Pengaruh Kepemimpinan Kepala Desa Terhadap Perencanaan Pembangunan Desa Di Kecamatan Kao Utara Kabupaten Halmahera Utara.
Chatrinne Soputan Joyce. J. Rares Gustaf. B. Tampi
ABSTRACT: According to Law No. 32 Year 2004 on Regional Government , the Village is a community unit which has a limit of jurisdiction , authority to control and take care of the interests of the local community based task origins local customs that are recognized or established within the national administration system and located in the District / City . Participatory rural development in order to be able to walk and reach the target effectively . As in katakana by Nugroho (2003 ) that planning is an activity of the development process of the highest priority , because it determines the direction of planning and development strategies . In the government regulation No. 6 of 2014 on the village , mentioned that the village government planning Rural Development in accordance with the authority with reference to the planning district / city . Development plan prepared in a participatory village by village government in accordance with its authority . Keywords : Effects of Leadership , Planning , Rural Development
Pembangunan PENDAHULUAN Pembangunan
diarahkan
untuk
mencapai kemajuan dan kesejatraan lahir batin, Nasional
merupakan
termasuk terpenuhinya rasa aman, rasa tentram
percerminan kehendak untuk terus menerus
dan rasa keadilan serta terjaminnya kebebasan
meningkatkan kesejatraan dan kemakmuran
mengeluarkan pendapat yang bertanggung
rakyat Indonesia secara adil dan merata, serta
jawab bagi seluruh rakyat.
mengembangkan kehidupan masyarakat dan penyelengaraan
Nasional
Negara
yang
Pernyataan
memajukan
di
atas
menunjukan
bahwa
pembangunan nasional dan hasil – hasilnya
demokrasi berdasarkan Pancasila. 1
harus dapat meningkatkan kualitas hidup dan Desa Gulo adalah salah satu desa yang berada kesejatraan seluruh rakyat Indonesia secara di merata
dan
berkeadilan,
sehingga
Kecamatan
Kao
Utara
Kabupaten
dapat Halmahera Utara.Pembangunan Masyarakat
memampuhkan mereka untuk membanggun Desa pada dasarnya adalah bertujuan untuk atau mempengaruhi masa depan yang lebih mencapai suatu keadaan pertumbuhan dan baik.
peningkatan untuk jangka panjang dan sifat
Namun kenyataan selama ini menunjukan peningkatan akan lebih bersifat kualitatif bahwa suatu pembangunan secara besar – terhadap pola hidup warga masyarakat,Sebagai besaran dari masyarakat desa masih menemui mana di Desa lainnya, pemerintah desa dan kesulitan dan kendala yang disebabkan oleh masyarakat desa di wilayah Kao Utara juga keterbatasan dana dan sumber daya manusia sedang yang
terbatas
untuk
menjangkau
melaksanakan
pembangunan
desa.
daerah Namun dari pengamatan yang dilakukan di
pedesaan, sehingga pembangunan desa sedapat desa Gulo menunjukan bahwa penyusunan mungkin harus direalisasikan dengan bantuan perencanaan
pembangunan
desa
belum
dari pemerintah. Dengan kondisi seperti itu dilaksanakan secara efektif, baik penyusunan maka inisiatif dan partisipasi masyarakat desa Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa itu sendiri menjadi sangat penting dalam (RPJMD) maupun penyusunan Rencana Kerja pembangunan desa.Oleh karena itu pemerintah Pembangunan Desa (RKP-Desa). terus mendorong agar pembangunan desa dapat Rencana program-program pembangunan desa di laksanakan secara partisipatif.
yang ditetapkan seringkali kurang jelas baik
Dalam rangka perencanaan pembangunan desa tujuan
ataupun
sasarannya,
biaya,
secara partisipatif, di desa di bentuk Lembaga pelaksanaannya, maupun waktu pelaksanaan Kemasyarakatan
yang
bertugas
dalam dan
jangka
waktu
penyelesaiannya.Agar
membantu pemerintah desa dan merupakan penyusunan perencanaan pembangunan desa mitra dalam pemberdayaan masyarakat, dan dapat berfungsi
antara
lain
menyusun
berjalan
efektif
maka
diperlukan
rencana pengambilan keputusan yang efektif oleh
pembangunan desa secara partisipatif, dan kepala desa. sebagai wadah partisipasi masyarakat dalam Desa Gulo Kecamatan Kao Utara Kabupaten perencanaan dan pelaksanaan pembangunan Halmahera Utara nampaknya bahwa pengaruh desa agar terwujud demokrasi dan transparasi pengambilan keputusan dalam pembangunan pembangunan pada tingkat masyarakat.
desa belum berjalan efektif. Kerja sama dan 2
komunikasi diantara unsur – unsur yang terkait METODOLOGI PENELITIAN dalam perencanaan pembangunan desa belum A.
