Tahun XXVI, No. 3 Desember 2015
Jurnal Ekonomi dan Bisnis
PENGARUH KARAKTERISTIK PROSES PENGANGGARAN TERHADAP KINERJA ANGGARAN DI KEJAKSAAN RI FRIZKANA MEILIA Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Airlangga ABSTRAK Anggaran merupakan faktor penting bagi terselenggaranya operasional sebuah organisasi sekaligus sebagai salah satu alat kendali manajemen. Gupta dan Govindarajan (1984) menggunakan pendekatan kontinjensi dengan mengevaluasi berbagai faktor kondisional yang dapat mempengaruhi efektifitas sistem penganggaran terhadap kinerja anggaran. Salah satu yang penting adalah pentingnya komitmen tujuan anggaran. Komitmen tujuan anggaran mempunyai potensi untuk memperbaiki kinerja, oleh karenanya telah menjadi fokus dari beberapa penelitian. Chong dan Chong (2002) menemukan bahwa kesempatan untuk terlibat dalam penganggaran akan meningkatkan komitmen terhadap tujuan anggaran sehingga dapat menghasilkan kinerja yang lebih baik. Informasi memegang peran penting dalam sebuah sistem. Chong dan Chong (2002) menyatakan bahwa aliran informasi dapat meningkatkan kinerja. Adanya informasi yang relevan dapat menjadi pertimbangan untuk mengambil beberapa langkah alternatif untuk meningkatkan pencapaian target, disamping juga dapat digunakan sebagai upaya meningkatkan partisipasi pegawai untuk mendapatkan informasi berkaitan dengan tugas. Penelitian ini dilakukan pada 121 satuan kerja Kejaksaan se-Pulau Jawa dan didasarkan pada pemikiran bahwa Kejaksaan yang merupakan lembaga pemerintahan di bidang hukum khususnya penuntutan, membutuhkan model pengukuran atas pengaruh sistem penganggaran terhadap kinerja anggaran. Analisis statistik dilakukan secara deskriptif dengan bantuan aplikasi SPSS dan statistik inferensial dengan bantuan aplikasi SEM-AMOS 18. Penelitian ini lebih menekankan kepada hubungan tidak langsung atas pengaruh karakteristik-karakteristik tujuan anggaran terhadap kinerja anggaran ketika mempertimbangkan komitmen tujuan anggaran dan job relevant information sebagai variabel intervening. Hasil pengujian hipotesis menghasilkan bukti empiris bahwa komitmen tujuan anggaran tidak berfungsi sebagai variabel intervening dalam model penelitian yang dibangun dan dibuktikan dengan hipotesis 1 sampai dengan 5 tidak diterima. JRI berfungsi sebagai variabel intervening pada pengaruh karakteristik-karakteristik tujuan anggaran kecuali pada variabel evaluasi anggaran, dibuktikan dengan hipotesis 6, 7, 8, 10 diterima dan hipotesis 9 tidak diterima. Kata kunci : partisipasi penganggaran, kejelasan sasaran anggaran, umpan balik anggaran, evaluasi anggaran, keketatan tujuan anggaran, komitmen tujuan anggaran, job relevant information (JRI), dan kinerja anggaran. ABSTRACT Budget is an important factor for the operational implementation of an organization as well as one of the tools of management control. Gupta and Govindarajan (1984) uses a contingency approach to evaluating various conditional factors that may affect the effectiveness of the system of budgeting on performance budget. One important thing is the importance of the commitment budget goals. Budget goal commitment has the potential to improve performance, therefore, has been the focus of several studies. Chong and Chong (2002) found that the opportunity to be involved in budgeting will increase the commitment to the objectives of the budget so that it can produce better performance. Information plays an important role in a system. Chong and Chong (2002) states that the information flow can improve performance. The existence of relevant information can be considered to take some alternative steps to improve the achievement of targets, in addition can also be used as an effort to increase the participation of employees to obtain information related to the task. - 235 -
Tahun XXVI, No. 3 Desember 2015
Jurnal Ekonomi dan Bisnis
This study was conducted on 121 work units Attorney in Java and based on the premise that the Attorney General which is a government agency in the field of law, especially the prosecution, requires a measurement model for the effect on the budget performance budgeting system. Statistical analysis was performed descriptively with the help of SPSS and inferential statistics with the help of SEM-AMOS application 18. This study stresses the indirect relationship above the effect of the characteristics of the budgetary purposes when considering the budget performance budget goal commitment and job relevant information as an intervening variable , Results of testing the hypothesis generate empirical evidence that the budget goal commitment does not function as an intervening variable in our model is constructed and proved the hypothesis 1 through 5 are not accepted. JRI serves as an intervening variable in the influence of the characteristics of budget goals except in budget evaluation variables, evidenced by hypothesis 6, 7, 8, 10 accepted and not accepted hypothesis 9. Keywords: budgetary participation, budget goal clarity, feedback budget, budget evaluation, tightness budget goals, budget goal commitment, job relevant information (JRI), and budget performance.
