93
PENGARUH JUMLAH ANGGOTA, BESARAN, GEARING DAN LIKUIDITAS TERHADAP PERMINTAAN JASA AUDIT EKSTERNAL PADA KOPERASI DI KABUPATEN INDRAGIRI HULU
AHMAD IMAM .S Alfurkaniati. Fakultas Ekonomi Universitas Islam Riau Abstract The objective of financial statement is provide information, which is useful to all user in making economic decision. In order to make the right decision, is should be based on the financial statement which it’s accountability is guaranteed. To fulfill that interest it is usually used financial statement , which is audited by public accountant. In the environment of cooperatives in Indra Giri Hulu audit culture is still low. So the factor wich is influence to demand of audit service from public accountant need to analyses. The objective of the research is to analyses the influence of the number of the members, size, gearing and the liquidity ratio towards demanding audit service from public accountants on cooperation in Indra Giri Hulu. The basic hypotheses are tasted by using logistic regression, because dependent variable is dummy. The Sample for this research are 59 cooperation that presenting their financial statement at the year 2013. Result this research indicated there are cooperation size and gearing ratio variables partially significant influence toward demanding audit service from public accountants. Key Words : The Numbers of members, Size, Gearing, liquidity ratio, audit service, Public accountant, cooperation. PENDAHULUAN A. Latar belakan Masalah Laporan keuangan adalah suatu penyajian terstruktur dari posisi keuangan dan kinerja keuangan suatu entitas. Tujuan laporan keuangan adalah memberikan informasi mengenai posisi keuangan, kinerja keuangan, dan arus kas entias yang
bermanfaat bagi sebagian besar kalangan pengguna laporan dalam pembuatan keputusan ekonomi. Laporan keuangan juga menunjukan hasil pertanggung jawaban manajemen atas penggunaan sumber daya yang dipercayakan kepada mereka (Standar Akuntansi Keuangan, 2009 : 01.5). Laporan perubahan ekuitas, laporan
94
Jurnal Ekonomi, Manajemen dan Akutansi I Vol. 22 No. 1 Juni 2014
arus kas dan catatan atas laporan keuangan. Selain digunakan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan, menurut Darsono dan Ashari (2005 : 7), Laporan keuangan juga dapat digunakan untuk menurunkan information asymmetry, yaitu dengan cara menurunkan adverse selection, dan moral hazard. Adapun pihak-pihak yang terkait dengan perusahaan dan memerlukan laporan keuangan, sebagai informasi untuk pengambilan keputusan adalah : investor atau pemilik, kreditor, kreditor usaha lainnya, pelanggan, karyawan, pemerintah dan masyarakat. Tujuan dilakukannya audit atas laporan keuangan adalah untuk menguji apakah laporan keuangan yang telah disusun oleh pihak manajemen telah disajikan sesuai dengan kreteria penyajian. Sedangkan menurut standar profesional akuntan publik, tujuan audit laporan keuangan adalah untuk menyatakan pendapat atas kewajaran, dalam semua hal yang material, posisi keuangan dan hasil usaha serta arus kas sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum. Audit atas laporan keuangan tidak terbatas pada perusahaan besar yang bebentuk perseroan (PT) saja, perusahaan kecil dan menengah dapat pula meminta jasa audit untuk meningkatkan daya saing dalam menghadapi kompetitor. Salah satu yang termasuk dalam jenis perusahaan atau badan usaha kecil dan menengah adalah koperasi. Menurut UndangUndang koperasi No. 17 Tahun 2012, koperasi didefenisikan sebagai badan hukum yang didirikan oleh seorang
perseorangan atau badan hukum koperasi, dengan pemisahaan kekayaan para anggotanya sebagai modal menjalankan usaha yang memenuhi aspirasi dan kebutuhan bersama di bidang ekonomi, sosial dan budaya sesuai dengan nilai dan prinsip koperasi. Pengelolaan koperasi adalah pengurus yang dipilih dari dan oleh anggota, dengan masa jabatan paling lama 5 (lima) tahun. Pengurus berkewajiban mengajukan laporan keuangan dan pertanggung jawaban pelaksanaan tugas setiap satu tahun sekali. Komponen laporan keuangan koperasi menurut Standar Akuntansi Keuangan adalah : Neraca, Perhitungan hasil usaha, Laporan arus kas, Laporan promosi ekonomi anggota, dan Catatan atas laporan keuangan. Laporan keuangan koperasi selain merupakan bagian dari sistem pelaporan keuangan koperasi, juga merupakan bagian dari laporan pertanggung jawaban pengurus tentang tata kelola koperasi. Dilihat dari fungsi manajemen, laporan keuangan sekaligus dapat dijadikan sebagai salah satu alat evaluasi perkembangan usaha koperasi. Dalam Undang-Undang Koperasi No. 17 Tahun 2012, pada pasal 40, disebutkan bahwa, koperasi dapat meminta jasa audit kepada akuntan publik. B. Perumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang masalah diatas, maka yang menjadi masalah pokok dalam penelitian ini adalah : Apakah variabel jumlah anggota, besaran, gearing dan likuiditas berpengaruh terhadap permintaan jasa
