eJournal Ilmu Administrasi Bisnis, 2016, 4 (2): 467- 478 ISSN 2355-5408, ejournal.adbisnis.fisip-unmul.ac.id © Copyright 2016
PENGARUH KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) TIRTA KENCANA KOTA SAMARINDA Faridatun Hasanah 1 Abstrak Tujuan penelitian ini untuk mengetahui dan menguji Pengaruh Kepemimpinan (X) Terhadap Kinerja Pegawai (Y) Pada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Kencana Kota Samarinda. Alat analisis yang digunakan adalah regresi linier sederhana. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kepemimpinan berpengaruh signifikan terhadap Kinerja Pegawai pada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Kencana Kota Samarinda. Hal ini ditunjukkan dari nilai regresi linier sederhana sebesar 0,540 dengan nilai koefisien korelasi (R) sebesar 0,589 dalam kategori memiliki hubungan yang sedang antara kepemimpinan terhadap kinerja pegawai, dan nilai koefisien determinasi sebesar 43,6% yang artinya variabel kepemimpinan memiliki pengaruh terhadap kinerja pegawai pada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Kencana Kota Samarinda. Kata Kunci : Kepemimpinan dan Kinerja Pegawai Pendahuluan Sumber daya manusia merupakan aset terpenting pada setiap perusahaan, yang merupakan penggerak utama dalam perusahaan tersebut. Kunci sukses sebuah perusahaan terletak pada sumber daya manusia yaitu sebagai inisiator, pemberi tenaga, kreatifitas, dedikasi dan usaha mereka kepada perusahaan secara terus menerus. Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) adalah pengembangan dan pemanfaatan pegawai dalam rangka tercapainya tujuan dan sasaran individu, organisasi, masyarakat, bangsa, dan internasional yang efektif. Dalam melakukan kegiatan Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM), tidak hanya seorang pimpinan mengetahui potensi pegawainya, namun lebih pada cara seorang pemimpin mendesain sebuah formulasi tertentu yang diaplikasikan pada Sumber Daya Manusia (SDM) yang ada, sesuai dengan kemampuan yang dimiliki. Kepemimpinan sangatlah penting dalam perusahaan. Kepemimpinan yang efektif harus dapat memberikan pengarahan terhadap usaha semua pegawai dalam mencapai tujuan. Kepemimpinan adalah kemampuan untuk mempengaruhi 1
Mahasiswa Program S1 Ilmu Admistrasi Bisnis, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Mulawarman. Email:
[email protected]
eJournal Ilmu Administrasi Bisnis, Volume4, Nomor 2, 2016: 467-478
suatu kelompok ke arah tercapainya tujuan. Melalui skema desain yang tepat, diharapkan Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) mampu meningkatkan kinerja pegawai secara efektif dan efisien, sehingga mampu mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Masalah yang ada dalam manajemen sumber daya manusia, merupakan masalah utama yang patut mendapat perhatian terutama adalah masalah kinerja pegawai. Kinerja pegawai dianggap penting bagi perusahaan karena keberhasilannya suatu perusahaan dipengaruhi oleh kinerja itu sendiri. Kinerja pegawai didefinisikan sebagai kemampuan pegawai dalam melakukan sesuatu keahlian tertentu. Kinerja pegawai sangatlah perlu, sebab dengan kinerja ini akan diketahui seberapa jauh kemampuan pegawai dalam melaksanakan tugas yang dibebankan kepadanya. Untuk itu diperlukan penentuan kriteria yang jelas dan terukur serta ditetapkan secara bersama-sama yang dijadikan sebagai acuan. