PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL, KEMAMPUAN SDM DAN EFEKTIVITAS PELAYANAN TERHADAP KINERJA ORGANISASI Rini Kustiah1) Email:
[email protected] M. Alfani2) Kurniaty3) Universitas Islam Kalimantan (Uniska) MAB Banjarmasin ABSTRACT This study design using quantitative and qualitative methods. Data were collected through questionnaires to 50 respondents officers in the Department of Population and Civil Registration North Barito regency. Program data analysis using SPSS version 16.0. Then analysis of the data obtained in the form of quantitative analysis Quantitative Analysis of covering validity and reliability, hypothesis testing through F test and t test and analysis test, the coefficient of determination (R2). The data analysis technique used is the analysis of multiple linear regersi which serves to prove the hypothesis of the study. Results of the analysis found that variables Emotional Intelligence (X1) of 56.2%, HR Capability (X2) of 69.8%, and Service Effectiveness (X3) amounted to 86.3% singly or together have a positive and significant impact on the Public Organization performance (Y). Figures adjusted R-square of 0.879 indicates that 87.9% of Public Organization Performance variables influenced by three independent variables used in the regression equation. While the remaining 12.1% is explained by other variables outside the three variables used in this study. And it is known that the dominant variable affecting the Public Organization Performance is variable effectiveness in addition to the variables Emotional Intelligence Service and the ability of human resources. Keywords : Emotional Intelligence, Human Resource Capability, Organizational Effectiveness and Performance of Public Services.
Jurnal Komunikasi Bisnis dan Manajemen
Vol.2 No.4 Juli 2015
PENDAHULUAN
organisasi. Dimana kecerdasan
Kinerja
organisasi
emosional
seseorang
mampu
merupakan jawaban dari berhasil
mengendalikan segala ego dan
atau tidaknya tujuan organisasi
keinginannya
yang telah ditetapkan. Berbagai
memahami karakteristik orang
usaha
lain bisa menciptakan suasana
telah
dilakukan
pemerintah
dalam
oleh rangka
pelayanan
yang
Kemampuan kapasitas
berkualitas
mampu
kerja yang dinamis.
peningkatan kinerja organisasi. Penyelenggaraan
serta
untuk
adalah
seseorang
individu
mengerjakan
berbagai
merupakan salah satu kewajiban
tugas dalam suatu pekerjaan.
yang harus dilakukan oleh setiap
Selanjutnya totalitas kemampuan
penyelenggara negara.
dari seseorang individu pada
Efektivitas selalu diukur dengan
unit
produksi
atau
hakekatnya tersusun dari dua perangkat
faktor,
layanan baik kualitas maupun
kemampuan
kuantitas. Taliziduhu Ndraha, (
kemampuan fisik (Robbin, 2006;
2003 : 239 ) juga mengemukakan
Siagian, 2006)
bahwa
Efektivitas
organisasi
intelektual
yakni dan
Sesuai dengan Peraturan
dapat
ditentukan
dari
sejauh
Daerah Kabupaten Barito Utara
mana
pencapaian
(realialisasi)
Nomor 3 Tahun 2008 tentang
dari tujuan (target) yang ingin
Organisasi
dan
dicapai.
Lembaga
Teknis
Kecerdasan
Emosional
Tata
Kabupaten Barito Utara,
Kerja Daerah Dinas
(EQ) merupakan faktor penentu
Kependudukan dan Pencatatan
keberhasilan
Sipil
kinerja
suatu
Jurnal Komunikasi Bisnis dan Manajemen
Kabupaten
Barito
Utara
Vol.2 No.4 Juli 2015
mempunyai
tugas
pokok
pelayanan
membantu
Bupati
dalam
Organisasi Publik pada Dinas
tugas
Kependudukan dan Pencatatan
menyelenggarakan pemerintahan
di
bidang
terhadap
Kinerja
Sipil Kabupaten Barito Utara.
