PENGARUH KECUKUPAN MODAL DAN LIKUIDITAS TERHADAP PROFITABILITAS BANK-BANK GO PUBLIK YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PADA TAHUN 2011 - TAHUN 2013
SKRIPSI
Oleh : ENI PERTIWI NPM : 11132271
FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS WIJAYA PUTRA SURABAYA 2015
PENGARUH KECUKUPAN MODAL DAN LIKUIDITAS TERHADAP PROFITABILITAS BANK-BANK GO PUBLIK YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PADA TAHUN 2011 - TAHUN 2013
SKRIPSI
Diajukan sebagai salah satu syarat memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Pada Fakultas Ekonomi Universitas Wijaya Putra Surabaya
Oleh : ENI PERTIWI NPM : 11132271
FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS WIJAYA PUTRA SURABAYA 2015 i
PENGARUH KECUKUPAN MODAL DAN LIKUIDITAS TERHADAP PROFITABILITAS BANK-BANK GO PUBLIK YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PADA TAHUN 2011 - TAHUN 2013
NAMA
: ENI PERTIWI
FAKULTAS
: EKONOMI
PROGRAM STUDI
: MANAJEMEN
NPM
: 11132271
DISETUJUI dan DITERIMA OLEH : DOSEN PEMBIMBING
TRISA INDRAWATI, SE, MM
ii
HALAMAN PENGESAHAN
Telah diterima dan disetujui oleh tim Penguji Skripsi serta dinyatakan LULUS. Dengan demikian Skripsi ini dinyatakan sah untuk
melengkapi
syarat-syarat
mencapai
gelar
sarjana
EKONOMI pada FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS WIJAYA PUTRA SURABAYA
Tim Penguji Skripsi : 1. Ketua
: Dr. Soenarmi, SE., MM Dekan Fakultas Ekonomi
(
)
2. Sekretaris : Dwi Lesno Panglipursari, SE., MM Ketua Program Studi
(
)
3. Anggota
: 1. Dr. Woro Utari, SE., MM Dosen Penguji I
(
)
Anggota
: 2. Trisa Indrawati, SE., MM Dosen Penguji II
(
)
Anggota
: 3. Drs. Edy Sukiswo, SE., MM Dosen Penguji III
(
)
iii
MOTTO
pengetahuan adalah kekuatan
Sesungguhnya bersama kesukaran itu ada keringanan. Karena itu bila kau sudah selesai (mengerjakan yang lain). Dan berharaplah kepada Tuhanmu. (Q.S Al Insyirah : 6-8)
iv
PERSEMBAHAN
Kupersembahkan skripsi ini kepada: Allah SWT yang selalu mendengar serta mengabulkan doa-doaku, Almarhum Bapak Kadis yang telah berpulang ke rahmat Nya &
Ibu Sulasmi yang senantiasa memotivasi serta memanjatkan doa kepada Nya untuk keberhasilanku
v
PENGARUH KECUKUPAN MODAL DAN LIKUIDITAS TERHADAP PROFITABILITAS BANK-BANK GO PUBLIK YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PADA TAHUN 2011 - TAHUN 2013
Eni Pertiwi NPM : 11132271
ABSTRAK
Bank dalam melakukan kegiatan operasionalnya memiliki tujuan utama, yaitu dapat mencapai tingkat profitabilitas yang maksimal. Profitabilitas adalah kemampuan bank menghasilkan laba dengan efektif serta efisien. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kecukupan modal dan likuiditas terhadap profitabilitas bank-bank go publik yang terdaftar di BEI pada tahun 2011-2013. Kecukupan modal diukur menggunakan Capital Adequacy Ratio (CAR), Likuiditas diukur menggunakan Loan to Deposit Ratio (LDR), dan profitabilitas bank diukur Return On Assets (ROA). Metode analisis yang digunakan adalah dengan menggunakan pendekatan analisis linier berganda dengan tingkat signifikan 5% dan kesimpulan pengujian diambil berdasarkan uji T dan uji F. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Capital Adequacy Ratio (CAR) berpengaruh positif tidak signifikan terhadap Profitabilitas (ROA), dan Loan to Deposit Ratio (LDR) berpengaruh negatif signifikan Profitabilitas (ROA) bank periode tahun 2011-2013. Berdasarkan hasil pengujian uji-F, secara serempak dari kedua variabel tersebut mempunyai pengaruh signifikan terhadap Profitabilitas (ROA) sebesar 3.935 dengan tingkat signifikasi 0.035. Kemampuan prediksi dari kedua variabel tersebut terhadap Profitabilitas (ROA) sebesar 27.3% sedangkan sisanya 72.7% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak dimasukkan ke dalam model penelitian.
Kata Kunci : Capital Adequacy Ratio (CAR), Loan to Deposit Ratio (LDR), Profitability (ROA)
vi
KATA PENGANTAR Dengan mengucap puji syukur kehadirat Allah SWT atas berkah, rahmat, taufik dan hidayah-Nya yang diberikan selama ini kepada penulis, sehingga penulis
dapat
menyelesaikan
skripsi
ini
dengan
judul
“PENGARUH
KECUKUPAN MODAL DAN LIKUIDITAS TERHADAP PROFITABILITAS BANK-BANK GO PUBLIK YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PADA TAHUN 2011 – TAHUN 2013“. Penyusunan skripsi ini merupakan syarat yang harus ditempuh guna memperoleh gelar sarjana (S1) Fakultas Ekonomi Jurusan Manajemen Universitas Wijaya Putra Surabaya. Penulis menyadari bahwa dalam proses pembuatan skripsi ini, penulis telah melibatkan banyak pihak yang turut membantu dalam pembuatan skripsi ini hingga selesai. Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih dan rasa hormat yang tulus kepada: 1. Bapak H. Budi Endarto, SH., M.Hum., selaku Rektor Universitas Wijaya Putra Surabaya. 2. Ibu Dr. Soenarmi, SE., MM., Selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Wijaya Putra Surabaya. 3. Ibu Dwi Lesno Panglipursari, SE., MM., selaku Ketua Program Studi Fakultas Ekonomi Universitas Wijaya Putra Surabaya.
vii
4. Ibu Trisa Indrawati, SE., MM., selaku Dosen Pembimbing yang dengan ikhlas dan sabar memberikan bimbingan atas pembuatan skripsi ini dari awal sampai akhir. 5. Seluruh Dosen Jurusan Manajemen Universitas Wijaya Putra Surabaya yang telah membekali ilmu pengetahuan yang bermanfaat bagi penulis. 6. Kedua orang tuaku tercinta (Alm Bapak Kadis dan Ibu Sulasmi) penulis menyampaikan banyak terima kasih atas doa, nasehat, kasih sayang, serta dorongan untuk menggapai cita-cita. Skripsi ini khusus penulis persembahkan untuk Beliau berdua. 7. Seluruh keluarga penulis menyampaikan banyak terima kasih atas doa yang tulus, segala jerih payah serta pengorbanannya dalam mendidik penulis hingga saat ini dan segala nasehat serta dukungan penuh kasih sayang. 8. Terimakasih untuk teman-teman seperjuangan (Arlinda Arnok Sandari, dan Fajar Romadhon) yang telah bersama begadang untuk menyelesaikan skripsi ini. 9. Serta teman-temanku Fakultas Ekonomi Manajemen A yang telah bersama-sama berjuang dari semester awal hingga akhir, dan teman-teman KKM kelompok 1 semoga silaturahmi kita tetap terjaga. 10. Terakhir, Penulis juga mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dan mendukung baik secara langsung dan tidak langsung, yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu. Terima
viii
kasih banyak atas bantuannya. Semoga dilimpahkan rezeki-Nya kepada kita semua. Amin. Penulis menyadari bahwa laporan ini masih sangat jauh dari yang diharapkan serta tidak luput dari kesalahan dan kekurangan sebagaimana hakiki manusia. Oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak akan sangat berguna bagi penulis dan semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Amin. Surabaya, Juli 2015
Eni Pertiwi
ix
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL ....................................................................................... i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................. ii HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... iii HALAMAN MOTTO ..................................................................................... iv HALAMAN PERSEMBAHAN ...................................................................... v ABSTRAK ...................................................................................................... vi KATA PENGANTAR .................................................................................... vii DAFTAR ISI ................................................................................................... x DAFTAR TABEL ........................................................................................... xiii DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xiv DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... xv BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1 1.1 Latar Belakang Masalah ................................................................ 1 1.2 Rumusan Masalah ......................................................................... 6 1.3 Tujuan Penelitian .......................................................................... 7 1.4 Manfaat Penelitian ........................................................................ 7 BAB II TELAAH PUSTAKA ........................................................................ 9 2.1 Landasan Teori .............................................................................. 9 2.1.1 Pengertian Perbankan ................................................................. 9 2.1.2 Fungsi, Peranan, Jenis, dan Kegiatan Usaha Bank .................... 10 2.1.2.1 Fungsi Bank ............................................................................. 10 2.1.2.2 Peranan Bank ........................................................................... 11
x
2.1.2.3 Jenis Bank ............................................................................... 11 2.1.2.4 Kegiatan Usaha Bank .............................................................. 11 2.1.3 Profitabilitas (ROA) ................................................................... 13 2.1.4 Capital Adequacy Ratio (CAR) .................................................. 13 2.1.5 Loan to Deposit Ratio (LDR) ...................................................... 14 2.2 Penelitian Terdahulu ..................................................................... 15 2.3 Kerangka Konseptual .................................................................... 21 2.4 Hipotesis Penelitian........................................................................ 22 BAB III METODE PENELITIAN ................................................................. 23 3.1 Jenis Penelitian .............................................................................. 23 3.2 Deskripsi Populasi dan Penentuan Sampel .................................... 23 3.2.1 Populasi dan Sampel ................................................................... 23 3.3 Variabel dan Definisi Operasional Variabel ................................. 25 3.3.1 Variabel Penelitian ..................................................................... 25 3.3.2 Definisi Operasional Variabel ..................................................... 26 3.4 Teknik Pengumpulan Data ............................................................ 29 3.5 Teknik Analisis Data ..................................................................... 29 BAB IV ANALISIS DATA ............................................................................ 33 4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian .............................................. 33 4.2 Hasil Uji Analisis Regresi Linier Berganda .................................. 49 4.2.1 Statistik Deskriptif ...................................................................... 49 4.3 Hasil Uji T (Uji Parsial) ................................................................. 52 4.4 Hasil Uji F (Uji Simultan) ............................................................. 54
xi
4.5 Interpretasi / Pembahasan ............................................................. 59 BAB V PENUTUP .......................................................................................... 61 5.1 Kesimpulan ................................................................................... 61 5.2 Saran .............................................................................................. 63 DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 64 LAMPIRAN
xii
DAFTAR TABEL Tabel 2.1 Ringkasan Penelitian Terdahulu ............................................ 18 Tabel 3.1 Sampel Penelitian .................................................................. 27 Tabel 3.2 Definisi Operasional Variabel ............................................... 31 Tabel 4.1 Data ROA (Return On Asset) ................................................. 49 Tabel 4.2 Data CAR (Capital Adequacy Ratio) .................................... 50 Tabel 4.3 Data LDR (Loan to Deposit Ratio) ....................................... 51 Tabel 4.4 Statistik Deskriptif ................................................................. 52 Tabel 4.5 Koefisien Regresi Linier Berganda ....................................... 53 Tabel 4.6 Hasil Uji T .............................................................................. 55 Tabel 4.7 Hasil Uji F .............................................................................. 58 Tabel 4.8 Hasil Uji Koefisien Determinan ............................................. 59
xiii
DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1 Kerangka Konseptual ......................................................... 24 Gambar 4.1 Grafik Histogram ............................................................... 60 Gambar 4.2 Grafik Profitability Plot (P-P) ............................................ 61
xiv
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1. Print out hasil analisis data Lampiran 2. Data mentah 8 bank yang diolah Lampiran 3. Kartu bimbingan skripsi
xv
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam suatu sistem perekonomian, perbankan merupakan pilar terpenting dalam membangun sistem perekonomian dan keuangan Indonesia karena perbankan memiliki peranan yang sangat penting sebagai intermediary institution yaitu lembaga keuangan yang menghubungkan dana-dana yang dimiliki oleh unit ekonomi yang surplus kepada unit-unit ekonomi yang membutuhkan bantuan dana (deficit). Di Indonesia merupakan negara yang menganut sistem keuangan berdasarkan bank (sistem bank). Berbeda dengan negara yang menganut sistem keuangan berbasis pasar, perusahaan di Indonesia bergantung pada bank untuk pendanaan eksternalnya. “Perbankan Indonesia dalam menjalankan fungsinya berasaskan prinsip kehati-hatian” Undang-Undang RI Nomor 7 Tahun 1992 tentang perbankan sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perbankan dalam pasal 1. Menurut Undang-Undang RI Nomor 7 Tahun 1992 tentang perbankan sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perbankan dalam pasal 1, perbankan adalah segala sesuatu yang menyangkut tentang bank, mencakup kelembagaan, kegiatan usaha, serta cara dan proses
1
2
dalam melaksanakan kegiatan usahanya. Dari pengertian tersebut dapat dijelaskan bahwa bank adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang keuangan, dan aktivitasnya pasti berhubungan dengan masalah keuangan. Dalam pasal 3 dan 4, fungsi utama perbankan Indonesia adalah sebagai penghimpun dan penyalur dana masyarakat serta bertujuan untuk menunjang pelaksanaan pembangunan nasional dalam rangka meningkatkan pemerataan pembangunan dan hasilhasilnya, pertumbuhan ekonomi dan stabilitas nasional, kearah peningkatan kesejahteraan rakyat banyak. Sesuai dengan pasal tersebut, perbankan sangat berperan aktif dalam memajukan perekonomian suatu negara sehingga kinerja bank atau tingkat kesehatan bank yang berjalan dengan baik akan dapat menyokong pertumbuhan bisnis karena peran bank disini adalah sebagai penyedia dana investasi dan modal kerja bagi unit-unit bisnis dalam melaksanakan fungsi produksi. Bisnis perbankan merupakan bisnis jasa yang saat ini berada dalam persaingan yang sangat ketat. Oleh karena itu, untuk unggul dan bertahan dalam persaingan maka Bank harus memelihara kepercayaan masyarakat dengan cara senantiasa menjaga kinerja kesehatannya dengan baik dan dapat memenuhi ketentuan prudential banking regulation dengan baik. Dalam hal ini, Bank Indonesia menilai tingkat kinerja bank atau tingkat kesehatan bank berdasarkan pendekatan kualitatif atas berbagai aspek yang berpengaruh terhadap kondisi suatu bank. Metode atau cara penilaian tingkat kesehatan bank tersebut kemudian dikenal dengan metode Risk Based Bank Rating (RBBR) yang menggantikan CAMELS tertuang pada Peraturan Bank Indonesia nomor 6/10/PBI/2004.