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara tersebut diketahui bahwa kondisi kinerja yang ada sekarang memang dianggap masih bermasalah yang disebabkan oleh adanya faktor, yaitu adanya pengaruh kepemimpinan terhadap kinerja pegawai dalam bekerja. Masalah dari kepemimpinan tersebut menggambarkan kombinasi yang konsisten dari falsafah, keterampilan, sifat dan sikap yang mendasari perilaku seseorang. Kepemimpinan yang menunjukkan secara langsung maupun tidak langsung tentang keyakinan seorang pemimpin terhadap kemampuan bawahannya. Perkembangan perekonomian khususnya sektor jasa di Indonesia juga berlangsung pesat. Salah satu sektor jasa yang menjadi andalan Indonesia adalah Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM), yang dalam penelitian ini terfokus pada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Kencana Kota Samarinda. Dengan perusahaan jasa yang terkemuka tentu memerlukan dan membutuhkan pegawai yang memiliki kinerja tinggi maka produktivitas perusahaan akan dapat bertahan dalam persaingan global. Pegawai yang diinginkan perusahaan diharapkan mampu dalam menghadapi permasalahan yang berhubungan dengan peraturan pada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Kencana Kota Samarinda. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara tersebut diketahui bahwa kondisi kinerja yang ada sekarang memang dianggap masih bermasalah yang disebabkan oleh adanya faktor, yaitu adanya pengaruh kepemimpinan terhadap kinerja pegawai dalam bekerja. Dengan adanya hubungan antara pegawai dan pimpinan yang terjalin dengan baik, maka tujuan perusahaan dapat tercapai secara maksimal dan akan mempengaruhi kinerja pegawai itu sendiri dan akan berdampak positif pada kinerja Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM). Berdasarkan latar belakang diatas, maka yang menjadi rumusan masalah adalah apakah kepemimpinan berpengaruh terhadap kinerja pegawai pada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Kencana Kota Samarinda. Maksud dari penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran yang mendalam dan memberikan bukti empiris mengenai Pengaruh Kepemimpinan Terhadap Kinerja
Pengaruh Kepemimpinan Terhadap Kinerja Pegawai PDAM Samarinda (Faridatun H)
Pegawai. Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah yang ada, maka penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menguji dan menganalisis Pengaruh Kepemimpinan Terhadap Kinerja Pegawai Pada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Kencana Kota Samarinda. Kerangka Dasar Teori Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) menjadi bagian dari manajemen yang fokus pada peranan pengaturan manusia dalam mewujudkan tujuan organisasi atau perusahaan. Menurut Hasibuan (2003:10), Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) adalah ilmu dan seni mengatur hubungan dan peranan tenaga kerja agar efektif dan efisien membantu terwujudnya tujuan perusahaan, karyawan dan masyarakat. Pengertian Kepemimpinan Kepemimpinan termasuk kelompok ilmu terapan dari ilmu-ilmu sosial, sebab prinsip-prinsip dan rumusan-rumusannya bermanfaat dalam meningkatkan kesejahteraan manusia. Menurut Kartono (2005:153), kepemimpinan adalah kemampuan untuk memberikan pengaruh yang konstruktif kepada orang lain untuk melakukan satu usaha kooperatif mencapai tujuan yang sudah direncanakan. Indikator Kepemimpinan Dari berbagai teori yang dijabarkan mengenai kepemimpinan, untuk memudahkan penilaian kepemimpinan, adapun mengenai indikator yang menjadi ukuran kepemimpinan menurut Martoyo (2000:176-179) diantaranya : 1. Kemampuan analitis adalah kemampuan menganalisa situasi yang dihadapi secara teliti, matang dan mantap merupakan prasyarat untuk suksesnya kepemimpinan seseorang. 2. Keterampilan berkomunikasi dalam memberikan perintah, petunjuk, pedoman dan nasihat seorang pemimpin harus menguasai teknik-teknik berkomunikasi. 3. Keberanian adalah semakin tinggi kedudukan seseorang dalam organisasi ia perlu memiliki keberanian yang semakin besar dalam melaksanakan tugas pokoknya yang telah dipercayakan padanya. 4. Kemampuan mendengar adalah salah satu sifat yang perlu dimiliki oleh setiap pemimpin adalah kemampuannya serta kemauannya mendengar pendapat atau saran-saran orang lain, terutama bawahan-bawahannya. 5. Ketegasan dalam menghadapi bawahan dan menghadapi ketidaktentuan, sangat penting bagi seorang pemimpin. Pengertian Kinerja Pegawai Pengertian Kinerja Pengertian kinerja merupakan suatu hasil kerja yang dihasilkan oleh seorang pegawai diartikan untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Adapun
