Jurnal Teknik Sipil Magister Teknik Sipil Universitas Sebelas Maret Vol. II. No. 2 November 2014 ISSN : 2339-0271
PENGARUH KERUSAKAN JALAN TERHADAP EMISI GAS BUANG KENDARAAN BERMOTOR (Studi Kasus: Jalan Kartosuro- Klaten) Irvan Kusdiantoro1), Ary Setyawan2), Syafi’i3) 1) Mahasiswa program magister teknik sipil, 2) Pembimbing 1, 3) Pembimbing 2 Fakultas Teknik, Jurusan Teknik Sipil, Universitas Sebelas Maret, Jl. Ir. Sutami 36A, Surakarta 57126;
Email:
[email protected] Abstrak Kerusakan jalan yang terjadi di beberapa ruas jalan menimbulkan kerugian yang sungguh besar terutama bagi pengguna jalan seperti waktu tempuh yang lama, kemacetan, kecelakaan, dan lain-lain. Selain itu kendaraan yang melaju dalam kecepatan lambat memancarkan emisi yang lebih besar, dan emisi yang besar berpengaruh pada kesehatan manusia. Penelitian ini mengkaji seberapa besar pengaruh kerusakan jalan terhadap kecepatan kendaraan dan selanjutnya berpengaruh pada emisi kendaraan bermotor. Tahapan penelitian ini meliputi penilaian kondisi perkerasan yaitu dengan metode PCI, kemudian dari hasil penilaian kondisi perkerasan dipilih enam lokasi dengan kondisi perkerasan yang berbeda (excellent, very good, good, fair, poor, very poor) dan dihitung kecepatan rata-rata kendaraan pada lokasi tersebut. Dan tahap selanjutnya dihitung nilai emisi pada enam lokasi tersebut dengan menggunakan softwer mobilev. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pada jalan dengan kondisi excellent, kecepatan rata-rata kendaraan adalah 65,38 km/jam dan emisi CO sebesar 20818,63 g/jam/km, emisi CO2 sebesar 1632864,82 g/jam/km, emisi NO2 sebesar 476,39 g/jam/km, emisi Particulate Mass sebesar 168,078 g/jam/km, Emisi SO2 sebesar 4,262 g/jam/km. Dan pada jalan dengan kondisi very poor, kecepatan rata-rata kendaraan adalah 29,09 km/jam, emisi CO sebesar 21393,74 g/jam/km, emisi CO2 sebesar 1671812,447 g/jam/km, emisi NO2 sebesar 488,74 g/jam/km, emisi Particulate Mass sebesar 172,238 g/jam/km, Emisi SO2 sebesar 4,359 g/jam/km. Dapat disimpulkan bahwa terjadi penurunan kecepatan rata-rata sebesar 55% pada jalan dengan kondisi very poor dibandingkan dengan jalan kondisi excellent dan terjadi peningkatan emisi gas buang kendaraan rata-rata sebesar 2,49 % pada jalan dengan kondisi very poor dibandingkan dengan jalan dengan kondisi excellent. Maka dari itu sangat perlu menjaga kondisi jalan agar tetap dalam kondisi excellent. Kata kunci: kerusakan jalan, kecepatan kendaraan, emisi gas buang kendaraan
Abstract Road damages that occurs in some streets causing huge losses especially for road users, such as increased journey time, congestions, accidents and etc. Moreover, the oncoming vehicles in slow speed will create more polution through greater emissions and its effect on human health. This research examine how road damages effects to the vehicle speed subsequently to the motor vehicle emission. This research stages begins in assesment of pavement condition uses PCI