JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal) Volume 4, Nomor 3, Juli 2016 (ISSN: 2356-3346) http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm
PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KEPUASAN KERJA PERAWAT RAWAT JALAN RUMAH SAKIT ISLAM HARAPAN ANDA TEGAL
Rossyana Fatimah, Ida Wahyuni, Baju Widjasena Bagian Keselamatan dan Kesehatan Kerja, Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Diponegoro Email :
[email protected]
Abstrak : Job satisfaction is a factor to consider in the maintenance of human resources in the hospital. The lack of job satisfaction can be seen from work absenteeism, indolence in provision of nursing services, as well as the resignation of the job.The purpose of this study is to analyze the influence of leadership and work motivation on job satisfaction of outpatient nurses at RS Islam Harapan Anda Tegal. The type of this research is explanatory research with cross sectional approach and a sample of 26 people. Data analysis using logistic regression to determine the presence or absence of the independent variable influence on the dependent variable. The results of this research note that respondents which rate good leadership have job satisfaction as high as 46.2%. The results of logistic regression test Wald test p value (Sig) amounted to 0.037 <0.05 means there is a significant effect of leadership on job satisfaction. Respondents which rate high motivation have job satisfaction as high as 53.8%. The results of logistic regression test Wald test p value (Sig) amounted to 0,999 ≥0,05 means there is no significant effect of motivation on job satisfaction. It was concluded that there was a significant effect of leadership on job satisfaction while work motivation does not have a significant impact on job satisfaction. It is advisable for companies to facilitate training activities relevant to leadership and motivation of nurses to improve nursing services. Keywords
: Job satisfaction, leadership, motivation, logistic regression
PENDAHULUAN
pelayanan
LATAR BELAKANG
ditandai dengan banyaknya keluhan
Kepuasan
kerja
keperawatan
yang
dari pasien dan keluarga, serta
merupakan perlu
pengunduran diri dari pekerjaan.
upaya
Mutu pelayanan rumah sakit yang
pemeliharaan SDM di rumah sakit.
tidak maksimal membuat pasien
Kurangnya kepuasan kerja dapat
tidak puas seperti yang diharapkan
terlihat
oleh
salah
satu
faktor
diperhatikan
antara
yang
dalam
lain
kemangkiran
pasien,
komunikasi
antara
tenaga kesehatan dengan pasien
kerja, kelambanan dalam pemberian
614
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal) Volume 4, Nomor 3, Juli 2016 (ISSN: 2356-3346) http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm
tidak berjalan dengan baik sehingga
tujuan dengan dan melalui orang-
pasien
orang.
tidak
nyaman
dengan
lingkungan rumah sakit. Salah satu akibat
yang
human
Motivasi kerja dapat diartikan
ditimbulkan
adalah
sebagai keinginan atau kebutuhan
Sebagai
contoh
yang melatarbelakangi seseorang
error.
apabila perawat salah menerima
sehingga
instruksi yang kurang jelas maka
bekerja.(3)
dapat
kegiatan
mengakibatkan
kesalahan
tindakan medis. Vroom oleh
Ahmad,
Motivasi yang
M.A.
Roshidi
kepuasan
kerja
oleh
rohani.
peranan
pegawai
mereka
mengakibatkan, dan
memelihara
keinginan
yang
terhadap
merupakan
orang mau bekerja karena didorong
memenuhi
seseorang
untuk
perilaku manusia. Pada umumnya
sebagai satu acuan dari orientasi efektif
terdorong
menyalurkan,
sebagaimana dikutip
mendefinisikan
ia
pada
untuk
kebutuhan
fisik
Sedangkan
selalu
dapat dan
perusahaan
mengharapkan
agar
jabatan yang di-pegangnya saat ini.
karyawannya bekerja giat, mematuhi
Sikap
peraturan
yang
positif
terhadap
atau
disiplin
serta
pekerjaan secara konsepsi dapat
menghasilkan prestasi kerja yang
dinyatakan sebagai kepuasan kerja
baik, karena hanya dengan cara itu
dan
suatu perusahaan dapat mencapai
sikap
negatif
pekerjaan
terhadap
sama
dengan
tujuannya
ketidakpuasan.(1)
dengan
tingkat
produktivitas kerja yang tinggi. Untuk
Menurut
Robbin,
kepemimpinan
merupakan
menyatukan dan
keinginan
kepentingan
karyawan perusahaan
kemampuan mempengaruhi suatu
tersebut dan terciptanya kerja sama
kelompok
yang saling memberikan kepuasan
tujuan.
