PENGARUH KEAHLIAN DAN PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI TERHADAP KINERJA AKUNTAN PUBLIK SE EKS KARESIDENAN SURAKARTA Oleh : Michael Yosep SS. (N P M : 200915010), Sarsiti
ABSTRACT Background underlying this research is that given the competitive advantage of information technology depart from several strategic decisions that affect how the technology is used so as to achieve maximum results. One solution is to increase the advantage by harnessing technology kompetitit information through information systems, it is becoming more and more attention because permanfaatan in all areas of information technology and the rapid changes in technology. This research aims: 1) To analyze the effect on the performance skills of public accountants in Surakarta Ex. 2) To analyze the effect of information technology on the performance of public accounting in Surakarta Ex. 3) To analyze the utilization of information technology expertise and jointly affect the performance of public accounting in Surakarta Ex. Testing this hypothesis, using inductive statistical techniques. The measures used are questionnaires with validity, reliability. Hypothesis testing using multiple regression analysis model with t test and analysis of F. The results can be concluded: 1) multiple linear regression equation obtained simultaneously: Y = 1.581 + 0.342 X1 + 0.296 X2. 2) The calculation of the partial r known to influence Expertise (X1) obtained tcount 3,564 with a probability of 0.001. Value of t> t table value (3.564> 2.021) and probability far below 0.05. Expertise thus affect the satisfaction of Public Accountants. 3) The calculation of the partial r known to influence Utilization Technology (X2) obtained tcount 3.212 with a probability of 0.002. T-count> t table (3.212> 2.021) and probability far below 0.05. Thus the effect on the Utilization Technology Satisfaction Public Accountants. 4) Based on the F test obtained Freg 15.340 (Fhit = 15.340> F = 3.19) with a probability of 0.000, it can be concluded that the Utilization Technology Expertise and positive effect on satisfaction Certified Public Accountants. It can be concluded that the alteration of expertise and use of information technology can be used to predict the performance of public accounting. Keywords: Expertise, Information Technology, and Performance of Public Accountants.
PENDAHULUAN Teknologi informasi digunakan untuk memperlancar dan mempermudah semua kegiatan bisnis, hal ini juga dialami oleh para akuntan, yang berprofesi sebagai pengelola keuangan yang dituntut untuk melakukan pengendalian dan pemantauan tehadap efisiensi dan efektivitas pengelolaan keuangan. Teknologi informasi juga digunakan untuk akuntan pendidik, dalam memperlancar segala kegiatan tugasnya. Pemilihan teknologi yang sesuai dan bersahabat akan memberikan keuntungan bagi pemakaianya. Penerimaan teknologi secara baik dipengaruhi oleh teknologi itu sendiri, serta tingkat keahlian dari individu. Keyakinan bahwa setiap orang dapat meningkatkan
45
keahliannya sangat berguna untuk dapat menguatkan rasa percaya diri yang timbul dari pemakai itu sendiri. Penggunaan teknologi informasi tidak mungkin akan berhasil, apabila tidak disertai minat oleh pemakaianya, selain itu faktor lingkungan sekitar dimana teknologi tersebut digunakan. Teknologi yang harus dikuasai oleh akuntan seperti teknik pemrograman, teknik desain sistem, teknik olah data, dan distem audit. Penerapan teknologi dalam bidang sistem informasi dengan software menggantikan sistem akuntansi manual lama yang digunakan untuk mendukung transaksi perusahaan. Budi (2000) dalam artikelnya “Peran akuntan pada Reeingineering proses bisnis dalam kemajuan teknologi informasi”, menekankan bahwa perkembangan teknologi yang pesat mengakibatkan pergeseran paradigma terhadap teknologi informasi, sehingga diperlukan reengineering, faktor yang menyebabkan hal itu adalah teknologi informasi kurang bisa memenuhi kebutuhan pemakai, fleksibilitas pemakai juga dirasa belum cukup mampu bersaing memasuki pasar yang semakin berkembang, karena kebutuhan sumber daya manusia yang mengerti teknologi masih jauh berkurang, padahal penggunaan teknologi diyakini mampu menghadapi persaingan yang efektif. Telah banyak penelitian yang mengutamakan teknologi sebagai salah satu faktor peningkatan kinerja, tetapi belum bisa memberikan bukti yang meyakinkan akan pentingnya suatu keahlian/kemampuan yang dimiliki oleh seorang akuntan, karena pada dasarnya peningkatan kinerja tersebut tidak hanya didasari oleh teknologi tetapi juga faktor lain, misalnya keahlian/ kemampuan yang dimiliki, sosial budaya, organisasi. Oleh akrena itu penulis ingin mengembangkan penelitian lebih lanjut tentang pengaruh keahlian dalam penggunaan teknologi informasi dan menjelaskan hubungannya dengan peningkatan kinerja akuntan.