methods, six locations with different pavement conditions ( excellent , very good , good , fair , poor , very poor ) are selected and calculated the average of vehicles speed on those locations. In the next stage calculated emissions in six locations uses mobilev software. The results of this research indicates that in excellent roads condition, vehicle’s average speed is 65,38 km/h, CO emissions by 20818,63 g/h/km, CO2 emissions by 1632864,82 g/hkm, NO2 emissions by 476,39 g/h/km, Particulate mass by 168,078 g/h/km, SO2 emissions by 4,262 g/h/km. In very poor road condition, vehicle' average speed is 29,09 km/h, CO emissions by 21393,74 g/h/km, CO2 emissions by 1671812,447 g/h/km, NO2 emissions by 488,74 g/h/km, Particulate Mass emissions by 172,238 g/h/km, SO2 emissions by 4,359 g/h/km. The conclusion is, it has been observed that there is decrease in vehicle’s speed by 55 % in very poor road condition compared to excellent road condition. The avarage emission exhausted from the vehicles increase by 2,49 % in very poor road codition compared to excellent condition. Therefore, it is necessary to maintain the road condition in order to reduce the difficulties caused to the vehicle users and to keep the atmosphere in excellent condition. Key words : road damages, vehicles speed, vehicle exhaust emissions
Jurnal Teknik Sipil Magister Teknik Sipil Universitas Sebelas Maret Vol. II. No. 2 November 2014 ISSN : 2339-0271
A. Pendahuluan 1. Latar Belakang Dalam era pembangunan sekarang ini sarana infrastruktur jalan mempunyai peranan yang sangat penting untuk menunjang pertumbuhan ekonomi masyarakat. Ketersediaan jalan yang baik berpengaruh terhadap kelancaran arus lalu lintas. Pertumbuhan jumlah kendaraan dari tahun ketahun semakin meningkat yang menyebabkan kepadatan lalu- lintas sehingga mempengaruhi pada kualitas kondisi jalan, sehingga sering terjadi kerusakan jalan sebelum rencana umur layan jalan tersebut tercapai. Selain itu meningkatnya populasi kendaraan, mempengaruhi meningkatnya nilai emisi gas buang kendaraan di jalan raya. Kendaraan yang melaju dalam keadaan lambat memancarkan proporsi NO2 lebih besar dari knalpot, terutama kendaraan besar bermesin diesel (Beevers, 2005). Tingkat Emisi CO dan HC pada LDV relatif menurun pada kecepatan rata-rata kendaraan yang tinggi (Frey, 2006). Meningkatnya emisi dijalan raya dapat berpengaruh terhadap kesehatan manusia. Untuk itu perlu penelitian mengenai pengaruh kerusakan jalan terhadap emisi gas buang kendaraan bermotor. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai kerusakan jalan Kartosuro- Klaten, selanjutnya mengetahui pengaruh kerusakan jalan dengan kecepatan pada jalan Kartosuro- Klaten dan mengetahui pengaruh kerusakan jalan terhadap emisi gas buang kendaraan bermotor. B. Metode Penelitian dilaksanakan di jalan KartosuroKlaten STA 0+000 – 21+600. Jalan Kartosuro- Klaten merupakan jalan Nasional yang menghubungkan kota Solo dengan kota Yogyakarta. Penelitian