(2)
kearah
pencapaian
Kepemimpinan
didefinisikan
sebagai
telah
bagi kedua belah pihak dibutuhkan
proses
suatu
mempengaruhi aktivitas seseorang atau
kelompok
untuk
cara
dan
mencapai
Penelitian yang dilakukan oleh Ratna
esensinya,
dilaksanakan
kepemimpinan upaya
satunya
dengan motivasi.
tujuan dalam situasi tertentu. Dalam
merupakan
salah
pencapaian
Kusumawati di
RS
yang Roemani
Semarang diperoleh bahwa gaya kepemimpinan
615
berpengaruh
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal) Volume 4, Nomor 3, Juli 2016 (ISSN: 2356-3346) http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm
terhadap
kerja.(4)
kepuasan
merupakan
jumlah
terbesar
dari
Penelitian lain yang dilakukan di
seluruh petugas kesehatan. Instalasi
Australia menunjukkan bahwa ada
rawat jalan yang ada di Rumah Sakit
hubungan antara budaya organisasi
Islam Harapan Anda Tegal memiliki
(birokrasi, inovatif, support) dengan
beberapa proses yang harus dilalui
kepuasan
kerja
perawat.(5)
Hasil
oleh
calon
pasien
yang
ingin
survei yang dilakukan oleh Wyatt
mendaftar
dan Harrison pada tahun 2010
pertama yaitu mengambil nomor
menemukan
yang
antrian secara otomatis. Setelah
kepuasan
mengambil nomor antrian, calon
kerja yaitu: 82% hubungan dengan
pasien menunggu giliran menuju
kolega;
kerja;
loket pendaftaran. Setelah melalui
35,5% peluang untuk berkembang
proses pendaftaran, calon pasien
dan
menunggu di ruang tunggu untuk
bahwa
berkontribusi
terhadap
79,7%
31,2%
faktor
lingkungan
program
mentoring.
rawat
jalan.
Proses
Archibald juga menyarankan faktor-
menunggu
faktor yang berkontribusi terhadap
memeriksakan keluhannya kepada
kepuasan
dapat
dokter. Rumah Sakit Islam Harapan
digunakan sebagai dasar membuat
Anda memiliki komite khusus yang
kebijakan
bertugas untuk melakukan survey
kerja
perawat
dalam
meningkatkan
situasi bekerja yang kondusif.
(6)
pelayanan
masyarakat daya
manusia
yang
sakit
komite
PMKP
Mutu
dan
Keselamatan Pasien).
kualitasnya
Tempat
penerimaan
pasien
merupakan tempat paling awal yang
pelayanan tersebut. Oleh karena itu,
dikunjungi
pengelolaan sumber daya manusia
pasien ketika mereka
akan berobat ke suatu rumah sakit.
adalah bagian yang sangat penting manajemen
yaitu
(Peningkatan
sumber
sangat berperan dalam menunjang
dalam
dapat
karyawan yang bekerja di rumah
kesehatan
mempunyai
agar
kepuasan kerja perawat maupun
Rumah sakit sebagai suatu institusi
giliran
Dan mulai dari tempat inilah seorang
administrasi
pasien akan menilai rumah sakit
rumah sakit.(7) Salah satu sumber
tersebut memiliki kualitas yang baik
daya manusia yang memiliki peran
atau
vital dalam memberikan pelayanan
tidak.
Berbagai
permasalahanpun terjadi antara lain
di rumah sakit adalah perawat yang
kurangnya pemberian motivasi kerja
616
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal) Volume 4, Nomor 3, Juli 2016 (ISSN: 2356-3346) http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm
oleh
kepala
ruang
serta
gaya
meningkatkan
kepuasan
kerja
kebutuhan
fisik,
kepemimpinan yang dirasa tidak
antara
sesuai dengan keinginan perawat.
keamanan, sosial, harga diri dan
Hal
aktualisasi diri.(9)
ini
dapat
menyebabkan
lain
rendahnya kepuasan kerja perawat rawat
jalan Rumah
Sakit
B. Hipotesis Penelitian
Islam
Harapan Anda Tegal.