eJournal Ilmu Administrasi Bisnis, Volume4, Nomor 2, 2016: 467-478
pendapat para ahli mengenai pengertian kinerja menurut Rivai, (2005:14) bahwa kinerja adalah hasil atau tingkat keberhasilan seseorang atau keseluruhan selama periode tertentu di dalam melaksanakan tugas dibandingkan dengan berbagai kemungkinan, seperti standar hasil kerja, target atau sasaran kriteria yang telah ditentukan terlebih dahulu dan telah disepakati bersama. Pengertian Pegawai Pegawai adalah seseorang yang bekerja pada suatu kesatuan organisasi, baik sebagai pegawai tetap maupun tidak untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Menurut Robbin (2005:10) pegawai adalah orang pribadi yang bekerja pada pemberi kerja, baik sebagai pegawai tetap atau tidak, berdasarkan kesepakatan kerja baik tertulis maupun tidak tertulis, untuk melaksanakan suatu pekerjaan dalam jabatan atau kegiatan tertentu yang ditetapkan oleh pemberi kerja. Indikator Kinerja Pegawai Untuk memudahkan penilaian kinerja pegawai, standar pekerjaan harus dapat diukur dan dipahami secara jelas. Indikator kinerja merupakan aspek-aspek yang menjadi ukuran dalam menilai kinerja. Adapun mengenai indikator yang menjadi ukuran kinerja menurut Robert L. Mathis-John H..Jackson (2006:378) adalah sebagai berikut : 1. Kuantitas merupakan jumlah yang dihasilkan, dinyatakan dalam istilah seperti jumlah unit, jumlah siklus aktivitas yang diselesaikan karyawan, dan jumlah aktivitas yang dihasilkan. 2. Kualitas kerja diukur dari persepsi karyawan terhadap kualitas pekerjaan yang dihasilkan serta kesempurnaan tugas terhadap ketrampilan dan kemampuan karyawan. 3. Ketepatan waktu diukur dari persepsi karyawan terhadap suatu aktivitas yang diselesaikan di awal waktu sampai menjadi output. 4. Kehadiran karyawan di perusahaan baik dalam masuk kerja, pulang kerja, izin, maupun tanpa keterangan yang seluruhnya mempengaruhi kinerja karyawan itu. 5. Kemampuan bekerja sama adalah kemampuan seseorang tenaga kerja untuk bekerja sama dengan orang lain dalam menyelesaikan suatu tugas dan pekerjaan yang telah ditetapkan sehingga mencapai daya guna dan hasil guna yang sebesar-besarnya. Pengaruh Kepemimpinan Terhadap Kinerja Pegawai Berdasarkan deskripsi teori-teori yang ada, dapat disimpulkan bahwa kepemimpinan merupakan suatu cara yang dimiliki oleh seorang pemimpin dalam mempengaruhi sekelompok orang atau bawahan untuk bekerja sama dan berdaya upaya dengan penuh semangat dan keyakinan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Dapat dikatakan bahwa kepemimpinan yang sangat penting perannya dalam keberhasilan perusahaan yang menyelenggarakan berbagai kegiatannya dalam kinerja para pegawainya (Siagian, 2003:3). Hipotesis
Pengaruh Kepemimpinan Terhadap Kinerja Pegawai PDAM Samarinda (Faridatun H)
Sehubungan dengan latar belakang dan perumusan masalah yang telah penulis uraikan pada bab sebelumnya, maka penulis mencoba merumuskan hipotesis. Menurut Sugiyono (2012:65) terdapat 2 (dua) macam hipotesis penelitian yaitu hipotesis kerja (Ha) dan hipotesis nol (H0). Hipotesis kerja dinyatakan dalam kalimat negatif. 1. Hipotesis Alternatif (Ha) diduga terdapat pengaruh antara Kepemimpinan terhadap Kinerja Pegawai pada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Kencana Kota Samarinda. 2. Hipotesis Nol (H0) diduga tidak terdapat pengaruh antara Kepemimpinan terhadap Kinerja Pegawai pada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Kencana Kota Samarinda. Definisi Konsepsional Untuk memperkecil ruang lingkup penelitian, dalam skripsi ini penulis memberikan batasan-batasan mengenai variabel independen dan dependen yang digunakan dalam penulisan ini sebagai berikut : 1. Kepemimpinan merupakan satu cara seorang pemimpin dalam usahanya untuk mempengaruhi bawahannya agar mau bekerja sama untuk mencapai tujuan perusahaan. 