berlangsung dari bulan januari 2014 sampai dengan Maret 2014. Alat yang digunakan dalam penelitian adalah meteran, stop watch, dan softwer komputer mobilev. Tahapan penelitian adalah sebagai berikut: 1. Penilaian Kerusakan Jalan dengan Metode (PCI) Untuk memudahkan penilaian kondisi perkerasan jalan yaitu dilakukan segmentasi jalan terlebih dahulu. Pengambilan data kerusakan jalan dilakukan dengan pengukuran dan pengamatan pada lokasi penelitian secara langsung. Yang diamati dalam pengambilan data kerusakan adalah: dimensi jalan, panjang jalan, jenis kerusakan,
dimensi kerusakan. Dari data yang diperoleh di lokasi penelitian maka dapat ditentukan kelas kerusakan, kemudian dapat dihitung deduct value, dan total deduct value dengan menggunakan grafik. Dan terakhir nilai PCI dari masing masing segmen dapat diketahui. 2. Pengukuran Kecepatan rata-rata kendaraan pada Enam Lokasi dengan Kondisi (PCI) Berbeda Setelah didapatkan nilai kondisi jalan (PCI) seluruh segmen, selanjutnya dipilih enam lokasi dengan nilai kondisi perkerasan yang berbeda. Kemudian dilakukan pengukuran kecepatan ratarata kendaraan pada masing masing lokasi. Pada tahap ini didapat hubungan antara nilai kondisi perkerasan (PCI) dengan kecepatan rata-rata kendaraan. 3. Penghitungan Emisi pada Enam Lokasi dengan Kondisi (PCI) Berbeda Menggunakan Softwer Mobilev Data kecepatan rata-rata yang didapat pada tahap sebelumnya digunakan sebagai acuan pemasukan data pada softwer mobilev. Data yang diperlukan untuk input data pada softwer mobilev antara lain kategori jalan, panjang ruas jalan, kecepatan, dan LHR. Setelah semua data di masukkan, Softwer mobilev dapat di running kan. Kemudian didapat output berupa data emisi (CO, CO2, NO2, PM, dan SO2) pada enam lokasi dengan kondisi perkerasan (PCI) yang berbeda. Tahapan penelitian dapat ditunjukkan dalam bagan alir penelitian
Jurnal Teknik Sipil Magister Teknik Sipil Universitas Sebelas Maret Vol. II. No. 2 November 2014 ISSN : 2339-0271
. Tabel 1: Perhitungan PCI
2. Kecepatan rata-rata kendaraan pada enam kondisi perkerasan jalan (PCI) yang berbeda Pada tahap penghitungan kecepatan ratarata kendaraan ini sebelum nya ditentukan dulu lokasi pengukuran kecepatan berdasarkan nilai PCI yang telah didapat pada tahap pertama. Dari 216 segmen diambil 6 segmen dengan kategori kondisi perkerasan yang berbeda yaitu excellent, very good, good, fair, poor dan very poor. Selain itu pemilihan lokasi juga dipilih yang berada tidak dekat lampu APILL, jadi kecepatan kendaraan tidak terpengaruh oleh lampu APILL. Lokasi pengukuran dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 2: lokasi pengukuran kecepatan
Gambar 1: Bagan alur penelitian
Panjang ruas penelitian yaitu 21600 m Pembagian segmen pada lokasi penelitian dibagi kanan dan kiri setiap segmen mewakili 200 m, kemuadian setiap 5 segmen di kelompokkan lagi menjadi segmen per km. Jadi ada 216 segmen (200 m) dan ada 22 segmen (km). Dari 216 segmen pada lokasi penelitian ini terdapat kondisi perkerasan yangberbeda- beda antara lain excellent, very good, good, fair, poor dan very poor. Hasil penghitungan PCI pada lokasi penelitian ditunjukkan pada tabel 1 berikut ini:
63 19 46 34 59 47 100 47 45 46 100 60 47 100 79 100 100 45 47 49 40 37
45 66 53 54 58 100 100 44 44 47 100 66 44 51 45 100 100 49 40 45 34 37
52 26 50 53 47 100 100 45 41 50 100 60 100 51 42 100 100 45 39 45 35
27 24 50 52 49 100 100 45 52 70 100 50 100 52 100 100 48 46 46 37 40
67 25 40 33 35 20 100 36 20 40 100 100 21 53 45 54 100 100 42 24 20 46
37 19 22 37 100 47 100 42 40 52 100 37 45 56 47 52 100 100 45 21 20 46
36 40 40 39 100 20 100 37 40 54 100 37 42 45 50 100 100 100 40 22 40 55
PCI sekmen 5
PCI sekmen 3
91 19 34 33 53 45 100 44 41 42 100 100 47 56 48 100 100 53 42 42 36 35
PCI sekmen 4
PCI sekmen 2
1+000 2+000 3+000 4+000 5+000 6+000 7+000 8+000 9+000 10+000 11+000 12+000 13+000 14+000 15+000 16+000 17+000 18+000 19+000 20+000 21+000 21+600
PCI sekmen 1
-
PCI sekmen 5
0 1+001 2+001 3+001 4+001 5+001 6+001 7+001 8+001 9+001 10+001 11+001 12+001 13+001 14+001 15+001 16+001 17+001 18+001 19+001 20+001 21+001
PCI sekmen 4
Km Km Km Km Km Km Km Km Km Km Km Km Km Km Km Km Km Km Km Km Km Km
PCI sekmen 3
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22
KM
PCI sekmen 2
No
Arah Jogja Solo
PCI sekmen 1
Arah Solo Jogja
STA
No
C. Hasil dan Pembahasan 1. Kondisi perkerasan jalan (PCI)
40 36 20 46 36 48 38 30 100 20 100 80 100 41 43 35 41 53 48 55 100 100 40 22 100 45 19 42 52 55 100 100 100 100 100 52 20 19 24 20 22 42
Rata-rata PCI
Kategori
49 30 42 40 62 66 94 42 42 50 100 57 59 53 56 91 95 69 38 33 33 43
Fair Poor Fair Poor Good Good Excellent Fair Fair Fair Excellent Good Good Fair Good Excellent Excellent Good Poor Poor Poor Fair
1 2 3 4 5 6
Semen jalan Semen jalan Semen jalan Semen jalan Semen jalan Semen jalan
Km Km Km Km Km Km
Luas Segmen m2 PCI
16+001 14+201 11+201 8+401 2+001 1+001
-
16+200 14+400 11+400 8+600 1+200 1+200
1000 1000 1000 1000 1000 1000
100 79 60 44 34 19
Kategori Excellent Very Good Good Fair Poor Very Poor
Adapun hasil pengukuran kecepatan rata-rata kendaraan pada lokasi penelitian adalah sebagai berikut: Tabel 3: data kecepatan rata-rata kendaraan (km/jam) No 1 2 3 4 5
Jenis Kendaraan Sepeda Motor Mobil Bus Truk Besar Truk Besar
100 66.77 75.05 77.27 52.26 55.58
79 57.05 64.66 66.48 40.10 45.70
Kondisi PCI 60 44 49.50 44.21 42.39 40.21 43.27 40.74 35.43 33.87 40.07 36.08
34 33.84 37.34 39.70 30.22 32.53
19 27.93 32.34 36.82 20.08 28.28
Dari tabel data kecepatan rata-rata kendaraan dapat dibuat grafik yang menunjukkan hubungan antara kerusakan jalan (PCI) dengan kecepatan kendaraan seperti dibawah ini:
Jurnal Teknik Sipil Magister Teknik Sipil Universitas Sebelas Maret Vol. II. No. 2 November 2014 ISSN : 2339-0271
kecepatan rata-rata kendaraan pun semakin rendah, pada kondisi jalan very poor terjadi penurunan kecepatan sampai 55% dibandingkan dengan kecepatan pada kondisi jalan excellent.