Administrasi Kependudukan dan TINJAUAN TEORITIS
Pencatatan Sipil. Berdasarkan atas,
dapat
keberadaan
uraian
dijelaskan suatu
di
Kinerja Organisasi
bahwa
organisasi
Kinerja sudah menjadi kata
popular
yang
menarik
yang
dibangun,
memerlukan
dalam pembicaraan manajemen
SDM
yang
mempunyai
publik. Kinerja adalah gambaran
kemampuan emosional
dan yang
kecerdasan stabil,
serta
mengenai
tingkat
pencapaian
pelaksanaan tugas dalam suatu
efektivitas pelayanan yang baik
organisasi
terhadap
untuk
mewujudkan sasaran, tujuan, visi
meningkatkan kinerja organisasi
dan misi organisasi tersebut (
publik.
Bastian, 2001:239).
masyarakat
Dengan
demikian
diharapkan tujuan dan sasaran
dalam
Kinerja
upaya
dinyatakan
organisasi dapat dicapai sesuai
sebagai sebuah hasil (output) dari
dengan misi dan visi yang telah
suatu
ditetapkan.
dilakukan
proses
tertentu oleh
yang seluruh
Tujuan dari penelitian ini
komponen organisasi terhadap
adalah untuk mengetahui dan
sumber- sumber tertentu yang
menganalisis pengaruh tingkat
digunakan (input).
Kecerdasan
Emosional
(EQ),
kemampuan SDM dan efektivitas
Dalam organisasi
terdapat
kerangka hubungan
antara
kinerja
perorangan
Cooper dan Sawaf (2002)
(individual performance) dengan
mendefinisikan
kinerja
emosional adalah kemampuan
organisasi
performance)
(organization meningkatkan
merasakan,
kecerdasan
memahami
dan
kinerja dalam sebuah organisasi
secara selektif menerapkan daya
atau
dan
instansi
pemerintah
kepekaan
emosi
sebagai
merupakan tujuan atau target
sumber energi dan pengaruh
yang
yang
ingin
dicapai
oleh
organisasi
dalam
manusiawi.
Kecerdasan
menuntut
pemilikan
emosi
memaksimalkan suatu kegiatan.
perasaan untuk belajar mengakui,
Kecerdasan Emosional
menghargai perasaan pada diri
Goleman mendefinisikan emosional dalam
(2003) kecerdasan
sebagai
mengenali
dan
orang
menanggapinya
lain
serta
dengan
tepat,
kapasitas
menerapkan secara efektif energi
perasaaan-
emosi dalam kehidupan sehari-
perasaan diri sendiri dan orang
hari.
lain,
diri
emosional tidak cukup hanya
sendiri dan mengelola emosi-
memiliki perasaan. Kecerdasan
emosi dengan baik dalam diri
emosional menuntut kita untuk
kita
belajar
dalam
sendiri
memotivasi
maupun
hubungan-hubungan Goleman
menjelaskan
dalam
Tentu
saja
kecerdasan
mengakui
dan
kita.
menghargai perasaan-pada diri
bahwa
kita dan orang lain-dan untuk
koordinasi suasana hati adalah
menanggapinya
inti dari hubungan sosial yang
menerapkannya dengan efektif
baik.
informasi
dan
dengan
energi
tepat,
emosi
dalam kehidupan dan pekerjaan
tinggi
sehari-hari.
tercapainya
Goleman
(2003)
sangat
menunjang
visi
dan
misi
organisasi untuk segera maju dan
menjelaskan bahwa kecerdasan
berkembang
emosional terbagi ke dalam lima
mengantisipasi kompetisi global.
wilayah
utama,
Kemampuan
kemampuan
mengenali
diri,
mengelola
memotivasi
yaitu emosi
emosi
diri
diri,
sendiri,
seseorang
pesat,
guna
yang
akan
dimiliki
membuatnya
berbeda
dengan
yang
mempunyai
kemampuan
rata-
mengenali emosi orang lain, dan
rata atau biasa saja. Amini (2004,
kemampuan membina hubungan
hal.
dengan orang lain. Secara jelas
kemampuan
hal
keadaan di mana seseorang siap
tersebut
dapat
dijelaskan
sebagai berikut : 1.
mendefinisikan adalah
“satu
dalam menghadapi segala situasi
Kesadaran
Diri
(Self
Awareness) 2.