2. Kinerja pegawai merupakan suatu hasil kerja yang dihasilkan oleh seorang pegawai diartikan untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Metode Penelitian Jenis Penelitian Berdasarkan jenis masalah yang diteliti, teknik dan alat yang digunakan pada penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif, yaitu penelitian dengan menggunakan pendekatan survey melalui kuisioner dengan tipe ordinal (data primer kualitatif yang diukur dengan skala litert sehingga menjadi kuantitatif). Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui adanya pengaruh antara variabel dependen dan variabel independen. Definisi operasional digunakan untuk menghindari kesalahan dalam mengartikan variabel-variabel dari Pengaruh Kepemimpinan Terhadap Kinerja Pegawai Pada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Kencana Kota Samarinda, maka secara operasional dapat dijelaskan dari masing-masing variabel. Kepemimpinan (X) merupakan satu cara seorang pemimpin dalam usahanya untuk mempengaruhi bawahannya agar mau bekerja sama untuk mencapai tujuan perusahaan. Kinerja Pegawai (Y) merupakan suatu hasil kerja yang dihasilkan oleh seorang pegawai diartikan untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2010:115).
eJournal Ilmu Administrasi Bisnis, Volume4, Nomor 2, 2016: 467-478
Populasi dalam penelitian ini berjumlah 336 pegawai pada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Kencana Kota Samarinda. Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2010:116). Sampel merupakan sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Pengambilan sampel haruslah representatif, artinya memiliki ciri-ciri dari populasi dan dapat mewakili populasi itu sendiri. Sampel yang dilakukan peneliti kepada pegawai pada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Kencana Kota Samarinda yaitu 77 pegawai. Untuk menunjang pembahasan dan analisis dalam penyusunan skripsi ini maka diperlukan data-data. Untuk penelitian ini penulis menggunakan sumber data primer dan sumber data sekunder. Metode pengumpulan data, penulis menggunakan metode berikut ini : 1. Studi Kepustakaan, yaitu memperoleh data dengan mempelajari bukubuku serta bahan-bahan tulisan yang mempunyai hubungan dengan masalah yang dibahas. 2. Observasi, dengan melakukan pengamatan langsung terhadap objek yang diteliti khususnya mengenai masalah yang berhubungan dengan yang diteliti. 3. Kuisioner, yaitu penulis memberikan daftar pernyataan kepada responden. Hasil Penelitian Dan Pembahasan Pernyataan Responden Untuk Variabel Kepemimpinan (X) Tanggapan Responden Terhadap Pimpinan Dapat Menganalisis Permasalahan yang Terjadi di Perusahaan No. 1. 2. 3. 4. 5.
Tanggapan Sangat Setuju Setuju Netral Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju Jumlah
Jumlah 58 19 77
Presentase (%) 75 25 100
Sumber : Data diolah 2016
Berdasarkan hasil pernyataan data tersebut, sebanyak 58 responden atau 75% menyatakan sangat setuju, sebanyak 19 responden atau 25% menyatakan setuju, tidak ada responden yang menyatakan netral, tidak ada responden yang menyatakan tidak setuju, dan tidak ada responden yang menyatakan sangat tidak setuju. Tanggapan Responden Terhadap Pimpinan Mampu Mengkomunikasikan Setiap Hal yang Berhubungan Dengan Pekerjaan Kepada Seluruh Pegawai No. 1. 2. 3.
Tanggapan Sangat Setuju Setuju Netral
Jumlah 67 10 -
Presentase (%) 87 13 -
Pengaruh Kepemimpinan Terhadap Kinerja Pegawai PDAM Samarinda (Faridatun H) 4. 5.
Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju Jumlah
77
100
Sumber : Data diolah 2016
Berdasarkan hasil pernyataan data tersebut, sebanyak 67 responden atau 87% menyatakan sangat setuju, sebanyak 10 responden atau 13% menyatakan setuju, tidak ada responden yang menyatakan netral, tidak ada responden yang menyatakan tidak setuju dan tidak ada responden yang menyatakan sangat tidak setuju. Tanggapan Responden Terhadap Pimpinan Memiliki Keberanian Dalam Menghadapi Situasi atau Risiko yang Terjadi Pada Perusahaan No. 1. 2. 3. 4. 5.
