PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN KOMUNIKASI TERHADAP KINERJA GURU AGAMA BUDDHA
Oleh: Tri Amiro, S.Ag.
Abstract This study aimed to determine the effect of school leadership and communication on Buddhism teacher's performance. This study uses a quantitative approach primarily to statistical techniques and the methods of ex post facto . This type of research is the study of multiple regression items, namely the significance of the effect of school leadership and communication on the Buddhism teacher’s performance. The subjects were Buddhism teachers in public and private schools in the city of Tangerang , Banten province with a number of respondents as many as 54 people . The results of reliability testing instrument using Cronbach's alpha coefficient of 0881 gain . Results were Analyzed with regression techniques . The results Showed that the calculated F = 12 753 and sig = 0.000 <0.05 , the regression equation Y = 52 ,440 - 0,118X1 + 0726 X2 . The amount of regression R = 0557 . While the magnitude of the effect or coefficient of determination of school leadership and communication on the performance Buddhist teacher R2 = 0.333 . Means that the effect of school leadership and communication on teacher performance Buddhist 33.3 % , the which is in medium category . Keywords: School leadership, communication and Budhhism teacher’s performance.
Pendahuluan Salah satu tujuan nasional yang
tetapi
juga
masyarakat.
Masyarakat
tercantum dalam Pembukaan Undang-
menginginkan
undang Dasar 1945 adalah mencerdaskan
dalam hal usaha meningkatkan kualitas
kehidupan bangsa. Untuk mewujudkan
pendidikan.
bangsa yang cerdas adalah dengan cara
peningkatan kualitas pendidikan semakin
mendidik
Kualitas
meningkat karena adanya kemajuan ilmu
pendidikan di Indonesia saat ini telah
pengetahuan dan teknlogi, persaingan
menjadi perhatian dari berbagai kalangan.
global
Tidak hanya pada kalangan pendidikan,
masyarakat akan pendidikan semakin
anak-anak
bangsa.
yang
munculnya
Tuntutan
ketat,
dan
perubahan
terhadap
kesadaran
tinggi. Kualitas manusia yang dibutuhkan
pimpinan
oleh bangsa Indonesia pada masa depana
menjadi sandaran bagi elemen lembaga
dalah mampu menghadapi persaingan
pendidikan lain, khususnya masyarakat.
yang semakin ketat dengan bangsa lain di
Sejauh mana seorang pimpinan dapat
dunia.
menjamin
Kualitas
tersebut
manusia
Indoenasia
dihasilkan
penyelenggaraan
melalui
pendidikan
yang
bermutu dan profesional. Namun,
fakta
lembaga
pendidikan
lembaga
pendidikan
sekolahnya bermutu.
akan
atau
Kerjasama yang
baik antara kepala sekolah dan guru sangat diperlukan untuk mencapai tujuan
menunjukkan
yang diinginkan. Kepala sekolah sebagai
bahwa kualitas pendidikan di Indonesia
pemimpin yang tertinggi dalam suatu unit
belum sebagaimana yang diharapkan.
lembaga
pendidikan
Berbagai upaya dilakukan pemerintah
memiliki
tugas
untuk meningkatkan kualitas pendidikan
sebagai manajer dan pengendali keptusan
belum
yang
organisasi sekolah. Kepala sekolah adalah
menggembirakan, bahkan masih banyak
tenaga kependidikan yang memiliki peran
kegagalan
di
dan fungsi yang signifikan terhadap
kegagalan
kualitas pendidikan termasuk dalam hal
menunjukkan
lapangan.
dalam
hasil
pelaksanaannya
Kegagalan
demi
dan
yakni
sekolah
tanggung
jawab
antara lain disebabkan oleh masalah
ini adalah kualitas output
manajemen
manajerial pendidikan, kepuasan atas
yang
kurang
tepat,
penempatan tenaga tidak sesuai dengan
pelayanan
bidang keahlian, penanganan masalah
pendidikan.
yang bukan oleh ahlinya, sehingga tujuan
kepada
Selain
pendidikan,
para
stakeholder
kepemimpinan
kepala
pendidikan nasional untuk mencerdaskan
sekolah, dalam rangka mencapai tujuan
kehidupan kehidupan bangsa melalui
diperlukan adanya komunikasi yang baik
peningkatan mutu pada setiap dan jenjang
antara guru dan kepala sekolah. Apabila
pendidikan belum dapat diwujudkan.