48)
dengan bekerja dan resiko yang harus diterima”.
Pengaturan
Diri
(Self
Kemampuan
Management)
seseorang
3.
Motivasi (Self Motivation)
menentukan kinerja dan hasilnya.
4.
Empati
Yang
(Empathy/Social
awareness) 5.
Sosial
(Relationship Management) Kemampuan SDM
yang
memiliki
turut
dimaksud
serta
dengan
kemampuan atau abilities ialah
Ketrampilan
Sumber
akan
(abilities)
bakat
yang
melekat
pada
sesorang untuk melakukan suatu kegiatan secara fisik atau mental
daya
manusia
kemampuan
yang
ia
peroleh
sejak
lahir,
belajar, dan dari pengalaman.
Kemahiran
(skill)
diartikan
biasanya
kemampuan
menangani
dalam
suatu
yang
terpenting
organisasi,
dalam
karena
suatu
merupakan
tugas
faktor penggerak utama dalam
dengan
suatu organisasi. Oleh sebab itu
fisiknya
diperlukan adanya kemampuan
tetapi ada juga yang berpendapat
pegawai yang memadai terutama
bahwa
dan
bagi para aparatur pemerintahan
kemahiran itu sama saja artinya
yang bertugas memberdayakan
(Soehardi, 2003:24). Kemampuan
dan
yang
kepada masyarakat dalam rangka
(pekerjaan) menggunakan
tenaga
kemampuan
dimiliki
membuatnya
seseorang berbeda
dan
dengan
memberikan
pelaksanaan
pelayanan
otonomi
daerah
yang mempunyai kemampuan
yang
rata-rata atau biasa saja. As’ad
terwujudnya “good governance”.
(2000:156)
mendefenisikan
kemampuan
(ability)
sebagai
mengarah
pada
Selanjutnya Ace Suryadi (1999:1)
mengatakan
investasi
“karakteristik individual seperti
sumber daya manusia bukan
intelegensi, keterampilan tangan
hanya tanggung jawab salah satu
(manual
sektor
skill),
traits,
yang
pembangunan,
tetapi
semuanya merupakan kekuatan
tanggung jawab multi sektor di
potensial yang dimiliki seseorang
dalam
untuk
integral.
melakukan
aktifitas
suatu
kesatuan
Dalam
secara
sektor-sektor
tertentu dan sifatnya relatif stabil
terpenting yang secara langsung
”.
memiliki
Teori Kemampuan
pengembangan
kemampuan
SDM
pendidikan,
Dalam
sektor
Sumber
daya manusia merupakan faktor
kontribusi
adalah
terhadap
peningkatan gizi dan kesehatan,
program
kependudukan,
dan
pembinaan olah raga. Menurut
orang
atau
masyarakat
yang
mempunyai kepentingan pada Suryadi
suatu organisasi tertentu dan
(1999: 24) terdapat tiga cara
sesuai dengan aturan pokok dan
memandang system pendidikan
tata cara yang telah ditetapkan.
jika
dilihat
dalam
Ace
dari
orientasinya
pengembangan
sumber
Pelayanan publik yang profesional,
daya manusia dalam pendidikan
publik
yaitu :
adanya
1.
2.
Upaya
mencerdaskan
yang
pelayanan
dicirikan
akuntabilitas
responsibilitas
dari
oleh dan
pemberi
kehidupan bangsa;
layanan (aparatur pemerintah),
Upaya
dengan
mempersiapkan
ciri
tenaga kerja terampil dan ahli
Sederhana,
yang
kepastian,
diperlukan
proses
dalam
memasuki
era
Upaya
membina
dan
mengembangkan penguasaan berbagai ilmu
cabang
Efisiensi,
yaitu
:
Efektif,
Kejelasan
dan
Keterbukaan, Ketepatan
waktu,
Responsif, dan Adaptif.
industrialisasi; 3.
adalah
keahlian
pengetahuan
dan
teknologi.
