PENGARUH MOTIVASI KERJA, LINGKUNGAN KERJA DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA PERAWAT DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN WAKATOBI
JURNAL
OLEH : CITRA RIAL PRATIWI G2D1 15 048
PROGRAM PASCA SARJANA UNIVERSITAS HALU OLEO KENDARI 2017
PENGARUH MOTIVASI KERJA, LINGKUNGAN KERJA DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA PERAWAT DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN WAKATOBI
Oleh
1. Citra Rial Pratiwi (Mahasiswa S2 Ilmu Manajemen PPs UHO) 2. Dr. Hj. Patwayati, SE, M.Si (Dosen Pascasarjana UHO) 3. Dr. Sinarwaty, SE, M.Si (Dosen Pascasarjana UHO)
Penulis menyatakan bahwa artikel ilmiah ini merupakan bagian dari tesis yang telah diperiksa dan disetujui oleh Komisi Pembimbing, Artikel ini dibuat sebagai salah satu syarat yang harus dipenuhi untuk mengikuti ujian tesis dan sebagai bahan untuk publikasi ilmiah pada jurnal penelitian manajemen yang diterbitkan Program Studi Ilmu Manajenen Program Pascasarjana Universitas Halu Oleo. Kendari,
Juni 2017
Menyetujui Komisi Pembimbing,
Dr. Hj. Patwayati, SE, M.Si Ketua
Dr. Sinarwaty, SE, M.Si Anggota
Mengetahui Koordinator Program Studi Ilmu Manajemen,
Dr. Nasrul, SE., M.Si NIP. 19720505 200212 1 001
ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan mengetahui (1) pengaruh secara parsial motivasi kerja terhadap kinerja perawat, (2) pengaruh secara parsial lingkungan kerja terhadap kinerja perawat, (3) pengaruh secara parsial disiplin kerja terhadap kinerja perawat, (4) pengaruh secara simultan motivasi kerja, lingkungan kerja dan disiplin kerja terhadap kinerja perawat di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Wakatobi. Data dikumpulkan dari 66 perawat sebagai responden dengan menggunakan angket/kuesioner. Metode pengambilan sampel menggunakan sampel jenuh. Metode analisis data menggunakan Analisis Regresi Linear Berganda dengan program aplikasi SPSS versi 2.1.Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1) motivasi kerja secara parsial berpengaruh signifikan terhadap kinerja perawat, (2) lingkungan kerja secara parsial berpengaruh terhadap kinerja perawat, (3) disiplin kerja secara parsial berpengaruh terhadap kinerja perawat, (4) motivasi kerja, lingkungan kerja dan disiplin kerja secara simultan berpengaruh terhadap kinerja perawat di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Wakatobi. Kata kunci : Motivasi Kerja, Lingkungan Kerja, Disiplin Kerja dan Kinerja Perawat. ABSTRACT Citra Rial Pratiwi Nim. G2D1 15 048.“The Effect of Working Motivation, Work Environment, and Work Discipline on Performance of Nurses at General Hospital of Wakatobi Regency.”Study Program of Management, Postgraduate Program, Halu Oleo University, Kendari. Supervisor I Patwayati and Supervisor II Sinarwaty. This study aimed to analyze and find out: (1) the effect of working motivation on performance of nurses; (2) the effect of work environment on performance of nurses; (3) the effect of work discipline on performance of nurses; and (4) the effect of working motivation, work environment, and work discipline simultaneously on performance of nurses at General Hospital of Wakatobi regency. Data were collected using a questionnaire administered to 66 nurses as the respondents of the study. Samples were drawn using a total sampling method. To analyze the data, the Multiple Linear Regression Analysis was performed using the SPSS version 21 program. Results of the study showed that: (1) partially working motivation had a significant effect on performance of nurses; (2) partially work environment a significant effect on performance of nurses; (3) partially work discipline a significant effect on performance of nurses; and (4) simultaneously working motivation, work environment, and work discipline simultaneously a significant effect on performance of nurses at General Hospital of Wakatobi regency.