komunikasi dilakukan secara baik dan
Kepemimpinan
lembaga
intensif, maka akan mempengaruhi sikap
pendidikan atau sekolah memiliki fungsi
guru dalam menjalankan tugas sehari-
yang
hari.
sangat
strategis
suatu
dalam
upaya
Komunikasi
yang
baik
akan
seorang
guru,
meningkatkan mutu lembaga pendidikan
meningkatkan
atau sekolah yang dipimpinnya. Seorang
begitu pula sebaliknya. Kerjasama dan
kinerja
keterbukaan diperlukan lembaga
dalam untuk
berkomunikasi mencapai
pendidikan
sekkolah.
menyampaikan isi pesan, tetapi juga
tujuan
menentukan
Ketika
komunikasi.
bagaimana
bobot
berkomunikasi, komunikator bukan hanya pemecahan Kerangka Teori
masalah
serta
pembinaan
organisasi sekolah dengan jelas. Agar
Kepemmimpinan
adalah
proses
setiap guru dan karyawan sekolah dapat
mempengaruhi aktvitas sebuah kelompok
bekerja
yang diorganisasikan ke arah pencapaian
pengarahan dan penkoordinasian yang
tujuan. Pendapat lain menyatakan bahwa
jelas dan efektif. Dengan demikian dalam
kepemimpinan
proses
diri kepala sekolah diperlukan adanya
mempengaruhi dalam menentukan tujuan
kemampuan berkomunikasi yang efektif,
organisasi, memotivasi pengikut untuk
mengingat kepemimpinan merupakan inti
mencapai tujuan organisasi, memotivasi
proses pengendalian atau yang sering
pengikut
disebut dengan inti dari manajemen.
meliputi
untuk
mencapai
mempengaruhi
untuk
kelompok
budayanya
dan
tujuan,
memperbaiki (Nurkolis,
dengan
tepat,
maka
perlu
Komunikasi adalah proses berbagi makna melalui perilaku verbal dan nonverbal.
2003:15).
Mulyana berpendapat bahwa komunikasi
Secara umum yang dimaksud dengan
terjadi jika setidaknya suatu sumber
kepala
membangkitkan respons pada penerima
sekolah
seorang
adalah
kepala
kemampuan dalam
melalui penyampaian pesan dalam suatu
mempengaruhi orang lain, bawahan atau
bentuk tanda atau simbol baik bentuk
guru, kemampuan mengarahkan tingkah
verbal (kata-kata) atau bentuk nonverbal
laku bawahan, memiliki kemampuan atau
(non kata-kata), tanpa harus memastikan
keahlian dalam bidang pendidikan dan
terlebih dahulu bahwa kedua pihak yang
bidang lain yang mendukung untuk
berkomunikasi punya sistem simbol yang
mencpai tujuan yang telah ditetapkan
sama (2008:3).
sekolah. seorang kepala sekolah yang
Menurut Barelson dan Steiner dalam
efektif adalah seorang kepala sekolah
Priastana
yang memiliki strategi di berbagai bidang
komunikasi adalah proses penyampaian
dan
informasi, gagasan, emosi, keahlian dan
mampu
sekolah
menampilkan
fungsi
mengungkapkan
bahwa
lain-lain, melalui penggunaan symbol
seseorang akan nampak pada situasi dan
seperti kata-kata, gambar-gambar, angka-
kondisi kerja sehari-hari Kinerja seseorang
angka, dan lain-lain (2005:3). Lockett
akan ampak pada situasi dan kondisi kerja
berpendapat
sehari-hari.
bahwa
komunikasi
Aktivitas-aktivitas
merupakan elemen yang rawan dalam
dilakukan
kepemimpinan, kedisiplinan, bimbingan
melaksankan pekerjaan menggambarkan
dan
bagaimana
lain
sebagainya.
Komunikasi
oleh
orang
seseorang
yang
tersebut
dalam
berusaha
merupakan bagian integral dari kegiatan
mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
lain daripada sebagi suatu kegiatan yang
Kinerja seorang guru merupakan hasil
berdiri sendiri (1993:65).
interaksi antara motivasi dan kemampuan
Dapat disimpulkan bahwa komunikasi
dasar. Adanya motivasi kerja tinggi belum
merupakan suatu proses pengiriman dan
tentu akan menghasilkan kinerja yang
penyampaian
optimal apabila motivasinya rendah. Guru
pesan baik berupa verbal
maupuun non verban oleh seseorang
memiliki
kepada orang lain untuk mengubah sikap,
pembelajaran, yaitu bahwa seorang guru
pendapat, atau perilaku baik secara lisan
berperan sebagai fasilitator, motivator,
maupun tidak langsung melalui media.
pemacu, dan pemberi inspirasi belajar
Komunilasi yang baik harus disertai
bagi peserta didiknya. Sebagai motivator
adanya jalinan pengertian anatar pengirim
guru
dan
yang
motivasi belajar anak. Penguasaan guru
dikomunikasikan dapat dimengerti dan
terhadap materi pelajaran Pendidikan
dilaksanakan.