Hipotesis H1
= Kecerdasan
Emosional
(X1) berpengaruh secara signifikan
terhadap
Kinerja Organisasi Publik (Y) pada kantor Dinas
Efektifitas Pelayanan
Kependudukan
Pelayanan publik dapat diartikan
sebagai
pemberian
layanan
(melayani)
keperluan
Pencatatan
dan Sipil
Kabupaten Barito Utara.
H2
= Kemampuan SDM (X2) berpengaruh
secara
signifikan
terhadap
Kinerja
Organisasi
Kabupaten Barito Utara. METODE PENELITIAN Rancangan
penelitian
ini
menggunakan
Dinas
penelitian yang mengeksplorasi
Kependudukan Pencatatan
Sipil
Kabupaten Barito Utara. = Efektifitas Pelayanan (X3) berpengaruh
secara
signifikan
kuantitatif,
hubungan sebab akibat antar variabel. Populasi dan sampel dalam
penelitian
pegawai
pada
ini
seluruh
Kantor
Dinas
terhadap
Kependudukan dan Pencacatan
Kinerja Organisasi Publik
Sipil Kabupaten Barito Kuala
(Y) pada kantor Dinas
sebanyak
Kependudukan
seluruhnya dijadikan responden.
dan
Pencatatan
Sipil
Kabupaten Barito Utara. H4
Sipil
Publik (Y) pada kantor
dan
H3
Pencatatan
= Kecerdasan
Emosional
50
Analisis
data
analisis
statistik
orang
dan
menggunakan SPSS
for
Windows versi 17.0.
(X1), Kemampuan SDM
HASIL DAN PEMBAHASAN
(X2)
1. Analisis secara parsial Pengaruh Kecerdasan Emosional Terhadap Kinerja Organisasi Publik.
dan
Efektifitas
Pelayanan
(X3)
simultan
berpengaruh
secara
signifikan
terhadap
Kinerja
Organisasi pada
secara
Publik
(Y)
kantor
Dinas
Kependudukan
dan
Paradigma
Pengaruh
kecerdasan emosional terhadap kinerja organisasi publik dapat digambarkan sebagai berikut :
Dengan memperhatikan Kecerdasan Emosional ( X1 )
Kinerja Organisasi Publik ( Y )
besarnya koefisien korelasi ( r ) sebesar + 0,750, maka dapat dinyatakan
Gambar 2. Konstelasi Variabel X1 terhadap Y
Yˆ X1 ei Y^ = 12,318 + 1,017 X1 + ei s t r = 0,750
bahwa
hubungan
antara
kecerdasan
emosional
adalah
kuat
positif,
artinya
semakin meningkat kecerdasan emosional, maka akan semakin meningkatkan kinerja organisasi publik.
0,130 7,853 r2 = 0,562
Berdasarkan temuan di atas, bahwa thitung sebesar +7,853
Jika α = 5%, dan n = 50, maka t.α;n-1 = t.05;49 = 2,011
dan
jika
dibandingkan
ttabel
sebesar 2,011 dapat dinyatakan bahwa thitung > ttabel, maka artinya
Dari data-data di atas diketahui
bahwa
elastisitas
Kecerdasan Emosional terhadap Kinerja Organisasi Publik adalah sebesar + 1,017 atau elastis (lebih dari 1), berdasarkan elastisitas tersebut diketahui bahwa setiap adanya peningkatan kecerdasan emosional sebesar 1%, maka akan mengakibatkan
peningkatan
kinerja organisasi publik sebesar 1,017%.