PENDAHULUAN Latar Belakang Organisasi membutuhkan anggaran untuk mengejawantahkan seluruh strategi ke dalam rencana dan tujuan, baik jangka pendek dan jangka panjang (Ramandei, 2009) Anggaran mempunyai fungsi penting bagi sektor publik khususnya pemerintahan karena, 1) instrumen bagi pemerintah untuk menentukan arah pembangunan sosial ekonomi, menjamin kesinambungan, dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat, 2) sumber daya yang terbatas sedangkan kebutuhan masyarakat adalah tak terbatas dan terus berkembang, 3) bentuk pertanggungjawaban pemerintah terhadap rakyat (Sartono, 2014). Panghegar (2013) menyatakan bahwa anggaran merupakan alat pembanding kinerja anggaran antara target anggaran yang telah ditetapkan dengan pencapaian hasil organisasi secara aktual. Kenis (1979) menyimpulkan bahwa variasi dalam budgeting style yang direfleksikan dalam karakteristik tujuan anggaran mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kinerja anggaran. Pelaksanaan anggaran agar dapat berjalan efektif harus memperhatikan lima unsur dari, yakni 1) penganggaran partisipatif (budgeting participation), 2) kejelasan sasaran anggaran (budgeting, 3) umpan balik anggaran (budgeting feedback), 4) evaluasi anggaran (budgeting evaluation), 5) Keketatan tujuan anggaran (budgeting goal difficulty). Pendekatan sistem penganggaran sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 136/PMK.02/2014 adalah pendekatan penganggaran terpadu yang dilakukan dengan mengintegrasikan seluruh proses perencanaan dan pengangggaran di lingkungan Kementerian/ Lembaga untuk menghasilkan dokumen Rencana
Kerja Anggaran Kementerian/Lembaga (RKA-K/L). Mengacu pada pendekatan penyusunan anggaran terpadu tersebut, penyusunan RKA-K/L menggunakan restrukturisasi program/kegiatan dalam kaitannya dengan klasifikasi anggaran menurut program dan kegiatan, seta penataan bagian anggaran dan satker untuk pengelolaan anggaran dalam kaitannya dengan klasifikasi anggaran menurut organisasi. Kinerja menurut Peraturan Menteri Keuangan Nomor 249/PMK.02/2011 adalah prestasi kerja berupa keluaran dari suatu kegiatan atau hasil dari suatu program dengan kuantitas dan kualitas terukur. Pengukuran dan Evaluasi Kinerja Atas Pelaksanaan RKA-K/L selanjutnya disebut evaluasi kinerja adalah proses untuk menghasilkan informasi capaian kinerja yg telah ditetapkan dalam dokumen RKA-K/L. Murthi dan Sujana (2009) menyatakan bahwa kinerja organisasi ditentukan oleh bagaimana organisasi tersebut dalam memanfaatkan sumber daya yang ada secara efektif, efisien, dan ekonomis. Salah satunya adalah dengan meningkatkan kinerja anggaran melalui perencanaan dan pengendalian yang dinilai dari pencapaian tujuan anggaran. Aspek ini membuktikan bahwa anggaran mempunyai peran penting dalam memperbaiki (Ramandei, 2009) dan mengukur kinerja anggaran Panghegar (2013). Alasan mengapa penelitian ini dilakukan adalah: 1) organisasi sektor publik khususnya pemerintahan membutuhkan model pengukuran atas pengaruh sistem penganggaran terhadap kinerja, 2) penelitian ini dilakukan dengan pemikiran bahwa perlu adanya riset pada sektor publik khususnya pemerintahan di sektor non keuangan untuk bidang akuntansi keperilakuan.
- 236 -
Tahun XXVI, No. 3 Desember 2015
Jurnal Ekonomi dan Bisnis
Rumusan Masalah Masalah dalam penelitian ini terkait dengan karakteristik tujuan anggaran, dapat dirumuskan sebagai berikut: 1. Apakah terdapat pengaruh partisipasi penganggaran terhadap kinerja anggaran ketika mempertimbangkan komitmen tujuan anggaran? 2. Apakah terdapat pengaruh kejelasan sasaran anggaran terhadap kinerja anggaran ketika mempertimbangkan komitmen tujuan anggaran? 3. Apakah terdapat pengaruh umpan balik anggaran terhadap kinerja anggaran ketika mempertimbangkan komitmen tujuan anggaran? 4. Apakah terdapat pengaruh evaluasi anggaran terhadap kinerja anggaran ketika mempertimbangkan komitmen tujuan anggaran? 5. Apakah terdapat pengaruh keketatan sasaran anggaran terhadap kinerja anggaran ketika mempertimbangkan komitmen tujuan anggaran? 6. Apakah terdapat pengaruh partisipasi penganggaran terhadap kinerja anggaran ketika mempertimbangkan job relevant information? 7. Apakah terdapat pengaruh kejelasan sasaran anggaran terhadap kinerja anggaran ketika mempertimbangkan job relevant information? 8. Apakah terdapat pengaruh umpan balik anggaran terhadap kinerja anggaran ketika mempertimbangkan job relevant information? 9. Apakah terdapat pengaruh evaluasi anggaran terhadap kinerja anggaran ketika mempertimbangkan job relevant information? 10. Apakah terdapat pengaruh keketatan sasaran anggaran terhadap kinerja anggaran ketika mempertimbangkan job relevant information?