3
Pelaksanaan RBBR didasarkan pada 4 faktor yaitu Profil Risiko, Good Corporate Governance (GCG), Rentabilitas, dan Permodalan. Salah satu rasio keuangan yang kita bahas dalam penelitian ini adalah 1. Rasio rentabilitas atau profitabilitas (ROA (Return On Asset)), Rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen bank dalam memperoleh keuntungan (laba) secara keseluruhan. Semakin besar ROA suatu bank, semakin besar pula tingkat keuntungan yang dicapai oleh bank tersebut dan semakin baik pula posisi bank tersebut dari segi penggunaan asset, tingkat kesehatannya berkisar antara 0,5% s.d 1,25%. 2. Rasio Solvabilitas, Kecukupan modal yang diukur dengan CAR (Capital Adequacy Ratio) CAR adalah rasio kinerja bank untuk mengukur kecukupan modal yang dimiliki bank untuk menunjang aktiva yang mengandung resiko, tingkat kesehatannya minimal 8%, dan 3. Rasio Likuiditas yang diukur dengan LDR (Loan to Deposit Ratio), LDR adalah rasio antara seluruh jumlah kredit yang diberikan bank dengan dana yang diterima bank semakin tinggi rasio LDR memberikan indikasi semakin rendahnya kemampuan likuiditas bank yang bersangkutan, tingkat kesehatannya maksimal 110%. Dengan ditetapkannya tingkat kesehatan bank, sistem keuangan akan stabil. Sistem keuangan yang stabil adalah sistem keuangan yang kuat dan tahan terhadap berbagai gangguan ekonomi sehingga tetap mampu melakukan fungsi intermediasi, melaksanakan pembayaran dan menyebar risiko secara baik (Bank
4
Indonesia : 2015). Agar sistem pembayaran di masyarakat lebih efisien dan risiko kehilangan terminimalisir untuk itu muncul Gerakan Non Tunai yang tertuang pada Peraturan Bank Indonesia Nomor 11/12/PBI/2009 Uang Elektronik (Electronic Money). Sehingga mulai sekarang semua bisa menggunakan kartu tanpa perlu membawa atau mengisi dompet dengan uang banyak. Mengubah kebiasaan masyarakat juga yang awalnya selalu memakai uang tunai dirubah menjadi nontunai. Dengan adanya peraturan ini salah satu keuntungannya adalah banyak masyarakat yang memiliki rekening pada bank, menyimpan uang atau surat-surat berharga, serta transaksi non tunai lainnya. Beberapa informasi yang dikutip dari catatan Biro Riset Info bank (birI), sepanjang 2008 hingga 2013 nominal transaksi bisnis e-payment, khususnya pada alat pembayaran menggunakan kartu (APMK), yang terdiri atas kartu Automatic Teller Machine (ATM), kartu ATM/debit, dan kartu kredit, secara gabungan mencatat pertumbuhan rata-rata sebesar 13,98% setiap tahunnya. Dari sisi volume, pertumbuhan rata-rata mencapai 19,52% per tahun. Sementara, uang elektronik atau electronic money (e-money) pertumbuhannya lebih tinggi. Ratarata pertumbuhan nilai dan volume transaksi e-money masing-masing mencapai 160,12% dan 173,99% per tahun (InfoBankNews.com). Fenomena yang terjadi di dunia perbankan Indonesia pada beberapa tahun terakhir menunjukkan dunia perbankan masih mengalami permasalahan. Di saat sektor perbankan mulai mendapatkan kembali kepercayaan masyarakat, muncul kembali kasus Bank Century. Hingga saat ini masih tidak jelas dimana titik mula
5
permasalahannya dan belum juga terselesaikan. Kasus ini kembali mengguncang kepercayaan para nasabah bank. Kasus lainnya yaitu Bank Indonesia mencabut izin PT Bank Kredit Agricole Indosuez pada tahun 2003 yang disebabkan oleh memburuknya kinerja bank yaitu masalah kredit macet dan masalah permodalan. Selain itu Bank Indonesia menutup PT Bank Asiatic dan PT Bank Dagang Bali pada tahun 2004 karena permasalahan likuiditas dan permodalan banknya tidak dapat diselesaikan. Alasan peneliti melakukan penelitian ini adalah sebagai berikut : pertama, Sepanjang tahun 2012 banyak para investor yang tertarik pada perusahaan ini, salah satunya dengan pemberitaan pada Detik Finance tahun 2013 yang membukukan kenaikan laba yang cukup signifikan. Tiga bank besar seperti Bank Rakyat Indonesia (BRI), Bank Negara Indonesia (BNI), dan Bank Tabungan Negara (BTN) mencatat peningkatan laba lebih dari 20% pada laporan keuangan audited 2012. Namun, pada tahun 2015 terdapat penurunan SBN (Surat Berharga Negara) sebesar 20% yang juga memicu penurunan CAR (Capital Adequacy Ratio). Dengan adanya penurunan ini pihak BI (Bank Indonesia) dan OJK (Otoritas Jasa Keuangan) juga berkoordinasi melakukan supervisory action dan mempercepat pendalaman pasar keuangan, termasuk penyempurnaan pasar repo untuk menjaga ketersediaan likuiditas melalui pasar uang yang lebih efisien (Liputan6.com). Kedua, perusahaan perbankan merupakan suatu jenis perusahaan yang sarat dengan risiko karena melibatkan pengelolaan uang milik masyarakat dan diputar kembali dalam berbagai bentuk seperti kredit atau pun investasi lainnya, sehingga
6
dapat menyebabkan fluktuasi laporan keuangan yang cukup signifikan, khususnya pada fluktuasi laba. Ketiga, karena penulis banyak menemukan perbedaan hasil penelitian mengenai pengaruh antar variabel tersebut, seperti hasil penelitian yang dikemukakan oleh Irmawati dan Dewi Kartika Sari (2014), Capital Adequacy Ratio (CAR) tidak berpengaruh secara parsial namun Hiras Pasaribu dan Rosa Luxita Sari (2011) menyatakan yang sebaliknya maka penulis tertarik untuk meneliti kembali hubungan antar variabel tersebut. Berdasakan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka penulis mengambil penelitian dengan judul “PENGARUH KECUKUPAN MODAL DAN LIKUIDITAS TERHADAP PROFITABILITAS BANK-BANK GO PUBLIK YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PADA TAHUN 2011 - TAHUN 2013” 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang penelitian yang diuraikan di atas, maka permasalahan yang akan dikaji dan dibahas dalam penelitian ini adalah : 1.
Apakah Kecukupan Modal yang diukur dengan Capital Adequacy Ratio (CAR) dan Likuiditas yang diukur dengan Loan to Deposit Ratio (LDR) secara parsial berpengaruh terhadap Profitabilitas (ROA) ?
7
2.
Apakah Kecukupan Modal yang diukur dengan Capital Adequacy Ratio (CAR) dan Likuiditas yang diukur dengan Loan to Deposit Ratio (LDR) secara simultan berpengaruh terhadap Profitabilitas (ROA) ?
1.3 Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah: 1.
Mengetahui dan menganalisa pengaruh Kecukupan Modal yang diukur dengan Capital Adequacy Ratio (CAR) dan Likuiditas yang diukur dengan Loan to Deposit Ratio (LDR) secara parsial terhadap Profitabilitas (ROA).
2.
Mengetahui dan menganalisa pengaruh Kecukupan Modal yang diukur dengan Capital Adequacy Ratio (CAR) dan Likuiditas yang diukur dengan Loan to Deposit Ratio (LDR) secara simultan terhadap Profitabilitas (ROA).
1.4 Manfaat Penelitian Adapun manfaat dari penelitian ini terbagi dua, manfaat secara teoritis dan manfaat secara praktis adalah sebagai berikut : 1.
Manfaat Teoritis Secara teoritis, hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan atau
referensi untuk penelitian tingkat Kecukupan Modal yang diukur dengan Capital Adequacy Ratio (CAR) dan Likuiditas yang diukur dengan Loan to Deposit Ratio (LDR) terhadap Profitabilitas (ROA) Bank, pada waktu yang akan datang dan dapat dijadikan sumber pustaka yang dapat menambah wacana baru.
8
2.
Manfaat Praktis Secara praktis, hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai alat
untuk menilai sejauh mana tingkat Kecukupan Modal yang diukur dengan Capital Adequacy Ratio (CAR) dan Likuiditas yang diukur dengan Loan to Deposit Ratio (LDR) dapat mempengaruhi Profitabilitas (ROA) Bank tersebut serta juga dapat dijadikan sebagai acuan untuk menentukan kebijakan keuangan serta dasar prediksi kondisi di masa yang akan datang.
BAB II TELAAH PUSTAKA 2.1 Landasan Teori Landasan teori ini menjelaskan teori-teori yang mendukung hipotesis serta sangat berguna dalam analisis hasil penelitian. Landasan teori berisi pemaparan teori serta argumentasi yang disusun sebagai tuntunan dalam memecahkan masalah penelitian serta perumusan hipotesis. 2.1.1 Pengertian Perbankan Bank adalah lembaga kepercayaan yang berfungsi sebagai lembaga intermediasi, membantu kelancaran sistem pembayaran, serta lembaga yang membantu pemerintah dalam melaksanakan kebijakan moneter. Menurut UndangUndang RI Nomor 7 Tahun 1992 tentang perbankan sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perbankan dalam pasal 1, perbankan adalah segala sesuatu yang menyangkut tentang bank, mencakup kelembagaan, kegiatan usaha, serta cara dan proses dalam melaksanakan kegiatan usahanya. Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Berdasarkan definisi-definisi diatas dapat disimpulkan bahwa bank adalah lembaga atau badan usaha yang kegiatannya menghimpun dana dan menyalurkan dana dari dan kepada masyarakat. Selain itu badan usaha ini
9
10
memiliki fungsi untuk memperlancar lalu lintas pembayaran. Dalam arti badan usaha yang memberikan jasa-jasa dalam lalu lintas pembayaran dan peredaran uang. 2.1.2 Fungsi, Peranan, Jenis, dan Kegiatan Usaha Bank 2.1.2.1 Fungsi Bank Menurut Undang-Undang RI Nomor 7 Tahun 1992 tentang perbankan sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perbankan dalam pasal 3, fungsi utama perbankan Indonesia adalah sebagai penghimpun dan penyalur dana masyarakat. Dalam menjalankan fungsinya bank harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut. a. Likuiditas artinya kemampuan bank untuk melunasi kewajiban sewaktu-waktu atau saat jatuh tempo atau dapat melunasinya dalam jangka pendek. b. Solvabilitas artinya kemampuan bank untuk memenuhi seluruh kewajibannya bila bank tersebut bubar, atau dapat melunasinya dalam jangka pendek maupun jangka panjang. c. Rentabilitas artinya kemampuan bank untuk memperoleh keuntungan atau laba agar dapat terjaga kontinuitasnya. d. Soliditas
11
artinya kemampuan bank untuk memperoleh kepercayaan dari masyarakat, sehingga menunjukkan bahwa bank tersebut dalam kondisi sehat. 2.1.2.2 Peranan Bank Bank dalam perekonomian memiliki tempat yang teramat penting sebagai lembaga yang dapat memengaruhi kegiatan perekonomian karena salah satu fungsi sistem keuangan adalah penciptaan uang Veithzal (2013:50). 2.1.2.3 Jenis Bank Menurut jenisnya bank terdiri dari : 1.
Bank Umum Bank yang dapat memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran, antara lain
pembayaran jangka panjang, pembiayaan untuk mengembangkan koperasi, pengembangan pengusaha golongan lemah/kecil, dll. 2.