pengaruhnya sangat signifikan, sehingga bahwa
dapat
dinyatakan
kecerdasan
emosional
secara
positif
signifikan
berpengaruh
terhadap
kinerja
organisasi publik. Adapun
Besarnya
pengaruh kecerdasan emosional tersebut dapat diketahui dari koefisien diterminasi r2 sebesar 0,562 yang artinya bahwa sebesar
56,2% kinerja organisasi publik dipengaruhi
oleh
kecerdasan
Dari data-data di atas diketahui
bahwa
elastisitas
emosional, dan sisanya sebanyak
Kemampuan
SDM
terhadap
43,8% kinerja organisasi publik
Kinerja Organisasi Publik adalah
dipengaruhi oleh faktor lain.
sebesar + 1,660 atau elastis (lebih dari 1), berdasarkan elastisitas
2. Analisis secara parsial Pengaruh Kemampuan SDM Terhadap Kinerja Organisasi Publik. Paradigma Pengaruh kemampuan
SDM
terhadap
kinerja organisasi publik dapat
tersebut diketahui bahwa setiap adanya peningkatan kemampuan SDM sebesar 1%, maka akan mengakibatkan
kinerja organisasi publik sebesar 1,660%.
digambarkan sebagai berikut : Kemampuan SDM ( X2 )
Kinerja Organisasi Publik ( Y )
peningkatan
Dengan memperhatikan besarnya koefisien korelasi ( r ) sebesar + 0,835, maka dapat dinyatakan
bahwa
hubungan
Gambar 3. Konstelasi Variabel X2 terhadap Y
antara kemampuan SDM adalah
Yˆ X 2 ei
semakin meningkat kemampuan
Y^ = -6,861 + 1,660 X2 + ei
meningkatkan kinerja organisasi
s 0,158 t 10,527 r = 0,835 r2 = 0,698 Jika α = 5%, dan n = 50, maka t.α;n-1 = t.05;49 = 2,011
sangat
kuat
SDM,
maka
positif,
akan
artinya
semakin
publik. Berdasarkan temuan di atas, bahwa thitung sebesar +10,527 dan
jika
dibandingkan
ttabel
sebesar 2,011 dapat dinyatakan
bahwa thitung > ttabel, maka artinya pengaruhnya sangat signifikan, sehingga
dapat
dinyatakan
bahwa kemampuan SDM secara positif
berpengaruh
terhadap
kinerja
signifikan organisasi
publik. Adapun
Besarnya
pengaruh kecerdasan emosional tersebut dapat diketahui dari
Efektivitas Pelayanan Organisasi ( X3 )
Kinerja
Publik Y)
Gambar 4. Konstelasi Variabel X3 terhadap Y
Yˆ X 3 ei Y^ = -6,143 + 1,666 X3 + ei s t r = 0,929
0,960 17,383 r2 = 0,863
koefisien diterminasi r2 sebesar 0,698 yang artinya bahwa sebesar
Jika α = 5%, dan n = 50, maka
69,8% kinerja organisasi publik dipengaruhi
oleh
SDM,
sisanya
dan
t.α;n-1 = t.05;49 = 2,011
kmampuan sebanyak
Dari data-data di atas
30,2% kinerja organisasi publik
diketahui
dipengaruhi oleh faktor lain.
Efektivitas Pelayanan terhadap
3. Analisis secara parsial Pengaruh Efektivitas Pelayanan Terhadap Kinerja Organisasi Publik.
Kinerja Organisasi Publik adalah
Paradigma
Pengaruh
efektivitas pelayanan terhadap kinerja organisasi publik dapat digambarkan sebagai berikut :
bahwa
elastisitas
sebesar + 1,666 atau elastis (lebih dari 1), berdasarkan elastisitas tersebut diketahui bahwa setiap adanya peningkatan kecerdasan emosional sebesar 1%, maka akan mengakibatkan
peningkatan
kinerja organisasi publik sebesar 1,666%.
Dengan memperhatikan
86,3% kinerja organisasi publik
besarnya koefisien korelasi ( r )
dipengaruhi
sebesar + 0,929, maka dapat
pelayanan, dan sisanya sebanyak
dinyatakan
hubungan
13,7% kinerja organisasi publik
pelayanan
dipengaruhi oleh faktor lain.
bahwa
antara
efektivitas
adalah
sangat
artinya
kuat
semakin
oleh
efektivitas
positif,
meningkat
efektivitas pelayanan, maka akan semakin meningkatkan kinerja organisasi publik.