Pengaruh jumlah anggota, besaran, gearing dan …. ( Ahmad Imam & Alfurkaniati)
audit eksternal pada koperasi di kabupaten Indragiri hulu. C. Maksud dan Tujuan Penelitian Penelitian ini dimaksudkan untuk menjelaskan jasa audit bagi koperasi di kabupaten indragiri hulu. Untuk mengetahui : Apakah variabel Besaran, likuiditas, Jumlah Anggota dan Gearing berpengaruh terhadap permintaan jasa audit eksternal pada koperasi di Kabupaten Indragiri hulu. TELAAH PUSTAKA A. Definisi Auditing dan Penerapan Profesi Akuntan Publik menurut Arens & Loebbecke (1996 : 1) auditing adalah proses pengumpulan dan pengevaluasian bahwa bukti tentang informasi yang dapat di ukur mengenai entitas ekonomi yang dilakukan seorang yang kompeten dan independen untuk dapat menentukan dan melaporkan kesesuaian informasi yang dimaksud dengan kretria-kretria yang telah ditetapkan. Dari sudut pandang akuntan publik, auditing adalah pemeriksaan (examination) secara objektif atas laporan keuangan suatu perusahaan atau organisasi lain dengan tujuan untuk mentukan apakah laporan keuangan tersebut menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang material, posisi keuangan dan hasil usaha perusahaan atau orgsnisasi tersebut (Mulyadi, 2002: 11). B. Konflik kepentingan antara penyaji dan pengguna informasi akuntansi Menurut Abdul Halim (1995), yang dikutip oleh Agus Sumanto (2004) mengatakan bahwa, ada empat alasan
95
yang dapat menjawab diperlukannya jasa audit akuntan publik, yaitu : a) Adanya perbedaan atau konflik kepentingan manajemen sebagai pembuat dan penyaji laporan keuangan dengan para pemakai laporan keuangan. b) Laporan keuangan merupakan informasi yang dimiliki konsekuensi ekonomik yang penting dalam pemgambilan keputusan. c) Penyajian laporan keuangan memerlukan proses yang semakin kompleks d) Para pemakai laporan keuangan mempunyai keterbatasan dalam akses terhadap data akuantansi. Konflik lain yang umumnya terjadi dalam perusahaan adalah konflik kepentingan yang melekat dalam subjek-subjek didalam perusahaan. Konflik kepentingan ada dikarenakan sebagai subjek (manajer, pengurus, karyawan, dal lain sebagainya) tidak dapat melepaskan diri dari kepentingan diri sendiri, meskipun diharuskan menjadi profesional didalam perusahaan. Konflik kepentingan tersebut dikenal sebagai teori agensi (Agency Theory). C. Faktor faktor yang mempengaruhi permintaan jasa audit eksternal oleh badan usaha koperasi Faktor faktor yang mempengaruhi permintaan jasa audit eksternal tidak terlepas dari konflik kepentingan antara penyaji dan pengguna informasi akuntansi. Berdasarkan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Istomo (2002), Alfurkaniati (2004), Indira dan Nasir
96
Jurnal Ekonomi, Manajemen dan Akutansi I Vol. 22 No. 1 Juni 2014
(2005) dan Retnoningrum (2010) menyatakan bahwa faktor-faktor pendorong yang mempengaruhi permintaan jasa audit eksternal pada koperasi adalah; besaran (size), jumlah anggota , likuiditas dan rasio gearing. 1. Jumlah anggota Keanggotaan koperasi bersifat sukarela dan dasarkan pada kesamaan kepentingan ekonomi dalam lingkup usaha koperasi. Anggota koperasi adalah pemilik sekaligus pengguna jasa koperasi. Permintaan untuk jasa audit mungkin saja datang dari anggota koperasi. Asimetri informasi tentunya akan terjadi antara anggota koperasi yang bukan pengurus koperasi dengan anggota yang menjadi pengurus koperasi. Asimetri informasi juga mungkin terjadi antara pengurus dengan pengelola dimana pengurus koperasi tidak lagi terlibat secara langsung dalam pengelolaan koperasi. Penelitian tentang pengaruh jumlah anggota terhadap permintaan jasa audit eksternal telah dilakukan, diantaranya penelitian yang telah dilakukan oleh Istomo (2002), Indira dan Nasir (2005) dan Retnoningrum (2010) yang menunjukan bahwa variabel jumlah anggota berpengaruh signifikan terhadap permintaan jasa audit eksternal. sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Alfurkaniati (2004), menunjukan bahwa variabel jumlah anggota tidak berpengaruh terhadap permintaan jasa audit eksternal. 2.