Tujuan Penelitian Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah fakta empiris tentang pengaruh karakteristik tujuan anggaran yang terdiri dari partisipasi penganggaran, kejelasan sasaran anggaran, evaluasi anggaran, umpan balik anggaran, dan Keketatan tujuan anggaran terhadap kinerja anggaran melalui komitmen tujuan anggaran dan job relevant information sebagai variabel intervening. Manfaat Penelitian Kontribusi dalam penelitian ini dapat dijelaskan sebagai berikut: 1. Kontribusi teoritis, penelitian ini dilakukan untuk menguji konsep kontinjensi yang menjelaskan adanya faktor-faktor lain yang mempengaruhi hubungan antara karakteristik tujuan anggaran dan kinerja anggaran, kemudian dipilih variabel komitmen tujuan anggaran dan job relevant information yang dalam konsep kesesuaian (the concept of fit) dengan pendekatan sistem akan diuji seberapa besar dalam mempengaruhi hubungan karakteristik tujuan anggaran dan kinerja anggaran. 2. Kontribusi empiris, menguji dan menemukan bukti-bukti empiris atas pengaruh karakteristik tujuan anggaran terhadap kinerja anggaran dengan komitmen tujuan anggaran dan job relevant information sebagai variabel intervening. 3. Kontribusi kebijakan, hasil penelitian ini diharapkan memberikan sumbangan nyata sebagai dasar kebijakan proses penganggaran di Kejaksaan RI.
TINJAUAN PUSTAKA Penelitian Terdahulu Kenis (1979) melakukan pengujian atas pengaruh karakteristik tujuan anggaran terhadap kinerja pada 169 manajer pabrik yang mempunyai tanggung jawab terhadap anggaran. Hasil penelitian menunjukkan bahwa partisipasi dan kejelasan sasaran anggaran mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kinerja. Semakin tinggi tingkat Keketatan sasaran anggaran berpengaruh terhadap menurunnya kinerja manajer, sedangkan pengaruh evaluasi dan umpan balik anggaran terhadap kinerja adalah lemah atau tidak signifikan. Melek (2009) menguji pengaruh partisipasi penganggaran melalui komitmen tujuan anggaran terhadap
kinerja manajerial pada 500 perusahaan di Turki. Pengumpulan data dengan metode survei terhadap 150 manajer divisi akuntansi dan keuangan pada tahun 2006. Teknik analisis data menggunakan regresi berganda menunjukkan bahwa karyawan dengan kinerja tinggi lebih berpartisipasi dan terdapat interaksi signifikan antara partisipasi penganggaran dan komitmen tujuan anggaranonal pada kinerja manajerial. Serupa dengan penelitian tersebut. Damayanti (2007) melakukan penelitian pada 131 manajer dari tiga hotel bintang lima di Jawa dan Bali dalam keadaan stretch market. Hasil penelitian menunjukkan bahwa partisipasi penganggaran berhubungan positif dan signifikan terhadap kinerja majerial melalui komitmen terhadap tujuan.
- 237 -
Tahun XXVI, No. 3 Desember 2015
Jurnal Ekonomi dan Bisnis
Sartono (2014) meneliti tentang pengaruh karakteristik tujuan anggaran terhadap kinerja aparat pemerintah daerah Manggarai Barat pada Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di Kabupaten Manggarai Barat. Hasil analisis secara parsial membuktikan bahwa partisipasi penganggaran, kejelasan sasaran anggaran, umpan balik anggaran, dan Keketatan tujuan anggaran berpengaruh signifikan terhadap kinerja sedangkan evaluasi anggaran tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja. Bawono (2008) meneliti hubungan antara karakteristik tujuan anggaran dan kinerja anggaran pada Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Kabupaten/ Kota se-eks Karesidenan Surakarta. Hasil penelitian mengindikasikan bahwa karakteristik tujuan anggaran memiliki dampak langsung terhadap kinerja anggaran dan efek tidak langsung melalui keadilan prosedural. Hazmi, dkk (2012) melakukan penelitian tentang pengaruh kejelasan sasaran anggaran dan akuntabilitas publik terhadap kinerja anggaran aparatur pemerintah Kota Lhokseumawe. Hasil pengujian menunjukkan bahwa kejelasan sasaran anggaran dan akuntabilitas publik berpengaruh langsung terhadap kinerja anggaran. Penelitian ini membuktikan bahwa perbaikan kinerja anggaran aparatur membutuhkan kejelasan sasaran anggaran dan akuntabilitas publik sehingga menghasilkan akuntabilitas dalam manajemen anggaran. Begitu halnya dengan Putra (2013) yang pada penelitiannya menghasilkan bukti empiris bahwa kejelasan sasaran anggaran berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja anggaran pada SKPD Kota Padang. Indarto dan Ayu (2011) menguji pengaruh partisipasi dalam penyusunan anggaran terhadap kinerja anggaran pada perusahaan manufaktur berskala besar di Jawa Tengah dengan memperhitungkan beberapa variabel intervening, dimana komitmen tujuan anggaran dan job relevant information memediasi hubungan tersebut. Apriansyah (2015) melakukan penelitian pada perhotelan di Provinsi Riau dan membuktikan bahwa komitmen tujuan anggaran berpengaruh terhadap kinerja anggaran. Kren (1992) menguji hubungan antara partisipasi penganggaran dan kinerja anggaran dengan menggunakan job relevant information sebagai variabel intervening dengan mengambil sampel dari 192 manajer yang berasal dari 96 perusahaan-perusahaan manufaktur Fortune 500. Hasil penelitian membuktikan bahwa partisipasi penganggaran tidak berhubungan secara langsung dengan kinerja anggaran akan tetapi