Keywords: working motivation, work environment, work discipline, performance of nurses
PENDAHULUAN Latar belakang Masalah Masalah kesehatan adalah masalah yang sangat penting dalam pelaksanaan pembangunan suatu bangsa. Segala aktivitas manusia akan berjalan lancar apabila dalam tubuh manusia tersebut sehat, baik sehat secara fisik maupun sehat secara mental. Jika manusia sehat secara jasmani maka dia dapat bekerja dan jika mental manusia itu sehat maka dalam bekerja dia selalu menunjukkan kinerja yang baik, memiliki motivasi kerja tinggi, menjaga lingkungan kerjanya dan disiplin dalam melaksanakan tugas. Pelayanan kesehatan yang baik adalah ketersediaanya tenaga kesehatan seperti dokter dan perawat yang memadai. Saat ini di Indonesia jumlah dokter dan perawat masih sangat kurang jumlahnya, sehingga pemerintah dalam setiap tahunya selalu menempatkan formasi penerimaan pegawai yang paling diutamakan selain guru adalah tenaga kesehatan. Rumah sakit umum daerah sebagai salah satu badan layanan umum daerah (BLUD) haruslah memberikan pelayanan yang baik terhadap masyarakat secara adil dan profesional. Berbicara masalah pelayanan di rumah sakit berarti tidak terlepas dari masalah kinerja, baik kinerja secara struktural (organisasi) maupun kinerja secara personal (individu) yakni para dokter dan perawat yang bertugas di rumah sakit tersebut. Menurut Robbins (2002:131) bahwa salah satu yang mempengaruhi kinerja individu adalah motivasi pegawai. Motivasi kerja sangat penting bagi tinggi rendahnya kinerja pegawai. Tanpa adanya motivasi dari para karyawan (pegawai) untuk bekerja sama untuk kepentingan perusahaan atau organisasi, maka tujuan yang sudah ditetapkan akan sangat susah untuk dicapai. Menurut Sutrisno (2014:110) bahwa motivasi adalah kerelaan berusaha seoptimal mungkin dalam pencapaian tujuan organisasi yang dipengaruhi oleh kemampuan usaha memuaskan beberapa kebutuhan individu. Penelitian yang dilakukan oleh Alwi dan Sudarman (2010) dimana hasil penelitiannya menunjukkan bahwa motivasi kerja berpengaruh langsung dan signifikan terhadap kinerja. Dari hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa motivasi kerja memiliki pengaruh signifikan terhadap kinerja. Selain motivasi kerja, variabel lain yang dapat mempengaruhi kinerja pegawai adalah lingkungan kerja. Sedarmayanti (2007:16) mengatakan bahwa lingkungan kerja merupakan salah satu yang mempegaruhi kinerja seseorang. Orang yang bekerja dalam lingkungan kerja yang mendukung untuk dia bekerja optimal, maka orang tersebut akan dapat bekerja dengan baik. Penelitian Herdiana Damayanti (2007:110) yang menyimpulkan bahwa lingkungan kerja berpengaruh langsung dan signifikan terhadap kinerja pegawai. Hal ini menunjukkan bahwa lingkungan kerja mempunyai keterkaitan yang sangat erat terhadap kinerja pegawai, sehingga baik tidaknya kinerja pegawai tergantung bagaimana kondisi lingkungan kerja tempat pegawai tersebut bekerja. Kinerja pegawai juga tidak lepas dari disiplin kerja pegawai itu sendiri. Disiplin kerja pegawai sangat diperlukan dalam sebuah organisasi karena disiplin kerja merupakan sikap atau perbuatan seseorang pegawai untuk selalu mentaati segala peraturan atau tata tertib yang berlaku ditempat kerja (Anoraga, 2006). Menurut Hasibuan (2005:193) Disiplin yang baik mencerminkan besarnya rasa tanggung jawab seseorang terhadap tugas-tugas yang diberikan kepadanya. Hal ini mendorong gairah kerja, semangat kerja, dan terwujudnya tujuan perusahaan,
karyawan, dan masyarakat.Penelitian tentang pengaruh disiplin kerja terhadap kinerja pegawai antara lain penelitian yang dilakukan oleh Nicko Permana Putra (2014:3) menunjukkan bahwa berdasarkan hasil analisis disiplin kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja. Berdasarkan hasil pengamatan sementara di Rumah Sakit Umum Daerah Wakatobi terkait dengan tugas dan fungsinya dalam hal pelayanan kepada masyarakat, belum menunjukkan kinerja pegawai yang optimal. Belum optimalnya kinerja pegawai tersebut diduga disebabkan oleh beberapa hal sebagai berikut : 1. Motivasi kerja pegawai dalam hal ini kurangnya perhatian dan penghargaan terhadap perawat yang berprestasi sehingga tidak adanya motivasi yang dimiliki oleh perawat di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Wakatobi untuk meningkatkan kinerjanya. 2. Lingkungan kerja yang ada di rumah sakit dalam kondisi kurang baik seperti lingkungan kerja fisik yakni fasilitas rumah sakit yang tidak lengkap sehingga menghambat kinerja perawat. 3. Disiplin kerja perawat juga masih rendah yakni tingkat kehadiran perawat di tempat kerja, perawat terlambat datang dan perawat cepat pulang. Kinerja Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Wakatobi secara organisasi sangat tergantung dari kinerja perorangan salah satunya adalah kinerja perawat. Sasaran Kerja Pegawai (SKP) yakni perawat sangat menentukan tercapainya tujuan organisasi. Menurut Perpres No.46 Tahun 2011 tentang Sasaran kerja Pegawai ada dua indikator kinerja yakni sasaran kerja pegawai (SKP) dan perilaku kerja. Salah satu indikator dari perilaku adalah disiplin. Selain itu juga aspek kerjasama yang sangat tergantung dengan lingkungan kerja. Jika dilihat dari data absensi dan tingkat keluhan pasien maka sasaran kerja pegawai (SKP) yakni perawat belum tercapai dan ini tentu berdampak pada kinerja perawat yang tidak optimal.
KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS Motivasi kerja(X1) 1. Faktor Intrinsik 2. Faktor Ekstrinsik Siagian (2004:164)
H1 Kinerja Pegawai (Y) Lingkungan Kerja (X2) 1. Lingkungan kerja fisik 2. Lingkungan kerja non fisik Sedarmayanti (2002:71)
Disiplin kerja (X3) 1. Peraturan tertulis 2. Peraturan tidak tertulis Nitisemito (2002)
1. Sasaran kerja pegawai (SKP) 2. Perilaku kerja PP Nomor 46 Tahun 2011pasal 7 dan 12.
H2
H3 H4
Gambar 3.1 Kerangka Konsep Penelitian
Hipotesis Penelitian Berdasarkan kerangka konsep pada gambar 3.1 maka hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini sebagai berikut : 1. Pengaruh motivasi kerja terhadap kinerja Menurut Soegiri (2004:93) Pemberian dorongan sebagai salah satu bentuk motivasi, penting dilakukan untuk meningkatkan gairah kerja pegawai sehingga dapat mencapai hasil yang dikehendaki oleh manajemen. Lebih lanjut lagi Soegiri (2004:93), menyebutkan bahwa hubungan motivasi mempunyai bentuk linear dalam arti dengan pemberian motivasi kerja yang baik, prestasi kerja pegawai akan meningkat dan hasil kerja akan optimal sesuai dengan standar organisasi yang telah ditetapkan. Hasil penelitian Priyono, Marzuki dan Yoyok Soesatyo (2016) menunjukkan bahwa motivasi berpengaruh signifikan terhadap kinerja, demikian pula hasil penelitian Kasmawati (2015) menunjukkan bahwa motivasi kerja secara parsial berpengaruh signifikan terhadap kinerja. Berdasarkan teori dan kajian empiris tersebut diatas maka hipotesis pertama penelitian ini adalah : H1 = Diduga bahwa motivasi kerja secara parsial berpengaruh signifikan terhadap kinerja perawat di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Wakatobi. 2. Pengaruh lingkungan kerja terhadap kinerja Menurut Bambang Kusriyanto (2005:122) lingkungan kerja merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kinerja karyawan. Seorang yang bekerja dalam lingkungan kerja yang mendukung untuk dia bekerja optimal tentu orang tersebut akan dapat bekerja dengan baik. Akan tetapi bila seseorang bekerja dilingkungan yang tidak mendukung untuk orang tersebut bekerja
secara optimal maka orang tersebut bekerja dengan hasil yang kurang baik dalam artian kinerjanya tidak sempurna. Hasil penelitian Heny Sidanti (2015) dan hasil penelitian Jumianto Mulyono (2015) menunjukkan bahwa lingkungan kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja. Berdasarkan teori dan kajian empiris tersebut maka hipotesis kedua dalam penelitian ini adalah : H2 = Diduga bahwa lingkungan kerja secara parsial berpengaruh signifikan terhadap kinerja perawat di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Wakatobi. 3. Pengaruh disiplin kerja terhadap kinerja Disiplin kerja individu yang berkaitan dengan kualitas pelaksanaan tugas dan tanggung jawab dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti, nilai yang dikembangkan dalam kehidupannya yang membiasakan disiplin diri segala hal, pemahamannya pada aturan dan kesediaannya melakukan sesuatu aktivitas (pekerjaan) sesuai dengan waktu yang ditentukan (Saad dan Sackett, 2002). Didiplin kerja memiliki nilai konsistensi positif akan pentingnya seseorang perawat dalam menghargai waktu, tidak menunda-nunda pekerjaan, kehadiran ditempat kerja tepat waktu sehingga sasaran kerja prioritas dapat tercapai dengan baik. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Priyono, Marzuki dan Yoyok Soesatyo (2016) dan Heny Sidanti (2016) menunjukkan bahwa disiplin kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja. Berdasarkan teori dan kajian empiris tersebut maka hipotesis ketiga penelitian ini adalah : H3 = Diduga bahwa disiplin kerja secara parsial berpengaruh signifikan terhadap kinerja perawat di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Wakatobi. 4. Pengaruh motivasi kerja, lingkungan kerja dan disiplin kerja terhadap kinerja Hasil kajian empiris menunjukkan bahwa secara simultan motivasi kerja, lingkungan kerja dan disiplin kerja memiliki pengaruh terhadap peningkatan kinerja. Hal tersebut berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Heny Sidanti (2015) dan Nicho Permana (2003) dmana hasil penelitiannya menyimpulkan bahwa motivasi kerja, lingkungan kerja dan disiplin kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja. Berdasarkan hasil kajian empiris tersebut maka hipotesis ke empat penelitian ini adalah : H4 = Diduga bahwa motivasi kerja, lingkungan kerja dan disiplin kerja secara simultan berpengaruh signifikan terhadap kinerja perawat di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Wakatobi. Metode Penelitian Rancangan Penelitian Berdasarkan tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini, maka rancangan penelitian ini bersifat explanatory.Menurut Solimun (2002:63) suatu penelitian yang bersifat Explanatory umumnya bertujuan untuk menjelaskan kedudukan variabel-variabel yang akan diteliti serta hubungan atau pengaruh antara variabel yang satu dengan variabel yang lain. Adapun tipologi penelitian yang bersifat explanatory dalam penelitian ini yaitu pengaruh motivasi kerja, lingkungan kerja dan disiplinkerja terhadap kinerja perawat.