Tanggapan Sangat Setuju Setuju Netral Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju Jumlah
Jumlah 62 15 77
Presentase (%) 81 19 100
Sumber : Data diolah 2016
Berdasarkan hasil pernyataan data tersebut, sebanyak 62 responden atau 81% menyatakan sangat setuju, sebanyak 15 responden atau 19% menyatakan setuju, tidak ada responden yang menyatakan netral, tidak ada responden yang menyatakan tidak setuju dan tidak ada responden yang menyatakan sangat tidak setuju. Tanggapan Responden Terhadap Pimpinan Mendengarkan Pendapat dan Kritikan Para Pegawai yang Berkaitan Dengan Masalah di dalam Pekerjaan No. 1. 2. 3. 4. 5.
Tanggapan Sangat Setuju Setuju Netral Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju Jumlah
Jumlah 63 14 77
Presentase (%) 82 18 100
Sumber : Data diolah 2016
Berdasarkan hasil pernyataan data tersebut, sebanyak 63 responden atau 82 % menyatakan sangat setuju ,sebanyak 14 responden atau 18% menyatakan setuju, tidak ada responden yang menyatakan netral, tidak ada responden yang menyatakan tidak setuju atas dan tidak ada responden yang menyatakan sangat tidak setuju. Tanggapan Responden Terhadap Pimpinan Sangat Tegas Dalam Menghadapi Pegawai yang Bermasalah No. 1. 2. 3.
Tanggapan Sangat Setuju Setuju Netral
Jumlah 56 21 -
Presentase (%) 73 27 -
eJournal Ilmu Administrasi Bisnis, Volume4, Nomor 2, 2016: 467-478 4. 5.
Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju Jumlah
77
100
Sumber : Data diolah 2016
Berdasarkan hasil pernyataan data tersebut, sebanyak 56 responden atau 73% menyatakan sangat setuju, sebanyak 21 responden atau 27% menyatakan setuju, tidak ada responden yang menyatakan netral dan tidak ada responden yang menyatakan tidak setuju dan tidak ada responden yang menyatakan sangat tidak setuju. Pernyataan Responden Untuk Variabel Kinerja Pegawai (Y) Tanggapan Responden Terhadap Pegawai Mampu Mengerjakan Sesuai Target yang Ditentukan Perusahaan No. 1. 2. 3. 4. 5.
Tanggapan Sangat Setuju Setuju Netral Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju Jumlah
Jumlah 64 13 77
Presentase (%) 83 17 100
Sumber : Data diolah 2016
Berdasarkan hasil pernyataan data tersebut, sebanyak 64 responden atau 83% menyatakan sangat setuju, sebanyak 13 responden atau 17% menyatakan setuju, tidak ada responden yang menyatakan netral, tidak ada responden yang menyatakan tidak setuju dan tidak ada responden yang menyatakan sangat tidak setuju. Tanggapan Responden Terhadap Pegawai Menciptakan Kualitas Pekerjaan dengan Baik di dalam Melaksanakan Pekerjaan No. 1. 2. 3. 4. 5.
Tanggapan Sangat Setuju Setuju Netral Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju Jumlah
Jumlah 68 9 77
Presentase (%) 88 12 100
Sumber : Data diolah 2016
Berdasarkan hasil pernyataan data tersebut, sebanyak 68 responden atau 88% menyatakan sangat setuju, sebanyak 9 responden atau 12% menyatakan setuju, tidak ada responden yang menyatakan netral, tidak ada responden yang menyatakan tidak setuju dan tidak ada responden yang menyatakan sangat tidak setuju. Tanggapan Responden Terhadap Pegawai Tepat Waktu dalam Menyelesaikan Pekerjaan No. 1. 2. 3. 4.
Tanggapan Sangat Setuju Setuju Netral Tidak Setuju
Jumlah 68 9 -
Presentase (%) 88 12 -
Pengaruh Kepemimpinan Terhadap Kinerja Pegawai PDAM Samarinda (Faridatun H) 5.
