PENGARUH KECERMATAN PROFESIONAL DAN PENGALAMAN KERJA TERHADAP KUALITAS HASIL PEMERIKSAAN LINDAWATI MARTANI1*, ZULKIFLI BOKIU1, LUKMAN PAKAYA1 1
Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Negeri Gorontalo, Jl. Jendral Sudirman. Kota Gorontalo. Indonesia. ABSTRAK
Lindawati Martani, Skripsi. 2013. Pengaruh Kecermatan Profesional Dan Pengalaman Kerja Terhadap Kualitas Hasil Pemeriksaan (studi pada Auditor Inspektorat se Provinsi Gorontalo) dibawah bimbingan Bapak Zulkifli Bokiu, SE. Ak, M.Si dan Bapak Lukman Pakaya, S.Pd, MSA. Program Studi S1 Akuntansi, Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Negeri Gorontalo. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh kecermatan profesional dan pengalaman kerja terhadap kualitas hasil pemeriksaan auditor Inspektorat daerah. Populasi penelitian ini adalah seluruh auditor Inspektorat se Provinsi Gorontalo yang berjumlah 49 orang. Teknik pengumpulan data adalah dengan Kuisioner. Data dianalisis dengan menggunakan analisa regresi berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara simultan kecermatan profesional dan pengalaman kerja berpengaruh terhadap kualitas Hasil pemeriksaan dengan koefisien determinasi sebesar 57,3% sedangkan sisanya 42,7% dipengaruhi oleh faktor lain diluar mode maupun secara parsial menunjukkan bahwa variabel kecermatan profesional dan pengalaman kerja berpengaruh terhadap kualitas hasil pemeriksaan. Kata kunci: Kualitas Hasil Pemeriksaan, Kecermatan Profesional, Pengalaman Kerja
*Penulis Korespondensi. Hp. 085298962124 Email :
[email protected]
PENDAHULUAN Suatu kinerja sektor publik (pemerintahan) menuntut akuntansi sektor publik sebagai alat untuk mewujudkan good governance di Indonesia. Good governance bermakna tingkat efektivitas organisasi yang tinggi dalam hubungan dengan formulasi kebijakan dan kebijakan senyatanya dilaksanakan, khususnya dalam pelaksanaan kebijakan ekonomi dan kontribusinya dalam pertumbuhan, stabilitas, dan kesejahteraan rakyat. Pemerintah yang baik juga bermakna akuntabilitas, transparansi, partisipasi dan keterbukaan Healy dan Robinson (1992: 64) dalam Istianto (2011: 89) Proses pemeriksaan diserahkan kepada lembaga yang mempunyai otoritas dan keahlian profesional, struktur lembaga pemeriksa terdiri dari pemerintah pusat dan daerah di Indonesia, aparat pemeriksa yaitu Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP), Inspektorat Jendral Pembangunan (Irjenbang), Inspektorat Jendral Dalam Negeri, Inspektorat Wilayah Provinsi, dan Inspektorat Wilayah Kabupaten/Kota. Untuk suatu hasil pemeriksaan yang efektif dan efisien, maka diperlukan reformasi audit baik audit internal dan audit eksternal dalam penyelengaraan pemerintah. Melalui reformasi audit ini diharapkan kegiatan audit di lingkungan instansi pemerintah dapat dilaksanakan lebih maksimal dengan fungsi dan kewenangan yang baik, sehingga dapat mengurangi terjadinya kesalahan prosedur yang dilakukan auditee, yang berdampak pada kerugian negara. Peran dan fungsi Inspektorat Provinsi, Kabupaten/Kota secara umum diatur dalam Pasal 4 Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 64 Tahun 2007. Dalam pasal tersebut dinyatakan bahwa dalam melaksanakan tugas pengawasan urusan pemerintahan, Inspektorat Provinsi, Kabupaten/Kota mempunyai fungsi sebagai berikut: pertama, perencanaan program pengawasan; kedua, perumusan kebijakan dan fasilitas pengawasan; dan ketiga, pemeriksaan, pengusutan, pengujian dan penilaian tugas pengawasan. Peran dan fungsi tesebut kemudian dijabarkan dalam Peraturan Kepala Daerah pada masing-masing wilayah Inspektorat. Peraturan Gubernur Gorontalo Nomor 20 Tahun 2007 menjabarkan tugas pokok, fungsi dan wewenang Inspektorat Provinsi Gorontalo. Batubara (2008) mendefinisikan kualitas hasil pemeriksaan adalah pelaporan tentang kelemahan pengendalian intern dan kepatuhan terhadap ketentuan, tanggapan dari pejabat yang bertanggung jawab, merahasiakan pengungkapan informasi yang dilarang, pendistribusian laporan hasil pemeriksaan dan tindak lanjut dari rekomendasi auditor sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Banyak orang percaya bahwa semakin pengalaman seseorang dalam pekerjaannya, maka hasil pekerjaannya pun akan semakin bagus (Bouman dan Bradley (1997) dalam Masrizal (2010)). Hal tersebut memberikan rekomendasi bahwa semakin lama masa kerja yang dimiliki oleh seorang auditor maka mempengaruhi kualitas dari seorang auditor untuk menghasilkan hasil pemeriksaan yang baik. Dalam Penelitian yang dilakukan Nataline (2007), menunjukkan bahwa ada pengaruh positif pengalaman kerja terhadap kualitas audit. Auditor yang tidak berpengalaman akan melakukan atribusi kesalahan lebih besar dibandingkan dengan auditor yang berpengalaman.