Populasi dan Sampel Populasi Populasi adalah gabungan dari seluruh elemen yang berbentuk peristiwa, hal atau orang yang memiliki karakteristik serupa yang menjadi pusat penelitian (Ferdinand, 2006:223). Sedangkan Sugiyono (2012:72) menyatakan bahwa populasi adalah keseluruhan wilayah generalisasi yang terdiri dari objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan. Adapun populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perawat yang berstatus Pegawai Negeri Sipil yang bertugas di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Wakatobi sebanyak 66 orang. Sampel Menurut Sugiyono (2012:120) sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Dalam penelitian ini menggunakan pendekatan analisis multivariat yakni regresi linear berganda. Pada penelitian ini penulis menetapkan seluruh anggota populasi sebagai sampel, menurut Ridwan (2009:119) bahwa apabila subjek kurang dari 100, maka lebih baik diambil semua, sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Adapun teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik sampel jenuh. Menurut Sugiyono (2012:126) bahwa sampel jenuh adalah teknik pengambilan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel atau populasinya relatif kecil. Jadi besarnya sampel dalam penelitian ini berjumlah 66 orang. Jenis dan Sumber Data Jenis dan sumber data dalam penelitian ini terdiri atas : 1. Data primer yaitu data inti yang diperoleh atau dikumpulkan langsung dari responden perawat di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Wakatobi melalui kuesioner. 2. Data sekunder yaitu data yang diperoleh atau dikumpulkan dari dokumentasi yang telah dilakukan oleh peneliti dan sumber-sumber lainnya yang relevan seperti jurnal dan majalah ilmiah, laporan hasil penelitian dan lain-lain. Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1. Kuesioner, yaitu daftar pertanyaan kepada responden yakni perawat di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Wakatobi untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan dalam menjawab permasalahan penelitian. 2. Dokumentasi, yaitu data yang diperoleh melalui catatan peristiwa dalam bentuk dokumentasi mengenai Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Wakatobi seperti sejarah singkat rumah sakit. Skala Pengukuran Pengukuran data yang berkaitan dengan variabel bebas maupun terikat dilakukan dengan menggunakan skala likert. Sugiyono (2012:136) menjelaskan bahwa skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial yang telah ditetapkan secara spesifik oleh peneliti, yang selanjutnya disebut variabel penelitian. Penentuan skala likert menggunakan skala 1 sampai dengan 5 dengan kriteria bobot sebagai berikut :
a) Jawaban ” Sangat Tidak Setuju ” diberi bobot 1 b) Jawaban ” Tidak Setuju ” diberi bobot 2 c) Jawaban ” Netral ” diberi bobot 3 d) Jawaban ” Setuju ” diberi bobot 4 e) Jawaban ” Sangat Setuju ” diberi bobot 5 Validitas dan Reliabilitas Data Validitas Untuk itu dilakukan analisis item dengan metode korelasi product moment pearson. Uji validitas dengan metode ini dilakukan dengan cara mengkorelasikan skor jawaban yang diperoleh pada masing-masing item dengan skor total dari keseluruhan item dengan menggunakan paket program Software SPSS versi 21. Dalam pengujian validitas, instrumen diuji dengan menghitung koefisien korelasi antara skor item dan skor totalnya dalam taraf signifikansi 95% atau =0,05. Uji validitas dilakukan dengan menggunakan koefisien korelasi product moment kriteria pengujian yang digunakan pada instrumen yang dikatakan valid jika nilai r 0,30 (cut of point) Sugiyono, (2012: 182). Reliabilitas Menurut Santoso (2004: 330).Salah satu cara mengukur reliabilitas adalah dengan menggunakan koefisien Alpha Cronbach. Untuk menguji tingkat reliabilitas instrumen dalam penelitian ini dilakukan melalui uji internal consistency dengan menggunakan koefisien realibilitas (alpha cronbach). Nilai koefisien alpha cronbach dikatakan baik apabila mempunyai koefisien antara 0,60 sampai 1,00 (Gozali, 2005:50). Metode Analisa Data Penelitian ini menggunakan dua metode analisis data yaitu metode statistik deskriptif dan metode statistik inferensial terhadap data yang diperoleh dilapangan. Metode analisa data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi: Metode Statistik deskriptif Metode statistik deskriptif digunakan untuk mengetahui gambaran persepsi responden terhadap indikator-indikator dalam membentuk atau merefleksikan suatu variabel secara deskriptif. Deskripsi variabel penelitian bertujuan menginterprestasikan distribusi jawaban responden dari data yang telah dikumpulkan. Metode Statistik Inferensial Analisis Regresi Linear Berganda Dalam analisis regresi, selain mengukur kekuatan hubungan antara dua variabel atau lebih, juga menunjukkan arah hubungan antara variabel dependen dengan variabel independen (Ghozali, 2011: 96). Analisis regresi linier berganda adalah suatu prosedur statistik dalam menganalisis hubungan antara variabel satu atau lebih variabel independen (X) terhadap variabel dependen (Y) rumus multiple regresinya adalah sebagai berikut : Y = a + β1X1 + β2X2 + β3X3 +e Dimana : Y = Kinerja perawat X1 =Motivasi kerja X2= Lingkungan kerja