4.
Analisis secara simultas Pengaruh Kecerdasan Emosional, Kemampuan SDM dan Efektivitas Pelayanan Terhadap Kinerja Organisasi Publik.
Berdasarkan temuan di atas, bahwa thitung sebesar +17,383 dan
jika
dibandingkan
ttabel
Paradigma kecerdasan
Pengaruh emosional,
sebesar 2,011 dapat dinyatakan
kemampuan
bahwa thitung > ttabel, maka artinya
Efektivitas Pelayanan terhadap
pengaruhnya sangat signifikan,
kinerja organisasi publik dapat
sehingga
digambarkan sebagai berikut :
dapat
bahwa
efektivitas
secara
positif
signifikan
dinyatakan pelayanan berpengaruh
terhadap
dan
Kecerdasan Emosional (X1)
kinerja
organisasi publik. Adapun
SDM,
Besarnya
Kemampuan SDM ( X2 )
pengaruh efektivitas pelayanan tersebut dapat diketahui dari koefisien diterminasi r2 sebesar 0,863 yang artinya bahwa sebesar
Efektivitas Pelayanan ( X3 )
Kinerja Organisasi Publik ( Y )
Gambar 4. Konstelasi Variabel X1, X2, X3, terhadap Y
Efektivitas
Pelayanan
secara
simultan, maka akan semakin
meningkatkan Yˆ 1 X1 2 X 2 3 X 3 ei
kinerja organisasi
publik.
Y^ = -8,64 + 0,052X1 + 0,419X2 + 1,301X3 +ei
Berdasarkan temuan di atas,
s 2,516 0,187 t -3,434 6,964 R = 0,937
0,112
0,183
0,465
2,295
R2 = 0,879
Dari data-data di atas
Emosional, dan
Kecerdasan
Kemampuan
Efektivitas
untuk
parameter β1 sebesar 0,465n.s., thitung untuk parameter β2 sebesar
β3
sebesar
6,964**.
Kaidah
keputusan dinyatakan bahwa jika
t.α;n-1 = t.05;49 = 2,011
simultan
thitung
2,295* dan thitung untuk parameter
Jika α = 5%, dan n = 50, maka
secara
bahwa
SDM
Pelayanan
thitung > ttabel, artinya pengaruhnya signifikan, dan sebaliknya jika thitung < ttabel, artinya pengaruhnya tidak
signifikan.
Berdasarkan
besarnya
data di atas, diketahui bahwa ttabel
koefisien korelasi ( R ) sebesar +
sebesar 2,011, sehingga secara
0,937, maka dapat dinyatakan
parsial dapat dinyatakan bahwa
diketahui
bahwa
bahwa
hubungan
kecerdasan
emosional,
kemampuan Efektivitas simultan
antara
SDM,
dan
Pelayanan
secara
adalah
positif,
sangat
artinya
kuat
semakin
meningkat kecerdasan emosional, kemampuan
SDM,
dan
kecerdasan
emosional
tidak
signifikan, dan kemampuan SDM berpengaruh
signifikan,
Efektivitas
serta
Pelayanan
berpengaruh signifikan terhadap kinerja organisasi publik. Selanjutnya
untuk
mengetahui pengaruhnya secara
simultan, Tabel
dapat
Analisis
dilihat Of
pada
signifikan
Varians
terhadap
Kinerja
Organisasi Publik, dan sisanya
(ANOVA) sebagai berikut :
12,1% Kinerja Organisasi Publik tersebut dipengaruhi oleh faktor
Tabel 2 ANOVA (b) lain. Model 1
Sum of Squares Regressio n Residual Total
Mean Squar e
df
211.189
3
70.396
29.131
46
.633
240.320
49
F 111.16 2
Sig. .000 (a)
Pengujian Hipotesis Model Regresi Berdasarkan hasil analisis model
a Predictors: (Constant), X3, X1, X2
regresi,
kecerdasan
b Dependent Variable: Y
emosional,
Dari Tabel 2 di atas, diketahui
bahwa
Fhitung
dan
=
demikian
dan Efektivitas Pelayanan secara simultan
berpengaruh
secara
signifikan
terhadap
Kinerja
Organisasi
Publik.