Sangat Tidak Setuju Jumlah
77
100
Sumber : Data diolah 2016 Berdasarkan hasil pernyataan data tersebut, sebanyak 68 responden atau 88% menyatakan sangat setuju, sebanyak 9 responden atau 12% menyatakan setuju, tidak ada responden yang menyatakan netral, tidak ada responden yang menyatakan tidak setuju dan tidak ada responden yang menyatakan sangat tidak setuju. Tanggapan Responden Terhadap Pegawai Datang dan Pulang Tepat pada Waktunya No. 1. 2. 3. 4. 5.
Tanggapan Sangat Setuju Setuju Netral Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju Jumlah
Jumlah 66 11 77
Presentase (%) 86 14 100
Sumber : Data diolah 2016
Berdasarkan hasil pernyataan data tersebut, sebanyak 66 responden atau 86% menyatakan sangat setuju, sebanyak 11 responden atau 14% menyatakan setuju, tidak ada responden yang menyatakan netral, tidak ada responden yang menyatakan tidak setuju, tidak ada responden yang menyatakan sangat tidak setuju. Tanggapan Responden Terhadap Pegawai Bekerjasama dengan Rekan Kerja dalam Menyelesaikan Pekerjaan atau Tugas yang ada di dalam Perusahaan No. 1. 2. 3. 4. 5.
Tanggapan Sangat Setuju Setuju Netral Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju Jumlah
Jumlah 66 11 77
Presentase (%) 86 14 100
Sumber : Data diolah 2016
Berdasarkan hasil pernyataan data tersebut, sebanyak 66 responden atau 86% menyatakan sangat setuju, sebanyak 11 responden atau 14% menyatakan setuju, tidak ada responden yang menyatakan netral, tidak ada responden yang menyatakan tidak setuju dan tidak ada responden yang menyatakan sangat tidak setuju. Pembahasan Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa variabel kepemimpinan berpengaruh terhadap kinerja pegawai pada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Kencana Kota Samarinda. Hal ini dapat diketahui dari nilai regresi linier sederhana sebesar 0,540 dengan nilai koefisien korelasi (R) 0,589 dalam kategori memiliki hubungan yang sedang antara kepemimpinan terhadap kinerja
eJournal Ilmu Administrasi Bisnis, Volume4, Nomor 2, 2016: 467-478
pegawai dan nilai koefisien determinasi (R2) 43,6% yang artinya variabel kepemimpinan memiliki pengaruh terhadap kinerja pegawai pada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Kencana Kota Samarinda. Sisanya sebesar 56,4% ditentukan atau dijelaskan oleh variabel-variabel lain yang tidak disertakan di dalam penelitian. Berdasarkan hasil tanggapan responden terhadap variabel kepemimpinan (X) mayoritas menjawab sangat setuju atas pernyataan pimpinan dapat menganalisis permasalahan yang terjadi di perusahaan sebanyak 58 responden atau 25%, pimpinan mampu mengkomunikasikan setiap hal yang berhubungan dengan pekerjaan kepada seluruh pegawai sebanyak 67 responden atau 87%, pimpinan memilki keberanian dalam menghadapi situasi atau risiko yang terjadi pada perusahaan sebanyak 62 responden atau 81%, pimpinan selalu mendengarkan pendapat dan kritikan para pegawai yang berkaitan dengan masalah di dalam perusahaan sebanyak 63 responden atau 82%, dan pimpinan sangat tegas dalam menghadapi pegawai yang bermasalah sebanyak 56 responden atau 73%. Dan berdasarkan hasi tanggapan responden terhadap variabel kinerja pegawai (Y) mayoritas menjawab sangat setuju atas pernyataan pegawai mampu mengerjakan sesuai target yang ditentukan perusahaan sebanyak 64 responden atau 83%, pegawai selalu menciptakan kualitas pekerjaan dengan baik di dalam melaksanakan pekerjaan sebanyak 68 responden atau 88%, pegawai selalu datang tepat waktu dalam menyelesaikan pekerjaan sebanyak 68 responden atau 88%, pegawai selalu