*Penulis Korespondensi. Hp. 085298962124 Email :
[email protected]
Hasil pemeriksaan terhadap Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) Provinsi Gorontalo Semester I Tahun 2012 menyebutkan terdapat 71 temuan/kasus tentang kelemahan sistem pengendalian intern dan 51 temuan/kasus kerugian daerah serta potensi kerugian daerah (Badan Pemeriksa Keuangan: 2012). Gambaran di atas mengenai kasus-kasus yang dialami pemerintah daerah Provinsi Gorontalo, maka untuk itu ada hal mendasar yang harus diperbaiki diantaranya kecermatan profesional dan pengalaman kerja oleh seorang auditor. Dengan adanya kasus dan kurangnya fungsional auditor di Provinsi Gorontalo tersebut maka dapat menilai masalah kecermatan profesional oleh seorang auditor di Provinsi Gorontalo dan untuk pengalaman kerja seorang auditor dapat dilihat dari: 1. Mutasi antar satuan kerja dari pejabat fungsional ke pejabat struktural 2. Pengunduran diri oleh seorang auditor yang terjadi di Provinsi Gorontalo 3. memenuhi angka kredit dan harus lulus pada setiap diklat yang dilaksanakan. Kejadian tersebut di atas menyebabkan aparat fungsional auditor pada setiap inspektorat memiliki auditor dengan jumlah yang minim dan auditor yang berpengalaman tergantikan oleh yang tak berpengalaman. Sehingga hal terebut menyebabkan berpengaruh untuk suatu hasil pemeriksaan Penelitian yang dilakukan oleh Lehman dan Norman (2006) dalam Mabruri dan Winarna (2010), mengenai pengaruh pengalaman dan kompleksitas permasalahan serta audit judgement, menentukan bahwa auditor yang berpengalaman (expertise), akan lebih jelas merinci masalah yang dihadapi dibandingkan auditor yang kurang berpengalaman, yang nantinya berpengaruh pada auditor judgement. Hal ini dipertegas oleh Haynes et al (1998) dalam Herliansyah dan Ilyas (2006) yang menemukan bahwa pengalaman audit yang dipunyai auditor ikut berperan dalam menentukan pertimbangan (judgement) yang diambil sehingga dapat meningkatkan kualitas audit. Berdasarkan penjelasan dan penelitian-penelitian terdahulu di atas peneliti tertarik untuk meneliti dan mengambil judul “Pengaruh Kecermatan Profesional dan Pengalaman kerja Terhadap Kualitas Hasil Pemeriksaan pada Inspektorat se Provinsi Gorontalo” METODE PENELITIAN Definisi Operasional Variabel. Tabel 4. Definisi Operasional dan Indikator Variabel Variabel
Kecermatan Profesional Audit (X1)
Definisi Variabel Kecermatan profesional (due profesional care) dalam auditing berarti upaya maksimal dari setiap auditor dalam pemanfaatan pengetahuan, keterampilan, dan pertimbangan rasional dengan penuh kehati-hatian dalam melaksanakan fungsi auditing, termasuk dalam hal merencanakan, mengarahkan, dan mengendalikan kegiatan pembuktian, serta dalam hal pengambilan simpulan, sehingga kewajiban yang dibebankan kepadanya dapat dipertanggungjawabkan secara profesional. Referensi : Pusdiklat Edisi II (2007:59)
Dimensi 1.
2.
Skeptisme Profesional
Kehati-hatian
Indikator 1. 2. 3. 4. 5. 1. 2. 3.
4.
*Penulis Korespondensi. Hp. 085298962124 Email :
[email protected]
Authoritarianism Mysticism Rationalism Empiricism Pragmatism Perencanaan yang akan dilaksanakan Menggunakan sepenuhnya kemampuan pengetahuan Memiliki dan mampu menjalankan keahlian audit yang dimiliki Waspada terhadap setiap penyimpangan
Skala
Ordinal
5.
Pengalaman Kerja (X2)
Pengalaman merupakan suatu proses pembelajaran dan penambahan perkembangan potensi bertingkah laku baik dari pendidikan formal maupun non formal atau bisa juga diartikan sebagai suatu proses yang membawa seseorang kepada suatu pola tingkah laku yang lebih tinggi. (Knoers dan Haditono;1999) dalam Asih (2006)
Kualitas audit adalah sebagai kemungkinan (probability) dimana seorang auditor menemukan dan melaporkan tentang adanya suatu pelanggaran dalam sistem akuntansi kliennya. (De Angelo;1981) dalam Kusharyanti (2003)
Kualitas Hasil Pemeriksaan (Y)
Kemampuan (Performance)
Komponen audit yang berkualitas
Memiliki sikap yang seksama dalam melakukan tugas 6. Mengevaluasi tindakan dan putusannya dengan hakikat tujuan yang ingin dicapai Referensi : Pusdiklat BPKP (2007: 62-63) 1. Lamanya waktu bekerja sebagai auditor 2. Banyaknya tugas pemeriksaan 3. Banyaknya pelatihan yang telah diikuti 4. Melakukan pekerjaan dengan baik dan akurat Referensi : Knoers dan Haditono (1999) dalam Asih (2006: 12) 1. Terselesaikannya audit dibawah Time Budget yang telah ditentukan. 2. Menghasilkan Temuan dan rekomendasi yang bermanfaat. 3. Ketaatan memenuhi standar auditing dalam penugasan audit. 4. Melaksanakan empat tahap proses audit. 5. Skeptisme. 6. Kehati-hatian dalam Pengambilan Keputusan. Referensi: Otley dan Pierce (1996) dikutip oleh Basuki dan Krisna Mahardika (2010:2006) dalam Ruhiyat (2012)
Sumber: Data Olahan 2013
Populasi.
