatan suatu peusahaan merupakan salah satu informasi penting yang sering digunakan oleh investor untuk menginvestasikan sahamnya. Analisis faktor fundamental didasarkan pada laporan keuangan suatu perusahaan yang dapat dianalisis dengan menggunakan analisis rasio-rasio keuangan dengan ukuran-ukurannya. Rasio keuangan dikelompokkan dengan lima jenis yaitu : (1) rasio likuiditas; (2) rasio aktivitas; (3) rasio profitabilitas; (4) rasio solvabilitas (laverage); dan (5) rasio pasar. Rasio profitabilitas terdiri dari lima rasio yaitu : gross profit margin (GPM), net profit margin (NPM), return on asset (ROA), atau sering disebut return on investment (ROI), return on equity (ROE), dan operating ratio (OPR). Kinerja perusahaan ini mencerminkan kekuatan suatu perusahaan yang angka-angkanya
diambil
dari
laporan
keuangan
perusahaan
yang
bersangkutan. Menurut pernyataan Standar Akuntansi Keuangan dalam Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan Par. 17 (IAI, 2009) informasi kinerja perusahaan, terutama profitabilitas, digunakan untuk menilai perubahan potensial sumber daya
ekonomi yang mungkin
dikendalikan di masa mendatang. Informasi fluktuasi kinerja adalah penting dalam hubungan ini. (Harjono, 2010). Berdasarkan uraian latar belakang di atas, penulis mengambil judul penelitian “ANALISIS PENGARUH KINERJA
KEUANGAN
TERHADAP
RETURN
SAHAM
PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR EFEK INDONESIA”
PADA
DI BURSA
B. TINJAUAN PUSTAKA DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 1. Kinerja Keuangan Menurut Munawir (2000: 64) kinerja keuangan merupakan prestasi kerja yang telah dicapai oleh suatu perusahaan dalam periode tertentu dan tertuang pada laporan keuangan perusahaan yang bersangkutan. Analisis rasio menggambarkan suatu hubungan atau perimbangan antara jumlah tertentu dengan jumlah lainnya. a. Laporan Keuangan Laporan keuangan adalah hasil akhir dari proses akuntansi yang setiap transaksi tersebut dapat diukur dengan nilai uang, dicatat dan diolah sedemikian rupa. Laporan akhir disajikan dalam nilai uang. Media yang dapat digunakan untuk meneliti kondisi kesehatan perusahaan adalah laporan keuangan yang terdiri dari neraca, perhitungan laba-rugi, ikhtisar laba yang ditahan, dan laporan posisi keuangan.(Sawir,2005: 2) Ukuran-ukuran kinerja keuangan suatu perusahaan dapat dikelompokkan kedalam lima kelompok dasar yaitu : 1) Rasio likuiditas. 2) Rasio laverage 3) Rasio aktivitas. 4) Rasio profitabilitas. 5) Rasio penilaian. 2. Profitabilitas a. Pengertian Profitabilitas Untuk mengetahui seberapa baik keberhasilan perusahaan dalam menghasilkan laba diperlukan suatu ukuran tertentu. Ukuran yang dipakai adalah profitabilitas. Profitabilitas merupakan kemampuan perusahaan untuk memperoleh laba atau pendapatan. Menurut Agus Sartono (2001: 122) Profitabilitas adalah suatu kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba yang berhubungan dengan penjualan, total aktiva, maupun modal sendiri.
1.
Rasio-rasio Profitabilitas Menurut mengemukakan
Sofyan bahwa
Syafri rasio
Harahap
profitabilitas
(2002:
304)
menggambarkan
kemampuan suatu perusahaan dalam mendapatkan laba melalui semua kemampuan dan sumber yang ada seperti kegiatan penjualan, kas modal, jumlah karyawan, jumlah cabang dan sebagainya. Rasio profitabilitas akan memberikan jawaban akhir tentang efektivitas manajemen suatu perusahaan, rasio ini memberi gambaran tentang tingkat efektivitas pengelolaan dalam suatu perusahaan. Rasio profitabilitas yang umum digunakan : Margin Laba Kotor (Gross Profit Margin), Margin Laba Bersih (Net Profit Margin atau Profit Margin on Sales), Daya Laba Dasar (Basic Earning Power), atau Rentabilitas Ekonomis, Hasil Pengembalian atas Total Aktiva atau
ROA (Return On Asset), Hasil
Pengembalian Atas Ekuitas atau ROE (Return on Equity) yang secara langsung berpengaruh terhadap return pemegang saham. Dengan demikian bagi investor jangka panjang sangat penting dengan mengetahui analisis profitabilitas ini. Berdasarkan tujuan dari penelitian rasio profitabilitas yang digunakan hanya tiga rasio yaitu Net Profit Margin (NPM), Return on Asset (ROA) dan Return on Equity (ROE). a.