Gambar 2: Grafik hubungan kerusakan jalan (PCI) dengan kecepatan sepeda motor
Gambar 3: Grafik hubungan kerusakan jalan (PCI) dengan kecepatan mobil
Gambar 4: Grafik hubungan kerusakan jalan (PCI) dengan kecepatan bus
Tabel 5: Hasil Perhitungan Emisi dengan Softwer Mobilev Lokasi dengan nilai PCI = 100 Mobil LDV Bus Sepeda Motor HDV Total Lokasi dengan nilai PCI = 79 Mobil LDV Bus Sepeda Motor HDV Total
ADT 27283 6513 2420 62148 2460 100824 ADT 27283 6513 2420 62148 2460 100824
CO g/(h*km) 1878.755981 2613.49 384.3571472 15585.59668 356.4317322 20818.63568 CO g/(h*km) 1886.435059 2616.12 384.3571472 15585.59668 357.0429077 20829.55142
CO2 g/(km*h) N 642105.9688 166317.91 266966.9375 291566.8594 265907.1406 1632864.82
CO2 g/(km*h) N 643085.4688 166478.92 267269.2734 291566.8594 265912.3438 1634312.867
3. Emisi kendaraan bermotor pada enam kondisi perkerasan jalan (PCI) yang berbeda Gambar 5: Grafik hubungan kerusakan jalan (PCI) dengan kecepatan truk besar
Gambar 6: Grafik hubungan kerusakan jalan (PCI) dengan kecepatan truk
Grafik diatas menunjukkan bahwa semakin rendah nilai PCI (atau jalan semakin rusak) maka
Tahap selanjutnya adalah pengitungan emisi kendaraan bermotor pada 6 lokasi dengan kondisi jalan (PCI) yang berbeda. Pada tahap ini alat yang digunakan adalah softwer mobilef. Adapun data yang dimasukkan pada softwer mobilev antara lain: a. Kategori jalan adalah Rural/ Trunk road b. Kecepatan (sesuai, kondisi jalan) ada 6 kategori kecepatan yang disediakan oleh mobilev c. Panjang jalan yaitu 21600 m d. Jumlah LHR adapun jumlah LHR pada jalan KartosuroKlaten yaitu sebagai berikut: Tabel 4: LHR jalan Kartosuro- Klaten
Jurnal Teknik Sipil Magister Teknik Sipil Universitas Sebelas Maret Vol. II. No. 2 November 2014 ISSN : 2339-0271 Jenis Kendaraan Waktu 24 Jam 24 Jam
Arah Solo Jogja Jogja Solo
Sepeda Motor
Mobil
Pickup
Bus
Truk Besar
Truk Kecil
30156 31992
13968 13308
1776 2088
984 1440
828 1632
1548 1104
Jumlah 49260 51564
Setelah semua data dimasukkan dan dirunning, maka didapat output penghitungan sebagai berikut:
Lokasi dengan nilai PCI = 34 Mobil LDV Bus Sepeda Motor HDV Total Lokasi dengan nilai PCI = 19 Mobil LDV Bus Sepeda Motor HDV Total
ADT
CO g/(h*km)
27283 6513 2420 62148 2460 100824 ADT
1992.109497 2673.47 390.3980103 15585.59668 358.2602844 20999.83493 CO g/(h*km)
27283 6513 2420 62148 2460 100824
1993.815063 3055.65 399.8850708 15585.59668 358.7904053 21393.74176
CO2 g/(km*h) NO 657483.8438 168769.31 268552.0156 291566.8594 267044.1719 1653416.203
CO2 g/(km*h) NO 669168.0938 173113.38 270220.8906 291566.8594 267743.2578 1671812.477
Dari tabel data emisi kendaraan bermotor diatas dapat dibuat grafik yang menunjukkan hubungan antara kerusakan jalan (PCI) dengan emisi yang dikeluarkan kendaraan seperti dibawah ini:
Tabel 5 (Lanjutan): Hasil Perhitungan Emisi dengan Softwer Mobilev Lokasi dengan nilai PCI = 60 Mobil LDV Bus Sepeda Motor HDV Total Lokasi dengan nilai PCI = 44 Mobil LDV Bus Sepeda Motor HDV Total
ADT 27283 6513 2420 62148 2460 100824 ADT 27283 6513 2420 62148 2460 100824
CO g/(h*km) 1914.459106 2626.77 386.7518005 15585.59668 357.54599 20871.12189 CO g/(h*km) 1976.463135 2633.06 389.2373352 15585.59668 357.5905457 20941.94556
Gambar 7: Grafik hubungan antara kerusakan jalan (PCI) dengan emisi CO