No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
Tabel 5. Inspektorat daerah dan Jumlah Auditor Nama Inspektorat daerah Jumlah Auditor Inspektorat Provinsi Gorontalo 6 Inspektorat Kota Gorontalo 5 Inspektorat Kabupaten Gorontalo 17 Inspektorat Kabupaten Bonebolango 4 Inspektorat Kabupaten Gorontalo Utara 8 Inspektorat Kabupaten Boalemo 3 Inspektorat Kabupaten Pohuwato 6 Total 49
Sumber: Inspektorat Se Provinsi Gorontalo Teknik Pengumpulan Data. a. Kuisioner Teknik kuisioner yang peneliti gunakan adalah kuisioner tertutup suatu cara pengumpulan data dengan memberikan dan menyebarkan daftar pertanyaan kepada responden dengan harapan mereka dapat memberikan respon atas daftar pertanyaan tersebut. Uji Validitas Instrumen.
*Penulis Korespondensi. Hp. 085298962124 Email :
[email protected]
Ordinal
Ordinal
Distribusi (table t) untuk α = 0,05 dan derajat kebebasan (dk = n – 2) kaidah keputusan : Jika, thitung > ttabel berarti Valid, sebaliknya thiutng < ttabel berarti tidak Valid Uji Realibilitas Instrumen. Teknik statistic yang digunakan untuk pengujian tersebut dengan koefisien Cronbach’s Alpha. Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach’s Alpha > 0,6 (Ghozali, 2006) yaitu:
Uji Normalitas. Uji normalitas dimaksudkan untuk mengetahui apakah variabel dalam penelitian memiliki distribusi normal atau tidak. Uji normalitas ini menggunakan Kolmogorov-Smirnov. Uji Multikolonieritas. Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel bebas. Uji Heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas. Salah satu cara untuk mendeteksi heteroskedastisitas adalah dengan melihat grafik scatter plot antara lain prediksi variabel terikat (ZPREID) dengan residualnya (SRESID). Metode Regresi Berganda. Analisis yang digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Analisis ini digunakan untuk menjawab bagaimana pengaruh kecermatan profesional dan pengalaman kerja terhadap kualitas hasil audit pada kantor Inspektorat se Provinsi Gorontalo. Model yang digunakan dalam analisis regresi linear berganda adalah sebagai berikut: Y = a + b1X1 + b2X2 + e Keterangan: Y : Variabel dependen ( Kualitas Hasil pemeriksaan) X1 X2 : Variabel independen (kecermatan profesional dan pengalaman kerja) ε( Epselon) : Variabel lain yang mempengaruhi Hipotesis Statistik. Uji t. a. Jika signifikansi t < α, maka Ho ditolak dan Ha tidak ditolak. b. Jika signifikansi t ≥ α, maka Ho tidak ditolak dan Ha ditolak. Uji F. a. Jika signifikansi F<α, maka Ho ditolak dan Ha tidak ditolak. b. Jika signifikansi F≥ α, maka Ho tidak ditolak dan Ha ditolak. HASIL DAN PEMBAHASAN
*Penulis Korespondensi. Hp. 085298962124 Email :
[email protected]
Tabel 7. Hasil Pengujian Validitas Variabel X1 (Kecermatan profesional) Indikator
Skeptisisme
Kehati-hatian
ItemPertanyaan P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P09 P10 P11 P12 P13
RHitung 0.820 0.821 0.879 0.463 0.502 0.828 0.867 0.600 0.851 0.600 0.521 0.589 0.620
Rtabel 0.304 0.304 0.304 0.304 0.304 0.304 0.304 0.304 0.304 0.304 0.304 0.304 0.304
Status Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
P14
0,495
0.304
Valid
Sumber: Data Olahan 2013
Berdasarkan status pada tabel 7 dapat diketahui bahwa ke 14 item pernyataan yang digunakan untuk mengukur variabel X1 kecermatan profesional valid, hal ini sebagaimana terlihat dari nilai rhitung dari semua item pernyataan lebih besar dari nilai rtabel yaitu 0,304. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa seluruh item pernyataan yang digunakan tersebut telah menunjukkan tingkat ketepatan yang cukup baik dan dapat digunakan untuk mengukur variabel kecermatan profesional. Tabel 8. Hasil Pengujian Validitas Variabel X2 (Pengalaman kerja) Indikator Lamanya waktu bekerja Banyaknya pemeriksaan
tugas
Banyaknya pekerjaan dengan baik dan akurat Melakukan pekerjaan dengan baik dan akurat
ItemPertanyaan P1 P2 P3 P4 P5 P6
RHitung 0.379 0.429 0.720 0.662 0.328 0.720
Rtabel 0.304 0.304 0.304 0.304 0.304 0.304
Status Valid Valid Valid Valid Valid Valid
P7
0.726
0.304
Valid
P08
0.585
0.304
Valid
P09
0.411
0.304
Valid
Sumber: Data Olahan 2013
Tabel 9. Hasil Pengujian Validitas Variabel Y (Kualitas hasil pemeriksaan) Indikator Terselesaikannya audit dibawah Time Budget yang telah ditentukan
Pernyataan P1
RHitung 0.519
Rtabel 0.304
Status Valid
P2
0.537