Bentuk Penelitian
memberikan dampak yang positif. Forum Jenis
penelitian
yang
digunakan
dalam
musyawarah perencanaan pembangunan di penelitian ini adalah penelitian deskritif dengan desa
juga
belum
maksimal.Belum keputusan
berfungsi
efektifnya
terhadap
secara analisa kuantitatif, dengan maksud untuk
pengambilan mencapai
pembangunan
pengaruh
variabel
independen
desa dengan variabel dependen.
menyebabkan rencana program – program pembangunan
desa
yang
dibuat
oleh B.
pemerintah desa seringkali tumpang tindih 1.
Definisi Konsep dan Operasional Definisi Konsep
dengan rencana program pembangunan yang Konsep merupakan istilah dan definisi yang disusun oleh masyarakat sendiri. Program digunakan pembangunan
desa
yang
dibuat
untuk
menggambarkan
secara
dan abstrak kejadian, keadaan, kelompok atau
dilaksanakan oleh pemerintah desa dengan individu yang menjadi pusat peneliti ilmu program yang di buat dan di laksanakan oleh sosial (Singarimbun, 1995: 33). masyarakat seringkali berjalan sendiri – sendiri Adapun Konsep dari penelitian ini adalah : atau tidak terpadu. Belum
a.
efektifnya
pengambilan
Kepemimpinan
keputusan Kepemimpinan merupakan suatu kapasitas
terhadap perencanaan pembangunan di desa yang mempunyai kemampuan atau hak untuk dapat di sebabkan antara lain karena lemahnya mengarahkan, membimbing atau mendorong kepemimpinan kepala desa seperti kurangnya seseorang untuk melakukan segala sesuatu koordinasi
antara
pimpinan
(kepala yang merupakan kebijaksanaan atau perintah
desa/sangadi) perangkat desa lainnya, misalnya untuk tujuan tertentu. LPM (lembaga pemberdayaan masyarakat), b.
Perencanaan Pembangunan Desa
BPD (badan permusyawaratan desa). Selain Perencanaan pembangunan desa, didefinisikan itu,
Kepala
Desa
juga
belum
mampuh sebagai suatu keadaan atau kondisi prestasi
mengoptimalkan peran dan fungsi lembaga yang dicapai secara bersama – sama antara kemasyarakatan
sebagai
mitra
pemerintah pemerintah desa dan masyarakat dalam wujud
dalam penyusunan perencanaan pembangunan meningkatkan desa.
3
kondisi
peningkatan
partisipasi
kemandirian
masyarakat
dan dan
taraf
hidup,
peningkatan
berupa
realisasi
program – program atau proyek – proyek 4)
Komunikasi,
yaitu
terdiri
dari
pembangunan desa yang ditetapkan baik yang memberikan informasi, atabilisator, fasilitator. berasal
dari
program/proyek
pemerintah b.
Variabel Perencanaan Pembangunan
maupun program yang ditetapkan ditingkat (Y) Indikatornya adalah : desa 2.