CO2 g/(km*h) NO2 g/(km*h) 646291.9688 167355.37 267269.2734 291566.8594 265945.0469 1638428.516
107.0376892 39.90608597 225.8444519 9.432224274 96.62625885 478.8467102
CO2 g/(km*h) NO2 g/(km*h) 649332.0625 167987.09 267434.7656 291566.8594 266265.6172 1642586.391
109.0508041 40.11343002 225.9718475 9.432224274 96.83442688 481.4027328
PM g/(h*km) 35.59141159 43.48668671 48.23802567 0 41.6488266 168.9649506 PM g/(h*km) 36.05430222 43.53217697 48.42388153 0 41.65103531 169.661396
SO2 in g/(h*km) 1.678265452 0.437246531 0.699848294 0.761522412 0.69638443 4.27326712 SO2 in g/(h*km) 1.685782433 0.438888967 0.70028162 0.761522412 0.697223902 4.283699334
Jurnal Teknik Sipil Magister Teknik Sipil Universitas Sebelas Maret Vol. II. No. 2 November 2014 ISSN : 2339-0271
Gambar 10: Grafik hubungan antara kerusakan jalan (PCI) dengan emisi CO2
Gambar 11: Grafik hubungan antara kerusakan jalan (PCI) dengan emisi gas buang kendaraan bermotor
Gambar 8: Grafik hubungan antara kerusakan jalan (PCI) dengan emisi CO2
Dari grafik diatas dapat dilihat hubungan antara kerusakan jalan (PCI) dengan emisi gas buang kendaraan bermotor yaitu semakin rendah nilai PCI maka emisi yang dikeluarkan kendaraan bermotor semakin tinggi. Dan dapat di hitung juga rata-rata kenaikan emisi pada jalan kondisi very poor yaitu naik sebesar 2,49 % dibandingkan dengan jalan dengan kondisi excellent. D. Kesimpulan 1. Simpulan
Gambar 9: Grafik hubungan antara kerusakan jalan (PCI) dengan emisi CO2
a. Jenis kerusakan yang terdapat pada jalan Kartosuro- Klaten antara lain: 1) Patching : 6.373 m² atau 2,9 % dari luas jalan 2) Potholes: 50 m² atau 0,02 % dari luas jalan 3) Aligator Cracking: 23.230 m² atau 10,75 % dari luas jalan 4) Rutting: 9020 m² atau 4,17 % dari luas jalan
Jurnal Teknik Sipil Magister Teknik Sipil Universitas Sebelas Maret Vol. II. No. 2 November 2014 ISSN : 2339-0271
5) 6) 7) 8)
Bleeding: 65 m² atau 0,03 % dari luas jalan Corrugation: 250 m² atau 0,11 % dari luas jalan Depression: 152 m² atau 0,11 % dari luas jalan Slippage Cracking: 880 m² atau 0,4 % dari luas jalan.
Sedangkan untuk nilai rata- rata PCI ruas jalan Kartosuro- Klaten sebesar 57 atau dalam artian kondisi Good. b. Hubungan antara kerusakan (PCI) dengan kecepatan pada jalan Kartosuro- Klaten yaitu: 1)
2)
3)
4)
5)
6)
Untuk jalan dengan nilai PCI 100 (Excellent) kecepatan rata- rata kendaraan adalah 65,38 km/jam. Untuk jalan dengan nilai PCI 79 (Very Good) kecepatan rata-rata kendaraan adalah 54,79 km/jam atau mengalami penurunan 16,19% dibandingkan dengan jalan dengan kondisi excellent. Untuk jalan dengan nilai PCI 60 (Good) kecepatan rata-rata kendaraan adalah 42,13 km/jam atau mengalami penurunan 35,56% dibandingkan dengan jalan dengan kondisi excellent. Untuk jalan dengan nilai PCI 44 (Fair) kecepatan rata-rata kendaraan adalah 39,02 km/jam atau mengalami penurunan 40,31% dibandingkan dengan jalan dengan kondisi excellent. Untuk jalan dengan nilai PCI 34 (Poor) kecepatan rata-rata kendaraan adalah 34,72 km/jam atau mengalami penurunan 46,89% dibandingkan dengan jalan dengan kondisi excellent. Untuk jalan dengan nilai PCI 19 (Very Poor) kecepatan rata-rata kendaraan adalah 29,09 km/jam atau mengalami penurunan 55% dibandingkan dengan jalan dengan kondisi excellent.