0.304
Valid
Temuan dan rekomendasi yang bermanfaat
P3
0.727
0.304
Valid
Ketaatan memenuhi standar auditing dalam penugasan
P4
0.673
0.304
Valid
P5 P6 P7 P8 P9 P10
0.884 0.550 0.686 0.789 0.758 0.412
0.304 0.304 0.304 0.304 0.304 0.304
Valid Valid Valid Valid Valid Valid
Melaksanakan proses audit
empat
tahap
Skeptisisme Kehati-hatian dalam pengambilan
*Penulis Korespondensi. Hp. 085298962124 Email :
[email protected]
keputusan
P11 P12
0.831 0.686
0.304 0.304
Valid Valid
Sumber: Olahan 2013
Uji Reliabilitas Tabel 10. Hasil Pengujian Reliabilitas Variabel Nilai Alpha Status Variabe X1 (kecermatan profesional) 0,761 Reliabel Variabel X2 (pengalaman kerja) 0,721 Reliabel Variabel Y (Kualitas hasil pemeriksaa) 0,759 Reliabel Sumber: Olahan data 2013 Berdasarkan tabel di atas terlihat bahwa variabel X1 (kecermatan profesional), X2 (pengalaman kerja) dan kualitas hasil pemeriksaan. Hal ini dikarenakan nilai Alpha Cronbach variabel tersebut lebih besar dari 0,6. Yang artinya instrumen yang digunakan tersebut telah menunjukkan kekonsistenan pengukuran pada semua respondennya. Kondisi ini juga memberikan arti bahwa seluruh variabel tersebut dapat digunakan pada analisis selanjutnya. Uji Normalitas Tabel 11. Hasil Pengujian Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
N
x1
x2
y
42
42
42
Mean
61.1429
36.2143
48.0714
Std. Deviation
4.47525
2.13605
3.55715
Absolute
.090
.151
.120
Positive
.084
.096
.060
Negative
-.090
-.151
-.120
Kolmogorov-Smirnov Z
.581
.975
.776
Asymp. Sig. (2-tailed)
.888
.297
.584
Normal Parametersa
Most Extreme Differences
a. Test distribution is Normal. Sumber: Data Olah 2013
Gambar 3: Grafik Histogram Normal Probability Plot
Tabel 12. Hasil Pengujian Multikolonieritas *Penulis Korespondensi. Hp. 085298962124 Email :
[email protected]
Coefficientsa Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
Model
B
Std. Error
Beta
1
(Constant)
.247
6.706
Kecermatan Profesional
.330
.096
Pengalaman Kerja
.763
.201
Collinearity Statistics
Correlations Zero-order Partial
Part
Tolera nce VIF
.001
.644
.483
.360
.751
1.332
.001
.666
.519
.397
.751
1.332
t
Sig.
.037
.971
.416
3.440
.458
3.792
a. Dependent Variabel: Kualitas Hasil Pemeriksaan
Sumber: Data Olahan 2013 Uji Heteroskedastisitas Menurut Gozali (2001) uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Hasil pengujian heteroskedastisitas dapat dilihat pada gambar di bawah ini:
Gambar 4: Grafik Hasil Pengujian Heteroskedastisitas Gambar 4 menunjukkan bahwa penyebaran titik-titik yang ditimbulkan terbentuk secara acak, tidak membentuk sebuah pola tertentu serta arah penyebarannya berada di atas maupun di bawah angka 0 pada sumbu Y. Dengan demikian tidak terjadi gejala heteroskesdastisitas pada regresi ini, sehingga model regresi yang dilakukan layak dipakai. Analisis Regresi Berganda Analisis ini digunakan untuk mengetahui pengaruh antara variabel independen yaitu kecermatan profesional, pengalaman kerja secara simultan terhadap variabel dependen yaitu kualitas hasil pemeriksaan. Hasil pengujiannya sebagai berikut: Tabel 13. Hasil Pengujian Analisis Regresi Berganda Coefficientsa
Model 1
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients Beta
B
Std. Error
(Constant)
.247
6.706
Kecermatan professional
.330
.096
*Penulis Korespondensi. Hp. 085298962124 Email :
[email protected]
.416
T
Sig.
.037
.971
3.440
.001
Pengalaman kerja
.763
.201
.458
3.792
.001
a. Dependent Variabel: kualitas hasil pemeriksaan
Sumber: Data Olahan 2013 Berdasarkan hasil pengujian regresi linier berganda pada tabel 14 di atas diperoleh persamaan regresi sebagai berikut: Y = 0,247 + 0,330 X1 + 0,763 X2. Berdasarkan persamaan regresi di atas mempunyai arti bahwa baik variabel kecermatan profesional (X1) pengalaman kerja (X2), menunjukkan adanya hubungan positip dan searah terhadap Kualitas hasil pemeriksaan (Y). Uji t Uji t yang dilakukan yaitu menguji jika nilai probability t lebih kecil dari 0,05 maka Ha diterima dan menolak H0 sedangkan jika nilai probability t lebih besar dari 0,05 maka H0 diterima dan menolak Ha. untuk hasil dari uji t adalah sebagai berikut: Tabel 14. Hasil Pengujian uji t Coefficientsa
Model 1
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients Beta
B
Std. Error
(Constant)
.247
6.706
Kecermatan professional
.330
.096
Pengalaman kerja
.763
.201
T
Sig.