Adapun
pengaruh
tersebut
besarnya
dapat diketahui dari koefisien diterminasi artinya
atau 87,9%
R2
=
0,879.
kinerja
oragnisasi
No
1.
2
3
4
Hipotesis Kecerdasan emosional (X1) Kinerja Org. Publik (Y1) Kemampuan SDM (X2) Kinerja Org. Publik (Y1) Efektivitas Pelayanan (X3) Kinerja Org. Publik (Y1) Kecerdasan emosional (X1), Kemampuan SDM (X2), Efektivitas Pelayanan (X3) Kinerja Org. Publik (Y1)
Koefisien ( r2)
Thitung
TTabel
Keterangan
0,562
7,853
2,011
Signifikan
0,698
10,527
2,011
Signifikan
0,863
17,383
2,011
Signifikan
0,879
Fhit = 111,162
Kecerdasan
Emosional, Kemampuan SDM, dan Efektivitas Pelayanan secara simultan
pelayanan,
dapat dilihat pada Tabel 3
Kecerdasan
Emosional, Kemampuan SDM,
berpengaruh
secara
SDM,
publik. Hasil Pengujian hipotesis
sig. atau p = 0,000 < dari α = 5%. Dengan
efektivitas
terhadap
111,162 > F0,05 (1,57) = 2,74 dan
kemampuan
Tabel 3 Hasil Pengujian Hipotesis
Ftabel = 2,74 Signifikan
organisasi
Berdasarkan Tabel 3 di atas dapat dijelaskan
hasil
86,3%
pengujian
1.
Hipotesis
ke
satu
emosional
berpengaruh
secara
signifikan terhadap kinerja organisasi 56,2%
publik,
dan
kinerja
sisanya
organisasi
sebesar 33,8% publik
dipengaruhi oleh faktor lain. 2.
Hipotesis
ke
dua
(H2)
diterima, yang artinya bahwa kemampuan
SDM
berpengaruh
secara
signifikan terhadap kinerja organisasi 69,8%
publik,
dan
kinerja
sisanya
organisasi
sebesar 30,2% publik
dipengaruhi oleh faktor lain. 3.
Hipotesis
ke
tiga
(H3)
diterima, yang artinya bahwa efektivitas berpengaruh
pelayanan secara
signifikan terhadap kinerja
sebesar
sisanya
13,7%
organisasi
publik
dipengaruhi oleh faktor lain.
(H1)
diterima, yang artinya bahwa kecerdasan
dan
kinerja
hipotesis sebagai berikut :
publik,
4.
Hipotesis
ke
empat
(H4)
diterima, yang artinya bahwa kecerdasan
emosional,
kemampuan
SDM,
dan
efektivitas pelayanan secara simultan berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja organisasi 87,9%
publik,
dan
kinerja
sisanya
organisasi
sebesar 12,1% publik
dipengaruhi oleh faktor lain.
KESIMPULAN 1.Kecerdasan
emosional
berpengaruh
secara
signifikan dan dengan arah positif
terhadap
organisasi
publik
Kependudukan
kinerja Dinas dan
Pencatatan Sipil Kabupaten Barito Utara.
2.
Kemampuan
SDM
berpengaruh
secara
signifikan dan dengan arah positif
terhadap
organisasi
kinerja
publik
Kependudukan
Dinas dan
Pencatatan Sipil Kabupaten Barito Utara. 3.
Efektivitas
Pelayanan
berpengaruh
secara
signifikan dan dengan arah positif
terhadap
organisasi
publik
Kependudukan
kinerja Dinas dan
Pencatatan Sipil Kabupaten Barito Utara. 4.