1) Definisi Operasional
Definisi
operasional
Peningkatan
dalam
dimaksudkan
partisipasi
pembangunan
desa
masyarakat diukur
dari
untuk peningkatan kesadaran dan kemampuan ikut
mempermudah operasional kerangka teori yang serta dalam kegiatan – kegiatan pembangunan telah diajukan sebelumnya. Menurut Masri desa seperti : member informasi, member Singarimbun (1989:46), definisi operasional sumbangan pemikiran, member sumbangan adalah
unsur
–
unsur
peneliti
yang tenaga atau berbagai tenaga kerja, member
memberitahukan bagaimana cara mengukur sumbangan materi baik berupa uang, bahan, satu variabel sehingga dengan pengukuran ini peralatan kerja dan yang bermanfaat untuk dapat diketahui indikator – indikator apa saja kepentingan pembangunan desa. yang menjadi pendukung untuk dianalisa dari 2) variabel – variabel tersebut. Dalam
penelitian,
kepemimpinan
ataupun target – target dari program/proyek
adapun
kepalah
Tingkat tercapainya tujuan, sasaran,
desa
pengaruh yang dilaksanakan, baik dilihat dari aspek fisik terhadap pembangunan, maupun dari aspek manfaatnya
perencanaan pembangunan desa adalah sebagai bagi masyarakat setempat. berikut : a.
Variabel
Kepemimpinan
(x) C.
Indikatornya adalah : 1)
Memberikan
motivasi
Tempat dan Waktu Penelitian
kepada Penelitian ini dilakukan pada Desa Gulo
masyarakat, yaitu uuntuk mendapatkan hasil Kecamatan Kao Utara Kabupaten Halmahera Utara, dimulai pada bulan Maret 2015.
yang baik secara optimal. 2)
Tanggung
jawab
sebagai
seorang D.
pemimpin terhadap setiap keputusan yang 1.
Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang
diambil. 3)
Populasi dan Sampel
Keaktifan pemimpin dalam mendorong terdiri atas subjek dan objek yang mempunyai
berpartisipasi dan member perhatian timbale kualitas balik dengan masyarakat. 4
dan
karakteristik
tertentu
yang
ditetapkan
oleh
peneliti
untuk
dipelajari Sumber pengumpulan data dalam penelitian
kemudian ditarik kesimpulannya.
ini, dilakukan dengan menggunakan teknik
2.
sebagai berikut :
Sampel
Sedangkan Sampel adalah bagian dari dari 1.
Data Primer yang dikumpulkan, di
jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh peroleh dengan penelitian lapangan, di lakukan populasi tersebut (Sugiyono, 2003:91), dengan dengan demikian
sampel
yang
di
ambil
mencatat,
mewawancarai
secara
dalam langsung kepada informan
penelitian ini sebanyak 30 responden yang ada 2.
Data Sekunder di kumpulkan untuk
di Desa Gulo Kecamatan Kao Utara Kabupaten melengkapi data primer yang tersedia di tempat Halmahera
Utara,
yang
terdiri
dari
10 penelitian.
Sebagai
pengakurat
data-data
pemerintah Desa, 6 orang responden dari penelitian, penulis juga menggunakan teknik Tokoh Agama, 2 orang responden dari Tokoh pengumpulan Adat,
4
orang
responden
dari
data
yang
dipilih
dalam
tokoh penelitian ini, yaitu :
Masyarakat,2 orang responden dari Tokoh a.
Studi Dokumentasi, sebagai kegiatan
Pemuda, 6 orang responden dari masyatrakat pengumpulan sipil Desa Gulo.
data
yang
bersumber
dari
dokumen dan referensi lain yang relevan dalam menunjang secara teoritis dalam penulisan ini.
E.
Instrumen Penelitian Dan Sumber b. tanya
Data
Wawancara, dilakukan melalui proses jawab
kepada
informan
dengan
Pada prinsipnya meneliti adalah melakukan komunikasi langsung dengan pihak yang pengukuran terhadap fonomena sosial maupun berkompeten dengandengan persoalan yang di alam (Emory 1985) ,Oleh karenanya dalam teliti sesuai tujuan. meneliti harus ada alat ukur yang tepat untuk c.
Penyebaran Koesioner yaitu, Kegiatan
bisa memperoleh hasil penelitian yang baik. pengumpulan data melalui penyebaran daftar Instrumen atau alat yang digunakan dalam pertanyan yang sesuai dengan bidang kajian. penelitian
ini
adalah
daftar
pertanyaan F.
penelitian atau kuesioner yang dirumuskan 1.
Teknik Anlisa Data Analisa
regresi
linier
sederhana
dalam beberapa pertanyaan untuk dijawab oleh digunakan untuk mengetahui pola hubungan sampel
yang
sudah
di
tentukan
untuk pengaruh dari variabel bebas Kepemimpinan
memperoleh informasi lebih mendalam.