.037
.971
.416
3.440
.001
.458
3.792
.001
a. Dependent Variabel: kualitas hasil pemeriksaan
Sumber: Data Olahan 2013 Berdasarkan hasil pengujian dari tabel 15 dapat simpulkan sebagai berikut: 1. Variabel kecermatan profesional adalah signifikan, hal ini dapat dilihat probabilitas signifikannya sebesar 0,001 jauh lebih kecil dari 0.05 maka Ha1 diterima. 2. Variabel pengalaman kerja adalah signifikan, hal ini dapat dilihat probabilitas signifikannya sebesar 0,001, hal ini berarti Ha2 diterima. Uji F Untuk hasil analissis regresi secara multivariate dengan menggunakan metode uji F dengan tarif signifikansi 5 % untuk mengetahui pengaruh seluruh variabel independen secara simultan terhadap variabel dependen. Untuk uji F dapat dilihat pada tabel sebagai berikut: Tabel 15. Hasil Pengujian uji F ANOVAb Model 1
Sum of Squares
Df
Mean Square
F
Sig.
Regression
297.117
2
148.558
26.137
.000a
Residual
221.669
39
5.684
Total
518.786
41
a. Predictors: (Constant), Pengalaman kerjda , kecermatan professional b. Dependent Variabel: kualitas hasil pemeriksaan
Sumber: Data Olahan 2013 Untuk meneliti keakuratan model regresi yang digunakan dalam penelitian ini dapat dilakukan uji F, atau uji simultan dari pengaruh kecermatan profesional
*Penulis Korespondensi. Hp. 085298962124 Email :
[email protected]
(X1), Pengalaman kerja (X2) terhadap kualitas hasil pemeriksaan (Y).Berdasarkan tabel 16 dapat diketahui bahwa nilai Fhitung 26,137 dengan nilai-p 0,000a. Hal ini berarti bahwa hasil pengujian menunjukkan terdapat pengaruh signifikan pada level 5 %, karena p-value < 0,05 maka hasil analisis ini menolak hipotesis null dan menerima hipotesis alternatif. Koefisien Determinasi Tabel 16. Koefisien Determinasi Model Summaryb Std. Error of the Model R R Square Adjusted R Square Estimate 1 .757a .573 .551 2.38408 a. Predictors: (Constant), Pengalaman kerja, kecermatan professional b. Dependent Variabel: kuaitas hasil pemeriksaan Sumber: Data Olahan 2013 Tabel di atas menunjukkan bahwa besarnya koefisien determinasi atau angka R Square adalah sebesar 0.573. Hal ini menunjukkan besarnya pengaruh kecermatan profesional dan pengalaman kerja terhadap kualitas hasil pemeriksaan di Inspektorat Provinsi Gorontalo diperoleh sebesar 57.3% dan sisanya sebesar 42,7% Pengaruh Kecermatan Profesional dan pengalaman kerja secara simultan terhadap Kualitas hasil Pemeriksaan Secara simultan kecermatan profesional dan pengalaman kerja secara simultan berpengaruh positif terhadap Kualitas hasil pemeriksaan. Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh koefisien determinasi R2y,x1,x2 (Rsquare) sebesar 0.573 atau 57.3%. hasil ini menunjukan bahwa secara simultan kecermatan profesional dan pengalaman kerja Pemeriksa berpengaruh positif terhadap kualitas hasil pemeriksaan. Hal ini membuktikan penelitian Rahman (2009) dan Bawono, Singgih (2009), Saripudin,dkk (2012) dan Subhan (2009) dimana untuk meningkatkan kualitas audit diperlukan kecermatan profesional dan pengalaman kerja auditor dan untuk menghasilkan auditor yang berkualitas. Pengaruh Kecermatan Profesional terhadap Kualitas hasil Pemeriksaan. Hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa variabel kecermatan profesional berpengaruh signifikan terhadap kualitas hasil pemeriksaan dengan nilai signifikan pada tingkat signifikansi 0,001. Secara langsung kecermatan profesional secara parsial berpengaruh terhadap Kualitas hasil pemeriksaan. Dengan melihat hasil dari tabel demografi responden 74% auditor Inspektorat adalah wanita, maka disimpulkan di Inspektorat se provinsi Gorontalo didominasi oleh wanita, karena wanita memiliki perilaku dan pola pikir yang berbeda dengan pria, wanita memiliki sikap skeptisisme dan kehati-hatian yang lebih dalam pemerikasaan dibanding pria. Menurut Chung and Monroe (2001)
*Penulis Korespondensi. Hp. 085298962124 Email :
[email protected]