melalui job relevant information. Penelitian semacam ini juga dilakukan oleh Sinuraya (2011) yang meneliti pada perusahaan tekstil dan garmen di Banten dan Jawa Barat dan hasil penelitiannya mendukung generalisasi (Kren, 1992). Penelitian yang dilakukan oleh Chong dan Chong (2002) juga membuktikan bahwa komitmen tujuan anggaran dan job relevant information berperan dalam pengaruh partisipasi penganggaran terhadap kinerja anggaran, sama halnya dengan Panghegar (2013) yang mendapatkan bukti empiris bahwa JRI memediasi secara signifikan pengaruh partisipasi penganggaran terhadap kinerja anggaran pada 29 perusahaan jasa di Magelang. Landasan Teori Fit adalah konsep penting yang mendasari pendekatan kontinjensi (Narsa, 2008b). Tingkat fit antara faktorfaktor kontekstual dan sistem akan menentukan pengaruh sistem tersebut dalam hal ini sistem pengendalian manajemen dan sistem akuntansi manajemen terhadap kinerja. Pendekatan yang pada awalnya diadopsi untuk merekonsiliasi temuantemuan yang tidak konsisten dalam riset-riset penganggaran. Dalam bentuk yang paling sederhana, teori kontinjensi menyatakan bahwa struktur suatu organisasi tergantung pada faktor-faktor kontekstual seperti: lingkungan, teknologi, budaya, strategi, ukuran, dsb (Narsa, 2008a). Model kontinjensi dikembangkan dengan asosiasi kondisional dari dua atau lebih variabel independen dengan variabel outcome dihipotesiskan (Drazin, dkk, 1985). (Narsa, 2008a) menyatakan bahwa dalam pendekatan kontinjensi, kontinjensi dipahami sebagai pengaruh positif terhadap kinerja karena kombinasi tertentu dari struktur dan konteks. Oleh karena itu kinerja tinggi atau rendah tergantung pada kesuksesan pengkombinasian antara struktur dan konteks. Penelitian ini mengadopsi pendekatan kontinjensi untuk menguji apakah kinerja anggaran di Kejaksaan RI tergantung pada karakteristik proses penganggaran. Peneliti ingin mendapatkan bukti empiris bagaimana partisipasi penganggaran, kejelasan sasaran anggaran, umpan balik anggaran, evaluasi anggaran, dan keketatan tujuan anggaran berpengaruh terhadap kinerja anggaran ketika mempertimbangkan komitmen tujuan anggaran dan job relevant information.
- 238 -
Tahun XXVI, No. 3 Desember 2015
Jurnal Ekonomi dan Bisnis
RERANGKA KONSEPTUAL Rerangka Konseptual Penelitian Rerangka konseptual penelitian ini tersaji dalam gambar berikut: Partisipasi Penganggaran
Kejelasan Sasaran Anggaran
Komitmen Tujuan Anggaran
Evaluasi Anggaran
Umpan Balik Anggaran
Kinerja Anggaran
Job Relevant Information
Keketatan Tujuan Anggaran
Formulasi Hipotesis Hipotesis-hipotesis yang dibangun dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: H1 : partisipasi penganggaran berpengaruh positif terhadap kinerja anggaran ketika mempertimbangkan komitmen tujuan anggaran. H2 : kejelasan sasaran anggaran berpengaruh positif terhadap kinerja anggaran ketika mempertimbangkan komitmen tujuan anggaran. H3 : umpan balik anggaran berpengaruh positif terhadap kinerja anggaran ketika mempertimbangkan komitmen tujuan anggaran. H4 : evaluasi anggaran berpengaruh positif terhadap kinerja anggaran ketika mempertimbangkan komitmen tujuan anggaran. H5 : evaluasi anggaran berpengaruh positif terhadap kinerja anggaran ketika mempertimbangkan komitmen tujuan anggaran.
H6: partisipasi penganggaran berpengaruh positif terhadap kinerja anggaran ketika mempertimbangkan job relevant information. H7 : kejelasan sasaran anggaran berpengaruh positif terhadap kinerja anggaran ketika mempertimbangkan job relevant information. H8 : umpan balik anggaran berpengaruh positif terhadap kinerja anggaran ketika mempertimbangkan job relevant information. H9 : evaluasi anggaran berpengaruh positif terhadap kinerja anggaran ketika mempertimbangkan job relevant information. H10 : Keketatan tujuan anggaran berpengaruh positif terhadap kinerja anggaran ketika mempertimbangkan job relevant information.
METODE PENELITIAN Metode pengumpulan data adalah kuesioner yang disebar ke seluruh satuan kerja Kejaksaan se-Pulau Jawa yang berjumlah 121 satker dengan target responden sejumlah 242 pegawai. Sebanyak 215 responden mengembalikan kuesioner dan dapat digunakan untuk pengolahan data lebih lanjut.