Bank Perkreditan Rakyat Bank yang menerima simpanan hanya dalam bentuk deposito berjangka,
tabungan, dan/atau bentuk lain yang dipersamakan dengan itu. 2.1.2.4 Kegiatan Usaha Bank 1. Usaha Bank Umum Konvensional a. Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan b. Memberikan kredit
12
c. Menerbitkan Surat pengakuan hutang atau sekuritas kredit d. Memindahkan uang baik untuk kepentingan sendiri atau nasabah e. Dan jasa lainnya 2. Usaha Bank Umum Berdasarkan Prinsip Syariah a. Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan b. Menyalurkan dana dalam bentuk transaksi jual beli, bagi hasil, sewa menyewa c. Memberikan fasilitas letter of credit (L/C) berdasarkan prinsip syariah d. Dan jasa lainnya 3. Usaha BPR Konvensional a. Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan b. Memberikan kredit c. Menempatkan dananya dalam bentuk SBI, Deposito berjangka, dan atau tabungan pada bank lain. 4. Usaha BPR Syariah a. Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk wadi’ah atau mudharabah b. Menyalurkan dana dalam bentuk transaksi jual beli, sewa menyewa, dan pembiayaan c. Melakukan kegiatan lain yang tidak bertentangan dengan Undang-undang dan prinsip syariah
13
2.1.3 Profitabilitas (ROA) Rasio rentabilitas (earning) atau profitabilitas. Earning untuk memastikan efisiensi dan kualitas pendapatan bank secara benar dan akurat Veithzal (2013:480). “Profitabilitas merupakan kemampuan perusahaan untuk memperoleh laba selama periode tertentu” Munawir, (2010:33). “Return On Asset (ROA) merupakan kemampuan perusahaan menghasilkan laba bersih berdasarkan tingkat aset yang tertentu” Hanafi (2009:84). Veithzal (2013:480) menyatakan bahwa semakin besar ROA suatu bank, maka semakin besar pula tingkat keuntungan yang dicapai bank tersebut dan semakin baik pula posisi bank tersebut dari segi penggunaan aset. ROA yang ditetapkan oleh Bank Indonesia adalah berkisar antara 0,5% s.d 1,25%. ROA dinyatakan dalam rumus : ROA
aba ebelum Pajak tal Assets
2.1.4 Capital Adequacy Ratio (CAR) Capital Adequacy Ratio (CAR) sebagai salah satu indikator kemampuan bank dalam menutup penurunan aktiva sebagai akibat kerugian yang diderita bank, besar kecilnya CAR ditentukan oleh kemampuan bank menghasilkan laba serta komposisi pengalokasian dana pada aktiva sesuai dengan tingkat risikonya Veithzal (2013:473). Sesuai dengan Surat Edaran Bank Indonesia No. 11/3/DPNP tanggal 27 Januari 2009 mengenai Perhitungan Aset Tertimbang Menurut Risiko (ATMR) untuk Risiko Operasional dengan Menggunakan Pendekatan Indikator Dasar (PID) bahwa rasio CAR memperhitungkan risiko kredit, risiko operasional,
14
dan risiko pasar. CAR yang ditetapkan oleh Bank Indonesia adalah minimal 8% sesuai yang tercantum dalam Peraturan BI Nomor 10/15/PBI/2008 Pasal 2 Ayat 1 dan sejalan dengan standar yang ditetapkan oleh Bank of International Settlements (BIS). Dengan rumus dikemukakan oleh Veithzal (2013:472) dibawah ini :
AR
M dal ank Akti a ertimbang Menurut Risik
A MR
2.1.5 Loan to Deposit Ratio (LDR) Rasio LDR mengukur perbandingan jumlah kredit yang diberikan bank dengan dana yang diterima oleh bank, yang menggambarkan kemampuan bank dalam membayar kembali penarikan dana oleh deposan dengan mengandalkan kredit yang diberikan sebagai sumber likuiditasnya atau dengan kata lain, seberapa jauh pemberian kredit kepada nasabah dapat mengimbangi kewajiban bank untuk segera memenuhi permintaan deposan yang hendak menarik kembali dana yang telah disalurkan oleh bank berupa kredit. Oleh karena itu, semakin tinggi rasionya memberikan indikasi rendahnya kemampuan likuditas bank tersebut hal ini sebagai akibat jumlah dana yang diperlukan untuk membiayai kredit menjadi semakin besar, Veithzal (2013:153). Maksimal LDR yang telah ditetapkan oleh Bank Indonesia adalah 110%. LDR dinyatakan dalam rumus :
R
umlah redit yang iberikan umlah ana Pihak etiga uity
15
Jumlah kredit yang diberikan merupakan kredit yang diberikan kepada pihak ketiga (tidak termasuk antar bank). Jumlah Dana Pihak Ketiga (DPK) mencakup giro, tabungan, dan deposito (tidak termasuk antar bank). 2.2 Penelitian Terdahulu Irmawati dan Dewi Kartika Sari (2014), melakukan penelitian dengan judul “Analisis Pengaruh
AR,
R, dan NIM terhadap ROA studi kasus pada P
Bank Mandiri (Persero) Tbk 2008-2
2”. ujuan dari penelitian ini adalah untuk
mengetahui variabel Capital Adequacy Ratio (CAR), Loan to Deposit Ratio (LDR) dan Net Interest Margin (NIM) berpengaruh secara simultan (bersamasama), memiliki pengaruh secara parsial dan variabel manakah yang paling dominan terhadap Return On Asset (ROA) pada PT. Bank Mandiri (Persero) periode 2008-2012. Hasil dari penelitian ini menyatakan, secara simultan CAR, LDR, dan NIM berpengaruh terhadap ROA. CAR dan NIM secara parsial tidak berpengaruh terhadap ROA. Dan yang berpengaruh secara dominan terhadap ROA adalah LDR. Penelitian lain juga dilakukan oleh Dwihilda Rezha Mitasari (2013) dengan judul ”Pengaruh Capital Adequacy Ratio, Non Performing Loan, Loan To Deposite Ratio, Net Interest Margin Dan BOPO Terhadap Tingkat Profitabilitas Bank”.
ujuan penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh variabel Capital
Adequacy Ratio (CAR), Non Performing Loan (NPL), Net Interest Margin (NIM), Biaya Operasi terhadap Pendapatan Operasi (BOPO), dan Loan to Deposit Ratio (LDR) terhadap Return On Asset (ROA). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
16
Operational Cost Ratio to Operational Income (BOPO), Non Performing Loan (NPL), Net Interest Margin (NIM) dan Loan to Deposit Ratio (LDR) secara parsial berpengaruh signifikan terhadap Return On Asset (ROA) sedangkan Capital Adequacy Ratio (CAR) tidak berpengaruh terhadap Return On Asset (ROA) pada Bank Umum yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada periode 2009-2013) pada level of signifikan 5%. Kemampuan prediksi dari kelima variabel tersebut terhadap Return On Asset (ROA) sebesar 74.7%, sedangkan sisanya 25,3% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak dimasukkan ke dalam model penelitian. Esther Novelina Hutagalung (2013), melakukan penelitian dengan judul “Analisa Rasio Keuangan terhadap Kinerja Bank Umum di Indonesia”.
ujuan
penelitian ini adalah untuk menganalisa pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Performing Loan (NPL), Net Interest Margin (NIM), Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO), dan Loan Deposit Ratio (LDR) terhadap kinerja bank yang diproksikan dengan Return on Assets (ROA). Hasil penelitian menunjukkan bahwa variable NPL, NIM dan BOPO berpengaruh signifikan terhadap ROA, sedangkan variable CAR dan LDR berpengaruh tidak signifikan terhadap ROA. Hal tersebut menjelaskan bahwa kondisi perbankan pada saat itu memiliki profitabilitas yang baik, dengan kualitas aktiva produktif (NPL) terjaga dengan baik, NIM yang cukup tinggi, tingkat efisiensi (BOPO) yang baik, penyaluran dana dalam bentuk kredit belum efektif menyebabkan LDR tidak berpengaruh signifikan terhadap ROA. Bank umum pada saat itu belum memanfaatkan secara optimal potensi modal yang dimiliki, namun karena tingkat
17
kecukupan modal dapat dikatakan tinggi, maka CAR tidak perpengaruh signifikan terhadap ROA. efri
2
2
melakukan penelitian dengan judul ” Pengaruh
apital
Adequacy Ratio (CAR), Likuiditas dan Efisiensi Operasional Terhadap Pr fitabilitas Perusahaan Perbankan yang erdaftar di
I”. ujuan penelitian ini
adalah untuk menguji pengaruh variabel Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Performing Loan (NPL), Net Interest Margin (NIM), Biaya Operasi terhadap Pendapatan Operasi (BOPO), dan Loan to Deposit Ratio (LDR) terhadap Return On Asset (ROA). Hasil penelitian ini adalah CAR dan LDR berpengaruh positif tidak signifikan terhadap Profitabilitas (ROA) dan BOPO berpengaruh negatif signifikan terhadap Profitabilitas (ROA). Penelitian lain juga dilakukan oleh Hiras Pasaribu dan Rosa Luxita Sari (2011), dengan judul “Analisis Tingkat Kecukupan Modal dan LDR terhadap Profitabilitas”. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui besarnya pengaruh secara parsial dan simultan Tingkat Kecukupan Modal (CAR) dan Loan to Deposit Ratio (LDR). Hasil penelitian ini adalah CAR, dan LDR berpengaruh secara simultan dan parsial terhadap ROA.
18
Tabel 2.1 Ringkasan Penelitian Terdahulu
Nama Peneliti Judul (Tahun) Penelitian
Irmawati dan Dewi Kartika Sari (2014). Jurnal Seminar Nasional dan Call for Paper (Sancall 2014), Hal. 272-280 ISBN : 978-60270429-1-9
Analisis Pengaruh CAR, LDR, dan NIM terhadap ROA (studi kasus pada PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 20082012
Dwihilda Pengaruh Rezha Capital Mitasari Adequacy (2013), E- Ratio, Non Jurnal Performin Fakultas g Loan, Ekonomi dan Loan To Bisnis, Deposite
Variabel yang Digunakan
Metode Analisis
Hasil Penelitian
Persamaan dan Perbedaan dengan Penelitian ini
Persamaan : CAR, LDR, Analisa yang serta dan NIM sama, berpengaruh terdapat Variabel CAR secara (X), dan LDR simultan (X) dan ROA terhadap (Y) ROA Y = ROA
Analisis X = CAR, Regresi LDR, dan Liniear Berganda NIM
Y = ROA Analisis X = CAR, Regresi NPL, NIM, Liniear BOPO, dan Berganda LDR
Perbedaan : Tidak terdapat Variabel independen NIM, sampel yang digunakan hanya 1 bank LDR (BANK memiliki MANDIRI), berpengaruh dan sampel dominan bank yang terhadap digunakan dari ROA tahun 2008 s.d 2012 CAR dan NIM tidak berpengaruh secara parsial terhadap ROA
BOPO, NPL, NIM dan LDR secara parsial berpengaruh signifikan terhadap
Persamaan : Analisa yang sama, serta terdapat Variabel CAR (X), LDR (X), dan ROA (Y)
19
Universitas Brawijaya
Esther Novelina Hutagalung (2013), Jurnal Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya Malang. Terakreditasi SK DIRJEN DIKTI NO 66b/DIKTI/K EP/2011 ISSN: 16935241
Ratio, Net Interest Margin Dan BOPO Terhadap Tingkat Profitabilit as Bank
Analisa Rasio Keuangan terhadap Kinerja Bank Umum di Indonesia
Pengaruh Capital Adequacy Defri (2012), Ratio Jurnal (CAR), Manajemen, Likuiditas Volume 01, dan Nomor 01, Efisiensi September Operasion 2012. al Universitas Terhadap Negeri Padang Profitabilit as Perusahaa n
ROA CAR tidak berpengaruh terhadap ROA
Y = ROA Analisis X = CAR, Regresi NPL, NIM, Liniear BOPO, dan Berganda LDR
Y = ROA
Analisis X = CAR, Regresi LDR, dan Liniear Berganda BOPO
Perbedaan : Variabel independen NPL, NIM dan BOPO, sampel bank yang digunakan dari tahun 2009 s.d 2013 (15 bank)
Persamaan : Analisa yang NPL, NIM sama, serta dan BOPO berpengaruh terdapat Variabel CAR signifikan (X), LDR (X), terhadap dan ROA (Y) ROA, CAR dan LDR berpengaruh tidak signifikan terhadap ROA
Perbedaan : Variabel independen NPL, NIM, dan BOPO, dan sampel bank yang digunakan dari tahun 2007 s.d 2011 (10 bank)
CAR dan LDR berpengaruh positif tidak signifikan terhadap Profitabilita s (ROA) dan BOPO berpengaruh negatif signifikan terhadap Profitabilita s (ROA)
Persamaan : Analisa yang sama, serta terdapat Variabel CAR dan LDR (X) dan ROA (Y) Perbedaan : Variabel independen BOPO, dan sampel bank yang digunakan dari
20
Perbankan yang Terdaftar di BEI
Hiras Pasaribu dan Rosa Analisis Luxita Sari Tingkat Kecukupa Y = ROA (2011), n Modal Hal. 114 – dan LDR X = CAR, dan LDR 125 Vol. 4. terhadap No. 2 Juli Profitabilit 2011 as
Sumber : Jurnal lainnya.