Kepala Desa (Variabel X) terhadap Variabel terikat 5
Perencanaan
Pembangunan
Desa
(Variabel
Y).
Pola
hubungan
(
pengaruh (
√*
dinyatakan dengan persamaan regresi sebagai
)(
)
) +*
berikut :
Dimana :
Ŷ = a + bX
r= Koefisien Korelasi
Dimana :
x= Variabel Bebas
Y = Kepemimpinan Kepala Desa
y= Variabel Berkait
a = Konstanta
n= Jumlah Populasi
(
) +
b = Koefisien dan korelasi b X = Perencanaan Pembangunan Desa
Dari hasil penghitungan tersebut akan memperlihatkan kemungkinan – kemungkinan
Untuk menghitung nilai konstanta variabel sebagai berikut : terkait Y apabila variabel X tidak berubah atau a. tetap, dihitung dengan rumus sebagai berikut : (
)(
)
( (
)( )
Koefisien korelasi yang diperoleh sama
dengan nol (r=0) berarti hubungan kedua variabel yang diuji tidak ada.
)
b.
Koefisien
korelasi
yang
diperoleh
positif (r=+) berarti kenaikan nilai variabel Untuk menghitung nilai koefisien arah regresi yang satu ,diikuti nilai variabel yang lain dan variabel y atas variabel X, yaitu besar kedua variabel memiliki hubungan positif. perubahan
pada
nilai
variabel
Y
yang c. Koefisien korelasi yang diperoleh disebabkan atau diakibatkan oleh perubahan negatif (r=-)berarti kedua variabel negatif dan pada variabel X, dihitung dengan rumus menunjukan meningkatnya variabel yang satu sebagai berikut : b
diikuti menurunya variabel yang lain. (
)( (
)
HASIL DAN PEMBAHASAN
)
A.
Hasil Penelitian
Sebagaimana telah dikemukakan dalam uraian Untuk mengetahui koefisien korelasi variabel
dimuka bahwa tujuan awal penelitian adalah
variabel X terhadap Y digunakan rumus
untuk mengetahui pengaruh kepemimpinan
Product Momen (Sugiyono, 2005 : 212).
kepala
desa
terhadap
perencanaan
pembangunan desa Gulo Kecamatan Kao Utara. Sesuai dengan tujuan penelitian tersebut 6
maka data yang diperoleh dalam penelitian ini menyebabkan dianalisis
dengan
menggunakan
sebesar 20,15% skala.
Hasil analisis regresi linier (regresi sederhana) Pada analisis
korelasi
sederhana
perencanaan
analisis pembangunan desa Gulo Kecamatan Kao Utara
statistik regresi linier dan korelasi sederhana.
dan
peningkatan
persamaan
regresi
linier
tersebut
(korelasi menunjukkan nilai koefisien konstanta (a)
product moment) sebagaimana yang telah adalah
sebesar
29,65;
ini
mempunyai
dikemukakan diatas memperlihatkan bahwa pengertian jika kepemimpinan kepala desa ternyata
kepemimpinan
kepala
desa tidak berubah atau tetap/konstanta sesuai
mempunyai hubungan dan pengaruh positif dengan kondisi yang ada sekarang, maka terhadap perencanaan pembangunan desa Gulo perencanaan
pembangunan
desa
Gulo
Kecamatan Kao Utara. Untuk memperjelas Kecamatan Kao Utara hanya aka nada sebesar data tersebut dijelaskan sebagai berikut :
29,65 skala. Nilai koefisien konstanta ini
Hasil analisis regresi linier untuk menguji memberikan gambaran bahwa apabila tidak ada hubungan fungsional/pengaruh kepemimpinan perubahan kepemimpinan kepala desa maka kepala
desa
terhadap
perencanaan akan sulit mengaharapkan peningkatan yang
pembangunan desa Gulo Kecamatan Kao signifikan pada perencanaan pembangunan Utara, didapatlah persamaan regresi linier Y = desa Gulo Kecamatan Kao Utara. 29,65 + 0,2015X. Pada persamaan regresi Kemudian, dari hasil pengujian keberartian tersebut menunjukkan nilai koefisien arah regresi dengan uji-F didapat nilai Fhitung = regresi (b) sebesar = 0,2015 yang mempunyai 132,28 yang ternyata jauh lebih besar dari nilai makna bahwa hubungan pengaruh variabel Fkritik pada taraf uji signifikan 0,05 = 1,001; kepemimpinan perencanaan