Kecerdasan
emosional,
kemampuan
SDM,
dan
efektivitas pelayanan secara simultan berpengaruh secara signifikan dan dengan arah positif
terhadap
organisasi
publik
Kependudukan
kinerja Dinas dan
Pencatatan Sipil Kabupaten Barito Utara.
DAFTAR PUSTAKA Achmad Mulyadi (2012). Analisis Pengaruh Perilaku Birokrasi dan Budaya Kerja terhadap Kinerja Pegawai pada Unit Pelayanan Pengadaan Barang & Jasa Propinsi Jawa Barat. Ahmad Fauzi (2010). Jurnal Pengaruh Kepemimpinan, Kecerdasan Emosional dan Motivasi kerja terhadap kepuasan kerja Guru SMA Negeri Kota Cirebon Jawa barat. Amidhan (2015). Jurnal Efektifitas Pelayanan Pembuatan Kartu Keluarga Pada Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Hulu Sungai Utara Departemen Dalam Negeri, 2006. Undang – Undang RI Nomor 23 tahun 2006 tentang Administrasi kependudukan. Endang Sukandar (2013). Pengaruh Budaya Organisasi dan Perilaku Birokrasi terhadap Kinerja Organisasi Dinas dilingkungan Kabupaten Sumedang.
Goleman, Daniel (2000). Working with Emotional Intelligence (terjemahan). Jakarta. Goleman, Daniel. (2000). Emitional Intelligence (terjemahan). Jakata : PT Gramedia Jurnal
Analisis pengaruh kecerdasan Emosional dan kecerdasan spiritual terhadap kinerja karyawan pada RSUD kota Semarang. (2011)
Jurnal
Pengaruh kecerdasan emosional, motivasi, dan lingkungan kerja terhadap kinerja pegawai Dinas Pendidikan, Pemuda, dan olahraga di Kabupaten Pemalang, (2012).
Laras Tris Ambar SA (2006). Analisis Pengaruh Kompetensi, Kecerdasan Emosional dan Budaya Organisasi terhadap kinerja karyawan. Peraturan Mendagri no 69 tahun 2012 tentang Perubahan atas Peraturan Mendagri no 62 tahun 2008 tentang Standar Pelayanan Minimal bidang Pemerintahan dalam Negeri di Kabupaten/ kota.
Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi RI Nomor 15 tahun 2014 tentang Pedoman Standar Pelayanan. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Repormasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2014 tentang Pedoman Survei Kepuasan Masyarakat Terhadap Penyelenggaraan Pelayanan Publik. Peraturan Pemerintah 41 tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah. Saphiro, Lawrence E. (1998). Mengajarkan Emotional Intelligence Pada Anak. Jakarta : Gramedia SevvyYossa dan Zunaidah (2013). Jurnal Analisis Pengaruh Kemampuan Karyawan, Pembagian tugas dan Motivasi terhadap Kinerja Karyawan pada PT. Pelabuhan Indonesia II (Persero) cabang Palembang Siti Hartaniah (2010). Pengaruh Kompetensi Aparatur dan
Fasilitas terhadap Kualitas Pelayanan Publik pada Disdukcapil Kabupaten Kotawaringin Timur. Sudarmanto (2009), Kinerja dan Pengembangan Kompetensi SDM. Pustaka Pelajar, Yogyakarta. Sugiyono (2012), Metode penelitian Kualitatif, Kuantitatif dan R & D, Alfabeta, Bandung. Teguh Wahyono (2012), Analisis statistik mudah dengan SPSS 20, Penerbit PT. Alex Media Komputindo, Jakarta. Trihandini (2005). Analisis pengaruh kecerdasan Emosi dan Kecerdasan Spiritual terhadap kinerja karyawan di Hotel Horizon Semarang. Wayan Sudana, 2004. Etika Birokrasi Dalam Pelayanan Publik (StudiKasus di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Denpasar).