Agama Buddha mencakup komponen
Kinerja merupakan suatu kemampuan
yang
kerja
Pendidikan Agama Buddha yang terdiri
penerima
atau
sehingga
prestasi
objek
kerja
yang
peranan
harus
hendak
mampu
sebagai
agen
membangkitkan
dikembangkan
dalam
diperlihatkan oleh seorang pegawai untuk
dari:
memperoleh hasil kerja yang optimal.
1) Mengintepretasikan materi, struktur,
Dengan
demikian
mempunyai suatu
pengertian
tindakan
ditampilkan
istilah
atau
oleh
akan kegiatan
seseorang
kinerja
konsep, dan pola pikir ilmu-ilmu yang
adanya
relevan
yang
dengan
pembelajaran
Pendidikan Agama Buddha.
dalam
2) Menganalisis materi, struktur, konsep,
melaksanakan aktivitas tertentu. Kinerja
dan pola pikir ilmu-ilmu yang relevan
dengan
pembelajaran
Pendidikan
Agama Buddha. Maka dapat disimpulkan bahwa
2) Kompetensi
kepribadian;
adalah
seperangkat
kemampuan
dan
karakteristik
personal
yang
kinerja guru Agama Buddha adalah hasil
mencerminkan
interaksi dari motivasi dan kemampuan
perilaku guru dalam melaksnaakn
kerja dalam mentransformasikan materi
tugas-tugasnya
Pendidikan Agama Buddha serta nilai-
sehari-sehari.
realitas
sikap
dalam
dan
kehidupan
3) Kompetensi sosial; adalah seperangkat
nilai kepada peserta didik. Terdapat empat kompetensi guru
kemampuan dan keterampilan yang
yang mendasar untuk mengukur kinerja
terkait
seorang guru. Menurut Undang-undang
interaksi dengan orang lain. Artinya,
Nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan
guru
Dosen pasal 10 ayat (1) dan PP Nomor 19
keterampilan
berinteraksi
dengan
tahun 2005 tentang Standar Nasional
masyarakat
khususnya
dalam
Pendidikan pasal 28 ayat (3), dijelaskan
mengiden-tifikasi, menganalisis, dan
bahwa
menyelesaikan problem masyarakat.
kompetensi
guru
Kompetensi
pedagogik,
kepribadian,
kompetensi
meliputi kompetensi
sosial,
dan
kompetensi profesi. 1) Kompetensi
harus
Namun
hubungan
dituntut
dalam
atau
memiliki
kenyataan
di
masyarakat, guru masih menjadi sosok elit
Pedagogik;
dengan
masyarakat
yang
dianggap
adalah
memiliki otoritas moral cukup besar,
dan
salah satu konsekuensi agar peran itu
keterampilan yang berkaitan dengan
tetap melekat dalam diri guru, maka
interaksi belajar dan mengajar anatara
guru
guru
hubungan dan komunikasi dengan
seperangkat
kemampuan
dan
Kompetensi
siswa
dalam
kelas.
ini
terdiri
dari
kemampuan guru dalam menjelaskan materi,
melaksanakan
pembelajaran, pertanyaan, mengelola evaluasi.
metode
memberitakan menjawab
kelas,
dan
harus
memiliki
kemampuan
orang lain. 4) Kompetensi seperangkat keterampilan
profesional; kemampuan terhadap
adalah dan
penguasaan
pertanyaan,
materi pelajaran secara mendalam,
melakukan
utuh dan komprehensif. Guru yang memiliki kompetensi profesional tidak
hanya cukup
memiliki penguasaan
yang
memiliki
hubungan
dan
materi secara formal (dalam buku
keterkaitan yang erat dengan pokok
panduan) tetapi juga harus memiliki
bahasan materi pelajaran tertentu.