dalam Ikromi (2008) menyatakan bahwa perempuan dapat lebih efisien dan efektif dalam memproses informasi dalam tugas yang kompleks dibanding lakilaki dikarenakan perempuan lebih memiliki kemampuan untuk membedakan dan mengintegrasikan kunci keputusan. Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian dari Saripudin, dkk (2012), Rahman (2009) juga berhasil membuktikan bahwa kecermatan profesional berpengaruh signifikan terhadap kualitas hasil pemeriksaan, kualitas hasil pemeriksaan dapat dicapai jika auditor memiliki kecermatan profesional. Penelitian lain yang dilakukan oleh yang dilakukan oleh Aji (2009), Subhan (2009), Lubis (2009), Batubara (2008) bahwa kecermatan profesional merupakan faktor penting yang dapat mempengaruhi kualitas hasil pemeriksaan Pengaruh Pengalaman kerja terhadap Kualitas hasil Pemeriksaan. Hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa variabel pengalaman kerja berpengaruh signifikan terhadap kualitas hasil pemeriksaan dengan nilai signifikan pada tingkat signifikansi 0,001. Secara langsung pengalaman kerja secara parsial berpengaruh terhadap Kualitas hasil pemeriksaan artinya bahwa semakin banyak pengalaman kerja seorang auditor maka akan semakin mempengaruhi kinerjanya. Dengan semakin berpengalamannya seorang auditor maka akan mempengaruhi kinerja auditor yang lebih baik. Dari segi lama bekerja sesuai dengan demografi responden maka dapat disimpulkan bahwa seorang auditor yang berada di Provinsi Gorontalo memiliki pengalaman kerja dengan masa dinas yang lebih dari 3 tahun dan hal ini di dukung oleh Wray (1997) dalam Safitri (2011) menyatakan bahwa spesifik pengalaman dapat diukur dengan rentang waktu yang telah digunakan terhadap suatu pekerjaan dan untuk masa kerja auditor di Inspektorat Provinsi Gorontalo di atas 3 tahun dengan presentasi diatas 43% maka hal ini membuat auditor yang paling lama bekerja akan banyak melaksanakan tugas audit sehingga dapat menambah pengalaman seorang auditor dan hal ini berdampak pada hasil pekerjaan yang baik dan akurat. Menurut Jeffrey dalam Safitri (2011) memperlihatkan bahwa seorang yang lebih banyak pengalaman dalam suatu bidang memiliki lebih banyak hal yang tersimpan dalam ingatannya dan dapat mengembangkan suatu pemahaman yang baik mengenai peristiwa-peristiwa. Berdasarkan pendidikan auditor didominasi oleh pendidikan S1 dengan presentasi 66% dengan pendidikan dan pelatihan khusus yang setiap bulannya dengan jadwal yang sudah ditetapkan, sehingga hal tersebut dapa menambah pengetahuan serta pengalaman oleh auditor. Menurut Boner dan Walker (1994) dalam Ikromi (2008) mengatakan bahwa peningkatan pengetahuan yang muncul dari pelatihan formal sama bagusnya dengan yang didapat dari pengalaman khusus. Oleh karena itu pengalaman kerja dipandang suatu faktor penting dalam kinerja seorang auditor. Hasil penelitian ini mendukung penelitian Asih (2010) dan Masrizal (2010), Ayuningtyas dan Sugeng (2010) yang membuktikan bahwa pengalaman kerja auditor berpengaruh terhadap kualitas hasil pemeriksaan. Penelitian Sukriah (2009), Kusuma (2012), Hastuti (2012), Kushadayati (2012) Pengalaman kerja merupakan Salah satu bagian yang mempengaruhi kualitas audit. Sedangkan
*Penulis Korespondensi. Hp. 085298962124 Email :
[email protected]
Penelitian yang dilakukan oleh Safitri (2011) menemukan bukti empiris bahwa pengalaman kerja berpengaruh signifikan terhadap kualitas audit . KESIMPULAN Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Kecermatan Profesional dan pengalaman kerja pemeriksa terhadap kualitas audit pada auditor Inspektorat di Provinsi Gorontalo. Berdasarkan hasil penelitian, maka peneliti dapat menarik simpulan sebagai berikut: 1. Berdasarkan koefisien determinasi besarnya pengaruh kecermatan profesional dan pengalaman kerja terhadap kualitas hasil pemeriksaan sebesar 57.3% dan sisanya 42.7% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak diikutsertakan dalam penelitian ini. Hasil pengujian ini dapat disimpulkan bahwa untuk meningkatkan kualitas hasil pemeriksaan maka seorang auditor harus memiliki kecermatan profesional dan pengalaman kerja. 