datang dan pulang tepat pada waktunya sebanyak 66 responden atau 86% dan pegawai mampu bekerjasama dengan rekan kerja dalam menyelesaikan pekerjaan atau tugas yang ada di dalam perusahaan sebanyak 66 responden atau 86%. Hasil penelitian ini sejalan berdasarkan deskripsi teori-teori yang ada, dapat disimpulkan bahwa kepemimpinan merupakan suatu cara yang dimiliki oleh seorang pemimpin dalam mempengaruhi sekelompok orang atau bawahan untuk bekerja sama dan berdaya upaya dengan penuh semangat dan keyakinan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Dapat dikatakan bahwa kepemimpinan yang sangat penting perannya dalam keberhasilan perusahaan yang menyelenggarakan berbagai kegiatannya dalam kinerja para pegawainya (Siagian, 2003:3). Yang dapat dilihat dari bagaimana seorang pemimpin dapat mempengaruhi pegawainya untuk bekerjasama menghasilkan pekerjaan yang efektif dan efisien. Sedangkan kinerja pegawai adalah hasil pekerjaan atau kegiatan seorang pegawai secara kuantitas dan kualitas untuk mencapai tujuan peusahaan yang menjadi tugas dan tanggung jawabnya. Keberhasilan suatu lembaga atau instansi baik sebagai keseluruhan maupun berbagai kelompok dalam suatu lembaga atau instansi tertentu, sangat tergantung pada efektivitas kepemimpinan yang terdapat dalam lembaga atau instansi yang bersangkutan.
Pengaruh Kepemimpinan Terhadap Kinerja Pegawai PDAM Samarinda (Faridatun H)
Dapat dikatakan bahwa mutu kepemimpinan yang terdapat dalam suatu lembaga atau instansi memainkan peranan yang sangat dominan dalam keberhasilan lembaga atau instansi tersebut dalam menyelenggarakan berbagai kegiatannya terutama terlihat dalam kinerja para pegawainya. Pemimpin yang terdapat pada lembaga atau instansi harus memiliki menunjukkan kepada bawahannya untuk bergerak, bergiat, berdaya upaya yang tinggi untuk mencapai tujuan-tujuan yang telah ditetapkan. Akan tetapi hanya mengerahkan seluruh pegawai saja tidak cukup, sehingga perlu adanya suatu dorongan agar para pegawainya mempunyai minat yang besar terhadap pekerjaannya. Atas dasar inilah selama perhatian pemimpin diarahkan kepada bawahannya, maka kinerja pegawainya akan tinggi. Dengan perusahaan yang terkemuka tentu memerlukan dan membutuhkan pegawai yang memiliki kinerja tinggi maka produktivitas perusahaan akan dapat bertahan dalam persaingan global. Pegawai yang diinginkan perusahaan diharapkan mampu dalam menghadapi permasalahan yang berhubungan dengan peraturan Namun pada kenyataannya masih ada pegawai yang kurang sesuai dengan harapan perusahaan. Dengan adanya beberapa pegawai yang tidak taat terhadap peraturan kerja. Dari permasalahan yang ada, perusahaan memberikan sanksi mulai dari surat teguran hingga surat pemutusan hubungan kerja. Dalam pembahasan diatas, dapat dijelaskan bahwa kepemimpinan mempunyai peranan sangat penting dalam meningkatkan kinerja pegawai, karena dengan kepemimpinan tersebut pegawai bisa bekerja lebih baik sesuai dengan tanggung jawab dan dalam bidangnya masing-masing. Penutup Berdasarkan hasil penelitian, pembahasan dapat disimpulkan bahwa adanya pengaruh yang cukup signifikan antara kepemimpinan terhadap kinerja pegawai pada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Kencana Kota Samarinda. Dengan demikian Ha diterima dan H0 ditolak. Kepemimpinan merupakan satu cara seorang pemimpin dalam usahanya untuk mempengaruhi bawahannya agar mau bekerja sama untuk mencapai tujuan perusahaan. Kinerja Pegawai merupakan suatu hasil kerja yang dihasilkan oleh seorang pegawai diartikan untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Kepemimpinan