c. Nilai emisi gas buang pada jalan KartosuroKlaten yang dipengaruhi kerusakan jalan yaitu: 1) Total emisi CO pada jalan dengan kondisi nilai PCI 100 (Excellent) adalah 20818,63 g/jam/km dan pada jalan dengan kondisi PCI 19 (Very Poor) adalah 21393,74 g/jam/km dalam artian terjadi kenaikan emisi CO sebesar 2,76 % pada jalan dengan kondisi very poor dibandingkan dengan jalan dengan kondisi excellent. 2) Total emisi CO2 pada jalan dengan kondisi nilai PCI 100 (Excellent) adalah 1632864,82 g/jam/km dan pada jalan dengan kondisi PCI 19 (Very Poor) adalah 1671812,447 g/jam/km dalam artian terjadi kenaikan emisi CO2 sebesar 2,38 % pada jalan dengan kondisi very poor dibandingkan dengan jalan dengan kondisi excellent. 3) Total emisi NO2 pada jalan dengan kondisi nilai PCI 100 (Excellent) adalah 476,39 g/jam/km dan pada jalan dengan kondisi PCI 19 (Very Poor) adalah 488,74 g/jam/km dalam artian terjadi kenaikan emisi NO2 sebesar 2,59 % pada jalan dengan kondisi very poor dibandingkan dengan jalan dengan kondisi excellent. 4) Total emisi Particulate Mass pada jalan dengan kondisi nilai PCI 100 (Excellent) adalah 168,078 g/jam/km dan pada jalan dengan kondisi PCI 19 (Very Poor) adalah 172,238 g/jam/km dalam artian terjadi kenaikan emisi Particulate Mass sebesar 2,47 % pada jalan dengan kondisi very poor dibandingkan dengan jalan dengan kondisi excellent. 5) Total emisi SO2 pada jalan dengan kondisi nilai PCI 100 (Excellent) adalah 4,262 g/jam/km dan pada jalan dengan kondisi PCI 19 (Very Poor) adalah 4,359 g/jam/km dalam artian terjadi kenaikan emisi SO2 sebesar 2,275 % pada jalan dengan kondisi very poor dibandingkan dengan jalan dengan kondisi excellent.
Jurnal Teknik Sipil Magister Teknik Sipil Universitas Sebelas Maret Vol. II. No. 2 November 2014 ISSN : 2339-0271
2. Saran Dari hasil penelitian, pembahasan, dan kesimpulan yang ada maka dapat disampaikan beberapa saran untuk jalan Kartosuro- Klaten antara lain: a. Perlunya rehabilitasi pemeliharaan pada ruas jalan Kartosuro- Klaten. b. Perlunya penangan untuk kerusakan aligator craking karena hampir di sepanjang ruas jalan terdapat kerusakan aligator cracking. Kerusakan corrugation perlu diminamilisir karena ini menyebabkan kerusakan jalan yang lainnya seperti bleeding dan rutting yang berlebihan. c. Perlunya menjaga kondisi perkerasan dalam kondisi excellent karena sebagai langkah pencegahan emisi yang semakin berlebih. E. Daftar Pustaka Beevers, Sean D.; Carslaw, David C. 2004. The impact of congestion charging on vehicle speed and its implications for assessing vehicle emissions. Atmospheric Environment vol. 39 issue 36 November. p. 6875-6884 Frey, H.C., Nagui M. Rouphail and Haibo Zhai. 2006. Speed and Facility Specific Emission Estimates for On-Road LightDuty. Paper 06-1096, 2006 Annual Meeting of the Transportation Research Board, Washington, DC. US Department of Defence (US DoD). 2001. Report on Biological Warfare Defence Vaccine Research & Development Programs. Diunduh dari laman: http://en.wikipedia.org/ wiki/Biodefense. Boardman, Brenda. 2006. Quick Hits. The Demand Reduction theme of the UK Energy Research Centre (www.ukerc.ac.uk) : London.
Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2004 Tentang Jalan.