2. Secara parsial kecermatan profesional dan pengalaman kerja berpengaruh signifikan terhadap kualitas hasil pemeriksaan. Berdasarkan koefisien regresi parsial pengaruh variabel kecermatan profesional terhadap kualitas hasil pemeriksaan sebesar 33%. Hal ini bahwa untuk meningkatkan kualitas hasil pemeriksaan dibutuhkan kecermatan profesional. Pengaruh variabel Pengalaman kerja terhadap kualitas hasil pemeriksaan sebesar 76.30% hal in dapat dipahami apabila dengan adanya pengalaman kerja maka auditor dapat melakukan tugas-tugasnya auditnya dengan baik dan akurat. DAFTAR PUSTAKA Aji, P. S. (2009). “Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kualitas Audit Ditinjau dari Persepsi Auditor atas Independensi, Pengalaman, dan Akuntabilitas”. Skripsi. Fakultas Ekonomi Universitas Jenderal Soedirman. Purwokerto. (Tidak dipublikasikan). Alim, M. Nizarul, Trisni Hapsari, Liliek Purwanti. 2007. Pengaruh Kompetensi dan Indepensi terhadap kualitas audit dengan etika auditor sebagai variabel moderasi. Simposium Nasional Akuntansi X. Anoraga, Pandji dan Sri Suyati, 1995, Perilaku Keorganisasian, Cetakan Pertama, PT. Dunia Pustaka Jaya, Jakarta. Anshori, Muslich dan Sri Iswati, 2009. Metodologi Penelitian Kuantitatif, Bahan Ajar. Surabaya: Fakultas Ekonomi, Universitas Airlangga. Arens, Alvin A., Randal J.E dan Mark S.B. 2004. Auditing dan Pelayanan Verifikasi, Pendekatan Terpadu. Jilid 1, Edisi Kesembilan. Penerbit PT. Indeks. Jakarta. Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian suatu pendekatan praktik. Rineke Cipta. Jakarta Asih, Dwi Ananing Tyas, 2006. Pengaruh Pengalaman terhadap Peningkatan Keahlian Auditor dalam Bidang Auditing. Skripsi. Yogyakarta: Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia Ayuningtyas, Harvita Yulian, Sugeng Pamudji. 2012. Pengaruh Pengalaman Kerja, Independensi, Obyektifitas, Integritas Dan Kompetensi Terhadap Kualitas Hasil Audit. Diponegoro Journal Of Accounting. *Penulis Korespondensi. Hp. 085298962124 Email :
[email protected]
Badan Pemeriksa Keuangan Republik indonesia, 2012. Ikhtisar Hasil pemeriksaan semester I tahun 2012 Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP), 2008. Pelaporan Dan Tindak Lanjut, Disampaikan pada Diklat Bagi Bawasda Se Indonesia, Pusat Pendidikan dan Pelatihan Pengawasan BPKP, Jakarta. Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP), 2007. Filosofi Auditing. Edisi II Disampaikan pada Diklat Bagi Bawasda Se Indonesia, Pusat Pendidikan dan Pelatihan Pengawasan BPKP, Jakarta. Batubara, Rizal Iskandar. 2008. Analisis pengaruh latar belakang pendidikan, kecakapan professional, pendidikan berkelanjutan dan indepensi pemeriksa terhadap kualitas hasil pemeriksaan (Study Empiris Pada Bawasko Medan). Bawono, Icuk Rangga dan Elisha Muliani Singgih. Faktor-faktor dalam diri auditor dan kualitas audit: Studi pada kap „big four‟ di Indonesia. Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto Beasley, M.S., Carcello, J.V., and Hermanson, D.R. 2001. “Top 10 Audit Deficiencies.” Journal of Accountancy. April. Pp. 63-66. Cacello, joseph, Roger H. Hermanson, and Neal T. McGrath. 1992.Audit Quality Attributes : the perception of audit partners, Preparers and financial statement user. Auditing:A Journai of Practice& TheoryVol. 11, No. 1 Deis, D.R. dan G.A. Groux. 1992. Determinants of Audit Quality in The Public Sector. The Accounting Review. Juli. p. 462-479. Ghozali, Imam. 2006. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS. Edisi IV Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro. ,Imam. 2001. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS. Jakarta. Bina Akasara. Guy, Dan M, C. Wayne Alderman, Alan J. Winters. 2002. Auditing. Edisi kelima. Penerbit Erlangga Halim, Abdul. Auditing (Dasar-dasar Audit Laporan Keuangan) Edisi Keempat. UPP STIM YKPN Hasan. Iqbal. 2004. Analisis Data Penelitian dengan Statistik. PT. Bumi Aksara. Jakarta Hastuti, Sri. 2012. dampak beberapa faktor terhadap keahlian audit (an empiric study at registered public accounting officer in surabaya). UPN “Veteran” Jawa Timur. Herliansyah dan Ilyas (2006). Pengaruh Pengalaman Auditor terhadap Penggunaan Bukti Tidak Relevan dalam Auditor Judgment. Padang, SNA IX. IAI KAP (2001). Standar Profesional Akuntan Publik, Per 1 januari 2001. Jakarta, Salemba Empat. Imam. Faktor Internal Individu Yang Memiliki Pengaruh Terhadap Penerimaan Perilaku Audit Disfungsional. Indah, Siti Nur Mawar. 2010. Pengaruh Kompetensi Dan Independensi Auditor Terhadap Kualitas Audit (Studi Empiris Pada Auditor KAP Di Semarang). (Skripsi, S1. Akuntansi UNDIP).