Besaran (size) koperasi Dengan semakin beasrnya koperasi, maka dirasakan semakin
tidak mampunya pengurus untuk mengelola sendiri koperasi tersebut. Sehingga dibutuhkan pihak lain yang dapat dipercaya untuk membantu mengelola koperasi. Maka ditujukalah seorang manajemen yang diharapakan manajemen tersebut dapat mengelola koperasi sesuai dengan yang diharapkan manajemen tersebut dapat memgelola koperasi sesuai dengan yang diharapkan pengurus. Dengan dipercaya manajer untuk mengelola koperasi, manajemen sering bertindak sesuai dengan kepentingan sediri. Agar kepercayaan yang di berikan tidak disalah gunakan , maka pemilik akan meminta jasa akuntan publik untuk menyakinkan bahwa informasi akuntansi yang disajikan dalam bentuk laporan keuangan tidak menyesatkan. Penelitian yang menguji pengaruh besaran terhadap permintaan jasa audit eksternal telah dilakukan, diantaranya adalah oleh Chow (1982), Nasir (1994), Siahay (1997), Tauringana dan Clark (2000), Susilowati (2001), Alfurkaniati (2004), Agus (2004) dan Febrina (2007), dengan hasil penelitian yang menunjuksn bahwa variabel besaran berpengaruh signifikan terhadap permintaan jasa audit eksternal. sedangkan pada penelitian yang oleh Peter dan George (2000), Istomo (2002), Indira dan Nasir (2005) dan Retnonigrum (2010) justru menunjukan bahwa variabel besaran tidak berpengaruh terhadap permintaan jasa audit eksternal. 3.
Geraing (Rasio Ungkitan) Rasio Gearing adalah perbandingan hutang jangka panjang dengan modal sendiri atau ekuitas
Pengaruh jumlah anggota, besaran, gearing dan …. ( Ahmad Imam & Alfurkaniati)
menunjukan resiko yang akan ditanggung oleh pemberi pinjaman (kreditor). Menurut Chow (1982) dalam Alfurkaniati (2004) apabila perusahaan mempunyai utang yang beresiko, maka pemilik (pemegang saham) mempunyai dorongan untuk melekukan aktivitas pembelanjaan investasi dan produksi (financinginvestment-production) yang menguntungkan mereka sendiri dengan dana dari kreditor. Tauringana & Clark (2000) dalam Alfurkaniati (2004) mengatakan bahwa, perusahaan yang memiliki gearing tinggi (highly geared companies) juga mungkin terdorong untuk melakukan audit, karena pemberi penjaman yang mendasarkan keputusan pada laporan keuangan yang belum diaudit, mungkin akan menderita kerugian financial. Sehingga pemberi pinjaman meminta laporan keuangan yang telah diaudit sebelum mereka membuat keputusan. Penelitian yang menguji pengaruh variabel gearing terhadap permintaan jasa audit eksternal telah dilakukan, diantaranya oleh Chow (1982), Nasir (1994), siahay (1997), Tauringana dan Clark (2000), Peter dan George (2000), Susilowati (2001), Alfurkaniati (2004), Agus (2004) dan Indira dan Nasir (2005), dengan hasil penelitian yang menunjukan bahwa, variabel gearing berpengaruh terhadap permintaan jasa audit eksternal. sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Istomo (2002) dan Febrina (2007) menunjukan bahwa, variabel gearing tidak berpengaruh
97
terhadap permintaan jasa audit eksternal. 4. Likuiditas Rasio likuiditas adalah rasio yang mengukur kemampuan perusahaan untuk melunasi kewajiban jangka pendeknya tepat pada waktunya dengan menggunakan aktiva lancar yang tersedia. Likuiditas juga berhubungan kemampuan perusahaan untuk mengkonversikan aktiva lancar tertentu menjadi kas. Semakin tinggi rasio likuiditas, seharusnya semakin besar kemampuan perusahaan untuk membayar kewajiban jangka pendek. Tetapi rasio likuiditas yang terlalu tinggi juga menunjukan manjemen yang buruk atas sumber likuiditas. Penelitian yang menguji pengaruh likuiditas terhadap permintaan jasa audit eksternal telah dilakukan oleh Tauringana dan Clark (2000) dan Alfurkaniati (2004), dengan hasil penelitian yang menunjukan bahwa likuiditas tidak berpengaruh terhadap permintaan jasa audit eksternal. sedangkan pada penelitian yang dilakukan oleh Retnoningrum (2010), justru menunjukan bahwa likuiditas berpengaruh terhadap permintaan jasa audit eksternal. D.