NPM (Net Profit Margin) Rasio NPM (Net Profit Margin) menggambarkan besarnya laba bersih yang diperoleh oleh suatu perusahaan pada setiap penjualan yang dilakukan oleh perusahaan tersebut. Menurut Robert Ang (1997: 18.31), nilai NPM berada di antara 0 (nol) dan 1 (satu). Nilai NPM semakin besar mendekati satu, maka semakin efisien biaya yang dikeluarkan yang berarti semakin besar tingkat kembalian keuntungan bersih investor. Rumusnya adalah sebagai berikut:
NPM
Laba bersih setelah pajak x100% Penjualan Bersih
b. ROA (Return on Asset) Rasio ROA memberikan ukuran yang lebih baik atas profitabilitas suatu perusahaan karena menunjukkan efektivitas manajemen dalam menggunakan aktiva untuk memperoleh pendapatan atau laba. Menurut Robert Ang (1997: 18.33) yang perlu diperhatikan dalam laba bersih setelah pajak adalah jika terdapat keuntungan hak minoriti harus ikut diperhitungkan. Semakin besar nilai ROA berarti semakin baik, karena tingkat kembalian akan semakin besar. Rumusnya adalah sebagai berikut: ROA
Laba bersih setelah pajak x100% Total aktiva
c. ROE (Return on Equity) ROE berguna untuk mengetahui besarnya kembalian yang diberikan oleh suatu perusahaan untuk setiap rupiah modal dari pemilik. Selain itu, rasio ini menunjukkan kesuksesan peran manajemen dalam memaksimalkan tingkat kembalian pada pemegang saham. Semakin tinggi rasio ini, maka akan semakin baik karena memberikan tingkat kembalian yang lebih besar kepada pemegang saham. Rumusnya adalah sebagai berikut: ROE
3
Laba bersih setelah pajak x100% Total ekuitas
Return Saham a. Pengertian Return Saham Return saham adalah dokumen sebagai bukti kepemilikan suatu perusahaan. Jika perusahaan memperoleh keuntugan, maka pemegang saham berhak atas bagian laba yang dibagikan atau sesuai dengan dividen dan proporsi kepemilikannya. Return saham terdiri
dari capital gain dan dividen yield. Capital gain adalah selisih antara harga jual dan harga beli saham per lembar dibagi dengan harga beli. Dividen yield adalah dividen per lembar dibagi dengan harga beli saham per lembar. (Zubir, 2011: 4) Rumus dalam mencari return saham :
Rit
Pit Pit 1 100% Pit 1
Dimana:
Rit
= Return saham periode t
Pit
= Harga saham periode t
Pit 1 = Harga saham periode t-1
Berdasarkan uraian diatas dapat dirumuskan H1 : Net Profit Margin (NPM) mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap return saham pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI H2 : Return on Asset (ROA) mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap return saham pada perusahaan manufaktur di BEI H3 :
Return on Equity (ROE) mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap return saham pada perusahaan manufaktur di BEI
C. METODE PENELITIAN 1. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian yang menggunakan data sekunder.
Penelitian
ini
termasuk
explanatory
research
yang
memfokuskan pada hubungan antara variabel-variabel penelitian dan menguji hipotesis yang telah dirumuskan. 2.