X3= Disiplin kerja a = Konstanta regresi berganda. β1, β2 = Koefisien regresi e = error (variabel bebas lain diluar model regresi). Persamaan regresi linier berganda dalam penelitian ini dihitung dengan menggunakan program SPSS 21. Sebelum hasil analisis regresi linear berganda tersebut di interprestasikan maka ada prasarat untuk memenuhi bahwa hasil analisis regresi tersebut dapat digunakan. Syarat – syarat tersebut meliputi : 1) Uji Normalitas 2) Uji Multikolinearitas 3) Uji Heterokedastisitas Definisi Operasional Definisi operasional variabel penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Motivasi kerja (X1) adalah tanggapan perawat mengenai faktor pendorong bagi perawat bekerja di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Wakatobi. Motivasi kerja diukur dengan dua indikator yakni faktor motivasi menurut Siagian (2004:164) yaitu : a. Faktor Intrinsik (X1.1) yakni tanggapan perawat mengenai faktor pendorong perawat bekerja di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Wakatobi yang sifatnya intrinsik seperti keberhasilan yang dicapai, penghargaan, pekerjaan itu sendiri, tanggungjawab dan pengembangan. b. Faktor Ekstrinsik (X1.2) yakni tanggapan perawat mengenai faktor pendorong perawat bekerja di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Wakatobi yang sifatnya ekstrinsik seperti kebijakan dan administrasi, supervisi, gaji, hubungan antar pribadi serta kondisi kerja . 2. Lingkungan kerja (X2) adalah tanggapan perawat mengenai lingkungan kerja ditempat mereka bekerja. Variabel lingkungan kerja diukur melalui indikator menurut Sedarmayanti (2002:21) yaitu : a. Lingkungan kerja fisik (X2.1) adalah tanggapan perawat mengenai lingkungan kerja fisik yang berkaitan dengan fasilitas seperti tersedianya AC diruang kerja, toilet yang bersih, alat kerja yang lengkap, air bersih dan listrik. b. Lingkungan kerja non fisik (X2.2) adalah tanggapan perawat mengenai lingkungan kerja non fisik ditempat mereka bekerja seperti pengawasan, suasana kerja, perlakuan manusiawi, kesempatan pengembangan karir, perlakuan adil dan rasa aman. 3. Disiplin kerja (X3) adalah sikap kesediaan dan kerelaan seseorang untuk mematuhi dan mentaati peraturan yang berlaku disekitarnya serta rasa tanggung jawab seseorang terhadap tugas-tugas yang diberikan kepadanya. Nitisemito (2002) mengukur disiplin kerja dengan kesesuaian sikap individu terhadap peraturan organisasi, baik yang tertulis
4.
maupun tidak tertulis. Indikator disiplin kerja terhadap peraturan organisasi baik yang tertulis maupun tidak tertulis yaitu: a. Tepat Waktu (X3.1) adalah tanggapan perawat mengenai ketepatan waktu kehadiran maupun jam pulang perawat sesuai dengan peraturan yang tertulis di Rumah Sakit Umum Daerah Wakatobi. b. Ketaatan (X3.2) adalah dalam bekerja perawat mentaati peraturan yang tertulis di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Wakatobi. c. Tanggung Jawab (X3.3) adalah rasa tanggung jawab perawat terhadap pekerjaan yang diberikan. d. Kecermatan (X3.4) adalah sikap hati-hati dan kecermatan perawat dalam menyelesaikan pekerjaannya. Kinerja perawat (Y)adalah tanggapan perawat mengenai hasil kerja yang dicapai oleh perawat. Variabel kinerja perawat diukur dengan indikator Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 46 tahun 2011 pasal 7 dan 12 sebagai berikut : a. Sasaran Kerja Pegawai atau SKP (Y.1) adalah tanggapan perawat mengenai sasaran kerja perawat yang dapat dicapai secara kuantitas, kualitas, waktu dan biaya. b. Perilaku kerja (Y.2) adalah tanggapan perawat mengenai kesesuaian perilaku atau sikap perawat dalam melaksanakan tugas pekerjaanya sesuai dengan undang-undang atau peraturan yang berlaku seperti orientasi pelayanan, integritas, komitmen, disiplin dan kerjasama.
Berdasarkan dari kriteria pengujian hipotesis tersebut diatas, maka dapat diuraikan sebagai berikut : 1. Uji Hipotesis Pengaruh Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Perawat (X1) Berdasarkan hasil perhitungan statistik menggunakan SPSS 21 menunjukkan bahwa nilai probabilitas t sig (0,013) lebih kecil dari 0,05 (taraf kepercayaan α = 95%), maka Ho ditolak dan Ha diterima yang berarti motivasi kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja perawat di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Wakatobi. Adapun nilai koefisien motivasi kerja sebesar 0,190 bertanda positif, yang artinya bahwa apabila motivasi kerja meningkat maka cenderung kinerja perawat juga akan meningkat. Nilai koefisien tersebut juga menunjukkan bahwa kinerja perawat di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Wakatobi dipengaruhi oleh motivasi kerja sebesar 19 persen. 2. Uji Hipotesis Pengaruh Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Perawat (X2) Berdasarkan hasil perhitungan statistik menunjukkan nilai probabilitas t sig (0,000) jauh lebih kecil dari 0,05 (taraf kepercayaan α = 95%), maka Ho ditolak dan Ha diterima yang berarti lingkungan kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja perawat di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Wakatobi. Nilai koefisien lingkungan kerja bertanda positif yakni 0,646 yang berarti bahwa jika lingkungan kerja meningkat (baik) maka cenderung kinerja perawat juga akan meningkat atau baik. Nilai koefisien tersebut juga memberikan makna bahwa kinerja perawat di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Wakatobi dipengaruhi oleh lingkungan kerja sebesar 64,6 persen.
3.