Kerangka Pemikiran Teoritis Pada penelitian kali ini model yang dibangun berdasarkan model penelitian yang dikembangkan oleh Tauringana & Clark (2000) dalam Alfurkaniati (2004).
98
Jurnal Ekonomi, Manajemen dan Akutansi I Vol. 22 No. 1 Juni 2014
Gambar 1. Model Penelitian Variabel Independen
Variabel Dependen
Jumlah Anggota Besaran (size) Rasio Gearing
Permintaan Jasa Audit Eksternal
Rasio Likuiditas
Penelitian ini menggunakan empat variabel independen dan satu variabel dependen. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel independen adalah jumlah anggota, besaran, gearing dan likuiditas. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah permintaan jasa audit eksternal. E. Hipotesis Penelitian Berdasarkan latar belakang masalah dan landasan teori, dapat ditarik hipotesis sebagai berikut : H1 : semakin besar jumlah anggota koperasi, semakin tinggi kemungkinan koperasi secara sukarela meminta jasa audit akuntan publik. H2 : semakin besar koperasi, semakin tinggi kemungkinan koperasi secara sukarela meminta jasa audit akuntan publik. H3 : semakin tinggi proporsi hutang pada struktur modal, semakin tinggi kemungkinan koperasi secara sukarela meminta jasa audit akuntan publik.
H4 : semakin rendah rasio likuiditas, semakin tinggi kemungkinan koperasi secara sukarela meminta jasa audit akuntan publik. METODE PENELITIAN A. Objek Penelitian Dalam penelitin ini yang dijadikan objek penelitian adalah seluruh koperasi yang sampai akhir tahun 2013 telah terdaftar pada Dinas Koprasi Usaha Kecil dan Menengah di kabupaten Indragiri hulu. B. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh badan usaha koperasi di kabupaten Indragiri hulu, yang sampai akhir tahun 2013 telah terdaftar pada Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah dan telah membuat laporan keuangan tahun buku 2013 dan sudah melaksanakan Rapat Anggota Tahunan (RAT). Berdasarkan data dari Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah sampai akhir tahun 2013, jumlah koperasi dikabupaten Indragiri Hulu
Pengaruh jumlah anggota, besaran, gearing dan …. ( Ahmad Imam & Alfurkaniati)
berjumlah 346 unit, dan yang sudah melaksanakan RAT sampai akhir tahun 2013 berjumlah 144 unit. C. Operasionalisasi dan Pengukuran Semua Variabel Penelitian 1. Variabel Independen Variabel independen dalam penelitian ini adalah jumlah anggota, beasran, gearing dan likuiditas. a. Jumlah anggota Jumlah anggota yang dimaksud adalah jumlah anggota koperasi yang menjadi objek dalam penelitian ini. Pengukuran variabel jumlah anggota dihitung dengan menggunakn log of natural dari jumlah anggota koperasi (Alfurkaniati, 2004). Penggunaan log of natural disebabkan oleh sebaran data dari variabel ini tidak rata dan cendrung ekstrim. b. Besaran koperasi Besaran koperasi yang dimaksud adalah ukuran besar kecilnya koperasi yang dalam penelitian ini besaran koperasi di ukur dengan menggunakan log of natural dari volume penjualan (Alfurkaniati, 2004). Penggunaan log of natural disebabkan oleh sebaran data pada variabel ini tidak rata den cendrung ekstrim. c. Rasio gearing (rasio ungkitan) Rasio gearing dalam penelitian ini adalah perbandingan antara total hutang jangka panjang dengan kekayaan bersih atau modal sendiri (Tauringana dan Clark, 2000, dalam Alfurkaniati, 2004). Modal koperasi meliputi simpanan pokok, simpanan