*Penulis Korespondensi. Hp. 085298962124 Email :
[email protected]
Istianto, Bambang. 2011. Manajemen Pemerintahan Dalam Perspektif Pelayanan Publik. Jakarta. Mitra Wacana Media. Edisi 2. Kusharyanti (2003). Temuan Penelitian Mengenai Kualitas Audit dan Kemungkinan Topik Penelitian di Masa Datang. Jurnal Akuntansi dan Manajemen (Desember), hal 25-60. Kushasyandita, RR. Sabhrina. 2012. Pengaruh pengalaman, keahlian, situasi Audit, etika, dan gender terhadap Ketepatan pemberian opini auditorMelalui skeptisisme profesional auditor (studi kasus pada kap big four di jakarta). Fakultas ekonomika dan bisnis Universitas diponegoro Semarang Lehman, H. Constance dan C. S. Norman, 2006. The Effect of Experience on Complex Problem Representation and Judgement In auditing: An Experimental Investigation, Behavioral Reseach In Accounting, Vol 18, pp. 65-85. Lubis, Haslinda, 2009. Pengaruh Keahlian, Independensi, Kecermatan Profesional dan Kepatuhan Pada Kode Etik Terhadap Kualitas Auditor Pada Inspektorat Provinsi Sumatera Utara. (Tesis, Magister Ilmu Akuntansi Sekolah Pascasarjana USU). Mabruri, Havidz dan Jaka Winarna, 2010. Analisis Faktor-Faktor Mempengaruhi Hasil Audit di Lingkungan Pemerintah daerah. Makalah. Simposium Nasional Akuntansi XIII. Mansur, T. (2007). “Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kualitas Audit Ditinjau dari Persepsi Auditor atas Pelatihan dan Keahlian, Independensi dan Penggunaan Kemahiran Profesional”. Tesis Program Studi Magister Sains Akuntansi Universitas Gadjah Mada (Tidak Dipublikasikan). Masrizal. 2010. Pengaruh Pengalaman dan Pengetahuan Audit terhadap Pendeteksian Temuan Kerugian Daerah (Study Pada Auditor Inspektorat Aceh). Jurnal Telaah dan Riset Akuntansi. Mardiasmo. 2002. Akuntansi Sektor Publik. Yogyakarta: Andi. Edisi II. Mulyadi, 2002, Auditing. Penerbit: PT. Salemba Empat, Jakarta. Mulyono, Agus, 2009. Analisis Faktor-Faktor Kompetensi Aparatur Inspektorat dan Pengaruhnya Terhadap Kinerja Inspektorat Kabupaten Deli Serdang. Tesis. Sumatera Utara: Ilmu Akuntansi, Pasca Sarjana, Universitas Sumatera Utara. Nataline. 2007. ” pengaruh batasan waktu audit, pengetahuan akuntansi dan audit ing, bonus serta pengalaman terhadap kualitas audit pada kantor akuntan publik di semarang”. Skripsi. Fakultas Ekonomi UNNES. Nurchasanah, Rizmah et al, 2003. Analisis Faktor-Faktor Penentu Kualitas Audit. Jurnal akuntnasi dan manajemen edisi Agustus 2003 ISSN 0853-1269 - Akreditasi No. 118/DIKTI/Kep/2001 Peraturan Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia No. 01 Tahun 2007 Tentang Standar Pemeriksaan Keuangan Negara, Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia Tahun 2007. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 79 tahun 2005 Pasal 24 Pernyataan Standard Auditing No. 4 SPAP (2001)
*Penulis Korespondensi. Hp. 085298962124 Email :
[email protected]
Putri, Pritta Amina. 2013. Pengaruh lingkungan etika, pengalaman auditor dan tekanan ketaatan terhadap kualitas Audit judgment. Fakultas ekonomika dan bisnis Universitas diponegoro Semarang. Rahman, Ahmad Taufik. 2009. Persepsi Auditor Mengenai Pengaruh Kompetensi, Independensi, dan Due Proffesional Care terhadap Kualitas Audit. Skipsi. Fakultas Ekonomi Universitas Jenderal Soederman. Purwokerto.( Tidak Dipublikasikan) Ruhiyat, Apep. 2012. Pengaruh Kompleksitas Tugas Audit Dan Tekanan Anggaran Waktu Terhadap Kualitas Audit Dengan Moderasi Pemahaman Mengenai System Informasi. Fakultas Ekonomi. Universitas Pasundan. Bandung Saydam, Gouzali, 1996, Manajemen Sumber Daya Manusia: Suatu Pendekatan Mikro, Penerbit Djambatan, Jakarta. Saripudin, Netty Herawaty, Rahayu. 2012. pengaruh independensi, pengalaman, due professional care dan akuntabilitas terhadap kualitas audit (survei terhadap auditor kap di jambi dan Palembang). e-Jurnal Binar Akuntansi. Fakultas Ekonomi Universitas Jambi. Sastrohadiwiryo, Siswanto, 2003, Manajemen Tenker Indonesia: Pendekatan Administratif dan Operasional, Penerbit Bumi Aksara, Jakarta. Subhan. Pengaruh kecermatan profesi, obyektifitas, Independensi dan kepatuhan pada kode etik terhadap Kualitas hasil pemeriksaan (studi pada inspektorat kabupaten pamekasan). Universitas Madura Sugiono, 2009. Statistika Untuk Penelitian. CV Alfabeta, Bandung. .2004. Metode Penelitian Bisnis. CV Alfabeta. Bandung Sukriah, Ika, Akram dan Biana Adha Inapty, 2009. Pengaruh Pengalaman Kerja, Independensi, Obyektifitas, Integritas dan Kompetensi Terhadap Kualitas Hasil Pemeriksaan. Makalah. Simposium Nasional Akuntansi XII. Suryanto Ahmad Totok, 2008, Pengaruh pengalaman kerja terhadap Peningkatan keahlian auditor dalam Bidang auditing (study survei diKap wilayah surakarta). (Skrpsi, Program sarjana Akuntansi Universitas Muhamadia Surakarta). Tubbs (1992). The Effect of Experience on the Auditor‟s Organization and Amount of Knowledge. The Accounting Review. Vo.67 No. 4 (October): 783-801 Widyasari, Malikha. 2010. Analisis faktor –faktor yang mempengaruhi kualitas Hasil kerja auditor internal dan eksternal. Skripsi. Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro Semarang. Wuryan, Andayani. Audit Internal. Edisi I 2008. BPFE. Yogyakarta
*Penulis Korespondensi. Hp. 085298962124 Email :
[email protected]