Uji Hipotesis Pengaruh Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Perawat (X3) Berdasarkan hasil perhitungan statistik diperoleh nilai probabilitas t sig (0,004) lebih kecil dari 0,05 (taraf kepercayaan α = 95%), maka Ho ditolak dan Haditerima yang berarti disiplin kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja perawat di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Wakatobi. Nilai koefisien disiplin kerja bertanda positif yakni 0,239 yang berarti bahwa jika disiplin kerja meningkat maka cenderung kinerja perawat juga akan meningkat atau baik. Nilai koefisien tersebut juga memberikan makna bahwa kinerja perawat di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Wakatobi dipengaruhi oleh disiplin kerja sebesar 23,9 persen. 4. Uji F Signifikan (Uji Simultan) Berdasarkan hasil pengolahan data menggunakan SPSS diperoleh nilai F sig (probabilitas) 0,000 < α (0,05) yang telah ditetapkan, hal ini berarti Ho ditolak dan Ha diterima artinya bahwa motivasi kerja (X1), lingkungan kerja (X2) dan disiplin kerja (X3) secara simultan berpengaruh terhadap kinerja perawat di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Wakatobi. Pembahasan Hasil Penelitian Secara parsial motivasi kerja yang terdiri dari indikator faktor intrinsik dan faktor ekstrinsik berpengaruh terhadap kinerja perawat.Dengan demikian hipotesis pertama dalam penelitian ini yakni motivasi kerja berpengaruh terhadap kinerja perawat di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Wakatobi diterima. Menurut Soegiri (2004:93) bahwa motivasi mempunyai hubungan yang linear terhadap kinerja dalam arti dengan pemberian motivasi kerja yang baik maka kinerja perawat akan meningkat. Hasil penelitian memperkuat penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Kasmawati (2015), Nicho Permana Putra (2003), Mulyono (2015) bahwa motivasi kerja secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai. Namun penelitian ini tidak memperkuat hasil penelitian yang dilakukan oleh Anak Agung Ngurah Bagus Dhermawan, I Gde Adnyana Sudibya dan I Wayan Mudiartha Utama (2012) yakni hasil penelitianya menyimpulkan bahwa motivasi berpengaruh positif namun tidak signifikan terhadap kinerja, sedangkan hasil penelitian ini adalah motivasi kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja. Hasil penelitian ini ingin menjelaskan bahwa motivasi kerja berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja perawat di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Wakatobi namun nilai pengaruhnya kurang kuat terhadap kinerja perawat, meski demikian motivasi memiliki pengaruh yang signifikan terhadap sumbangsih peningkatan kinerja perawat. Secara parsial lingkungan kerja melalui indikator lingkungan kerja fisik dan lingkungan kerja non fisik berpengaruh terhadap kinerja perawat. Dengan demikian hipotesis kedua dalam penelitian ini yakni lingkungan kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja perawat di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Wakatobi diterima. Menurut Sedarmayanti (2002) lingkungan kerja merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kinerja karyawan. Seorang yang bekerja dalam lingkungan kerja yang mendukung untuk dia bekerja optimal tentu orang tersebut akan dapat bekerja dengan baik. Akan tetapi bila seseorang bekerja dilingkungan yang tidak mendukung untuk orang tersebut bekerja secara optimal maka orang tersebut bekerja dengan hasil yang kurang baik dalam artian kinerjanya tidak sempurna. Hasil penelitian ini memperkuat
hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Kasmawati (2015), Nicho Permana (2003), Mulyono (2015), Heny Sidanti (2015) dan Ragil Permansari (2013) yang menyimpulkan bahwa lingkungan kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja. Namun hasil penelitian ini tidak memperkuat hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Anak Agung Ngurah Bagus Dhermawan, I Gde Adnyana Sudibya dan I Wayan Mudiartha (2012) yang menyimpulkan bahwa lingkungan kerja berpengaruh positif namun tidak signifikan terhadap kinerja sedangkan hasil penelitian ini adalah lingkungan kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja. Lingkungan kerja memberikan sumbangan paling besar terhadap peningkatan kinerja di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Wakatobi. Secara parsial disiplin kerja melalui indikator tepat waktu, ketaatan, tanggung jawab, dan kecermatan berpengaruh terhadap kinerja perawat. Dengan demikian hipotesis ketiga dalam penelitian ini yakni disiplin kerja berpengaruh terhadap kinerja perawat di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Wakatobi diterima. Menurut Saad dan Sackett (2002) bahwa disiplin kerja individu yang berkaitan dengan kualitas pelaksanaan tugas dan tanggung jawab dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti, nilai yang dikembangkan dalam kehidupannya yang membiasakan disiplin diri segala hal, pemahamannya pada aturan dan kesediaannya melakukan sesuatu aktivitas (pekerjaan) sesuai dengan waktu yang ditentukan. Hasil penelitian ini memperkuat penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Heny Sidanti (2015) yang menyimpulkan bahwa disiplin kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja. Namun hasil penelitian ini tidak memperkuat penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Agung Setiawan (2013) dimana hasil penelitiannya menyimpulkan bahwa disiplin kerja tidak berpengaruh terhadap kinerja, sedangkan hasil penelitian ini menyatakan bahwa disiplin kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja. Disiplin kerja memberi sumbangan terbesar kedua setelah lingkungan kerja dalam meningkatkan kinerja perawat di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Wakatobi. Secara simultan motivasi kerja, lingkungan kerja dan disiplin kerja berpengaruh terhadap kinerja perawat. Dengan demikian hipotesis keempat bahwa motivasi kerja, lingkungan kerja dan disiplin kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja perawatdi Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Wakatobi. Jadi untuk meningkatkan kinerja perawat diperlukan perbaikan atau peningkatan motivasi kerja, lingkungan kerja dan disiplin kerja. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan analisis hasil penelitian dan pembahasan tentang pengaruh motivasi kerja, lingkungan kerja dandisiplin kerjaterhadap kinerja perawat di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Wakatobi, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Motivasi kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja perawat. Artinya bahwa motivasi kerja melalui indikator faktor intrinsik dan faktor ekstrinsik penting dalam mempegaruhi kinerja perawat. Indikator motivasi kerja yang sangat penting dalam meningkatkan kinerja perawat adalah indikator faktor motivasi intrinsik. 2. Lingkungan kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja perawat. Artinya bahwa lingkungan kerja melalui indikator lingkungan kerja fisik dan lingkungan kerja non fisik penting dalam mempegaruhi kinerja perawat. Indikator lingkungan kerja yang paling
penting dalam meningkatkan kinerja perawat adalah indikator lingkungan kerja non fisik dimana pengawasan pimpinan sangat dibutuhkan untuk meningkatkan kinerja perawat. 3. Disiplin kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja perawat. Artinya bahwa disiplin kerja melalui indikator tepat waktu, ketaatan, tanggung jawab dan kecermatan, penting dalam mempegaruhi kinerja perawat. Indikator disiplin kerja yang sangat penting mempengaruhi kinerja perawat adalah indikator tanggung jawab. 4. Motivasi kerja, lingkungan kerja dan disiplin kerja berpengaruh terhadap kinerja perawat. Hal ini berarti bahwa secara simultan kinerja perawat dipengaruhi oleh motivasi kerja, lingkungan kerja dan disiplin kerja. Saran-Saran Dari hasil kesimpulan yang telah dijelaskan, maka saran yang dapat diberikan dari hasil penelitian ini kepada pihak Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Wakatobi adalah sebagai berikut : 1. Untuk motivasi kerja khususnya pada motivasi instrinsik agar perawat yang berkinerja baik agar seharusnya mendapatkan penghargaan yang sesuai misalnya mendapat promosi dan sebagainya. 2. Untuk lingkungan kerja fisik khususnya lingkungan non fisik mengenai pengembangan karir bagi perawat hendaknya perlu mendapat perhatian, seperti kesempatan perawat untuk melanjutkan pendidikan atau pemberian pelatihan untuk menunjang kinerja perawat. 3. Hasil penelitian ini menurut persepsi responden pada variabel disiplin kerja khususnya pada indikator tepat waktu memiliki nilai rerata yang terendah. Dalam hal ini perawat sebaiknya lebih memperhatikan ketepatan waktu kehadiran dan waktu pulang kerja disesuaikan dengan peraturan yang tertulis di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Wakatobi. 4. Untuk kinerja perawat yang harus ditingkatkan lagi adalah mengenai sasaran kerja perawat khususnya dalam hal pelayanan kepada pasien agar ditingkatkan lagi dengan cara pengaturan jam kerja perawat secara maksimum sehingga pada saat perawat yang bertugas pada jam pertama berakhir segera digantikan dengan perawat berikutnya yang sudah siap. Daftar Pustaka Arikunto, Suharmisi, 2003. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta : PT Rineke Cipta. -------------------------, 2006. Prosedur Penelitian. Jakarta ; PT. Rineke Cipta. Alwi dan Sudarman, 2010. Pengaruh Kepemimpinan, Motivasi dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Kecamatan Laweyan Surakarta. Jurnal SDM Vol.4 No.1 Juni 2010. Sumber : Internet. Amstrong, Michael. 2006. Strategic Human Resources Management 3th Edition. United Kingdom : Kogan Page.
Anak Agung Ngurah Bagus Dhermawan dkk, 2012. Pengaruh motivasi, lingkungan kerja, kompetensi dan kompensasi terhadap kepuasan kerja dan kinerja pegawai Kantor Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Bali. Jurnal Manajemen, Strategi Bisnis dan Kewirausahaan Vol 6 Nomor 2 (Agustus 2012). Sumber : Internet. Dessler, Gary. 2006. Manajemen Sumber Daya Manusia Edisi Bahasa Indonesia Jilid 1, Jakarta: Prenhallindo. Ferdinand, Augusty. 2005. Structural Equation Modeling (SEM) Dalam Penelitian Manajemen. Edisi ketiga. Semarang: BP. Universitas Diponegoro. ------------------------, 2006, Metode Penelitian Manajemen. Semarang : BP Universitas Diponegoro. Ghozali, Imam. 2005, Model Persamaan Struktural, Konsep dan Aplikasi Dengan Program AMOS Ver.5.0. Semarang, BP Universitas Diponegoro. ------------------, 2011. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS, Edisi Ketiga . Semarang : Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Hair, Joseph F, William C. Black, Barry J. Babin, and Ronald L. Tatham, 2006. Multivariate Data Analysis. Sixth Edition. New Jersey: Pearson Education, Inc. Hasibuan, Melayu S.P. 2003. Manajemen Dasar, Pengertian dan Masalah, Edisi Revisi. Jakarta : Bumi Aksara. ----------------------------. 2006. Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi Revisi. Bumi Aksara Jakarta. Hashim Zameer, dkk, 2014. The Impact Of The Motivation On The Employee’s Performance In Beverage Industry Of Pakistan. International Journal Of Academic Research In Accounting, Finance and Management Sciences ISSN : 2225-8329 Vol.4 No.1 Januari 2014. Sumber : Internet. Juwita, 2014. Pengaruh lingkungan kerja dan kompetensi terhadap kinerja pegawai melalui motivasi kerja studi kasus pada Universitas Sulawesi Tenggara dan Universitas Muhammadiyah Kendari. Tesis Pasca Sarjana UMJ. Sumber : Perpustakaan Universitas Muhammadiyah Kendari. Jumianto Mulyono, 2015. Pengaruh lingkungan kerja, motivasi dan budaya organisasi terhadap kinerja pegawai pada Kantor Kementerian PU BBPJN Wil. VI Satker Wil.I Provinsi Sulawesi Tenggara. Tesis Pasca Sarjana STIE-66 Kendari. Kasmawati, 2015. Pengaruh Gaya Kepemimpinan Demokratis, Lingkungan Kerja dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja pegawai Pada Kantor Dinas Pendidikan dan Kebudayaan provinsi Sulawesi Tenggara. Tesis Pasca Sarjana STIE 66 Kendari. Keban, Yeremias.2004. Enam Dimensi Strategis administrasi Publik, Konsep, Teori dan Issu. Jogyakarta : PT. Grava Media.