kepala
desa
pembangunan
desa
terhadap ini mempunyai pengertian bahwa hubungan Gulo fungsional/pengaruh dari kepemimpinan kepala
Kecamatan Kao Utara adalah positif dengan desa adalah nyata atau berarti pada taraf perkembangan 1 : 0,2015. Ini artinya bahwa signifikan 0,05 atau taraf keyakinan 99,95%. perubahan/peningkatan kepemimpinan kepala Ini
memberikan
desa dalam perencanaan pembangunan desa perencanaan
kesimpulan
pembangunan
desa
bahwa Gulo
Gulo Kecamatan Kao Utara sebesar 0,2015; Kecamatan Kao Utara dependen/tergantung dengan kata lain apabila kepemimpinan kepala atau dipengaruhi oleh kepemimpinan kepala desa dapat meningkat 100 skala dari kondisi desanya. yang ada sekarang maka hal itu akan 7
Hasil analisis regresi linier tersebut didukung oleh faktor kepemimpinan kepala desa. Dengan oleh hasil analisis korelasi pearson dimana demikian, hipotesis yang diajukan dalam diperoleh koefisien korelasi (r) sebesar 0,1200 penelitian ini yakni “ Kepemimpinan kepala adalah suatu angka koefisien korelasi yang desa
cukup
menunjukkan tingkat korelasi yang cukup. perencanaan Selanjutnya
dari
determinasi (
perhitungan
punya
pengaruh
pembangunan
terhadap
desa
Gulo
koefisien Kecamatan Kao Utara, dapat dinyatakan
)sebesar 0,1440 atau 14,40%. teruji/diterima secara meyakinkan berdasarkan
Seperti yang telah dijelaskan diatas bahwa nilai data empirik. koefisien determinasi tersebut menunjukkan Dengan terujinya hipotesis penelitian tersebut bahwa kepemimpinan kepala desa mempunyai maka secara serentak hal ini membuktikan korelasi positif dan daya penentu
yang bahwa pendapat yang menyatakan bahwa
lumayan. Terhadap peningkatan perencanaan kepemimpinan kepala desa cukup penting dan pembangunan desa yaitu sebesar 14,40% menentukan ditentukan
atau
tergantung
pada
terhadap
perencanaan
variasi pembangunan desa Gulo Kecamatan Kao Utara
perubahan atau peningkatan kepemimpinan adalah benar adanya. kepala desa sisanya ditentukan atau tergantung oleh faktor lainnya. Besar pengaruh atau daya penentu faktor kepemimpinan kepala desa KESIMPULAN DAN SARAN adalah sangat meyakinkan karena dari hasil A.
Kesimpulan
pengujian dengan statistic-t ternyata koefisen Berdasarkan hasil penelitian ini sebagaimana korelasi/determinasinya
berada
pada
taraf yang telah diuraikan dan dibahas diatas, maka
signifikan 0,05 atau taraf keyakinan 99,95%. dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : Ini artinya memberikan kesimpulan bahwa 1.
Dilihat dari indikator Kepemimpinan
peningkatan perencanaan pembangunan desa Kepala Desa ( System Komunikasi, Motivasi, Gulo
Kecamatan
Kao
Utara
dalam Stabilisator)
ternyata
menunjukan
bahwa
perwujudannya tergantung pada kepemimpinan kesadaran masyarakat dalam pembangunan di Desa Gulo Kecamatan Kao Utara pada
kepala desa. Hasil-hasil keseluruhan
analisis
data
memberikan
tersebut petunjuk
secara dasarnya sudah baik, namum belum maksimal. bahwa 2.
Berdasarkan hasil analisis linier dan
peningkatan perencanaan pembangunan desa koerelasi product moment menunjukan bahwa Gulo Kecamatan Kao Utara cukup dipengaruhi Pengaruh 8
Kepemimpinan
Kepala
Desa
mempunyai pengaruh positif dan siknifikan Arikunto Suharsimi, 2000, Proses Penelitian : terhadap
kesadaran
perencanaan
masyarakat
pembangunan
dalam Suatu Pendekatan Praktis, Rineke Cipta,
Desa
Gulo Jakarta.