merupakan satu cara seorang pemimpin dalam usahanya untuk mempengaruhi bawahannya agar mau bekerja sama untuk mencapai tujuan perusahaan. Kinerja Pegawai merupakan suatu hasil kerja yang dihasilkan oleh seorang pegawai diartikan untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Adapun saran yang dapat disampaikan adalah pemimpin harus menunjukkan kepada bawahannya untuk bergerak, bergiat, berdaya upaya yang tinggi untuk mencapai tujuan-tujuan yang telah ditetapkan. Akan tetapi hanya mengerahkan seluruh pegawai saja tidak cukup, sehingga perlu adanya suatu dorongan agar para pegawainya mempunyai minat yang besar terhadap
eJournal Ilmu Administrasi Bisnis, Volume4, Nomor 2, 2016: 467-478
pekerjaannya. Atas dasar inilah selama perhatian pemimpin diarahkan kepada bawahannya, maka kinerja pegawainya akan tinggi. Daftar Pustaka Adair, John. 2008. Kepemimpinan yang Memotivasi. Jakarta:PT. Gramedia. Ambar Teguh Sulistiyani dan Rosidah, Manajemen Sumber Daya Manusia (Yogyakarta:Graha Ilmu,2003). Kartono, Kartini, 2005. Kepemimpinan: Apakah Kepemimpinan Abnormal itu? Jakarta:PT Raja Grafindo Persada. Kuncoro, Mudrajad. 2009. Metode Riset untuk Bisnis dan Ekonomi bagaimana meneliti dan menulis tesis edisi ke tiga. Jakarta: Erlangga. Malayu S.P. Hasibuan, 2003. Manajemen Sumber Daya Manusia (Jakarta : Bumi Aksara). Mangkunegara, Anwar Prabu, (2009). Mnajemen Sumber Daya Manusia. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Mangkunegara, 2006. Perencanaan dan Pengembangan Manajemen Sumber Daya Manusia. Pen. PT. Refika Aditama. Martoyo, 2000. Kepemimpinan yang Efektif. UGM. Yogyakarta. Michael Amstrong, 2005. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta : Elexmedia Komputindo. Richard L. Daft, 2003. Manajemen, Edisi Kelima, Jakarta, Erlangga. Riduwan (2005). Belajar Mudah Penelitian untuk Guru, Karyawan dan Peneliti Pemula. Cetakan ke-1. Bandung:CV Alfabeta. Riduwan (2013). Rumus dan Data dalam Analisis Statistika. Cetakan ke-5. Bandung:CV Alfabeta. Riduwan, (2009). Dasar-dasar Sistematika. Bandung: Alfabeta. Rivai, Veithzal, Ahmad Fawzi Mohd. Basri, Performance Appraisal:Sistem Yang Tepat Menilai Kinerja Karyawan dan Meningkat Daya Saing Perusahaan, (Jakarta:Rajawali Pers,2005). Robbins, Stephen P. 2006. Teori Organisasi:Struktur, Desain dan Aplikasi. Alih Bahasa:Yusuf Udaya. Jakarta:Arcan. Simamora, Henry. 2004. Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta : STIE YKPN. Sinambela, Lijan Poltak, 2012. Kinerja Pegawai, Teori Pengukuran dan Implikasi. Graha Ilmu, Yogyakarta. Stephen P. Robbins, 2003. Perilaku Organisasi. Jakarta, Indeks. Suwatno, 2014. Manajemen Sumber Daya Manusia dalam Organisasi Publik dan Bisnis. Alfabeta, Bandung. Sugiyono, 2010. Metode Penelitian (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D) Alfabeta, Bandung. Sugiyono, (2012). Metode Penelitian (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D) Alfabeta, Bandung.
Pengaruh Kepemimpinan Terhadap Kinerja Pegawai PDAM Samarinda (Faridatun H)
Veithzal Rivai, 2005. Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Perusahaan:Dari Teori ke Praktik. Jakarta:Murai Kencana, PT Raja Grafindo Persada. Sumber Internet https://www.google.co.id/search?redir_esc=&client=tablet-unknown&hl=inID&Safe=images&oe=utf-8&q=gaya%20kepemimpinan (Diakses Hari Jum’at, 25 Maret 2016. Pukul 09:45) https://www.google.co.id/search?redir_esc=&client=tablet-unknown&hl=inID&Safe=images&oe=utf-8&q=indikator%20kepemimpinan (Diakses Hari Jum’at, 25 Maret 2016. Pukul 10:05)