99
wajib, cadangan, hibah atau donasi, modal penyertaan dan sisa hasil usaha. d. Rasio likuiditas Rasio likuiditas dalam penelitian ini adalah perbandingan antara total asset lancar dengan total hutang lancar (Tauringana dan Clark, 2000 dalam Alfurkaniati, 2004). 2. Variabel Dependen Dalam penelitian ini permintaan jasa audit secara sukarela oleh koperasi merupakan variael dependen, karena variabel ini dipengaruhi oleh variabel jumlah anggota, besaran, gearing dan likuiditas. Permintaan Jasa Audit Eksternal Permintaan jasa audit yang dimaksud dalam penelitian ini adalah permintaan jasa audit atas laporan keuangan yang diminta secara sukarela oleh badan Usaha Koperasi. Permintaan jasa audit secara sukarela diukur berdasarkan volume penjualan koperasi yang memiliki volume penjualan sampai Rp. 1.000.000.000,-. Dalam penelitian ini koperasi yang telah diaudit diberi skor 1 (satu), sedangkan pada koperasi yang belum diaudit diberi skor 0 (nol). D. Teknik Analisis Data Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah stastistik deskriptif dan analisis regresi logistik. Penggunaan regresi logistik dikarenakan data yang dipakai untuk mengukur variabel dependen pada penelitian ini adalah skala dummy (nominal).
100 Jurnal Ekonomi, Manajemen dan Akutansi I Vol. 22 No. 1 Juni 2014
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Pengumpulan Penelitian
Data
Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan di dinas koperasi usaha kecil dan menengah di kabupaten indragiri hulu. Dari total 62
laporan keuagan koperasi yang terkumpul, yang dapat diolah hanya 59 laporan keuangan dan sisanya tidak dapat digunakan dalam penelitian ini. Dari 59 laporan keuangan koperasi hanya 17 laporan keuangan yang telah di audit atau 29 %. Sedangkan yang belum diaudit adalah sebanyak 42 laporan keuangan atau 71 %.
B. Statistik Deskriptif Tabel 1. Statistik Deskriptif Descriptive Statistics Keterangan
AGT
VOL
GEARING
LIKUID
N
Minimum
Maximum
Mean
Std. Deviasi
Tidak Audit
42
3,33220451
7,186144305
5,047619048
1,010973473
Audit
17
4,744932128
6,001414878
5,352941176
0,606339063
Total Tidak Audit
59
3,33220451
7,186144305
5,13559322
0,918349853
42
15,53559499
21,17926929
18,42857143
1,467416132
Audit
17
17,60641548
22,77581643
19,29411765
1,311711948
Total Tidak Audit
59
15,53559499
22,77581643
18,6779661
1,467353681
42
0,00
8,15
0,523809524
1,485508786
Audit
17
0,00
7,70
1,352941176
1,966633433
Total Tidak Audit
59
0,00
8,15
0,762711864
1,664424754
42
0,00
96,02
5,261904762
15,0447455
Audit
17
1,28
10,09
2,705882353
2,257340966
Total
59
0,00
96,02
4,525423729
12,7581697
Rata-rata (mean) jumlah anggota koperasi yang tidak diaudit adalah Ln 5,0476 dan untuk koperasi yang diaudit adalah sebesar Ln 5,3529. Hal ini membuktikan bahwa jumlah anggota koperasi yang diaudit lebih besar dari jumlah anggota koperasi yang tidak diaudit, semakin besar jumlah anggota koperasi maka akan semakin tinggi
kemungkinan koperasi secara sukarela meminta jasa audit eksternal. Untuk rata-rata volume penjualan koperasi yang tidak diaudit adalah sebesar Ln 18,4285 dan pada koperasi yang diaudit adalah sebesar Ln 19,2941. Hal ini menunjukan bahwa volume penjualan pada koperasi yang diaudit lebih besar dari pada koperasi yang tidak diaudit. Hal ini sesuai
Pengaruh jumlah anggota, besaran, gearing dan …. ( Ahmad Imam & Alfurkaniati)
dengan hipotesis yang dibangun bahwa semakin besar koperasi, semakin tinggi kemungkinan koperasi secara sukarela meminta jasa audit eksternal.