tahun 2008 s.d 2010
Analisis Regresi Liniear Berganda
Persamaan : Analisa yang sama, serta terdapat CAR, dan Variabel CAR LDR berpengaruh dan LDR (X) dan ROA (Y) secara simultan dan parsial terhadap ROA
Perbedaan : sampel bank yang digunakan dari tahun 2004 s.d 2008 (10 Bank)
21
2.3 Kerangka Konseptual Kerangka konseptual penelitian menurut Sapto Haryoko dalam Iskandar (2008: 54) menjelaskan secara teoritis model konseptual variabel-variabel penelitian, tentang bagaimana pertautan teori-teori yang berhubungan dengan variabel-variabel penelitian yang ingin diteliti, yaitu variabel bebas dengan variabel terikat. dalam penelitian kuantitatif, kerangka konseptual merupakan suatu kesatuan kerangka pemikiran yang utuh dalam rangka mencari jawabanjawaban ilmiah terhadap masalah-masalah penelitian yang menjelaskan tentang variabel-variabel, hubungan antara variabel-variabel secara teoritis yang berhubungan dengan hasil penelitian terdahulu yang kebenarannya dapat diuji secara empiris Iskandar (2008:55). Berdasarkan konsep-konsep dasar teori yang dijelaskan di atas, maka dalam penelitian ini variabel-variabel yang digunakan untuk mengetahui tingkat profitabilitas (ROA) perbankan adalah CAR dan LDR yang dapat dijelaskan sebagai berikut : CAR (X1) ROA (Y) LDR (X2) Gambar 2.1 Kerangka Konseptual Keterangan : = pengaruh secara simultan = pengaruh secara parsial Sumber : Konsep yang dikembangkan dalam penelitian
22
2.4 Hipotesis Penelitian Hip tesis merupakan gabungan dari kata ”hipo” yang artinya dibawah, dan ”tesis” yang artinya kebenaran.
ecara keseluruhan hip tesis berarti dibawah
kebenaran (belum tentu benar) dan baru dapat diangkat menjadi suatu kebenaran jika memang telah disertai dengan bukti-bukti. Sehingga dapat disimpulkan bahwa “hipotesis adalah suatu pernyataan yang masih harus diuji kebenarannya secara empiris, diturunkan melalui teori, dan merupakan jawaban sementara terhadap masalah penelitian”, Iskandar (2008 : 56). Berdasarkan rumusan masalah, tujuan, teori, penelitian terdahulu, dan kerangka konseptual maka hipotesis dalam penelitian ini adalah : Hipotesis 1 : Ada pengaruh signifikan Kecukupan Modal yang diukur dengan Capital Adequacy Ratio (CAR) dan Likuiditas yang diukur dengan Loan to Deposit Ratio (LDR) secara parsial berpengaruh terhadap Profitabilitas (ROA) Hipotesis 2 : Ada pengaruh signifikan Kecukupan Modal yang diukur dengan Capital Adequacy Ratio (CAR) dan Likuiditas yang diukur dengan Loan to Deposit Ratio (LDR) secara simultan berpengaruh terhadap Profitabilitas (ROA)
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian “Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif yaitu suatu proses menemukan pengetahuan yang menggunakan data berupa angka sebagai alat untuk menemukan keterangan mengenai apa yang ingin kita ketahui”, Marg n (2010:105). 3.2 Deskripsi Populasi dan Penentuan Sampel 3.2.1 Populasi dan Sampel Menurut Sugiyono (2013:117), populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang diterapkan
oleh
peneliti
untuk
dipelajari
dan
kemudian
ditarik
kesimpulannya. Populasi yang menjadi objek penelitian ini adalah bank umum yang beroperasi di Indonesia yaitu sebanyak 41 bank yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dari tahun 2011 sampai dengan tahun 2013. Menurut Sugiyono (2013:117), sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Sampel yang digunakan adalah data kuantitatif atau data yang diukur dalam skala numerik. Penelitian ini menggunakan data sekunder yaitu data yang telah dikumpulkan oleh lembaga pengumpul data dan dipublikasikan kepada masyarakat pengguna data. Data sekunder berupa laporan keuangan tahunan dari
23
24
bank umum yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2011 sampai dengan tahun 2013. Pemilihan sampel dalam penelitian ini menggunakan metode purposive sampling, yaitu metode pemilihan sampel dengan kriteria tertentu sampel. Kriteria populasi penelitian ini adalah : 1.
Perbankan go public yang telah terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
2.
Perbankan yang memiliki total aset per Desember 2013 diatas Rp 100 Triliun.
3.
Perbankan yang masih beroperasi paling lambat pada tahun 2011 (tidak dibekukan atau dilikuidasi oleh pemerintah).
4.
Perbankan yang menyampaikan laporan keuangan lengkap di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2011 sampai dengan tahun 2013. Jumlah keseluruhan bank umum yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
adalah sebanyak 41 Bank dan yang memenuhi kriteria di atas sebanyak 8 bank. Maka sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebanyak 8 bank yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2011 sampai dengan tahun 2013. Untuk selengkapnya, jumlah dan nama bank akan disajikan pada tabel 3.1 berikut ini : Tabel 3.1 Sampel Penelitian NO
KODE IDX
NAMA BANK
1
PNBN
Bank Pan Indonesia Tbk
2
BNII
Bank Internasional Indonesia Tbk
3
BNGA
Bank CIMB Niaga Tbk
4
BDMN
Bank Danamon Indonesia Tbk
25
5
BBNI
Bank Negara Indonesia Tbk
6
BBCA
Bank Central Asia Tbk
7
BMRI
Bank Mandiri (Persero) Tbk
8
BBRI
Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
Sumber : Bursa Efek Indonesia (diolah) 3.3 Variabel dan Definisi Operasional Variabel 3.3.1 Variabel Penelitian Variabel merupakan gejala yang menjadi fokus peneliti untuk diamati. Variabel merupakan atribut dari sekelompok orang atau obyek yang mempunyai variasi antara satu dengan lainnya dalam sekelompok itu. a.
Variabel Dependen Menurut Sugiyono (2013:61), variabel dependen (terikat) yaitu variabel
yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variable bebas. Disebut juga sebagai variabel respon, output, kriteria, konsekuen, atau variabel terikat. Variabel Dependen (Y) dalam penelitian ini adalah aspek profitabilitas yang diukur dengan Return On Assets (ROA). b.
Variabel Independen Menurut Sugiyono (2013:61), variabel independen (bebas) yaitu variabel
yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat). Disebut juga sebagai variabel stimulus, input, predictor, antecedent, atau variabel bebas. Variabel Independen (X) dalam
26
penelitian ini adalah Kecukupan Modal yang diukur dengan Capital Adequacy Ratio (CAR), dan Likuiditas yang diukur dengan Loan to Deposit Ratio (LDR). 3.3.2 Definisi Operasional Variabel Definisi operasional variabel dalam penelitian ini meliputi : 1.
Return On Assets (ROA) Sebagai variabel terikat (Y), rasio rentabilitas ini digunakan untuk
mengukur kemampuan bank dalam memperoleh keuntungan secara keseluruhan. Semakin besar ROA suatu bank, maka semakin besar pula tingkat keuntungan yang dicapai bank tersebut dan semakin baik pula posisi bank tersebut dari segi penggunaan asset Veithzal, dkk (2013:480). ROA yang ditetapkan oleh Bank Indonesia adalah berkisar antara 0,5% s.d 1,25%. ROA dinyatakan dalam rumus :
ROA
2.
aba ebelum Pajak tal Assets
Capital Adequacy Ratio (CAR) Sebagai variabel bebas (X1), rasio solvabilitas ini digunakan untuk
mengukur kecukupan modal yang dimiliki bank untuk menunjang aktiva yang mengandung atau menghasilkan risiko dan menggambarkan kemampuan bank dalam memenuhi kewajiban jangka panjangnya atau kemampuan bank untuk memenuhi kewajiban-kewajiban jika terjadi likuidasi bank.
27
Rasio Capital Adequacy Ratio (CAR) memperhitungkan risiko kredit, risiko operasional, dan risiko pasar sesuai dengan Surat Edaran Bank Indonesia No. 11/3/DPNP tanggal 27 Januari 2009. CAR yang ditetapkan oleh Bank Indonesia adalah minimal 8%. Dengan rumus dikemukakan oleh Veithzal (2013:472) dibawah ini :
AR
3.
M dal ank Akti a ertimbang Menurut Risik
A MR
Loan to Deposit Ratio (LDR) Sebagai variabel bebas (X2), rasio likuiditas ini digunakan mengukur
perbandingan jumlah kredit yang diberikan bank dengan dana yang diterima oleh bank dan menggambarkan kemampuan bank dalam membayar kembali penarikan dana oleh deposan dengan mengandalkan kredit yang diberikan sebagai sumber likuiditasnya. Semakin tinggi rasio tersebut, maka makin rendah likuiditas bank tersebut Veithzal, dkk (2013:484). Maksimal LDR yang telah ditetapkan oleh Bank Indonesia adalah 110%. LDR dinyatakan dalam rumus :
R
umlah redit yang iberikan umlah ana Pihak etiga uity
Secara garis besar definisi operasional variabel di atas digambarkan pada tabel 3.2 sebagai berikut :
28
Tabel 3.2 Definisi Operasional Variabel
NO Variabel
Definisi
Pengukuran
Skala
Variabel Dependen (Variabel Terikat) Rasio
antara
Profitabilitas
Laba
sebelum
(Y)
pajak
terhadap
1
ROA = Laba sebelum Pajak / rata-rata total Rasio assets x 100%
total aset Variabel Independen (Variabel Bebas)
Kecukupan Modal
yang
2 diukur dengan CAR (X1)
diukur
3 dengan (X2)
antara
modal
sendiri
terhadap aktiva
LDR
Rasio
antara
kredit
yang
dana
Aktiva
Tertimbang Rasio Risiko
(ATMR) x 100%
LDR = Jumlah Kredit yang Diberikan / Dana
diberikan terhadap
CAR = Modal Bank /
Menurut
tertimbang menurut risiko
Likuiditas yang
Rasio
Rasio total
Pihak Ketiga+Equity x 100%
29
3.4 Teknik Pengumpulan Data Data yang dikumpulkan ini adalah data sekunder. Menurut Sugiyono (2012:7), metode kuantitatif dinamakan metode tradisional, karena metode ini sudah cukup lama digunakan sehingga sudah mentradisi sebagai metode untuk penelitian. Dalam penelitian ini metode pengumpulan data yang digunakan adalah data sekunder berupa laporan keuangan tahunan dari bank umum yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2011 sampai dengan tahun 2013. Populasi yang menjadi objek penelitian ini adalah bank umum yang beroperasi di Indonesia yaitu sebanyak 41 bank yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dari tahun 2011 sampai dengan tahun 2013. Sampel yang menjadi objek penelitian ini adalah data sekunder berupa laporan keuangan tahunan publikasi (Annual Report) dari 8 bank umum yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2011 sampai dengan tahun 2013. Guna melengkapi kajian pustaka yang relevan maka dalam penelitian ini juga dikumpulkan bahan dari berbagai sumber bacaan seperti dari buku-buku yang diterbitkan, literatur, jurnal riset, surat kabar, skripsi, dan tesis. 3.5 Teknik Analisis Data Analisis data yang dilakukan adalah analisis data kuantitatif dengan metode analisis regresi liniear berganda karena ada satu variable terikat dan variable bebasnya lebih dari satu. Analisis regresi liniear berganda yang dinyatakan dengan angka-angka dan perhitungannya menggunakan metode statistik yang
30
dibantu dengan program Statistical Package Social Sciences (SPSS) versi 20.0 dengan langkah-langkah sebagai berikut : a.
Melakukan Analisis Regresi Linier Berganda Merupakan suatu teknik yang digunakan untuk membangun suatu
persamaan yang menghubungkan antara suatu variabel tidak bebas (Y) dengan variabel bebas (X) dan sekaligus untuk menentukan nilai ramalan atau dugaannya. Dalam penelitian ini analisis tersebut digunakan untuk mengetahui pengaruh Kecukupan Modal yang diukur dengan Capital Adequacy Ratio (CAR) dan Likuiditas yang diukur dengan Loan to Deposit Ratio (LDR) terhadap Profitabilitas (ROA). Seberapa besar variabel independen mempengaruhi variabel dependen dihitung dengan persamaan Analisis Regresi Linier Berganda : Menetapkan persamaan regresi Y = a + b1X1 + b1X1 + e ROA = a + b1CAR + b2 LDR + e Keterangan
:
Y
= Profitabilitas / ROA (Return On Asset)
a
= Konstanta
b1
= Koefisien regresi CAR (Capital Adequacy Ratio)
b2
= Koefisien regresi LDR (Loan to Deposit Ratio)
x1
= CAR (Capital Adequacy Ratio)
x2
= LDR (Loan to Deposit Ratio)
e
= Error random
31
b.
Melakukan Uji T (Uji Parsial)
Uji parsial dimaksudkan untuk mengetahui apakah variabel bebas secara individu mempunyai pengaruh terhadap variabel terikat (Y) dengan asumsi variabel yang lain konstan. Dasar pengambilan keputusan: a.
ika Pr babilitas signifikan > , 5 α maka H diterima, H1 ditolak
b.
ika Pr babilitas signifikan < , 5 α maka H ditolak, H1 diterima
Membandingkan thitung dengan ttabel, nilai thitung dapat dihitung dengan rumus:
Keterangan :
1. Bila thitung < ttabel dan -thitung < -ttabel, variabel independen (bebas) secara individu tidak berpengaruh terhadap variabel dependen (terikat)
2. Bila thitung > ttabel dan -thitung > -ttabel, variabel independen (bebas) secara individu berpengaruh terhadap variabel dependen (terikat)
32
c.