Penelitian ini mengunakan análisis statistik Structural Equation Model (SEM) dengan mengunakan analisis program AMOS 18. Teknik estimasi yang digunakan adalah Maximum likelihood (ML) karena sampel yang digunakan antara 100-200.
- 239 -
Tahun XXVI, No. 3 Desember 2015
Jurnal Ekonomi dan Bisnis
Definisi Operasional dan Pengukuran Pengukuran
Item Pertanyaan (instrumen)
Partisipasi Penganggaran
6 poin skala likert
1 2 3 4 5
Kejelasan Sasaran Anggaran
6 poin skala likert
6 7 8 9
Umpan Balik Anggaran
6 poin skala likert
10 11 12
Evaluasi Anggaran
6 poin skala likert
14 15 16 17 18 19 20
Keketatan Tujuan Anggaran
6 poin skala likert 21 22 23 24 25
Komitmen Tujuan Anggaran
6 poin skala likert
26 27 28 29
Job Relevant Information
6 poin skala likert
30 31 32 33
Kinerja Anggaran
6 poin skala likert 34 35 36 37 38
Definisi Operasional
Variabel
13
ANALISIS DAN PEMBAHASAN Uji Validitas Suatu instrumen dikatakan valid jika mampu mengukur apa yang diinginkan dan mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat. Hasil Uji Validitas Variabel Penelitian Variabel 1 Partisipasi Penganggaran (PP) Kejelasan Sasaran Anggaran (KSA) Umpan Balik Anggaran (UBA)
Item Pernyataan 2 Pp1 Pp2 Pp3 Pp4 Pp5
Corrected ItemTotal Correlation 3 0,426 0,490 0,446 0,533 0,336
KSA1 KSA2 KSA3 KSA4 UBA1 UBA2 UBA3 UBA4
0,468 0,627 0,537 0,497 0,399 0,417 0,,540 0,319
- 240 -
r-tabel
Kesimpulan
4
5 Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
Tahun XXVI, No. 3 Desember 2015
Jurnal Ekonomi dan Bisnis
1
Evaluasi Anggaran (EA)
Keketatan Tujuan Anggaran (KTA) Komitmen Tujuan Anggaran (KT) Job Relevant Information (JR)
Kinerja Anggaran (KA)
2 Ea1 Ea2 Ea3 Ea4 Ea5 Ea6 Ea7 KTA1 KTA2 KTA3 KTA4 KTA5 Kt1 Kt2 Kt3 Kt4 JRI1 JRI2 JRI3 JRI4 Ka1 Ka2 Ka3 Ka4 Ka5
3 0,,457 0,,496 0,541 0,569 0,598 0,730 0,603 0,371 0,503 0,602 0,426 0,436 0,438 0,576 0,614 0,613 0,438 0,498 0,297 0,214 0,500 0,529 0,552 0,696 0,501
4
0,1381
5 Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
Sumber : Data Diolah
Instrumen yang valid berarti alat ukur yang Uji Reliabilitas digunakan untuk mendapatkan data itu valid. Dalam Uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui apakah pengujian ini akan dibandingkan nilai corrected item jawaban yang diberikan responden dapat dipercaya total correlation dengan nilai r-tabel dengan kriteria atau dapat diandalkan. Suatu kuesioner dinyatakan apabila nilai corrected item total correlation lebih reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap tinggi dari r-tabel (df = 213 dan alpha = 5%) maka pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke item dianggap valid, apabila nilai corrected item waktu. Hasil uji reliabilitas pada variabel-variabel total correlation lebih rendah dari r-tabel maka item penelitian dapat dilihat pada tabel di bawah ini : dianggap tidak valid/gugur. Uji Reliabilitas No.
Variabel
CronbachAlpha
r tabel
Kesimpulan
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
Partisipasi Penganggaran Kejelasan Sasaran Anggaran Umpan Balik Anggaran Evaluasi Anggaran Keketatan Tujuan Anggaran Komitmen Tujuan Anggaran Job Relevant Information Kinerja Anggaran
0,689 0,738 0,635 0,820 0,707 0,760 0,575 0,777
0,60 0,60 0,60 0,60 0,60 0,60 0,60 0,60
Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel
Sumber : Data Diolah
Dengan merujuk pada tabel di atas dapat diketahui bahwa semua variabel dalam penelitian yaitu partisipasi penganggaran, kejelasan sasaran anggaran, umpan balik anggaran, evaluasi anggaran, keketatan tujuan anggaran, komitmen tujuan - 241 -
anggaran, job relevant information dan kinerja anggaran memiliki nilai Cronbach Alpha lebih tinggi dari r-tabel (0,60) dengan demikian semua variabel dalam penelitian ini adalah reliabel.