101
koperasi yang tidak diaudit adalah 5,2619 sedangkan pada koperasi yang diaudit adalah 2,7058. Hal ini menunjukkan bahwa hipotesis yang dibangun sesuai, karena rata-rata rasio likuiditas pada koperasi yang diaudit lebih kecil dari rata-rata koperasi yang tidak diaudit.
Sedangkan rata-rata (mean) rasio gearing pada koperasi yang tidak diaudit adalah 0,5238 dan pada koperasi yang diaudit adalah sebesar 1.3529. Hal ini sesuai dengan hipotesis C. Pengujian Hipotesis yang dibangun bahwa semakin tinggi Pengujian koefisien regresi proporsi hutang pada struktur modal, semakin tinggi kemungkinan koperasi bertujuan untuk menguji seberapa secara sukarela meminta jasa audit besar pengaruh variabel independen eksternal. Karena rasio gearing rata- yang dinaksukkan dalam model pengaruh terhadap rata pada koperasi yang diaudit lebih mempunyai besar dari rata-rata rasio gearing pada variabel dependen. Koefisien regresi koperasi yang tidak diaudit. Untuk rata- ditentukan dengan menggunakan wald rat (mean) rasio likuiditas pada statistik dan nilai probabilitas (sig.). Tabel 2. Tabel Pengujian Hipotesis Variables in the Equation
Step 1a
B
S.E.
Wald
df
Sig.
Exp(B)
agt
.041
.397
.011
1
.918
vol
.350
.280
4.561
1
gearing
.180
.179
4.003
likuid
-.012
.048
.066
Constant
-7.827
4.708
2.764
95% C.I.for EXP(B) Lower
Upper
1.042
.478
2.270
.012
1.419
.820
2.456
1
.017
1.197
.842
1.701
1
.797
.988
.900
1.084
1
.096
.000
a. Variable(s) entered on step 1: agt, vol, gearing, likuid.
D. 1.
Pembahasan Pembahasan H1 (Jumlah Anggota) Dari hasil pengujian analisis regresi logistik yang terdapat pada tabel Variable In The Equation menunjukkan bahwa variabel jumlah anggota memiliki nilai probabilitas (sig.) 0,918 yang jauh diatas () 0,05. Hasil ini menunjukkan bahwa variabel jumlah anggota koperasi mempunyai pengaruh positif tetapi tidak signifikan
dengan permintaan jasa audit akuntan publik. Tidak berpengaruhnya variabel jumlah anggota koperasi dikarenakan jumlah anggota pada koperasi rata-rata yang tidak diaudit lebih rendah jika dibandingkan dengan rata-rata jumlah anggota pada koperasi yang diaudit. Hal ini membuktikan bahwa, semakin besar jumlah anggota koperasi maka akan semakin tinggi kemungkinan koperasi
102 Jurnal Ekonomi, Manajemen dan Akutansi I Vol. 22 No. 1 Juni 2014
secara sukarela meminta jasa audit eksternal. 2.