46
PERUMUSAN MASALAH Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut : 1. Apakah keahlian berpengaruh terhadap kinerja akuntan publik di Eks Karesidenan Surakarta? 2. Apakah pemanfaatan teknologi informasi berpengaruh terhadap kinerja akuntan publik di Eks Karesidenan Surakarta? 3. Apakah keahlian dan pemanfaatan teknologi informasi secara bersama-sama berpengaruh terhadap kinerja akuntan publik di Eks Karesidenan Surakarta?
LANDASAN TEORI 1. Teknologi Informasi Perkembangan Teknologi Informasi (TI) dewasa ini merupakan aspek penunjang keberhasilan bisnis, seperti yang diungkapkan oleh McFarlan dalam Pramesti (2005: 34) bahwa teknologi sebagai suatu proses, teknik, atau metodologi yang menyatu dalam desain produk, proses manufaktur atau jasa yang mentransformasikan input tenaga kerja, kapital, informasi, material serta energi menjadi output yang mempunyai nilai lebih tinggi. McFarlan juga berpendapat bahwa teknologi dapat dipadukan dengan beberapa desain untuk mendapatkan suatu bentuk yang berbeda dari bentuk aslinya, hal ini menyebutkan bahwa teknologi dibuat untuk mempermudah proses pemanfaatan data. Teknologi dan petualangan dapat memuat kata kunci yang sama yaitu sesuatu yang baru, menjadi yang pertama, menempuh resiko, dan sama-sama menjanjikan ketenaran (Prasetya, 1999:65).
47
2. Keahlian menggunakan Teknologi Informasi Dalam studi akuntansi belum ada definsi dan batasan yang jelas tenaga keahlian, karena banyak dalam penelitian masih menggunakan vairabel pengalaman sehingga surrogete keahlian, sehingga dalam prateknya, definisi keahlian sering ditunjukkan dengan pengakuan resmi (official recognition) seperti kecerdasan partner dan penerimaan konsensus (consensual acclamation), seperti pengakuan terhadap seorang spesialis pada industri tertentu, tanpa adanya suatu daftar resmi dari atribut-atribut keahlian (Murtanto dan Gudono, 1999:39). Keahlian atau Skill adalah suatu kemampuan yang dimiliki untuk dapat mengerjakan atau menggunakan alat, sehingga dapat bermafnaat untuk menyelesaikan pekerjaan. Tanaka dalam Haryanto (2002: 72) membedakan teknologi dengan keterampilan, kecakapan atau kepandaian (skill). Teknologi secara umum didefinisikan sebagai bagian dai cara untuk membut sesuatu (the method of making thing) yang bersifat ilmiah, teoritis, dan universal, sedangkan skill adalah bagian dari cara untuk membuat sesuatu yang konkret, berdasarkan pengalaman dan bersifat individual seperti (Wiratmo, 1998: 111-112). Dalam Standar Auditing yang ditetapkan Ikatan Akuntan Indonesia (SA-IAI), dalam salah satu isi dari standar umum bagi auditor adalah: a. Audit dilaksanakan oleh seorang atau lebih yang memiliki keahlian dan pelatihan teknis yang cukup sebagai auditor. b. Dalam pelaksanaan audit dan penyusunan laporannya, auditor wajib menggunakan kemahiran profesionalnya dengan cermat dan seksama.
48
3. Kinerja Akuntan Publik “Kinerja (prestasi kerja) adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggunjawab yang diberikan kepadanya” (Mangkunegara, 2007:67).
Akuntan adalah orang
mempunyai gelar Sarjana Ekonomi dari universitas negeri jurusan akuntansi, yang telah mempunyai gelar akuntan sesuai dengan peraturan UU No. 34 tahun 1954 serta SK Dirjen Pendidikan Tinggi No. 15/DJ/Kep/1980 dan No.28/Dikti/Kep/1986. Kinerja akuntan dapat diartikan sebagai tingkatan untuk memenuhi harapan yang berhubungan dengan fungsinya sebagai akuntan. Pengukuran kinerja akuntan yang obyektif diperoleh secara langsung dari tindakan akuntan yang diukur melalui pertimbangan subyektif tentang pekerjaan. Pengukuran kinerja dilakukan untuk mengevaluasi dan menentukan efektifitas tindakan yang dilakukan akuntan.