Tahun XXVI, No. 3 Desember 2015
Jurnal Ekonomi dan Bisnis
Uji Outlier Multivariate Evaluasi terhadap multivariate outlier dilakukan dengan memperhatikan mahalanobis distance. Kriteria yang dilakukan adalah berdasarkan nilai Chi-square pada derajat kebebasan (degree of freedom) 38 yaitu jumlah variabel indikator pada tingkat signifikan p < 0,001. Nilai Mahalonobis Distace yang lebih besar dari 70,703 adalah multivariate outlier. Hasil uji multivariate outlier akan disajikan dalam tabel dibawah ini : Hasil Uji Multivariate Outlier Residuals Statistics Predicted Value Std. Predicted Value Standard Error of Predicted Value Adjusted Predicted Value Residual Std. Residual Stud. Residual Deleted Residual Stud. Deleted Residual Mahal. Distance Cook's Distance Centered Leverage Value
Minimum
Maximum
Mean
Std. Deviation
N
-4.370 -2.928 8.430 -10.400 -123.869 -2.295 -2.646 -164.716 -2.693 4.223 .000 .020
214.130 2.765 40.730 217.920 111.533 2.066 2.576 182.930 2.619 120.827 .124 .565
108.000 .000 22.365 106.670 .000 .000 .011 1.334 .011 37.823 .006 .177
38.383 1.000 5.346 40.439 48.956 .907 1.006 60.753 1.011 18.367 .012 .086
215 215 215 215 215 215 215 215 215 215 215 215
a. Dependent Variable: resp
Penelitian ini terdapat 38 indikator, oleh karenanya 2 nilai Chi Kuadrat tabel (0,001 : 38) = 70,703. Nilai Mahalanobis tertinggi yang dihasilkan adalah 120,827 sehingga dapat disimpulkan terdapat outlier multivariate, karena nilai Mahalanobis yang 2 dihasilkan lebih dari nilai tabel (70,703). Data yang termasuk outlier multivariate berjumlah 12 data sehingga jumlah responden untuk penelitian selanjutnya berjumlah 203 orang. Uji Hipotesis Untuk melakukan pengujian terhadap hipotesis yang ada, maka dilakukan dengan melihat nilai regression weights pada kolom CR yang dihasilkan oleh program AMOS. Hasil estimasi untuk parameter masing-masing variabel eksogen terhadap variabel endogennya ditampilkan dalam tabel berikut ini : Nilai Regression Weights
1
Ustd. Estimate 2 0.406 0.278 0.122 -0.300 0.267 0.117 0.310 -0.020
Std. Estimate 3 0.461 0.192 0.178 -0.220 0.265 0.303 0.486 -0.065
C.R.
P
4 3.818 2.408 2.223 -2.144 2.687 3.465 3.865 -0.882
5 0.000 0.016 0.026 0.032 0.007 0.000 0.000 0.378
1
2 0.287 -0.141 0.020 0.975
3 0.479 -0.319 0.020 0.432
4 3.710 -2.416 0.245 4.433
5 0.000 0.016 0.807 0.000
Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa : 1. Partisipasi penganggaran berpengaruh positif signifikan terhadap komitmen tujuan anggaran, dilihat dari nilai CR yang bernilai positif sebesar 3,818 dengan probabilitas sebesar 0,000kurang dari 10%. 2. Kejelasan sasaran anggaranberpengaruh positif signifikan terhadap komitmen tujuan anggaran, dilihat dari nilai CR yang bernilai positif sebesar 2,408 dengan probabilitas sebesar 0,016kurang dari 10%. 3. Evaluasi anggaran berpengaruh positif signifikan terhadap komitmen tujuan anggaran, dilihat dari nilai CR yang bernilai positif sebesar 2,223 dengan probabilitas sebesar 0,026 kurang dari 10%. 4. Umpan balik anggaran berpengaruh negatif signifikan terhadap komitmen tujuan anggaran, dilihat dari nilai CR yang bernilai negatif sebesar -2,144 dengan probabilitas sebesar 0,032 kurang dari 10%. 5. Keketatan tujuan anggaranberpengaruh positif signifikan terhadap komitmen tujuan anggaran, dilihat dari nilai CR yang bernilai positif sebesar
- 242 -
Tahun XXVI, No. 3 Desember 2015
Jurnal Ekonomi dan Bisnis
2,687 dengan probabilitas sebesar 0,007kurang dari 10%. 6. Partisipasi penganggaran berpengaruh positif signifikan terhadap job relevant information, dilihat dari nilai CR yang bernilai positif sebesar 3,465 dengan probabilitas sebesar 0,000 kurang dari 10%. 7. Kejelasan sasaran anggaranberpengaruh positif signifikan terhadap job relevant information, dilihat dari nilai CR yang bernilai positif sebesar 3,865dengan probabilitas sebesar 0,000 kurang dari 10%. 8. Evaluasi anggaran tidak berpengaruh signifikan terhadap job relevant information, dilihat dari nilai CR yang bernilai negatif sebesar -0,882 dengan probabilitas sebesar 0,378lebih dari 10%. 9. Umpan balik anggaran berpengaruh positif signifikan terhadap job relevant information, dilihat dari nilai CR yang bernilai positif sebesar 3,710 dengan probabilitas sebesar 0,000kurang dari 10%. 10. Keketatan tujuan anggaran berpengaruh negatif signifikan terhadap job relevant information, dilihat dari nilai CR yang bernilai negatif sebesar -2,416 dengan probabilitas sebesar 0,016 kurang dari 10%. 11. Komitmen tujuan anggaran tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja anggaran, dilihat dari nilai CR yang bernilai positif sebesar 0,245 dengan probabilitas sebesar 0,807 lebih dari 10%. 12. Job relevant information berpengaruh positi signifikan terhadap kinerja anggaran, dilihat dari nilai CR yang bernilai positif sebesar 4,433 dengan probabilitas sebesar 0,000 kurang dari 10%. Berdasarkan uraian tersebut di atas, maka model yang dihasilkan adalah sebagai berikut : PP KSA EA UBA KTA