Melakukan Uji F (Uji Simultan)
Uji Simultan dilakukan untuk mengetahui sejauh mana variabel bebas X1, X2 yaitu CAR dan LDR secara bersama-sama yang digunakan agar mampu menjelaskan variabel terikat (Y) yaitu ROA. Dasar pengambilan keputusan: a.
ika Pr babilitas signifikan > , 5 α maka H diterima, H1 ditolak
b.
ika Pr babilitas signifikan < , 5 α maka H ditolak, H1 diterima
Membandingkan Fhitung dengan Ftabel, nilai Fhitung dapat dihitung dengan rumus :
Keterangan : R2
= Koefisien Determinasi
K
= Banyaknya Koefisien Regresi
N
= Banyaknya Observasi
1. Bila Fhitung < Ftabel, variabel independen (bebas) secara bersama-sama tidak berpengaruh terhadap variabel dependen (terikat)
2. Bila Fhitung > Ftabel, variabel independen (bebas) secara bersama-sama berpengaruh terhadap variabel dependen (terikat)
BAB IV ANALISIS DATA 4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Bank sebagai lembaga intermediasi, membantu kelancaran sistem pembayaran, serta lembaga yang membantu pemerintah dalam melaksanakan kebijakan moneter. Bursa Efek Indonesia (disingkat BEI, atau Indonesia Stock Exchange (IDX) merupakan bursa hasil penggabungan dari Bursa Efek Jakarta (BEJ) dengan Bursa Efek Surabaya (BES). Demi efektivitas operasional dan transaksi, Pemerintah memutuskan untuk menggabung Bursa Efek Jakarta sebagai pasar saham dengan Bursa Efek Surabaya sebagai pasar obligasi dan derivative. Bursa hasil penggabungan ini mulai beroperasi pada 1 Desember 2007. Objek penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah bank umum yang beroperasi di Indonesia yaitu sebanyak 41 bank yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dari tahun 2011 sampai dengan tahun 2013. Jumlah keseluruhan bank umum yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia adalah sebanyak 41 Bank dan yang memenuhi kriteria di atas sebanyak 8 bank. Pemilihan sampel dalam penelitian ini menggunakan metode purposive sampling, yaitu metode pemilihan sampel dengan kriteria tertentu sampel. Sampel dalam penelitian ini adalah: 1.
Bank Pan Indonesia Tbk (PNBN) 33
34
Bank didirikan tahun 1971 dan memperoleh izin sebagai bank devisa tahun 1972, Bank Pan Indonesia Tbk merupakan hasil merger Bank Kemakmuran, Bank Industri Djaja Indonesia dan Bank Industri & Dagang Indonesia. Mempunyai misi “Mentransformasi Bank Pan Indonesia Tbk menjadi salah satu bank konsumer dan bisnis terkemuka di Indonesia”. Memiliki sejarah yang panjang sebagai salah satu bank terkemuka di Indonesia, Bank Pan Indonesia Tbk mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia pada tahun 1982. Dengan fundamental yang kuat, Bank Pan Indonesia Tbk berhasil melewati krisis keuangan Asia 1998 sebagai Bank Kategori A, dan selanjutnya melangkah maju mengembangkan produk dan layanannya dibidang Perbankan Ritel dan Komersial. Dengan tetap mempertahankan pendekatan sebagai bank lokal dengan pelayanan personal, Bank Pan Indonesia Tbk memanfaatkan reputasi yang telah terbina sekian lama di segmen perbankan korporasi, untuk berkembang menjadi salah satu bank SME terdepan di Indonesia, serta membangun basis nasabah ritel yang kuat. Melalui beragam produk dan layanan di segmen perbankan Konsumer, SME dan Mikro, Komersial, Korporat, dan Tresuri, Bank Pan Indonesia Tbk terus menjaga komitmen untuk tumbuh dengan kompetensi yang telah teruji dalam menciptakan nilai sejalan dengan prinsip kehati-hatian. Penghargaan yang didapatkan salah satunya, perusahaan Publik Terbaik di Sektor Keuangan oleh Bisnis Indonesia Award 2013, dan Peringkat 2 “Risk Management” Anugerah Perbankan Indonesia 2013
35
2.
Bank Internasional Indonesia Tbk (BNII) PT Bank Internasional Indonesia Tbk atau lebih dikenal BII, didirikan pada
15 Mei 1959. Setelah mendapat ijin sebagai bank devisa pada 1988, BII mencatatkan sahamnya pada Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek surabaya (sekarang Bursa Efek Indonesia) pada 1989. Sejak menjadi perusahaan publik, BII tumbuh menjadi salah satu bank swasta terkemuka di Indonesia. Dengan Visi “Menjadi relationship bank terkemuka di Indonesia yang hadir di tengah-tengah komunitas, memberikan layanan melalui produk dan solusi sesuai dengan kebutuhan serta layanan yang berkualitas tinggi”. Misi “Humanizing Financial Services”. Nilai Perusahaan : T
: Team Work
(Kami bekerja sama sebagai satu tim
yang didasari nilai saling menghargai dan rasa kebanggaan) I
: Integrity
(Kami
jujur,
profesional
dan
berlandaskan moral dalam semua kegiatan usaha kami) G
: Growth
(Kami memiliki keinginan yang kuat
untuk melakukan pengingkatan dan pembaharuan secara konsisten) E
: Excellence & Efficiency
(Kami
berkomitmen
untuk
menghasikan kinerja yang sempurna dan layanan prima) R
: Relationship Building
(Kami
secara
berkesinam-bungan
membangun hubungan kerjasama jangka panjang yang saling menguntungkan) Pada 2008, Malayan Banking Berhad (Maybank), bank terbesar di Malaysia dan salah satu grup keuangan terkemuka di ASEAN, mengakuisisi BII melalui anak perusahaan yang dimiliki sepenuhnya, Maybank offshore Corporate Services
36
(labuan) Sdn. Bhd. (MOCS). Sejak saat itu, Maybank menjadi pemegang saham utama BII melalui dua anak perusahaannya, Sorak Financial Holdings Pte. Ltd. (Sorak) dan MOCS. BII merupakan salah satu bank terbesar di Indonesia dengan jaringan internasional dan cabang yang tersebar di seluruh provinsi di Indonesia serta dua cabang luar negeri di Mauritius dan Mumbai. BII juga mengembangkan layanan e-banking melalui BII Mobile Banking, BII Internet Banking, Mobil kas keliling, ATM dan CDM (Cash Deposit Machine) yang terkoneksi dengan lebih dari 20.000 ATM tergabung dalam jaringan ATM PRIMA, ATM BERSAMA, ALTO, CIRRUS dan terhubung dengan 3.500 ATM Maybank di Singapura dan Malaysia melalui jaringan MEPS. BII menyediakan serangkaian produk dan jasa komprehensif bagi nasabah individu maupun korporasi melalui Retail Banking, Business Banking, dan Global Banking, serta pembiayaan otomotif melalui entitas anak WOM Finance untuk kendaraan roda dua dan BII Finance untuk kendaraan roda empat. 3.
Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA) Bank CIMB Niaga berdiri pada tanggal 26 September 1955 dengan nama
Bank Niaga. Pada dekade awal berdirinya, fokus utama adalah pada membangun nilai-nilai inti dan profesionalisme di bidang perbankan. Sebagai hasilnya, Bank Niaga dikenal luas sebagai penyedia produk dan layanan berkualitas yang terpercaya. Di tahun 1987, Bank Niaga membedakan dirinya dari para pesaingnya di pasar domestic dengan menjadi Bank yang pertama menawarkan nasabahnya layanan perbankan melalui mesin ATM di Indonesia. Pencapaian ini dikenal luas
37
sebagai masuknya Indonesia ke dunia perbankan modern. Kepemimpinan Bank dalam penerapan teknologi terkini semakin dikenal di tahun 1991 dengan menjadi yang pertama memberikan nasabahnya layanan perbankan online. Bank Niaga menjadi perusahaan terbuka di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya (kini Bursa Efek Indonesia/BEI) pada tahun 1989. Keputusan untuk menjadi perusahaan terbuka merupakan tonggak bersejarah bagi Bank dengan meningkatkan akses pendanaan yang lebih luas. Langkah ini menjadi katalis bagi pengembangan jaringan Bank di seluruh pelosok negeri. Pemerintah Republik Indonesia selama beberapa waktu pernah menjadi pemegang saham mayoritas Bank CIMB Niaga saat terjadinya krisis keuangan di akhir tahun 1990-an. Pada bulan November 2002, Commerce Asset-Holding Berhad (CAHB), kini dikenal luas sebagai CIMB Group Holdings Berhad (CIMB Group Holdings), mengakuisisi saham mayoritas Bank Niaga dari Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN). Di bulan Agustus 2007 seluruh kepemilikan saham berpindah tangan ke CIMB Group sebagai bagian dari reorganisasi internal untuk mengkonsolidasi kegiatan seluruh anak perusahaan CIMB Group dengan platform universal banking. Dalam transaksi terpisah, Khazanah yang merupakan pemilik saham mayoritas
CIMB
Group
Holdings
mengakuisisi
kepemilikan
mayoritas
LippoBank pada tanggal 30 September 2005. Seluruh kepemilikan saham ini berpindah tangan menjadi milik CIMB Group pada tanggal 28 Oktober 2008 sebagai bagian dari reorganisasi internal yang sama.
38
Sebagai pemilik saham pengendali dari Bank Niaga (melalui CIMB Group) dan LippoBank, sejak tahun 2007 Khazanah memandang penggabungan (merger) sebagai suatu upaya yang harus ditempuh agar dapat mematuhi kebijakan Single Presence Policy (SPP) yang telah ditetapkan oleh Bank Indonesia. Penggabungan ini merupakan merger pertama di Indonesia terkait dengan kebijakan SPP. Pada bulan Mei 2008, nama Bank Niaga berubah menjadi Bank CIMB Niaga. Kesepakatan Rencana Penggabungan Bank CIMB Niaga dan LippoBank telah ditandatangani pada bulan Juni 2008, yang dilanjutkan dengan Permohonan Persetujuan Rencana Penggabungan dari Bank Indonesia dan penerbitan Pemberitahuan Surat Persetujuan Penggabungan oleh Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia di bulan Oktober 2008. LippoBank secara resmi bergabung ke dalam Bank CIMB Niaga pada tanggal 1 November 2008 (Legal Day 1 atau LD1) yang diikuti dengan pengenalan logo baru kepada masyarakat luas. Bergabungnya LippoBank ke dalam Bank CIMB Niaga merupakan sebuah lompatan besar di sektor perbankan Asia Tenggara. Bank CIMB Niaga kini menawarkan nasabahnya layanan perbankan yang komprehensif di Indonesia dengan menggabungkan kekuatan di bidang perbankan ritel, UKM dan korporat dan juga layanan transaksi pembayaran. Penggabungan ini menjadikan Bank CIMB Niaga menjadi bank terbesar ke-5 dari sisi aset, pendanaan, kredit dan luasnya jaringan cabang. Dengan komitmennya pada integritas, ketekunan untuk menempatkan perhatian utama kepada nasabah dan semangat untuk terus unggul, Bank CIMB Niaga akan terus memanfaatkan seluruh daya yang dimilikinya untuk menciptakan sinergi dari penggabungan ini. Keseluruhannya merupakan nilai-
39
nilai inti Bank CIMB Niaga dan merupakan kewajiban yang harus dipenuhi bagi masa depan yang sangat menjanjikan. PT Bank CIMB Niaga, Tbk bertindak sebagai agen penjual efek Reksa Dana yang mendistribusikan 75 produk Reksa Dana. 4.
Bank Danamon Indonesia Tbk (BDMN) PT Bank Danamon Indonesia Tbk. didirikan pada 1956. Nama Bank
anam n berasal dari kata “dana m neter” dan pertama kali digunakan pada 1976, ketika perusahaan berubah nama dari Bank Kopra. Pada 1988, Bank Indonesia meluncurkan paket reformasi perbankan yang dikenal dengan “Paket Okt ber 988” atau PA
O 88. ujuan utama PA
O 88
adalah untuk membangun kompetisi dalam sektor perbankan dengan memberikan kemudahan persyaratan, termasuk liberalisasi peraturan tentang pendirian bank swasta domestik baru dan bank joint-venture. Sebagai hasil dari reformasi ini, Bank Danamon menjadi salah satu bank valuta asing pertama di Indonesia, dan menjadi perusahan publik yang tercatat di Bursa Efek Jakarta. Danamon telah bertekad untuk menjadi “ embaga Ind nesia” yang keberadaanya diperhitungkan.
euangan erkemuka di
anam n bertujuan mencapai
posisi ini dengan menjadi organisasi yang berpusat pada nasabah; yang melayani semua segmen, dengan menawarkan nilai yang unik untuk masing-masing segmen, berdasarkan keunggulan penjualan dan pelayanan, dengan didukung oleh teknologi kelas dunia. Sejalan dengan upaya ini, Danamon beraspirasi menjadi perusahaan pilihan untuk berkarya dan dihormati oleh semua pihak pemangku
40
kepentingan, sementara memegang teguh kelima nilai perusahaan yaitu: peduli, jujur, mengupayakan yang terbaik, kerjasama, dan profesionalisme yang disiplin. Tumpuan Danamon untuk memenuhi semua kebutuhan nasabahnya tercermin
dari
pendekatan
bisnis.