KERANGKA PEMIKIRAN Model penelitian sebagai berikut:
Keahlian (X1)
Kinerja Akuntan Publik (Y)
Pemanfaatan TI (X2)
Gambar 2.2 Skema Kerangka Pemikiran Keterangan: Garis
= pengaruh parsial (individu)
Garis
= pengaruh simultan (bersama-sama)
49
HIPOTESIS Berdasarkan tujuan dan masalah yang akan diteliti, maka hipotesis yang akan diuji dalam penelitian ini adalah : 1. Keahlian berpengaruh terhadap kinerja akuntan publik di Eks Karesidenan Surakarta. 2. Pemanfaatan teknologi informasi berpengaruh terhadap kinerja akuntan publik di Eks Karesidenan Surakarta. 3. Keahlian dan pemanfaatan teknologi informasi secara bersama-sama berpengaruh terhadap kinerja akuntan publik di Eks Karesidenan Surakarta.
METODE PENELITIAN 1. Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup penelitian ini adalah akuntan publik di wilayah Surakarta. 2. Populasi, Sampel dan Sampling Populasi yang diteliti adalah akuntan publik yang berjumlah 200 orang yang bekerja di Kantor Akuntan wilayah Surakarta, sampel penelitian sebagian populasi yang berjumlah 50 orang (25%) diambil dengan menggunakan teknik purposive sample. 3. Data dan Sumber Data Sumber dara berasal dari darai primer dan sekunder. Data primer adalah data yang berhubungan dengan keahlian, pemanfaatan teknologi informasi dan kinerja akuntan publik, sedangkan data sekunder merupakan data yang diperoleh tidak langsung dari sumbernya, yang biasanya dari buku-buku mengenai ruang Kantor Akuntan Publik di Kota Surakarta, catatan-catatan, dan sebagianya.
50
4. Metode Pengumpulan Metode pengumpulan data yang dipergunakan adalah metode angket dan observasi. Materi yang diungkap melalui angket yaitu variabel keahlian, pemanfaatan teknologi informasi, dan kinerja akuntan publik. 5. Metode Analisis Data Analisis data yang dipakai dalam penelitian ini menggunakan teknik statistik induktif. Langkah-langkah yang digunakan yaitu kuesioner dengan uji validitas menggunakan korelasi product moment dan reliabilitas menggunakan rumus Alpha. Pengujian hipotesis uji t dan uji F serta model analisis regresi linier berganda.
HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Uji Validitas dan Reliabilitas Uji validitas variabel keahlian yang terdiri dari 10 item pernyataan semua dinyatakan valid, besarnya nilai r (rxy) > nilai rtabel (rt) dengan taraf signifikansi 5% (N=25) adalah 0,396. Uji validitas variabel pemanfaatan teknologi yang terdiri dari 5 item pertanyaan semua dinyatakan valid, besarnya nilai r (rxy) > nilai rtabel (rt) dengan taraf signifikansi 5% (N=25) adalah 0,396. Uji validitas variabel kinerja akuntan publik yang terdiri dari 6 item pernyataan semua dinyatakan valid, besarnya nilai r (rxy) > nilai rtabel (rt) dengan taraf signifikansi 5% (N=25) adalah 0,396, maka butir-butir pertanyaan kuesioner kinerja pegawai adalah valid atau sahih. Dari hasil uji reliabilitas, dapat diketahui besarnya koefisien reliabilitas (α) untuk variabel keahlian, pemanfaatan teknologi, dan kinerja akuntan publik dinyatakan nilai rhitung lebih besar daripada 0,60, maka butir-butir kuesioner adalah reliabel.
51
2. Analisis Regresi Linear Berganda Hasil penelitian diperoleh persamaan regresi sebagai berikut: Y = 1,581 + 0,342 X1 + 0,296 X2 + e Dari analisis regresi berganda, keahlian dan pemanfaatan teknologi mempunyai koefisien bernilai positif, ini berarti bahwa variabel independen tersebut mempunyai pengaruh yang positif terhadap kinerja akuntan publik, sehingga apabila keahlian dan pemanfaatan teknologi ditingkatkan akan meningkatkan kinerja pegawai. a. Uji t 1) Pengaruh keahlian b (X1) terhadap kinerja akuntan publik (Y) Nilai thitung 3,564 > ttabel (2,021). Dengan probabilitas 0,001 dengan taraf signifikansi 5%. Ini menunjukkan bahwa variabel keahlian berpengaruh terhadap kinerja akuntan publik di Eks Karesidenan Surakarta. 2) Pengaruh pemanfaatan teknologi informasi (X2) terhadap kinerja akuntan publik (Y) Nilai thitung 3,212 > ttabel (2,021). Dengan probabilitas 0,002 dengan taraf signifikansi 5%. Ini menunjukkan bahwa variabel pemanfaatan teknologi informasi berpengaruh terhadap kinerja akuntan publik di Eks Karesidenan Surakarta. b. Uji F Hasil uji F diperoleh Freg 15,340 dengan probabilitas 0,000 dikonsultasikan dengan Ftabel (N=50; p=5%) sebesar 3,19. Menunjukkan bahwa Fhit = 15,340 > Ftabel = 3,19 dengan
p-value = 0,000, maka dapat disimpulkan bahwa keahlian dan
pemanfaatan teknologi secara bersama-sama berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja akuntan publik.