Pembahasan H2 (Besaran Koperasi) Hasil pengujian analisis regresi logistik untuk variabel kedua diketahui besaran yang diukur melalui valume penjualan memiliki nilai probabilitas (sig.) sebesar 0,012 yang jauh dibawah () 0,05 dan memiliki nilai wald statistik sebesar 4,561 lebih besar dari chi square tabel dengan df 1 sebesar 3,841. Hal ini berarti besaran koperasi yang diukur melalui volume penjualan memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap permintaan jasa audit akuntan publik, maka hal ini menunjukkan bahwa besaran koperasi berpengaruh terhadap permintaan jasa audit eksternal pada koperasi di kabupaten indragiri hulu. 3. Pembahasan H3 (Rasio Gearing) Hasil pengujian regresi logistik untuk variabel ketiga menunjukkan nilai probabilitas (sig.) gearing 0,017 dan wald staristik sebesar 4,003. Karena nilai probabilitas (sig.) lebih kecil dari () 0,05 dan nilai wald statistik lebih besar dari chi square tabel dengan df 1 sebesar 3,841, ini berarti gearing berpengaruh positif dan signifikan dengan permintaan jasa audit akuntan publik, maka hal ini menunjukkan bahwa rasio gearing berpengaruh terhadap permintaan jasa audit eksternal pada koperasi di kabupaten indaragiri hulu. 4. Pembahasan H4 (Rasio Likuiditas) Hasil pengujian untuk variabel rasio likuiditas menunjukkan nilai probabilitas (sig.) 0,797 dan nilai wald
statistik sebesar 0,066. Karena nilai probabilitas (sig.) lebih besar dari () 0,05 dan nilai wald statistik lebih kecil dari chi square tabel dengan df 1 sebesar 3,841 dan bertanda negatif, ini berarti likuiditas berpengaruh negatif dengan permintaan jasa audit akuntan publik namun tidak signifikan, maka hal ini menunjukkan bahwa variabel rasio likuiditas tidak berpengaruh signifikan terhadap permintaan jasa audit eksternal pada koperasi di kabupaten indragiri hulu. Tidak konsistennya hasil dengan hipotesis yang dibangun juga bisa disebabkan oleh perbandingan jumlah kewajiban lancar koperasi yang jauh lebih besar dari kewajiban jangka panjang. Jika dilihat dari perbandingan jumlah hutang jangka panjang dengan hutang jangka pendek pada umumnya koperasi memiliki jumlah hutang jangka pendek yang lebih besar. Hal ini berarti bahwa kewajiban lancar koperasi lebih banyak kepada anggota dan pihak luar yang bukan kreditor, yang pada umumnya tidak mempermasalahkan diaudit atau tidaknya laporan keuangan oleh akuntan publik. PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan analisa data dan pembahasan yang telah dilakukan didalam bab sebelumnya, maka di ambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Jumlah anggota koperasi tidak berpengaruh terhadap permintaan jasa audit eksternal pada koperasi. Hasil penelitian ini konsisten dengan hasil penelitian Alfurkaniati (2004) dan tidak mendukung
Pengaruh jumlah anggota, besaran, gearing dan …. ( Ahmad Imam & Alfurkaniati)
penelitian Istomo (2002), Indira & Nasir (2005), Retnoningrum (2010) dan Yanuar Jumawan (2010). 2. Besaran koperasi (size) berpengaruh signifikan terhadap permintaan jasa audit eksternal pada koperasi. Hasil penelitian ini konsisten dengan hasil penelitian Chow (1982), Nasir (1985), Siahay (1997), Tauringana & Clark (2000), Susilowati (2001), Agus (2004), Alfurnakiati (2004) dan Febrina (2007) namun tidak konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Peter & George (2000), Istomo (2002), Indira & Nasir (2005), Retnoningrum (2010) dan Yanuar Jumawan (2010). 3. Rasio gearing berpengaruh signifikan terhadap permintaan jasa audit eksternal pada koperasi. Hasil penelitian ini konsisten dengan hasil penelitian Chow (1982), Nasir (1994), Siahay (1997), Taurigana & Clark (2000), Peter & George (2000), Susilowati (2001), Agus (2004), Alfurkaniati (2004) dan Indira & Nasir (2005). Dan tidak konsisten dengan penelitian Istomo (2002), Febrina (2007) dan Ynuar Jumawan (2010). 4. Rasio likuiditas tidak berpengaruh signifikan terhadap permintaan jasa audit eksternal pada koperasi. Hasil penelitian ini konsisten
103
dengan hasil penelitian Tauringana & Clark (2000) dan Alfurkaniati (2004), namun tidak konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Retnoningrum (2010) dan Yanuar Jumawan (2010). B. Saran Untuk Penelitian Mendatang Terlepas dari keterbatasan yang ada, hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan. Bagi para peneliti selanjutnya hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi pada literatur penelitian di bidang auditing, usaha kecil dan menengah serta perkoperasian dikabupaten indragiri hulu. 1. Untuk penelitian yang akan datang hendaknya mempertimbangkan variabel-variabel lain yang mungkin berpengaruh dan belum dimasukkan dalam penelitian ini. 2. Pada penelitian selanjutnya hendaknya menambah jumlah sampel dan mempertimbangkan proporsi sampel yang telah diaudit dan yang belum diaudit. 3. Untuk penenlitian mendatang, sampel yang diambil sebaiknya koperasi yang jumlah anggotanya banyak dan mempunyai kesamaan pendidikan dan kesamaan jenis usaha.