Fokus
perbankan
yang
universal,
diimplementasikan pada tahun 2003 menentukan arah ekspansi bisnis Danamon ke depan. Pada akhir 2004, Danamon telah melengkapi rangkaian segmen usahanya, mulai dari mass market, perbankan komersial dan UKM, perbankan ritel, bisnis kartu kredit, perbankan syariah, perbankan korporasi, tresuri, pasar modal dan lembaga keuangan, serta Adira Finance. Pada 2004 Danamon juga membangun bisnis asuransi dan bisnis keuangan rumah tangga lewat Adira Insurance dan Adira Kredit (dulunya Adira Quantum). Pembelian bisnis kartu American Express di Indonesia pada 2006 memposisikan Danamon sebagai salah satu penerbit kartu terbesar di Indonesia. Sebagai surviving entity dari peleburan 9 Bank Taken Over (BTO) pada masa krisis keuangan Asia di akhir 1990-an, Danamon telah bangkit menjadi salah satu bank swasta terbesar dan terkuat di Asia. Didukung oleh lebih dari 50 tahun pengalaman, Danamon terus berupaya untuk memenuhi brand promise-nya untuk menjadi bank yang “bisa mewujudkan setiap keinginan nasabah”. Danamon adalah salah satu institusi keuangan terbesar di Indonesia dari jumlah
pegawai
– sekitar
60,618
(termasuk
karyawan
anak
perusahaan) pada Desember 2014 - yang berfokus untuk merealisasikan visinya: “ ita peduli dan membantu jutaan rang mencapai kesejahteraan.”
41
Danamon adalah bank ke-enam terbesar di Indonesia berdasarkan aset, dengan jaringan sejumlah sekitar 2.074 pada akhir Maret 2015, terdiri dari antara lain kantor cabang konvensional, unit Danamon Simpan Pinjam (DSP) dan unit Syariah, serta kantor-kantor cabang anak perusahaannya. Danamon juga didukung oleh serangkaian fasilitas perbankan elektronik yang komprehensif.
5.
Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) Sebagai bank pertama yang dimiliki oleh Pemerintah Indonesia, Bank
Negara Indonesia Tbk yang berdiri pada tahun 1946 mengawali sejarahnya dengan menjalankan fungsi bank sentral. Visi Bank Negara Indonesia Tbk menjadi bank yang unggul, terkemuka, dan terdepan dalam layanan dan kinerja. Baru pada tahun 1955, Bank Negara Indonesia Tbk meninggalkan fungsinya sebagai bank sentral dan beroperasi sebagai bank komersial. Bank Negara Indonesia Tbk merupakan bank BUMN (Badan Usaha Milik Negara) pertama yang menjadi perusahaan publik setelah mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya pada tahun 1996. Untuk memperkuat struktur keuangan dan daya saingnya di tengah industry perbankan nasional, Bank Negara Indonesia Tbk melakukan sejumlah aksi korporasi, antara lain proses rekapitalisasi oleh Pemerintah di tahun 1999, divestasi saham Pemerintah di tahun 2007, dan penawaran umum saham terbatas di tahun 2010. Saat ini, 60% sahamsaham Bank Negara Indonesia Tbk dimiliki oleh Pemerintah Republik Indonesia, sedangkan 40% sisanya dimiliki oleh masyarakat, baik individu maupun institusi, domestik dan asing.
42
Menawarkan beragam produk dan layanan jasa keuangan, Bank Negara Indonesia Tbk kini tercatat sebagai bank nasional terbesar ke-4 di Indonesia, dilihat dari total aset, total kredit maupun total dana pihak ketiga. Dalam memberikan layanan finansial secara terpadu, Bank Negara Indonesia Tbk didukung oleh sejumlah anak perusahaan, yakni Bank BNI Syariah, BNI Multi Finance, BNI Securities, BNI Life Insurance, dan BNI Remittance. 6.
Bank Central Asia Tbk (BBCA) Visi Bank pilihan utama andalan masyarakat, yang berperan sebagai pilar
penting perekonomian Indonesia. Misi Membangun institusi yang unggul di bidang penyelesaian pembayaran dan solusi keuangan bagi nasabah bisnis dan perseorangan. Perbankan transaksi tetap menjadi bisnis inti Bank Central Asia Tbk. Perbankan transaksi merupakan salah satu kekuatan utama Bank Central Asia Tbk dan memberikan fondasi yang kokoh dalam penghimpunan dana serta memungkinkan Bank untuk menawarkan beragam produk dan jasa keuangan sekaligus meningkatkan hubungan dengan nasabah. Bank Central Asia Tbk memiliki komitmen untuk memperkuat jaringan nasabah dengan mendefinisikan ulang segmentasi dan melakukan pendekatan yang berbeda untuk setiap segmen nasabah. Bank Central Asia Tbk secara berkesinambungan terus membangun infrastruktur teknologi informasi, cash management platform, jaringan transaksi elektronik, dan jaringan cabang fisik yang pada gilirannya memperkuat bisnis transaksi perbankan.
43
Beberapa penghargaan yang didapatkan Alpha – Southeast Asia Kebijakan Dividen Paling Konsisten pada tahun 2013, dan The Forbes Global 2000 BCA masuk ke peringkat 613 pada Forbes Global 2000 tahun 2013. 7.
Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) Bank Mandiri didirikan pada 2 Oktober 1998, sebagai bagian dari program
restrukturisasi perbankan yang dilaksanakan oleh pemerintah Indonesia. Pada bulan Juli 1999, empat bank pemerintah yaitu Bank Bumi Daya, Bank Dagang Negara, Bank Ekspor Impor Indonesia dan Bank Pembangunan Indonesia dilebur menjadi Bank Mandiri, dimana masing-masing bank tersebut memiliki peran yang tak terpisahkan dalam pembangunan perekonomian Indonesia. Sampai dengan hari ini, Bank Mandiri meneruskan tradisi selama lebih dari 140 tahun memberikan kontribusi dalam dunia perbankan dan perekonomian Indonesia. Segera setelah merger, Bank Mandiri melaksanakan proses konsolidasi secara menyeluruh. Pada saat itu, kami menutup 194 kantor cabang yang saling berdekatan dan rasionalisasi jumlah karyawan dari jumlah gabungan 26.600 menjadi 17.620. Brand Bank Mandiri diimplementasikan ke semua jaringan dan seluruh kegiatan periklanan dan promosi lainnya. Salah satu prestasi Bank Mandiri yang paling signifikan adalah dengan mengganti platform teknologinya secara menyeluruh. Bank Mandiri mewarisi total 9 core banking system yang berbeda dari 4 bank pendahulunya. Bank Mandiri segera berinvestasi untuk mengkonsolidasikan sistem-sistem dari platform yang terkuat. Dibutuhkan tiga tahun dan dana sebesar US$ 200 Juta demi mengembangkan program untuk menggantikan core banking platform sebelumnya agar sesuai dengan standar
44
perbankan ritel. Kini infrastruktur IT Bank Mandiri telah menyediakan system pengolahan data straigth-through dan interface yang seragam bagi pelanggannya. Sesuai dengan visi kami, Bank Mandiri memasuki segmen bisnis yang menguntungkan dan memiliki prospek tumbuh, sekaligus berperan sebagai institusi perbankan yang komprehensif. Untuk itu, Bank Mandiri berfokus pada segmen korporasi, komersial, mikro & ritel, serta pembiayaan konsumen dengan strategi yang berbeda di setiap bisnisnya dan bersinergi dengan seluruh segmen pasar yang ada. Selain itu, Bank Mandiri juga memiliki visi untuk menjadi bank terdepan di Indonesia. Sebagai bank publik, visi Bank Mandiri untuk menjadi bank blue chip publik di Asia. 8.
Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) Bank Rakyat Indonesia atau dikenal dengan sebutan BRI, adalah salah satu
bank milik pemerintah yang terbesar di Indonesia. Pada awalnya Bank Rakyat Indonesia didirikan di Purwokerto, Jawa Tengah oleh Raden Bei Aria Wirjaatmadja dengan nama De Poerwokertosche Hulp en Spaarbank der Inlandsche Hoofden atau "Bank Bantuan dan Simpanan Milik Kaum Priyayi Purwokerto", suatu lembaga keuangan yang melayani orang-orang berkebangsaan Indonesia (pribumi). Lembaga tersebut berdiri tanggal 16 Desember 1895, yang kemudian dijadikan sebagai hari kelahiran BRI. Pada periode setelah kemerdekaan RI, berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 1 tahun 1946 Pasal 1 disebutkan bahwa BRI adalah sebagai Bank Pemerintah pertama
di
Republik Indonesia. Dalam masa perang mempertahankan
kemerdekaan pada tahun 1948, kegiatan BRI sempat terhenti untuk sementara
45
waktu dan baru mulai aktif kembali setelah perjanjian Renville pada tahun 1949 dengan berubah nama menjadi Bank Rakyat Indonesia Serikat. Pada waktu itu melalui PERPU No. 41 tahun 1960 dibentuklah Bank Koperasi Tani dan Nelayan (BKTN) yang merupakan peleburan dari BRI, Bank Tani Nelayan dan Nederlandsche Maatschappij (NHM). Kemudian berdasarkan Penetapan Presiden (Penpres) No. 9 tahun 1965, BKTN diintegrasikan ke dalam Bank Indonesia dengan nama Bank Indonesia Urusan Koperasi Tani dan Nelayan. Setelah berjalan selama satu bulan, keluar Penpres No. 17 tahun 1965 tentang pembentukan bank tunggal dengan nama Bank Negara Indonesia. Dalam ketentuan baru itu, Bank Indonesia Urusan Koperasi, Tani dan Nelayan (eks BKTN) diintegrasikan dengan nama Bank Negara Indonesia unit II bidang Rural, sedangkan NHM menjadi Bank Negara Indonesia unit II bidang Ekspor Impor (Exim). Berdasarkan Undang-Undang No. 14 tahun 1967 tentang Undang-undang Pokok Perbankan dan Undang-undang No. 13 tahun 1968 tentang Undang-undang Bank Sentral, yang intinya mengembalikan fungsi Bank Indonesia sebagai Bank Sentral dan Bank Negara Indonesia Unit II Bidang Rular dan Ekspor Impor dipisahkan masing-masing menjadi dua Bank yaitu Bank Rakyat Indonesia dan Bank Ekspor Impor Indonesia. Selanjutnya berdasarkan Undang-undang No. 21 tahun 1968 menetapkan kembali tugas-tugas pokok BRI sebagai bank umum. Sejak 1 Agustus 1992 berdasarkan Undang-Undang Perbankan No. 7 tahun 1992 dan Peraturan Pemerintah RI No. 21 tahun 1992 status BRI berubah menjadi perseroan terbatas. Kepemilikan BRI saat itu masih 100% di tangan Pemerintah
46
Republik Indonesia. Pada tahun 2003, Pemerintah Indonesia memutuskan untuk menjual 30% saham bank ini, sehingga menjadi perusahaan publik dengan nama resmi PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk., yang masih digunakan sampai dengan saat ini. Secara lebih detail, dinamika Profitabilitas (ROA (Return On Asset)), Kecukupan Modal (CAR (Capital Adequacy Ratio)), dan Likuiditas (LDR (Loan to Deposit Ratio)) dapat dilihat pada Tabel 4.1 Data ROA (Return On Asset) NO 1
NAMA BANK Bank Pan Indonesia Tbk (PNBN) Bank
Internasional
Indonesia
2011
2012
2013
2.02
1.96
1.85
1.13
1.62
1.71
2.85
3.18
2.76
2.60
2.70
2.50
Tbk
2 (BNII) 3
Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA) Bank
Danamon
Indonesia
Tbk
4 (BDMN) 5
Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI)
2.94
2.92
3.36
6
Bank Central Asia Tbk (BBCA)
3.80
3.60
3.80
7
Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI)
3.37
3.55
3.66
4.93
5.15
5.03
Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk 8 (BBRI) Sumber : Data IDX (diolah)
47
Tabel 4.1 di atas menunjukkan bahwa nilai ROA tertinggi sebesar 5.15% dimiliki oleh bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk tahun 2012 dan nilai ROA terendah sebesar 1.13% terdapat pada Bank Internasional Indonesia Tbk tahun 2011. Hal ini menunjukkan bahwa secara statistik selama periode penelitian besarnya ROA (Return On Asset) dari bank-bank umum yang go publik telah memenuhi standar yang ditetapkan oleh Bank Indonesia adalah berkisar antara 0,5% s.d 1,25%. Tabel 4.2 Data CAR (Capital Adequacy Ratio) NO 1
NAMA BANK Bank Pan Indonesia Tbk (PNBN) Bank
Internasional
Indonesia
2011
2012
2013
17.50
14.67
15.32
11.83
12.83
12.72
13.16
15.16
15.36
17.60
18.90
17.90
Tbk
2 (BNII) 3
Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA) Bank
Danamon
Indonesia
Tbk
4 (BDMN) 5
Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI)
17.63
16.67
15.09
6
Bank Central Asia Tbk (BBCA)
12.70
14.20
15.70
7
Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI)
15.34
15.48
14.93
14.96
16.95
16.99
Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk 8 (BBRI) Sumber : Data IDX (diolah)
48
Tabel 4.2 di atas menunjukkan bahwa nilai CAR tertinggi sebesar 18.90% dimiliki oleh Bank Danamon Indonesia Tbk tahun 2012 dan nilai CAR terendah sebesar 11.83% terdapat pada bank Internasional Indonesia Tbk tahun 2011. Hal ini menunjukkan bahwa secara statistik selama periode penelitian besarnya CAR (Capital Adequacy Ratio) dari bank-bank umum yang go public telah memenuhi standar yang ditetapkan oleh Bank Indonesia adalah minimal 8%. Tabel 4.3 Data LDR (Loan to Deposit Ratio) NO 1
NAMA BANK Bank Pan Indonesia Tbk (PNBN) Bank
Internasional
Indonesia
2011
2012
2013
80.36
88.46
87.71
88.86
87.34
87.04
94.41
95.04
94.49
98.30
100.70
95.10
Tbk
2 (BNII) 3
Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA) Bank
Danamon
Indonesia
Tbk
4 (BDMN) 5
Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI)
70.40
77.52
85.30
6
Bank Central Asia Tbk (BBCA)
61.70
68.60
75.40
7
Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI)
71.65
77.66
82.97
76.20
79.85
88.54
Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk 8 (BBRI) Sumber : Data IDX (diolah) Tabel 4.3 di atas menunjukkan bahwa nilai LDR tertinggi sebesar 100.70% dimiliki oleh bank Danamon Indonesia Tbk tahun 2012 dan nilai LDR terendah
49
sebesar 55.20% terdapat pada bank Central Asia Tbk tahun 2010. Hal ini menunjukkan bahwa secara statistik selama periode penelitian besarnya LDR (Loan to Deposit Ratio) dari bank-bank umum yang go publik telah memenuhi standar yang ditetapkan oleh Bank Indonesia adalah maksimal 110%. 4.2 Hasil Uji Analisis Regresi Linier Berganda 4.2.1 Statistik Deskriptif Tabel 4.4 Statistik Deskriptif Descriptive Statistics Mean Std. Deviation
N
Y_ROA
3.0413
1.06576
24
XI_CAR
15.3996
1.87379
24
X2_LDR
83.9000
10.14475
24
Sumber : Hasil pengolahan data dengan SPSS versi 20.0 Tabel 4.4 Di atas menunjukkan jumlah data yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 24 sampel yang diteliti selama 3 tahun (tahun 2011 s.d tahun
2013).