Berdasarkan
Oleh karena itu peneliti ingin melakukan
penelitian
kerangka
untuk
dibuat
konsep
maka
tujuan
dan
yang
telah
dapat
diajukan
mengetahui apakah ada pengaruh
hipotesis sebagai berikut :
kepemimpinan dan motivasi kerja
1. Ada
pengaruh
antara
terhadap kepuasan kerja perawat
kepemimpinan
rawat
kepuasan kerja perawat.
jalan Rumah
Sakit
Islam
Harapan Anda Tegal.
terhadap
2. Ada pengaruh antara motivasi kerja terhadap kepuasan kerja
METODE PENELITIAN
perawat.
A. Kerangka Konsep Kerangka
teori
yang
C. Jenis
digunakan dalam penelitian ini mengacu
pada
kepemimpinan
menurut
merujuk
dan
Rancangan
Penelitian
teori
Penelitian
Thoha
penelitian
pada hasil penelitian
ini
merupakan
kuantitatif.
Jenis
penelitian yang digunakan adalah
Keith Davis yang menyimpulkan
penelitian
penjelasan
ada empat sifat umum yang
Explanatory
Research
berpengaruh
terhadap
ingin
keberhasilan
kepemimpinan
antara variabel-variabel penelitian
yaitu
kecerdasan,
yang telah ditetapkan. Metode
dan
keleluasaan
penelitian yang digunakan adalah
hubungan sosial, motivasi dan
survey dengan pendekatan cross
dorongan prestasi serta sikap-
sectional karena variabel-variabel
organisasi, kedewasaan
sikap hubungan kemanusiaan.
(8)
terpenuhi
pengaruh
waktu yang bersamaan.(10)
teori hirarki kebutuhan manusia apabila
karena
yang akan diteliti diambil dalam
Dan teori kebutuhan Maslow atau
yang
mengetahui
atau
dapat
617
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal) Volume 4, Nomor 3, Juli 2016 (ISSN: 2356-3346) http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm
D. Populasi dan Sampel
Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Kepemimpinan pada Perawat Rawat Jalan Rumah Sakit Islam Harapan Anda Tegal
Populasi yang diambil dalam penelitian ini adalah perawat rawat jalan berjumlah 26 orang. Teknik pengambilan
sampel
No. 1 2
dalam
penelitian ini adalah total sampling
Kepemimpinan Baik Kurang Baik Total
Jumlah 13 13 26
% 50,0 50,0 100
yaitu seluruh perawat yaitu 26 orang. Berdasarkan
HASIL DAN PEMBAHASAN
univariat
Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Kepuasan Kerja pada Perawat Rawat Jalan Rumah Sakit Islam Harapan Anda Tegal
1 2
dapat
Kepuasan Kerja Tinggi Rendah Total
Jumlah
Berdasarkan
hasil
tinggi
dan
kepemimpinan
rendah
sama
besar.
Banyak
mempengaruhi
%
14 12 26
53,8 46,2 100
kerja
analisis
disimpulkan
tinggi
daripada
karena
mendapatkan
kepemimpinan
kepercayaan,
lebih
perhatian, yang
buruk
serta
semangat
kepada
para
responden
sehingga
para
responden
kurang
nyaman
dengan kepemimpinan yang ada.
responden
dengan kepuasan kerja rendah. Ini
yang
kurangnya pemberian motivasi,
bahwa responden yang memiliki
banyak
faktor
yang kurang baik antara lain
dapat
kepuasan
disimpulkan
kepemimpinan
komunikasi univariat
analisis
bahwa responden yang menilai
A. Analisis Univariat
No.
hasil
Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Motivasi Kerja pada Perawat Rawat Jalan Rumah Sakit Islam Harapan Anda Tegal
responden dukungan
yang
cukup dari responden yang lain, No. 1
dari pimpinan, responden sangat menikmati pekerjaannya
dan serta
puas
atas
2
responden
merasa nyaman bekerja di tempat tersebut.