2. Populasi, sampel dan teknik sampling Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik suatu kesimpulan.(Sugiyono, 2007 :61). Populasi dalam penelitian ini adalah
semua perusahaan manufaktur yang go public yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode tahun 2008-2010. Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh suatu populasi.(Sugiyono, 2007 :62). Sampel dalam penelitian ini adalah perusahaan dalam kelompok industri manufaktur yang listed di BEI. Teknik sampling adalah merupakan teknik pengambilan sampel. (Sugiyono, 2007 : 62). Penentuan sampel dalam penelitian ini tidak dilakukan secara random melainkan secara nonrandom yaitu purposive sampling. Pengambilan purposive sampling dilakukan karena peneliti ingin mengarahkan sampel pada tujuan atau masalah dalam penelitian. Adapun pengambilan sampel menggunakan metode purposive sampling yaitu pemilihan sampel berdasarkan pada kriteria-kriteria tertentu. 3.
3. Metode analisis data a. Uji Asumsi Klasik Agar model regresi yang diajukan menunjukkan persamaan hubungan yang valid atau BLUE (Best Linier Unbiased Estimator), model tersebut harus memenuhi asumsi-asumsi dasar klasik, asumsiasumsi tersebut meliputi: Uji Normalitas, Uji Multikolinieritas, Uji Heterokedastisitas, Uji Autokorelasi. b. Uji Regresi Berganda c. Uji Koefisien Regresi Parsial (Uji t) d. Uji KoefisienRegresi (Uji F) e. Uji koefisiensi Determinasi (
)
D. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN a. Uji Normalitas Uji normalitas data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan uji Kolmogorov Smirnov. Berdasarkan hasil dari uji normalitas yang didapatkan dapat diketahui bahwa nilai probabilitas >
0,05, yaitu sebesar Zhitung 0,868 > 0,05 maka data dalam penelitian ini bisa disimpulkan berdistribusi normal karena nilai probabilitas lebih besar dari (0,05). b. Uji Multikolinearitas Dalam penelitian ini uji adanya multikolinearitas dilihat berdasarkan Tolerance value dan variance inflation factor (VIF). Hasil uji multikolineritas dapat diketahui bahwa tidak terjadi masalah multikolinearitas dari persamaan penelitian ini yaitu nilai tolerance value NPM sebesar 0,979 sedangkan nilai VIF sebsesar 1,021, nilai tolerance value ROA sebesar 0,105 sedangkan nilai VIF sebesar 9,507 dan nilai tolerance value ROE sebesar 0,016 sedangakan nilai VIF sebesar 9,443 . Hal ini ditunjukkan dengan nilai Tolerance Value lebih besar dari 0,1 dan nilai VIF lebih kecil dari 10. c. Uji Heteroskedastisitas Berdasarkan hasil yang telah diketahui bahwa besarnya nilai thitung untuk masing-masing variabel NPM (Net Profit Margin), ROA (Return on Asset) dan ROE (Return on Equity) nilai signifikansi lebih besar dari 0,05 () yaitu nilai NPM sebesar 0,084, nilai ROA sebesar 0.057 dan ROE sebesar 0,178. Dengan demikian dapat disimpulkan dalam
penelitian
heteroskedastisitas.
ini
bahwa
tidak
ditemukan
masalah
d. Autokorelasi Berdasarkan hasil yeng telah diketahui bahwa hasil uji autokorelasi pada bagian model summary diperoleh angka DurbinWatson sebesar 1,670 yang terletak di antara –2 sampai +2, sehingga dapat dikatakan bahwa tidak terdapat autokorelasi. Jika angka DW dibawah -2 yang berarti ada autokorelasi positif, Angka DW diantara 2 sampai +2 yang berarti tidak ada autokorelasi dan angka DW diatas +2 yang berarti ada autokorelasi negatif. 