Data
tersebut
diambil
dari
laporan
tahunan
bank
di
http://www.idx.co.id/. Berdasarkan hasil perhitungan data di atas tampak bahwa Standar Deviasi ROA (Return On Assets) sebesar 1,07% dengan nilai mean (ratarata) yaitu sebesar 3,04% diperoleh dari jumlah data pengamatan sebanyak 24 sampel.
50
Standar Deviasi CAR (Capital Adequacy Ratio) sebesar 1,87% dengan nilai mean (rata-rata) yaitu sebesar 15,40% diperoleh dari jumlah data pengamatan sebanyak 24 sampel. Hal ini menunjukkan bahwa selama periode 2011 s.d 2013, secara statistik dapat dijelaskan bahwa tingkat kecukupan modal sudah memenuhi standar yang ditetapkan Bank Indonesia yaitu minimal 8%. Rasio LDR (Loan to Deposit Ratio) dengan nilai Standar Deviasi sebesar 10,14% dengan nilai mean (rata-rata) yaitu sebesar 83,90% diperoleh dari jumlah data pengamatan sebanyak 24 sampel. Tabel 4.5 Koefisien Regresi Linier Berganda
Model
Unstandardized Coefficients
B
1
(Const ant) XI_C AR X2_L DR
Std. Error
Coefficientsa Standard t ized Coeffici ents Beta
Sig.
3.997
2.119
1.887
.073
.202
.108
.355 1.867
.076
-.048
.020
2.427
.024
-.461
Correlations
Zeroorder
Parti al
Part
.262
.377
.348
-.390 -.468 -.452
a. Dependent Variable: Y_ROA Sumber : Hasil pengolahan data dengan SPSS versi 20.0 Berdasarkan tabel 4.5 Koefisien Regresi Linier Berganda, maka dapat diperoleh persamaan Regresi Linier Berganda sebagai berikut : Y = a + b1X1 + b2X2 + e
51
ROA = a + b1CAR + b2 LDR Y = 3,997 + 0,202X1 - 0,048X2 ROA = 3,997 + 0,202CAR - 0,048LDR Dari hasil persamaan regresi linier berganda tersebut di atas maka dapat dianalisis sebagai berikut : a.
Konstanta sebesar 3,997 menyatakan bahwa jika nilai Capital Adequacy Ratio (CAR), dan Loan to Deposit Ratio (LDR) adalah Nol maka pertumbuhan laba bank yang terjadi adalah sebesar 3,997.
b.
Koefisien regresi Capital Adequacy Ratio (CAR) sebesar 0,202 menyatakan bahwa setiap penambahan Capital Adequacy Ratio (CAR) sebesar 1%, maka akan meningkatkan pertumbuhan laba bank sebesar 20.2%.
c.
Koefisien regresi Loan to Deposit Ratio (LDR) sebesar -0,048 menyatakan bahwa setiap penambahan Loan to Deposit Ratio (LDR) sebesar 1%, maka akan menurunkan pertumbuhan laba bank sebesar 4.8%.
52
4.3 Hasil Uji T (Uji Parsial) Tabel 4.6 Hasil Uji T Coefficientsa Model Unstandardized Standard Coefficients ized Coeffici ents B
1
(Const ant) XI_C AR
Std. Error
t
Sig.
Beta
3.997
2.119
1.887
.073
.202
.108
.355 1.867
.076
2.427
.024
X2_L -.048 .020 DR a. Dependent Variable: Y_ROA
-.461
Correlations
Zeroorder
Parti al
Part
.262
.377
.348
-.390 -.468 -.452
Sumber : Hasil pengolahan data dengan SPSS versi 20.0 Pengaruh dari masing-masing variabel Capital Adequacy Ratio (CAR), dan Loan to Deposit Ratio (LDR) terhadap Profitabilitas (ROA) dapat dilihat dari arah tanda dan tingkat signifikansi. Variabel Capital Adequacy Ratio (CAR) mempunyai arah yang positif dengan nilai 0.202 sedangkan variabel Loan to Deposit Ratio (LDR) menunjukkan arah negatif dengan nilai 0.048. Pengaruh kesemua variabel tersebut adalah: Capital Adequacy Ratio (CAR) berpengaruh positif tidak signifikan terhadap Profitabilitas (ROA). Capital Adequacy Ratio (CAR) merupakan rasio kecukupan modal yang menunjukkan kemampuan bank dalam mempertahankan
53
modal
yang
mencukupi
dan
kemampuan
manajemen
bank
dalam
mengidentifikasi, mengukur, mengawasi, dan mengontrol risiko-risiko yang timbul yang dapat berpengaruh terhadap besarnya modal bank. Kondisi permodalan bank umum pada periode tiga tahun pengamatan (periode 2011 s.d 2013) sangat baik, dimana rata-rata CAR adalah sebesar 15,40% (jauh diatas standar minimal CAR bank yaitu 8%). Kondisi ini menjelaskan bahwa perbankan mengandalkan pinjaman sebagai sumber pendapatan dan tidak menggunakan seluruh potensi modalnya untuk meningkatkan profitabilitas bank (seperti misalnya pengembangan produk dan jasa diluar pinjaman yang dapat meningkatkan fee base income) (Hutagalung, esther : jurnal ). Hal tersebut menyebabkan CAR tidak menjadi faktor yang berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas bank. Dalam penelitian yang dilakukan selama periode penelitian CAR dari bank sampel yang digunakan menunjukkan bahwa peningkatan CAR cenderung konstan, maka peningkatan yang konstan tidak memberikan konstribusi yang tinggi terhadap peningkatan laba (Mitasari, Dwihilda : jurnal 2013). Hasil temuan ini diperkuat oleh hasil penelitian, Irmawati dan Dewi Kartika Sari (2014), Defri (2012), Hiras Pasaribu dan Rosa Luxita Sari (2011). Loan to Deposit Ratio (LDR) berpengaruh secara parsial terhadap profitabilitas dapat dibuktikan dengan nilai signifikan sebesar 0.042 < 0.05 tingkat signifikansi α
5
. 5 . Dalam penelitian Loan to Deposit Ratio
(LDR) yang dilakukan selama periode kemungkinan dalam periode penelitian bank sampel mengalami kredit macet sehingga bank tidak dapat menerima pendapatan bunga yang sudah diprediksikan sebelumnya (Mitasari, Dwihilda :
54
jurnal 2013). Hasil temuan ini diperkuat oleh hasil penelitian, Irmawati dan Dewi Kartika Sari (2014), Dwihilda Rezha Mitasari (2013), dan Hiras Pasaribu dan Rosa Luxita Sari (2011). Serta diperkuat oleh Veithzal (2013:152) bahwa jika likuidity positif, berarti bank harus mencari dana di pasar uang untuk menutupi proyeksi kekurangan likuiditasnya. Demikian pula sebaliknya, bila rasio negative berarti ada kelebihan dana untuk ditempatkan. Sehingga hipotesis yang menyatakan “Likuiditas yang diukur dengan Loan to Deposit Ratio (LDR) secara parsial berpengaruh terhadap Profitabilitas ROA ” dapat diterima. Sehingga dapat disimpulkan bahwa Likuiditas yang diukur dengan Loan to Deposit Ratio (LDR) dominan pengaruhnya terhadap Profitabilitas (ROA) dapat dibuktikan dengan nilai signifikan sebesar 0.042 < 0.05 sedangkan nilai signifikan CAR (Capital Adequacy Ratio) sebesar 0.206 > 0.05 (tingkat signifikansi α
5
= 0.05). 4.4 Hasil Uji F (Uji Simultan) Uji statistik F atau Analisis Of Variance (ANOVA) pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel independen yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variable dependennya. Nilai F dalam tabel ANOVA juga untuk melihat apakah model yang digunakan sudah tepat atau tidak. Hasil perhitungan Uji F ini dengan menggunakan SPSS versi 20.00 dapat dilihat pada
55
Tabel 4.7 Hasil Uji F
Model
1
Regression Residual Total
Sum of Squares 7.121 19.003 26.124
ANOVAa df 2 21 23
Mean Square 3.561 .905
F
Sig.
3.935
.035b
a. Dependent Variable: Y_ROA b. Predictors: (Constant), X2_LDR, XI_CAR Sumber : Hasil pengolahan data dengan SPSS versi 20.0 Berdasarkan hasil SPSS pada table 4.6 diperoleh nilai signifikan sebesar 0.035 yang lebih kecil dari 0.05 (tingkat signifikansi α
5
. 5 , sehingga
dapat disimpulkan bahwa variable Capital Adequacy Ratio (CAR), dan Loan to Deposit Ratio (LDR) mempunyai pengaruh simultan signifikan terhadap pr fitabilitas.
ehingga hip tesis yang menyatakan “Kecukupan Modal yang
diukur dengan Capital Adequacy Ratio (CAR) dan Likuiditas yang diukur dengan Loan to Deposit Ratio (LDR) secara simultan berpengaruh terhadap Profitabilitas ROA ” dapat diterima. a. Hasil Uji Koefisien Determinan atau R Square Kekuatan pengaruh variabel bebas terhadap variasi variabel terikat dapat diketahui dari besarnya nilai koefisien determinan (R2), yang berada antara nol dan satu.
56
Tabel 4.8 Hasil Uji Koefisien Determinan Model Summaryb Mo del
1
R
.522a
R Adjuste Std. Change Statistics Squar dR Error of R F df1 df2 e Square the Square Chan Estimat Change ge e .273
.203
.95127
.273 3.935
2
Sig. F Change
21
.035
a. Predictors: (Constant), X2_LDR, XI_CAR b. Dependent Variable: Y_ROA Sumber : Hasil pengolahan data dengan SPSS versi 20.0 Koefisien Determinasi (R2) mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien determinasi adalah diantara nol dan satu. Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variabel independen dalam menerangkan variabel dependen sangat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen (Ghozali, 2011). Tabel 4.8 R square menjelaskan seberapa besar variasi Y yang disebabkan oleh X, dari hasil perhitungan diperoleh nilai R2 sebesar 0.273 atau 27.3% artinya 27.3% profitabilitas dipengaruhi oleh kedua variabel bebas CAR, dan LDR. Dengan kata lain, besarnya pengaruh variabel lain adalah 100% - 27.3% = 72,7% atau 7.270 dipengaruhi oleh faktor-faktor lain di luar model.
57
b. Grafik a. Histogram Sejenis grafik tipe Bar yang digunakan untuk menggambarkan suatu distribusi frekuensi, dan juga dipakai untuk melihat apakah sebuah data berdistribusi normal atau tidak.
Grafik 4.1 Histogram Grafik 4.1 di atas menunjukkan data yang diolah sebanyak 32, dengan standart deviasi 0.967 serta garis lengkung pada bar menunjukkan kurva berdistribusi normal.
58
b. Profitability Plot (P-P) Grafik Profitability Plot (P-P) bertujuan untuk menguji apakah sebuah data mempunyai distribusi yang sama dengan suatu bentuk distribusi teoritis tertentu yang diingikan atau tidak. Distribusi teoritis bisa berupa distribusi normal, distribusi chi square, gamma dan sebagainya.
Gerafik 4.2 Grafik Profitability Plot (P-P) Grafik 4.2 Profitability Plot (P-P) di atas menunjukkan pola titik-titik pada grafik ini tidak jauh dan membentuk pola mendekati garis diagonalnya, sehingga hasil data yang diolah berdistribusi normal.