618
Motivasi Kerja Motivasi Tinggi Motivasi Rendah Total
Jumlah 18
% 69,2
8
30,8
26
100
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal) Volume 4, Nomor 3, Juli 2016 (ISSN: 2356-3346) http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm
Berdasarkan univariat
hasil
dapat
yang ada di Rumah Sakit Islam
analisis
Harapan
disimpulkan
Anda
Tegal
adalah
bahwa responden yang memiliki
kepemimpinan
motivasi kerja tinggi lebih banyak
Namun ada beberapa faktor yang
daripada
belum
responden
motivasi
kerja
responden
dengan
rendah.
merasa
memenuhi,
kurangnya
Para
transformasional.
antara
pemberian
lain
motivasi,
kurangnya perhatian dari kepala
nyaman
dengan pekerjaannya, memiliki
perawat
hubungan
partisipasi kepala perawat dalam
yang
sesama
baik
dengan
perawat
mendapatkan
penyelesaian
dan
upah/gaji
B. Analisis Bivariat
Kurang Baik
11
84,6
2
Baik
1
7,7
12
%
15,4
13
100
92,3
13
100
Kepuasan Kerja Rendah Tinggi f % f % 8 100 0 0
Motivasi Kerja
Tabel 4.4 Pengaruh Kepemimpinan terhadap Kepuasan Kerja pada Perawat Rawat Jalan Rumah Sakit Islam Harapan Anda Tegal Total
pekerjaan
para
Tabel 4.5 Pengaruh Motivasi Kerja terhadap Kepuasan Kerja pada Perawat Rawat Jalan Rumah Sakit Islam Harapan Anda Tegal
yang dikerjakan
Kepuasan Kerja Rendah Tinggi f % f %
kurangnya
perawat pelaksana.
yang
sudah sesuai dengan hasil kerja
Kepemi mpinan
serta
Rendah Tinggi
4
22,2
14
Total
77,8
%
8
100
18
100
p value = 0,999 Berdasarkan
hasil
tabel
silang antara motivasi kerja dan kepuasan kerja diketahui bahwa semakin
p value = 0,037
tinggi
motivasi
kerja
seseorang maka akan tinggi pula Berdasarkan
hasil
tabel
kepuasan kerjanya begitu pula
silang antara kepemimpinan dan
sebaliknya.
kepuasan kerja diketahui bahwa semakin seorang tinggi begitu terlihat
baik pemimpin
pula
kepuasan
pula
adanya
namun dapat dilihat dari hasil
akan
yang ada pada tabel, seseorang
kerjanya
sebaliknya.
memiliki
hasil yang tidak berpengaruh,
kepemimpinan maka
Meskipun
yang
Juga
memiliki
motivasi
tinggi
secara langsung pasti memiliki
pengaruh
kepuasan kerja yang tinggi. Ini
kepemimpinan terhadap kepuasan
juga
kerja perawat. Tipe kepemimpinan
motivasi
619
ttmembuktikan kerja
bahwa
berpengaruh
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal) Volume 4, Nomor 3, Juli 2016 (ISSN: 2356-3346) http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm
terhadap
motivasi
Responden
kerja.
yang
motivasi
memiliki
kerja
rendah
sebanyak 30,8%.
motivasi rendah tidak memiliki
4. Responden
yang
menilai
kepuasan kerja yang tinggi. Ini
kepemimpinan baik memiliki
dapat diartikan kurangnya kasus
kepuasan kerja yang tinggi.
yang terjadi di Rumah Sakit Islam
Hasil yang diperoleh dapat
Harapan Anda Tegal.
dijelaskan
bahwa
ada
pengaruh kepemimpinan yang signifikan terhadap kepuasan
KESIMPULAN DAN SARAN
kerja.
A. Kesimpulan Berdasarkan penelitian
dan
5. Responden
hasil
ditarik
kepuasan kerja yang tinggi. Walaupun menurut hasil uji
kesimpulan
regresi dikatakan bahwa tidak
sebagai berikut.
ada pengaruh motivasi kerja
1. Dari hasil tersebut diketahui bahwa
responden
terhadap
yang
mayoritas
yaitu sebanyak 53,8%. Dan yang
kepuasan
kerja
namun secara tidak langsung
memiliki kepuasan kerja tinggi
responden
memiliki
motivasi tinggi juga memiliki
pembahasan
pada bab sebelumnya, maka dapat
yang
responden
yang
memiliki motivasi kerja yang
memiliki
tinggi pasti memiliki kepuasan
kepuasan kerja yang rendah
kerja yang tinggi juga.
sebanyak 46,2%. 2. Untuk variabel kepemimpinan diketahui
bahwa
B. Saran
responden
1. Bagi
menilai kepemimpinan yang
informasi
3. Sedangkan variabel motivasi
membuat
responden
yang
bahan
meningkatkan
Dan
kerja
memiliki
620
dalam
aturan
kebijakan
motivasi kerja yang tinggi yaitu 69,2%.