kemampuan terhadap materi ilmu lain digunakan
Pembahasan
untuk
mengetahui
disajikan
pengaruh variabel bebas terhadap
berbentuk rerata (mean), pemusatan data
varibel terikat. Jika F hitung lebih
atau varian (median), simpangan baku atau
besar dari F tabel atau probabilitasnya
penyimpangan data
kurang dari 0,05 maka H0 ditolak,
Deskrpsi
atau
varian),
data
yang
(standard deviation
dan
rentang
artinya ada pengaruh yang signifikan
(range).
perumusan
variabel
masalah penelitian dimana penelitian ini
sekolah
terdiri dari dua variabel bebas dan satu
kinerja guru agama Buddha. Apabila
varibel terikat, yaitu meliputi kinerja guru
probabilitas lebih dari 0,05 maka H0
agama Buddha (Y), kepemimpinan kepala
diterima, artinya tidak ada pengaruh
sekolah (X1), dan komunikasi (X2).
variabel
Berdasarkan
judul
Untuk
dan
menguji
hipotesis,
sekolah
penelitian ini menggunakan uji F dengan
program
SPSS.
Uji
kepemimpinan dan
komunikasi
kepala terhadap
kepemimpinan dan
kinerja
komunikasi
guru
agama
kepala terhadap Buddha.
F
Uji Regresi Linear Berganda ANOVAb Model 1
Regression Residual Total
Sum of Squares 1002.112 2003.759 3005.870
df 2 51 53
Mean Square 501.056 39.289
F 12.753
Sig. .000a
a. Predictors: (Constant), komunikasi, kepemimpinan b. Dependent Variable: kinerja
Untuk melihat berapa besar pengaruh variabel bebas terhadap
variabel terikat menggunakan tabel ANOVAb.
tabel 4.9 menunjukkan
bahwa dari analisis regresi berganda
ditolak atau H1 diterima yang berarti
diperoleh
bahwa ada pengaruh kepemimpinan
dengan
harga F sebesar 12,753 Sig
(probabilitas/p)
0,000.
kepala
Probabilitasnya lebih kecil dari 0,05
sekolah
dan
komunikasi
terhadap kinerja guru agama Buddha.
sehingga dapat dikatakan bahwa H0
Model 1
R
R Adjusted R Std. Error of the Square Square Estimate a .577 .333 .307 6.26812 a. Predictor: (Constant), kepemimpinan, komunikasi b. Dependent Variable: kinerja guru agama
Besarnya pengaruh variabel bebas
kepemimpinan
kepala
DurbinWatson 1.760
sekolah
(X1)
(X1) dan (X2) terhadap variabel terikat (Y)
dengan kinerja guru agama Buddha (Y)
memiliki nilai sebesar R Square (R2) sebesar
jika variable komunikasi (X2) dikendalikan
0,333. Nilai ini menunjukkan pengaruh
adalah sebesar -0,098 dan Sign. sebesar
varibel kepemimpinan kepala sekolah dan
0,483 (lebih besar dari 0,05). Artinya H0
komunikasi terhadap kinerja guru agama
diterima,
Buddha sebesar 33,3%. Angka 33,3%
kepemimpinan
menyatakan
terhadap kinerja guru agama Buddha (Y)
tingkat
kepemimpinan komunikasi
kepala
terhadap
pengaruh sekolah kinerja
dan guru,
jika
yaitu
tidak kepala
komunikasi
Sedangkan
ada
sekolah
(X2)
besarnya
pengaruh (X1)
dikendalikan. korelasi
atau
pengaruh ini terhitung sedang. Sedangkan
hubungan antara komunikasi (X2) dengan
sisanya 66,7% dijelaskan atau dipengaruhi
kinerja guru agama Buddha (Y) jika
oleh variabel lain yang tidak dilibatkan
kepemimpinan
dalam penelitian ini.
dikendalikan adalah sebesar 0,501 dan
Untuk melihat pengaruh antara masing-
Sign. sebesar 0,000 (lebih kecil dari 0,05).
masing variable bebas (X) dengan variable
Artinya
bebas (Y) apabila salah satu variable bebas
pengaruh variable komunikasi terhadap
dikendalikan
kinerja guru agama Buddha jika variable
menggunakan
tabel
H0
Coeffientsa pada bagian Correlation Partial.
kepemimpinan
Besarnya korelasi atau hubungan antara
dikendalikan.