59
4.5 Interpretasi / Pembahasan Dari hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa secara parsial variabel Likuiditas yang diukur dengan Loan to Deposit Ratio (LDR) berpengaruh negatif signifikan terhadap Profitabilitas (ROA), dan secara simultan Kecukupan Modal yang diukur dengan Capital Adequacy Ratio (CAR) dan Likuiditas yang diukur dengan Loan to Deposit Ratio (LDR) berpengaruh terhadap Profitabilitas (ROA). Hasil pengujian hipotesis 1 sampai 2 dapat diuraikan sebagai berikut: 4.5.1 Likuiditas yang diukur dengan Loan to Deposit Ratio (LDR) secara parsial berpengaruh terhadap Profitabilitas (ROA) Adanya penurunan Loan to Deposit Ratio (LDR) mempunyai pengaruh negative signifikan terhadap Profitabilitas (ROA) bank. Dan Loan to Deposit Ratio (LDR) berpengaruh secara parsial terhadap profitabilitas dapat dibuktikan dengan nilai signifikan sebesar . 42 < . 5 tingkat signifikansi α
5
. 5.
Hasil temuan ini diperkuat oleh hasil penelitian, Irmawati dan Dewi Kartika Sari (2014), Dwihilda Rezha Mitasari (2013), dan Hiras Pasaribu dan Rosa Luxita Sari (2011). Serta diperkuat oleh Veithzal (2013:152) bahwa jika likuidity positif, berarti bank harus mencari dana di pasar uang untuk menutupi proyeksi kekurangan likuiditasnya. Demikian pula sebaliknya, bila rasio negative berarti ada kelebihan dana untuk ditempatkan. Sehingga hip tesis yang menyatakan “Likuiditas yang diukur dengan Loan to Deposit Ratio (LDR) secara parsial berpengaruh terhadap Profitabilitas ROA ” dapat diterima.
60
4.5.2 Kecukupan Modal yang diukur dengan Capital Adequacy Ratio (CAR) dan Likuiditas yang diukur dengan Loan to Deposit Ratio (LDR) secara simultan berpengaruh terhadap Profitabilitas (ROA) Berdasarkan hasil SPSS pada table 4.6 diperoleh nilai signifikan sebesar 0.035 yang lebih kecil dari 0.05 (tingkat signifikansi α
5
. 5 , sehingga
dapat disimpulkan bahwa variable Capital Adequacy Ratio (CAR), dan Loan to Deposit Ratio (LDR) mempunyai pengaruh simultan signifikan terhadap profitabilitas. ehingga hip tesis yang menyatakan “Kecukupan Modal yang diukur dengan Capital Adequacy Ratio (CAR) dan Likuiditas yang diukur dengan Loan to Deposit Ratio (LDR) secara simultan berpengaruh terhadap Profitabilitas ROA ” dapat diterima. Hasil temuan ini diperkuat oleh hasil penelitian, Irmawati dan Dewi Kartika Sari (2014), Defri (2012), Dwihilda Rezha Mitasari (2013), dan Hiras Pasaribu dan Rosa Luxita Sari (2011).
BAB V PENUTUP 3.6 Kesimpulan Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Kecukupan Modal yang diukur dengan Capital Adequacy Ratio (CAR) dan Likuiditas yang diukur dengan Loan to Deposit Ratio (LDR) terhadap Profitabilitas (ROA) bank-bank go public periode 2011 s.d 2013 serta mengetahui variabel mana yang paling berpengaruh (dominan). Dari rumusan masalah yang diajukan, maka analisis data yang telah dilakukan dan pembahasan yang telah dikemukakan pada bab sebelumnya maka dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut: 1. Apakah Kecukupan Modal yang diukur dengan Capital Adequacy Ratio (CAR) dan Likuiditas yang diukur dengan Loan to Deposit Ratio (LDR) secara parsial berpengaruh terhadap Profitabilitas (ROA) ? Dari hasil pengujian regresi linier berganda, diketahui konstanta sebesar 3,997. Capital Adequacy Ratio (CAR) mempunyai pengaruh positif tidak signifikan sebesar 0,202, dan Loan to Deposit Ratio (LDR) sebesar -0,048 berpengaruh negatif signifikan terhadap Profitabilitas (ROA) bank-bank go publik periode 2011 s.d 2013. Dalam penelitian yang dilakukan selama periode penelitian Capital Adequacy Ratio (CAR) dari bank sampel yang digunakan menunjukkan bahwa peningkatan Capital Adequacy Ratio (CAR) cenderung konstan, maka
61
62
peningkatan yang konstan tidak memberikan konstribusi yang tinggi terhadap peningkatan laba. Dalam penelitian Loan to Deposit Ratio (LDR) yang dilakukan selama periode kemungkinan dalam periode penelitian bank sampel mengalami kredit macet sehingga bank tidak dapat menerima pendapatan bunga yang sudah diprediksikan sebelumnya. Dengan penelitian Loan to Deposit Ratio (LDR) berpengaruh negatif signifikan, hal ini menggambarkan bahwa kemampuan bank dalam memenuhi kewajiban atas dana pihak ketiga sudah cukup baik namun belum berjalan optimal. 2. Apakah Kecukupan Modal yang diukur dengan Capital Adequacy Ratio (CAR) dan Likuiditas yang diukur dengan Loan to Deposit Ratio (LDR) secara simultan berpengaruh terhadap Profitabilitas (ROA) ? Dari hasil pengujian secara parsial dan secara serempak (uji T dan uji F). Hip tesis
yang menyatakan “Likuiditas yang diukur dengan Loan to Deposit
Ratio (LDR) secara parsial berpengaruh terhadap Profitabilitas ROA ” dapat diterima.
erta hip tesis 2 yang menyatakan “Kecukupan Modal yang diukur
dengan Capital Adequacy Ratio (CAR) dan Likuiditas yang diukur dengan Loan to Deposit Ratio (LDR) secara simultan berpengaruh terhadap Profitabilitas ROA ” dapat diterima. Dari keseluruhan hasil pengujian, juga dapat diketahui untuk variabel yang dominan pengaruhnya terhadap Profitabilitas (ROA) adalah Loan to Deposit Ratio (LDR).
63
3.7 Saran Adapun saran-saran yang dapat diberikan melalui hasil penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Bagi perusahaan, hendaknya memperhatikan nilai Capital Adequacy Ratio (CAR), Loan to Deposit Ratio (LDR) untuk menciptakan kredit yang tinggi dan diimbangi dengan kemampuan untuk memenuhi kredit tersebut, berusaha menekan biaya operasional untuk meningkatkan efisiensi operasional perusahaan, serta dapat merangsang pertumbuhan laba yang lebih optimal. 2. Penelitian lanjutan yang sejenis dengan penelitian ini hendaknya memperluas sampel penelitian, data penelitian, maupun kedalaman analisisnya. Misalnya dengan menggunakan periode pengamatan yang lebih panjang. 3. Penelitian selanjutnya diharapkan dapat menambah faktor-faktor lain, yang mempengaruhi variabel dependen di luar dari variabel Capital Adequacy Ratio (CAR), dan Loan to Deposit Ratio (LDR).
DAFTAR PUSTAKA ______. Semester 3. Modul : Manajemen Perbankan. Universitas Wijaya Putra Surabaya. ______. Semester 5. Modul : Analisa Data Kuantitatif. Universitas Wijaya Putra Surabaya. ______. Semester 7. Modul : Analisa Laporan Keuangan Universitas Wijaya Putra Surabaya. Atmaja, Lukas Setia. 2009. Statistika Untuk Bisnis dan Ekonomi. Yogyakarta: C.V ANDI OFFSET. Defri. 2012. Jurnal : Pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR), Likuiditas dan Efisiensi Operasional Terhadap Profitabilitas Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di BEI. Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Padang. Ghozali, Imam. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate dengan program SPSS. BP – Universitas Diponegoro. Semarang. Hanafi, Mahmudah dan Abdul Halim. 2009. Analisis Laporan Keuangan. Cetakan Pertama, Edisi Keempat. Unit Penerbitan dan Percetakan Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen YKPN. Yogyakarta. Haryati, Risma. 2011. The Influence Of Working Capital and Liquidity on Profitability. Jakarta. http://www.bi.go.id/ http://www.idx.co.id/ http://www.infobanknews.com/ http://www.liputan6.com/ http://www.lps.go.id/ http://www.ojk.go.id/ http://www.sahamok.com/
64
65
Hutagalung, Esther Novelina. 2013. Jurnal : Analisa Rasio Keuangan terhadap Kinerja Bank Umum di Indonesia. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya Malang. Idris. 2010. Aplikasi Model Analisis Data Kuantitatif dengan Program SPSS. FEUNP. Padang. Irmawati dan Dewi Kartika Sari. 2014. Jurnal : Analisis Pengaruh CAR, LDR, dan NIM terhadap ROA (studi kasus pada PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 20082012. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Surakarta. Iskandar. 2008. Metodologi Penelitian Pendidikan dan Sosial (Kuantitatif dan Kualitatif). Jakarta: Gaung Persada Press. Margono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan. Rineka Cipta. Jakarta. Mitasari, Dwihilda Rezha. 2013. Jurnal : Pengaruh Capital Adequacy Ratio, Non Performing Loan, Loan To Deposite Ratio, Net Interest Margin Dan BOPO Terhadap Tingkat Profitabilitas Bank. Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Brawijaya. Munawir S. 2010. Analisis Laporan Keuangan. Edisi Keempat. Liberty. Yogyakarta. Pasaribu, Hiras dan Rosa Luxita Sari. 2011. Jurnal : Analisis Tingkat Kecukupan Modal dan LDR terhadap Profitabilitas. UPN Veteran Yogyakarta. Rivai, Veithzal, Sofyan Basir, Sarwono Sudarto, Arifiandi Permata Veithzal. 2013. Cetakan ke-1 Januari 2013. Commercial Bank Management Manajemen Perbankan Dari Teori Ke Praktik. PT. RajaGrafindo Persada. Jakarta. Setiawan dan Dwi Endah Kusrini. 2010. Ekonometrika. Yogyakarta: C.V ANDI OFFSET. Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Alfabeta. Bandung Surat Edaran Bank Indonesia No. 11/12/PBI/2009 tanggal 27 Januari 2009 Mengenai Uang Elektronik (Electronic Money)
66
Surat Edaran Bank Indonesia No. 11/3/DPNP tanggal 27 Januari 2009 Mengenai Perhitungan Aset Tertimbang Menurut Risiko (ATMR) Untuk Risiko Operasional Dengan Menggunakan Pendekatan Indikator Dasar (PID) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 1992 Tentang Perbankan Sebagaimana Telah Diubah Dengan Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 Tentang Perbankan
LAMPIRAN 1 PRINT OUT HASIL ANALISIS DATA
Regression Descriptive Statistics Mean
Std. Deviation
N
Y_ROA
3.0413
1.06576
24
XI_CAR
15.3996
1.87379
24
X2_LDR
83.9000
10.14475
24
Correlations Y_ROA
Pearson Correlation
Sig. (1-tailed)
N
XI_CAR
X2_LDR
Y_ROA
1.000
.262
-.390
XI_CAR
.262
1.000
.201
X2_LDR
-.390
.201
1.000
Y_ROA
.
.108
.030
XI_CAR
.108
.
.173
X2_LDR
.030
.173
.
Y_ROA
24
24
24
XI_CAR
24
24
24
X2_LDR
24
24
24
a
Variables Entered/Removed Model
1
Variables
Variables
Entered
Removed
Method
X2_LDR,
. Enter
b
XI_CAR
a. Dependent Variable: Y_ROA b. All requested variables entered. Model Summary Model
1
R
.522
R Square
a
b
Adjusted R
Std. Error of the
Square
Estimate
.273
a. Predictors: (Constant), X2_LDR, XI_CAR b. Dependent Variable: Y_ROA
.203
.95127
Model Summary
b
Change Statistics R Square
F Change
df1
df2
Sig. F Change
Change .273
3.935
2
21
.035
a. Predictors: (Constant), X2_LDR, XI_CAR b. Dependent Variable: Y_ROA a
ANOVA Model
Sum of Squares Regression
1
df
Mean Square
7.121
2
3.561
Residual
19.003
21
.905
Total
26.124
23
F
Sig. b
3.935
.035
a. Dependent Variable: Y_ROA b. Predictors: (Constant), X2_LDR, XI_CAR Coefficients Model
a
Unstandardized Coefficients
Standardized
t
Sig.
Coefficients B (Constant) 1
Std. Error 3.997
2.119
XI_CAR
.202
.108
X2_LDR
-.048
.020
a. Dependent Variable: Y_ROA Coefficients
a
Correlations Zero-order
Partial
Part
.262
.377
.348
-.390
-.468
-.452
a. Dependent Variable: Y_ROA
Beta 1.887
.073
.355
1.867
.076
-.461
-2.427
.024
Residuals Statistics Minimum Predicted Value
Maximum
a
Mean
Std. Deviation
N
2.0802
4.1453
3.0413
.55643
24
-1.61663
1.89254
.00000
.90897
24
Std. Predicted Value
-1.727
1.984
.000
1.000
24
Std. Residual
-1.699
1.989
.000
.956
24
Residual
a. Dependent Variable: Y_ROA
Charts
LAMPIRAN 2 DATA MENTAH 8 BANK YANG DIOLAH
1. BANK PAN INDONESIA TBK (PNBN)
2. BANK INTERNASIONAL INDONESIA TBK (BNII)
3. BANK CIMB NIAGA TBK (BNGA)
4. BANK DANAMON INDONESIA TBK (BDMN)
5. BANK NEGARA INDONESIA TBK (BBNI)
6. BANK CENTRAL ASIA TBK (BBCA)
7. BANK MANDIRI (PERSERO) TBK (BMRI)
8. BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) TBK (BBRI)
LAMPIRAN 3 KARTU BIMBINGAN SKRIPSI