Mangkunegara, A. Prabu, 2005. Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan. PT.Remaja Rosdakarya, Bandung. Maramis, Enrico, 2013. Kepemimpinan, Bdaya Organisasi dan Motivasi Pengaruhnya Terhadap Kinerja Karyawan PT. Bank Tabungan Negara Cabang Manado. Jurnal EMBA Vol.1 No.4 Desember 2013. Sumber : Internet. Musriha, 2011. Influences of work behavior, work environment and motivation on employee performance in Clove Cigarette Factories in Kudus, Indonesia. Academic Research International ISSN : 2223 – 9553 Volume 1, Issue 3 November 2011. Sumber: Internet. Nicho Permana Putra, 2003. Pengaruh kepemimpinan, motivasi, disiplin kerja dan lingkungan kinerja terhadap kinerja karyawan PT. Power Indonesia Semarang. Tesis Pasca Sarjana Undip, Sumber: www.google.com. Nitisemito, Alex, 2002. Manajemen Personalia, Edisi Revisi. Penerbit Ghalia Indonesia. Peraturan Pemerintah No.53 Tahun 2010. Tentang Perubahan Atas Undang-Undang No.43 Tahun 1999 Tentang Pokok-Pokok Kepegawaian. Sumber : Internet Peraturan Pemerintah No.46 Tahun 2011. Tentang Penilaian Prestasi Kerja Pegawai Negeri sipil. Bandung : Focus Media. Ragil Permansari, 2013. Pengaruh motivasi dan lingkungan kerja terhadap kinerja karyawan PT. Anugerah Raharjo Semarang. Management Analysis Journal ISSN 2252-6552 (Februari 2013). Sumber : ejournal.unsrat.ac.id. Sedarmayanti, 2001. Tata Kerja dan Produktivitas. Mandar Maju Bandung. -----------------, 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia Cet.I. PT. Refika Aditama Bandung. Setiawan, Agung. 2013. Pengaruh disiplin kerja dan motivasi terhadap kinerja karyawan Rumah sakit Umum Daerah Malang. Jurnal Ilmu Manajemen Vol.1 No.4 Juli 2013. Sumber : Internet Sidanti, Heny. 2015. Pengaruh lingkungan kerja, disiplin kerja dan motivasi terhadap kinerja Pegawai Negeri Sipil di Kantor Sekretariat DPRD Madiun. Jurnal Jibeka Vol 9 Nomor 1 (Februari 2015). Sumber : www.jurnal.unnes.ac.id akses 27 November 2016. Simamora, Hendry. 2000. Manajemen Sumber Daya Manusia. STIE YKPN Yogyakarta. Siagian, Sondang.P. 2004, Manajemen Abad 21. Bumi Aksara, Jakarta. Sihotang, 2007. Manajemen Sumberdaya Manusia. Jakarta : Pradya Paramitha Soegiri, Ahmad. 2004. Strategi Memotivasi Karyawan. Jakarta : Prenada Kencana Sugiyono. 2002. Metodologi Penelitian Bisnis, cetakan Keenam, Bandung : CV. Alfabeta. ------------, 2006. Metodologi Penelitian Bisnis. Bandung : CV.Alfabeta ------------, 2010. Model Penelitian Kuantitatif Kualitatif. Bandung : CV. Alfabeta
------------, 2012. Metode Penelitian Kombinasi. Cetakan ketiga. Bandung: Alfabeta Sutrisno, Edy, 2014. Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi ke 6. Kencana Prenada Group. Sumarsono, 2004. Metode penelitian akuntansi dan interprestasi pengolahan data, Edisi Revisi Surabaya. Suwatno dan Donni JP, 2011. Manajemen SDM Dalam Organisasi Publik dan Bisnis. Cetakan ke II. Alfabeta Bandung. Wahyosumidjo, 2003. Kepemimpinan dan Motivasi. Jakarta : Ghalia Indonesia Zulkifli, 2003. Penelitian Kuantitatif. Jakarta : Bumi Akasara