1. Pengujian Regresi Berganda Hasil pengujian regeresi linier berganda dengan SPSS for windows versi 17 didapatkan sebagai berikut : Y = -5,495 + 176,490 (NPM) – 9,129 (ROA) + 5,260 (ROE) Dari persamaan di atas diinterprestasikan sebagai berikut : a = -5,495, adalah konstanta yang artinya apabila perubahan NPM (Net Profit Margin), ROA (Return on Asset) dan ROE (Return on Equity) sama dengan 0 (nol) maka return saham mengalami peningkatan sebesar 5,495.Koefisien regresi variabel NPM (Net Profit Margin) memiliki nilai positif yaitu sebesar 176,490. Hal ini berarti apabila terjadi kenaikan NPM (Net Profit Margin) sebesar satu persen maka return saham akan dapat mengalami peningkatan sebesar 176,490. Koefisien regresi variabel ROA (Return on Asset) memiliki nilai negatif yaitu sebesar – 9,129. Hal ini berarti apabila terjadi kenaikan ROA (Return on Asset) sebesar satu persen maka return saham akan dapat mengalami penurunan sebesar – 9,129. Koefisien regresi variabel ROE (Return on Equity) memiliki nilai positif
yaitu sebesar 5,260. Hal ini berarti apabila terjadi kenaikan ROA (Return on Equity) sebesar satu persen maka return saham akan dapat mengalami peningkatan sebesar 5,260. 2. Uji t Nilai thitung untuk NPM (Net Profit Margin) adalah sebesar 3,268 dengan nilai p=0,002, sedangkan besarnya nilai ttabel pada taraf signifikansi 5% adalah 1,960. Hasilnya thitung > ttabel (3,268 > 1,960) dengan p<0,05, sehingga Ho ditolak. Artinya hipotesis 1 (H1 ) dalam penelitian ini terdukung secara statistik, yaitu NPM (Net Profit Margin) mempunyai pengaruh terhadap return saham. Nilai thitung untuk ROA (Return on Asset) adalah sebesar -2,218 dengan nilai p=0,030, sedangkan besarnya nilai ttabel pada taraf signifikansi 5% adalah 1,960. Hasilnya thitung < ttabel (-2,218 < 1,960) dengan p < 0,05, sehingga Ho ditolak. Artinya hipotesis 2 (H2 ) dalam penelitian ini terdukung secara statistik, yaitu ROA (Return on Asset) mempunyai pengaruh terhadap return saham. Nilai t hitung untuk ROE (Return on Equity) adalah sebesar 2,513 dengan nilai p=0,014, sedangkan besarnya nilai ttabel pada taraf signifikansi 5% adalah 1,960. Hasilnya thitung > ttabel (2,513 > 1,960) dengan p<0,05, sehingga Ho ditolak. Artinya hipotesis 3 (H3 ) dalam penelitian ini terkandung secara statistik, yaitu ROE (Return on Equity) mempunyai pengaruh terhadap return saham.
3. Uji F Uji F digunakan untuk mengetahui besarnya pengaruh dari variabel independen secara bersama-sama terhadap variabel dependen. Berikut ini hasil analisis data yang telah dilakukan dengan menggunakan bantuan komputer program SPSS for windows. Dari hasil pengujian hipotesis dapat diketahui besarnya Fhitung sebesar 5,554sedangkan Ftabel sebesar 3,15sehingga Fhitung lebih besar dari Ftabel (5,554 > 3,15) maka Ho ditolak. Nilai Sig dalam penelitian ini lebih kecil dari taraf signifikansi yang digunakan maka model adalah fit karena semua variabel NPM (Net Profit Margin), ROA (Return on Asset) dan ROE (Return on Equity) merupakan penjelas yang signifikan terhadap return saham. Kesimpulan yang dapat diambil adalah secara bersama-sama variabel NPM (Net Profit Margin), ROA (Return on Asset) dan ROE (Return on Equity) mempunyai pengaruh terhadap variabel return saham. 4. Koefisien Determinasi (R2) Berdasarkan hasil analisis data yang menggunakan bantuan komputer program SPSS for windows maka diperoleh Adjusted R square (R2) sebesar 0,149, hal ini menunjukkan bahwa variasi dari laba dapat dijelaskan oleh variabel rasio keuangan yang terdiri dari NPM (Net Profit Margin), ROA (Return on Asset) dan ROE (Return on Equity) sebesar 14,9%, sedangkan sisanya di jelaskan 85,1% dipengaruhi oleh faktorfaktor lain diluar variabel yang diteliti.
1.