kepala
ditolak,
sekolah
yaitu
kepala
(X1)
terdapat
sekolah
Koefisien Regresi Linear Berganda Coefficientsa Unstandarized Coeffcients
B Model 1 (Constant) 52.440 Kepemimpi -.118 nan .726 Komunikasi a. Dependent Variabel: kinerja guru Berdasarkan
di
-.111 .647
t 8.130 -.706 4.132
Sig. .000 .483 .000
atas
yang diajukan diterima, artinya bahwa
digunakan dapat diketahui persamaan
terdapat pengaruh antara kepemimpinan
regresi
atau
kepala sekolah dan komunikasi terhadap
memprediksi variabel terikat (Y) jika
kinerja guru Pendidikan Agama Buddha.
variabel bebas (X) diketahui. Berdasarkan
Besarnya pengaruh tersebut yaitu sebesar
tabel diperoleh persamaan regresi sebagai
0,333 atau 33,3% (kategori sedang).
untuk
tabel
Std. Error 6.450 .168 .176
Standariz ed Coeffcien ts Beta
meramalkan
berikut:
Kepemimpinan
kepala
sekolah
Y = 52,440 – 0,118 X1 + 0,726 X2
memiliki
Dimana :
terrhadap kinerja guru agama Buddha.
Y = Kinerja Guru Agama Buddha
Sedangkan
X1 = Kepemimpinan Kepala Sekolah
pengaruh yang searah dengan kinerja
X 2= Komunikasi
guru agama Buddha. Peningkatan atau
pengaruh
yang
komunikasi
berlawanan
memiliki
penurunan kepemimpinan kepala sekolah Hipotesis
yang
dalam
dan komunikasi akan diikuti perubahan
penelitian ini adalah : Terdapat pengaruh
naik atau turunnya kinerja guru agama
antara kepemimpinan kepala sekolah dan
Buddha.
komunikasi
terhadap
Pendidikan
Agama
diajukan
kinerja
guru
Pengaruh masing-masing variable
Buddha.
Hasil
bebas (X) terhadap varibel terikat (Y) akan
penelitian menunjukkan bahwa hipotesis
berbeda apabila variable bebas tersebut
variable
pada taraf Signifikansi 5% yaitu 12,753 > 2.
terikat. Variabel kepemimpinan kepala
Besarnya pengaruh kepemimpinan kepala
sekolah
tidak
berpengaruh
sekolah dan komunikasi terhadap kinerja
kinerja
guru
agama
bersama-sama
komunikasi
mempengaruhi
terhadap
Buddha
dikendalikan.
jika
Sedangkan
guru agama Buddha adalah sebesar 0,333 atau 33,33%.
berpengaruh
Berdasarkan penelitian diketahui bahwa
terhadap kinerja guru agama Buddha jika
masih terdapat responden yang menilai
kepemimpinan
kepemimpinan kepala sekolah berada
variabel
komunikasi
kepala
sekolah
pada kategori rendah, yaitu sebesar 9,25%.
dikendalikan.
Disarankan agar kepala sekolah dapat
Penutup Terdapat
menjalankan gaya kepemimpinan yang pengaruh
Kepemimpinan
demokratis
atau
partisipatif
yang
Kepala Sekolah dan Komunikasi terhadap
berusaha meminta dan menggunakan
Kinerja
saran-saran dari para bawahannya.
Guru
Agama
Buddha,
yang
ditunjukkan dengan thitung sebesar 12,753
DAFTAR PUSTAKA
Alwi, Syafarudin. 2001. Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: BPFE Yogyakarta. Desseler, Gary. 2005. Human Resources Management (Tenth Edition). New Jersey: Prentice Hall, Inc. (Diterjemahkan oleh Rahayu, Paramita. 2009. Manajemen Sumber Daya Manusia Edisi Kesepuluh. Jakarta: PT. Indeks). Departemen Pendidikan Nasional. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia: Pusat Bahasa. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama. Lockkett, John. 1992. Be The Most Effective Manager in Your Buiness. England: Thorsons Publishing Company, Ltd. (Diterjemahkan oleh Kristiwati, Rosa. 1993. Manajer Paling Effektif dalam Bisnis Anda. Jakarta: PT. Binarupa Aksara). Mulyana, Deddy. 2008. Komunikasi Efektif; Suatu Pendekatan Lintasbudaya. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Mulyasa, E. 2004. Manajemen Berbasis Sekolah; Konsep Strategi dan Implementasi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Priastana, Jo. 2005. Komunikasi dan Dharmaduta. Jakarta: Yasodhara Puteri. Undang-undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen. Zubaida, Ida. 2012. Kepemimpinan Transformasional dalam Konsteks Organisasi (aplikasi Teori dan Konsep). Dinas Pendidikan Provinsi Banten.