dan
pertimbangan
bahwa
mayoritas responden memiliki
sebanyak
Islam
a. Dapat digunakan sebagai
besar yaitu 50,0%.
diketahui
RS
Harapan Anda
kurang baik dan baik sama
kerja
Instansi
perawat
atau untuk
kepuasan dalam
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal) Volume 4, Nomor 3, Juli 2016 (ISSN: 2356-3346) http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm
peningkatan
pelayanan
keperawatan
keperawatan. b. Perlu
meningkatkan
juga
peningkatan
perawat
4. Bagi Peneliti
meningkatkan motivasi dan
a. Peneliti
dalam
lain
melakukan
bidang pelayan kesehatan.
penelitian
wawancara
meningkatkan
komunikasi
dapat
dengan cara observasi dan
2. Bagi Kepala Ruang
untuk
antara
pemimpin
pelayanan
kepada masyarakat.
mampu
kompetensinya
mendalam mengeksplorasi
persepsi perawat tentang
dengan
kepemimpinan
bawahan.
transformasional
b. Pimpinan
perlu
mempertahankan kepada
perawat
perawat
selalu
kepala
ruang dan kinerja perawat.
motivasi
b. Peneliti
agar
lain
membahas
memiliki
dapat
lebih
lanjut
tentang faktor-faktor yang
kepuasan yang tinggi. Dan
mempengaruhi
juga
kepemimpinan
perlu
dapat
kesehatan yang diberikan
kesempatan promosi agar
a. Perlu
agar
diadakannya
hubungan
evaluasi kinerja terhadap
transformasional
kepala
masalah
ruang
kinerja
yang
menjadi
pokok adanya perawat yang
perawat pelaksana.
kurang merasa puas.
c. Peneliti
3. Bagi Perawat
lain
membahas
a. Diharapkan mampu menjadi motivator
dengan
bagi
dapat mengenai
faktor-faktor lain misalnya
perawat
berhubungan
dengan
lainnya untuk meningkatkan
motivasi
kinerja perawat sekaligus
kepuasan kerja di instalasi
untuk
rawat inap.
meningkatkan
kepuasan kerja. b. Perlu pengetahuan
meningkatkan dan
ketrampilan
dalam
melakukan
asuhan
621
kerja
dan
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal) Volume 4, Nomor 3, Juli 2016 (ISSN: 2356-3346) http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm
DAFTAR PUSTAKA
5. Lok and C. The Relationship between Commitment and Organizational Culture, Subculture, Leadership Style and Job Satisfaction in Organizational change and Development. Leadersh Organ Dev J. 1999;365–73.
1. Ahmad MAR. Pengaruh Iklim Organisasi ke Atas Kepuasan Kerja Guru-Guru Sekolah Menengah: Kajian Kes di Daerah Padang Terap, Kedah, Tesis Sarjana Sains Fakulti Sains Kognitif dan Pembangunan Manusia Universiti Malaysia Serawak. 1999.
6. Archibalt C. Job Satisfaction Among Neonatal Nurse. Pediatr Nurs. 2006;176–80. 7. Adikoesoemo S. Manajemen Rumah Sakit. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan; 1995.
2. Robbins, Stephen P. Perilaku Organisasi. Jakarta: PT. Indeks Kelompok Gramedia; 2003. Jilid 2 p.
8. Miftah Thoha. Kepemimpinan dalam Organisasi. Jakarta: Raja Grafindo Persada; 2003.
3. Prof. Dr. Husaini Unsman MP, R. Purnomo Setiady Akbar MP. Pengantar Statistika. Jakarta: Bumi Aksara; 2006.
9. Robbins P.S. Prinsip-Prinsip Perilaku Organisasi. Jakarta: Erlangga; 2002.
4. Ratna Kusumawati. Analisis Pengaruh Budaya Organisasi Dan Gaya Kepemimpinan Terhadap Kepuasan Kerja Untuk Meningkatkan Kinerja Karyawan (Studi Kasus Pada RS Roemani Semarang). Universitas Diponegoro; 2008.
10. Hidayat A.A.A. Metode Penelitian Keperawatan dan Tekhnik Analisa Data. Jakarta: Salemba Medika; 2007.
622