H1 :
Net Profit Margin (NPM) mempunyai pengaruh yang signifikan
terhadap return saham pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI. Nilai thitung untuk NPM (Net Profit Margin) adalah sebesar 3,268 dengan nilai p=0,002, sedangkan besarnya nilai ttabel pada taraf signifikansi 5% adalah 1,960. Hasilnya thitung > ttabel (3,268 > 1,960) dengan p<0,05, sehingga Ho ditolak. Artinya hipotesis 1 (H1) dalam penelitian ini terdukung secara statistik, yaitu NPM (Net Profit Margin) mempunyai pengaruh terhadap return saham. Semakin tinggi rasio Net Profit Margin berarti laba yang dihasilkan oleh perusahaan tersebut juga semakin besar maka akan menarik minat para investor untuk melakukan transaksi dengan perusahaan yang bersangkutan. Karena secara teori jika kemampuan emiten dalam menghasilkan laba semakin besar maka harga saham suatu perusahaan dipasar modal juga akan mengalami peningkatan, sehingga secara teoritis NPM berpengaruh positif terhadap return saham. Berarti hasil ini mendukung penelitian Rachtmawan Dwipayana, (2007) dalam Yeye Susilowati dan Tri Turyanto, (2011: 24) menunjukkan bahwa NPM positif dan secara parsial berpengaruh signifikan terhadap return saham. 2. H2 : Return on Asset (ROA) mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap return saham pada perusahaan manufaktur di BEI. Nilai thitung untuk ROA (Return on Asset) adalah sebesar -2,218 dengan nilai p=0,030, sedangkan besarnya nilai ttabel pada taraf signifikansi 5% adalah 1,960. Hasilnya thitung < ttabel (-2,218 < 1,960) dengan p<0,05, sehingga Ho ditolak. Artinya hipotesis 2 (H2) dalam penelitian ini terdukung secara statistik, yaitu ROA (Return on Asset) tidak mempunyai pengaruh terhadap return saham. 3. H3 : Return on Equity (ROE) mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap return saham pada perusahaan manufaktur di BEI. Nilai thitung untuk ROE (Return on Equity) adalah sebesar 2,513 dengan nilai p=0,014, sedangkan besarnya nilai ttabel pada taraf signifikansi 5% adalah 1,960. Hasilnya t hitung > ttabel (2,513 > 1,960) dengan p<0,05, sehingga Ho ditolak.
Artinya hipotesis 3 (H3) dalam penelitian ini terkandung secara statistik, yaitu ROE (Return on Equity) mempunyai pengaruh terhadap return saham. Hasil ini mendukung Catur Wulandari (2005), dalam Yeye Susilowati dan Tri Turyanto (2011: 25) meniliti tentang pengaruh beberapa faktor fundamental terhadap perubahan return saham yang terdaftar di BEJ. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa ROE berpengaruh terhadap perubahan harga saham. E. PENUTUP 1. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis pada bab IV diperoleh : a.
Berdasarkan hasil uji t diperoleh bahwa : Variabel NPM (Net Profit Margin) artinya hipotesis 1 (H1) variabel NPM (Net Profit Margin) mempunyai pengaruh signifikan terhadap return saham, Variabel ROA (Return on Asset) artinya hipotesis 2 (H2) mempunyai pengaruh signifikan terhadap return saham dan Variabel ROE (Return on Equity) artinya hipotesis 3 (H3) mempunyai pengaruh signifikan terhadap return saham.
b. Hasil uji F diperoleh variabel NPM (Net Profit Margin), ROA (Return on Asset) dan ROE (Return on Equity) secara bersama-sama mempunyai pengaruh signifikan terhadap variabel return saham. c. Hasil Adjusted R square (R2) sebesar 0,149, hal ini menunjukkan bahwa variasi dari laba dapat dijelaskan oleh variabel rasio keuangan yang terdiri dari NPM (Net Profit Margin), ROA (Return on Asset) dan ROE (Return on Equity) sebesar 14,9%, sedangkan sisanya di jelaskan 85,1% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain diluar variabel yang diteliti. 2. Keterbatasan Penelitian a. Penelitian ini terbatas pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI pada tahun 2008 – 2010 b. Sampel dalam penelitian ini hanya 28 perusahaan
3. Saran-saran a. Pemilihan sampel penelitian sebaiknya menggunakan semua jenis perusahaan, sehingga sampel yang digunakan dapat mewakili semua karakteristik dalam populasi. b. Sebaiknya bagi peneliti mendatang menambah jumlah variabel selain variabel NPM (Net Profit Margin), ROA (Return on Asset) dan ROE (Return on Equity) yang mempengaruhi return saham.