3,81 8
(0,00 0)
2,408 (0,016)
3, 026) 4 3 (0, 2,22 3,8 65 ( 0 6 5 ) (0, ,000 32 00 ) 0,0 ( 0) 4 14 -2, 3,710 (0,000) ) 07 ,0 016) (0 6 (0, 7 2,41 8 6 2,
KT
3 4,4
) 00 0,0 3(
Dari gambar tersebut di atas, maka diterima atau tidaknya hipotesis dalam penelitian ini dapat dijelaskan sebagai berikut : 1. H1“partisipasi anggaran berpengaruh positif terhadap kinerja anggaran ketika mempertimbangkan komitmen tujuan anggaran” tidak diterima. 2. H2 “kejelasan sasaran anggaranberpengaruh positif terhadap kinerja anggaran ketika mempertimbangkan komitmen tujuan anggaran” tidak diterima. 3. H3 “umpan balik anggaran berpengaruh positif terhadap kinerja anggaran ketika mempertimbangkan komitmen tujuan anggaran” tidak diterima. 4. H4 “evaluasi anggaran berpengaruh positif terhadap kinerja anggaran ketika mempertimbangkan komitmen tujuan anggaran” tidak diterima. 5. H5 “evaluasi anggaran berpengaruh positif terhadap kinerja anggaran ketika mempertimbangkan komitmen tujuan anggaran” tidak diterima. 6. H6 “partisipasi penganggaran berpengaruh positif terhadap kinerja anggaran ketika mempertimbangkan job relevant information” diterima. 7. H7 “kejelasan sasaran anggaran berpengaruh positif terhadap kinerja anggaran ketika mempertimbangkan job relevant information” diterima. 8. H8 “umpan balik anggaran berpengaruh positif terhadap kinerja anggaran ketika mempertimbangkan job relevant information” diterima. 9. H9 “evaluasi anggaran berpengaruh positif terhadap kinerja anggaran ketika mempertimbangkan job relevant information” tidak diterima. 10. H10 “Keketatan tujuan anggaran berpengaruh positif terhadap kinerja anggaran ketika mempertimbangkan job relevant information” diterima.
KA
JRI
- 243 -
Tahun XXVI, No. 3 Desember 2015
Jurnal Ekonomi dan Bisnis
SIMPULAN DAN SARAN Berikut ini disajikan beberapa simpulan dan saran yang didasarkan pada tujuan penelitian dan hasil pengujian hipotesis-hipotesis sebagaimana dipaparkan sebelumnya.
nan anggaran yang menggunakan angka dasar tahun sebelumnya/base line kurang memunculkan inisiatif baru dalam program/kegiatan yang tercantum dalam anggaran.
Simpulan 1. Model analisis yang melibatkan komitmen tujuan anggaran sebagai pemediasi dalam hubungan antara karakteristik proses penganggaran dan kinerja anggaran tidak sesuai dengan sistem birokrasi yang berlaku di Kejaksaan RI. 2. Perilaku organisasi terkait dengan partisisipasi penganggaran di Kejaksaan RI hanyalah bersifat semu atau formalitas saja. Pegawai terlibat dalam proses penyusunan anggaran namun peran atasan tetap lebih dominan sehingga kurang menimbulkan adanya komitmen dalam menghasilkan kinerja yang lebih baik. 3. Kinerja anggaran di Kejaksaan RI tidak tergantung pada kejelasan sasaran anggaran karena program atau kegiatan yang terdapat dalam anggaran cenderung identik dari tahun ke tahun sehingga pelaksana anggaran kurang termotivasi untuk meningkatkan kinerjanya. Pegawai merasa tidak perlu melakukan usaha keras untuk merealisasikan anggaran. 4. Sistem pemberian reward atau umpan balik anggaran yang belum jelas menyebabkan kurangnya komitmen pegawai untuk meningkatkan kinerja anggaran. Subyektifitas pimpinan memegang peranan penting atas pencapaian tujuan anggaran yang telah dilakukan oleh pegawai. 5. Evaluasi anggaran di Kejaksaan RI belum dapat menghasilkan informasi yang relevan dalam rangka untuk meningkatkan kinerja anggaran. 6. Keketatan tujuan anggaran bukanlah faktor penentu yang dapat menimbulkan komitmen untuk meningkatkan kinerja anggaran. Penyusu-
Saran 1. Penelitian ini telah menguji model struktural faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja anggaran, namun karena hasil pengujian yang didapatkan tidak sesuai dengan konteks organisasi di Kejaksaan RI, maka untuk penelitian selanjutnya dapat kiranya mengembangkan model analisis lainnya dengan tujuan untuk mendapatkan gambaran dan informasi dalam mengembangkan kebijakan yang lebih tepat dalam sistem penganggaran di Kejaksaan RI. 2. Sistem penganggaran terus berkembang dari waktu ke waktu sehingga dibutuhkan kesiapan dari seluruh pihak di Kejaksaan yang terlibat mulai dari proses penyusunan hingga evaluasi anggaran. 3. Pemberian umpan balik anggaran agar diperbaiki, benar-benar lebih didasarkan pada pencapaian realisasi anggaran sehingga pelaksana anggaran dapat memiliki motivasi tinggi untuk menampilkan kinerja terbaiknya. 4. Evaluasi anggaran merupakan komponen penting untuk meningkatkan kinerja anggaran sehingga membutuhkan suatu sistem pengendalian intern yang lebih komprehensif, baik dari segi kompetensi sumber daya manusia, kesiapan teknologi, dan prosedur evaluasi anggaran yang dapat mengakomodir permasalahan-permasalahan yang timbul dalam pelaksanaan anggaran sehingga dapat memberikan informasi yang relevan bagi perbaikan sistem penganggaran selanjutnya.