DAFTAR PUSTAKA Alfurkaniati, 2004, Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Permintaan Jasa Audit Akuntan Publik Pada Koperasi Perkotaan di Pekanbaru-Riau, Universitas Diponogoro, Semarang. Anoraga, Pandji, Ninik Widiyanti, 2007, Dinamika Koperasi, Rineka Cipta, Jakarta.
104 Jurnal Ekonomi, Manajemen dan Akutansi I Vol. 22 No. 1 Juni 2014
Areans, Alfin A, James K, Loebbecke, 1996, Auditing Pendekatan Terpadu, Salemba Empat, Jakarta. Areans, Alfin A, Randal, J, Elder, Mark S, Beasley, 2003, Auditing dan Pelayanan Verifikasi Pendekatan Terpadu, Indeks, Jakarta. Boynton, Jhonson, Kell, 2003, Modern Aditing, Erlangga, Jakarta. Budiasih, Igan, 2007, Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Praktik Prataan Laba, Universitas Udayana, Denpasar. Darsono, Ashari, 2005, Pedoman Praktis Memahami laporan Keuangan, Andi, Yogyakarta. Desriani, Rahmi, Syahril Ali, 2003, Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Permintaan Terhadap Jasa Eksternal Audit Pada Perusahaan-Perusahaan Non Publik di Kota Padang, Universitas Andalas, Padang. Ghozali, Imam, 2001, Aplikasi Analisis Multivariat Dengan Program SPSS, Badan Penerbit Universitas Diponogoro, Semarang. Hasan,Iqbal, 2004, Analisis Data Penelitian Dengan Statistik, Bumi Aksara, Jakarta. Indriarto, Nur, Bambang Supomo, 2002, Metodologi Penelitian Bisnis Untuk Akuntansi Manajemen, BPFE Yogyakarta, Yogyakarta. Januarti, Indira, Nasir, 2005, Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Permintaan Audit Pada Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KKRI) di Jawa Tengah, Univer sitas Diponogoro, Semarang. Kusnadi, Hendar, 2005, Ekonomi Koperasi, Edisi Kedua, Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Jakarta. Mulyadi, 2002, Auditing, Edisi Keenam, Cetakan I, Jilid Ii, Salemba Empat, Jakarta. Nafasati Prihantini, Ferina, 2007, Analisis Permintaan Jasa Internal Auditing dan Eksternal Auditing Pada Kepemilikan Perusahaan Keluarga (Familly Bussines), Universitas Diponogoro, Semarang. Nawari, 2007, Analisis Regresi Dengan MS Excel 2007 dan SPSS 17, Elex Media Komputindo, Jakarta. Rosvita, Dellia, 2010, Perkembangan Indikator Kepailitan Terhadap Perusahaan Manufaktur di Indonesia Pada Stabilitas Sistem Keuangan, Universitas Diponogoro, Semarang. Sitio, Arifin, Halomoan Tamba, 2001, Koperasi Teori dan Praktik, Erlangga, Jakarta.
Pengaruh jumlah anggota, besaran, gearing dan …. ( Ahmad Imam & Alfurkaniati)
105
Sumanto, Agus, 2004, Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Permintaan Jasa Audit Akuntan Publik Pada Perusahaan Bukan Go Publik di Wilayah Jawa Timur, Universitas Diponogoro, Semarang. Teguh, Muhammad 2005, Metodologi Penelitian Ekonomi, Raja Grafindo Persada, Jakarta. Ikatan Akuntan Indonesia, 2009, Standar Akuntansi Keuangan, Salemba Empat, Jakarta.
106 Jurnal Ekonomi, Manajemen dan Akutansi I Vol. 22 No. 1 Juni 2014