DAFTAR PUSTAKA
Ang, Robert. 1997. Buku Pintar Pasar Modal Indonesia. Jakarta : Mediasoft Indonesia. Astuti, Dewi. 2004. Manajemen Keuangan Perusahaan. Jakarta : Ghalia Indonesia. Ganto, Jullimursyida, Khadafi, Muammar, Albra, Wahyuddin dan Syamni, Gazali. 2008. Pengaruh Kinerja Keuangan Perusahaan Manufaktur Terhadap Return Saham di Bursa Efek Indonesia. Media Riset Akuntansi, Auditing dan Informasi, Vol. 8 No. 1, April 2008: 85-96. Ghozali, Imam, 2011. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Semarang : Badan Penerbit UNDIP. Hanafi, M, Mamduh dan Halim Abdul. 2009. Analisis Laporan Keuangan. Edisi IV. Yogyakarta : YKPN. Harjito, Agus, D dan Rangga Aryayoga. 2009. Analisis Pengaruh Kinerja Keuangan dan Return Saham di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Fenomena (Maret), Vol. 7, No. 1, hlm. 13-21. Hardiningsih, Pancawati, L.Suyanto dan Anis Chariri 2002, “Pengaruh Faktor Fundamental Dan Resiko Ekonomi Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Di Bursa Efek Jakarta: Studi Kasus Basic Industry & Chemical”, Jurnal Strategi Bisnis, Vol. 8, Des. Harahap, Syafri Sofyan. 2002. Teori Akuntansi Laporan Keuangan.Jakarta : Penerbit PT. Bumi Aksara.
Helfert, Erich A. 1996. Analisa laporan keuangan. Edisi VII. Jakarta: Erlangga. Jogiyanto. 2004. Pengenalan Komputer. Yogyakarta : C.V. Andi Offset. Kuncoro, Adi. 2001. Prosedur Penelitian, Suatau Pendekatan Praktik. Bandung : Rineka Cipta. Munawir. 2000. Pokok-pokok Akuntansi, Edisi Pertama, Yogyakarta : PT Bima Rena Pariwara. Sartono, Agus R. 2001. Manajemen Keuangan (Teori, Konsep dan Aplikasi). Edisi Pertama.Yogyakarta :BPFE. Sawir, Agnes. 2005. Analisis Kinerja Keuangan dan Perencanaan Kinerja Keuangan Perusahaan, Jakarta :Gramedia Pustaka Utama. Sekaran, Uma. 2006. Research Method For Business: Metodologi Penelitian Untuk Bisnis, Buku 2, Jakarta: Salemba Empat. Singarimbun, Masri dan Sofian Effendi (Editor). 1995. Metode Penelitian Survey. Jakarta : LP3ES. Sulaiman dan Ana Handi. 2008. Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek (BEJ). Jurnal Penelitian dan Pengembangan Akuntansi (Juli), Vol. 2, No. 2. Sunardi, Harjono. 2010. Pengaruh Penilaian Kinerja dengan ROI dan EVA terhadap Return Saham pada Perusahaan yang Tergabung dalam Indeks LQ 45 di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Akuntansi (Mei), Vol. 2, No. 1, hlm. 70-92. Susilowati, Yeye dan Tri Turyanto. 2011. Reaksi Signal Rasio Profitabilitas dan Rasio Solvabilitas terhadap Return Saham Perusahaan. Jurnal Dinamika Keuangan dan Perbankan (Mei), Vol. 3, No. 1 , hlm. 17-37. Sugiyono, 2007, Metode Penelitian Bisnis, Bandung : Alfabeta. Wulan, Astri, dini dan Iin Indarti, (2011). “Pengaruh Net Profit Margin (NPM), Return on Assets (ROA) dan Pengaruh Return on Equity (ROE) Terhadap Harga Saham Yang Terdaftar Dalam Indeks Emiten LQ-45 Tahun 2008-2010”. Jurb\nal Ekonomi dan Manajemen. Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Widya Manggala. Zubir, Zalmi, 2011, “Manajemen Portofolio Penerapannya Dalam Investasi Saham, Jakarta : Salemba Empat.