52
KESIMPULAN Berdasarkan hasil analisis terhadap data yang dikumpulkan, maka dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut: 1. Hasil uji t diketahui pengaruh Keahlian (X1) diperoleh nilai thitung sebesar 3,564 dengan probabilitas sebesar 0,001. Nilai thitung > ttabel (N=50; p=5%) sebesar 2,021 dan probabilitas jauh di bawah 0,05. Dengan demikian Keahlian berpengaruh terhadap Kepuasan Akuntan Publik. 2. Hasil uji t diketahui pengaruh Pemanfaatan Teknologi (X2) diperoleh nilai thitung sebesar 3,212 dengan probabilitas sebesar 0,002. Nilai thitung tersebut bila dibandingkan dengan nilai ttabel (N=50; p=5%) sebesar 2,021 dan probabilitas jauh di bawah 0,05. Dengan demikian Pemanfaatan Teknologi berpengaruh terhadap Kepuasan Akuntan Publik. 3. Berdasarkan uji F diperoleh Freg 15,340 (Fhit = 15,340 > Ftabel = 3,19) dengan probabilitas sebesar 0,000, maka dapat disimpulkan bahwa Keahlian dan Pemanfaatan Teknologi berpengaruh positif terhadap Kepuasan Akuntan Publik. SARAN 1. Pengetahuan teknologi ifnormasi sangat penting bagi akuntan, sehingga perlu mendapat perhatian khusus, sehingga dapat membuat penelitian yang memfokuskan pada masalah. 2. Menggunakan metode lain yang lebih signifikan misalnya dengan wawancara, atau surpey. 3. Penelitian selanjutnya sebaiknya mengembangkan variabel-variabel yang diteliti, sebab tidak menutup kemungkinan bahwa dengan penelitian yang mencakup lebih banyak variabel akan dapat menghasilkan kesimpulan yang lebih baik.
53
REFERENSI Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.
Budi, Ichsan Setiyo. 2000. ”Peran Akuntan pada Reeingeneering Proses Bisnis dalam Kemajuan Teknologi Informasi”. Media Akuntansi, No. 14 Oktober 2000.
Hadi, Sutrisno. 2001. Analisis Regresi. Yogyakarta: Andi Offset.
Kuncoro, Mudrajat. 2001, Metode Kuantitatif Teori dan Aplikasi untuk Bisnis dan Ekonomi, Yogyakarta: UPP AMP YKPN.
Mangkunegara, Anwar Prabu. 2007. Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan. Bandung: Remaja Rosda Karya.
Murtanto dan Gudono. 1999. “Identifikasi Karakteristik Keahlian Audit Profesi Akuntan Publik di Indonesia”. Jurnal Riset Akuntansi Indonesia. Januari Vol. 2, No. 1:37-52.
Payamta, Triyono dan Zainuddin. 1997. “Akuntan Sebagai Profesi Etis”. Perspektif AprilJuni, No. 6 Tahun 1997.
Pramesti, Herawati. 2005. ”Dukungan Eksekutif dalam Manajemen Teknologi Informasi Perbankan”. Perseptif. 10:89-102.
Prasetya. 1999. ”Perkembangan Teknologi Informasi: Dampak dan Penggunaannya Dalam Dunia Bisnis”. Komputech. Juni. Vol. 7.
Robbin, Stephen P. 2001. Organizational Behavior: Concept Application and Controversies. New Jersey: Prentice Hall Inc.
Rofelawaty, Budi. 2000. “Tantantan Sistem Akuntansi Dalam Rangka Mengembangkan Bisnis dan Staategi Informasi”. Media Akuntansi, No. 11 Juli 2000.
Santoso, Singgih. 2010. SPSS Versi 15 Mengolah Data Statistik Secara Profesional, Jakarta: PT. Elex Media Komputindo.
54