- 244 -
Tahun XXVI, No. 3 Desember 2015
Jurnal Ekonomi dan Bisnis
DAFTAR PUSTAKA Apriansyah, G. 2015. Pengaruh Partisipasi Anggaran, Komitmen Organisasi, Kepuasan Kerja, Job-Relevant Information Dan Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Manajerial Pada Perhotelan Di Provinsi Riau. Jurnal Online Mahasiswa (JOM) Bidang Ilmu Ekonomi, 1(2), 1-22. Bawono, A. D. B. 2008. Keadilan Prosedural Dalam Hubungan Antara Budgetary Goal Characteristics dan Kinerja Manajerial Pejabat Pemerintah. Jurnal Akuntansi dan Keuangan, 7 (2), 151-161. Chong, V. K., dan Chong, K. M. 2002. Budget goal commitment and informational effects of budget participation on performance: A structural equation modeling approach. Behavioral Research in Accounting, 14(1), 65-86. Damayanti, T. 2007. Pengaruh Komitmen Anggaran dan Kultur Organisasional Terhadap Hubungan Partisipasi Penganggaran dan Kinerja Manajerial Pada Kondisi Stretch Target. Jurnal AKuntansi dan Auditing Indonesia, 11. Hazmi, Y., dkk. 2012. Pengaruh Kejelasan Sasaran Anggaran dan Akuntabilitas Publik Terhadap Kinerja Manajerial Aparatur Pemerintahan Kota Lhokseumawe Studi Empiris pada Satuan Kerja Perangkat Kota Lhokseumawe. Jurnal Ekonomi dan Bisnis, 13(No. 2), 31-37. Indarto, S. L., dan Ayu, S. D. 2011. Pengaruh Partisipasi Dalam Penyusunan Anggaran Terhadap Kinerja Manajerial Perusahaan Melalui Kecukupan Anggaran, Komitmen Organisasi, Komitmen Tujuan Anggaran, Dan Job Relevant Information (JRI). Seri Kajian Ilmiah, 14(1), 33-44. Kenis, I. 1979. Effects of budgetary goal characteristics on managerial attitudes and performance. Accounting Review, 707-721. Kren, L. 1992. Budgetary participation and managerial performance: The impact of information and environmental volatility. Accounting Review, 511-526. Melek, E. 2009. The Impact of Budget Participation on Mmanagerial Performance Via Oorganizatinal Commitment: A Study on The Top 500 Firms in Turkey. Ankara Üniversitesi SBF Dergisi, 64(04), 117-136. Murthi, I. A. M. M., dan Sujana, I. K. 2009. Pengaruh Budgetary Goal Characteristics Terhadap Kinerja Manajerial Pada Rumah Sakit Pemerintah di Kota Denpasar. Jurnal Ilmiah Akuntansi dan Bisnis, 4(2). Panghegar, D. 2013. The Impact Budgetary Participation Toward Managerials Performance and Job Satisfaction: Job Relevant Information (JRI) and Budget Goal Commitment as Intervening Variable. Jurnal Fakultas Ekonomi. Putra, D. 2013. Pengaruh Akuntabilitas Publik Dan Kejelasan Sasaran Anggaran Terhadap Kinerja Manajerial Satuan Kerja Perangkat Daerah (Studi Empiris Pada Satuan Kerja Perangkat Daerah Kota Padang). Jurnal Akuntansi, 1(1). Ramandei, P. 2009. Pengaruh Karakteristik Sasaran Anggaran Dan Sistem Pengendalian Intern Terhadap Kinerja Manajerial Aparat Pemerintah Daerah (Studi Empiris Pada Satuan Kerja Perangkat Daerah Kota Jayapura). Diponegoro University. Sartono, Y. 2014. Pengaruh Karakteristik Tujuan Anggaran Terhadap Kinerja Aparat Pemerintah Daerah Pada Satuan Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Manggarai Barat. Jurnal Ekonomi Akuntansi, 1-15. Sinuraya, C. 2011. Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran terhadap Kinerja Manajer: Peran Kecukupan Anggaran dan Job-Relevant Information sebagai Variabel Intervening. Jurnal Akuntansi, 1(1), p. 17-39.
- 245 -