Kecamatan Kao Utara. Dengan Kata lain dapat dikatakan
bahwa
Kepemimpinan memberikan
dengan
Kepala
adanya Beratha I. Nyoman, 1992, Masyarakat Desa
Desa,
pengaruh
positif
peningkatan pembangunan
telah dan Pembangunan Desa, Ghalia Indonesia. terhadap Jakarta.
Desa Gulo itu Emory, 2012 Memahami Penelitian Kualitatif,
sendiri. B.
Alvabeta. Bandung Saran
Kartono, 1984. Pemimpin dan Kepemimpinan,
Adapun saran yang dapat dikemukan oleh penullis
sebagai
meningkatkan
bahan
mutu
dan
untuk manfaat
Raja Grafindo Persasa. Jakarta.
lebih
dari Kouzer
Kepala Desa Gulo harus lebih tanggap
aktif
mengajak
2002,Leadership
The
Ndraha Talizidulu, 1987, Politik Pembangunan
terhadap aspirasi masyarakat dan juga harus lebih
Posner,
Challenge, Airlangga, Jakarta.
penelitian adalah sebagai berikut : 1.
&
masyarakat
: Sebuah Analisis Konsep, Arah dan Strategi,
dalam
Tiara Wacana,
Yogyakarta.
berpartisipasi dalam pembangunan, sehingga Kepala
Desa
Gulo
dapat
meningkatkan
……………, Pembangunan Masyarakat, Bina
partisipasi masyarakat. 2.
Untuk
Aksara, Jakarta
meningkatkan
kesadaran
masyarakat dalam pembangunan desa, Kepala Nawawi, Hadari, 1983, Administrasi Dan Desa harus lebih menunjukan inisiatif dalam Organisasi
Bimbingan,
Ghalia
Indonesia,
pembagunan masyarakat melalui pelayanan Jakarta. pemerintah desa yang lebih baik. …………., 1989, Pengawasan Melekat Di DAFTAR PUSTAKA Atmosudidjo
Prajudi,
Lingkungan Aparatur Pemerintah, Erlangga, 1982
Pengambilan Jakarta.
Keputusan, Ghalia Indonesia, Jakarta. Tjokroadmidjojo Bintoro, 1987, Pengantar Administrasi Pembangunan, LP3ES, Jakarta. 9
Terry
1990,
Asas
–
Asas
Manajemen, Ohama, Y, 1999, Kerangka Teoritis dan Metode – Metode Praktis Untuk Partipatory
Bandung.
Local
Social
Rivai, Veithzal, 2002. Kepemimpinan dan Internasional Perilaku Organisasi,
Development, JICA
Pelatihan
Untuk
PLSD,JICA,
1982,
Manajemen
Raja Grafindo.Persada, Nagoya.
Jakarta. Westra
Pariata,
Siagian M dan Sofian Effendy,1992 Metode Pembangunan Penelitian Survei, Jakarta Siagian, S.P
Pengelolaan Nasional, Gunung Agung, Jakarta. Pokok
–
Winardi, Dr, 200, Kepemimpinan Dalam
Pokok Sumber-sumber lain :
Aditya, Jakarta.
Ibnu,1996,
Indonesia,
Manajemen. Grasindo, Jakarta
Pembangunan Masyarakat Desa, PT. Citra
Syamsi
Ghalia
Jakarta.
1984, Pembangunan Proses
……………1989,
Daerah,
Undang – Undang Nomor 32 Tahun
2004
tentang Pemerintah Daerah sebagaimana telah Pokok
–
Pokok
Perencanaan, Pemprograman dan Pembiayaan Pembangunan, Gunung Agung, Jakarta.
beberapa kali diubah dan terakhir dengan UU Nomor 12 Tahun 2005 tentang perubahan Kedua Atas UU Nomor 32 Tahun 2004. Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005
Stoner. L. J dan Charles Wankel, 1996 tentang desa. manajemen, Terjemahan Intermedia , Jakarta.
Sugiyono,
2005,
Metode
Undang – Undang Desa Nomor 6 Tahun 2014.
Penelitian
Administrasi, Alberta, Bandung.
10
11